diet penyakit jantung dan pembuluh darah gizi ii

23
Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Nama: Siti Aisyah Npm: 07310261

Upload: ichakhunaisyah

Post on 25-Nov-2015

299 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

diet penyakit jantung dan pembuluh darah

TRANSCRIPT

  • Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh DarahNama: Siti AisyahNpm: 07310261

  • Diet DislipidemiaGambaran UmumDislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). Peningkatan kadar kolesterol terutama LDL atau trigliserida darah perlu mendapat perhatian karena merupakan predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung koroner. HDL mepunyai pngaruh sebaliknya. Peningkatan kadar HDL plasma menurunkan resiko terhadap Penyakit Jantung Koroner. Rendahnya HDL dihubungkan dengan hipertrigliseridemia.

  • Asam lemak tidak jenuh ganda dan asam lemak tidak jenuh tunggal, serat larut air, karbohidrat kompleks, dan diet vegetarian mempunyai pengaruh baik terhadap kadar lipid darah, sedangkan asam lemak jenuh, kolesterol dan kegemukan mempunyai pengaruh kurang baik terhadap kadar lipid darah yang berkaitan dengan resiko Penyakit Jantung Koroner. Pilar utama pengolahaan dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani, dan pengolahan berat badan.

  • Trigliserida dalam tubuh berasal dari lemak makanan atau hasil perubahan unsur unsur energi yang berlebihan di dalam tubuh. Trigliserida diangkut oleh Very Low Density Lipoprotein (VLDL) atau kilomikron ke jaringan tubuh sebagai sumber energi atau kejaringan lemak untuk disimpan. Penyebab utama peningkatan trigliserida darah adalah faktor genetik, kegemukan, alkohol, hormon estrogen, obat obatan, diabetes militus tidak terkontrol, penyakit ginjal kronik, penyakit hati serta asupan karbohidrat sederhana berlebihan.

  • Tujuan DietMenurunkan berat badan bila kegemukanMengubah jenis dan asupan lemak makanan.Menurunkan asupan kolesterol makananMeningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.

    Intervensi diet dimaksudkan untuk mencapai pola makan yang sehat. Dokter dan dietisien perlu menekankan pada pasien bahwa tujuannya bukan melakukan diet sementara, tetapi secara berangsur melakukan perubahan permanen pada prilaku makan.

  • Syarat DietEnergi yang dibutuhkan disesuiakan menurut berat badan dan aktifitas fisik. Bila kegemukan, penurunan berat badan dapat dicapai dengan asupan energi rendah dan meningkatkan aktifitas fisik. Penurunan asupan energi disertai penurunan berat badan biasanya menghasilkan kadar trigliserida darah yang cepat.lemak sedang < 30% dari kebutuhan energi total. Lemak jenuh untuk Diet Dislipidemia Tahap I < 10% dari kebutuhan energi total dan untuk Diet Dislipidemia Tahap II < 7% dari kebutuhan energi total. Lemak tak jenuh ganda dan tunggal untuk Diet Dislipidemia Tahap I maupun II adalah 10 15 % dari kebutuhan energi total. Kolesterol < 300 mg untuk Diet Dislipidemia Tahap I dan < 200 mg untuk Diet Dislipidemia Tahap IIProtein cukup yaitu 10 20% dari kebutuhan energi total. Sumber protein hewani terutama dari ikan yang banyak mengandung lemak omega-3. sumber protein nabati lebih dianjurkan.Karbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi totalSerat tinggi terutama serat larut air yang dapat dalam apel, bras tumbuk atau beras merah, havermouth dan kacang kacangan. Vitamin dan Mineral cukup. Suplemen multivitamin dianjurkan untuk pasien yang mengkonsumsi 1200 kkal energi sehari.

  • Jenis Diet, Indikasi Pemberian, dan Lama PemberianAda dua jenis Diet Dislipidemia, yaitu :Diet Dislipidemia Tahap I Diet Dislipidemia Tahap IIDiet Dislipidemia Tahap I mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih tinggi dari pada Diet Dislipidemia Tahap II.

  • Bagi yang kegemukan, lebih dahulu dilakukan pengkajian terhadap riwayat berat badan, usaha penurunan berat badan, dan sikap yang berhubungan dengan makanan. Penilaian ini diperlukan untuk menentukan apakah harus dimulai dengan Diet Tahap I atau langsung diberikan Diet Tahap II. Apabila diet paien ternyata sudah sesuai dengan Diet Tahap I maka dapat langsung diberikan Diet Tahap II. Bila tidak, diet dimulai dari Diet Tahap I.Keberhasilan diet dinilai dengan mengukur kadar kolesterol darah setelah 4-6 minggu dan 3 bulan. Jika tujuan terapi diet tidak tercapai setelah 3 bulan dengan Diet Tahap I perlu dinilai penerimaan dan kepatuhan pasien terhadap diet ini. Jika tujuan tidak tercapai meskipun patuh pasien harus pindah ke Diet Tahap II. Apabila tujuan pengobatan tidak dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan pasien perlu berkonsultasi lagi dengan dietisien.

  • Diet Penyakit JantungGambaran UtamaPenyakit Jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, diamana jantung secara brangsur kehilangan kemampuanya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit jantung mampu mengkonpensasi ketidakefisiensian fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi (Compensated Heart Disease).Dalam keadaan tidak terkonpensasi (Decompensatio Cordis) sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak serta tekanan darah yang berakibat terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis) gagal jantung, setelah myocard infarct dan setelah operasi jantung.

  • Tujuan DietMemberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

  • Syarat DietEnergi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBBLemak sedang yaitu 25 30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh dan 10 15% lemak tak jenuh.Kolesterol rendah terutama jika disertai dengan Dislipidemia (lihat Diet Dislipidemia)Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.Garam rendah 2 3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gasSerat cukup untuk menghindari konstipasi.Cairan cukup 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhanBentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecilBila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral atau suplemen gizi.

  • Jenis Diet dan Indikasi PemberianDiet Jantung IDiet Jantung I dibrikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti myocard infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan berupa 1 1,5 liter cairan/hari selama 1 2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1 3 hari.Diet Jantung IIDiet Jantung II di berikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet di berikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan Diet Jnatung II Garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin.

  • Diet Jantung IIIDiet Jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan atau edema diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium tetapi cukup zat gizi lain.Diet Jantung IVDiet Jantung IV diebrikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

  • Diet Penyakit Stroke Gambaran UmumStroke atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan pada bagian otak yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat zat gizi kebagian otak tersumbat atau pecah. Akibatnya, dapat terjadi beberapa kelainan yang berhubungan dengan kemampuan makan pasien yang pada akhirnya berakibat penurunan status gizi. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan diet khusus.

  • Tujuan DietMemberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan mempertahankan keadaan dan komplikasi penyakit.Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal, dan dekubitis.Mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit.

  • Syarat DietEnergi cukup yaitu 25 45 kkal/kgBB. Pada fase akut energi diberikan 1100 1500 kkal/hariProtein cukup yaitu 0,8 1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2 1,5 g/kgBB. Apabila penyakit disertai komplikasi Gagal Ginjal Kronik (GGK) protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kgBB.Lemak cukup yaitu 20 25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber lemak tak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari kebutuhan energi total. Kolesterol dibatasi < 300mgKarbohidrat cukup, yaitu 60 70% dari kebutuhan energi total. Untuk pasien dengan Diabetes Melitus diutamakan karbohidrat kompleks.Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B6, asam folat, B12, C, dan E.

  • Mineral cukup terutama kalsium, magnesium dan kalium. Penggunaan natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1 sendok teh/hari (serta dengan 5 garam dapur atau 2g natrium)Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah konstipasi.Cairan cukup, yaitu 6 8 gelas/hari kecuali pada keadaan edema asites cairan dibatasi. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi makan dapat dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara hati hati. Cairan dapat dikentalkan dengan gel atau guarcolBentuk makanan disesuaikan dengan pasienMakanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

  • Jenis Diet dan Indikasi PemberianBerdasarkan tahapannya Diet Stroke dibagi menjadi 2 fase, yaitu :Fase akut (24 48 jam)Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun. Pada fase ini diberikan makanan parenteral (nothinh per oral/NPO) dan dilanjutkan dengan makanan enteral (naso gastric tube/NGT). Pemberian makanan parenteral total perlu dimonitor dengan baik. Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema serebral. Kebutuhan energi pada NPO total adalah AMB x 1 x 1,2 ; protein 1,5 g/kgBB lemak maksimal 2,5 g/kgBB dekstrosa maksimal 7g/kgBB.

  • Fase PemulihanFase Pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak mengalami gangguan fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan peroral secara bertahap dalam bentuk Makanan Cair, Makanan Saring, Makanan Lunak dan Makanan Biasa.Bila ada disfagia, makanan diberikan secara bertahap sebagai gabungan makanan NPO, peroral, dan NGT sebagai berikut :1. NPO2. bagian per oral (bentuk semi padat) dan bagian melalui NGT3. bagian per oral (bentuk semi padat) dan bagian melalui NGT4. Diet per oral (bentuk semi padat dan semi cair) dan air melalui NGT5. Diet lengkap per oral

  • Apabila makanan melalui NGT bertahan 6 minggu, perlu dipertibangkan kemungkinan pemberian makanan melalui gasrtostomi atau jejunostomi.Bila ada tukak lambung akibat sekresi asam lambung dan gastrin meningkat (terutama pada stroke hemoragik) makanan diberikan secara bertahap dengan syarat :Bila tidak ada perdarahan lambung dan Cairan Maag Slang (CMS) < 200ml dapat diberikan makanan enteral.Bila ada perdarahan, untuk sementara diberikan makanan parenteral sampai perdarahan berhenti dan CMS < 200ml dalam 6jamBila CMS sudah jernih, makanan parenteral dapat diubah menjadi makanan enteral.

  • Sesuai dengan fase penyakitDiberikan Diet Stroke I dan Diet Stroke II

    Diet Stroke IDiet Stroke diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada gangguan fungsi menelan. Makanan diberikan dalam bentuk Cair Kental atau kombinasi Cair Jernih dan Cair Kental yang diberikan secara oral atau NGT sesuai dengan keadaan penyakit. Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 2 3 jam. Lama pemberian makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.

    Bahan Makanan yang DianjurkanSumber Karbohidrat: maizena, tepung beras, tepung hunkwe dan sagu.Sumber Protein Hewani: susu whole dan skim, telur ayam 3 4 btr/ mingguSumber Protein Nabati: susu kedelai, sari kacang hijau, dan susu tempe.Sumber Lemak: margarin, minyak jagungBuah : sari buah yang di buat dari jeruk, pepaya, tomat, sirsak dan apelMinuman : teh encer, sirup, air gula, madu, dan kaldu.

  • Diet Stroke IIDiet Stroke II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Stroke I atau kepada pasien pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi cair jernih dan cair kental, saring, lunak dan biasa. Pemberian diet pada pasien stroke disesuaikan dengan penyakit penyertanya. Diet stroke II dibagi dalam 3 tahap, yaitu :1 Diet Stroke II A: Makanan Cair + bubur saring1700 kkal2 Diet Stroke II B: Lunak1900 kkal3 Diet Stroke II C: Biasa2100 kkal

  • TERIMAKASIH