bahan hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

Upload: yulinda-aswan

Post on 09-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    1/20

    Penyajian Makanan (Prinsip Food Hygiene)

    Posted on Januari 9, 2009 by Prabu

    Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi makanan.

    Penyajian makanan yang tidak baik dan etis, bukan saja dapat mengurangi selera makanseseorang tetapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap bakteri. Beberapa hal

    yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi

    makanan adalah sebagai berikut:

    1. Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan

    diusahakan tertutup. Tujuannya adalah

    a. Makanan tidak terkontaminasi silang

    b.

    Bila satu tercemar yang lain dapat diamankan

    c. Memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat kerawanan

    makanan.

    2.

    Prinsip kadar air atinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi

    (kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah

    makanan cepat rusak. Makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi (dalam kuah)

    lebih mudah menjadi rusak (basi)

    3.

    Prinsip edible part artinya setiap bahan yang disajikan dalam penyajian adalah

    merupakan bahan makanan yang dapat dimakan. Hindari pemakaian bahan yang

    membahayakan kesehatan seperti steples besi, tusuk gigi atau bunga plastk.

    4. Prinsip Pemisahan artinya makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah seperti

    makanan dalam kotak (dus) atau rantang harus dipisahkan setiap jenis makanan agar

    tidak saling bercampur. Tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi silang.

    5.

    Prinsip Panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap dalamkeadaan panas seperti soup, gulai, dsb. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan suhu

    makanan sebelum ditempatkan dalam food warmerharus masih berada diatas 600C.

    Alat terbaik untuk mempertahankan suhu penyajian adalah dengan bean merry (bak

    penyaji panas)

    6. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan sepeti wadah dan tutupnya,

    dus, pring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah

    dicuci dengan cara yang hygienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan bekas

    pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan

    yang estetis.

    7.

    Prinsip handlingartinya setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak kontak

    langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. Tujuannya adalah:a.

    Mencegah pencemaran dari tubuh

    https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    2/20

    b. Memberi penampilan yang sopan, baik dan rapi

    Tulisan Terkait:

    Penyimpanan Bahan Makanan

    Penyimpanan dan Pengangkutan Makanan

    Penyakit Bawaan Makanan / Foodborne disease (next update)

    Sumber:

    Depkes RI. Penyehatan Makanan dan Minuman, 1999.

    Purawidjaja, Enam Prinsip Dasar Penyediaan Makan di Hotel, Restoran dan Jasaboga, 1995

    Filed under:Penyehatan Makanan| Ditandai:HACCP,higiene makanan,makanan,

    penyajian,sanitasi makanan|13 Comments

    Penyimpanan dan Pengangkutan Makanan (Prinsip Food Hygiene)

    Posted on Januari 5, 2009 by Prabu

    Makanan yang telah matang atau siap disaji, tidak semuanya langsung dikonsumsi oleh kita,terutama makanan yang berasal dari katering atau jasaboga. Makanan tersebut memiliki

    resiko pencemaran bakteriologis terutama bila dalam penyimpanannya tidak memenuhi

    prinsip hygiene dan sanitasi makanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalampenyimpanan makanan matang adalah sebagai berikut:

    - makanan yang disajikan panas harus tetap disimpan dalam suhu diatas 600C

    - makanan yang akan disajikan dingin disimpan dalam suhu dibawah 40C

    - makanan yang disajikan dalam kondisi panas yang disimpan dengan suhu dibawah 40C

    harus dipanaskan kembali sampai 600C sebelum disajikan

    Suhu makanan yang diangkut dari tempat pengolahan ke tempat penyajian harus

    dipertahankan, yaitu:

    1. Makanan yang akan disajikan lebih dari 6 jam dari waktu pengolahan harus diatur

    suhunya pada suhu dibawah 40C atau dalam keadaa beku 00C

    2.

    Makanan yang akan disajikan kurang dari 6 jam dapat diatur suhunya dengan suhu

    kamar asal makanan segera dikonsumsi dan tidak menunggu

    3.

    Pemanasan kembali makanan beku (reheating) dengan pemanasan biasa atau

    microwave sampai suhu stabil terendah 600C

    https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyajian/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyajian/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyajian/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    3/20

    4. Hindari suhu makanan berada pada suhu antara 240C sampai 600C, karena pada

    suhu tersebut merupakan suhu terbaik untuk pertumbuhan bakteri pathogen dan

    puncak optimalnya pada suhu 370C.

    Makanan matang yang akan disajikan jauh dari tempat pengolahan makanan, memerlukan

    pengangkutan yang baik agar kualitas makanan tersebut tetap terjaga. Prinsip pengangkutan

    makanan matang / siap saji adalah sebagai berikut:

    1. Setiap makanan mempunyai wadah masing-masing. Isi makanan tidak terlampau

    penuh untuk mencegah tumpah. Wadah harus mempunyai tutup yang rapat dan

    tersedia lubang hawa (ventilasi) untuk makanan panas. Uap makanan harus dibiarkan

    terbuang agar tidak terjadi kondensasi. Air uap kondesasi merupakan media yang baik

    untuk pertmbuhan bakteri sehingga makanan menjadi basi

    2. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai dengan makanan

    yang ditempatkan dan tidak berkarat atau bocor.

    3. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan tetap

    panas 600C atau tetap dingin 40C

    4. Wadah selama perjalanan tidak dibuka sampai tempat penyajian

    5.

    Kedaraan pengangkut disediakan khusus dan tidak bercampur dengan keperluan

    mengangkut bahan lain.

    Tulisan Terkait:

    Penyimpanan Bahan Makanan

    Penyajian Makanan

    Penyakit Bawaan Makanan / Foodborne disease (next update)

    Sumber:

    Depkes RI. Penyehatan Makanan dan Minuman, 1999.

    Purawidjaja, Enam Prinsip Dasar Penyediaan Makan di Hotel, Restoran dan Jasaboga, 1995

    Filed under:Penyehatan Makanan| Ditandai:HACCP,higiene makanan,makanan,

    pengangkutan,penyimpanan,sanitasi makanan|8 Comments

    Penyimpanan Bahan makanan (Prinsip Food Hygiene)

    Posted on Januari 5, 2009 by Prabu

    Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan sanitasi makanan.Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak (untuk

    https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengangkutan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengangkutan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengangkutan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    4/20

    katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut. Adapun tata

    cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut higiene dan sanitasi makanan adalah

    sebagai berikut:

    A. Suhu penimpanan yang baik

    Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam penyimpanan tergantung kepada

    besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat

    dikelompokkan menjadi:

    1. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya

    Menyimpan sampai 3 hari : -50sampai 00C

    Penyimpanan untuk 1 minggu : -190sampai -50C

    Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -100C

    2. Makanan jenis telor, susu dan olahannya

    Penyimpanan sampai 3 hari : -50sampai 70C

    Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -50C

    Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah -50C

    3.

    Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1

    minggu yaitu 70sampai 100C

    4.

    Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C).

    B. Tata cara Penyimpanan

    1. Peralatan penyimpanan

    a. Penyimpanan suhu rendah dapat berupa:

    - Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 100150C untu penyimpanan

    sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da

    minuman dingin.

    - Lemari es (kulkas) yang mampu mencapai suhu 10 - 40C dalam keadaanisi bisa

    digunakan untuk minuma, makanan siap santap dan telor.

    - Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50C, dapat digunakan untuk

    penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.

    - Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku

    (frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan daging dan

    makanan beku dalam jangka waktu lama.

    b. Penyimpanan suhu kamar

  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    5/20

    Untuk makanan kering dan makanan terolahan yang disimpan dalam suhu kamar,

    maka rang penyimpanan harus diatur sebagai berikut:

    - Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai

    dan langit-langit, maksudnya adalah:

    o untuk sirkulasi udara agar udara segar dapatsegera masuk keseluruh ruangan

    o mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus

    o untuk memudahkan pembersihan lantai

    o untuk mempermudah dilakukan stok opname

    - Setiap makanan ditempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur

    - Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan dalam

    wadah penampungan sehigga tidak mengotori lantai

    C. Cara penyimpanan

    1. Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu dapat

    merata keselutuh bagian

    2. Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah

    (container) masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari

    yang berbeda.

    3.

    Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasiudara dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian lemari yang terlalu

    padat akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan

    kebutuhan.

    4. Penyimpanan didalam lemari es:

    a. Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap

    b. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang

    rapat dan dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari

    yang berbeda, kalau tidak letaknya harus berjauhan.

    c.

    Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari harus sudah

    dipergunakand.

    Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk

    keperluan sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan

    penyimpanan makanan

    1. Penyimpanan makanan kering:

    a. Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik

    b. Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab

    c. Rak-rak berjarak minimal 15 cmdari dinding lantai dan 60cm dari

    langit-langit

    d.

    Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan

  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    6/20

    e. Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs

    in first out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus

    dikeluarkan lebih dulu

    D. Administrasi penyimpanan

    Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk ketertiban

    adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga bila terjadi

    kekurangan barang dapat segera diketahui.

    Tulisan Terkait:

    Penyimpanan dan Pengangkutan Makanan

    Penyajian Makanan

    Sumber:

    Depkes RI. Penyehatan Makanan dan Minuman, 1999.

    Purawidjaja, Enam Prinsip Dasar Penyediaan Makan di Hotel, Restoran dan Jasaboga, 1995

    Filed under:Penyehatan Makanan| Ditandai:freezer,gudang,HACCP,higiene makanan,

    sanitasi makanan|20 Comments

    Higiene dan Sanitasi Makanan

    Posted on Desember 27, 2008 by Prabu

    Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan

    memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO,

    yang dimaksud makanan adalah : Food include all substances, whether in a natural state or

    in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.Batasan makanan tersebut

    tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan

    pengobatan.

    Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut

    layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :

    i.

    Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki

    ii. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan

    selanjutnya.

    iii. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai

    akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat,

    serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan,

    pemasakan dan pengeringan.

    iv.

    Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan

    penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

    https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/freezer/https://putraprabu.wordpress.com/tag/freezer/https://putraprabu.wordpress.com/tag/freezer/https://putraprabu.wordpress.com/tag/gudang/https://putraprabu.wordpress.com/tag/gudang/https://putraprabu.wordpress.com/tag/gudang/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/gudang/https://putraprabu.wordpress.com/tag/freezer/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    7/20

    Higiene dan Sanitasi

    Pengertian higiene menurut Depkes adalah upaya kesehatan dengan cara

    memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan

    untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring,

    membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secarakeseluruhan.

    Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan

    kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala

    bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan

    diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai

    pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada

    masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan

    kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan

    yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan makanan. Dalam

    pengelolaan makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:

    Keadaan bahan makanan

    Semua jeis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya

    terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging,

    ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb. Baham makanan yang baik kadang kala

    tidak mudah kita temui, karena jaringan perjalanan makanan yang begirtu panjangdan melalui

    jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang

    baika dalah menghindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas

    (liar) karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.

    Cara penyimpanan bahan makanan

    Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan

    makanan yang tidak segera diolah terutama untuk katering dan penyelenggaraan makanan RS

    perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat

    membusuk, sehingga kualitasnya dapat terjaga. Cara penyimpanan yang memenuhi syarat

    hgiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut:

    - Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi

    syarat

    - Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi

    kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk

  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    8/20

    produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin. (lebih

    lengkap, klik disini)

    Proses pengolahan

    Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian Yaitu:

    1. Tempat pengolahan makanan

    Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan diolah, tempat

    pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur mempunyai peranan yang penting dalam

    proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya

    harus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi persyaratan

    sanitasi.

    2. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan

    Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah orang yang secara langsung

    berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan,

    pengolahan pengangkutan sampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan,

    peran dari penjamah makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan ini

    mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyak infeksi yang ditularkan

    melalui penjamah makanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui

    hidung dan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella

    dapat ditularkan melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus selalu dalam

    keadan sehat dan terampil.

    3. Cara pengolahan makanan

    Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan makanan

    sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan mengikui kaidah atau prinsip-prinsip

    higiene dan sanitasi yang baik atau disebut GMP (good manufacturing practice).

    Cara pengangkutan makanan yang telah masak

    Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian atau penyimpanan perlu

    mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri.

    Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor. Pengangkutanuntuk waktu yang lama harus diatur shunya dalam keadaan panas 60 C atau tetap dingi 4 C.

    (lebih lengkap, klik disini)

    Cara penyimpanan makanan masak

    Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tempat penyimpanan

    makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah

    membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan

    lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C.(lebih lengkap, klik disini)

    Cara penyajian makanan masak

    https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-dan-pengangkutan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/penyimpanan-bahan-makanan-prinsip-food-hygiene/
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    9/20

    Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut terhindar dari

    pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang

    menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya.

    (lebih lengkap, klik disini)

    Tulisan Terkait:

    Penyakit Bawaan Makanan (foodborne diseases) (next update)

    Mikroorganisme Penyebab Foodborne disease (next update)

    Filed under:Penyehatan Makanan| Ditandai:HACCP,higiene makanan,makanan,

    pencemaran makanan,pengangkutan,pengolahan,penjamah,penyajian,penyimpanan,

    sanitasi makanan|37 Comments

    Tahap Sanitasi Alat Makan dan Pencegahan Kontaminasi Makanan

    Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan

    adalah makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat higiene. Keadaan higiene

    makanan dan minuman antara lain dipengaruhi oleh higiene alat masak dan alat makan yang

    dipergunakan dalam proses penyediaan makanan dan minuman. Alat masak dan alat makan

    ini perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan mikrobiologi usap alat makan

    meliputi pemeriksaan angka kuman.

    Sanitasi alat makandimaksudkan untuk membunuh sel mikroba vegetatif yang tertinggal

    pada permukaan alat. Agar proses sanitasi efisien maka permukaan yang akan disanitasi

    sebaiknya dibersihkan dulu dengan sebaik-baiknya Pencucian dan tindakan pembersihan

    pada peralatan makan sangat penting dalam rangkaian pengolahan makanan. Menjagakebersihan peralatan makan telah membantu mencegah terjadinya pencemaran atau

    kontaminasi terhadap peralatan dilakukan dengan pembersihan peralatan yang benar ).

    Pencucian dan sanitasi peralatan dapur dapat dilakukan secara manual dan mekanis dengan

    menggunakan mesin. Pencucianmanual maupun mekanis pada umumnya meliputi tahap-

    tahap sebagai berikut:

    Pembuangan sisa makanan dan pembilasan:Sisa makanan dibuang kemudian peralatan

    dibilas atau disemprot dengan air mengalir. Tujuan tahap ini adalah menjaga agar air dalam

    bak-bak efisien penggunaannya.

    Pencucian: Pencucian dilakukan dalam bak pertama yang berisi larutan deterjen hangat.

    Suhu yang digunakan berkisar antara 43C- 49C (Gislen, 1983). Pada tahap ini diperlukanalat bantu sikat atau spon untuk membersihkan semua kotoran sisa makanan atau lemak.

    Hal yang penting untuk diperhatikan pada tahap ini adalah dosis penggunaan deterjen,

    untuk mencegah pemborosan dan terdapatnya residu deterjen pada peralatan akibat

    penggunaan deterjen yang berlebihan.

    Pembilasan:Pembilasan dilakukan pada bak kedua dengan menggunakan air hangat.

    Pembilasan dimaksud untuk menghilangkan sisa deterjen dan kotoran. Air bilasan sering

    digantikan dan akan lebih baik jika dengan air mengalir.

    Sanitasi atau desinfeksi peralatan setelah pembilasan dapat dilakukan dengan beberapa

    metode. Metode pertama adalah meletakkan alat pada suatu keranjang, kemudianmerendamnya di bak ketiga yang berisi air panas bersuhu 82C selama 2 menit atau 100oC

    https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pencemaran-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pencemaran-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengangkutan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengangkutan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengangkutan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengolahan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengolahan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengolahan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penjamah/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penjamah/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penjamah/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyajian/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyajian/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyajian/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/#commentshttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/12/tahap-sanitasi-alat-makan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/12/tahap-sanitasi-alat-makan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/12/tahap-sanitasi-alat-makan.htmlhttps://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan/#commentshttps://putraprabu.wordpress.com/tag/sanitasi-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyimpanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penyajian/https://putraprabu.wordpress.com/tag/penjamah/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengolahan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pengangkutan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/pencemaran-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/higiene-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/tag/haccp/https://putraprabu.wordpress.com/category/penyehatan-makanan/https://putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsip-food-hygiene/
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    10/20

    selama 1 menit. Cara lainnya adalah dengan menggunakan bahan sanitaiser seperti klorin

    dengan dosis 50 ppm dalam air selama 2 menit kemudian ditempatkan di tempat penirisan.

    Disarankan untuk sering mengganti air pada ketiga bak yang digunakan. Selain itu suhu air

    juga harus dicek dengan termometer yang akurat untuk menjamin efektivitas proses

    pencuciannya

    Penirisan atau pengeringan:Setelah desinfeksi peralatan kemudian ditiriskan dandikeringkan. Tidak diperkenankan mengeringkan peralatan, terutama alat saji dengan

    menggunakan lab atau serbet, karena kemungkinan akan menyebabkan kontaminasi ulang.

    Peralatan yang sudah disanitasi juga tidak boleh dipegang sebelum siap digunakan.

    Sanitasi Alat Makan

    Desinfeksi Peralatan: Peralatan dapur harus segera dibersihkan dan didesinfeksi untuk

    mencegah kontaminasi silang pada makanan, baik pada tahap persiapan, pengolahan,

    penyimpanan sementara, maupun penyajian. Diketahui bahwa peralatan dapur seperti alat

    pemotong, papan pemotong, dan alat saji merupakan sumber kontaminan potensial bagi

    makanan.

    Frekuensi pencucian dari alat dapur tergantung dari jenis alat yang digunakan. Alat saji dan

    alat makan harus dicuci, dibilas dan disanitasi segera setelah digunakan. Permukaan

    peralatan yang secara langsung kontak dengan makanan seperti pemanggang atau

    open (open listrik, kompor gas, maupun microwave) dibersihkan paling sedikit

    satu kali sehari. Peralatan bantu yang tidak secara langsung bersentuhan denganmakanan harus dibersihkan sesuai kebutuhan untuk mencegah te rjadinya

    akumulasi debu, serpihan bahan atau produk makanan, serta kotoran lainnya.

    Article Source:

    Mikrobiologi Pangan. Direktorat Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan

    dan Bahan Berbahaya. BalaiPengawasan Obat dan Makanan: BPOM, 2003, Jakarta.

    Purnawijayanti, H.A. (2001) Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam

    Pengolahan Makanan. Kanisius: Yogyakarta.

    Sanitasi Ruang Pengolahan Makanan

    Pada tahap manapun bahan makanan berada,selalu ditemukan tempat bahan makanan

    tersebut diletakkan. baik pada waktu masih disumber,pada waktu pengangkutan , pada

    waktu pengolahan. Karena itu untuk menjaga agar makanan tidak tercemar perlu juga

    diperhatikan sanitasi tempat pengolahan makanan.Tempat pengolahan makanan ini

    meliputi:Dapur.

    Persyaratan dapur yang baik adalah:

    Ruangan dan lingkungan dapur bersih,tidak dekat dengan pembuangan sampah,tidakdekat tumpukan barang bekas,tidak banyak lalat,semut(serangga),tikus,hewan peliharaan.

    http://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.htmlhttp://artipengetahuan.blogspot.com/2012/11/sanitasi-ruang-pengolahan-makanan.htmlhttp://artipengetahuan.blogspot.com/2012/11/sanitasi-ruang-pengolahan-makanan.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-xT6NG2v2-p4/TztVY0yQTrI/AAAAAAAAA08/2f7MxYMG8BI/s1600/Sanitasi+Alat+Makan.jpghttp://artipengetahuan.blogspot.com/2012/11/sanitasi-ruang-pengolahan-makanan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.html
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    11/20

    Ada pembuangan air kotor,yaitu limbah rumah tangga dengan kasa penutup jalan

    tikus,penyaring lemak dan dibersihkan secara teratur.pembuangan air lancar dan tidak ada

    air tergenang.

    Kontruksi bangunan memenuhi syarat sanitasi.

    Lantai rata,halus,kedap air,tahan asam,kuat,tidak licin ,tidak berlubang,mudah

    dibersihkan,pada pertemuan lantai tidak terdapat sudut mati.

    Dinding

    - Permukaan dinding sebelah dalam halus,kering tidak menyerap air.mudah

    dibersihkan dan tidak berlubang.

    - Bila permukaan dinding kena percikan air maka 2 meter dari lamtai dilapisi bahan

    kedap air yang permukaannya halus, tidak menahan debu dan warnanya terang.

    Langit-Langit

    - Langit-langit harus menutup atap bangunan

    - Tinggi langit-langit tidak kurang2,4 meter diatas lantai.

    Pintu dan jendela

    - Pintu bangunan harus membuka kearah luar

    - Jendela,pintu,dan fentilasi tempat makan diolah,dilengkapi kasa yang dapat

    dibuka dan dipasang.

    - Semua pintu ruang pengolahan makanan dibuat menutup sendiri/dilengkapi

    peralatan anti lalat(kasa,tirai,pintu rangkap).

    Pencahayaan

    - Intensitas pencahayaan harus cukup untuk pemeriksaan dan pembersihan serta

    melakukan pekerjaan secara efektif.

    - Disetiap pengolahan makanan dan tempat mencuci tangan

    - Semua pencahayaan tidak menimbulkan cahaya/silau pendistribusian Ventilasi

    - Bangunan atau ruangan pengolahan makanan dilengkapi dengan ventilasi yang

    dapat menjaga keadaan nyaman.

    - Ventilasi harus cukup

    - Mencegah udara dalam ruamgan terlalu panas

    - Mencegah terjadinya kondensasi uap air atau lemak pada lantai dinding atau

    lemak pada lantai dinding atau langit-langit.- Membuang bau , asap dan pencemaran lain dari ruangan.

  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    12/20

    Ruangan pengolahan makanan

    - Luas untuk tempat pengolahan makanan harus cukup untuk bekerja dengan

    mudah dan efisien agar menghindari kontaminasi makanan dan memudahkan pembersihan .

    - Luas lantai dapur yang bebas dari peralatan sedikitnya 2 meter persegi untuk tiap

    pekerja

    - Ruang pengolahan makanan tidak berhubungan langsung dengan jamban dan

    kamar mandi.

    - Untuk kegiatan pemasakan dilengkapi meja kerja,tempat penyimpanan bahan

    makanan sementara.

    Fasilitas pencucian peralatan

    - pencucian peralatan menggunakan bahan pembersih/detergent.

    - Peralatan yang telah dicuci disimpan kembali dari tempat yang terlindung dari

    kemungkinan tercemarnya kembali.

    Tempat cuci tangan

    - Tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dengan tempat mencuci peralatan

    dengan kran,saluran pembuangan tertutuo,bak penampungan,sabun,dan pengering.

    - Tempat cuci tangan diletakkan sedekat mungjin dengan tempat lerja.

    Air bersih

    - Air bersih harus tersedia untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan.

    Kualitas air bersih harus memenuhi syarat peraturan Menkes No.1/Berhukmas/1/1975.

    Jamban dan peturasan

    Kamar mandi

    Tempat sampah

    - Tempat sampah seperti kantong pelastik/kertas,bak sampah tertutup haru tersedia

    dalam jumlah yang cukup dan diletakkan sedekat mungkin dengan sumber produksi

    sampah,namun segera dibuang ketempat pembuangan.(Entjang indan,Ilmu Kesehatan

    Prilaku,Bandung,2000)

    Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan

    Pasokan air tergantung pada sumber air yang tersedia. Kita perlu menyadari hal ini dan tidak

    hanya melindungi sumber air tetapi juga daerah resapan untuk menjaga ketersediaan air bagi

    semua.

    Kehidupan sehari-hari dan pariwisata membutuhkan air bersih yang segar, dan hal ini

    memerluka upaya jangka panjang.

  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    13/20

    Menjaga hutan, menghindari perubahan unsur tanah akibat penggunaan lahan yang tidak

    berkelanjutan, mengelola penggunaan air dan drainase air limbah akan memberikan

    kontribusi pada keberlanjutan kehidupan dan ketersediaan air.

    Indonesia bermaksud untuk memperkenalkan STBM, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

    (Community Based Total Sanitation) dengan 5 program utama: Menghentikan perilaku buang air besar di sembarang tempat, ODF ( Stop BABS/ CLTS)

    Mencuci tangan dengan sabun (CTPS)

    Pengelolaan air minum yang aman dalam rumah tangga (PAMRT)

    Pengeloaan sampah rumah tangga (WASTE)

    Pengeloaan limbah rumah tangga (DRAINAGE)

    Informasi terkait STBM dapat dilihat di : Situs STBM -http://stbm-indonesia.org/,Akun

    Twitter STBM -http://twitter.com/stbm_indonesia,and Page Facebook STBM -

    http://www.facebook.com/pages/edit/?id=337259362928

    Di Flores kita perlu melihat bagaimana orang-orang yang melindungi dan merawat air dansanitasi dapat diakui, dengan demikian mereka dapat melanjutkan dan meningkatkan apa

    yang sedang mereka lakukan dan pada gilirannya didukung oleh mereka yang

    menggunakannya, sehingga pelayanan lingkungan dapat diciptakan dan dipertahankan.

    Pemeliharaan dan mengelolaan air dan sanitasi tidak tergantung pada orang per orang saja,

    namun hal itu hanya dapat berhasil jika dilakukan melalui kerja sama yang berdasar pada

    tanggung jawab bersama.

    Tindakan bersama dan upaya komunal adalah "satu untuk semua, semua untuk satu yang

    sesungguhnya dan dibutuhkan untuk menjamin bahwa kita memiliki masa depan di Flores

    dan orang dari seluruh dunia akan menikmati mengunjungi kita.

    The right to drink water and sanitation, a recognize human right // Hak untuk minum air dan

    sanitasi, sebuah pengakuan akan hak asasi manusia

    Pada tahun 2010, United Nation General Assembly (Resolution A/RES/64/292, July 2010)

    dan Human Rights Council (Resolution A/HRC/15/L.14, September 2010) mengakui hak

    untuk mendapatkan air minum dan sanitasi sebagai suatu hak asasi manusia dalam pijakan

    yang sama dengan hak social lain seperti hak untuk makan dan hak atas kesehatan.

    Meskipun telah ada pengakuan internasional akan hal ini, masih ada beberapa hal yang harus

    dilakukan: setiap sepuluh menit, sepuluh orang termasuk empat anak-anak meninggal karena

    penyakit yang berkaitan langsung dengan air. Waktunya telah tiba untuk ha katas air dansanitasi diberlakukan.

    Sumber :world water council

    World Water Day : 22 March 2012//

    Hari Air Se-dunia : 22 Maret 2012

    Dikoordinaksikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian United Nation

    Ratusan ribu orang merayakan Hari Air Sedunia " Air dan Ketahanan Pangan pada 22 Maret

    2012. Mereka mengambil bagian dalam inisiatif menakjubkan di seluruh dunia.

    UN- Water, FAO, dan tim Hari Air Sedunia mengucapkan terimakasi atas dukungan dan

    keterlibatan Anda secara luar biasa. Akan tetapi hal itu tidak berhenti sampai disini. Populasi

    dunia terus berkembang, milliaran orang sudah hidup dalam kelaparan parah dan air berada di

    http://stbm-indonesia.org/http://stbm-indonesia.org/http://stbm-indonesia.org/http://twitter.com/stbm_indonesiahttp://twitter.com/stbm_indonesiahttp://twitter.com/stbm_indonesiahttp://www.facebook.com/pages/edit/?id=337259362928http://www.facebook.com/pages/edit/?id=337259362928http://www.worldwatercouncil.org/http://www.worldwatercouncil.org/http://www.worldwatercouncil.org/http://www.worldwatercouncil.org/http://www.facebook.com/pages/edit/?id=337259362928http://twitter.com/stbm_indonesiahttp://stbm-indonesia.org/
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    14/20

    bawah tekanan berat. Jangan menyerah untuk meningkatkan kesadaran dan mempromosikan

    perilaku menjaga kelestarian lingkungan.

    Kampanye hari air sedunia, itu Anda!

    - See more at:

    http://www.ecoflores.org/id/air+bersih+dan+sanitasi+lingkungan/#sthash.SO4Hu7Zw.dpuf

    Pengelolaan sampah

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian daribahasa Inggris.Bantulah Wikipedia untukmelanjutkannya.Lihatpanduan penerjemahanWikipedia.

    Artikel ini perludirapikanagar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atauwikifikasi artikel.Setelah

    dirapikan, tolong hapus pesan ini.

    Tong sampah biru diBerkshire,Inggris

    Pengelolaan sampahadalah pengumpulan, pengangkutan,pemrosesan, pendaurulangan,atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah

    yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya

    terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk

    memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zatpadat,cair,gas,atauradioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.

    Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara berkembang,

    berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah

    perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari

    pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah

    daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh

    perusahaan pengolah sampah.

    Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat

    sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_sampah&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_sampah&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_sampah&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Panduan_dalam_menerjemahkan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Panduan_dalam_menerjemahkan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Panduan_dalam_menerjemahkan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Merapikan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Merapikan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Merapikan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkshirehttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkshirehttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkshirehttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengolahan_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengolahan_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengolahan_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Padathttp://id.wikipedia.org/wiki/Padathttp://id.wikipedia.org/wiki/Padathttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bin.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Broom_icon.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bin.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Broom_icon.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bin.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Broom_icon.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairhttp://id.wikipedia.org/wiki/Padathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengolahan_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkshirehttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Wikifikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Merapikan_artikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Panduan_dalam_menerjemahkan_artikelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_sampah&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    15/20

    Daftar isi

    1 Tujuan

    2 Metode Pembuangan

    o 2.1 Penimbunan darat

    3 Metode Daur Ulang

    o 3.1 Pengolahan kembali secara fisik

    o 3.2 Pengolahan biologis

    o 3.3 Pemulihan energi

    4 Metode penghindaran dan pengurangan

    5 Konsep pengelolaan sampah

    6 Pendidikan dan Kesadaran

    7 Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

    8 lihat juga

    9 Pranala luar

    Tujuan

    Pengelolaan sampahmerupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

    mengubahsampahmenjadimaterialyang memiliki nilai ekonomis (Lihat:

    Pemanfaatan sampah), atau

    mengolah sampah agar menjadi materialyang tidak membahayakan bagi lingkungan

    hidup.

    Metode Pembuangan

    Penimbunan darat

    Artikel utama untuk bagian ini adalah:Penimbunan darat

    Penimbunan darat sampah di Hawaii.

    Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang

    sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya

    dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang-lubang

    dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan

    menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat

    yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah

    lingkungan, di antaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnyaHama,dan adanya

    genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida

    yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini meledak danmelongsorkan gunung sampah)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Tujuanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Tujuanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_Pembuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_Pembuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Penimbunan_darathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Penimbunan_darathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_Daur_Ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_Daur_Ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pengolahan_kembali_secara_fisikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pengolahan_kembali_secara_fisikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pengolahan_biologishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pengolahan_biologishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pemulihan_energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pemulihan_energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_penghindaran_dan_penguranganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_penghindaran_dan_penguranganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Konsep_pengelolaan_sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Konsep_pengelolaan_sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pendidikan_dan_Kesadaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pendidikan_dan_Kesadaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Bencana_sampah_yang_tidak_dikelola_dengan_baikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Bencana_sampah_yang_tidak_dikelola_dengan_baikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#lihat_jugahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#lihat_jugahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pranala_luarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pranala_luarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemanfaatan_sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemanfaatan_sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penimbunan_darat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penimbunan_darat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penimbunan_darat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Landfill_Hawaii.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Landfill_Hawaii.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penimbunan_darat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemanfaatan_sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pranala_luarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#lihat_jugahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Bencana_sampah_yang_tidak_dikelola_dengan_baikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pendidikan_dan_Kesadaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Konsep_pengelolaan_sampahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_penghindaran_dan_penguranganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pemulihan_energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pengolahan_biologishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Pengolahan_kembali_secara_fisikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_Daur_Ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Penimbunan_darathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Metode_Pembuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah#Tujuan
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    16/20

    Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.

    Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah metode

    pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah

    biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak

    menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi

    gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan

    keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin

    berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

    Metode Daur Ulang

    Artikel utama untuk bagian ini adalah:Daur-ulang

    Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali

    disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan

    sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk

    membangkitkan listrik. Metode-metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan

    dijelaskan di bawah.

    Pengolahan kembali secara fisik

    Baja dibuang, dan kelengkapan dilaporkan dipilih pada kemudahanCentral European Waste

    Management(Eropa).

    Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan

    menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang

    dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang

    sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang

    sudah tercampur.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Daur-ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daur-ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daur-ulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Central_European_Waste_Management&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Central_European_Waste_Management&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Central_European_Waste_Management&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Central_European_Waste_Management&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Steel_recycling_bales.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Landfill_compactor.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Steel_recycling_bales.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Landfill_compactor.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Steel_recycling_bales.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Landfill_compactor.jpghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Central_European_Waste_Management&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Central_European_Waste_Management&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daur-ulang
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    17/20

    Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minumaluminium,kaleng baja

    makanan/minuman, BotolHDPEdanPET,botolkaca,kertas karton,koran,majalah, dan

    kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC,LDPE,PP,danPS)juga bisa didaur ulang. Daur ulang

    dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian-

    bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya.

    Pengolahan biologis

    Artikel utama untuk bagian ini adalah:Pengkomposan

    Pengkomposan.

    Material sampah ((organik)), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah

    dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilahpengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas

    methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

    Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalahGreen Bin

    Program (program tong hijau)diToronto,Kanada, di mana sampah organik rumah tangga,

    seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk

    dikomposkan.

    Pemulihan energi

    Artikel utama untuk bagian ini adalah:Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)

    Komponen pencernaan Anaerobik di pabrikLbeckmechanical biological treatmentdi

    Jerman,2007

    Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara

    menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadibahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari

    http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/HDPEhttp://id.wikipedia.org/wiki/HDPEhttp://id.wikipedia.org/wiki/HDPEhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daur_ulang_botol_PET&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daur_ulang_botol_PET&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daur_ulang_botol_PET&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyvinyl_klorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyvinyl_klorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyvinyl_klorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/LDPEhttp://id.wikipedia.org/wiki/LDPEhttp://id.wikipedia.org/wiki/LDPEhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengkomposanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengkomposanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengkomposanhttp://www.toronto.ca/greenbin/index.htmhttp://www.toronto.ca/greenbin/index.htmhttp://www.toronto.ca/greenbin/index.htmhttp://www.toronto.ca/greenbin/index.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Torontohttp://id.wikipedia.org/wiki/Torontohttp://id.wikipedia.org/wiki/Torontohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_menjadi_energi_%28Waste-to-energy%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_menjadi_energi_%28Waste-to-energy%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_menjadi_energi_%28Waste-to-energy%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasilitas_pengolahan_sampah_Lubeck&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasilitas_pengolahan_sampah_Lubeck&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mechanical_biological_treatment&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mechanical_biological_treatment&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mechanical_biological_treatment&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Haase_Lubeck_MBT.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Compost_Heap.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Haase_Lubeck_MBT.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Compost_Heap.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Haase_Lubeck_MBT.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Compost_Heap.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Haase_Lubeck_MBT.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Compost_Heap.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mechanical_biological_treatment&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasilitas_pengolahan_sampah_Lubeck&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_menjadi_energi_%28Waste-to-energy%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Torontohttp://www.toronto.ca/greenbin/index.htmhttp://www.toronto.ca/greenbin/index.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengkomposanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polystyrenehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polypropylenehttp://id.wikipedia.org/wiki/LDPEhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyvinyl_klorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Koranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daur_ulang_botol_PET&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/HDPEhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    18/20

    menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya

    untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa

    dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, ketika sampah

    dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan

    di wadah tertutup padaTekanantinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah

    menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untukmenghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa

    dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi danGasifikasi busur plasmayang

    canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadiGas sintetis

    (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk

    menghasilkan listrik dan uap.

    Metode penghindaran dan pengurangan

    Artikel utama untuk bagian ini adalah:Minimalisasi sampah

    Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah

    terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk

    penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk

    supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan

    tas plastik), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai

    (contohnya kertas tisu), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit

    untuk fungsi yang sama (contoh,pengurangan bobot kaleng minuman).

    Konsep pengelolaan sampah

    Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,

    antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, multikonsep yang digunakan

    adalah:

    Diagram dari hirarki limbah.

    Hierarki Sampah- hierarki limbah merujuk kepada " 3 M "mengurangi sampah,

    menggunakan kembali sampahdandaur ulang,yang mengklasifikasikan strategi

    pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segiminimalisasi sampah.Hierarki

    limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah.

    Tujuan limbah hierarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-

    produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.

    Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah/Extended Producer Responsibility

    (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi

    semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup(termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung

    jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gasifikasi_busur_plasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gasifikasi_busur_plasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gasifikasi_busur_plasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gas_sintetis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gas_sintetis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gas_sintetis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://www.psc.edu/science/ALCOA/ALCOA-light.htmlhttp://www.psc.edu/science/ALCOA/ALCOA-light.htmlhttp://www.psc.edu/science/ALCOA/ALCOA-light.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hierarki_Sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hierarki_Sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengurangi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengurangi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengurangi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Waste_hierarchy.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Waste_hierarchy.svghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menggunakan_kembali_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengurangi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hierarki_Sampah&action=edit&redlink=1http://www.psc.edu/science/ALCOA/ALCOA-light.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minimalisasi_sampah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gas_sintetis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gasifikasi_busur_plasma&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan
  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    19/20

    seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan

    yang manufaktur, impor dan/atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab

    atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.

    prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana

    pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan

    pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untukmembayar sesuai dari pembuangan

    Pendidikan dan Kesadaran

    Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting

    dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan

    deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya

    kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan

    global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan,

    tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancamkelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan

    keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa

    perguruan tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan

    lingkungan hidup dan program pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di

    universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai

    organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

    Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

    1.

    Longsor tumpukan sampah2.

    Sumber penyakit

    3. Pencemaran lingkungan

    4.

    Menyebabkan banjir

    Dasar-dasar Pengelolaan Sistem Persampahan

    PEngelolaan sampah didefinisikan adalah semua kegiatan yang bersangkuta paut dengan

    pengendalian timbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan dan

    pemrosesan akhir/pembuangan sampah, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan

    lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika dan faktor-faktor lingkungan lainnya

    yang erat kaitannya dengan respon masyarajat.

  • 5/19/2018 Bahan Hygiene sanitasi&keselamatan kerja.docx

    20/20

    Menurut Undang-undang No. 18 Tahun 2008 pengelolaan sampah didefinisikan sebagai

    kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan

    dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan meliputi:

    Pembatasan timbulan sampah

    Pendauran ulang sampah, dan/atau

    pemanfaatan kembali sampah

    Sedangkan kegiatan penanganan meliputi:

    Pemilihan

    Pengumpulan

    Pengangkutan

    Pengolahan

    Pemrosesan akhir sampah