laporan akhir praktikum ikan

21
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI Morfologi dan Anatomi Ikan Di susun Oleh : Kelompok 5 Kelas D M. IRVAN RIZKY J 200110101185 DEWI INTEN KAMILAH 200110101186 HUSNI NUR ABDI 200110101187 RAKA DHIKA DIANDRA 200110101188 TUTI KUSTINI 200110101189 M. FAHMI FAUZI 200110101190 FAKULTAS PETERNAKAN

Upload: raka-dhika-diandra

Post on 02-Aug-2015

182 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Praktikum Ikan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI

Morfologi dan Anatomi Ikan

Di susun Oleh :

Kelompok 5

Kelas D

M. IRVAN RIZKY J 200110101185

DEWI INTEN KAMILAH 200110101186

HUSNI NUR ABDI 200110101187

RAKA DHIKA DIANDRA 200110101188

TUTI KUSTINI 200110101189

M. FAHMI FAUZI 200110101190

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

Page 2: Laporan Akhir Praktikum Ikan

2011

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari praktikum morfologi dan anatomi ikan adalah :

1. Untuk mengetahui struktur fisiologi dari bagian-bagian tubuh ikan

2. Untuk mengetahui anatomi dari bagian-bagian tubuh ikan

3. Untuk menunjukan karakteristik Cyprinus carpio

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum dilakukan di laboratorium produksi ternak unggas Fakultas

Peternakan Universitas Padjadjaran yang di lakukan pada hari Selasa, 20

September 2011pukul 15.30-17.30 WIB.

Page 3: Laporan Akhir Praktikum Ikan

II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup

di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang

paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia.

Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan

kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa

rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan

bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan

sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam

berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).

Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14

meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4

inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan

paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.

2.2 Klasifikasi

Ikan adalah kelompok parafiletik: ini berarti, setiap kelas yang memuat

semua ikan akan mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini,

pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak

digunakan lagi. Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang

biasa disebut sebagai ikan:

a. Subkelas Pteraspidomorphi (ikan tak berahang primitif)

Kelas Thelodonti

Kelas Anaspida

Kelas Cephalaspidomorphi (ikan tak berahang primitif)

- Hyperoartia

- Petromyzontidae (lamprey)

Page 4: Laporan Akhir Praktikum Ikan

Kelas Galeaspida

Kelas Pituriaspida

Kelas Osteostraci

b. Infrafilum Gnathostomata (vertebrata berahang)

Kelas Placodermi (ikan berperisai, punah)

Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan: hiu, pari)

Kelas Acanthodii (hiu berduri, punah)

c. Superkelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati: mencakup hampir semua

ikan penting masa kini)

Kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas)

Kelas Sarcopterygii (ikan sirip berdaging/ikan bersirip cuping)

- Subkelas Coelacanthimorpha (coelacanth)

- Subkelas Dipnoi (ikan paru)

2.3 Ekologi ikan

Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran

besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari

dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air.

Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi

ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan

dalam akuarium, kita kenal sebagai ikan hias.

Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti

moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan

sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam

jumlah kecil atau olah raga pancing sering disebut sebagai memancing. Hasil

penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton

pertahun.

Page 5: Laporan Akhir Praktikum Ikan

Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris untuk

menjelaskan penangkapan ikan secara berlebihan. Fenomena ini merupakan

ancaman bagi berbagai spesies ikan. Pada tanggal 15 Mei 2003, jurnal Nature

melaporkan bahwa semua spesies ikan laut yang berukuran besar telah

ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari 10%

jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnal tersebut

menyarankan pengurangan penangkapan ikan secara drastis dan reservasi

habitat laut di seluruh dunia.

2.4 Ikan Mas

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang

bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.

Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu,

tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.

2.5 Perkembangbiakan

Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad

(ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan

yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi

sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya,

ikan mas Bering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan

dari aroma tanah kering yang tergenang air.

Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.

Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun,

seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat

inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus

membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.

Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas

berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-

0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot

Page 6: Laporan Akhir Praktikum Ikan

induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.

Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva.

Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar

sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis

dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal.

Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg.

Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari.

Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk

menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton,

seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam

satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.

Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3

cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh

menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan

bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan

berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.

Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan

dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu,

induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-

induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan

atau dasar kolam untuk mencari makanan.

2.6 Jenis-jenis ikan mas

Jenis-jenis ikan mas secara umum dapat digolongkan menjadi dua

kelompok, yakni ikan mas konsumsi dan ikan mas hias. Jenis ikan mas konsumsi

adalah jenis-jenis ikan mas yang dikonsumsi atau dimakan oleh masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal dari hewan. Sementara itu, jenis

ikan mas hias umumnya digunakan untuk memenuhi kepuasan batin atau untuk

hiasan (pajangan) dan dipelihara di kolam-kolam taman atau akuarium.

Page 7: Laporan Akhir Praktikum Ikan

III

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Alat

Mikroskop

Pisau

Papan

Plastik

Gunting

Pinset

3.2 Bahan

Ikan

Preparat sisik ikan

Gambar anatomi ikan

3.3 Prosedur Kerja

Posisi ikan dihadapkan ke arah kiri

Bersihkan sisik ikan, agar dapat dilihat susunan otot (myomer)

Sectio, mulai dari belakang anus (jangan memotong anus atau papilla

urogenitales), kemudian ke dorsal (atas) dan ke depan sampai di

belakang apparatus oppercularis kemudian ke bawah dan selanjutnya ke

belakang sampai cranical atau depan anus.

Tulang rusuk dipotong, agar dapat melihat organ-organ bagian dalam

Lakukan pemisahan masing-masing system secara hati-hati agar jaringan

organ dan system tidak rusak.

Gambar masing-masing sistem pada buku lembar kerja dan beri

keterangan

Page 8: Laporan Akhir Praktikum Ikan

.

IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.1 Morfologi Ikan

Morfologi atau bentuk luar ikan pada umumnya dibagi menjadi 3

kelompok :

1. Bagian kepala (caput)

Dibagian kepala terdapat rongga mulut (cavum oris), mata (organon

visus), cekung hidung (fovea nasalis), dan tutup insang (apparatus

opercurale).

2. Bagian badan (truncus)

Dibagian badan terdapat sisik (squama), ganoid, sirip (pinnae), gurat sisi

(linea lateralis)

3. Bagian ekor (cauda)

Secara morfologis, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang

dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan.

Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara

umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil

saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan

digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning

keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.

Page 9: Laporan Akhir Praktikum Ikan

4.2.2 Anatomi Ikan

Struktur anatomi ikan terdiri dari beberapa organ, yaitu organ pernafasan,

organ pencernaan, organ reproduksi dan organ urine. Karena gambar yang kita

buat untuk laporan praktikum ini hanya organ pernafasan dan organ pencernaan,

maka kita hanya akan membahas kedua organ tersebut.

a. Organ pernafasan (Apparatus respiratorius) terdiri atas :

1. Valvula respiratoria

Valvula respiratoria atau yang biasa disebut katup air yang bekerja

dengan cara mengatur keluar masuknya air,lalu air masuk ke dalam

rongga mulut. O2 yang larut dalam air berdifusi ke dalam kapiler-kapiler

darah yang terdapat pada lembaran-lembaran insang.

2. Branchiae

Branchiae atau yang biasa disebut dengan insang,insang merupakan

alat pernafasan yang bertugas sebagai penyerapan oksigen untuk

diedarkan ke seluruh tubuh. Insang merupakan alat pernafasan ikan.

Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen yang banyak

mengandung lamela (lapisan tipis). Pada filamen terdapat pembuluh

darah yang mengandung kapiler sehingga memungkinkan terjadinya

pertukaran gas O2 dan CO2.

Inspirasi : O2 dari air masuk ke dalam insang yang kemudian diikat

oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan tubuh.

Ekspirasi : CO2 dari jaringan bersama darah menuju ke insang dan

selanjutnya dikeluarkan dari tubuh.

Ikan yang hidup di tempat berlumpur mempunyai labirin yang

merupakan perluasan insang berbentuk lipatan berongga tidak teratur.

Labirin berfungsi untuk menyimpan cadangan oksigen sehingga ikan

tahan pada kondisi kekurangan oksigen

Page 10: Laporan Akhir Praktikum Ikan

3. Operculum

Operkulum dari ikan bertulang adalah flap tulang keras menutupi dan

melindungi insang . Dalam kebanyakan ikan, tepi operkulum belakang

kira-kira menandai pembagian antara kepala dan tubuh. Operkulum ini

terdiri dari empat tulang menyatu, sedangkan opercle, preopercle,

interopercle, dan subopercle . Ini tampaknya berasal dari celah insang

meliputi terpisah nenek moyang elasmobranch dari ikan teleost. Tepi

posterior dari operkulum ini dilengkapi dengan struktur, fleksibel bergaris

yang bertindak sebagai segel untuk mencegah aliran air balik selama

respirasi. Morfologi anatomi fitur ini sangat bervariasi antar spesies.

Sebagai contoh, bluegill (Lepomis macrochirus) memiliki ekstensi bulat

dan dorsal posterior berorientasi dengan hadiah noda hitam kecil. Pada

beberapa spesies, operkulum dapat mendorong air dari rongga bukal

melalui insang. Untuk beberapa ikan, opercula sangat penting dalam

memperoleh oksigen. Mereka terbuka sebagai mulut menutup,

menyebabkan tekanan di dalam ikan menurun. Air kemudian mengalir

menuju tekanan yang lebih rendah di seluruh insang ikan lamellae,

memungkinkan oksigen beberapa akan diserap dari air. Ikan bertulang

rawan tidak memiliki opercula. Tanpa mereka, metode lain untuk

mendapatkan air ke insang yang diperlukan, seperti ventilasi.

Page 11: Laporan Akhir Praktikum Ikan

b. Sistem Pencernaan

Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk

tubuh, kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau

alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran

pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula

digestoria).

Saluran pencernaan

Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari

mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum

dan anus.

Mulut

Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir

tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan

oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae,

tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang

dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan.

Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan.

Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan

sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak

di atas hidung.

Rongga mulut

Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut.

Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring.

Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah

gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh

lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan

permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk

mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian

mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang

berfungsi menyeleksi makanan.

Page 12: Laporan Akhir Praktikum Ikan

Farings

Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih

ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan

makanan.

Esofagus

Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa,

mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan

laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif

menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan

menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan

penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses

osmoregulasi)

Lambung

Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif

lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain.

Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai

penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel

mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam

berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida.

Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara

kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus)

berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).

Pilorus

Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus

depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang

mengecil/menyempit.

Usus (intestinum)

Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan.

Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan

tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan.

Page 13: Laporan Akhir Praktikum Ikan

Rektum

Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung.

Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum.

Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat

dibedakan dengan adanya katup rektum.

Kloaka

Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan

saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka,

sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.

Anus

Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang

sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang

bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala

bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya

membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor

mendekati sirip dada.

Kelenjar pencernaan

Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan

yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran

makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga

berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya

menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris

menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan

terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya

(lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.

Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses

pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang

kompak, berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga

tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di

sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau

Page 14: Laporan Akhir Praktikum Ikan

memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung

empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang

disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi

cairan empedu.

Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang

berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk

kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak

penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik

bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil

yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk

saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan.

Page 15: Laporan Akhir Praktikum Ikan

V

KESIMPULAN

Secara morfologis, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang

dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan.

Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Sisik ikan

mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna

hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut

sesuai dengan rasnya.

Tubuh ikan terdiri dari beberapa organ, yaitu organ pernafasan, organ

pencernaan,organ reproduksi dan organ urine.

Organ-organ pencernaan terdiri dari : mulut, rongga mulut, farings,

esophagus, lambung, pirolus, rectum, kloaka dan anus. Sedangkan kelenjar

pencernaannya terdiri dari hepar ( hati) dan pancreas.

Organ pernafasan (Apparatus respiratorius) terdiri atas :Valvula

respiratoria (katup air), branchiae (insang), Operkulum dari ikan bertulang adalah

flap tulang keras menutupi dan melindungi insang .

Page 16: Laporan Akhir Praktikum Ikan

DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk praktikum. Biologi. Jatinangor. Fakultas Peternakan Universitas

Padjadjaran.2011

Wildan. Yatim Dr., Biologi. Bandung: Penerbit Tarsito.1996.

http://zaldibiaksambas.wordpress.com/2010/06/20/sistem-pencernaan-

ikan/

(Diakses oleh Dewi Inten pada hari Jumat, 16 September 2011 11.25 PM)