diet pada klien dengan penyakit lambung

25
PEMBAHASAN A. Diet pada klien dengan penyakit lambung Gambaran Umum Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronik, ulkus peptikum, pasca operasi lambung yang sering diikuti dengan ”dumping sindrome” dan kanker lambung. Ganguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan/atau makan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindrom dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan berkurang, dan rasa cepat kenyang. Tujuan Diit Tujuan diet penyakit lambung adalah untukmemberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambungg yang berlebihan. Syarat Diit a. Mudah dicerna, porsi kecil dan sering diberikan b. Energi dan protein cukup,sesuai dengan kemampuan pasien unutuk menerimanya. c. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara bertahaphingga sesuai dengan kebutuhan. d. Rendah serat, terutama serat yang tadak larut air yang ditingkatkan secara bertahap. e. Cairan cukup, terutama bila ada muntah

Upload: anonymous-fnanpwatip

Post on 20-Feb-2016

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

diet pada penyekit lambung

TRANSCRIPT

Page 1: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

PEMBAHASAN

A. Diet pada klien dengan penyakit lambung

Gambaran Umum

Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronik, ulkus peptikum,

pasca operasi lambung yang sering diikuti dengan ”dumping sindrome” dan kanker lambung.

Ganguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan/atau

makan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan pada

lambung umumnya berupa sindrom dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual,

muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan berkurang, dan rasa cepat kenyang.

Tujuan Diit

Tujuan diet penyakit lambung adalah untukmemberikan makanan dan cairan secukupnya

yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambungg

yang berlebihan.

Syarat Diit

a. Mudah dicerna, porsi kecil dan sering diberikan

b. Energi dan protein cukup,sesuai dengan kemampuan pasien unutuk menerimanya.

c. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara

bertahaphingga sesuai dengan kebutuhan.

d. Rendah serat, terutama serat yang tadak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.

e. Cairan cukup, terutama bila ada muntah

f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis,

maupun kimia (dusesuaikan dengan daya terima perorangan)

g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum

susu terlalu banyak.

h. Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang

i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk

memberi istirahat pada lambung.

Macam Diit dan Indikasi Pemberian

Diet lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus pektikum, tifus abdominalis, dan

paska bedah saluran cerna atas.

Page 2: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

Diet Lambung I

Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan

tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan

dari pasca – hematemesis – melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan diberikan setiap

tiga jam ( lihat makan saring ) selama 1 – 2 hari saja karena membosankan serta kurang

energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.

Diet Lambung II

Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan

ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makanan berbentuk lunak,

porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2 – 3 kali makanan selingan.

Makanan ini cukup energy, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.

Bahan Makanan Sehari

Bahan makanan Berat (g) Urt

Beras

Roti

Maizena

Daging

Telur ayam

Tempe

Sayuran

Buah

Margarine

Gula pasir

Susu

90

40

20

100

100

100

250

200

35

65

300

3,5 gls bubur

2 iris

4 sdm

2 ptg sdg

2 btr

4 ptg sdg

2,5 gls

2 ptg sdg papaya

3,5 sdm

6,5 sdm

1,5 gls

Nilai Gizi

Energi              1942 kkal                     Besi                 28,5 mg          

Protein            75 g                             Vitamin A        15369 RE

Lemak             79 g                             Tiamin             0,8 mg

Karbohidrat     241 g                           Vitamn C         205 mg

Kalsium           817 mg

Page 3: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi                                                                             Pukul 10.00

beras               30 g = 1,25 gls bubur                          maizena          20 g = 4 sdm

telur ayam      50 g = 1 btr                                         gula pasir        25 g = 2,5 sdm

sayuran           50 g = 0,5 gls                                       susu                 100 g = 0,5 gls

gula pasir        10 g = 1 sdm

margarin         5 g = 0,5 sdm

Siang                                                                           Pukul 16.00

beras               30 g = 1,25 gls bubur                          roti                  40 g = 2 iris

daging             50 g = 1 ptg sdg                                  margarine       10 g = 1 sdm

tempe              50 g = 2 ptg sdg                                  telur                50 g = 1 btr

sayuran                       100 g = 1 gls                            gula pasir        10 g = 1 sdm

pepaya                        100 g = 1 ptg sdg

gula pasir        10 g = 1 sdm

margarine       10 g = 1 sdm

Malam                                                                                    Pukul 20.00

beras               30 g = 1,25 gls bubur                          susu                 200 g = 1 gls

daging             50 g = 1 ptg sdg                                  gula pasir        10 g = 1 sdm

tempe              50 g = 2 ptg sdg

sayuran           100 g = 1 gls

pepaya                        100 g = 1 ptg sdg

margarine       10 g = 1 sdm

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan

Bahan

makanan

Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber

karbohidrat

Sumber protein

Beras dibubur atau ditim; kentang dipure;

macaroni direbus; roti dipanggang;

biscuit; krekers; mi, bihun, tepung-

tepungan dibuat pudding atau bubur.

Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam

Beras ketan, beras tumbuk, roti

whole wheat, jagung; ubi,

singkong, tales; cake, dodol,dan

berbagai kue yang terlalu manis

dan beremak tinggi.

Daging, ikan ,ayam yang diawet,

Page 4: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

hewani

Sumber protein

nabati

Sayuran

Buah-buahan

Lemak

Minuman

Bumbu

digiling atau dicincang dan direbus,

disemur, ditim, dipanggang; telur ayam

direbus, didadar, ditim, diceplok air dan

dicampur dalam makanan; susu.

Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis;

kacang hijau direbus, dan dihaluskan.

Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak

menimbulkan gas dimasak; bayam, bir,

labu siam, labu kuning, wortel, tomat

direbus dan ditumis.

Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; pir

dan peach dalam kaleng.

Margarine dan mentega; minyak untuk

menumis dan santan encer.

Sirup, teh.

Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe,

kunyit, terasi, laos, saam sereh.

digoreng; daging babi; telur

diceplok atau digoreng.

Tahu, tempe digoreng; kacang

tanah, kacang merah, kacang

polo.

Sayuran mentah, sayuran berserat

tinggi dan menimbulkan gas

seperti daun singkong, kacang

panjang, kol, lobak, sawi, dan

asparagus.

Buah yang tinggi serat atau dapat

menimbulkan gas seperti jambu

biji, nanas, apel, kedondong,

durian, nangka; buah yang

dikeringkan.

Lemak hewan, santan kental.

Minuman yang mengandung soda

dan alcohol, kopi, ice cream.

Lombok, bawang, merica, cuka,

dan sebagainya yang tajam.

Diet Lambung III

Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan

ukus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis yang hamper sembuh. Makanan

yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup

energy dan zat gizi lainnya.

Bahan Makanan Sehari

Bahan makanan Berat (g) urt

Beras 200 4 gls tim

Page 5: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

Maizena

Biscuit

Daging

Telur ayam

Tempe

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

Susu

15

20

100

50

100

250

200

25

40

200

3 sdm

2 bh

2 ptg sdg

1 btr

4 ptg sdg

2,5 gls

2 ptg sdg papaya

2,5 sdm

4 sdm

1 gls

Nilai Gizi

Energy             2054 kkal                     Besi                 26 mg                                     

Protein           70 g                             Vitamin A        29103 RE

Lemak             69 g                             Tiamin             0,8 mg

Karbohidrat     290 g                           Vitamn C         204 mg

Kalsium           653 mg

Pembagian Bahan Makanan Sehari

Pagi                                                                             Pukul 10.00

beras               50 g = 1 gls tim                                   maizena          15 g = 3 sdm

telur ayam      50 g = 1 btr                                         gula pasir        20 g = 2 sdm

sayuran           50 g = 0,5 gls                                      

gula pasir        10 g = 1 sdm

minyak                        5 g = 0,5 sdm

Siang dan Malam                                                       Pukul 16.00

beras               75 g = 1,5 gls tim                                biskuit              20 g = 2 bh

daging             50 g = 1 ptg sdg                                  susu                 200 g = 1 gls

tempe              50 g = 2 ptg sdg                                  gula pasir        10 g = 1 sdm

sayuran           100 g = 1 gls                                       

pepaya                        100 g = 1 ptg sdg

gula pasir        10 g = 1 sdm

Page 6: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan

Bahan

makanan

Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber

karbohidrat

Sumber protein

hewani

Sumber protein

nabati

Sayuran

Buah-buahan

Lemak

Minuman

Bumbu

Beras ditim, nasi; kentang direbus, dipure;

macaroni, mi, bihun direbus; roti, biscuit,

krekers; tepung-tepungan dibuat pudding

atau bubur

Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam

direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur

ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air

dan dicampur dalam makanan; susu.

Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis;

kacang hijau direbus.

Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak

menimbulkan gas dimasak; bayam,

buncis, kacang panjang, bit, labu siam,

labu kuning, wortel, tomat direbus dan

ditumis, disetup dan diberi santan.

Papaya, pisang, sawo jeruk manis, sari

buah; buah dalam kaleng.

Margarine, minyak untuk, santan encer.

Sirup, the encer.

Gula, garam, vetsin,dalam jumlah

terbatas; kunci, kencur, jahe, kunyit,

terasi, laos, saam sereh.

Beras ketan, beras tumbuk, roti

whole wheat, jagung; ubi,

singkong, tales; cake, kentang

digoreng, dodol dan sebagainya.

Daging, ikan ,ayam yang

dikaleng, dikeringkan, diasap,

diberi bumbu-bumbu tajam;

daging babi; telur digoreng.

Tahu, tempe digoreng; kacang

tanah, kacang merah, kacang

polo.

Sayuran dikeringkan.

Buah yang tinggi serat atau dapat

menimbulkan gas seperti jambu

biji, nanas, apel, kedondong,

durian, nangka; buah yang

dikeringkan.

Lemak hewan, santan kental.

Teh kental, minuman yang

mengandung soda dan alcohol,

kopi, ice cream.

Lombok, bawang, merica, cuka,

dan sebagainya yang tajam.

Page 7: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

Diet Lambung IV

Diet lambung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet lambung III atau

kepada pasien ulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagus ringan, serta tifus

abdominalis yang hampir sembuh. Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan biasa,

tergantung toleransi pasien. Makanan ini cukup kalori dan semua zat gizi. Nilai gizi

makanan ini adalah 2.080 kalori, 74 gr protein, 65 gr lemak dan 303 gr karbohidrat.

B. Diet pada klien dengan penyakit usus halus

1. Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)

Gambaran umum

Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar

dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, demam

dan kemungkinan terjadi streatorea (adanya 22 lemak dalam feses). Penyakit ini dapat

berupa Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease.

Tujuan diit

Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah:

1. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.

3. Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.

4. Mengistirahatkan usus pada masa akut.

Syarat diit

Syarat-syarat diet penyakit usus inflamatorik adalah:

1. Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.

2. Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair

(peroral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi siet sisa rendah dan serat

rendah.

3. Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa.

4. Kebutuhan gizi, yaitu : a. Energi dan protein tinggi. b. Suplemen vitamin dan mineral

antara lain vitamin A, C, D asm folat, vitamin B12, kalsium, zat besi, magnesium dan

seng.

Page 8: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

5. Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak rantai

sedang (medium chain trygliceride = MTC) dapat diberikan karena sering terjadi

intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak.

6. Cukup cairan dan elektrolit.

7. Menghindari makanan yang mengandung gas.

8. Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan biasa

2. Diet Penyakit Divertikular

Gambaran Umum

Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis. Penyakit

Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon

yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini

terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya 23 rendah serat. Penyakit

Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan

peradangan. Gejala-gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut, mual,

kembung, muntah, konstipase atau diare, menggigil dan demam.

Tujuan Diit

Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis

1. Meningkatkan volume dan konsistensi fees.

2. Menurunkan tekanan intra luminal.

3. Mencegah infeksi.

4. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.

5. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.

Syarat Diit

Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis

1. Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.

2. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari.

3. Serat tinggi.

4. Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang

ditetapkan.

5. Bila ada pendarahan, dimuali dengan makanan cair jernih.

Page 9: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

6. Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet sisa rendah I kediet sisa rendah II

dengan konsistensi yang sesuai.

7. Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji

dan stroberi yang dapat menumpuk dalam divertikular. 8. Bila perlu diberi makanan

enteral rendah atau bebas laktosa.

Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Penderita diverikulosis memiliki beberapa karakteristik pangan yang dianjurkan untuk

dikonsumsi dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Pada sumber karbohidrat,

penderita diverikulosis lebih Sumber protein nabati yang dianjurkan untuk para

penderita diverikulosis adalah kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya.

Secara lengkap, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras tumbuk/merah,

havermout, roti whole

wheat.

Beras dibubur/ditim,

kentang rebus, tepung-

tepungan dibuat bubur

atau dibuat puding.

Sumber protein nabati Kacang-kacangan yang

dikonsumsi dengan

kulitnya seperti kacang

kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, dan hasil

olah kacang-kacangan,

seperti tempe.

Kacang-kacangan yang

rendah serat, seperti

Tahu, tempe ditim,

direbus.

Sayuran Sayuran yang serat

tinggi, seperti daun

singkong, daun kacang

panjang, daun pepaya,

brokoli, jagung muda,

oyong, pare, kacang

panjang, buncis, dan

ketimun.

Sayuran yang sedikit

mengandung serat dan

sedang seperti kacang

panjang, buncis muda,

wortel direbus, dikukus.

Page 10: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

Buah-buahan Buah-buahan yang

berserat tinggi, seperti

jeruk (dimakan

selaputnya), nenas,

mangga, salak, pisang,

pepaya, sirsak, serta buah

yang dimakan dengan

kulitnya, seperti apel,

anggur, belimbing, pir,

dan jambu biji.

Buah-buahan yang

berserat rendah, buah

yang dimakan tanpa kulit

dan biji.

C. Syarat Diet Penyakit Hati Dan Kandung Empedu

Tujuan Diit

Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan cukup

untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati.

Syarat Diit

Syaratnya adalah sebagai berikut :

1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai

kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.

2. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah

dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak

dengan asam lemak rantai sedang.Pemberian lemak sebanyak 45 Kg dapat

mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.

3. Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme protein. Asupan

minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati memberikan keuntungan karena

kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses.

4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu, diberikan

suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zn dan Fe bila ada anemia.

5. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mendapat

diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.

6. Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.

Page 11: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai

kemampuan saluran cerna.

8. Syarat diet pada kandung empedu ini adalah lemak rendah untuk mengurangi

kontraksi kandung empedu, di mana lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna.

Kalori, protein dan karbohidrat cukup dan bila terlalu gemuk, jumlah kalori

dikurangi. Makanan ini juga mengandung vitamin tinggi, terutama yang larut dalam

lemak, mineral cukup, serta cairan tinggi untuk membantu pengeluaran kuman atau

sisa metabolisme dan mencegah dehidrasi. Makanan tidak merangsang dan diberikan

dalam porsi kecil tetapi sering untuk mengurangi rasa kembung

D.  Macam – Macam Diet Pada Penyakit Hati Dan Kandung Empedu

E. Terdapat 3 jenis diet khusus penyakit hati. Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan

penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah Diet Garam Rendah I (DGR

I),Diet Hati I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH III). Selain itu pada

diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah I.

F. 1)        Diet Garam Rendah I (DGR I)

G. Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau

hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur.

Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet

garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.

H. 2)        Diet Hati I (DH I)

I. Diet Hati I diberikan bila pasien dala keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat

diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien,

makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30

g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan

asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin,

isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna,

pemberian cairan maksimal 1 L/hari.Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat

besi, dan tiamin; karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut

beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam rendah.

Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Garam

Page 12: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

Rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral juga

diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.

J. Contoh Menu :

Pagi

Bubur ayam

Telur ½ masak

Jus tomat

Siang

Bubur nasi/tim

Gadon daging

Setup bayam

Malam

Bubur nasi/tim

Perkedel daging

Sup wortel + labu siam

Pisang

Pukul 10  

Puding maizena + sirup

Air jeruk

Pukul 16.00

Sirup

K. 3)        Diet Hati II (DH II)

L. Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II kepada pasien

dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam

bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25%

dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup

mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan tiamin.

Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai diet hati II

rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet

Rendah garam I.

M. Contoh Menu :

Pagi

Bubur manado

Telur ½ masak

Teh manis

Siang

Nasi/tim

Semur bola-bola

daging

Souffletahu saos tomat

Tumis bayam

Selada buah

Malam

Nasi/tim

Lele bakar kecap

Pepes tempe

Sayur lodeh

Pepaya

Pukul 10  

Ongol-ongol + kelapa muda

Jus apel

Pukul 16.00

Puding karamel

Sirup

Page 13: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

N. 4)        Diet Hati III (DH III)

O. Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada

pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati

yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein, lemak, mi9neral dan

vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi garam atau air, makanan

diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.

P. Contoh Menu :

Pagi

Nasi/tim

Telur ceplok air

Setup buncis

Susu

Siang

Nasi/tim

Ikan bakar + saos

tomat

Tumis tahu

Sup bayam

Apel

Malam

Nasi/tim

Empal daging

Oseng-oseng tempe

Sup kacanc polong +

wortel

Pepaya

Pukul 10  

Bubur kacang hijau

Teh

Pukul 16.00

Kelepon

Teh

Q.

R. Diet pada kandung empedu ini bertujuan memberikan istirahat pada kandung empedu

dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman secukupnya untuk

memelihara berat badan normal dan keseimbangan carian tubuh.

S. Diet rendah lemak I diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis dengan kolik

akut. Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan ini

rendah kalori dan semua zat, kecuali vitamin A dan C, serta sebaiknya hanya

diberikan selama 2-3 hari saja. Nilai gizi diet ini adalah 996 kalori, 5 g protein dan

244 g karbohidrat.

T. Diet rendah lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah teratasi dan

perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit kandung empedu kronis

yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk

cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah kalori dan kalsium. Nilai gizi diet ini

adalah 1338 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat 211 g.

Page 14: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

U. Contoh Menu :

Pagi

Bubur nasi/tim

Telur ceplok air + saos tomat

Rebusan kacang panjang

Teh

Siang

Bubur nasi/tim

Perkedel daging

panggang

Tempe bacem

Sayur bening bayam

Apel

Malam

Bubur nasi/tim

Ayam presto

Tahu bakso kukus

saos tomat

Sup sayuran

Pisang

Pukul 10  

 Jus jeruk

Pukul 16.00

Selada pepaya

V. Diet rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak

gemuk dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan

dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi.

Diet ini mengandung 2073 kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan 369 g karbohidrat.

W. Contoh Menu :

Pagi

Roti bakar isi madu

Telur ceplok

Susu skim

Siang

Nasi/tim

Soto ayam

Perkedel tempe bakar

Tumis taoge + kacang panjang

Semangka

Malam

Nasi/tim

Fu yung hay

Sup tahu

Capcay

Pepaya

Pukul 10  

Puding maizena + saos

Pukul 16.00

Sirup

 Bahan Makanan Yang boleh Maupun Yang Tidak Boleh Diberikan Pada Orang Yang

Menderita Penyakit Hati Dan Kandung Empedu.

1)       Bahan makanan yang diperbolehkan :

  Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori

a)      Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt

b)      Gula pasir, sirup, madu, selai

c)       Minyak margarin, mentega, santan encer

Page 15: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

  Makanan Sumber Protein

a)      Daging sapi tanpa lemat, hati, ikan, ayam

b)      Telur

c)      Susu sapi, susu kental, skim, yogurt

d)     Tahu, tempe, kacang ijo

  Makanan Sumber Pengatur (vitamin & mineral)

a)      Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan lobak

b)      Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti nangka, duren, cipedak, apel

  Bumbu-Bumbu

a)      Garam dapur dalam jumlah terbatas

b)      Lada, kayu manis, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh

2)      Yang Dibatasi, kalau perlu dihindari:

a)      Beras ketan, ubi, singkong, talas

b)      Daging berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi)

c)      Daging/ikan diawetkan (kornet, sosis, sarden, diasapin, diasinin, pindang)

d)     Keju

e)      Es krim

f)       Kacang merah, pasta kacang tanah

g)      Buah & Sayuran yang bergas serta buah dan sayuran asinan yang diawetkan

h)      Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi (mecin, soda kue, petis, tauco, kecap asin, saus)

i)        Alkohol, beer, wisky

j)        Tape dan rokok

k)      Terlalu lelah (workholic)/memporsir bekerja.

Bahan makanan yang tidak boleh diberikan pada orang terkena penyakit kandung empedu

adalah sumber lemak, yaitu semua makanan yang digoreng, semua makana dan daging yang

mengandung lemak tinggi, seperti mayones, daging kambing, dan babi; bahan makanan yang

menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, durian, nangka, dan ketimun;

bumbu-bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, asam, cuka, dan jahe; serta

minuman yang mengandung soda dan alkohol. Bahan makanan yang baik diberikan adalah

Page 16: Diet Pada Klien Dengan Penyakit Lambung

bahan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan mudah dicerna, seperti gula-gula, selai,

sirup, manisan, dan madu.

Jenis-jenis tepung roti dan nasi adalah contoh zat-zat yang mengandung kalsium anorganik

itu. Makanan-makanan seperti itu menyebabkan munculnya batu di dalam empedu. Kandungan

empedu sangat perlu dijaga agar hati dapat berfungsi dengan baik.Selain mengurangi makanan di

atas, hindarilah makanan berlemak dan mengandung berkolesterol tinggi, seperti daging dan

telur. Sari buah jeruk lemon tanpa gula dan garam dicampur dengan satu gelas air panas, tiga

atau empat kali sehari dapat memecahkan batu-batu di dalam kandung empedu. Bahkan minum

sari buah semangka (bagian putihnya yang terletak di antara dagingnya yang merah dan kulit

luarnya) sangat menolong penderita penyakit ini.