laporan klimatologi acara ifix

42
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KLIMATOLOGI ACARA I PENGENALAN ALAT-ALAT METEOROLOGI Disusun Oleh : 1. Mariana Susilowati (PN/11571) 2. Eni Kaeni (PN/11573) 3. Nuria Pratiwi (PN/11579) 4. Adik Pipit Aprilianto (PN/11589) 5. Happy Dian Lestari (PN/11593) 6. Surya Atma Jaya (PN/11600) Gol/ Kel : A2/ 1 Asisten : Tiara Wulan

Upload: adiksh

Post on 30-Jun-2015

2.683 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM KLIMATOLOGI

ACARA I

PENGENALAN ALAT-ALAT METEOROLOGI

Disusun Oleh :

1. Mariana Susilowati (PN/11571)

2. Eni Kaeni (PN/11573)

3. Nuria Pratiwi (PN/11579)

4. Adik Pipit Aprilianto (PN/11589)

5. Happy Dian Lestari (PN/11593)

6. Surya Atma Jaya (PN/11600)

Gol/ Kel : A2/ 1

Asisten : Tiara Wulan

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI

JURUSAN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

ACARA I

PENGENALAN ALAT-ALAT METEOROLOGI

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan

pengamatan secara terus menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan

(atmosfer) serta pengamatan tentang biologi dari tanaman dan obyek pertanian

lainnya. Koordinasi secara luas mengenai pengumpulan dan pengelolaan data

meteorologi dilakukan oleh World Meteorology Organization (WMO). Data

anasir cuaca dan tempat-tempat berlainan baru dapat diperbandingkan apabila

melalui cara pengukuran dan tingkat ketelitian serta ketepatan yang sama.

Kaseragaman yang dibutuhkan untuk pertukaran data secara internasional

meliputi: waktu pengamatan, satuan anasir cuaca, ketelitian dan ketepatan alat

serta penentuan letak stasiun.

b. Tujuan

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal stasiun meteorologi

pertanian dan alat-alat pengukur anasir cuaca yang biasa digunakan dalam

bidang meteorologi pertanian serta mempelajari prinsip kerja, cara penggunaan

alat, serta macam dan kualitas data yang dihasilkan dari sesuatu alat pengukur

anasir cuaca.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Secara luas meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari atmosfer

yang menyangkut keadaan fisis dan dinamisnya serta interaksinya dengan permukaan

bumi di bawahnya. Dalam pelaksanaan pengamatannya menggunakan hukum dan

teknik matematik. Pengamatan cuaca atau pengukuran unsur cuaca dilakukan pada

lokasi yang dinamakan stasiun cuaca atau yang lebih dikenal dengan stasiun

meteorologi. Maksud dari stasiun meteorologi ini ialah menghasilkan serempak data

meteorologis dan data biologis dan atau data-data yang lain yang dapat

menyumbangkan hubungan antara cuaca dan pertumbuhan atau hidup tanaman dan

Page 3: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

hewan. Lokasi stasiun ini harus dapat mewakili keadaan pertanian dan keadaan alami

daerah tempat stasiun itu berada. Informasi meteorogis yang secara rutin diamati antara

lain ialah keadaan lapisan atmosfer yang paling bawah, suhu dan kelengasan tanah pada

berbagai kedalaman, curah hujan, dan curahan lainnya, durasi penyinaran dan reaksi

matahari (Prawirowardoyo, 1996).

Dalam bidang pertanian, menurut Wisnubroto (1999) ilmu prakiraan penentuan

kondisi iklim atmosfer ini adalah untuk menentukan wilayah pengembangan tanaman.

Iklim mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan

kelembaban nisbi udara adalah unsur iklim yang penting. Dalam dunia pertanian, air,

udara, dan temperatur menjadi faktor yang penting. Kemampuan menyimpan air oleh

tanah itu terbatas. Sebagian air meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, evaporasi,

dan drainase.

Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti penting

dan banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang

dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk

pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan

penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda jika menurut prakiraan

sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai arti penting

dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang pertanian ini

memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan sampai

dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).

Pada proses pengamatan keadaan amosfer kita ini, digunakan beberapa alat.

Sebelum ditemukan satelit meteorologi, satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran

menyeluruh mengenai keadaan atmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yang

diamati pada stasiun cuaca di seluruh dunia ke dalam peta cuaca (Neiburger, 1982).

Pada pengamatan keadaan atmosfer kita di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi

digunakan beberapa alat yang mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan alat-alat

ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian di dalam laboratorium, misalnya

bersifat peka dan teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan

para pemakainya. Alat-alat laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup,

terlindung dari hujan dan debu-debu, angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh

Page 4: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

observer. Dengan demikian sifat alat-alat meteorologi disesuaikan dengan tempat

pemasangannya dan para petugas yang menggunakan (Anonim, 2008).

Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian

diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan

Ombrograf), Alat pengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman, Psikometer

Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu udara

(Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer

Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-

Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter

tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer

Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu, Termometer Bengkok, Termometer

Maksimum-Minimum tanah, Termometer Simons, Stick Termometer), alat pengukur

intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi (Panci Evaporasi

Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer,

Hand Anemometer, Biram Anemometer) (Prawirowardoyo, 1996).

Stasiun meteorologi mengadakan contoh penginderaan setiap 30 detik dan

mengirimkan kutipan statistik (sebagai contoh, rata-rata dan maksimum). Untuk yang

keras menyimpan modul-modul setiap 15 menit. Hal ini dapat menghasilkan kira-kira

20 nilai dari hasil rekaman untuk penyimpanan akhir disetiap interval keluaran. Ukuran

utama dibuat di stasiun meteorologi danau vida, pemakaian alat untuk temperatur udara,

kelembaban relatif, temperatur tanah (Fontain, 2002).

Hasil yang didapat setelah dilakukannya suatu pengamatan di stasiun cuaca atau

stasiun meteorologi yakni data-data mengenai iklim. Di indonesia, berdasarkan

ketersediaan data iklim yang ada di sistem database Balitklimat, hanya ada 166 dari

2.679 stasiun yang menangani data iklim. Umumnya hanya data curah hujan dan suhu

udara, sehingga walaupun metode Penman merupakan yang terbaik, metode Blaney

Criddle akan lebih banyak dipilih karena hanya memerlukan data suhu udara yang

relatif mudah didapatkan (Runtunuwu et.al., 2008).

Model-model peramalan deret waktu umumnya cenderung tidak tajam dalam

membahas aspek keterkaitan ruang. Sebaliknya pada model-model prediksi yang

menggunakan analisis keterkaitan ruang antar stasiun atau analisis hubungan antar

Page 5: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

parameter umumnya diterapkan pada satu periode waktu tertentu dan mengabaikan

keterkaitan deret waktu ( Pramudia et.al., 2008).

III. METODOLOGI

Praktikum acara 1 yang berjudul “Pengenalan Alat-Alat Meteorologi” ini

dilaksanakan pada hari Selasa, 21 September 2010 di Laboratorium Agroklimatologi,

Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Adapun alat

dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: alat pengukur curah hujan

(ombrometer tipe observarium dan ombograf), alat pengukur kelembaban nisbi udara

(psikometer sangkar, sling psikometer, psikometer tipe assman dan higrograf), alat

pengukur suhu udara (termometer biasa, termometer maksimum, termometer minimum,

dan termometer maksimum-minimum Six Bellani), alat pengukur suhu dan kelembaban

nisbi udara (termohigrometer dan termohigrograf), alat pengukur suhu tanah

(termometer permukaan tanah, termometer tanah selubung kayu, termometer tanah tipe

bengkok, termometer tanah tipe symons, stick termometer dan termometer maksimum-

minimum tanah) alat pengukur suhu air (termometer maksimum-minimum permukaan

air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (solarimeter tipe Jordan dan solarimeter

tipe Combell Stocker), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (aktinograf), alat

pengukur kecepatan angin (cup anemometer, hand anemometer, dan bisam

anemometer), dan alat pengukur evaporasi (piche evaporimeter dan panci evaporasi

kelas-A).

Alat-alat meteorologi pertanian diperkenalkan oleh asisten. Lalu alat-alat

pengukur anasir cuaca tersebut diamati dengan dibimbing oleh Asisten. Kemudian

nama, kegunaan, satuan, ketelitian, keterangan singkat, prinsip kerja, cara kerja, cara

pengamatan dan cara pemasangan alat-alat pengukur anasir cuaca dicatat.Setelah itu,

Praktikan diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus bidang pertanian serta

dijelaskan oleh Asisten tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.

Dari hasil pengamatan, dibuat uraian singkat mengenai alat pengukur anasir cuaca yang

diamati serta dibandingkan kelebihan dan kekurangan antar alat yang diamati, baik dari

segi ketelitian pengamatan dan kepraktisan.

Page 6: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Alat Pengukuran Curah Hujan

I.1Ombrometer tipe observatorium

Keterangan Gambar :

a. Mulut penakar seluas 100 cm²

b. Corong sempit

c. Tabung penampung dengan kapasitas

setara 300-500 mmCH

d. Kran

I.2 Ombrograf

Keterangan Gambar :

a. Mulut penakar

b. Corong sempit

c. Tabung penampung I

d. Tabung penampung utama dengan kapasitas

setara dengan

60 mm CH

e. Saluran pembuangan air dengan sistem

bejana berhubungan

f. Silinder kertas grafik

g. Pelampung

Page 7: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

2. Alat Pengukur Kelembaban Nisbi Udara

2.1 Psikrometer Sangkar

Keterangan Gambar :

a. Statif

b. Termometer Bola Basah

c. Termometer Bola Kering

d. Kain Kasa yang di Basahi

e. Bejana Tempat Air

2.2 Sling Psikrometer

Keterangan Gambar :

a. Termometer bola basah

b. Termometer bola kering

c. Pegangan

2.3 Psikrometer Tipe Assman

Keterangan Gambar :

a. Termometer bola basah

b. Termometer bola kering

c. Kipas

d. Sekrup pemutar pegas

e. Saluran angin

Page 8: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

2.4 Higrograf

Keterangan Gambar :

a. Rambut

b. Sistem tuas

c. Pena / penera grafik

d. Silinder kertas grafik

3. Alat Pengukur Suhu Udara

3.1 Termometer Biasa

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b.

b.

b.

Pipa kapiler berisi raksa atau alkohol

3.2 Termometer Maksimum Udara

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b. Celah Sempit

c. Pipa kapiler berisi raksa

Page 9: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

3.3 Termometer Minimum Udara

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b. Indeks penunjuk suhu minimum

c. Pipa kapiler berisi alkohol

3.4 Termometer Maksimum Minimum Six Bellani

Keterangan Gambar :

a.Reservoir

b.Pipa kapiler berisi raksa (suhu max).

c.Pipa kapiler berisi alkohol (suhu min)

d.Indeks penunjuk suhu maksimum

e.Indeks penunjuk suhu minimum

f. Tombol pengembali indeks

4. Alat Pengukur Suhu Udara Sekaligus Kelembaban Nisbi Udara

4.1 Termohigrometer

Keterangan Gambar :

a. Spiral Dwi Logam / Bimetal

b. Spiral benda higrokopis

c. Jarum penunjuk skala suhu (biru)

Page 10: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

d. Jarum penunjuk skala kelembaban (merah)

e. Ventilasi

4.2 Termohigrograf

Keterangan Gambar :

a. Lempeng dwi logam/bimetal

b. Rambut

c. Sistem tuas higrograf

d. Sistem tuas termohigrograf

e. Pena

f. Silinder kertas grafik

5. Alat Pengukur Suhu Air

5.1 Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b. Pipa kapiler berisi raksa

(suhu max).

c. Pipa kapiler berisi

alkohol (suhu min)

d. Indeks penunjuk suhu maksimum

e. Indeks penunjuk suhu minimum

f. Pelindung reservoir

g. Pelampung

6. Alat Pengukur Suhu Tanah

6.1. Termometer Permukaan Tanah

Keterangan Gambar :

a.Termometer zat cair

b. Rerservoir

c.Statif kaki tiga

Page 11: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

d. Tabung pelindung reservoir ventilasi

6.2. Termometer Tanah Selubung Kayu

Keterangan Gambar :

a. Ujung sensor sampai jeluk 5 cm

b. Termometer zat cair

c. Pegangan tangan

d. Selubung kayu pelindung termometer

6.3. Termometer Tanah Tipe Bengkok

Keterangan Gambar :

a.

a.

a.

a.

Reservoir untuk jeluk tanah 20 cm

b. Pipa kapiler berisi raksa

6.4. Termometer Tanah Tipe Symons

Keterangan Gambar :

a. Pipa pelindung thermometer

Page 12: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

b. Bagian sensor

c. Termometer zat cair

d. Reservoir

e. Rantai

6.5. Stick termometer (jeluk 100 cm)

Keterangan Gambar :

a. Tangkai pemutar

b. Jarum penunjuk suhu

c. Tabung bejana berisi spiral logam sebagai

penghantar

d. Ujung peka

6.6. Termometer maksimum dan minimum tanah

Keterangan Gambar :

a. Bagian sensor

b. Pipa berisi zat cair (air raksa)

c. Jarum hitam penunjuk suhu sesaat

d. Jarum hijau penunjuk suhu maksimum

e. Jarum merah penunjuk suhu minimum

7. Alat Pengukur Panjang Penyinaran

7.1. Solarimeter tipe Jordan

Keterangan Gambar :

Page 13: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

a. Silinder setengah lingkaran dengan

sudut 60º

b. Celah sempit tempat masuknya sinar

c. Pelindung celah sempit

d. Sekrup pengatur kemiringan

7.2. Solarimeter tipe Combell-Stokes

Keterangan Gambar :

a. Lensa bola kaca pejal

dengan r = 7,3 cm

b. Busur pemegang bola kaca

pejal

c. Sekrup pengunci

kedudukan lensa

d. Sekrup pengatur

kemiringan

e. Mangkuk tempat kertas

pias

8. Alat Pengukur Intensitas Penyinaran

8.1 Aktinograf Dwi Logam

Keterangan Gambar :

a. Lempeng logam warna putih

b. Lempeng logam warna hitam

c. Lembar kaca pyrex

d. Pena / penera grafik

e. Silinder kertas grafik

9. Alat Pengukuran Kecepatan Angin

9.1. Cup anemometer

Keterangan Gambar :

Page 14: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

a. Mangkok anemo

b. Pencatat jarak

c. Tiang penyangga

9.2 Hand anemometer

Keterangan Gambar :

a. Mangkok anemometer

b. Speed meter

c. Skala beauford

d. Tangkai pegangan tangan

9.3. Biram anemometer

Keterangan Gambar :

a. Kipas anemo

b. Jarum pencatat jarak per 100 m

c. Jarum pencatat jarak per 1000 m

d. Pengunci

10. Alat Pengukur Evaporasi

10.1. Piche evaporimeter

Keterangan Gambar :

Page 15: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

a. Tabung kaca tempat air yang berskala

dalam satuan mm.

b. Kawat penjepit tempat meletakkan

kertas berpori.

c. Penggantung

10.2. Panci evaporasi kelas –A

Keterangan Gambar :

a. Panci evaporasi (diameter 120,7 cm,

tinggi 25 cm, tebal 0,8 cm)

b. Rangka kayu / besi

c. Tabung peredam riak atau

gelombang (diameter 10 cm)

d. Hook (batang kait) dan skala pengukur (nonius)

e. Sekrup pemutar batang pengukur

AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS)

a

b Keterangan Gambar:

c a. Wind Speed

d & e b. Wind Direction

c. Solar Radiation

g d. Relative Humidity

e. Air Temperature

Page 16: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

f. Soil Temperature

h g. Raingauge

f h. Barometric Pressure

V. PEMBAHASAN

Stasiun meteorologi pertanian merupakan suatu tempat yang mengadakan

pengamatan secara terus menerus mengenai keadaan fisik. Berbagai macam alat-alat

meterologi pertanian yaitu alat pengukur curah hujan, alat pengukur kelembaban nisbi

udara, alat pengukur suhu udara, alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara, alat

pengukur suhu tanah, alat pengukur suhu air, alat pengukur panjang penyinaran

matahari, alat pengukur intensitas penyinaran matahari, alat pengukur kecepatan angin,

dan alat pengukur evaporasi.

Alat pengukur curah hujan adalah ombrometer tipe observatorium dan

ombrograf. Ombrometer tipe observatorium menggunakan prinsip kerja penampungan

curah hujan. Satuan alat ini adalah mm dengan ketelitian 0.5 mm. Cara pemasangannya

dengan ditempatkannya di lapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau

bangunan terdekat sekurag-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau bangunan

tersebut. Kemudian permukaan mulut corong horizontal dan dipasang pada ketinggian

120 cm dari permukaan tanah. Pengamatannya dilakukan setiap pukul 07.00. Data curah

hujan harian didapat dengan membuka keran dan airnya ditampung dalam gelas

penakar. Ketelitian pengamatan sampai dengan 0.2 mm, sehingga jika hujan kurang dari

0.5 mm dianggap tidak ada curah hujan. Kelebihan dari alat ini yaitu mampu

menampung curah hujan dengan kapasitas setara 300 – 500 mm, memiliki penakar

seluas 100 cm2, pengukuran tidak harus dilakukan tiap hari karena periode

pencatatannya lebih dari sehari. Untuk kelemahan dari alat ini yaitu posisinya harus

benar-benar horizontal, karena angin dari arah berbeda akan menimbulkan turbulensi

berbeda. Sedangkan alat ombrograf menggunakan prinsip kerja sistem pelampung.

Satuan alat ini adalah mm dengan ketelitian 2 mm. Penempatannya sama dengan

penempatan ombrometer tipe observatorium, hanya saja alat ini dipasang di atas

permukaan tanah dengan tinggi permukaan mulut corong 40 cm dari permukaan tanah.

Pengamatannya dengan cara kertas grafik dipasang pada silinder yang berputar

Page 17: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

otomatis, dengan penggantian kertas grafik seminggu sekali. Untuk pencatatannya

bersifat kumulatif dengan kapasitas maksimum penampung 60 mm. hasil curah hujan

yang didapat tersebut bias dilihat dari kertas grafik. Kelebihan ombrograf yaitu mampu

menampung curah hujan sebanyak 60 mm, bersifat sebagai perekam data. Sedangkan

kelemahannya yaitu kapasitas maksimum penampung ombrograf ini hanya 60 mm.

Alat pengukur kelembaban nisbi udara adalah psikrometer sangkar, sling

psikrometer, dan Psikrometer tipe Assman. Satuan alat dari psikrometer sangkar yaitu oC dan ketelitiannya 0.5oC. Prinsip kerja alat ini berdasarkan hukum termodinamika.

Alat ini dipasang di dalam sangkar meteo. Kemudian kain kassa pada thermometer bola

basah (TBB) dijaga agar selalu basah. Untuk pengamatannya dilakukan selama 3x

sehari yaitu pukul 07.00, 13.00 atau 14.00, dan 18.00. Cara kerjanya dengan adanya

pembacaan suhu TBB dan dilanjutkan TBK. Pembacaan dilakukan sampai ketelitian

0.1oC. kelembabannya dicari dalam table sesuai dengan selisih suhu TBB dan TBK.

Kelebihan alat ini yaitu dapat mengetahui titik uap dan titik embun. Sedangkan

kelemahannya yaitu adanya kemampuan kecepatan angin terbatas (3-5 m/s), kecepatan

pembacaan TBB dan TBK tergantung pada gerakan udara yang melewatinya. Alat

selanjutnya yaitu sling psikrometer. Satuan alat ini yaitu oC dengan ketelitian 0.2oC.

Prinsip kerja alat ini juga berdasarkan hokum termodinamika. Alat ini pemasangannya

jinjing (portable). Untuk pengamatannya yaitu dengan dibasahinya kain kassa pada

TBB, lalu sling psikrometer diputar 33x dengan kecepatan 4 putaran/detik. Pengamatan

yang dilakukan ini dilakukan sebanyak 3x sehari sama seperti pengamatan psikrometer

sangkar. Kelebihan dari sling psikrometer yaitu penggunaannya mudah. Namun

kelemahannya yaitu kecepatan putaran sling psikrometer akan menentukan derajat

penurunan temperatur dan alat ini mudah pecah. Alat selanjutnya yaitu Psikometer

Assman. Satuan alat ini yaitu oC dengan ketelitian 0.2oC. Prinsip kerjanya berdasarkan

hukum termodinamika. Cara pemasangannya yaitu jinjing (portable). Untuk

pengamatannya kain kassa pada TBB dibasahi. Kemudian pegas kipas diputar sehingga

kipas akan mengalirkan udara dengan kecepatan 5 m/s di bagian reservoirnya.

Pengamatan dilakukan setelah suhu termometer konstan. Kelebihan alat ini yaitu bisa

dipasang di dalam sangkar atau digantung pada tiang/dipegang, biasanya alat ini

dipasang pada balon berawak. Kekurangannya yaitu kemampuan kecepatan angin

terbatas sekitar 5m/detik. Alat selanjutnya yaitu Higrograf. Satuan alat ini yaitu %

Page 18: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

dengan ketelitian 1%. Alat ini prinsip kerjanya dengan sifat kembang kerut benda

higroskopis. Cara pemasangannya yaitu dipasang di dalam sangkar meteo.

Pengamatannya dengan dipasangnya kertas grafik pada bagian silinder yang akan

berputar otomatis. Untuk penggantian kertas ini seminggu sekali. Higroskopis ini bisa

mengetahui ayunan kelembaban nisbi udara selama seminggu. Kelebihan dari

higroskopis ini dapat mengukur kelembaban relatif secara langsung, serta terdapat tabel

untuk mengubah pembacaan temperatur ke data kelembaban udara. Kelemahannya yaitu

hubungan kelembaban dan pemasangan tidak linear.

Alat pengukur suhu udara antara lain terdiri dari termometer biasa, termometer

maksimum, termometer minimum, dan termometer maksimum-minimum Six Bellani.

Termometer biasa memiliki satuan alat oC dengan ketelitian 0.5oC. prinsip kerjanya

yaitu muai ruang zat cair. Untuk pemasangannya yaitu dipasang sekaligus sebagai TBK

pada psikrometer sangkar. Sedangkan pengamatannya yaitu dengan dibacanya suhu

udara pada skala termometer. saat diamati, mata pengamat harus tegak lurus terhadap

kolom air raksa. Pengamatannya dilakukan 3x sehari seperti pada pengamatan dengan

psikrometer. Kemudian Suhu tertinggi dan terendah diamati dan dicatat. Kelebihannya

yaitu mudah dalam pemakaian dan pengamatannya karena air raksa yang digunakan

tampak mengkilap. Sedangkan kekurangannya yaitu air raksa yang digunakan sebagai

isisan hanya memiliki tingkat pemuaian kecil. Alat selanjutnya adalah termometer

maksimum. Satuan alat ini yaitu oC dengan ketelitian 0.25oC. Prinsip kerjanya yaitu

muai ruang zat cair yang dimodifikasi dengan celah sempit. Pemasangannya yaitu

dengan dipasangnya alat ini di dalam sangkar meteo. Dengan posisi miring 2 terhadap

horizontal dan reservoir lebih rendah. Pengamatannya yaitu suhu maksimum bisa dibaca

tepat pada permukaan kolom air raksa. Setelah pengamatan, alat tadi dipasang di bagian

reservoir luar dan dikibaskan sampai tidak terdapat pemutusan kolam air raksa pada

celah sempit. Pengamatannya dilakukan pada pukul 16.00. Kelebihan alat ini yaitu

adanya penyempitan pipa kapiler di dekat reservoir. Kekurangannya yaitu air raksa

memiliki tingkat pemuaian kecil. Kemudian untuk alat selanjutnya yaitu termometer

minimum. Satuan alat ini yaitu yaitu oC dengan ketelitian 0.25oC. Prinsip kerja alat ini

yaitu muai ruang alcohol yang dimodifikasi dengan indeks. Pemasangannya yaitu

dengan meletakkan termometer dengan kemiringan sekitar 20-30 derajat, dengan posisi

tabung yang berisi alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk

Page 19: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

mempertahankan agar indeks tidak dapat naik kembali bila sudah diposisi bawah

(suhu minimum). Pengamatannya dengan dibacanya suhu minimum yang telah terlihat

dan tepat berada di skala yang ditunjuk oleh indeks yang berdekatan dengan ujung

kolom alkohol. Ujung kolom alkohol tersebut menunjukkan udara sesaat. Setelah

pengamatan selesai, indeks dikembalikan tepat pada ujung kolom alkohol untuk

pengamatan berikutnya. Pengamatan dengan thermometer minimum ini biasanya

dilakukan pada pukul 16.00. Kelebihan alat ini yaitu digunakannya alkohol yang

pemuaiannya sejalan kenaikan suhu. Kekurangannya alkohol tidak semengkilap air

raksa. Termometer maximum-minimum six bellani ini digunakan untuk mengukur

anasir iklim khususnya anasir suhu udara. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip muai

ruang zat cair (alkohol dan air raksa). Termometer maximum-minimum six bellani ini

merupakan modifikasi dari termometer zat cair, Sebagai pengisi sensor digunakan air

raksa dan alkohol. Dua buah reservoir berada pada ujung-ujung pipa kapiler yang

berbentuk U. reservoir yang berisi alcohol diperoleh suhu minimum, sedangkan

recervoir yang berisi air raksa diperoleh suhu maksimum. Adanya ruang hampa di

dalam reservoir memungkinkan gerak pemuaian dan penyusutan cairan akibat

peubahan suhu. Terdapat batang indeks di dalam kapiler yang mengandung logam.

Keduanya hanya dapat bergeser apabila ada dorongan air raksa atau bila ditarik dengan

besi magnit. Pada saat suhu naik sehingga membuat alkohol memuai dan mendorong air

raksa ke kanan sehingga indeks pertama terdorong naik. Suhu maksimum dibaca pada

skala yang bertepatan dengan indeks kedua. Setelah dilakukan pembacaan kedua indeks

tersebut, maka indeks keduanya harus diturunkan dengan jalan menekan tombol yang

ada di tengah alat tersebut, sehingga magnit yang ada di dalamnya turun dan menarik

indeks pertama hingga menempel ke media air raksa. Termometer maximum-minimum

six bellani ini dipasang secara vertikal. Pada pengukuran fluktuasi suhu udara yang

terjadi pada permukaan tanah dengan memasang termometer maximum-minimum six

bellani di berbagai ketinggian, yaitu: 5 cm, 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm, 75 cm, 100

cm, 150 cm, 175 cm, dan 200 cm. Pengamatan untuk alat ini dapat dilakukan pada

pukul 16.00. Suhu maksimum dan suhu minimum dapat dibaca pada ujung bawah

indeks. Suhu maksimum dituntunjukan oleh reservoir yang berisi air raksa. Suhu

minimum ditunjukkan oleh reservoir yang berisi alcohol. Setelah dilakukan pembacaan

kedua indeks tersebut, maka indeks keduanya harus diturunkan dengan jalan menekan

Page 20: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

tombol yang ada di tengah alat tersebut,hasil pengukuran. Alat ini mempunyai satuan

derajat celcius (oC). alat ini mempunyai ketelitian sebesar 0,1oC. Pada dasarnya alati ini

memiliki kelebihan, yaitu dapat menunjukkan suhu maksimum dan minimum secara

bersamaan. Sedangkan kelemahan dari alat ini adalah kurang teliti karena adanya beda

muai air raksa dan alhokol, suhu harian harus dihitung terlebih dahulu dengan rumus: ½

(Tmaks-Tmin.), sering terjadi pemutusan kolom zat cair saat transportasi atau karena

adanya adhesi yang kuat antara cairan dan dinding kaca, Seringkali terjadi pula bahwa

alkohol menguap kemudian berkondensasi dan menempel di dinding kapiler sebelah

atas.

Alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara yaitu termohigrometer dan

termohigrograf. Termohigrometer merupakan alat untuk mengukur anasir cuaca

khususnya adalah untuk mengukur suhu dan kelembaban nisbi udara. prinsip kerja alat

ini adalah beda muai dwilogam (pada termometer) dan sifat higroskopis rambut (pada

higrometer). Alat ini menggunakan sensor rambut untuk mengukur kelembaban udara

dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Pada udara lembab, rambut akan

bertambah panjang dan menyusut ketika udara kering. Rambut yang digunakan dalam

alat ini adalah rambut ekor kuda karena lebih sensitif oleh fluktuasi suhu dan juga

lebbih kuat dari rambut manusia. Sementara itu, suhu tinggi menyebabkan bimetal

melengkung. Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk. Perubahan

panjang rambut menyebabkan jarum penunjuk pada higrometer menunjuk ke angka

kelembaban udara tertentu dan lengkungan bimetal akan mempengaruhi termometer

untuk menunjuk skala suhu tertentu. Pada saat pengamatan , alat ini harus terlindungi

dari pengaruh sinar matahari secara langsung dan tidak terkena tetesan air hujan. Suhu

dan kelembaban dapat langsung diketahui dengan membaca langsung pada

termohigrometer. Satuan dari alat ini adalah oC untuk suhu dan % untuk kelembaban

nisbi udara. Alat ini memiliki ketelitian sebesar 0.5oC, 1%. Termohigrometer memiliki

kelebihan yang diantaranya adalah suhu udara dan kelembaban udara dapat dibaca

langsung pada alat, pemasangan alat lebih fleksibel; dapat dijinjing atau dipasang pada

sangkar meteo, tidak perlu melakukan penggantian kertas pias. Sedangkan kelemahan

dari alat ini adalah data yang diperoleh bersifat harian, pemasangan alat harus benar-

benar terlindungi dari pengaruh sinar matahari secara langsung dan tidak terkena tetesan

air hujan. Alat selanjutnya yaitu termohigrograf. Satuan alat ini yaitu oC, % dengan

Page 21: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

ketelitian 0.5%. Prinsip kerjanya yaitu muai dwi logam, benda higroskopis.

Pemasangannya dengan jinjing (portable) atau dipasang pada sangkar meteo. Untuk

pengamatannya kertas grafik dipasang pada bagian silinder yang dapat berputar secara

otomatis. Kertas grafik tersebut diganti seminggu sekali. Dalam hal ini, suhu udara dan

kelembaban udara dapat dibaca pada kertas grafik tersebut. Alat ini menggunakan

seberkas rambut yang peka sebagai sensor. Rambut akan memanjang bila sel –selnya

terisi dengan air , begitu pula sebaliknya jika jumlah uap air berkurang rambut akan

menyusut. Pengamatan dilakukam pada pukul 07.00, 13.00, dan 18.00 waktu setempat.

Pembacaan nilai suhu dan kelembaban dapat dibaca pada pias dengan skala yang

berbeda antara suhu dan kelembaban. Kelebihan dari alat ini yaitu menggunakan rambut

ekor kuda sehingga lebih sensitif dan lebih kuat daripada menggunakan rambut

manusia. Kekurangannya yaitu menggunakan rambut yang harus bersih dari lemak,

minyak dan debu sehingga diperluakan pembersihan, selain itu rambut manusia berubah

panjang 2,5% akibat perubahan kelembaban nisbi udara 0-100%.

Alat pengukur suhu air yaitu termometer maksimum-minimum permukaan air

adalah alat untuk mengukur anasir cuaca, khususnya untuk mengukur suhu air. Prinsip

kerja alat ini adalah menggunakan prinsip muai zat cair (alkohol dan air raksa). Alat ini

mepunyai 2 pipa kapiler yang masing-masing berisi air raksa dan alkohol. Pada

reservoir yang menggunakan air raksa akan menunjukkan suhu maksimum sementara

reservoir yang memanfaatkan menyusutnya alkohol menunjukkan suhu minimum.

Sehingga suhu maksimum dan suhu minimum dapat langsung dibaca pada termometer

maksimum-minimum. Fluktuasi suhu pada air akan terukur pada reservoir yang berisi

air raksa dan reservoir alkohol. Pengamatan alat ini dilakukan dengan membaca suhu

maksimum dan minimum yang berada di ujung bawah indeks. Pengamamatan

dilakukan pada pukul 16.00. Setelah pengamtan dilakukan, maka kedua isi reservoir

dihimpitkan dengan menekan tombol kemudi yang ada pada alat ini. Alat ini memiliki

ketelitian sebesar 0,1oC. Hasil pengukuran alat ini mempunyai satuan oC. Termometer

maksimum-minimum permukaan air dipasang dengan meletakkan terapung pada

permukaan air dengan kedudukan horizontal. Alat ini memiliki kelebihan yaitu alat ini

dapat mengukur suhu maksimun sekaligus suhu minimum permukaan air secara

bersamaan. Sedangkan kekurangan alat ini adalah kurang teliti karena adanya beda muai

air raksa dan alkohol, sering terjadi pemutusan kolom zat cair saat transportasi atau

Page 22: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

karena adanya adhesi yang kuat antara cairan dan dinding kaca, Seringkali terjadi pula

bahwa alkohol menguap kemudian berkondensasi dan menempel di dinding kapiler

sebelah atas.

Alat pengukur suhu tanah yaitu termometer permukaan tanah, termometer tanah

selubung kayu, termometer tanah tipe baengkok, stick termometer, termometer

maksimum minimum tanah, termometer tanah tipe simons. Termometer permukaan

tanah memiliki satuan alat yaitu oC dengan ketelitian 0.5oC. Prinsip Kerja alat ini adalah

sama dengan termometer udara biasa yaitu prinsip muai zat cair (air raksa). Termometer

permukaan tanah ini sama dengan termometer udara biasa namun bentuknya

disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan yaitu dilengkapi kaki statif agar dapat berdiri

di permukaan tanah. Suhu tanah dapat dibaca pada reservoir air raksa yang ada pada alat

ini Setelah suhu yang terbaca stabil. Termometer permukaan tanah dipasang dengan

meletakkannya di permukaan yang horizontal. Hal itu dikarenakan alat ini bersifat

portable. Pengamatan pada alat ini dapat dilakukan dengan membaca skala suhu yang

ditunjukkan saat pencatatan pada suhu udara harian. Pengamatan dilakukan setelah

suhu tanah stabil. Alat ini memiliki kelebihan, diantaranya termometer permukaan tanah

mudah dibawa karena bersifat portable, penunjukan indeks angka lebih mudah dilihat

mengingat air raksa adalah cairan berwarna, alat memiliki pelindung reservoir agar

terlindung dari percikan air dan tanah, sehingga tidak mempengaruhi hasil pengamatan.

Sedangkan kelemahan dari termometer permukaan tanah adalah kemampuan terbatas

hanya untuk mengukur suhu diatas permukaan tanah, harus dilakukan pengamatan terus

menerus dalam satu hari untuk mengetahui suhu tertinggi dan terendah pada hari itu.

Alat selanjutnya yaitu termometer tanah selubung kayu. Prinsip kerja dari termometer

tanah selubung kayu adalah muai zat cair (air raksa). Termometer tanah selubung kayu

dipasang dengan ditancapkan di jeluk pada kedalaman 0-10 cm. Termometer tanah

selubung kayu bersifat portable. Satuan alat ini yaitu oF dengan ketelitian 1oF.

Pengamatan pada alat ini dapat dilakukan dengan membaca sekala suhu yang

ditunjukkan saat pencatatan pada suhu udara harian, Pengamatan dilakukan setelah

suhu tanah stabil. Alat ini memiliki kelebihan, yang diantaranya adalah mengukur suhu

tanah dengan kedalaman jeluk 5-10 cm, mudah dibawa dan dipindahtempatkan sesuai

tempat yang akan diukur. Sedangkan kelemahan alat ini adalah pengukuran suhu

terbatas pada tanah jeluk 0-10 m, ujung sensor jangan sampi dicelup semua ke dalam

Page 23: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

tanah karena dapat merusak sensor, pembacaan agak sulit dilakukan karena letaknya

yang terlalu rendah, Selubung kayu mudah rusak. Termometer Tanah Tipe Bengkok

adalah alat yang digunakan untuk mengukur anasir cuaca, khususnya suhu tanah.

Prinsip kerja dari Termometer Tanah Tipe Bengkok sama dengan termometer pada

umumnya yaitu berdasarkan prinsip pemuaian zat cair (air raksa). Termometer Tanah

Tipe Bengkok ditancapkan ke jeluk pada kedalaman 20 cm. Untuk mempermudah

pembacaan, skala dibuat bengkok dengan sudut antara 60°, 45°, 15°, atau 0° dari

permukaan tanah. Suhu tanah akan diterima sensor, kemudian reservoir menerima

sensor sehingga mengubah kedudukan air raksa naik atau turun sesuai dengan suhu

tanah yang sedang diamati pada suatu wilayah. Pada saat menggunakan termometer ini,

sebelumnya dibuat dahulu jeluk pada kedalaman 20 cm. Selanjutnya yaitu Termometer

Tanah Tipe Bengkok. Alat ini bersifat portable. Satuan alat ini yaitu oC dengan

ketelitian sebesar 0.1oC. Setelah suhu stabil, pengamatan dilakukan secara cepat untuk

menghindari pengaruh suhu permukaan, yaitu dengan membaca skala yang ditunjukan

reservoir zat cair saat pencatatan pada suhu udara harian. Alat ini memiliki kelebihan,

yang diantaranya adalah termometer tanah tipe bengkok berfungsi untuk mengukur juhu

jeluk tanah pada kedalaman ±20 cm, mudah dipindah sesuai daerah yang akan diukur

suhu tanahnya. Sedangkan kekurangan alat ini adalah tanah harus dibor sedalam 20 cm

terlebih dulu agar termometer tanah tipe bengkok yang terbuat dari kaca tidak

rusak/pecah. Alat selanjutnya yaitu Stick termometer. Prinsip kerja Stick termometer

adalah berdasarkan sifat pemuaian zat cair bertekanan pada tabung bejana. Termometer

ini digunakan untuk mengetahui suhu tanah pada kedalaman ± 100 cm. Stick

thermometer ditancapkan dalam jeluk tanah pada kedalam 100 cm, kemudian panas

tanah akan ditangkap oleh ujung sensor dari alat ini, sehingga menaikkan air raksa

dalam reservoir. Pergerakan muai air raksa diubah dari yang pertamanya bergerak arah

vertikal menjadi gerak horizontal pada jarum penunjuk yang bergerak. Penggunaannya

dengan memasukkan kedalam tanah dengan ditekan menurut jeluk yang diamati dengan

memutar pegangannya. Suhu yang terukur dapat dibaca dan dicatat setelah jarum

penunjuk konstan. Stick termometer bersifat portable. Satuan alat ini yaitu oC dengan

ketelitian sebesar 1oC. Pengamatan pada alat ini dilakukan setelah jarum penunjuk suhu

konstan shingga suhu dapat dibaca pada skala yang ditunjuk jarum penunjuk. Alat ini

memiliki kelebihan, diantaranya adalah berfungsi untuk mengukur juhu jeluk tanah

Page 24: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

pada kedalaman ±100 cm, skala suhu dapat dilihat dengan mudah setelah suhu konstan,

tanah tidak perlu dibor terlebih dahulu sebelum reservoir dimasukkan, termometer stick

merupakan termometer biasa yang yang dimodifikasi untuk pengamatan suhu tanah.

Sedangkan kekurangan Stick termometer adalah alat tidak praktis untuk

dibawa/dijinjing, mudah terjadi adhesi air raksa dengan dinding kaca karena radiasi

intensif dari sinar matahari, sehingga bagian skala perlu dilindungi kain putih atau

selubung putih yang mengkilat. Selanjutnya adalah Termometer Maksimum-Minimum

Tanah. Alat ini bersifat portabel. Sensor termometer Maksimum-Minimum Tanah

ditancapkan pada jeluk dengan kedalaman 20 cm dan dibiarkan selama periode

pengamatan. kemudian panas tanah akan ditangkap oleh ujung sensor dari alat ini,

sehingga menaikkan air raksa dalam pipa. Peningkatan suhu akan diukur dan

ditunjukkan pada jarum penunjuk yang bergerak. Pengamatan pada alat ini dilakukan

dengan menghimpitkan jarum penunjuk sebelum pengamatan dimulai dengan cara

memutar sekrup. Suhu dapat di baca pada jarum penunjuk. Jarum penunjuk warna

merah menunjukkan suhu maksimum, jarum penunjuk warna hijau menunjukkan suhu

minimum dan jarum penunjuk warna hitam menunjukkan suhu sesaat. Termometer

Maksimum-Minimum Tanah bersifat portable. Satuan alat ini yaitu oC dengan ketelitian

sebesar 0.5oC. Pengamatan pada alat ini dilakukan setelah jarum penunjuk suhu konstan

shingga suhu dapat dibaca pada skala yang ditunjuk jarum penunjuk. Alat ini memiliki

kelebihann yaitu alatnya dapat dijinjing, dapat mengukur hingga kedalaman 20 cm.

Sedangkan kekurangan dari alat ini adalah pemasangan termometer harus hati-hati dan

tepat karena kesalahan yang sedikit saja akan berakibat fatal. Alat selanjutnya adalah

Termometer Tanah tipe Simons. Prinsip kerja Termometer Tanah Tipe Simons adalah

berdasarkan pemuaian zat cair akibat kenaikan suhu lingkungan. Sebelum penggunaan

Termometer Tanah Tipe Simons dibuat jeluk tanah pada kedalaman ±50 cm dahulu

dengan bor. Pipa pelindung termometer dan reservoir dimasukan dalam jeluk ditutup

kemudian ditimbun. Setelah suhu stabil termometer diangkat dari selubungnya dan

dicatat skala suhu yang terbaca. Cara kerja termometer ini adalah panas tanah akan

ditangkap oleh ujung sensor dari alat ini, sehingga menaikkan air raksa dalam reservoir.

Peningkatan suhu akan diukur dan ditunjukkan oleh skala pada reservoir. Pipa

termometer berfungsi sebagai pelindung termometer dan juga untuk mencegah agar

penyerapan panas seminimum mungkin sehingga tidak berpengaruh terhadap pemuaian

Page 25: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

air raksa. Suhu tanah dapat dibaca pada reservoir air raksa yang ada pada alat ini Setelah

suhu yang terbaca stabil. Alat ini memiliki ketelitian sebesar 0.5oC. Hasil pengukuran

alat ini memiliki satuan oC. Pengamatan pada alat ini dilakukan setelah skala suhu

konstan sehingga suhu dapat dibaca pada skala yang ditunjukkan. Alat ini memiliki

kelebihan, diantaranya berfungsi untuk mengukur suhu jeluk tanah pada kedalaman ±50

cm. Sedangkan kekurangan alat ini adalah alat tidak praktis untuk dibawa/dijinjing

tanah dibuat lubang dengan bor sedalam 50 cm sebelum reservoir dimasukkan,

pembacaan termometer harus dilakukan secara cepat saat skala terlihat, sementara

termometer tidak bisa dibaca lagsung tetapi harus diangkat dari selubung.

Alat yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran adalah Solarimeter tipe

Campbell Stokes dan Solarimeter tipe Jordan. Solarimeter tipe Compbell Stokes ini

bekerja atas dasar efek pemanasan yang mengakibatkan terbakarnya kertas pias yang

dipasang di dalam alat tersebut. Kertas pias ini dilengkapi dengan skala dalam jam,

mulai pukul 06.00 hingga 18.00. Terdapat tiga macam bentuk kertas pias dan

pemakaiannya, yaitu : bentuk lengkung panjang, lurus dan lengkung pendek. Maksud

penggunaan kertas pias yang berbeda-beda bentuknya tersebut untuk menyesuaikan

letak kedudukan matahari pada suatu saat dengan kedudukan alat yang dipasang,

sehingga lintasan sinar matahari dapat direkam dengan sempurna oleh kertas pias

tersebut. Oleh karena itu alat perekam harus dipasang pada jalur-jalur yang telah ada

dimana posisi 12 yang menunjukkan jam tepat pada alur yang melintang di tengah-

tengah jalur. Alat selanjutnya adalah Solarimeter tipe Jordan. Satuan alat ini yaitu jam

dengan ketelitian 0.5 jam. Prinsip kerja dari alat ini adalah reaksi fotokhemis. Alat ini

dipasang pada tempat terbuka dan diletakkan diatas beton yang agak tinggi, sedemikian

rupa sehingga sensor dapat menangkap sinar matahari dalam keadaan normal pada

ketinggian 3 m diatas horison. Cara pengamatan yaitu kertas pias dicelupkan atau

dilapisi dengan larutan Kalium Ferrosianida/Feriamonium sitrat dengan kepekatan baku,

disesuaikan dengan kepekaan kertas pias terhadap intensitas matahari. Sebelum

digunakan, kertas pias harus disimpan rapat dan tidak boleh bereaksi dengan sinar. Dua

buah kertas piaas dipasang pada masing-masing tabung dan diganti setiap sore hari pada

pukul 18:00. Noda yang terdapat pada kertas pias dicelupkan terlebih dahulu dalam

aquadest segera setelah digunakan, kemudian di ukur panjangnya dalam satuan jam.

Nilai pengukuran ini merupakan nilai PP aktual.

Page 26: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

Sementara PP potensial merupakan panjang penyinaran yang seharusnya dapat terjadi

bila udara cerah selama 1 periode.

Alat pengukur intensitas penyinaran matahari Aktinograf. Prinsip kerja alat ini

yaitu beda muai logam hitam dan putih. Cara pemasangannya yaitu alat ini dipasang

pada tempat terbuka diatas tiang beton yang kuat dan bagian atas dibuat sedemikian

rupa, sehingga selain sinar berada 15 diatas horison bumi, sinar harus bebas mencapai

sensor. Cara pengamatannya dengan adanya kertas grafik dipasang dan diganti setiap

sore hari pada pukul 18.00. grafik akan tergambar pada kertas grafik kemudian diukur

luasan dibawah grafik tersebut dengan alaat planimeter. Luasan yang terukur

disesuaikan atau disetarakan terhadap satuan kalori/cm2/hari. Kelemahan dari alat ini

adalah hasilnya tidak seakurat seperti yang dihasilkan oleh alat digital.

Alat pengukur kecepatan angin yaitu cup anemometer, hand anemometer, dan

biram anemometer. Satuan alat ini yaitu km dengan ketelitian 1km. Prinsip kerjanya

yaitu sistem mekanik gear. Alat ini terdiri dari baling-baling yang berbentuk mangkok

dengan jari-jari yang sama dan berpusat pada sumbu vertikal. Mangkok menghadap satu

arah melingkar sehingga bila angin bertiup dari satu arah, baling-baling akan berputar.

Semakin kuat angin bertiup, perputaran mangkok akan semakin cepat. Anemometer

harus dipasang di tempat yang bebas dari halangan dan harus mewakili suatu ketinggian

tertentu dari permukan tanah. Pengamatan kecepatan angin dapat dilakukan setiap saat

seperti: pagi pukul 07.00, pukul 13.00 dan pukul 18.00. Cup anemometer memiliki

kelebihan yaitu ketelitian alat ini mencapai 1km, alat ini dipasang pada ketinggian 0.5m,

2m, 10m dan pemasangannya pada tempat terbuka. Kelemahannya yaitu

pemasangannya harus pada tempat terbuka. Alat selanjutnya yaitu hand anemometer.

Satuan alat ini yaitu m/s dengan ketelitian 0.5 m/s. Prinsip kerja alat ini yaitu sistem

GGL induksi. Pemasangannya dengan jinjing (portable). Cara pengamatannya adalah

dengan mencatat kecepatan tiupan angin sesaat yang terbaca pada pencatat. Sistem

skala beaufort merupakan hasil pengamatan empiris yang secara kuantitatif nilainya

masih kasar. Meskipun demikian sistem ini dapat menolong dalam penaksiran

kecepatan angin pada tempat-tempat yang tidak mempunyai alat pengukur kecepatan

angin. Kelebihan alat ini yaitu hand anemometer memiliki kelebihan yaitu ketelitian 0,5

Page 27: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

m/s dan digunakan untuk periode pendek. Kelemahan dari alat ini adalah sulitnya

mencari keadaan angin yang stabil, karena hembusan angin disetiap tempat itu

bervariasi. Alat selanjutnya adalah biram anemometer. Satuan alat ini yaitu m dengan

ketelitian 0.5 m. Prinsip kerjanya yaitu sistem mekanik. Bentuknya seperti kincir yang

akan berputar bila dilewati oleh angin. Cara pemasangannya dijinjing (portable)

sehingga memudahkan dibawa kemana-mana. Cara pengamatan yaitu rerata kecepatan

angin dapat di hitung dari besarnya selisih pembacaan hari ke-2 dengan pembacaan hari

ke-1 (jarak tempuh angin), dibagi dengan waktu antara beda pengamatan tersebut

(periode 1 hari = 24 jam). Kelebihan alat ini yaitu mempunyai ketelitian 0.5 m,

umumnya alat ini digunakan untuk pengukuran rerata kecepatan angin pada periode

pendek. Kelemahannya adalah tidak bisa digunakan untuk periode lama.

VI. KESIMPULAN

1. Stasiun meteorologi pertanian merupakan tempat yang mengadakan pengamatan

secara terus nmenerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta

pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan obyek pertanian lainnya.

2. Alat-alat yang digunakan oleh stasiun meteorologi adalah alat pengukur curah

hujan, kelembaban nisbi udara, pengukur suhu udara, pengukur suhu dan

kelembaban nisbi udara, pengukur suhu tanah, pengukur suhu air, pengukur

panjang penyinaran matahari, pengukur kecpatan angin, dan juga pengukur

evaporasi.

3. Setiap alat-alat tersebut memiliki prinsip kerja, fungsi, ketelitian, yang berbeda-

beda.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Pengenalan Alat-Alat.

(http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/pengenalan-alat-alat/). Diakses

tanggal 23 September 2010.

Fontain, A. 2002. Meteorology. (http://www.kompas.com). Diakses pada 23

September 2010.

Page 28: LAPORAN KLIMATOLOGI ACARA Ifix

Neiburger, M. 1982. Understanding our Atmospheric Environment. Freeman

Company, New York and Oxford.

Pramudia, A., Y. Koesmaryono, I. Las, T. June, I W. Astika, dan E. Runtunuwu. 2008.

Penyusunan model prediksi curah hujan dengan teknik analisis jaringan syaraf

(neural network analysis) di sentra produksi padi di Jawa Barat dan Banten.

Jurnal Tanah dan Iklim 27: 11-12.

Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi model pendugaan

evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim nasional. Jurnal

Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.

Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian.

(http : // www.bmg.ac.id). Diakses tanggal 23 September 2010.

Wisnubroto, S. 1999. Meteorologi Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya,

Yogyakarta.