ipe presentasi hiv2
DESCRIPTION
hivTRANSCRIPT
Presentasi Kasus
Presentasi Kasus
Interprofesional EducationClinical Rotation
KelompokHerti SakinahNida Puspita AyuAryanti AmbarsariShafira VidiastriAgung Dwi NugrohoYucaesario M.RNurisa
IDENTITAS PASIENNama: Ny. SSUmur: 24 tahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : WB I/475.Kuncen. Wirobrajan.Agama : IslamPekerjaan : Ibu rumah tanggaStatus Perkawinan : JandaPendidikan terakhir : Tamat SMANo RM: 026634Kontrol tanggal: 27 Agustus 2014
ANAMNESISKeluhan Utama:Kontrol B20
Riwayat Penyakit SekarangKeluhan saat ini Gatal-gatal 1 bulan yllLangit-langit mulut perih 2 hari yll Pusing Mual,muntah (-)Diare (-) Diagnosis B20 Desember 2012 Rutin mengonsumsi ARV sejak 6 bln yang laluARV saat ini Hiviral 2x1, Efavirenz 1x1, Tenofovir 1x1Riwayat penggunaan Cetirizine Kontrol B20 RS PKU DIYRiwayat Penyakit Dahulu DM, HT(-) Peny. jantung (-) TB (-) Px Sputum (Belum dilakukan) Kejang (-) Pandangan Kabur (-) Jamur Mulut (+) diobati dengan Nistatin (+) Alergi Obat (+ ) Neviral, manifest kulit melepuh ESO(+) Duviral Hb (3.4 gr%); DMP Pusing Mondok(+) 2x Desember 2013 diare kronisFebruari 2014 kandidiasis oralRiwayat Penyakit KeluargaSumber Infeksi Suami PasienSuami Meninggal Desember 2012Faktor Resiko Suami Sering Jajan Anak Pasien (2 tahun) (+) HIV AIDS
RPK (Contd...)Riwayat HT (-) Riwayat DM (-)Riwayat Penyakit jantung (-)Riwayat Alergi (-) Riwayat Personal SosialPenghuni Rumah 7 orangKeluarga mengetahui penyakit pasienTante dan Om pasien pengetahuan tentang B20 masih kurang.Aktif mengikuti kegiatan bersama ODHA lainnya.Ibadah solat 5 waktu
Riwayat Pemeriksaan PenunjangCD4 Terakhir (Desember 2013): 127Darah rutin (11 Juni 2014):Hb = 9,4 g/dLSGOT=22 U/IHmt= 27,3 %SGPT=23 U/IAL= 368 rb/UlUr=16 mg/dLAE= 2,95 jt/uLCr=0,8 mg/dLEosinofil= 10,3 %
Review SystemIndera: Penglihatan kabur (-). Pendengaran, penghidu, pengecap baikSistem pernapasan: tak ada keluhanSistem peredaran darah dan jantung: tak ada keluhan. Sistem pencernaan: tak ada keluhanSistem saluran kencing dan kelamin: tak ada keluhanSistem tulang dan otot:tak ada keluhan.Sistem persarafan: tak ada keluhan
Pemeriksaan FisikKU: baik, CMVital Sign:TD: 100/70 mmHgN: 92x/menitR: 20x/menitT: afebrisAntropometri:TB: 152 cmBB: 53 kgBMI : 22.93 kg/m2Kepala: MesosefalMata: Edema (-), CA (-/-), SI (-/-) Reflek cahaya (+/+)Telinga: Otore (-/-), Nyeri tekan (-/-)Pemeriksaan LeherKelenjar tiroid: Tidak membesarKelenjar lnn: Tidak membesar, nyeri (-)JVP: Tidak meningkat
Pemeriksaan Dada Pulmo: Inspeksi: simetris, ketertinggalan gerak (-), deformitas (-), retraksi (-)Palpasi: simetris, ketertinggalan gerak (-), vokal fremitus normalPerkusi: sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi: vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan corInspeksi: ictus cordis tak tampakPalpasi: ictus cordis teraba di SIC VIAuskultasi: S1-S2 reguler, bising (-)Pemeriksaan Abdomen: Inspeksi: cembungAuskultasi: bising usus (+) normalPalpasi: supel, nyeri tekan (-), hepar lien tak teraba, massa (-), ascites (-)Perkusi: timpani pada seluruh lapang perut
Pemeriksaan kulitkulit kering pada regio zigomatikum dx-sx, ekstremitas inferor dan superior.Pemeriksaan GigiPemeriksaan subjektifpasien mengeluhkan kondisi langit-langit yang terasa sakit saat disentuh, keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu dan belum pernah diobati, pasien mengaku sebelumnya menyikat gigi terlalu kuat sehingga melukai daerah tersebut. pasien juga merasakan kondisi bibir yang perih.17Pemeriksaan objektif intraoralterdapat lesi berbentuk fisur pada rugae gigi 11,12, dengan dasar berwarna merah dan tepi sewarna dengan jaringan mukosa, ukuran - 1cm, tendernes + palpasi -kebersihan gigi, terdapat kalkulus pada lingual gigi anterior mandibula, dengan papila interdental gingiva gigi anterior tampak membulat, unstipling, berwarna merahtedapat kavitas pada gigi 48 dengan kedalam email, sondasi-, perkusi-, palasi-,18Assesmentlesi traumatik pada rugae gigi 11,12 , Generalized gingivitis Coated tongue Cheek bittingKaries dentisKalkulus dan stain
DiagnosisHIV stadium klinis III
Manajemen ARV saat ini HiviralTenofovirEfavirenz
Manajemen (Contd...) NonfarmakologisPengetahuan penyakitnyaTransmisi penyakitnyaPengobatan & Kepatuhan PengobatanKomplikasi & Infeksi OportunistikMotivasi & Manajemen StressMenjaga kebersihan gigi dan mulutKontrol rutin ke pelayanan kesehatan
EtiologiJenis:HIV-1 (tersering)HIV-2Retrovirus Famili RetroviridaeGenus Lentivirus
Transmisi PenularanTransmisi melalui kontak seksualPenggunaan jarum suntik yang terkontaminasi,Transmisi melalui transfusi komponen darah atau prodik darahTransmisi vertikal kepada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita HIVPotensi transmisi melalui cairan tubuh lainMANIFESTASI ORALKaposi's sarcoma
27White patches of thrush and erythema
28Hairy leukoplakia in a patient with early symptomatic HIVinfection
29Erythematous candidosisHairy leukoplakia
30ProfilaksisPrimer Mencegah terjadinya infeksi
Sekunder Mencegah terulangnya infeksiIndikasiSaat PenghentianObat & DosisPemantauanPx CD4 (-) Pasien HIV (+) baru2 tahun post konsumsi jika mendapat ARVKotrimoksasol 960 mg/hari dosis tunggalEfek samping berupa tanda hipersensitivitas seperti demam, rash, SJS, tanda depresi sum-sum tulang, dan interaksi obatCD4 < 200 sel/mm3Sel CD4 naik > 200 sel/mm3 pada 2 kali pemeriksaan interval 6 bulan jika mendapat ARVSemua bayi baru lahir dari bumil HIV positiv berusia 6 mingguUsia 18 bulanTrimetropim 8-10 mg/kg BB dosis tunggalProfilaksis PrimerProfilaksis SekunderPost terapi PCP atau ToxoplasmosisDurasi 1 tahun
Efek Samping ARVTatalaksana Infeksi Oportunistik Sebelum Memulai Terapi ARVJenis Infeksi OportunistikRekomendasiProgresif Multifocal Leukoencephalopathy, KS, Mikrosporodiosis, CMV, KriptosporidiosisARV diberikan langsung setelah diagnosis infeksi ditegakkanTb, PCP, Kriptokokosis, MACARV diberikan setidaknya 2 minggu setelah pasien mendapat pengobatan infeksi oportunistikARV Lini PertamaInisiasi Terapi Antiretroviral Lini PertamaAZT + 3TC + NVPAZT Zidovudine
TC Lamivudine
EFV Efavirenz
FTC Emtricitabine
NVP NevirapineATAUAZT + 3TC + EFVATAUTDF + 3TC (atau FTC) + NVPATAUTDF + 3 TC (atau FTC) + EFV
Paduan ARV line keduaPaduan lini pertamaPaduan lini keduaKomponen RT1Komponen PIAZT atau d4T 3TC NVP atau EFP2ddl+ ABC atauTDF + ABC atauTDF + 3TC (AZT)PI/r1AZT atau d4T 3TC TDF atau ABC3EFV atau NVP ddl
Keberhasilan terapi ARV
Kriteria Gagal Terapi
KOMPLIKASI & PROGNOSISPROGNOSISInfeksi HIV tidak diobati buruk Mortalitas > 90 % (dalam 8-10 thn)Penggunaan tepat terapi antiretroviral & profilaksis Harapan Hidup & Resiko Infeksi Oportunistik Skunder.NoNama obat DosisMekanismeESOGolongan RTI nukleosida/nukleotida (NRTI/NtRTI)1Hiviral (lamivudine/3TC)30 mg , di berikan setiap 12 jamMerupakan L-enantiomer analog deoksistidin dengan mekanisme menghentikan pembentukan rantai DNA , menghambat revers transcriptase.Toksisitas rendah.ESO : Asidosis laktat dan steanosis hepatic (jrang)2Tenofovir (TDF)300 mg , diberikan single dose setiap 24 jamAnalog nukleotida, analog adenison monofosfat , menghentikan pembentukan rantai virusInsufsiensi fungsi ginjal, syndrome fanconi oleh karena itu perlu pemeriksaan fungsi ginjal diawal.Asthenia, sakit kepala, diare, mual, muntah, perut kembung.Golongan RTI nonnukleosida (NNRTI)3Efavirenz (EFV)200mg tiap 24 jam selama 14 hari, lalu 200mg setiap 12 jamBerikatan dengan enzim Reverst Transcriptase pada bagian dekat dengan sisi katalitik dan alosterik kemudian mendenaturasi enzim.Gejala SSP. Pusing, ngantuk, sukar tidur, bingung, halusinasi, agitasi, insomnia, depresi, skizofrenia.Peningkatan kadar transaminase.Hiperlipidemi. Ginekomasti, ruam kulit, potensi teratogen.(pda BUMIL diberikan stlh trimester 1)Punya profil ES yang sama dg Nevirapine dengan insiden yang lebih rendah.Pemantau Es pada gangguan mentalARV Saat IniARV SebelumnyaNoNama obatDosisMekanismeESO1Duviral ( FDC dari zidovudin dan lamivudin)2x/hari tiap 12 jam, mengandung 300mg AZT & 150mg 3TC.Analog nukleosida(nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI), menghambat enzim yng mngubah bahan genetik (RNA) HIV menjadikannya DNARingan: sakit kepala, mual, dan kelelahanBerat: anemia, neutropenia dan miopatiRENCANA TERAPI TAMBAHANTerapi Profilaksis KotrimoksasolObat tambahan (cetirizine)Indikasi : penyakit alergi, rhinitis alergi, dan urtikaria idiopatik kronis.mekanisme kerja : anti histamin selektif, antagonis reseptor H1, efek sedatif rendah.Dosis : 5-10mg PO q12-24hrEfek samping : pusing, sakit kepala, mulut kering, rasa tidak enak pd lambung.Kontraindikasi : hipersensitif terhadap cetirizinePlanTDM (Therapeutic Drug Monitoring)Control CD4 setiap 6 bulanDHEScalling, BrushingAplikasi topikal sinocort
Thank you