5. isi laporan

Upload: aswin-renaldy

Post on 18-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan kadar besi dan nitrit dalam air

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKebutuhan air banyak di dunia ini tidak sama satu sama lain. Warga negara maju lebih banyak memerlukan air dari pada negara berkembang. Demikian pula dengan kota akan lebih banyak memerlukan air dari pada desa (Depkes RI, 2004).Air danau yang merupakan salah satu ekosistem air tawar khas yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan sumber daya air. Indonesia mempunyai 521 danau alam (terbanyak di asia tenggara) dan lebih dari 100 waduk. Danau alam tersebut menyimpan 500 km3 (Pasi Lehmusluoto, 2003 dalam Anwar, 2010).

Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan kebutuhan akan kualitas dan kuantitas air juga bertambah. Sementara itu ketersediaan sumber air sungai di dunia yang dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai air bersih yang memiliki nilai ambang batas konsumsi manusia dimana setiap hari manusia membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya dan kurang lebih 80% akan dibuang dalam bentuk yang sudah kotor dan tercemar yang dikenal dengan limbah air (Arfan, 2011).1

Pencemaran air yang terjadi sangat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pencemaran yang sering terjadi adalah pencemaran kimia berupa logam-logam berat dan hal ini sering terjadi pada air permukaan seperti danau/ waduk dan sungai. Seringnya kontak langsung dengan air menimbulkan kemungkinan terjadinya penyakit lebih tinggi, apalagi sampai pada tingkat mengkonsumsi air dan biota-biota yang terdapat di dalam air seperti ikan, udang dan lain-lain (Anwar, 2011).Air Danau yang terdapat di Universitas Hasanuddin di perkirakan memiliki beberapa kandungan senyawa kimia karena dilihat dari segi geografisnya danau tersebut menerima aliran air dari beberapa sumber, salah satunya adalah rumah sakit. Limbah cair dari rumah sakit yang di alirkan ke danau tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran air. Salah satu pencemar logam berat yang ada pada air danau Unhas yaitu besi (Fe) dan nitrit (NO2).Besi adalah logam yang beraneka ragam penggunaannya serta melimpah keberadaannya. Besi (Fe) yang dapat dikonsumsi oleh manusia berada dalam bentuk ionnya yaitu Fe2+ dan Fe3+. Dalam tubuh, besi esensial memproduksi hemoglobin yang berfungsi dalam mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan tubuh, mengangkut elektron dalam sel dan mensistesis enzim yang mengandung besi yang dibutuhkan untuk menggunakan O2 selama memproduksi energi seluler (Radityo, 2012).Pada tubuh manusia (yang memiliki berat sekitar 70 kg) hanya terkandung besi sebanyak 3,5 gr, 70% diantaranya dalam bentuk hemoglobin. Namun apabila jumlah kadar besi (Fe) yang dikonsumsi terlalu berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati, diabetes dan penyumbatan pembuluh jantung. Oleh karena itu diperlukan suatu analisa untuk menentukan besarnya kadar besi (Fe) pada air maupun pada bahan makanan seperti bayam, gandum dan lain sebagainya (Alaerts, 1987 dalam Radityo, 2012).Nitrit (NO2) biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit lebih sedikit dari pada nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan (Intermediate) antara amonia dan nitrat (Nitrifikasi). proses nitrifikasi ditunjukkan dalam persamaan reaksi:N organik + O2 NH3 - N + O2 NO2-N + O2 NO3 NNitrit dapat mengakibatkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), hal ini mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitrit oksida (NO) atau NO yang mengandung molekul yang berperan dalam membuat relaksasi otot-otot polos. Selain itu, nitrit di dalam perut akan berikatan dengan protein membentuk N-nitroso, komponen ini juga dapat terbentuk bila daging yang mengandung nitrit dimasak dengan panas yang tinggi. Sementara itu, komponen ini sendiri diketahui menjadi salah satu bahan karsinogenik seperti timbulnya kanker perut pada manusia (Yustina, 2009).Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu diadakan pemeriksaan kadar bahan kimiawi besi (Fe) dan nitrit (NO2) yang larut dalam air khususnya pada air danau di Universitas Hasanuddin.B. Tujuan Percobaan1. Untuk mengetahui kadar besi (Fe) pada air danau Universitas Hasanuddin.2. Untuk mengetahui kadar nitrit (NO2) pada air danau Universitas Hasanuddin.C. Prinsip Percobaan1. Cuvet yang digunakan terlebih dahulu dibilas dengan akuades kemudian dibilas dengan air sampel.2. Sampel dan reagent dihomogenkan, masing-masing untuk pemeriksaan kadar besi dan kadar nitrit dihomogenkan selama 3 menit dan nitrit selama 1 menit menggunakan vortex mixer.3. Sampel yang telah dihomogenkan harus didiamkan selama 5 menit untuk percobaan pemeriksaaan besi (Fe) dan 20 menit untuk percobaan pemeriksaan nitrit (NO2) sebelum dimasukkan ke Spektrofotometer DR 2800.4. Dinding cuvet pada sisinya diusapkan tissu terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke spektrofotometer DR 2800.

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Tinjaun Umum Tentang Air BersihAir bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif (Permenkes RI No. 416 tahun 1990).Air adalah semua air di atas dan di bawah permukaan tanah kecuali air laut dan air fosil. Sumber air adalah wadah air yang dapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, telaga, waduk dan muara (PP. No. 82 Tahun 2001).

Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus dipergunakan sebagaimana mestinya. Hal ini berarti bahwa penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa depan. Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis (PP. No.82 Tahun 2001). 5

Di satu pihak, usaha dan atau kegiatan manusia memerlukan air yang berdaya guna, tetapi di lain pihak berpotensi menimbulkan dampak negatif, antara lain berupa pencemaran yang dapat mengancam ketersediaan air, daya guna, daya dukung, daya tampung, dan produktivitasnya. Agar air dapat bermanfaat secara lestari dan pembangunan dapat berkelanjutan, maka dalam pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air (PP. No. 82 Tahun 2001).B. Tinjauan Umum Tentang Besi dalam AirBesi adalah logam yang beraneka ragam penggunaannya serta melimpah keberadaannya. Besi yang dapat dikonsumsi oleh manusia berada dalam bentuk ionnya yaitu Fe2+ dan Fe3+ dalam tubuh, besi esensial memproduksi hemoglobin yang berfungsi dalam mengangkut O dari paru-paru ke jaringan tubuh, mengangkut elektron dalam sel dan mensistesis enzim yang mengandung besi yang dibutuhkan untuk menggunakan O2 selama memproduksi energi seluler (Radityo, 2011).Besi (Fe) adalah metal yang berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Di alam didapat sebagai hematit. Di dalam air minum, besi (Fe) menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Besi (Fe) dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan hemoglobin. Banyaknya besi (Fe) dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbs (Hendra, 2010). Tubuh manusia tidak dapat mengekskresikan besi (Fe), karenanya mereka yang sering mendapat transfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi besi (Fe). Sekalipun besi (Fe) diperlukan oleh tubuh manusia, tetapi dalam jumlah besar dapat merusak dinding usus. Besi (Fe) juga dapat diakumulasi dalam alveoli, dan dapat menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru. Kualitas air sumur saat ini sebagian besar telah memenuhi standar. Namun dengan adanya kandungan besi (Fe) yang masih di ambang batas sehingga memerlukan pengolahan sebelum didistribusikan ke pelanggan (Hendra, 2010).Berdasarkan persyaratan kualitas air minum yang dibuat oleh Pemenkes No. 416 /MENKES/ PER/ IX/ 1990, kadar besi maksimum yang diperbolehkan sebesar 1,0 mg/l.C. Tinjauan Umum Tentang Nitrit dalam AirPengukuran nitrit didasarkan pada persamaan warna pada contoh air setelah ditetesi dengan reagen nitrit (NO2) dengan standard warna yang telah ditentukan beserta dengan angka yang tertera pada warna. Metode yang digunakan adalah Diazotasi - Spektrofotometri, prinsipnya adalah nitrit dengan asam sulfanilat dan N-(1-Napthyi Ethylene Diamin) dihidro klorida dalam suasana asam akan membentuk senyawa komplek yang berwarna ungu nitrat dan nitrit dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan Gl, diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak ditolong akan meninggal. Keracunan kronis menyebabkan depresi umum, sakit kepala, dan gangguan mental. Nitrit terutama akan bereaksi dengan hemoglobin membentuk methemoglobin (metHb). Dalam jumlah melebihi normal mclHb akan menimbulkan methemoglohinaemia. Pada bayi methemoglobinaemia sering dijumpai karena pembentukan enzim untuk menguraikan metHb menjadi Hb masih belum sempuma. Sebagai akibat methemoglobinaemia, bayi akan kekurangan oksigen maka mukanya akan tampak membiru, penyakit ini dikenal sebagai penyakit blue babies (Hendra, 2010). Batas untuk nilai nitrit (NO2) adalah 3 mg/lt. Kadar nitrit (NO2) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :Nitrit = x ml standar x 0,01 mg/lNitrit (NO2) biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit lebih sedikit dari pada nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan (Intermediate) antara amonia dan nitrat (Nitrifikasi). proses nitrifikasi ditunjukkan dalam persamaan reaksi:N organik + O2 NH3 - N + O2 NO2-N + O2 NO3 NNitrit dapat mengakibatkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), hal ini mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitrit oksida (NO) atau NO yang mengandung molekul yang berperan dalam membuat relaksasi otot-otot polos. Selain itu, nitrit di dalam perut akan berikatan dengan protein membentuk N-nitroso, komponen ini juga dapat terbentuk bila daging yang mengandung nitrit dimasak dengan panas yang tinggi. Sementara itu, komponen ini sendiri diketahui menjadi salah satu bahan karsinogenik seperti timbulnya kanker perut pada manusia (Yustina, 2009).D. Tinjauan Umum Tentang Metode Spektofometri Serapan Atom (SSA)Peristiwa serapan atom pertama sekali diamati Fraunhofer, ketika menelaah garis-garis hitam pada spektrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom pada bidang analisis adalah seorang australia bernama Alan Walsh di tahun 1955. Sebelumnnya ahli kimia banmyak tergantung pada cara-cara spektrografik. Beberapa cara ini sulit dan memakan waktu. Kemudian digantingan dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA). Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode Spektrofometri emisi konvensional, pada metode konvensional emisi tergantung pada sumber eksitasi, bila eksitasi dilakukan secara termal maka ia akan tergantung pada temperatur sumber. Selain itu eksitasi termal tidak selalu spesifik, dan eksitasi secara serentak terjadi pada berbagai spesies dalam suatu campuran. Sedangkan dengan nyala, eksitasi unsur-unsur dengan tingkat energi eksitasi yang rendah dapat dimungkinkan, tentu saja perbandingan banyaknya atom yang tereksitasi terhadap atom yang berada pada tingkat dasar harus cukup besar, karena metode serapan atom hanya tergantung pada perbandingan ini dan tidak bergantung pada temperatur. Metode serapan sangatlah spesifik, logam-logam yang membentuk campuran komplek dapat dianalisa dan selain itu tidak selalu diperlukan sumber energi yang besar (Khopkar, 1990 dalam Boby, 2009).E. Tinjauan Umum Tentang Air DanauDanau merupakan penampung alami dalam pengumpulan unsur nutrisi, bahan padat tersuspensi dan bahan kimia toksik yang akhirnya mengendap di dasarnya. Penampungan bahan-bahan organik berlangsung bertahun-tahun bahkan ratusan tahun pada danau alami, sehingga proses pendangkalan tidak dapat dihindarkan (Darmono, 2010).Danau lebih banyak terkontaminasi dari pada sungai, kontaminasi terjadi dari unsur nutrisi tanaman, minyak, pestisida, dan substansi toksik yang dapat merusak kehidupan di dasar danau dan ikan yang hidup di dalamnya. Danau akan mulai mendangkal dan dipenuhi unsure nutrisi tanaman sehingga ganggang atau tanaman air lainnya (tanaman yang mengambang seperti eceng gondok) akan tumbuh subur terutama di tepi danau. Disamping itu, alga dapat tumbuh cepat terutama alga yang mengambang, seperti ganggang biru-hijau (blue green algae) (Darmono, 2010). Dalam bukunya Hartono (2007), Danau diartikan sebagai massa air yang berada di suatu cekungan (ledok/basin) yang terdapat di daratan. Berdasarkan terjadinya, danau dibagi menjadi lima macam, diantaranya :1. Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat suatu tempat mengalami penurunan (pemerosotan). Akibatnya, lembah merosot (slenk) diisi oleh air hujan atau air resapan, sehingga terjadilah sebuah danau. Contohnya, Danau Singkarak (Sumatera) dan Danau Towuti (Sulawesi).2. Danau Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya letusan gunung api. Letusan ini dapat menghilangkan sebagian kerucut atau dinding kawah. Misalnya, Danau Maninjau, Danau Kerinci, di Sumatera, Danau Poso, dan Danau Matana di Sulawesi, Danau Kelud di Jawa, dan Danau Kalimutu di Flores.3. Danau Tektonik vulkanik, yaitu danau yang terjadi karena gabungan antara letusan gunung api dengan akibat dari tanah turun (tanah longsor), lalu pada akhirnya membuat cekungan yang tergenang air dan terjadilah danau. Contohnya, Danau Toba di Sumatera, Danau Betur di Bali, dan Danau Ranau di Sumatera Selatan.4. Danau Karst, yaitu danau di daerah bebatuan kapur yang terbentuk akibat proses pelarutan batu kapur oleh air hujan. Ukurannya tidak besar dan disebut lokva. Contohnya, lokva Bendogede di Kecamatan Ponjong di daerah gunung Kidul.5. Danau Glacial, yaitu danau yang terjadi akibat erosi glacial pada zaman pencairan es. Ini terjadi di daerah yang pernah ditimbuni es dalam waktu yang lama seperti di Kanada Utara, Uni Soviet Utara, dan Eropa Utara. Adapun contoh dari danau ini, yaitu The Great Lake (Amerika Utara).6. Danau Buatan, yaitu danau hasil buatan manusia (bendungan/waduk). Seperti dibeberapa daerah di Indonesia, diantaranya waduk Jatiluhur, waduk Saguling, waduk Cirata di Jawa Barat, waduk sempor, waduk Cacaban di Jawa Tengah, waduk Karang Kates dan waduk Solorejo di Jawa Timur.11

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAANA. Alat dan Bahan1. Alata. Cuvet4 buahb. Rak tabung1 buahc. Pipet ukur1 buahd. Bulp 1 buahe. Gelas Ukur1 buahf. Vortex Mixer1 unitg. SpektrofotometerDR 28001 unit2. Bahana. Sampel Air Danausecukupnyab. Reagent Nitrit LR 1 bungusc. Ferrous Iron RGT1 bungkusd. Akuadessecukupnyae. Tisusecukupnyaf. Kertas labelsecukupnya

B. 12

C. Waktu dan Tempat Pengambilan Sampel1. Waktu : Rabu, 5 Maret 2014, Pukul 10.30 WITA.2. Tempat : Danau Universitas HasanuddinD. Prosedur Kerja1. Cara pengambilan sampela. Disiapkan botol sampel.b. Sebelum air sampel dimasukkan, botol dicuci terlebih dahulu menggunakan air sampel untuk menghindari adanya kontaminan lain di dalam botol.c. Air sampel diambil menggunakan botol.2. Proses Pemeriksaana. Pemeriksaan Kadar Besi (Fe)1) Disiapkan cuvet dan gelas ukur 25 ml2) Dimasukkan air sampel ke dalam gelas ukur sebanyak 25 ml, kemudian ditambahkan Ferrous Iron RGT, selanjutnya dihomogenkan dengan cara dibolak balik. 3) Disiapkan cuvet 2 buah untuk sampel dan kontrol. Sebelum digunakan, cuvet terlebih dahulu dibilas menggunakan akuades kemudian dibilas kembali dengan menggunakan air sampel. Tujuan cuvet dibilas menggunakan akuades adalah untuk membersihkan cuvet dari senyawa lain. sedangkan tujuan dibilas kembali dengan air sampel adalah untuk menghomogenkan agar tidak ada sisa akuades yang menempel pada dinding cuvet.4) Air sampel dipipet 10 ml dari gelas ukur dan dimasukkan ke cuvet sampel. Sedangkan cuvet kontrol diisi 10 ml air sampel yang tidak diberi reagent atau dipipet dari botol sampel.5) Cuvet sampel dihomogenkan selama 3 menit dengan menggunakan vortex mixer dan didiamkan selama 5 menit. Tujuan besi (Fe) dihomogenkan berulang kali karena sifat besi (Fe) yang susah larut dalam air dan 3 menit adalah waktu minimum untuk menghomogenkan menggunakan vortex mixer. 6) Spektrofotometer DR 2800 dinyalakan. Kemudian, dipilih menu Stored Programs dan dipilih metode pemeriksaan 255 Iron Ferrous. Kemudian tekan tombol start7) Cuvet kontrol dimasukkan ke spektrofotometer DR 2800, kemudian tekan tombol zero maka akan muncul angka nol. Tujuan adanya sampel kontrol tersebut untuk mengetahui kondisi awal lingkungan sampel yang diperiksa.8) Cuvet kontrol dikeluarkan kemudian masukkan cuvet sampel sebanyak 10 ml. Selanjutnya, tekan tombol read dan alat akan membaca hasilnya.9) Tunggu beberapa saat sampai hasil pemeriksaan muncul pada spektrofotometer DR 2800. Kemudian, hasil pemeriksaannya dicatatb. Pemeriksaan kadar Nitrit (NO2)1) Disiapkan cuvet untuk sampel dan kontrol. Sebelum digunakan, cuvet terlebih dahulu dibilas menggunakan akuades kemudian dibilas kembali dengan menggunakan air sampel. Tujuan cuvet dibilas menggunakan akuades adalah untuk membersihkan cuvet dari senyawa lain. sedangkan tujuan dibilas kembali dengan air sampel adalah untuk menghomogenkan agar tidak ada sisa akuades yang menempel pada dinding cuvet.2) Air sampel dimasukkan ke cuvet sampel sebanyak 10 ml. Ditambahkan 1 bungkus Nitrit LR (Reagent Powder Pillow) ke dalam cuvet sampel. Kemudian sampel dihomogenkan selama 1 menit dengan menggunakan vortex mixer. Waktu yang diperlukan untuk menghomogenkan hanya butuh 1 menit karena nitrat yang sifatnya mudah larut dalam air.3) Setelah dihomogenkan, sampel didiamkan selama 5 menit.4) Spektrofotometer DR 2800 dinyalakan. Kemudian, dipilih menu Stored Programs dan dipilih program 371 nitrit LR, selanjutnya tekan tombol start.5) Cuvet kontrol dimasukkan ke spektrofotometer DR 2800. Tekan tombol zero maka akan muncul angka nol. Tujuan adanya sampel kontrol tersebut untuk mengetahui kondisi awal lingkungan sampel yang diperiksa.6) Cuvet kontrol dikeluarkan kemudian masukkan cuvet sampel yang berisi air sampel sebanyak 10 ml. Tekan tombol read dan alat akan membaca hasilnya.7) Ditunggu beberapa saat sampai hasil pemeriksaan muncul pada spektrofotometer DR 2800. Kemudian, hasil pemeriksaannya dicatat.

16

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil PengamatanBerdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di Laboraturium Terpadu FKM Unhas, hasil pengamatan kadar besi (Fe) dan kadar nitrit (NO2) yang terdapat pada sampel air Danau Universitas Hasanuddin, diperoleh :Tabel 1Hasil Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) Dan Nitrit (NO2) Pada Air Danau Di Universitas Hasanuddin Kota Makassar

NoParameterHasil Pemeriksaan

1Besi (Fe)0.00 mg/l

2Nitrit (NO2)0.011 mg/l

Sumber : Data Primer, 2014B. Pembahasan

Pemeriksaan kandungan kadar besi (Fe) dan nitrit (NO2) pada air danau Universitas Hasanuddin, hal yang pertama dilakukan adalah mengambil sampel air danau dengan menggunakan botol plastik. Sampel air danau yang telah diambil kemudian dibawa ke laboratorium. Pada pemeriksaaan kadar besi pada air sampel, disiapkan 2 buah cuvet untuk sampel dan kontrol. Pada masing-masing cuvet serta tabung ukur, terlebih dahulu dibilas dengan akuades kemudian dibilas kembali dengan air sampel. Tujuan cuvet tersebut dibilas kembali dengan menggunakan air sampel adalah untuk menghomogenkan. Selanjutnya tabung17

ukur diisi air sampel sebanyak 25 ml menggunakan pipet ukur. Setelah itu, masukkan 1 bungkus Ferrous Iron RGT ke dalam tabung ukur. Tabung ukur tersebut kemudian dibolak-balik untuk mencampur air sampel dengan reagent Ferrous Iron RGT.Cuvet sampel kemudian diisi air sampel yang sudah dicampurkan dengan Ferrous Iron RGT sebanyak 10 ml dan cuvet kontrol diisi dengan air sampel sebanyak 10 ml menggunakan pipet ukur. Selanjutnya cuvet sampel dihomogenkan dengan menggunakan vortex mixer selama 3 menit. Cuvet tersebut harus dihomogenkan karena mengigat bahwa senyawa besi (Fe) adalah senyawa kimia yang sifatnya susah larut dalam air. Kemudian diamkan selama 5 menit.Selanjutnya, nyalakan spektrofotometer DR 2800. Caranya Tekan Power Pilih menu Stored Program cari metode pemeriksaan dengan kode 255 Iron Ferrous pilih start. Kemudian, cuvet kontrol dimasukkan ke dalam spektrofotometer DR 2800. Untuk men-zerokan dan akan muncul angka nol. Tujuan cuvet kontrol adalah untuk memastikan kondisi awal lingkungan sampel yang akan diperiksa.Setelah proses selesai, keluarkan cuvet kontrol lalu masukkan cuvet sampel ada spektrofotometer DR 2800. Selanjutnya tekan read dan alat akan membaca hasilnya. Tunggu beberapa menit hingga hasil pemeriksaan muncul pada layar spektrofotometer DR 2800 lalu catat hasilnya. Pada pemeriksaaan kadar nitrit dilakukan dengan cara yang sama namun yang membedakan adalah tidak menggunakan gelas ukur 25 ml karena konsentrasi yang dibutuhkan nitrit LR tidak banyak untuk larut dalam air, berbeda dengan besi (Fe) yang membutuhkan banyak konsentrasi untuk larut dalam air. Reagent yang digunakan pada pemeriksaan nitrit adalah reagent nitrit LR dan langsung dimasukkan ke cuvet sampel dan waktu minimal yang digunakan untuk menghomogenkan nitrit LR adalah 1 menit dan setelah dihomogenkan didiamkan selama 20 menit. Hasil pemeriksaan kadar besi (Fe) dan Nitrit (NO2) yang dilakukan pada air danau Universitas Hasanuddin dengan menggunakan Spektrofotometer DR 2800 didapatkan kadar Besi (Fe) yang terkandung dalam sampel air danau adalah 0,00 mg/l dan kadar nitrit (NO2) adalah 0,011 mg/l. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak adanya kadar besi (Fe) yang terkandung, tidak menutup kemungkinan bahwa hasilnya adalah 0,00 mg/l. hasil tersebut mungkin terjadi karena adanya kesalahan prosedur yang dilakukan oleh praktikan.Berdasarkan pemeriksaan di atas, kadar besi (Fe) dan nitrit (NO2) pada air danau Universitas Hasanuddin , masih berada pada ketegori rendah atau dibawah standar mutu kandungan besi (Fe) dan nitrit (NO2) pada air bersih yang ditetapkan Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 yaitu kadar maksimum untuk besi (Fe) adalah 1.0 mg/l dan nitrit (NO2) adalah 1.0 mg/l. hal tersebut menunjukkan bahwa kadar besi (Fe) dan nitrit (NO2) pada air danau Universitas Hasanuddin masih memenuhi syarat.Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan bahwa kadar nitrit (NO2) pada air danau adalah 0.011 yang berarti bahwa air danau Universitas Hasanuddin tidak tercemar oleh polutan.Dampak kesehatan yang ditimbulkan apabila senyawa nitrit (NO2) dengan jumlah yang sangat besar dalam air menyebabkan methaemoglobinameia, yang merupakan kondisi dimana hemoglobin di dalam darah berubah menjadi methaemoglobin yang mengakibatkan darah kekurangan oksigen. Hal ini dapat berpengaruh fatal pada ibu hamil, anak yang dilahirkan dapat menderita penyakit Baby Blue serta mengakibatkan kematian.

20

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan1. Hasil pemeriksaan kadar besi (Fe) pada sampel air danau adalah 0.00 mg/l . menunjukkan bahwa tidak adanya kandungan senyawa Fe.2. Hasil pemeriksaan kadar nitrit (NO2) pada sampel air danau adalah 0.011 mg/l. menunjukkan bahwa kandungan nitrit (NO2) yang terdapat masih memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes No.416/ MENKES /PER/ IX/ 1990 bahwa kadar nitrit (NO2) 1.0 mg/l.B. Saran1. Dalam melakukan percobaan, untuk mendapatkan hasil yang akurat maka dibutuhkan ketelitian, ketepatan dan penguasaan materi oleh Mahasiswa.2. Diharapkan agar masyarakat selalu menjaga dari segala kontaminan yang dapat membuat kualitas air berubah sehingga tidak memenuhi syarat kualitas air.3. Untuk pemerintah agar lebih memperhatikan sarana penyediaan air bersih masyarakat demi meningkatkan derajat kesehatan.4. Untuk Asisten Laboratorium agar datang lebih awal pada saat praktikum dilakukan.21