gambaran personal higiene dan fasilitas sanitasi …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/i-v-vi.pdf ·...

51
GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH BUAYA SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Oleh : TRI NURMALASARY NIM : 111510437 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2018

Upload: others

Post on 15-Nov-2019

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS

SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

LIDAH BUAYA SIANTAN HULU PONTIANAK

UTARA KALIMANTAN BARAT

SKRIPSI

Oleh :

TRI NURMALASARY

NIM : 111510437

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2018

Page 2: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

i

GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS

SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

LIDAH BUAYA SIANTAN HULU PONTIANAK

UTARA KALIMANTAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menjadi

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Oleh :

TRI NURMALASARY

NIM : 111510437

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2018

Page 3: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Pada tanggal Februari 2018

Dewan Penguji :

1. Rochmawati, SKM, M.Kes : ...........................

2. Selviana, SKM, M.PH : ...........................

3. Nurul Amaliyah, SKM, M.Sc : ...........................

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

DEKAN

Indah Budiastutik, SKM., M.Kes

Page 4: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

iii

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat (SKM)

Peminatan Kesehatan Lingkungan

OLEH :

TRI NURMALASARY

111510437

Pontianak, 20 Februari 2018

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Rochmawati, SKM, M.Kes Selviana, SKM, M.PH

NIDN.1112077901 NIDN.1122028801

Page 5: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA

INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH BUAYA SIANTAN HULU

PONTIANAK UTARA KALIMANTAN BARAT

Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan program studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Jenjang Pendidikan Strata 1 bukan merupakan

tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai

untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pontianak maupun di Perguruan Tinggi atau Intansi

manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana

mestinya.

Pontianak, Februari 2018

Penulis

TRI NURMALASARY

NPM: 111510437

Page 6: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

v

BIODATA PENULIS

Nama : Tri Nurmalasary

Tempat, Tanggal Lahir : Pontianak,7 November 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Bapak : Effendi sary

Ibu : Laila Rusmini

Alamat : Jl. Parit pangeran,Kel. Siantan Hulu,

: Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak

Jenjang Pendidikan

SD (1999-2005) : SD 16 pontianak

SMP (2005-2008) : SMP 20 pontianak

SMA (2008-2011) : SMA Mujahidin pontianak

Perguruan Tinggi (2011-2016) : Program studi kesehatan masyarakat

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pontianak

Peminatan : Kesehatan Lingkungan

Page 7: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah Melimpahkan

rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal skripsi yang berjudul

“GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA

INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH BUAYA SIANTAN HULU

PONTIANAK UTARA KALIMANTAN BARAT” tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam rangkaian kegiatan

penyusunan proposal skripsi ini, tidak dapat melaksanakan sesuai rencana apabila

tidak didukung dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih yang tiada terhingga kepada Ibu Rochmawati,SKM,M.Kes selaku

pembimbing utama dan Ibu Selviana, SKM,M.PH selaku pembimbing pendamping

yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan penuh kesabaran memberikan

pengarahan serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada

Kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Dr H. Helman Fachri, SE., MM selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Pontianak.

2. Ibu Dr. Linda Suwarni, SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pontianak.

3. Bapak Abduh Ridha, SKM., M.Ph selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat.

4. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah membantu

kelancaran penyelesaian pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.

5. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan doa dengan tulus dan

tak henti-hentinya memberikan semangat, inspirasi serta menemani dalam setiap

langkah perjuangan.

Page 8: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

vii

6. Rekan-rekan satu angkatan di prodi Kesehatan Masyarakat, yang telah banyak

mengisi waktu bersama dengan penuh keakraban selama menjalani proses

belajar di program studi ini, serta telah banyak membantu penulis selama masa

pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, mengingat kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT serta masih

terbatasnya pengetahuan maupun pengalaman. Untuk itu, penulis mengarapkan

saran dan kritik dari berbagai pihak agar skripsi ini dapat mendekati kesempurnaan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum wr. wb

Pontianak, Februari 2018

Peneliti

Page 9: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

viii

Abstrak

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

SKRIPSI, Februari 2018

TRI NURMALASARY

GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA

INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH BUAYA SIANTAN HULU

PONTIANAK UTARA KALIMANTAN BARAT

xi+ 39 halaman + 10 tabel +2 gambar +5 lampiran

Foodborne diseases dapat di sebabkan kurangnya pemahaman higiene

sanitasi penjamah makanan dalam pengolahan makanan.Studi pendahuluan pada

IRT Lidah Buaya Siantan Hulu Pontianak,sekitar 50% pekerja tidak menggunakan

pakaian kerja khusus dan tidak menggunakan alat bantu atau sarung tangan ketika

bersentuhan dengan makanan jadi.Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran

personal higiene dan fasilitas sanitasi pada industri rumah tangga lidah buaya

Siantan Hulu pontianak Utara Kalimantan Barat .

Desain penelitian deskriptif observasional jumlah sampel 32 pekerja teknik

pengumpulan data dengan wawancara dan observasi analisis data menggunakan

analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan 84,4% pekerja tidak mencuci tangan dengan

sabun dan air bersih sebelum bekerja.96,9 % kuku pekerja bersih,96,9% pakaian

pekerja tidak bersih , 87,5% memakai penutup kepala ,100% tidak menggunakan

pentup mulut.Kualitas air bersih secara fisik memenuhi syarat,pengelolaan sampah

,keberadaan vektor dan pengelolaan limbah tidak memenuhi syarat.

Disarankan agar pekerja untuk memperhatikan praktik higiene dan pemilik

usaha memperhatikan higiene dan sanitasi tempat usaha.

Kata kunci : personal higiene, kualitas air bersih, pengelolaan sampah,

keberadaan vektor, pengelolaan limbah

Daftar Pustaka : 29 (2003-2016)

Page 10: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

ix

ABSTRACT

FACULTY OF HEALTH SCIENCES

THESIS, Februari 2018

TRI NURMALASARY

THE DESCRIPTION OF PERSONAL HYGIENE AND SANITATION IN ALOE

VERA HOME INDUSTRIES IN SIANTAN HULU, NORTH PONTIANAK,

WEST KALIMANTAN

xi+ 39 pages + 10 tables +2 figures +5 appendixes

Foodborne illness occurs as the person handling the food has transmitted to the

virus to the food through improper food handling or poor sanitation. A preliminary

study conducted to an aloe vera home industry showed 50% of the workers did not

use proper work wear when handling the food. This study aims to describe the

personal hygiene and sanitation in aloe vera home industries in Siantan Hulu, North

Pontianak, West Kalimantan. This study used a descriptive observational design.

The sample was 32 aloe vera workers. The data collection techniques interviews

and observation. The data, then, analyzed using univariate analysis. The results

showed that 84.4% of workers did not wash their hands with soap and clean water

before working. 96.9% of workers’ nails were clean, 96.9% of workers wore

unclean clothes during working, 87.5% of workers wore head coverings, and 100%

of workers did not use mouthpieces. In addition, the quality of clean water has met

the health requirements, but the waste management, and the existence of vectors

were still poor.

From the findings, the aloe vera workers are encouraged to maintain hygiene

practices, and the owners of the industry needs to pay attention to the hygiene and

sanitation of the workplace. .

Keywords: personal hygiene, clean water quality, waste management, existence of

vectors, waste management

References : 29 (2003-2016)

Page 11: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

x

D A F T A R I S I

Halaman

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................iv

BIODATA..............................................................................................................v

KATA PENGANTAR............................................................................................vi

ABSTRAK………………………………………………………………………viii

DAFTAR ISI......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang..............................................................................1

I.2 Rumusan Masalah.........................................................................6

I.3 Tujuan Penelitian..........................................................................6

I.4 Manfaat Penelitin..........................................................................7

I.5 Keaslian Penelitian.......................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Higiene dan Sanitasi Makanan...................................................10

II.2 Pengertian Sanitasi Makanan. ....................................................12

II.3 Lidah Buaya ............ ...................................................................22

II.4 Kerangka Teori...........................................................................24

BAB III KERANGKA KONSEP

III.1 Kerangka Konsep ......................................................................25

III.2 Variabel Penelitian ....................................................................25

III.3 Definisi Operasional................................................................. 26

BAB IV METODE PENELITIAN

IV.1 Desain Penelitian .....................................................................28

IV.2 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................28

IV.3 Populasi dan Sampel................................................................ 28

IV.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...............................29

IV.5 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data...................................30

IV.6 Teknik Analisa Data….............................................................31

BAB V HASIL - PEMBAHASAN

V.I Hasil

V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................32

V.1.3 Karakteristik Responden.............................................................33

V.1.4 Analisa Univariat.......................................................................34

Page 12: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

xi

V.2 PEMBAHASAN

V.2.1 Gambaran Personal Higiene.......................................................38

V.2.2 Gambaran Air Bersih...................................................................40

V.2.3 Gambaran Pengelolaan Sampah..................................................41

V.2.4 Gambaran Keberadaan Vektor....................................................43

V.2.5 Gambaran Pengelolaan Limbah...................................................44

V.3 Keterbatasan Penelitian.........................................................................45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI.I Kesimpulan...........................................................................................46

VI.2 Saran....................................................................................................46

VI.2.1 Bagi Pekerja.................................................................................46

VI.2.2 Bagi Pemilik.................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................48

LAMPIRAN

Page 13: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

xii

DAFTAR TABEL Halaman

I.1 Keaslian Penelitian...........................................................................................7

III.1 Definisi Operasional...................................................................................... 26

Page 14: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Kerangka Teori Penelitian ......... ...............................................24

Gambar III.1 Kerangka Konsep Penelitian .......... ...........................................25

Page 15: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Penelitian

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Intrumen Penelitian

Lampiran 4 : Dokumentasi

Page 16: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

xv

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Consent)

Judul Penelitian : GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS

SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

BUAYA SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA

KALIMANTAN BARAT

Peneliti : Tri Nurmalasary

Setelah mendapatkan penjelasan yang diberikan oleh peneliti, Saya bersedia untuk

ikut berpartisipasi sebagai responden peneliti yang berjudul “GAMBARAN

PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI

RUMAH TANGGA LIDAH BUAYA SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA

KALIMANTAN BARAT”.

Saya mengerti bahwa peneliti tidak akan memberikan akibat negatif terhadap

saya, bahkan peneliti akan memberikan masukan bagi saya dan dapat digunakan

sebagai sarana untuk memotivasi saya. Dengan demikian saya menyatakan ikut

berperan serta dalam penelitian ini.

Pontianak, Desember 2017

Reponden,

(………………………)

Tanda Tangan dan Nama

Page 17: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting.

Semakin maju suatu bangsa, tuntutan dan perhatian terhadap kualitas makanan

yang akan dikonsumsi semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan

sekedar mengatasi rasa lapar, namun juga untuk memenuhi kebutuhan zat gizi

yang terkandung dalam makanan tersebut.

Dalam penentuan jenis makanan, harus lebih selektif. Salah satu jenis

pertimbangan yang digunakan sebagai dasar pemilihan adalah faktor keamanan

makanan. Produsen dan pihak-pihak yang terkait dengan proses produksi dan

penyajian makanan perlu memahami cara menghasilkan makanan yang aman

untuk dikonsumsi.

Sanitasi merupakan bagian penting dalam proses pengolahan makanan yang

harus dilaksanakan dengan baik. Higiene sanitasi makanan didefiniskan sebagai

upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang

dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan keracunan

makanan. Sanitasi dalam proses pengolahan pangan dilakukan sejak proses

penanganan bahan mentah sampai produk makanan siap dikonsumsi. Sanitasi

meliputi pengawasan mutu bahan makanan mentah, penyimpanan bahan, suplai

air yang baik, pencegahan kontaminasi makanan dari lingkungan, peralatan dan

pekerja (Sri Mulyanti, 2012).

Page 18: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

2

Permasalahan higiene sanitasi yang buruk dalam dunia industri makanan di

Indonesia merupakan salah satu bentuk kelemahan tenaga kerja dalam

menangani pekerjaan dan ternyata merupakan masalah yang sangat

memprihatinkan serta menjadi penyebab utama terjadinya kasus keracunan

makanan. Adapun tujuan yang sebenarnya dari upaya higiene sanitasi makanan

yaitu menjamin keamanan dan kebersihan makanan; mencegah penularan wabah

penyakit; mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat;

dan mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan (Masdarini,

2011).

Makanan yang aman adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung

mikroorganisme atau bakteri dan bahan kimia berbahaya, telah diolah dengan

tata cara yang benar sehingga sifat dan zat gizinya tidak rusak serta tidak

bertentangan dengan kesehatan manusia (Dainur, 2013).

Pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan memegang peran penting

dalam pembentukan senyawa yang memproduksi bau tidak enak dan

menyebabkan makanan menjadi tidak layak makan. Beberapa mikroorganisme

yang mengkontaminasi makanan dapat menimbulkan keracunan bagi yang

mengonsumsinya (Astawan, 2010).

Makanan dapat menjadi media perantara bagi suatu penyakit. Terjadinya

penyakit akibat makanan yang terkontaminasi disebut penyakit bawaan makanan

atau foodborne diseases yang disebabkan karena kurangnya pemahaman

higiene-sanitasi penjamah (tenaga pengolah) makanan dalam pengolahan

makanan (Susanna, dkk, 2013).

Page 19: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

3

Keracunan makanan dapat disebabkan karena makan makanan yang tidak

sehat atau tidak higienis dan merupakan sebagai salah satu resiko higiene, yang

terjadi akibat tidak ditaatinya prosedur higiene saat mengolah dan menyiapkan

makanan (Sumiati, 2013). Insiden keracunan pangan di Indonesia pada tahun

2016 sebesar 26% dari 132 kejadian luar biasa penyakit dan keracunan pangan.

Artinya ada sekitar 34 kasus keracunan pangan di Indonesia. Untuk mengatasi

masalah tersebut, sistem pengawasan pangan yang terintegrasi sangat diperlukan

untuk memberikan perlindungan konsumen dan memastikan pangan selama

produksi distribusi dan lainnya sesuai dengan syarat mutu pangan (Imran, 2017).

Di kalimantan Barat, angka keracunan makanan, menurut hasil surveilans

dari BPOM RI tahun 2011 disebutkan bahwa angka kesakitan pada kasus KLB

keracunan pangan sebanyak 46 (0,25%) kasus yang terpapar dan 43 (0,62%)

korban yang sakit/dirawat (BPOM RI, 2011). Di Pontianak, berdasarkan data

BPOM Kota Pontianak melaporkan kasus keracunan dari rumah sakit di Provinsi

Kalimantan Barat pada tahun 2012 sebanyak 14 kasus keracunan makanan, pada

tahun 2013 sebanyak 3 kasus keracunan makanan, dan pada tahun 2014 tercatat

sebanyak 6 kasus keracunan makanan (BPOM Pontianak, 2014).

Menurut Gea (2009) sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Misalnya

menyediakan air yang bersih untuk keperluan cuci tangan, menyediakan tempat

sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang sembarangan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agustina, dkk (2010) bahwa

sebagian besar (86,9%) responden tidak mencuci tangan saat hendak menjamah

Page 20: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

4

makanan. Penjamah makanan dapat menjadi sumber pencemaran terhadap

makanan, terutama apabila penjamah makanan sedang menderita penyakit atau

karier.

Soedarmadji (2013) mengemukakan bahwa angka statistik tahun 2013

menunjukkan lebih dari 60% penyakit bawaan makanan atau foodborne diseases

disebabkan karena kurangnya pemahaman higiene sanitasi penjamah (tenaga

pengolah) makanan dalam pengolahan makanan. Maka, sanitasi dan higiene

makanan sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan dan mencegah kerusakan

dan keracunan makanan. Sanitasi higiene yang diterapkan oleh penjamah

makanan mulai dari pemilihan bahan, pengolahan hingga makanan tersebut

sampai ke tangan konsumen akan meminimalisir terjadinya kerusakan dan

keracunan makanan yang dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen maupun

pihak pengelola jasa pelayanan makanan dan minuman.

Lidah buaya merupakan makanan yang tidak asing bagi masyarakat

Indonesia. Saat ini lidah buaya banyak di cari sebagai konsumsi sehari-hari

karena memiliki kandungan zat yang berguna bagi manusia. Lidah buaya juga

dapat dijadikan menjadi beberapa olahan makanan seperti dodol, jelly, kerupuk,

selai, coklat, stick, nastar, bakso, aneka kue basah, minuman seperti teh dan

berbagai kerajinan dari kulit lidah buaya.

Proses pembuatan lidah buaya dengan beberapa tahapan seperti pencucian,

pengupasan, pengekstrakan, pengentalan, pembekuan, pengeringan,

penggilingan dan pengemasan. Semua proses pembuatan lidah buaya dilakukan

dengan bersih dan menggunakan mesin, sehingga harus memperhatikan higiene-

Page 21: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

5

sanitasi makanan guna menghindari terjadinya kasus keracunan makanan

(Wardhanu, 2009).

Pangan yang aman dan bermutu merupakan hak asasi setiap manusia, tidak

terkecuali pangan yang dihasilkan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP).

Berdasarkan surat keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM) tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk Industri Rumah

Tangga (CPPB-IRT) perusahaan Lidah Buaya I Sun Vera memiliki PIRT No.

206617101066.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Purnawijayanti (2007)

dinyatakan bahwa 80-85% keracunan makanan di Indonesia disebabkan oleh

faktor manusia. Unsur-unsur yang menyebabkannya antara lain: (1) kurangnya

pengetahuan para penjamah (tenaga pengolah); (2) kurangnya keterampilan

tenaga pengolah; dan (3) motivasi kerja yang menurun.

Menurut penelitian Agustin (2012) yang menyatakan bahwa keracunan

makanan bisa disebabkan oleh mikroba patogen ataupun bahan kimia berbahaya.

Semua jenis keracunan makanan di Indonesia lebih dari 90% disebabkan oleh

kontaminasi mikroba yang berasal dari peralatan, bahan makanan, tubuh

manusia, air, tanah, dan udara. Sisanya kurang dari 10% disebabkan oleh bahan

kimia baik berasal dari alam ataupun bahan kontaminasi lingkungan seperti

pepstisida dan logam berat.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti pada 10 pekerja di

perusahaan lidah buaya di jalan Budi Utomo, peneliti melihat masih banyaknya

pekerja yang tidak menggunakan air mengalir untuk mencuci peralatan

Page 22: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

6

pengolahan (20%). Para pekerja banyak juga yang tidak menggunakan

perlengkapan seperti celemek, sarung tangan dan penutup kepala (50%). Selain

itu tempat sampah yang tidak tertutup.

Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis ingin

mengetahui bagaimana “Gambaran Personal Higiene Dan Fasilitas Sanitasi Pada

Industri Rumah Tangga Lidah Buaya Siantan Hulu Pontianak Utara Kalimantan

Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran personal higiene dan fasilitas

sanitasi pada industri rumah tangga lidah buaya Siantan Hulu Pontianak Utara

Kalimantan Barat?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui aspek personal higiene dan fasilitas sanitasi pada industri rumah

tangga lidah buaya Siantan Hulu Pontianak Utara Kalimantan Barat

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran personal higiene pada pekerja IRT lidah buaya Siantan

Hulu Pontianak Utara Kalimantan Barat

2. Mengetahui gambaran kualitas air bersih pada IRT lidah buaya Siantan Hulu

Pontianak Utara Kalimantan Barat

Page 23: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

7

3. Mengetahui gambaran pengelolaan sampah pada IRT lidah buaya Siantan Hulu

Pontianak Utara Kalimantan Barat

4. Mengetahui gambaran keberadaan vektor pada IRT lidah buaya Siantan Hulu

Pontianak Utara Kalimantan Barat

5. Mengetahui gambaran pengelolaan limbah pada IRT lidah buaya Siantan Hulu

Pontianak Utara Kalimantan Barat

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana personal

Higiene dan fasilitas Sanitasi pada olahan Lidah Buaya

2. Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Sebagai tambahan literatur kepustakaan yang dapat menjadi suatu bacaan

bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Pontianak

3. Bagi Pusat Pengolahan Lidah Buaya

Sebagai bahan evaluasi tentang personal higiene dan fasilitas sanitasi pada

olahan untuk menanggulangi terjadinya makanan yang tidak sehat saat

pengolahan lidah buaya berlangsung.

Page 24: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

8

1.5 Keasilan penelitian

Beberapa penelitian terdahulu yang membedakan penelitian ini dengan

penelitian-penelitian yang sebelumnya adalah sebagai berikut:

Tabel I.1

Keaslian Penelitian

No Nama

(Tahun)

Judul

Penelitian Metode Variabel Hasil Perbedaan

1 Trika

Yunita

Kusumawati

dan Ririh

Yudhastuti

(2009)

Higiene dan

Sanitasi

Makanan

Nasi Krawu

Di

Kecamatan

Gresik

Kabupaten

Gresik

Cross

Sectional

- Higiene

penjamah

makanan

- Sanitasi

sarana

- Sanitasi

prasarana

- Sanitasi

makanan

higiene penjamah makanan

belum memenuhi syarat

kesehatan (25%), sanitasi

sarana telah memenuhi

syarat kesehatan (75%),

sanitasi prasarana telah

memenuhi syarat kesehatan

(84,4%), sanitasi makanan

telah memenuhi syarat

kesehatan (75%).

- Pada penelitian

ini adalah untuk

mempelajari

higiene dan

sanitasi

makanan nasi

krawu

- Merupakan

penelitian

observasional

2 Surya

Dharma dan

Gunawan

(2004)

Higiene dan

Sanitasi

Makanan

Jajanan

Simpang

Selayang

Kelurahan

Simpang

Selayang

Cross

Sectional

- Higiene

personal

- Pencucian

peralatan

- Penyediaa

n air

bersih

- Penangan

an limbah

Belum seluruh pedagang

memenuhi semua aspek

persyaratan higiene yang

ditetapkan, seperti

pemakaian tutup kepala

baru sebesar 14,3% (2

orang), Tidak ada pedagang

yang memakai celemek saat

menangani makanan, alasan

kurang begitu perlu sebesar

42,9% (6 orang), alasan lain

yaitu kurang nyaman/risih

karena tidak biasa sebesar

57,1% (8 orang). Pedagang

yang memakai tutup kepala

saat menangani makanan

hanya 2 orang (14,3%),

yang lainnya tidak memakai

tutup kepala dengan alasan

kurang begitu perlu

sebanyak 6 orang, alasan

lain adalah tidak

biasa/kurang nyaman

sebanyak 6 orang. Pedagang

- Pada penelitiaan

ini adalah

mempelajari

higiene dan

sanitasi pada

makanan

jajanan di tepi

jalan

- Terdapat

variabel

pendidikan yang

mempengaruhi

Page 25: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

9

selalu mencuci tangan

sebelum menjamah

makanan sebesar 64,3% (9

orang), yang lain hanya

kadang-kadang saja yaitu

sebesar 5,7% (5 orang).

Pedagang tidak menangani

makanan saat batuk/pilek

sebesar 50% (7 orang), dan

yang lain tetap menangani

makanan dengan alasan jika

batuk/pileknya ringan dan

hanya pusing sedikit saja.

Page 26: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

32

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian yang berkaitan

dengan gambaran personal higiene dan fasilitas sanitasi pada industri rumah tangga

lidah buaya di Siantan Hulu Pontianak Utara Kalimantan Barat

V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Industri rumah tangga lidah buaya IsunVera di Siantan Hulu Pontianak Utara

Kalimantan Barat di jalan 28 oktober Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak

Utara Kalimantan barat .

Industri rumah tangga lidah buaya IsunVera berdiri cukup lama dari tahun

2004 dan saat ini memiliki pekerja 32 orang .Industri rumah tangga lidah buaya ini

bergerak di bidang makanan .

Industri rumah tangga lidah buaya ini mempunyai visi dan misi adalah

menjadikan perusahaan terdepan produktif dan kompetitif di indonesia dalam bidang

pengolahan makanan lokal dengan berkualitas internasional ,menjadi pusat pelatihan

/magang bagi masyarakat.menciptakan produk unggulan lokal yang siap bersaing

dalam pasar global,ikut berperan aktif dalam meningkatkan membangun

perekonomian bangsa.

Page 27: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

33

V.1.3 Karakteristik Responden (pekerja IRT Lidah Buaya)

1.Umur Responden

Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi sampel berdasarkan

umur responden dapat di lihat pada tabel V.1 Berikut Ini :

Tabel V .1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di IRT Lidah

Buaya

No Umur UUU Umur Frekuensi (f) Presentase (%)

1 20-35 Tahun 29 90,6%

2 >35 Tahun 3 9,4%

Total 32 100,0

Sumber Data Primer 2017

Di ketahui bahwa tabel V.1 sebagian besar atau 90,6% umur

responden adalah 20-35 tahun.

2. Pendidikan Responden

Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi sampel berdasarkan

pendidikan responden dapat di lihat pada tabel V.2 Berikut Ini :

Tabel V .2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tingkat pendidikan Di IRT Lidah

Buaya

Sumber Data primer 2017

No T Tingkat Pendidikan Frekuensi (f) Presentase (%) 1 SD 11 34, 4

2 SMP 18 56,3

3 SMA 3 9,4

Total 32 100,0

Page 28: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

34

Di ketahui bahwa tabel V.2 sebagian besar atau 56,3% tingkat pendidikan

responden adalah SMP.

V.1.4 Analisa Univariat

1.Kebiasaan Mencuci Tangan

Distribusi frekuensi berdasarkan mencuci tangan responden dapat di

lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel V.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mencuci Tangan

Di IRT Lidah Buaya

Sumber Data Primer 2017

Di ketahui bahwa tabel V.3 sebagian besar atau 84,4% responden tidak

mencuci tangan dengan sabun dan air bersih ketika akan berkerja.

2. Kebersihan kuku

Distribusi frekuensi berdasarkan kebersihan kuku responden dapat

di lihat pada tabel di bawah ini :

No T Kebi Kebiasaan Mencuci Tangan

Frekuensi ( f) Presentase (%)

1 Tidak 27 84,4

2 Ya 5 15,6

Total 32 100,0

Page 29: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

35

Tabel V.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebersihan Kuku Kepala Di IRT

Lidah Buaya

Sumber Data Primer 2017

Di ketahui bahwa tabel V.4 Sebagian besar atau 96,9% kuku responden

pendek ,tidak kotor dalam keadaan bersih.

3. Kebersihan pakaian kerja

Distribusi frekuensi berdasarkan kebersihan pakaian kerja dapat di lihat pada

tabel di bawah ini

Tabel V.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebersihan pakaian kerja Di

IRT Lidah Buaya

SumberData Primer 2017

Di ketahui bahwa tabel V.5 sebagian besar atau 96,9 % pakaian kerja

responden dalam keadaan tidak bersih.

4. Penggunaan penutup kepala

Distribusi frekuensi berdasarkan penggunaan penutup kepala dapat di

lihat pada tabel di bawah ini :

No Ke Kebersihan kuku

Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Tidak 1 31,1

2 Ya 31 96,9

Total 32 100,0

No Kebersihan Pakaian Kerja

Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Tidak 31 96,9

2 Ya 1 3,1

Total 32 100,0

Page 30: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

36

Tabel V.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan Penutup Kepala Di

IRT Lidah Buaya

SumberData Primer 2017

Di ketahui bahwa tabel V.6 sebagian besar atau 87,5% responden

menggunakan pentup kepala saat berkerja.

5.Penggunaan penutup mulut

Distribusi frekuensi berdasarkan penggunaan penutup mulut dapat di lihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel V.7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan Penutup Mulut Di

IRT Lidah Buaya

Sumber Data primer 2017

Di ketahui bahwa tabel V.7 sebagian besar atau 100% responden tidak

menggunakan penutup mulut saat bekerja.

No Penggunaan

penutup kepala

Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Tidak 4 12,5

2 Ya 28 87,5

Total 32 100,0

No Penggunaan penutup mulut

Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Tidak 32 100,0

2 Ya 0 0

Total 32 100,0

Page 31: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

37

Tabel V.8

Hasil observasi sanitasi Di IRT

NO Pertanyaan Jawaban

Memenuhi

Syarat

Tidak

Memenuhi

Syarat 1. Air Bersih yaitu tidak berbau

,berasa dan tidak keruh √

2 Penglolaan sampah terpisah antara

sampah basah dan kering, tertutup

dan mudah di bersihkan

.Penyimpanan sampah tidak boleh

lebih dari 24 jam

3. Ada vektor di tempat pengelolaan

lidah buaya (lalat ,kecoa ,rodent)

4. Pengelolaan limbah mengalir

dengan lancar dan salurannya

tertutup

Sumber Data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas bahwa hasil di IRT Lidah Buaya di siantan hulu

memenuhi syarat karena airnya tidak berbau tidak berasa dan tidak keruh, sedangkan

pengelolaan sampahnya tidak memenuhi syarat karena sampah yang basah dan

kering tidak di pisahkan ,tempat sampah tidak terrtutup,sulit dibersihkan

.Keberadaan vektor tidak memenuhi syarat karena di temukan keberadaan lalat pada

saat penelitian .pengelolaan limbah tidak memenuhi syarat karena saluran tidak

tertutup dan tidak mengalir dengan lancar.

Page 32: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

38

V.2 Pembahasan

V.2.1 Gambaran Personal Higiene Para Pekerja IRT Lidah Buaya

Personal hygiene atau perawatan diri/kebersihan diri merupakan perawatan

diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik

maupun psikologis. Hasil diperoleh dari 32 para pekerja menunjukkan 84,4%

responden tidak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih ketika akan bekerja,

96,9% responden memiliki kuku pendek, tidak kotor saat bekerja, 96,9% pakaian

responden tidak dalam keadaan bersih saat bekerja, 87,5% responden menggunakan

penutup kepala saat bekerja, 100% responden tidak menggunakan penutup mulut saat

bekerja.

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam

mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui

kuku yang bermanfaat mencegah infeksi dari rasa nyaman pekerjaan. Perawatan

memotong kuku jari tangan dan jari kaki untuk mencegah masuknya mikroorganisme

kedalam kuku yang panjang, dan bau kaki dan cedera pada jaringan lunak sering kali

klien tidak menyadari masalah pada kuku tangan dan kaki sampai terjadi nyeri atau

rasa tak nyaman.

Sebagian besar personal higiene di Industri Rumah Tangga Lidah Buaya di

Siantan Hulu tidak memenuhi syarat sebesar 51%. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Luh Masdarini (2011) tentang pemahaman higiene perorangan

Page 33: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

39

dengan menggunakan formula persentase yang menunjukkan bahwa pemahaman

higiene adalah tidak baik dengan persentase 69,88%.

Hygiene personal adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang

masa hidup dan untuk mempromosikan kesehatan dan efisiensi melalui usaha

masyarakat yang terorganisir untuk sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit

infeksi, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian

pelayanan kedokteran dan perawatan untuk diagnosis dini (Notoadmodjo, 2003).

Secara garis besar higiene perorangan antara lain: menjaga kebersihan diri sendiri,

menjaga kesehatan dengan cara pengaturan waktu kerja dan istirahat serta rekreasi

atau olahraga, mencegah perilaku-perilaku yang membantu pencemaran makanan,

hubungan baik antara manusia khususnya dalam bidang bisnis makanan agar

dihindarkan adanya cara-cara persaingan yang tidak sehat (Sucipto, 2015).

Personal higiene responden tergolong tidak baik, sehingga harus ditingkatkan

kebersihan dirinya dari kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih ketika

bekerja, pakaian kerja harus dalam keadaan bersih, penggunaan penutup kepala saat

bekerja dan menggunakan penutup mulut saat bekerja.

Salah satu hal yang menjadi penilaian adalah masalah mencuci tangan. Kebiasaan

mencuci tangan ini seharusnya dapat mengurangi potensi penyebab penyakit akibat

bahan kimia yang menempel setelah bekerja, namun pada kenyataannya potensi

untuk terkena penyakit itu tetap ada. Kesalahan dalam melakukan cuci tangan dapat

Page 34: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

40

menjadi salah satu penyebabnya. Misalnya kurang bersih dalam mencuci tangan,

sehingga masih terdapat sisa bahan kimia yang menempel pada permukaan kulit

pekerja (WHO, 2005).

Penggunaan APD adalah salah satu cara yang efektif untuk menghindarkan pekerja

dari kontak langsung dengan bahan kimia. Namun berdasarkan hasil analisis terlihat

bahwa perkerja yang menggunakan APD (penutup mulut) dengan baik masih lebih

sedikit dibandingkan dengan yang kurang baik dalam memakai APD (penutup

kepala). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku penggunaan APD oleh pekerja masih

kurang baik. Masih banyak pekerja yang melepas APD ketika sedang bekerja. Jika

hal ini dilakukan maka kulit menjadi tidak terlindungi dan bahan kimia menjadi lebih

mudah kontak dengan kulit. Melihat fenomena ini, maka perlu adanya suatu usaha

promosi yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk meningkatakan kesadaran

pekerja dalam menggunakan APD (Nill, 2009).

V.2.2 Gambaran Air Bersih Para Pekerja IRT Lidah Buaya

Hasil analisis diperoleh bahwa kondisi sanitasi di Industri Rumah Tangga Lidah

Buaya pada kualitas air bersih memenuhi syarat karena tidak berbau, tidak berasa dan

tidak keruh.

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi

perikehidupan di bumi.Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapatberlangsung.

Oleh karena itu penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia

Page 35: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

41

untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan

kesejahteraan manusia (Notoatmodjo, 2011).

Sumber air yang banyak digunakan oleh masyarakat umumnya adalah air

sumur.Pada kenyataannnya, sumber air yang dipergunakan masih ada yang belum

memenuhi persyaratan dan perlu diolah terlebih dahulu. Pengolahan air dapat dibagi

dua cara, yaitu secara alamiah dan secara buatan dengan menggunakan proses

penyaringan dan memakai zat kimia (Notoatmodjo, 2011).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Surya Dharma dan

Gunawan (2003), tentang higiene dan sanitasi makanan jajanan di Simpang Selayang

Kelurahan Simpang Selayang, bahwa sebagian besar (57,1%) memakai air bersih

yang sumbernya dari sumur. Penampungan air bersih para pedagang seluruhnya

mempunyai tutup. Seluruh pedagang menyatakan air bersih, tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasa.

Untuk menunjang penyediaan air bersih, sumber air bersih, tempat penampungan

dan keadaan air secara fisik harus memenuhi syarat. Menurut Asep (2016), air bersih

dikatakan memenuhi syarat fisik jika tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Warna air dapat terjadi karena adanya bahan-bahan terlarut. Air berbau juga bisa

disebabkan adanya bahan-bahan kimia, plankton, bahan organik dan mikroorganisme

anaerobik yang ada dalam air.

Page 36: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

42

Oleh karena itu, agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut

hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya-

tidaknya diusahakan mendekati persyaratan fisik (tidak berwarna, tidak keruh, tidak

berasa, dan tidak berbau).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa cara penyediaan air bersih para pekerja IRT

Lidah Buaya I Sun Vera sudah memenuhi syarat kesehatan.

V.2.3 Gambaran Pengelolaan Sampah Para Pekerja IRT Lidah Buaya

Hasil analisis diperoleh bahwa kondisi sanitasi di Industri Rumah Tangga Lidah

Buaya berdasarkan pengelolaan sampah tidak memenuhi syarat secara tempat

pemisahan sampah basah dan sampah kering yang tidak terpisah penyimpanannya,

tidak tertutup, sulit dibersihkan.

Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu yang tidak

digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang dibuang yang berasal

dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya1.Pengelolaan sampah

meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan sampah yang dilakukan

sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan

lingkungan hidup (Notoatmodjo, 2011).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa banyak responden yang

mengatakan sampah dalam tempat pembuangannya tidak dibedakan sampah kering

Page 37: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

43

dan basah, tetapi sampah yang tertumpuk dibuang langsung diangkut oleh truk

pengangkut sampah, sehingga hal tersebut tidak mengundang bibit penyakit.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trika dan Ririh

(2009) tentang higiene dan sanitasi makanan bahwa diseluruh lokasi industri terdapat

tempat sampah. Tempat sampah berupa ember, keranjang plastik, maupun tempat

sampah permanen, tetapi tidak didukung oleh kebersihan tempat sampah tersebut.

Tempat sampah tersebut dibiarkan terbuka,tidak memisahkan sampah kering dan

basah, serta terlihat kotor karena tidak dibersihkan.

Namun pada penelitian yang dilakukan Merisya (2014) pada proses pengelolaan

sampah di industri tersebut tempat sampah tidak memiliki tutup dan masih ada

sampah organik yang tercampur sampah anorganik, hal ini terjadi karena tidak

adanya tempat pemisah antara sampah organik dan anorganik. Selain itu pada proses

pemusnahan sampah di lakukan dengan cara di bakar sehingga dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan pegawai pabrik.

Lokasi pengelolaan sampah yang berdekatan dengan sumber pencemaran sangat

rentan sekali terkontaminasinya makanan tersebut dengan zat-zat membahayakan

yang berasal dari lingkungan sekitar dan memengaruhi menurunnya kualitas makanan

yang dihasilkan.

Page 38: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

44

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menyediakan tempat yang baik bagi

vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari

makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit.

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menggangu estetika serta kesegaran

udara lingkungan masyarakat akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari proses

pembusukan sampah oleh mikroorganisme. Debu-debu yang berterbangan dapat

menggangu mata serta pernafasan. Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka

asapnya dapat menggangu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara

karena ada asap di udara. Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan

menyebabkan estetika yang terganggu, menyebabkan pendangkalan saluran serta

mengurangi kemampuan daya aliran saluran, dapat menyebabkan banjir apabila

sampah dibuang ke saluran yang daya serap alirannya sudah menurun. Pembuangan

sampah ke selokan, akan menyebabkan terjadinya pengotoran badan air.

V.2.4 Gambaran Keberadaan Vektor Lidah Buaya

Hasil analisis diperoleh bahwa kondisi sanitasi di Industri Rumah Tangga Lidah

Buaya pada keberadaan vektor tidak memenuihi syarat karena masih terdapat

beberapa vektor di Industri tersebut.

Upaya pengendalian hama, serangga, tikus dan rayap baik di lingkungan

perumahan, di kantor, rumah sakit, restoran, swalayan, museum, hotel maupun di

lingkungan Industrial telah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama.

Page 39: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

45

Pengendalian hama yang dilakukan selama ini lebih banyak dilakukan dengan

mengandalkan penggunaan pestisida dan rodentisida saja, sangat jarang pengendalian

dilakukan secara komprehensive, yang melibatkan semua aspek yang mempengaruhi

keberadaan atau tempat yang biasanya di tempati oleh hama tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisna dan Retno (2008)

tentang Higiene dan Sanitasi Nasi Tempe Penyet Pedagang Kaki Lima, bahwa pada

umumnya pedagang menggunakan kantong plastik sebagai tempat sampah. Mereka

tidak memeriksa apakah kantong plastk tersebut berlubang atau tidak, sehingga

sampah ataupun air tercecer keluar sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan

mengundang vektor datang.

Lalat merupakan salah satu vektor/perantara yang dapat menularkan kuman dan

bakteri sehingga memerlukan pengawasan dan pengendalian yang intensif. Terdapat

beberapa cara pengawasan terhadap vektor lalat antara lain: a) menjaga kebersihan;

menggunakan tempat sampah tertutup dan mencegah timbulnya bau yang

mengundang lalat; c) menangkap lalat dewasa dengan menggunakan alat penangkap

lalat dewasa.

V.2.5 Gambaran Pengelolaan Limbah IRT Lidah Buaya

Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta kehidupan

masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.Mulailah

timbultumpukan limbah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.Hal ini berakibat

Page 40: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

46

pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan

kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.

Limbah Industri yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya

banyak menggunakan air pada poses produksinya. Selain itu limbah cair juga dapat

berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga di dalam proses

pengolahannya air harus dibuang. Limbah cair yang dikeluaran masing – masing

industri tergantung pada banyak produk yang dihasilkan serta jenis pengolahannya.

Hasil analisis diperoleh bahwa kondisi sanitasi di Industri Rumah Tangga Lidah

Buaya pada pengelolaan limbah tidak memenuhi syarat karena saluran limbah tidak

tertutup dan air limbah tidak mengalir dengan lancar. Limbah di Industri Rumah

Tangga Lidah Buaya di Siantan Hulu perlu di tangani dengan cara-cara yang baik

agar tidak menimbulkan pencemaran.

Diketahui sebagian besar pekerja membuang limbah cair ke saluran terbuka.

Seluruh pekerja menyatakan air limbah tidak mengalir dengan lancar.Limbah adalah

bahan/barang sisa/bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya

sudah berubah dari aslinya.

Limbah rumah tangga merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari kegiatan rumah

tangga. Contoh limbah rumah tangga adalah sampah, baik organik maupun

anorganik, detergen, kotoran, dan asap hasil pembakaran. Limbah yang paling banyak

dihasilkan industri rumah tangga adalah sampah. Masalah sampah ini cukup sulit

Page 41: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

47

untuk diselesaikan karena belum ada alat yang canggih dan ramah lingkungan

(Adelia, 2014).

Sanitasi lingkungan Industri Rumah Tangga Lidah Buaya I Sun Vera perlu

mendapat perhatian karena keadaan lingkungan yang kotor dan tidak baik

penataannya akan mengurangi minat konsumen untuk membeli demikian menurut

penelitian Vitri, dkk (2013).

Sistem pembuangan limbah sebaiknya terbuat dari saluran dengan bahan kedap

air, tidak merupakan sumber pencemaran, misalnya memakai saluran tertutup, septick

tank dan saluran air limbah dari dapur harus dilengkapi dengan perangkap lemak.

V.3 Keterbatasan Penelitian

1. Adapun keterbatasan penelitian atau hambatan-hambatan dalam penelitian ini

adalah:

a. Kondisi air bersih tidak mengukur parameter tidak secara jelas, hanya menilai tidak

berbau, tidak berasa dan tidak keruh

b. Tidak melakukan penilaian pada proses olahan lidah buaya

Page 42: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan pada Bab V, maka

peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Responden di IRT Lidah Buaya kecamatan Pontianak Utara sebagian

besar atau 84,4% tidak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih

ketika akan bekerja

2. Responden di IRT Lidah Buaya kecamatan Pontianak Utara sebagian

besar atau 96,9% kuku pendek, kuku tidak kotor dalam keadaan bersih

3. Responden di IRT Lidah Buaya kecamatan Pontianak Utara sebagian

besar atau 96,9% pakaian kerja dalam keadaan tidak bersih

4. Responden di IRT Lidah Buaya kecamatan Pontianak Utara sebagian

besar atau 87,5% menggunakan penutup kepala saat bekerja

5. Responden di IRT Lidah Buaya kecamatan Pontianak Utara sebagian

besar atau 100,0% menggunakan penutup mulut saat bekerja

VI.2 Saran

VI.2.1 Bagi Pekerja

1. Diharapkan para pekerja IRT Lidah Buaya memperhatikan kebersihan

diri (personal higiene) sebelum mengolah makanan. seperti mencuci

tangan, kebersihan pakaian, penggunaan penutup kepala

Page 43: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

49

VI.2.2 Bagi Pemilik

1. Menyediakan pakaian kerja yang lengkap seperti penutup kepala,

masker dan lain-lain

2. Menyediakan fasilitas tempat cuci tangan

3. Pengelolaan sampah yang baik yaitu tempat terpisah antara sampah

basah dan kering, memiliki tutup serta mudah dibersihkan

4. Tersedia saluran pengelolaan limbah yang lancar dan tertutup

5. Kondisi bangunan harus tidak mudah untuk masuknya vektor dan

disediakan alat pengendalian vektor

VI.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian disarankan pada

peneliti selanjutnya untuk mengukur kualitas fisik, kimia, dan biologis

pada olahan lidah buaya.

Page 44: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

50

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Febria, Ridnit Pambayun dan Fatmalina Febry. 2010. Higiene Dan Sanitasi

Pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional Di Lingkungan Sekolah Dasar Di

Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

01 (01) : 59

Agustina, T. 2005. Pentingnya Higiene Penjamah Makanan Tradisional. Semarang:

Prosiding Seminar Nasional Membangun Citra Pangan Tradisional

Asokawati, Rifhandita, Indra Chahaya dan Surya Dharma. 2015. Gambaran Higiene

Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli

Pada Peralatan Makan Di Lingkungan Kantin USU Tahun 2015. Program

Sarjana IKM FKM USU

Astawan,A, 2010. Waspadai Bakteri Pada Makanan. Diakses Maret

2017.http://regional.kompas.com

BPOM Pontianak. 2012. Laporan Kasus Keracunan Dari Rumah Sakit Provinsi

Kalimantan Barat. Pontianak

---------. 2013. Laporan Kasus Keracunan Dari Rumah Sakit Provinsi Kalimantan

Barat. Pontianak

---------. 2014. Data Kasus Keracunan Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak.

Dharma, Surya. 2003. Higiene dan Sanitasi Makanan Jajanan Di Simpang Selayang

Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara.

FKM USU

Djarismawati. 2008. Pengetahuan dan Perilaku Penjamah Tentang Sanitasi

Pengolahan Makanan Pada Instalasi Gizi Rumah Sakit Di Jakarta. Jurnal Sains

& Teknologi, (Online) Vol. XIV No. 2, (http://www.Jakarta.ac.id diakses 4

Januari 2017).

Furnawanthi, Irni. 2003. Khasiat & Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta:

AgroMedia Pustaka

Imran. 2017. 34 Kasus Keracunan Pangan Terjadi di RI Sepanjang 2016. Jakarta :

BPOM

Kurnia Hindriyarin. 2010.Modul Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3) Dan Hygiene

Sanitasi. SMK Negeri 1 Nglegok Blitar

Masdarini, Luh dan Mazarina Devi. 2011. Pemahaman, Sikap dan Unjuk Kerja Higiene

Sanitasi Siswa Dalam Pengolahan dan Penyajian Makanan di SMK Bidang

Keahlian Tata Boga. Jurnal teknologi dan kejuruan (Vol. 34 Nomor2). Hlmn

165-178

Mundiatun dan Daryanto. 2010. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Gaya

Media

Page 45: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

51

Narida, Adelia. 2014. Perilaku Sanitasi, Higiene, Dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam

Praktik Masakan Indonesia Siswa Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 6

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013-2014. Skripsi. Yogyakarta: Fak. Teknik UN.

Yogyakarta (tidak dipublikasikan)

Purnawijayanti, Hiasinta A. 2001. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja Dalam

Pengolahan Makanan. Yogyakarta: 2001

Purnawijayanti. 2007. Hygiene Penjamah Makanan Untuk Keamanan Pangan.

Yogyakarta: Laporan Penelitian Lemlit Universitas Gajah Mada.

Puspitasari, Rini, Sunyoto dan Muchson Arrosyid. 2011. Uji Efektifitas Ekstrak Lidah

Buaya (Aloe Vera L.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit Jantan (

Mus Muscullus ) Galur Swiis. Cerata Journal Of Pharmacy Science

Rahayu, Nunik Agustin. 2013. Studi Deskriptif Karakteristik Higiene dan Sanitasi Pada

Alat Pengolah Makanan Gado-Gado di Lingkungan Pasar Johar Kota Semarang

Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri

Semarang. [serial online] ]disitasi pada tanggal 1 juni 2016] Diakses dari URL:

http://lib.unnes.ac.id/18797/1/6450408102.pdf

Saefullah, Asep Ahmad. 2016. Tahun 2016, Terjadi Dua Peristiwa Keracunan

Makanan di Kabupaten Kubu Raya. Kubu Raya

Saifuddin Azwar. (2002). Sikap manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :

PustakaPelajar

Sumiati, Tuti. 2013. Sanitasi, Higiene Dan Keselamatan Kerja Bidang Makanan 2.

Depok: Kemendikbud

Soedarmadji, S. 2013. Resiko Bahaya dalam Keamanan Pangan dan Faktor

Penyebabnya. Jakarta: WKNPG V, LIPPI.

Soedirman dan Suma’mur Prawirakusumah. 2014. Kesehatan Kerja Dalam Perspektif

Hiperkes & Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung:Alfabeta

Sunani. 2004. Company Profile I Sun Vera Pusat Pengolahan Lidah Buaya. Pontianak

Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007. Modul Keamanan Kesehatandan

Keselamatan Kerja SMK. Jakarta: Depdikbud

Syahputra, Ari. 2008. Studi Pembuatan Tepung Lidah Buaya. Skripsi. Sumatera Utara :

Prodi Pascasarjana – USU

Vitria., Elnovriza, Deni., Azrimaidaliza. 2013. Hubungan Hygiene Sanitasi dan Cara

Pengolahan Mie Ayam dengan Angka Kuman di Kota Padang. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Vol.7 No.2

Page 46: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

52

Wardhanu, 2009. Potensi Lidah Buaya Pontianak (Aloevera Chinensis,Linn) Sebagai

Bahan Baku Industri Berbasis Sumber Daya Lokal. Malang : Pascasarjana –

Universitas Brawijaya

Widayana, I Gede dan I Gede Wiratmaja. 2014. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Singaraja: Graha Ilmu

Page 47: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

53

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Consent)

Judul Penelitian : GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS

SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

LIDAH BUAYA SIANTAN HULU PONTIANAK

UTARA KALIMANTAN BARAT

Peneliti : Tri Nurmalasary

Setelah mendapatkan penjelasan yang diberikan oleh peneliti, Saya bersedia untuk

ikut berpartisipasi sebagai responden peneliti yang berjudul “GAMBARAN

PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI

RUMAH TANGGA LIDAH BUAYA SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA

KALIMANTAN BARAT”.

Saya mengerti bahwa peneliti tidak akan memberikan akibat negatif terhadap

saya, bahkan peneliti akan memberikan masukan bagi saya dan dapat digunakan

sebagai sarana untuk memotivasi saya. Dengan demikian saya menyatakan ikut

berperan serta dalam penelitian ini.

Pontianak, Desember 2017

Reponden,

(………………………)

Tanda Tangan dan Nama

Page 48: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

54

LEMBAR PERTANYAAN/KUESIONER

GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI

PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH BUAYA I SUN VERA

SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2017

No. Responden : Alamat :

Tanggal Wawancara : Umur Responden :

Nama Responden : Tingkat Pendidikan :

LEMBAR OBSERVASI PERSONAL HIGIENE

Variabel Komponen Penilaian Baik Tidak

Personal Higiene 1. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih ketika

akan bekerja

2. Kuku pendek dan tidak kotor

3. Kuku ada kutek

4. Pakaian kerja dalam keadaan bersih

5. Menggunakan penutup kepala saat bekerja

6. Menggunakan penutup mulut saat bekerja

Total

LEMBAR OBSERVASI SANITASI LINGKUNGAN

No Sanitasi Ya Tidak

1 Air bersih:

a. Tidak berbau,tidak berasa

b. Bersih dan tidak keruh

2 Pengelolaan sampah

a. Tempat sampah terpisah antara basah dan kering

b. Tertutup

c. Mudah dibersihkan

d. Sampah tidak boleh lebih dari 24 jam

3 Keberadaan vektor

a. Ada vektor di tempat pengolahan lidah buaya (lalat, kecoa, rodent)

4 Pengelolaan limbah:

a. Air limbah mengalir dengan lancar

b. Saluran tertutup

Total

Page 49: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

55

DOKUMENTASI

Page 50: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH

56

Page 51: GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI …repository.unmuhpnk.ac.id/955/1/I-V-VI.pdf · “GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN FASILITAS SANITASI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIDAH