lapkas bedah bph
DESCRIPTION
ppt bedah bphTRANSCRIPT
BENIGNA HIPERPLASIA PROSTAT
Ika Agitra Ningrum 08310151
Rahmad Hidayat 08310244
Priezza Zeni Arcilia 08310238
Dian Kusuma Wardani 09310272
Fentti Selli Kurnia 09310328
Ratnah Aryanti 09310013
• Hiperplasia prostat merupakan penyakit pada pria tua dan jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun.
• Pada pria usia 50 tahun angka kejadiannya sekitar 50% dan pada usia 80 tahun sekitar 80%. Sekitar 50% dari angka tersebut diatas akan menyebabkan gejala dan tanda klinik
Anatomi dan fisiologi prostat
• Prostat adalah organ genetalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli, di depan rectum dan membungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah kemiri dengan ukuran 4 x 3 x 2,5 cm dan beratnya kurang lebih 20 gram.
• Mc Neal membagi kelenjar prostat dalam beberapa zona : zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona fibromuskuler anterior dan zona periurethra
• Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona transisional
• Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan ejakulat. Cairan ini dialirkan melalui duktus sekretorius dan bermuara di uretra posterior untuk kemudian dikeluarkan bersama cairan semen yang lain pada saat ejakulasi.
Vaskularisasi prostat
• Perdarahan arteri untuk prostat terutama berasal dari arteria vesicalis inferior dan arteria rectalis media, cabang arteria iliaca interna.
• Penyaluran balik darah vena bergabung untuk membentuk plexus venosus prostaticus sekeliling sisi-sisi dan alas prostat. Plexus venosus prostaticus yang terletak antara capsula fibrosa dan sarung prostate, di dampingi oleh vena iliaca interna. Plexus venosus prostaticus juga berhubungan dengan Plexus venosus vesicalis dan plexus venosi vertebrales.
Definisi BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)
• BPH (Benigna Prostat Hiperplasia) merupakan pembesaran jinak kelenjar prostat yang disebabkan oleh hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat, antara lain jaringan kelenjar dan jaringan fibromuscular.
Etiologi
1. Teori dihidrotestosteron2. Ketidakseimbangan antara estrogen-
testosteron3. Interaksi stroma epitel4. Berkurangnya kematian sel prostat5. Teori stem sel
Patofisiologi
Hiperplasia prostat
Penyempitan lumen urethra posterior
Tekanan intravesikal
Buli-buli Ginjal dan Ureter- Hipertropi otot detrusor - Refluks vesiko-ureter- Trabekulasi - Hidroureter- Selula - Hidronefrosis- Divertikel buli-buli - Pionefrosis
- Gagal ginjal
Diagnosis
• Pada anamnesis ditemukan adanya gejala iritatif dan gejala obstruktif
• Pada pemeriksaan fisik prostat ditemukan adanya pembesaran prostat dengan permukaan rata dan konsistensi kenyal
• Pada pemeriksaan penunjang ditemukan adanya tanda-tanda pembesaran prostat
Gejala Obstruksi• Hesitansi• Pancaran miksi
lemah• Intermitensi• Miksi tidak puas• Terminal dribling
Gejala Iritasi • Frekuensi• Nokturia• Urgensi• Disuria
Rectal grading
• Stage 0 : prostat teraba < 1cm, berat < 10 gr• Stage 1 : prostat teraba < 1-2 cm, berat < 20-25 gr• Stage 2 : prostat teraba < 2-3 cm, berat < 25-60 gr• Stage 3 : prostat teraba < 3-4 cm, berat < 60-100 gr• Stage 4 : prostat teraba > 4 cm, berat >100 gr
Diagnosis Banding
• Prostatitis – Kategori I yaitu prostatitis bakterial akut– Kategori II yaitu prostatitis bakterial kronis– Kategori III yaitu prostatitis non bakterial kronis atau sindroma
pelvic kronis.– Kategori IV yaitu prostatitis inflamasi asimtomatik
• Karsinoma ProstatPatologi karsinoma prostat yaitu jenis histopatologi karsinoma prostat sebagian besar adalah adenokarsinima. Kurang lebih 75% terdapat pada zona perifer prostat dan 15%-20% terdapat pada zona central dan zona transsisional.
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium• PSA (Prostat Spesific Antigen)• Uroflowmetri• Imaging : - IVP
- USG : - transrektal - transabdominal
Terapi OBSERVASI MEDIKAMENTOSA PEMBEDAHAN INVASIF MINIMAL
Watchfull wating -Penghambat adrenergic α-Penghambat enzim 5α reduktase
-Prostatektomi terbuka-TURP-TUIP-Elektrovaporisasi
-TUMT-TUBD-TUNA-Stent uretra-HIFU
Observasi
Watchfull waiting• Sebagian besar tanpa keluhan• Tanpa penyulit/gejalaIndikasi • BPH dengan IPSS ringanFollow up• Tiap 3-6 bulan• Ulangi : - IPSS
- PSA
Medikamentosa
• Penghambat adrenergic α Menghambat reseptor di uretra sehingga otot
dinding uretra relaksasi dan tekanan uretra berkurang
• Penghambat enzim 5α reduktase Menghambat pembentukan
dehidrotestosteron (DHT) sehingga prostat mengecil
Pencegahan
• Mengurangi makanan kaya lemak hewan• Meningkatkan makanan kaya lycopene (dalam
tomat), selenium (dalam makanan laut), vitamin E, isoflavonoid (dalam produk kedelai)
• Makan sedikitnya 5 porsi buah dan sayuran sehari
• Berolahraga secara rutin • Pertahankan berat badan ideal