tatalaksana diet ppok

Upload: lusia-henny-mariati

Post on 15-Oct-2015

235 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gizi

TRANSCRIPT

  • TATALAKSANA DIET PADA PPOK/PPOM/COPD

  • Pengertian penyakit obstruksi saluran nafas kronis dan progresif yang dikarakterisir oleh adanya keterbatasan aliran udara yang bersifat irreversibel, yang disebabkan oleh bronkitis kronis, emphysema, astma bronkhiale

    Gangguan pertukaran O2 dan CO2,sehingga perfusi O2 kejaringan berkurang

  • Definisi (Lanjutan)Keadaan pengeluaran mukus secara berlebihan ke batang bronchial secara kronik atau berulang dengan disertai batuk, yang terjadi hampir setiap hari selama sekurangnya tiga bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-turut.

  • Definisi (lanjutan)

    kelainan paru-paru yang ditandai dengan pembesaran jalan nafas yang sifatnya permanen mulai dari terminal bronchial sampai bagian distal (alveoli : saluran, kantong udara dan dinding alveoli).

  • EtiologiBronkhitisFaktor lingkungan :- Merokok- Pekerjaan- Polusi udara- InfeksiFaktor host :- usia- jenis kelamin- penyakit paru yang sudah adaEmphisemaSmokingPolusi udaraDefisiensi 1-antitripsin (faktor genetik)

  • Tatalaksana Diet

  • Tatalaksana DietJenis Diet: TKTP Rendah Hidrat Arang

    Metab hidrat arang akan memproduksi Banyak CO2 bila dibandingkan dengan lemak

  • TUJUAN TERAPI DIETMemperbaiki malnutrisi. Karena sedikitnya oksigen yang dapat dipakai untuk pembentukan ATP, pasien sedikit aktifitas dan sedikitnya aliran darah ke saluran cerna dan otot.Memperbaiki anoreksia sebagai akibat dari lambatnya peristalik dan pencernaan karena oksigen yang tidak adekuat dalam sel pencernaan.Mencegah asidosis respirasi dengan mengurangi kelebihan produksi CO2

  • Lanjutan tujuan dietMencegah atau memperbaiki dehidrasiMenghindari konstipasi dan feces kerasMenghindari kembung/sebah dari porsi besar atau makanan yang mengandung gasMeringankan kesulitan mengunyah atau menelan sebagai akibat dari nafas pendek

  • Rekomendasi Diet

    Mempertahankan Kuosien Respirasi

  • LanjTingkatkan asam lemak omega 3, seperti tuna, mackerel, dan ikan lainnya.Suplemen vitamin A dan C untuk penyembuhan dan pembentukan jaringan. Vitamin B dan magnesium untuk metabolisme energi.Porsi kecil padat kalori dan sering

  • Lanj

    9. Jika ada demam asupan cairan dinaikkan, 1 ml/kcal.10. Pasien dengan edema, batasi asupan natrium dan naikkan asupan kalium.11. Serat dinaikkan secara bertahap

  • Penyebab MalnutrisiKelelahanpenggunaan tenaga saat makanKelelahan batuk yang terus-menerusKesulitan bernafas saat makanPerasaan mual dan anoreksia akibat obat yang digunakan.

  • PERANAN MALNUTRISI PADA PROSES PPOKPemakaian ventilasi mekanikalOtot pernafasan mengalami katabolisme untuk memenuhi kebutuhan energiPenurunan massa otot pernafasan seiring dengan penurunan berat badan pada penurunan tekanan respirasi.Penurunan respon ventilasi secara signifikan menuju hypoxemia

  • Lanjutan malnutrisiB. Hipoalbuminemia berat berperan pada edema pulmoPenurunan tekanan onkotikCairan masuk ruang interstitialC. Fungsi imunPenurunan protein viceral menyebabkan kerusakan sel imunPeningkatan kecepatan infeksi

  • Lanjutan malnutrisiD. Penurunan produksi surfactantPeningkatan tekanan permukaan dari cairan pulmoPenurunan elastisitas dari jaringan pulmoKehilangan area permukaan alveolar untuk pertukaran gas

  • Lanjutan malnutrisiE. Penggunaan jangka panjang jalan nafas buatan (tracheotomy)Penurunan replikasi epitel pulmo menyebabkan infeksi pulmo dan luka pada laringAktivitas otot pernafasan hanya pergerakan pasif sehingga dapat meyebabkan atrofi

  • Lanjutan malnutrisiF. Defisiensi zat gizi yang dapat mengganggu mekanisme perlindungan antioksidan, meliputi;Asam amino yang mengandung sulfurCopper, selenium, ferrum dan vitamin

    Melindungi Paru dari Radikal Bebas

  • PENGKAJIAN STATUS GIZIMekanisme dari kehilangan berat badanGangguan fungsi saluran cernaAsupan makanan tidak adekuatKehilangan berat badan sebagai mekanisme adaptasiAdanya hipermetabolisme, peningkatan REEPeningkatan kerja pernafasan

  • Lanjutan pengkajianB. Identifikasi malnutrisi berdasarkan parameter:BB/TB: derajat deplesi berkorelasi dengan derajat fungsi paruPenurunan BBLingkar lengan atasfungsi imun

  • Lanjutan pengkajianC. Riwayat Klinis dan pemeriksaan meliputi:BB biasanya dibandingkan dengan BB saat ini.Pembatasan pada kebiasaan makan dirumah Penggunaan makanan suplemenKemampuan mengunyah dan menelanPersepsi penciuman dan pengecapFungsi ususAdanya sesak nafas selama makan

  • Lanjutan pengkajianD. Parameter evaluasi laboratoriumSerum albumin, transferin dan RBPAngka limfositSkin testBalans nitrogenPengukuran kekuatan otot pernafasan (Pimax)

  • Lanjutan pengkajianE. Indirect CalorimetryREE (Ratio Energy Expanditure)Repiratory Quotien (RQ) Rasio produksi CO2 dan konsumsi O2

  • EDUKASI PASIENJelaskan cara membuat makanan porsi kecil padat kalori.Jelaskan bahwa makanan yang terlalu panas dan dingin dapat menyebabkan batuk.Pentingnya istirahat sebelun dan setelah makan serta makan secara perlahan-lahan.Jadwalkan pengobatan 1 jam sebelum atau setelah makan, untuk menghindari mual

  • Menghitug kebutuhan Energi1. Formula Harris-BennedictMen: BMR = 66 + (13.7 X BB) + (5 X TB) - (6.8 X U)Women: BMR = 655 + (9.6 X BB) + (1.8 X TB) - (4.7 X U)2. Kebutuhan Energi TotalKET: BMR + (FS x BMR) + (FA x BMR)FAKTOR AKTIFITAS

    bed rest total: 5 - 10 %Ringan sekali (rawat jalan): 30 %Ringan (penjahit, supir, perawat): 50 %Sedang (tukang kayu): 75%Berat (olahragawan:perenang: 100 %

    FAKTOR STRESDemam : 12% (setiap 1 derajat)Gagal jantung : 15% 25%Operasi besar : 20% - 30%Sepsis berat : 40% - 50%Gagal tumbuh yg lama : 50% - 100%KEP : sampai 2 kali kebutuhan basal

  • 3. Komposisi Makronutrien PPOKKarbohidrat : 35 50%Protein : 35 50%Lemak : 15 20%

    Dengan mempertimbangkan sifat metabo-lisme dari masing-masing makronutrient, pada terapi nutrisi PPOK diambil ratio kar-bohidrat seminimal mungkin dan lemak setinggi mungkin

    X KET4. Konversi Satuan Makronutrien

    1 gr Karbohidrat = 4 Kkal1 gr Protein = 4 kkal1 gr Lemak = 9 Kkal

  • Terima Kasih