presentation kti

39

Upload: rizal-djalika

Post on 29-Nov-2014

1.422 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation KTI
Page 2: Presentation KTI

Pengetahuan Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Makassar Tentang HIV/AIDS Tahun 2011

Oleh :MUHAMMAD RISAL DJ

110 208 136

Pembimbing : 1. dr. Azis Beru Gani,M.Kes 2. dr. Alamanda Irwan

Page 3: Presentation KTI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh secara bertahap. HIV (Human Immunodeficiency Virus) sebagai penyebab AIDS, merupakan retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia serta menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Seseorang yang terinfeksi HIV dengan mudah dapat terserang berbagai penyakit lain karena rendahnya daya tahan tubuh dan dapat mengakibatkan kematian.

Page 4: Presentation KTI

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka peneliti berminat mengambil judul penelitian “Pengetahuan Siswa Siswi SMA Negeri 1 Makassar Tentang HIV/AIDS”.

Page 5: Presentation KTI

1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum :

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Makassar tentang HIV/AIDS.

Page 6: Presentation KTI

b. Tujuan Khusus1). Untuk mengetahui gambaran pengetahuan

siswa-siswi SMA Negeri 1 Makassar tentang pengertian HIV/AIDS.

2). Untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Makassar tentang proses penularan HIV/AIDS.

3). Untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Makassar tentang pencegahan HIV/AIDS.

Page 7: Presentation KTI

1. 4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan bahan penelitian ini bisa menjadi bahan masukan dan sosialisasi bagi pihak SMA Negeri 1 Makassar kepada siswa-siswi dalam upaya pencegahan penyakit ini dimasa yang akan datang.

2. Diharapkan ini bisa menjadi bahan bacaan dan acuan bagi peneliti selanjutnya.

3. Diharapkan menjadi pengalaman berharga bagi peneliti dalam rangka menambah wawasan pengetahuan serta pengembangan diri khususnya dibidang penelitian.

Page 8: Presentation KTI

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Tinjauan Umum Tentang HIV/AIDS 2. 1. 1 Definisi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap. HIV (Human Immunodeficiency Virus) sebagai penyebab AIDS, merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel kekebalan tubuh manusia, dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. 2. 1. 2 Epidemiologi Penularan HIV/AIDS terjadi akibat melalui cairan tubuh yang mengandung virus HIV yaitu melalui hubungan seksual, baik homoseksual maupun heteroseksual, jarum suntik pada pengguna narkotika, transfusi komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV kebayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu kelompok resiko tinggi terhadap HIV/AIDS misalnya pengguna narkotika, pekerja seks komersil dan pelanggannya serta narapidana

Page 9: Presentation KTI

2. 1. 3 Etiologi HIV yang terdahulu disebut Virus Limfotrofik Sel T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV) adalah retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama HIV AIDS diseluruh dunia dan HIV masuk ketubuh manusia terutama melalui darah, sperma, dan sekret vagina, serta transmisi dari ibu keanak. Tiga cara penularan HIV adalah sebagai berikut :

1. Hubungan seksual,

2. Kontak langsung dengan darah,

3. Transmisi secara vertikal dari ibu hamilmengidap HIV kepada bayinya melalui plasenta.

Page 10: Presentation KTI

2. 1. 4 Manifestasi Klinis Infeksi HIV tidak akan langsung memperlihatkan tanda atau gejala tertentu. Sebagian memperlihatkan gejala tidak khas pada infeksi HIV akut, 3-6 minggu setelah terinfeksi. Gejala yang terjadi adalah demam, nyeri menelan, pembengkakan kelenjar limfe, ruam, diare atau batuk. Setelah terinfeksi akut, dimulailah infeksi HIV asimptomatik (tanpa gejala). Masa tanpa gejala ini umumnya berlangsung selama 8-10 tahun, tapi da sekelompok kecil orang yang perjalanan penyakitnya amat cepat, dapat hanya sekitar dua tahun, dan adapula perjalanannya lambat (non-progressor).Dan Seiring dengan makin buruknya kekebalan tubuh, penderita mulai menampakkan gejala-gejala akibat infeksi oportunistik seperti berat badan menurun, demam lama, rasa lemah, pembesaran kelenjar limfe, diare, tuberkulosis, infeksi jamur, herpes, dan lain-lain

Page 11: Presentation KTI

Lanjutan…..Kondisi yang ditetapkan sebagai AIDS (CDC, 1993 revisi):1. Keganasan2. Infeksi Oportunistik 2. 1. 5 Patogenesis Limfosit CD4+ merupakan target utama infeksi HIV karena virus mempunyai afinitas terahadap molekul permukaan CD4+. Limfosit CD4+ berfungsi mengoordinasikan sejumlah fungsi imunologis yang penting. Hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respon imun yang progresif.

Page 12: Presentation KTI

2. 1. 6 Kriteria Diagnostik Diagnosis AIDS ditegakkan bila ditemukan dua tanda mayor dan satu tanda minor tanpa penyebab lain : Tanda Mayor1. Penurunan berat badan lebih dari 10% berat badan semula2. Diare kronik lebih dari satu bulan3. Demam menetap lebih dari satu bulan intermitten dan konstan Tanda Minor1. Bentuk menetap lebih dari satu bulan2. Dermatitis generalizata3. Herpes zoster rekuren4. Infeksi herpes simpleks virus kronis progressif disseminata

Page 13: Presentation KTI

Selain itu diagnosis AIDS juga ditegakkan berdasarkan reaksi serologi positif terhadap HIV. Tes serologi untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV dapat dilakukan dengan tes-tes berikut :

• ELISA ( Enzim Linked Immunoasorbent Assay)• Westerm Blot• RIPA (Radio Immuno Preciptation Antibody

Technique)• IFA (Immunofluororescence Antibody

Technique)

Page 14: Presentation KTI

2. 1. 7 PenatalaksanaanSecara umum, penatalaksanaan penderita HIV/AIDS terdiri

beberapa jenis, yaitu:a. Pengobatn untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat anti

retriviral (ARV).b. Pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan

kanker yang menyertai infeksi HIV/AIDS, seperti jamur, tuberkulosis, hepatitis, toxoplasma, sarkoma kaposi, limfoma, kanker serviks.

c. Pengobatan suportif, yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan psikososial dan dukungan agama serta tidur yang cukup dan perlu menjaga kebersihan. Dengan pengobatan yang lengkap tersebut, angka kematian dapat ditekan, harapan hidup lebih baik dan kejadian infeksi oportunistik amat berkurang.

Page 15: Presentation KTI

2. 1. 8 Pencegahan

Penularan HIV secara seksual dapat dicegah dengan :1) Berpantang seks2) Hubungan monogami antara pasangan yang tidak terinfeksi3) Seks non-penetrasif

Penggunaan kondom pria atau kondom wanita secara konsisten dengan benarCara tambahan untuk menghindari infeksi :

1) Bila anda seorang pengguna narkoba suntikan, selalu gunakan jarum suntik atau semprit baru yang sekali pakai atau jarum yang secara tepat disterilkan sebelum digunakan kembali.

2) Pastikan bahwa darah dan produk darah telah melalui tes HIV dan standar-standar keamanan darah dilaksnakan.

Page 16: Presentation KTI

2. 2 Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

Pengetahuan atau tahu menurut kamus Bahasa Indonesia karangan Moeljiono ialah mengerti sesudah melihat atau menyaksikan, mengalami atau diajar. Secara terinci mengukur tingkat pengetahuan seseorang, Bloom mengemukakan enam tingkatan proses:

1. Pengetahuan (knowledge)2. Perbandingan (comprehension), 3. Penerapan (application), 4. Analisis (analysis), 5. Sintesis (synthesis), 6. Penilaian (evaluation),

Page 17: Presentation KTI

2. 3 Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

WHO mendefinisikan remaja berdasarkan 3 kriteria,yaitu biologic, psikologik, dan sosial ekonomi. Secara lengkap definisi remaja menurut WHO adalah sebagai berikut:

Remaja adalah suatu masa dimana:• Individu berkembang dari saat pertama kali ia

menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

• Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa.

• Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Page 18: Presentation KTI

2. 4 Kerangka Teori

PENYAKIT HIV/AIDS ETIOLOGI AIDS HIV

Jarum suntik

Kontak langsung dengan darah

Transmisi dari ibu

Hubungan seksual

Donor darah

Page 19: Presentation KTI

2. 5 KERANGKA KONSEP

= Variabel Dependent/Tergantung = Variabel Independent/Bebas

PENGERTIAN/DEFINISI HIV/AIDS

PENCEGAHAN HIV/AIDS

PROSES PENULARAN HIV PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS

Page 20: Presentation KTI

2. 5 Definisi Operasional & Kriteria Objektif

Kriteria Pengetahuan (Menurut Ari Kunto, 2005 : 342) :• Kualitas pengetahuan pada masing-masing tingkat

pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria, yaitu :• Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden

dari kesioner yang benar 76 –100%• Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden

dari kesioner yang benar 56 – 75% • Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden

dari kesioner yang benar <56%

Page 21: Presentation KTI

1. Pengertian HIV/AIDSDefenisi : AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap. HIV (Human Immunodeficiency Virus) sebagai penyebab AIDS, merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel kekebalan tubuh manusia, dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Seseorang yang terinfeksi HIV dengan mudah dapat terserang berbagai penyakit lain karena rendahnya daya tahan tubuh dan dapat mengakibatkan kematian.

Alat ukur : Kuesioner

Cara Ukur : Penilaian terhadap pengetahuan siswa-siswi terhadap pengertian HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 4 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah, tidak menjawab maupun tidak tahu, dengan total skor sebanyak 4 dari 4 pertanyaan tersebut.

Kriteria Objektif :a. Skor 4 : Baikb. Skor 3 : Cukupc. Skor < 2 : Kurang

Page 22: Presentation KTI

2. Cara Penularan

Defenisi : Virus HIV dapat ditularkan melalui darah, sperma, dan sekresi serviks/vagina serta ASI yang dapat menularkan HIV dari ibu ke bayinya. HIV dapat tersebar melalui hubungan seks baik homoseksual maupun heteroseksual, penggunaan jarum suntik tercemar pada pecandu narkoba, kecelakaan kerja pada sarana pelayanan kesehatan misalnya tertusuk jarum suntik, kontak darah, transfusi darah, dan donor organ.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Penilaian pengetahuan siswa-siswi terhadap cara penularan HIV dilakukan dengan mengajukan 4 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah, tidak menjawab maupun tidak tahu, dengan total skor sebanyak 4 dari 4 pertanyaan tersebut.

Kriteria Objektif :a. Skor 4 : Baikb. Skor 3 : Cukup c. Skor < 2 : Kurang

Page 23: Presentation KTI

3. Cara PencegahanDefenisi : Berhubung pengobatan HIV/AIDS belum ditemukan maka pencegahan sangatlah penting. Tindakan seks yang aman dengan pendekatan “ABC” yaitu Abstinent, Be faithful or use Condom. Tidak melakukan hubungan seksual (Abstinent) merupakan metode yang paling aman menghindari HIV. Jika tidak memungkinkan maka pilihan kedua adalah tidak berganti-ganti pasangan (Be faithful). Jika kedua-duanya tidak memungkinkan maka pilihan berikutnya adalah penggunaan kondom (use Condom).

Alat ukur : kuesioner

Cara ukur : Penilaian pengetahuan siswa-siswi terhadap cara pencegahan penyakit HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 4 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah, tidak menjawab maupun tidak tahu, dengan total skor sebanyak 4 dari 4 pertanyaan tersebut.

Kriteria Objektif :a. Skor 4 : Baikb. Skor 3 : Cukupc. Skor < 2 : Kurang

Page 24: Presentation KTI

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dimana bertujuan untuk memperoleh tingkat pengetahuan siswa siswi SMA Negeri 1 Makassar tahun 2011. 3. 2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama bulan September 2011. Tempat penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Makassar . 3. 3 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Makassar tahun 2011

Populasi n %

X 320 30

XI 352 33

XII 384 37

Total 1056 100

Page 25: Presentation KTI

2.Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling)

Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 91 orang.

Sampel n %

X 28 30

XI 30 33

XII 33 37

Total 91 100

Page 26: Presentation KTI

3. 4 Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara berpedoman pada kuesioner

3. 5 Pengolahan dan Penyajian DataJawaban yang diperoleh dari hasil kuisioner disusun berdasarkan kelompok yang ada dalam kuisioner, diolah dengan menggunakan SPSS lalu dihitung presentasenya kemudian disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan naskah.

Page 27: Presentation KTI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

• 4. 1 IDENTITAS SEKOLAHNama Sekolah : SMA Negeri 1 MakassarNomor Statistik Sekolah : 301196004001Nomor Induk Sekolah : 40311884Jenjang Akreditasi : Akreditasi AStatus : NegeriAlamat : Jl. Gunung Bawakaraeng No. 53Telepon/Faksimile : 0411-324440Web : http://sman1mks.blogspot.comJumlah Siswa : 1056 Siswa

Page 28: Presentation KTI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Tingkat Pengetahuan SMA Negeri 1 Makassar Untuk Kelas X, XI, dan XII Tentang Pengertian / Definisi HIV/AIDS

Sumber : Data primer, september 2011

Tingkat pengetahuan

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

n % n % n %

Baik 18 64,3 13 43,3 25 75,8

Cukup 7 25 15 50 5 15,2

Kurang 3 10,7 2 6,7 3 9,1

TOTAL 28 100 30 100 33 100

Page 29: Presentation KTI

Tabel 2. Tingkat Pengetahuan SMA Negeri 1 Makassar Tentang Pengertian / Definisi HIV/AIDS

Sumber : Data Primer, september 2011

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persen%

Baik 56 61,5

Cukup 27 29,7

Kurang 8 8.8

Total 91 100

Page 30: Presentation KTI

Sumber : Data Primer, september 2011

DIAGRAM BATANG 1

Page 31: Presentation KTI

Tabel 3. Tingkat Pengetahuan SMA Negeri 1 Makassar Untuk Kelas X, XI, dan XII Tentang Proses Penularan HIV/AIDS

Tingkat pengetahuan

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

n % n % n %

Baik 12 42,9 19 63,3 23 69,7Cukup 9 32,1 10 33,3 9 27,3Kurang 7 25 1 33 1 3,0

TOTAL 28 100 30 100 33 100

Sumber : Data Primer, september 2011

Page 32: Presentation KTI

Tabel 4. Tingkat Pengetahuan SMA Negeri 1 Makassar Tentang Proses Penularan HIV/AIDS

Sumber: Data primer, september 2011

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persen%

Baik 54 59,3

Cukup 28 30,8

Kurang 9 9,9

Total 91 100

Page 33: Presentation KTI

DIAGRAM BATANG 2

Sumber : Data Primer, september 2011

Page 34: Presentation KTI

Tabel 5. Tingkat Pengetahuan SMA Negeri 1 Makassar Untuk Kelas X, XI, dan XII Tentang Pencegahan HIV/AIDS

Sumber : Data Primer, september 2011

Tingkat pengetahuan

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

n % n % n %

Baik 10 35,7 14 46.7 19 57,6

Cukup 10 35,7 13 43,3 7 21,2

Kurang 8 28,6 3 10 7 21,2

TOTAL 28 100 30 100 33 100

Page 35: Presentation KTI

Tabel 6. Tingkat Pengetahuan SMA Negeri 1 Makassar Tentang Pencegahan HIV/AIDS

Sumber : Data Primer, september 2011

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persen %

Baik 43 47,3

Cukup 30 33

Kurang 18 19,8

Total 91 100

Page 36: Presentation KTI

DIAGRAM BATANG 3

Sumber : Data Primer, september 2011

Page 37: Presentation KTI

KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1 KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Makassar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:1. Lebih banyak 61,5% yang sudah mengetahui

pengertian/definisi HIV/AIDS.2. Lebih banyak 59,3% yang sudah mengetahui dengan benar

proses penularan HIV/AIDS.3. Setengah dari 47,3% yang sudah mengetahui cara

pencegahan HIV/AIDS.4. Jadi untuk keseluruhan, Pengetahuan Siswa-Siswi SMA

Negeri 1 Makassar Tentang HIV/AIDS Tahun 2011 berada pada kategori baik.

Page 38: Presentation KTI

6. 2 SARANAdapun saran-saran yang ingin disampaikan, sebagai berikut:1. Bagi institusi-institusi Kesehatan, diharapkan bisa memberikan

pelayanan kesehatan yang lebih intensif dalam hal upaya promotif dan preventif mengenai HIV/AIDS kepada siswa-siswi, baik di tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah.

2. Bagi kepala sekolah dan guru-guru, diharapkan bisa memberi bimbingan dan konseling yang lebih komprehensif kepada siswa-siswi agar siswa-siswi mengetahui tentang lebih dalam lagi mengenai HIV/AIDS yang akan mempengaruhi prestasi, kehidupan sosial, dan masa depan mereka.

3. Hendaknya aparat yang berwajib terkait masalah ini lebih giat lagi dalam memberantas Narkoba dan Seks bebas.

4. Para orang tua siswa lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjangkit HIV/AIDS.

5. Bagi peneliti-peneliti berikutnya, diharapkan mereka bisa meneliti masalah HIV/AIDS dengan lebih luas lagi.

Page 39: Presentation KTI

TERIMA KASIH