laporan penentuan umur ikan - rizky yanuarista
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
1/17
BIOLOGI PERIKANAN SB 091521
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN
PENENTUAN UMUR IKAN
RIZKY YANUARISTA
1509100027
KELOMPOK I
ASISTEN : ARSETYO RAHARDHIANTO
Dosen Pengampu :
Dra. NURLITA ABDULGANI, M.Si.
LABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
2/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Umur ikan adalah lama hidup suatu ikan mulai dari menetasnya telur hingga
menjadi dewasa. Pengetahuan mengenai komposisi umur dalam suatu populasi atau
komunitas ikan dalm suatu perairan merupakan hal yang sangat penting, terutama jika
dihubungkan dengan produksi dan pengelolaan ikan sebagai sumber daya dari suatu
perairan.
Beberapa usaha yang dilakukan di Indonesia untuk memajukan dan
mengembangkan perikanan adalah dengan melakukan penelitian tentang umur ikan, di
mana penelitian ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam bidang biologi
perikanan. Dengan mengetahui data umur pada ikan yang dihubungkan dengan datapanjang dan berat dapat memberikan keterangan tentang umur pada waktu ikan pertama
kali matang kelamin, lama hidup, mortalitas, pertumbuhan dan reproduksi pada ikan.
Melihat pentingnya mengetahui usia ikan, maka pada praktikum ini akan di pelajari
penentuan usia ikan.
1.2 Permasalahan
Permasalahan pada praktikum penentuan umur ikan adalah bagaimana mengetahui
cara menentukan umur ikan dan mengetahui tanda tahunan pada squama ikan.
1.3 Tujuan
Praktikum penentuan umur ikan bertujuan untuk mengetahui cara-cara
menentukan umur ikan dan mengetahui tanda tahunan pada squama ikan.
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
3/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umur Ikan
Umur ikan adalah lama hidup suatu ikan mulai dari menetasnya telur hingga
menjadi dewasa. Suatu populasi ikan yang telah berhasil mengadakan pemijahan
menghasilkan sejumlah besar anak-anak ikan yang bergantung pada fekunditas,
keberhasilan pemijahan dan mortalitas dari anak-anak ikan tersebut. Sisa anak-anak ikan
yang tumbuh dan berhasil hidup mencapai ukuran yang dapat dieksploitasi dinamakan
recruitmen (Effendie, 1997).
Gambar 1.Garis-garis anulus menunjukkan pertumbuhan ikan
2.2 Metode Penentuan umur ikan
Metode untuk menentukan umur suatu individu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara
yaitu :
1.
Cara langsung, yang hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya.2. Cara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang masih hidup diperairan
alami. Penentuan umur ikan secara tidak langsung dapat dilakukan melalui 2 cara
yaitu :
a. Dengan mempelajari tanda-tanda tahunan (Annulus) atau harian (Sirkulus) pada
bagian-bagian tubuh yang keras.
b. Metoda prekuensi panjang (metoda petersen) yaitu melalui pengukuran panjang
tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-individu spesies ikan
yang hidup didaerah tropis (Pulungan, 2006).
Pada ikan di daerah tropis walaupun mengalami hidup di dua musim, kenyataannyasuhu lingkungan sekitar tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi pada bagian
tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari hasil susunan sirkuli yang rapat tidak begitu
nyata bentuknya (Effendie, 1997).
Selain berdasarkan metode tersebut, untuk menentukan umur ikan juga dapat
menggunakan metode, yaitu:
1. Tanda tahunan
Tanda tahunan terjadi karena adanya kelambatan pertumbuhan yang disebabkan
oleh musim dingin atau kekurangan makanan atau faktor lain. Tanda tahunan yang
biasanya digunakan untuk menentukan umur ikan adalah sisik (squama), operculum,
otolith, vertebrae dan jari keras sirip dorsal (Effendie, 1997).
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
4/17
Metoda penentuan umur berdasarkan tanda tahunan pada bagian tubuh yang keras
biasanya dilakukan pada daerah subtropis (4 musim). Karena ikan-ikan yang hidup di
daerah subtropis sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungannya, dimana pada musim dingin
pertumbuhan tubuh ikan hampir terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi
pertumbuhan pada sisik (squama), vertebrae, tulang, operculum, duri sirip dan tulang
otolith yang menyebabkan terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat rapat dan akhirnya
membentuk annulus (Effendie, 1997).
Penentuan umur ikan dengan menggunakan tanda tahunan berupa sisik berdasarkan
kepada tiga hal, yaitu:
- Jumlah sisik ikan tidak berubah dan tetap identitasnya selama hidup.
- Pertumbuhan tahunan pada sisik ikan sebanding dengan pertambahan panjang ikan
selama hidupnya.
- Hanya satu annulus yang dibentuk pada tiap tahunnya (Effendie, 1997).
2.
Metode frekuensi panjang, yaitu dengan metode PetersenMetode Petersen digunakan untuk ikan dengan masa pemijahan pendek, dimana
terjadi satu kali satu tahun dan umur ikan tidak panjang. Metode ini tidak cocok untuk ikan
dengan masa pemijahan panjang karena menyebabkan terjadi pertumpuan ukuran dari
umur yan berbeda. Ikan yang pertumbuhannya lambat dari satu kelas umur lebih tinggi,
akan bertumpuk atau mempunyai ukuran sama dengan ikan yang tumbuhnya lebih cepat
pada umur yang lebih rendah (Effendie, 1997).
3. Tagging dan Marking
Tagging adalah pemberian tanda berupa benda asing pada tubuh ikan, dimana pada
tanda tadi dapat diberi tanda-tanda lain berupa tanggal nomor atau kode-kode lain(Effendie, 1997).
Marking adalah pemberian tanda pada ikan bukan dengan benda asing melainkan
dengan jalan menghilangkan bagian tubuh ikan, misalnya pemotongan sirip (Effendie,
1997).
2.3 Sisik Ikan
Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung di dalamnya, sisik ikan dapat
dibedakan menjadi lima jenis, yaitu Placoid, Cosmoid, ganoid, Cycloid dan Ctenoid.
a) Sisik placoid
Hanya terdapat pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuk sisik tersebut
hampir seperti duri bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Bagian yang
menonjol seperti duri keluar dari epidermis. Susunannya hampir seperti gigi manusia. Pulp
(bagian yang lunak) berisikan pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis. Sisik
placoid sering disebut juga dermal denticle (Iqbal,2008).
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
5/17
Gambar 2. Sisik placoid
b) Sisik Cosmoid
Sisik ini hanya ditemukan pada ikan fosil dan ikan primitive yang sudah punah dari
kelompok Crossopterygii dan Dipnoi. Sisik ikan ini terdiri dari beberapa lapisan, yang
berturut-turut dari luar adalah vitrodentine, yang dilapisi semacam enamel, kemudiancosmine yang merupakan lapisan terkuat dan noncellular, terakhir isopedine yang
materialnya terdiri dari substansi tulang. Pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah,
sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup yang menutup permukaan. Tipe
sisik ini ditemukan pada jenis ikanLatimeria chalumnae(Iqbal,2008).
Gambar 3. Sisik ganoid.
c) Sisik Cycloid dan Ctenoid
Sisik ini ditemukan pada golongan ikan teleostei, yang masing-masing terdapat
pada golongan ikan berjari-jari lemah (Malacoptrerygii) dan golongan ikan berjari-jari
keras(Acanthopterygii). Perbedaan antara sisik cycloid dengan ctenoid hanya meliputi
adanya sejumlah duri-duri halus yang disebut ctenii beberapa baris di bagian posteriornya.
Pertumbuhan pada tipe sisik ini adalah bagian atas dan bawah, tidak mengandung dentine
atau enamel dan kepipihannya sudah tereduksi menjadi lebih tipis, fleksibel dan transparan
(Iqbal,2008).
Gambar 4. Sisik cycloid dan ctenoid.
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
6/17
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini, yaitu pinset, kaca pembesar, gelas benda,
gelas penutup, mikroskop, alat tulis dan penggaris.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan [ada praktikum ini, yaitu ikan mujair (Oreochromis
mossambicus), gurame (Osphronemus gouramy) dan tongkol (Euthynnus pelamis).
3.2 cara kerja
Squama kunci pada spesimen ikan diambil sebanyak 1 buah menggunakan pinset.Kemudian squama dibersihkan dengan air, diletakkan pada gelas objek dan diamati
menggunakan mikroskop serta ditentukan tipe squamanya. Kemudian dilakukan
pengambilan squama kunci sebanyak 3 buah sesuai dengan tipe squama yang telah
diketahui. Squama dibersihkan dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam amplop dan
diberi keterangan secukupnya. Squama diambil dari dalam amplop dan diletakkan di atas
gelas benda dan ditetesin dengan alkohol, kemudian diamati menggunakan mikroskop
cahaya. Squama diambil gambarnya dan ditentukan bagian-bagiannya. Dihitung jumlah
annuli atau circuli (garis-garis melingkar) yang hampir berhimpitan. Kemudian umur
spesiemen ikan ditentukan berdasarkan jumlah annuli atau circulinya. Panjang total ikanjuga diukur menggunakan penggaris.
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
7/17
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
4.1.1 Data Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1. Squama pada masing-masing spesimen
ikan diambil sebanyak 1 buah
menggunakan pinset.
Cara mengambil squama ikan 3 dari atassirip dorsal
Cara mengambil squama ikan 3 dari
bawah sirip dorsal
Cara mengambil squama ikan di dekat
operculum
Squama bentuk dan warnanya berbeda pada tiap
spesies ikan.
2. Squama dibersihkan dengan air. Squama menjadi bersih
3. Squama diletakkan pada gelas objek dandiamati menggunakan mikroskop serta
ditentukan tipe squamanya.
Tipe squama pada specimen ikan dapatditentukan.
4. Squama kunci diambi sebanyak 3 buah
sesuai dengan tipe squama yang telah
diketahui.
- Squama kunci pada ikan bersquama ctenoid
terletak tepat di bagian ujung pinnae
pectoralis yang mengarah ke cauda.
5. Squama kunci dimasukkan ke dalam
amplop dan diberi keterangan
keterangan sesuai yang diperlukan.
Squama kunci yang diletakkan di dalam amplop
dan diberi tipe squama, panjang tubuh ikan,
kelompok, dan tanggal praktikum.
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
8/17
6. Squama diambil dari dalam amplop dan
diletakkan di atas gelas benda dan
ditetesin dengan alkohol, kemudian
diamati menggunakan mikroskop
cahaya.
Squama terlihat jelas. Pada praktikum ini tidak
menggunakan alkohol.
7. Squama digambar lengkap dengan tanda
tahunannya serta difoto dan ditentukan
bagianbagiannya.
Squama dan bagian-bagiannya terlihat jelas.
8. Jumlah annuli atau circuli (garis-garis
melingkar) yang hampir berhimpitan
dihitung.
Jumlah annuli atau circuli belum dapat
ditentukan.
9. Umur spesiemen ikan ditentukan
berdasarkan jumlah annuli atau circuli.
Umur ikan belum dapat ditemukan karena annuli
yang ditemukan masih muda dan sedikit.
10. Panjang tubuh total ikan diukur.
Ikan mujair diukur panjang totalnya
Ikan gurame diukur panjang totalnya
Panjang tubuh total ikan diukur mulai dari
- Ikan tongkol 1 (Euthynnus pelamis) = 33 cm
- Ikan tongkol 2 (Euthynnus pelamis) = 33 cm
-
Ikan gurame 1 (Osphronemus gouramy) = 26,5cm
- Ikan gurame 2 (Osphronemus gouramy) = 27
cm
- Ikan mujair 1 (Oreochromismossambicus) =
28 cm
- Ikan mujair 2 (Oreochromismossambicus) =
25,5 cm
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
9/17
4.1.2 Pengamatan Sisik
Tabel Pengamatan Sisik
NoSpesies Ikan
KeteranganIkan 1 Ikan 2
1. Gurame 1
-Amplop 3 (baris ke-3 dari bawah)
Gurame 2
-Amplop 3 (baris ke-3 dari
bawah)
1. Posterior
2. Anterior
3.
Lateral
4.
Focus
5.
Ctenii
6.
Radii
7.
Annulus
2. Mujair 1
-Amplop 3 (baris ke-3 dari bawah)
Mujair 2
-Amplop 3 (baris ke-3 dari
bawah)
1. Posterior
2. Anterior
3. Lateral
4. Focus
5. Ctenii
6. Radii
7. Annulus
3. Tongkol 1
-Amplop 2 (baris ke-3 dari atas)
Tongkol 2
-Amplop 2 (baris ke-3 dari atas)
1. Posterior
2. Anterior
3. Lateral
4.2 Pembahasan
4.2.1 Fungsi Perlakuan
Praktikum penentuan umur ikan bertujuan untuk mengetahui cara-cara
menentukan umur ikan dan mengetahui tanda tahunan pada squama ikan. Praktikum ini
menggunakan beberapa spesies ikan yaitu 2 ekor ikan mujair (Oreochromis
mossambicus),
1
2
1
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
11
2 2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
1
1
2
2
33
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
10/17
2 ekor ikan gurame (Osphronemus gouramy) dan 2 ekor ikan tongkol (Euthynnus
pelamis).
Praktikum dilakukan dengan cara meletakkan spesimen ikan pada papan lilin,
kemudian mengambil squama pada spesimen sebanyak tiga buah menggunakan pinset. Hal
ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan tipe squama pada spesies ikan tersebut
sebelum mengambil squama kunci. Pinset berfungsi untuk membantu memudahkan
mengambil sisik ikan, sedangkan papan lilin berfungsi sebagai tempat meletakkan ikan.
Squama dibersihkan dengan air dan diletakkan pada gelas objek serta ditetesin alkohol.
Squama diamati menggunakan mikroskop dan ditentukan tipe squamanya. Namun, pada
praktikum penentuan umur ikan ini pada squama tidak ditetesin dengan alkohol, karena
setelah squama dimasukkan amplop tidak disimpan kembali. Alkohol berfungsi untuk
menjaga agar squama tidak rusak dan dapat diamati sewaktu-waktu jika diperlukan.
Kemudian dilakukan pengambilan squama kunci sebanyak 3 buah sesuai dengan tipe
squama yang telah diketahui. Pengambilan squama sebanyak 3 buah bertujuan sebagaipenggulangan dalam pengamatan agar data yang diperoleh valid.
Squama dibersihkan, kemudian dimasukkan ke dalam amplop dan diberi
keterangan secukupnya yaitu tipe squama, panjang tubuh ikan, kelompok dan tanggal
praktikum. Squama dimasukkan dalam amplop dan diberi keterangan bertujuan agar
squama spesies yang satu tidak tertukar dengan spesies yang lain. Kemudian squama
diambil dari dalam amplop dan diletakkan di atas gelas benda, lalu diamati menggunakan
mikroskop cahaya. Squama diambil gambarnya dan ditentukan bagian-bagiannya. Pada
squama terlihat beberapa bagian yaitu focus, bagian anterior, bagian posterior, bagian
lateral dan ctenii (pada squama ctenoid). Jumlah annuli atau circuli (garis-garis melingkar)yang hampir berhimpitan dihitung, namun pada squama tidak terlihat adanya annuli karena
annuli masih sedikit. Umur spesimen ikan ditentukan berdasarkan jumlah annuli atau
circulinya, pada praktikum ini tidak dapat ditentukan umur ikan karena tidak ditemukannya
annuli. Kemudian panjang tubuh total ikan diukur. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
panjang tubuh spesimen ikan. Data umur yang dihubungkan dengan data panjang dan berat
dapat memberikan keterangan tentang umur pada waktu ikan pertama kali matang kelamin,
lama hidup, mortalitas, pertumbuhan dan reproduksi pada ikan. menentukan umur ikan
(Effendie, 1997). Cara yang sama dilakukan untuk semua spesimen ikan dan pada
spesimen ikan pada kelompok lainnya.
Hasil pengamatan menunjukan tipe squama pada ikan mujair dan ikan gurame yaitu
squama ctenoid. Hal ini dikarenakan pada squama kedua ikan tersebut terlihat jelas adanya
duri-duri halus (cternii) yang menjadi ciri utama dari squama ctenoid. Sedangkan ikan
tongkol squamanya bertipe placoid. Hal ini dikarenakan bentuk sisik tersebut hampir
seperti duri bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Bagian yang
menonjol seperti duri keluar dari epidermis. Susunannya hampir seperti gigi manusia.
Penentuan squama kunci pada ikan yang mempunyai squama cycloid terletak tiga
baris di sebelah anterior pinnae dorsalis dan di sebelah dorsal linea lateralis. Sedangkan
squama kunci pada ikan bersquama ctenoid terletak tepat di bagian ujung pinnae pectoralis
yang mengarah ke cauda.
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
11/17
Adanya pertumbuhan ikan dibuktikan dengan adanya lingkaran-lingkaran pada
sisik yang dinamakan circulus. Circulus yang berhimpitan ini dinamakan annulus yang
terjadi setahun sekali. Annulus (circuli) ini digunakan untuk menentukan umur ikan.
Bagian yang jelas untuk menentukan umur ikan ialah pada bagian anteriornya. Dengan
menghitung jumlah circuli yang rapat pada bagian depan sisik atau ketiadaan circuli pada
bagian atas atau bawah yang terjadi satu kali setahun (annulus), sehingga dapat
menentukan umur ikan tersebut. Tetapi dimungkinkan ditemukan annulus palsu
disebabkan oleh gangguan yang menimpa ikan sehingga dapat menghambat pertumbuhan
ikan, akan tercatat pada sisik dengan kelambatan peletakan circuli. Annulus palsu biasanya
banyak terdapat pada sisik cycloid.
Pada praktikum ini tidak dapat ditentukan umur dari spesies ikan yang dibawa,
karena annuli yang ditemukan masih muda (tidak terlihat jelas) dan sedikit. Selain itu
dikarenakan bahwa negara Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang mengalami
dua musim, dimana pada perbedaan suhu perairan antara musim hujan dengan musimkemarau umumnya tidak begitu nyata sehingga tidak menyebabkan perbedaan nyata pada
pertumbuhan sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari hasil susunan
annuli yang rapat tidak begitu nyata bentuknya (Effendie, 1997).
Cara penentuan umur untuk daerah sub tropis biasanya menggunakan metode tanda
tahunan (sisik), karena pada ikan di daerah bermusim empat (sub tropis), dimana dalam
musim dingin terjadi perlambatan pertumbuhan. Karena ikan-ikan yang hidup di daerah
subtropis sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungannya, dimana pada musim dingin
pertumbuhan tubuh ikan hampir terhenti atau lambat sama sekali, sehingga jarak antara
circulus satu dengan yang lainnya menjadi sempit sekali, kadang malah tampak sepertiberhimpitan. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan pada sisik, vertebrae, tulang, operculum,
duri sirip dan tulang otolith yang menyebabkan terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat
rapat dan akhirnya membentuk annulus. Tanda tahunan terjadi karena adanya kelambatan
pertumbuhan yang disebabkan oleh musim dingin atau kekurangan makanan atau faktor
lain (Effendie, 1997).
Perbedaan antara tipe sisik cycloid dengan ctenoid adalah terletak pada bagian
posterior, yaitu pinggiran sisik. Sisik cycloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan
rata sementara sisik ctenoid mempunyai bentuk seperti sikloid tetapi mempunyai pinggiran
yang kasar. Ciri yang paling khas pada sisik ctenoid adalah adanya duri-duri halus (ctenii)
(Wahyuningsih, 2006).
Pertumbuhan pada tipe sisik ini adalah bagian atas dan bawah, tidak mengandung
dentine atau enamel dan kepipihannya sudah tereduksi menjadi lebih tipis, fleksibel dan
transparan. Penempelannya secara tertanam ke dalam sebuah kantung kecil di dalam
dermis dengan susunan seperti genting yang dapat mengurangi gesekan dengan air
sehingga dapat berenang lebih cepat. Sisik yang terlihat adalah bagian belakang (posterior)
yang berwarna lebih gelap daripada bagian depan (anterior) karena bagian posteriornya
mengandung butir-butir pigmen (chromatophore). Bagian anterior (terutama pada bagian
tubuh) transparan dan tidak berwarna.
Dengan mengetahui umur ikan, maka akan memberikan beberapa manfaat, antaralain :
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
12/17
a. Dapat mengetahui keberhasilan atau kegagalan reproduksi ikan pada tahun tertentu,
misalnya akibat musim panas yang berkepanjangan, termasuk eksploitasi yang
berlebihan atau tidak pada tahun-tahun tertentu.
b. Dapat memprediksi produksi perikanan pada saat mendatang.
c.
Dapat melakukan analisa pertumbuhan ikan dengan baik jika mengetahui umur
ikan dengan tepat. Meskipun pertumbuhan setiap individu ikan selanjutnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungannya.
d. Data umur yang dihubungkan dengan data panjang dan berat dapat memberikan
keterangan tentang umur pada waktu ikan pertama kali matang kelamin, lama
hidup, mortalitas, pertumbuhan dan reproduksi pada ikan.
(Effendie, 1997).
4.3 Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kehidupan Ikan
Kehidupan ikan di ekosistem perairan dipengaruhi oleh perubahan faktor-faktor
lingkungan fisik maupun kimia yang berfluktuasi, baik yang bersifat harian maupunmusiman, kadang-kadang ditemukan kondisi yang ekstrim. Faktor-faktor lingkungan yang
sangat mempengaruhi kehidupan ikan antara lain:
1. Suhu air
Suhu suatu perairan sangat mempengaruhi keberadaan ikan. Suhu air yang tidak
cocok, misalnya terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan ikan tidak dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu air yang cocok untuk pertumbuhan ikan di
daerah tropis adalah berkisar antara 150
-300
C dan perbedaan suhu antara siang dan malam
kurang dari 50
C.
2. pH air
pH air sangat berpengaruh terhadap organisasi air, baik tumbuhan maupun hewan
yang hidup di dalamnya. pH air dapat digunakan untuk menyatakan baik buruknya kondisi
suatu perairan sebagai lingkungan hidup. Adapun pH air yang dapat menjadikan ikan dapat
tumbuh secara optimal yaitu berkisar antara 6,5-9,0.
3. Kandungan Oksigen (O2) terlarut
Oksigen sangat diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme ikan dan jasad renik
dalam air. Kandungan O2
terlarut dalam air yang cocok untuk kehidupan dan pertumbuhan
ikan minimal 5 ppm.4. Karbondioksida (CO2) terlarut
CO2
merupakan gas yang diperlukan untuk tumbuhan air maupun hewan renik.
Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan CO2
dalam jumlah yang
banyak. Tetapi bila jumlah tersbut melampaui batas, akibatnya kehidupan hewan-hewan air
akan mengalami saat-saat kritis, karena selain mempengaruhi pH, kadar CO2
yang
terlampau tinggi dapat meracuni hewan lain secara langsung. Kadar CO2
yang baik untuk
kehidupan ikan adalah tidak lebih dari 12 ppm dan tidak kurang dari 2 ppm.
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
13/17
5. Derajat kekeruhan
Air yang terlalu keruh dapat menyebabkan ikan mengalami gangguan pernapasan
karena insangnya terganggu oleh kotoran. Selain itu dapat menurunkan atau melenyapkan
selera makan karena daya penglihatan ikan terganggu.
6. Kadar Amoniak
Kadar Amoniak yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan ikan. Amoniak dapat
berasal dari penumpukan sisa-sisa makanan dan kotoran ikan. Makin banyak sisa-sisa
makanan dan kotoran ikan maka kadar Amoniak akan bertambah besar.
7. Kadar garam (Salinitas)
Salinitas adalah banyaknya zat terlarut dalam perairan (Nybakken, 1988). Zat
terlarut itu meliputi garam-garam anorganik, senyawa-senyawa organik yang berasal dari
organisme hidup dan gas-gas terlarut. Salinitas yang rendah dalam air laut biasanya
merupakan akibat dari percampuran dengan air sungai yaitu di muara-muara sungai.
Perbedaan salinitas dalam suatu perairan dapat mempengaruhi jenis-jenis ikan yang hidupdi dalamnya.
(Laily, 2006).
Menentukan umur dan pertumbuhan ikan dari perairan hangat dari struktur keras
adalah prosedur klasik dalam ilmu perikanan, dengan skala biasanya digunakan ketika
proses nondestructive diperlukan. Kemampuan untuk secara akurat menentukan umur dari
skala karena penting, terutama karena data yang dihasilkan adalah dasar untuk menentukan
laju pertumbuhan penduduk, kematian, usia kedewasaan, pola rekrutmen, dan produksi
formulasi informasi integral dari strategi manajemen perikanan banyak. Penuaan sisik ikan
tunduk pada kesalahan yang timbul dari penafsiran subjektif karakteristik mereka.Interpretasi dibuat sulit ketika, misalnya, annuli overlay satu sama lain pada skala margin
fitur-fitur umum dari sisik diambil dari ikan-dan yang lebih tua ketika cek palsu yang
dihasilkan selama tahun-tahun pertumbuhan. Faktor-faktor ini pada akhirnya dapat
mengakibatkan kesalahan klasifikasi usia (Musk, 2006).
4.4 Klasifikasi ikan
a. Ikan mujair(Oreochromis mossambicus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromismossambicus
(Anonima, 2011).
Mujair adalah sejenisikanair tawaryang biasa dikonsumsi. Penyebaran alami ikan
ini adalah perairan Afrika dan di Indonesiapertama kali ditemukan oleh Pak Mujair dimuara Sungai Serangpantai selatan Blitar, Jawa Timurpada tahun 1939. Meski masih
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sungai_Serang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sungai_Serang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Blitarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Blitarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/1939http://id.wikipedia.org/wiki/1939http://id.wikipedia.org/wiki/1939http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Blitarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sungai_Serang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikan -
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
14/17
menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak
urung ikan tersebut dinamai mujair untuk mengenang sang penemu. Ikan berukuran
sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm.
Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning. Sirip
punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung
lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari (Anonima, 2011).
b. Ikan gurame(Osphronemus gouramy)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : OsphronemidaeGenus : Osphronemus
Species : Osphronemus gouramy
(Anonima, 2011).
Gurame (Osphronemus gouramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan
disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di
negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalamakuarium.Ikan yang lebar dan
pipih. Panjang tubuh (SL, standard length) 2,0-2,1 kali tinggi tubuh; panjang tubuh total
(dengan sirip ekor) bisa mencapai 1.000 mm. Sirip perut dengan jari-jari pertama yangpendek berupa duri dan jari-jari kedua yang lentur panjang serupa cambuk.Rumus sirip
punggung (dorsal) XI-XIV (jari-jari keras atau duri) dan 12-14 (jari-jari lunak); sementara
sirip dubur (anal)X-XI dan 20-23. Ikan yang muda memiliki moncong yang meruncing,
dengan 8-10 pita melintang (belang) di tubuhnya. Jika beranjak dewasa warna-warna ini
memudar, dan kepala ikan akan membengkak secara tidak teratur (Anonima,
2011).
c. Ikan tongkol(Euthynnus pelamis.)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Osteichthyes
Ordo : Goboioida
Familia : Scombridae
Genus : Euthynnus
Species :Euthynnus pelamis (Anonima, 2011).
Ikan tongkol masih tergolong pada ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto,
dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangatkecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang
http://id.wikipedia.org/wiki/Blitarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Blitarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Blitarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Akuariumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Akuariumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Akuariumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Milimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Milimeterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cambuk&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cambuk&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cambuk&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anushttp://id.wikipedia.org/wiki/Anushttp://id.wikipedia.org/wiki/Anushttp://id.wikipedia.org/wiki/Anushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cambuk&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Milimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Akuariumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Blitar -
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
15/17
berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya
mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam
lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan
tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip
tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet (Anonima, 2011).
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
16/17
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan praktikum penentuan umur ikan yan
telah dilakukan adalah untuk mengetahui cara-cara menentukan umur ikan dapat
menggunakan beberapa metode yaitu tanda tahunan, metode frekuensi panjang dan
marking dan tagging. Metode yang sering digunakan untuk menentukan umur ikan adalah
metode dengan menggunakan tanda tahunan seperti sisik (squama), karena lebih muda
digunakan daripada yang lainnya, meskipun terkadang sulit jika menggunakan metode
tersebut terutama untuk menentukan umur ikan pada negara di daerah tropis. Tanda
tahunan pada squama ikan dapat diketahui berdasarkan adanya annulus (tanda tahunan)
yang berupa garis circulus yang rapat, hampir berhimpitan dan bergaris lebih tebal
daripada tanda harian pada squama ikan yang berupa garis-garis halus yang melingkar
(circulus). Tipe squama pada ikan gurame dan mujair adalah ctenoid dan tipe squama pada
ikan tongkol adalah plakoid.
-
7/21/2019 laporan penentuan umur ikan - RIZKY YANUARISTA
17/17
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2011. Taxonomy. Diakses dariwww.zipcodezoo.comtanggal 24 November 2011
pukul 14.00 WIB.
Effendie, M. I. 1997.Metode Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
Iqbal, Andi Burhanuddin. 2008. Peningkatan Pengetahuan Konsepsi Sistematika Dan
Pemahaman System Organ Ikan Yang Berbasis Scl . Lembaga Kajian Dan
Pengembangan Pendidikan (L K P P) . Universitas Hasanuddin: Makasar.
Laily, Nur. 2006. Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Teleostei Yang Tertangkap Nelayan Di
Wilayah Perairan Pesisir Kota Semarang. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Musk, Robin S.,et.all. 2006. The Effect Of Subjective Fish Scale Ageing On Growth And
Recruitment Analyses: A Case Study From The Uk. Acta Ichthyologica Et
Piscatoria (2006) 36 (1): 81.84.
Pulungan, C. P., et al. 2006. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Univesitas Riau: Pekanbaru.
http://www.zipcodezoo.com/http://www.zipcodezoo.com/http://www.zipcodezoo.com/http://www.zipcodezoo.com/