seminar ge

Upload: djoefrei

Post on 19-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Seminar Asuhan Keperawatan pada klien An A dengan gangguan sistem Gastrointestinal; Gastroenteritis di Instalasi Rawat Inap Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2012. Arranged by : Afriansi Dwi Caroline Etty Riski Jupriansyah Lindo panduwinata Reffiya Gusmita Sandi Septiana Sri maryati

Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang 2012

Apa sih penyakit Gastroenteritis itu ?

Perhatikan Penjelasan Gastroenteritis Berikut

Definis Gastroenteritis Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus. Gastroenteritis akut ditandai dengan diare, dan pada beberapa kasus, muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. (Lynn Betz,2009) Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dab lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau darah saja. (Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, 2002 ). Diare adalah keadaan di mana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami defekasi sering dengan feses cair, atau feses tidak berbentuk. (Lynda Juall Carpenito, 2001).

Anatomi Fisiologi Saluran gastrointestinal yang berjalan dari mulut melalui esofagus, lambung dan usus sampai anus. Esofagus terletak di mediastinum rongga torakal, anterior terhadap tulang punggung dan posterior terhadap trakea dan jantung . Bagian sisa dari saluran gastrointestinal terletak di dalam rongga peritoneal. Lambung ditempatkan dibagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh, tepat di bawah diafragma kiri. Lambung adalah suatu kantung yang dapat berdistensi dengan kapasitas kira-kira 1500 ml. Usus halus adalah segmen paling panjang dari saluran gastrointestinal, yang jumlah panjangnya kira-kira dua pertiga dari panjang total saluran. Untuk sekresi dan absorbsi, usus halus dibagi dalam 3 bagian yaitu bagian atas disebut duodenum, bagian tengah disebut yeyunum, bagian bawah disebut ileum. Usus besar terdiri dari segmen asenden pada sisi kanan abdomen, segmen transversum yang memanjang dari abdomen atas kanan ke kiri dan segmen desenden pada sisi kiri abdomen. Yang mana fungsinya mengabsorbsi air dan elektrolit yang sudah hampir lengkap pada kolon. Bagian ujung dari usus besar terdiri dua bagian. Kolon sigmoid dan rektum kolon sigmoid berfungsi menampung massa faeces yang sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung.

EtiologiEtiologi dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu : 1. Faktor infeksi a) Infeksi enteral, yaitu infeksi pada saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi : 1). Infeksi Bakteri : E.Coli, Salmonella, Shigella SPP, Vibrio Cholera 2). Infeksi Virus : Enterovirus, Protozoa, Adenovirus 3). Infeksi Jamur : Protozoa, Candida SPP, Entamoeba Histolityca b) Infeksi parental, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti OMA, broncopneumonia, tonsilofaringitis. 2. Faktor malabsorbsi a). Malabsorbsi karbohidrat b). Malabsorbsi lemak c). Malabsorbsi protein 3. Obat-obatan : zat besi, antibiotika 4. Post pembedahan usus 5. Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan 6. Faktor psikologis

PATOFISIOLOGI Diare disebabkan karena ketidaknormalan absorbsi air dan elektrolit. Transport air dan elektrolit ini terjadi di dalam sistem pencernaan meningkat pada usia anak anak. Mukosa usus pada anak kecil lebih permeabel dari pada anak yang lebih dewasa. Karena pada anak kecil dengan peningkatan osmolalitas menimbulkan diare, banyak cairan dan elektrolit akan hilang pada anak yang lebih dewasa. Diare dapat disebabkan karena proses patologik. Organisme masuk pada mukosa epitel, berkembang biak pada usus dan menempel pada mukosa usus serta melepaskan enterotoksin yang dapat menyebabkan penurunan kapasitas absorbsi cairan dan elektrolit. Interaksi antara toksin dan epitel, usus menstimulasi enzim Adenilsiklase dalam membrane sel dan mengubah cyclic AMP yang menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit. Proses ini disebut diare sekretorik. Pada proses invasi dan pengerusakan mukosa usus.

Tanda Dan GejalaTanda dan gejala yang biasa timbul pada penderita gastroenteritis adalah : 1. Suhu tubuh meningkat 2. Nyeri perut, distensi abdomen, mual dan muntah 3. Feses cair dan warna kuning kehijauan 4. Mata cekung, ubun-ubun cekung, air mata kering, mengantuk 5. Nadi cepat dan lemah atau tidak teraba 6. Pernafasan dalam dan cepat 7. Turgor kulit kering, membran mukosa kering, jari-jari sianosis 8. Dehidrasi

Komplikasi Sebagai akibat dari kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi, seperti : 1. Renjatan hipovolemik Terjadi pada dehidrasi berat akibat kehilangan cairan yang besar, maka jantung akan bekerja lebih cepat. 2. Hipokalemia Kalium rendah < 3,5, keletihan otot, kembung. Ileus paralatik terjadi karena kurangnya total kalium tubuh. 3. Kejang dan malnutrisi energi protein Dapat terjadi karena serum natrium > 165 m.mol kehilangan air sama dengan kehilangan natrium, biasa terjadi setelah intake cairan hipertonik selama diare.

Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan Diagnostik : 1. Pemeriksaan feses ( makroskopis dan mikroskopis ) : ditemukan kuman spesifik, bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan resistensi 2. Pemeriksaan darah : leukositosis 13.00022.000/mm3 3. Analisa gas darah : base excess rendah 4. Pemeriksaan serum elektrolit : natrium dan kalium menurun

Penatalaksanaan Medis*Prinsip utama penanganan Gastroenteritis adalah : 1. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit 2. Mengembalikan fungsi normal system pencernaan 3. Mencegah penyebaran infeksi pada orang yang kontak dengan anak *Dasar pengobatan diare adalah : 1. Pemberian cairan : jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan cairan per usia 2. Dietetik ( cara pemberian makanan) 3. Obat-obatan : antidiare, antispasmolitik, antibiotika, antipiretik *Untuk dehidrasi ringan sampai sedang, anak diberi rehidrasi oral seperti : Pedialyte, Ricelyte, atau Lytren untuk bayi dan anak yang masih kecil. Gatorade diberikan untuk anak yang lebih besar. *Untuk dehidrasi berat, rehidrasi dengan pemberian cairan intravena yang sesuai untuk mengkoreksi ketidakseimbangan yang spesifik . *Bila diare disebabkan oleh bakteri/ parasit, maka terapi antibiotika diberikan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL: GASTROENTERITIS DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2012

Tanggal masuk : 30 Maret 2012 Pukul : 13.00 WIBIDENTITAS PASIEN

Tanggal pengkajian : 31 Maret 2012 Pukul: 14.00 WIB

Nama Jenis Kelamin Umur TTL BB Alamat Agama Pendidikan Anak ke Diagnosa

: An. A : Laki-laki : 1 4/12 tahun : 17 November 2010 : 10 kg : Jl. Kemas Ridho, Lr Karya Bakti : Islam : Belum sekolah : 2 (dua) : Gastroenteritis sedang : Ny. S : 24 tahun : IRT : Jl. Kemas Ridho, Lr Karya Bakti : Ibu

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama Umur Pekerjaan Alamat Hubungan dengan pasien

RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan Utama : Ibu klien mengatakan BAB cair 6x sehari disertai lendir sejak 3 hari lalu Riwayat kehamilan dan kelahiran a) Prenatal: Ibu klien tidak pernah memeriksakan kandungannya selama kehamilan. b) Intranatal: Ibu klien melahirkan di bidan secara normal, dengan kehamilan 9 bulan 3 hari. c) Postnatal: Bayi lahir selamat dengan berat 3 kg, panjang 42 cm dan lingkar kepala 40 cm. Alasan berobat ke R.S Muhammadiyah Palembang Sejak 3 hari lalu ibu klien mengatakan anaknya BAB cair 6x sehari, kemudian ibu klien membawa klien ke IGD R.S Muhammadiyah Palembang. Penanganan selama dirumah Selama dirumah klien hanya diberi air putih dan ASI, lalu ibu klien membawa ke PUSKESMAS terdekat, tapi tidak ada perubahan. Riwayat Kesehatan Lampau Klien belum pernah menderita penyakit yang seperti ini sebelumnya Klien belum pernah dirawat di R.S Klien tidak mempunyai alergi obat Imunisasi : Lengkap

1. Kebutuhan dasar ( Sebelum dirawat di R.S )

1. o o o o o

Pola nutrisi: Makanan yang disukai Selera makan Alat makan yang dipakai Pola makan/ hari Porsi makan

: Klien menyukai makanan yang manis : Baik : Sendok, piring : 3 kali/ hari : 1 porsi kecil nasi biasa

2. Pola istirahat o Kebiasaan sebelum tidur : Minum ASI o Tidur siang : Tiap hari selama 3-4 jam /hari 3. Mandi 4. Aktivitas bermain 5. Eliminasi : 2 kali / hari : Baik : Normal, dengan bantuan kelurga

Setelah dirawat di R.S1. o o o o o Pola nutrisi Makanan yang disukai Selera makan Alat makan yang dipakai Pola makan / hari Porsi makan : Klien menyukai makanan manis : Baik : Sendok, piring : 3 kali/ hari : 1 porsi nasi bubur

2. Pola Istirahat o Kebiasaan sebelum tidur o Tidur siang 3. Mandi 4. Aktivitas bermain 5. Eliminasi

: Minum ASI : Tiap hari 2 3 Jam / hari

: 2 kali / hari (di lap air hangat) : Baik : BAK 8x /hari, BAB 6x /hari dengan karakteristik cair dan berlendir

Keadaan kesehatan saat inio

o o o o o o o

Diagnosa medis : Gastroenteritis sedang No. RM : 06.01.34 Tanggal MRS : 30 maret 2012 Tindakan operasi : Tidak ada Status cairan : Kurang cairan Obat-obatan : Zinkid 1x1 tablet/hari, Dhavit sirup 1x1 cth, Oralit. IVFD RL gtt 20x/menit Aktivitas : Terbatas Tindakan kolaborasi : Pemberian oralit

Pengkajian fisikData klinis: BB: 10 Kg. Kesadaran: CM, GCS: M: 6, V: 5, E: 4, Suhu: 37,3 oC, Nadi: 120x/menit, RR: 32x/menit 1. Kesan umum : Tampak lemah, muka pucat, BAB cair 6x/hari, muntah 1x /hari. 2. Kulit/ suhu : Pucat/ akral dingin 3. Kepala : Simetris, rambut hitam 4. Mata : Jernih, konjungtiva: anemis, sklera: putih 5. Telinga : Simetris 6. Hidung : Simetris 7. Mulut : Bibir kering 8. Tenggorokan : Tonsil dalam batas normal 9. Leher : Simetris 10. Dada : Bentuk simetris Paru-paru, RR: 32 x/menit, pernapasan: lambat, perkusi Sonor Jantung, Inspeksi: LUB DUB, palpasi: normal, perkusi : Redup 11.Abdomen : Bentuk: kembung, mual (+), muntah (+) 1x 12. Genetalia dan anus : penis: normal, skrotum & testis: normal

Data PenunjangPemeriksaan HematologiHemoglobin

Hasil8,4

NormalL: 13,2-17,3 g/dLP: 11,7-15,5g/dL 4000-11.000/cmm

Leukosit Difcount

24.300 0/0/1/32/65/2

1-2/0-1/3-5/54-62/2533/3-7

Prioritas Masalah 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit 2. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3.Kerusakan integritas kulit Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya frekuensi BAB cair. 2. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubuingan dengan mual dan muntah. 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, karena frekwensi BAB yang berlebihan.

Analisa DataNo 1. Data Senjang Etiologi Kontaminasi makanan & minuman Masalah Keperawatan

DS: - Ibu os mengatakan anaknya mencret 6x /hari DO: - KU lemah dan pucat - Akral dingin TTV : T: 37,3 oC N:120 x/menit RR: 32x/menit Intake: 100cc Output: BAB cair 6x/hari BB: 10 kg IVFD RL gtt 20x/menit (makro)

Invasi E.Coli, toksin & Rotavirus ke saluran gastrointestinalmasuk & lolos ke barier HCL menuju duodenum

Gangguan keseimbangan cairan dan elektolit

Bakteri berkembang biakProduksi enzim muicinase Lapisan permukaan sel epitel cair Bakteri menembus membran Produksi cAMP dan merangsang sekresi cairan di kripta vili Vol. cairan di lumen usus

Lanjutan ....Etiologi

Hipermotilitas ususKetidakmampuan menyerap cairan Frekuensi BAB & mengeluarkan elektrolit tubuh Ggn. Keseimbangan cairan tubuh & elektrolit

Gangguan keseimbangan cairan dan elektolit

Analisa dataNo

Data Senjang

Etiologi

Masalah Keperawatan

2.

DS: - Ibu OS mengatakan anaknya ada muntah 1x DO: - KU lemah - Tampak bedrest - Mual (+) - Muntah 1x TTV : T: 37,3 oC N:120 x/menit RR: 32x/menit Intake: 100cc Output: BAB cair 6x BB: 10kg

Kontaminasi makanan & minuman Invasi E.Coli, toksin & Rotavirus ke saluran gastrointestinal

masuk & lolos ke barier HCL menuju duodenumBakteri berkembang biak Produksi enzim muicinase Lapisan permukaan sel epitel cair

Lanjut.... No3.

Data SenjangDS: - Ibu OS mengatakan anaknya merasa tidak nyaman DO: -Tampak basah dan kemerahan pada bagian glutealis TTV : T: 37,3 oC N:120 x/menit RR: 32x/menit Intake: 100cc Output: BAB cair 6x

EtiologiKontaminasi makanan & minuman Invasi E.Coli, toksin & Rotavirus ke saluran gastrointestinal masuk & lolos ke barier HCL menuju duodenum

Masalah Keperawatan

Bakteri berkembang biakProduksi enzim muicinase Lapisan permukaan sel epitel cair Bakteri menembus membran

Lanjutan ....Etiologi Masalah Keperawatan

Bakteri menembus membranProduksi cAMP dan merangsang sekresi cairan di kripta vili

Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Vol. cairan di lumen ususHipermotilitas usus Peregangan gaster Merangsang saraf Gaster Hipothalamus

Regurgitasi HCLGgn. Kebutuhan nutrisi kurang

Lanjut.... EtiologiProduksi cAMP dan merangsang sekresi cairan di kripta vili

Masalah KeperawatanKerusakan integritas kulit

Vol. cairan di lumen ususHipermotilitas usus Ketidakmampuan menyerap cairan Frekuensi BAB & mengeluarkan elektrolit tubuh Ketidakmampuan mengontrol BAB Kelembapan glutealis Resti kerusakan integritas kulit

PLANING KEPERAWATANN O 1. Diagnosa Keperwatan Ja m 13. 15 WI B Tujuan Rencana Keperawatan Rasionalisasi

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya frekuensi BAB DS: Ibu os mengatakan anaknya mencret 6x /hari DO: - KU lemah dan pucat - OS BAB cair 6x /hari TTV : T: 37,3 oC, N:120 x/menit RR: 32x/menit -Intake: 100cc -BB: 10 kg -BAB cair: 6x

setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam cairan dan elektrolit diharapkan terpenuhi. Dengan kriteria hasil : 1. Turgor kulit kembali baik 2. 1Tidak terjadi dehidrasi 3. Mukosa mulut dan bibir lembab 4. KU membaik 5. Diare berkurang dan konsistensi feses melembe 6. Intake OS meningkat

1.

Observasi Vital Sign klien

1.

Memudahkan dalam menegakka n intervensi Memudahkan membuat asuhan keperawata n secara tepat untuk intervensi selanjutnya.

2.

Catat frekuensi, jumlah dan konsistensi feces yang keluar.

2.

3.

Monitoring tanda-tanda dehidrasi.

3. Mendeteksi secara dini tanda-tanda dehidrasi. dini.

PLANING KEPERAWATANN O Diagnosa Keperwatan Jam 13.15 WIB Tujuan Rencana Keperawatan Rasionalisasi

4.

Anjurkan ibu pasien untuk memberikan oralit setiap kali anaknya BAB Anjurkan ibu pasien untuk tidak makan makanan yang merangsang timbulnya diare. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat dan infus

4.

Untuk mengganti cairan yang hilang. untuk mencegah diare lebih lama lagi.

5.

5.

6.

6.

terapi yang tepat dan cepat dapat mempercepat kesembuhan dan mencegah komplikasi secara dini.

Planing KeperawatanN O2.

Diagnosa Keperwatan

Ja m

Tujuan

Rencana Keperawatan

Rasionalisasi

Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah DS: Ibu OS mengatakan anaknya ada muntah 1x /hari DO:-KU lemah -Tampak bedrest TTV : T: 37,3 oC N:120 x/menit RR: 32x/menit Intake: 100cc Output: BAB cair 6x

13 .1 5 W IB

setelah dilakukan 1.Lakukan pendekatan tindakan pada klien dan keperawatan 2 x keluarga. 24 jam nutrisi OS diharapkan dapat terpenuhi. Dengan kriteria hasi: 2.Kaji tingkat nutrisi Nutrisi klien klien. terpenuhi sesuai diet yang dianjurkan Intake nutrisi klien klien 3.Beri makanan dalam meningkat porsi kecil tetapi sering. Tidak terjadi mual, muntah setelah makan

1.

memudahkan kerja sama antara perawat dan klien. untuk mengetahui keadaan nutrisi klien.

2.

3.

untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

.

Planing KeperawatanN O Diagnosa Keperwatan Ja m Tujuan Rencana Keperawatan Rasionalisasi

4.Timbang BB setiap pagi.

4.

untuk mengetahui apakah ada penurunan berat badan selama perawatan.

5.Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian terapi.

5.

untuk mengetahui jenis obat yang dapat diberikan

Lanjut . . . N O 3. Diagnosa Keperwatan Ja m Tujuan Rencana Keperawatan Rasionalisasi

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan DS: Ibu OS mengatakan anaknya merasa tidak nyaman DO: - Tampak basah dan kemerahan pada bagian glutealis TTV : T: 37,3 oC N:120 x/menit RR: 32x/menit Intake: 100cc

13 .1 5 W IB

setelah dilakukan 1. Observasi bokong tindakan dan perineum dari keperawatan selama infeksi. 1 x 24 jam diharapkan integritas kulit dapat kembali normal. 2. Kaji integritas kulit Kriteria hasil: -Tidak ada iritasi pada kulit klien -Integritas kulit kembali normal. -tanda-tanda infeksi tidak ada

1.

membantu dalam melakukan intervensi selanjutnya

2. untuk mengetahui tingkat kerusakan kulit akibat sering terpapar feses 3. membantu mencegah terjadinya infeksi dan kerusakan integritas kulit

3.Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antibiotik sesuai indikasi.

Implementasi KeperawatanNo1.

Waktu14.00 WIB 1. 2.

ImplementasiMelakukan pendekatan pada penderita. Mencatat frekuensi, jumlah dan konsistensi feces yang keluar. Menganjurkan ibu os untuk memberikan minum banyak dan oralit setiap kali setelah os BAB cair(sedikit-sedikit namun sering). Berkolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat dan infus. Memonitoring tanda-tanda dehidrasi. Menganjurkan ibu os untuk tidak makan makanan yang merangsang timbulnya diare.

Respon- klien Nampak takut, mudah menangis - frekuensi BAB berkurang menjadi 5x, konsistensi cair - Ibu os kooperatif - frekwensi BAB masih sering - Klien dehidrasi - ibu os kooperatif

3.

4.

5.

6.

Implementasi KeperawatanNo 2. Waktu 14.00 1.2. 3.

Implementasi Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga. mengkaji tingkat nutrisi klien. Menganjurkan ibu os memberi makanan dalam porsi kecil tetapi sering. Menimbang BB os setiap pagi hari. Berkolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian obat anti emetic -

Respon Klien masih tampak takut dan mudah menangis, keluarga kooperatif Nutrisi klien kurang Ibu os kooperatif BB 10 kg Frekwensi vomitus berkurang

4. 5.

-

Lanjut . . . No Waktu Implementasi Respon

3.

14.00

1.

Mengobservasi bokong dan perineum dari infeksi.Mengkaji integritas kulit

-

2.

-

Regio glutealis os tampak basah dan kemerahan Integritas kulit kurang baik Resiko infeksi berkurang

1.

Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antibiotik sesuai indikasi.

-

EvaluasiNo 1.

Waktu 15.00 WIB

Catatan Perkembangan S: ibu os mengatakan anaknya sering mencret 3x/hari O: - KU os lemah dan pucat tampak bedrest T: 36,5 oC N:134 x/menit RR: 36x/menit Intake: 300cc Output: BAB cair 3x A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan

EvaluasiNo 2.

Waktu 15.00 WIB

Catatan Perkembangan S: ibu os mengatakan anaknya masih 1x muntah, dan minum oralitnya sedikit O: - KU os lemah dan pucat Tampak sekitar 50 cc oralit yang diminum Tampak bedrest T: 36,5 oC N:134 x/menit, RR: 36x/menit Intake: 300cc, Output: BAB cair 3x A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan

Lanjut . . . No 3. Waktu 15.00 wib Catatan Perkembangan S: ibu os mengatakan anaknya merasa tidak nyaman pada bagian bokong O: - KU os lemah tampak basah dan kemerahan pada region glutealis integritas kulit kurang baik resiko infeksi berkurang A: Masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan