pp blok 21
TRANSCRIPT
WINDA ANASTESYA10.2009.246
KELOMPOK A7
Struma Difusa Toksik ( Graves Disease )
Menanyakan apakah berat badan naik/turun.Menanyakan apakah leher terasa membesar .Menanyakan apakah pembengkakan leher
terjadi dengan cepat sekali atausangat lambat.Menanyakan apakah bengkakan terasa nyeri
atau tidak.Menanyakan apakah ada banyak keringat dan
berasa kepanasan.Menanyakan apakah penglihatan kabur/double.Menanyakan apakah terasa cepat lelah.Riwayat pembengkakan kaki di pretibia: sejak
kapan, nyeri tekan atau tidak.
ANAMNESIS
Pemeriksaan tanda vitalPengukuran berat badan, tinggi badan /
Indeks Massa TubuhInspeksi & Palpasi - Mengukur lingkar pembesaran pada leher - Melakukan perabaan pada bagian leher
yang membengkak apakah teraba rata (diffusa) atau bergelombang (nodul keras/berbenjol-benjol)
- Meperhatikan apakah ada eksoftalmus dan tanda-tanda pada mata seperti :
Auskultasi. Terdengar bunyi sistolik
PEMERIKSAAN FISIK
Meperhatikan apakah ada eksoftalmus dan tanda-tanda pada mata seperti :
tanda Moebius : pasien tidak dapat melakukan konvergensi.
tanda von Grave : jika melihat ke bawah, palpebra superior tidak dapat mengikuti bulbus okuli, sehingga anatar palpebra superior dan terlihat jelas sclera bagian atas.
tanda von stelwag : mata pasien jarang berkedip.tanda Joffroy : pasien tidak dapat mengerutkan dahitanda Pemberton : kemerahan pada muka setelah
mengangkat kedua tangan ke atastanda Rosenbach : tremor palpebra saat menutup mataAuskultasi. Terdengar bunyi sistolik
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan TSHs serum. Kadar TSH didapatkan rendah pada keadaan hiperfungsi kelenjar tiroid.
Pemeriksaan FT3 dan FT4. Kadar FT3 dan FT4 akan meninggi pada pasien tersangka hipertiroidisme.
Pemeriksaan TSH Rab (TSH reseptor antibodies). Pada morbus Graves biasanya positif.
Pemeriksaan antitiroglobulin dan antimikrosomal antibodi. Meningkat pada morbus Graves.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
CT scan dan MRI orbitalPembesaran otot muncul dalam berbagai bentuk diantaraperut otot, dan penebalan biasanya lebih dari 4 mm. Penonjolan lemak intrakonal dapat menyebabkan proptosis. Kedua pemeriksaan ini dapat mendiagnosa tiroid oftalmopati dengan atau tanpa penekanan saraf optik.
99m - Tc Scintigraphy Uptake meningkat disebabkan oleh seluruh aktifitas radioaktif berkumpul dalam kelenjar tiroid.
USG orbita Pemeriksaan ini sangat baik untuk diagnosa tiroid
oftalmopati.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Struma Difusa Toksik ( Graves disease )Struma difusa toksik atau penyakit Grave merupakan sebuah kelainan autoimun akibat interaksi antara antibodi terhadap reseptor TSH imunoglobulin igG dengan reseptor TSH pada kelenjar tiroid, yang menyebabkan stimulasi kelenjar tiroid, sekresi T4 yang meningkat, dan pembesaran tiroid.
Penyakit ini ditandai dengan : a). Tirotoksikosis; b). Goiter, c). Oftalmopati ( eksoftalmus ) dan 4). Dermopati ( mixedema pretibial ).
WORKING DIAGNOSIS
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran Hipertiroidisme Kurang umum Gambaran hipertiroidisme
ditambah dengan
Umum Peningkatan berat badan Goiter simetris difus dengan bruit
Penurunan berat badan meskipun
nafsu makan normal/meningkat
Anoreksia Eksoftalmus, proptosis
Diare Haus, muntah Kemosis
Sesak napas saat aktivitas Peningkatan tekanan darah sistolik Retraksi kelopak mata
Palpitasi, sinus takikardia Peningkatan denyut nadi Mata berair
Mudah tersinggung & emosi labil Fibrilasi atrial Ulserasi kornea
Tremor Fibrilasi atrial Ulserasi kornea
Kelemahan otot Kardiomiopati, gagal
jantung
Diplopia dan oftalmoplegia
Fatig Miopati proksimal, miopati
bulbar
Papiladema, tajam penglihatan
berkurang
Hiperrefleksia Eritema palmar Akropachi tiroid ( jari tabuh )
Lid Lag Onikolisis Miksedema lokal (terutama
pretibial)
Edema Subfertilitas, abortus spontan
Berkeringat, tidak tahan panas
Pruritis Osteoporosis
Diabetes MelitusDiagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena.
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
Ca TyroidSubtipe utama karsinoma tiroid dan frekuensi
relatifnya meliputi :Karsinoma papilaris : 75% hingga 85%Karsinoma folikularis : 10% hingga 20%Karsinoma medularis : 5%Karsinoma anaplastik : <5%
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
Simple goiter / goiter sederhanaGoiter sederhana biasanya terjadi ketika kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh tanpa disertai oleh gangguan fungsi baik hiperfungsi maupun hipofungsi. Pada pemeriksaan laboratorium yang mengukur aktivitas hormon, didapatkan hasil kesemuanya normal.
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
Terdapat predisposisi familial kuat pada sekitar 15% pasien Graves mempunyai keluarga pasien dengan penyakit Graves mempunyai autoantibodi tiroid yang beredar di darah.
RasTimbulnya penyakit ini berkaitan erat dengan pewarisan antigen leukosit manusia ( HLA )-DR3.
Jenis kelaminHipertiroidisme akibat penyakit Graves memiliki rasio perempuan dan laki-laki 7-8:1.
UmurRentang usia yang khas adalah 20-40 tahun. Kebanyakan wanita yang terkena berusia 30-60 tahun.
ETIOLOGI
Prevalensi tirotoksikosis ibu sekitar 1 kasus per 500 orang, dengan ibu penyakit Graves yang etiologi yang paling umum.
Penyakit Graves mewakili 60-90% dari semua penyebab tirotoksikosis di berbagai wilayah dunia. Dalam Studi Wickham di Inggris, kejadian itu dilaporkan 100-200 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Angka kejadian pada wanita di Inggris telah dilaporkan 80 kasus 100.000 per tahun.
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Penyakit jantung hipertiroidGangguan pada jantung terjadi akibat dari perangsangan berlebihan pada jantung oleh hormon tiroid dan menyebabkan kontratilitas jantung meningkat dan terjadi takikardi sampai dengan fibrilasi atrium jikamenghebat
Oftalmopati GravesOftalmopati Graves seperti eksoftalmus, penonjolan mata dengan diplopia, aliran air mata yang berlebihan, dan peningkatan fotofobia dapat mengganggu kualitas hidup pasien sehinggakan aktivitas rutin pasien terganggu.
Dermopati GravesDermopati tiroid terdiri dari penebalan kulit terutama kulit di bagian atas tibia bagian bawah (miksedemapretibia), yang disebabkan penumpukan glikosaminoglikans.
KOMPLIKASI
Terdapat 3 metode yang tersedia yaitu : terapi obat anti tiroid terapi bedah terapi yodium radioaktif.
PENATALAKSANAAN
Agen tiroidPropylthiouracilMethimazole
(Tapazole)
Propanolol Atenolol (Tenormin)
PENATALAKSANAANBETA-ADRENERGIK BLOKER
ANTIDEPRESAN
Lithium PrednisoneMethylprednisoloneDeksametason
PENATALAKSANAANGLUKOKORTIKOID
Prognosis umumnya baik
perjalanan penyakit Graves adalah ditandai oleh remisi dan eksaserbasi untuk jangka waktu yang lama kecuali kalau kelenjar dirusak dengan pembedahan atau iodin radioaktif. Walaupun beberapa pasien bisa tetap eutiroid untuk jangka waktu yang lama setelah terapi, banyak yang akhirnya mendapatkan hipotiroidisme. Jadi, follow up seumur hidup merupakan indikasi untuk semua pasien dengan penyakit Graves.
PROGNOSIS
SEKIAN DAN TERIMA KASIH