laporan acara 1

27
LAPORAN BIOLOGI ACARA I PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL Nama : Tiofani Indraswari Nim : 120210101050 Kelas : B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Upload: aisyah-fathirin-nuril-jannah

Post on 24-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

penggunaan mikroskop

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN ACARA 1

LAPORAN BIOLOGI

ACARA I

PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN

BENTUK DAN STRUKTUR SEL

Nama : Tiofani Indraswari

Nim : 120210101050

Kelas : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

Semester Genap 2012-2013

Page 2: LAPORAN ACARA 1

LAPORAN

ACARA I

1. Judul: Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel

2. Tujuan:

A. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara

penggunaannya.

B. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di

bawah mikroskop.

C. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.

3. Dasar Teori

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk

mengamati obyek yang sangat halus atau kecil. Mikroskop berasal dari

kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan).

Mikroskop terdiri dari berbagai komponen. Komponen-komponen

mikroskop sebagai berikut:

1. Lengan Mikroskop untuk menjaga tegaknya mikroskop. Lengan

mikroskop adalah bagian untuk membawa mikroskop.

(Jones,1974:2-4)

2. Kaki mikroskop untuk menumpu atau menyangga mikroskop.

3. Lensa Okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata.

4. Lensa Obyektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan objek. Pada

lensa obyektif ada beberapa perbesaran yaitu 4, 10, 40. Untuk

memindahkan lensa obyektif digunakan alat yang disebut revolver.

5. Meja Mikroskop atau Kondensor sebagai tempat duduk preparat.

Meja mikroskop adalah tempat dimana cahaya dapat dipantulkan oleh

cermin. (Mertens dan Malayer,1966:1)

6. Diafragma untuk mengatur besar cahaya yang masuk.

7. Pengatur Halus untuk mengatur posisi preparat.

8. Penjepit untuk mempertahankan posisi preparat.

9. Pengatur kasar untuk menaikkan atau menurunkan meja mikroskop.

10. Cermin untuk mengarahkan cahaya yang masuk ke dalam kondensor.

Page 3: LAPORAN ACARA 1

Mikroskop harus dirawat dengan hati-hati agar tidak rusak, berikut

caranya:

a. Membersihkan Lensa. Hanya gunakan tisu khusus lensa untuk

membersihkan lensa mikroskop. Jangan pernah gunakan tisu biasa,

saputangan atau bahan lain untuk membersihkan lensa mikroskop.

b. Menemukan debu dan kotoran dalam sistem optik. Debu pada lensa

okuler akan hilang saat anda memutar lensa okuler pada mikroskop.

Debu pada lensa obyektif akan menghilang saat anda beralih dari satu

lensa obyektif ke lensa obyektif yang lain.

c. Menyesuaikan cahaya. Menempatkan mikroskop sekitar satu inci dari

tepi meja. Lengan mikroskop harus pada lingkup jarak terdekat dengan

anda. Diafragma harus dalam keadaan terbuka maksimal. (Mertens dan

Malayer,1966:3)

Cara menggunakan mikroskop adalah:

1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai

maksimal.

2. Atur posisi cermin datar atau cekung sedemikian rupa sehingga kaca

kondensor menjadi terang.

3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol

kondensor.

4. Tempatkan preparat di meja mikroskop. Usahakan preparat tepat

ditengah.

5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh

gelas penutup.

6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara

memutar pengatur kasar dan pengatur halus. Gunakan lensa obyektif

dari perbesaran lemah terlebih dahulu.

Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif

dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan

diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan

diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus

Page 4: LAPORAN ACARA 1

lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat

berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okuler tepat di titik

focus lensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan

secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler.

Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir berada jauh tak

terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.

(Mescher,2012)

Pada praktikum kali ini kita mengamati tentang sel tumbuhan dan sel hewan.

Alangkah baiknya kita memahami pengertian dari sel terlebih dahulu. Istilah “sel”

dipakai oleh Robert Hooke, kira-kira 300 tahun yang lalu, untuk ruang-ruang

kecil seperti kotak yang dilihatnya pada waktu ia mengamati gabus dan bahan

tumbuhan lain di bawah mikroskop, yang pada waktu itu baru ditemukan. Tubuh

semua hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel, yaitu unit dasar dari kehidupan.

Sel adalah unit struktular dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang

mempunyai semua ciri khas benda hidup. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:35)

Bagian-bagian sel tumbuhan antara lain: dinding sel, khloroplas, sitoplasma,

nukleus, nukleolus, vokuole, mithokondria, butir amilum. Bagian yang terpenting

dalam sel-sel tumbuhan adalah Protoplas, dan dapat dikatakan bhwa protoplas

inilah yang memikul kehidupan sel. Para ahli telah meniliti Protoplas ini,

antaranya menyatakan bahwa pada protoplas sel-sel tumbuhan terdapat

komponen: (1) plasma sel, (2) inti sel dan (3) butir-butir plastida.

(Sutrian,1992:20)

Plasma sel merupakan benda hidup yang terdapat dalam sel, berbentuk cairan

yang agak kental. Plasma sel atau sitplasma lazim disebut dengan dinding sel.

Pada plasma terdapat 3 lapisan, yaitu:

a. Lapisan Luar (ektoplasma=plasmolemma=plasmoderma), lapisan plasma

ini merupakan lapisan paling luar, berbatasan dengan dinding sel. Kelihatan di

bawah mikroskop merupakan cairan yang agak kental dan bersih/jernih.

b. Lapisan tonoplasma, merupakan lapisan plasma yang agak dalam, yang

berbatasan dengan vakuola-vakuola, tampak agak jernih.

c. Lapisan polioplasma, merupakan lapisan di antara ektoplasma dan

tonoplasma, tampak berbutir-butir kecil sehingga tampakagak keruh, mungkin

Page 5: LAPORAN ACARA 1

tanpa adanya butir-butir kecil tersebut cairan tersebut akan tampak pula jernih

karena bahan dasarnya merupakan bahan dasar yang sama.

Tentang butir-butir ini hingga sekarang belum ada para ahli yang mengetahui

fungsinya, dan terdiri dari zat-zat apakah, hanya namanya saja yang telah

ditetapkan, yaitu mikrosoma (microsoma, physode). Di antara para ahli yang

mengajukan pendapatnya sehubungan dengan pertanyaan di atas ada yang

menyatakan bahwa:

a) Mikrosoma merupakan hasil metabolisme yang terjadi atau berlangsung

dalam plasma.

b) Mikrosoma itu merupakan gelembung-gelembung yang demikian kecil.

Selain mikrosoma yang belum dapat dipecahkan hal-halnya seperti di atas,

ternyata terdapat pula mithokondria yang belum dapat dipecahkan atau

diungkapkan fungsinya. (Sutrian,1992:20-21)

Inti sel (nukleus) merupakan bagian yang penting dari protoplas, terutama

bagi kegiatan-kegiatan sel tersebut. Dapat dikatakan bahwa inti sel ini fungsinya

merupakan sentra segala proses yang berlangsung dalam sel tersebut.

(Sutrian,1992:23)

Pada tiap inti sel dapat kita ketahui adanya membran atau selaput inti,

retikulum atau rangka inti, cairan inti dan nukleolus atau butir inti.

Retikulum atau rangka inti kerap kali memperlihatkan strukturnya yang seperti

jala, sedangkan membran atau selaput inti berfungsi sebagai jalan pengangkut

bahan-bahan antara plasma sel dengan bagian-bagian dalam dari inti, bahan-bahan

tersebut antara lain ribonuklease dan deoksiribonuklease. Membran ini

mempunyai sifat dapat tertembus zat-zat cair (selektif permeable).

Cairan inti atau karyolymph adalah bagian yang merupakan cairan yang

terdapat dalam inti. Para ahli menduga bahwa karyolymph yang membantu

dilangsungkannya pembelahan-pembelahan sel.

Butir inti atau nukleolus merupakan butir-butir kecil yang terdapat dalam inti,

bentuknya bundar-bundar. Jumlah butir-butir inti ini tentunya sama dengan

jumlah pasangan khromosom yang terkandung di dalamnya, tergantung pada

species dan justru karena inilah sering terjadinya adanya hubungan antara jumlah

butir-butir ini dengan jumlah pasangan khromosom. (Sutrian,1992:25-26)

Page 6: LAPORAN ACARA 1

Butir-butir plastida yang merupakan benda-benda hidup pada umumnya

terdapat dalam sel tumbuh-tumbuhan yang masih muda, dalam sitoplasma di luar

inti sel. Di antara butir-butir plastida yang telah dewasa terdapat selaput ganda,

yang berfungsi sebagai pembatas dan sebagai selaput yang kadang-kadang dapat

ditembus zat cair (semi permeabel). Pada bagian dalam selaput ini terdapat suatu

matriks berupa bahan dasar yang disebut stroma (tidak berwarna). Stroma selain

mengandung butir-butir tepung dan titik-titik osmiofilik, terdapat pula lamella.

Hasil penyelidikan para ahli menyatakan bahwa pada lamella terdapat grana, yang

merupakan butir-butir. (Sutrian,1992:26-27)

Plastida terbagi atas 6 macam, yaitu: leukoplas, amiloplas, khloroplas,

khromoplas, elaioplas, dan proteinoplas. Amiloplas dapat dibedakan dalam dua

macam yaitu: leukoamiloplas dan kloroamiloplas. Sedangkan kloroplas

mengandung dua golongan zat, yaitu: klorofil dan karotenoid. (Sutrian,1992:28)

Hampir semua sel tumbuhan (tapi hanya sedikit sel hewan) mempunyai

dinding sel tebal, terdiri atas selulosa yang terletak di luar membran plasma.

(Vilee, Walker dan Barnes,1999:37)

Sel hewan memiliki nukleus, bentuk nukleus sel biasanya bundar atau lonjong.

Letaknya dapat tetap di tengah sel, dapat pada satu sisi, atau bergerak berpindah

pada waktu sel bergerak atau berubah bentuk. Nukleus dipisahkan dari sitoplasma

oleh membran nukleus yang mengendalikan pergerakan zat ke dalam atau ke luar

nukleus. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:37)

Nukleus juga mempunyai satu atau lebih benda-benda bulat disebut nukleolus

yang dapat dilihat dengan fase mikroskop. Sel-sel hewan tertentu mempunyai

jumlah nukleolus yang sama. Nukleolus memegang peranan dalam menentukan

sintesis asam ribonukleat dalam ribosom. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:40)

Dua benda kecil gelap dan silindris yang disebut sentriol terdapat dalam

sitoplasma dekat nukleus sel-sel hewan. Sitoplasma dapat mengandung

gelembung-gelembung lemak dan kristal atau butir protein atau glikogen yang

disimpan untuk keperluan di kemudian hari. Di samping itu sitoplasma

mengandung organel sel yang metabolik aktif seperti mitokondrion, retikulum

endoplasma, dan Badan Golgi.

Page 7: LAPORAN ACARA 1

Tiap mitokondrion dibungkus oleh suatu membran ganda. Membran luar licin

dan membran sebelah dalam melipat dalam lipatan-lipatan sejajar yang menjulur

ke dalam rongga dan dapat bersatu dengan lipatan membran di seberangnya.

Lipatan dalam disebut krista yang mengandung enzim untuk sistem transmiter

elektron yang sangat penting dalam mengubah energi potensial dari bahan

makanan menjadi energi yang secara biologis berguna untuk aktivitas sel.

Mitokondrion yang fungsi utamanya adalah melepaskan energi yang secara

biologis berguna disebut pula sebagai “pembangkit tenaga” dari sel.

Sel-sel, seperti sel-sel pankreas, yang terutama aktif di dalam sintesis protein,

penuh dengan labirin membran dari retikulum endoplasma. Sel-sel lain mungkin

hanya sedikit sekali mempunyai membran demikian itu. Ada dua macam:

retikulum endoplasma granular atau retikulum endoplasma kasar banyak mengikat

ribosom dan retikulum endoplasma agranular atau retikulum endoplasma halus

yang hanya terdiri dari atas membran saja. Di samping itu retikulum endoplasma

juga berfungsi sebagai sistem transpor dari substrat dan hasil-hasil dari sitoplasma

ke luar sel dan ke nukleus.

Ribosom terdapat dalam semua macam sel mulai dari sel bakteri sampai sel

tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Ribosom mengandung RNA dan protein, dan

terdiri atas dua subunit berbentuk hampir bundar yang bergabung untuk

membentuk unit penghasil protein. Ribosom dibuat di dalam nukleus dan masuk

ke dalam sitoplasma di mana mereka menghasilkan protein secara aktif. Ribosom

dapat terikat pada membran retikulum endoplasma atau terdapat bebasdalam

matriks sitoplasma. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:41)

Badan golgi, yang terdapat di dalam semua sel kecuali sperma dewasa dan sel

darah merah, terdiri atas anyaman saluran yang tidak teratur. Golgi tampaknya

berguna sebagai tempat sementara penimbunan protein dan zat-zat lain yang

dibuat dalam retikulum endoplasma.

Lisosom adalah organel intraseluler sebesar tapi tidak sepadat mitokondrion.

Lisosom adalah struktur yang dibatasi oleh membran yang mengandung berbagai

macam enzim yang mampu untuk melangsungkan hidrolisis makromolekul-

makromolekul di dalam sel.

Page 8: LAPORAN ACARA 1

Sitoplasma sel-sel tertentu, terutama pada hewan tingkat rendah, mengandung

vakuola, rongga-rongga menyerupai gelembung yang berisi cairan dan terpisah

dari bagian lain sitoplasma oleh suatu membran vakuola. Pada sejumlah protozoa

makanan dicerna dalam vakuola makanan. Lain vakuola berperan dalam regulasi

osmosis. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:42)

4. Metode Penelitian:

A. Alat dan Bahan:

1. Alat:

Mikroskop

Gelas obyek dan gelas penutup

Pipet tetes

Skalpel

Silet tajam

2. Bahan:

o Potongan kertas bertuliskan huruf “d” atau “b”

o Air

o Epitel rongga mulut

o Bawang merah

o Bayam

o Methilen Blue

o Alkohol 70%

B. CARA KERJA

Page 9: LAPORAN ACARA 1

1.Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”

2. Epitel rongga mulut (sel hewan)

3. Pengamatan sel bawang merah

Page 10: LAPORAN ACARA 1

4. Pengamatan pada sel daun bayam

Page 11: LAPORAN ACARA 1

5. Hasil Pengamatan

Kel Pengamatan Gambar Keterangan1 Potongan huruf “d” Sebelum

sesudah

Pergeseran (perbesaran 4x10)Benda Bayangan

KiriKananAtasBawah

KananKiriBawahAtas

Batas atas = 17mmBatas bawah = 10mmBatas kanan = 196mmBatas kiri = 139mm

2 Potongan huruf “b” Sebelum

sesudah

PergeseranBenda Bayangan

KiriKananAtasBawah

KananKiriBawahAtas

Batas atas = 20mmBatas bawah = 22,7mmBatas kanan = 29,3mmBatas kiri = 24,3mm

34

Epitel rongga mulut

a. Membran selb. Inti selc. Sitoplasma

Zoom 40x

5 Bawang merah a. Dinding selb. Ruang antar sel

Zoom 10 x 10

6 Daun bayam a. Epidermisb. Korteksc. Berkas pengangkut

Zoom 1000x

d

p

d

p

Page 12: LAPORAN ACARA 1

Luas bidang pandang untuk kertas bertuliskan huruf “d”

Fokus horizontal

d1 = batas kanan – batas kiri

= (146-139) mm

= 7 mm

r = 12

d

= 12

x 7 mm

= 3,5 mm

L = πr2

= 3,14 x (3,5)2 mm

= 3,14 x 12,25 mm

= 38,465 mm2

Fokus vertikal

d2 = batas atas – batas bawah

= (17 – 10) mm

= 7 mm

r = 12

x d2

= 12

x 7 mm

= 3,5 mm

L = πr2

= 3,14 x (3,5)2 mm

= 3,14 x 12,25 mm

= 38,465 mm2

Luas bidang pandang untuk pengamatan kertas bertuliskan huruf “b”

Fokus horizontal

d1 = batas kanan – batas kiri

= (29,3 – 24,3) mm

Page 13: LAPORAN ACARA 1

= 5 mm

r = 12

d

= 12

x 5 mm

= 2,5 mm

L = πr2

= 3,14 x (2,5)2 mm

= 3,14 x 6,25 mm

= 19,625 mm2

Fokus vertikal

d2 = batas bawah – batas atas

= (22,7 – 20) mm

= 2,7 mm

r = 12

x d2

= 12

x 2,7 mm

= 1,35 mm

L = πr2

= 3,14 x (1,35)2 mm

= 3,14 x 1,8225 mm

= 5,72 mm2

6. Pembahasan

Mikroskop adalah alat yang digunakan meningkatkan kemampuan daya

pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk mengamati obyek yang sangat

halus atau kecil. Komponen-komponen mikroskop antara lain sebagai berikut:

1. Lengan Mikroskop untuk menjaga tegaknya mikroskop.

Page 14: LAPORAN ACARA 1

2. Kaki mikroskop untuk menumpu atau menyangga mikroskop.

3. Lensa Okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata.

4. Lensa Obyektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan objek. Untuk

memindahkan lensa obyektif digunakan alat yang disebut revolver.

5. Meja Mikroskop atau Kondensor sebagai tempat duduk preparat.

6. Diafragma untuk mengatur besar cahaya yang masuk.

7. Pengatur Halus untuk mengatur posisi preparat.

8. Penjepit untuk mempertahankan posisi preparat.

9. Pengatur kasar untuk menaikkan atau menurunkan meja mikroskop.

10. Cermin untuk mengarahkan cahaya yang masuk ke dalam kondensor.

Langkah- langkah penggunaan mikroskop adalah sebagai berikut:

1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai

maksimal.

2. Atur posisi cermin datar atau cekung sedemikian rupa sehingga kaca

kondensor menjadi terang.

3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol

kondensor.

4. Tempatkan preparat di meja mikroskop. Usahakan preparat tepat

ditengah.

5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh

gelas penutup.

6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara

memutar pengatur kasar dan pengatur halus. Gunakan lensa obyektif

dari perbesaran lemah terlebih dahulu.

Untuk menyiapkan bahan atau preparat yang akan diamati, pertama kita

harus membersihkan gelas obyek dan gelas penutup.obyek yang akan kita amati

harus diiris setipis mungkin agar kita dapat mengamati strukturnya. Setelah itu

obyek diletakkan pada gelas obyek dengan hati-hati. Obyek ditetesi cairan apabila

diperlukan, misalnya methilen blue. Lalu ditutup dengan gelas penutup. Jangan

sampai ada gelembung udara pada saat menutup obyek, karena akan menghalangi

pengamatan kita. Lalu obyek diletakkan di meja preparat dan dijepit.

Page 15: LAPORAN ACARA 1

Berdasarkan hasil pengamatan, ada perbedaan yang mencolok pada hasil

pengamatan kelompok 1 dan kelompok 2. Pada hasil pengamatan kelompok 1

selisih batas atas-bawah, dan selisih batas kiri-kanan sama yakni 7mm. Sehingga

luas bidang pandang untuk fokus vertikal dan horizontal sama yakni 38,465 mm2.

Sedangkan hasil pengamatan dari kelompok 2 ada perbedaan antara selisih batas

atas-bawah dengan batas kanan-kiri. Selisih batas atas-bawah pada pengamatan

kelompok 2 adalah 2,7mm sehingga luas bidang pandang secara vertikal sebesar

5,72mm2. Sedangkan selisih batas kanan-kiri sebesar 5mm, sehingga luas bidang

pandang secara horizontal sebesar 19,625mm2. Hal ini dikarenakan praktikan

kurang teliti dalam mengamati obyek.

Berdasarkan hasil pengamatan sifat bayangan pada mikroskop adalah

diperbesar, maya, dan terbalik. Kertas bertuliskan huruf “b” apabila diamati

dibawah mikroskop bayangannya akan terbalik dan membentuk huruf “q”. Begitu

pula pada kertas bertuliskan huruf “d” bayangannya akan terbalik dan akan

membentuk huruf “p”. Apabila obyek kita geser ke kanan, maka bayangannya

akan bergeser ke kiri. Apabila obyek kita geser ke kiri, maka bayangannya akan

bergeser ke kanan. Begitu pula saat kita menggeser obyek ke atas, bayangan akan

bergeser ke bawah. Apabila kita menggeser obyek ke bawah, maka bayangan akan

bergeser ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa sifat bayangan terbalik.

Pada pengamatan kali ini kita mengamati sel tumbuhan dan hewan.

Tujuannya untuk mengetahui perbedaan antara kedua sel tersebut. Pada

pengamatan ini sel hewan yang diamati adalah sel epitel rongga mulut.

Berdasarkan hasil pengamatan sel epitel rongga mulut, terdapat membran sel, inti

sel, dan sitoplasma. Bila dibandingkan dengan gambar yang saya dapatkan dari

internet tidak ada perbedaan. Pada pengamatan sel bawang merah, ada perbedaan

yang mencolok. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5,

pada sel bawang merah tidak terdapat inti sel. Sedangkan gambar penampang sel

bawang merah yang saya dapatkan dari internet terdapat inti sel. Hal ini

dikarenakan mungkin kelompok 5 kurang tipis dalam mengiris bawang merah

sehingga inti selnya tidak terlihat.

Pada pengamatan penampang melintang daun bayam, tidak ada perbedaan

dengan gambar yang saya peroleh dari internet. Hanya saja pada hasil pengamatan

Page 16: LAPORAN ACARA 1

kelompok 6 dan gambar yang saya peroleh tak terlihat bentuk selnya, karena yang

terlihat hanya jaringan-jaringan saja yakni: jaringan epidermis, jaringan korteks,

dan jaringan pengangkut. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan

fungsi sama. Karena keterbatasan mikroskop yang digunakan, maka sel-sel yang

terdapat dalam jaringan tidak terlihat.

Berdasarkan gambar yang saya peroleh dari internet mengenai sel tumbuhan

dan sel hewan, sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan dan persamaan.

Persamaannya adalah sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran

plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, vakuola, nukleus, dan badan golgi.

Perbedaannya sel hewan tidak memiliki dinding sel, sedangkan sel tumbuhan

memiliki dinding sel. Sel hewan juga tidak memiliki kloroplas, sedangkan sel

tumbuhan memiliki kloroplas. Sel hewan juga memiliki lisosom sedangkan sel

tumbuhan tidak mempunyai lisosom.

7. Kesimpulan

a. Komponen-komponen mikroskop adalah: Lengan

Mikroskop,Kaki mikroskop, Lensa Okuler, Lensa Obyektif,

Page 17: LAPORAN ACARA 1

Meja Mikroskop atau Kondensor, Diafragma, Pengatur Halus,

Penjepit, Pengatur kasar, Cermin.

b. Cara penggunaan mikroskop adalah:

1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma

sampai maksimal.

2. Atur posisi cermin datar atau cekung sedemikian rupa

sehingga kaca kondensor menjadi terang.

3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar

tombol kondensor.

4. Tempatkan preparat di meja mikroskop. Usahakan preparat

tepat ditengah.

5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir

menyentuh gelas penutup.

6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus

dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus.

Gunakan lensa obyektif dari perbesaran lemah terlebih

dahulu.

c. Cara untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati adalah

pertama kita harus membersihkan gelas obyek dan gelas

penutup.obyek yang akan kita amati harus diiris setipis

mungkin agar kita dapat mengamati strukturnya. Setelah itu

obyek diletakkan pada gelas obyek dengan hati-hati. Obyek

ditetesi cairan apabila diperlukan, misalnya methilen blue. Lalu

ditutup dengan gelas penutup. Jangan sampai ada gelembung

udara pada saat menutup obyek, karena akan menghalangi

pengamatan kita. Lalu obyek diletakkan di meja preparat dan

dijepit.

d. Sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran

plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, vakuola, nukleus,

Page 18: LAPORAN ACARA 1

dan badan golgi. Perbedaannya sel hewan tidak memiliki

dinding sel, sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel. Sel

hewan juga tidak memiliki kloroplas, sedangkan sel tumbuhan

memiliki kloroplas. Sel hewan juga memiliki lisosom

sedangkan sel tumbuhan tidak mempunyai lisosom.

8. Daftar Pustaka

Jones, Larry. 1974.Bio-Logic Volume 1. Cells.Amerika Serikat: Burgees Publishing Company

Page 19: LAPORAN ACARA 1

Mertens dan Malayer.1966.Laboratory Exercise in The Principles of Biology.Amerika Serikat: Burgees Publishing Company

Mescher, anthony L.2012.Pengertian Mikroskop dan Pembentukan bayangan Pada Mikroskop. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2336946-pengertian-mikroskop-dan-pembentukan-bayangan/#ixzz2Ozlfmqp8 (30 Maret 2013)

Sutrian,Yayan.1992.Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel & Jaringan.Jakarta: PT Rineka Cipta

Vilee, dkk.,1999.Zoologi Umum.Jakarta: Erlangga