laporan fix ekwan analisis lambung bufo

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bufo adalah genus dari sekitar 225 jenis anura. Bufo melanostictus adalah salah satu spesies yang paling banyak diantara genusnya. Bufo melanostictus sering mengkonsumsi berbagai invertebrata. Arthropoda sering jenis makanan yang dominan, terutama semut dan rayap. Mangsa lainnya termasuk invertebrata dalam ordo Opisthoptera, Dermaptera, Orthoptera, Hemiptera, Lepidoptera, Coleoptera, Heteroptera, Hymenoptera, Dictyoptera, Diptera, Chilopoda, Diplopoda, Aranida, dan Mollusca. Suatu hasil analisis isi lambung dapat memberikan banyak sumbangan informasi dari mulai jenis pakan yang paling disukai, hingga pada strategi pengelolaan kawasan untuk tujuan konservasi in-situ maupun ex-situ (Legler, 1977). Pengujian analisis isi perut diteliti untuk dapat menerangkan kebiasaan makan dalam siklus ekologi terhadap populasi Bufo melanostictus. 1.2 Rumusan Masalah

Upload: djeng-kartini

Post on 28-Nov-2015

156 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bufo adalah genus dari sekitar 225 jenis anura. Bufo melanostictus

adalah salah satu spesies yang paling banyak diantara genusnya. Bufo

melanostictus sering mengkonsumsi berbagai invertebrata. Arthropoda sering

jenis makanan yang dominan, terutama semut dan rayap. Mangsa lainnya

termasuk invertebrata dalam ordo Opisthoptera, Dermaptera, Orthoptera,

Hemiptera, Lepidoptera, Coleoptera, Heteroptera, Hymenoptera, Dictyoptera,

Diptera, Chilopoda, Diplopoda, Aranida, dan Mollusca.

Suatu hasil analisis isi lambung dapat memberikan banyak

sumbangan informasi dari mulai jenis pakan yang paling disukai, hingga pada

strategi pengelolaan kawasan untuk tujuan konservasi in-situ maupun ex-situ

(Legler, 1977). Pengujian analisis isi perut diteliti untuk dapat menerangkan

kebiasaan makan dalam siklus ekologi terhadap populasi Bufo melanostictus.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah jenis makanan yang ditemukan pada isi lambung Bufo

melanostictus di Kebun Botani UPI?

1.3 Pertanyaan Penelitian

Jenis makanan apa yang paling sering ditemukan pada isi lambung

Bufo melanostictus?

Bagaimana hubungan makan dan makanan pada Bufo melanostictus?

1.4 Tujuan

Ada pun tujuan dari penelitian ini yaitu:

Page 2: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

1. Untuk mengetahui jenis makanan Bufo melanostictus yang ada di

sekitar Kebun Botani UPI.

Page 3: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

BAB II

ISI LAMBUNG Bufo melanostictus

Bufo melanostictus bertubuh gempal dan besar dengan kepala yang relatif

kecil dan memiliki kaki belakang lebih pendek. Pada jantan adalah antara 57-83 mm,

dan betina antara 65-85 mm, adapun yang melebihi 150 mm. Memiliki Kelenjar

parotoid sangat menonjol, berbentuk oval dan berada di sekitar mata.

Pola warna pada tubuh Bufo melanostictus yang paling umum adalah

berwarna kuning pucat hingga kecoklatan ditandai dengan adanya bintik hitam. Para

Bufo melanostictus muda tidak memiliki kutil dan memiliki gendang telinga yang

sangat mencolok. Bawah ini sebagian besar keputihan dengan bintik-bintik hitam

halus. Berudu berwarna hitam dan kecil, hingga 15 mm panjang (Khan, 2000).

Klasifikasi Bufo melanostictus

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Sub-phyllum : Vertebrata

Classis : Amphibia

Ordo : Anura

Familia : Bufonidae

Genus : Bufo

Species : Bufo melanostictus ( Schneider, 1799 ).

Gambar 1. Bufo melanostictus

Sumber: www.theamphibian.co.uk

Page 4: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

Bufo melanostictus adalah spesies darat nokturnal ditemukan di tempat yang

memiliki iklim subtropis dan tropis habitatnya hingga 2000 m diatas permukaan laut.

Spesies ini cenderung lebih menyukai habitat dataran rendah seperti hutan terganggu,

pinggiran hutan, daerah pinggiran sungai dan daerah pertanian dan perkotaan yang

didominasi manusia. Bufo melanostictus dewasa berlindung siang hari di bawah batu,

daun-sampah, kayu dan struktur buatan manusia seperti saluran air, tumpukan

sampah dan bahkan disekitar rumah. Pada malam hari, mereka sering berkumpul

untuk makan di sekitar lampu jalan.pekembangbiakan pada spesies ini terjadi sangat

lambat dan dapat berkembangbiak dalam air dengan toleransi salinitas hingga 1 %

(Daniel, 2005).

Bufo melanostictus sering mengkonsumsi berbagai invertebrata. Arthropoda

sering jenis makanan yang dominan, terutama semut dan rayap. Mangsa lainnya

termasuk invertebrata dalam ordo Opisthoptera, Dermaptera, Orthoptera, Hemiptera,

Lepidoptera, Coleoptera, Heteroptera, Hymenoptera, Dictyoptera, Diptera,

Chilopoda, Diplopoda, Aranida, dan Mollusca. Bahkan serangga dengan mekanisme

pelindung dan ofensif berbahaya seperti kalajengking, kelabang dan kaki seribu

(Berry & Bullock 1962).

Suatu hasil analisis isi lambung dapat memberikan banyak sumbangan

informasi dari mulai jenis pakan yang paling disukai, hingga pada strategi

pengelolaan kawasan untuk tujuan konservasi in-situ maupun ex-situ (Legler, 1977).

Secara teoritis apabila makanan yang tersedia di alam kurang dan tidak sebanding

dengan kebutuhannya maka terdapat naluri kecenderungan untuk lebih selektif dalam

mencari makanan (Legler, 1977). Sedangkan Bufo melanostictus di Indonesia

termasuk salah satu jenis bufo yang banyak diburu untuk tujuan ekspor, sehingga

pemahaman mendalam mengenai sifat jenis makanannya merupakan salah satu aspek

yang cukup penting dalam rangka penetapan strategi konservasinya.

Pengujian analisis isi lambung diteliti untuk dapat menerangkan kebiasaan

makan dalam siklus ekologi terhadap populasi Bufo melanostictus. Tujuan dari

Page 5: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat pencarian makanan Bufo melanostictus

yang ada disekitar kawasan persawahan.

Page 6: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

BAB III

METODE PENGAMATAN

3.1. Waktu dan Tempat

Ada pun praktikum analisis isi lambung pada Bufo melanostictus ini

dilaksanakan pada tanggal 6-11 Oktober 2013, untuk pengambilan specimen

dilakukan pada sore hari pada tanggal 6 Oktober 2013. Sedangkan untuk analisis isi

lambung specimen dilakukan pada tanggal 9 dan 11 Oktober, pukul 12.00 WIB

sampai dengan selesai di Laboratorium Ekologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA

UPI.

3.2. Alat dan Bahan

Ada pun alat dan bahan uyang kami gunakan dalam pratikum ini, yaitu:

Tabel 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan

Alat dan Bahan Jumlah

1. Jaring Tangkap 1 buah

2. Alat Bedah 1 set

3. Papan Bedah 1 buah

4. Jarum Pentul 10 buah

5. Botol untuk menyimpan awetan lambung 1 buah

6. Mikroskop 1 buah

7. Object Glass 5 buah

8. Cover Glass 5 buah

9. Pipet 1 buah

10. Alat Tulis -

11. Kamera Digital 1 buah

12. Kodok (Bufo melanostictus) 8 ekor

Page 7: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

13. Aquades 100ml

14. Alkohol 70% 50ml

15. Formalin 4% 10ml

3.3. Cara Kerja

BAB IV

Ditangkap Bufo yang akan diamati pada sore hari

Diidentifikasi jenis Bufo yang ditangkap Bufo melanostictus

Bufo yang telah ditangkap, didekapitasi dan dibedah, kemudian diisahkan bagian lambung dan ususnya

Lambung yang telah dipisahkan diawetkan di dalam cairan formalin 4 %

Isi lambung dikeluarkan dan diamati dengan bantuan mikroskop dan diidentifikasi jenis makanan yang ditemukan

Page 8: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan praktikum mengenai isi lambung, kelompok kami

mengamati hewan kodok yang mempunyai nama ilmiah Bufo melanostictus. Hewan

ini didapat dari Kebun Botani UPI. Setalah dibawa ke Laboratorium Ekologi untuk

dibedah, diketahui bahwa isi lambung pada Bufo melanostictus rata-rata adalah

hewan dengan Ordo Hymenoptera. Dari 8 Bufo yang kami dapat, hanya 6 yang bisa

diidentifikasi karena 2 Bufo lainnya isi lambung yang ada sudah tercerna sehingga

tidak bisa teramati. Dari literatur (Liswanto, 1998) disebutkan bahwa semua species

Amphibi dewasa merupakan hewan kelompok insectivora. Makanan Amphibi

umumnya adalah Arthopoda, cacing dan larva serangga. Sesuai dengan hasil

pengamatan yang didapat oleh kelompok kami yaitu ada semut, kumbang dan

beberapa serangga lainnya.

Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengamatan Isi Lambung Bufo melanostictus

Spesimen Hymenoptera Hemiptera Coleoptera Dermapter

a

Diptera a*

B. melanostictus (1) 6

B. melanostictus (2) 2 4 2

B. melanostictus (3) 1 1

B. melanostictus (4) 2

B. melanostictus (5) 1 1 1

B. melanostictus (6) 3 1

Total 10 2 7 3 1 1

*a= belum teridentifikasi

Page 9: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

Tabel 4.2 Tabel Persentase Hasil Pengamatan Isi Lambung Bufo

melanostictus

Spesimen Hymenoptera Hemiptera Coleoptera Dermaptera Diptera a* Jumlah

B. melanostictus (1) 100% 0 0 0 0 0

B. melanostictus (2) 0 25% 50% 25% 0 0

B. melanostictus (3) 50% 0 0 0 0 50%

B. melanostictus (4) 100% 0 0 0 0 0

B. melanostictus (5) 33,3% 0 33,3% 33,3% 0 0

B. melanostictus (6) 0 0 75% 0 25% 0

Total 283,3% 25% 158,3% 58,3% 25% 50%

Frekuensi (%) 66,67% 16,67% 50% 33,3% 16,67% 16,67%

Volume (%) 47,21% 4,16% 26,38% 9,71% 4,16% 8,33% 99,95%

*a= belum teridentifikasi

Jika dilihat dari tabel hasil pengamatan diketahui frekuensi hewan yang

dimangsa oleh Bufo adalah golongan Hymenoptera dan Coleoptera dengan masing-

masing perolehan 66,67% dan 50%. Hewan yang paling sedikit didapat adalah Ordo

Hemiptera, Diptera dan hewan lainnya dengan perolehan 16,67%. Sedangkan untuk

Dermeptera mempenyai frekuensi sedang dengan 33,3%. Hal ini menunjukkan bahwa

Bufo ini merupakan hewan insectivora, tetapi kami juga menemukan adanya

tumbuhan seperti biji-bijian yang masih utuh. Biji-bijian ini masih utuh karena Bufo

sendiri tidak mempunyai enzim untuk mencerna selulosa. Seperti dikatakan pada

literatur (Erftemeijer dan Schelwald, 1986) yang mengatakan Bufo dewasa tidak

mempunyai enzim untuk mencerna material yang berasal dari tumbuhan. Selain itu

materi yang ditemukan lainnya adalah bebatuan kecil dan pasir. Untuk Bufo dengan

ukuran lebih besar isi lambung yang ditemukan lebih banyak. Hal ini sesuai dengan

literatur yang didapat pada penelitian Kurniati (1998).

Page 10: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

Tabel 4.3 Tabel Pengamatan Gambar Isi Lambung Bufo melanostictus

Species Gambar Keterangan

1.

(dokumentasi pribadi, 2013)

Hymenoptera

2.

(dokumentasi pribadi, 2013)

Hemiptera

(dokumentasi pribadi, 2013)

Cleoptera

(dokumentasi pribadi, 2013)

Dermaptera

Page 11: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

3.

(dokumentasi pribadi, 2013)

Dermaptera

4.

(dokumentasi pribadi, 2013)

Hymenoptera

5.

(dokumentasi pribadi, 2013)

Hymenoptera

(dokumentasi pribadi, 2013)

Belum

teridentifikasi

Page 12: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

6.

(dokumentasi pribadi, 2013)

Coleoptera dan

Diptera

7.

(dokumentasi pribadi, 2013)

Sudah tercerna

Jika dilihat hubungan makanan dengan habitat maka diketahui bahwa keadaan

isi lambung Bufo melanostictus sesuai dengan habitatnya di Kebun Botani UPI yang

mempunyai kolam dengan banyak tanaman air sehingga banyak juga serangga yang

hinggap di kolam ini, Bufo ini ditemukan di permukaan kolam yang banyak

ditumbuhi tanaman air. Tetapi hasil identifikasi isi lambung ini tidak terlalu banyak

karena Bufo belum mencapai tahap konsumsi yang optimal saat tertangkap. Untuk

hubungan makan dengan makanan praktikum kali ini presentasi makan sesuai dengan

makanannya. Yaitu Bufo yang bersifat insectivora banyak memakan serangga.

Dalam rantai makanan diketahui bahwa Bufo ini adalah konsumen tingkat 3

dengan memakan hewan yang lebih kecil seperti serangga yang biasa memakan

rerumputan yang dianggap sebagai produsen. Hal ini didasari oleh beberapa ordo

serangga yang kita dapatkan seperti serangga herbivora yang didominasi oleh ordo

Orthoptera, Homoptera, Hemiptera, Lepidoptera, Coleoptera dan Diptera yang

merupakan konsumen tingkat I (pertama). Serangga herbivora ini selanjutnya menjadi

mangsa bagi kelompok serangga lain yang disebut predator. Serangga predator ini

Page 14: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hubungan habitat dengan makanan pada isi lambung pada Bufo melanostictus

diketahui sesuai karena setelah Bufo dibedah diketahui banyak sekali junis makanan

seperti serangga Hymenoptera dan Coleoptera. Jenis dan jumlah serangga yang

ditemukan pun tidak terlalu banyak. Hal ini dikarenakan Kebun Botani UPI sudah

termasuk kawasan perkotaan sehingga keragamannya lebih sedikit daripada kawasan

yang masih asli seperti di kawasan hutan atau pesawahan.

5.2 Saran

Sebaiknya pada saat pengambilan spesimen seharusnya dilakukan berdasarkan

jam makan Bufo melanocticus, sehingga hasil analisis lambung yang didapatkan lebih

lebih optimal.

Page 15: Laporan Fix Ekwan Analisis Lambung Bufo

Daftar pustaka

Berry, PY & Bullock, JA (1962) ‘The Food of the Common Malayan Toad, Bufo

melanostictus Schneider’, Copeia, 4: 736−741.

Daniels, RJR (2005) Amphibians of peninsular India. Universities Press (India).

Khan, M, S. (2000) Amphibiaweb–Bufo melanostictus. [Online]. Tersedia:

http://amphibiaweb.org/cgi/amphib_query?

query_src=aw_lists_genera_&where-genus=Bufo&where-

species=melanostictus

Legler, J. M. 1977. Stomach flushing: a technique for chelonian dietary studies.

Herpetologica 33:281-284.

Mumpuni, I., Maryanto dan Boeadi. (1990). Studi Pakan Katak Microhyla achatina

(Tscudi) dan Hylarana chaconota di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat.

Prosiding Seminar Biologi Dasar 1. 108-112.

Rizali, A., Buchori, D., Triwidodo, H. (2002). Keanekaragaman serangga pada

lahan persawahan-tepian hutan: indikator untuk kesehatan lingkungan. Hayati

9:41-48.