diet pada penyakit paru_rev2014 (1)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
1/51
dr. Dian Isti Angraini, MPHFK UNILA
2014
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
2/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
3/51
PPOK : penyakit paru kronik yang ditandai olehhambatan aliran udara di saluran napas yang
bersifat progressif ireversibel. Tdr dr bronkitis,emfisema atau gabungan keduanya.
Patofisiologi:Penyumbatan sal nafas menahun krn:
-produksi mukus yg berlebihan (bronkitis)
-Kerusakan jar elastik paru, udara terperangkap,pertukaran udara tgganggu (emfisema)
-Sumbatan bronkus akibat benda asing
atau infeksi
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
4/51
Kondisi terkait Gizi:
- Malnutrisi sering terjadi- 70% kasus dengan pe↓ BB
- Kurang vit A me↓ kemampuan replikasi sel
epitel rentan infeksi- Kurang vit C rentan infeksi
- Intervensi gizi mempertahankan kecukupan
gizi
melawan infeksi dan mempertahankankemampuan fungsional seoptimal mungkin
- Ggn elektrolit: hipofosfatemi, hiperkalemi,hipokalsemia, hipomagnesia
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
5/51
Penderita PPOK cenderung
kaheksiaLaju metabolisme meningkat
tetapi respon penderita thd
asupan makan seringkaliburuk
Sekitar 25% penderita PPOK
menunjukkan penurunan IMTdan massa lemak
Penurunan IMT fc risikomortalitas PPOK
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
6/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
7/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
8/51
Penderita PPOK mengalami
kehilangan BB dan malnutrisiserta menurunnya kekuatan otot
Keadaan ini disebabkan
penurunan asupan kalori akibatsesak nafas yang terus menerusdan kurangnya konsumsimakanan
Pemakaian otot nafas selamasesak nafas kelemahan ototdan hilangnya lemak otot
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
9/51
Kelebihan BB padaPPOM
- Pe↓ kebutuhankalori me↓ BMRseiring b+ usia
- Pe↓
aktivitas
kompensasi ggn fsnafas
Penilaian StatusGizi
-Penilaian Fisikdan Klinis-ParameterBiokimiawi
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
10/51
Defisiensi vit ADefisiensi vit C
Asupansumber vit A
dan C tidakadekuat
- Pem fisik:
hiperkeratosisfolikular, buta senja,kornea keringBiokimia: retinol
serum↓↓
- Pem fisik: ptekiae,ekimosis, gingivitisBiokimia: asamaskorbat serum↓↓
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
11/51
-Pemberian cairan &
obat-obatan iv >>- NPT, mak pipa,minum scr oral- ventilator ↑
pelepasan ADH
Kelebihan cairan
-Defisiensi Fosfat-Kelebihan Lipid
Intake zat gizidengan komposisitidak seimbang pdpasien malnutrisi
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
12/51
Jenis diet : TKTP rendah karbohidrat
Karbohidrat↓
Metabolisme KH menghasilkan >>CO2 dibandingkan lemak
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
13/51
Asupan KH diturunkan s.d 35-40% dr totalkalori
Asupan lemak s.d. 40%
Protein 20-25%
Pemberian kalsium melalui diet atausuplementasi untuk menggantikankehilangan Ca akibat penggunaankortikosteroid
Def zink suplementasi
....\referensi\PPOK\guide nutrition in chronicdisease.pdf
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/PPOK/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/guide%20nutrition%20in%20chronic%20disease.pdf
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
14/51
Makan sedikit tp sering (makanan utama danselingan) 6x/hari
Makan dengan perlahan (30-60 menit)
Keuangan cukup, suplementasi susu khusus :pulmocare 3x/hr dan me(-) porsi nasi
Asupan Ca
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
15/51
Kuo dkk : nutrisi tinggi lemak dan rendahkarbohidrat dapat menurunkan kegagalanobstruksi pernafasan kronik
Zainullah (2008) : antioksidan menurunkanfrekuensi dan beratnya eksaserbasi
Cockburn and Jhonson (2009); rekomemdasi
diet ETPT, pembatasan konsumsi garam (Na
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
16/51
Lemak menghasilkan energi lebih banyakdibandingkan protein dan karbohidrat
Konsumsi lemak sebesar 30% dr total kalori per hari,dianjurkan dengan komposisi:
a. 10% asam lemak jenuh
b. 10% asam lemak tak jenuh tunggal
c. 10% asam lemak tak jenuh ganda
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
17/51
Pemberian asam lemak omega 3 potensi modulatorpada penyakit respirasi seperti inflamasi kronik
Pemberian omega 3 dengan bentuk diet tinggi minyakikan, magnesium dan antioksidan menurunkaninflamasi saluran nafas
Tambahan omega 3 pada minyak ikan dengan gamma
asam linoleat modulator respon imun danmenurunkan reaksi berlebihan otot pulmonerterhadap rangsangan stimulasi
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
18/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
19/51
Asma adalah penyakit inflamasi kronik salurannafas yang terjadi akibat hiperaktivitas terhadaprangsangan tertentu atau alergi.
Saluran nafas mengalami penyempitan nafasterasa sesak, dada terasa berat, dan batuk
Frekuensi asma attack ↑ ↓ intake makanan,masalah psikososial
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
20/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
21/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
22/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
23/51
Shaheen et al. (2001) flavonoidmenurunkan tk keparahan serangan asma
Magnesium meningkatkan fungsi paru-
paru dan meringankan serangan asma
memfasilitasi pelebaran bronkus dan relaksasiotot halus yang menyusun saluran pernafasan
Vit C AO dan antiinflamasi mengurangi
frekuansi asma attack AA Omega 3 imunonutrisi dan melancarkan
saluran pernafasan dgn mengurangi sitokin
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
24/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
25/51
Kanker : gangguan sel somatik, ketika perubahanmateri genetik menyebabkan sel normal
berperilaku abnormal dalam bentuk maupunfungsinya
Zailirin (2012)
Kanker paru meningkat di seluruh dunia; Tiap tahun terdapat lebih 1,3 juta kasus dengan
angka kematian 1,1 juta.
Menurut National Cancer Institute di USA, tahun
2008 terdapat 215.000 kasus dan kematian 161.840.
Di Indonesia, peringkat ke 4 terbanyak
Penyebab utama kematian , masalah klinik dan
sosial masyarakat di masa datang
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
26/51
Diet dapat Nutrien dpt
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
27/51
Diet dapatmelindungi
Selnormal
Sel ygterinisiasi
Selproneoplas
tik
Selneoplastik/tumor
Inisiasi
•Dpt berlangsungbertahun-thn•Fc diet promotor/ pemacu
ProgresiPemacuan(Promosi)
Diet dapatmelindungi/
membantu diffulang normal
Nutrien dptmembantu sel mjd
resisten thdmultiplikasi
•Zat karsinogenik mutasi DNA/ gen• Fc diet mutagenik
• pertumbuhandpt diperkuatoleh fc diet
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
28/51
Manifestasi Kanker Paru pd Fc Diet
- Pe↑ kec metabolik dan pe↑ katabolisme protein
- Pe↑ kebutuhan gizi sel
kanker dan kemoterapi- Batuk kronis & sesak nafas intake menurun
- Nafsu makan menurun
- Gangguan menelan penekanan esofagus
- Mual muntah kemoterapi- Berat badan kurang
M ALNUTR
ISI
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
29/51
Operatif
Radioterapi
Kemoterapi
- Asupan/ Intake
- Imunitas
- Status gizi
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
30/51
Radioterapi Kemoterapi
• Mengubahpersepsi rasa
• Mual, muntah,diare enteritis
radiasi
ggnabsorbsi, ggnelektrolit
• Mual, muntah• Anoreksia• Diare/konstipasi• Malabsorbsi• Stomatitis
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
31/51
Diet ETPT Pemberian diet tgtg keadaan pasien,
perkembangan penyakit, dan kemampuan
menerima makan Disusun secara individual
Cara pemberian: oral, enteral, atau
parenteral Bentuk makanan: padat, cair atau
kombinasi
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
32/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
33/51
Energi tinggi: 36-40 kkal/kgBB bagi laki-laki; 32-36 kkal/kgBB bagi perempuan
Protein tinggi: 1-1,5 g/kgBB
Lemak sedang: 15-20% dr total kalori KH cukup: sisa perhitungan
Vitamin dan mineral cukup sayur dan
buah terutama sumber vit A, B, C, E; asamfolat
Cairan cukup
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
34/51
Bila menderita anoreksia
Dianjurkan makan makanan yg disukai atau
dpt diterima walaupun tidak lapar Hindari minum sebelum makan
Tekankan bahwa makanan adalah bagian
terpenting dlm pengobatan
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
35/51
Bila ada ggn pengecapan
Makanan atau minuman diberikan pada
suhu kamar atau dingin Tambahkan bumbu yg sesuai utk
menambah rasa
Minuman segar spt sari buah, jus
Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan
Minum dgn sedotan Btk makanan disaring atau cair
Hindari makanan terlalu asam atau asin
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
36/51
Bila mulut kering Makanan atau minuman diberikan pada suhu
kamar atau dingin Bentuk makanan cair Kunyah permen karet atau hard candy
Bila mual dan muntah Beri makanan kering Hindari makanan yg berbau merangsang Hindari makanan lemak tinggi Makan dan minum perlahan-lahan Batasi cairan pada saat makan Tidak berbaring setelah makan
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
37/51
Sumber protein yg msh dpt ditolerir dgn ada mualmuntah : telur, keju, milk shake
Makan dgn porsi kecil tp sering (6-8 kali)
memaksimalkan asupan makan; terutama pdkemoterapi
Meningkatkan kepadatan protein dan kalori dlmmakanan sehari-hari
Meminum cukup cairan 1 hg 2 hari sebelum dansesudah kemoterapi untuk meningkatkan ekskresiobat dan menurunkan toksisitas pada ginjal
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
38/51
Memandang makanan sbg obat tetap harusmakan walaupun tdk selera dll
Mencatat makanan yg membuat mual dihindari
Minum obat antimuntah sebelum makan, biladiperlukan
Mengunyah permen karet sesudah kemoterapi
Menghindari makanan camilan yg rasanya tidakdisukai
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
39/51
Cranganu & Camporeale (2009): B-carotenemencegah/ melawan kanker paru
Chest (2003): asam folat, flavonoid dan
selenium dpt mencegah kanker paru Fortes et al. (2003): diet mediterania (diet
kaya AO alami spt karotenoid, flavonoid,fenol, vit C dan E) memiliki efek proteksithd kanker paru
Imunonutrisi???
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
40/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
41/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
42/51
- Proses infeksi kronik- Peningkatan BMR peningkatan kebutuhan
kalori- Penurunan asupan makan- Kehilangan BB- Malnutrisi (makro dan mikronutrien:vit A, C,
Fe, Zn, Selenium)
TBC
Morbiditas &Mortalitas ↑↑↑
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
43/51
Jenis Diet: ETPT
Tujuan Diet:
Memberikan makanan secukupnyauntuk memenuhi kebutuhan zatgizi yang bertambah guna
mencegah dan mengurangikerusakan jaringan tubuh .
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
44/51
Prinsip Diet: Energi tinggi (40-45 kkal/kgBB) Protein tinggi (2-2,5 g/kgBB) Lemak cukup: 10-25% Karbohidrat cukup Vitamin dan mineral tinggi/cukup
sumber makanan..\referensi\TBC\121_nutrition_tuberculosis.pdf
Bentuk makanan bisa cair bisalunak (sesuai kemampuan pasien)
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/121_nutrition_tuberculosis.pdf
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
45/51
Makanan mudah cerna dan tidakmerangsang
Sumber protein tinggi: susu, telur,daging, atau dlm btk minuman enteralETPT
Suparman et al. (2011): pemberian susu,sinbiotik (L. acidophilus&bifidobacterium longus & FOS) dan
suppl zat mikro (vit A & zinc) mampume↑ status gizi (BB, IMT, lemaktubuh, Hb) dan kadar vit A serum;..\referensi\TBC\penelitian TB.pdf
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/referensi/TBC/penelitian%20TB.pdf
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
46/51
Macam diet ETPT:
Diet ETPT IEnergi: 2600 kkal, protein 100 g (2 g/kgBB)
Diet ETPT II
Energi : 3000 kkal, protein 125 g (2,5g/kgBB)
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
47/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
48/51
Pada penderita pneumonia bayi dan anak ygmemerlukan perawatan di RS
Anak dgn distres napas berat
-Pemberian makanan per oral harus
dihindari- Pemberian makan melalui NGT atau iv- Pemilihan NGT dgn ukuran terkecil menghindari penekanan pernafasan
- Pemantauan balans cairan
terutama pdpneumonia berat untuk mencegahoverhidrasi krn pe↑ hormon diuretik
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
49/51
Anak sudah dapat
minum
↓
-Berikan ASI dancairan oral
-Bujuk makan
apabila sudahbisa menelan
ISPA kronik dgn
retensi CO2
↓
Formula dgnkandungan:-KH lebih rendah-Lemak lebihtinggi
-Tinggi kalori-Tinggi protein- Suplemen serat
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
50/51
-
8/17/2019 Diet Pada Penyakit Paru_rev2014 (1)
51/51
Almatsier, S. (2010). Penuntun Diet. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.
Hartono, A . (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC
Moore, M.C. (1997). Terapi Diet dan Nutrisi.Jakarta:Hipocrates.
Suandi, I.K.G. (2011). Diet Anak Sakit. Jakarta: EGC.
USAID (2008). Nutrition and Tuberculosis. USA:AED