indah sula

7/25/2019 Indah Sula

http://slidepdf.com/reader/full/indah-sula 1/13

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

GEOLOGI SULAWESI TENGGARA

“KORELASI REGIONAL KEPINGAN BENUA”

OLEH:

KELOMPOK

INDAH AMALIA SASMITA

SEVTHO LINGGI ALO

NURRAHMAN SAPUTRA

MUHAMMAD TASLIM

HARDIN

KENDARI

2015



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Laa! B"#a$a%&

1.2 R'(')a% Ma)a#a*

1.+ T','a%

BAB II PEMBAHASAN

2.1 M"%-a#a B'%

2.2 M"%-a#a Ba%&&a/S'#a

BAB III PENUTUP

+.1 K")/('#a%

+.2 Sa!a%

DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Korelasi stratigrafi kepingan benua di bagian timur sulawesi dengan

kepingan benua banggai-sula dan buton (Surono, 1996a).

Gambar 2.2. Korelasi stratigrafi kepingan benua sulawesi tenggara dengan beberapa

kepingan benua disekitarna serta antiklin kubor, !ustralia (Surono,

1996a).



BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Laa! "#a$a%&

Se"ara geologi, #engan $engara Sulawesi merupakan wilaa% pen"ampuran

antara kepingan benua ang berasal dari tepi utara !ustralia dan kepingan lempeng

Samudra ang diduga duluna merupakan bagian dari Samudra &asifik. Kepingan

benuana mulai terpisa% dari indukna pada $rias ak%ir, sedangkan kepingan

samudra pada Kapur.

'endala anggai-Sula, 'endala Sulawesi $enggara, dan mendala uton

mempunai batuan tertua terdiri atas batuan mali%an ang diterobos ole% batuan

granitan. atuan tesebut berfungsi sebagai batuan alas sedimen 'esooikum.

&engendapan batuan sedimen mesooikum pada ketiga mendala dimulai dengan

batuan sedimen klastik, kemudian beruba% men*adi karbonat. +al itu menun*ukan

lingkungan pengendapanna se"ara berta%ap beruba% men*adi lebi% dalam.

1.2. R'(')a% Ma)a#a*

!dapun rumusan masala% dari makala% ini adala%

1. Kepingan enua apa sa*a ang ada di #engan $enggara Sulawesi

2. agaimana korelasi egional Kepingan enua #engan $enggara Sulawesi

1.+. T','a%

!dapun tu*uan penulisan makala% ini adala% sebagai berikut

1. /ntuk mengeta%ui kepingan enua ang ada di #engan $enggara Sulawesi

2. /ntuk mengeta%ui korelasi egional Kepingan enua #engan $enggara

Sulawesi



BAB II

PEMBAHASAN

Kepingan benua ang tersebar di sulawesi bagian timur dan daera% sekitarna

diper"aa berasal dari tepi utara australia. Kepingan benua tersebut terdiri dari

mendala-mendala anggai-sula, Siombok, $ambaoli, ungku, 'atarombeo,

Sulawesi $enggara, buton, dan $ukangbesi. 0ari sekian kepingan benua, mendala

anggai-sula, mendala sulawesi tenggara, dan mendala buton merupakan kepingan

benua ang mempunai stratigrafi komplit dan batuan alas, sedimen 'esooikum,

sampai sedimen &aleogen. Se%ingga stratigrafi ketigana dapat dikorelasikan.

'endala anggai-Sula, 'endala Sulawesi $enggara, dan mendala uton

mempunai batuan tertua terdiri atas batuan mali%an ang diterobos ole% batuan

granitan. atuan tesebut berfungsi sebagai batuan alas sedimen 'esooikum.

&engendapan batuan sedimen mesooikum pada ketiga mendala dimulai dengan

batuan sedimen klastik, kemudian beruba% men*adi karbonat. +al itu menun*ukan

lingkungan pengendapanna se"ara berta%ap beruba% men*adi lebi% dalam.

2.1. M"%-a#a B'%

Se"ara litologi, ormasi 'elu%u ang ada di 'endala sulawesi tenggara

mirip sekali dengan formasi winto dibuton, keduanna merupakan runtutan batuan

sedimen tepian benua ang lingkungan pengendapanna mendalam keatas.

Keduanna sangat munkin diendapkan dalam suatu "ekungan ang sama pada awal

terpisa%na kedua mendala dari !ustralia.

Se"ara stratigrafis, ormasi melu%u dan formasi winto mempunai

kemiripan. ormasi melu%u dialasi ole% batuan mali%an berdera*at renda% dan

sedimen mali%. alaupun kontak antara formasi winto dan batuan alasna tidak

tersingkap, namun studi pro3enan (Smit%, 1945) menun*ukan kemiripanbatuan

asaldengan formasi melu%u. !nggota toronipa, formasi melu%u didominasi ole%

subliteranit mengandung kuarsa mali%, sekis kuarsa-musko3it dan sabak ang tentu

berasal dari batuan alas. atupasir terigen dalam formasi winto *uga mengandung

kepingan arenit litos dengan filit, dan sekis mika. Kepingan batuan gunung api felsik

*uga di*umpai dalam kedua formasi tersebut.



$idak seperti di mendala sulawesi tenggara, di buton runtunan batuan

karbonat laut dalam (ormasi gena, formasi umu, dan formasi $obelo)

berkembang biak. Karbonat laut dalam di 'endala Sulawesi $enggara %ana

di*umpai se"ara setempat di sekitar tan*ung tampakura dan sepan*ang sungai lasolo.

!kan tetapi di mendala matarombeo, sedimen karbonat se*enis di*umpai sebagai

formasi masiku dan formasi tetamba%u (Surono, 1994a). Kedua formasi ini di*umpai

di beberapa tempat, terutama sepan*ang sungai lasolo dan sekitar danau towuti,

lengan tenggara sulawesi. ormasi tetamba%u terdiri atas perselingan batuan sedimen

klastik %alus dan runtunan karbonat dengan radiola dan batugamping ri*ang di bagian

atasna. $itrabs sp., Set%o"apsa sp., !r"%aeodi"tomitra sp., dan $%anarla sp.

'erupakan spesies radiolirian ang ditemukan dalam beberapa per"onto% ormasi

tetambau sepan*ang sungai lasolo, dan men*ukan umur *ura 7 kapur awal (0r.

Sumunar Soeka, 1998 %ubungan tertulis). ormasi ini sebanding dengan formasi

rumu dan bagian bawa% formasi tobelo di buton.



Gambar 2.1. Korelasi stratigrafi kepingan benua di bagian timur sulawesi dengan

kepingan benua banggai-sula dan buton (Surono, 1996a)



Gambar 2.2. Korelasi stratigrafi kepingan benua sulawesi tenggara dengan beberapa

kepingan benua disekitarna serta antiklin kubor, !ustralia (Surono, 1996a)



erbagai alasan kenapa karbonat laut dalam tidak tersingkap luas di lengan

tenggara sulawesi seperti %alna di buton adala%

1. 'endala sulawesi tenggara dan mendala buton merupakan dua mendala ang

dalam perkembanganna terpisa%

2. untunan sedimen laut dalam di mendala sulawesi tenggara terpotong ole%

sesar naik

5. untunan sedimen laut dalam tererosi setela% terendapkan

0ata gaa berat dan seismik dari buton dan muna (0a3idson, 1991)

menun*ukan adana ona imbikasi di antara mendala sulawesi tenggara dan mendala

buton, se%ingga kemungkinan pertama di atas ang lebi% dapat diterima.

Selama kurun waktu paleogen, runtunan karbonat laut dalam tetap berkembang baik

di mendala buton (ormasi $obelo), sedangkan di mendala sulawesi tenggara

berkembang karbonat laut dangkal (ormasi $ampakura).

2.2. M"%-a#a Ba%&&a/S'#a

'endala Sulawesi tenggara dapat dikorelasikan dengan mendala banggai-

sula, ang tela% diketa%ui sebagai mendala pe"a%an dari &apua :ew Guinea bagian

tenga% (;isser <+ermes, 1962 +amilton, 19=9 &igram dkk., 194> 1949).

Sebagai batuan alas, batuan mali%an di mendala banggai-sula tersusun ole%

sekis mika, genes, sabak, filit dan kuarsit. atuan malia% ang berumur 58>?6 *tl,

dan 586?6 *tl, atau ak%ir Karbon ini, ditindi% ole% batuan gunung api ignimbrit

berumur 558?98 - 218?2> *tl, atau &ermo-$rias. atugamping nofanini dan formasi

menanga ang terdiri atas perselingan batuan sedimen klastik dan batuan karbonat,

menindi% batuan alas.

Selan*utna, formasi bobong dan bua ang saling men*emari, menumpang

tak selaras di atas satuan ang lebi% tua. ormasi bobong didominasi ole% sedimen

klastika kasar, sebalikna formasi bua didominasi ole% sedimen %alus, formasi

bobong terdiri atas konglomerat, breksi, batupasir dan sisipan serpi%, batubara, dan

lensa gipsum(Supand*ono < +arono, 1995). 0i lain pi%ak, formasi bua berupa

serpi% dengan sisipan batupasir, batugamping, dan napal (Surono < Sukarna, 1995).



ormasi bua ini banak mengandung belemnit dan amonit ang menun*ukan umur

*ura. ormasi tanamu, ang berupa perselingan napal, batugamping kapuran (chalky

limestone) dan serpi%, mempunai %ubungan selang pengendapan dengan formasi

bua. erdasarkan kandungan fosil foraminifera dan nano, formasi tanamu berumur

kapur ak%ir dan diendapkan di lingkungan laut dalam (Surono < Sukarna, 1995).

atuan sedimen mesooikum tersebut di atas ditindi% tak selaras ole% batuan

karbonat laut dangkal dari formasi salodik. 0i lengan timur sulawesi formasi salodik

ini men*emari dengan formasi po% ang didominasi ole% napal bersisipan

batugamping. /mur kedua formasi ini, ang didasarkan atas kandungan

foraminifera, adala% eosen 7 oligosen.

0i lengan tenggara sulawesi, batuan mali%an tersebar luas di pegunungan

mendoke dan pegunungan rumbia. 0ipantai barat lengan tersebut, sepan*ang sunga

ranteangin, batuan mali%an ini nampak diterobos ole% aplit dan ditindi% ole% batuan

gunung api (Surono, 1946). Kepingan granit mera% *ambu ditemukan dibeberapa

tempat, seperti di desa lalampu (di utara tan*ung tampakura), kepulauan salabangka

dan pulau manui. Granit mera% *ambu dan aplit merupakan batuan beku ang

mendominasi batuan granitan di mendala banggai-sula. ormasi menanga dan

batugamping mali%, mirip dengan bagian paling atas batuan mali%an ang banak

mengandung sisipan batugamping mali% dan marmer di lengan tenggara sulawesi.

atuan granitan dan batuan gunung apitersebar luas di kepulauan banggai-

sula, sedangkan di lengan tenggara sulawesi %ana ditemukan se"ara setempat dan

terisolir. +al ini menun*ukkan ba%wa kepulauan banggai-sula berkedudukan lebi%

dekat ter%adap busur gunung api.

Se"ara litologi, formasi melu%u dapat dikorelasikan dengan formasi bobong

di kepulauan banggai-sula. !nalisis batuan asal (provanance) batupasir dan formasi

melu%u menun*ukan ba%wa batuan asal tersebut didominasi ole% batuan mali%an.

$idak ada analisis petrografi ang dilakukan se"ara rin"i ter%adap batupasir formasi

bobong. !kan tetapi Supand*ono < +arono (1995) melaporkan ba%wa konglomerat

alas ormasi bobong *uga mengandung batuan mali%an. a%kan, beberapa per"onto%

batupasir formasi melu%u mempunai kepingan batuan dasitan dan batuan gunung



api (Surono, 199=b), ang tersebar luas di kepulauan banggai-sula, satuan

batugampung laut dalam, formasi tetamba%u, ang melampar di sekitar danau towuti

dapat dikorelasikan dengan formasi tanamu di kepulauan banggai-sula. Semua %al

tersebut memberikan petun*uk ba%wa sebelum trias, kedua kawasan ini merupakan

satu kesatuan sebagai bagian dari tepi utara !ustralia.

untunan batuan paparan karbonat formasi tampakura dan formasi tamborasi

di lengan tenggara sulawesi dapat dikoreelasikan dengan formasi salodik dan formasi

po% di kepulauan anggai-sula dan lengan timur sulawesi. 'ereka mempunai

peruba%an fasies dan posisi stratigerafi serta umur ang sama. Sangat mungkin

mereka terendapkan pada "ekungan sedimen ang sama.

Se"ara litologi dan umur batuan, runtunan batuan kepingan benua sulawesi

tenggara mirip dengan antiklin kubor di tepi utara benua australia. Sedikit

perbedaanna terletak pada bagian atas keduana. atuan sedimen kapur 7 *ura ang

didominasi batuan sedimen klastik di antiklin kubor, tidak di*umpai pada kepingan

benua sulawesi tenggara. 0emikian *uga batuan gunung api, ang di kepingan benua

sulawesi tenggara %ana ditemukan sebagai kepingan pada formasi melu%u, di

antiklin kubor *uga tidak di*umpai.



BAB III

PENUTUP

+.1. K")/('#a%

!dapun kesimpulan ang dapat diambil ba%wa mendala sulawesi tenggara

dan mendala buton mempunai batuan alas pra-'esooikum ang se*enis dan

mempunai batuan sedimen mesooikum ang tersendapkan pada "ekungan ang

se"ara berangsur semakin dalam. ole% *adi, pada waktu pengendapan , mendala

sulawesi tenggara berada lebi% dekat ke darat dibandingkan mendala buton. +al ini

didukung ole% di*umpaina batuan sedimen klastik ang tebal (ormasi 'elu%u) di

mendala sulawesi tenggara. /raian tersebut diatas membuktikan ba%wa keduamendala (Sulawesi $enggara dan uton) sangat mungkin berasal dari suatu "ekungan

ang sama.



DAFTAR PUSTAKA

Surono, 2815, Geologi Lengan Tenggara Sulawesi, Kementrian @nergi dan Sumber

0aa 'ineral, andung

indah sula

Documents