bab iii

3
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah: 1. Talak menurut bahasa adalah membuka ikatan 2. Talak menurut syara’ ialah melepaskan taali perkawinan dan mengakhiri tali pernikahan suami istri. 3. Talak yang dijatuhkan oleh suami dianggap sah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: orang yang menjatuhkan talak itu sudah mukallaf balig, dan berakal sehat dan talak itu hendaknya dilakukan atas kemauan 4. Iddah berasal dari kata Adad yang artinya menghitung maksudnya adalah perempuan menghitung hari-harinya dan masa bersihnya. Menurut istilah agama yaitu lamanya perempuan (Istri) menunggu tidak boleh kawin setelah kematian suaminya atau setelah berpisah dengan suaminya. 3.2 Saran Didalam kehidupan kita sering kita mendengar kata talak dan iddah serta yang berkaitan tentang itu, tetapi kebanyakan kita tidak mengetahui secara benar apa yang dimaksud dengan talak, iddah dan rujuk. Untuk itu kami menyusun makalah ini agar dapat memberikan pelajaran tentang talak dan iddah supaya pemahami dan pengetahuan dapat bertambah. DAFTAR PUSTAKA Sayyid Sabiq. 2006. Fiqih Sunnah jilid.3. Jakarta: Pena Pundi Aksara, h.135

Upload: rico-fernando-theo

Post on 05-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanAdapun kesimpulan dalam makalah ini adalah:1.Talak menurut bahasa adalah membuka ikatan2.Talak menurut syara ialah melepaskan taali perkawinan dan mengakhiri tali pernikahan suami istri.3.Talak yang dijatuhkan oleh suami dianggap sah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: orang yang menjatuhkan talak itu sudah mukallaf balig, dan berakal sehat dan talak itu hendaknya dilakukan atas kemauan4.Iddah berasal dari kata Adad yang artinya menghitung maksudnya adalah perempuan menghitung hari-harinya dan masa bersihnya.Menurut istilah agama yaitu lamanya perempuan (Istri) menunggu tidak boleh kawin setelah kematian suaminya atau setelah berpisah dengan suaminya.3.2SaranDidalam kehidupan kita sering kita mendengar kata talak dan iddah serta yang berkaitan tentang itu, tetapi kebanyakan kita tidak mengetahui secara benar apa yang dimaksud dengan talak, iddah dan rujuk. Untuk itu kami menyusun makalah ini agar dapat memberikan pelajaran tentang talak dan iddah supaya pemahami dan pengetahuan dapat bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Sayyid Sabiq. 2006. Fiqih Sunnah jilid.3. Jakarta: Pena Pundi Aksara, h.135Dr.H.Abd.Rahman Ghazaly,M.A. 2006. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana, h.192Drs.Beni Ahmad saebani. 2001. Fiqih munakahat 2. Bandung: Pustaka Setia, h. 55-56Op.cit, h.136Dr. H. Abd. Rahman Ghazaly, M.A., Fiqih Munakahat,(Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, h. 211-213.Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 8, Penerjemah: Drs. Mohammad Thalib, (Bandung: PT Al-Maarif, 1980), cet. Ke-14, h. 9-10.Lihat Sayyid Sabiq, op.cit., h.11.Jalaluddin Asy-Syuyuthi dan Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahally, Tafsir Jalalain, Penerjemah: Dani Hidayat, (Tasikmalaya: Pesantren Persatuan Islam 91, 2009)Op.cit., hal. 12. Abd. Rahman Ghazaly, op.cit., h. 214-216.Hamka. Tafsir Al-Azhar, Panji Masyarakat. Jakarta: t.p., 1981.Manan, Abdul. Masalah Talik Talak Dalam Hukum Perkawinan Di Indonesia dalam Mimbar Hukum No. 23 Tahun VI. Jakarta: Al-Hikmah, 1995), h. 68.________. Penerapan Hukum Acara Perdata Dalam Lingkungan Peradilan Agama. Cet. I; Jakarta: Al-Hikmah, 2000.Mertokusumo, Soedikno. Hukum Acara Perdata Indonesia. Jakarta: Liberty, 1976.Sabiq, Sayyid. Fiqh al-Sunnah, Jilid II. Beirut: Dar al-Fikr, 1980.Al-Suyuthiy. Jami al-Saghir, Juz I. t.tp: t.p., t.th.Syalthout, Mahmoud. Perbandingan Mazhab dan Masalah Fiqh, dialih bahasakan oleh Drs. H. Ismuha. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.Uthman, Sayyid. Qawanin al-Syariyah. Surabaya: Salin Nabhan, t. th.http://alislamu.com/index.php?option=com_content&task=view&id=439&Ite