combine result 3 copy

49
LABORATORIUM LABORATORIUM LABORATORIUM LABORATORIUM KIMIA FISIKA KIMIA FISIKA KIMIA FISIKA KIMIA FISIKA Percobaan : TIMBAL BALIK-FENOL-AIR Kelompok : II A Nama : 1. Alfian Muhammad Reza NRP. 2313 030 071 2. Siti Kartikatul Qomariah NRP. 2313 030 081 3. Ayu Maulina Sugianto NRP. 2313 030 031 4. Yosua Setiawan Roesmahardika NRP. 2313 030 083 Tanggal Percobaan : 7 Oktober 2013 Tanggal Penyerahan : 16 Oktober 2013 Dosen Pembimbing : Nurlaili Humaidah, S.T., M.T. Asisten Laboratorium : Dhaniar Rulandri W. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Upload: alfian-muhammad-reza

Post on 28-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Combine Result 3 Copy

LABORATORIUMLABORATORIUMLABORATORIUMLABORATORIUM

KIMIA FISIKAKIMIA FISIKAKIMIA FISIKAKIMIA FISIKA

Percobaan : TIMBAL BALIK-FENOL-AIR

Kelompok : II A

Nama :

1. Alfian Muhammad Reza NRP. 2313 030 071

2. Siti Kartikatul Qomariah NRP. 2313 030 081

3. Ayu Maulina Sugianto NRP. 2313 030 031

4. Yosua Setiawan Roesmahardika NRP. 2313 030 083

Tanggal Percobaan : 7 Oktober 2013

Tanggal Penyerahan : 16 Oktober 2013

Dosen Pembimbing : Nurlaili Humaidah, S.T., M.T.

Asisten Laboratorium : Dhaniar Rulandri W.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2013

Page 2: Combine Result 3 Copy

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ................................................................................................ I-1

I.2 Rumusan Masalah........................................................................................... I-1

I.3 Tujuan Percobaan ........................................................................................... I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori .................................................................................................... II-1

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan ...................................................................................... III-1

III.2 Alat Yang Digunakan .................................................................................. III-1

III.3 Bahan Yang Digunakan ............................................................................... III-1

III.4 Prosedur Percobaan ...................................................................................... III-1

III.5 Diagram Alir Percobaan .............................................................................. III-2

III.6 Gambar Alat Percobaan ............................................................................... III-5

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan ...........................................................................................IV-1

IV.2 Pembahasan .................................................................................................IV-2

BAB V KESIMPULAN ...................................................................................................V-1

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................v

DAFTAR NOTASI ..........................................................................................................vi

APPENDIKS....................................................................................................................vii

LAMPIRAN

Laporan Sementara

Fotocopi Literatur

Lembar Revisi

Page 3: Combine Result 3 Copy

i

ABSTRAK

Tujuan dari praktikum timbal balik fenol-air adalah untuk menentukan temperatur kritis pada kelarutan fenol-air dan fenol-HCl 0,04 N. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah dengan menggunakan 2 gr dan 4 gr padatan fenol dan aquadest sebanyak 1,5 ml lalu memasukkan larutan fenol air dalam pemanas air beberapa detik lalu angkat larutan fenol-air tersebut, mengamati perubahan yang terjadi serta mencatat suhu saat keadaan jernih (T1), saat keadaan keruh (T2), dan suhu rata-rata(∆T). Langkah prosedur kerja untuk mencari suhu kritis awalnya dengan menimbang 2 gr fenol dan memasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu menambahkan aquadest 1,5ml menggunakan pipet tetes serta mengaduk fenol hingga larut dalam air. Selanjutnya memanaskan gelas beaker yang berisi aquadest yang didalamnya terdapat tabung reaksi fenol-air sambil mengaduknya hingga larutan fenol air menjadi jernih. Catat suhu ketika larutan mulai jernih. Setelah itu, mendinginkan larutan fenol-air sampai larutan keruh kembali. Catat suhu ketika keruh. Tambahkan aquadest 1,5 ml hingga volume penambahannya sebesar 7,5 ml. Kemudian mengulangi prosedur kerja dengan menggunakan HCl 0,4 N. Dan ulangi seluruh prosedur tersebut dengan menggunakan 4 gram fenol Dari percobaan ini, terjadi perubahan jumlah dimana pada fase awal jumlah fenol lebih dominan dibandingkan air diikuti dengan kenaikan suhu dan kemudian jumlah air lebih dominan dibandingkan dengan jumlah fenol diikuti dengan penurunan suhu. Sehingga membentuk kurva menyerupai parabola. Jadi, dapat ditarik kesimpulan temperatur akan semakin tinggi apabila semakin banyak volume air yang ditambahkan tetapi akan turun kembali ketika larutan telah mencapai titik kritis atau temperatur kritis. Kata kunci : timbal balik fenol-air, fenol-air, kelarutan, temperatur

Page 4: Combine Result 3 Copy

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kurva Komposisi Campuran Fenol Air .................................................... II-3

Gambar II.2 Struktur Molekul Fenol ............................................................................. II-9

Gambar III.6 Gambar Alat Percobaan ............................................................................ III-5

Page 5: Combine Result 3 Copy

iv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Tetapan Fisik Air pada Temperatur Tertentu .................................................. II-12

Tabel IV.1 Hasil Percobaan Timbal Balik Fenol-Air 1 ................................................... IV-1

Tabel IV.2 Hasil Percobaan Timbal Balik Fenol-Air 2 ................................................... IV-1

Tabel IV.3 Hasil Percobaan Timbal Balik Fenol-Air 3 ................................................... IV-1

Page 6: Combine Result 3 Copy

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kelarutan kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam

suatu pelarut (solvent).

Kelarutan timbal balik fenol-air adalah kelarutan dari larutan fenol dengan air yang

bercampur sebagian bila temperaturnya dibawah temperatur kritis. Temperatur kritis

merupakan temperatur dimana dua zat atau lebih mengalami kelarutan yang sempurna

atau yang disebut homogen. Temperatur kritis dapat dicari dengan mengunakan

percobaan ini, yaitu dengan cara memanaskan campuran dari fenol dengan air kemudian

memperhatikan temperatur dimana campuran tersebut tercampur sempurna atau

homogen. Temperatur tersebut disebut temperatur kritis. Dengan melakukan praktikum

ini, praktikan dapat mengetahui titik kritis pada kelarutan fenol dengan air dan fenol

dengan larutan HCl 0,4N. Praktikan dapat mengetahui temperatur dimana kedua bahan

tersebut menyatu secara homogen.

Pengaplikasian timbal balik fenol pada kehidupan sehari-hari yaitu kelarutan gula

dalam air. Gula yang dilarutkan ke dalam air panas, dan satu lagi dilarutkan ke dalam air

dingin, maka gula yang akan lebih cepat larut pada air panas karena semakin besar suhu

semakin besar pula kelarutannya. Aplikasi lainnya yaitu pada bidang industri pada

pembuatan reaktor kimia, pada proses pemisahan dengan cara pengkristalan integral,

selain itu juga dapat digunakan untuk dasar atau ilmu dalam proses pembuatan grandul-

grandul pada industri baja.

I.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini adalah :

1. Bagaimana hubungan kelarutan timbal balik fenol-air dengan variabel 2gram dan

4gram fenol beserta penambahan aquadest dan HCl 0,4 N dengan variabel 1,5-7,5 ml

dengan kelipatan penambahn variabel sebesar 1,5ml ?

2. Berapakah persentase berat fenol dalam kelarutan timbal balik fenol-air dengan

variabel berat fenol sebesar 2gram dan 4gram beserta penambahan aquadest dan HCl

0,4N dengan variabel 1,5-7,5ml dengan kelipatan penambahan variabel sebesar 1,5 ml

?

Page 7: Combine Result 3 Copy

Bab I Pendahuluan

I-2

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik Kimia

FTI ITS

I.3. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah :

1. Mencari hubungan suhu dalam kelarutan timbal balik fenol-air dengan variabel 2gram

dan 4gram fenol beserta penambahan aquadest dengan variabel 1,5-7,5ml dengan

kelipatan penambahan variabel sebesar 1,5ml.

2. Mengetahui persentase berat fenol dalam kelarutan timbal balik fenol-air dengan

variabel berat fenol sebesar 2gram dan 4gram beserta penambahan aquadest dan HCl

0,4N dengan variabel 1,5-7,5ml dengan kelipatan penambahan variabel sebesar

1,5ml.

Page 8: Combine Result 3 Copy

Bab I Pendahuluan

I-2

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Page 9: Combine Result 3 Copy

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori

Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran yang homogen, karena itu larutan

merupakan suatu sistem satu fase yang terdiri dari satu atau lebih komponen pengisinya.

Fase tersebut dapat berbentuk solid, liquid maupun gas. Pengertian campuran itu sendiri

dapat diartikan sebagai kumpulan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi. Kemungkinan

bentuk campuran :

1. Campuran kasar yaitu campuran yang sifat maupun bentuknya sama dengan keadaan

murninya contoh campuran tanah dan pasir, gula dan garam, dan sebagainya.

2. Dispersi koloid yaitu campuran yang ukuran partikelnya 10-7 sampai 10-5cm yang

tidak dapat dipisahkan dengan filtrasi dan berada di antara larutan homogen dan

heterogen contoh larutan tanah liat dan air, sol Fe(OH)3 , dan sebagainya.

3. Larutan sejati yaitu campuran yang homogen contohnya larutan gula dalam air,

garam dalam air, dan sebagainya

(Keenan, 1986).

Campuran kasar dan dispersi koloid disebut juga sebagai campuran heterogen dan

dapat dipisahkan secara mekanis, sedangkan larutan sejati yang bercampur secara

homogen tidak dapat dipisahkan secara mekanis (Keenan, 1986).

Fase merupakan bagian dari suatu sistem dimana sifat kimia dan fisisnya sama atau

homogen serta antara satu fase dengan fase lainnya betul-betul terpisah oleh batasan yang

baik dan jelas hingga dapat dipisahkan secara mekanis, seperti dengan penyaringan,

pengendapan dan sebagainya. Fase dapat terdiri dari material dalam jumlah yang besar

maupun kecil serta dapat dalam satu unit atau dapat dibagi dalam berbagai unit yang

lebih kecil (Keenan, 1986).

Sistem biner fenol – air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat solubilitas

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Solubilitas

(kelarutan) adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut

dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut

yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh.

Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut.

Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih tepatnya

Page 10: Combine Result 3 Copy

disebut miscible. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni

ataupun campuran (Keenan, 1986)

Campuran terdiri dari beberapa jenis. Di lihat dari fasen

–air, terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogeni

submakroskopiknya, tetapi benar

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk

fase karena sistemnya yang homogen. Si

SK & Dogra S, 2008 ).

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

bila temperaturenya di bawah

larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika

melewati temperature

bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari

kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada

bertambahnya % fenol dalam setiap perubahan

kritis (Dogra SK & Dogra S, 2008 ).

Kelarutan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Larut sempurna (

2. Larut sebagian (partially miscible

3. Tidak larut (completely immiscible

(Sarah, 2013).

Istilah "tak larut" (

walaupun sebenarnya hanya ada

yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui

untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil

Sistem biner fenol

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem

biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol

dan air kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu

komponen penyusunnya yaitu fenol atau air

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni

(Keenan, 1986).

Campuran terdiri dari beberapa jenis. Di lihat dari fasenya, P

air, terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogeni

submakroskopiknya, tetapi benar – benar terpisah dari bagian si

tasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk fase terpisah. Sedangkan campuran gas

arena sistemnya yang homogen. Simbol umum untuk jumlah fase adalah P

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

nya di bawah temperature kritis. Jika mencapai temperature

larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika

kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi

bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperature

kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada

nya % fenol dalam setiap perubahan temperature baik di bawah

(Dogra SK & Dogra S, 2008 ).

Kelarutan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Larut sempurna (completely miscible), seperti air dan alkohol.

partially miscible), seperti air dan eter; air dan

completely immiscible), seperti air dan minyak.

Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut,

walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar tidak ada bahan

yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui

untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil

Sistem biner fenol - air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem

biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol

ir kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu

komponen penyusunnya yaitu fenol atau air (Widiyanti, 2013).

II-2

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni

Pada sistem biner fenol

air, terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogeni diantara keadaan

ian sistem yang lain oleh

tasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

fase terpisah. Sedangkan campuran gas-gas adalah satu

umum untuk jumlah fase adalah P (Dogra

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

temperature kritis, maka

larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturenya telah

kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi

timbal balik adalah

kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada

baik di bawah temperature

), seperti air dan alkohol.

), seperti air dan eter; air dan fenol.

) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut,

benar tidak ada bahan

yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui

untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil (Sarah, 2013).

air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem

biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol

ir kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu

Page 11: Combine Result 3 Copy

Gambar II.

L1 adalah fenol dalam air, L

mol fraksi air dan mol fraksi fenol, X

Sistem ini mempunyai suhu kritis (T

dua zat bercampur secara homogen dengan komposisi C

komposisi di antara A1

sistem berada pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu

kritisnya, TC), sistem berada pada satu fasa

Jika temperature dari dalam kelarutan fenol

komposisi larutan dari sistem larutan tersebut akan berubah.

untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan

bawah akan berkurang (kurang dari 62,6 %).

maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi

dengan sempurna. Temperature

diperoleh komposisi larutan

Faktor yang mempengaruhi k

1. Sifat dari solute dan

Solut yang polar akan larut dalam

anorganik larut dalam air.

pula. Misalnya alkaloid

T0

T

L1

A1

A2

XA = 1

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Gambar II.1 Kurva Komposisi Campuran Fenol Air

adalah fenol dalam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan XF

mol fraksi air dan mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis (T

ini mempunyai suhu kritis (TC) pada tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada saat

dua zat bercampur secara homogen dengan komposisi CC. Pada suhu T

1 dan B1 atau pada suhu T2 dengan komposisi di antara A

pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu

), sistem berada pada satu fasa (jernih) (Hougen, 1954).

dari dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C maka

komposisi larutan dari sistem larutan tersebut akan berubah. Kandungan fenol dalam air

untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan

bawah akan berkurang (kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C

maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur

Temperature kritis adalah kenaikan temperature

diperoleh komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan (Hougen, 1954)

Faktor yang mempengaruhi kelarutan :

dan solvent

g polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam

norganik larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam solvent

pula. Misalnya alkaloid basa (umumnya senyawa organik) larut dalam kloroform.

L

B1

B2

XC

Mol Fraksi

II-3

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Kurva Komposisi Campuran Fenol Air

masing-masing adalah

adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis (TC).

) pada tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada saat

. Pada suhu T1 dengan

dengan komposisi di antara A2 dan B2,

pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu

dinaikkan di atas 50°C maka

Kandungan fenol dalam air

untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan

suhu kelarutan mencapai 66°C

seimbang dan keduanya dapat dicampur

temperature tertentu dimana akan

(Hougen, 1954).

yang polar pula. Misalnya garam-garam

solvent yang nonpolar

basa (umumnya senyawa organik) larut dalam kloroform.

2

T2

T1

XF = 1

Page 12: Combine Result 3 Copy

2. Cosolvensi

Cosolvensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan

pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam campuran air dan gliserin atau

3. Kelarutan

Zat yang mudah larut memerlukan

memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi

umumnya adalah :

a. Dapat larut dalam air

Semua garam klorida larut, kecuali

kecuali nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO

b. Tidak larut dalam air

Semua garam karbonat tidak larut kecuali

hidroksida tidak larut kecuali

tidak larut kecuali

4. Temperature

Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya

dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

5. Salting Out

Salting Out adalah p

lebih besar dibanding zat utama, akan

atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak

atsiri dalam air akan turun bila kedalam air tersebu

6. Salting In

Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan k

dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya :

larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.

7. Pembentukan Kompleks

Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut

dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodi

dalam larutan KI atau NaI jenuh.

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan

pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam campuran air dan gliserin atau solutio petit.

Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut

memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi

Dapat larut dalam air

Semua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Semua garam nitrat larut

nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO4, PbSO

Tidak larut dalam air

Semua garam karbonat tidak larut kecuali K2CO3, Na2CO

hidroksida tidak larut kecuali KOH, NaOH, BaO, Ba(OH)2. semua garam

tidak larut kecuali K3PO4, Na3PO3.

ya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat tersebut

dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan

lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama

atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak

dalam air akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.

adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan k

menjadi lebih besar. Contohnya : Riboflavin tidak larut dalam air tetapi

larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.

Pembentukan Kompleks

Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut

dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodi

dalam larutan KI atau NaI jenuh. Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh

II-4

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan

pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut

sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut

memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi

Semua garam nitrat larut

, PbSO4, CaSO4.

CO3. Semua oksida dan

. semua garam phosfat

dinaikkan, zat padat tersebut

dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan

menyebabkan penurunan kelarutan zat utama

atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak

t ditambahkan larutan NaCl jenuh.

adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama

tidak larut dalam air tetapi

Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut

dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodium larut

Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh :

Page 13: Combine Result 3 Copy

a. Ukuran partikel : Makin halus

permukaan solute

b. Suhu : Umumnya kenaikan

c. Pengadukan.

8. Tekanan

Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi

berpengaruh pada daya larut

(Sukardjo, 2002).

Daya larut suatu zat dalam zat lain

1. Jenis pelarut dan zat terlarut.

Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya dapat saling bercampur baik

sedang yang tidak biasanya sukar bercampur. Air dan alkohol bercampur sempurna

(completely misible

dan minyak sama sekali tidak bercampur (

2. Temperature

Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak larut ke dalam suatu cairan, bila

temperature dinaikkan, misalnya kaliumnitrat (KNO

beberapa zat padat yang kelarutannya menurun bila

pembentukan larutan air

suatu gas dalam suatu cairan biasanya menurun

tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi b

daya larut gas.

(Sukardjo, 2002)

Jenis-jenis larutan yang penting ada 4,

1. Larutan gas dalam gas

Gas dengan gas selalu bercampur

adalah aditif, asal tekanan total tidak terlalu besar.

2. Larutan gas dalam cair

Tergantung pada jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan

O2 dan He dalam air, sangat kecil. Sedangk

disebabkan karena gas yang pertama tidak bereaksi dengan air, sedangkan gas yang

kedua bereaksi sehingga membentuk asam klorida dan ammonium hidroksida. Jenis

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Ukuran partikel : Makin halus solute, makin kecil ukuran partike

solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat larut.

Suhu : Umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelaruta

Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi

berpengaruh pada daya larut gas

Daya larut suatu zat dalam zat lain dipengaruhi oleh :

Jenis pelarut dan zat terlarut.

zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya dapat saling bercampur baik

sedang yang tidak biasanya sukar bercampur. Air dan alkohol bercampur sempurna

), air dan eter bercampur sebagian (partially miscible

dan minyak sama sekali tidak bercampur (completely immiscible

Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak larut ke dalam suatu cairan, bila

dinaikkan, misalnya kaliumnitrat (KNO3) dalam air, namun terdapat

beberapa zat padat yang kelarutannya menurun bila temperature

pembentukan larutan air dari serium sulfat (Ce2(SO4)3). Gas dalam cairan

m suatu cairan biasanya menurun dengan naiknya

tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi b

enis larutan yang penting ada 4, yaitu :

Larutan gas dalam gas

Gas dengan gas selalu bercampur sempurna membentuk larutan. Sifat

adalah aditif, asal tekanan total tidak terlalu besar.

Larutan gas dalam cair

Tergantung pada jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan temperature

dan He dalam air, sangat kecil. Sedangkan HCl dan NH3

disebabkan karena gas yang pertama tidak bereaksi dengan air, sedangkan gas yang

kedua bereaksi sehingga membentuk asam klorida dan ammonium hidroksida. Jenis

II-5

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

, makin kecil ukuran partikel makin luas

makin cepat larut.

an solute.

Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi

zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya dapat saling bercampur baik

sedang yang tidak biasanya sukar bercampur. Air dan alkohol bercampur sempurna

partially miscible), sedang air

immiscible).

Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak larut ke dalam suatu cairan, bila

) dalam air, namun terdapat

temperature dinaikkan misalnya

). Gas dalam cairan kelarutan

dengan naiknya temperature. Tekanan

tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi berpengaruh pada

sempurna membentuk larutan. Sifat-sifat larutan

temperature. Daya larut N2, H2,

sangat besar. Hal ini

disebabkan karena gas yang pertama tidak bereaksi dengan air, sedangkan gas yang

kedua bereaksi sehingga membentuk asam klorida dan ammonium hidroksida. Jenis

Page 14: Combine Result 3 Copy

pelarut juga berpengaruh, misalnya N

daripada dalam air, sedangkan NH

alkohol.

3. Larutan cairan dalam cairan

Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur sebagian, atau

tidak sama sekali berc

cairan dan temperature

Toluena, Air-Alkohol, Air

Nitro Benzena, Air-

4. Larutan zat padat dalam cairan

Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,

temperature, dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrasi larutan

jenuh. Konsentrasi larutan jenuh untuk bermacam

berbeda, tergantung jenis zatnya. Umumnya daya larut zat

besar daripada dalam pelar

naiknya temperature

(Sukardjo, 2002).

Ada dua macam larutan, yaitu :

1. Larutan homogen, yaitu apabila dua macam zat dapat membentuk suatu laruta

susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian

berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan dapat dikatakan

dapat bercampur secara seragam (

2. Larutan heterogen, yaitu apabila dua macam

permukaan-permukaan tertentu yang dapat terdeteksi antara bagian

fase yang terpisah.

(Sukardjo, 2002)

Larutan heterogen dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Insoluble, yaitu jika kel

dalam 1000 gram pelarut. Misalnya, kaca dalam air.

b. Immisable, yaitu jika ked

(Sukardjo, 2002)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

pelarut juga berpengaruh, misalnya N2, O2, dan CO2 lebih mudah larut dalam alkohol

dalam air, sedangkan NH3 dan H2S lebih mudah larut dalam air daripada

am cairan

Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur sebagian, atau

tidak sama sekali bercampur. Daya larut cairan dalam cairan tergantung dari jenis

temperature. Contohnya, zat-zat yang mirip daya larutnya besar.Benzena

Alkohol, Air-Metil. Zat-zat yang berbeda tidak dapat bercampur Air

-Kloro Benzena.

Larutan zat padat dalam cairan

Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,

, dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrasi larutan

jenuh. Konsentrasi larutan jenuh untuk bermacam-macam zat dalam air sangat

berbeda, tergantung jenis zatnya. Umumnya daya larut zat-zat organik dalam air lebih

besar daripada dalam pelarut-pelarut organik. Umumnya daya larut bertambah dengan

temperature karena kebanyakan zat mempunyai panas pelarutan positif

Ada dua macam larutan, yaitu :

Larutan homogen, yaitu apabila dua macam zat dapat membentuk suatu laruta

susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian

berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan dapat dikatakan

dapat bercampur secara seragam (miscible).

Larutan heterogen, yaitu apabila dua macam zat yang bercampur masih terdapat

permukaan tertentu yang dapat terdeteksi antara bagian

Larutan heterogen dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

yaitu jika kelarutannya sangat sedikit, yaitu kurang dari 0,1 gram zat terlarut

dalam 1000 gram pelarut. Misalnya, kaca dalam air.

yaitu jika kedua satu ke dalam zat yang lain. Misalnya, minyak dalam air.

II-6

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

lebih mudah larut dalam alkohol

S lebih mudah larut dalam air daripada

Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur sebagian, atau

ampur. Daya larut cairan dalam cairan tergantung dari jenis

zat yang mirip daya larutnya besar.Benzena-

zat yang berbeda tidak dapat bercampur Air-

Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,

, dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrasi larutan

macam zat dalam air sangat

zat organik dalam air lebih

pelarut organik. Umumnya daya larut bertambah dengan

karena kebanyakan zat mempunyai panas pelarutan positif

Larutan homogen, yaitu apabila dua macam zat dapat membentuk suatu larutan yang

susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang

berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan dapat dikatakan

zat yang bercampur masih terdapat

permukaan tertentu yang dapat terdeteksi antara bagian- bagian atau fase-

kurang dari 0,1 gram zat terlarut

Misalnya, minyak dalam air.

Page 15: Combine Result 3 Copy

Selain itu ada beberapa jenis larutan diantaranya sebagai berikut :

A. Larutan Elektrolit

Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan

ionisasi), larutan dibagi

elektrolit kuat dan

adalah larutan yang

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Lar

dibagi dua, yaitu :

a. Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik,

karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya

berubah menjadi

tergolong elektrolit kuat adalah :

• Asam kuat, antara lain: HCl, HClO

• Basa kuat, yaitu

NaOH, KOH, Ca(OH)

• Garam-garam

Al 2(SO4)3 dan lain

b. Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit

listrik dengan daya

tetapi kurang dari satu (0 <

• Asam lemah,

• Basa lemah, antara

• Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO

(Ratna, 2009)

B. Larutan non-Elektrolit

Larutan non-elektrolit

listrik, hal ini disebabkan

meng-ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :

• Larutan urea

• Larutan sukrosa

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Selain itu ada beberapa jenis larutan diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan

dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit,

dan elektrolit lemah serta larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit

adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Lar

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik,

karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air),

menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu

tergolong elektrolit kuat adalah :

Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO

yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain

KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara

dan lain-lain.

Larutan Elektrolit Lemah

elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan

daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol

tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:

lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3,

Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.

garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO

Elektrolit

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion

ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :

II-7

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Selain itu ada beberapa jenis larutan diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya

elektrolit, yang terdiri dari

elektrolit. Larutan elektrolit

sedangkan larutan non-

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik,

air), seluruhnya dapat

dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Yang

, HNO3 dan lain-lain.

tanah, antara lain

antara lain : NaCl, KCl, KI,

mampu menghantarkan arus

harga derajat ionisasi lebih dari nol

< 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:

H2S dan lain-lain.

garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

menghantarkan arus

larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak

ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :

Page 16: Combine Result 3 Copy

• Larutan glukosa

• Larutan alkohol dan lain

(Ratna, 2009)

Campuran terdiri dari beberapa

terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefenisikan sebagai bagian sistem yang

submakroskopiknya, tetapi benar

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk

fase karena sistemnya yang homogen

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

bila temperaturenya dibawah

temperature tertentu dimana akan diperoleh komposisi yang berada dalam

kesetimbangan. Jika mencapai

sempurna (homogen)

sistem larutan tersebut akan

contoh dari temperature

kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya %

temperature baik di bawah

fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan

tersebut akan berubah. Kandungan

(lebih dari 11,8 %) dan kandungan

62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut

menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna.

Air dalam fenol

sebagian). Jika mencampur zat cair yang demikian

Misalnya kita campur dalam air, maka pada bagian bawah di peroleh dal

bagian atasnya diperoleh air dalam . Pada suhu 20

sisanya 8,4% , sedangkan bagian atasnya berisi 27,8% air dan sisanya 72,2% . Persentase

ini tetap selama temperature

sama, karena hal ini tergantung dari banyaknya zat mula

dinaikkan, maka daya campur kedua cairan bertambah dan pada cairan 65,85

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Larutan alkohol dan lain-lain

Campuran terdiri dari beberapa jenis. Di lihat dari fasenya, p

terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefenisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogen diantara keadaan

submakroskopiknya, tetapi benar – benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk fase terpisah. Sedangkan campuran gas

fase karena sistemnya yang homogen (Sukardjo, 2003).

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

nya dibawah temperature kritis. Temperature kritis adalah kenaikan

tertentu dimana akan diperoleh komposisi yang berada dalam

kesetimbangan. Jika mencapai temperature kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur

sempurna (homogen) dan jika temperaturenya telah melewati temperature

sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu

temperature timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang membentuk

parabola yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam setiap perub

baik di bawah temperature kritis. Jika temperature

dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan

tersebut akan berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan

bih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan bawah akan berkurang (kurang dari

Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut

menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna.

itu sendiri merupakan partially miscible (larutan yang bercampur

campur zat cair yang demikian, maka akan kita dapatkan du

dalam air, maka pada bagian bawah di peroleh dal

bagian atasnya diperoleh air dalam . Pada suhu 200C, lapisan bawah berisi 91,6% air dan

sisanya 8,4% , sedangkan bagian atasnya berisi 27,8% air dan sisanya 72,2% . Persentase

temperature tetap, tetapi banyaknya relatif masing

sama, karena hal ini tergantung dari banyaknya zat mula-mula. Jika

dinaikkan, maka daya campur kedua cairan bertambah dan pada cairan 65,85

II-8

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

II-8

pada sistem biner –air,

terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

seragam atau homogen diantara keadaan

benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

puran gas-gas adalah satu

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

kritis adalah kenaikan

tertentu dimana akan diperoleh komposisi yang berada dalam

kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur

temperature kritis maka

kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu

dalam air yang membentuk

dalam setiap perubahan

dari dalam kelarutan

dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan

dalam air untuk lapisan atas akan bertambah

berkurang (kurang dari

Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut

menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna. (Sukardjo, 2003)

(larutan yang bercampur

akan kita dapatkan dua lapisan.

dalam air, maka pada bagian bawah di peroleh dalam air dan pada

C, lapisan bawah berisi 91,6% air dan

sisanya 8,4% , sedangkan bagian atasnya berisi 27,8% air dan sisanya 72,2% . Persentase

tetap, tetapi banyaknya relatif masing-masing bagian tidak

mula. Jika temperature

dinaikkan, maka daya campur kedua cairan bertambah dan pada cairan 65,850C berubah

Page 17: Combine Result 3 Copy

menjadi homogen. Dia

atau temperature consulate

Kelarutan adalah banyaknya zat yang melarut dalam suatu kuantitas tertentu pelarut

untuk menghasilkan larutan jenuh (gram

menjadi zat yang terlarut

Fenol atau asam karbolat

khas. Rumus kimia fenol

Antar molekul fenol (C

relatif tinggi. Fenol dan beberapa turunannya

dijumpai pada senyawa o

NO2 dan gugus –OH yang letaknya berdekatan. Keadaan pada o

mempengaruhi volatilitas dan kelarutannya dalam

Fenol (C6H5OH) lebih bersifat asam daripada etanol (C

terdapat substituen halogen atau gugus

asam lemah, fenol dapat bereaksi

dalam air. Di samping itu, fenol dapat membentuk ester (sintesis Williamson),

membentuk ester, mengalami substitusi elektrofilik pada inti, serta reaksi

khas (reaksi Kolbe, reaksi Reimer

(Isep Abdul Malik, 2012).

Senyawa fenol dibedakan atas dua jenis utama yaitu :

A. Berdasarkan jalur penbuatannya

1. Senyawa fenol yang

2. Senyawa fenol yang berasal dari aseta malonat

3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa

` ini yaitu senyawa

(Fatma Saputri, 2010)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

menjadi homogen. Diatas temperature tersebut dinamakan dengan

consulate (Karyadi, 2002).

Kelarutan adalah banyaknya zat yang melarut dalam suatu kuantitas tertentu pelarut

untuk menghasilkan larutan jenuh (gram zat terlarut/100 cm3 pelarut).

menjadi zat yang terlarut (solute) adalah fenol, sedangkan pelarut

asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki

khas. Rumus kimia fenol adalah C6H5OH (Wikipedia, 2013).

Antar molekul fenol (C6H5OH) terdapat ikatan hidrogen, sehingga titik didihnya

relatif tinggi. Fenol dan beberapa turunannya sukar larut dalam air. Hal yang istimewa

dijumpai pada senyawa o-nitrofenol, yaitu terbentuknya ikatan hidrogen antara gugus

OH yang letaknya berdekatan. Keadaan pada o-nitrofenol semacam itu

itas dan kelarutannya dalam air (Isep Abdul Malik, 2012)

OH) lebih bersifat asam daripada etanol (C2H5

terdapat substituen halogen atau gugus –NO2, maka keasamannya meningkat. Sebagai

asam lemah, fenol dapat bereaksi dengan basa kuat dan menghasilkan garam yang larut

dalam air. Di samping itu, fenol dapat membentuk ester (sintesis Williamson),

membentuk ester, mengalami substitusi elektrofilik pada inti, serta reaksi

khas (reaksi Kolbe, reaksi Reimer-Tiemann, reaksi polimerisasi dengan formaldehida)

Gambar II.2 Struktur Molekul Fenol

Senyawa fenol dibedakan atas dua jenis utama yaitu :

erdasarkan jalur penbuatannya

wa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat

wa fenol yang berasal dari aseta malonat

3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa

ini yaitu senyawa-senyawa flavonoid.

Saputri, 2010).

II-9

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

tersebut dinamakan dengan temperature kritis

Kelarutan adalah banyaknya zat yang melarut dalam suatu kuantitas tertentu pelarut

pelarut). Dalam hal ini yang

) adalah fenol, sedangkan pelarut (solvent) adalah air.

tak berwarna yang memiliki bau

OH) terdapat ikatan hidrogen, sehingga titik didihnya

sukar larut dalam air. Hal yang istimewa

nitrofenol, yaitu terbentuknya ikatan hidrogen antara gugus –

nitrofenol semacam itu

(Isep Abdul Malik, 2012).

5O). Bila dalam fenol

, maka keasamannya meningkat. Sebagai

dengan basa kuat dan menghasilkan garam yang larut

dalam air. Di samping itu, fenol dapat membentuk ester (sintesis Williamson),

membentuk ester, mengalami substitusi elektrofilik pada inti, serta reaksi-reaksi yang

n, reaksi polimerisasi dengan formaldehida)

berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat

3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa

Page 18: Combine Result 3 Copy

B. Berdasarkan jumlah atom hi

tiga golongan senyawa fenol yaitu :

1. Fenol monofalen

Jika satu atom H dari inti aromatik

2. Fenol divalent

Adalah senyawa

dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.

3. Fenol trifalen

Adalah senyawa

dengan tiga gugus hidroksil.

Contoh –contoh senyawa fenol

1. Senyawa fenol sederhana

2. Lignan, Neolignan, Lignin

3. Stilbena

4. Naftokinon

5. Antrakinon

6. Flavonoid

7. Antosian

8. Tanin

9. Kumarin

10. Kromon & Xanton

(Fatma Saputri, 2010)

Fenol dapat digunakan sebagai

saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada

anstiseptik dagang, triklorofenol

merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan

(Wikipedia, 2013).

Fenol berfungsi dalam pembuatan obat

pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis

senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat)

banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Berdasarkan jumlah atom hidrogen yang dapat diganti oleh gugus hidroksil maka ada

tiga golongan senyawa fenol yaitu :

Fenol monofalen

a satu atom H dari inti aromatik diganti oleh satu gugusan OH.

yang diperoleh bila dua atom hidrogen pada inti aromatik

dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.

Adalah senyawa yang diperoleh bila tiga atom hidrogen pada inti aromatik

gugus hidroksil.

contoh senyawa fenol :

Senyawa fenol sederhana

Lignan, Neolignan, Lignin

Kromon & Xanton

Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir

aat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada

triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol

merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan

Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi

pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis

yawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat)

banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.

II-10

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

drogen yang dapat diganti oleh gugus hidroksil maka ada

diganti oleh satu gugusan OH.

yang diperoleh bila dua atom hidrogen pada inti aromatik diganti

dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.

yang diperoleh bila tiga atom hidrogen pada inti aromatik diganti

seperti yang digunakan Sir Joseph Lister

aat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada

trichlorophenol). Fenol juga

merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik

obatan (bagian dari produksi aspirin,

pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis

yawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat)

banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.

Page 19: Combine Result 3 Copy

Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh

(Wikipedia, 2013).

Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran

yang terbuka (Wikipedia, 2013)

Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini

sering digunakan pada masa

orang di kamp-kamp konsentrasi, terutama di

dilakukan oleh dokter

dapat mengakibatkan kematian langsung

Air adalah senyawa

sampai saat ini di Bumi,

Bumi. Terdapat 1,4 triliun

besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan

gunung), akan tetapi juga dapat berbentuk sebagai

danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek

siklus air, yaitu: melalui

(meliputi mata air, sungai, muara) menuju

manusia (Wikipedia, 2013)

Di banyak tempat di dunia

sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada

serta pada bulan-bulan

(air) dan gas (uap air). Air merupakan satu

permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.

kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi sert

menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang

air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya

Air (Wikipedia, 2013).

Menurut kimia

molekul air tersusun atas dua

oksigen. Air bersifat tidak

yaitu pada tekanan 100

merupakan suatu pelarut

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh

Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran

(Wikipedia, 2013).

Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini

sering digunakan pada masa Nazi, Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan

kamp konsentrasi, terutama di Auschwitz-Birkenau

ke vena (intravena) di lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung

dapat mengakibatkan kematian langsung (Wikipedia, 2013).

senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan

sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan

Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi.

(air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak

gunung), akan tetapi juga dapat berbentuk sebagai awan, hujan, sungai,

lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu

siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah

mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan

(Wikipedia, 2013).

Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi,

sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet

bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud

gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di

permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang

kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan

Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya

air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya

Menurut kimia fisika air adalah substansi kimia dengan rumus kimia

air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen

. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau

100kPa (1 bar) dan temperature 273,15K (0°C). Zat kimia ini

pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan

II-11

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh

Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit

Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini

. Suntikan fenol diberikan pada ribuan

Birkenau. Penyuntikan ini

. Penyuntikan ke jantung

kehidupan yang diketahui

Air menutupi hampir 71% permukaan

kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. Air sebagian

(di kutub dan puncak-puncak

sungai, muka air tawar,

obyek tersebut bergerak mengikuti suatu

n air di atas permukaan tanah

. Air bersih penting bagi kehidupan

terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi,

utara dan selatan planet Mars,

Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan

satunya zat yang secara alami terdapat di

Pengelolaan sumber daya air yang

a privatisasi dan bahkan

undang yang mengatur sumber daya

air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya

rumus kimia H2O: Satu

terikat secara kovalen pada satu atom

berbau pada kondisi standar,

K (0°C). Zat kimia ini

yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan

Page 20: Combine Result 3 Copy

banyak zat kimia lainnya, seperti

banyak macam molekul organik

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida

hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada

bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana

memperhatikan tabel periodik

adalah nitrogen, flour

berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada

Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksig

adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif dibandingkan elemen

tersebut kecuali flor (Wikipedia, 2013)

Tarikan atom oksigen pada elektron

dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap

atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah

listrik antar molekul-

molekul saling berdekatan, membuatn

menaikkan titik didih air. Gaya tarik

(Wikipedia, 2013).

Air sering disebut sebaga

kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase

tekanan dan temperature

sebuah ion hidrogen (H

konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari

turquoise (Wikipedia, 2013)

\

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis

molekul organik (Wikipedia, 2013).

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida

hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik

bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfid

tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen

flour, fosfor, sulfur, dan klor. Semua elemen

berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperature

Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair,

adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif dibandingkan elemen

(Wikipedia, 2013).

Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat

dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap

atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol

-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing

molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya

menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai

Air sering disebut sebaga pelarut universal karena air melarutkan banyak zat

kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair

temperature standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai

H+) yang berikatan dengan sebuah ion hidroksida (

terlarut membuat warna air dari Air Terjun Havasu

(Wikipedia, 2013).

II-12

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

, beberapa jenis gas dan

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-

tabel periodik yang mengisyaratkan

hidrogen sulfida. Dengan

yang mengelilingi oksigen

. Semua elemen-elemen ini apabila

temperature dan tekanan normal.

en membentuk fase berkeadaan cair,

adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif dibandingkan elemen-elemen lain

elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang

dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap

momen dipol. Gaya tarik-menarik

molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing

ya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya

menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen

karena air melarutkan banyak zat

cair dan padat di bawah

Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai

dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Tingginya

Air Terjun Havasu terlihat berwarna

Page 21: Combine Result 3 Copy

Tabel II.1

Massa jenis (g/cm3)

Panas jenis (kal/g•oC)

Kalor uap (kal/g)

Konduktivitas

termal (kal/cm•s•oC)

Tegangan

permukaan (dyne/cm)

Laju viskositas (g/cm•s)

Tetapan dielektrik

(Wikipedia, 2013)

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur

arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi

dengan menangkap dua

Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas

melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H

netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang

setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut:

(Wikipedia, 2013)`

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung

pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

menghasilkan hidrogen dan hidrogen pe

bahan bakar kendaraan hidrogen. Air adalah

zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya

garam) disebut sebagai zat

tercampur dengan air (misalnya

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Tabel II.1 Tetapan Fisik Air pada Temperature T

0o 20o

0.99987 0.99823 0.9981

C) 1.0074 0.9988 0.9985

597.3 586.0 569.0

1.39 × 10-3 1.40 × 10-3 1.52 × 10

(dyne/cm) 75.64 72.75 67.91

(g/cm•s) 178.34 × 10-4 100.9 × 10-4 54.9 × 10

87.825 80.8 69.725

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya

. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi

dengan menangkap dua elektron tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH

Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas

serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H

netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang

setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut:

H2O(l) 2H2(g) O2(g)

hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung

dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai

bahan bakar kendaraan hidrogen. Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis

zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya

) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-

tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai

II-13

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Tertentu

50o 100o

0.9981 0.9584

0.9985 1.0069

569.0 539.0

1.52 × 10-3 1.63 × 10-3

67.91 58.80

54.9 × 10-4 28.4 × 10-4

69.725 55.355

unsur asalnya dengan mengalirinya

. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi

dan ion hidroksida (OH-).

Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),

serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan OH- mengalami

netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang

hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung

dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

) yang dapat digunakan sebagai

yang kuat, melarutkan banyak jenis

zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-

-zat yang tidak mudah

), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik"

Page 22: Combine Result 3 Copy

(takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut

menandingi kekuatan gaya tarik

molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik

molekul air, molekul-

(Wikipedia, 2013).

Air menempel pada sesamanya (

sejumlah muatan parsial

(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (

oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih

dibandingkan atom hidrogen yang berarti, atom oksigen memiliki lebih "

pada elektron-elektron

lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik

dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah

daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat

disebabkan oleh sifat alami kepolarannya. Air memiliki

yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul

diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat

terbasahi atau terlarutkan (

tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan a

air dapat membentuk suatu

gelas dan molekul air (

(Wikipedia, 2013).

1. Sifat-sifat fenol :

a. Mengandung gugus OH, terikat pada sp

b. Mempunyai titik didih yang tinggi

c. Mempunyai rumus molekul C

d. Fenol larut dalam pelarut organik

e. Berupa padatan (kristal) yang tidak berwarna

f. Mempunyai massa molar 94,11 gr/mol

g. Mempunyai titik didih 181,9°C

h. Mempunyai titik beku 40,9°C

(Fatma Saputri, 2010)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut

n gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol

molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik

-molekul zat tersebut tidak larut dan akan

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki

muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang

(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (

. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih

dibandingkan atom hidrogen yang berarti, atom oksigen memiliki lebih "

elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron

lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron

dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah

daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat

disebabkan oleh sifat alami kepolarannya. Air memiliki tegangan permukaan

yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air.

diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat

terbasahi atau terlarutkan (non-soluble). Air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah

tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan a

air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara

gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air

a. Mengandung gugus OH, terikat pada sp2-hibrida

b. Mempunyai titik didih yang tinggi

c. Mempunyai rumus molekul C6H6O atau C6H5OH

d. Fenol larut dalam pelarut organik

e. Berupa padatan (kristal) yang tidak berwarna

f. Mempunyai massa molar 94,11 gr/mol

g. Mempunyai titik didih 181,9°C

h. Mempunyai titik beku 40,9°C

II-14

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut

menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara

molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar

mengendap dalam air

a air bersifat polar. Air memiliki

akibat pasangan elektron yang

(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom

. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif

dibandingkan atom hidrogen yang berarti, atom oksigen memiliki lebih "kekuatan tarik"

yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron

muatan negatif elektron-elektron tersebut)

dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-

daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi

tegangan permukaan yang besar

molekul air. Hal ini dapat

diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat

ir tersebut akan berkumpul sebagai sebuah

tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus

) karena gaya tarik molekular antara

gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air

Page 23: Combine Result 3 Copy

2. Sifat-sifat air:

Sifat-sifat air antara lain :

a. Air bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tid

yaitu pada tekanan 100

b. Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam

jenis gas dan banyak macam pelarut organik.

c. Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar.

mempunyai sifat adesi yang tinggi disebabkan

d. Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan

sifat kohesi antar molekul

e. Mempunyai massa molar

0,998gr/cm3 (berupa fas

0,92gr/cm3 (berupa fase padatan).

Mempunyai titik didih

berupa cairan pada 20°C.

(Wikipedia, 2013)

Temperature kritis atas T

fase. Diatas temperature

bercampur.Temperature

kemampuan campur yang

Untuk memperoleh

berat dari setiap percobaan yaitu:

Keterangan :

T0C = Temperature

T10C = Temperature

T20C = Temperature

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

ntara lain :

Air bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa pada kondisi standar,

pada tekanan 100kPa (1bar) dan temperature 273,15K (0°C).

Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa

jenis gas dan banyak macam pelarut organik.

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar.

mempunyai sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan

sifat kohesi antar molekul-molekul air.

Mempunyai massa molar: 18,0153gr/mol. Air mempunyai densitas

(berupa fase cairan pada 20°C), dan mempunyai

(berupa fase padatan). Mempunyai titik lebur

Mempunyai titik didih: 100°C, 373,15K, 212°F. Kalor jenis air yaitu 4184

berupa cairan pada 20°C.

kritis atas Tc adalah batas atas temperature dimana

temperature batas atas, kedua komponen benar

Temperature ini ada gerakan termal yang lebih besar

kemampuan campur yang lebih besar pada kedua komponen (Atkins PW, 1999).

Untuk memperoleh temperature kritis, maka diperlukan suhu rata

berat dari setiap percobaan yaitu:

Temperature rata-rata

Temperature pada saat larutan jernih

Temperature pada saat larutan keruh

�� ����� ���

2

II-15

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

ak berasa pada kondisi standar,

K (0°C).

Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk

garam, gula, asam, beberapa

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air juga

oleh sifat alami kepolarannya.

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya

Air mempunyai densitas sebesar

mempunyai densitas sebesar

lebur 0°C, 273,15K, 32°F.

Kalor jenis air yaitu 4184J/(kg.K)

dimana terjadi pemisahan

batas atas, kedua komponen benar-benar

ini ada gerakan termal yang lebih besar menghasilkan

(Atkins PW, 1999).

kritis, maka diperlukan suhu rata-rata dan persen

Page 24: Combine Result 3 Copy

Keterangan :

% BP = Persen bera

BM Terlarut = Massa (gr)

BM Larutan = Massa + Massa Air/Massa HCl (gr)

(Sukardjo, 2002)

Campuran liquid

yaitu:

1. Tipe suhu kritis maksimum

Jenis ini terdapat dalam campuran air anilin. Bila sedikit air ditambahkan pada anilin

diperoleh campuran air dalam anilin. Bila air ditambahkan terus maka terdapat dua

lapisan yaitu air dalam anilin dan anilin dalam air.

maka akan diperoleh Larutan anilin dalam air. Selama terjadi dua lapisan, susunan

tetap tetapi banyaknya masing

suatu saat (titik B) kedua lapisan hilang membentuk campuran homogen. Titik B

disebut titik temperature

2. Tipe suhu kritis minimum

Campuran jenis ini terdapat pada campuran air

pelarutan kritis minimal 18,5

(air dengan trietil amin) selalu tetap

mencapai 500C campuran memiliki komposisi kira

62,69 % berat.

3. Tipe suhu kritis minimum maksimum

Campuran ini terdapat pada air

minimal terdapat pada 60,8

terdapat pada 94-95

cairan, titik C dan C’ mendekat dan akhirnya menjadi homogen.

4. Tipe tanpa suhu kritis larutan

Air dan eter bercampur sebagian dalam segala perbandingan, jadi tidak mempunyai

temperature pelarutan kritis, baik maksimal maupun minimal. Untuk campuran 1,

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

= Persen berat

= Massa (gr)

= Massa + Massa Air/Massa HCl (gr)

Campuran liquid-liquid partially miscible dibagi menjadi beberapa tipe,

Tipe suhu kritis maksimum

Jenis ini terdapat dalam campuran air anilin. Bila sedikit air ditambahkan pada anilin

diperoleh campuran air dalam anilin. Bila air ditambahkan terus maka terdapat dua

lapisan yaitu air dalam anilin dan anilin dalam air. Jika penambahan air diteruskan

a akan diperoleh Larutan anilin dalam air. Selama terjadi dua lapisan, susunan

tetap tetapi banyaknya masing-masing lapisan berubah. Pada pemanasan campuran,

suatu saat (titik B) kedua lapisan hilang membentuk campuran homogen. Titik B

ature pelarutan kritis atau temperature consolute

Tipe suhu kritis minimum

Campuran jenis ini terdapat pada campuran air-trietil amin, denga

pelarutan kritis minimal 18,50C. Selama temperature tetap (18,5

(air dengan trietil amin) selalu tetap tidak mengalami perubahan. Pada saat suhu

C campuran memiliki komposisi kira-kira antara 18,89

Tipe suhu kritis minimum maksimum

Campuran ini terdapat pada air-nikotin. Temperature kritis terdapat pada 208

minimal terdapat pada 60,80C. Pada titik C dan C’ terdapat pada 34% nikotin. Titik A

950C dan titik B pada 121-1300C. Bila tekanan dikenakan pada

tik C dan C’ mendekat dan akhirnya menjadi homogen.

Tipe tanpa suhu kritis larutan

Air dan eter bercampur sebagian dalam segala perbandingan, jadi tidak mempunyai

pelarutan kritis, baik maksimal maupun minimal. Untuk campuran 1,

%BP �BM Terlarut

BM Larutan x 100%

II-16

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

dibagi menjadi beberapa tipe,

Jenis ini terdapat dalam campuran air anilin. Bila sedikit air ditambahkan pada anilin

diperoleh campuran air dalam anilin. Bila air ditambahkan terus maka terdapat dua

Jika penambahan air diteruskan

a akan diperoleh Larutan anilin dalam air. Selama terjadi dua lapisan, susunan

masing lapisan berubah. Pada pemanasan campuran,

suatu saat (titik B) kedua lapisan hilang membentuk campuran homogen. Titik B

consolute.

trietil amin, dengan temperature

(18,50C)susunan campuran

bahan. Pada saat suhu

kira antara 18,89 % sampai dengan

kritis terdapat pada 2080C dan

C. Pada titik C dan C’ terdapat pada 34% nikotin. Titik A

C. Bila tekanan dikenakan pada

Air dan eter bercampur sebagian dalam segala perbandingan, jadi tidak mempunyai

pelarutan kritis, baik maksimal maupun minimal. Untuk campuran 1, 2,

Page 25: Combine Result 3 Copy

dan 3 berat masing

pada 500C dicampurkan 40

campuran.

(Sukardjo, 2002)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

masing-masing larutan dapat dicari dengan kaidah campuran. Misalkan

dicampurkan 40gram anilin dan 60gram air sehingga diperoleh 100

II-17

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

masing larutan dapat dicari dengan kaidah campuran. Misalkan

gga diperoleh 100gram

Page 26: Combine Result 3 Copy

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori

Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran yang homogen, karena itu larutan

merupakan suatu sistem satu fase yang terdiri dari satu atau lebih komponen pengisinya.

Fase tersebut dapat berbentuk solid, liquid maupun gas. Pengertian campuran itu sendiri

dapat diartikan sebagai kumpulan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi. Kemungkinan

bentuk campuran :

1. Campuran kasar yaitu campuran yang sifat maupun bentuknya sama dengan keadaan

murninya contoh campuran tanah dan pasir, gula dan garam, dan sebagainya.

2. Dispersi koloid yaitu campuran yang ukuran partikelnya 10-7 sampai 10-5cm yang

tidak dapat dipisahkan dengan filtrasi dan berada di antara larutan homogen dan

heterogen contoh larutan tanah liat dan air, sol Fe(OH)3 , dan sebagainya.

3. Larutan sejati yaitu campuran yang homogen contohnya larutan gula dalam air,

garam dalam air, dan sebagainya

(Keenan, 1986).

Campuran kasar dan dispersi koloid disebut juga sebagai campuran heterogen dan

dapat dipisahkan secara mekanis, sedangkan larutan sejati yang bercampur secara

homogen tidak dapat dipisahkan secara mekanis (Keenan, 1986).

Fase merupakan bagian dari suatu sistem dimana sifat kimia dan fisisnya sama atau

homogen serta antara satu fase dengan fase lainnya betul-betul terpisah oleh batasan yang

baik dan jelas hingga dapat dipisahkan secara mekanis, seperti dengan penyaringan,

pengendapan dan sebagainya. Fase dapat terdiri dari material dalam jumlah yang besar

maupun kecil serta dapat dalam satu unit atau dapat dibagi dalam berbagai unit yang

lebih kecil (Keenan, 1986).

Sistem biner fenol – air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat solubilitas

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Solubilitas

(kelarutan) adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut

dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut

yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh.

Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut.

Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih tepatnya

Page 27: Combine Result 3 Copy

disebut miscible. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni

ataupun campuran (Keenan, 1986)

Campuran terdiri dari beberapa jenis. Di lihat dari fasen

–air, terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogeni

submakroskopiknya, tetapi benar

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk

fase karena sistemnya yang homogen. Si

SK & Dogra S, 2008 ).

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

bila temperaturenya di bawah

larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika

melewati temperature

bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari

kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada

bertambahnya % fenol dalam setiap perubahan

kritis (Dogra SK & Dogra S, 2008 ).

Kelarutan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Larut sempurna (

2. Larut sebagian (partially miscible

3. Tidak larut (completely immiscible

(Sarah, 2013).

Istilah "tak larut" (

walaupun sebenarnya hanya ada

yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui

untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil

Sistem biner fenol

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem

biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol

dan air kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu

komponen penyusunnya yaitu fenol atau air

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni

(Keenan, 1986).

Campuran terdiri dari beberapa jenis. Di lihat dari fasenya, P

air, terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogeni

submakroskopiknya, tetapi benar – benar terpisah dari bagian si

tasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk fase terpisah. Sedangkan campuran gas

arena sistemnya yang homogen. Simbol umum untuk jumlah fase adalah P

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

nya di bawah temperature kritis. Jika mencapai temperature

larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika

kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi

bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperature

kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada

nya % fenol dalam setiap perubahan temperature baik di bawah

(Dogra SK & Dogra S, 2008 ).

Kelarutan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Larut sempurna (completely miscible), seperti air dan alkohol.

partially miscible), seperti air dan eter; air dan

completely immiscible), seperti air dan minyak.

Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut,

walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar tidak ada bahan

yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui

untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil

Sistem biner fenol - air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem

biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol

ir kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu

komponen penyusunnya yaitu fenol atau air (Widiyanti, 2013).

II-2

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni

Pada sistem biner fenol

air, terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogeni diantara keadaan

ian sistem yang lain oleh

tasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

fase terpisah. Sedangkan campuran gas-gas adalah satu

umum untuk jumlah fase adalah P (Dogra

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

temperature kritis, maka

larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturenya telah

kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi

timbal balik adalah

kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada

baik di bawah temperature

), seperti air dan alkohol.

), seperti air dan eter; air dan fenol.

) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut,

benar tidak ada bahan

yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui

untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil (Sarah, 2013).

air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem

biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol

ir kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu

Page 28: Combine Result 3 Copy

Gambar II.

L1 adalah fenol dalam air, L

mol fraksi air dan mol fraksi fenol, X

Sistem ini mempunyai suhu kritis (T

dua zat bercampur secara homogen dengan komposisi C

komposisi di antara A1

sistem berada pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu

kritisnya, TC), sistem berada pada satu fasa

Jika temperature dari dalam kelarutan fenol

komposisi larutan dari sistem larutan tersebut akan berubah.

untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan

bawah akan berkurang (kurang dari 62,6 %).

maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi

dengan sempurna. Temperature

diperoleh komposisi larutan

Faktor yang mempengaruhi k

1. Sifat dari solute dan

Solut yang polar akan larut dalam

anorganik larut dalam air.

pula. Misalnya alkaloid

T0

T

L1

A1

A2

XA = 1

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Gambar II.1 Kurva Komposisi Campuran Fenol Air

adalah fenol dalam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan XF

mol fraksi air dan mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis (T

ini mempunyai suhu kritis (TC) pada tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada saat

dua zat bercampur secara homogen dengan komposisi CC. Pada suhu T

1 dan B1 atau pada suhu T2 dengan komposisi di antara A

pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu

), sistem berada pada satu fasa (jernih) (Hougen, 1954).

dari dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C maka

komposisi larutan dari sistem larutan tersebut akan berubah. Kandungan fenol dalam air

untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan

bawah akan berkurang (kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C

maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur

Temperature kritis adalah kenaikan temperature

diperoleh komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan (Hougen, 1954)

Faktor yang mempengaruhi kelarutan :

dan solvent

g polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam

norganik larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam solvent

pula. Misalnya alkaloid basa (umumnya senyawa organik) larut dalam kloroform.

L

B1

B2

XC

Mol Fraksi

II-3

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Kurva Komposisi Campuran Fenol Air

masing-masing adalah

adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis (TC).

) pada tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada saat

. Pada suhu T1 dengan

dengan komposisi di antara A2 dan B2,

pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu

dinaikkan di atas 50°C maka

Kandungan fenol dalam air

untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan

suhu kelarutan mencapai 66°C

seimbang dan keduanya dapat dicampur

temperature tertentu dimana akan

(Hougen, 1954).

yang polar pula. Misalnya garam-garam

solvent yang nonpolar

basa (umumnya senyawa organik) larut dalam kloroform.

2

T2

T1

XF = 1

Page 29: Combine Result 3 Copy

2. Cosolvensi

Cosolvensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan

pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam campuran air dan gliserin atau

3. Kelarutan

Zat yang mudah larut memerlukan

memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi

umumnya adalah :

a. Dapat larut dalam air

Semua garam klorida larut, kecuali

kecuali nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO

b. Tidak larut dalam air

Semua garam karbonat tidak larut kecuali

hidroksida tidak larut kecuali

tidak larut kecuali

4. Temperature

Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya

dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

5. Salting Out

Salting Out adalah p

lebih besar dibanding zat utama, akan

atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak

atsiri dalam air akan turun bila kedalam air tersebu

6. Salting In

Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan k

dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya :

larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.

7. Pembentukan Kompleks

Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut

dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodi

dalam larutan KI atau NaI jenuh.

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan

pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam campuran air dan gliserin atau solutio petit.

Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut

memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi

Dapat larut dalam air

Semua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Semua garam nitrat larut

nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO4, PbSO

Tidak larut dalam air

Semua garam karbonat tidak larut kecuali K2CO3, Na2CO

hidroksida tidak larut kecuali KOH, NaOH, BaO, Ba(OH)2. semua garam

tidak larut kecuali K3PO4, Na3PO3.

ya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat tersebut

dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan

lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama

atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak

dalam air akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.

adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan k

menjadi lebih besar. Contohnya : Riboflavin tidak larut dalam air tetapi

larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.

Pembentukan Kompleks

Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut

dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodi

dalam larutan KI atau NaI jenuh. Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh

II-4

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan

pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut

sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut

memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi

Semua garam nitrat larut

, PbSO4, CaSO4.

CO3. Semua oksida dan

. semua garam phosfat

dinaikkan, zat padat tersebut

dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan

menyebabkan penurunan kelarutan zat utama

atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak

t ditambahkan larutan NaCl jenuh.

adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama

tidak larut dalam air tetapi

Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut

dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodium larut

Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh :

Page 30: Combine Result 3 Copy

a. Ukuran partikel : Makin halus

permukaan solute

b. Suhu : Umumnya kenaikan

c. Pengadukan.

8. Tekanan

Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi

berpengaruh pada daya larut

(Sukardjo, 2002).

Daya larut suatu zat dalam zat lain

1. Jenis pelarut dan zat terlarut.

Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya dapat saling bercampur baik

sedang yang tidak biasanya sukar bercampur. Air dan alkohol bercampur sempurna

(completely misible

dan minyak sama sekali tidak bercampur (

2. Temperature

Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak larut ke dalam suatu cairan, bila

temperature dinaikkan, misalnya kaliumnitrat (KNO

beberapa zat padat yang kelarutannya menurun bila

pembentukan larutan air

suatu gas dalam suatu cairan biasanya menurun

tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi b

daya larut gas.

(Sukardjo, 2002)

Jenis-jenis larutan yang penting ada 4,

1. Larutan gas dalam gas

Gas dengan gas selalu bercampur

adalah aditif, asal tekanan total tidak terlalu besar.

2. Larutan gas dalam cair

Tergantung pada jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan

O2 dan He dalam air, sangat kecil. Sedangk

disebabkan karena gas yang pertama tidak bereaksi dengan air, sedangkan gas yang

kedua bereaksi sehingga membentuk asam klorida dan ammonium hidroksida. Jenis

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Ukuran partikel : Makin halus solute, makin kecil ukuran partike

solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat larut.

Suhu : Umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelaruta

Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi

berpengaruh pada daya larut gas

Daya larut suatu zat dalam zat lain dipengaruhi oleh :

Jenis pelarut dan zat terlarut.

zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya dapat saling bercampur baik

sedang yang tidak biasanya sukar bercampur. Air dan alkohol bercampur sempurna

), air dan eter bercampur sebagian (partially miscible

dan minyak sama sekali tidak bercampur (completely immiscible

Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak larut ke dalam suatu cairan, bila

dinaikkan, misalnya kaliumnitrat (KNO3) dalam air, namun terdapat

beberapa zat padat yang kelarutannya menurun bila temperature

pembentukan larutan air dari serium sulfat (Ce2(SO4)3). Gas dalam cairan

m suatu cairan biasanya menurun dengan naiknya

tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi b

enis larutan yang penting ada 4, yaitu :

Larutan gas dalam gas

Gas dengan gas selalu bercampur sempurna membentuk larutan. Sifat

adalah aditif, asal tekanan total tidak terlalu besar.

Larutan gas dalam cair

Tergantung pada jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan temperature

dan He dalam air, sangat kecil. Sedangkan HCl dan NH3

disebabkan karena gas yang pertama tidak bereaksi dengan air, sedangkan gas yang

kedua bereaksi sehingga membentuk asam klorida dan ammonium hidroksida. Jenis

II-5

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

, makin kecil ukuran partikel makin luas

makin cepat larut.

an solute.

Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi

zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya dapat saling bercampur baik

sedang yang tidak biasanya sukar bercampur. Air dan alkohol bercampur sempurna

partially miscible), sedang air

immiscible).

Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak larut ke dalam suatu cairan, bila

) dalam air, namun terdapat

temperature dinaikkan misalnya

). Gas dalam cairan kelarutan

dengan naiknya temperature. Tekanan

tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat pada zat cair, tetapi berpengaruh pada

sempurna membentuk larutan. Sifat-sifat larutan

temperature. Daya larut N2, H2,

sangat besar. Hal ini

disebabkan karena gas yang pertama tidak bereaksi dengan air, sedangkan gas yang

kedua bereaksi sehingga membentuk asam klorida dan ammonium hidroksida. Jenis

Page 31: Combine Result 3 Copy

pelarut juga berpengaruh, misalnya N

daripada dalam air, sedangkan NH

alkohol.

3. Larutan cairan dalam cairan

Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur sebagian, atau

tidak sama sekali berc

cairan dan temperature

Toluena, Air-Alkohol, Air

Nitro Benzena, Air-

4. Larutan zat padat dalam cairan

Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,

temperature, dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrasi larutan

jenuh. Konsentrasi larutan jenuh untuk bermacam

berbeda, tergantung jenis zatnya. Umumnya daya larut zat

besar daripada dalam pelar

naiknya temperature

(Sukardjo, 2002).

Ada dua macam larutan, yaitu :

1. Larutan homogen, yaitu apabila dua macam zat dapat membentuk suatu laruta

susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian

berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan dapat dikatakan

dapat bercampur secara seragam (

2. Larutan heterogen, yaitu apabila dua macam

permukaan-permukaan tertentu yang dapat terdeteksi antara bagian

fase yang terpisah.

(Sukardjo, 2002)

Larutan heterogen dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Insoluble, yaitu jika kel

dalam 1000 gram pelarut. Misalnya, kaca dalam air.

b. Immisable, yaitu jika ked

(Sukardjo, 2002)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

pelarut juga berpengaruh, misalnya N2, O2, dan CO2 lebih mudah larut dalam alkohol

dalam air, sedangkan NH3 dan H2S lebih mudah larut dalam air daripada

am cairan

Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur sebagian, atau

tidak sama sekali bercampur. Daya larut cairan dalam cairan tergantung dari jenis

temperature. Contohnya, zat-zat yang mirip daya larutnya besar.Benzena

Alkohol, Air-Metil. Zat-zat yang berbeda tidak dapat bercampur Air

-Kloro Benzena.

Larutan zat padat dalam cairan

Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,

, dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrasi larutan

jenuh. Konsentrasi larutan jenuh untuk bermacam-macam zat dalam air sangat

berbeda, tergantung jenis zatnya. Umumnya daya larut zat-zat organik dalam air lebih

besar daripada dalam pelarut-pelarut organik. Umumnya daya larut bertambah dengan

temperature karena kebanyakan zat mempunyai panas pelarutan positif

Ada dua macam larutan, yaitu :

Larutan homogen, yaitu apabila dua macam zat dapat membentuk suatu laruta

susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian

berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan dapat dikatakan

dapat bercampur secara seragam (miscible).

Larutan heterogen, yaitu apabila dua macam zat yang bercampur masih terdapat

permukaan tertentu yang dapat terdeteksi antara bagian

Larutan heterogen dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

yaitu jika kelarutannya sangat sedikit, yaitu kurang dari 0,1 gram zat terlarut

dalam 1000 gram pelarut. Misalnya, kaca dalam air.

yaitu jika kedua satu ke dalam zat yang lain. Misalnya, minyak dalam air.

II-6

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

lebih mudah larut dalam alkohol

S lebih mudah larut dalam air daripada

Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur sebagian, atau

ampur. Daya larut cairan dalam cairan tergantung dari jenis

zat yang mirip daya larutnya besar.Benzena-

zat yang berbeda tidak dapat bercampur Air-

Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,

, dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrasi larutan

macam zat dalam air sangat

zat organik dalam air lebih

pelarut organik. Umumnya daya larut bertambah dengan

karena kebanyakan zat mempunyai panas pelarutan positif

Larutan homogen, yaitu apabila dua macam zat dapat membentuk suatu larutan yang

susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang

berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan dapat dikatakan

zat yang bercampur masih terdapat

permukaan tertentu yang dapat terdeteksi antara bagian- bagian atau fase-

kurang dari 0,1 gram zat terlarut

Misalnya, minyak dalam air.

Page 32: Combine Result 3 Copy

Selain itu ada beberapa jenis larutan diantaranya sebagai berikut :

A. Larutan Elektrolit

Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan

ionisasi), larutan dibagi

elektrolit kuat dan

adalah larutan yang

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Lar

dibagi dua, yaitu :

a. Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik,

karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya

berubah menjadi

tergolong elektrolit kuat adalah :

• Asam kuat, antara lain: HCl, HClO

• Basa kuat, yaitu

NaOH, KOH, Ca(OH)

• Garam-garam

Al 2(SO4)3 dan lain

b. Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit

listrik dengan daya

tetapi kurang dari satu (0 <

• Asam lemah,

• Basa lemah, antara

• Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO

(Ratna, 2009)

B. Larutan non-Elektrolit

Larutan non-elektrolit

listrik, hal ini disebabkan

meng-ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :

• Larutan urea

• Larutan sukrosa

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Selain itu ada beberapa jenis larutan diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan

dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit,

dan elektrolit lemah serta larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit

adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Lar

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik,

karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air),

menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu

tergolong elektrolit kuat adalah :

Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO

yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain

KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara

dan lain-lain.

Larutan Elektrolit Lemah

elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan

daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol

tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:

lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3,

Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.

garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO

Elektrolit

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion

ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :

II-7

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Selain itu ada beberapa jenis larutan diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya

elektrolit, yang terdiri dari

elektrolit. Larutan elektrolit

sedangkan larutan non-

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik,

air), seluruhnya dapat

dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Yang

, HNO3 dan lain-lain.

tanah, antara lain

antara lain : NaCl, KCl, KI,

mampu menghantarkan arus

harga derajat ionisasi lebih dari nol

< 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:

H2S dan lain-lain.

garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

menghantarkan arus

larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak

ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :

Page 33: Combine Result 3 Copy

• Larutan glukosa

• Larutan alkohol dan lain

(Ratna, 2009)

Campuran terdiri dari beberapa

terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefenisikan sebagai bagian sistem yang

submakroskopiknya, tetapi benar

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk

fase karena sistemnya yang homogen

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

bila temperaturenya dibawah

temperature tertentu dimana akan diperoleh komposisi yang berada dalam

kesetimbangan. Jika mencapai

sempurna (homogen)

sistem larutan tersebut akan

contoh dari temperature

kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya %

temperature baik di bawah

fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan

tersebut akan berubah. Kandungan

(lebih dari 11,8 %) dan kandungan

62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut

menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna.

Air dalam fenol

sebagian). Jika mencampur zat cair yang demikian

Misalnya kita campur dalam air, maka pada bagian bawah di peroleh dal

bagian atasnya diperoleh air dalam . Pada suhu 20

sisanya 8,4% , sedangkan bagian atasnya berisi 27,8% air dan sisanya 72,2% . Persentase

ini tetap selama temperature

sama, karena hal ini tergantung dari banyaknya zat mula

dinaikkan, maka daya campur kedua cairan bertambah dan pada cairan 65,85

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Larutan alkohol dan lain-lain

Campuran terdiri dari beberapa jenis. Di lihat dari fasenya, p

terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

didefenisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogen diantara keadaan

submakroskopiknya, tetapi benar – benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

bercampur dapat membentuk fase terpisah. Sedangkan campuran gas

fase karena sistemnya yang homogen (Sukardjo, 2003).

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

nya dibawah temperature kritis. Temperature kritis adalah kenaikan

tertentu dimana akan diperoleh komposisi yang berada dalam

kesetimbangan. Jika mencapai temperature kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur

sempurna (homogen) dan jika temperaturenya telah melewati temperature

sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu

temperature timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang membentuk

parabola yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam setiap perub

baik di bawah temperature kritis. Jika temperature

dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan

tersebut akan berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan

bih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan bawah akan berkurang (kurang dari

Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut

menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna.

itu sendiri merupakan partially miscible (larutan yang bercampur

campur zat cair yang demikian, maka akan kita dapatkan du

dalam air, maka pada bagian bawah di peroleh dal

bagian atasnya diperoleh air dalam . Pada suhu 200C, lapisan bawah berisi 91,6% air dan

sisanya 8,4% , sedangkan bagian atasnya berisi 27,8% air dan sisanya 72,2% . Persentase

temperature tetap, tetapi banyaknya relatif masing

sama, karena hal ini tergantung dari banyaknya zat mula-mula. Jika

dinaikkan, maka daya campur kedua cairan bertambah dan pada cairan 65,85

II-8

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

II-8

pada sistem biner –air,

terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu. Suatu fase

seragam atau homogen diantara keadaan

benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh

batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling

puran gas-gas adalah satu

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian

kritis adalah kenaikan

tertentu dimana akan diperoleh komposisi yang berada dalam

kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur

temperature kritis maka

kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu

dalam air yang membentuk

dalam setiap perubahan

dari dalam kelarutan

dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan

dalam air untuk lapisan atas akan bertambah

berkurang (kurang dari

Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut

menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna. (Sukardjo, 2003)

(larutan yang bercampur

akan kita dapatkan dua lapisan.

dalam air, maka pada bagian bawah di peroleh dalam air dan pada

C, lapisan bawah berisi 91,6% air dan

sisanya 8,4% , sedangkan bagian atasnya berisi 27,8% air dan sisanya 72,2% . Persentase

tetap, tetapi banyaknya relatif masing-masing bagian tidak

mula. Jika temperature

dinaikkan, maka daya campur kedua cairan bertambah dan pada cairan 65,850C berubah

Page 34: Combine Result 3 Copy

menjadi homogen. Dia

atau temperature consulate

Kelarutan adalah banyaknya zat yang melarut dalam suatu kuantitas tertentu pelarut

untuk menghasilkan larutan jenuh (gram

menjadi zat yang terlarut

Fenol atau asam karbolat

khas. Rumus kimia fenol

Antar molekul fenol (C

relatif tinggi. Fenol dan beberapa turunannya

dijumpai pada senyawa o

NO2 dan gugus –OH yang letaknya berdekatan. Keadaan pada o

mempengaruhi volatilitas dan kelarutannya dalam

Fenol (C6H5OH) lebih bersifat asam daripada etanol (C

terdapat substituen halogen atau gugus

asam lemah, fenol dapat bereaksi

dalam air. Di samping itu, fenol dapat membentuk ester (sintesis Williamson),

membentuk ester, mengalami substitusi elektrofilik pada inti, serta reaksi

khas (reaksi Kolbe, reaksi Reimer

(Isep Abdul Malik, 2012).

Senyawa fenol dibedakan atas dua jenis utama yaitu :

A. Berdasarkan jalur penbuatannya

1. Senyawa fenol yang

2. Senyawa fenol yang berasal dari aseta malonat

3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa

` ini yaitu senyawa

(Fatma Saputri, 2010)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

menjadi homogen. Diatas temperature tersebut dinamakan dengan

consulate (Karyadi, 2002).

Kelarutan adalah banyaknya zat yang melarut dalam suatu kuantitas tertentu pelarut

untuk menghasilkan larutan jenuh (gram zat terlarut/100 cm3 pelarut).

menjadi zat yang terlarut (solute) adalah fenol, sedangkan pelarut

asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki

khas. Rumus kimia fenol adalah C6H5OH (Wikipedia, 2013).

Antar molekul fenol (C6H5OH) terdapat ikatan hidrogen, sehingga titik didihnya

relatif tinggi. Fenol dan beberapa turunannya sukar larut dalam air. Hal yang istimewa

dijumpai pada senyawa o-nitrofenol, yaitu terbentuknya ikatan hidrogen antara gugus

OH yang letaknya berdekatan. Keadaan pada o-nitrofenol semacam itu

itas dan kelarutannya dalam air (Isep Abdul Malik, 2012)

OH) lebih bersifat asam daripada etanol (C2H5

terdapat substituen halogen atau gugus –NO2, maka keasamannya meningkat. Sebagai

asam lemah, fenol dapat bereaksi dengan basa kuat dan menghasilkan garam yang larut

dalam air. Di samping itu, fenol dapat membentuk ester (sintesis Williamson),

membentuk ester, mengalami substitusi elektrofilik pada inti, serta reaksi

khas (reaksi Kolbe, reaksi Reimer-Tiemann, reaksi polimerisasi dengan formaldehida)

Gambar II.2 Struktur Molekul Fenol

Senyawa fenol dibedakan atas dua jenis utama yaitu :

erdasarkan jalur penbuatannya

wa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat

wa fenol yang berasal dari aseta malonat

3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa

ini yaitu senyawa-senyawa flavonoid.

Saputri, 2010).

II-9

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

tersebut dinamakan dengan temperature kritis

Kelarutan adalah banyaknya zat yang melarut dalam suatu kuantitas tertentu pelarut

pelarut). Dalam hal ini yang

) adalah fenol, sedangkan pelarut (solvent) adalah air.

tak berwarna yang memiliki bau

OH) terdapat ikatan hidrogen, sehingga titik didihnya

sukar larut dalam air. Hal yang istimewa

nitrofenol, yaitu terbentuknya ikatan hidrogen antara gugus –

nitrofenol semacam itu

(Isep Abdul Malik, 2012).

5O). Bila dalam fenol

, maka keasamannya meningkat. Sebagai

dengan basa kuat dan menghasilkan garam yang larut

dalam air. Di samping itu, fenol dapat membentuk ester (sintesis Williamson),

membentuk ester, mengalami substitusi elektrofilik pada inti, serta reaksi-reaksi yang

n, reaksi polimerisasi dengan formaldehida)

berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat

3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa

Page 35: Combine Result 3 Copy

B. Berdasarkan jumlah atom hi

tiga golongan senyawa fenol yaitu :

1. Fenol monofalen

Jika satu atom H dari inti aromatik

2. Fenol divalent

Adalah senyawa

dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.

3. Fenol trifalen

Adalah senyawa

dengan tiga gugus hidroksil.

Contoh –contoh senyawa fenol

1. Senyawa fenol sederhana

2. Lignan, Neolignan, Lignin

3. Stilbena

4. Naftokinon

5. Antrakinon

6. Flavonoid

7. Antosian

8. Tanin

9. Kumarin

10. Kromon & Xanton

(Fatma Saputri, 2010)

Fenol dapat digunakan sebagai

saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada

anstiseptik dagang, triklorofenol

merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan

(Wikipedia, 2013).

Fenol berfungsi dalam pembuatan obat

pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis

senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat)

banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Berdasarkan jumlah atom hidrogen yang dapat diganti oleh gugus hidroksil maka ada

tiga golongan senyawa fenol yaitu :

Fenol monofalen

a satu atom H dari inti aromatik diganti oleh satu gugusan OH.

yang diperoleh bila dua atom hidrogen pada inti aromatik

dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.

Adalah senyawa yang diperoleh bila tiga atom hidrogen pada inti aromatik

gugus hidroksil.

contoh senyawa fenol :

Senyawa fenol sederhana

Lignan, Neolignan, Lignin

Kromon & Xanton

Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir

aat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada

triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol

merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan

Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi

pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis

yawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat)

banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.

II-10

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

drogen yang dapat diganti oleh gugus hidroksil maka ada

diganti oleh satu gugusan OH.

yang diperoleh bila dua atom hidrogen pada inti aromatik diganti

dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.

yang diperoleh bila tiga atom hidrogen pada inti aromatik diganti

seperti yang digunakan Sir Joseph Lister

aat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada

trichlorophenol). Fenol juga

merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik

obatan (bagian dari produksi aspirin,

pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis

yawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat)

banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.

Page 36: Combine Result 3 Copy

Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh

(Wikipedia, 2013).

Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran

yang terbuka (Wikipedia, 2013)

Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini

sering digunakan pada masa

orang di kamp-kamp konsentrasi, terutama di

dilakukan oleh dokter

dapat mengakibatkan kematian langsung

Air adalah senyawa

sampai saat ini di Bumi,

Bumi. Terdapat 1,4 triliun

besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan

gunung), akan tetapi juga dapat berbentuk sebagai

danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek

siklus air, yaitu: melalui

(meliputi mata air, sungai, muara) menuju

manusia (Wikipedia, 2013)

Di banyak tempat di dunia

sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada

serta pada bulan-bulan

(air) dan gas (uap air). Air merupakan satu

permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.

kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi sert

menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang

air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya

Air (Wikipedia, 2013).

Menurut kimia

molekul air tersusun atas dua

oksigen. Air bersifat tidak

yaitu pada tekanan 100

merupakan suatu pelarut

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh

Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran

(Wikipedia, 2013).

Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini

sering digunakan pada masa Nazi, Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan

kamp konsentrasi, terutama di Auschwitz-Birkenau

ke vena (intravena) di lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung

dapat mengakibatkan kematian langsung (Wikipedia, 2013).

senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan

sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan

Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi.

(air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak

gunung), akan tetapi juga dapat berbentuk sebagai awan, hujan, sungai,

lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu

siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah

mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan

(Wikipedia, 2013).

Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi,

sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet

bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud

gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di

permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang

kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan

Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya

air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya

Menurut kimia fisika air adalah substansi kimia dengan rumus kimia

air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen

. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau

100kPa (1 bar) dan temperature 273,15K (0°C). Zat kimia ini

pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan

II-11

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh

Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit

Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini

. Suntikan fenol diberikan pada ribuan

Birkenau. Penyuntikan ini

. Penyuntikan ke jantung

kehidupan yang diketahui

Air menutupi hampir 71% permukaan

kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. Air sebagian

(di kutub dan puncak-puncak

sungai, muka air tawar,

obyek tersebut bergerak mengikuti suatu

n air di atas permukaan tanah

. Air bersih penting bagi kehidupan

terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi,

utara dan selatan planet Mars,

Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan

satunya zat yang secara alami terdapat di

Pengelolaan sumber daya air yang

a privatisasi dan bahkan

undang yang mengatur sumber daya

air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya

rumus kimia H2O: Satu

terikat secara kovalen pada satu atom

berbau pada kondisi standar,

K (0°C). Zat kimia ini

yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan

Page 37: Combine Result 3 Copy

banyak zat kimia lainnya, seperti

banyak macam molekul organik

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida

hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada

bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana

memperhatikan tabel periodik

adalah nitrogen, flour

berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada

Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksig

adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif dibandingkan elemen

tersebut kecuali flor (Wikipedia, 2013)

Tarikan atom oksigen pada elektron

dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap

atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah

listrik antar molekul-

molekul saling berdekatan, membuatn

menaikkan titik didih air. Gaya tarik

(Wikipedia, 2013).

Air sering disebut sebaga

kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase

tekanan dan temperature

sebuah ion hidrogen (H

konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari

turquoise (Wikipedia, 2013)

\

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis

molekul organik (Wikipedia, 2013).

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida

hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik

bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfid

tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen

flour, fosfor, sulfur, dan klor. Semua elemen

berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperature

Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair,

adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif dibandingkan elemen

(Wikipedia, 2013).

Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat

dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap

atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol

-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing

molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya

menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai

Air sering disebut sebaga pelarut universal karena air melarutkan banyak zat

kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair

temperature standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai

H+) yang berikatan dengan sebuah ion hidroksida (

terlarut membuat warna air dari Air Terjun Havasu

(Wikipedia, 2013).

II-12

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

, beberapa jenis gas dan

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-

tabel periodik yang mengisyaratkan

hidrogen sulfida. Dengan

yang mengelilingi oksigen

. Semua elemen-elemen ini apabila

temperature dan tekanan normal.

en membentuk fase berkeadaan cair,

adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif dibandingkan elemen-elemen lain

elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang

dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap

momen dipol. Gaya tarik-menarik

molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing

ya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya

menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen

karena air melarutkan banyak zat

cair dan padat di bawah

Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai

dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Tingginya

Air Terjun Havasu terlihat berwarna

Page 38: Combine Result 3 Copy

Tabel II.1

Massa jenis (g/cm3)

Panas jenis (kal/g•oC)

Kalor uap (kal/g)

Konduktivitas

termal (kal/cm•s•oC)

Tegangan

permukaan (dyne/cm)

Laju viskositas (g/cm•s)

Tetapan dielektrik

(Wikipedia, 2013)

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur

arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi

dengan menangkap dua

Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas

melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H

netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang

setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut:

(Wikipedia, 2013)`

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung

pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

menghasilkan hidrogen dan hidrogen pe

bahan bakar kendaraan hidrogen. Air adalah

zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya

garam) disebut sebagai zat

tercampur dengan air (misalnya

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

Tabel II.1 Tetapan Fisik Air pada Temperature T

0o 20o

0.99987 0.99823 0.9981

C) 1.0074 0.9988 0.9985

597.3 586.0 569.0

1.39 × 10-3 1.40 × 10-3 1.52 × 10

(dyne/cm) 75.64 72.75 67.91

(g/cm•s) 178.34 × 10-4 100.9 × 10-4 54.9 × 10

87.825 80.8 69.725

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya

. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi

dengan menangkap dua elektron tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH

Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas

serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H

netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang

setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut:

H2O(l) 2H2(g) O2(g)

hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung

dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai

bahan bakar kendaraan hidrogen. Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis

zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya

) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-

tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai

II-13

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

Tertentu

50o 100o

0.9981 0.9584

0.9985 1.0069

569.0 539.0

1.52 × 10-3 1.63 × 10-3

67.91 58.80

54.9 × 10-4 28.4 × 10-4

69.725 55.355

unsur asalnya dengan mengalirinya

. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi

dan ion hidroksida (OH-).

Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),

serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan OH- mengalami

netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang

hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung

dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

) yang dapat digunakan sebagai

yang kuat, melarutkan banyak jenis

zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-

-zat yang tidak mudah

), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik"

Page 39: Combine Result 3 Copy

(takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut

menandingi kekuatan gaya tarik

molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik

molekul air, molekul-

(Wikipedia, 2013).

Air menempel pada sesamanya (

sejumlah muatan parsial

(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (

oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih

dibandingkan atom hidrogen yang berarti, atom oksigen memiliki lebih "

pada elektron-elektron

lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik

dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah

daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat

disebabkan oleh sifat alami kepolarannya. Air memiliki

yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul

diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat

terbasahi atau terlarutkan (

tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan a

air dapat membentuk suatu

gelas dan molekul air (

(Wikipedia, 2013).

1. Sifat-sifat fenol :

a. Mengandung gugus OH, terikat pada sp

b. Mempunyai titik didih yang tinggi

c. Mempunyai rumus molekul C

d. Fenol larut dalam pelarut organik

e. Berupa padatan (kristal) yang tidak berwarna

f. Mempunyai massa molar 94,11 gr/mol

g. Mempunyai titik didih 181,9°C

h. Mempunyai titik beku 40,9°C

(Fatma Saputri, 2010)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut

n gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol

molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik

-molekul zat tersebut tidak larut dan akan

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki

muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang

(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (

. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih

dibandingkan atom hidrogen yang berarti, atom oksigen memiliki lebih "

elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron

lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron

dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah

daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat

disebabkan oleh sifat alami kepolarannya. Air memiliki tegangan permukaan

yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air.

diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat

terbasahi atau terlarutkan (non-soluble). Air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah

tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan a

air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara

gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air

a. Mengandung gugus OH, terikat pada sp2-hibrida

b. Mempunyai titik didih yang tinggi

c. Mempunyai rumus molekul C6H6O atau C6H5OH

d. Fenol larut dalam pelarut organik

e. Berupa padatan (kristal) yang tidak berwarna

f. Mempunyai massa molar 94,11 gr/mol

g. Mempunyai titik didih 181,9°C

h. Mempunyai titik beku 40,9°C

II-14

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut

menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara

molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar

mengendap dalam air

a air bersifat polar. Air memiliki

akibat pasangan elektron yang

(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom

. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif

dibandingkan atom hidrogen yang berarti, atom oksigen memiliki lebih "kekuatan tarik"

yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron

muatan negatif elektron-elektron tersebut)

dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-

daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi

tegangan permukaan yang besar

molekul air. Hal ini dapat

diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat

ir tersebut akan berkumpul sebagai sebuah

tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus

) karena gaya tarik molekular antara

gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air

Page 40: Combine Result 3 Copy

2. Sifat-sifat air:

Sifat-sifat air antara lain :

a. Air bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tid

yaitu pada tekanan 100

b. Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam

jenis gas dan banyak macam pelarut organik.

c. Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar.

mempunyai sifat adesi yang tinggi disebabkan

d. Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan

sifat kohesi antar molekul

e. Mempunyai massa molar

0,998gr/cm3 (berupa fas

0,92gr/cm3 (berupa fase padatan).

Mempunyai titik didih

berupa cairan pada 20°C.

(Wikipedia, 2013)

Temperature kritis atas T

fase. Diatas temperature

bercampur.Temperature

kemampuan campur yang

Untuk memperoleh

berat dari setiap percobaan yaitu:

Keterangan :

T0C = Temperature

T10C = Temperature

T20C = Temperature

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

ntara lain :

Air bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa pada kondisi standar,

pada tekanan 100kPa (1bar) dan temperature 273,15K (0°C).

Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa

jenis gas dan banyak macam pelarut organik.

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar.

mempunyai sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan

sifat kohesi antar molekul-molekul air.

Mempunyai massa molar: 18,0153gr/mol. Air mempunyai densitas

(berupa fase cairan pada 20°C), dan mempunyai

(berupa fase padatan). Mempunyai titik lebur

Mempunyai titik didih: 100°C, 373,15K, 212°F. Kalor jenis air yaitu 4184

berupa cairan pada 20°C.

kritis atas Tc adalah batas atas temperature dimana

temperature batas atas, kedua komponen benar

Temperature ini ada gerakan termal yang lebih besar

kemampuan campur yang lebih besar pada kedua komponen (Atkins PW, 1999).

Untuk memperoleh temperature kritis, maka diperlukan suhu rata

berat dari setiap percobaan yaitu:

Temperature rata-rata

Temperature pada saat larutan jernih

Temperature pada saat larutan keruh

�� ����� ���

2

II-15

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

ak berasa pada kondisi standar,

K (0°C).

Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk

garam, gula, asam, beberapa

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air juga

oleh sifat alami kepolarannya.

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya

Air mempunyai densitas sebesar

mempunyai densitas sebesar

lebur 0°C, 273,15K, 32°F.

Kalor jenis air yaitu 4184J/(kg.K)

dimana terjadi pemisahan

batas atas, kedua komponen benar-benar

ini ada gerakan termal yang lebih besar menghasilkan

(Atkins PW, 1999).

kritis, maka diperlukan suhu rata-rata dan persen

Page 41: Combine Result 3 Copy

Keterangan :

% BP = Persen bera

BM Terlarut = Massa (gr)

BM Larutan = Massa + Massa Air/Massa HCl (gr)

(Sukardjo, 2002)

Campuran liquid

yaitu:

1. Tipe suhu kritis maksimum

Jenis ini terdapat dalam campuran air anilin. Bila sedikit air ditambahkan pada anilin

diperoleh campuran air dalam anilin. Bila air ditambahkan terus maka terdapat dua

lapisan yaitu air dalam anilin dan anilin dalam air.

maka akan diperoleh Larutan anilin dalam air. Selama terjadi dua lapisan, susunan

tetap tetapi banyaknya masing

suatu saat (titik B) kedua lapisan hilang membentuk campuran homogen. Titik B

disebut titik temperature

2. Tipe suhu kritis minimum

Campuran jenis ini terdapat pada campuran air

pelarutan kritis minimal 18,5

(air dengan trietil amin) selalu tetap

mencapai 500C campuran memiliki komposisi kira

62,69 % berat.

3. Tipe suhu kritis minimum maksimum

Campuran ini terdapat pada air

minimal terdapat pada 60,8

terdapat pada 94-95

cairan, titik C dan C’ mendekat dan akhirnya menjadi homogen.

4. Tipe tanpa suhu kritis larutan

Air dan eter bercampur sebagian dalam segala perbandingan, jadi tidak mempunyai

temperature pelarutan kritis, baik maksimal maupun minimal. Untuk campuran 1,

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

= Persen berat

= Massa (gr)

= Massa + Massa Air/Massa HCl (gr)

Campuran liquid-liquid partially miscible dibagi menjadi beberapa tipe,

Tipe suhu kritis maksimum

Jenis ini terdapat dalam campuran air anilin. Bila sedikit air ditambahkan pada anilin

diperoleh campuran air dalam anilin. Bila air ditambahkan terus maka terdapat dua

lapisan yaitu air dalam anilin dan anilin dalam air. Jika penambahan air diteruskan

a akan diperoleh Larutan anilin dalam air. Selama terjadi dua lapisan, susunan

tetap tetapi banyaknya masing-masing lapisan berubah. Pada pemanasan campuran,

suatu saat (titik B) kedua lapisan hilang membentuk campuran homogen. Titik B

ature pelarutan kritis atau temperature consolute

Tipe suhu kritis minimum

Campuran jenis ini terdapat pada campuran air-trietil amin, denga

pelarutan kritis minimal 18,50C. Selama temperature tetap (18,5

(air dengan trietil amin) selalu tetap tidak mengalami perubahan. Pada saat suhu

C campuran memiliki komposisi kira-kira antara 18,89

Tipe suhu kritis minimum maksimum

Campuran ini terdapat pada air-nikotin. Temperature kritis terdapat pada 208

minimal terdapat pada 60,80C. Pada titik C dan C’ terdapat pada 34% nikotin. Titik A

950C dan titik B pada 121-1300C. Bila tekanan dikenakan pada

tik C dan C’ mendekat dan akhirnya menjadi homogen.

Tipe tanpa suhu kritis larutan

Air dan eter bercampur sebagian dalam segala perbandingan, jadi tidak mempunyai

pelarutan kritis, baik maksimal maupun minimal. Untuk campuran 1,

%BP �BM Terlarut

BM Larutan x 100%

II-16

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

dibagi menjadi beberapa tipe,

Jenis ini terdapat dalam campuran air anilin. Bila sedikit air ditambahkan pada anilin

diperoleh campuran air dalam anilin. Bila air ditambahkan terus maka terdapat dua

Jika penambahan air diteruskan

a akan diperoleh Larutan anilin dalam air. Selama terjadi dua lapisan, susunan

masing lapisan berubah. Pada pemanasan campuran,

suatu saat (titik B) kedua lapisan hilang membentuk campuran homogen. Titik B

consolute.

trietil amin, dengan temperature

(18,50C)susunan campuran

bahan. Pada saat suhu

kira antara 18,89 % sampai dengan

kritis terdapat pada 2080C dan

C. Pada titik C dan C’ terdapat pada 34% nikotin. Titik A

C. Bila tekanan dikenakan pada

Air dan eter bercampur sebagian dalam segala perbandingan, jadi tidak mempunyai

pelarutan kritis, baik maksimal maupun minimal. Untuk campuran 1, 2,

Page 42: Combine Result 3 Copy

dan 3 berat masing

pada 500C dicampurkan 40

campuran.

(Sukardjo, 2002)

Bab II

Laboratorium Kimia Fisika

Program D3 Teknik

masing-masing larutan dapat dicari dengan kaidah campuran. Misalkan

dicampurkan 40gram anilin dan 60gram air sehingga diperoleh 100

II-17

Tinjauan Pustaka

aboratorium Kimia Fisika

rogram D3 Teknik Kimia

FTI ITS

masing larutan dapat dicari dengan kaidah campuran. Misalkan

gga diperoleh 100gram

Page 43: Combine Result 3 Copy

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.Hasil Percobaan

Tabel IV.1 Hasil Percobaan Timbal Balik Fenol-Air 1

Berat Fenol Volume

aquadest (ml)

% berat fenol Suhu

Jernih Keruh Rata-rata

2 gram 1,5 57,143 % 70 60 57

2 gram 3 40 % 64 54 55,5

2 gram 4,5 30,769 % 63 53 56

2 gram 6 25 % 65 54 57

2 gram 7,5 21,053 % 61 53 58

Tabel IV.2 Hasil Percobaan Timbal Balik Fenol-Air 2

Berat Fenol Volume

Aquadest

(ml)

% Berat

Fenol

Suhu

Jernih Keruh Rata-rata

4 gram 1,5 72,727% 75 39 57

4 gram 3 57,143% 68 43 55,5

4 gram 4,5 47,058% 67 45 56

4 gram 6 40% 65 49 57

4 gram 7,5 34,783% 53 53 53

Tabel IV.3 Hasil Percobaan timbal balik Fenol-Air 3

Berat Fenol Volume

Aquadest

(ml)

% Berat

Fenol

Suhu

Jernih Keruh Rata-rata

2 gram 1,5 57,143 % 75 39 57

2 gram 3 40% 68 43 55,5

2 gram 4,5 30,769 % 67 45 56

2 gram 6 25% 65 49 57

2 gram 7,5 21,053 % 63 53 58

Page 44: Combine Result 3 Copy

IV.2 Pembahasan

Kelarutan timbal balik fenol-air merupakan percampuran antara air dan fenol yang

membentuk larutan biner tidak menyatu dimana air berada dilapisan atas dan fenol berada

dilapisan bawah. Sedangkan kelarutan timbal balik fenol-HCl 0,4 N merupakan percampuran

antara HCl 0,4 N dan fenol yang membentuk suatu larutan biner. Hal ini dikarenakan massa

jenis air lebih rendah dari massa jenis fenol. Jika larutan fenol-air dipanaskan dan mencapai

temperatur kritis, maka larutan akan menjadi satu fasa atau dapat disebut homogen. Namun

jika larutan fenol-air telah melewati temperatur kritis, maka akan membentuk dua fasa atau

dapat disebut heterogen, sama seperti sebelum dipanaskan.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

57,14% 40% 30,77% 25% 21,05%

Tit

ik D

idih

(o C)

Presentase Berat Fenol

Page 45: Combine Result 3 Copy

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

72,73% 57,14% 47,06% 40% 34,78%

Tit

ik D

idih

(o C)

Presentase Berat Fenol

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

57,14% 40% 30,77% 25% 21,05%

Tit

ik D

idih

(o C)

Presentase Berat Fenol

Page 46: Combine Result 3 Copy

BAB V KESIMPULAN

1. Keadaan dimana terjadinya perubahan warna dari keruh menjadi jernih dan kembali lagi

dari jernih menjadi keruh termasuk salah satu contoh kelarutan timbal balik.

2. Suhu akan semakin tinggi apabila semakin banyak volume air yang digunakan .

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan pada percobaan ini antara lain jenis zat,

konsentrasi, temperatur, ion senama, pengadukan, serta luas permukaan. Zat yang

memiliki kepolaran yang sejenis yang dapat saling melarutkan. Pengaturan suhu yang

disesuaikan dengan titik didih zat yang digunakan akan mempercepat kelarutan. Semakin

kecil luas permukaan zat maka semakin cepat zat tersebut bereaksi agar dapat melarut.

4. Fenol tidak dapat melarut sempurna ketika dilarutkan dalam aquadest. Hal ini

dikarenakan fenol bersifat nonpolar sedangkan aquadest bersifat polar. Oleh karena itu

fenol tidak akan membentuk campuran homogen.

5. Fenol 2 gram dengan aquadest memiliki grafik yang tidak berbentuk parabola namun

memiliki puncak kurva. Puncak kurva tersebut merupakan temperatur kritis yaitu saat

persen berat fenol 57,143% dan temperaturnya 65 oC.

6. Fenol 4 gram dengan aquadest memiliki grafik yang tidak berbentuk parabola namun

memiliki puncak kurva. Puncak kurva tersebut merupakan temperatur kritis yaitu saat

berat fenol 40% dan temperaturnya 57oC.

7. Fenol 2 gram dengan HCl 0,4 N memiliki grafik yang tidak berbentuk parabola namun

memiliki puncak kurva. Puncak kurva tersebut merupakan temperatur kritis yaitu saat

berat fenol 21,053% dan temperaturnya 58oC.

7. Temperatur fenol dengan aquadest dengan berat 2 gram lebih tinggi dibandingkan

dengan campuran fenol lainnya, karena temperatur pada percobaan timbal balik fenol

dipengaruhi oleh zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dalam larutan timbal balik fenol-air

4 gram lebih banyak daripada zat terlarut dalam larutan timbal balik fenol-air 2gram.

Sehingga, semakin besar berat zat terlarut maka semakin secepat larutan tersebut

mendidih sehingga suhunya menjadi lebih kecil. Selain itu titik didih zat terlarut dan

pelarut pun mempengaruhi temperatur larutan.

Page 47: Combine Result 3 Copy

DAFTAR PUSTAKA

(2013, September 22). Retrieved November 17, 2013, from Wikipedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/H2O

Fatma Saputri. (2010, 10 18). Retrieved November 17, 2013, from Fatmakyoshiuzumaki's

blog: http://fatmakyoshiuzumaki.wordpress.com/2010/10/18/15/

Hougen. (1954). Chemical Process Principles.

Isep Abdul Malik. (2012, April 24). Samudera AlChemist. Retrieved November 17, 2013,

from http://isepmalik.wordpress.com/category/kimia/perguruan-tinggi/kimia-organik/fenol/

Karyadi. (2002).

Keenan. (1986).

Ratna. (2009, April 16). Dipetik November 17, 2013, dari chem-is-try.org: http://www.chem-

is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/jenis-jenis-larutan-dan-larutan-elektrolit/

Sarah. (2013). Scribd. Retrieved November 19, 2013, from www.sribd.com

Sukardjo. (2003). Retrieved November 19, 2013

Sukardjo. (2002). Kimia Fisika.

Widiyanti. (2013, January 10). Widiyanti4ict. Retrieved from

http://widiyanti4ict.wordpress.com/?s=fenol

Wikipedia. (n.d.). Retrieved from Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Phenol

Wikipedia. (2013, June 25). Retrieved November 17, 2013, from

http://id.wikipedia.org/wiki/Fenol

Page 48: Combine Result 3 Copy

vii

DAFTAR NOTASI

SIMBOL KETERANGAN SATUAN

η Koefisien Viskositas cp

π phi cm

P Tekanan dyne/cm

r Jari-Jari cm

t Waktu sekon

L Panjang cm

V Volume ml

ρ Massa Jenis gr/ml

m Massa gram

Page 49: Combine Result 3 Copy

APPENDIXAPPENDIXAPPENDIXAPPENDIX

2 gram fenol dalam 1,5 ml aquadest

Berat Aquadest : ρ x v

: 1 x 1,5

: 1,5 gram

% berat fenol : ��������

���������������� ������100%

: �

���,��100%

: �

�,� x 100%

: 0,57143 x 100% = 57,143 %

4 gram fenol dalam 1,5 ml aquadest

Berat Aquadest : ρ x v

: 1 x 1,5

: 1,5 gram

% berat fenol : ��������

���������������� ������100%

: �

���,��100%

: �

�,� x 100%

: 0,72727 x 100% = 72,727 %