dhf

13
DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) Kelompok 1:

Upload: mayah-m4y

Post on 20-Aug-2015

340 views

Category:

Health & Medicine


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dhf

DENGUE HEMORAGIC FEVER

(DHF) 

Kelompok 1:

Page 2: Dhf

Definisi

Demam berdarah dengue (degue hemorragic fever,

selanjutnya disingkat menjadi DHF) ialah penyakit

yang terutama terdapat pada anak dengan gejala

utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya

memburuk setelah dua hari pertama (Soeparman

dkk, 1987).

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam

yang berlangsung akut menyerang baik orang

dewasa maupun anak-anak tetapi lebih banyak

menimbulkan korban pada anak-anak berusia di

bawah 15 tahun. (Soedarto,1990)

Page 3: Dhf

Etiologi

Degue hemorragic fever atau DHF disebabkan

oleh virus dengue yang termasuk arbovirus,

yang merupakan singkatan dari Arthropod Borne

Virus, adalah golongan virus penyebab penyakit

yang ditularkan oleh vektor/binatang kelompok

arthropoda antara lain nyamuk, lalat dan lain-

lain.

Page 4: Dhf

KlasifikasiMenurut WHO, derajat beratnya demam berdarah dengue dibagi menjadi empat tingkatan yaitu:

Derajat IRingan, bila demam tiba atau mendadak 2-7 hari disertai gejala klini lain dan manifestasi perdarahan paling ringan yaitu tes turniket yang positif.

Derajat IISedang, dengan gejala lebih berat daripada derajat I, disertai menifestasi perdarahan kulit, epistaksis, perdarahan pada gusi, hematemesis atau melena. Terdapat gangguan sirkulasi darah perifer yang ringan berupa kulit dingin dan lembab, ujung jari dan hidung dingin.

Derajat IIIBerat, dengan gejala syok mengikuti gejala-gejala tersebut diatas.

Derajat IVBerat sekali, penderita mengalami syok berat, tensi

tidak terukur dan nadi tidak dapat diraba. 

Page 5: Dhf

Manifestasi klinis

Fase pertama:

Demam yang mulai mendadak, malaise, muntah,

nyeri kepala, anoreksia dan batuk disertai sesudah

2-5 hari oleh deteriorasi klinis cepat dan kollaps.

Fase kedua:

Penderita biasanya menderita masa inkubasi,

demam, perdarahan, hepatomegali, rejatan (syok),

gejala klinik lain seperti: Nyeri epigastrium, muntah-

muntah, diare maupun obstipasi dan kejang-kejang.

Keluhan nyeri perut yang hebat seringkali

menunjukkan akan terjadinya perdarahan

gastrointestinal dan syok.

Page 6: Dhf

Patofisiologi

Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF

adalah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang

mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang

ekstra seluler. Hal pertama yang terjadi stelah virus

masuk ke dalam tubuh adalah viremia yang

mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit

kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh,

ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie),

hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin

terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening,

pembesaran hati (Hepatomegali) dan pembesaran limpa

(Splenomegali).

Page 7: Dhf

Pathway

Page 8: Dhf

komplikasi

Ensepalopati Dengue

Dapat disebabkan oleh intoksikasi cairan akibat terapi

berlebihan dengan cairan hipotonik untuk mengatasi

pasien DBD/SSD dengan hipotermia.

Komplikasi Iatrogenik

Komplikasi iatrogenik termasuk sepsis, pneumonia, luka

infeksi dan overhidrasi perlu dikenali secara dini dan

cermat

Kelainan Hati

disebabkan oleh pengaruh langsung infeksi virus

dengue atau respon host terhadap infeksi

Page 9: Dhf

Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut yang terjadi pada fase terminal

akibat syok yang tidak teratasi secara baik, dan

sindroma hemolitik uremia.

Edema paru

Komplikasi dalam bentuk edema paru dapat terjadi

sebagai akibat dari pemberian cairan secara

berlebihan.

Page 10: Dhf

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Darah

leukopenia, trombositopenia, hemokonsentrasi,

hipokloremia,

penurunan fakto-faktor II, V, VII, IX, X.

Air seni

Mungkin ditemukan albuminuria

Sumsum tulang

hiposelular (pada awal sakit), hiperselular (pada

hari ke-5)

Serologi

Isolasi virus

Page 11: Dhf

Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermi b.d proses penyakit

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh b.d ketidakmampuan mencerna makanan.

3. Kekurangan volume cairan b.d kegagalan

mekanisme regulasi.

4. Nyeri akut b.d agens cedera (biologis)

5. Risiko perdarahan b.d faktor risiko koagulopati

inheren (trombositopenia)

Page 12: Dhf

asKEP

Page 13: Dhf

13