blok 19

23
Gagal Jantung Kronik

Upload: edison

Post on 12-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ppt blok 19

TRANSCRIPT

Gagal Jantung Kronik

Gagal Jantung KronikAnamnesisApakah pasien sesak saat istirahat, beraktivitas, atau berbaring mendatar (ortopnea)?Berapa jauh pasien dapat berjalan, berlari, atau menaiki tangga?Apakah keadaan tersebut kronis atau muncul secara tiba-tiba?Adakah riwayat penyakit jantung sebelumnya?Adakah riwayat penyakit pernapasan atau ginjal?Adakah riwayat diabetes melitus?Adakah riwayat sakit jantung pada keluarga?Apakah baru-baru ini ada perubahan jenis obat yang dimakan pasien?

Pemeriksaan FisikTTVInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasiPemeriksaan PenunjangRadiografi ToraksElektrokardiogram (EKG)EkokardiografiKateterisasi Tes Latihan Fisik

DiagnosisWorking diagnosisGagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh, sedangkan pengisian jantung masih cukupKriteria Framingham dapat dipakai untuk diagnosis gagal jantung kongestif. Diagnosis gagal jantung ditegakkan minimal ada 1 kriteria major dan 2 kriteria minorKriteria MajorParoksismal nokturnal dispneaDistensi vena leherRonki paruKardiomegaliEdema paru akutGallop S4Peninggian tekanan vena jugularisRefluks hepatojugular

Kriteria MinorEdema ekstremitasBatuk malam hariDispnea deffortHepatomegaliEfusi pleuraPenurunan kapasitas vital 1/3 dari normalTakikardia (>120 menit)

KelasKapasitas fungsionalIPasien tanpa keterbatasan aktivitas fisikIIPasien dengan sedikit keterbatasan aktivitas fisik, dimana aktivitas fisik biasa dapat mengarah pada kelelahan, jantung berdebar, dispnue, atau nyeri angina ; Nyaman saat istirahat.IIIPasien dengan keterbatasan aktivitas fisik yang jelas, dimana aktivitas fisik kurang dari biasa dapat mengarah pada kelelahan, jantung berdebar, dispnue, atau nyeri angina ; Nyaman saat istirahat.IVPasien tidak hanya tidak bisa melakukan aktivitas fisik tetapi juga mendapat gejala gagal jantung atau sindrom angina bahkan saat istirahat; ketidaknyamanan pasioen bertambah bila aktivitas fisik dilakukanTerdapat klasifikasi gagal jantung menurut NYHA (New York Heart Association) yaitu:Differential diagnosisHipertensi merupakan suatu penyakit tekanan darah tinggi, berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan:Hipertensi esensial (hipertensi primer), yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.

Sistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)Normal< 120< 80Pre-hipertensi120 13980 89Hipertensi (tahap I)140 15990 99Hipertensi (tahap II)> 160> 100Isolated Systolic Hypertension> 140< 90Hipertensi krisis> 180> 120Area yang tergangguMekanismeGinjal- Penyakit parenkim ginjal (glomerulonefritis, gagal ginjal)

- Penyakit renovaskular- Seringkali menyebabkan hipertensi dependen renin atau natrium. Perubahan fisiologis dipengaruhi oleh macamnya penyakit dan beratnya insufisiensi ginjal- Berkurangnya perfusi ginjal karena aterosklerosis atau fibrosis yang membuat arteri renalis menyempit; menyebabkan tahanan vaskular perifer meningkatKelenjar adrenal- Sindrom Cushing- Aldosteronisme primer

-Fenokromositoma- Meningkatnya volume darah- Aldosteron menyebabkan retensi natrium dan air, yang membuat volume darah meningkat- Sekresi yang berlebihan dari katekolamin (norepinefrin membuat tahanan vaskular perifer meningkat)Koarktasi aortaMenyebabkan tekanan darah meningkat pada ekstremitas atas dan berkurangnya perfusi pada ekstremitas bawahTrauma kepala atau tumor kranialMeningkatnya tekanan intrakranial akan mengakibatkan perfusi serebral berkurang; iskemia yang timbul akan merangsang pusat vasomotar medula untuk meningkatkan tekanan darahHipertensi akibat kehamilanPenyebab belum diketahui. Ada teori bahwa vasospasme umum bisa menjadi faktor penyebabGagal Ginjal KronikPenyakit ginjal kronik adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Gejala penyakit ini umumnya tidak nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia.

Manifestasi sistemik yang utama pada gagal ginjal kronik adalah:Cairan dan elektrolit: dehidrasi, edema, hiperkalemia, asidosis metabolik.Hematologis: anemia, kelainan perdarahanKardiopulmoner: hipertensi, gagal jantung kongestif, edema paru, perikarditis.Neuromuskular: perubahan kesadaran, kacau mental, ketidakmampuan berkonsentrasi ,kedutan otot dan kejang.

Rheumatic heart diseaseSekitar 10% individu yang terjangkit demam reumatik mengalami penyakit jantung reumatik. Penyakit jantung reumatik adalah penyebab utama penyakit katup jantung. Kerusakan pada jantung setelah demam reumatik dapat terjadi pada keempat katup jantung.Kerusakan jantung pada demam reumatik terjadi akibat respons imun pejamu yang sehat, meskipun menghasilkan antigen untuk melawan streptokokus, reaksi silang melawan sel sendiri terjadi di katup jantung.Pada stadium akut, katup membengkak dan kemerahan akibat adanya reaksi inflamasi.Dapat terjadi stadium kronis yang ditandai inflamasi berulang dan pembentukan jaringan parut yang terus berlanjut.

EtiologiGagal jantung dapat disebabkan oleh:Disfungsi miokardSistolik overloadDiastolik overloadDemand overloadGangguan pengisian

PatofisiologiGagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem tubuh melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.Gagal jantung ditandai dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa penurunan fungsi jantung.

EpidemiologiSekitar 3-20 per 1000 orang pada populasi mengalami gagal jantung, dan prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia (100 per 1000 orang pada usia di atas 65 tahun), dan angka ini akan meningkat karena peningkatan usia populasi dan perbaikan ketahanan hidup setelah infark miokard akut.PenatalaksanaanTerapi umum: obati penyebab yang mendasari dan aritmia bila ada. Kurangi asupan garam dan air, pantau terapi dengan mengukur berat badan setiap hari.DiuretikInhibitor ACE Antagonis reseptor angiotensin IIBlocker Digoksin

Penatalaksanaan tanpa obatBerikut penatalaksanaan yang dilakukan tanpa obat-obatan:Melakukan aktivitas fisik yang sesai dengan tingkat gejala Berhenti merokok dan alkohol jika mengonsumsinyaEdukasi pola diet, kontrol asupan garam, dan airMonitor berat badanKonseling mengenai obat

KomplikasiTromboemboliFibrilasi atriumKegagalan pompa progresif Aritmia ventrikel

Sejumlah faktor yan berkaitan dengan prognosis gagal jantung:Klinis: semakin buruk gejala pasien, kapasitas aktivitas, dan gambaran klinis, semakin buruk prognosisHemodinamik: semakin rendah indeks jantung, isi sekuncup, dan fraksi ejeksi semakin buruk prognosisnyaBiokimia: terdapat hubungan terbalik yang kuat antara norepinefrin, renin, vasopresin, dan peptida natriuretik plasma. Hiponatremi dikaitkan dengan prognosis yang lebih burukAritmia: fokus ektopik ventrkel yang sering atau takikardia ventrikel pada pengawasan EKG ambulatori menandakan prognosis yang buruk. PencegahanObati penyebab potensial dari kerusakan miokard, faktor risiko jantung koronerPengobatan infark jantung segera, serta pencegahan infark ulanganPengobatan hipertensi yang agresifKoreksi kelainan kongenital serta penyakit jantung katupBila sudah ada disfungsi miokard, upayakan eliminasi penyebab yang mendasari, selain modulasi progresi dari disfungsi asimptomatik menjadi gagal jantung

KesimpulanLaki-laki tersebut benar menderita gagal jantung karena adanya riwayat penyakit jantung, gejala dan hasil EKG yang menjurus kepada gagal jantung kronik. Gagal jantung jika ditangani dengan cepat bisa memberikan prognosis yang baik.