laporan acara 1
DESCRIPTION
penggunaan mikroskopTRANSCRIPT
LAPORAN BIOLOGI
ACARA I
PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN
BENTUK DAN STRUKTUR SEL
Nama : Tiofani Indraswari
Nim : 120210101050
Kelas : B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
Semester Genap 2012-2013
LAPORAN
ACARA I
1. Judul: Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel
2. Tujuan:
A. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara
penggunaannya.
B. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di
bawah mikroskop.
C. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
3. Dasar Teori
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan
kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk
mengamati obyek yang sangat halus atau kecil. Mikroskop berasal dari
kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan).
Mikroskop terdiri dari berbagai komponen. Komponen-komponen
mikroskop sebagai berikut:
1. Lengan Mikroskop untuk menjaga tegaknya mikroskop. Lengan
mikroskop adalah bagian untuk membawa mikroskop.
(Jones,1974:2-4)
2. Kaki mikroskop untuk menumpu atau menyangga mikroskop.
3. Lensa Okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata.
4. Lensa Obyektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan objek. Pada
lensa obyektif ada beberapa perbesaran yaitu 4, 10, 40. Untuk
memindahkan lensa obyektif digunakan alat yang disebut revolver.
5. Meja Mikroskop atau Kondensor sebagai tempat duduk preparat.
Meja mikroskop adalah tempat dimana cahaya dapat dipantulkan oleh
cermin. (Mertens dan Malayer,1966:1)
6. Diafragma untuk mengatur besar cahaya yang masuk.
7. Pengatur Halus untuk mengatur posisi preparat.
8. Penjepit untuk mempertahankan posisi preparat.
9. Pengatur kasar untuk menaikkan atau menurunkan meja mikroskop.
10. Cermin untuk mengarahkan cahaya yang masuk ke dalam kondensor.
Mikroskop harus dirawat dengan hati-hati agar tidak rusak, berikut
caranya:
a. Membersihkan Lensa. Hanya gunakan tisu khusus lensa untuk
membersihkan lensa mikroskop. Jangan pernah gunakan tisu biasa,
saputangan atau bahan lain untuk membersihkan lensa mikroskop.
b. Menemukan debu dan kotoran dalam sistem optik. Debu pada lensa
okuler akan hilang saat anda memutar lensa okuler pada mikroskop.
Debu pada lensa obyektif akan menghilang saat anda beralih dari satu
lensa obyektif ke lensa obyektif yang lain.
c. Menyesuaikan cahaya. Menempatkan mikroskop sekitar satu inci dari
tepi meja. Lengan mikroskop harus pada lingkup jarak terdekat dengan
anda. Diafragma harus dalam keadaan terbuka maksimal. (Mertens dan
Malayer,1966:3)
Cara menggunakan mikroskop adalah:
1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai
maksimal.
2. Atur posisi cermin datar atau cekung sedemikian rupa sehingga kaca
kondensor menjadi terang.
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol
kondensor.
4. Tempatkan preparat di meja mikroskop. Usahakan preparat tepat
ditengah.
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh
gelas penutup.
6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara
memutar pengatur kasar dan pengatur halus. Gunakan lensa obyektif
dari perbesaran lemah terlebih dahulu.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif
dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan
diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan
diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus
lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat
berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okuler tepat di titik
focus lensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan
secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler.
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir berada jauh tak
terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
(Mescher,2012)
Pada praktikum kali ini kita mengamati tentang sel tumbuhan dan sel hewan.
Alangkah baiknya kita memahami pengertian dari sel terlebih dahulu. Istilah “sel”
dipakai oleh Robert Hooke, kira-kira 300 tahun yang lalu, untuk ruang-ruang
kecil seperti kotak yang dilihatnya pada waktu ia mengamati gabus dan bahan
tumbuhan lain di bawah mikroskop, yang pada waktu itu baru ditemukan. Tubuh
semua hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel, yaitu unit dasar dari kehidupan.
Sel adalah unit struktular dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang
mempunyai semua ciri khas benda hidup. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:35)
Bagian-bagian sel tumbuhan antara lain: dinding sel, khloroplas, sitoplasma,
nukleus, nukleolus, vokuole, mithokondria, butir amilum. Bagian yang terpenting
dalam sel-sel tumbuhan adalah Protoplas, dan dapat dikatakan bhwa protoplas
inilah yang memikul kehidupan sel. Para ahli telah meniliti Protoplas ini,
antaranya menyatakan bahwa pada protoplas sel-sel tumbuhan terdapat
komponen: (1) plasma sel, (2) inti sel dan (3) butir-butir plastida.
(Sutrian,1992:20)
Plasma sel merupakan benda hidup yang terdapat dalam sel, berbentuk cairan
yang agak kental. Plasma sel atau sitplasma lazim disebut dengan dinding sel.
Pada plasma terdapat 3 lapisan, yaitu:
a. Lapisan Luar (ektoplasma=plasmolemma=plasmoderma), lapisan plasma
ini merupakan lapisan paling luar, berbatasan dengan dinding sel. Kelihatan di
bawah mikroskop merupakan cairan yang agak kental dan bersih/jernih.
b. Lapisan tonoplasma, merupakan lapisan plasma yang agak dalam, yang
berbatasan dengan vakuola-vakuola, tampak agak jernih.
c. Lapisan polioplasma, merupakan lapisan di antara ektoplasma dan
tonoplasma, tampak berbutir-butir kecil sehingga tampakagak keruh, mungkin
tanpa adanya butir-butir kecil tersebut cairan tersebut akan tampak pula jernih
karena bahan dasarnya merupakan bahan dasar yang sama.
Tentang butir-butir ini hingga sekarang belum ada para ahli yang mengetahui
fungsinya, dan terdiri dari zat-zat apakah, hanya namanya saja yang telah
ditetapkan, yaitu mikrosoma (microsoma, physode). Di antara para ahli yang
mengajukan pendapatnya sehubungan dengan pertanyaan di atas ada yang
menyatakan bahwa:
a) Mikrosoma merupakan hasil metabolisme yang terjadi atau berlangsung
dalam plasma.
b) Mikrosoma itu merupakan gelembung-gelembung yang demikian kecil.
Selain mikrosoma yang belum dapat dipecahkan hal-halnya seperti di atas,
ternyata terdapat pula mithokondria yang belum dapat dipecahkan atau
diungkapkan fungsinya. (Sutrian,1992:20-21)
Inti sel (nukleus) merupakan bagian yang penting dari protoplas, terutama
bagi kegiatan-kegiatan sel tersebut. Dapat dikatakan bahwa inti sel ini fungsinya
merupakan sentra segala proses yang berlangsung dalam sel tersebut.
(Sutrian,1992:23)
Pada tiap inti sel dapat kita ketahui adanya membran atau selaput inti,
retikulum atau rangka inti, cairan inti dan nukleolus atau butir inti.
Retikulum atau rangka inti kerap kali memperlihatkan strukturnya yang seperti
jala, sedangkan membran atau selaput inti berfungsi sebagai jalan pengangkut
bahan-bahan antara plasma sel dengan bagian-bagian dalam dari inti, bahan-bahan
tersebut antara lain ribonuklease dan deoksiribonuklease. Membran ini
mempunyai sifat dapat tertembus zat-zat cair (selektif permeable).
Cairan inti atau karyolymph adalah bagian yang merupakan cairan yang
terdapat dalam inti. Para ahli menduga bahwa karyolymph yang membantu
dilangsungkannya pembelahan-pembelahan sel.
Butir inti atau nukleolus merupakan butir-butir kecil yang terdapat dalam inti,
bentuknya bundar-bundar. Jumlah butir-butir inti ini tentunya sama dengan
jumlah pasangan khromosom yang terkandung di dalamnya, tergantung pada
species dan justru karena inilah sering terjadinya adanya hubungan antara jumlah
butir-butir ini dengan jumlah pasangan khromosom. (Sutrian,1992:25-26)
Butir-butir plastida yang merupakan benda-benda hidup pada umumnya
terdapat dalam sel tumbuh-tumbuhan yang masih muda, dalam sitoplasma di luar
inti sel. Di antara butir-butir plastida yang telah dewasa terdapat selaput ganda,
yang berfungsi sebagai pembatas dan sebagai selaput yang kadang-kadang dapat
ditembus zat cair (semi permeabel). Pada bagian dalam selaput ini terdapat suatu
matriks berupa bahan dasar yang disebut stroma (tidak berwarna). Stroma selain
mengandung butir-butir tepung dan titik-titik osmiofilik, terdapat pula lamella.
Hasil penyelidikan para ahli menyatakan bahwa pada lamella terdapat grana, yang
merupakan butir-butir. (Sutrian,1992:26-27)
Plastida terbagi atas 6 macam, yaitu: leukoplas, amiloplas, khloroplas,
khromoplas, elaioplas, dan proteinoplas. Amiloplas dapat dibedakan dalam dua
macam yaitu: leukoamiloplas dan kloroamiloplas. Sedangkan kloroplas
mengandung dua golongan zat, yaitu: klorofil dan karotenoid. (Sutrian,1992:28)
Hampir semua sel tumbuhan (tapi hanya sedikit sel hewan) mempunyai
dinding sel tebal, terdiri atas selulosa yang terletak di luar membran plasma.
(Vilee, Walker dan Barnes,1999:37)
Sel hewan memiliki nukleus, bentuk nukleus sel biasanya bundar atau lonjong.
Letaknya dapat tetap di tengah sel, dapat pada satu sisi, atau bergerak berpindah
pada waktu sel bergerak atau berubah bentuk. Nukleus dipisahkan dari sitoplasma
oleh membran nukleus yang mengendalikan pergerakan zat ke dalam atau ke luar
nukleus. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:37)
Nukleus juga mempunyai satu atau lebih benda-benda bulat disebut nukleolus
yang dapat dilihat dengan fase mikroskop. Sel-sel hewan tertentu mempunyai
jumlah nukleolus yang sama. Nukleolus memegang peranan dalam menentukan
sintesis asam ribonukleat dalam ribosom. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:40)
Dua benda kecil gelap dan silindris yang disebut sentriol terdapat dalam
sitoplasma dekat nukleus sel-sel hewan. Sitoplasma dapat mengandung
gelembung-gelembung lemak dan kristal atau butir protein atau glikogen yang
disimpan untuk keperluan di kemudian hari. Di samping itu sitoplasma
mengandung organel sel yang metabolik aktif seperti mitokondrion, retikulum
endoplasma, dan Badan Golgi.
Tiap mitokondrion dibungkus oleh suatu membran ganda. Membran luar licin
dan membran sebelah dalam melipat dalam lipatan-lipatan sejajar yang menjulur
ke dalam rongga dan dapat bersatu dengan lipatan membran di seberangnya.
Lipatan dalam disebut krista yang mengandung enzim untuk sistem transmiter
elektron yang sangat penting dalam mengubah energi potensial dari bahan
makanan menjadi energi yang secara biologis berguna untuk aktivitas sel.
Mitokondrion yang fungsi utamanya adalah melepaskan energi yang secara
biologis berguna disebut pula sebagai “pembangkit tenaga” dari sel.
Sel-sel, seperti sel-sel pankreas, yang terutama aktif di dalam sintesis protein,
penuh dengan labirin membran dari retikulum endoplasma. Sel-sel lain mungkin
hanya sedikit sekali mempunyai membran demikian itu. Ada dua macam:
retikulum endoplasma granular atau retikulum endoplasma kasar banyak mengikat
ribosom dan retikulum endoplasma agranular atau retikulum endoplasma halus
yang hanya terdiri dari atas membran saja. Di samping itu retikulum endoplasma
juga berfungsi sebagai sistem transpor dari substrat dan hasil-hasil dari sitoplasma
ke luar sel dan ke nukleus.
Ribosom terdapat dalam semua macam sel mulai dari sel bakteri sampai sel
tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Ribosom mengandung RNA dan protein, dan
terdiri atas dua subunit berbentuk hampir bundar yang bergabung untuk
membentuk unit penghasil protein. Ribosom dibuat di dalam nukleus dan masuk
ke dalam sitoplasma di mana mereka menghasilkan protein secara aktif. Ribosom
dapat terikat pada membran retikulum endoplasma atau terdapat bebasdalam
matriks sitoplasma. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:41)
Badan golgi, yang terdapat di dalam semua sel kecuali sperma dewasa dan sel
darah merah, terdiri atas anyaman saluran yang tidak teratur. Golgi tampaknya
berguna sebagai tempat sementara penimbunan protein dan zat-zat lain yang
dibuat dalam retikulum endoplasma.
Lisosom adalah organel intraseluler sebesar tapi tidak sepadat mitokondrion.
Lisosom adalah struktur yang dibatasi oleh membran yang mengandung berbagai
macam enzim yang mampu untuk melangsungkan hidrolisis makromolekul-
makromolekul di dalam sel.
Sitoplasma sel-sel tertentu, terutama pada hewan tingkat rendah, mengandung
vakuola, rongga-rongga menyerupai gelembung yang berisi cairan dan terpisah
dari bagian lain sitoplasma oleh suatu membran vakuola. Pada sejumlah protozoa
makanan dicerna dalam vakuola makanan. Lain vakuola berperan dalam regulasi
osmosis. (Vilee, Walker dan Barnes,1999:42)
4. Metode Penelitian:
A. Alat dan Bahan:
1. Alat:
Mikroskop
Gelas obyek dan gelas penutup
Pipet tetes
Skalpel
Silet tajam
2. Bahan:
o Potongan kertas bertuliskan huruf “d” atau “b”
o Air
o Epitel rongga mulut
o Bawang merah
o Bayam
o Methilen Blue
o Alkohol 70%
B. CARA KERJA
1.Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
2. Epitel rongga mulut (sel hewan)
3. Pengamatan sel bawang merah
4. Pengamatan pada sel daun bayam
5. Hasil Pengamatan
Kel Pengamatan Gambar Keterangan1 Potongan huruf “d” Sebelum
sesudah
Pergeseran (perbesaran 4x10)Benda Bayangan
KiriKananAtasBawah
KananKiriBawahAtas
Batas atas = 17mmBatas bawah = 10mmBatas kanan = 196mmBatas kiri = 139mm
2 Potongan huruf “b” Sebelum
sesudah
PergeseranBenda Bayangan
KiriKananAtasBawah
KananKiriBawahAtas
Batas atas = 20mmBatas bawah = 22,7mmBatas kanan = 29,3mmBatas kiri = 24,3mm
34
Epitel rongga mulut
a. Membran selb. Inti selc. Sitoplasma
Zoom 40x
5 Bawang merah a. Dinding selb. Ruang antar sel
Zoom 10 x 10
6 Daun bayam a. Epidermisb. Korteksc. Berkas pengangkut
Zoom 1000x
d
p
d
p
Luas bidang pandang untuk kertas bertuliskan huruf “d”
Fokus horizontal
d1 = batas kanan – batas kiri
= (146-139) mm
= 7 mm
r = 12
d
= 12
x 7 mm
= 3,5 mm
L = πr2
= 3,14 x (3,5)2 mm
= 3,14 x 12,25 mm
= 38,465 mm2
Fokus vertikal
d2 = batas atas – batas bawah
= (17 – 10) mm
= 7 mm
r = 12
x d2
= 12
x 7 mm
= 3,5 mm
L = πr2
= 3,14 x (3,5)2 mm
= 3,14 x 12,25 mm
= 38,465 mm2
Luas bidang pandang untuk pengamatan kertas bertuliskan huruf “b”
Fokus horizontal
d1 = batas kanan – batas kiri
= (29,3 – 24,3) mm
= 5 mm
r = 12
d
= 12
x 5 mm
= 2,5 mm
L = πr2
= 3,14 x (2,5)2 mm
= 3,14 x 6,25 mm
= 19,625 mm2
Fokus vertikal
d2 = batas bawah – batas atas
= (22,7 – 20) mm
= 2,7 mm
r = 12
x d2
= 12
x 2,7 mm
= 1,35 mm
L = πr2
= 3,14 x (1,35)2 mm
= 3,14 x 1,8225 mm
= 5,72 mm2
6. Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan meningkatkan kemampuan daya
pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk mengamati obyek yang sangat
halus atau kecil. Komponen-komponen mikroskop antara lain sebagai berikut:
1. Lengan Mikroskop untuk menjaga tegaknya mikroskop.
2. Kaki mikroskop untuk menumpu atau menyangga mikroskop.
3. Lensa Okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata.
4. Lensa Obyektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan objek. Untuk
memindahkan lensa obyektif digunakan alat yang disebut revolver.
5. Meja Mikroskop atau Kondensor sebagai tempat duduk preparat.
6. Diafragma untuk mengatur besar cahaya yang masuk.
7. Pengatur Halus untuk mengatur posisi preparat.
8. Penjepit untuk mempertahankan posisi preparat.
9. Pengatur kasar untuk menaikkan atau menurunkan meja mikroskop.
10. Cermin untuk mengarahkan cahaya yang masuk ke dalam kondensor.
Langkah- langkah penggunaan mikroskop adalah sebagai berikut:
1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai
maksimal.
2. Atur posisi cermin datar atau cekung sedemikian rupa sehingga kaca
kondensor menjadi terang.
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol
kondensor.
4. Tempatkan preparat di meja mikroskop. Usahakan preparat tepat
ditengah.
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh
gelas penutup.
6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara
memutar pengatur kasar dan pengatur halus. Gunakan lensa obyektif
dari perbesaran lemah terlebih dahulu.
Untuk menyiapkan bahan atau preparat yang akan diamati, pertama kita
harus membersihkan gelas obyek dan gelas penutup.obyek yang akan kita amati
harus diiris setipis mungkin agar kita dapat mengamati strukturnya. Setelah itu
obyek diletakkan pada gelas obyek dengan hati-hati. Obyek ditetesi cairan apabila
diperlukan, misalnya methilen blue. Lalu ditutup dengan gelas penutup. Jangan
sampai ada gelembung udara pada saat menutup obyek, karena akan menghalangi
pengamatan kita. Lalu obyek diletakkan di meja preparat dan dijepit.
Berdasarkan hasil pengamatan, ada perbedaan yang mencolok pada hasil
pengamatan kelompok 1 dan kelompok 2. Pada hasil pengamatan kelompok 1
selisih batas atas-bawah, dan selisih batas kiri-kanan sama yakni 7mm. Sehingga
luas bidang pandang untuk fokus vertikal dan horizontal sama yakni 38,465 mm2.
Sedangkan hasil pengamatan dari kelompok 2 ada perbedaan antara selisih batas
atas-bawah dengan batas kanan-kiri. Selisih batas atas-bawah pada pengamatan
kelompok 2 adalah 2,7mm sehingga luas bidang pandang secara vertikal sebesar
5,72mm2. Sedangkan selisih batas kanan-kiri sebesar 5mm, sehingga luas bidang
pandang secara horizontal sebesar 19,625mm2. Hal ini dikarenakan praktikan
kurang teliti dalam mengamati obyek.
Berdasarkan hasil pengamatan sifat bayangan pada mikroskop adalah
diperbesar, maya, dan terbalik. Kertas bertuliskan huruf “b” apabila diamati
dibawah mikroskop bayangannya akan terbalik dan membentuk huruf “q”. Begitu
pula pada kertas bertuliskan huruf “d” bayangannya akan terbalik dan akan
membentuk huruf “p”. Apabila obyek kita geser ke kanan, maka bayangannya
akan bergeser ke kiri. Apabila obyek kita geser ke kiri, maka bayangannya akan
bergeser ke kanan. Begitu pula saat kita menggeser obyek ke atas, bayangan akan
bergeser ke bawah. Apabila kita menggeser obyek ke bawah, maka bayangan akan
bergeser ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa sifat bayangan terbalik.
Pada pengamatan kali ini kita mengamati sel tumbuhan dan hewan.
Tujuannya untuk mengetahui perbedaan antara kedua sel tersebut. Pada
pengamatan ini sel hewan yang diamati adalah sel epitel rongga mulut.
Berdasarkan hasil pengamatan sel epitel rongga mulut, terdapat membran sel, inti
sel, dan sitoplasma. Bila dibandingkan dengan gambar yang saya dapatkan dari
internet tidak ada perbedaan. Pada pengamatan sel bawang merah, ada perbedaan
yang mencolok. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5,
pada sel bawang merah tidak terdapat inti sel. Sedangkan gambar penampang sel
bawang merah yang saya dapatkan dari internet terdapat inti sel. Hal ini
dikarenakan mungkin kelompok 5 kurang tipis dalam mengiris bawang merah
sehingga inti selnya tidak terlihat.
Pada pengamatan penampang melintang daun bayam, tidak ada perbedaan
dengan gambar yang saya peroleh dari internet. Hanya saja pada hasil pengamatan
kelompok 6 dan gambar yang saya peroleh tak terlihat bentuk selnya, karena yang
terlihat hanya jaringan-jaringan saja yakni: jaringan epidermis, jaringan korteks,
dan jaringan pengangkut. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi sama. Karena keterbatasan mikroskop yang digunakan, maka sel-sel yang
terdapat dalam jaringan tidak terlihat.
Berdasarkan gambar yang saya peroleh dari internet mengenai sel tumbuhan
dan sel hewan, sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan dan persamaan.
Persamaannya adalah sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran
plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, vakuola, nukleus, dan badan golgi.
Perbedaannya sel hewan tidak memiliki dinding sel, sedangkan sel tumbuhan
memiliki dinding sel. Sel hewan juga tidak memiliki kloroplas, sedangkan sel
tumbuhan memiliki kloroplas. Sel hewan juga memiliki lisosom sedangkan sel
tumbuhan tidak mempunyai lisosom.
7. Kesimpulan
a. Komponen-komponen mikroskop adalah: Lengan
Mikroskop,Kaki mikroskop, Lensa Okuler, Lensa Obyektif,
Meja Mikroskop atau Kondensor, Diafragma, Pengatur Halus,
Penjepit, Pengatur kasar, Cermin.
b. Cara penggunaan mikroskop adalah:
1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma
sampai maksimal.
2. Atur posisi cermin datar atau cekung sedemikian rupa
sehingga kaca kondensor menjadi terang.
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar
tombol kondensor.
4. Tempatkan preparat di meja mikroskop. Usahakan preparat
tepat ditengah.
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir
menyentuh gelas penutup.
6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus
dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus.
Gunakan lensa obyektif dari perbesaran lemah terlebih
dahulu.
c. Cara untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati adalah
pertama kita harus membersihkan gelas obyek dan gelas
penutup.obyek yang akan kita amati harus diiris setipis
mungkin agar kita dapat mengamati strukturnya. Setelah itu
obyek diletakkan pada gelas obyek dengan hati-hati. Obyek
ditetesi cairan apabila diperlukan, misalnya methilen blue. Lalu
ditutup dengan gelas penutup. Jangan sampai ada gelembung
udara pada saat menutup obyek, karena akan menghalangi
pengamatan kita. Lalu obyek diletakkan di meja preparat dan
dijepit.
d. Sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran
plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, vakuola, nukleus,
dan badan golgi. Perbedaannya sel hewan tidak memiliki
dinding sel, sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel. Sel
hewan juga tidak memiliki kloroplas, sedangkan sel tumbuhan
memiliki kloroplas. Sel hewan juga memiliki lisosom
sedangkan sel tumbuhan tidak mempunyai lisosom.
8. Daftar Pustaka
Jones, Larry. 1974.Bio-Logic Volume 1. Cells.Amerika Serikat: Burgees Publishing Company
Mertens dan Malayer.1966.Laboratory Exercise in The Principles of Biology.Amerika Serikat: Burgees Publishing Company
Mescher, anthony L.2012.Pengertian Mikroskop dan Pembentukan bayangan Pada Mikroskop. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2336946-pengertian-mikroskop-dan-pembentukan-bayangan/#ixzz2Ozlfmqp8 (30 Maret 2013)
Sutrian,Yayan.1992.Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel & Jaringan.Jakarta: PT Rineka Cipta
Vilee, dkk.,1999.Zoologi Umum.Jakarta: Erlangga