laporan praktikum ikan

22
LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA KELAS OSTEICHTYES Disusun oleh : Al Hidayat (11222002) Dosen Pengampu : Awalul fatiqin, M. Si PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKUTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN PATAH PALEMBANG 2012

Upload: al-hidayat

Post on 06-Aug-2015

1.208 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

KELAS OSTEICHTYES

Disusun oleh :

Al Hidayat (11222002)

Dosen Pengampu : Awalul fatiqin, M. Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKUTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

RADEN PATAH PALEMBANG

2012

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan

nama ini diambil dari kata latin “ ichtyes” juga berarti “ ikan “ berasal dari kata yunani dan kata

ini dipakai dalam “ichytology“ yaitu ilmu yang mempelajari tentang ikan ( jasin, 1984 ).

Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan – ikan yang masuk kelas “Ostheichthtes”.

Tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti

torpedo, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam – macam species hidup

dalam air tawar atau beragam ( air laut ). Ikan salah satu sumber protein bagi manusia dan juga

sebagai salah satu obyek olahraga atau rekreasi yaitu memancing ( jasin, 1984 ).

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas

dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah

spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok

paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi

ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang

rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan

bertulang keras (Widiyati.1999).

Osteichthyes  atau disebut juga Ikan bertulang sejati  adalah  kelas dari anggota  hewan bertulang

belakang  yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes  berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon 

yang berati tulang dan ichthyes  yang berarti ikan.  Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar

(Widiyati.1999).

Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat

ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa

jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk

lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi

menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang

yang terletak di dekat punggung. penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan

keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air

mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus

mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu.

Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ikan

mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung ( Stickney, 1979 )

Ikan nila (Oreochromis niloticus), nama internasionalnya nile tilapia berasal dari sungai Nil di

Afrika. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan budi daya yang cukup dikenal baik secara

nasional maupun internasional. Ikan nila menjadi terkenal karena memiliki banyak keunggulan.

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh ikan nila yaitu mudah berkembangbiak, cepat

pertumbuhannya, anaknya banyak, ukuran badan relative besar, tahan penyakit, sangat mudah

beradaptasi, relatif murah harganya dan dagingnya pun enak (Widiyati.1999).

1.2  Tujuan

Melalui pengamatan struktur tubuh bagian luar dan dalam, Mahasiswa diharapkan mampu untuk

1. Menggambar dan menentukan bagian-bagian tubuh ikan

2. Menentukan organ-organ kepala

3. Menunjukkan organ-organ bagian dalam

4. Menunjukkan organ yang menyusun bagian ekor

5. Menjelaskan tofografi (letak organ satu dengan organ yang lain)

6. Dapat menjelaskan identifikasi berdasarkan ciri-ciri morfologi

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000 spesies dan

merupakan vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat atau

tetrapoda. Mereka muncul pada periode Silur, diduga sebagai ikan air tawar dan ikan laut.

Ikan bertulang sejati berbeda dengan ikan bertulang rawan dalam berbagai hal. Salah satu

perbedaannya ialah pada perkembangan paru-paru dan gelembung renang sebagai suatu

divertikulum dari usus bagian depan. Gelembung renang merupakan alat hidrostatik, sedangkan

paru-paru merupakan ciri khas dari tiga subclass ikan bertulang sejati yaitu Crossoptreygii dan

Brachyopterygii. Crossoptreygii di dalamnya termasuk Rhipidistia yang sekarang telah musnah

yang diduga merupakan leluhur dari tetrapoda, dan ikan paru-paru sekarang. Pada subkelas

ketiga yaitu Actinopterygii divertikulum dari usus depan berkembang menjadi gelembung renang

yang mempunyai fungsi sebagai alat hidrostik ( Winatasasmita, Djamhur. 1988 )

Kelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati) memiliki ciri-ciri menurut ( Jasin, 1984 ) :

A. Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik dan beberapa

spesies tidak bersisik, bersirip pada media baik dorsal maupun ventral dan pada sebelah

menyebelah tubuh itu dengan beberapa perkecualian. Sirip biasanya disokong oleh jari

duri tulang rawan atau keras, tidak berkaki.

B. Mulut terletak diujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada

tulang tempurung kepala, mempunyai dua sacci olfactorious yang umumnya

berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar, tidak berkelopak mata.

C. Skeleton terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian bertulang

rawan, bentu vertebrata, bernotocord masing – masing tampak.

D. Cor terdiri dari atas dua ruangan ( auriculum dan ventriculum ) dengan sinus venosus

dan conus arteriosus yang berisi darah vena terdapat empat pasang archus aorticus, sel

darah merah berbentuk oval dan berinti.

E. Pernafasan dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus

branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi dari pharing,

tertutup operculum, biasanya memiliki pueumatica ( gelembung udara ) dan memiliki

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

ductus pneumaticus, beberapa jenis mempunyai bentuk seperti “paru – paru” misalnya

pada dipnoi.

F. Terdapat 10 pasang nervi cranialis

G. Suhu tubuh bergantung kepada lingkungan sekitarnya.

H. Memiliki sepasang gonad, umumnya ovivar,ada yang ovovivivar atau vivipar.

Fertilisasi diluar tubuh, ukuran telur kecil, tidak mempunyai membrane embrio, hewan

mudanya kadang – kadang tidak mirip dengan yang dewasa.

Ikan Nila atau Oreochromis niloticus termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh

badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum Chordata yang

berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).

Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan

memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Niloa sebagai Ikian Budidaya cukup

besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :

1. Mudah berkembang biak di lingkungan budidaya

2. Dapat menerima makanan yang beragam

3. Toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi

4. Pertumbuhannya Cepat

         Habitat lingkungan Ikan Nila, yaitu : danau, Sungai, Waduk, Rawa, Sawah, dan perairan

lainnya. Selain itu Ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak dengan

salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat

membudidayakannya khusus kegiatan pembesaran Ikan Nila (Santoso,1996).

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

Klasifikasi Ikan Nila

Klasifikasi ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah sebagai berikut:

Gambar : ikan nila ( http//.gambar ikan nila. com )

Kingdom : Animalia

Filum   : Chordata

Kelas           : Osteichtes

Ordo            : Percomorphii

Famili           : Cichlidae

Genus          : Oreochromis

Spesies        : Oreochromis niloticus

Struktur dan fungsi

Bentuk tubuh bermacam – macam, tapi sebagian besar berbentuk gelendong pipih,

ukuran tinggi tubuh lebih dari pada lebarnya, maka penampang potongannya berbentuk oval.

Bentuk gelendong atau torpedo itu memudahkan gerak dalam air. Kepala terbentang mulai

dari ujung moncong sampai akhir operculum ( tutup insang ). Badan membentang dari akhir

operculum sampai anus dan sisanya adalah ekor. Mulut terdapat pada terdapat di ujung

moncong mempunyai rahang yang bergigi baik ( Jasin, 1984 ).

Bentuk sisik

a. Sisik cycloid : berbentuk bulat, pada sisik ini bila diteliti lebih dalam akan tampak

lingkaran yang berbeda – beda.

b. Sisik ctenoid : berbentuk bulat agak lonjong, berduri kecil – kecil pada bagian

anterior, sedang pada posterior memecah diri menjadi beberapa bagian.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

c. Sisik ganoid : berbentuk belah ketupat dengan bagian kecil yang tertanam dalam saku

darmis. Sebelah luar dilapisi oleh zat ganoine, dan mengandung duri – duri halus.

Bentuk sirip

Fungsi sirip adalah untuk mempertahankan kesetimbangan dalam air dan untuk berenang.

Berdasarkan anatomi sirip ekor dibedakan 4 type menurut ( Jasin, 1984 ) yaitu :

a. Type protocercal yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung

tumpul.

b. Type dhipicercal yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dengan bentuk ujung

runcing.

c. Type homocercal yaitu columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak

membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama.

d. Type heterocercal yaitu bila columna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung

ekor yang membagi diri menjadi dua tidak sama panjangnya.

Bentuk tubuh ikan

Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda- beda. Perbedaan bentuk tubuh ini

pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. 

Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yaitu menurut (Santoso,1996) :

a. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka

kita akan mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya

b. Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital,

maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya

c. Simetri bilateral.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

Bentuk tubuh ikan

Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam

menurut (Dwisang, 2008) bentuk tubuh ikan simetri bilateral, bentuk-bentuk tersebut adalah:

1. Pipih (kompres) yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih

kecil dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh

2. Picak (depress) yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya

3. Cerutu (fusiform) yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan

panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya

4. Ular (sidat) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ular

5. Tali (filiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali

6. Pita (taeniform/flattedform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis

menyerupai pita

7. Panah (sagittiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panah

8. Bola (globiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnyamenyerupai bola

9. Kotak (ostraciform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak.

Bentuk mulut

Bentuk mulut pada ikan dapat digolongkan dalam menurut (Santoso,1996) :

1. Mulut terminal, yaitu posisi mulut berada di bagian ujung kepala

2. Mulut inferior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak bawah ujung kepala

3. Mulut superior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak atas  ujung kepala

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

Ekskresi dan Reproduksi

Sistem ekskresi dan reproduksi pada Ikan Nila adalah sebagai berikut :

1. Sistem Ekskresi

Nekanisme system Ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah : ikan tidak banyak

minum, aktif menyerap ion organic, melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam

jumlah yang besar.

Sistem Ekskresi melibatkan organ insang, kulit, Ginjal berfungsi mengekskresikan zat-zat

sisa metabolism yang mengandung Nitrogen

Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar

keringat yang mengeluarkan 5%, 10%dari seluruh metaydisme (Santoso,1996)

2. Sistem Reproduksi

            Sistem reproduksi pada jantan mempunyai tistis. Pada ikan betina mempunyai indung

telur, keduanya terletak pada rongga perut. Sebelah kandung kemih dan kanan cili mentari

keadaan Gonad Ikan sangat menentukan kedewasaan ikan, meningkat dengan makin

meningkatnya fungsi Gonad. Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior

rongga perut disebelah bawah ginjal.

            Nila berasal dari sungai nil, secara ilmiah/alamiah dapat berkembang biak sepanjang

tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim penghujan. Ikan ini mudah

berkembang biak tanpa perlakuan khusus .Sebelum melangsungkan perkawinan, nila jantan

biasanya membuat kubangan berbentuk bulat didasar perairan (Santoso,1996)

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Selasa/21 November 2012

Waktu : 08.00 WIB s.d selesai

Tempat : Laboratorium MIPA IAIN Raden Fatah Palembang

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

1) Media gambar2) Loupe3) Seperangkat alat bedah4) Pisau (cutter)5) Lap (serbet)6) Baki

Bahan :

1) Ikan Nila ( Oreochromis niloticus )2) Ikan Mujair ( Tellapia mossambica )

3.3.  Cara Kerja

1) Persiapan bahan amatan

a. Sediakan ikan segar (ikan nila atau mujair)

b. Menyediakan alat bantu pengamatan seperti lup, seperangkat alat bedah dan alat-alat lainnya

2) Melakukan pengamatan antara lain :

a. Ikan yang masih segar diletakkan di atas baki kemudian diamati dengan menggunakan lup

b. Melakukan pengamatan sesuai pada focus pengamatan

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

4.2  Pembahasan

Pada tubuh ikan nila di bagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian kepala, bagian badan, dan

bagian ekor.

A. Kepala (caput)

Kepala memiliki empat bagian yaitu:

1. Rima oris (celah mulut), terapat pada ujung rostrum (moncong).

2. Fovea nasalis; sepasang cekung hidung di dorsal mulut, sebagai tempat berakhirnya fila

olfactoria atau cabang terakhir nervus olfactorius.

3. Organon visus; pada inspection bagian- bagian yang tampak dari luar antara lain:Sclera,

Cornea, jernih dan transparan, dengan latar belakang iris yang berwarna coklat kehitam-

hitaman, Pupil, lubang yang memungkinkan iris tampak dari luar, dibentuk oleh iris, dan

bagian disekitar pupil berwarna putih dibentuk oleh argentea.

4. Apparatus opercularis (tutup ingsang); sepasang terdapat dikiri dan di kanan bagian

belakang caput, berbentuk setengah bulatan.

B. Badan (truncus)

Badan terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Epidermis (kulit luar); tipis, transparan dan licin karena menghasilkan mucus atau getah

bening.

2. Squama; terdapat di bawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting dengann  bagian

belakang bebas, sehingga ada  bagian sisik yang tertutup oleh sisik lain.

3. Linea lateralis (gurat sisi); merupakan suatu bangunan berupa garis memanjang di sisi

lateral truncus, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor.

4. Dua buah lubang keluar (muara); anus merupakan muara saluran makanan sebagai

lubang pembuangan sisa-sisa makanan. Porus urogenitalis; merupakan muara bersama

dari saluran kelamin dan saluran kencing.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

C. Ekor (cauda)

Pada bagian ekor terdapat sirip ekor,yang mempunyai bentuk homocercal

Pada ikan terdapat empat  macam jenis squama, yaitu: Ctenoid, bagian tepi luarnya

mempunyai satu baris atau lebih garis-garis sisir, sedangkan bagian tepi yang melekat

mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat  perlekatannya. Ikan nila mempunyai

squama jenis ini.

Ikan nila mempunyai tipe ekor yaitu protocercal.

Sistem pencernann pada ikan nila terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan

kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut-rongga mulut-faring-esofagus-

lambung-pilorus-usus-rektum-anus (Santoso,1996)

D. System organ

1. Branchia (ingsang) terletak pada bagian cranial (daeah caput), tertutup oleh apparatus

oppercularis.

2. Cor (jantung) letaknya ventro-caudal insang, agak kek kanan.

3. Hepar (hati), bewarna merah.

4. Vesica fallea (kantung empedu), berwarna kehijauan.

5. Gonade (kelenjar kelamin), pada yang jantan berwarna putih kompak.

6. Intestinum (usus), sebagai pita panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya.

Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus.

7. Ren (mesonephros, ginjal), berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral

columna  vertebralis.

8. Pneumatocyst (gelembung renang) atau vesica natatoria,berwarna keputih-putihan,

letaknya di bagian dorsal rongga perut, yaitu di ventral columna vertebralis, ren, dan

aorta dorsalis, serta di sebelah dorsal dari alat-alat dalam lainnya.

9. Ductus pneumaticus, fungsi ductus pneumaticus adalah untuk keluar masuknya udara ke

dalam pneumatocyst.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

10. Lien (limpa), berwarna merah tua, terdapat di sebelah ventral lobus dorsalis hepatis. Alat

ini termasuk sistema reticulo endothelial.

11. Muara gonade,letaknya dekat denagn anus.

12. Anus, merupakan muara untuk pembuangn sisa makanan

E. Otak (encephalon)

Terdapat di dalam cavum crani (rongga tengkorak), dibedakan menjadi cerebrum (otak besar)

dan cerebellum (otak kecil).

Bagian- bagian dari cranial ke caudal terdiri dari:

1. Bulbus olfactorious, mempunyai

lanjutan sebagai benang-benang.

2. Tractus olfactorius.

3. Lobus olfactorious, dari lobus

olfactorious keluar nervus

olfactorious.

4. Procense phalon, disebelah belakang

lobus olfactorious yang mempunyai

atap (pallium) dan dasar (corpus

striatum).

5. Mesencephalon, disebut juga lobus

optious.

6. Cerebellum, agak memanjang di

tengah- tengah.

7. Medulla oblongata, disebelah bawah

belakang cerebellum.

8. Chiasma nervi optici, persilangan

nervus opticus yang menuju ke mata

9. Hypophysis, di sebelah caudal

chiasma nervi optici.

10. Medulla spinallis, merupakan

lanjutan dari medulla oblongata ,

yang berjalan di dalam canalis

vetebralis vertebrae (dalam tulang

belakang).

F. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada ikan nila melalui proses sebagai berikut. Dari mulai anggota

mulut, esophagus/Kerongkongan, Lambung usus dan terakhir anus. Proses

penyederhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia. Sehingga menjadi sari-sari

makanan yang mudah diserap di dalam usus kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh

melalui system peredaran darah ( Jasin,maskoeri. 1984 ).

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

BAB V

KESIMPULAN

Ikan nila  adalah hewan vertebrata yang mempunyai tulang belakang. Ikan terdiri

dari beberapa bagian yaitu;

a. Kepala (caput): Mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang,

operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan

tambahan.

b. Badan (truncus): Ujung operkulum (tutup insang) paling belakang sampai pangkal

awal sirip belang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang

terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip perut,

hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang.

c. Ekor (cauda): Anus, sirip dubur, sirip ekor, dan pada ikan-ikan tertentu terdapat

scute dan finlet.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

Dwisang, 2008. Ikan tulang keras. Http//.ikan tulang keras.com

di akses pada ( 23 november 2012 )

Jasin, maskoeri. 1984. Sistematika Hewan. Sinar wijaya : Surabaya

Santoso. 1996. Zoologi Vertebrata. Ui Press : Jakarta

Winatasasmita, Djamhur. 1988.  Sistematika Vertebrata Pisces. Bandung : Biologi FPMIPA

Wikipedia.2009. gambar ikan nila. Http//Wikipedia.ikan.nila.com

di akses pada ( 22 november 2012 )