83829114 proposal penelitian kti indah fajarwati

16
1 PROPOSAL PENELITIAN JUDUL : TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP OBAT GENERIK DI KELURAHAN BONTORANNU KOTA MAKASSAR NAMA MAHASISWA : INDAH FAJARWATI NIM : PO. 71.3.251.10.3.021 PEMBIMBING I : MISPARI, S.H., S.Farm., M.Kes PEMBIMBING II : SISILIA T.R.DEWI, S.Si. M.Kes., Apt BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik saja adalah obat yang menggunakan nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan logo perusahan farmasi yang memproduksinya pada kemasan obat, sedangkan obat generik bermerk adalah obat yang diberi merk dagang oleh perusahaan farmasi yang memproduksinya. Obat generik berlogo (OGB) diluncurkan pada tahun 1991 oleh pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah kebawah akan obat. Jenis obat ini mengacu pada Daftar Obat Esencial Nasional (DOEN) yang merupakan obat esensial untuk penyakit tertentu (Kebijakan Obat Nasional, 2006)

Upload: ainun-el-mufidzi

Post on 27-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

Page 1: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

1

PROPOSAL PENELITIAN

JUDUL : TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

TERHADAP OBAT GENERIK DI

KELURAHAN BONTORANNU KOTA

MAKASSAR

NAMA MAHASISWA : INDAH FAJARWATI

NIM : PO. 71.3.251.10.3.021

PEMBIMBING I : MISPARI, S.H., S.Farm., M.Kes

PEMBIMBING II : SISILIA T.R.DEWI, S.Si. M.Kes., Apt

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik saja

adalah obat yang menggunakan nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan

logo perusahan farmasi yang memproduksinya pada kemasan obat,

sedangkan obat generik bermerk adalah obat yang diberi merk dagang oleh

perusahaan farmasi yang memproduksinya.

Obat generik berlogo (OGB) diluncurkan pada tahun 1991 oleh

pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas

menengah kebawah akan obat. Jenis obat ini mengacu pada Daftar Obat

Esencial Nasional (DOEN) yang merupakan obat esensial untuk penyakit

tertentu (Kebijakan Obat Nasional, 2006)

Page 2: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

2

Kepercayaan masyarakat terhadap khasiat dari obat generik jauh

lebih rendah dibandingkan dengan obat paten, karena selama ini masyarakat

terbiasa mengkomsumsi obat paten yang diakui jauh lebih baik. Selain itu

juga masyarakat pada umumnya berasumsi bahwa harga obat berpengaruh

terhadap kualitas suatu produk obat.

Mengingat obat merupakan komponen terbesar dalam pelayanan

kesehatan, peningkatan pemanfaatan obat generik akan memperluas akses

terhadap pelayanan kesehatan teutama bagi masyarakat yang berpenghasilan

rendah.

Selain rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan obat generik,

faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya penggunaan obat generik

berdasarkan Kebijakan Obat Nasional, adalah akses obat kepada masyarakat,

ketersediaan obat di berbagi daerah dan harga obat yang masih mahal

(Medicastore, 2006)

Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat

pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di Kelurahan Bontorannu

kota Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di

Kelurahan Bontorannu kota Makassar ?

Page 3: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

3

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di Kelurahan Bontorannu kota

Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan, sehingga diharapkan

nantinya dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

keuntungan dalam penggunaan obat generik.

2. Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa yang akan melakukan

penelitian selanjutnya.

Page 4: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Obat Generik

1. Pengertian obat generik

Obat generik adalah obat yang sama dengan zat berkhasiat yang

dikandungnya, sesuai nama resmi International Non Propietary Names

yang telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia(Cakmoki,2010).

Pengertian lain dari Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang

ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang

dikandungnya (Wahidi, 2009) 2. Mutu obat generik

Mendengar obat generic,umumnya masyarakat akan langsung

mengasumsikannya sebagai obat kelas dua, artinya mutunya kurang bagus.

Obat generic pun kerap dicap obat bagi kaum tak mampu karena harganya

yang terbilang murah membuat masyarakat tidak percaya bahwa obat generic

sama berkualitasnya dengan obat bermerk. Kualitas obat generik tidak kalah

dengan obat bermerk karena dalam memproduksinya perusahaan farmasi

bersangkutan harus melengkapi persyaratan ketat dalam Cara-cara Pembuatan

Obat yang Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM). (Arif,2004)

Para ahli farmasi menyatakan bahwa obat paten dan obat generik sama

sekali tidak berbeda, kecuali pada nama dan harganya, harganya yang jauh

Page 5: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

5

lebih murah bukan berarti mutunya rendah, atau dibuat dari baku yang

bermutu rendah, tetapi karena banyak factor-faktor biaya yang dapat

dipangkas dalam produksi dan pemasaran misalnya pada biaya pengemasan

dan juga biaya dalam periklanan, selain itu promosi obat ke dokter membuat

obat paten mahal.

3. Kebijakan pemerintah mengenai obat generik

Dalam pemasaran obat di Indonesia, masyarakat dapat memilih

antaraobat paten atau obat generik. Namun untuk meningkatkan akses

terapi bagi masyarakat yang kurang mampu, pemerintah melalui

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kebijakan Menggunakan

Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah

(Menkes,2010).

Bila kebijakan penggunaan obat generik dapat diterapkan, maka banyak

manfaat yang dapat diperoleh, antara lain dapat menghemat biaya obat.

4. Produksi dan Distribusi Obat Generik

Saat ini obat generik diproduksi oleh perusahaan milik negara,

yaitu PT Kimia Farma, PT Indofarma, dan PT Phapros, serta beberapa

perusahaan swasta sebanyak 20 perusahaan farmasi swasta yang telah

ditunjuk pemerintah dan sudah mendapatkan sertifikat CPOB (Isnawati,

2008)

Sebagai produsen obat generik utama, Indofarma dibangun

pemerintah untuk melayani kebutuhan rakyat akan obat-obatan dengan

Page 6: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

6

harga semurah-murahnya, karena 90 % produknya adalah obat generik

(Yanfar, 2006)

5. Harga Obat Generik

Menurut Menkes, harga obat generik dikendalikan oleh pemerintah

untuk menjamin akses masyarakat terhadap obat. (Depkes, 2004)

Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) akan

merasionalisasikan harga Obat Generik. Menurut Syamsul Arifin

Sekretaris Jendral GP Farmasi, itu sudah merupakan kewenangan GP

Farmasi untuk melakukan rasionalisasi agar masyarakat umum juga bisa

menjangkaunya. (Anonim, 2006)

6. Pelayanan Obat Generik

Salah satu tempat yang membuka pelayanan obat generik adalah

rumah sakit, dimana seorang apoteker mempunyai peranan penting dalam

pelayanan obat generik, terutama praktek profesi kefarmasian di instalasi

rumah sakit antara lain dalam bentuk pelayanan informasi kepada

masyarakat tentang obat pilihan alternatif berupa obat generik yang lebih

sesuai.

Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan

keahlian profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat, dan

tidak diizinkan mengganti oba generik yang ditulis dalam resep dengan

obat paten (Arif M, 2007)

Kementrian Kesehatan mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan

milik pemerintah menggunakan obat generik asensial dalam pelayanan

Page 7: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

7

kepada masyarakat sesuai kebutuhan. Ketentuan itu tertuang dalam

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/068/1/2010 yang

baru saja diterbitkan, salah satu rencana aksinya adalah Revitalisasi

Permenkes tentang kewajiban menuliskan resep dan menngunakan obat

generik di sarana pelayanan kesehatan pemerintah (Sedyaningsih E.R.,

2010)

B. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan yang dicakup dalam Domain Kognitif mempunyai 6 tingkat

yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recaal) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau dirangsang yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan.

3. Aplikasi (Aplication)

Page 8: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

8

Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

4. Analisis (Analysis)

Di artikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau sesuatu objek ke dalam sesuatu komponen–komponen, tetapi masih

di dalam suatu struktur organisasi. Dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainnya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis yang menunjukan kepada sesuatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

a. Umur

Page 9: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

9

Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin bertambah umur seseorang semakin banyak

pengetahuan yang diperoleh.

b. Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima

informasi sehingga semakin banyak pula menerima pengetahuan yang

dimilikinya.

Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperkenalkan.

c. Sosial Ekonomi

Tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu

memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih

memikirkan kebutuhan- kebutuhan lain yang lebih mendesak (Anonim,

2009)

Page 10: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian deskriptif dengan

menggunakan data Primer dengan menggunakan instrumen kuesioner

penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Bontorannu Kota Makassar

pada bulan Mei 2012.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah semua masyarakat yang berada

di Kelurahan Bontorannu Kota Makassar.

2. Sampel

Menggunakan teknik simple random sampling pengambilan sampel

anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi itu. Penentuan sampelnya adalah menggunakan

tabel krejcie dan Nomogram Harry king didasarkan dengan tingkat

kesalahan 5%.

Page 11: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

11

D. Instrumen Penelitian

Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dikumpulkan

dengan bantuan (kuesioner) yang telah dibuat terlebih dahulu. Tes akan

dibuat berdasarkan indikator-indikator variabel penelitian, dimana selanjutnya

indikato-indikator tersebut dijabarkan menjadi beberapa butir pertanyaan.

Instrumen penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan

masyarakat tentang obat generik antara lain :

1. Harga

2. Khasiat

3. Kemasan

4. Jenis

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian ini

adalah menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dengan

mengumpulkan hasil jawaban dari kuesioner tersebut kemudian

dikelompokkan atas jawaban positif (mengetahui) dan jawaban negatif

(tidak mengetahui).

2. Pengolahan data

Cara pengukuran menggunakan skala Guttman yaitu :

Skor jawaban positif (Mengetahui) = 1

Skor jawaban negatif (Tidak Mengetahui) = 0

Presentase skor :

Page 12: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

12

Skor ideal : jumlah responden x 1 (skor jawban mengetahui )

Data yang diperoleh berdasarkan persentase skor :

a. (≥50%) = Pengetahuan tinggi

b. (>50%) = Pengetahuan rendah

F. Definisi operasional

1. Obat generik adalah obat yang mempunyai harga yang relatif murah

dibanding obat paten, dimana keduanya mempunyai isi dan khasiat yang

sama.

2. Tingkat Pengetahuan adalah sejumlah apa yang diketahui oleh

masyarakat tentang obat generik yang dinyatakan dalam %, bila lebih

atau sama dengan 50% berarti pengetahuan tinggi dan sebaliknya, bila

kurang dari 50% bila pengetahuan rendah.

3. Masyarakat adalah sekelompokorang dewasa yang bertempat tinggal di

Kelurahan Bontorannu Kota Makassar.

Page 13: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006 Kebijakan Obat Nasional, http://repository.usu.ac.id. diakses

tanggal 21 Januari 2012

Anonim, 2009 Konsep Tingkat Pengetahuan

http :// id. Shvoong.com diakses tanggal 21 Januari 2012

Anonim, 2009, http :// id.wikipedia.com Obat generik diakses tanggal 31 Januari

2012

Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan

Kefarmasian di Apotek, http://www.desentralisasi-kesehatan.net,

diakses tanggal 31 Februari 2012

Anonim, 2006, Standarisasi Mutu Obat Generik Menjelang Tahun 2008,

http://www.tempointeraktif.com, diakses tanggal 8 Februari 2012

Anonim, 2006, Obat Generik, Obat Rasional, http//www.Yanfar.go.id, diakses

tanggal 8 Februari 2012

Anonim, 2006, Harga Obat Generik Bermerek Akan Diturunkan,

http://www.tempointeraktif.com, diakses tanggal 8 Februari 2012

Arif, M., 2004, Ilmu Meracik Obat, Edisi XI, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta. Hal 13

Arif, M., 2007, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, Edisi V Gajah Mada

University Press, Yogyakarta. Hal 53-54

Cakmoki, 2010, Informasi Kedokteran Kesehatan,

http://cakmoki86.wordpress.com diakses tanggal 11 Februari 2012

Isnawati, A., 2008, Produksi Obat Generik Berologo,

http://www.isfination.co.ic. Diakses tanggal 7 Februari 2012.

Sedyaningsih, E.R., 2010.Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah Wajib

Menggunakan Obat generik, www.KemenkesRI.com di akses tanggal

3 februari 2012

Sugiono, Statistika untuk penelitian CV Alfabeta, Bandung 2007

Wahidin Tri Widyawati 2009, “Kebijakan bat Nasional, Daftar Obat Esensial

Nasional, Perundangan Obat“,

Page 14: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

14

KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

TENTANG OBAT GENERIK DI KELURAHAN

BONTORANNU KOTA MASYARAKAT

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi anda dalam

meluangkan waktu menjawab kuisioner ini, sebagai syarat dari penyelesaian

Karya Tulis Ilmiah saya, Besar harapan saya, apabila anda menjawab sesuai apa

yang anda ketahui. Karena apapun hasinya, sedikit pun tidak mempengaruhi

reputasi anda.

A. Petunjuk

1. Baca dan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur sesuai kenyataan.

2. Jawaban yang kami peroleh semata-mata untuk kepentingan bersama dan

dirahasiakan.

B. Identitasresponden :

Nama :

Alamat :

Umur :

Pekerjaan :

Pendidikan :

C. Pertanyaan

1. Obat generik dan obat paten terbuat dari bahan baku yang memenuhi

syarat dan mempunyai khasiat yang sama ?

a.ya b.tidak

2. Obat generik mempunyai nama pabrik yang tidak sama ?

a.ya b.tidak

Page 15: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

15

3. Tidak semua obat termasuk obat generik ?

a.ya b.tidak

4. Semua obat generik dapat di beli bebas tanpa resep ?

a.ya b. tidak

5. Obat generik dapat diganti dengan obat paten tanpa persetujuan dari

dokter?

a.ya b.tidak

6. Obat generik merupakan obat yang mempunyai harga yang relatif murah

dibanding obat paten ?

a.ya b.tidak

7. Obat generik tersedia diseluruh instalasi kesehatan milik pemerintah ?

a.ya b.tidak

8. Amoxicillin merupakan obat generik ?

a.ya b.tidak

9. Obat generik merupakan program pemerintah sehingga harganya murah ?

a.ya b.tidak

10. Setiap obat generik pada kemasannya tertulis logo generik ?

a.ya b.tidak

11. Obat generik hanya berupa sediaan tablet ?

a.ya b.tidak

12. Antalgin digunakan sebagai obat sakit kepala ?

a.ya b.tidak

Page 16: 83829114 Proposal Penelitian KTI Indah Fajarwati

16

13. Kemasan obat dapat mempengaruhi harga ?

a.ya b.tidak

14. Bentuk sediaan obat generik tidak menarik ?

a.ya b.tidak

15. Mutu obat generik sesuai dengan standar produksi obat ?

a.ya b.tidak

16. Asam mefenamat dapat dibeli bebes tanpa resep ?

a.ya b.tidak