kekristenan pada abad ke-19 · agama islam. ketika kekristenan datang, masih sangat besar peluang...

51
KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19

Page 2: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Perluasan Islam

• Hingga awal abad ke-16 (ketika Kekristenan datang [kembali] keNusantara) penyebaran Islam masih terbatas di daerah pesisir, dan baru sekitar 5-10 % dari penduduk Nusantara yang menganutagama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapibanyak contoh betapa peluang yang ada hilang (lihat a.l. bab VIII. Sulawesi). Pada awal abad ke-19 Islam sudah menjangkau ± 70 % Sulawesi). Pada awal abad ke-19 Islam sudah menjangkau ± 70 % penduduk (penganut agama suku masih ada sekitar 29 %; yang Kristen < 1%). Salah satu kunci keberhasilan Islam adalah sifat dan kemampuan berakomodasi dengan budaya masyarakat setempat, sedangkan Kekristenan terlalu menonjolkan dan membanggakanke-Barat-annya. Islam sudah berhasil masuk ke pusat-pusatkekuasaan pribumi yang besar; banyak kerajaan atau kesultananIslam, sedangkan kerajaan Kristen nyaris tidak ada (kalaupunsempat ada, misalnya di Bacan pada abad ke-16, hanya sebentar).

Page 3: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Perubahan/Perkembangan di Eropa di

bidang filsafat/keyakinan/kerohanian

• a. Pencerahan (Aufklärung): manusia mandiri, bebas dari kuasa-kuasa di luar dirinya; manusia dengan akal-budinya menjadi pusat

• b. Pietisme dan Revival: Pusat kehidupan adalah kesalehankesalehan

• c. Dampak Pencerahan dan Pietisme, a.l. berdirinya badan-badan zending, antroposentrisme

• d. Perubahan Gereja di Belanda: Gereja tidak lagi berstatus gereja negara, walaupun ditopang negara.

Page 4: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Kehadiran Badan-badan Zending

• Hadir sejak awal abad ke-19, 1815, ketika Inggris masih berkuasa. Karena itu yang pertama kali hadir dan bekerja adalah misionaris dari Inggris ataupun Belanda dengan bendera Inggris. Selanjutnya dari Belanda, AS, Jerman, dan SwissSelanjutnya dari Belanda, AS, Jerman, dan Swiss

• Metode kerja: dimulai dengan pendekatan dan pentobatan pribadi dan pengadaban ala Barat (terutama ketika zending diprakarsai individu2).. Selanjutnya semakin berupaya mengkristenkan seluruh suku, terutama ketika zending ditangani/menyatu dengan gereja.

Page 5: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Perkembangan Orang Kristen Pribumi

• Motif menerima atau menolak Kekristenan: politis, ekonomi, psikologis/pribadi

• Kekristenan pribumi baru mulai terlihat sejak akhir abad ke-19, ketika zending mulai akhir abad ke-19, ketika zending mulai memberi perhatian dan penghargaan terhadap budaya pribumi.

• Jabatan gereja dipercayakan secara bertahap. Jabatan pendeta baru ada sejak 1879 di Maluku, disusul Tanah Batak 1885.

Page 6: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

KEKRISTENAN PADA PAROHAN

KEDUA ABAD KE-20

Page 7: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Gambaran Umum Indonesia pada masa

Orde Lama

• Berbagai pemberontakan dan gerakan separatis, a.l. DI/TII, RMS, PRRI/ Permesta

• - Pemilu I, 1955

• - Sidang-sidang Konstituante (1956-1959)• - Sidang-sidang Konstituante (1956-1959)

• - Demokrasi Terpimpin

• - Soekarno Presiden seumur hidup, didukung Parkindo

• - ’Revolusi Indonesia’: didukung gereja-gereja

Page 8: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Gambaran Umum Indonesia pada

masa Orde Baru

• - G-30-S dan dampaknya (a.l. banyak orang berbondong-bondong jadi Kristen)

• - Soeharto menggantikan Soekarno

• - Repelita – Soeharto Bapak Pembangunan (cf. Lagu “Bapak Pembangunan” ciptaan Titiek Puspa yang sangat mirip dengan Doa Bapa Kami) → Gereja mendukung konsep pembangunan Orde Baru a.l. lewat Pelpem/Parpema.l. lewat Pelpem/Parpem

• - Golkar sebagai kekuatan politik utama, sebagian besar orang Kristen mendukungnya

• - Undang-undang Perkawinan

• - Pancasila sebagai Asas Tunggal

• - Sistem Pendidikan Nasional 1989

• - Pembentukan ICMI 7 Desember 1990

Page 9: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Hubungan (termasuk konflik) antar umat

beragama, khususnya Islam-Kristen

• - Peristiwa Makassar 1967 dan Musyawarah antar umat beragama Nov/Des. 1967

• - SKB Menteri Agama & Mendagri no. 1/1969

• - Peristiwa Jakarta 1974 (Pdt. Gr. Anglican, Eric Constable, terbunuh Juli 1974)

• - Pembentukan MUI (28 Juni 1975) ; fatwa-fatwa MUI (a.l. Fatwa Larangan Menikah antar-beda-agama 1 Juni 1980/30 Sept. 1986; Fatwa Natal 7 Menikah antar-beda-agama 1 Juni 1980/30 Sept. 1986; Fatwa Natal 7 Maret 1981)

• - SK 70 & 77 th. 1978 dari Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara

• - Kerusuhan bermuatan agama (Surabaya 9 Juni 1996; Situbondo 10 Oktober 1996; Tasik Malaya 26 Desember 1996; Rengas Dengklok 30 Januari 1997 dan Banjarmasin 23 Mei 1997)

• - Pembentukan Forum Komunikasi Kristen pada aras nasional (FKKI) dan daerah. Tokoh-tokohnya banyak dari warga gereja: J.E. Sahetapy

Page 10: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Era ”Reformasi” (1998 – 2008)

• - Kerusuhan 13-15 Mei dan 13-14 November1998 dilanjutkan di Ketapang-Jakarta November1998, Kupang 30 November 1998

• - Kerusuhan/konflik di Poso, Maluku/Ambon, Kalimantan (ist. Barat & Tengah; antara Kalimantan (ist. Barat & Tengah; antara Dayak+Melayu dan Madura)

• - Pergantian rezim penguasa: Soeharto – Habibie– Abdurrahman Wahid – Megawati – SBY

Page 11: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

KEKRISTENAN DI MALUKU

Page 12: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Data-dasar geografis, demografis dan

sosiologis

• - Sumber rempah-rempah (terutama cengkeh dan pala) yang sudahdiperdagangkan hingga ke Timur Tengah dan Cina sejak sebelum Masehi.

• - Penduduknya terdiri dari berbagai suku dan bahasa mulai dari Moro di utara Halmahera, hingga Banda dsk. Di selatan: Austronesia, Polynesia, Melayu, belakangan ditambah dan bercampur dengan migran asal Jawahingga Arab.

• - Sumber tertulis tentang Maluku baru tersedia sejak awal abad ke-16 (Varthema, 1510)

• - Sumber tertulis tentang Maluku baru tersedia sejak awal abad ke-16 (Varthema, 1510)

• - Hubungan [dan konflik] antar uli di Ternate dan Tidore hingga Ambon (ulilima & ulisiwa) kelak ikut menentukan penerimaan/penolakan agama yang datang dari luar (ist. Islam dan Kristen) dan konflik antar-agama.

• - Ada beberapa agama suku, terutama agama Nunusaku; oleh kalangan Barat para penganutnya sering disebut Alifuru (=penduduk liar yang hidup di hutan)

• - Islam sudah hadir sejak abad ke-14, terutama di pusat-pusat perdagangan dan kekuasaan lokal (Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo, Banda)

Page 13: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Kedatangan dan Perkembangan-Awal

Kekristenan: Katolik (lih. Juga bab II)

• - Dimulai dengan Portugis dan Spanyol yang Katolik,1511/12

• - Di antara sejumlah kesultanan, ada yang sempat menjadi Kristen, yaitu kesultanan Bacan, di selatan Halmahera. Sultannya menjadi Kristen (dan diberi nama Dom Joao) karena minta perlindungan Portugis menghadapi bahaya dari Ternate.

• - Pasang-surut hubungan antara penguasa imperialis dan penguasa lokal (yang sebagian sudah Islam), berpuncak pada pembunuhan lokal (yang sebagian sudah Islam), berpuncak pada pembunuhan Sultan Hairun dan balas dendam anaknya, Sultan Baabullah. Upaya Portugis+Spanyol merebut kembali Ternate setelah Baabullah wafat 1583 gagal karena Ternate didukung 20 jago-tembak dari Turki dan anak buah mereka dari Jawa.

• - Peranan orang Kristen pribumi: pada masa Fransiskus Xaverius a.l. Manuel (HCI, 41)

Page 14: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Perkembangan Kekristenan pada Masa

VOC (Abad ke-17 dan 18)

• - Ketika Belanda datang sejak akhir 1590-an, Sultan Said (pengganti Baabullah) berkola-borasi dengan Belanda untuk mengusir Portugis+Spanyol. Yang terjadi adalah: ’mengusir setan melalui Beelzebul’ (HCI, 30)

• - 1605 Belanda/VOC menguasai Ambon: orang2 Katolik di-Protestan-kan

• - Tugas/kewajiban pastoral VOC (HCI, 99-104)• - Tugas/kewajiban pastoral VOC (HCI, 99-104)

• - Insiden di p. Banda 8-11 Maret 1621: seluruh umat Islam dibantai dan kampungnya dibumi-hanguskan karena tidak mau tunduk pada hak monopoli VOC. Pdt. Hulsebos menyebutnya sebagai ”suatu penaklukan yang diberkati Tuhan ...” (SPKI, 61). Pada rangkaian konflik di Maluku 1999 dst. Umat islam membalas dendam, membumi-hanguskan gedung gereja danmenumpas umat Kristen, mengacu pada insiden ini.

Page 15: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Perkembangan sejak Abad ke -19

• - Kedatangan para zendeling, dimulai dengan Jabez Carey (Baptis) 1813

• - Joseph Kam (Rasul Maluku, 1769-1833) datang 1815, sempat berselisih dengan Jabez menyangkut masalah baptisan. Keadaan jemaat-jemaat yang dijumpai Kam sangat menyedihkan: masih sangat diwarnai agama suku (bnd. Agama Ambon). Tenaga dan waktu Kam banyak disita pemerintah HB untuk mengurusi jemaat2 ex VOC.

• - Hal-hal yang diperkembang Kam: ada 9 bidang (Lihat diktat SGI I bab XI)• - Hal-hal yang diperkembang Kam: ada 9 bidang (Lihat diktat SGI I bab XI)

• - Perkembangan pendidikan/persekolahan: (cf. H. Kroeskamp, Early Schoolmasters). Dimulai oleh zendeling NZG dan mitra-pribuminya (Roskott & Picauly) 1835, dengan mendirikan Sekolah Guru di Batu Merah-Ambon. Tujuan utama menyiapkan guru-guru pribumi sekaligus guru jemaat (sekolah dan gereja satu kesatuan). Dari antara lulusannya kelaktampil pendeta Ambon pertama: W. Hehanusa (1799-1887), salah seorangpendeta pribumi pertama di Indonesia. Kombinasi Roskott dan Picaulymembuat masyarakat merasa memiliki.

Page 16: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

• - 1864 Sekolah Guru diambil-alih oleh pemerintah, karena NZG tidak sanggup mendanai. Pekerjaan NZG di bidang gerejawi juga diserahkan kepada GPI/IK.

• - Perkembangan lanjutan (1860-an, termasuk Halmahera): Diktat SGI II, bab III.B)

• . Gereja di Maluku menjadi bagian dari IK/GPI → hierarkis• . Gereja di Maluku menjadi bagian dari IK/GPI → hierarkis

• . Kehidupan Jemaat-jemaat

• . Persiapan menuju kemandirian: AMK, GPM 6 September 1935

• . Pada masa pendudukan Jepang

• . Pesan Tobat 1960

• . Keadaan pada masa dan pasca kerusuhan

Page 17: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

• Gereja di Halmahera dan Buru

• . Gambaran singkat pada zaman Portugis/Spanyol dan VOC

• . Kedatangan UZV: Hendrik van Dijken (menikah dengan Maria Soentpiet): mendirikan kampung Kristen Duma di Galela → sentripetaldengan Maria Soentpiet): mendirikan kampung Kristen Duma di Galela → sentripetal

• . Anton Hueting: sentrifugal/ekspansi dan baptisan massal

• . Peresmian pembentukan GPH/GMIH 1946 dst.

• . Kerusuhan 2000 dan dampaknya

Page 18: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

KEKRISTENAN DI SULAWESI

Page 19: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

. Awal kedatangan Kekristenan:

• - Makassar: peluang yang hilang pada 1545 dst.: Paiva, pedagang cendana, menjumpai Xaverius di Cochin (India), minta ia datang ke Makassar atau mengutus misionaris, karena 3 raja setempat (Supa, Sian dan Sidenreng/Gowa) yang ia injili sudah ia baptis, dan butuh (Supa, Sian dan Sidenreng/Gowa) yang ia injili sudah ia baptis, dan butuh pendidikan/pembinaan lanjutan. Karena keterbatasan tenaga, permintaan tidak dapat dipenuhi. Belakangan para raja di Sulsel ini menjadi Islam, karena para penyiar agama Islam lebih cepat menangkap peluang (HCI, 59ff).

Page 20: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

• Sulawesi Utara dan Sangir-Talaud: Minahasa: Pater Magelhaes mengunjungi dari Ternate 1560-an. Siau dikunjungi Fr. Mascarenhas 1568 (sebelumnya raja Siau dibaptis di Manado 1553). Pada akhir abad ke-16 mengalami kemunduran seperti halnya Maluku, akibat pembunuhan Sultan Hairun. Selanjutnya Spanyol pembunuhan Sultan Hairun. Selanjutnya Spanyol mengalahkan Portugis dan mendatangkan sejumlah misionaris dari Filipina, tetapi kurang berhasil. Spanyol sendiri kurang serius karena secara ekonomis daerah ini kurang menguntungkan. Masyarakat sendiri menyambut negatif, karena bertepatan dengan kedatangan Spanyol panen mereka gagal, dan mereka menuduh misi sebagai penyebabnya

Page 21: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Pada Masa VOC

• - Sejak 1660 VOC yang Protestan masuk, menggusur Portugis+Spanyol dan memprotestankan yang Katolik (HCI 117-119). Perjanjian Bonggaya 1667: Sultan Ternate menyerahkan Minahasa kepada VOC. Selanjutnya (1679) penguasa-penguasa lokal mengikat kontrak dengan VOC.

• - VOC tidak lagi melihat Sulut (terutama Minahasa dan Sa-• - VOC tidak lagi melihat Sulut (terutama Minahasa dan Sa-Tal) sebagai daerah pinggiran, karena secara ekonomis posisinya semakin penting. Tetapi perhatian VOC terhadap penginjilan dan kehidupan gereja – sama seperti di tempat-tempat lain – sangat minim. Pendeta-pendeta VOC hanya datang sesekali, melakukan baptisan [massal], lalu pergi tanpa membina mereka yang dibaptis. Perjamuan Kudus hampir tidak pernah, karena pendeta2 itu menilai penduduk pribumi belum layak.

Page 22: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Pada Awal Abad ke-19: zaman Zending

(NZG dll.)

• - Karya zending/NZG dimulai 1817 dengan Joseph Kam 1817 dan Hellendoorn 1827-39.

• - Sejak 1831 diperkuat Riedel dan Schwarz. (Tentang Riedel cs lihat juga Leonard Hale: Jujur terhadap Pietisme).

• - Mereka bertiga didorong motif evangelistik → sekolah dilihat sebagai sarana pembantu penginjilan. → Berbeda dari N. Graafland: penginjilan setara dgn pendidikan/sekolah.setara dgn pendidikan/sekolah.

• - Sampai 1860-an pertambahan jumlah orang Kristen sangat pesat, tetapi sangat bercorak Barat (walaupun tidak persis = Kekristenan Barat), dan agama suku masih tetap berdiri di sampingnya.

• - Graafland membuka Sekolah Guru di Tanawangko, yang tujuannya juga mengadabkan (= membuat orang Minahasa mengenakan peradaban Barat), a.l. untuk membayar ‘dosa besar’ Belanda terhadap masyarakat jajahan. → pendidikan berbahasa Belanda.

• - Sama seperti di Maluku, kesulitan keuangan membuat NZG menyerahkan pekerjaannya (termasuk persekolahan) kepada pemerintah HB/GPI.

Page 23: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Pada Parohan Kedua Abad Ke-19

• - Sangir-Talaud: Sejak dikuasai VOC sampai 1850-an umat Kristen sangat terlantar. Kam cs secara insidental mengunjungi Sa-Tal pada tahun 1817 dst., tetapi tidak banyak hasilnya. 1857 datang 4 zendeling utusan Gossner: Schröder, Steller, Kelling & Grohe. Setelah itu datang 5 lagi utusan NZG, tetapi dengan status yang lebih rendah (tidak berhak melayankan sakramen), karena belum memiliki Akte utusan NZG, tetapi dengan status yang lebih rendah (tidak berhak melayankan sakramen), karena belum memiliki Akte van Bekwaamheid dari Haagsche Commissie. → ada dua tingkatan zendeling (terdapat juga di banyak daerah lain). Karena kurang pengorganisasian (tidak termasuk dalam jaringan GPI), para zendeling sangat terlantar dan sengsara. Keadaan baru membaik sejak 1891, dengan pembentukan Sangir-Talaud Comite.

Page 24: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

KEKRISTENAN DI NUSA TENGGARA

Page 25: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Data-dasar geografis, demografis dan

sosiologis

• Sama seperti di banyak daerah lain, penduduknya terdiri dari sejumlah suku dan bahasa, menganut agama suku (yang paling kuat a.l. Marapu di Sumba dan Jingitiu di Sabu). Alamnya sebagian besar gersang dan kering, tetapi ada bagian-bagian yang subur. Sebagian (terutama Timor) besar gersang dan kering, tetapi ada bagian-bagian yang subur. Sebagian (terutama Timor) terkenal sebagai penghasil kayu cendana, yang sudah diperdagangkan jauh sebelum orang Barat/Portugis datang. Stratifikasi sosial dan feodalisme sangat nyata, bahkan hingga abad ke-20, dengan segala konsekuensinya.

Page 26: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Misi Katolik (1562-1614)

• - Misi Katolik datang ke NTT bersama armada dagang Portugis sejak 1550-an. Permulaan gereja adalah di Timor dan Flores, terutama berkat pekerjaan misi ordo Dominikan, selain sejumlah kaum awam/pedagang yang bersemangat misi (bahkan ikut membaptis). Para misionaris/pater Dominikan sudah sejak awal berupaya menyiapkan klerus pribumi (a.l. mengirim ke Malaka untuk dididik), tetapi pada umumnya gagal/murtad/pulang kampung.tetapi pada umumnya gagal/murtad/pulang kampung.

• - Gereja menyatu dengan negara/pemerintah Portugis dan ikut mendirikan benteng. Kesatuan gereja dan negara ini dalam kasus-kasus tertentu justru membawa bencana, a.l. dalam kasus konflik keluarga Demon dan Paji. Ketika pemerintah Portugis (dan gereja) memihak salah satu, pihak lain menjadi musuh gereja: menyerang dan menghancurkan benteng dan gedung gereja. Ini berlanjut hingga zaman VOC

Page 27: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Perkembangan pada abad ke-17 & 18

• - VOC tiba tahun 1613, menyerang Portugis dan kel. Demon yang Katolik. Kel. Paji (yang sebagian besar beragama suku dan sebagian kecil Islam) memihak VOC, lalu belakang-an menjadi Protestan dengan alasan/motif politik (mendapat perlindungan).

• - VOC tidak bisa mempertahankan perhatian dan • - VOC tidak bisa mempertahankan perhatian dan dukungan politis dan religiusnya kepada penduduk yang sudah Protestan. Ini membuka peluang kepada Katolik untuk datang kembali sejak 1640-an dbp. Antonio de San Jacinto. Para klerus (termasuk uskup) tidak hanya bergiat mengabarkan Injil, melainkan jufga tertarik berdagang.

Page 28: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

• - Peristiwa Penfui ± 1749: Mendengar rencana serangan Portugis terhadap VOC, pribumi yang sudah Protestan terbakar semangatnya ala Gideon: dengan jumlah yang kecil menghadang Portugis dan menang. Kemenangan ini menaikkan gengsi VOC/Belanda di mata rakyat dan membuat Protestan berkembang dengan pesat. Sayangnya tidak ditindak-lanjuti dengan penambahan tenaga dan pembinaan; sehingga ribuan kaum Protestan yang sebelumnya pembinaan; sehingga ribuan kaum Protestan yang sebelumnya sudah terlantar menjadi semakin terlantar.

• - Pada tahun 1756 VOC mengikat perjanjian dengan Portugis dan para penguasa lokal. Sejak saat itu VOC hanya berdomisili di Timor Barat dan Solor (di Solor benteng VOC sudah didirikan 1646), sedangkan Timor Timur dan Flores dikuasai Portugis sehinggapenduduknya tetap/menjadi Katolik. Penentuan batas kekuasaanantara Belanda dan Portugis dipertegas melalui perjanjian 1859 dan 1893.

Page 29: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

. Perkembangan pada Parohan

Pertama Abad ke-19• - Karya zending/NZG di NTT/Timor dimulai dengan

kedatangan Reint Le Brujn 1818. Tetapi perkembangansangat lambat, karena keterbatasan tenaga (banyak matimuda).

• - Yang menonjol: banyak budak menjadi Kristen dan beribadah bersama tuannya (bnd. Filemon dan Onesimus). beribadah bersama tuannya (bnd. Filemon dan Onesimus). Selain itu juga poligami. Mereka dibaptis, tetapi tidak diizinkan mengikuti Perjamuan Kudus sampai satu ketika isteri tinggal satu. Kena siasat gereja.

• - Penilaian para zendeling terhadap agama dan budaya suku sangat negatif. Para zende-ling tidak berhasil masuk ke dunia batin/rohani masyarakat Timor (bnd. Middelkoop).

Page 30: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

KEKRISTENAN DI PAPUA

Page 31: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Data-dasar geografis, demografis dan

sosiologis

• - Terdiri dari sekitar 300 suku, bahasa dan

agama, dan sebagian mempraktekkan

perbudakan. Para budak dijadikan komoditi

dagang, terutama ke Ternatedagang, terutama ke Ternate

• - Islam sudah jauh lebih dulu masuk, yaitu

sejak sebagian dari kawasan itu dikuasai

Sultan Ternate ataupun Tidore (yaitu sejak

abad ke-15)

Page 32: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Penginjilan:

• Februari 1855 tiba dua zendeling utusan Gossner (Jerman) dan Heldring (Belanda), yaitu J.G. Geissler (1830-1870) dan C.W. Ottow (1826-1862), tiba di pantai Mansinam (Dore), bersamaan waktu dengan intensifikasi kekuasaan Belanda atas Papua, dan bersamaan juga dengan bangkitnya gerakan Koreri. Mereka semula dicurigai sebagai pedagang budak, sehingga dimusuhi masyarakat → Sikap anti asing masyarakat Papua adalah gabungan anti Barat dan anti anti asing masyarakat Papua adalah gabungan anti Barat dan anti Ternate

• Gerakan Koreri (=syalom): gerakan mesianis: Manseren Manggundi

• Perkembangan pada Parohan Pertama Abad Ke-20

• Masuknya sejumlah badan penginjilan lain: CAMA, Baptis, MAF/TMF, TEAM

• Penindasan/pembantaian oleh TNI/AD (a.l. pembunuhan Ketua Presidium Papua

• Kasus Raperda Manokwari Kota Injil

Page 33: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

1

RINGKASAN SEJARAH

GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA

Latar Belakang Berdirinya Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), yang sekarang ini (tepatnya tanggal 10 Februari 2008 –

memperingati hari lahirnya atau berdirinya yang ke-80 tahun), dengan Kantor Pusatnya di Jln.

Jambrut (Kramat VIII) No. 24 DKI Jakarta Pusat; bersaksi dan melayani serta telah

berkembang secara signifikan ke seluruh pelosok nusantara – yaitu di sepuluh (10) Wilayah

pelayanan antara lain: Papua I berpusat di Jayapura; Papua II berpusat di Wamena; Papua III

berpusat di Enarotali; Indonesia Timur I berpusat di Makassar; Indonesia Timur II berpusat di

Kupang; Sulawesi Utara berpusat di Manado; Kalimantan Timur berpusat di Samarinda;

Kalimantan Barat berpusat di Pontianak; Jawa-Sumatera berpusat di Jakarta Utara dan

Kalimantan Tengah-Selatan berpusat di Muara Teweh.

Visi Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Visi Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) berawal dari Visi DR. Albert Benyamin Simpson,

pendiri The Christian and Missionary Alliance (C&MA) yang merupakan cikal bakal dari Gereja

Kemah Injil Indonesia (GKII). Albert Benyamin Simpson seorang keturunan Skotlandia, lahir

pada tahun 1843 di Kanada dan dibaptis di Gereja Presbiterian Kanada ketika ia masih bayi. Pada

tahun 1865, Benyamin ditahbiskan menjadi Pendeta Gereja Presbiterian tersebut.

Ketika A.B. Simpson melayani jemaat Presbiterian di Louisville, Amerika Serikat, ia mendapat

penglihatan, yang telah meninggalkan kesan mendalam di hatinya dan tidak pernah terlupakan

dari ingatannya. Dalam penglihatannya, Simpson melihat dengan jelas BERIBU-RIBU ORANG

DARI BERBAGAI SUKU BANGSA sedang memandang kepadanya – solah-olah mereka minta

tolong kepadanya... namun mereka sama sekali tidak mengatakan apa-apa.

Pada tahun 1879, Simpson dipindahkan dari Gereja Presbiterian Louisville, ke gereja yang sama

di New York. Sebelum Simpson pindah ke sana, ia meminta persetujuan dari para pemimpin di

Louisville untuk mendukungnya dalam Program Penginjilan. Di kota New York, banyak sekali

orang yang belum pernah masuk gereja. Mereka seperti domba yang terhilang, berkeliaran tanpa

gembala. Simpson bertekad untuk memberitakan injil Yesus Kristus kepada mereka. Untuk

melaksanakan kerinduan yang mulia ini, nampaknya Allah menghendaki agar Simpson sendiri

perlu dikuduskan melalui suatu pengalaman rohani.

”pada suatu malam dalam kamarnya di New York, Simpson merasakan kerinduan dan

kehausan yang amat sangat akan Allah, ia bergumul di dalam doanya, ia mengalami apa

yang disebutnya PENGUDUSAN – yaitu penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah,

sekaligus DIPENUHI dengan Roh Kudus. Simpson menulis demikian, ”dulu saya

mengira bahwa orang kristen dikuduskan seluruhnya hanya pada saat ia menghadapi

kematian, sebagai persiapan untuk masuk sorga. Waktu itu saya tidak mau dikuduskan,

karena saya berpikir jangan-jangan saya akan cepat mati! Tetapi Tuhan Yesus berfirman

bahwa ”kita dikuduskan untuk melayani Dia sekarang ini – di dunia ini.”

Page 34: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

2

Melalui pengalaman rohani ini, Simpson melangkah maju dalam pengenalannya akan Allah.

Simpson merasakan kuasa Allah dengan cara yang tidak pernah dialaminya sebelumnya. Sejak

saat itu, Simpson berkata bahwa Yesus Kristus bukan saja menjadi PENYELAMATnya,

tetapi juga PENGUDUSnya. Peristiwa itu merupakan awal gerakan yang dasyat dalam

kehidupannya, sehingga ia termotivasi untuk melakukan pekerjaan Tuhan dengan sungguh-

sungguh. Sementara semangatnya berkobar-kobar, di tengah kesibukannya dalam pelayanan

semakin meningkat, kesehatan Simpson mulai terganggu. Syarafnya sering menjadi tegang dan

denyut jantungnya semakin lemah. Akhirnya, kekuatan fisik Simpson menurun secara drastis

sehingga untuk bergerak pun ia sudah tidak berdaya. Seorang dokter memberitahukan bahwa

kesehatan Simpson tidak akan pulih, bahkan Simpson hanya menunggu ajalnya. Simpson pada

masa itu, baru berumur 38 tahun. Iblis memanfaatkan situasi ini, terutama membuat Simpson

patah semangat, tawar hati, putus asa dan bahkan tak berdaya.

Pada saat yang sangat kritis ini, Simpson mendengar kidung pujian yang kata-katanya berbunyi

sebagai berikut: ”Yesus adalah Tuhan atas segala tuhan, tidak ada seorang pun yang dapat

bekerja seperti Dia.” Kata-kata yang sederhana itu dipakai Tuhan untuk membangkitkan

semangat dan iman Simpson. Kemudian ia bertemu dengan seorang dokter bernama Cullis, yang

banyak menolong orang sakit hanya melalui doa. Simpson belajar tentang kesembuhan ilahi dari

dokter tersebut. Pada suatu hari, ketika Simpson sedang berada sendirian di tempat yang sepi,

Tuhan menjamahnya. Simpson merasakan di dalam tubuhnya terjadi suatu perubahan dan

seketika itu juga ia disembuhkan. Sepertinya Tuhan memberikannya jantung yang baru. Karena

jamahan Tuhan ini, Simpson yang tadinya dinyatakan akan mati, menerima kesembuhan yang

sempurna. Sejak itu Simpson percaya Yesus Kristus adalah TABIB sejati. Simpson bersaksi:

”Setelah saya disembuhkan serta menjadikan Yesus Kristus yang utama dalam kehidupan

saya, Tuhan memanggil saya untuk melakukan pekerjaan yang lebih besar lagi, yang

menuntut waktu dan tenaga yang jauh lebih banyak daripada pelayanan saya sebelumnya.

Saya menyadari bahwa saya tidak boleh bekerja dengan kekuatan saya sendiri, melainkan

dengan kekuatan yang dari Allah. Kesaksian ini saya berikan semata-mata untuk

kemuliaanNya saja.”

Pelayanan Albert Benyamin Simpson dan Rumah Ibadat ”KEMAH” Di New York, para gelandangan – peminta-minta, pemabuk, pelacur, dan penganggur – sering

tampak berkeliaran di sekitar gedung-gedung gereja yang mewah. Simpson merasa prihatin

melihat mereka dan juga beberapa lingkungan di kota besar itu, yang penduduknya tidak pernah

mengunjungi gereja mana pun. Simpson memberitakan Injil kepada mereka dan berhasil

memenangkan beberapa orang di antaranya. Ketika ia mengusulkan kepada Badan Pengurus

Jemaat, agar sekitar 100 orang kristen baru ini diterima sebagai anggota resmi, usulnya itu ditolak.

Alasan yang diberikan adalah bahwa orang-orang kristen baru ini berasal dari golongan

masyarakat rendah. Simpson mulai menyadari betapa sulitnya mencapai orang banyak kalau ia

tetap berada di gerejanya. Setelah bergumul dalam doa selama satu minggu, Simpson akhirnya

memutuskan untuk meminta izin keluar dari keanggotaan gerejanya dan menjadi penginjil lepas.

Simpson berpisah dengan mereka dengan penuh pengertian. Kemudian Simpson memberitahukan

maksudnya, bahwa ia ingin membuka pos penginjilan di antara orang-orang yang di luar

jangkauan gereja itu. Ia menyewa sebuah ruangan di salah satu balai pertemuan yang letaknya

mudah dijangkau oleh orang banyak.

Page 35: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

3

Albert Benyamin Simpson adalah seorang pelayan Tuhan yang dipakai Allah secara luar biasa,

sangat terbukti dari hasil pelayanannya di dalam jemaat-jemaat yang pernah digembalakannya.

Namun hal itu tidak menjadikannya sombong. Simpson sama sekali tidak ingin dikenal sebagai

pendiri sebuah gereja baru. Keputusan Simpson untuk menjadi seorang penginjil lepas pun

sungguh merupakan suatu langkah iman. Dalam waktu delapan (8) tahun, Simpson dan para

pengikutnya dapat membangun sebuah tempat permanen sebagai rumah ibadat mereka. Uniknya

rumah ibadat ini diberi nama TABERNACLE atau KEMAH.

Asal-Usul Nama KEMAH INJIL Albert Benyamin Simpson membangun gedung gereja, tempat beribadat dengan memakai pola

pembangunan seperti Kemah Sembahyang yang didirikan oleh Musa di padang gurun (Keluaran

25-27 dan 33:7 – Kemah Sembahyang disebut juga ”Kemah Suci” dan ”Kemah Pertemuan”).

Walaupun keadaannya serba sederhana, namun Simpson yakin bahwa Allah tetap hadir dan

berkenan ditemui di sana.

Simpson percaya bahwa Yesus Kristus akan datang kembali ke dunia ini setelah semua bangsa

diinjili (Matius 24:14 – dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian

bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya”). Sebab itu yang paling penting bagi

Simpson ialah PENGINJILAN, bukan pembangunan. Ia berpendapat, lebih baik dana yang ada

dipakai untuk mengirim utusan-utusan Injil ke pelosok-pelosok bumi, ke tempat-tempat yang

belum mendengar tentang Yesus Kristus daripada membangun rumah ibadat yang megah. Inilah

dasar pemikiran Simpson mendirikan dua buah Rumah Ibadat yang disebut KEMAH (Broadway

Tabernacle (Kemah Broadway) dibangun pada tahun 1876 di Louisville, Amerika Serikat, dan

the Gospel Tabernacle (Kemah Injil) dibangun pada tahun 1888 di New York). Dari sinilah

asal-usul nama KEMAH INJIL atau THE GOSPEL TABERNACLE.

Kegiatan-kegiatan KEMAH INJIL di New York Di KEMAH INJIL New York, Simpson mengajarkan INJIL EMPAT BERGANDA – yang

sekarang menjadi Logo GKII yang mengandung makna: YESUS JURUSELAMAT, YESUS

PENGUDUS, YESUS PENYEMBUH atau TABIB dan YESUS RAJA yang AKAN DATANG.

Selain itu, Simpson membuka latihan-latihan khusus bagi para calon penginjil yang akan

dikirimnya ke luar negeri, di bawah kepemimpinan Simpson sendiri. Selain menjadi ”Pukat untuk

menangkap jiwa-jiwa bagi Kristus”, KEMAH INJIL New York juga menjadi pusat pendidikan

bagi pertumbuhan rohani anggota-anggotanya. Ruang ibadat KEMAH INJIL memuat hampir

seribu orang, dilengkapi dengan beberapa ruang kelas. Anggota-anggota jemaat yang siap

melayani, diberi latihan-latihan praktis, kemudian mereka diutus ke luar – kepada orang-orang di

penjara, di rumah sakit, di tempat-tempat gelandangan dan pelacuran. Kadang-kadang mereka

mengadakan street meeting – pertemuan beratapkan langit – karena mereka ingin menaati amanat

Yesus Kristus untuk mengabarkan Injil kepada setiap orang dari berbagai suku dan bangsa.

KEMAH INJIL di New York ini juga dilengkapi dengan toko buku dan beberapa ruang untuk

menginap bagi hamba-hamba Tuhan. Tuhan terus memberkati pelayanan mereka. Mereka

membuka cabang-cabang KEMAH INJIL di Amerika Serikat dan Kanada. Ini sungguh-sungguh

membesarkan hati Simpson sehingga ia terdorong untuk mengembangkan pelayanan yang lebih

luas lagi.

Page 36: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

4

Berdirinya The Christian and Missionary Alliance (C&MA) Pada tahun 1887 Simpson mendirikan dua organisasi yaitu The Christian Alliance (Perserikatan

Kristen), dan The Evangelical Missionary Alliance (Perserikatan Injili untuk Pengutusan ke Luar

Negeri). Sepuluh tahun kemudian (1897) kedua organisasi itu digabung menjadi satu dengan

nama THE CHRISTIAN AND MISSIONARY ALLIANCE (C&MA).

Pelayanan dan Akhir Hidup DR. A.B. SIMPSON Setelah Simpson mengalami kesembuhan ilahi, ia masih melayani Tuhan selama 35 tahun lagi

dengan hasil yang sangat menakjubkan. Selain menjadi Gembala Jemaat di KEMAH INJIL New

York, Simpaon juga berhasil mendirikan Sekolah Alkitab yang pertama di Amerika Utara.

Sekolah inilah yang nantinya menjadi contoh bagi Sekolah-sekolah yang didirikan oleh organisasi

injili lainnya. Sekolah Alkitab ini diririkan pada tahun 1883 di kota New York, dan empat tahun

kemudian (1887) dipindahkan ke Nyack, negara bagian New York, di mana sampai sekarang

masih menyiapkan utusan-utusan Injil untuk pelayanan di dalam dan di luar negeri.

Albert Benyamin Simpson telah menulis kurang lebih 70 buku, juga Nyanyian Rohani (155

nyanyian karangannya terdapat dalam Hymnes of the Christian Life – sebuah buku nyanyian

yang diterbitkan Simpson – di Indonesia dikenal dengan nama buku Nyanyian Kemenangan

Iman, yang diterbitkan Yayasan Kalam Hidup Bandung). Sebelum Simpson dipanggil pulang ke

rumah Bapa pada tanggal 29 Oktober 1919, C&MA telah berhasil mengutus 250 Misionari

(Penginjil) ke sepuluh Negara. Simpson pernah menerbitkan Majalah rohani, ALLIANCE LIFE,

yang mula-mula diberi nama THE WORD, THE WORK, AND THE WORLD (Firman, Pekerjaan,

dan Dunia). Pada tahun 1887, Majalah ini memuat kata-kata Simpson yang berikut:

”Kita perlu mengabarkan Injil ke Kepulauan Hindia Belanda ...” (nama Indonesia

pada zaman penjajahan). Lalu Simpson menyebutkan nama pulau-pulau yang berikut:

”SUMATERA, SULAWESI, KALIMANTAN, JAWA, dan IRIAN JAYA.”

Sesungguhnya ucapan Simpson ini merupakan nubuat, karena di kemudian hari kita

melihat hal itu digenapi.

Tujuh tahun setelah Simpson pulang ke rumah Bapa, C&MA mulai melaksanakan seruan

Simpson untuk melayani di Indonesia. Pada bulan Oktober 1926, para pemimpin C&MA

mengadakan rapat khususnya untuk membahas kemungkinan mengembangkan sayap pelayanan

penginjilan ke daerah-daerah yang baru. Mereka mengamati dengan saksama peta dunia dan

akhirnya memutuskan untuk memilih Kepulauan Hindia Belanda sebagai kawasan tanggung

jawab C&MA. Keputusan ini diambil karena ada daerah-daerah yang cukup luas di pulau-pulau

itu yang belum pernah dimasuki oleh para utusan Injil dari Gereja atau organisasi mana pun.

Salah seorang peserta yang hadir dalam pertemuan dan mendukung keputusan rapat itu adalah

ROBERT ALEXANDER JAFFRAY, yang dijuluki ”Simpson kedua”. Jaffraylah yang nantinya

memainkan peranan yang sangat penting dalam sejarah berdirinya Gereja Kemah Injil Indonesia.

Page 37: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

5

Mengenal DR. ROBERT ALEXANDER JAFFRAY Dr. R.A. Jaffray sama halnya dengan A.B. Simpson. Keduanya sama-sama keturunan Skotlandia,

berkebangsaan Kanada, lahir dan dibesarkan dalam keluarga kristen, anggota Gereja Presbiterian.

Keduanya juga sama-sama telah mendapat penglihatan khusus mengenai dunia – orang-orang

yang belum percaya Yesus dan bertindak berdasarkan penglihatan mereka itu sehingga melalui

pelayanan mereka, di kemudian hari beribu-ribu orang bertobat dan menerima Yesus Kristus

sebagai Juruselamatnya.

Ketika masih muda, R.A. Jaffray pernah mendengar Simpson berkhotbah, dan saat itu juga Jaffray

menyerahkan dirinya untuk siap pergi, melayani di luar negeri sebagai misionari (utusan injil).

Kemudian Jaffray masuk Sekolah Alkitab Simpson dan setelah tamat serta mendapat pengalaman

menggembalakan Jemaat, Jaffray memutuskan untuk memulai pelayanannya sebagai Misionari

(Utusan Injil).

Surat Kabar GLOBE di Toronto Kanada, melaporkan upacara pelantikan dan penahbisan yang

diadakan pada tanggal 20 Januari 1896 sebagai berikut:

”Dr. Albert Benyamin Simpson dari New York telah mengambil bagian dalam kebaktian

penahbisan dan pelantikan Robert Alexander Jaffray. Ia yang memimpin doa untuk

utusan Injil yang akan pergi ke negeri Tiongkok ini. Suasana khdmat meliputi Bethel

Chapel, Toronto, ketika tujuh orang Badan Pengurus Jemaat itu menunmpangkan tangan

ke atas kepala duta Allah yang masih muda ini. Dengan kesungguhan hati Simpson

menyerahkan Jaffray kepada Allah untuk pelayanan suci sebagai pendeta yang akan

menggembalakan umatNya. Tidak sedikit di antara orang-orang yang hadir itu

mengaminkan permohonan doa Simpson atas Jaffray, agar Tuhan memakai Jaffray bukan

hanya untuk memenangkan pribadi-pribadi, tetapi juga bangsa-bangsa, bagi Kristus.”

Allah menjawab doa yang disampaikan oleh A.B. Simpson, pendiri C&MA ini melalui pelayanan

yang dilaksanakan oleh Robert Alexander Jaffray, di kemudian hari.

Tahun Berdirinya GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA Sejak dilantik menjadi utusan Injil pada tahun 1896, R.A. Jaffray melayani di Tiongkok Selatan

selama kurang lebih 32 tahun; Jaffray mendirikan Chinese Foreign Mission Union (CFMU);

berhasil menanam Gereja; membangun sekolah Alkitab yang berpusat di Wuchouw dan

membangun lembaga penerbitan khususnya untuk komunitas yang berbahasa Kanton

(Cantonese). R.A. Jaffray mulai perjalanannya ke Indonesia (kepulauan Hindia Belanda) dan

menjejakkan kakinya di Borneo (Kalimantan) pada tanggal 10 Februari 1928. Inilah perjalanan

pertama Jaffray ke Indonesia untuk mengadakan Survey sekaligus memberitakan Injil.

Setelah kembali ke Tiongkok Selatan, maka untuk mewujudkan kerinduan Jaffray akan pelayanan

dan tuaian yang sangat besar di Indonesia, terutama pelayanan yang diawalinya di Kalimantan –

kota Samarinda dan Balikpapan dan sambil menunggu kedatangan para utusan C&MA yang

sedang disiapkan di Amerika dan Kanada, maka pada bulan Februari 1929, Jaffray membawa

dua hamba Tuhan yang diutus oleh CFMU, suatu organisasi penginjilan yang didirikan oleh

Jaffray di Tiongkok Selatan yaitu: Yason S. Linn dan Paul R. Lenn – mereka adalah tamatan

dari Wuchow Bible School - untuk membantu pelayanan yang dimulainya di kalangan orang

Tionghoa di Kalimantan Timur dan kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Page 38: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

6

Pada bulan Juni 1929, R.A. Jaffray pergi ke Saigon, Vietnam untuk menyambut kedatangan

rombongan pertama utusan C&MA yang dikirim dari Amerika dan Kanada ke Indonesia. Pada

tanggal 29 Juni 1929, rombongan yang terdiri dari: George dan Anna Fisk, Wesley dan Ruby Brill

serta David Clench – tiba di Surabaya, Jawa Timur. Tak seorang pun yang menduga bahwa di

kemudian hari betapa luasnya pekerjaan Tuhan yang dimulai oleh C&MA di Indonesia.

Setibanya di Surabaya, Jaffray yang fasih berbahasa Mandarin ini langsung mengadakan kontak

dengan orang-orang Tionghoa. Keesokan harinya mereka mendapat kesempatan untuk melayani

dalam kebaktian penginjilan di salah satu gereja Tionghoa (kemungkinan besar gereja inilah yang

mendesak Jaffray untuk meminta agar dikirim seorang utusan injil. Penginjil T.H. Loh, lulusan Sekolah

Alkitab Wuchow, dikirim dan menjadi CFMU/C&MA pertama ke pulau Jawa – menggembalakan jemaat

Kanton di Surabaya itu). Menurut catatan Jaffray, waktu kebaktian penginjilan dilaksanakan, ada

enam (6) pria yang menyerahkan diri untuk didoakan. Itulah buah sulung dari suatu panen besar

yang nantinya akan dituai di beberapa tempat di Indonesia.

Tanggal 1 Juli 1929, Jaffray dan rombongan dari C&MA, berangkat ke Batavia (sekarang

Jakarta) dengan kendaraan darat. Tanggal 4 Juli 1929 – Jaffray mengunjungi pejabat pemerintah

Belanda di Jakarta. Jaffray menulis hasil kunjungannya sebagai berikut:

”wawancara kami dengan Konsul Zending (Kepala Dewan Pengutusan Injil) berjalan

dengan lancar. Kami mengajukan permohonan agar diberi izin untuk melayani di

Kalimantan dan Lombok (NTB). Kami sungguh mengucap syukur kepada Allah atas

kerja sama yang baik dari Pemerintah Belanda. Seandainya mereka tidak mau memberi

izin, secara manusia kami tidak dapat berbuat apa-apa di Indonesia.”

Sekembalinya ke Surabaya, para utusan Injil C&MA tersebut berpisah untuk memulai pelayanan

masing-masing. Tanggal 19 Juli 1929 - David Clench berangkat ke Balikpapan, Kalimantan

Timur; keluarga Wesley Brill ke Lombok, NTB; dan keluarga George Fisk ke Tarakan,

Kalimantan Timur. Sedangkan R.A. Jaffray sendiri kembali ke Tiongkok Selatan.

Kantor Pusat Pelayanan C&MA pertama di Indonesia R.A. Jaffray menyadari bahwa pelayanan C&MA di Indonesia tidak dapat berkembang hanya

dengan diawasi dari jauh. Karena itu, Jaffray memutuskan untuk menetap di Indonesia.

Keputusan ini, pada awalnya tidak mendapat dukungan dari C&MA, disebabkan karena C&MA

yang berpusat di Amerika Serikat pada waktu itu sedang mengalami krisis finansial atau yang

dikenal dengan Great Depression, dan mereka hanya merestui pembukaan pelayanan di

Indonesia, namun tidak menjanjikan dukungan apapun. Visi Jaffray untuk Indonesia sudah bulat

yaitu MENJANGKAU INDONESIA melalui Penginjilan, Pendidikan dan Penerbitan.

Untuk menetapkan pusat pelayanan yang tepat, Jaffray segera mempelajari peta. Ia melihat

bahwa kota pelabuhan Makassar sangat strategis secara geografis. Jaffray membayangkan kota

itu seperti sebuah poros roda yang jari-jarinya kelak memancarkan terang Injil ke seluruh pelosok

nusantara atau tanah air Indonesia. Akhirnya, pada bulan September 1930, Jaffray pindah ke

Makassar dan menetapkan Makassar sebagai Pusat C&MA atau KEMAH INJIL yang pertama.

Kantornya di rumah kediaman Jaffray sendiri, di Jalan Daeng Tompo No. 8. Di tempat inilah

Jaffray meletakan fondasi dan mengembangkan ”sayap Injil” – ke seluruh Indonesia – dari

Sabang di Sumatera sebelah barat sampai ke Merauke di Irian Jaya (Papua) sebelah timur.

Page 39: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

7

TIGA PILAR Keberhasilan Pelayanan R.A. Jaffray Tiga pilar atau tiang penopang utama keberhasilan dalam pelayanan Dr. R.A. Jaffray di Indonesia

khususnya yaitu PENERBITAN, PENDIDIKAN dan GEREJA PUSAT. Pada tiga pilar inilah

Jaffray meletakkan fondasi untuk menggerakkan roda PENGINJILAN ke seluruh penjuru tanah

air di Indonesia.

MEDIA CETAK atau PENERBITAN Jaffray sungguh menyadari pentingnya peran media cetak dalam mempersiapkan bahan bacaan

bermutu untuk sarana penginjilan dan pembinaan serta pertumbuhan rohani mereka yang percaya.

Sejak tahun 1913, Jaffray telah menerbitkan Bible Magazine (Majalah Alkitab) berbahasa

Tionghoa yang terkenal di kalangan kaum injili. Jaffray juga merencanakan untuk menerbitkan

majalah itu dalam bahasa melayu (Indonesia). Karena itu, ketika Jaffray membuka Penerbitan

Kalam Hidup pada bulan Oktober 1930, Jaffray berusaha mencari seorang yang dapat menguasai

paling sedikit tiga bahasa: Indonesia, Mandarin, dan Inggris. Dan sungguh ajaib, Tuhan benar

menyiapkan seorang yang mahir dalam ketiga bahasa itu, bahkan juga dalam bahasa Belanda.

Namanya Pouw Peng Hong (ditulis P.H. Pouw) – seorang pengusaha pabrik roti (biskuit)

kelahiran Cirebon dan pernah menjabat ketua Persatuan Kristen – Tionghoa se-Jawa.

Bulan Maret 1931, P.H. Pouw pindah ke Makassar dan mulai bekerja sama dengan Jaffray

sebagai co-editor Majalah Kalam Hidup. Pouw membantu Jaffray sebagai juru bahasa di mimbar

dan di kelas, menggubah ratusan lagu yang kemudian diterbitkan dengan nama Nafiri Perak,

memimpin orkes gereja. Tahun 1932 ia menjadi pemimpin bagian bahasa Indonesia di Gereja

Tionghoa CFMU Makassar, ditahbiskan menjadi ”domine” (pendeta) pada bulan Mei 1932.

Pouw mengajar di Sekolah Alkitab Makassar (SAM) dan menulis buku Homiletik, yang

diterbitkan oleh yayasan Kalam Hidup. Tahun 1934 - 1941, P.H. Pouw menggembalakan jemaat

KEMAH INJIL Makassar. Karena Perang Dunia II, ia pindah ke Jawa. Setelah perang Dunia

usai, Pouw kembali ke Makassar pada tahun 1946 dan menjabat sebagai Pemimpin Redaksi

Majalah Kalam Hidup sampai Tuhan memanggilnya pada tanggal 12 Januari 1953.

Sejak edisi perdana Majalah Kalam Hidup terbit, bahkan dalam perjalanan GKII yang ke delapan

puluh (80) tahun, pada tahun 2008 ini, Majalah Kalam Hidup secara konsisten mengunjungi para

pelanggannya. Di samping Majalah Kalam Hidup, ada juga Majalah Sahabat Gembala yang

diterbitkan oleh Yayasan Kalam Hidup, telah berperan sebagai ”silent preacher” (pengkhotbah

tanpa suara) sampai ke seluruh pelosok tanah air Indonesia. P.H. Pouw adalah salah satu tokoh

utama selama dua puluh dua (22) tahun dalam perjalanan sejarah pelayanan C&MA dan GEREJA

KEMAH INJIL INDONESIA.

Kini, Penerbit Kalam Hidup yang berpusat di Bandung, Jawa Barat – di Jalan Naripan 67

Bandung 40112; Telpon 022-4207735; Fax. 022-4234508; P.O.Box 1061 Bandung 40010 dapat

dihubungi langsung melalui Websitenya: http://www.kalamhidup.or.id atau melalui E-mail:

[email protected]; atau E-mail: [email protected]

Yayasan Kalam Hidup sampai pada tahun 2008 ini, telah membuka cabang di seluruh Indonesia,

yaitu: Bandung: Jln. Ir.H.Juanda 53; Jakarta: Jln. Jatinegara Timur 105/A2-3; Makassar: Jln.

G.Merapi 23; Kupang: Jln. Jend. Sudirman 54; Surabaya: Jln. Baratajaya V/26; Abepura: Jln.

Raya Kali Acai Papua; Pontianak: Jln. Veteran 6A; dan Semarang: Jln. Mawar Jingga 121A

Plamongan Indah.

Page 40: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

8

PENDIDIKAN TEOLOGI Sejak awal April 1931 R.A. Jaffray telah meminta izin kepada C&MA Pusat di Amerika untuk

membuka Sekolah Alkitab di Indonesia. Jaffray berkeyakinan bahwa satu-satunya jalan untuk

melestarikan pekerjaan Tuhan melalui pelayanan C&MA di Indonesia adalah dengan mendidik

dan melatih orang-orang Indonesia sendiri. R.A. Jaffray berpedoman pada pesan Paulus kepada

Timotius, ”Apa yang telah engkau dengar daripadaku ... percayakanlah itu kepada orang-orang

... yang juga cakap mengajar orang lain” (2 Timotius 2:2).

Menurut Jaffray, Sekolah Alkitab dapat berperan sebagai saranan untuk mencapai beberapa tujuan

antara lain:

a. Menyiapkan para pembimbing (konselor) bagi orang-orang yang baru percaya di daerah-

daerah non-kristen.

b. Menyiapkan para penginjil (misionari) yang dapat membuka tempat-tempat baru,

c. Meneguhkan iman kaum awam yang ingin belajar di Sekolah Alkitab, tetapi tidak bermaksud

menjadi pekerja penuh masa dalam jemaat, dan

d. Menginjili siswa-siswi sendiri, yaitu mereka yang mengaku dirinya kristen, tetapi sebenarnya

belum mengalami kelahiran baru.

Sekolah Alkitab Makassar diresmikan pada bulan Januari 1932. Pimpinan pertama Sekolah

Alkitab tersebut yaitu David Clench. Pada masa itu, biaya sekolah tidak dipungut sama sekali.

Kurikulum SAM mencerminkan tujuan umum sekolah itu, yaitu ”supaya para siswanya

menguasai isi Alkitab.” Secara khusus, tujuan pendidikan teologi pertama ini adalah ”supaya

para siswa memperoleh pengetahuan Alkitab dan bertumbuh secara rohani dan memiliki watak

kristiani yang benar.”

Keunikan dan kekuatan yang menjadi cirikhas SAM sejak awal tercermin dalam kehidupan dan

pengajaran para pendidiknya. Jaffray, Clench, Post, dan Brill bukan sekedar mengajar saja di

ruang kelas atau sekedar utusan Injil C&MA, tetapi mereka terlibat secara aktif dan langsung

dalam gerakan penginjilan di Tiongkok dan juga di Indonesia. Para pendidik SAM memang telah

mengikuti pendidikan teologi, tetapi CITA-CITA dan CINTA PERTAMA mereka adalah

MENGABARKAN INJIL sebagai respon mereka atas Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dalam

Matius 28:18-20. Semangat menginjili mewarnai setiap perkataan dan pengajaran mereka dan

telah membakar semangat para siswa SAM untuk terlibat juga dalam gerakan penginjilan.

Peserta didik SAM sejak berdirinya tahun 1932, berasal dari seluruh pelosok nusantara. SAM

yang merupakan cikal bakal STFT Jaffray Makassar sekarang ini, sebelumnya disebut: Jaffray

Bible College (JBC) tahun 1958; lalu - Sekolah Tinggi Teologi Jaffray (STTJ) tahun 1966. Tahun

1974 STTJ memberikan Gelar Bachelor of Theology (B.Th). Tahun 1975 terdaftar pada

KOPERTIS dan Depag. RI untuk PAK tahun 1983. Tahun 1981 membuka Program Sarjana

Teologi (S.Th). Sekarang ini (2008) STT Jaffray Makassar memiliki 2 Program Studi Teologi

yaitu: S-1 Teologi: Ilmu Teologi, Pendidikan Agama Kristen, Musik Gerejawi dan Pelayanan

Anak dan Remaja; S-2 Teologi: Magister Sains, Magister Divinitas, Magister Teologi – Pastoral

& Misiologi dan Magister Teologi PAK. Misi STT Jaffray adalah DARI GEREJA, OLEH

GEREJA, DAN UNTUK GEREJA. Dalam perjalanan sejarah yang panjang, STT Jaffray

Makassar saat ini telah terakreditasi pada BAN PT No. 021 BAN-PT/Ak-VI/S1/VIII/2002. Untuk

memperoleh informasi lebih jelas, dapat menghubungi Telpon: 0411-324129; Fax 0411-311766;

E-mail: [email protected]

Page 41: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

9

Program Kuliah Jarak Jauh (PKJJ) dan Pendidikan Teologi Wilayah Pada tahun 1983 STT Jaffray Makassar mulai dengan Program Kelas Jarak Jauh (PKJJ), yang

bertujuan untuk menjangkau tempat-tempat dan atau wilayah-wilayah pelayanan GKII yang

sangat jauh dari Makassar, sehingga kaum muda dan para pemimpin jemaat-jemaat GKII yang

tersebar di seluruh nusantara yang tidak sempat kuliah di Makassar mendapat peluang belajar dan

mengembang diri mereka lebih baik lagi bagi pengembangan pelayanan GKII yang semakin luas.

Tahun 1984, PKJJ dibuka di Jakarta di bawah Pimpinan Pdt. Yakob Tomatala. Tahun 1987

ditingkatkan menjadi STT Jaffray Kampus II, kemudian ditetapkan sebagai STT Jaffray Cabang

Jakarta, yang pusat kegiatan perkuliahannya di lantai 4 Toko Buku Kalam Hidup Jakarta. Pada

tahun 1988, ketika Pdt. Yakob Tomatala dan Ny. Magdalena Tomatala mendapat tugas untuk

studi lanjut ke Fuller School of World Mission, California – Kepemimpinan STT Jaffray Cabang

Jakarta diserahkan kepada Pdt. DR. Peter Anggu. Mengingat jarak Makassar – Jakarta yang jauh,

beliau menugaskan Pdt. Yunny Jones Akal sebagai Pelaksana tugas rutin di Jakarta dibantu oleh

staf Pimpinan waktu itu: Pdt. Drs. Jerry Rumahlattu, dan Pdt. George Marso Daniel. Tahun 1991

STT Jaffray Cabang Jakarta ditingkatkan menjadi Institut Filsafat Theologi dan Kepemimpinan

Jaffray Jakarta (IFTKJJ) di bawah kepemimpinan Pdt. Dr. Yakob Tomatala – membuka Program

Studi: Diploma (S-0)–Sarjana Teologi (S-1) pada empat (4) Fakultas: Fakultas Teologi; Fakultas

Misiologi; Fakultas Pendidikan; Fakultas Kepemimpinan dan Program Pascasarjana mencakup:

Magister of Art; Magister Pelayanan; Magister Divinitas; Magister Teologi dan Program Doktor:

Doctor of Ministry dan Doctor of Theology. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi

Nomor Telepon: 021-8570985; 8570986; 8570988; E-mail: [email protected] - Website:

www.iftk-jaffray.com - Alamat Kampus IFTK Jaffray Jakarta di Jln. Jatinegara Timur II No. 35

Jakarta Timur 13350.

Memasuki usianya yang ke delapan puluh (80) tahun, GKII kini memiliki sepuluh (10) lembaga

pendidikan tinggi Teologi, yang bertujuan mempersiapkan orang-orang untuk siap melaksanakan

amanat Agung Tuhan Yesus Kristus – yaitu MEMBERITAKAN INJIL kepada segala bangsa,

suku, dan kaum di Indonesia. Lembaga-lembaga Teologi dimaksud antara lain: IFTK Jaffray

Jakarta; STFT Jaffray Makassar; STT Simpson Ungaran, Jawa Tengah; STT Tenggarong,

Kalimantan Timur; STT Pontianak, Kalimantan Barat; STTIK Kupang, NTT; STT Walter Post,

Sentani Papua; STT GKII Sorong, Papua; STT Willfinger Krayan, Kalimantan Timur; Akademi

Theologia Immanuel Kelansam, Kalimantan Barat.

Selanjutnya lembaga-lembaga pendidikan teologi tingkat Menengah Atas dan Menengah Pertama

milik GKII aras Wilayah dan Daerah sebanyak duapuluhtiga (23) buah. Di Wilayah Papua 12

Sekolah; di Kalimantan Timur 4 Sekolah; di Kalimantan Barat 2 Sekolah; di Sulawesi Utara 1

Sekolah; di Kalimantan Tengah-Selatan 1 Sekolah; di Indonesia Timur II 1 Sekolah; di Indonesia

Timur I 2 Sekolah. Tidak dapat dipungkiri, bahwa berdirinya lembaga-lembaga pendidikan

teologi GKII yang pada awalnya mulai dari Makassar, kemudian ke seluruh Indonesia, walaupun

dengan nama yang berbeda, namun tetap milik GKII - telah memainkan peran yang sangat

penting dalam Gerakan Penginjilan, Penanaman dan Pertumbuhan Gereja di kota dan desa-desa.

Kualitas jemaat-jemaat GKII di seluruh Indonesia dipengaruhi oleh kualitas pemimpin-pemimpin

yang dilengkapi melalui lembaga pendidikan teologi tersebut. Meningkatkan mutu akademik dan

memberi gelar secara intern maupun negara, TIDAK BOLEH menggantikan Misi Jaffray pada

awalnya – dari Gereja, oleh Gereja, dan untuk Gereja. Artinya – Pendidikan Teologi GKII ada

untuk tujuan PENGINJILAN dan PELAYANAN GEREJA.

Page 42: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

10

GEREJA PUSAT atau GEREJA INDUK Pada tahun 1930, penduduk kota Makassar menurut statistik saat itu berjumlah kira-kira 52.000

jiwa. R.A. Jaffray sangat terbeban untuk memenangkan mereka, yang sebagian besar belum

mengenal kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Gereja KEMAH INJIL yang pertama didirikan

pada tahun 1932-an dengan menggunakan sebuah bangunan sederhana. Namun demikian,

pengunjungnya sangat banyak. Sebagai Gereja Pusat, KEMAH INJIL adalah salah satu dari tiga

(3) pilar utama yang ditekankan oleh Jaffray, yang menopang pengembangan pelayanannya untuk

Indonesia. Dalam laporannya yang ditulis pada tahun 1931, Jaffray menulis: ”Kami akan

mengadakan Penginjilan secara agresif di antara penduduk asli, yaitu suku Makassar dan suku

Bugis.”

Peletakan batu pertama pembangunan Gedung KEMAH INJIL di Jln. Lajangiru, Kampung Pisang

(sekarang Jln. Gunung Merapi No. 103) dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 1932. Gedung

KEMAH INJIL itu berukuran 17x20meter, dengan kapasitas 400-500 orang. Kebaktian perdana

di Gedung KEMAH INJIL dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 1932.

Sejak berdirinya GEREJA KEMAH INJIL, karakteristik pelayanannya ditandai dengan semangat

Penginjilan dan Kebangunan Rohani. Khotbah dan tantangan untuk bertobat serta mendoakan

orang sakit, mengusir roh-roh jahat dan membebaskan mereka yang terbelenggu oleh kuasa

kegelapan, merupakan unsur utama dan tetap dalam pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan oleh

para pemimpin dan jemaat-jemaat KEMAH INJIL, baik di lapangan terbuka, dalam ruangan

sederhana dan dalam gedung-gedung gereja yang sudah permanen. KKR merupakan kesukaan

dan kegiatan utama dalam kehidupan jemaat-jemaat KEMAH INJIL yang mula-mula.

GEREJA KEMAH INJIL PUSAT di Makassar, sebagai gereja missioner, telah mengutus

Penginjil bekerjasama dengan SAM ke seluruh Indonesia. Pekerjaan besar yang diawali di

Makassar telah merambat melalui para pemberita Injil yang dikirim oleh Jaffray sejak tahun 1932

ke seluruh Nusantara. Hasil pelayanan yang penuh kuasa, dengan keberanian tinggi, serta tanpa

kenal lelah – berita Injil tumbuh dengan suburnya, jemaat-jemaat baru didirikan dipelbagai tempat

dan diberi nama GEREJA KEMAH INJIL.

PENGORGANISASIAN KEMAH INJIL Dalam perkembangan selanjutnya, seiring dengan bertumbuhnya KEMAH INJIL sebagai sebuah

Organisasi Gereja, dan berdasarkan data pada tahun 1941 sudah ada 13.000 jiwa lebih anggota

baptis di 71 Jemaat KEMAH INJIL yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali,

Lombok, Sumbawa, dan Irian Jaya. Jemaat-jemaat lokal tersebut dibina menurut firman Tuhan,

namun secara kelembagaan, jemaat-jemaat tersebut belum diorganisasikan dengan baik.

Istilah KINGMI – Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia Dengan memperhatikan perlunya menetapkan suatu ikatan persaudaraan resmi antar gereja-gereja

sedaerah dan seasas, dan untuk memperkuat kesaksian KEMAH INJIL di setiap tempat dan

mendorong kemandirian jemaat, maka Rev. Walter M. Post, yang menggantikan R.A. Jaffray

(yang meninggal pada tanggal 29 Juli 1945 dalam penjara tentara Jepang dan dikuburkan

di Makassar), sebagai Ketua C&MA di Indonesia pada tahun 1946, beranggapan bahwa sudah

waktunya jemaat-jemaat KEMAH INJIL membentuk organisasi Kesatuan. Pengorganisasian

semakin sukar dan lambat dilakukan karena terjadi pergolakan politik, ekonomi yang labil, juga

semakin sulitnya hubungan dan komunikasi di masa pasca perang.

Page 43: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

11

Pada tahun 1949 muncul organisasi KINGMI yang pertama di Kalimantan Barat. Di Makassar

beberapa pemimpin KEMAH INJIL mempunyai keinginan yang sama. Mereka menetapkan

”Dewan Pengurus Perhimpunan KINGMI” yang terdiri dari: Pdt. M. Titaheluw sebagai ketua,

Pdt. S.M. Udis sebagai penulis, dan Pdt. W.M. Post sebagai penasihat. Dalam pertemuan tanggal

3 September 1951, Dewan itu mengajukan permohonan kepada Presiden Republik Indonesia di

Jakarta, agar mengakui KINGMI sebagai badan Gereja yang resmi sesuai dengan peraturan-

peraturan dalam Lembaran Negara 1927, Nomor 156, dan berdasarkan AD Perhimpunan itu.

Pengakuan resmi memang diberikan walaupun prosesnya sangat lama. ”Perhimpunan KINGMI”

ini menjadi Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia Timur (KINGMIT) pada bulan Agustus 1956.

Sementara itu KINGMI Kalimantan Timur menerima pengakuan dari Pemerintah Republik

Indonesia pada tahun 1952 di Long Bia. Kemudian KINGMI Irian Jaya dibentuk pada tahun

1963, dan yang terakhir KINGMI Jawa-Sumatera pada tahun 1965.

KINGMI Persekutuan, Tahun 1965 Setelah gereja-gereja KINGMI/KINGMIT mendapat pengesahan dari Pemerintah RI, maka pada

tahun 1955-1956 timbul gagasan untuk mempersekutukan badan-badan KEMAH INJIL yang

tersebar di tempat-tempat yang berjauhan. Maksud ini dinyatakan ketika para wakil KINGMI

Kaltim, KINGMI Kalbar, KINGMIT dan KINGMI Irian Jaya mengadakan Konferensi di

Makassar pada bulan Februari 1965. Konferensi membentuk organisasi baru yang dinamakan

KINGMI PERSEKUTUAN. Konferensi memilih Badan Pengurus sementara dan menetapkan

AD yang baru. Keempat organisasi KEMAH INJIL yang bergabung dalam persekutuan tersebut

masing-masing berdiri sendiri sebagai badan otonom, tetapi semuanya mengaku KINGMI

Persekutuan sebagai organisasi yang melindunginya. Pada Konferensi berikutnya di Makassar

bulan September 1965, Keputusan Konferensi pertama (Februari 1965) diterima dan disahkan.

Tiga organisasi gereja lainnya menghadiri konferensi tersebut yaitu: Gereja KIBAID (Toraja),

Gereja Kristen Bahtera Injil (Minahasa), dan Gereja Zending Kristen Indonesia (Tanjung Priok,

Jakarta). Ketiga Gereja itu seasas dan serumpun dengan KINGMI dan pendirinya masing-masing

adalah alumni Sekolah Alkitab Makassar. Dengan bergabungnya ketiga gereja itu, dalam

KINGMI Persekutuan, organisasinya mempunyai tujuh badan anggota. Gereja Zending Kristen

Indonesia segera menggabungkan diri dengan KINGMI Jawa-Sumatera yang berdiri sejak bulan

Maret 1965. Dengan demikian jumlah anggota KINGMI Persekutuan tetap tujuh. Selain itu,

gereja-gereja yang seasas dan serumpun dengan KEMAH INJIL yang pada mulanya tidak

memakai nama KINGMI, kemudian menggabungkan diri dengan GEREJA KEMAH INJIL.

KINGMI PERSEKUTUAN menjadi Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII)

Kesatuan, Tahun 1983 Pdt. R.R. Rudes pada tahun 1983 adalah Penasihat Teknis Kalam Hidup Bandung, menulis artikel

berjudul TUJUH MENJADI SATU, sebagai berikut:

”Suatu pertemuan bersejarah telah diselenggarakan di Wisma Kare, Ujung Pandang

pada tanggal 1-8 Februari 1983. Para utusan dari tujuh wilayah Gereja Kemah Injil

Indonesia ini berkumpul dalam Konferensi yang diadakan tiga tahun sekali itu. Mereka,

ditambah dengan wakil dari Penerbit Kalam Hidup dan Sekolah Tinggi Teologi Jaffray,

memilih Pengurus Pusat Gereja Kemah Injil Indonesia dan mengesahkan Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Kemah Injil Indonesia.

Selama tiga puluh tahun sebelumnya masing-masing wilayah dan daerah maupun jemaat

lokal KINGMI mempunyai AD tersendiri. AD dan ART yang disahkan dalam Konferensi

Page 44: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

12

Ujung Pandang ini sudah mulai diproses sejak lima tahun yang lalu sebagai kenyataan

perkembangan organisasi dari bentuk persekutuan menjadi persatuan.

Mukadimah Anggaran Dasar itu menegaskan tentang otonomi gereja-gereja seperti dulu,

tetapi menetapkan Gereja Pusat sebagai payung yang mengikat mereka di dalam

organisasi persatuan dan menjadi wakil kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kalau

sebelumnya kita mengenal KINGMI Jawa-Sumatera, Kalbar, Kaltim, KINGMIT, Bahtera,

KIBAID dan Irian Jaya, maka sekarang kita hanya mengenal GEREJA KEMAH INJIL

INDONESIA. Puji Tuhan!

Sekarang ini tercatat sebanyak 250.000 jiwa anggota Gereja Kemah Injil Indonesia

ditambah dengan para simpatisan, 14 Sekolah Alkitab dan sebuah Seminari (Sekolah

Tinggi Teologi Jaffray). Jumlah Pendeta dan Penginjil mendekati 2.000 orang, dan

diharapkan dapat menyampaikan Injil kepada kira-kira sepertiga penduduk Indonesia.

Dengan mengikuti pola kesatuan di dalam Kristus, Gereja Kemah Injil Indonesia maju

terus untuk mencapai sasaran, yaitu melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus

dalam Injil Matius 28:18-20. Sokonglah semua itu dengan doa dan dukungan Anda.”

KONFERENSI NASIONAL GKII KESATUAN, Tahun 1987 Pada tanggal 24-29 Agustus 1987 berlangsung Konferensi Nasional Gereja Kemah Injil Indonesia

(GKII) Kesatuan di Cibubur, Jakarta. Konas ini menghasilkan Struktur Organisasi uji coba.

Keputusan paling penting Konas GKII 1987 adalah komitmen untuk mengobarkan api penginjilan

ke seluruh nusantara. Ini tercermin dalam keputusan-keputusan penting berikut:

1. Menetapkan penginjil penuh masa aras Pusat, Wilayah dan Klasis/daerah.

2. Melatih anggota jemaat menjadi saksi Kristus.

3. Setiap Wilayah membuka daerah penginjilan baru.

4. Setiap Jemaat likal membuka Pos PI dan mendirikan Jemaat baru.

5. Mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani.

6. Mengirim Utusan Injil ke Luar Negeri.

Keputusan-keputusan penting lainnya adalah: Mengizinkan pembukaan sekolah-sekolah tinggi

aras Wilayah bekerjasama dengan STT Jaffray Ujung Pandang; Membangun Kantor Pusat GKII

Kesatuan di Jakarta; Pembentukan tiga bidang pelayanan baru yaitu: Persekutuan Pemuda

Nasional, Persekutuan Kaum Pria dan Persekutuan Kaum Wanita.

PRINSIP PELAYANAN C&MA/KEMAH INJIL SEDUNIA Menjelang peringatan 100 tahun berdirinya C&MA sedunia, DR. L.L. King – President C&MA

(1978-1987) menegaskan kembali prinsip pelayanan C&MA/Gereja Kemah Injil agar tetap setia

kepada panggilannya. Pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

”The Christian and Missionary Alliance tidak muncul secara kebetulan dalam sejarah

dunia. Allah yang telah menentukannya dari semula sehingga lahirlah persekutuan

kristiani yang lain daripada yang lain ini. Ciri khas C&MA dinyatakan melalui dua

ungkapan: HANYA YESUS dan DEMIKIAN JUGA SEKARANG AKU MENGUTUS KAMU.

C&MA berpusatkan pada Kristus: di dalam Dia kita memiliki semua yang kita perlukan,

oleh Dia kita dapat melakukan segala sesuatu, dan kepada Dia segala kemuliaan kita

persembahkan. C&MA menjalankan Amanat Kristus, yaitu PERGILAH KE SELURUH

DUNIA, BERITAKANLAH INJIL.

Page 45: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

13

Mengenai isi dan betapa urgennya panggilan itu dinyatakan di dalam Alkitab, yaitu bahwa

setiap orang di dunia ini yang telah berbuat dosa terhadap Allah, berada di bawah

hukuman Allah dan sedang menuju neraka yang kekal, kecuali orang berdosa itu bertobat,

percaya kepada Yesus Kristus, dan diselamatkan olehNya.

Sejak semula, kesadaran bahwa manusia itu terhilang telah mendorong C&MA

memprioritaskan penginjilan. Dr. A.B. Simpson pendiri C&MA, pernah menulis, ”Tujuan

kita yang terutama ialah memberitakan Injil dengan giat dan secepat mungkin kepada

setiap insan.” Dengan berkembangnya organisasi C&MA, kita mungkin akan cenderung

mengutamakan pemeliharaan organisasi itu, dan melupakan prioritas penginjilan. Jemaat-

jemaat C&MA (dan Gereja Kemah Injil Indonesia) baru menjadi jemaat-jemaat yang

benar-benar bercorak C&MA (Kemah Injil) apabila tugas penginjilan tetap diutamakan.

Dari awal pelayanannya, C&MA disebut gerakan misioner. Tuhan telah menghembuskan

kata PERGILAH pada roda C&MA itu. Keseimbangan roda tersebut bergantung pada

maju mundurnya roda itu. Jika roda C&MA tidak lagi bergerak, ia akan terhuyung-huyung

dan jatuh, akan ambruk dan masuk ke dalam kelompok gereja-gereja yang murtad.

Sambil melengkapi diri kita dengan teknologi termodern dan dengan meneguhkan kembali

kesetiaan kita pada prinsip-prinsip alkitabiah yang telah memberi makna dan dinamika

kepada organisasi-organisasi kita, marilah kita melangkah terus dengan mengharapkan

dari Allah hasil-hasil rohani yang sungguh-sungguh memuliakan Tuhan Yesus Kristus.”

PELUANG Memberitakan Injil Pada usianya yang ke-80 tahun, GKII hendaknya BERSYUKUR kepada Tuhan Yesus Kristus,

Kepala Gereja; Juruselamat – Pengudus – Tabib dan Raja kita yang segera datang itu – atas

kepercayaan dan kehormatan yang diberikanNya kepada para pioneer KEMAH INJIL sejak tahun

1928 hingga sekarang ini. Dalam kasih dan anugerah Tuhan, walaupun dalam perjalanan panjang

yang penuh tantangan, GKII memperoleh peluang untuk menyaksikan kebaikanNya dan berkenan

melayani di sepuluh (10) Wilayah di Indonesia, yaitu: Papua I berpusat di Jayapura; Papua II

berpusat di Wamena; Papua III berpusat di Enarotali (yang dimekarkan menjadi tiga wilayah

pada tahun 2006); Indonesia Timur I berpusat di Makassar; Indonesia Timur II berpusat di

Kupang (yang dimekarkan menjadi dua wilayah pada tahun 2001); Sulawesi Utara berpusat di

Manado; Kalimantan Timur berpusat di Samarinda; Kalimantan Barat berpusat di Pontianak;

Jawa-Sumatera berpusat di Jakarta Utara dan Kalimantan Tengah-Selatan berpusat di Muara

Teweh (merupakan wilayah termuda, yang baru diresmikan pada Konferensi Nasional V tahun

2001 di Makassar). MASIH ADA PELUANG MEMBERITAKAN INJIL – dengan kekuatan

penuh secara bersama-sama. Selagi ada hidup, bekerjalah! – Selagi masih ada orang kafir,

beritakanlah! Selalu terbuka peluang untuk terus bekerja, melayani dan bersaksi sampai Yesus

datang. Organisasi GKII yang besar, tidak boleh menghambat peluang untuk Penginjilan.

TANTANGAN yang Menantang Berdasarkan Statistik GKII tahun 2007 – GKII saat ini memiliki 90 Daerah pelayanan di seluruh

Indonesia; Gereja Mandiri 2.455 Jemaat; Pos Penginjilan 998 Pos; Penganut 507.083 Jiwa

(Baptis 288.818 jiwa – Belum Baptis 217.865 jiwa); Pekerja aktif 3.161 Orang (Pendeta 2.187 –

Vicaris 216 – Evangelis 2.758). TANTANGAN paling menantang adalah PERASAAN PUAS

yang semu, karena merasa sudah cukup banyak dan KEMALASAN untuk melaksanakan Amanat

Agung Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 28:18-20 secara nyata. GKII ada karena mandat Tuhan

Yesus – PERGILAH! BERITAKANLAH INJIL KEPADA SEGALA BANGSA. GKII tetap

konsisten sepanjang masa menjadi agen transformasi kepada dunia sampai Kristus datang.

Page 46: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

14

BADAN PENGURUS PUSAT GKII KESATUAN

Tahun 1983 – 2011

Periode Pelayanan 1983 – 1987 Keputusan Konferensi Umum KINGMI Persekutuan tanggal 1-8 Februari 1983 di Wisma Kare,

Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, sekaligus disebut sebagai Konferensi Nasional I, menetapkan

dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang PERTAMA.

Ketua Umum : Pdt. Matias Abai

Ketua I : Pdt. Marthen Bulean Mongan, M.Min.

Sekretaris Umum : Pdt. Robert Hiroshi Kawet, BA.

Sekretaris I : Pdt. Reinold Suwu

Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, S.Th.

Bendahara Umum : Pdt. Luther Tubulau

Bendahara I : Pdt. Jacob Ungking

Bendahara II : Pdt. Sargius Markus Udis

Anggota-anggota : 1. Dekan STT Jaffray Ujung Pandang, Sulsel.

2. Direktur Penerbit Kalam Hidup Bandung.

Periode Pelayanan 1987 – 1991 Keputusan Konferensi Nasional II GKII Kesatuan tanggal 24-29 Agustus 1987 di Cibubur,

Jakarta, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KEDUA.

Ketua Umum : Pdt. Matias Abai, M.Min.

Ketua I : Pdt. Abraham Darmaun, B.Th.

Ketua II : Pdt. J.R. Khristiyanto, M.Min.

Sekretaris Umum : Paul Paksoal, B.Th.

Sekretaris I : Pdt. Yakob Tomatala, M.Div., MIS

Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, M.Div.

Bendahara Umum : Peter A. Dasong

Bendahara I : Ayub J. R. Daniel, MBA

Departemen Pendidikan : Pdt. DR. Peter Anggu

Departemen Penerbitan : Pdt. Urbanus Selan, M.Div., M.Th.

Departemen Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min.

Departemen Dana : Drs. Max Sumaraw

Rektor STT Jaffray : Pdt. DR. Peter Anggu

Direktur Kalam Hidup : Drs. Soemitro Onggosandjojo, MA

Ketua GKII Wilayah :

Kalbar : Pdt. Eliezer Pantan

Kaltim : Pdt. Jan Jurun, B.Th.

Jasum : Pdt. J.R. Khristiyanto, M.Min.

KINGMIT : Pdt. Basthian Oubain

Irian Jaya : Pdt. Ruben Magai

Bahtera Injil : Pdt. Paul M. Suoth

Page 47: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

15

Periode Pelayanan 1991 – 1996 Keputusan Konferensi Nasional III GKII Kesatuan Tahun 1991 di Hotel Patrisia, Denpasar Bali,

menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KETIGA.

Ketua Umum : Pdt. Matias Abai, M.Min.

Ketua I : Pdt. Abraham Darmaun, S.Th.

Ketua II : Pdt. Markus Gontji Tembang, S.Th.

Sekretaris Umum : Pdt. Reinold Suwu, S.Th.

Sekretaris I : Pdt. Yunny Jones Akal, M.Div.

Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, M.Div.

Bendahara Umum : Pdt. Sulaiman Yunus, B.Th.

Bendahara I : Pdt. John Mellolo, M.Min.

Bendahara II : Pdt. Wayan Bukti Suplig, M.Div.

Ketua Dept. Pendidikan : Ny. DR. Ruth F. Selan

Ketua Dept. Penerbitan dan

Media/Yayasan Kalam Hidup : Pdt. DR. Urbanus Selan

Ketua Dept. Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min.

Ketua Dept. Dana : Theodorus S. Rusli

Ketua Dewan STT Jaffray : Theodorus S. Rusli

Ketua STT Jaffray : Pdt. DR. Peter Anggu

Direktur Kalam Hidup : Pdt. John Darius Raya, Sm.Hk.

Anggota : Ketua Wilayah GKII Irian Jaya

Ketua Wilayah GKII INTIM

Ketua Wilayah GKII Kaltim

Ketua Wilayah GKII Kalbar

Ketua Wilayah GKII Jasum

Penasihat Bidang Teologi : Pdt. Paul Nicholas Potu

Penasihat Bidang Hukum : Pdt. B.N. Tacoy, Sm.Hk.

Penasihat Bidang Oragnisasi : Drs. Philipus Gaing

Anggota Pengurus Pemuda GKII aras Nasional

Ketua : Ev. Kornelius Yunus, SH

Ev. Sebinus Luther

Pdt. Sulaiman Yunus, B.Th.

Sekretaris : Ev. Arlo W.J. Lolong

Triwanli Dolf

Bandahara : Ev. Nuryati, S.PAK.

Drs. Arie Moningka

Anggota Pengurus Perkawan GKII aras Nasional

Ketua : Ny. Maria F. Abai

Wakil Ketua : Ny. Magdalena Tomatala, M.Div.

Sekretaris : Ny. Piskila Paksoal

Wakil Sekretaris : Ny. Alesrunia Sulaiman

Bendahara : Ny. Mientje Pasorong

Wakil Bendahara : Ny. E.A. Daniel

Page 48: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

16

Periode Pelayanan 1996 – 2001 Keputusan Konferensi Nasional IV GKII Kesatuan tanggal 9-13 Juli 1996 di Wisma Pantekosta,

Jakarta Utara, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang

KEEMPAT.

Penasihat

Penasihat Bidang Teologi : Pdt. DR. Matias Abai

Penasihat Bidang Organisasi : Drs. Philipus Gaing

Penasihat Bidang Hukum : Pdt. B.N. Tacoy, Sm.Hk.

Badan Pengurus

Ketua Umum : Pdt. Basthian Oubain, M.Div.

Wakil Ketua I : Pdt. Piet Kanter, M.Min.

Wakil Ketua II : Pdt. Abraham Darmaun, M.Div.

Sekretaris Umum : Pdt. Reinold Suwu, MA

Sekretaris I : Pdt. DR. Yunny Jones Akal

Sekretaris II : Drs. Arie Moningka, M.Sc.

Bendahara Umum : Ayub J.R. Daniel, MBA

Bendahara I : Drs. Jerry Ph. Wamea

Bendahara II : Pdt. Drs. Jerry Rumahlatu, M.Th.

Ketua Dept Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min

Ketua Dept. Pendidikan : Ny. DR. Ruth F. Selan

Ketua Dept. Kelembagaan : Pdt. DR. Urbanus Selan

Ketua Dept. Sosial : Pdt. Piet Kanter, M.Min.

Ketua Dept. Litbang : Pdt. DR. Benny Giay

Ketua Dept. Pemuda : Pdt. Arlo W.J. Lolong, S.Th.

Ketua Dept. Perkawan : Ny. DR. Pdt. Magdalena Tomatala

Ketua Dept. PWJ : Pdt. DR. Sadrak Kurang

Ketua Dept. Dana : Soedjono Oesman

Anggota-Anggota

Ketua GKII Wilayah Papua : Pdt. John Gobay, S.Th.

Ketua GKII Wilayah InTim : Pdt. I Nyoman Enos, S.Th.

Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berty Kambey, B.Th.

Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Elly Djuk, M.Div.

Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Dimianus Simson, M.Div.

Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Jan Jurun, S.Th.

Ketua GKII Kord Kalteng/sel : Pdt. Hareanto

Badan Pemeriksa Keuangan

Ketua : Peter Slamet Sugiarto, SE

Sekretaris : Ny. Esther Saniwa Pasorong, SE

Anggota : Pdt. DR. Drs. Max N. Sumaraw

Page 49: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

17

Periode Pelayanan 2001 – 2006 Keputusan Konferensi Nasional V GKII Kesatuan tanggal 10-15 Juli 2001 di Pusdiklat TKI

Yayasan Darussalam, Makassar Sulsel, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII

Kesatuan yang KELIMA.

Ketua Umum : Pdt. DR. Yakob Tomatala

Ketua I : Pdt. DR. Sadrak Kurang

Ketua II : Pdt. Paul Paksoal, M.Div.

Sekretaris Umum : Pdt. George Marso Daniel, M.Div.

Sekretaris I : Pdt. Obed Nego Mauri

Sekretaris II : Drs. Arie Moningka, M.Sc.

Bendahara Umum : Jacob Darmaun

Bendahara I : Ny. Tien Banatau

Bendahara II : Victor Djoha

Ketua Dept. Perkauan : Pdt. DR. Magdalena Tomatala

Ketua Dept. Pemuda : Pdt. Leonard Sumule, MA

Ketua Dept. Anak-Remaja : Ev. Ivonne Petti Palar, S.Th.

Anggota Ex-Officio :

Ketua STT Jaffray Makassar : Pdt. DR. Sadrak Kurang

Rektor IFTKJ Jakarta : Pdt. DR. Yunny Jones Akal

Direktur Yay. Kalam Hidup : Pdt. John Darius Raya, Sm.Hk.

Ketua LP2KI2 : Soejono Oesman

Ketua YSKP GKII : Toto Setyoadi Murdiono

Ketua GKII Wilayah Papua : Pdt. John Gobay, S.Th/Pdt. Geradus Adi, M.Div.

Ketua GKII Wilayah Intim I : Pdt. Yohanes Hassan, S.PAK

Ketua GKII Wilayah Intim II : Pdt. I Nyoman Enos, MA

Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berthy J. Kambey, B.Th.

Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Elly Djuk, M.Div.

Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Dimianus Simson, M.Div./Pdt. Sebinus Luther, MCL.

Ketua GKII Wil. Kalteng/Sel : Pdt. Hareanto

Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Jan Jurun, S.Th.

Penasihat-Penasihat

Ketua Badan Penasihat : Drs. Philipus Gaing

Penasihat Bidang Teologi & Agama : Pdt. Basthian Oubain, M.Div.

Pdt. Josias Tebay, S.Th.

Pdt. Charles Wesley Kamasi, S.Th.

Pdt. DR. Peter Anggu

Penasihat Bidang Hukum : Rudiyantho, SH

Penasihat Bidang Ekonomi & Pemb : Mesakh Abednego Dupe

Faisal Kusnan

Peter Slamet Sugiarto, SE

Ayub J.R. Daniel, MBA

Penasihat Bidang Pemerintahan, : Drs. Marthen Billa, MM

Sosial & Politik Pdt. DR. Drs. Benny Giay

Drs. Elyakim Simon Djalil

Pdt. DR. Drs. Max N. Sumaraw

Page 50: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

18

Periode Pelayanan 2006 – 2011 Keputusan Konferensi Nasional VI GKII Kesatuan tanggal 20-24 Maret 2006 di Wisma Kinasih,

Caringin Bogor – Jawa Barat, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan

yang KEENAM.

Ketua Umum : Pdt. Paul Paksoal, M.Div.

Ketua I : Pdt. DR. Yunny Jones Akal

Ketua II : Pdt. I Nyoman Enos, MA

Sekretaris Umum : Pdt. DR. George Marso Daniel

Sekretaris I : Timotius Tumbur Simbolon, SH

Sekretaris II : Pdt. John M. Gobay, M.Si.

Bendahara Umum : Jacob Darmaun, S.Th.

Bendahara I : Pdt. John Frans B. Pah, S.Th.

Bendahara II : Drs. Parris Paulus, MBA

Ketua Dept. Perempuan : Pdt. Priskila Paksoal, M.Div.

Ketua Dept. Pemuda : Ev. Selvester Melanton Tacoy, M.Div.

Ketua Dept. Anak-Remaja : Ev. Ivonne Petti Palar, MA

Ketua Dept. Profesional : dr. Franky Sientoro, Sp.A

Ketua Dept. Pria : Pdt. Charles Wesley Kamasi, S.Th.

Penasihat : Pdt. DR. Yakob Tomatala

Pdt. DR. Peter Anggu

Drs. Philipus Gaing

Anggota Ex-Officio :

Rektor IFTK Jaffray Jakarta : Pdt. DR. Drs. Jerry Rumahlattu

Ketua STFT Jaffray Makasar : Pdt. DR. Daniel Ronda

Ketua Yayasan/Direktur

Kalam Hidup, Bandung : Pdt. Robert Pesiwarissa, S.Th.

Ketua Yayasan Pangestu : Pdt. John Mellolo, M.Div.

Ketua Yayasan Pend.Jaffray : Ny. Merry Mulyadi Chandra, SE

Ketua YSKP GKII : Toto Setyoadi Murdiono

Ketua LP2KI2 : dr. Franky Sientoro, Sp.A

Ketua GKII Wilayah Papua I : Pdt. Karel Maniani, S.Th.

Ketua GKII Wilayah Papua II: Pdt. Niko Wakerkwa, S.Th.

Ketua GKII Wil. Papua III : Pdt. Yahuda Bunay, MA

Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Loly Dungau, M.Th./Pdt. Luther Ujung, M.Th.

Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Sebinus Luther, MCL

Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Reinold Suwu, MA

Ketua GKII Wilayah Intim I : Pdt. Yohanes Hassan, S.PAK

Ketua GKII Wilayah Intim II : Pdt. Zadrak J. Dupe, MA

Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berthy J. Kambey, MA

Ketua GKII Wil.Kalteng/sel : Pdt. Hussain Shahz Diman

Page 51: KEKRISTENAN PADA ABAD KE-19 · agama Islam. Ketika Kekristenan datang, masih sangat besar peluang untuk menyebar-luaskannya kepada penduduk. Tetapi banyak contoh betapa peluang yang

Ringkasan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia – Anggota PGI ke-85; Anggota PGLII ke-5

Dirangkum oleh DR. George M. Daniel – Sekretaris Umum GKII pada HUT GKII ke-80 (10/2/2008)

19

Pada Usianya yang ke-80 tahun,

tepatnya pada tanggal 10 Februari 2008

Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang berpusat di Jalan Jambrut No. 24.

(Kramat VIII) Jakarta Pusat 10430 – dengan 10 Wilayah Pelayanan; Papua I, Papua

II, Papua III, Sulawesi Utara, Indonesia Timur I, Indonesia Timur II, Kalimantan

Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah/Selatan,

dan Jawa- Sumatera.

BERKOMITMEN untuk terus melayani dan bekerja untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus – Raja

yang segera datang. Sebagai wujud dari semangat bersama untuk memberitakan

Injil, pada periode pelayanan 2006 – 2011 disepakati bersama Tema dan sub-tema

nasional seperti di bawah ini:

THEMA NASIONAL:

”TRANSFORMASI DUNIA DENGAN KUASA KRISTUS YANG BANGKIT”

(WAHYU 21 : 5).

SUB-THEMA:

”GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA DENGAN ROH YANG MENYALA-

NYALA SIAP MENJADI ALAT PEMBAHARUAN UNTUK MEMBAWA

SEJAHTERA DALAM SEGALA BIDANG KEHIDUPAN”

Silahkan Mengunjungi Kantor Pusat Gereja Kemah Injil Indonesia melalui alamat berikut ini:

Jln. Jambrut (Kramat VIII) No. 24 Jakarta Pusat 10430; Telepon +62 21-31902510;

Fax.: +62 21-3142148; E-mail: [email protected] – Website: http://www.kemah-injil.org

Alamat-alamat GKII aras Wilayah

GKII Wilayah Kaltim: Jl. Tekukur No. 76 Samarinda, Telp. 0541–733447; GKII Wilayah

Kalbar: Jln. Imam Bonjol Kompleks Waduk No. 47 Pontianak 78122, Telp. 0561 – 582904;

GKII Wilayah Intim I: Jln. Perintis Kemerdekaan 14 No. 9 Km. 11 Tamalanrea MAKASSAR

90245, Telp. 0411 – 581664; GKII Wilayah Intim II: Jln. Eltari II No. 85 KUPANG, NTT

85111, Telp. 0361 – 772855; GKII Wilayah Sulawesi Utara: Kompleks Sapta Marga V/50

Ranomut Manado 95128, Telp. 0431 – 857208; GKII Wilayah Jawa Sumatera: Jl. Balet Blok

M No. 1 BCS Kelapa Gading, Jakarta 14240, Telp. 021 – 4526391; GKII Wilayah Kalteng/Sel:

Jln. Anggrek No. 19/21 RT 20 Muara Teweh 73811, Telp. 0519 – 23430,. ; GKII Wilayah

Papua I: Jl. Sam Ratulangi No. 13 Jayapura, Telp. 0967 – 532053; GKII Wilayah Papua II:

Office PHMC Dept., Kuala Kencana Timika, Telp. 0813 44239914; GKII Wilayah Papua III:

d/a. Pdt. John M. Gobay, M.Si., Jl. Gereja MORIA No. 70 Kotaraja Dalam Jayapura, Telp.

081342265914;