laporan ikan asin

14
Laporan Praktikum Bioproses Osmosis Burhanus Shidqy ( 08 ), Christy Septian ( 10 ), Kevin Christian A. ( 21 ), M. Syahidan ( 23 ) XI MIA 6

Upload: burhanus-shidqy

Post on 18-Jan-2016

888 views

Category:

Documents


96 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ikan Asin

Laporan Praktikum Bioproses OsmosisBurhanus Shidqy ( 08 ), Christy Septian ( 10 ), Kevin Christian A. ( 21 ), M. Syahidan ( 23 ) XI MIA 6

Page 2: Laporan Ikan Asin

Daftar Isi

Daftar Isi ………………………………………………………………………………. I

A. Tujuan ……………………………………………………………….... 1

B. Alat dan Bahan ………………………………………………………………….. 1

C. Langkah Kerja ………………………………………………………............ 1

D. Dasar Teori ……………………………………………………………....... 1

E. Pembahasan ………………………………………………………….......... 3

F. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 4

G.Lampiran ………………………………………………………………….. 5

Laporan Praktikum Ikan Asin | I

Page 3: Laporan Ikan Asin

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui bioproses yang terjadi pada pembuatan ikan asin.

2. Untuk mengetahui bagaimana cairan pelarut dapat masuk dan keluar sel.

B. Alat dan Bahan

Alat

- Nampan

- Pisau

- Ember

Bahan

- Ikan

- Garam meja

- Ketumbar

- Bawang putih

C. Langkah Kerja

1. Cuci ikan sampai bersih hingga bebas dari sisa - sisa kotoran.

2. Jika ukuran ikan relatif besar, belah menjadi dua bagian dari bawah.

3. Buatlah bumbu dari ketumbar dan bawang putih, uleg sampai halus. Kemudian

oleskan pada ikan secara merata.

4. Rendam ikan pada baskom atau ember dengan air sesuai dengan banyak ikan.

Usahakan jangan sampai ada ikan yang tidak terendam air.

5. Taburkan garam pada rendaman ikan sesuai dengan selera keasinan yang

diinginkan.

6. Diamkan selama semalam pada suhu kamar.

7. Susun ikan di atas rak atau nampan untuk proses pengeringan / penjemuran.

8. Setelah ikan kering, ikan siap digoreng.

D. Dasar Teori

Osmosis merupakan proses perpindahan molekul - molekul pelarut ( air )

dari konsentrasi pelarut rendah ke konsentrasi pelarut yang lebih tinggi melalui

membran diferensial permeabel. Contohnya Hewan laut seperti bintang laut

( Echinodermata ), kepiting ( Arthropoda ) dan jenis – jenis hewan laut lainnya

memiliki cairan sel yang bersifat isotonik dengan lingkungannya. Pengkondisian

seperti ini sangat penting dilakukan oleh hewan yang hidup di daerah laut ataupun

perairan air tawar. Karena apabila terjadi perbedaaan konsentrasi pada cairan sel

hewan dengan lingkungannya, maka dapat terjadi osmosis yang dapat

menyebabkan lisis ataupun penyusutan pada sel dan kematian.

Laporan Praktikum Ikan Asin | 1

Page 4: Laporan Ikan Asin

Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada tubuh makhluk

hidup, misalnya, pada membran sel darah merah. Jika anda meletakan sel darah

merah dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel

darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak, peristiwa ini

disebut KRENASI.

Sebaliknya, jika meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang

bersifat hipotonik ( lebih encer ), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk

kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah, proses ini disebut

HEMOLISIS. Orang yang mengonsumsi terlalu banyak makanan berkadar garam

tinggi, jaringan sel dan jaringan antar selnya akan mengandung banyak air.hal ini

dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan tubuh yang disebut OEDEMA.

Contoh penerapan proses osmosis dalam kehidupan sehari - hari misalnya,

dalam pemberian nutrisi bagi pasien melalui infus. Pada infus, larutan nutrisi

dimasukan langsung kedalam pembuluh darah, larutan ini harus memilik tekanan

osmotik yang sama dengan tekanan osmotik darah agar sel darah tidak mengalami

krenasi atau hemolisis karena sangat membahayakan jiwa pasien.

Osmosis yang terjadi juga bisa kita amati pada peristiwa alam

lainnya ,dalam banyak contoh yang menarik. misalnya pada pengawetan selai dan

jeli yang dilakukan di rumah merupakan contoh lain dari penerapan tekanan

osmotik.

Laporan Praktikum Ikan Asin | 2

Page 5: Laporan Ikan Asin

Gula dalam jumlah yang banyak ternyata penting dalam proses pengawetan

karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme.

Bila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik ( konsentrasi tinggi ), air

Laporan Praktikum Ikan Asin | I

Page 6: Laporan Ikan Asin

intrasel cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih

pekat lewat osmosis. Proses ini yang disebut krenasi (crenation), menyebabkan

sel mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi. Keasaman alami buah-buahan

juga menghambat pertumbuhan bakteri.

Tekanan osmotik juga merupakan mekanisme utama dalam pengangkutan

air ke bagian atas tumbuhan. Air didorong ke atas lewat batang, cabang dan

ranting - ranting pohon oleh tekanan osmotik. Diperlukan tekanan sebesar 10-15

atm untuk mengangkut air ke daun di pucuk pohonredwood di California, yang

tingginya mencapai sekitar 120 m. Karena daun terus-menerus kehilangan air ke

udara, dalam proses yang disebut transpirasi, konsentrasi zat terlarut dalam cairan

daun meningkat.

Penerapan proses osmosis dalam kehidupan sehari - hari lainnya terjadi

pembuatan telur asin , ikan asin dan tentu contoh yang lain yang prinsipnya disitu

ada perbedaan tekanan dipastikan proses osmosis akan berlangsung.

E. Pembahasan

Pada bioproses yang kami lakukan yaitu pembuatan ikan asin terjadi

perpindahan molekul yang berkonsentrasi rendah ke molekul yang berkonsentrasi

tinggi. Pada proses perendaman, air yang telah diberi garam menjadi larutan

hipotonik sehingga berkonsentrasi rendah masuk kedalam ikan yang mempunyai

konsentrasi lebih tinggi.

Ikan yang telah direndam selama satu hari mengalami perubahan ukuran

menjadi lebih besar dari ukuran awal. Hal ini dikarenakan larutan garam yang

berkonsentrasi rendah masuk kedalam membran sel - sel, jaringan pada ikan yang

konsentrasinya lebih tinggi. Proses tersebut menjadikan ikan menjadi asin, setelah

dikeringkan, ikan menjadi awet dan tidak mudah busuk. Sehingga pada praktikum

bioproses yang telah kami lakukan terdapat proses OSMOSIS.

Menurut pengamatan yang telah kami lakukan terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kecepatan proses osmosis dan kecepatan penetrasi garam ke dalam

ikan, yaitu :

1. Konsentrasi garam

Semakin tinggi konsentrasi garam yang digunakan, semakin cepat proses

masuknya garam ke dalam daging ikan.

Laporan Praktikum Ikan Asin | 3

Page 7: Laporan Ikan Asin

2. Ketebalan daging ikan

Semakin tebal daging ikan, proses pengasinan akan membutuhkan waktu

yang semakin lama dan garam yang lebih banyak. Sehingga ikan - ikan

besar biasanya dibelah atau diiris tipis sebelum diasinkan.

3. Kesegaran daging ikan

Ikan yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan cairan tubuh

yang mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat. Namun

juga garam yang masuk dapat terlalu banyak sehingga ikan menjadi terlalu

asin dan kaku.

4. Suhu

Semakin tinggi suhu proses pengasinan, semakin cepat garam masuk ke

dalam ikan.

F. Kesimpulan

Dalam praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa

Larutan Garam ( NaCl ) meresap kedalam ikan. Hal ini dikarenakan larutan garam

memiliki konsentrasi rendah dan daging ikan memiliki konsentrasi tinggi sehingga

garam dan molekul air bergerak masuk dari luar ke dalam ikan. Sehingga terjadi

proses osmosis. Faktor yang mempengaruhi kecepatan proses pengasinan antara

lain : konsentrasi garam, ketebalan daging ikan, kesegaran ikan dan suhu.

BIOPROSES

Ikan Osmosis Ikan asin

Laporan Praktikum Ikan Asin | 4

Page 8: Laporan Ikan Asin

G. Lampiran gambar

Pembuatan ikan asin

Laporan Praktikum Ikan Asin | 5

Page 9: Laporan Ikan Asin

Pengeringan ikan asin

Laporan Praktikum Ikan Asin | 6