laporan patologi anatomi - modul gastrointestinal

Upload: anggini-tsamaratul-fz

Post on 01-Jun-2018

275 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    1/57

    LAPORAN PATOLOGI ANATOMI

    MODUL GASTROINTESTINAL

    Fasilitator

    Tri Widodo, SKM, MPH

    Kelompok 3

    Anggini Tsamaratul Qolby FAA 113 !"

    Asnan A#is Fatoni FAA 113 3

    $%i Murning Asi& FAA 113 3!

    Fa&li 'amad&ana Akbar FAA 113 !1Finkainarae FAA 113 3(

    )ini Mali*isnayanti FAA 113 31

    +i Made ogas%ari FAA 113 3-

    +ugra&a .%an Setia%an FAA 113 3/

    0ean Stepani Saragi& FAA 113 !-

    'isda Fa rianty Al%arisi FAA 113 33

    T&ea $esideria 'ambang FAA 113 32

    Widya )o iana FAA 11- 13

    Program Studi Pendidikan Dokter

    Fakultas Kedokteran

    Uni ersitas Palangka Ra!a

    "#$%

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    2/57

    &A& I

    PENDA'ULUAN

    Apendisitis akut adala& in4eksi ba5terial pada apendiks ermi4ormis6

    Apendisitis akut adala& keadaan akut abdomen yang memerlukan pembeda&an

    segera untuk men5ega& komplikasi yang lebi& buruk 0ika tela& ter adi per4orasi,

    maka komplikasi dapat ter adi seperti peritonitis umum, terjadinya abses, dan

    komplikasi pascaoperasi seperti fistula dan infeksi luka operasi.

    $i Amerika Serikat ada penurunan umla& kasus dari 1 kasus men adi 2-

    kasus setiap 1 ribu penduduk dari ta&un 1"72 8 1""16 Terdapat 12 8 3 persen

    93 8 !2 persen pada %anita: gambaran &istopatologi yang normal pada &asil

    apendektomi6 Keadaan ini menamba& komplikasi pas5aoperasi, seperti ad&esi,

    konsekuensi beban sosial;ekonomi, ke&ilangan umla& &ari ker a, dan

    produkti itas6

    Tingkat akurasi diagnosis apendisitis akut berkisar 7/ 8 "- persen6Pemakaian laparoskopi, ultrasonogra4i, dan

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    3/57

    +yeri abdomen akut di luar sebab trauma memberikan banyak kemungkinan

    diagnosis6 >ntuk menetapkan diagnosisnya kadangkala sangat sulit se&ingga

    berdampak pada morbiditas penderita6

    $ombal 91"" : mengemukakan ba&%a akurasi diagnosis pada nyeri

    abdomen akut &anyala& !2;/2?6 Penderita abdomen akut umumnya terlambat

    masuk ke 'uma& Sakit, se&ingga biasanya suda& disertai ma5am;ma5am penyulit

    yang perlu diatasi lebi& da&ulu dan memerlukan penanganan yang lebi&

    kompleks6 Keterlambatan dapat disebabkan ole& ketidakta&uan atau penderita

    tidak mengerti, atau keterlambatan disebabkan ole& dokter yang tidak melakukandiagnosis atau ba&kan membuat diagnosis yang sala&, atau keterlambatan

    disebabkan ole& penanggulangan yang terlambat di 'uma& Sakit

    +yeri abdomen pada anak disebabkan ole& ke5erobo&an diet atau in4eksi

    saluran pen5ernaan, namun dokter &arus selalu mempertimbangkan adanya

    apendisitis akut karena &al tersebut merupakan kasus abdomen akut yang paling

    penting dan paling banyak pada anak

    Apendisitis akut dapat ter adi pada semua umur6 Pada anak sering ter adi

    sekitar umur /;1 ta&un6 $iagnosis apendisitis akut pada anak tidak muda&

    ditegakkan &anya berdasarkan gambaran klinis, &al ini disebabkan sulitnya

    komunikasi antara anak, orang tua dan dokter6 Sebagian besar anak belum

    mampu untuk mendiskripsikan kelu&an yang dialami, suatu &al yang relati4 lebi&

    muda& pada umur de%asa6 #eadaan ini meng"asilkan angka apendektomi

    negatif sebesar $0! dan angka perforasi sebesar $0-%0! &Ramac"andran,

    ' ().

    Sala& satu upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan medis iala&

    membuat diagnosis yang tepat6 Tela& banyak dikemukakan 5ara untuk

    menurunkan insidensi apendektomi negati4, sala& satunya adala& dengan

    instrumen skor Al arado6 Skor Al arado adala& sistem skoring seder&ana yang

    bisa dilakukan dengan muda&, 5epat dan kurang in asi4 6 Al4redo Al arado ta&un

    1"(/ membuat sistem skor yang didasarkan pada tiga gejala , tiga tanda dan

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    4/57

    dua temuan laboratorium 6 Klasi4ikasi ini berdasarkan pada temuan praoperasi

    dan untuk menilai derajat kepara"an apendisitis 9Al arado, 1"(/@ 'i5e, 1""":6

    .nstrumen lain yang sering dipakai pada apendisitis akut anak adala& klasi4ikasi

    klinikopatologi dari

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    5/57

    &A& II

    PEM&A'ASAN

    A2 APENDIKS 3ERMIFORMIS

    Apendiks sebagai bagian dari sistem pen5ernaan mulai diterangkan

    se5ara tersendiri pada a%al abad 1/6 Adala& seorang pelukis .talia terkenal

    yang bernama )eonardo da in5i yang pertamakali menggambarkan apendiks

    sebagai organ tersendiri6 Pada %aktu itu disebutnya ore55&io yang berarti

    telinga6 Sebelumnya apendisitis &anya dapat dibuktikan dengan dilakukannya

    beda& enasa&6 Pada ta&un 173/ ole& Amyand, seorang dokter beda& .nggris,

    ber&asil dilakukan operasi pengangkatan apendiks pada saat melakukan

    operasi &ernia pada anak laki;laki6 $iala& yang dikenal sebagai orang yang

    pertamakali melakukan operasi apendektomi 6

    .stila& apendisitis pertamakali digunakan ole& 'eginal Fit#, 1((/,

    seorang pro4esor patologi anatomi dari Har ard, untuk menyebut proses peradangan yang biasanya disertai ulserasi dan per4orasi pada apendiks6 Tiga

    ta&un kemudian 91((":,

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    6/57

    Sistem digesti4 yang se5ara embriologi berasal dari midgut meliputi

    duodenum distal muara duktus koledukus, usus &alus, sekum dan apendiks,

    kolon asendens, dan B sampai C bagian oral kolon trans ersum6 Premordium

    sekum dan apendiks ermi4ormis 9 cecal diverticulum : mulai tumbu& pada

    umur ( minggu ke"amilan , yaitu penon olan dari tepi antimesenterium

    lengkung midgut bagian kaudal6 Selama perkembangan antenatal dan

    postnatal, ke5epatan pertumbu&an sekum melebi&i ke5epatan pertumbu&an

    apendiks, se&ingga menggeser apendiks ke ara& medial di depan katup

    ileosekal6 Apendiks mengalami pertumbu&an meman ang dari distal sekum

    selama ke&amilan6 Selama masa pertumbu&an bayi, ter adi uga pertumbu&an

    bagian kanan;depan sekum, akibatnya apendiks mengalami rotasi keara&

    postero;medial dan menetap pada posisi tersebut yaitu -,2 5m diba%a& katup

    ileosekal, se&ingga pangkal apendiks di sisi medial6 Drgan ini merupakan

    organ yang tidak mempunyai kedudukan yang menetap didalam rongga

    abdomen6 Hubungan pangkal apendiks ke sekum relati4 konstan, sedangkan

    u ung dari apendiks bisa ditemukan pada *osisi retrosekal. *el ikal.

    su)sekal. *reileal atau *arakolika kanan2 Posisi apendiks retrosekal

    paling banyak ditemukan yaitu ( ! kasus 6

    Se5ara &istologi, struktur apendiks sama dengan usus besar6 Kelen ar

    submukosa dan mukosa dipisa&kan dari lamina muskularis6 $iantaranya

    ber alan pembulu& dara& dan kelen ar lim4e6 =agian paling luar apendiks

    ditutupi ole& lamina serosa yang ber alan pembulu& dara& besar yang

    berlan ut ke dalam mesoapendiks6 =ila letak apendiks retrosekal maka tidak tertutup ole& peritoneum is5erale 9Soybel, - 1:6 Menurut Wakeley 91""7:

    lokasi apendiks adala& sebagai berikutE retrosekal 9/2,-(?:, pel ikal

    931, 1?:, subsekal 9-,-/?:, preileal 91?: dan postileal serta parakolika

    kanan 9 ,!?: 9S5&%art#, 1"" :6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    7/57

    Pada 4%5 kasus a*endiks terletak intra*eritoneal2 Kedudukan

    apendiks memungkinkan bergerak dalam ruang geraknya tergantung pada

    pan angnya mesoapendiks6 Pada kasus selebi&nya apendiks terletak

    retroperitoneal yaitu di belakang sekum, dibelakang kolon askenden atau tepi

    lateral kolon askenden6 e ala klinis apendisitis ditentukan ole& letak dari

    apendiks6 Pada posisi retrosekal, kadang;kadang appendiks men ulang

    kekranial ke ara& ren dekster, se&ingga kelu&an penderita adala& nyeri di

    regio 4lank kanan6 $an kadang diperlukan palpasi yang agak dalam pada

    keadaan tertentu karena appendiks yang mengalami in4lamasi ini se5ara

    kebetulan terlindungi ole& sekum yang biasanya mengalami sedikit dilatasi

    )etak appendik mungkin uga bisa di regio kiri ba%a& &al ini dipakai untuk

    penanda kemungkinan adanya dekstrokardia6 Kadang pula pan ang appendiks

    sampai melintasi linea mediana abdomen, se&ingga bila organ ini meradang

    mengakibatkan nyeri perut kiri ba%a&6 0uga pada kasus;kasus malrotasi usus

    kadang appendiks bisa sampai diregio epigastrum, berdekatan dengan gaster

    atau &epar lobus kanan6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    8/57

    Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, pan angnya ber ariasi

    berkisar antara -;-- 5m6 )etak basis apendiks berada pada posteromedial

    sekum pada pertemuan ketiga taenia koli, kira;kira 1;- 5m di ba%a& ileum6

    $ari ketiga taenia tersebut terutama taenia anterior yang digunakan sebagai

    penanda untuk men5ari basis apendiks6 =asis apendiks terletak di 4ossa iliaka

    kanan, bila diproyeksikan ke dinding abdomen terletak di kuadran kanan

    ba%a& yang disebut dengan titik M5 =urney6 Kira;kira 2? penderita

    mempunyai apendiks yang melingkar ke belakang sekum dan naik 9ke ara&

    kranial: pada posisi retroperitoneal di belakang kolon askenden6 Apabila

    sekum gagal mengalami rotasi normal mungkin apendiks bisa terletak di

    mana sa a di dalam ka um abdomen6 Pada anak6anak a*endiks le)i7

    *an+ang dan le)i7 ti*is dari*ada de8asa ole7 karena itu *ada

    *eradangan akan le)i7 muda7 mengalami *er(orasi 6 Sampai umur kurang

    lebi& 1 ta&un, omentum mayus masi& tipis, pendek dan lembut serta belum

    mampu membentuk perta&anan atau pendindingan 9%alling o44: pada

    per4orasi, se&ingga peritonitis umum karena apendisitis akut lebi& umum

    ter adi pada anak;anak daripada de%asa 9'a44ensperger6 Apendiks kekurangan

    sakulasi dan mempunyai lapisan otot longitudinal, mukosanya diin4iltrasi

    aringan lim4oid6 Pada bayi apendiks berbentuk keru5ut, lebar pada

    pangkalnya dan menyempit ke ara& u ung6 Keadaan ini memungkinkan

    men adi sebab renda&nya kasus apendisitis pada umur tersebut , 1"" :6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    9/57

    Apendiks mempunyai lumen yang sempit, bentuknya seperti 5a5ing,

    dan apeksnya menempel pada sekum6 Apendiks pada bayi berbentuk konikal6

    Pan ang apendiks ber ariasi dari - 8 - 5m dengan panjang rata-rata (

    cm . iameter masuk lumen apendiks antara 0,/ '/ mm 6 )apisan epitel

    lumen apendiks seperti pada epitel kolon tetapi kelen ar intestinalnya lebi&

    ke5il daripada kolon6 Apendiks mempunyai lapisan muskulus dua lapis6

    )apisan dalam berbentuk sirkuler yang merupakan kelan utan dari lapisan

    muskulus sekum, sedangkan lapisan luar berbentuk muskulus longitudinal

    yang dibentuk ole& 4usi dari 3 tenia koli diperbatasan antara sekum dan

    apendiks6 Pada masa bayi 4olikel kelen ar lim4e submukosa masi& ada6

    Folikel ini umla&nya terus meningkat sampai pun5aknya ber umla& sekitar

    - pada usia 1- 8 - ta&un6

    Setela& usia 3 ta&un ada pengurangan umla& 4olikel sampai

    setenga&nya, dan berangsur meng&ilang pada usia / ta&un6 Mesoapendiks

    terletak dibelakang ileum terminal yang bergabung dengan mesenterium

    intestinal6

    askularisasi appendiks mendapatkan dara& dari cabang a. ileokolika

    berupa appendiksularis yang merupakan satu-satunya feeding arteri untuk

    appendiks , se&ingga apabila ter adi trombus pada appendiksitis akuta akan

    berakibat berbentuk gangren, dan ba&kan per4orasi dari appendiks tersebut6

    Arteri apendikuler adala& 5abang terminal dari arteri ileokolika dan ber alan

    pada u ung bebas mesoapendiks6 Kadang;kadang pada mesenterium yang

    inkomplet, arteri ini terletak panda dinding sekum6 Pada mesoapendiks yang

    pendek dapat berakibat apendiks yang ter4iksir 9 immobile :6 Kadang;kadang

    arteri apendikularis ber umla& dua6 6 +amun demikian pangkal appendik

    ternyata mendapatkan askularisasi tamba&an dari 5abang;5abang ke5il arteri

    sekalis anterior dan posterior 6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    10/57

    ena appendiks bermuara di vena ileokalika yang melanjutkan diri

    ke vena mesenterika superior 6 Sedangkan sistim lim4atiknya mengalir ke

    lym4onodi ileosekal Pembulu& lim4e mengalirkan 5airan lim4e ke satu atau

    dua noduli lim4atisi yang terletak pada mesoapendiks6 $ari sini 5airan lim4e

    ber alan melalui se umla& noduli lim4atisi mesenterika untuk men5apai noduli

    lim4atisi mesenterika superior6 Syara4 apendiks berasal dari sara4 simpatis dan

    parasimpatis 9ner us agus: dari pleksus mesenterika superior6 Serabut syara4

    a4eren yang meng&antarkan rasa nyeri is5eral dari apendiks ber alan bersama

    sara4 simpatis dan masuk ke medulla spinalis setinggi segmen torakal G

    karena itu nyeri is5eral pada apendiks bermula disekitar umbilikus6

    Appendiks meng&asilkan lendir 1;- ml per&ari6 )endir itu se5ara

    normal di5ura&kan ke dalam lumen dan selan utnya di5ura&kan ke sekum

    Menurut Tranggono 91"(": mempela ari posisi anatomi apendiks

    ermi4ormis meliputi pemba&asan se5ara topogra4i yaitu E

    $2 'oloto*i

    Holotopi adala& posisi yang sebenarnya dari suatu organ pada tubu&

    manusia6 Apendiks ermi4ormis terletak di k%adran kanan ba%a& dan

    di region iliaka kanan6

    "2 Skeleto*i

    Skeletopi adala& posisi organ manusia menun uk pada kerangka atau

    tulang6 Pangkal apendiks ermi4ormis terletak pada perpotongan garis

    interspinal dengan garis lateral ertikal dari titik pertenga&an

    ligamentum inguinale dan entral 4ossa iliaka kanan

    02 Sinto*i2

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    11/57

    Sintopi adala& posisi organ ter&adap organ;organ disekitarnya,

    Apendiks ermi4ormis di sebela& ba%a& sekum di entral ureter kanan,

    a6 testikularis kanan, bisa di depan ileum atau dibelakang ileum6

    Malrotasi atau maldesesnsus dari sekum akan mengakibatkan kelainan

    letak dari apendiks se&ingga mungkin sa a terletak disepan ang daera& 4ossa

    iliaka kanan dan area in4rasplenik kiri6 $alam &al terdapat transposisi dari

    isera maka apendiks dapat terletak di k%adran kiri ba%a&6 Mengingat akan

    kemungkinan;kemungkinan kelainan posisi atau letak sekum ini sangat

    penting, karena &al ini sering mendatangkan kesulitan dalam menegakkan

    diagnosis bila ter adi peradangan pada apendiks tersebut6 Suatu anomaly yang

    sangat arang ter adi adala& duplikasi apendiks seperti dikemukakan ole&

    reen6 Sementara menurut Waug& duplikasi apendiks ini tidak ada

    &ubungannya dengan duplikasi sekum6 Kedua apendiks mungkin terbungkus

    dalam sarung 4ibrous dan dikelilingi ole& satu lapisan otot dan rongganya

    mungkin ber&ubungan sebagian atau seluru&nya atau mungkin berasal se5ara

    terpisa& dari sekum6 Ada yang berpendapat ba&%a apendiks yang kedua

    merupakan suatu di ertikel sekum yang kongenital6

    Karena apendiks merupakan suatu kantong yang buntu dengan lumen

    yang sempit dan seperti traktus intestinalis lainnya se5ara normal berisi

    bakteri, resiko stagnasi dari isi apendiks yang terin4eksi selalu ada6 'esiko ini

    akan bertamba& &ebat dengan adanya suatu mekanisme al ula pada pangkalapendiks yang dikenal dengan al ula erla5& 6 $engan adanya benda;benda

    asing yang terperangkap dalam lumen apendiks, posisinya yang mobil, dan

    adanya kinking, bands, ad&esi dan lain;lain keadaan yang menyebabkan

    angulasi dari apendiks, maka keadaan akan semakin diperburuk6 =anyaknya

    aringan lim4oid pada dindingnya uga akan mempermuda& ter adinya in4eksi

    pada apendiks6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    12/57

    Drgan lain di luar apendiks yang mempunyai peranan besar apabila

    ter adi peradangan apendiks adala& omentum6 .ni merupakan sala& satu alat

    perta&anan tubu& apabila ter adi suatu proses intraabdominal termasuk

    apendiks6 Pada umur diba%a& 1 ta&un pertumbu&an omentum ini pada

    umumnya belum sempurna, masi& tipis dan pendek, se&ingga belum dapat

    men5apai apensdiks apabila ter adi peradangan apendiks6 Hal inila& yang

    merupakan sala& satu sebab lebi& muda& ter adi per4orasi dan peritonitis

    umum pada apendisitis anak6

    Catatan-------------------------------------------------------------

    Appendiks ermi4ormis 9umbai 5a5ing: terletak pada pun5ak 5ae5um ,

    pada pertemuan ke;3 tinea 5oli yaitu E

    Taenia li)ra

    Taenia omentalis

    Taenia meso9oli9a

    Pangkalnya terletak pada posteromedial 5ae5um6 Pada .leo5ae5al

    un5tion terdapat alvula 1leocecalis &+au"ini ) dan pada pangkal appendiks

    terdapat valvula appendicularis &2erlac"i ). Pan ang antara 7;1 5m,diameter ,7 5m6 )umen bagian proksimal menyempit , bagian distal melebar6

    Hal ini berla%anan pada bayi, se&ingga menyebabkan renda&nya insidensi

    appendisitis pada usia tersebut6

    Se5ara &istologis mempunyai ! lapisan yaitu tunika E

    Mukosa

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    13/57

    Su) mukosa : banyak terdapat lim4oid

    Muskularis

    Terdapat S tratum 5ir5ulare 9dalam: dan stratum longitudinale 9luar:,

    stratum longitunale merupakan gabungan dari ke;3 taenia 5oli6

    Serosa : &anya pada appendiks letak intraperitoneal

    Posisi a**endik ;

    16 .leo5e5al

    -6 Ante5ae5al di depan 5ae5um

    36 'etro5ae5al .ntra I 'etro peritoneal

    !6 Anteileal

    26 'etroileal

    /6 Pel i5al

    Appendiks mendapat askularisasi dari a.Appendicularis 3

    a.1liocolica 3 a. *esenterica superior 6 a6 Appendi5ularis merupakan suatuarteri yang tidak memiliki kolateral ,endarteri : , se&ingga ika tersumbat

    mengakibatkan ganggren6 $ara& dari appendiks di drainage ke 6

    appendi5ularis 6 .leo5oli5a6 .nner asi appendiks dari 5abang n6G

    9parasimpatis:, se&ingga nyeri iseral pada appendisitis bermula disekitar

    umbilikus6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    14/57

    rade Appendisitis pada Anak E

    I2 Sim*le

    II2 Su**uren

    III2 Ganggren S6S6G6R6A

    I32 Ru*tur

    32 A)ses

    Gam)aran A**endi9ogram ; Filling de4e5t, +on Filling de4e5t,

    Parsial, .rreguler, Tail mouse6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    15/57

    &2 EPIDEMIOLOGI

    Se ara& apendisitis dimulai pada ta&un 1(-7 ole& Melier yang pertama

    kali menyebutkan proses in4lamasi di sekum dengan typ"litis atau perityp"litis 6 Sebelumnya pada ta&un 1732,

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    16/57

    meninggal karena apendisitis dari 1 ribu populasi, sedangkan 3 ta&un

    kemudian &anya 1 kasus meninggal dari 1 ribu polpulasi6 Pada ta&un 1"77,

    mortalitas pasien dengan apendisitis akut tanpa per4orasi ,1? 8 ,/? dan

    dengan per4orasi 2? 6

    -2 PATOFISIOLOGI APENDISITIS

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    17/57

    Apendiks ermi4ormis pada manusia biasanya di&ubungkan dengan

    Jorgan sisa yang tidak diketa&ui 4ungsinya 6 Pada beberapa enis mamalia

    ukuran apendiks sangat besar seukuran sekum itu sendiri, yang ikut ber4ungsi

    dalam proses digesti dan absorbsi dalam sistem gastrointestinal Pada

    per5obaan stimulasi dengan rangsangan, apendiks 5enderung menekuk ke sisi

    antimesenterial6 Hal ini mengindikasikan serabut muskuler pada sisi

    mesenterial berkembang lebi& lema&6

    Se5ara anatomi pembulu& arteri masuk melalui sisi muskuler yang

    lema& ini6 Kontraksi muskulus longitudinal akan diikuti ole& kontraksimuskulus sirkuler se5ara sinergis, lambat, dan berak&ir beberapa menit6

    erakan akti4 dapat dili&at pada bagian pangkal apendiks dan semakain ke

    distal gerakan semakin berkurang6 Pada keadaan in4lamasi, kontraksi muskuli

    apendiks akan terganggu

    Pada keadaan normal tekanan dalam lumen apendiks antara 12 8 -2

    5mH - D dan meningkat men adi 3 8 2 5mH-D pada %aktu kontraksi6 Pada

    keadaan normal tekanan panda lumen sekum antara 3 8 ! 5mH-D, se&ingga

    ter adi perbedaan tekanan yang berakibat 5airan di dalam lumen apendiks

    terdorong masuk sekum6 Mukosa normal apendiks dapat mensekresi 5airan 1

    ml dalam -! am 9'i%anto ., 1""-:6 Apendiks uga berperan sebagai sistem

    immun pada sistem gastrointestinal 9 >T:6 Sekresi immunoglobulin

    diproduksi ole& $ut-%##ociated &ymp"oid 'i##ue# 9 A)$: dan &asil sekresi

    yang dominan adala& .gA6 Antibodi ini mengontrol proli4erasi bakteri,

    netralisasi irus, dan men5ega& penetrasi enterotoksin dan antigen intestinal

    lainnya6 Pemikiran ba&%a apendiks adala& bagian dari sistem A)$ yang

    mensekresi globulin kurang banyak berkembang6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    18/57

    Hal ini dapat dibuktikan pada pengangkatan apendiks tidak ter adi e4ek

    pada sistem immunologi Meskipun kelainan pada apendisitis akut disebabkan

    ole& in4eksi bakteri, 4aktor yang memi5u ter adinya in4eksi masi& belum

    diketa&ui se5ara elas6 Pada apendisitis akut umumnya bakteri yang

    berkembang pada lumen apendiks adala& +acteroides fragilis dan

    4sc"eric"ea colli 6 Kedua bakteri ini adala& 4lora normal usus6 =akteri ini

    mengin asi mukusa, submukosa, dan muskularis, yang menyebabkan udem,

    &iperemis dan kongesti lo5al askuler, dan &iperplasi kelen ar lim4e6 Kadang;

    kadang ter adi trombosis pada asa dengan nekrosis dan per4orasi

    =eberapa penelitian tentang 4aktor yang berperan dalam etiologi

    ter adinya apendisitis akut diantaranyaE obstruksi lumen apendiks , Dbstruksi

    bagian distal kolon, erosi mukosa, konstipasi dan diet renda& serat Per5obaan

    pada binatang dan manusia menun ukkan ba&%a total obstruksi pada pangkal

    lumen apendiks dapat menyebabkan apendisitis6 =eberapa keadaan yang

    mengikuti setela& ter adi obstruksi yaituE akumulasi 5airan intraluminal,

    peningkatan tekanan intraluminal, obstruksi sirkulasi ena, stasis sirkulasidan kongesti dinding apendiks, e4usi, obstruksi arteri dan &ipoksia, serta

    ter adinya in4eksi anaerob6 Pada keadaan klinis, 4aktor obstruksi ditemukan

    dalam / ; 7 persen kasus6 Lnam pulu& persen obstruksi disebabkan ole&

    &iperplasi kelen ar lim4e submukosa, 32? disebabkan ole& 4ekalit, dan 2?

    disebabkan ole& 4aktor obstruksi yang lain6 Keadaan obstruksi berakibat

    ter adinya proses in4lamasi Dbstruksi pada bagian distal kolon akan

    meningkatkan tekanan intralumen sekum, se&ingga sekresi lumen apendiksakan ter&ambat keluar6 Arnb ornsson melaporkan pre alensi kanker

    kolorektal pada usia lebi& dari ! ta&un, ditemukan setela& 3 bulan

    sebelumnya dilakukan apendektomi, lebi& besar dibandingkan umla& kasus

    pada usia yang sama6 $ia per5aya ba&%a kanker kolorektal ini suda& ada

    sebelum dilakukan apendektomi dan menduga kanker inila& yang

    meningkatkan tekanan intrasekal yang menyebabkan apendisitis

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    19/57

    =eberapa penelitian klinis berpendapat ba&%a 4ntamoeba "istolytica,

    5ric"uris tric"iura, dan 4nterobius vermikularis dapat menyebabkan erosi

    membrane mukosa apendiks dan perdara"an. Pada kasus in4iltrasi bakteri,

    dapat menyebabkan apendisitis akut dan abses Pada a%alnya (ntamoeba

    "i#tolytica berkembang di kripte glandula intestinal6 Selama in4asi pada

    lapisan mukosa, parasit ini memproduksi ensim yang dapat menyebabkan

    nekrosis mukosa sebagai pen5etus ter adinya ulkus6 Keadaan berikutnya

    adala& bakteri yang mengin asi dan berkembang pada ulkus, dan

    mempro okasi proses in4lamasi yang dimulai dengan in4iltrasi sel radang akut

    Konstipasi dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal

    sekum, yang dapat diikuti ole& obstruksi 4ungsional apendiks dan

    berkembangbiaknya bakteri6 Penyebab utama konstipasi adala& diet renda&

    serat6 $iet renda& serat dapat menyebabkan 4eses men adi memadat , lebi&

    lengket dan berbentuk makin membesar, se&ingga membutu&kan proses

    transit dalam kolon yang lama $iet tinggi serat tidak &anya memperpendek

    %aktu transit 4eses dalam kolon, tetapi dapat uga menguba& kandungan bakteri6 Hill et al menyimpulkan ba&%a bakteri yang terdapat dalam 4eses

    orang Amerika dan .nggris 9yang mengkonsumsi renda& serat: lebi& tinggi

    dibandingkan 4eses orang >ganda, .ndia, dan 0epang6

    =eberapa penelitian uga menyebutkan adanya insidesi apendisitis di

    negara ma u seperti Amerika dan .nggris yang kurang mengkonsumsi serat

    lebi& besar dibandingkan di A4rika dan Asia6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    20/57

    Apendiks meng&asilkan lendir 1;- ml per&ari6 )endir itu se5ara normal

    di5ura&kan ke dalam lumen dan selan utnya mengalir ke dalam sekum6

    Hambatan aliran dalam muara apendiks berperan besar dalam patogenesis

    apendisitis6 0aringan lim4oid pertamakali terli&at di submukosa apendiks

    sekitar - minggu setela& kela&iran6 0umla& aringan lim4oid meningkat

    selama pubertas, dan menetap dalam %aktu 1 ta&un berikutnya, kemudian

    mulai menurun dengan pertamba&an umur6 Setela& umur / ta&un, tidak ada

    aringan lim4oid yang terdapat di submukosa apendiks 9Ko#ar dan 'oslyn,

    1"""@ Way, - 3:6 .munoglobulin sekretoar yang di&asilkan ole& A)T 9gut

    asso5iated lymp&oid tissue: yang terdapat di sepan ang saluran pen5ernaan

    termasuk apendiks adala& .g A6 .munoglobulin ini sangat e4ekti4 sebagai

    pelindung in4eksi6 +amun demikian pengangkatan apendiks tidak

    mempengaru&i sistem imun tubu&, sebab aringan lim4oid disini ke5il ika

    dibandingkan umla& di saluran pen5ernaan dan seluru& tubu&

    9S amsu&idayat, 1""7

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    21/57

    Peradangan apendiks biasanya dimulai pada mukosa dan kemudian

    melibatkan seluru& lapisan dinding apendiks mulai dari submukosa, lamina

    muskularis dan lamina serosa 6 Proses a%al ini ter adi dalam %aktu 1- 8 -!

    am pertama6 Dbstruksi pada bagian yang lebi& proksimal dari lumen

    menyebabkan stasis bagian distal apendiks, se&ingga mu5us yang terbentuk

    se5ara terus menerus akan terakumulasi6 Selan utnya akan menyebabkan

    tekanan intraluminer meningkat, kondisi ini akan mema5u proses translokasi

    kuman dan ter adi peningkatan umla& kuman di dalam lumen apendiks 5epat6

    Selan utnya ter adi gangguan sirkulasi lim4e yang menyebabkan udem6

    Kondisi yang kurang baik ini akan memuda&kan in asi bakteri dari dalam

    lumen menembus mukosa dan menyebabkan ulserasi mukosa apendiks, maka

    ter adila& keadaan yang disebut a*endisitis (okal . atau a*endisitis sim*le 6

    Dbstruksi yang berkelan utan menyebabkan tekanan intraluminer semakin

    tinggi dan menyebabkan ter adinya gangguan sirkulasi askuler6 Sirkulasi

    enular akan mengalami gangguan lebi& da&ulu daripada arterial6 Keadaan ini

    akan menyebabkan udem bertamba& berat, ter adi iskemi, dan in asi bakteri

    semakin berat se&ingga ter adi pernana&an pada dinding apendiks, ter adila&

    keadaan yang disebut a*endisitis akuta su*urati( 6 Pada keadaan yang lebi&

    lan ut tekanan intraluminer akan semakin tinggi, udem men adi lebi& &ebat,

    ter adi gangguan sirkulasi arterial6 Hal ini menyebabkan ter adinya gangren

    pada dinding apendiks terutama pada daera& antemesenterial yang relati4

    miskin askularisasi6 angren biasanya di tenga&;tenga& apendiks dan

    berbentuk ellipsoid6 Keadaan ini disebut a*endisitis gangrenosa2 Apabila

    tekanan intraluminer semakin meningkat, akan ter adi *er(orasi pada daera&

    yang gangrene tersebut6 Material intraluminer yang in4eksius akan ter5ura&

    ke dalam rongga peritoneum dan ter adila& peritonitis lokal maupun general

    tergantung keadaan umum penderita dan 4ungsi perta&anan omentum6

    Apabila 4ungsi omentum baik, tempat yang mengalami per4orasi akan ditutup

    ole& omentum, ter adila& in(itrat *eria*endikular 6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    22/57

    Apabila kemudian ter adi pernana&an maka akan terbentuk suatu

    rongga yang berisi nana& di sekitar apendiks,ter adila& keadaan yang disebut

    a)ses *eria*endikular 6 Apabila omentum belum ber4ungsi baik, material

    in4eksius dari lumen apendiks tersebut akan menyebar di sekitar apendiks dan

    ter adi peritonitis lokal6 Selan utnya apabila keadaan umum tubu& 5ukup

    baik, proses akan terlokalisir , tetapi apabila keadaan umumnya kurang baik

    maka akan ter adi *eritonitis general 6

    Pemakaian antibiotika akan menguba& perlangsungan proses tersebut

    se&ingga dapat ter adi keadaan keadaan seperti a*endisitis rekurens.a*endisitis k7ronis. atau yang lain6 Apendisitis rekurens adala& suatu

    apendisitis yang se5ara klinis memberikan serangan yang berulang, durante

    operasi pada apendiks terdapat peradangan dan pada pemeriksaan

    &istopatologis didapatkan tanda peradangan akut6 Sedangkan a*endisitis

    k7ronis digambarkan sebagai apendisitis yang se5ara klinis serangan suda&

    lebi& dari - minggu, pendapatan durante operasi maupun pemeriksaan

    &istopatologis menun ukkan tanda in4lamasi k&ronis, dan seranganmeng&ilang setela& dilakukan apendektomi6 =ekas ter adinya in4eksi dapat

    dili&at pada durante operasi, dimana apendiks akan dikelilingi ole& perlekatan

    perlekatan yang banyak6 $an kadang;kadang terdapat pita;pita bekas

    peradangan dari apendiks keorgan lain atau ke peritoneum6 Apendiks dapat

    tertekuk, terputar atau ter adi kinking, kadang;kadang terdapat stenosis partial

    atau ada bagian yang mengalami distensi dan berisi mu5us 9mukokel:6 Atau

    ba&kan dapat ter adi 4ragmentasi dari apendiks yang masing;masing bagiannya di&ubungkan ole& pita;pita aringan parut6 ambaran ini

    merupakan Jgross pat&ology dari suatu apendisitis k&ronika 6

    D2 ETIOLOGI APENDISITIS

    a6 Dbstruksi lumen apendiks yang disebabkan ole&E

    16 Fekalit 94eses yang mengeras: adala& penyebab tersering yang

    mengakibatkan obstruksi

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    23/57

    -6 Dle& karena sebab lain termasukE

    a6 )im4oid &ipertro4i

    b6 =arium

    56

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    24/57

    Hal ini begitu konstan se&ingga pada pemeriksaan perlu ditanyakan pada

    pasien6 omitus ter adi pada 72? kasus, umumnya &anya satu dua kali6

    >mumnya ada ri%ayat obstipasi sebelum onset nyeri abdominal6 $iare

    ter adi pada beberapa pasien6 >rutan ke adian symptoms mempunyai

    kemaknaan diagnosis banding yang besar, lebi& dari "2? apendisitis

    akut, anoreksia merupakan ge ala pertama, diikuti ole& nyeri abdominal

    dan baru diikuti ole& omitus, bila ter adi6

    b6 Signa

    Tanda ital tidak beruba& banyak6 Peninggian temperature arang lebi&

    dari 1

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    25/57

    Kesala&an membuat diagnosis dapat ter adi kalau apendiks terletak pada

    tempat yang bukan tempat biasanya yaitu kuadran kanan ba%a&6 Kadang;

    kadang diagnosis sala& pada anak prasekola&, karena anak dengan anamnesis

    yang tidak karakteristik dan sekaligus sulit diperiksa6 Anak akan menangis

    terus;menerus dan tidak kooperati46

    Ins*eksi

    Penderita ber alan membungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit,

    kembung 9O: bila ter adi per4orasi, penon olan perut kanan ba%a& terli&at

    pada appendikuler abses6

    Pemeriksaan pada anak, per&atikan posisi anak yang terbaring pada me a

    periksa6 Anak menun ukkan ekspresi muka yang tidak gembira6 Anak

    tidur miring ke sisi yang sakit sambil melakukan 4leksi pada sendi pa&a,

    karena setiap ekstensi meningkatkan nyeri 6

    Pal*asi

    Pada pemeriksaan abdomen pada anak dengan permukaan tangan yangmempunyai su&u yang sama dengan su&u abdomen anak6 =iasanya

    5ukup dipanaskan dengan menggosok;gosok tangan dengan pakaian

    penderita6 Tangan yang dingin akan merangsang otot dinding abdomen

    untuk berkontraksi se&ingga sulit menilai keadaan intraperitoneal6

    Terkadang kita perlu melakukan palpasi dengan tangan anak itu sendiri

    untuk mendapatkan otot abdomen yang tidak tegang6 Abdomen biasanya

    tampak datar atau sedikit kembung6 Palpasi dinding abdomen denganringan dan &ati;&ati dengan sedikit tekanan, dimulai dari tempat yang

    au& dari lokasi nyeri6 >mpamanya mulai dari kiri atas, kemudian se5ara

    perla&an;la&an mendekati daera& kuadran kanan ba%a&6 Palpasi dengan

    permukaan dalam 9 olar: dari u ung;u ung ari tangan, dengan tekanan

    yang ringan dapat ditentukan adanya nyeri tekan, ketegangan otot atau

    adanya tumor yang super4isial6 Waktu melakukan palpasi pada abdomen

    anak, diusa&akan mengali&kan per&atiannya dengan boneka atau usa&a

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    26/57

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    27/57

    diakibatkan ole& adanya nyeri lepas yang di alarkan karena iritasi

    peritoneal pada sisi yang berla%anan

    • Psoas sign ,=1

    Pada appendik letak retro5ae5al, karena merangsang peritoneum

    Psoas sign ter adi karena adanya rangsangan muskulus psoas ole&

    peradangan yang ter adi pada apendiks

    Ada - 5ara memeriksa E

    16 Akti4 E Pasien telentang, tungkai kanan lurus dita&an

    pemeriksa, pasien mem4leksikan arti5ulatio 5o ae kanan nyeri

    perut kanan ba%a&6

    -6 Pasi4 E Pasien miring kekiri, pa&a kanan di&iperekstensikan

    pemeriksa, nyeri perut kanan ba%a&

    • Dbturator Sign 9O:

    $engan gerakan 4leksi I endorotasi arti5ulatio 5o ae pada posisi

    telentang nyeri 9O:

    6bturator sign adala& rasa nyeri yang ter adi bila panggul dan lutut

    di4leksikan kemudian dirotasikan keara& dalam dan luar se5ara pasi4,

    &al tersebut menun ukkan peradangan apendiks terletak pada daera&&ipogastrium

    Perkusi : +yeri ketok 9O:

    Auskultasi

    Peristaltik normal, peristaltik9;: pada illeus paralitik karena peritonitis

    generalisata akibat appendisitis per4orata6 Auskultasi tidak banyak

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    28/57

    membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis, tetapi kalau suda&

    ter adi peritonitis maka tidak terdengar bunyi peristaltik usus6

    Re9tal Tou97er > -olok du)ur nyeri tekan pada am ";1-

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    29/57

    46 Meng&ilangnya bising usus

    g6 +yeri tekan kuadran kanan ba%a&

    ". ebound tenderne## #ign

    i. ov#ing #ign

    6 +yeri tekan seluru& lapangan abdominal

    .nsidensi per4orasi apendiks pada anak di ba%a& umur / ta&un lebi& dari

    2 ?, ini ber&ubungan dengan dinding apendiks yang lebi" tipis dan

    omentum mayus yang berkembang belum sempurna dibanding anak yang

    lebi" besar

    $alam penelitiannya S5&%art# 91""": melaporkan ba&%a anak di

    ba%a& umur ( ta&un mempunyai angka per4orasi dua kali lebi& besar

    daripada anak yang lebi& besar6 Sedang menurut Way 9- 3: insidensi

    per4orasi apendiks pada anak di ba%a& umur 1 ta&un sebesar 2 ?6 Per4orasi

    apendiks paling sering ter adi di distal obstruksi lumen apendiks sepan ang

    tepi antimesenterium 9Ko#ar dan 'oslyn, 1""":6 Pada -;/? penderita dengan

    apendisitis menun ukkan adanya massa di kuadran kanan ba%a& pada pemeriksaan 4isik6 Hal ini menun ukkan adanya in4lamasi abses yang

    ter4iksasi dan berbatasan dengan apendiks yang mengalami in4lamasi 9)ally,

    - 1:6

    Pemeriksaan *enun+ang

    16 )aboratoriumPemeriksaan laboratorium masi& merupakan bagian penting untuk

    menilai a%al kelu&an nyeri k%adran kanan ba%a& dalam menegakkan

    diagnosis apendisitis akut6 Pada pasien dengan apendisitis akut, 7 ;" ?

    &asil laboratorium nilai leukosit dan neutrofil akan meningkat,

    %alaupun &al ini bukan &asil yang karakteristik6 Penyakit in4eksi pada

    pel is terutama pada %anita akan memberikan gambaran laborotorium

    yang terkadang sulit dibedakan dengan apendisitis akut Pemeriksaan

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    30/57

    laboratorium merupakan alat bantu diagnosis6 Pada dasarnya in4lamasi

    merupakan reaksi lokal dari aringan &idup ter&adap suatu e as6 'eaksi

    tersebut meliputi reaksi askuler, neurologik, &umoral dan seluler6

    Fungsi in4lamasi di sini adala& memobilisasi semua bentuk perta&anan

    tubu& dan memba%a mereka pada tempat yang terkena e as dengan

    5araE

    16 mempersiapkan berbagai bentuk 4agosit 9lekosit

    polimor4onuklear, makro4ag: pada tempat tersebut6

    -6 pembentukan berbagai ma5am antibodi pada daera& in4lamasi636 menetralisir dan men5airkan iritan6

    !6 membatasi perluasan in4lamasi dengan pembentukan 4ibrin dan

    terbentuknya dinding aringan granulasi6

    Pada anak dengan kelu&an dan pemeriksaan 4isik yang karakteristik

    apendisitis akut, akan ditemukan pada pemeriksaan dara& adanya

    lekositosis ''.000-' .000 mm %, dengan pemeriksaan &itung enis

    menun ukkan pergeseran kekiri &ampir 72?6 0ika jumla" lekosit lebi"dari '8.000 mm % maka umumnya suda" terjadi perforasi dan

    peritonitis &Raffensperger, ' 0). Menurut Lin 9- : pada penderita

    apendisitis akut ditemukan umla& lekosit antara 1-6 ;- 6 mm 3

    dan bila ter adi per4orasi atau peritonitis umla& lekosit antara - 6 ;

    3 6 mm36 Sedang $orais%amy 91"7":, mengemukakan ba&%a

    komnbinasi antara kenaikan angka lekosit dan granulosit adala& yang

    dipakai untuk pedoman menentukan diagnosa appendiciti# acute 6

    Tes laboratorium untuk appendi5itis bersi4at kurang spesi4ik6, se&ingga

    &asilnya uga kurang dapat dipakai sebagai kon4irmasi penegakkkan

    diagnosa6 0umla& lekosit untuk appendisitis akut adala& R1 6 mmk

    dengan pergeseran kekiri pada &emogramnya 9R7 ? netro4il:6 Se&ingga

    gambaran lekositosis dengan peningkatan granulosit dipakai sebagai

    pedoman untuk appendi5itis a5ute 9=olton et al, 1"72:6 Kontro ersinya

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    31/57

    adala& beberapa penderita dengan appendi5itis a5ut, memiliki umla&

    lekosit dan granulosit tetap normal 9+auts et al, 1"(/:6

    Marker in4lamasi lain yang dapat digunakan dalam diagnosis apendisitis

    akut adala& -6re9ti e *rotein ,-RP :6 Petanda respon in4lamasi akut

    9acute p"a#e re#pon#e : dengan menggunakan rinalisa sangat penting pada anak dengan kelu&an nyeri abdomen

    untuk menentukan atau menyingkirkan kemungkinan in4eksi saluran

    ken5ing6 Apendiks yang mengalami in4lamasi akut dan menempel pada

    ureter atau esika urinaria, pada pemeriksaan urinalisis ditemukan

    umla& sel lekosit 1 ;12 sel lapangan pandang 9'a44ensperger, 1"" @

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    32/57

    penderita apendisitis akut 9Mantu, 1""!:6 +ila suda" terjadi perforasi,

    maka pada foto abdomen tegak akan tampak udara bebas di ba9a"

    diafragma 6 Kadang;kadang udara begitu sedikit se&ingga perlu 4oto

    k&usus untuk meli&atnya6

    Kalau suda& ter adi peritonitis yang biasanya disertai dengan kantong;

    kantong pus, maka akan tampak udara yang tersebar tidak merata dan

    usus-usus yang sebagian distensi dan mungkin tampak cairan bebas,

    gambaran lemak preperitoneal meng"ilang, pengkaburan psoas

    s"ado9 6 Walaupun ter adi ileus paralitik tetapi mungkin terli&at pada

    beberapa tempat adanya permukaan 5airan udara 9air;4luid le el: yang

    menun ukkan adanya obstruksi 9'a44ensperger, 1"" @ Mantu, 1""!:6

    Foto ;ray abdomen dapat mendeteksi adanya 4e5alit& 9kotoran yang

    mengeras dan terkalsi4ikasi, berukuran sebesar ka5ang polong yang

    menyumbat pembukaan appendik: yang dapat menyebabkan

    appendisitis6 .ni biasanya ter adi pada anak;anak6 Foto polos abdomen

    supine pada abses appendik kadang;kadang memberi pola ber5ak udara

    dan air 4luid le el pada posisi berdiri ))$ 9 de5ubitus :, kalsi4ikasi

    ber5ak rim;like9 melingkar : sekitar peri4er mukokel yang asalnya dari

    appendik6 Pada appendisitis akut, kuadran kanan ba%a& perlu diperiksa

    untuk men5ari appendikolit E kalsi4ikasi bulat lon ong, sering berlapis6

    Pemeriksaan radiologi dengan kontras barium enema &anya digunakan

    pada kasus;kasus mena&un6 Pemeriksaan radiologi dengan barium

    enema dapat menentukan penyakit lain yang menyertai apendisitis

    =arium enema adala& suatu pemeriksaan ;ray dimana barium 5air

    dimasukkan ke kolon dari anus untuk memenu&i kolon6 Tes ini dapat

    seketika menggambarkan keadaan kolon di sekitar appendik dimana

    peradangan yang ter adi uga didapatkan pada kolon6 .mpresi ireguler

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    33/57

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    34/57

    K, - 3:6 Pemeriksaan dengan >ltrasonogra4i 9>S : pada apendisitis

    akut, ditemukan adanya 4ekalit, udara intralumen, diameter apendiks

    lebi& dari / mm, penebalan dinding apendiks lebi& dari - mm dan

    pengumpulan 5airan perisekal6 Apabila apendiks mengalami ruptur atau

    per4orasi maka akan sulit untuk dinilai, &anya apabila 5ukup udara

    maka abses apendiks dapat diidenti4ikasi6

    >ltrasound adala& suatu prosedur yang tidak menyakitkan yang

    menggunakan gelombang suara untuk mengidenti4ikasi organ;organ

    dalam tubu&6 >ltrasound dapat mengidenti4ikasi appendik yangmembesar atau abses6 Walaupun begitu, appendik &anya dapat dili&at

    pada 2 ? pasien selama ter adinya appendisitis6 Dle& karena itu,

    dengan tidak terli&atnya apendiks selama ultrasound tidak

    menyingkirkan adanya appendisitis6 >ltrasound uga berguna pada

    %anita sebab dapat menyingkirkan adanya kondisi yang melibatkan

    organ o arium, tuba 4alopi dan uterus yang ge alanya menyerupai

    appendisitis6 Hasil usg dapat dikatagorikan men adi normal, nonspesi4ik, kemungkinan penyakit kelainan lain, atau kemungkinan

    appendik6 Hasil usg yang tidak spesi4ik meliputi adanya dilatasi usus,

    udara bebas, atau ileus6 Hasil usg dikatakan kemungkinan appaendik

    ika ada pernyataan 5uriga atau ika ditemukan dilatasi appendik di

    daera& 4ossa iliaka kanan, atau dimana usg di kon4ermasikan dengan

    ge ala klinik dimana ke5urigaan appendisitis6

    ?2 -om*uted Tomogra*7! S9anning ,-T6S9an1

    Pada keadaan normal apendiks, arang ter isualisasi dengan

    pemeriksaan skening ini6 ambaran penebalan diding apendiks dengan

    aringan lunak sekitar yang melekat, mendukung keadaan apendiks

    yang meradang6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    35/57

    tinggi yaitu " 8 1 ? dan "/ 8 "7?, serta akurasi "! 8 1 ?6 Ct-

    :can sangat baik untuk mendeteksi apendiks dengan abses atau

    flegmon

    Perbandingan pemeriksaan penun anng apendisitis akutE

    Ultrasonogra(i -T6S9an

    Sensi

    ti ita

    s

    (2? " ; 1 ?

    Spesi

    4isita

    s

    "-? "2 ; "7?

    Akur

    asi

    " ; "!? "! ; 1 ?

    Keun

    tunga

    n

    Aman )ebi& akurat

    relati4 tidak ma&al Mengidenti4ikasi

    abses dan

    4legmon lebi&

    baik

    $apat mendignosis

    kelainan lain pada%anita

    Mengidenti4ikasi

    apendiks normallebi& baik

    =aik untuk anak;anak

    Keru

    gian

    Tergantung operator Ma&al

    Sulit se5ara te&nik 'adiasi ion

    +yeri Kontras

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    36/57

    Sulit di 'S daera& Sulit di 'S daera&

    Pada pasien yang tidak &amil,

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    37/57

    $i4inisi &istopatologi apendisitis akutE

    1 Sel granulosit pada mukosa dengan ulserasi 4okal atau

    di4us di lapisan epitel6

    - Abses pada kripte dengan sel granulosit dilapisan epitel6

    3 Sel granulosit dalam lumen apendiks dengan in4iltrasi ke

    dalam lapisan epitel6

    ! Sel granulosit diatas lapisan serosa apendiks dengan abses

    apendikuler,

    dengan atau tanpa terlibatnya lapisan mukusa6

    2 Sel granulosit pada lapisan serosa atau muskuler tanpa

    abses mukosa dan

    keterlibatan lapisan mukosa, bukan apendisitis akut tetapi

    periapendisitis6

    Reaksi (ase akut , Acute p"ase reaction 1

    'eaksi 4ase akut adala& perta&anan pertama tubu& dalam mela%an proses

    in4lamasi 9innate immune :, yang ber4ungsi tanpa melalui sistem spesi4ik dan

    memori 9 adaptive immune :6 .n4lamasi adala& respon ter&adap kerusakan

    aringan ole& stimulus yang dapat berupa trauma mekanik, nekrosis aringan,

    dan in4eksi6 Tu uan proses in4lamasi adala& untuk mela%an agen pengrusak,a%al proses perbaikan, dan mengembalikan 4ungsi aringan yang rusak6

    Proses in4lamasi dapat berlangsung akut dan kronik6 .n4lamasi akut dapat

    disebabkan ole& agen mikroba 9 irus, bakteri, amur, dan parasit:, trauma,

    nekrosis aringan ole& kanker, art&ritis rematiod, luka bakar, dan toksin yang

    disebabkan ole& obat atau radiasi6

    Keadaan in4lamasi merangsang tubu& untuk mengeluakan sitokin dan &ormon

    yang ber4ungsi dalam regulasi &aematopoesis, sintesis protein, dan

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    38/57

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    39/57

    Proses ini dimulai ! am setela& adanya stimulasi dan men5apai

    pun5aknya 1/;-! am6 Pada keadaan a%al respon seluler, sel

    mononuklear akan tampak dalam umla& sedikit bersama sel

    polimor4onuklear6 Keluarnya sel mononu5lear ini distimulasi ole&

    proses 4agositosis debris, produk 4agositosis neutro4il, dan sitokin 6

    Proses terak&ir in4lamasi adala& proli4erasi seluler6

    . Pproliferasi seluler.

    Proses ini dia%ali dengan proli4erasi 4ibroblas yang dimulai dalam 1(

    am dan men5apai pun5aknya !( sampai 7- am6 Fibroblas

    mengeluarkan acidic mukopoly#acc"aride# yang menetralisis a4ek

    beberapa mediator kimia%i6 Pada ak&ir proses ini di&arapkan

    kembalinya 4ungsi area yang terkena in4lamasi, namun dalam beberapa

    keadaan, proses ini berak&ir dengan terbentuknya abses dan granuloma6

    G2 PENATALAKSANAAN APENDISITIS

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    40/57

    A**endiktomi

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    41/57

    Penderita anak perlu 5airan intra ena untuk mengoreksi de&idrasi

    ringan6 Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung dan

    untuk mengurangi ba&aya munta& pada %aktu induksi anestesi6 Pada

    apendisitis akut dengan komplikasi berupa peritonitis karena per4orasi

    menuntut tindakan yang lebi& intensi4, karena biasanya keadaan anak

    suda& sakit berat6 Timbul de&idrasi yang ter adi karena munta&,

    sekuestrasi 5airan dalam rongga abdomen dan 4ebris6 Anak memerlukan

    pera%atan intensi4 sekurang;kurangnya !;/ am sebelum dilakukan

    pembeda&an6 Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung

    agar mengurangi distensi abdomen dan men5ega& munta&6 Kalau anak

    dalam keadaan syok &ipo olemik maka diberikan 5airan ringer laktat -

    ml kg== dalam larutan glukosa 2? se5ara intra ena, kemudian diikuti

    dengan pemberian plasma atau dara& sesuai indikasi6 Setela& pemberian

    5airan intra ena sebaiknya die aluasi kembali kebutu&an dan

    kekurangan 5airan6 Sebelum pembeda&an, anak &arus memiliki urin

    output sebanyak 1 ml kg== am6 >ntuk menurunkan demam diberikan

    a5etaminop&en suppositoria 9/ mg ta&un umur:6 0ika su&u di atas 3( <

    pada saat masuk ruma& sakit, kompres alko&ol dan sedasi diindikasikan

    untuk mengontrol demam6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    42/57

    Antibiotika sebelum pembeda&an diberikan pada semua anak dengan

    apendisitis, antibiotika pro4ilaksis mengurangi insidensi komplikasi

    in4eksi apendisitis6 Pemberian antibiotika di&entikan setela& -! am

    selesai pembeda&an6 Antibiotika berspektrum luas diberikan se5epatnya

    sebelum ada biakan kuman6 Pemberian antibiotika untuk in4eksi

    anaerob sangat berguna untuk kasus;kasus per4orasi apendisitis 6

    Antibiotika diberikan selama 2 &ari setela& pembeda&an atau meli&at

    kondisi klinis penderita6 Kombinasi antibiotika yang e4ekti4 mela%an

    bakteri aerob dan anaerob spektrum luas diberikan sebelum dan sesuda&

    pembeda&an6 Kombinasi ampisilin 91 mg kg:, gentamisin 97,2mg kg:

    dan klindamisin 9! mg kg: dalam dosis terbagi selama -! am 5ukup

    e4ekti4 untuk mengontrol sepsis dan meng&ilangkan komplikasi

    apendisitis per4orasi6 Metronidasol akti4 ter&adap bakteri gram negati4

    dan didistribusikan dengan baik ke 5airan tubu& dan aringan6 Dbat ini

    lebi& mura& dan dapat di adikan pengganti klindamisin

    Pembeda&annya adala& dengan apendektomi, yang dapat di5apai

    melalui insisi M5 =urney 9'a44ensperger, 1"" @

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    43/57

    -6 Sub 5utis 76 M6 Trans ersus

    36 Fas5ia S5ar4a (6 Fas5ia trans ersalis

    !6 Fas5ia

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    44/57

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    45/57

    Aponeurosis MDL dibuka dengan mess seara& seratnya, diperlebar

    ke 5raniolateral dan 5audomedial dengan pertolongan pinsetanatomis, Wond&aak tumpul dipasang diba%a& MDL, sampai

    tampak MD. yang seratnya trans ersal

    MD. dan m6Trans ersus abdominis dibuka se5ara tumpul dengan

    klem pean dengan bantuan pinset anatomis seara& seratnya ,

    kemudian diperlebar dengan langenba5k sampai tampak peritonium

    %arna puti& mengkilat, &aak dipasang diba%a& m6 Trans ersus

    abdominis

    $engan pinset 5&irrugis - bua& peritoneum diangkat gunting

    diantara kedua pinset, per&atikan 5airan yang keluar E pus, udara,

    dara& peritoneum di epit dengan ko5&er sonde - bua& pinset

    dilepas diperluas keara& 5ranial dan 5audal dengan gunting

    dengan tuntunan dua ari pinset untuk melindungi usus organ

    lain pasang langenba5k - bua&

    L aluasi apaka& ada 5airan, dara& atau pus pus9O: lakukan

    pemeriksaan bakteriologis

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    46/57

    Setela& 5ae5um ditemukan dikeluarkan dilu ir dengan pinset

    anatomis dengan dua ari gaas basa&, ditarik keara& ba%a&,keluar dan keatas appendiks akan ikut keluar .denti4ikasi

    appendiks 9odem, &iperemis, 4e5alit&:6

    =ila appendiks muda& keluar lan utkan dengan antegrade

    appendi5tomy, dan bila sukar keluar lan utkan dengan retrograde

    appendi5tomy6

    Antegrade A**endi9tom!

    Setela& appendiks keluar, mesoappendiks dipegang dengan klem

    arteri Lllis klem dekat u ung appendiks6

    Pasang klem - bua& diantara appendiks dan mesoappendik dari

    u ung appendiks mesoappendiks digunting diantara kedua klem

    mesoappendiks diligasi dengan #ide -6 ulangi terus sampai

    pangkal appendiks

    Pangkal appendiks di epit dengan - klem ko5&er dilandasi kasa

    betadin dipotong dengan mess pangkal appendiks diligasi side

    -6 klem dilepas bekas appendik yang terpotong di5auter

    untuk 5ega& 4istel

    =uat tabak#ak naad a&itan tembakau sekitar pangkal appendiks

    pada lapisan seromus5ularis 5ae5um dengan side -6 appendiks

    dipegang dengan pinset anatomis dorong keara& 5ae5um, sambil

    mempererat tabak#ak naad, sedikit demi sedikit sambil melepas

    pinset pelan;pelan

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    47/57

    ; Peritoneum di a&it dengan 5atgut Plain -6 se5ara 5ontinous

    %it&tlo5king elu ur Feston

    ; MD. I M6Trans ersus abdominis di a&it simpul interupted

    dengan 5atgut 5&romi5 -6

    ; Aponeurosi MDL di a&it simpul dengan plain 5atgut -6

    ; Sub5utis di a&it simpul dengan 5romi5 -6

    ;

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    48/57

    Komplikasi yang paling sering ter adi adala& per4orasi baik berupa per4orasi

    bebas maupun per4orasi pada bagian apendiks yang tela& mengalami

    pendindingan 9Walling o44: se&ingga berupa massa yang terdiri dari

    kumpulan mesoapendiks, apendiks, sekum dan lengkung usus yang disebut

    sebagai massa periapendikuler Pada anak sering terjadi perforasi bebas , &al

    ini disebabkan ole&E

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    49/57

    ; $inding apendiks yang masi& tipis,

    ; anak kurang komunikati4 se&ingga memperpan ang %aktu diagnosis dan

    proses pendindingan kurang sempurna,

    ; per4orasi berlangsung 5epat dan omentum anak belum berkembang6

    Ter adinya massa periapendikuler bila apendisitis gangrenosa atau

    mikroper4orasi ditutupi pendindingan ole& omentum dan lengkung usus6 Padamassa periapendikuler yang pendindingannya belum sempurna, dapat ter adi

    penyebaran pus ke seluru& rongga peritoneum ika per4orasi diikuti peritonitis

    umum 6

    Komplikasi lain yang 5ukup berba&aya adala& pylep"lebitis , yaitu merupakan

    t&rombop&lebitis supurati a pada sistem ena porta akibat perluasan in4eksi

    apendisitis6 e alanya berupa menggigil, demam tinggi, ikterik ringan dan

    abses &epatik 9Way, - 3:6

    Komplikasi yang ter adi setela& pembeda&an apendisitis diantaranya adala&

    in4eksi6 =eberapa ta&un yang lalu insidensi in4eksi setela& pembeda&an

    sebesar - ;! ?, insidensi ini mengalami penurunan sampai sekitar 2?

    setela& digunakannya tripel antibiotika6 .n4eksi setela& pembeda&an sering

    ter adi pada apendisitis per4orasi atau gangrenosa6 Meskipun in4eksi bisa

    ter adi di se umla& lokasi, in4eksi yang terletak di lokasi pembeda&an yang

    paling sering, yaitu pada luka subkutan dan dalam rongga abdominal6

    .nsidensi kedua komplikasi ini ber ariasi tergantung pada dera at apendisitis,

    umur penderita, kondisi 4isiologis dan tipe penutupan luka6

    Dbstruksi intestinal bisa ter adi setela& pembeda&an pada kasus apendisitis,

    &al ini disebabkan ole& abses, p&legmon intraperitoneal atau ad&esi6

    1nfertilitas dapat ter adi pada perempuan dengan apendisitis per4orasi 9

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    50/57

    #omplikasi ;ain 7

    +ekrosis dinding appendiks

    Per4orasi dinding appendiks pus keluar masuk 5a um peritonii

    eneral peritonitis

    Periappendikular in4iltrat P&legmon Mass

    Appendiks yang mengalami per4orasi9mikroper4orasi: segera ditutup9%alling o4: ole& omentum dan usus &alus gumpalan massa

    rdang berlan ut m dEPeriappendi5ular abses

    Sepsis

    Appendisitis kronis

    I2 SKOR AL3ARADO$iagnosis apendisitis akut pada anak tidak muda& ditegakkan &anya

    berdasarkan gambaran klinis, &al ini disebabkan sulitnya komunikasi antara

    anak, orang tua dan dokter6 Anak belum mampu untuk mendiskripsikan

    kelu&an yang dialami, suatu &al yang relati4 lebi& muda& pada umur de%asa6

    Keadaan ini meng&asilkan angka apendektomi negati4 sebesar - ? dan angka

    per4orasi sebesar - ;3 ? 9'ama5&andran, 1""/:6 Sala& satu upaya

    meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan medis iala& membuat

    diagnosis yang tepat6 Tela& banyak dikemukakan 5ara untuk menurunkan

    insidensi apendektomi negati4, sala& satunya adala& dengan instrumen skor

    Al arado6Skor Al arado adala& sistem skoring seder&ana yang bisa dilakukan

    dengan muda&, 5epat dan kurang in asi4 9Seleem@ Amri dan =ermansya&,

    1""7:6 Al4redo Al arado ta&un 1"(/ membuat sistem skor yang didasarkan

    pada tiga gejala , tiga tanda dan dua temuan laboratorium 6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    51/57

    Klasi4ikasi ini berdasarkan pada temuan pra operasi dan untuk menilai dera at

    kepara&an apendisitis6 $alam sistem skor Al arado ini menggunakan 4aktor

    risiko meliputi migrasi nyeri, anoreksia, nausea dan atau omitus, nyeri tekan

    di abdomen kuadran kanan ba%a&, nyeri lepas tekan , temperatur lebi& dari

    37,-

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    52/57

    Penelitian yang dilakukan ole& Amri dan =ermansya& 91""7: mengenai

    skor Al arado pada diagnosis apendisitis akut dengan skor pembatas 95ut o44

    point: / , didapatkan sensiti itasE " ," ? dan spesi4isitasE 72,72? dengan

    akurasi diagnostikE (3,33?, Tranggono 9- : melaporkan dengan memakai

    skor pembatas 95ut o44 point: 7 didapatkan sensiti itasE 71,!3? dan

    spesi4isitasE /", "? dengan akurasi diagnostik /",7!?6 Sedangkan Fenyo

    melaporkan sensiti itasE " ,- ? dan spesi4isitasE "1,! ?6

    =erdasarkan skoring ter&adap 4aktor risiko yang digunakan dalam

    sistem skor Al arado seperti tertulis di atas maka dapat diasumsikan ba&%a

    semakin lengkap ge ala, tanda dan pemeriksaan laboratorium yang mun5ul

    atau keberadaannya positi4 maka skor Al arado akan semakin tinggi,

    mendekati 1 , ini mengara&kan kepada apendisitis akut atau apendisitis

    per4orasi6 $emikian pula sebaliknya ika semakin tidak lengkap maka skor

    Al arado semakin renda&, mendekati 1, ini mengara&kan kepada apendisitis

    kronis atau bukan apendisitis6

    Skor Al arado adala& sistem skoring yang didasarkan pada ge ala dan

    tanda klinis apendisitis akut, tela& banyak dipergunakan6 Pada tulisan aslinya,

    Al arado merekomendasikan untuk melakukan operasi pada semua pasien

    dengan skor 7 atau lebi& dan melakukan obser asi untuk pasien dengan skor

    2 atau /6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    53/57

    Skor Al arado untuk diagnosis apendisitis akutE

    Ge+ala dan tanda; Skor

    +yeri berpinda& 1

    Anoreksia 1

    Mual;munta& 1

    +yeri 4ossa iliaka kanan -

    +yeri lepas 1

    Peningkatan su&u R 37,3 < 1

    0umla& leukosit R 1 1 3 ) -

    0umla& neutro4il R 72? 1

    Total skorE 1

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    54/57

    Andersson, dalam studi meta;analisis ge ala klinis dan laboratorium

    mendapatkan &asil ba&%a ri%ayat nyeri berpinda& 9 migration pain : dari

    umbilikus dan reaksi peritoneal 9nyeri tekan kanan ba%a&, nyeri

    lepas ebound6# #ign , ov#ing6# #ign: adala& in4ormasi diagnostik apendisitis

    akut yang penting 9Andersson, - !:

    AL3ARADO S-ORE

    omitus nausea 1 +ilai E ! kronis

    Anoreksia 1 ! 8 7 ragu-

    +T M5 =urney - R 7 akut

    +yeri lepas 1

    +yeri ali& 1

    $emam R 37,- < 1

    A) R 1 6 -

    Segmen R 7 1

    +ilai 1

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    55/57

    diantaranya in4eksi rongga panggul, torsio kista o arium, adneksitis dan

    salpingitis6 angguan saluran ken5ing seperti in4eksi saluran ken5ing, batu

    ureter kanan6 Penyakit lain seperti pneumonia, demam dengue dan 5ampak

    Kelainan Gastrointestinal

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    56/57

    K2 PROGNOSISKebanyakan pasien setela& operasi appendiktomi sembu& spontan tanpa

    penyulit, namun komplikasi dapat ter adi apabila adanya pengobatan tertunda

    atau tela& ter adi peritonitis peradangan didalam rongga perut6

  • 8/9/2019 LAPORAN PATOLOGI ANATOMI - MODUL GASTROINTESTINAL

    57/57