result of merusment
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 result of merusment
1/15
54
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
2/15
LAMPIRAN 1
Pengukuran VSWR
Gambar 1 Pengukuran VSWR
Adapun langkah-langkah pengukuran VSWRmenggunakan Networ
Analyzer Anritsu MS2034B adalah
1. Hubungkan antena ke salah satuport, pada Networ Analyzer Anritsu
MS2034B seperti Gambar 1
2. Pilih tombol ON untuk menghidupkan Network Analyzer Anritsu
MS2304B
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
3/15
3. Tekan tombol MODEdan pilih VSWR
4. Pilih range frekuensi yang akan diukur misalnya frekuensi kerja yang akan
diukur 2.3 GHz dan 3.3 GHz, maka frekuensi yang akan di atur adalah dari
2.2 GHz sampai 3.6 GHz
a. Pilih F1, masukan rangefrekuensi terbawah dan tekan ENTER
b. Pilih F2, masukan rangefrekuensi teratas dan tekan ENTER
5. Mengambil data untuk nilai VSWRberupa gambar yang ditampilkan
Networ Analyzer Anritsu MS2034B
6. Bila ingin melihat nilai VSWRpada titik tertentu, gunakan tombol
MARKER (M1 s/d M6) untuk menandai 4 titik berbeda pada tampilan
layar
Hasil pengukuran VSWR antena yang diperoleh dari rancangan antena
fabrikasi dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 Perbedaan nilai VSWRdari 2.2 GHz sampai 3.5 GHz.
Frekuensi Hasil Pengukuran Hasil simulasi
2,200 1,55 2,16
2,225 1,68 2,21
2,250 1,72 2,19
2,275 1,65 1,92
2,300 1,39 1,72
2,325 1,10 1,75
2,350 1,24 1,78
2,375 1,61 1,79
2,400 2,00 1,86
2,425 2,36 1,90
2,450 2,63 1,96
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
4/15
2,475 3,07 2,01
2,500 3,37 2,06
2,525 3,61 2,14
2,550 3,71 2,17
2.575 3,68 2,24
2,600 3,55 2,28
2,625 3,20 2,34
2,650 2,87 2,31
2,675 2,80 2,20
2,700 2,34 1,98
2,725 2,12 1,91
2,750 1,87 1,90
2,775 1,91 1,94
2,800 1,54 1,982,825 1,41 1,99
2,850 1,33 1,97
2,875 1,41 1,91
2,900 1,54 1,84
2.925 1,67 1,83
2.950 1,73 1,86
2.975 1,75 1,93
3.000 1,71 2,04
3.025 1,64 2,08
3.050 1,53 1,96
3.075 1,44 1,91
3.100 1,40 1,96
3.125 1,46 2,00
3.150 1,59 2,10
3.175 1,73 2,16
3.200 1,87 2,15
3.225 1,99 2,02
3.250 2,09 1,93
3.275 2,17 1,87
3.300 2,20 1,76
3.325 2,21 1,79
3.350 2,18 1,84
3.375 1,92 1,83
3.400 1,85 1,88
3.425 1,43 1,93
3.450 1,33 2,02
3.475 1,33 2,07
3.500 1,44 2,16
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
5/15
LAMPIRAN 2
Pengukuran Return Loss
Gambar 2 PengukuranReturn Loss
Adapun langkah-langkah pengukuran return lossmenggunakan Networ
Analyzer Anritsu MS2034B adalah
1. Hubungkan antena ke salah satuport, pada Networ Analyzer Anritsu
MS2034B seperti Gambar 2
2. Pilih tombol ON untuk menghidupkan Network Analyzer Anritsu
MS2304B
3. Tekan tombol MODEdan pilih return loss
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
6/15
4. Pilih range frekuensi yang akan diukur misalnya frekuensi kerja yang akan
diukur 2.3 GHz dan 3.3 GHz, maka frekuensi yang akan di atur adalah dari
2.2 GHz sampai 3.6 GHz
a. Pilih F1, masukan rangefrekuensi terbawah dan tekan ENTER
b. Pilih F2, masukan rangefrekuensi teratas dan tekan ENTER
5. Mengambil data untuk nilai return lossberupa gambar yang ditampilkan
Networ Analyzer Anritsu MS2034B
6. Bila ingin melihat nilai return losspada titik tertentu, gunakan tombol
MARKER (M1 s/d M6) untuk menandai 4 titik berbeda pada tampilan
layar
Hasil pengukuran return loss antena yang diperoleh dari rancangan antena
fabrikasi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Perbedaan nilai return loss dari 2.2 GHz sampai 3.5 GHz.
Frekuensi Hasil Pengukuran Hasil simulasi
2,200 -13,50 -8,73
2,225 -11,90 -8,52
2,250 -11,50 -8,65
2,275 -12,33 -9,64
2,300 -15,63 -11,50
2,325 -16,67 -11,26
2,350 -19,24 -11,12
2,375 -12,62 -10,78
2,400 -9,56 -10,36
2,425 -7,81 -10,12
2,450 -6,71 -9,75
2,475 -5,84 -9,52
2,500 -5,15 -9,21
2,525 -4,93 -8,95
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
7/15
2,550 -4,79 -8,62
2.575 -4,83 -8,33
2,600 -5,03 -8,16
2,625 -5,65 -7,87
2,650 -6,24 -8,00
2,675 -7,03 -8,58
2,700 -7,91 -9,74
2,725 -8,87 -10,10
2,750 -10,00 -10,02
2,775 -11,56 -9,84
2,800 -13,41 -9,63
2,825 -15,78 -9,54
2,850 -16,83 -9,73
2,875 -15,32 -10,052,900 -13,43 -10,57
2.925 -11,94 -10,69
2.950 -11,52 -10,39
2.975 -11,31 -10,03
3.000 -11,68 -9,32
3.025 -12,30 -9,12
3.050 -13,54 -10,05
3.075 -14,87 -10,18
3.100 -15,51 -9,70
3.125 -14,56 -9,55
3.150 -12,78 -8,45
3.175 -11,44 -8,59
3.200 -10,31 -8,68
3.225 -9,50 -9,42
3.250 -9,05 -10,05
3.275 -8,65 -10,53
3.300 -9,67 -11,23
3.325 -9,47 -10,97
3.350 -8,57 -10,63
3.375 -9,99 -10,52
3.400 -12,41 -10,27
3.425 -15,09 -9,96
3.450 -17,02 -9,39
3.475 -17,07 -9,16
3.500 -15,61 -8,78
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
8/15
LAMPIRAN 3
Pengukuran Pola Radisasi
Gambar 2 Pengukuran Pola Radiasi
Adapun langkah langkah dari pengukuran pola radiasi ini adalah
1. Antena yang ingin diukur dihubungkan dengan port-2 dan antena lain
tersebut dihubungkan dengan port-2 dan antena lain tersebut dihubungkan
dengan port-1 diperlihatkan pada Gambar 3
2. Menghidupkan Network Analyzer Anritsu MS2304B
3. Kemudian mengatur frekuensi ke frekuensi kerja seperti 2.3 GHz
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
9/15
4. Memastikan bahwa semua alat berfungsi sebagaimana mestinya
5. Mencatat nilai level sinyal yang tertera pada Network Analyzer Anritsu
MS2304B pada posisi 00
6. Memutar posisi antena dengan perubahan masing-masing 100sampai
dengan 3600
7. Mencatat nilai level sinyal yang tertera pada Network Analyzer Anritsu
MS2304B setiap perubahan 100
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
10/15
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN : PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL POS DANTELEKOMUNIKASI
NOMOR : 96 /DIRJEN/ 2008
TANGGAL : 26 PEBRUARI 2008
PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
ANTENABROADBAND WIRELESS ACCESS(BWA)MODE TIME DIVISIONDUPLEX(TDD) NOMADICPADA PITA FREKUENSI 2.3 GHz
BAB I
KETENTUAN UMUM
1 Ruang Lingkup
Persyaratan teknis ini meliputi ruang lingkup, definisi, singkatan, karakteristik
sistem, alat dan perangkat telekomunikasi Antena Broadband Wireless
Access Nomadic pada pita frekuensi 2.3 GHz, yang selanjutnya disebut
Antena BWA 23.
2 DefinisiYang dimaksud dengan alat dan perangkat Antena BWA 23 dalam standar ini
adalah bagian dari sistem komunikasi radio BWA 23 yang merupakan
antarmuka antara sistem radio dan lingkungan eksternal yang bekerja pada
pita frekuensi 2.3002.390 MHz.
3 Singkatan
a. BS : Base Station
b. BWA : Broadband Wireless Access
c. CPE : Customer Premises Equipment
d. dB : Decibell
e. dBi : Decibell Isotropic
f. dBm : Decibell Milliwatt
g. DC : Direct Current
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
11/15
h. EIRP : Effective Isotropically Radiated Power
i. Mbps : Mega byte per second
j. MHz : Mega Hertz
k. N : Jenis konektor
l. PMP : Point-to-Multi Point
m. PTP : Point-to-Point
n. RF : Radio Frequency
o. SMA : Jenis konektor
p. SS : Subscriber Station
q. TDD : Time Division Duplex
r. VSWR : Voltage Standing Wave Ratio
s. XPD : Cross Polarization Discrimination
4 Istilah
Untuk tujuan standardisasi ini beberapa istilah didefinisikan sebagai berikut :
a. Base
Station
: Suatu set perangkat yang yang berfungsi untuk menyediakan
konektivitas, manajemen dan kontrol terhadap SS.
b. Broadband : Kemampuan untuk transfer data melebihi 1.5 Mbps dan atau
menggunakan total bandwith minimal 1 MHz.
c. BWA : Jaringan akses nirkabel pita lebar.
d. Daya : Daya yang keluar dari perangkat pemancar.
e. CPE : Perangkat terminasi jaringan di sisi pelanggan.
f. dBi : Gain suatu antena terhadap antena isotropic sebagai referensi
g. EIRP : Level daya terukur yang dipancarkan oleh antena
h. Jaringan
BWA
: Kumpulan elemen jaringan akses nirkabel pita lebar yang terdiri
dari BS dan SS
i. Nomadic : Penerapan wireless access dimana lokasi terminal end user dapat
berpindah tempat dan pada saat digunakan terminal end user tidak
boleh bergerak
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
12/15
j. Subscriber : Perangkat BWA yang berada di sisi pelanggan.
k. Telekomuni
kasi
: Setiap pemancaran, pengiriman, atau penerimaan tiap jenis tanda,
gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem
kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.
l. XPD : Perbandingan antara radiasi maksimum co-polar dengan minimum
cross-polar.
5 Model Referensi
6 Entitas Model
Berikut penjelasan dari entitas-entitas yang terdapat dalam model referensi.
6.1 BS
- Merupakan perangkat yang berfungsi sebagai pusat transmisi data.
- Berfungsi sebagai pusat koordinasi manajemen sumber daya (radio).
6.2 SS
- Merupakan perangkat terminasi jaringan di sisi pelanggan (CPE).
- Berfungsi sebagai sarana transmisi data pelanggan.
6.3 Antenna BS dan Antenna SS
- Merupakan perangkat transmisi yang berfungsi mengubah energi elektrik
menjadi gelombang radio elektromagnetik.
7 Titik Referensi
7.1 U
- Radio Interface BWA.
7.2 U
- Titik referensi antara BS atau SS dengan antena.
Base Stat ion Subscr iber
Stat ionU
Antena
SS
U
Antena
BS
U
Cakupan Standardisasi
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
13/15
BAB II
KARAKTERISTIK UMUM DAN OPERASIONAL
1. Sistem Antena BWA 23 mempunyai kemampuan untuk memungkinkan
terselenggaranya komunikasi nirkabel pita lebar yang handal, baik untuk
daerah urban, sub-urban maupun rural.
2. Antena BWA 23 diklasifikasikan berdasarkan pola radiasi menjadi,
- omni
- directional
- sectoral
3. Antena BWA 23 diklasifikasikan berdasarkan aplikasi menjadi,
- Point-to-point(PTP)
- Point-to-mutipoint(PMP)4. Antena BWA 23 diklasifikasikan berdasarkan jenis perangkat BWA 23
- Antena BS
- Antena SS
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
1 Base Station
Parameter Elektrikal Nilai
Frequency Range 2.3002.390 MHz
GainSectoral: Minimum 15 dBi
Omni: Minimum 9 dBi
Impedansi 50
Polarisasi (rambatan) Vertikal
VSWR Maksimum 1.9 : 1
Daya maksimum input 50 W
XPD Minimum 20 dB
Konektor N Female
Parameter Lingkungan Nilai
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
14/15
Daya tahan terhadap kecepatan angin Maksimum 200 Km/jam
Beban angin muka 110 Newton
Beban angin lateral 75 Newton
Grounding / Lightning Protection DC grounded
Temperatur Maksimum 650C
Kelembaban 100 %
2 Subscri ber Station
Parameter Elektrikal Nilai
Frequency Range 2.3002.390 MHz
Gain Maksimum 15 dBi
Impedansi 50
Polarisasi (rambatan) Vertikal
VSWR Maksimum 1.9 : 1
Daya maksimum input 50 W
XPD Minimum 20 dB
Konektor N-Female atau SMA-female
Parameter Lingkungan Nilai
Daya tahan terhadap
kecepatan angin
Outdoor : maksimum 100 km/jam
Beban angin mukaOutdoor: maksimum 55 Newton
Grouding/Lighting
ProtectionDCgrounded
Universitas Sumatera Utara
-
7/24/2019 result of merusment
15/15
KelembabanOutdoor: maksimum 100 %
Indoor : maksimum 95 %
TemperaturOutdoor: maksimum 65 C
Indoor : maksimum 40 C
3 Dokumentasi
Perangkat dilengkapi dokumentasi teknik mengenai petunjuk penggunaan
dan spesifikasi yang terkait dalam bahasa Indonesia.
BAB IV
PERSYARATAN PENGUJIAN
1 Cara Pengambilan Contoh Uji
Pengambilan perangkat yang diuji dilakukan menurut prosedur uji dengan
jumlah sampel minimal 2 unit.
2 Cara Pengujian
Tata-cara pengujian perangkat diatur dalam dokumen terpisah. Cara
pengujian harus mampu memperlihatkan secara kualitatif dan kuantitatif
bahwa perangkat yang diuji memenuhi persyaratan dalam standar ini.
3 Syarat Keselamatan dan Kesehatan
Perangkat Antena BWA 23 ini harus dirancang bangun sedemikian rupa
sehingga pemakai terlindungi dari gangguan listrik dan elektromagnetik.
4 Syarat Kompatibilitas Elektromagnetik
Mengacu pada Standar CISPR-22 dan CISPR-24.
5 Syarat Penandaan
Setiap Perangkat Antena BWA 23 wajib ditandai dengan memuat nama pabrik
dan negara pembuat, merk / tipe dan nomor seri.
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 26
PEBRUARI 2008
DIREKTUR JENDERAL POS DAN
TELEKOMUNIKAS