bab ii tinjauan pustaka 2.1 perpustakaan perguruan tinggi ii.pdf · 3. fungsi rekreasi yaitu...

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Pengertian perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi, Akademi atau Sekolah Tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya itu, Perpustakaan Perguruan Tinggi, memilih, mengolah, mengoleksi, merawat, koleksi yang dimiliki kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Menurut Sulistyo, Basuki (1991), Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual. Sedangkan menurut Soejono Trimo dalam Prastowo (2012 : 302), bahwa gedung perpustakaan atau ruang perpustakaan sedikitnya memberikan lima persen dalam berhasil atau tidaknya pemberian jasa-jasa perpustakaan kepada masyarakat. Siregar (2008), mengatakan bahwa untuk menghasilkan gedung

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pengertian perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang

berada di lingkungan Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi, Akademi atau

Sekolah Tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari

suatu Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi didirikan

untuk menunjang pencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam

melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan

Pengabdian Masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya itu, Perpustakaan

Perguruan Tinggi, memilih, mengolah, mengoleksi, merawat, koleksi yang

dimiliki kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis

pada umumnya.

Menurut Sulistyo, Basuki (1991), Perpustakaan adalah sebuah ruangan

atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang

biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan

untuk dijual.

Sedangkan menurut Soejono Trimo dalam Prastowo (2012 : 302), bahwa

gedung perpustakaan atau ruang perpustakaan sedikitnya memberikan lima persen

dalam berhasil atau tidaknya pemberian jasa-jasa perpustakaan kepada

masyarakat. Siregar (2008), mengatakan bahwa untuk menghasilkan gedung

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

perpustakaan yang dapat menjadi tempat kerja yang efisien, nyaman dan

menyenangkan bagi staf perpustakaan dan pengunjung, maka gedung atau

ruangan perpustakaan haruslah direncanakan secara baik agar dapat menampung

segala kegiatan dalam pelaksanaan fungsi perpustakaan sesuai dengan jenis

layanannya, terbuka (open access) atau tertutup (closed access).

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan

misinya, Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki tujuan, menurut Sulistyo-

Basuki (1993: 52) tujuan perguruan tinggi antara lain:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya

staf pengajar dan mahasiswa

2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis,

artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca

sarjana dan pengajar.

3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis

pemakai.

Berdasarkan pendapat diatas terdapat 4 (empat) tujuan Perpustakaan

Perguruan Tinggi yaitu memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan

tinggi, menyediakan bahan pustaka, menyediakan ruang belajar, dan menyediakan

jasa peminjaman yang tepat guna.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Agar tujuan perpustakaan dapat terlaksana, perpustakaan perguruan

tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi perpustakaan

perguruan tinggi menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2004 : 3) adalah

sebagai berikut :

1. Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas

akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang

mendukung pencapaian tujuan pemblajaran.

2. Fungsi Informasi Perpustakaan adalah sumber informasi yang mudah

diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif

yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas,

minat dan data inovasi pengguna perpustakaan.

4. Fungsi Interpretasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan

memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang

dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Sesuai dengan pendapat diatas, terdapat 4 (empat) fungsi fungsi

Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu fungsi Edukasi, Fungsi Informasi, Fungsi

Rekreasi, dan Fungsi Interpretasi.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

2.2 Tata Ruang Perpustakaan

Tata berarti peraturan, atau penyusunan. Sedangkan gedung atau ruangan

perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh

aktivitas sebuah perpustakaan. Segala sesuatu yang berada dalam ruangan yang

dibuat dan diatur sebagai wadah dalam suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan

adalah arti dari tata ruang. Sedangkan tata ruang perpustakaan adalah usaha untuk

mengatur dan menyusun ruangan perpustakaan dengan sedemikian rupa sehingga

dapat tercipta suasana yang indah, rapi, bersih, aman dan nyaman bagi pengguna

maupun pustakawan” (UU No. 24 Th.1992).

Bentuk tata ruang yang paling efektif adalah bentuk bujur sangkar,

karena paling mudah dalam pengaturan perabot terutama bila rak buku yang

dimiliki banyak dan lalu lintas ramai. Bentuk ini juga paling mudah dan dalam

pengaturan pencahayaan/penerangan. Merencanakan tata ruang harus didasari

dengan hubungan antar ruang yang dipandang dari segi efisiensi, alur kerja, mutu

layanan, keamanan dan pengawasan. Penempatan fasilitas atau perabotan

perpustakaan diletakkan sesuai dengan fungsi dan berdasarkan pembagian ruang

di perpustakaan diantaranya :

1. Lobi, dapat ditempatkan perabotan berupa lemari penitipan barang,

papan pengumuman, dan pameran, kursi tamu, meja dan kursi petugas.

2. Ruang Peminjaman dapat diletakan meja dan kursi sirkulasi, lemari arsip,

laci-laci kartu pengguna, jika sudah otomasi komputer, barcode reader

dan kursi petugas.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

3. Ruang Koleksi buku sebagai tempat rak buku baik dari satu sisi atau dua

sisi, tangga beroda.

4. Ruang Baca yang terdiri dari, meja kursi baca kelompok, perorangan, dan

meja kamus.

5. Ruang Administrasi yang didalmnya terdapat meja kursi petugas, lemari

arisip, meja ketik, komputer, pesawat telefon, lemari buku dan

sebagainya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tata ruang perpustakaan

adalah pengaturan dan penyusunan ruangan dengan sedemikian rupa agar

terciptanya kondisi ruangan yang kondusif.

2.2.1 Penempatan Rak Buku

Untuk menempatkan rak-rak buku dalam ruang perpustakaan,

pustakawan harus memperhatikan luas ruang, banyak furniture, letak jendela, dan

pintu serta tinggi plafon ruangan tersebut. Untuk mendapatkan hasil optimal pada

ruang yang terbatas maka harus diperhatikan furniture, pintu, dan jendela. Posisi

meja dan kursi untuk membaca bagi pengunjung diletakkan pada bagian dinding

yang terpendek, agar ruangan terlihat seimbang dan selaras. Pintu diletakkan di

sudut ruangan sehingga pandangan lebih terarah dan jelas kedalam ruangan.

Jendela diletakkan antara ruang koleksi buku dan ruang informasi (didepannya),

jendela kaca ini memisahkan ruang, memberi kesan menyatu dan pengolahan

perpustakaan lebih mudah untuk mengontrol dan mengawasi.

1. Sistem Pencahayaan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

Sistem pencahayaan menjadi salah satu unsur utama dalam

menciptakan suasana nyaman dalam ruangan. Sumber pencahayaan

dapat berasal dari sumber cahaya alami. Misalnya matahari, sinar

bulan, sinar api. Sedangkan sumber pencahayaan buatan misalnya

lampu. Sumber pencahayaan ini menimbulkan efek-efek dan memberi

pengaruh sangat luas kepada pembaca perpustakaan atau penghuni

ruangan tersebut. Menurut Suptandar (1999 : 217), terang suatu

penerangan ditentukan oleh faktor-faktor :

1. Kondisi ruangan (tertutup atau tidak)

2. Letak penempatan lampu

3. Jenis dan daya lampu

4. Jenis permukaan benda-benda dalam ruang (memantulkan atau

menyerap)

5. Warna-warna dinding (gelap atau terang)

6. Udara dalam ruang (asap rokok dan sebaginya)

7. Pola diagram dari tiap lampu

Sumber pencahayaan dari matahari biasanya melaui atap/vide, jendela,

genting kaca dan sebagainya. Cahaya dari sumber alam ini sangat baik

untuk kesehatan. Sedangkan pencahayaan buatan dalam perancangan

ruang dapat bersumber dari lampu atau permainan bidang kaca. Pada

umumnya suasana gelap dalam ruang perpustakaan kurang

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

memberikan suasana nyaman. Suasana gelap dapat memberikan

dampak sebagai berikut :

1. Rasa takut

2. Rasa tidak jelas

3. Menyeramkan

Tidak semua suasana gelap dapat menimbulkan rasa ketakutan,

tergantung faktor pengalaman dan kebiasaan. Terbatasnya cahaya

penerangan sebuah ruang memberi persepsi menyeramkan pada ruang

tersebut. Suasana gelap dan terang ini dapat menghasilkan suatu nilai

dan kesan menarik atau tidak menarik pada sebuah ruang

perpustakaan. Menurut Hakim (2004 : 174), untuk mendapatkan

cahaya terang, peletakan sumber cahaya dapat menjadi 3 bagian :

1. Sumber cahaya diatas mata manusia

2. Sumber cahaya setinggi mata manusia

3. Sumber cahaya dibawah mata manusia

Sedangkan Dilihat dari segi arah sumber cahaya, dapat pula

dikategorikan menjadi 3 bagian :

1. Arah cahaya tegak lurus kebawah

2. Arah cahaya tegak lurus

3. Arah cahaya membentuk sudut

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

Cahaya yang dipantulakan oleh lampu dari arah atas kepala akan lebih

baik untuk kegiatan membaca. Karena sinar lampu tidak menimbulkan

bayangan manusia yang jatuh ke permukaan meja ketika orang sedang

membaca.

2. Sirkulasi Udara

Tidak adanya pertukaran udara, antara udara luar dengan udara di

dalam ruangan menyebabkan ruangan terasa pengap. Sebagai

antisipasi dari kepengapan tersebut digunakannya alat pendingin udara

atau AC (Air Conditioner).

3. Ruang Baca

Ruang baca tidak sekedar dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan

fisik dan kebutuhan visual saja, melainkan disesuaikan dengan fungsi

yang mendukung ruang tersebut. Secara fisik, semua orang

membutuhkan besar ruangan tertentu untuk merasa aman dan nyaman

dalam membaca. Jumlah dan bentuk ruang ini bervariasi, tergantung

pada luas ruang perpustakaan, aktivitas dan pengguna.

Area membaca merupakan area penting karena disinilah pengguna

menghabiskan sebagian besar waktunya saat mengakses informasi di

perpustakaan.

1. Area membaca individu ditujukaan untuk pembaca serius yang

memang bertujuan untuk memplajari sesuatu atau penggunaan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

koleksi perpustkaan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Area

ini dilengkapi dengan perabot meja dan kursi yang tersusun

untuk mendukung keegiatan membaca secara individu.

2. Area membaca berkelompok memungkinkan pembaca juga

melakukan diskusi, sehingga dapat disediakan perabot meja dan

kursi untuk duduk saling berhadapan.

3. Area membaca santai disediakan untuk kegiatan membaca yang

semata-mata bertujuan untuk rekreasi dan kesenangan. Pada

dasarnya selain menggunakan meja dan kursi yang tersedia,

pengguna perpustakaan dapat membaca dimanapun dalam area

perpustakaan. Untuk itu dapat disediakan ruang-ruang kosong di

antara area koleksi yang memungkinkan pengguna membaca

dengan santai dilantai. Untuk mendukung kenyamanan dapat

disediakan sofa, karpet, serta bantal bantal atau beanbeg tempat

pengguna dapat bersantai saat membaca.

Dalam penyusunan area membaca perlu dipertimbangkan pemisah

antara area membaca individu untuk pengguna yang menginginkan

ketenangan dengan area membaca berkelompok atau area diskusi yang

cenderung untuk lebih ramai. Pada perpustakaan yang cukup besar

sebaiknya diadakan area tersendiri untuk diskusi. Untuk penataan area

koleksi dan area membaca untuk remaja, umumnya harus memberikan

suasana santai tapi serius. Sehingga area ini dapat dilengkapi dengan

bagian untuk membaca santai namun dengan penataan yang tidak

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

terkesan kekanak-kanakan, tapi juga dilengkapi area membaca serius

yang juga dibutuhkan sebagian pengunjung remaja. Area ini dapat

dilengkapi dengan warna dan display yang sesuai dengan jiwa remaja.

4. Area Multimedia/Audiovisual

Perkembangan teknologi saat ini menjadikan setiap perpustakaan

perlu menyediakan koleksi dan ruang yang memadai agar pengunjung

dapat memanfaatkan koleksi audiovisual, akses internet dan

perpustakaan digital. Pada area multimedia dapat disediakan sejumlah

komputer dan peralatan pandang dengan lain seperti tape, video/DVD

Player, dan televisi. Area ini umumnya ditempatkan dalam satu

kelompok tersendiri yang terpisah dari area lain.

Pada perpustakaan yang memiliki perlengkapan elektronik cukup

banyak maka dapat disediakan area khusus untuk tiap perlengkapan

elektronik (misalnya area komputer, area tape recorder, area tv/audio)

yang dapat diakses kapan saja oleh pengguna. Sedangkan pada

perpustakaan dengan peralatan tebatas umumnya tape, video dan TV

disimpan dan dikunci oleh petuugas perpustakaan dan hanya

digunakan pada waktu tertentu. Area multimedia/audiovisual

dilengkapi dengan perabot meja dan kursi sesuai dengan jumlah

peralatan yang tersedia.

5. Area Kerja Petugas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

Area kerja petugas merupakan area yang dilengkapi dengan perabot

dan fasilitas yang mendukung petugas melakukan kegiatannya secara

efektif dan efisien. Kegiatan petugas terdiri dari pelayanan (informasi,

sirkulasi), pengolahan koleksi perpustakaan (inventaris, katalogisasi,

klasifikasi, penyeleksian fisik dan pengaturan koleksi), pemeliharaan

koleksi (reproduksi, penjilidan kembali, laminasi atau penyampulan

koleksi serta penyiangan) serta pekerjaan pengolahan umum

(administrasi, keuangan).

Pada perpustakaan yang kecil, hanya diperlukan satu area untuk

seluruh kegiatan pelayanan, sekaligus sebagai pusat informasi

pengguna dan pusat pengawasan seluruh kegiatan perpustakaan.

Sebaiknya area pelayanan ditempatkan di dekat pintu masuk sehingga

memungkinkan petugas mengawasi keluar masuk pengguna dan

kegiatan di seluruh perpustakaan. Pada perpustakaan yang besar, perlu

disediakan area yang berkaitan dengan pelayanan pengguna (seperti

meja informasi, meja sirkulasi) yang harus mudah diakses oleh

pengguna, serta area kerja yang tidak berhubungan langsung dengan

pengguna (ruang kerja, ruang pengolahan koleksi) yang dapat

ditempatkan lebih tersembunyi.

Area pelayanan dilengkapi dengan perabot yang terdiri atas :

1. Meja dan kursi pelayanan yang digunakan petugas untuk

berinterkasi dan memberikan layanan kepada pengguna.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

2. Meja dan kursi kerja yang digunakan petugas untuk melakukan

kegiatan pekerjaan orang lain, seperti kegiatan administrasi,

pengolahan koleksi.

3. Perabot penyimpanan untuk menyimpan peralatan adminsitrasi

perpustakaan, menyimpan koleksi yang baru datang dan belum

diolah, menyimpan koleksi majalah dan koran yang akan dijilid,

menyimpan koleksi yang rusak dan perlu diperbaiki, serta

menyimpan peralatan lain untuk pengolahan koleksi (seperti

sampul buku, persediaan kantong buku, kartu buku dan label).

Sebaiknya perabot penyimpanan berupa lemari tertutup karena

umumnya barang-barang yang disimpan cendrung untuk

berantakan.

4. Perabot untuk katalog, baik berupa lemari katalog atau berupa

terminal komputer yang dapat digunakan pengunjung untuk

mencari koleksi perpustakaan. Baik lemari katalog ataupun

lemari komputer diletakkan di dekat tempat masuk perpustakaan

sehingga pengunjung yang baru masuk ruang perpustakaan

dapat segera mengakses katalog perpustakaan.

5. Area Penunjang

Untuk mendukung kelancaran kegiatan, khususnya pada

perpustakaan yang cukup besar perlu disediakan berbagai area

penunjang, seperti WC dan gudang.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

6. Area koleksi

Dalam penataan ruang untuk sistem layanan terbuka, koleksi

perpustakaan dapat dikelompokkan tersendiri terpisah dari area

membaca, ataupun terintegrasi dengan area membaca. Bila

koleksi perpustakaan ditempatkan menyebar diantara area

membaca, perlu diperhatikan penempatan perabot agar sirkulasi

pengguna yang memilih dan mengambil koleksi tidak

mengganggu pengguna yang sedang membaca. Area koleksi

cetak juga dapat dikelompokkan menjadi area koleksi buku yang

dapat dipinjam, area referensi yang tidak dapat dipinjam, area

majalah dan area koleksi referensi dalam bentuk lain. Selain itu

perlu adanya kejelasan antara koleksi yang ditunjukan untuk

anak-anak, remaja, dan dewasa.

Area koleksi dilengkapi dengan perabot yang memadai untuk

menempatkan koleksi perpustakaan yang memiliki beragam

bentuk. Rak buku umumnya digunakan untuk menempatkan

koleksi cetak berupa buku. Rak buku diletakkan berjajar diruang

perpustakaan. Penyusunan rak harus mempertimbangkan

klasifikasi koleksi, sehingga memudahkan pengguna untuk

mencari koleksi yang dibutuhkannya. Selain itu harus terpenuhi

jarak minimum 1 meter antara rak yang berhadapan untuk

memudahkan lalu lalang pengguna dalam mencari koleksi

perpustakaan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

Rak display digunakan untuk menempatkan sebagian buku-buku

agar lebih terlihat oleh pengunjung, misalnya buku-buku baru,

buku-buku pilihan bulan ini, atau buku-buku dengan tema

tertentu yang sedang di promosikan perpustakaan. Demikian

pula koleksi majalah terbaru unumnya diletakkan pada rak

display. Perabot yang lain yang sering digunakan untuk

menempatkan koleksi anatara lain adalah kotak/box untuk buku

anak-anak, buku berukuran khusus dan peta, carousel untuk

berkas-berkas lepas seperti brosur dan pamflet, serta lemari

untuk menyimpan koleksi khusus seperti buku langka dan

koleksi audio visual.

2.3 Gedung (tempat) atau ruangan

Gedung perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam

penyelenggaraan perpustakaan. Dalam gedung itulah segala aktivitas dari program

perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Pembangunan gedung perpustakaan

perlu memperhatikan faktor-faktor fungsional dari kegiatan perpustakaan.

Memang secara umum gedung perpustakaan dengan gedung lainnya, yang

membedakan adalah gedung perpustakaan adalah sarana yang berfungsi sebagai

fasilitas layanan, untuk itu maka gedung perpustakaan harus memperhatikan

kemudahan arus pergerakan manusia sebagai pemustaka (user) perpustakaan.

Menurut Darmono (2001 : 191-192) Dalam pembuatannya, perancangan gedung

ini harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

1. Perkembangan perpustakaan yang cepat menuntut pemikiran yang cermat

atas daya tampung dan kemungkinan perluasan gedung perpustakan

untuk masa kini maupun apa yang diproyeksikan dimasa depan. Bahan

pustaka yang sudah dibeli dan diputuskan untuk menjadi koleksi

perpustakaan perlu di pelihara terus sampai ada keputusan untuk

dikeluarkan kembali. Masa pakai koleksi perpustakaan di Indonesia, pada

umumnya sangat panjang, bahkan tidak jarang perpustakaan memutuskan

untuk tetap memelihara dan merawat bahan pustaka menjadi koleksi

perpustakaan meski usianya sudah puluhan atau ratusan tahun.

2. Untuk membuat suatu gedung perpustakaan diperlukan pengetahuan

yang cukup tentang segala aspek yang merupakan ciri khas gedung

perpustakaan yang bersangkutan, baik aktivitas yang harus dijalankan

maupun segi-segi teknologi yang telah masuk dalam dunia perpustakaan.

3. Gedung/ Luasan ruang

Jumlah Mahasiswa Luas Ruangan (m2)

>1.000 200

1.000 – 2.500 500

2.501 – 5.000 1000

5.001 – 7.500 1.500

7.501 – 10.000 2.000

10.001 – 20.000 4.000

4. Ruang

Komposisi Ruang perpustakaan meliputi :

1. Area koleksi 45%

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

2. Area membaca 25%

3. Area pengolahan atau sirkulasi 10%

4. Area lain/toilet, gudang, lobi 20%

2.3.1 Fasilitas Dan Perlengkapan Perpustakaan

Fasilitas perpustakaan adalah perlengkapan fisik yang diperlukan di

dalam ruang perpustakaan untuk menunjang fungsi perpustakaan seperti berbagai

meja-kursi kerja dan layanan, berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta

buku, dan lain-lain. Sedangkan perlengkapan adalah perangkat atau benda yang

digunakan sebagai daya dukung pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti

mesin fotokopi, komputer, LCD proyektor, VCD player, pesawat telepon,

pengaman bahan pustaka, mesin potong, dan lain-lain (Buku Pedoman

Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004). Sementara itu, Sulistyo-Basuki (1992)

mengatakan bahwa:

“perabot perpustakaan (furniture) merupakan perlengkapan dan fasilitas

yang berada di setiap unit jasa informasi di perpustakaan, dan istilah

tersebut disebut dengan premis, yaitu lokasi atau tempat unit informasi

berkedudukan.Unit informasi di perpustakaan terdiri dari ruang umum,

ruang kerja, dan ruang simpan (bukan berarti gudang).”

Dalam pengaturan ke tiga unit informasi tersebut harus memperhatikan

ruang gerak antara unit yang satu dengan yang lain sehingga para staf lebih

leluasa berkomunikasi. Secara detail beberapa perlengkapan perpustakaan terdiri

dari:

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

1 Perlengkapan simpan, digunakan untuk menyimpan dokumen/koleksi

dan kartu (anggota dan katalog) perpustakaan.

2 Peralatan simpan dan temu kembali informasi, merupakan perlengkapan

untuk olah data elektronis, gawai semi mekanis, dan sistem mikrobentuk.

3 Peralatan dokumen audio-visual, yang terdiri dari meja pengamat

(viewing tables), pemirsa (viewers), proyektor slide dan film dari

berbagai ukuran, video recorders, tape-recorders, dan record player.

4 Perlengkapan telekomunikasi, terdiri dari telepon (witchboards) eksternal

dan internal, mesin penjawab telepon otomatis, faksimile, teleprinter, dan

peralata lain seperti sistem transmisi data, internet, televisi, dan satelit

komunikasi.

5 Peralatan reprografi, digunakan untuk reproduksi dokumen seperti mesin

fotokopi, printer, scan, dan alat mikrokopi. Perabot dan perlengkapan di

atas ditujukan untuk memudahkan petugas dan pemakai dalam hal akses

dan pemanfaatan layanan informasi perpustakaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulakan bahwa fasilitas

dan perlengkapan perpustakaan adalah segala hal yang diperlukan untuk

menunjang segala aktivitas yang dilaksanakan dalam perpustakaan.

2.3.2 Perancangan Ruang Perpustakaan

Perancangan gedung dan ruang perpustakaan yang baik akan

menghasilkan tempat kerja yang efisien, nyaman, dan menyenangkan bagi staf

perpustakaan dan pemustaka. Siregar (2008), mengatakan bahwa untuk

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

menghasilkan gedung perpustakaan yang dapat menjadi tempat kerja yang efisien,

nyaman dan menyenangkan bagi staf perpustakaan dan pengunjung, maka gedung

atau ruangan perpustakaan haruslah direncanakan secara baik agar dapat

menampung segala kegiatan dalam pelaksanaan fungsi perpustakaan sesuai

dengan jenis layanannya, terbuka (open access) atau tertutup (closed access).

Apabila perpustakaan menganut sistem tertutup, maka alokasinya adalah 45%

untuk koleksi, 25% untuk pengguna, 20% untuk staf, dan 10% untuk keperluan

lain. Apabila sistem terbuka, maka alokasinya diatur dengan pembagian 70%

untuk koleksi dan pengguna, 20% untuk staf, dan 10% untuk keperluan lain

(Depdikbud, 1994).

Selain itu, dalam merancang ruang perpustakaan perlu diperhatikan dalam

penataan ruang baca, ruang koleksi, dan ruang sirkulasi yang dapat dipilih dengan

sistem tata sekat, tata parak, dan tata baur (Lasa, 2005).

1 Sistem Tata Sekat yaitu cara pengaturan ruangan perpustakaan yang

menempatkan koleksi terpisah dari ruang baca pengunjung. Sistem ini,

tidak memperkanan pengunjung untuk masuk ke ruang koleksi dan

petugaslah yang akan melayaninya.

2 Sistem Tata Parak yaitu sistem pengaturan ruangan yang menempatkan

koleksi terpisah dari ruang baca. Sistem ini, memungkinkan pengunjung

untuk mengambil koleksi sendiri, kemudian dicatat dan dibaca di ruang

lain.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

3 Sistem Tata Baur yaitu suatu cara penempatan koleksi yang dicampur

dengan ruang baca agar pembaca lebih mudah mengambil dan

mengembalikan koleksi sendiri.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan penggunaan Sistem Tata Sekat,

Tata Parak, dan Tata Baur tentunya sangat penting dalam penataan tata ruang.

Penatan perpustakaan akan lebih baik lagi jika memperhitungkan sistem tersebut

sebagai acuan didalamnya.

2.3.3 Aspek penataan ruangan

Agar menghasilkan penataan ruangan perpustakaan yang optimal serta

dapat menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa

menurut Suwarno (2011 : 45), sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan hal-

hal sebagai berikut;

1 Aspek Fungsional

Artinya penataan ruangan harus mampu mendukung kinerja perpustakaan

secara keseluruhan baik dari petugas maupun pemustaka. Penataan yang

fungsional dapat tercipta jika antar ruangan mempunyai hubungan yang

fungsional dan arus barang (bahan pustaka) dan peralatan lainnya serta

arus dan pergerakan pemustaka agar dapat mengalir dengan lancar. Antar

ruangan saling mendukung sehingga betul-betul tercipta fungsi penataan

ruangan secara optimal

2 Aspek Psikologis Pemustaka

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

Artinya penataan ruangan bisa mempengaruhi aspek psikologis

pemustaka. Dilihat dari aspek ini tujuan penataan ruangan adalah agas

pemustaka bisa nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan, dan merasa

tenang. Kondisi ini dapat diciptakan melalui penataan ruangan yang

harmonis dan serasi, termasuk dalam hal penataan perabot perpustakaan.

Pilihan warna dinding juga dapat mempengaruhi rasa tenang. Karena

perpustakaan memerlukan suasana yang tenang,maka pilihan warna dasar

ruangan hendaknya tidak terlalu tajam dan mencolok. Warna netral

sangat menunjang suasana tenang di perpustakaan.

3 Aspek Estetika

Keindahan penataan ruangan salah satunya melalui penataan ruang dan

perabot yang digunakan. Penataan ruangan yang serasi,bersih dan tenang

bisa mempengaruhi kenyamanan pemustaka untuk berlama-lama berada

di perpustakaan.

Sesuai dengan pemaparan diatas aspek penataan ruangan terdiri dari

Aspek Fungsional, Aspek Psikologis Pemustaka, dan dan Aspek Estetika untuk

kenyamanan ruangan perpustakaan.

2.3.4 Asas-Asas Tata Ruang Perpustakaan

Lasa (2007) mengatakan bahwa perlu memperhatikan azas-azas tata

ruang Dalam menyusun konsep tata ruang perpustakaan yaitu;

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

1. Asas Jarak, yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses

penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak paling pendek.

2. Asas Rangkaian Kerja, yaitu suatu tata ruang yang menempatkan tenaga

dan alat-alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan

penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan.

3. Asas Pemanfaatan, yaitu tata susunan ruang yang memanfaatkan

ruangan sepenuhnya.

Dari penjelasan diatas, penulis dapat simpulkan terdapat beberapa asas

dalam penataan ruangan yaitu asas jarak, asas rangkaian kerja, dan asas

pemanfaatan yang digunakan.

2.3.5 Syarat-syarat penataan ruangan perpustakan

Menurut (Sulistyo-Basuki, 1992) mengatakan bahwa syarat-syarat dalam

penataan ruangan perpustakaan sebagai berikut :

1. Berkualitas tinggi, artinya tetap berjalan baik dalam waktu lama.

2. Mudah dipasang dan dirawat. Dibuat oleh produsen lokal atau

perwakilan setempat, tujuannya agar mampu memberikan jasa purna jual

yang memuaskan.

3. Jasa purna jual ini meliputi perawatan mesin, perbaikan dan pasokan

suku cadang, serta pelatihan bagi staf.

4. Sesuai dengan spesifikasi dan tandar perabot perpustakaan, agar terkesan

“luwes” bagi pemakai perpustakaan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi II.pdf · 3. Fungsi Rekreasi yaitu perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan

5. Penampilan, kenyamanan, dan variasi perlengkapan harus

memperhatikan aspek kekekaran, ketahanan, kepraktisan, dan keamanan.

Kesimpulan yang dapat penulis tangkap dari pemaparan tentang syarat

penataan ruangan perpustakaan terdiri dari berkualitas tinggi, mudah dipasang dan

dirawat, jasa purna jual, sesuai dengan standar dan spesifikasi serta penapilan,

kenyamanan harus kuat, praktis, dan aman.