bab ii cr ge baru

22
BAB II ANALISA KASUS Gastr oenter itis akut atau diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali  perhari, disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang  berlangsung kurang dari satu minggu. Diagnosa kerja pada pasien ini adalah gastroenteritis a kut tanpa dehidrasi yang disebabkan oleh bakteri. Berdas arkan anamnesa dan pemeriksa an fisik di dapatkan umur pender ita 1 tahun 10 bulan mengal ami BAB cair lebih dari kali! hari yang disertai muntah berupa cairan ber"arna putih dan cairan muntah ber"a rna kuning pada keesokan harinya. #ada pemeriksa an fisik didapatkan keadaaan umum tampak sakit sedang, denyut nadi cepat $1% kali!menit& dan suhu tubuh 3',( o ). Dari hal yang di uraikan di atas sesuai dengan derajat dehidrasi menurut *+, maka kasus ini termasuk dalam kategori diare akut tanpa dehidrasi. Belum dilakukan pemeriksaan penunjang pada penderita. -amun, pemeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada semua penderita dengan diare meskipun pemeriksaan laboratorium ti dak dilakuka n. #emeri ksa an mik ros kopik tin ja untuk menca ri adanya lekosit dapa t memberikan informasi tentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan mukosa. ekosit dalam tinja diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa kolon. /erapi cairan yang diberikan pasien ini dengan menggunakan asering. Asering merupakan cairan resusitasi yang berfungsi untuk menggantikan kehilangan cairan akut. Asering mengandung -a 130 m2!l,   ( m2!l, )l 4 105 m2!l, )a %  3 m2!l, acetate %6 me2!l, anhydrous de7trosa 0 g!l. #ada kasus ini dengan berat badan pasien 5 kg sehingga kebutuhan cairan!hari 8 $5 kg 7 100 ml!kgBB& 9 500 ml!hari. Didapatkan demam dengan suhu 3',( o ), kebutuhan cairan meningkat 10 : setiap 1 o ) kenaikan suhu sehingga tambahan cairan yang dibutuhkan9 $500 $(:7500&& 9 53; ml!hari.

Upload: chenso

Post on 05-Jul-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 1/22

BAB II

ANALISA KASUS

Gastroenteritis akut atau diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali

 perhari, disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang

 berlangsung kurang dari satu minggu. Diagnosa kerja pada pasien ini adalah gastroenteritis akut

tanpa dehidrasi yang disebabkan oleh bakteri.

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik di dapatkan umur penderita 1 tahun 10 bulan

mengalami BAB cair lebih dari kali!hari yang disertai muntah berupa cairan ber"arna putih

dan cairan muntah ber"arna kuning pada keesokan harinya. #ada pemeriksaan fisik didapatkan

keadaaan umum tampak sakit sedang, denyut nadi cepat $1% kali!menit& dan suhu tubuh 3',(o).

Dari hal yang di uraikan di atas sesuai dengan derajat dehidrasi menurut *+, maka kasus ini

termasuk dalam kategori diare akut tanpa dehidrasi.

Belum dilakukan pemeriksaan penunjang pada penderita. -amun, pemeriksaan makroskopik 

tinja perlu dilakukan pada semua penderita dengan diare meskipun pemeriksaan laboratorium

tidak dilakukan. #emeriksaan mikroskopik tinja untuk mencari adanya lekosit dapatmemberikan informasi tentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan

mukosa. ekosit dalam tinja diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa

kolon.

/erapi cairan yang diberikan pasien ini dengan menggunakan asering. Asering merupakan cairan

resusitasi yang berfungsi untuk menggantikan kehilangan cairan akut. Asering mengandung -a

130 m2!l,   ( m2!l, )l4 105 m2!l, )a% 3 m2!l, acetate %6 me2!l, anhydrous de7trosa 0 g!l.

#ada kasus ini dengan berat badan pasien 5 kg sehingga kebutuhan cairan!hari 8

$5 kg 7 100 ml!kgBB& 9 500 ml!hari.

Didapatkan demam dengan suhu 3',(o ), kebutuhan cairan meningkat 10 : setiap 1o) kenaikan

suhu sehingga tambahan cairan yang dibutuhkan9

$500 $(:7500&& 9 53; ml!hari.

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 2/22

/etesan per menit $mikro& 9 53; 7 $tetes!menit& 9 tetes

%( $jam& 7 ;0 $detik&

#ada kasus ini diberikan 1 tetes!menit $makro& jumlah pemberian tetesan tidak sesuai dengan

kebutuhan cairan perhari.

#ada kasus diare akut tanpa dehidrasi diberikan tambahan cairan lebih banyak dari biasanya.

#emberian A<= dilakukakan lebih sering dan lebih lama serta beri oralit sampai diare berhenti,

 bila muntah, tunggu 10 menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit pada umur > 1 tahun diberi

1004%00 ml setiap kali BAB. ?inc sulfat diberikan pada usia > ; bulan 9 1 tablet!hari yang

dilarutkan sehingga dalam terapi yang diberikan pada kasus ini sudah sesuai yaitu @inc sulfat 1 7

1 sendok takar.

/erapi yang diberikan pada pasien untuk mengatasi demam sudah sesuai, yakni dengan

 pemberian paracetamol, dimana paracetamol diberikan selama pasien mengalami demam yaitu

dengan dosis 1041mg!kgBB!kali dapat diulang (4; jam. Dengan BB 5 kg maka paracetamol

yang dapat diberikan 10mg 7 5 kg 9 50 mg!kali pemberian. #ada pasien ini diberikan

 paracetamol 3 7 1 cth  1%0 mg 9 1 cth. #ada kasus ini diberikan 1%0 7 3 9 3;0 mg. =ndikasi

dan dosis paracetamol pada kasus ini sudah sesuai.

#ada penderita diare akut ini disebabkan karena rotairus dengan gejala muntah, demam, BAB

cair tanpa lendir, sebaiknya tidak diberikan ampicilin. #emberian terapi antibiotik ampicilin

371cth pada kasus ini dapat menyebabkan peningkatan resistensi antibiotik.

<elain dengan pengobatan medikamentosa diperlukan edukasi pada ibu seperti kembali segera

 jika demam, tinja berdarah,berulang, makan atau minum sedikit dan perhatikan sanitasi rumah.

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 3/22

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. DIARE AKUT

1. Definisi

Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari,

disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah

yang berlangsung kurang dari satu minggu. #ada bayi yang minum A<= sering

frekuensi buang air besarnya lebih dari 3 ( kali per hari, keadaan ini tidak dapat

disebut diare, tetapi masih bersifat fisiologis atau normal. <elama berat badan bayi

meningkat normal, hal tersebut tidak tergolong diare, tetapi merupakan intoleransilaktosa sementara akibat belum sempurnanya perkembangan saluran cerna. Cntuk 

 bayi yang minum A<= secara eksklusif definisi diare yang praktis adalah

meningkatnya frekuensi buang air besar atau konsistensinya menjadi cair yang

menurut ibunya abnormal atau tidak seperti biasanya. adang4kadang pada seorang

anak buang air besar

kurang dari 3 kali perhari, tetapi konsistensinya cair, keadaan ini sudah dapat disebut

diare.;,',6

2. Faktor Risiko

)ara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal oral yaitu melalui

makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung

tangan dengan penderita atau barang4barang yang telah tercemar tinja penderita atau

tidak langsung melalui lalat. $ melalui ( 9 finger, flies, fluid, field&.10,11,1%

aktor resiko yang dapat meningkatkan penularan enteropatogen antara lain 8 tidak 

memberikan A<= secara penuh untuk ( ; bulan pertama kehidupan bayi, tidak 

memadainya penyediaan air bersih, pencemaran air oleh tinja, kurangnya sarana

kebersihan $E)&, kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk, penyiapan dan

 penyimpanan makanan yang tidak higienis dan cara penyapihan yang tidak baik.

<elain hal4hal tersebut, beberapa faktor pada penderita dapat meningkatkan

kecenderungan untuk dijangkiti diare antara lain 8 gi@i buruk, imunodefisiensi,

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 4/22

 berkurangnya keasaman lambung, menurunnya motilitas usus, menderita campak 

dalam ( minggu terakhir dan faktor genetik.6,11,13 

a. aktor umur

<ebagian besar episode diare terjadi pada % tahun pertama kehidupan. =nsidensi

tertinggi terjadi pada kelompok umur ; 11 bulan pada saat diberikan makanan

 pendamping A<=. #ola ini menggambarkan kombinasi efek penurunan kadar 

antibodi ibu, kurangnya kekebalan aktif bayi, pengenalan makanan yang mungkin

terkontaminasi bakteri tinja dan kontak langsung dengan tinja manusia atau

 binatang pada saat bayi mulai merangkak. ebanyakan enteropatogen

merangsang paling tidak sebagian kekebalan mela"an infeksi atau penyakit yang

 berulang, yang membantu menjelaskan menurunnya insiden penyakit pada anak 

yang lebih besar dan pada orang de"asa.1,(,1(

 

 b. =nfeksi asimtomatik<ebagian besar infeksi usus bersifat asimtomatik dan proporsi asimtomatik ini

meningkat setelah umur % tahun dikarenakan pembentukan imunitas aktif. #ada

infeksi asimtomatik yang mungkin berlangsung beberapa hari atau minggu, tinja

 penderita mengandung irus, bakteri atau kista proto@oa yang infeksius. rang

dengan infeksi asimtomatik berperan penting dalam penyebaran banyak 

enteropatogen terutama bila mereka tidak menyadari adanya infeksi, tidak 

menjaga kebersihan dan berpindah4pindah dari satu tempat ke tempat yang

lain.',1(,1 

c. aktor musimFariasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak geografis. Didaerah sub

tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas, sedangkan

diare karena irus terutama rotairus puncaknya terjadi pada musim dingin.

Didaerah tropik $termasuk =ndonesia&, diare yang disebabkan oleh rotairus dapat

terjadi sepanjang tahun dengan peningkatan sepanjang musim kemarau,

sedangkan diare karena bakteri cenderung meningkat pada musim hujan.3,1(,1; 

d. pidemi dan pandemi

Fibrio cholera 0.1 dan <higella dysentriae 1 dapat menyebabkan epidemi dan

 pandemi yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan kematian pada

semua golongan usia. <ejak tahun 15;1, kolera yang disebabkan oleh F. )holera

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 5/22

0.1 biotipe ltor telah menyebar ke negara4negara di Afrika, Amerika atin, Asia,

/imur /engah dan di beberapa daerah di Amerika Ctara dan ropa. Dalam kurun

"aktu yang sama <higella dysentriae tipe 1 menjadi penyebab "abah yang besar 

di Amerika /engah dan terakhir di Afrika /engah dan Asia <elatan. #ada akhir 

tahun 155%, di kenal strain baru Fibrio cholera 0135 yang menyebabkan epidemi

di Asia dan lebih dari 11 negara mengalami "abah.%,1(,1' 

3. Etioloi

#ada saat ini, dengan kemajuan di bidang teknik laboratorium kuman4kuman patogen

telah dapat diidentifikasikan dari penderita diare sekitar 60 : pada kasus yang datang

disarana kesehatan dan sekitar 0 : kasus ringan di masyarakat. #ada saat ini telah

dapat diidentifikasi tidak kurang dari % jenis mikroorganisme yang dapat

menyebabkan diare pada anak dan bayi. #enyebab infeksi utama timbulnya diare

umumnya adalah golongan irus, bakteri dan parasit. Dua tipe dasar dari diare akut

oleh karena infeksi adalah non inflammatory dan inflammatory.1,%,6 

nteropatogen menimbulkan non inflammatory diare melalui produksi enterotoksin

oleh bakteri, destruksi sel permukaan illi oleh irus, perlekatan oleh parasit,

 perlekatan dan ! atau translokasi dari bakteri. <ebaliknya inflammatory diare

 biasanya disebabkan oleh bakteri yang menginasi usus secara langsung atau

memproduksi sitotoksin.3,(,16 

Beberapa penyebab diare akut yang dapat menyebabkan diare pada manusia adalah

sebagai berikut 8

Golongan Bakteri 8

1. Aeromonas 6. <almonella%. Bacillus cereus 5. <higella

3. )ampylobacter jejuni 10. <taphylococcus aureus

(. )lostridium perfringens 11. Fibrio cholera

. )lostridium defficile 1%. Fibrio parahaemolyticus;. scherichia coli 13. ersinia enterocolitica

'. #lesiomonas shigeloides

Golongan Firus 81. Astroirus . Hotairus

%. )alciirus $-oroirus, <apoirus& ;. -or"alk irus

3. nteric adenoirus '. +erpes simple7 irus I(. )oronairus 6. )ytomegaloirus I

Golongan #arasit 8

1. Balantidium coli . Giardia lamblia

%. Blastocystis homonis ;. =sospora belli

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 6/22

3. )ryptosporidium parum '. <trongyloides stercoralis

(. ntamoeba histolytica 6. /richuris trichiura

<umber 9 -elson /e7tbook of #ediatric3

I umumnya berhubungan dengan diare hanya pada penderita imunocompromised

!. Patoenesis#atogenesis terjadinya diare yang disebabkan irus yaitu irus yang menyebabkan

diare pada manusia secara selektif menginfeksi dan menghancurkan sel4sel ujung4

ujung illus pada usus halus. Biopsi usus halus menunjukkan berbagai tingkat

 penumpulan illus dan infiltrasi sel bundar pada lamina propria. #erubahan4

 perubahan patologis yang diamati tidak berkorelasi dengan keparahan gejala4gejala

klinis dan biasanya sembuh sebelum penyembuhan diare. Eukosa lambung tidak 

terkena "alaupun biasanya digunakan istilah JgastroenteritisK, "alaupun

 pengosongan lambung tertunda telah didokumentasi selama infeksi irus -or"alk.

Firus akan menginfeksi lapisan epithelium di usus halus dan menyerang illus di usus

halus. +al ini menyebabkan fungsi absorbsi usus halus terganggu. <el4sel epitel usus

halus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru, berbentuk kuboid yang belum

matang sehingga fungsinya belum baik. Fillus mengalami atrofi dan tidak dapat

mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik. <elanjutnya, cairan dan makanan

yang tidak terserap!tercerna akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan

terjadi hiperperistaltik usus sehingga cairan beserta makanan yang tidak terserap

terdorong keluar usus melalui anus, menimbulkan diare osmotik dari penyerapan air 

dan nutrien yang tidak sempurna. #ada usus halus, enterosit illus sebelah atas adalah

sel4sel yang terdiferensiasi, yang mempunyai fungsi pencernaan seperti hidrolisis

disakharida dan fungsi penyerapan seperti transport air dan elektrolit melalui

 pengangkut bersama $kotransporter& glukosa dan asam amino. nterosit kripta

merupakan sel yang tidak terdiferensiasi, yang tidak mempunyai en@im hidrofilik tepi

 bersilia dan merupakan pensekresi $sekretor& air dan elektrolit. Dengan demikian

infeksi irus selektif sel4sel ujung illus usus menyebabkan $1& ketidakseimbangan

rasio penyerapan cairan usus terhadap sekresi, dan $%& malabsorbsi karbohidrat

kompleks, terutama laktosa.

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 7/22

#ada hospes normal, infeksi ekstra4intestinal sangat jarang, "alaupun penderita

terganggu imun dapat mengalami keterlibatan hati dan ginjal. enaikan kerentanan

 bayi $dibanding dengan anak yang lebih tua dan orang de"asa& sampai morbiditas

 berat dan mortalitas gastroenteritis irus dapat berkaitan dengan sejumlah faktor 

termasuk penurunan fungsi cadangan usus, tidak ada imunitas spesifik, dan

 penurunan mekanisme pertahanan hospes nonspesifik seperti asam lambung dan

mukus. nteritis irus sangat memperbesar permeabilitas usus terhadap

makromolekul lumen dan telah dirumuskan menaikkan risiko alergi makanan.;,6,10,13 

Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan dengan

 pengaturan transpor ion dalam sel4sel usus cAE#,cGE#, dan )a dependen.

#atogenesis terjadinya diare oleh salmonella, shigella, coli agak berbeda dengan

 patogenesis diare oleh irus, tetapi prinsipnya hampir sama. Bedanya bakteri ini dapat

menembus $inasi& sel mukosa usus halus sehingga depat menyebakan reaksi

sistemik./oksin shigella juga dapat masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga

menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan adanya darah

dalam tinja yang disebut disentri.', 10, 1% 

". #ekanis$e Diare

<ecara umum diare disebabkan % hal yaitu gangguan pada proses absorbsi atau

sekresi. /erdapat beberapa pembagian diare8

a. #embagian diare menurut etiologi

 b. #embagian diare menurut mekanismenya yaitu gangguan

- Absorbsi

- Gangguan sekresi.

c. #embagian diare menurut lamanya diare

-Diare akut yang berlangsung kurang dari 1( hari.

- Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1( hari dengan etiologi non4infeksi.

- Diare persisten yang berlangsung lebih dari 1( hari dengan etiologi infeksi.

ejadian diare secara umum terjadi dari satu atau beberapa mekanisme yang saling

tumpang tindih. Eenurut mekanisme diare maka dikenal8

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 8/22

Diare akibat gangguan absorpsi yaitu olume cairan yang berada di kolon lebih besar 

daripada kapasitas absorpsi. Disini diare dapat terjadi akibat kelainan di usus halus,

mengakibatkan absorpsi menurun atau sekresi yang bertambah. Apabila fungsi usus

halus normal, diare dapat terjadi akibat absorpsi di kolon menurun atau sekresi di

kolon meningkat. Diare dapat juga dikaitkan dengan gangguan motilitas, inflamasi

dan imunologi.

Gangguan absorpsi atau diare osmotik.

<ecara umum terjadi penurunan fungsi absorpsi oleh berbagai sebab seperti celiac

sprue, atau karena8

1. mengkonsumsi magnesium hidroksida

%. defisiensi sukrase4isomaltase adanya laktase defisien pada anak yang lebih besar

3. adanya bahan yang tidak diserap, menyebabkan bahan intraluminal pada usus

halus bagian proksimal tersebut bersifat hipertonis dan menyebabkan

hiperosmolaritas.

Akibat perbedaan tekanan osmose antara lumen usus dan darah maka pada

segmen usus jejenum yang bersifat permeabel, air akan mengalir ke arah lumen

 jejenum, sehingga air akan banyak terkumpul air dalam lumen usus. -a akan

mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan terkumpul cairan

intraluminal yang besar dengan kadar -a yang normal. <ebagian kecil cairan ini

akan diabsorpsi kembali, akan tetapi lainnya akan tetap tinggal di lumen oleh

karena ada bahan yang tidak dapat diserap seperti Eg, glukose, sukrose,laktose,

maltose di segmen illeum dan melebihi kemampuan absorpsi kolon, sehingga

terjadi diare. Bahan4bahan seperti karbohidrat dari jus buah, atau bahan yang

mengandung sorbitol dalam jumlah berlebihan, akan memberikan dampak yang

sama.

Ealabsoprsi umum.

eadaan seperti short bo"el syndrom, celiac, protein, peptida, tepung, asam amino

dan monosakarida mempunyai peran pada gerakan osmotik pada lumen usus.

erusakan sel $yang secara normal akan menyerap -a dan air& dapat disebabkan

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 9/22

irus atau kuman, seperti <almonella, <higella atau )ampylobacter. <el tersebut

 juga dapat rusak karena inflammatory bo"el disease idiopatik, akibat toksin atau

obat4obat tertentu. Gambaran karakteristik penyakit yang menyebabkan malabsorbsi

usus halus adalah atropi illi. ebih lanjut, mikororganisme tertentu $bakteri tumbuh

lampau, giardiasis, dan enteroadheren . coli& menyebabkan malabsorbsi nutrien

dengan merubah faal membran brush border tanpa merusak susunan anatomi mukosa.

Ealdigesti protein lengkap, karbohidrat, dan trigliserid diakibatkan insuficiensi

eksokrin pankreas menyebabkan malabsorbsi yang signifikan dan mengakibatkan

diare osmotik. Gangguan atau kegagalan ekskresi pankreas menyebabkan kegagalan

 pemecahan kompleks protein, karbohidrat, trigliserid, selanjutnya menyebabkan

maldigesti, malabsorpsi dan akhirnya menyebabkan diare osmotik. <teatorrhe berbeda

dengan malabsorpsi protein dan karbohidrat dengan asam lemak rantai panjang

intraluminal, tidak hanya menyebabkan diare osmotik, tetapi juga menyebabkan

 pacuan sekresi )l4 sehingga diare tersebut dapat disebabkan malabsorpsi karbohidrat

oleh karena kerusakan difus mukosa usus, defisiensi sukrosa, isomaltosa dan

defisiensi congenital laktase, pemberian obat pencaharL laktulose, pemberian Eg

hydro7ide $misalnya susu Eg&, malabsorpsi karbohidrat yang berlebihan pada

hipermotilitas pada kolon iritabel. Eendapat cairan hipertonis dalam jumlah besar 

dan cepat, menyebabkan kekambuhan diare. #emberian makan!minum yang tinggi

+, setelah mengalami diare, menyebabkan kekambuhan diare. =nfeksi irus yang

menyebabkan kerusakan mukosa sehingga menyebabkan gangguan sekresi en@im

laktase, menyebabkan gangguan absorpsi nutrisi laktose.

Gangguan sekresi atau diare sekretorik

+iperplasia kripta.

/eoritis adanya hiperplasia kripta akibat penyakit apapun, dapat menyebabkan

sekresi intestinal dan diare. #ada umumnya penyakit ini menyebabkan atrofi ili.

uminal secretagogues

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 10/22

Dikenal % bahan yang menstimulasi sekresi lumen yaitu enterotoksin bakteri dan

 bahan kimia yang dapat menstimulasi seperti laksansia, garam empedu bentuk 

dihydro7y, serta asam lemak rantai panjang.

/oksin penyebab diare ini terutama bekerja dengan cara meningkatkan konsentrasi

intrasel cAE#, cGE# atau )a yang selanjutnya akan mengaktifkan protein kinase.

#engaktifan protein kinase akan menyebabkan fosforilasi membran protein sehingga

mengakibatkan perubahan saluran ion, akan menyebabkan )l4 di kripta keluar. Di sisi

lain terjadi

 peningkatan pompa natrium, dan natrium masuk kedalam lumen usus bersama )l4.

Bahan laksatif dapat menyebabkan berariasi efek pada aktiitas -a4A/#ase.

Beberapa diantaranya memacu peningkatan kadar cAE# intraseluler., meningkatkan

 permeabilitas intestinal dan sebagian menyebabkan kerusakan sel mukosa. Beberapa

obat menyebabkan sekresi intestinal. #enyakit malabsorpsi seperti reseksi ileum dan

 penyakit )rohn dapat menyebabkan kelainan sekresi seperti menyebabkan

 peningkatan konsentrasi garam empedu, lemak.

Blood4Borne <ecretagogues.

Diare sekretorik pada anak4anak di negara berkembang, umumnya disebabkan

enterotoksin coli atau )holera. Berbeda dengan negara berkembang, di negara

maju, diare sekretorik jarang ditemukan, apabila ada kemungkinan disebabkan obat

atau tumor seperti ganglioneuroma atau neuroblastoma yang menghasilkan hormon

seperti F=#. #ada orang de"asa, diare sekretorik berat disebabkan neoplasma

 pankreas, sel non4beta yang menghasilkan F=#, #olipeptida pankreas, hormon

sekretorik lainnya $sindroma "atery diarrhe hypokalemia achlorhydria $*D+A&.

Diare yang disebabkan tumor ini termasuk jarang. <emua kelainan mukosa usus,

 berakibat sekresi air dan mineral berlebihan pada ilus dan kripta serta semua

enterosit terlibat dan dapat terjadi mukosa usus dalam keadaan normal.

(. Diare akibat gangguan peristaltik

Eeskipun motilitas jarang menjadi penyebab utama malabsorbsi, tetapi perubahan

motilitas mempunyai pengaruh terhadap absorbsi. Baik peningkatan ataupun

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 11/22

 penurunan motilitas, keduanya dapat menyebabkan diare. #enurunan motilitas dapat

mengakibatkan bakteri tumbuh lampau yang menyebabkan diare. #erlambatan transit

obat4obatan atau nutrisi akan meningkatkan absorbsi. egagalan motilitas usus yang

 berat menyebabkan stasis intestinal berakibat inflamasi, dekonjugasi garam empedu

dan malabsorbsi. Diare akibat hiperperistaltik pada anak jarang terjadi. *atery diare

dapat disebabkan karena hipermotilitas pada kasus kolon iritable pada bayi.

Gangguan motilitas mungkin merupakan penyebab diare pada thyrotoksikosis,

malabsorbsi asam empedu dan berbagai penyakit lain.

. Diare inflamasi

#roses inflamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada beberapa keadaan.

Akibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight junction, tekanan hidrostatik dalam

 pembuluh darah dan limphatic menyebabkan air, elektrolit, mukus, protein dan

seringkali sel darah merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya

diare akibat inflamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik 

dan diare sekretorik. Bakteri enteral patogen akan mempengaruhi struktur dan fungsi

tight junction, menginduksi sekresi cairan dan elektrolit, dan akan mengaktiflkan

kaskade inflamasi. fek infeksi bakterial pada tight junction akan mempengaruhi

susunan anatomis dan fungsi absorpsi yaitu cytoskeleton dan perubahan susunan

 protein. #enelitian oleh Berkes M dkk. %003 menunjukkan bah"a peranan bakteri

enteral patogen pada diare terletak pada perubahan barrier tight junction oleh toksin

atau produk kuman yaitu perubahan pada cellular cytoskeleton dan spesifik tight

 junction. #engaruh itu bisa pada kedua komponen tersebut atau salah satu komponen

saja sehingga akan menyebabkan hipersekresi chlorida yang akan diikuti natrium dan

air. <ebagai contoh ). difficile akan menginduksi kerusakan cytoskeleton maupun

 protein,Bacteroides fragilis menyebabkan degradasi proteolitik

 protein tight junction, F cholera mempengaruhi distribusi protein tight junction,

sedangkan #) menyebabkan akumulasi protein cytoskeleton.

;. Diare terkait imunologi

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 12/22

Diare terkait imunologi dihubungkan dengan reaksi hipersensitiitas tipe =, === dan =F.

Heaksi tipe = yaitu terjadi reaksi antara sel mast dengan =g dan alergen makanan.

Heaksi tipe === misalnya pada penyakit gastroenteropati, sedangkan reaksi tipe =F

terdapat pada )oeliac disease dan protein loss enteropaties. #ada reaksi tipe =, alergen

yang masuk tubuh menimbulkan respon imun dengan dibentuknya =g yang

selanjutnya akan diikat oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mast dan basofil.

Bila terjadi aktiasi akibat pajanan berulang dengan antigen yang spesifik, sel mast

akan melepaskan mediator seperti histamin, )4A, #A, <HA4A dan prostaglandin.

#ada reaksi tipe === terjadi reaksi komplek antigen4antibodi dalam jaringan atau

 pembuluh darah yang mengaktifkan komplemen. omplemen yang diaktifkan

kemudian melepaskan Eacrophage )hemotactic actor yang akan merangsang sel

mast dan basofil melepas berbagai mediator. #ada reaksi tipe =F terjadi respon imun

seluler, disini tidak terdapat peran antibodi. Antigen dari luar dipresentasikan sel

A#)$Antigen #resenting )ell& ke sel /h1 yang E+)4== dependen. /erjadi pelepasan

 berbagai sitokin seperti E=, EA dan =-4N oleh /h1. <itokin tersebut akan

mengaktifasi makrofag dan menimbulkan kerusakan jaringan. Berbagai mediator 

diatas akan menyebabkan luas permukaan mukosa berkurang akibat kerusakan

 jaringan, merangsang sekresi klorida diikuti oleh natrium dan air.

%. #anifestasi Klinis

=nfeksi usus menimbulkan tanda dan gejala gastrointestinal serta gejala lainnya bila

terjadi komplikasi ekstra intestinal termasuk manifestasi neurologik. Gejala

gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut dan muntah. <edangkan manifestasi

sistemik berariasi tergantung pada penyebabnya.1,;,5 

#enderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah ion

natrium, klorida, dan bikarbonat. ehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada

muntah dan kehilangan air juga meningkat bila ada panas. +al ini dapat menyebabkan

dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia. Dehidrasi merupakan keadaan yang

 paling berbahaya karena dapat menyebabkan hipoolemia, kolaps kardioaskuler dan

kematian bila tidak diobati dengan tepat. Dehidrasi yang terjadi menurut tonisitas

 plasma dapat berupa dehidrasi isotonik, dehidrasi hipertonik $hipernatremik& atau

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 13/22

dehidrasi hipotonik. Eenurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi

ringan, dehidrasi sedang atau dehidrasi berat.(,6,11 

=nfeksi ekstraintestinal yang berkaitan dengan bakteri enterik patogen antara lain 8

uloaginitis, infeksi saluran kemih, endokarditis, osteomielitis, meningitis,

 pneumonia, hepatitis, peritonitis dan septik trombophlebitis. Gejala neurologik dari

infeksi usus bisa berupa paresthesia $akibat makan ikan, kerang, monosodium

glutamat& hipotoni dan kelemahan otot $). botulinum&.3,(,1% 

Bila terdapat panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat dehidrasi.

#anas badan umum terjadi pada penderita dengan inflammatory diare. -yeri perut

yang lebih hebat dan tenesmus yang terjadi pada perut bagian ba"ah serta rektum

menunjukkan terkenanya usus besar.1(, 1, 1' 

Eual dan muntah adalah simptom yang non spesifik akan tetapi muntah mungkin

disebabkan oleh karena organisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas

seperti8 enterik irus, bakteri yang memproduksi enterotoksin, Giardia, dan

)ryptosporidium.

Euntah juga sering terjadi pada non inflammatory diare. Biasanya penderita tidak 

 panas atau hanya subfebris, nyeri perut periumbilikal tidak berat, "atery diare,

menunjukkan bah"a saluran cerna bagian atas yang terkena. leh karena pasien

immunocompromise memerlukan perhatian khusus, informasi tentang adanya

imunodefisiensi atau penyakit kronis sangat penting.11, 1;, 16 

&. Dianosis

a. Anamnesis

#ada anamnesis perlu ditanyakan hal4hal sebagai berikut8 lama diare, frekuensi,

olume, konsistensi tinja, "arna, bau, ada ! tidak lendir dan darah. Bila disertai

muntah8 olume dan frekuensinya. encing8 biasa, berkurang, jarang atau tidak 

kencing dalam ; 6 jam terakhir. Eakanan dan minuman yang diberikan selama

diare. Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti8 batuk, pilek, otitis

media, campak. /indakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare8 memberi

oralit, memba"a berobat ke #uskesmas atau ke Humah <akit dan obat4obatan

yang diberikan serta ri"ayat imunisasinya.3, 10, 1%

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 14/22

 

 b. #emeriksaan fisik

#ada pemeriksaan fisik perlu diperiksa8 berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut

 jantung dan pernapasan serta tekanan darah. <elanjutnya perlu dicari tanda4tanda

utama dehidrasi8 kesadaran, rasa haus dan turgor kulit abdomen dan tanda4tanda

tambahan lainnya 8 ubun4ubun besar cekungatau tidak, mata 8 co"ong atau tidak,

ada atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah.

#ernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis metabolik. Bising usus

yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemi. #emeriksaan ekstremitas

 perlu karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan derajat dehidrasi yang

terjadi.1, 3, 10 

#enilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara8 obyektif 

yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare. <ubyektif 

dengan menggunakan kriteria *+ dan kriteria EE*H dapat dilihat pada table

 berikut

/able 1. #enentuan Derajat Dehidrasi

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 15/22

c. aboratorium

#emeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak 

diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab

dasarnya tidak diketahui atau ada sebab4sebab lain selain diare akut atau pada

 penderita dengan dehidrasi berat. )ontoh 8 pemeriksaan darah lengkap, kultur 

urine dan tinja pada sepsis atau infeksi saluran kemih.

#emeriksaan laboratorium yang kadang4kadang diperlukan pada diare akut 8

Darah 8 darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur 

dan tes kepekaan terhadap antibiotika.

Crine 8 urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika.

/inja 8

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 16/22

#emeriksaan makroskopik8

#emeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada semua penderita dengan

diare meskipun pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan. /inja yang "atery dan

tanpa mukus atau darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin irus, proto@oa

atau disebabkan oleh infeksi diluar saluran gastrointestinal.

/inja yang mengandung darah atau mukus bisa disebabkan infeksi bakteri yang

menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroinasif yang menyebabkan peradangan

mukosa atau parasit usus seperti 8 . histolytica, B. coli dan /. trichiura. Apabila

terdapat darah biasanya bercampur dalam tinja kecuali pada infeksi dengan .

+istolytica darah sering terdapat pada permukaan tinja dan pada infeksi +)

terdapat garis4garis darah pada tinja. /inja yang berbau busuk didapatkan pada

infeksi dengan <almonella, Giardia, )ryptosporidium dan <trongyloides.%,',1' 

#emeriksaan mikroskopik8

#emeriksaan mikroskopik untuk mencari adanya lekosit dapat memberikan

informasi tentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan

mukosa. ekosit dalam tinja diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang

menyerang mukosa kolon. ekosit yang positif pada pemeriksaan tinja

menunjukkan adanya kuman inasif atau kuman yang memproduksi sitotoksin

seperti <higella, <almonella, ). jejuni, =), ). difficile, . enterocolitica, F.

 parahaemolyticus dan kemungkinan Aeromonas atau #. shigelloides. ekosit

yang ditemukan pada umumnya adalah lekosit #E-, kecuali pada <. typhii

lekosit mononuklear. /idak semua penderita kolitis terdapat lekosit pada tinjanya,

 pasien yang terinfeksi dengan . histolytica pada umumnya lekosit pada tinja

minimal. #arasit yang menyebabkan diare pada umumnya tidak memproduksi

lekosit dalam jumlah banyak. -ormalnya tidak diperlukan pemeriksaan untuk 

mencari telur atau parasit kecuali terdapat ri"ayat baru saja bepergian kedaerah

resiko tinggi, kultur tinja negatif untuk enteropatogen, diare lebih dari 1 minggu

atau pada pasien immunocompromised. #asien yang dicurigai menderita diare

yang disebabkan giardiasis, cryptosporidiosis, isosporiasis dan strongyloidiasis

dimana pemeriksaan tinja negatif, aspirasi atau biopsi duodenum atau yeyunum

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 17/22

 bagian atas mungkin diperlukan. arena organisme ini hidup di saluran cerna

 bagian atas, prosedur ini lebih tepat daripada pemeriksaan spesimen tinja. Biopsi

duodenum adalah metoda yang spesifik dan sensitif untuk diagnosis giardiasis,

strongylodiasis dan proto@oa yang membentuk spora. . hystolitica dapat

didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopik tinja segar. /ropho@oit biasanya

ditemukan pada tinja cair sedangkan kista ditemukan pada tinja yang berbentuk.

/ehnik konsentrasi dapat membantu untuk menemukan kista amuba. #emeriksaan

serial mungkin diperlukan oleh karena ekskresi kista sering terjadi intermiten.

<ejumlah tes serologis amubiasis untuk mendeteksi tipe dan konsentrasi antibodi

 juga tersedia. <erologis test untuk amuba hampir selalu positif pada disentri

amuba akut dan amubiasis hati.

ultur tinja harus segera dilakukan bila dicurigai terdapat +emolytic Cremic

<yndrome, diare dengan tinja berdarah, bila terdapat lekosit pada tinja, B diare

dan pada penderita immunocompromised.

leh karena bakteri tertentu seperti 8 . enterocolitica, F. cholerae, F.

#arahaemolyticus, Aeromonas, ). difficile, . coli 01'8 +' dan

)amphylobacter membutuhkan prosedur laboratorium khusus untuk 

identifikasinya, perlu diberi catatan pada label apabila ada salah satu dicurigai

sebagai penyebab diare yang terjadi. Deteksi toksin ). difficile sangat berguna

untuk diagnosis antimikrobial kolitis. #roctosigmoidoscopy mungkin membantu

dalam menegakkan diagnosis pada penderita dengan simptom kolitis berat atau

 penyebab inflammatory enteritis syndrome tidak jelas setelah dilakukan

 pemeriksaan laboratorium pendahuluan. 5, 10, 16

'. Tera(i

Departemen esehatan mulai melakukan sosialisasi #anduan /ata aksana

#engobatan Diare pada balita yang baru didukung oleh =katan Dokter Anak =ndonesia,

dengan merujuk pada panduan *+. /ata laksana ini sudah mulai diterapkan di

rumah sakit4rumah sakit. Hehidrasi bukan satu4satunya strategi dalam

 penatalaksanaan diare.15,%0,%1 Eemperbaiki kondisi usus dan menghentikan diare juga

menjadi cara untuk mengobati pasien. Cntuk itu, Departemen esehatan menetapkan

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 18/22

lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare yang diderita anak balita baik 

yang dira"at di rumah maupun sedang dira"at di rumah sakit, yaitu8

1. Hehidrasi dengan menggunakan oralit baru

%. ?inc diberikan selama 10 hari berturut4turut

3. A<= dan makanan tetap diteruskan

(. Antibiotik selektif

. -asihat kepada orang tua

Hehidrasi dengan oralit baru, dapat mengurangi rasa mual dan muntah. Berikan

segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. ralit formula lama

dikembangkan dari kejadian luar biasa diare di Asia <elatan yang terutama

disebabkan karena disentri, yang menyebabkan berkurangnya lebih banyak elektrolit

tubuh, terutama natrium. <edangkan diare yang lebih banyak terjadi akhir4akhir ini

dengan tingkat sanitasi yang lebih banyak terjadi akhir4akhir ini dengan tingkat

sanitasi yang lebih baik adalah disebabkan oleh karena irus. Diare karena irus

tersebut tidak menyebabkan kekurangan elektrolit seberat pada disentri. arena itu,

 para ahli diare mengembangkan formula baru oralit dengan tingkat osmolarits yang

lebih rendah. smolaritas larutan baru lebih mendekati osmolaritas plasma, sehingga

kurang menyebabkan risiko terjadinya hipernatremia.

etentuan pemberian oralit formula baru8

a. Beri ibu % bungkus oralit formula baru

 b. arutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan

%( jam.

c.Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan

sebagai berikut8

Cntuk anak berumur O % tahun 8 berikan 04100 ml tiap kali BAB

Cntuk anak % tahun atau lebih 8 berikan 1004%00 ml tiap BAB

d. Mika dalam "aktu %( jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan

harus dibuang.

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 19/22

?inc diberikan selama 10 hari berturut4turut. ?inc mengurangi lama dan beratnya

diare. ?inc juga dapat mengembalikan nafsu makan anak. #enggunaan @inc ini

memang popular beberapa tahun terakhir karena memiliki eidence based yang

 bagus. Beberapa penelitian telah membuktikannya. #emberian @inc yang dilakukan di

a"al masa diare selama 10 hari ke depan secara signifikan menurunkan morbiditas

dan mortalitas pasien. ebih lanjut, ditemukan bah"a pemberian @inc pada pasien

anak penderita kolera dapat menurunkan durasi dan jumlah tinja!cairan yang

dikeluarkan. ?inc termasuk mironutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara

kehidupan yang optimal. Eeski dalam jumlah yang sangat kecil, dari segi fisiologis,

@inc berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan

seksual, kekebalan seluler, adaptasi gelap, pengecapan, serta nafsu makan. ?inc juga

 berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan merupakan mediator potensial

 pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Dasar pemikiran penggunaan @inc dalam pengobatan diare akut didasarkan pada

efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan

terhadap proses perbaikan epitel saluran cerna selama diare. #emberian @inc pada

diare dapat meningkatkan aborpsi air dan elektrolit oleh usus halus, meningkatkan

kecepatan regenerasi epitel usus, meningkatkan jumlah brush border apical, dan

meningkatkan respon imun yang mempercepat pembersihan patogen dari usus.

#engobatan dengan @inc cocok diterapkan di negara4negara berkembang seperti

=ndonesia yang memiliki banyak masalah terjadinya kekurangan @inc di dalam tubuh

karena tingkat kesejahteraan yang rendah dan daya imunitas yang kurang memadai.

#emberian @inc dapat menurunkan frekuensi dan olume buang air besar sehingga

dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak.

Dosis @inc untuk anak4anak8

Anak di ba"ah umur ; bulan 8 10 mg $ P tablet& per hari

Anak di atas umur ; bulan 8 %0 mg $1 tablet& per hari

?inc diberikan selama 1041( hari berturut4turut meskipun anak telah sembuh dari

diare. Cntuk bayi, tablet @inc dapat dilarutkan dengan air matang, A<=, atau oralit.

Cntuk anak4anak yang lebih besar, @inc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air 

matang atau oralit.%%, %3, %( 

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 20/22

 

A<= dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada

"aktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi

yang hilang. #ada diare berdarah nafsu makan akan berkurang. Adanya perbaikan

nafsu makan menandakan fase kesembuhan. %

 

Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau kolera.

#emberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang lamanya diare

karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan )lostridium difficile yang

akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit disembuhkan. <elain itu, pemberian

antibiotik yang tidak rasional akan mempercepat resistensi kuman terhadap

antibiotik, serta menambah biaya pengobatan yang tidak perlu. #ada penelitian

multipel ditemukan bah"a telah terjadi peningkatan resistensi terhadap antibiotik 

yang sering dipakai seperti ampisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan trimetoprim

sulfametoksa@ole dalam 1 tahun ini. Hesistensi terhadap antibiotik terjadi melalui

mekanisme berikut8 inaktiasi obat melalui degradasi en@imatik oleh bakteri,

 perubahan struktur bakteri yang menjadi target antibiotik dan perubahan

 permeabilitas membrane terhadap antibiotik.%;

 

 -asihat pada ibu atau pengasuh8 embali segera jika demam, tinja berdarah,berulang,

makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering, atau belum membaik 

dalam 3 hari.%0, 15 

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 21/22

DAFTAR PUSTAKA

1. Dit. Men ##E, ## Dep. es. H=. #E#D. Buku Ajar Diare. 155;.%. #arashar CD, +ummelman G, Breese M<, Eiller EA, Glass H=. Global illnes and death

caused by rotairus disease in children. merging =nfection Disease. %00;L 58;4'%.

3. #ickering , <nyder MD. Gastroenteritis in Behrman, liegman, Menson eds. -elson

/e7tbook of #ediatrics 1' ed. <aunders. %00( 81%'%4;.

(. *idayana =*, Gandi. onsistensi pelaksanaan program serta morbiditas dan mortalitas

diare di era otonomi dan krisis. umpulan makalah ongres -asional == BGA=

Bandung. %0038 (4(.

. irmansyah A. #engaruh malnutrisi terhadap saluran cerna tikus putih8 penelitian khusus

 pada perkembangan morfologid, biokimia"i, dan fisiologis terutama kolon. Disertasi.

155%L134%0.;. Hhoads ME, #o"ell D*. Diarrhea. Dalam8 *alker *A, Durie #H, +amilton MH, <mith

MA eds. #ediatric gastrointestinal disease and pathophysiology, diagnosis and

management. B) Decker =nc. 15518 ;4'3.

'. <oeparto #, Djupri <, <udarmo <E, Hanuh =HG. Diare. Dalam8 <oeparto #, Djupri <,

<udarmo <E, Hanuh =HG eds. Gangguan absorbsi4sekresi sindroma diare. Graha

masyarakat ilmiah kedokteran Cnair. 15558143;.

6. <unoto, <utoto, <oeparto #, <oenarto , =smail H. #edoman #roses Belajar Eengajar

Diare, Departemen esehatan Hepublik =ndonesia. Direktorat Mendral #emberantasan

#enyakit Eenular. 1550.

5. +oekstra M+. Acute Gastroenteritis in industrilia@ed countries 8 compliance "ith

guidelines for treatment. M #ediatr Gastroenterol -utr. %001L 338314.

10. <uparto #. <umbangan dan peran kaum profesional dalam mendukung program penyakit

saluran cerna di era otonomi.umpulan makalah ongres -asional == BGA= Bandung.

%0038 1'4%'.

11. /olia F. Acute infections diarrhea in children. )urrent treatment option in infections

diseases. %00%L (816345(.

1%. Fanderhoof MA. Diarrhe. Dalam8 *yllie H, +yams M< eds. #ediatric gastrointestinal

disease pathophysiology, diagnosis and management. *B <aunders )o. 1553816'45.

13. #ickering , )leary /G. Approach to patients "ith gastrointestinal tract infection and

food poisoning in eigin HD. )herry M) eds. /e7tbook of #ediatric infectious diseases (

d *B <aunders )o. 1556L 18;'45(.

8/15/2019 BAB II CR GE baru

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 22/22

1(. Breese M, ang, *ang B, <oenarto , -elson A, /am M, *ilopo <A, ilgore #. irst

report from the asian rotairus suraillance net"ork. merg =nfect Dis. %00(L 10$;&8 5664

5.

1. ield E. =ntestinal ion transport and the pathophysiology of diarrhea. Didapat dari8

http8!!""".jci.orig.1;. <oenarto, . Hotairus Disease Burden in =ndonesia. Grand Hound8 Eelbourne. %00'.

1'. <unoto. #enyakit radang usus8 infeksi. Dalam8 Buku Ajar =lmu esehatan Anak. Balai

#enerbit C=. 1551L =8((64;;.

16. Hahmat +. ebijakan -asional pemberantasan penyakit menular langsung dan oralit

formula baru. umpulan makalah ongres -asional == BGA= Bandung. %0038 514'.15. American academy of pediatric. /he management of acute gastroenteritis in young

children. #ediatrics. 155;L 5'8 14%0.

%0. Duggan ), <antosham E, Glass H=. /he management of acute diarrhea in children 8 oral

rehydration, maintenance and nutritional therapy. EE*H. 155%L (1 $HH41;& 8 14%0. 30.%1. ing ), Glass H,Bresee M<, Duggan ). Eanaging acute gastroenteritis among child L

oral rehydration, maintenance and nutritional therapy. EE*H. %003L % $HH1;&8 141;.

%%. Altaf *aseef ED. ?inc <upplementaion in ral Hehydration <olution 8 7perimental

Assesment and Eechanisms of Action. Mournal of the American )ollege of -utrition.

rlando. %001.

%3. Ba2ui A+ et al. ffect of @inc supplementation started during diarrhea on morbidity and

mortality in Bangladeshi children 8 )ommunity randomi@ed trial. BEM. %00%L 3%814'.

%(. ukacik E., Honald . /homas., Macob F. Aranda. A Eeta4Analysis of the effect of ral

?inc in the /reatment of Acute and #ersistent Diarrhea. %00'%. <andhu B. #ractical guidelines for the management of gastroenteritis in children. M

#ediatr Gastroenterol -utr. %001L 338 3;45.

%;. D"iprahasto, =. #enggunaan Antidiare ditinjau dari Aspek /erapi Hasional. Murnal

Eanajemen #elayanan esehatan. %003L 5$%&8 5(4101.