bab ii cr ge baru
TRANSCRIPT
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 1/22
BAB II
ANALISA KASUS
Gastroenteritis akut atau diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu. Diagnosa kerja pada pasien ini adalah gastroenteritis akut
tanpa dehidrasi yang disebabkan oleh bakteri.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik di dapatkan umur penderita 1 tahun 10 bulan
mengalami BAB cair lebih dari kali!hari yang disertai muntah berupa cairan ber"arna putih
dan cairan muntah ber"arna kuning pada keesokan harinya. #ada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaaan umum tampak sakit sedang, denyut nadi cepat $1% kali!menit& dan suhu tubuh 3',(o).
Dari hal yang di uraikan di atas sesuai dengan derajat dehidrasi menurut *+, maka kasus ini
termasuk dalam kategori diare akut tanpa dehidrasi.
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang pada penderita. -amun, pemeriksaan makroskopik
tinja perlu dilakukan pada semua penderita dengan diare meskipun pemeriksaan laboratorium
tidak dilakukan. #emeriksaan mikroskopik tinja untuk mencari adanya lekosit dapatmemberikan informasi tentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan
mukosa. ekosit dalam tinja diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa
kolon.
/erapi cairan yang diberikan pasien ini dengan menggunakan asering. Asering merupakan cairan
resusitasi yang berfungsi untuk menggantikan kehilangan cairan akut. Asering mengandung -a
130 m2!l, ( m2!l, )l4 105 m2!l, )a% 3 m2!l, acetate %6 me2!l, anhydrous de7trosa 0 g!l.
#ada kasus ini dengan berat badan pasien 5 kg sehingga kebutuhan cairan!hari 8
$5 kg 7 100 ml!kgBB& 9 500 ml!hari.
Didapatkan demam dengan suhu 3',(o ), kebutuhan cairan meningkat 10 : setiap 1o) kenaikan
suhu sehingga tambahan cairan yang dibutuhkan9
$500 $(:7500&& 9 53; ml!hari.
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 2/22
/etesan per menit $mikro& 9 53; 7 $tetes!menit& 9 tetes
%( $jam& 7 ;0 $detik&
#ada kasus ini diberikan 1 tetes!menit $makro& jumlah pemberian tetesan tidak sesuai dengan
kebutuhan cairan perhari.
#ada kasus diare akut tanpa dehidrasi diberikan tambahan cairan lebih banyak dari biasanya.
#emberian A<= dilakukakan lebih sering dan lebih lama serta beri oralit sampai diare berhenti,
bila muntah, tunggu 10 menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit pada umur > 1 tahun diberi
1004%00 ml setiap kali BAB. ?inc sulfat diberikan pada usia > ; bulan 9 1 tablet!hari yang
dilarutkan sehingga dalam terapi yang diberikan pada kasus ini sudah sesuai yaitu @inc sulfat 1 7
1 sendok takar.
/erapi yang diberikan pada pasien untuk mengatasi demam sudah sesuai, yakni dengan
pemberian paracetamol, dimana paracetamol diberikan selama pasien mengalami demam yaitu
dengan dosis 1041mg!kgBB!kali dapat diulang (4; jam. Dengan BB 5 kg maka paracetamol
yang dapat diberikan 10mg 7 5 kg 9 50 mg!kali pemberian. #ada pasien ini diberikan
paracetamol 3 7 1 cth 1%0 mg 9 1 cth. #ada kasus ini diberikan 1%0 7 3 9 3;0 mg. =ndikasi
dan dosis paracetamol pada kasus ini sudah sesuai.
#ada penderita diare akut ini disebabkan karena rotairus dengan gejala muntah, demam, BAB
cair tanpa lendir, sebaiknya tidak diberikan ampicilin. #emberian terapi antibiotik ampicilin
371cth pada kasus ini dapat menyebabkan peningkatan resistensi antibiotik.
<elain dengan pengobatan medikamentosa diperlukan edukasi pada ibu seperti kembali segera
jika demam, tinja berdarah,berulang, makan atau minum sedikit dan perhatikan sanitasi rumah.
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 3/22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. DIARE AKUT
1. Definisi
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari,
disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah
yang berlangsung kurang dari satu minggu. #ada bayi yang minum A<= sering
frekuensi buang air besarnya lebih dari 3 ( kali per hari, keadaan ini tidak dapat
disebut diare, tetapi masih bersifat fisiologis atau normal. <elama berat badan bayi
meningkat normal, hal tersebut tidak tergolong diare, tetapi merupakan intoleransilaktosa sementara akibat belum sempurnanya perkembangan saluran cerna. Cntuk
bayi yang minum A<= secara eksklusif definisi diare yang praktis adalah
meningkatnya frekuensi buang air besar atau konsistensinya menjadi cair yang
menurut ibunya abnormal atau tidak seperti biasanya. adang4kadang pada seorang
anak buang air besar
kurang dari 3 kali perhari, tetapi konsistensinya cair, keadaan ini sudah dapat disebut
diare.;,',6
2. Faktor Risiko
)ara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal oral yaitu melalui
makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung
tangan dengan penderita atau barang4barang yang telah tercemar tinja penderita atau
tidak langsung melalui lalat. $ melalui ( 9 finger, flies, fluid, field&.10,11,1%
aktor resiko yang dapat meningkatkan penularan enteropatogen antara lain 8 tidak
memberikan A<= secara penuh untuk ( ; bulan pertama kehidupan bayi, tidak
memadainya penyediaan air bersih, pencemaran air oleh tinja, kurangnya sarana
kebersihan $E)&, kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk, penyiapan dan
penyimpanan makanan yang tidak higienis dan cara penyapihan yang tidak baik.
<elain hal4hal tersebut, beberapa faktor pada penderita dapat meningkatkan
kecenderungan untuk dijangkiti diare antara lain 8 gi@i buruk, imunodefisiensi,
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 4/22
berkurangnya keasaman lambung, menurunnya motilitas usus, menderita campak
dalam ( minggu terakhir dan faktor genetik.6,11,13
a. aktor umur
<ebagian besar episode diare terjadi pada % tahun pertama kehidupan. =nsidensi
tertinggi terjadi pada kelompok umur ; 11 bulan pada saat diberikan makanan
pendamping A<=. #ola ini menggambarkan kombinasi efek penurunan kadar
antibodi ibu, kurangnya kekebalan aktif bayi, pengenalan makanan yang mungkin
terkontaminasi bakteri tinja dan kontak langsung dengan tinja manusia atau
binatang pada saat bayi mulai merangkak. ebanyakan enteropatogen
merangsang paling tidak sebagian kekebalan mela"an infeksi atau penyakit yang
berulang, yang membantu menjelaskan menurunnya insiden penyakit pada anak
yang lebih besar dan pada orang de"asa.1,(,1(
b. =nfeksi asimtomatik<ebagian besar infeksi usus bersifat asimtomatik dan proporsi asimtomatik ini
meningkat setelah umur % tahun dikarenakan pembentukan imunitas aktif. #ada
infeksi asimtomatik yang mungkin berlangsung beberapa hari atau minggu, tinja
penderita mengandung irus, bakteri atau kista proto@oa yang infeksius. rang
dengan infeksi asimtomatik berperan penting dalam penyebaran banyak
enteropatogen terutama bila mereka tidak menyadari adanya infeksi, tidak
menjaga kebersihan dan berpindah4pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain.',1(,1
c. aktor musimFariasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak geografis. Didaerah sub
tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas, sedangkan
diare karena irus terutama rotairus puncaknya terjadi pada musim dingin.
Didaerah tropik $termasuk =ndonesia&, diare yang disebabkan oleh rotairus dapat
terjadi sepanjang tahun dengan peningkatan sepanjang musim kemarau,
sedangkan diare karena bakteri cenderung meningkat pada musim hujan.3,1(,1;
d. pidemi dan pandemi
Fibrio cholera 0.1 dan <higella dysentriae 1 dapat menyebabkan epidemi dan
pandemi yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan kematian pada
semua golongan usia. <ejak tahun 15;1, kolera yang disebabkan oleh F. )holera
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 5/22
0.1 biotipe ltor telah menyebar ke negara4negara di Afrika, Amerika atin, Asia,
/imur /engah dan di beberapa daerah di Amerika Ctara dan ropa. Dalam kurun
"aktu yang sama <higella dysentriae tipe 1 menjadi penyebab "abah yang besar
di Amerika /engah dan terakhir di Afrika /engah dan Asia <elatan. #ada akhir
tahun 155%, di kenal strain baru Fibrio cholera 0135 yang menyebabkan epidemi
di Asia dan lebih dari 11 negara mengalami "abah.%,1(,1'
3. Etioloi
#ada saat ini, dengan kemajuan di bidang teknik laboratorium kuman4kuman patogen
telah dapat diidentifikasikan dari penderita diare sekitar 60 : pada kasus yang datang
disarana kesehatan dan sekitar 0 : kasus ringan di masyarakat. #ada saat ini telah
dapat diidentifikasi tidak kurang dari % jenis mikroorganisme yang dapat
menyebabkan diare pada anak dan bayi. #enyebab infeksi utama timbulnya diare
umumnya adalah golongan irus, bakteri dan parasit. Dua tipe dasar dari diare akut
oleh karena infeksi adalah non inflammatory dan inflammatory.1,%,6
nteropatogen menimbulkan non inflammatory diare melalui produksi enterotoksin
oleh bakteri, destruksi sel permukaan illi oleh irus, perlekatan oleh parasit,
perlekatan dan ! atau translokasi dari bakteri. <ebaliknya inflammatory diare
biasanya disebabkan oleh bakteri yang menginasi usus secara langsung atau
memproduksi sitotoksin.3,(,16
Beberapa penyebab diare akut yang dapat menyebabkan diare pada manusia adalah
sebagai berikut 8
Golongan Bakteri 8
1. Aeromonas 6. <almonella%. Bacillus cereus 5. <higella
3. )ampylobacter jejuni 10. <taphylococcus aureus
(. )lostridium perfringens 11. Fibrio cholera
. )lostridium defficile 1%. Fibrio parahaemolyticus;. scherichia coli 13. ersinia enterocolitica
'. #lesiomonas shigeloides
Golongan Firus 81. Astroirus . Hotairus
%. )alciirus $-oroirus, <apoirus& ;. -or"alk irus
3. nteric adenoirus '. +erpes simple7 irus I(. )oronairus 6. )ytomegaloirus I
Golongan #arasit 8
1. Balantidium coli . Giardia lamblia
%. Blastocystis homonis ;. =sospora belli
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 6/22
3. )ryptosporidium parum '. <trongyloides stercoralis
(. ntamoeba histolytica 6. /richuris trichiura
<umber 9 -elson /e7tbook of #ediatric3
I umumnya berhubungan dengan diare hanya pada penderita imunocompromised
!. Patoenesis#atogenesis terjadinya diare yang disebabkan irus yaitu irus yang menyebabkan
diare pada manusia secara selektif menginfeksi dan menghancurkan sel4sel ujung4
ujung illus pada usus halus. Biopsi usus halus menunjukkan berbagai tingkat
penumpulan illus dan infiltrasi sel bundar pada lamina propria. #erubahan4
perubahan patologis yang diamati tidak berkorelasi dengan keparahan gejala4gejala
klinis dan biasanya sembuh sebelum penyembuhan diare. Eukosa lambung tidak
terkena "alaupun biasanya digunakan istilah JgastroenteritisK, "alaupun
pengosongan lambung tertunda telah didokumentasi selama infeksi irus -or"alk.
Firus akan menginfeksi lapisan epithelium di usus halus dan menyerang illus di usus
halus. +al ini menyebabkan fungsi absorbsi usus halus terganggu. <el4sel epitel usus
halus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru, berbentuk kuboid yang belum
matang sehingga fungsinya belum baik. Fillus mengalami atrofi dan tidak dapat
mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik. <elanjutnya, cairan dan makanan
yang tidak terserap!tercerna akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan
terjadi hiperperistaltik usus sehingga cairan beserta makanan yang tidak terserap
terdorong keluar usus melalui anus, menimbulkan diare osmotik dari penyerapan air
dan nutrien yang tidak sempurna. #ada usus halus, enterosit illus sebelah atas adalah
sel4sel yang terdiferensiasi, yang mempunyai fungsi pencernaan seperti hidrolisis
disakharida dan fungsi penyerapan seperti transport air dan elektrolit melalui
pengangkut bersama $kotransporter& glukosa dan asam amino. nterosit kripta
merupakan sel yang tidak terdiferensiasi, yang tidak mempunyai en@im hidrofilik tepi
bersilia dan merupakan pensekresi $sekretor& air dan elektrolit. Dengan demikian
infeksi irus selektif sel4sel ujung illus usus menyebabkan $1& ketidakseimbangan
rasio penyerapan cairan usus terhadap sekresi, dan $%& malabsorbsi karbohidrat
kompleks, terutama laktosa.
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 7/22
#ada hospes normal, infeksi ekstra4intestinal sangat jarang, "alaupun penderita
terganggu imun dapat mengalami keterlibatan hati dan ginjal. enaikan kerentanan
bayi $dibanding dengan anak yang lebih tua dan orang de"asa& sampai morbiditas
berat dan mortalitas gastroenteritis irus dapat berkaitan dengan sejumlah faktor
termasuk penurunan fungsi cadangan usus, tidak ada imunitas spesifik, dan
penurunan mekanisme pertahanan hospes nonspesifik seperti asam lambung dan
mukus. nteritis irus sangat memperbesar permeabilitas usus terhadap
makromolekul lumen dan telah dirumuskan menaikkan risiko alergi makanan.;,6,10,13
Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan dengan
pengaturan transpor ion dalam sel4sel usus cAE#,cGE#, dan )a dependen.
#atogenesis terjadinya diare oleh salmonella, shigella, coli agak berbeda dengan
patogenesis diare oleh irus, tetapi prinsipnya hampir sama. Bedanya bakteri ini dapat
menembus $inasi& sel mukosa usus halus sehingga depat menyebakan reaksi
sistemik./oksin shigella juga dapat masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga
menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan adanya darah
dalam tinja yang disebut disentri.', 10, 1%
". #ekanis$e Diare
<ecara umum diare disebabkan % hal yaitu gangguan pada proses absorbsi atau
sekresi. /erdapat beberapa pembagian diare8
a. #embagian diare menurut etiologi
b. #embagian diare menurut mekanismenya yaitu gangguan
- Absorbsi
- Gangguan sekresi.
c. #embagian diare menurut lamanya diare
-Diare akut yang berlangsung kurang dari 1( hari.
- Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1( hari dengan etiologi non4infeksi.
- Diare persisten yang berlangsung lebih dari 1( hari dengan etiologi infeksi.
ejadian diare secara umum terjadi dari satu atau beberapa mekanisme yang saling
tumpang tindih. Eenurut mekanisme diare maka dikenal8
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 8/22
Diare akibat gangguan absorpsi yaitu olume cairan yang berada di kolon lebih besar
daripada kapasitas absorpsi. Disini diare dapat terjadi akibat kelainan di usus halus,
mengakibatkan absorpsi menurun atau sekresi yang bertambah. Apabila fungsi usus
halus normal, diare dapat terjadi akibat absorpsi di kolon menurun atau sekresi di
kolon meningkat. Diare dapat juga dikaitkan dengan gangguan motilitas, inflamasi
dan imunologi.
Gangguan absorpsi atau diare osmotik.
<ecara umum terjadi penurunan fungsi absorpsi oleh berbagai sebab seperti celiac
sprue, atau karena8
1. mengkonsumsi magnesium hidroksida
%. defisiensi sukrase4isomaltase adanya laktase defisien pada anak yang lebih besar
3. adanya bahan yang tidak diserap, menyebabkan bahan intraluminal pada usus
halus bagian proksimal tersebut bersifat hipertonis dan menyebabkan
hiperosmolaritas.
Akibat perbedaan tekanan osmose antara lumen usus dan darah maka pada
segmen usus jejenum yang bersifat permeabel, air akan mengalir ke arah lumen
jejenum, sehingga air akan banyak terkumpul air dalam lumen usus. -a akan
mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan terkumpul cairan
intraluminal yang besar dengan kadar -a yang normal. <ebagian kecil cairan ini
akan diabsorpsi kembali, akan tetapi lainnya akan tetap tinggal di lumen oleh
karena ada bahan yang tidak dapat diserap seperti Eg, glukose, sukrose,laktose,
maltose di segmen illeum dan melebihi kemampuan absorpsi kolon, sehingga
terjadi diare. Bahan4bahan seperti karbohidrat dari jus buah, atau bahan yang
mengandung sorbitol dalam jumlah berlebihan, akan memberikan dampak yang
sama.
Ealabsoprsi umum.
eadaan seperti short bo"el syndrom, celiac, protein, peptida, tepung, asam amino
dan monosakarida mempunyai peran pada gerakan osmotik pada lumen usus.
erusakan sel $yang secara normal akan menyerap -a dan air& dapat disebabkan
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 9/22
irus atau kuman, seperti <almonella, <higella atau )ampylobacter. <el tersebut
juga dapat rusak karena inflammatory bo"el disease idiopatik, akibat toksin atau
obat4obat tertentu. Gambaran karakteristik penyakit yang menyebabkan malabsorbsi
usus halus adalah atropi illi. ebih lanjut, mikororganisme tertentu $bakteri tumbuh
lampau, giardiasis, dan enteroadheren . coli& menyebabkan malabsorbsi nutrien
dengan merubah faal membran brush border tanpa merusak susunan anatomi mukosa.
Ealdigesti protein lengkap, karbohidrat, dan trigliserid diakibatkan insuficiensi
eksokrin pankreas menyebabkan malabsorbsi yang signifikan dan mengakibatkan
diare osmotik. Gangguan atau kegagalan ekskresi pankreas menyebabkan kegagalan
pemecahan kompleks protein, karbohidrat, trigliserid, selanjutnya menyebabkan
maldigesti, malabsorpsi dan akhirnya menyebabkan diare osmotik. <teatorrhe berbeda
dengan malabsorpsi protein dan karbohidrat dengan asam lemak rantai panjang
intraluminal, tidak hanya menyebabkan diare osmotik, tetapi juga menyebabkan
pacuan sekresi )l4 sehingga diare tersebut dapat disebabkan malabsorpsi karbohidrat
oleh karena kerusakan difus mukosa usus, defisiensi sukrosa, isomaltosa dan
defisiensi congenital laktase, pemberian obat pencaharL laktulose, pemberian Eg
hydro7ide $misalnya susu Eg&, malabsorpsi karbohidrat yang berlebihan pada
hipermotilitas pada kolon iritabel. Eendapat cairan hipertonis dalam jumlah besar
dan cepat, menyebabkan kekambuhan diare. #emberian makan!minum yang tinggi
+, setelah mengalami diare, menyebabkan kekambuhan diare. =nfeksi irus yang
menyebabkan kerusakan mukosa sehingga menyebabkan gangguan sekresi en@im
laktase, menyebabkan gangguan absorpsi nutrisi laktose.
Gangguan sekresi atau diare sekretorik
+iperplasia kripta.
/eoritis adanya hiperplasia kripta akibat penyakit apapun, dapat menyebabkan
sekresi intestinal dan diare. #ada umumnya penyakit ini menyebabkan atrofi ili.
uminal secretagogues
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 10/22
Dikenal % bahan yang menstimulasi sekresi lumen yaitu enterotoksin bakteri dan
bahan kimia yang dapat menstimulasi seperti laksansia, garam empedu bentuk
dihydro7y, serta asam lemak rantai panjang.
/oksin penyebab diare ini terutama bekerja dengan cara meningkatkan konsentrasi
intrasel cAE#, cGE# atau )a yang selanjutnya akan mengaktifkan protein kinase.
#engaktifan protein kinase akan menyebabkan fosforilasi membran protein sehingga
mengakibatkan perubahan saluran ion, akan menyebabkan )l4 di kripta keluar. Di sisi
lain terjadi
peningkatan pompa natrium, dan natrium masuk kedalam lumen usus bersama )l4.
Bahan laksatif dapat menyebabkan berariasi efek pada aktiitas -a4A/#ase.
Beberapa diantaranya memacu peningkatan kadar cAE# intraseluler., meningkatkan
permeabilitas intestinal dan sebagian menyebabkan kerusakan sel mukosa. Beberapa
obat menyebabkan sekresi intestinal. #enyakit malabsorpsi seperti reseksi ileum dan
penyakit )rohn dapat menyebabkan kelainan sekresi seperti menyebabkan
peningkatan konsentrasi garam empedu, lemak.
Blood4Borne <ecretagogues.
Diare sekretorik pada anak4anak di negara berkembang, umumnya disebabkan
enterotoksin coli atau )holera. Berbeda dengan negara berkembang, di negara
maju, diare sekretorik jarang ditemukan, apabila ada kemungkinan disebabkan obat
atau tumor seperti ganglioneuroma atau neuroblastoma yang menghasilkan hormon
seperti F=#. #ada orang de"asa, diare sekretorik berat disebabkan neoplasma
pankreas, sel non4beta yang menghasilkan F=#, #olipeptida pankreas, hormon
sekretorik lainnya $sindroma "atery diarrhe hypokalemia achlorhydria $*D+A&.
Diare yang disebabkan tumor ini termasuk jarang. <emua kelainan mukosa usus,
berakibat sekresi air dan mineral berlebihan pada ilus dan kripta serta semua
enterosit terlibat dan dapat terjadi mukosa usus dalam keadaan normal.
(. Diare akibat gangguan peristaltik
Eeskipun motilitas jarang menjadi penyebab utama malabsorbsi, tetapi perubahan
motilitas mempunyai pengaruh terhadap absorbsi. Baik peningkatan ataupun
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 11/22
penurunan motilitas, keduanya dapat menyebabkan diare. #enurunan motilitas dapat
mengakibatkan bakteri tumbuh lampau yang menyebabkan diare. #erlambatan transit
obat4obatan atau nutrisi akan meningkatkan absorbsi. egagalan motilitas usus yang
berat menyebabkan stasis intestinal berakibat inflamasi, dekonjugasi garam empedu
dan malabsorbsi. Diare akibat hiperperistaltik pada anak jarang terjadi. *atery diare
dapat disebabkan karena hipermotilitas pada kasus kolon iritable pada bayi.
Gangguan motilitas mungkin merupakan penyebab diare pada thyrotoksikosis,
malabsorbsi asam empedu dan berbagai penyakit lain.
. Diare inflamasi
#roses inflamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada beberapa keadaan.
Akibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight junction, tekanan hidrostatik dalam
pembuluh darah dan limphatic menyebabkan air, elektrolit, mukus, protein dan
seringkali sel darah merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya
diare akibat inflamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik
dan diare sekretorik. Bakteri enteral patogen akan mempengaruhi struktur dan fungsi
tight junction, menginduksi sekresi cairan dan elektrolit, dan akan mengaktiflkan
kaskade inflamasi. fek infeksi bakterial pada tight junction akan mempengaruhi
susunan anatomis dan fungsi absorpsi yaitu cytoskeleton dan perubahan susunan
protein. #enelitian oleh Berkes M dkk. %003 menunjukkan bah"a peranan bakteri
enteral patogen pada diare terletak pada perubahan barrier tight junction oleh toksin
atau produk kuman yaitu perubahan pada cellular cytoskeleton dan spesifik tight
junction. #engaruh itu bisa pada kedua komponen tersebut atau salah satu komponen
saja sehingga akan menyebabkan hipersekresi chlorida yang akan diikuti natrium dan
air. <ebagai contoh ). difficile akan menginduksi kerusakan cytoskeleton maupun
protein,Bacteroides fragilis menyebabkan degradasi proteolitik
protein tight junction, F cholera mempengaruhi distribusi protein tight junction,
sedangkan #) menyebabkan akumulasi protein cytoskeleton.
;. Diare terkait imunologi
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 12/22
Diare terkait imunologi dihubungkan dengan reaksi hipersensitiitas tipe =, === dan =F.
Heaksi tipe = yaitu terjadi reaksi antara sel mast dengan =g dan alergen makanan.
Heaksi tipe === misalnya pada penyakit gastroenteropati, sedangkan reaksi tipe =F
terdapat pada )oeliac disease dan protein loss enteropaties. #ada reaksi tipe =, alergen
yang masuk tubuh menimbulkan respon imun dengan dibentuknya =g yang
selanjutnya akan diikat oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mast dan basofil.
Bila terjadi aktiasi akibat pajanan berulang dengan antigen yang spesifik, sel mast
akan melepaskan mediator seperti histamin, )4A, #A, <HA4A dan prostaglandin.
#ada reaksi tipe === terjadi reaksi komplek antigen4antibodi dalam jaringan atau
pembuluh darah yang mengaktifkan komplemen. omplemen yang diaktifkan
kemudian melepaskan Eacrophage )hemotactic actor yang akan merangsang sel
mast dan basofil melepas berbagai mediator. #ada reaksi tipe =F terjadi respon imun
seluler, disini tidak terdapat peran antibodi. Antigen dari luar dipresentasikan sel
A#)$Antigen #resenting )ell& ke sel /h1 yang E+)4== dependen. /erjadi pelepasan
berbagai sitokin seperti E=, EA dan =-4N oleh /h1. <itokin tersebut akan
mengaktifasi makrofag dan menimbulkan kerusakan jaringan. Berbagai mediator
diatas akan menyebabkan luas permukaan mukosa berkurang akibat kerusakan
jaringan, merangsang sekresi klorida diikuti oleh natrium dan air.
%. #anifestasi Klinis
=nfeksi usus menimbulkan tanda dan gejala gastrointestinal serta gejala lainnya bila
terjadi komplikasi ekstra intestinal termasuk manifestasi neurologik. Gejala
gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut dan muntah. <edangkan manifestasi
sistemik berariasi tergantung pada penyebabnya.1,;,5
#enderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah ion
natrium, klorida, dan bikarbonat. ehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada
muntah dan kehilangan air juga meningkat bila ada panas. +al ini dapat menyebabkan
dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia. Dehidrasi merupakan keadaan yang
paling berbahaya karena dapat menyebabkan hipoolemia, kolaps kardioaskuler dan
kematian bila tidak diobati dengan tepat. Dehidrasi yang terjadi menurut tonisitas
plasma dapat berupa dehidrasi isotonik, dehidrasi hipertonik $hipernatremik& atau
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 13/22
dehidrasi hipotonik. Eenurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi
ringan, dehidrasi sedang atau dehidrasi berat.(,6,11
=nfeksi ekstraintestinal yang berkaitan dengan bakteri enterik patogen antara lain 8
uloaginitis, infeksi saluran kemih, endokarditis, osteomielitis, meningitis,
pneumonia, hepatitis, peritonitis dan septik trombophlebitis. Gejala neurologik dari
infeksi usus bisa berupa paresthesia $akibat makan ikan, kerang, monosodium
glutamat& hipotoni dan kelemahan otot $). botulinum&.3,(,1%
Bila terdapat panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat dehidrasi.
#anas badan umum terjadi pada penderita dengan inflammatory diare. -yeri perut
yang lebih hebat dan tenesmus yang terjadi pada perut bagian ba"ah serta rektum
menunjukkan terkenanya usus besar.1(, 1, 1'
Eual dan muntah adalah simptom yang non spesifik akan tetapi muntah mungkin
disebabkan oleh karena organisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas
seperti8 enterik irus, bakteri yang memproduksi enterotoksin, Giardia, dan
)ryptosporidium.
Euntah juga sering terjadi pada non inflammatory diare. Biasanya penderita tidak
panas atau hanya subfebris, nyeri perut periumbilikal tidak berat, "atery diare,
menunjukkan bah"a saluran cerna bagian atas yang terkena. leh karena pasien
immunocompromise memerlukan perhatian khusus, informasi tentang adanya
imunodefisiensi atau penyakit kronis sangat penting.11, 1;, 16
&. Dianosis
a. Anamnesis
#ada anamnesis perlu ditanyakan hal4hal sebagai berikut8 lama diare, frekuensi,
olume, konsistensi tinja, "arna, bau, ada ! tidak lendir dan darah. Bila disertai
muntah8 olume dan frekuensinya. encing8 biasa, berkurang, jarang atau tidak
kencing dalam ; 6 jam terakhir. Eakanan dan minuman yang diberikan selama
diare. Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti8 batuk, pilek, otitis
media, campak. /indakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare8 memberi
oralit, memba"a berobat ke #uskesmas atau ke Humah <akit dan obat4obatan
yang diberikan serta ri"ayat imunisasinya.3, 10, 1%
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 14/22
b. #emeriksaan fisik
#ada pemeriksaan fisik perlu diperiksa8 berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut
jantung dan pernapasan serta tekanan darah. <elanjutnya perlu dicari tanda4tanda
utama dehidrasi8 kesadaran, rasa haus dan turgor kulit abdomen dan tanda4tanda
tambahan lainnya 8 ubun4ubun besar cekungatau tidak, mata 8 co"ong atau tidak,
ada atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah.
#ernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis metabolik. Bising usus
yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemi. #emeriksaan ekstremitas
perlu karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan derajat dehidrasi yang
terjadi.1, 3, 10
#enilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara8 obyektif
yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare. <ubyektif
dengan menggunakan kriteria *+ dan kriteria EE*H dapat dilihat pada table
berikut
/able 1. #enentuan Derajat Dehidrasi
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 15/22
c. aboratorium
#emeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak
diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab
dasarnya tidak diketahui atau ada sebab4sebab lain selain diare akut atau pada
penderita dengan dehidrasi berat. )ontoh 8 pemeriksaan darah lengkap, kultur
urine dan tinja pada sepsis atau infeksi saluran kemih.
#emeriksaan laboratorium yang kadang4kadang diperlukan pada diare akut 8
Darah 8 darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur
dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
Crine 8 urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika.
/inja 8
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 16/22
#emeriksaan makroskopik8
#emeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada semua penderita dengan
diare meskipun pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan. /inja yang "atery dan
tanpa mukus atau darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin irus, proto@oa
atau disebabkan oleh infeksi diluar saluran gastrointestinal.
/inja yang mengandung darah atau mukus bisa disebabkan infeksi bakteri yang
menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroinasif yang menyebabkan peradangan
mukosa atau parasit usus seperti 8 . histolytica, B. coli dan /. trichiura. Apabila
terdapat darah biasanya bercampur dalam tinja kecuali pada infeksi dengan .
+istolytica darah sering terdapat pada permukaan tinja dan pada infeksi +)
terdapat garis4garis darah pada tinja. /inja yang berbau busuk didapatkan pada
infeksi dengan <almonella, Giardia, )ryptosporidium dan <trongyloides.%,',1'
#emeriksaan mikroskopik8
#emeriksaan mikroskopik untuk mencari adanya lekosit dapat memberikan
informasi tentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan
mukosa. ekosit dalam tinja diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang
menyerang mukosa kolon. ekosit yang positif pada pemeriksaan tinja
menunjukkan adanya kuman inasif atau kuman yang memproduksi sitotoksin
seperti <higella, <almonella, ). jejuni, =), ). difficile, . enterocolitica, F.
parahaemolyticus dan kemungkinan Aeromonas atau #. shigelloides. ekosit
yang ditemukan pada umumnya adalah lekosit #E-, kecuali pada <. typhii
lekosit mononuklear. /idak semua penderita kolitis terdapat lekosit pada tinjanya,
pasien yang terinfeksi dengan . histolytica pada umumnya lekosit pada tinja
minimal. #arasit yang menyebabkan diare pada umumnya tidak memproduksi
lekosit dalam jumlah banyak. -ormalnya tidak diperlukan pemeriksaan untuk
mencari telur atau parasit kecuali terdapat ri"ayat baru saja bepergian kedaerah
resiko tinggi, kultur tinja negatif untuk enteropatogen, diare lebih dari 1 minggu
atau pada pasien immunocompromised. #asien yang dicurigai menderita diare
yang disebabkan giardiasis, cryptosporidiosis, isosporiasis dan strongyloidiasis
dimana pemeriksaan tinja negatif, aspirasi atau biopsi duodenum atau yeyunum
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 17/22
bagian atas mungkin diperlukan. arena organisme ini hidup di saluran cerna
bagian atas, prosedur ini lebih tepat daripada pemeriksaan spesimen tinja. Biopsi
duodenum adalah metoda yang spesifik dan sensitif untuk diagnosis giardiasis,
strongylodiasis dan proto@oa yang membentuk spora. . hystolitica dapat
didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopik tinja segar. /ropho@oit biasanya
ditemukan pada tinja cair sedangkan kista ditemukan pada tinja yang berbentuk.
/ehnik konsentrasi dapat membantu untuk menemukan kista amuba. #emeriksaan
serial mungkin diperlukan oleh karena ekskresi kista sering terjadi intermiten.
<ejumlah tes serologis amubiasis untuk mendeteksi tipe dan konsentrasi antibodi
juga tersedia. <erologis test untuk amuba hampir selalu positif pada disentri
amuba akut dan amubiasis hati.
ultur tinja harus segera dilakukan bila dicurigai terdapat +emolytic Cremic
<yndrome, diare dengan tinja berdarah, bila terdapat lekosit pada tinja, B diare
dan pada penderita immunocompromised.
leh karena bakteri tertentu seperti 8 . enterocolitica, F. cholerae, F.
#arahaemolyticus, Aeromonas, ). difficile, . coli 01'8 +' dan
)amphylobacter membutuhkan prosedur laboratorium khusus untuk
identifikasinya, perlu diberi catatan pada label apabila ada salah satu dicurigai
sebagai penyebab diare yang terjadi. Deteksi toksin ). difficile sangat berguna
untuk diagnosis antimikrobial kolitis. #roctosigmoidoscopy mungkin membantu
dalam menegakkan diagnosis pada penderita dengan simptom kolitis berat atau
penyebab inflammatory enteritis syndrome tidak jelas setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium pendahuluan. 5, 10, 16
'. Tera(i
Departemen esehatan mulai melakukan sosialisasi #anduan /ata aksana
#engobatan Diare pada balita yang baru didukung oleh =katan Dokter Anak =ndonesia,
dengan merujuk pada panduan *+. /ata laksana ini sudah mulai diterapkan di
rumah sakit4rumah sakit. Hehidrasi bukan satu4satunya strategi dalam
penatalaksanaan diare.15,%0,%1 Eemperbaiki kondisi usus dan menghentikan diare juga
menjadi cara untuk mengobati pasien. Cntuk itu, Departemen esehatan menetapkan
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 18/22
lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare yang diderita anak balita baik
yang dira"at di rumah maupun sedang dira"at di rumah sakit, yaitu8
1. Hehidrasi dengan menggunakan oralit baru
%. ?inc diberikan selama 10 hari berturut4turut
3. A<= dan makanan tetap diteruskan
(. Antibiotik selektif
. -asihat kepada orang tua
Hehidrasi dengan oralit baru, dapat mengurangi rasa mual dan muntah. Berikan
segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. ralit formula lama
dikembangkan dari kejadian luar biasa diare di Asia <elatan yang terutama
disebabkan karena disentri, yang menyebabkan berkurangnya lebih banyak elektrolit
tubuh, terutama natrium. <edangkan diare yang lebih banyak terjadi akhir4akhir ini
dengan tingkat sanitasi yang lebih banyak terjadi akhir4akhir ini dengan tingkat
sanitasi yang lebih baik adalah disebabkan oleh karena irus. Diare karena irus
tersebut tidak menyebabkan kekurangan elektrolit seberat pada disentri. arena itu,
para ahli diare mengembangkan formula baru oralit dengan tingkat osmolarits yang
lebih rendah. smolaritas larutan baru lebih mendekati osmolaritas plasma, sehingga
kurang menyebabkan risiko terjadinya hipernatremia.
etentuan pemberian oralit formula baru8
a. Beri ibu % bungkus oralit formula baru
b. arutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan
%( jam.
c.Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan
sebagai berikut8
Cntuk anak berumur O % tahun 8 berikan 04100 ml tiap kali BAB
Cntuk anak % tahun atau lebih 8 berikan 1004%00 ml tiap BAB
d. Mika dalam "aktu %( jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan
harus dibuang.
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 19/22
?inc diberikan selama 10 hari berturut4turut. ?inc mengurangi lama dan beratnya
diare. ?inc juga dapat mengembalikan nafsu makan anak. #enggunaan @inc ini
memang popular beberapa tahun terakhir karena memiliki eidence based yang
bagus. Beberapa penelitian telah membuktikannya. #emberian @inc yang dilakukan di
a"al masa diare selama 10 hari ke depan secara signifikan menurunkan morbiditas
dan mortalitas pasien. ebih lanjut, ditemukan bah"a pemberian @inc pada pasien
anak penderita kolera dapat menurunkan durasi dan jumlah tinja!cairan yang
dikeluarkan. ?inc termasuk mironutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara
kehidupan yang optimal. Eeski dalam jumlah yang sangat kecil, dari segi fisiologis,
@inc berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan
seksual, kekebalan seluler, adaptasi gelap, pengecapan, serta nafsu makan. ?inc juga
berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan merupakan mediator potensial
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Dasar pemikiran penggunaan @inc dalam pengobatan diare akut didasarkan pada
efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan
terhadap proses perbaikan epitel saluran cerna selama diare. #emberian @inc pada
diare dapat meningkatkan aborpsi air dan elektrolit oleh usus halus, meningkatkan
kecepatan regenerasi epitel usus, meningkatkan jumlah brush border apical, dan
meningkatkan respon imun yang mempercepat pembersihan patogen dari usus.
#engobatan dengan @inc cocok diterapkan di negara4negara berkembang seperti
=ndonesia yang memiliki banyak masalah terjadinya kekurangan @inc di dalam tubuh
karena tingkat kesejahteraan yang rendah dan daya imunitas yang kurang memadai.
#emberian @inc dapat menurunkan frekuensi dan olume buang air besar sehingga
dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak.
Dosis @inc untuk anak4anak8
Anak di ba"ah umur ; bulan 8 10 mg $ P tablet& per hari
Anak di atas umur ; bulan 8 %0 mg $1 tablet& per hari
?inc diberikan selama 1041( hari berturut4turut meskipun anak telah sembuh dari
diare. Cntuk bayi, tablet @inc dapat dilarutkan dengan air matang, A<=, atau oralit.
Cntuk anak4anak yang lebih besar, @inc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air
matang atau oralit.%%, %3, %(
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 20/22
A<= dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada
"aktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi
yang hilang. #ada diare berdarah nafsu makan akan berkurang. Adanya perbaikan
nafsu makan menandakan fase kesembuhan. %
Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau kolera.
#emberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang lamanya diare
karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan )lostridium difficile yang
akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit disembuhkan. <elain itu, pemberian
antibiotik yang tidak rasional akan mempercepat resistensi kuman terhadap
antibiotik, serta menambah biaya pengobatan yang tidak perlu. #ada penelitian
multipel ditemukan bah"a telah terjadi peningkatan resistensi terhadap antibiotik
yang sering dipakai seperti ampisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan trimetoprim
sulfametoksa@ole dalam 1 tahun ini. Hesistensi terhadap antibiotik terjadi melalui
mekanisme berikut8 inaktiasi obat melalui degradasi en@imatik oleh bakteri,
perubahan struktur bakteri yang menjadi target antibiotik dan perubahan
permeabilitas membrane terhadap antibiotik.%;
-asihat pada ibu atau pengasuh8 embali segera jika demam, tinja berdarah,berulang,
makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering, atau belum membaik
dalam 3 hari.%0, 15
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 21/22
DAFTAR PUSTAKA
1. Dit. Men ##E, ## Dep. es. H=. #E#D. Buku Ajar Diare. 155;.%. #arashar CD, +ummelman G, Breese M<, Eiller EA, Glass H=. Global illnes and death
caused by rotairus disease in children. merging =nfection Disease. %00;L 58;4'%.
3. #ickering , <nyder MD. Gastroenteritis in Behrman, liegman, Menson eds. -elson
/e7tbook of #ediatrics 1' ed. <aunders. %00( 81%'%4;.
(. *idayana =*, Gandi. onsistensi pelaksanaan program serta morbiditas dan mortalitas
diare di era otonomi dan krisis. umpulan makalah ongres -asional == BGA=
Bandung. %0038 (4(.
. irmansyah A. #engaruh malnutrisi terhadap saluran cerna tikus putih8 penelitian khusus
pada perkembangan morfologid, biokimia"i, dan fisiologis terutama kolon. Disertasi.
155%L134%0.;. Hhoads ME, #o"ell D*. Diarrhea. Dalam8 *alker *A, Durie #H, +amilton MH, <mith
MA eds. #ediatric gastrointestinal disease and pathophysiology, diagnosis and
management. B) Decker =nc. 15518 ;4'3.
'. <oeparto #, Djupri <, <udarmo <E, Hanuh =HG. Diare. Dalam8 <oeparto #, Djupri <,
<udarmo <E, Hanuh =HG eds. Gangguan absorbsi4sekresi sindroma diare. Graha
masyarakat ilmiah kedokteran Cnair. 15558143;.
6. <unoto, <utoto, <oeparto #, <oenarto , =smail H. #edoman #roses Belajar Eengajar
Diare, Departemen esehatan Hepublik =ndonesia. Direktorat Mendral #emberantasan
#enyakit Eenular. 1550.
5. +oekstra M+. Acute Gastroenteritis in industrilia@ed countries 8 compliance "ith
guidelines for treatment. M #ediatr Gastroenterol -utr. %001L 338314.
10. <uparto #. <umbangan dan peran kaum profesional dalam mendukung program penyakit
saluran cerna di era otonomi.umpulan makalah ongres -asional == BGA= Bandung.
%0038 1'4%'.
11. /olia F. Acute infections diarrhea in children. )urrent treatment option in infections
diseases. %00%L (816345(.
1%. Fanderhoof MA. Diarrhe. Dalam8 *yllie H, +yams M< eds. #ediatric gastrointestinal
disease pathophysiology, diagnosis and management. *B <aunders )o. 1553816'45.
13. #ickering , )leary /G. Approach to patients "ith gastrointestinal tract infection and
food poisoning in eigin HD. )herry M) eds. /e7tbook of #ediatric infectious diseases (
d *B <aunders )o. 1556L 18;'45(.
8/15/2019 BAB II CR GE baru
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-cr-ge-baru 22/22
1(. Breese M, ang, *ang B, <oenarto , -elson A, /am M, *ilopo <A, ilgore #. irst
report from the asian rotairus suraillance net"ork. merg =nfect Dis. %00(L 10$;&8 5664
5.
1. ield E. =ntestinal ion transport and the pathophysiology of diarrhea. Didapat dari8
http8!!""".jci.orig.1;. <oenarto, . Hotairus Disease Burden in =ndonesia. Grand Hound8 Eelbourne. %00'.
1'. <unoto. #enyakit radang usus8 infeksi. Dalam8 Buku Ajar =lmu esehatan Anak. Balai
#enerbit C=. 1551L =8((64;;.
16. Hahmat +. ebijakan -asional pemberantasan penyakit menular langsung dan oralit
formula baru. umpulan makalah ongres -asional == BGA= Bandung. %0038 514'.15. American academy of pediatric. /he management of acute gastroenteritis in young
children. #ediatrics. 155;L 5'8 14%0.
%0. Duggan ), <antosham E, Glass H=. /he management of acute diarrhea in children 8 oral
rehydration, maintenance and nutritional therapy. EE*H. 155%L (1 $HH41;& 8 14%0. 30.%1. ing ), Glass H,Bresee M<, Duggan ). Eanaging acute gastroenteritis among child L
oral rehydration, maintenance and nutritional therapy. EE*H. %003L % $HH1;&8 141;.
%%. Altaf *aseef ED. ?inc <upplementaion in ral Hehydration <olution 8 7perimental
Assesment and Eechanisms of Action. Mournal of the American )ollege of -utrition.
rlando. %001.
%3. Ba2ui A+ et al. ffect of @inc supplementation started during diarrhea on morbidity and
mortality in Bangladeshi children 8 )ommunity randomi@ed trial. BEM. %00%L 3%814'.
%(. ukacik E., Honald . /homas., Macob F. Aranda. A Eeta4Analysis of the effect of ral
?inc in the /reatment of Acute and #ersistent Diarrhea. %00'%. <andhu B. #ractical guidelines for the management of gastroenteritis in children. M
#ediatr Gastroenterol -utr. %001L 338 3;45.
%;. D"iprahasto, =. #enggunaan Antidiare ditinjau dari Aspek /erapi Hasional. Murnal
Eanajemen #elayanan esehatan. %003L 5$%&8 5(4101.