bab ii tinjauan pustaka 2.1 tinjauan tentang sistem...

18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem Pernapasan 2.1.1 Pengertian Sistem Pernapasan Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas . Sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. 6 Pada manusia terdapat dua variasi sistem pernapasan yaitu: a. Pernapasan dada Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk . Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. 1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. 2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 6 Universitas Sumatera Utara

Upload: buingoc

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Sistem Pernapasan

2.1.1 Pengertian Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan

untuk pertukaran gas. Sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan

untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma

menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan

ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.6

Pada manusia terdapat dua variasi sistem pernapasan yaitu:

a. Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.

Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk

sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih

kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara

tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga

dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih

besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon

dioksida keluar.6

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

b. Pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya

dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil

daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga

dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih

besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon

dioksida keluar.6

2.1.2 Saluran Pernapasan

Saluran Pernapasan digolongkan menjadi dua berdasarkan letaknya, yaitu:

1. Saluran Pernapasan Bagian Atas (Upper Respiratory Airway) dengan fungsi

utama sebagai berikut:

a. Air conduction (penyalur udara), sebagai saluran yamh meneruskan udara

menuju saluran napas bagian bawah untuk pertukaran gas.

b. Protection ( perlindungan), sebagai pelindung saluran napas bagian bawah

agar terhindar dari masuknya benda asing.

c. Warming, filtrasi, dan humudifikasi yakni sebagai bagian yang

menghangatkan, menyaring, dan memberi kelembaban udara yang diinspirasi

(dihirup).14

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

2. Saluran Pernapasan Bagian Bawah (Lower Airway) yang secara umum dibagi

menjadi dua komponen ditinjau dari fungsinya, yaitu:

a. Saluran udara konduktif, sering disebut sebagai percabangan

trakheobronkhialis (tracheobronchial tree) yang terdiri atas trakea, bronkus, dan

bronkhiolus.

b. Saluran respiratoris terminal yang berfungsi sebagai penyalur (konduksi) gas

masuk dan keluar dari satuan respiratorius terminal (saluran pernapasan yang paling

ujung), yang merupakan tempat pertukaran gas yang sesungguhnya.14

2.2 Anatomi Sistem Pernapasan

2.2.1 Anatomi Saluran Pernapasan Bagian Atas

Saluran pernapasan bagian atas terdiri atas:

a. Lubang hidung (cavum nasalis)

Hidung dibentuk oleh tulang sejati (os) dan tulang rawan (kartilago). Hidung

dibentuk oleh sebagian kecil tulang sejati, sisanya terdiri atas kartilago dan jaringan

ikat (connective tissue). Bagian dalam hidung merupakan suatu lubang yang

dipisahkan menjadi lubang kiri dan kanan oleh sekat (septum). Rongga hidung

mengandung rambut (fimbriae) yang berfungsi sebagai penyaring (filter) kasar

terhadap benda asing yang masuk. Pada permukaan (mukosa) hidung terdapat epitel

bersilia yang mengandung sel goblet. Sel tersebut mengeluarkan lendir sehingga

dapat menangkap benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Kita dapat

mencium aroma karena di dalam lubang hidung terdapat reseptor. Reseptor bau

terletak pada cribriform plate, di dalamnya terdapat ujung dari saraf kranial I

(Nervous Olfactorius).

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

Hidung berfungsi sebagai jalan napas, pengatur udara, pengatur kelembaban udara

(humidifikasi), pengatur suhu, pelindung dan penyaring udara, indra pencium, dan

resonator suara.

Gambar 2-1: Anatomi hidung dan sinus Sumber: www.ghorayeb.com

b. Sinus paranasalis

Sinus paranasalis merupakan daerah yang terbuka pada tulang kepala. Dinamakan

sesuai dengan tulang tempat dia berada yaitu sinus frontalis, sinus ethmoidalis, sinus

sphenoidalis, dan sinus maxillaris. Sinus berfungsi untuk:

1. Membantu menghangatkan dan humidifikasi

2. Meringankan berat tulang tengkorak

3. Mengatur bunyi suara manusia dengan ruang resonansi

c. Faring

Faring merupakan pipa berotot berbentuk cerobong yang letaknya bermula dari dasar

tengkorak sampai persambungannya dengan esofagus pada ketinggian tulang rawan

(kabrtilago) krikoid. Faring digunakan pada saat ‘digestion’ (menelan) seperti pada

saat bernapas. Berdasarkan letaknya faring dibagi menjadi tiga yaitu di belakang

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

hidung (naso-faring), belakang mulut (oro-faring), dan belakang laring (laringo-

faring).

Naso-faring terdapat pada superior di area yang terdapat epitel bersilia

(pseudo stratified) dan tonsil (adenoid), serta merupakan muara tube eustachius.

Tenggorokan dikelilingi oleh tonsil, adenoid, dan jaringan limfoid lainnya. Struktur

tersebut penting sebagai mata rantai nodus limfatikus untuk menjaga tubuh dari

invasi organisme yang masuk ke dalam hidung dan tenggorokan.

Oro-faring berfungsi untuk menampung udara dari naso-faring dan makanan

dari mulut. Pada bagian ini terdapat tonsili platina (posterior) dan tonsili lingualis

(dasar lidah).

d. Laring

Laring sering disebut dengan ‘voice box’ dibentuk oleh struktur epiteliumlined yang

berhubungan dengan faring (di atas) dan trakhea (di bawah). Laring terletak di

anterior tulang belakang (vertebrae) ke-4 dan ke-6. Bagian atas dari esofagus berada

di posterior laring.

Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan suara, sebagai proteksi jalan

napas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk.

Laring terdiri atas:

1. Epiglotis; katup kartilago yang menutup dan membuka selama menelan.

2. Glotis; lubang antara pita suara dan laring.

3. Kartilago tiroid; kartilago yang terbesar pada trakhea, terdapat bagian yang

membentuk jakun.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

4. Kartilago krikoid; cincin kartilago yang utuh di laring (terletak di bawah

kartilago tiroid).

5. Kartilago aritenoid; digunakan pada pergerakan pita suara bersama dengan

kartilago tiroid.

6. Pita suara; sebuah ligamen yang dikontrol oleh pergerakan otot yang

menghasilkan suara dan menempel pada lumen laring.14

Gambar 2-2: Laring Sumber: www.dtc.prima.edu/~biology

2.2.2 Anatomi Saluran Pernapasan Bagian Bawah

Saluran pernapasan bagian bawah (tracheobronchial tree) terdiri atas:

a. Trakhea

Trakhea merupakan perpanjangan laring pada ketinggian tulang vertebre torakal ke-7

yang bercabang menjadi dua bronkhus. Ujung cabang trakhea disebut carina. Trakhea

bersifat sangat fleksibel, berotot, dan memiliki panjang 12 cm dengan cincin kartilago

berbentuk huruf C.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

b. Bronkhus dan Bronkhiolus

Cabang bronkhus kanan lebih pendek, lebih lebar, dan cenderung lebih vertikal

daripada cabang yang kiri. Hal tersebut menyebabkan benda asing lebih mudah

masuk ke dalam cabang sebelah kanan daripada bronkhus sebelah kiri.

Segmen dan subsegmen bronkhus bercabang lagi dan berbentuk seperti

ranting masuk ke setiap paru-paru. Bronkhus disusun oleh jaringan kartilago

sedangkan bronkhiolus, yang berakhir di alveoli, tidak mengandung kartilago. Tidak

adanya kartilago menyebabkan bronkhiolus mampu menangkap udara, namun juga

dapat mengalami kolaps. Agar tidak kolaps alveoli dilengkapi dengan poros/lubang

kecil yang terletak antar alveoli yang berfungsi untu mencegah kolaps alveoli.

Saluran pernapasan mulai dari trakhea sampai bronkhus terminalis tidak

mengalami pertukaran gas dan merupakan area yang dinamakan Anatomical Dead

Space. Awal dari proses pertukaran gas terjadi di bronkhiolus respiratorius.14

2.2.3 Saluran Pernapasan Terminal

Saluran pernapasan terminal terdiri atas:

a. Alveoli

Parenkim paru-paru merupakan area yang aktif bekerja dari jaringan paru-paru.

Parenkim tersebut mengandung berjuta-juta unit alveolus. Alveolimerupakan kantong

udara yang berukuran sangat kecil, dan merupakan akhir dari bronkhiolus respiratorus

sehingga memungkinkan pertukaran O2 dan CO2. Seluruh dari unit alveoli (zona

respirasi) terdiri ats bronkhiolus respiratorius, duktus alveolus, dan alveolar sacs

(kantong alveolus). Fungsi utama dari unit alveolus adalah pertukaran O2 dan CO2

diantara kapiler pulmoner dan alveoli.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

Gambar 2-3: Alveolus Sumber: www.mercksource.com/pp/us/cns

b. Paru-paru

Paru-paru terletak pada rongga dada, berbentuk kerucut yang ujungnya berada di atas

tulang iga pertama dan dasarnya berada pada diafragma. Paru-paru kanan mempunyai

tiga lobus sedangkan paru-paru kiri mempunyai dua lobus. Kelima lobus tersebut

dapat terlihat dengan jelas. Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa subbagian

menjadi sekitar sepuluh unit terkecil yang disebut bronchopulmonary segments.

Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum. Jantung,

aorta, vena cava, pembuluh paru-paru, esofagus, bagian dari trakhea dan bronkhus,

serta kelenjar timus terdapat pada mediastinum.14

Gambar 2-4: Paru-paru Sumber: www.wikipedia/paru.com

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

c. Dada, Diafragma, dan Pleura

Tulang dada (sternum) berfungsi melindungi paru-paru, jantung, dan pembuluh darah

besar. Bagian luar rongga dada terdiri atas 12 pasang tulang iga (costae). Bagian atas

dada pada daerah leher terdapat dua otot tambahan inspirasi yaitu otot scaleneus dan

sternocleidomastoid.

Diafragma terletak di bawah rongga dada. Diafragma berbentuk seperti kubah

pada keadaan relaksasi. Pengaturan saraf diafragma (Nervus Phrenicus) terdapat pada

susunan saraf spinal.

Pleura merupakan membran serosa yang menyelimuti paru-paru. Pleura ada

dua macam yaitu pleura parietal yang bersinggungan dengan rongga dada (lapisan

luar paru-paru) dan pleura visceral yang menutupi setiap paru-paru. Diantara kedua

pleura terdapat cairan pleura seperti selaput tipis yang memungkinkan kedua

permukaan tersebut bergesekan satu sama lain selama respirasi, dan mencegah

pelekatan dada dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah

daripada tekanan atmosfer sehingga mencegah kolaps paru-paru. Masuknya udara

maupun cairan ke dalam rongga pleura akan menyebabkan paru-paru tertekan dan

kolaps. Apabila terserang penyakit, pleura akan mengalami peradangan.14

Gambar 2-5: Pleura Sumber: www.memorialhermann.org

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

d. Sirkulasi Pulmoner

Paru-paru mempunyai dua sumber suplai darah yaitu arteri bronkhialis dan arteri

pulmonalis. Sirkulasi bronkhial menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi

sistemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru-paru. Arteri

bronkhialis berasal dari aorta torakalis dan berjalan sepanjang dinding posterior

bronkhus. Vena bronkhialis akan mengalirkan darah menuju vena pulmonalis.

Arteri pulmonallis berasal dari ventrikel kanan yang mengalirkan darah vena ke paru-

paru di mana darah tersebut mengambil bagian dalam pertukaran gas. Jalinan kapiler

paru-paru yang halus mengitari dan menutupi alveolus merupakan kontak yang

diperlukan untuk pertukaran gas antara alveolus dan darah.14

2.3 Gangguan Pernapasan

2.3.1 Pengertian Gangguan Pernapasan

Gangguan pada sistem pernapasan adalah terganggunya pengangkutan O2 ke

sel-sel atau jaringan tubuh; disebut asfiksi. Asfiksi ada bermacam-macam misalnya

terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplokokus pneumonia atau

Pneumokokus yang menyebabkan penyakit pneumonia. Keracunan asam sianida,

debu, batu bara dan racun lain dapat pula menyebabkan terganggunya pengikatan O2

oleh hemoglobin dalam pembuluh darah, karena daya afinitas hemoglobin juga lebih

besar terhadap racun dibanding terhadap O2. Asfiksi dapat pula disebabkan karena

penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan

adenoid. Gangguan pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit

yang terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal.6

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

2.3.2 Penyebab Terjadinya Gangguan Pernapasan

Penyebab utama penyakit pernapasan, yaitu:

1. Mikroorganisme patogen yang mampu bertahan terhadap fagositosis

2. Partikel-partikel mineral yang menyebabkan kerusakan atau kematian

makrofag yang menelannya, sehingga menghambat pembersihan dan merangsang

reaksi jaringan

3. Partikel-partikel organik yang merespons imun

4. Kelebihan beban sistem akibat paparan terus-menerus terhadap debu berkadar

tinggi yang menumpuk disekitar saluran napas terminal.17

Sedangkan penyebab utama gangguan saluran napas pada nelayan, yaitu:

1. Cuaca

2. Debu Dempul. 23

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan adalah kebiasaan

merokok, keturunan, perokok pasif, polusi udara dan riwayat infeksi pernapasan

sewaktu kecil.12

2.3.3 Pencegahan Gangguan Pernapasan pada Nelayan

1. Dengan memakai alat pelindung diri (masker, pakaian, topi)

2. Dengan menggunakan minyak gosok pemanas badan.

3. Dengan menghindari cuaca buruk. 23

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

2.3.4 Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Pernapasan

Yang termasuk tanda dan gejala gangguan pernapasan adalah batuk, sputum

(dahak), dispnea, nyeri dada.

a) Batuk

Batuk merupakan gejala paling umum dari penyakit pernapasan. Rangsangan yang

biasanya menimbulkan batuk adalah rangsangan mekanik, kimia dan peradangan.

Inhalasi debu, asap dan benda asing kecil sering merupakan penyebab paling sering

dari batuk.

b) Sputum (dahak)

Orang dewasa membentuk sputum sekitar 100 ml dalam saluran napas setiap hari,

sedangkan dalam keadaan saluran napas terganggu biasanya sputum yang dihasilkan

melebihi 100 ml per hari.

c) Hemoptisis

Istilah yang digunakan untuk menyatakan batuk darah atau sputum berdarah.

d) Dispnea

Dispnea sering juga disebut dengan sesak napas, perasaan sulit bernapas dan

merupakan gejala utama penyakit kardiovaskuler.

e) Nyeri dada

Nyeri dada terjadi dari berbagai penyebab, tetapi yang paling khas dari penyakit paru-

paru adalah akibat radang pleura.1

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

2.4. Nelayan

2.4.1 Pengertian Nelayan

Nelayan menurut Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 adalah orang yang

mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Perairan yang menjadi daerah

aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. 7

Menurut Wahyuningsih (1997) yang dikutip dari Musssawir (2009) nelayan

dapat dibagi tiga jika dilihat dari sudut pemilikan modal, yaitu:

1) Nelayan juragan, Nelayan ini merupakan nelayan pemilik perahu dan lat

penangkap ikan yang mampu mengubah para pelayan pekerja sebagai pembantu

dalam usahanya menangkap ikan di laut. Nelayan jurgan ada tiga macam yaitu

nelayan juragan laut, nelayan juragan darat yang mengendalikan usahanya dari

daratan, dan orang yang memiliki perahu, alat penangkap ikan dan uang tetapi bukan

nelayan asli, yang disebut tauke (toke) atau cakong.

2) Nelayan pekerja, Yaitu nelayan yang tidak memiliki alat produksi dan

modal, tetapi memiliki tenaga yang dijual kepada nelayan juragan untuk membantu

usaha penangkapan ikan di laut.

3) Nelayan pemilik, Merupakan nelayan yang kurang mampu, nelayan ini hanya

mempunyai perahu kecil untuk keperluan dirinya sendiri dan alat penangkap ikan

sederhana, karena itu disebut nelayan perorangan.19

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

Berdasarkan teknologi penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan, orientasi

pasar dan karakteristik hubungan produksi, Satria (2002) yang dikutip dari mussawir

(2009) menggolongkan nelayan ke dalam empat kelompok yaitu:

1) Peasant-fisher atau nelayan tradisional yang biasanya bersifat subsisten,

menggunakan alat tangkap yang masih tradisional seperti dayung, sampan yang tidak

bermotor dan hanya melibatkan anggota keluarganya sendiri sebagai tenaga kerja

utama.

2) Post-peason fisher, Dicirikan dengan penggunaan teknologi penangkapan

ikan yang lebih maju atau modren. Meski masih beroperasi di wilayah pesisir, tetapi

daya jelajahnya lebih luas dan memiliki surplus untuk diperdagangkan di pasar.

3) Commersial-fisher, yakni nelayan yang telah berorientasi pada peningkatan

keuntungan. Skala usahanya telah besar, yang dicirikan dengan banyaknya jumlah

tenaga kerja dengan status yang berbeda dan membutuhkan keahlian tersendiri dalam

pengoperasian kapal maupun alat tangkapannya.

4) Industrial-fisher, yang memiliki ciri-ciri : 1) diorganisasi dengan cara-cara

yang mirip debgan perusahaan agro industri di negara maju; 2) lebih padat modal; 3)

memberikan pendapatan yang lebih tinggi dari pada perikanan sederhana; dan 4)

menghasilkan produk ikan kaleng dan ikan beku yang berorientasi ekspor. Nelayan

berskala besar ini umumnya memiliki organisasi kerja yang kompleks dan benar-

benar berorientasi pada keuntungan.19

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

2.4.2 Lingkungan Kerja Nelayan

Lingkungan pesisir berkaitan erat dengan kehidupan nelayan, laut dan nelayan adalah

dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Nelayan merupakan profesi seseorang yang

begitu terkait erat dengan keberadaan laut dalam melangsungkan eksistensi

hidupnya.20

Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air di

laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti

garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak

terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.2

Hasil identifikasi dan analisa oleh Sihombing (2008) potensi bahaya lingkungan kerja

pada nelayan adalah terpapar kebisingan, getaran, iklim kerja, pencahayaan dan

proses kerja sebelum dan sesudah melaut.21

a. Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki oleh telinga kita,

karena dalam waktu panjang bunyi-bunyian tersebut dapat mengganggu ketenangan

kerja, merusak pendengaran dan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi.22

Hasil penelitian dari Martiana dan Lestari (2006) kebisingan yang timbul dari suara

motor tempel pada perahu nelayan, menyebabkan banyak nelayan menderita

gangguan pendengaran yang berupa telinga berdenging.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

b. Getaran

Getaran mekanis dapat diartikan sebagai getaran-getaran yang ditimbulkan oleh alat-

alat mekanis yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh dan dapat menimbulkan

akibat-akibat yang kurang baik untuk tubuh kita. Besarnya getaran ini ditentukan oleh

intensitas, frekuensi, getaran dan lamanya getaran itu berlangsung. Sedangkan

anggota tubuh manusia juga memiliki frekuensi alami dimana apabila frekuensi ini

beresonansi dengan frekuensi getaran akan menimbulkan gangguan-gangguan antara

lain :

a. Mempengaruhi konsentrasi kerja

b. Mempercepat datangnya kelelahan

c. Gangguan-gangguan pada anggota tubuh seperti : mata, syaraf, oto-otot, dll.22

c. Iklim Kerja

Menangkap ikan di laut ternyata membutuhkan seperangkat pengetahuan yang

berhubungan dengan sifat-jenis penangkapan, mekanisme penangkapan ikan dari

berbagai pengaruh alam lainnya, pada malam hari suhu berkisar antara 12,8 0C

sampai 30 0C dalam suhu tersebut nelayan dapat saja terserang berbagai gangguan

kesehatan.21 Menurut dr. Hrayr Attarian, Kepala tenaga medis di Fletcher Allen

Health Care, Vermont, AS, salah satu penyakit atau gangguan kesehatan yang rentan

menyerang pekerja malam adalah Infeksi gangguan sistem pernapasan, hawa dingin

angin malam bisa menyebabkan gangguan kesehatan paru-paru.3

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

d. Pencahayaan

Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat obyek secara

jelas dan cepat tanpa melakukan kesalahan. Pencahayaan yang kurang mengakibatkan

pekerja mudah lelah karena mata akan berusaha melihat dengan cara membuka lebar-

lebar. Lelahnya mata akan mengakibatkan pula kelelahan mental dan lebih jauh bisa

merusak mata.22 Berdasarkan hasil penelitian Martiana dan Lestari (2006) diketahui

bahwa 51% responden mengalami gangguan mata berupa kelainan visus dan 33%

berupa iritasi mata.

e. Proses kerja

Kasus Low back pain pada nelayan cukup tinggi mengingat cara kerja mereka yang

berat dan sikap kerja yang salah dapat menyebabkan gangguan tersebut. Dari hasil

penelitian Martiana dan Lestari (2006) diketahui bahwa 59% responden mengalami

kasus Low back pain.

2.4.3 Proses Kerja Nelayan

Nelayan mulai berangkat untuk bekerja pada pukul 12.00 dan pada pukul

16.00 nelayan berangkat dari pangkalan menuju laut dan sampai di lokasi untuk

menangkap udang sekitar pukul 18.30.

Proses kerja nelayan baru dimulai pada pukul 24.00 dan nelayan baru berhenti

menurunkan jaring apabila tangkapan yang didapatkan sudah mencapai target, yaitu

sebanyak 20 ton. Setelah tangkapan mencapai target nelayan langsung pulang ke

pangkalan dan memulai proses pembongkaran hasil tangkapan.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21820/4/Chapter II.pdf · Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem

2.5 Kerangka Konsep

Keterangan:

Bagan di atas menjelaskan bahwa gejala gangguan pernapasan diteliti

berdasarkan karakteristik nelayan (umur, masa kerja, riwayat pekerjaan) dan

kebiasaan merokok.

Karakteristik Nelayan

• Umur • Masa Kerja • Riwayat pekerjaan

Gejala

Gangguan

P

Kebiasaan Merokok

Universitas Sumatera Utara