ipelaporan ipe tipus dan pengkajian

Upload: divaviya

Post on 06-Jul-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    1/42

    LAPORAN KASUS KELOLAAN INTERPROFESIONAL EDUCATION PADA

    PASIEN PNEUMONIA

    DI BANGSAL MELATI 2 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

    Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kelompok 

    Stase Keperawatan Anak 

    Disusun oleh :

    1. Atika Pretty Amalia (15!"#$!%K&1%!5'

    ). Puti Damayanti (15!"#$'1K&1%!5*

    !. Putri +ka Su,iarti (15!"#$!$K&1%!5)

    '. Tiara +n,ah Anggani (15!"#$%*K&1%!"1

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2016

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    2/42

    BAB 1

    TINJAUAN PUSTAKA PNEUMONIA

    1. D+-/S

    Pneumonia a,alah pera,angan yang mengenai parenkim paru0 ,istal ,ari

     bronkiolus terminalis yang menakup bronkiolus respiratorius0 ,an al2eoli0 serta

    menimbulkan konsoli,asi 3aringan paru ,an gangguan pertukaran gas setempat.

    Pneumonia a,alah proses in4eksi akut yang mengenai 3aringan paruparu atau al2eoli.

    Pneumonia a,alah penyakit in4lamasi pa,a paru yang ,iirikan ,engan a,anya

    konsoli,asi akibat eksu,at yang masuk ,alam area al2eoli. (A6ton 7 -ugate0 1""!.

    Mengingat a,anya perubahan pathogen yang menyebabkan pneumonia0 maka

    ,apat ,iklasi4ikasikan sebagai berikut:

    • 8ommunitya9uire, pneumonia0 ,imulai sebagai penyakit pernapasan umum ,an

     bisa berkembang men3a,i pneumonia.

    • Pneumonia streptooal merupakan organisme penyebab umum. Tipe pneumonia ini

     biasanya menimpa kalangan anakanak atau kalangan orang tua.

    • ospitala9uire pneumonia0 ,ikenal sebagai pneumonia nosokomial. ;rganisme

    seperti aeruginosa pseu,omonas0 klebsiella0 atau aureus stapiloous0 merupakan

     bakteri umum penyebab hospitala9uire, pneumonia.

    • irus n4luensa

    A,eno2irus

    ?hino2irus

    ?ubeola

    >arisella

    Mioplasma (pa,a anak yang relati4 besar

    Pneumoous

    Streptoous

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    3/42

    Staphiloous

    !. TA/DA ,an =+@A

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    4/42

    Pneumonia kemungkinan ,itularkan oleh ,roplet pernapasan yang terin4eksi0 melalui

    kontak ,ari in,i2i,u ke in,i2i,u. Pasien ,apat ,iperiksa terha,ap antibo,i mikoplasma.

    n4lamasi in4iltrat lebih kepa,a interstisial ketimbang al2eolar. Pneumonia ini menyebar ke

    seluruh saluran pernapasan0 termasuk bronkiolus. Seara umum0 pneumonia ini mempunyai

    iriiri bronkopneumonia. Sakit telinga ,an miringitis bulous merupakan hal yang umum

    ter3a,i. Pneumonia atipikal ,apat menimbulkan masalahmasalah yang sama baik ,alam

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    5/42

    2entilasi maupun ,i4usi seperti yang ,iuraikan ,alam pneumonia bakterial.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    6/42

    5. MA/-+STAS K

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    7/42

    Pneumonia bakterial (atau pneumokokus seara khas ,iawali ,engan awitan

    menggigil0 ,emam yang timbul ,engan epat (!"05o8 sampai '#05o80 ,an nyeri ,a,a yang

    terasa ,itusuktusuk yang ,ietuskan oleh bernapas ,an batuk. Pasien sangat sakit ,engan

    takipnea sangat 3elas ()5 sampai '5 kalimenit ,isertai ,engan pernapasan men,engkur0

     pernapasan uping hi,ung0 ,an penggunaan otototot aksesori pernapasan.

    Pneumonia atipikal beragam ,alam ge3alanya0 tergantung pa,a organisme penyebab. anyak 

     pasien mengalami in4eksi saluran pernapasan atas (kongesti nasal0 sakit tenggorok0 ,an

    awitan ge3ala pneumonianya bertahap. =e3ala yang menon3ol a,alah sakit kepala0 ,emam

    tingkat ren,ah0 nyeri pleuritis0 mialgia0 ruam0 ,an 4aringitis. Setelah beberapa hari0 sputum

    mukoi, atau mukopurulen ,ikeluarkan.

     /a,i epat ,an bersambungan (boun,ing. /a,i biasanya meningkat sekitar 1#

    kalimenit untuk setiap kenaikan satu ,era3at 8elius. ra,ikar,ia relati4 untuk suatu ,emam

    tingkatan tertentu ,apat menan,akan in4eksi 2irus0 in4eksi myoplasma0 atau in4eksi ,engan

    spesies

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    8/42

    ini. Sangat sulit untuk men,eteksi perubahan yang halus pa,a kon,isi mereka karena mereka

    telah mengalami gangguan 4ungsi paru yang serius.

    $. P+M+?KSAA/ P+/&/@A/=

    Peme!"#$$% R$&!'(')!#

    Pola ra,iologis ,apat berupa pneumonia al2eolar ,engan gambaran air bronhogram

    (airspae ,isease misalnya oleh Streptoous pneumoniae bronkopneumonia

    (segmental ,isease oleh antara lain staphyloous0 2irus atau mikoplasma ,an

     pneumonia interstisial (interstitial ,isease oleh 2irus ,an mikoplasma. Distribusi in4iltrat

     pa,a segmen apikal lobus bawah atau in4erior lobus atas sugesti4 untuk kuman aspirasi.

    Tetapi pa,a pasien yang ti,ak sa,ar0 lokasi ini bisa ,imana sa3a. n4iltrat ,i lobus atas

    sering ,itimbulkan Klebsiella0 tuberkulosis atau amiloi,osis. Pa,a lobus bawah ,apat

    ter3a,i in4iltrat akibat Staphyloous atau bakteriemia.

    Peme!"#$$% L$*'$+'!,m

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    9/42

    Pneumonia mikoplasma memberikan respons terha,ap eritromisin0 tetrasiklin0 ,an

    ,eri2at tetrasiklin (,oksisiklin. Pneumonia atipikal lainnya mempunyai penyebab 2irus0 ,an

    kebanyakan ti,ak memberikan respons terha,ap antimikrobial. Pneumoystis arinii

    memberikan respons terha,ap pentami,in ,an trimetropimsul4ametoksaEol (atrim0 TMP

    SMF. nhalasi lembab0 hangat sangat membantu ,alam menghilangkan iritasi bronkial.

    Asuhan keperawatan ,an pengobatan (,engan pengeualian terapi antimikrobial sama

    ,engan yang ,iberikan untuk pasien yang mengalami pneumonia akibat bakteri.

    Pasien men3alani tirah baring sampai in4eksi menun3ukkan tan,atan,a penyembuhan. @ika

    ,irawat ,i ?S0 pasien ,iamati ,engan ermat ,an seara kontinu sampai kon,isi klinis

    membaik.

    @ika ter3a,i hipoksemia0 pasien ,iberikan oksigen. Analisis gas ,arah arteri ,ilakukan

    untuk menentukan kebutuhan akan oksigen ,an untuk menge2aluasi kee4ekti4an terapi

    oksigen. ;ksigen ,engan konsentrasi tinggi merupakan kontrain,ikasi pa,a pasien ,engan

    PP;M karena oksigen ini ,apat memperburuk 2entilasi al2eolar ,engan menggantikan

    ,orongan 2entilasi yang masih tersisa ,an mengarah pa,a ,ekompensasi. Tin,akan ,ukungan

     pernapasan seperti intubasi en,otrakeal0 inspirasi oksigen konsentrasi tinggi0 2entilasi

    mekanis0 ,an tekanan ekspirasi akhir positi4 (P++P mungkin ,iperlukan untuk beberapa

     pasien tersebut.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    10/42

    TINJAUAN PUSTAKA CEREBRAL PALSY

    A. DEFINISI

    8erebral palsy ialah suatu gangguan nonspesi4ik yang ,isebabkan oleh

    abnormalitas system motor pirami,a (motor kortek0basal ganglia ,an otak 

    keilyang ,itan,ai ,engan kerusakan pergerakan ,an postur pa,a serangan

    awal. (Suria,i Skep : )##$0hal )!)*

    8erebral palsy a,alah kerusakan 3aringan otak yang kekal ,an ti,ak 

     progresi40ter3a,i pa,a waktu masih mu,a (se3ak ,ilahirkan sertamerintangi

     perkembangan otak normal ,enga gambaran klinik ,apat berubah selama hi,up ,an

    menun3ukkan kelainan ,alam sikap ,an pergerakan0,isertai kelainan neurologis

     berupa kelumpuhan spastis 0gangguan ganglia basal ,an sebelum 3uga kelainan

    mental. (/gastiyah : )###0hal 5'5$

    8erebral palsy ialah suatu gangguan atau kelainan yang ter3a,i pa,a suatu kurun

    waktu ,alam perkembangan anak0mengenai selsel motorik ,i,alam susunan sara4 

     pusat0bersi4at kronik ,an ti,ak progresi4 akibat kelainan atau aat pa,a 3aringan

    otak yang belum selesai pertumbuhannya. (Gulianto:

    )###0http: www.me,iastore .om

    B. ETIOLOGI

    Penyebab 8erebral palsy ,apat ,ibagi men3a,i ,alam ! bagian :

    1. Pranatal

    a. n4eksi intrauterin T;?80 si4ilis0 rubella0 toksoplasmosis0 ,an

    sitomegalo2irus

     b. ?a,iasi

    . As4iksia intrauterin (abrupsio plasenta pre2ia0anoksia maternal0kelainan

    umbilius0per,arahan plasenta0ibu hipertensi0,an lainlain

    ,. Toksemia gra4i,arum

    ). Perinatal

    a Anoksiahipoksia

    Penyebab terbanyak ,itemukan ,alam masa perinatal ialah i,era otak. Kea,aan

    inilah yang menyebabkan ter3a,inya anoksia. al ,emikian ter,apat pa,akea,aan presentasi bayi abnoemal0 ,isproporsi se4alopel2ik0 partus lama0

    http://www.medicastore/http://www.medicastore/http://www.medicastore/

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    11/42

     plasenta pre2ia0 in4eksi plasenta0 partus menggunakan bantuan alat tertentu ,an

    lahir ,engan seksio sesar.

     b Per,arahan otak 

    Per,arahan ,an anoksia ,apat ter3a,i bersamasama0 sehingga sukar 

    membe,akannya0 misalnya per,arahan yang mengelilingi batang otak0

    mengganggu pusat pernapasan ,an pere,aran ,arah sehingga ter3a,i anoksia.

    Per,arahan ,apat ter3a,i ,i ruang subaraknoi, ,an menyebabkan penyumbatan

    8SS sehingga mangakibatkan hi,rose4alus.Per,arahan ,i ruangsub,ural ,apat

    menekan korteks serebri sehingga timbul kelumpuhan spastis.

    Prematuritas

    ayi kurang bulan mempunyai kemungkinan men,erita pen,arahan otak lebih

     banyak ,iban,ingkan ,engan bayi ukup bulan0 karena pembuluh ,arah0 enEim0

    4ator pembekuan ,arah ,an lainlain masih belum sempurna.

    , kterus

    kterus pa,a masa neonatus ,apat menyebabkan kerusakan 3aringan otak yang

    kekal akibat masuknya bilirubin ke ganglia basal0 misalnya pa,a kelainan

    inkompatibilitas golongan ,arah.

    e Meningitis purulenta

    Meningitis purulenta pa,a masa bayi bila terlambat atau ti,ak tepat

     pengobatannya akan mengakibatkan ge3ala sisa berupa palsi serebral.

    !. Postnatal

    a. Trauma kepala

     b. Meningitisense4alitis yang ter3a,i $ bulan pertama kehi,upan

    . ?aun : logam berat

    ,.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    12/42

    kehi,upan sampai ) tahun.(agbreg ,kk01"*50atau sampai 5 tahun kehi,upan

    (lair ,an Stanley01"%)0atau sampai 1$ tahun (Perlstein0o,01"$'

    C. GEJALA

    =e3ala biasanya timbul sebelum anak berumur ) tahun ,an pa,a kasus yang

     berat0bisa munul pa,a saat anak berumur ! bulan. =e3alanya ber2ariasi0mulai ,ari

    ke3anggalan yang ti,ak tampak nyata sampai kekakuan yang berat0yang

    menyebabkan bentuk lengan ,an tungkai sehingga anak harus memakai kursi ro,a.

    8erebral palsy Dibagi men3a,i ' kelompok :

    1. Tipe spasti atau pyrami,al (5#H ,ari semua kasus 8P0otototot men3a,i

    kaku ,an lemah

    Pa,a tipe ini ge3ala yang hampir selalu a,a a,alah :

    a. pertoni (4enomena pisau lipat

     b. iperre4leksi yag ,isertai klonus

    . Keen,erungan timbul kontraktur 

    ,. ?e4le6 patologis

    Seara topogra4i ,istribusi tipe ini a,alah sebagai berikut :a. emiplegia apabila mengenai anggota gerak sisi yang sama

     b. Spastik ,iplegia0 mengenai keempat anggota gerak0 anggota gerak 

    atas se,ikit lebih berat.

    . Kua,riplegi0 mengenai keempat anggota gerak0 anggota gerak atas

    se,ikit lebih berat.

    ,. Monopologi0 bila hanya satu anggota gerak.

    e. Triplegi apabila mengenai satu anggota gerak atas ,an ,ua anggota

    gerak bawah0 biasanya merupakn 2arian ,an kua,riplegi.

    ). Tipe ,isginetik (koreatetoi,0)#H ,ari semua kassus 8P0otot

    lengan0tungkai ,an ba,an seara spontan bergerak perlahan0menggeliat ,an

    tak terken,alitetapi bisa 3uga timbul gerakan yang kasar ,an menge3ang.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    13/42

    !. Tipe ataksik0 (1#H ,ari ,emua kasus 8Pter,iri ,ari tremor0langkah yang

    goyah ,engan ke,ua tungkai terpisah 3auh0 gangguan kooor,inasi ,an

    gerakan abnormal.

    '. Tipe 8ampuran ()#H ,ari semua kasus 8P0merupakan gabungan ,ari )

     3enis ,iatas 0yang sering ,itemukan a,alah gabungan ,ari tipe spastik ,an

    koreoatetoi,.

    er,asarkan ,era3at kemampuan 4ungsional :

    1. ?ingan :

    Pen,erita masih bisa melakukan peker3aanakti4itas seharihari sehingga

    sama sekali ti,ak atau hanya se,ikit sekali membutuhkan bantuan khusus.

    ). Se,ang

    Akti4itas sangat terbatas.pen,erita membutuhkan bermaammaam

     bantuan khusus atau pen,i,ikan khusus agar ,apat mengurus ,irinya

    sen,iri0,apat bergerak ,an berbiara. Dengan pertolongan seara

    khusus0,iharapkan pen,erita ,apat mengurus ,iri sen,iri0ber3alan atau

     berbiara sehingga ,apat bergerak0bergaul 0hi,up ,i tengah masyarsakat,engan baik.

    !. erat

    Pen,erita sama sekali ti,ak bisa melakukan akti4itas 4isik ,an ti,ak 

    mungkin ,apat hi,up tanpa pertolongan orang lain. Pertolongan atau

     pen,i,ikan khusus yang ,iberikan sangat se,ikit hasilnya.sebaiknya

     pen,erita seperti ini ,itampung ,engan retar,asi mental berat0atau yang

    akan menimbulkan gangguan sosialemosional baik bagi keluarganya

    maupun lingkungannya.

    =e3ala lain yang 3uga bisa ,imukan pa,a 8P :

    1. Keer,asan ,ibawah normal

    ). Keterbelakangan mental

    !. Ke3angepilepsy (trauma pa,a tipe spastik

    '. =angguan menghisap atau makan

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    14/42

    5. Perna4asan yang ti,ak teratur 

    $. =angguan perkembangan kemampauan motorik (misalnya menggapai

    sesuatu0 ,u,uk0 berguling0 merangkak0 ber3alan

    *. =angguan berbiara (,isatria

    %. =angguan penglihatan

    ". =angguan pen,engaran

    1#. Kontraktur persen,ian

    11. =erakan men3a,i terbatas

    D. MANIFESTASI KLINIS

    Mani4estasi klinis erebral palsy tergantung ,ari bagian ,an luas 3aringan otak 

    yang mengalami kerusakan :

    a. Spastisitas

    Ter,apat peninggian tonus otot ,an re4leks yang ,isertai ,engan klonus ,an

    re4lek abinski yang positi4. Tonus otot yang meninggi itu menetap ,an ti,ak 

    hilang meskipun pen,erita ,alam kea,aan ti,ur. Peninggian tonus ini ti,ak sama

    ,era3atnya pa,a suatu gabungan otot0 karena itu tampak si4at yang khas ,engan

    keen,erungan ter3a,i kontraktur0 misalnya lengan ,alam a,uksi0 4leksi pa,a

    sen,i siku ,an pergelangan tangan ,alam pronasi serta 3ari3ari ,alam 4leksi

    sehingga posisi ibu 3ari melintang ,i telapak tangan. Tungkai ,alam sikap a,uksi0

    4leksi pa,a sen,i paha ,an lutut0 kaki ,alam 4lesi plantar ,an telapak kaki

     berputar ke ,alam. Toni nek re4le6 ,an re4leks neonatal menghilang pa,a

    waktunya. Kerusakan biasanya terletak ,i traktus kortikospinalis.

    entuk kelumpuhan spastisitas tergantung kepa,a letak ,an besarnya

    kerusakan yaitu monoplegia/ monoparesis. Kelumpuhan keempat anggota gerak0tetapi salah satu anggota gerak lebih hebat ,ari yang lainnya hemiplegia/ 

    hemiparesis a,alah kelumpuhan lengan ,an tungkai ,ipihak yang sama diplegia/ 

    diparesis a,alah kelumpuhan keempat anggota gerak tetapi tungkai lebih hebat

    ,aripa,a lengan tetraplegia/ tetraparesis a,alah kelimpuhan keempat anggota

    gerak0 lengan lebih atau sama hebatnya ,iban,ingkan ,engan tungkai.

     b. Tonus otot yang berubah

    ayi pa,a golongan ini0 pa,a usia bulan pertama tampak 4leksi, (lemas ,an

     berbaring seperti ko,ok terlentang sehingga tampak seperti kelainan pa,a lower 

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    15/42

    motor neuron. Men3elang umur 1 tahun barulah ter3a,i perubahan tonus otot ,ari

    ren,ah hingga tinggi. ila ,ibiarkan berbaring tampak 4leksi, ,an sikapnya

    seperti ko,ok terlentang0 tetapi bila ,irangsang atau mulai ,iperiksa otot tonusnya

     berubah men3a,i spastis0 ?e4leks otot yang normal ,an re4leks babinski negati40

    tetapi yang khas ialah re4elek neonatal ,an toni nek re4le6 menetap. Kerusakan

     biasanya terletak ,i batang otak ,an ,isebabkan oleh a4iksia perinatal atau ikterus.

    . Koreoatetosis

    Kelainan yang khas yaitu sikap yang abnormal ,engan pergerakan yang ter3a,i

    ,engan sen,irinya (in2oluntary mo2ement. Pa,a $ bulan pertama tampak 4laksi,0

    tetapa sesu,ah itu barulah munul kelainan tersebut. ?e4leks neonatal menetap

    ,an tampak a,anya perubahan tonus otot. Dapat timbul 3uga ge3ala spastisitas ,an

    ataksia0 kerusakan terletak ,iganglia basal ,isebabkan oleh as4iksia berat atau

    ikterus kern pa,a masa neonatus.

    ,. Ataksia

    Ataksia a,alah gangguan koor,inasi. ayi ,alam golongan ini biasanya 4laksi,

    ,an menun3ukan perkembangan motorik yang lambat. Kehilangan keseimbangan

    tamapak bila mulai bela3ar ,u,uk. Mulai ber3alan sangat lambat ,an semua

     pergerakan anggung ,an kaku. Kerusakan terletak ,iserebelum.

    e. =angguan pen,engaran

    Ter,apat 51#H anak ,engan serebral palsi. =angguan berupa kelainan

    neurogen terutama persepsi na,i tinggi0 sehingga sulit menangkap katakata.

    Ter,apat pa,a golongan koreoatetosis.

    4. =angguan biara

    Disebabkan oleh gangguan pen,engaran atau retra,asi mental. =erakan yang

    ter3a,i ,engan sen,irinya ,ibibir ,an li,ah menyebabkan sukar mengontrol otot

    otot tersebut sehingga anak sulit membentuk katakata ,an sering tampak anak 

     berliur.

    g. =angguan mata

    =angguan mata biasanya berupa strabismus kon2ergen ,an

    kelainan re4raksi.pa,a kea,aan as4iksia yang berat ,apat ter3a,i katarak.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    16/42

    E. PATOFISIOLOGI

    A,anya mal4ormasi pa,a otak0 penyumbatan pa,a 2askuler0 atropi0 hilangnya

    neuron ,an ,egenerasi laminar akan menimbulkan narrower gry, saluran suli ,an

     berat otak ren,ah.

    Ano6ia merupakan penyebab yang berarti ,engan kerusakan otak0 atau

    sekun,er ,ari penyebab mekanisme yang lain. 8P (8erebral Palsy ,apat ,ikaitkan

    ,engan premature yaitu spasti ,isplegia yang ,isebabkan oleh hypoxic

    infarction atau hemorrhage ,alam 2entrikel.

    Type athetoid / dyskenetik ,isebabkan oleh kerniterus ,an penyakit hemolitik 

     pa,a bayi baru lahir0 a,anya pigmen ber,eposit ,alam basal ganglia ,an beberapa

    sara4 nulei ranial. Selain itu 3uga ,apat ter3a,i bila gangsal banglia mengalami

    in3ury yang ,itan,ai ,engan i,ak terkontrol pergerakan yang ti,ak ,osa,ari ,an

    lambat.

    Type CP himepharetic, karena trauma pa,a kortek atau 8>A pa,a arteri

    erebral tengah. 8erebral hypoplasia hipogliemia neonatal ,ihubungkan ,engan

    ata6ia 8P.

    Spasti 8P yang paling sering ,an melibatkan kerusakan pa,a motor korteksyang paling ,itan,ai ,engan ketegangan otot ,an hiperresponsi4. ?e4leks ten,on

    yang ,alam akan meningkatkan ,an menstimulasi yang ,apat menyebabkan

     pergerakan sentakan yang tibatiba pa,a se,ikit atau semua ektermitas.

    Ata6i 8P a,anya in3ury ,ari serebelum yang mana mengatur koor,inasi0

    keseimbangan ,an kinestik. Akan tampak pergerakan yang ti,ak terkoor,inasi pa,a

    ekstremitas aras bila anak memegang menggapai ben,a. A,a pergerakan berulang

    ,an epat namun minimal.

     Rigid / tremor / atonic CP ,itan,ai ,engan kekakuan pa,a ke,ua otot 4leksor 

    ,an ekstensor. Type ini mempunyai prognosis yang buruk karena a,a ,e4ormitas

    multiple yang terkait ,engan kurangnya pergerakan akti4.

    Seara umum cortical  ,an antropy cerebral menyebabkan beratnya

    kua,riparesis ,engan retar,asi mental ,an miroephaly.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    17/42

    F. PENGOBATAN TERAPI

    Tapi ti,ak ,apat ,isembuhkan ,an merupakan kelainan yang berlangsung

    seumur hi,up. Tetapi banyak hal yang ,apat ,ilakukan agar anak bisa hi,up

    seman,iri mungkin. Pengobatan yang ,ilakukan biasanya tergantung kepa,a ge3ala

    ,an bisa berupa:

    1. Terapi 4isik 

    ).

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    18/42

    • @ika telah ,iketahui bayi lahir ,engan resiko ter3a,i gangguan pa,a otak 

    walaupun selama ,i ruang perawatan ti,ak ter3a,i kelainan agar ,ipesankan

    kepa, orangtuaibunya 3ika melihat sikap bayi ti,ak normal supaya segera

    ,ibawa konsultasi ke ,okter.

    G. DIAGNOSA PENUNJANG

    1. Pemeriksaan mata ,an pen,engaran segera

    ,ilakukan setelah ,iagnosis sebral palsi ,i tegakkan.

    ). -ungsi lumbal harus ,ilakukan untuk  

    menyingkirkan kemungkinan penyebabnya suatu proses ,egenerati4. Pa,a serebral

     palsi. 8SS normal.

    !. Pemeriksaan +K= ,ilakukan pa,a pasien

    ke3ang atau pa,a golongan hemiparesis baik yang ,isertai ke3ang maupun yang

    ti,ak.

    '. -oto rontgen kepala.

    ). Penilaian psikologis perlu ,iker3akan untuk tingkat pen,i,ikan yang ,ibutuhkan.

    !. Pemeriksaan metobolik untuk menyingkirkan penyebablain ,ari reter,asi mental.

    H. KOMPLIKASI

    1. Ataksi

    ). Katarak 

    !. i,rosepalus

    I. PROGNOSIS

    Prognosis tergantung pa,a ge3ala ,an tipe sebral palsi. Prognosis paling baik pa,a ,era3at

    4ungsional yang ringan. Prognosis bertambah berat apabila ,isertai ,engan retar,asi mental0

     bangkitan ke3ang0 gangguan pengkiahatan ,an pen,engaran.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    19/42

    TINJAUAN PUSTAKA GI/I BURUK 

    A. DEFINISI

    Fat giEi (nutrien a,alah ikatan kimia yang ,iperlukan tubuh untuk melakukan

    4ungsinya0 yaitu menghasilkan energi0 membangun ,an memelihara 3aringan0 serta

    mengatur prosesproses kehi,upan. Makanan setelah ,ikonsumsi mengalami proses

     penernaan. ahan makanan ,iuraikan men3a,i Eat giEi atau nutrien. Fat tersebut

    selan3utnya ,iserap melalui ,in,ing usus ,an masuk ke,alam airan tubuh.

    Menurut Depkes ()##)0 status giEi merupakan tan,atan,a penampilan seseorang

    akibat keseimbangan antara pemasukan ,an pengeluaran Eat giEi yang berasal ,ari

     pangan yang ,ikonsumsi pa,a suatu saat ber,asarkan pa,a kategori ,an in,ikator yang

    ,igunakan.

    Dalam menetukan klasi4ikasi status giEi harus a,a ukuran baku yang sering ,isebut

    re4erene. aku antropometri yang sering ,igunakan ,i n,onesia a,alah Iorl, ealth

    ;rganiEation J /ational 8entre 4or ealth Statisti (I;/8S. er,asarkan baku

    I; /8S status giEi ,ibagi men3a,i empat :

    1. =iEi lebih untuk o2er weight0 termasuk kegemukan ,an obesitas.

    ). =iEi baik untuk well nourishe,.

    !. =iEi kurang untuk un,er weight yang menakup mil, ,an mo,erat0 P8M (Protein

    8alori Malnutrition ,isebut 3uga Protien +nergi Malnutrisi ( P+M atau (M+P

    Malnutrisi +nergi ,an Protein.

    Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita0 terutama ,i negaranegara

     berkembang. =e3ala kurang giEi ringan relati4 ti,ak 3elas0 hanya terlihat bahwa

     berat ba,an anak tersebut lebih ren,ah ,iban,ing anak seusianya. ?atarata berat

     ba,annya hanya sekitar $#%#H ,ari berat i,eal. A,apun iriiri klinis yang biasa

    menyertainya antara lain:

    Kenaikan berat ba,an berkurang0 terhenti0 atau bahkan menurun.

    &kuran lingkaran lengan atas menurun.

    Maturasi tulang terlambat.

    ?asio berat terha,ap tinggi0 normal atau en,erung menurun.

      Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.

    '. =iEi buruk untuk se2ere P8M0 termasuk marasmus0 marasmikkwasiorkor ,an

    kwasiorkor.

    a. Marasmus yaitu kea,aan kurang kalori0 ,engan tan,a ,an ge3ala:

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    20/42

    ba,an nampak sangat kurus seolaholah tulang hanya terbungkus kulit

    wa3ah seperti orang tua

    mu,ah menangisengeng ,an rewel

    kulit men3a,i keriput

    3aringan lemak subkutis sangat se,ikit sampai ti,ak a,a (baggy pantpakai

    elana longgar

    perut ekung0 ,an iga gambang

    sering,isertai penyakit in4eksi (umumnya kronis berulang

     b. Kwarshiorkor ialah ,e4isiensi protein yang ,isertai ,e4isiensi nutrien

    lainnya yang biasa ,i3umpai pa,a bayi masa ,isapih ,an anak prasekolah (balita.

     Tanda-tanda dan gejala adalah sebagai berikut:

    • Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung

    kaki sampai seluruh tubuh.

    • Perubahan Status mental

    • Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah

    dicabut tanpa rasa sakit, rontok

    • Wajah membulat dan sembab

    • Pandangan mata sau

    • Pembesaran hati

    • !elainan kulit berupa bercak merah muda ang meluas dan

    berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas

    . Marasmus kwashiorkor yaitu kea,aan peralihan antara marasmus ,an

    kwashiorkor.

    A,apun Tan,a ,an ge3ala ,ari giEi buruk tergantung ,ari 3enis nutrisi yang

    mengalami ,e4isiensi. Ialaupun ,emikian0 ge3ala umum ,ari giEi buruk a,alah:

    Kelelahan ,an kekurangan energy

    Pusing

    Sistem kekebalan tubuh yang ren,ah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan

    untuk melawan in4eksi

    Kulit yang kering ,an bersisik 

    =usi bengkak ,an ber,arah

    =igi yang membusuk 

    Sulit untuk berkonsentrasi ,an mempunyai reaksi yang lambat

    erat ba,an kurang

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    21/42

    Pertumbuhan yang lambat

    Kelemahan pa,a otot

    Perut kembung

    Tulang yang mu,ah patah Ter,apat masalah pa,a 4ungsi organ tubuh

    Klasi4ikasi M+P ,itetapkan ,engan patokan perban ,ingan berat ba,an terha,ap

    umur anak sebagai berikut:

    1. erat ba,an $#%#H stan,ar tanpa e,ema : giEi kurang (M+P ringan.

    ). erat ba,an $#%#H stan,ar ,engan e,ema : kwashiorkor (M+P berat.

    !. erat ba,an L$#H stan,ar tanpa e,ema : marasmus (M+P berat.

    '. erat ba,an L$#H stan,ar ,engan e,ema : marasmik kwashiorkor (M+P

     berat.

    B. PATOFISIOLOGIPATHWAY

    Pa,a ,e4isiensi protein murni ti,ak ter3a,i katabolisme 3aringan yang sangat

     berlebih0 karena perse,iaan energi ,apat ,ipenuhi oleh 3umlah kalori ,alam ,ietnya.

    Kelainan yang menolok a,alah gangguan metabolik ,an perubahan sel yang

    menyebabkan e,ema ,an perlemakan hati. Karena kekurangan protein ,alam ,iet0 akan

    ter3a,i kekurangan berbagai asam amino esensial ,alam serum yang ,iperlukan untuk 

    sintesis ,an metabolisme. Selama ,iet mengan,ung ukup karbohi,rat0 maka pro,uksi

    insulin akan meningkat ,an sebagian asam amino ,alam serum yang 3umlahnya su,ah

    kurang tersebut akan ,isalurkan ke 3aringan otot. Makin berkurangnya asam amino

    ,alam serum ini akan menyebabkan kurangnya pro,uksi albumin hepar0 yang berakibat

    timbulnya e,ema. Perlemakan hati ter3a,i karena gangguan pembentukan beta

    lipoprotein0 sehingga transport lemak ,ari hati ke ,epot terganggu0 ,engan akibat

    ter3a,inya penimbunan lemak ,i hati.

    C. ETIOLOGI

    1. Agen

    a. Makanan ti,ak seimbang

     b. Penyakit in4eksi yang mungkin ,i ,erita anak.

    . Ti,ak ukup terse,ia pangan atau makanan ,i keluarga

    ,. Pola pengasuhan anak yang ti,ak mema,ai

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    22/42

    e. Kea,aan sanitasi yang buruk ,an ti,ak terse,ia air bersih

    4. Pelayanan kesehatan ,asar yang ti,ak mema,

    ). ost

    a. erat a,an

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    23/42

    ubungan antara la3u kelahiran yang tinggi ,an kurang giEi0 sangat nyata pa,a

    masingmasing keluarga. Sumber pangan keluarga terutama mereka yang sangat

    miskin0 akan lebih mu,ah memenuhi makanannya 3ika yang harus ,iberi makan

     3umlahnya se,ikit. Anakanak yang tumbuh ,alam suatu keluarga miskin a,alah

     paling rawan terha,ap kurang giEi ,iantara seluruh anggota keluarga ,an anak yang

     paling keil biasanya paling terpengaruh oleh kekurangan pangan.

    i. Penyakit n4eksi

    =iEi kurang menghambat reaksi imunologis ,an berhubungan ,engan tingginya

     pre2alensi ,an beratnya penyakit in4eksi. Penyakit in4eksi pa,a anakanak yaitu

    Kwashiorkor atau Marasmus sering ,i,apatkan pa,a tara4 yang sangat berat.

    n4eksi sen,iri mengakibatkan pen,erita kehilangan bahan makanan melalui

    muntahmuntah ,an ,iare.

    !. +n2ironment (

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    24/42

    $. ?ambut berwarna pirang0 berstruktur kasar ,an kaku0 serta mu,ah ,iabut. Pa,a

    taho lan3ut0 terlihat lebih kusam0 3arang0 kering0 halus0 ,an berwarna puat atau putih0

     3uga ,ikenal signo ,e ban,ero.

    C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    1. Pemeriksaan laboratorium: ka,ar gula ,arah0 ,arah tepi lengkap0 4eses lengkap0

    elektrolit serum0 protein serum (albumin0 globulin0 4eritin. Pa,a pemeriksaan

    laboratorium0 anemia selalu ,itemukan terutama 3enis normositik normokrom karena

    a,anya gangguan sistem eritropoesis akibat hipoplasia kronis sumsum tulang ,i samping

    karena asupan Eat besi yang kurang ,alam makanan0 kerusakan hati ,an gangguan

    absorbsi. Selain itu ,apat ,itemukan ka,ar albumin serum yang menurun

    ). Pemeriksaan ra,iologi (,a,a0 AP ,an lateral 3uga perlu ,ilakukan untuk 

    menemukan a,anya kelainan pa,a paru.

    !. Tes mantou6

    '. +K=

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    25/42

    BAB 2

    KASUS

    1. D+/TTAS PAS+/

     /ama : An. /

    Tanggal lahir : 1$ /o2ember )#1'

    &mur : 1 tahun 5 bulan

    @enis kelamin :

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    26/42

    ?iwayat Penyakit Dahulu:

    &sia * bulan ter,iagnosis 8erebral Palsy

    ?iwayat Diare 8air Akut (mon,ok sebelumnya )' Maret1 April )#1$

    ?iwayat giEi buruk (mon,ok sebelumnya )' Maret1April )#1$

    Ter,iagnosis 8M> ,an ,iberikan =anylo2ir selama $ minggu

    8T San ,an era

    ?iwayat Penyakit Keluarga:

    Ayah ,ari ayahnya (kakek memiliki riwayat stroke (meninggal th )##"

    bu ,ari ibunya (/enek memiliki riwayat komplikasi DM (meninggal th )#11

    ?iwayat Makanan:

    &sia # sampai $ bulan: AS ekslusi4 

    &sia $ bulan sampai sekarang: AS /asi tim !6 sehari habis N sampai 1 porsi

    ?iwayat Perkembangan ,an Kepan,aian

    Motorik kasar 

    • Anak belum mampu mengangkat kepala

    • Anggota gerak spastik 

    Sosial: Senyum (11 bulan

    Motorik alus: Menggenggam saat usia $ bulan

    iara: iara belum bisa membentuk kata yang ,imengerti

    ?iwayat munisasi

    8= 16 pa,a usia ) bln (sar

    DPT !6 pa,a usia )0!0' bln ,i Puskesmas

    Polio 16 pa,a usia # bln ,i Puskesmas

    8ampak 16 pa,a umur " bln ,i Puskesmas

    epatitis #6

    '. A/AM/+SS SST+M

    Termoregulasi : Demam (

    ?espirologi : atuk (0 sesak (

    Kar,io2askuler : kebiruan (0 ber,ebar,ebar(

    =astrohepatologi : kembung (0 muntah (0 ,iare (

    &rinarius : AK (0 nyeri saat kening (

    Muskuloskeletal : anggota tubuh kaku

    Sistem integumentum : kebiruan (0 kekuningan (0 ti,ak a,a keluhan

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    27/42

    5. P+M+?KSAA/ -SK 

    Kesan umum: 8ompos mentis0 rewel

    Tan,a 2ital:

     /: 1!#6menit0 isi ,an tegangan ukup0 teratur 

    ??: !$6menit tipe thorakoab,ominal0 IheeEing (0 ?onkhi (0 Krepitasi (

    T: !*0%# 8

    Kepala

    entuk : Mesoephal

    &bunubun : Menutup

    Mata : 8A 0 S

    i,ung : sekret (

    Telinga : Disharge (Mulut : li,ah putih

    Pharyn6 : ,alam batas normal

    =igi : belum tumbuh gigi

    esikuler (0 ronki (0 A >esikuler (0 ronki (0

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    28/42

    krepitasi ( krepitasi (

    Ab,omen: supel (0 peristaltikbising usus ( normal

    : tampak normal

    A: peristalti (

    P: tympani ,i ' 9ua,ran

    P:

    epar : ti,ak teraba

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    29/42

    $. P+M+?KSAA/ P+/&/@A/=

    asil pemeriksaan laboratorium tanggal ' April )#1$

    A< '05110## 150$" 61#!O<

    b 1)0!150! 1#05 g,<

    mt !50#'*0# !)05 HAT 15'!!$ 5!$61#!O<

     / )50#$#0# '!0$H

    < )50#5#0# '*0!H

    M 10#$0# *0*H

    M8> %#0#"$0# %'0# 4<

    M8 )%0#!!0# )*01 pg

    M88 !!0#!$0# !)0! g,<

    P8T #0#10# #0#5H

    asil rontgen tanggal )$ Maret )#1$

    asil ?ontgen tanggal ' April )#1$

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    30/42

    Kesimpulan hasil ?ontgen taggal )$ Maret )#1$ ,an ' April )#1$

    26 M$e+ 2016 A!( 2016

    n4iltrat ,i pulmo bilateral

    esar 8or normal

    n4iltrat pulmo bilateral ,engan

    lim4a,enopati0 suspek T paru

    Kon4igurasi 8or normal

    Diban,ingkan 4oto sebelumnya0

    in4iltrat ,i ke,ua paru bertambah

    *. DA=/;SS M+DS

    Pneumonia

    8erebral Palsy

    =iEi kurang

    %. TATA S per '$ 3am

    • Keb 8airan: *##mlhari ,engan AS

    • &sul kultur ,arah sebelum pemberian antibiotik 

    • -isioterapi ,a,a

    •  /ebulasi /a8l #0"H tiap $ 3am

    • ;bat :

    8e4taEi,ime )##mg% 3am ()5mgkg%3am melalui >

    Phenobarbital !#mg1) 3am melalui P;

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    31/42

    Paraetamol %#mg' 3am melalui P; kp

    ". P+?+/8A/AA/ T+?/T+=?AS:

    M$#$($- Ke*,+,-$% P$#!e% P($%%!%)P%e,m'%!$ Pasien ti,ak sesak    • Monitor K&>S per '$ 3am

    • Keb 8airan: *##mlhari ,engan AS

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    32/42

    April )#1$ D;:

    Pasien ,irawat inap ,i bangsal

    ,engan pasien in4eksius

    Pasien anakanak 

    lingkungan sekliling

     pasien ,an pertahanan

    sekun,er yang kurang

    e4ekti4 

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    33/42

    RENCANA KEPERAWATAN

    NO

    .

    DIAGNOSA MASALAH

    KEPERAWATANTUJUAN 4NOC5 INTERVENSI 4NIC5

    1. Be#!-$% J$($% N$$# T!&$"

    E7e"+!7 4000815

    De4inisi: Keti,akmampuan

    untuk membersihkan sekret

    atau penghalang pa,a saluran pernapasan untuk men3aga

     bersihan 3alan napas.

    Domain 11 : Sa4ety Protetion

    8lass ): Physial n3ury

    atasan Karakteristik:

    A,a sekret yang berlebih

    Dyspnea

    -aktor yang berhubungan: a,a

    sekretsputum yang berlebih

    Re#!$+' S+$+,#9 A!:$ P$+e%;

    Setelah ,ilakukan tin,akan keperawatan selama 1 6 )'

     3am 3alan napas pasien bersih ,engan in,ikator:

    N' I%&!"$+' A:$( T$)e+

    1. ?espiratory rate 5 5

    ). Kemampuan untuk

    membuang sekret

    ! '

    Keterangan:

    1: De2iasi berat ,ari rentang normal

    ): De2iasi substansial ,ari rentang normal

    !: De2iasi se,ang ,ari rentang normal

    ': De2iasi ringan ,ari rentang normal

    5: Ti,ak a,a ,e2iasi

    N' I%&!"$+' A:$( T$)e+

    1. Dyspnea saat istirahat ' 5

    ). atuk ! '

    Keterangan:

    1: erat

    ) : Substansial

    ! : Se,ang

    ' : ?ingan

    A!:$ M$%$)eme%+

    Akti2itas:

    1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan

    2entilasi

    ). Mengeluarkan sekret ,engan ara batuk e4ekti4 

    ataupun sutioning atau 4isioterapi ,a,a

    !. Menginstruksikan ara batuk e4ekti4 

    '. Memposisikan pasien untuk mengurangi ,yspnea

    5. Monitor status respirasi ,an oksigenasi pasien

    $. Kolaborasi pemberikan terapi /ebuliEer 

    Re#!$+' M'%!+'!%)

    Akti2itas:

    1. Monitor rate0 ritme0 ,an ke,alaman respirasi

    ). Monitor a,anya suara tambahan saat respirasi

    !. Monitor pola pernapasan (bra,ypnea0 takypnea0,ll

    '. Monitor le2el saturasi oksigen

    5. Auskultasi suara pernapasan pasien

    $. Monitor a,anya peningkatan kelelahan ,an emas

    *. Monitor kemampuan pasien untuk batuk %. Monitor 4aktor pemiu bertambah beratnya

    ,yspnea

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    34/42

    NO

    .

    DIAGNOSA MASALAH

    KEPERAWATANTUJUAN 4NOC5 INTERVENSI 4NIC5

    5 : Ti,ak 

    ). Ke+!&$"#e!m*$%)$% N,+!#!9

    ",$%) &$! "e*,+,-$% +,*,-

    4000025

    De4inisi: ntake nutrisi kurang

    ,ari kebutuhan metabolik tubuh

    Domain ): /utrition

    8lass 1: ngestion

    atasan Karakteristik:

    erat ba,an kurang ,ari

    normal

    -akytor yang berhubungan:

    intake kurang

    N,+!+!'%$( S+$+,#

    Setelah ,ilakukan tin,akan keperawatan selama 1 6 )'

     3am status nutrisi pasien meningkat ,engan in,ikator:

    N' I%&!"$+' A:$( T$)e+

    1. ntake makanan ' 5

    ). ntake airan ! '

    !. ?asio berat ba,an ! '

    Keterangan:

    1: De2iasi berat ,ari rentang normal

    ): De2iasi substansial ,ari rentang normal

    !: De2iasi se,ang ,ari rentang normal

    ': De2iasi ringan ,ari rentang normal

    5: Ti,ak a,a ,e2iasi

    N,+!+!'% M$%$)eme%+

    Akti2itas:

    1. Menentukan status nutrisi serta kebutuhan nutrisi

     pasien

    ). Mengi,enti4ikasi a,anya alergi makanan

    !. Men,iskusikan ,engan keluarga tentang kebutuhan

    nutrisi pasien

    '. Monitor kalori ,an intake pasien

    5. Monitor a,anya penurunan berat ba,an ,an

    kekuatan pa,a pasien

    $. Megan3urkan keluarga untuk memberikan menu

    makanan sesuai ,engan yang telah ,ian3urkan

    *. Moti2asi keluarga untuk memenuhi intake nutrisi

     pasien ,an memantaunya

    !. G$%)),$% M'*!(!+$# F!#!"

    4000

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    35/42

    NO

    .

    DIAGNOSA MASALAH

    KEPERAWATANTUJUAN 4NOC5 INTERVENSI 4NIC5

    atasan Karakteristik:

    Pergerakan yang ti,ak  

    terkoor,inasi

    Penurunan kemampuan

     pergerakan

    -aktor yang berhubungan:

     penyakit yang ,ialami (erebral

     palsy

    1: Terganggu berat

    ): Terganggu substansial

    !: Terganggu se,ang

    ': Terganggu ringan

    5: Ti,ak terganggu

    '. Re#!"' I%7e"#! 400005

    De4inisi : Kerentanan terha,ap

    in2asi ,an multiplikasi

    organisme patogen0 yang ,apat

    membahayakan kesehatan

    Domain 11 : Sa4ety Protetion

    8lass 1 : n4etion

    -aktor ?esiko:

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    36/42

    NO

    .

    DIAGNOSA MASALAH

    KEPERAWATANTUJUAN 4NOC5 INTERVENSI 4NIC5

    '. Mempraktikkan kebersihan

    tangan

    ! '

    Keterangan:

    1 : Ti,ak pernah ,itun3ukkan

    ) : @arang ,itun3ukkan

    ! : Ka,ang J Ka,ang ,itun3ukkan

    ' : Sering ,itun3ukkan5 : Selalu ,itun3ukkan

    1. Memastikan

     petugas kebersihan membersihkan ruang rawat

    klien.

    ). Menga3arkan

    kepa,a keluarga ara menui tangan yang baik 

    ,an benar.

    !. Mengan3urkan

     pengun3ung untuk menui tangan sebelum ,an

    setelah meninggalkan ruang rawat.

    '. Menga3arkan

    kepa,a keluarga ara meminimalisir ter3a,inya

    in4eksi0 salah satunya ,engan men3aga kebersihan

    ,iri.

    5. Memberikan

    kolaborasi terapi antibiotik.$. Menga3arkan

    kepa,a keluarga untuk mengenali tan,a ,an ge3ala

    in4eksi ,an segera melaporkannya pa,a petugas

    me,is yang 3aga.

    *. Mempertahankan

    lingkungan aseptik > line yang terpasang.%. Menui tangan

    sebelum ,an sesu,ah melakukan perawatan

    terha,ap klien.

    5. R!#!"' J$+,- 4001==5

    De4inisi: Peningkatan

    kerentanan untuk 3atuh yang

    F$(( Pe?e%+!'% Be-$?!'

    Setelah ,ilakukan tin,akan keperawatan minimal 1 6 )'

     3am0 klien menun3ukkan perilaku yang aman untuk

    F$(( Pe?e%+!'%

    Akti2itas :

    1. Mengi,enti4ikasi keterbatasan 4isik ,an kogniti4 

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    37/42

    NO

    .

    DIAGNOSA MASALAH

    KEPERAWATANTUJUAN 4NOC5 INTERVENSI 4NIC5

    ,apat menyebabkan bahaya

    4isik.

     

    Domain 11 : Sa4ety Protetion

    8lass ): Physial n3ury

    -aktor risiko: Anak J anak : usia L ) tahun

    menegah 3atuh ,engan in,ikator:

    N' I%&!"$+' A:$( T$)e+

    1 Menempatkan penghalang

    untuk menegah 3atuh

    5 5

    ) Menggunakan prose,ur

     berpin,ah yang aman

    5 5

    Keterangan:

    1: ti,ak ,itun3ukkan sama sekali

    ): 3arang ,itun3ukkan

    !: ka,ang ,itun3ukkan

    ': sering ,itun3ukkan

    5: selalu ,itun3ukkan

     pasien yang ,apat meningkatkan potensi 3atuh

    ). Mengi,enti4ikasi karakteristik lingkungan yang

    meningkatkan potensi 3atuh

    !. Menggunakan si,e rail pa,a bagian kiri ,an kanan

    untuk menegah 3atuh ,ari tempat ti,ur '. Kuni ro,a tempat ti,ur pasien saat trans4er.

    5. +,ukasi keluarga mengenai 4aktor risiko yang

     berkontribusi terha,ap 3atuh ,a bagaimana ,apat

    menurunkan risiko tersebut.

    $. Men3aga si,e rail boks bayi pa,a posisi ele2asi saat

    aregi2er ti,ak a,a.

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    38/42

    CATATAN PERKEMBANGAN

    DA=/;SA

    MASA

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    39/42

    Ke+!&$"#e!m*$%)$

    % N,+!#!9 ",$%)

    &$! "e*,+,-$%

    +,*,-

    ?abu0 $ April )#1$ Menentukan status nutrisi

    Monitor intake makanan pasien

    Monitor kekuatan pa,a pasien

    Megan3urkan keluarga untuk memberikan menu makanan

    sesuai ,engan yang telah ,ian3urkan

    Moti2asi keluarga untuk memenuhi intake nutrisi pasien

    ,an memantaunya.

    S: orang tua menyatakan pasien sulit makan0 tetapi

    su,ah lebih baik ,iban,ingkan ,ulu. Dari 1

    mangkok makanan yang ,ise,iakan0 sekarang

     pasien mau makan sebanyak setengah mangkok0

    ,ulu paling hanya 1) sen,ok makan

    ;: pasien tampak lemah ,an ,igen,ong oleh orang

    tua pasien ,an pasien tanpak kurus0 8Q 1"!

    A: masalah teratasi sebagianN' I%&!"$+' A T C

    1. ntake makanan ' 5 5

    ). ntake airan ! ' !

    !. ?asio berat ba,an ! ' !

    P: Mana3emen nutrisi

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    40/42

    G$%)),$%

    M'*!(!+$# F!#!"

    4000 line yang

    terpasang.

    Menui tangan sebelum ,an sesu,ah melakukan

     perawatan terha,ap klien.

    Memonitor tan,atan,a 2ital

    S:

    ;: ti,ak a,a tan,atan,a in4eksi0 pasien terpasang

    threeway h)0 A

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    41/42

     potensial

    !. Monitor lingkungan

    terha,ap 4aktor yang

     berhubungan ,engan

    resiko in4eksi

    ! ' '

    1. Men3aga kebersihan

    lingkungan

    ! ' '

    ). Mempraktikkan

    kebersihan tangan

    ! ' '

    P: monitor tan,atan,a in4eksi pa,a pasien

    R!#!"' J$+,-

    4001==5

    ?abu0 $ April )#1$ Mengi,enti4ikasi keterbatasan 4isik pasien yang ,apat

    meningkatkan potensi 3atuh

    Mengi,enti4ikasi karakteristik lingkungan yang

    meningkatkan potensi 3atuh

    Menggunakan si,e rail pa,a bagian kiri ,an kanan untuk 

    menegah 3atuh ,ari tempat ti,ur 

    menge,ukasi keluarga mengenai 4aktor risiko yang

     berkontribusi terha,ap 3atuh ,a bagaimana ,apat

    menurunkan risiko tersebut.

    S:

    ;: pasien tanpak lemah0 pasien selalu ,igen,ong

    orang tua0 pasien selalu terbaring ,i atas tempat

    ti,ur.

    A: masalah teratasi sebagian

    N' I%&!"$+' A T C

    1 Menempatkan

     penghalang untuk

    menegah 3atuh

    5 5 5

    ) Menggunakan prose,ur 

     berpin,ah yang aman

    ' 5 5

    P: 4all pre2ention

  • 8/16/2019 ipeLaporan Ipe Tipus Dan Pengkajian

    42/42

    DAFTAR PUSTAKA

    ehrman0 Kliegman0 Ar2in0 1""". Ilmu Kesehatan nak !olume " #disi $% &elson0

    @akarta : +=8

    Dohterman0 ullehek0 uther0 Iagner. )#1!. /ursing nter2entions 8lassi4iation (/8

    $th e,ition. St.