isi laporan perkerasan jalan

Upload: gilang-tf

Post on 07-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    1/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perkerasan jalan adalah bagian dari jalur lalu lintas, yang jika perhatikan

    secara struktural pada penampang melintang jalan, merupakan penampang

    struktur dalam kedudukan yang paling sentral dalam suatu badan jalan. Lalu

    lintas langsung terkonsentrasi pada bagian ini, dan boleh dikatakan merupakan

    urat nadi dari suatu konstruksi jalan. Perkerasan jalan dalam kondisi baik maka

    arus lalu lintas akan berjalan dengan lancar, demikian sebaliknya jika perkerasan

     jalan rusak, lalu lintas akan sangat terganggu.

    Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat memfasilitasi sejumlah

     pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu lintas, apakah berupa

     jasa angkutan manusia, atau jasa angkutan barang berupa seluruh komoditas yang

    diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan beragam jenis kendaraan dengan

    angkutan barangnya, akan memberikan variasi beban sedang sampai berat, jeniskendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah variasi beban ringan

    sampai sedang. Dan hal itu harus dapat didukung oleh perkerasan jalan. Daya

    dukung perkerasan jalan raya ini, akan menentukan kelas jalan yang

     bersangkutan, misalnya jalan kelas I akan menerima beban lebih besar dibanding

     jalan kelas II, maka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah jelas berbeda.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    2/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    1.2. Rumusan Masalah

     Perumusan masalah dalam tugas ini adalah :

    a. erapa angka pertumbuhan dan kelas jalan pada perencanaan perkerasan

     jalan raya !

     b. erapa tebal konstruksi perkerasan lentur yang paling ekonomis dengan

    metode Analisa "omponen ina #arga !

    c. erapa tebal konstruksi perkerasan lentur yang paling ekonomis dengan

    metoda AA$%&' !

    d. erapa tebal perkerasan eton ersambung Dengan &ulangan (D&) yang

     paling ekonomis dengan metode ina #arga !

    e. erapa tebal perkerasan eton ersambung &anpa &ulangan (&&) yang paling ekonomis dengan metode AA$%&'!

    1.3. Tujuan Penulsan

     Dari permasalahan yang ada diatas, tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan

    laporan tugas ini adalah :

    a. #engetahui angka pertumbuhan dan kelas jalan dalam perencanaan

     perkerasan jalan raya.

     b. #engetahui tebal konstruksi perkerasan lentur yang paling ekonomis dengan

    metode Analisa "omponen ina #arga.

    c. #engetahui tebal konstruksi perkerasan lentur yang paling ekonomis dengan

    metode AA$%&'.

    d. #engetahui tebal perkerasan eton ersambung Dengan &ulangan (D&)

    yang paling ekonomis dengan metode ina #arga.

    e. #engetahui tebal perkerasan eton ersambung &anpa &ulangan (&&)

    yang paling ekonomis dengan metode AA$%&'.

    1.!. "stematka Penulsan

    $istematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    3/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, pokok permasalahan,

    maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

    BAB II "TUDI PU"TA#A

    Dalam bab ini dibahas mengenai teori*teori yang akan digunakan

    dalam perencanaan.

    BAB III MET$D$L$%I

    Dalam bab ini akan dibahas kerangka berfikir dan prosedur*prosedur

     perencanaan.

    BAB I& PEREN'ANAAN LAPI"AN PER#ERA"AN (ALAN RA)A

    Dalam bab ini akan dilakukan prosedur perencanaan struktur tebal

     perkerasan jalan Lentur dan "aku (rigid). #etode AA$%&' +- dengan

    membandingkan antara perhitungan dengan nilai i/0 dan i10.

    BAB & PENUTUP

    Pada bab ini akan diambil kesimpulan mengenai hasil perencaan.

    BAB II

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    4/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    LANDA"AN TE$RI

      2.1. "ejarah (alan Ra*a

    $ejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa

     bekas jejak berubah menjadi jalan raya modern. 2alan dibuat karena manusia

     perlu bergerak dan berpindah*pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk 

    mempertahankan kelangsungan hidupnya. 2ejak jalan tersebut berfungsi

    sebgai penuntun arah dan menjadikan jejak jalan semakin melebar 

    dikarenakan seringa berpindah*pindahnya mereka.

    "emudian kurang lebih 3444 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai

    menggunakan jalur jalan secara tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana

    sosial dan ekonomi. Dari sejarah perkembangan peradaban manusia dan dari

     berbagai penemuan para pakar transportasi tentang sejarah perkembangan

     jalan dapatlah diketahui bah5a :

    +. 2alan pertama yang menggunakan perkerasan ditemukan didaerah -344 $#.

    Penemuan ini dipandang sebagai a5al dari sejarah±#esopotamia keberadaan

     jalan raya.

    6. "onstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan

    ditutup dengan batu bata ditemukan diantara abilonia hingga #esir yang

    diperkirakan dibangun 6344*6317 $# oleh raja 8heope yang berfungsi untuk 

    mengangkut batu*batu besar dalam membangun 9reat Pyramid.

    -. Permukan jalan yang diperkeras dari batu batuan ini ditemukan dipulau

    8rate ("ereta) ;unani yang dibuat kurang lebih +344 $#.

    /. Di5ilayah abilonia ditemukan permukaan jalan yang dibuat berlapis*lapis

    yaitu dari lapisan tanah dasar yang diatasnya disusun lapisan batu*batu besar,

     batu beronjol dicampur mortar, batu kerikil dan kemudian ditutup dengan

     batu Plat.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    5/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    #enuju jalan modern pada masa "ekaisaran alter

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    6/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    $etelah manusia mengenal he5an sebagai alat angkut, maka

    konstruksi jalan mulai berkembang. entuk jalan yang semula bertangga*

    tangga kemudian mulai dibuat lebih mendatar. $elain itu ditempat*tempat

    yang jelek, mereka menaruh batu*batu yang disusun secara rapat. $ehingga

    dengan demikian lahirlah konstruksi perkerasan.

    #enurut %erodotus pada abad ke*3 bangsa ;unani membuat jalan dari

     blok*blok batu di #esir le5at padang pasir untuk mengangkut batu*batu

     besar guna membuat piramida*piramida. Pada abad ke*+6 # bangsa Inca

    yang hidup di sepanjang pegunungan Andes di pantai arat Amerika $elatan

    (Peru, 8hili, Argentina) juga membuat perekerasan dari batu*batu blok yang

     besar*besar.

    $elain itu, di benua Amerika suku #aya telah membangun kota

    mereka dengan memakai material bebatuan bersusun dengan berbagai

    ukuran. angunan dari batu ini terlihat kasar namun indah. #enyiratkan

    suatu bentuk peradaban yang sudah maju dengan sistem tata kota yang

    teratur, rinci dan detail. ahkan teknologi pengerasan jalan sudah ditemukan

    suku ini. uktinya banyak di situs suku #aya terdapat jalan raya yang lebar,

    lurus dan panjang yang terbuat dari struktur batu yang rapi. $atu peninggalan

     berteknologi @modern yang tersisa dari mereka adalah jalan raya yang

    menghubungkan 8oba dan ;aBuna sejauh ratusan km (16 mil).

    9ambar 6.+ Peradaban suku inca

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    7/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    $emua terbuat dari batu yang dikeraskan dengan bahan kimia

    (semacam aspal siram). $trukturnya terdiri dari batu besar yang keras di kiri

    kanan badan jalan dan di tengahnya diisi bebatuan halus, baru disiram dengan

     bahan kimia tertentu sebagai pelapis atasnya. $emua struktur jalan karya suku

    #aya memiliki ukuran dengan standar sama yang dibuat dengan detail

    mengagumkan. %ingga akhirnya berkembang sampai pada konstruksi

     perkerasan jalan pada masa sekarang ini.

      2.3 "stem #+nstruks Perkerasan (alan

    #acam*macam konstruksi perkerasan jalan terdiri dari dua, keduanya

    akan dijelaskan dalam subbab berikut ini.

      2.3.1 #+nstruks (alan #+nens+nal

      Ada 6 sistem yang terkenal dalam kontruksi jalan "onvensional :

    a. "stem Tel/+r0

    Pada akhir abad ke*+7 seorang bangsa Inggris bernama &homas

    &elford (+=3= +7-/) ahli jembatan lengkung dari batu, menciptakan

    konstruksi perkerasan jalan yang prinsipnya seperti jembatan lengkung.

    Prinsip ini menggunakan desakan*desakan dengan menggunakan batu*batu

     belah yang dipasang berdiri dengan tangan. "onstruksi ini kemudian sangat

     berkembang dan dikenal dengan sebutan sistem Telford.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

    A

    A

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    8/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    Batu Pengisi

    Batu Belah

    Lantai Dasar 

    POTONGAN A - A

    9ambar 6.6 Potongan &elford

    ,. "stem Maa0am

    Pada akhir abad ke*+7, 5aktu itu pula $cotsman 2ohn London #c. Adam(+=31 +7-1) memperkenalkan konstruksi perekerasan jalan dengan prinsip

    @tumpang tindih dengan menggunakan batu*batu pecah dengan ukuran terbesar 

    @-. Perkerasan sistem ini sangat berhasil dan merupakan prinsip pembuatan

     jalan secara masinal (dengan mesin). $elanjutnya sistem ini disebut  sistem

     Macadam. $ampai sekarang kedua sistem tersebut masih laCim dipergunakan di

    daerah*daerah di Indonesia dengan menggabungkannya menjadi sistem Telford-

     Macadam. Dengan begitu perkerasan jalan untuk bagian ba5ah menggunakan

    sistem &elford kemudian untuk perkerasan atas dengan sistem #acadam.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

    B

    B

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    9/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    Batu Pecah

    POTONGAN B - B

     9ambar 6.- Perkerasan #acadam

    2enis "ontruksi 2alan "onvensional :

    1. (alan Desa

    2alan desa adalah jalan yang dapat dikategorikan sebagai jalan dengan

    fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi local daerah pedesaa, yaitu:

    +. $ebagai penghubung antar desa atau ke lokasi pemasaran

    6. $ebagai penghubung hunianperumahan

    -. $ebagai penghubung desa ke kecamatankabupatenprovinsi

    #anfaat ditingkatkandibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan

    antara lain :

    +. #emperlancar hubungan dan komunikasi dengan tempat lain,

    6. #empermudah pengiriman sarana produksi ke desa,

    -. #empermudah pengiriman hasil produksi ke pasar, baik yang di desa

    maupun yang di luar 

    /. #enigkatkan jasa pelayanan sosial, termasuk kesehatan, pendidikan, dan

     penyuluhan

    %al yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jalan baru antara lain :

    +. &rase jalan mudah untuk dibuat

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    10/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    6. Pekerjaan tanahnya relatif cepat dan murah

    -. &idak banyak bangunan tambahan (jembatan, gorong*gorong, dll)

    /. Pembebasan tanah tidak sulit

    3. &idak akan merusak lingkungan dan yang perlu diperhatikan dalam

     peningkatan jalan lama antara lain :

    • Lokasi memungkinkan untuk pelebaran jalan

    • 9eometri jalan harus disesuaikan dengan syarat teknis

    • &anjakan yang mele5ati batas harus diubah sesuai syarat teknis

    • $istem drainase dan pekerjaan tanah tidak akan merusak lingkungan

    Pembangunan jalan didaerah pedesaan selain perlu memperhatikan aspek 

    teknis konstruksi jalan, juga perlu memperhatikan aspek konservasi tanah

    mengingat kondisi 5ilayah dengan topografi yang berbukit dan tanah yang peka

    erosi.

    Dari hasil survey lapangan menunjukkan bah5a tidak sedikit erosi tanah

    yang berasal dari jalan, khususnya berupa longsoran dari tampingan dan tebing

     jalan. &ujuan dari pengendalian erosi pada jalan adalah untuk mengamankan

     jalan dan membangun jalan yang tidak menjadi sumber erosi.

    Pemilihan trase jalan untuk mengurangi masalah lingkungan perlu

    dilakukan misalnya dengan mengurangi galian dan timbunan bilamana mungkin.

    Alasanya karena tidak mungkin di daerah perbukitan menghilangkan masalah

    erosi dengan pemilihan trase (misal dengan pemindahan trase atau mengurangi

    tanjakan).

    8ontoh solusi untuk ka5asan perbukitan dalam hal pengendalian erosi

    misalnya dengan pembangunan tembok penahan tanah dan bronjong atau

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    11/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

     penanaman bahan*bahan vegetatif untuk menstabilkan lereng atau mengurangi

    erosi alur kecil.

    2. (alan "etaak 

    $etelah manusia berkembang biak dan hidup berkelompok, maka mereka

    membutuhkan termpat berdiam meskipun hanya sementara. Emumnya mereka

     berpindah*pindah tempat secara musiman, bila tempat*tempat di sekitarnya

    sudah tidak ada bahan makanan yang mereka butuhkan. Pada 5aktu itu jejak*

     jejak tersebut menjadi jalan setapak atau bila di hutan terkadang disebut @lorong*

    lorong tikus. 2alan ini merupakan jalan musiman ( seasonal-road ). 'rang*orang

    nomaden mempergunakan jalan ini untuk berburu pada musim berburu dan

    untuk mencari ikan

    2.! Bahan Perkerasan (alan

      2.!.1 Tana Bahan Pengkat anboud system4

    1. Sirtu

    Pembuatan jalan dengan sirtu adalah teknologi pembuatan jalan

    secara konvensional yang menggunakan bahan baku setempat yang baik dan

     bisa didapatkan disekitar proyek dengan jarak pengangkutan yang tidak 

    terlalu jauh dengan bahan utama pasir dan batu. "eunggulan teknologi

     pembuatan jalan ini adalah biaya pembuatan jalan lebih murah sehingga

    upaya perluasan jaringan jalan dapat dilakukan dengan kemampuan dana

    terbatas. $ecara teknis tanah yang layak dikembangan untuk dibuat menjadi

     jalan dengan teknologi sirtu adalah tanah organis. &anah organis adalah tanah

    yang kalau diperiksa secara visual, ber5arna kehitamhitaman atau kecoklat*

    coklatan, berbau seperti kayu atau daun*daunan yang busuk, serta ringan.

      2.!.2 Dengan Bahan Pengkat  jalan sub standar 4

    1. Lapis Resap Pengikat / Lapis Perekat (Primecoat/Tackcoat)

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    12/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    Prime coat adalah laburan aspal pada permukaan yang belum

     beraspal berfungsi untuk memberi ikatan antara permukaan tersebut

    dengan lapisan perkerasan diatasnya. $edangkan tackcoat adalah laburan

    aspal pada permukaan yang sudah beraspal, berfungsi untuk memberi

    ikatan antara permukaan tsb dengan lapisan perkerasan diatasnya .

    ahan yang digunakan untuk primecoat adalah : A8 +4

    ( penetrasi 74*+44 ), A8 64 ( penetrasi 14*=4 ) diencerkan dengan

    minyak tanah 74 PPh ( 74 bagian minyak dengan +44 bagian aspal ) atau

    disesuaikan kebutuhan dilapangan. #8 -4 ( aspal cair 8utback 

    Asphalt). Aspal emulsi (+ bagian air: + bagian pengemulsi ).

    ahan yang digunakan untuk &ackcoat adalah : A8 +4 (penetrasi

    74*+44), A8 64 (penetrasi 14*=4) diencerkan dengan minyak tanah 63

    sid -4 PPh (63-4 bagian minyak dengan +44 bagian aspal) atau

    disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Aspal emulsi (+ bagian air: +

     bagian pengemulsi ).

    2. Asal Bet+n

    eton adalah agregat yang dicampur dengan Portland cement,

    karena proses kimia campuran ini menjadi keras dan membentuk masa

    yang padat. $edangkan aspal beton adalah beton dengan bahan pengikat

    aspal yang dicampur dalam keadaan panas. 8ampuran panas terdiri dari:

    aspal, batuan dan filler yang setelah diaduk diangkut dengan truk ke

    lokasi pekerjaan, kemudian dimasukkan ke alat penghampar. atuannya

     berbentuk pasir, kerikil, batu yang dibagi sebagai agregat halus (pasir)

    dan kasar. Filler atau mineral pengisi rongga udara pada campuran aspal

    semen dengan agregat, antara lain semen portland, debu batu

    kapurkarang yang dipecah.

    Aspal semen adalah aspal yang diolah untuk pengaspalan

     perkerasan jalan, ada yang keras dan setengah keras, dan setelah dipanasi

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    13/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    akan mencair. ahan*bahan pembuatannya harus sesuai dengan

    spesifikasi Dit.2en. ina #arga mengenai batuan, aspal dan

     pencampurannya:

    Agregat harus bergradasi baik, mempunyai sudut, bersih dan keras.

    Aspal harus sesuai: penetrasi titik nyala, jumlahnya, tidak berair dan

    terkontaminasi, viscositas dan ductilitas baik.

    Pencampuran dengan perbandingan dan temperatur tertentu, dan alat

     pencampur berjalan dengan baik.

    Agar pencampuran ada yang besar dan kecil, dengan perbedaan

     pada pengaturanpenempatan komponen. Agregat ditimbun pada suatu

    tempat, aspal semen disimpan dalam tangki, mineral pengisi dalam

    tempat khusus (silo). ;ang dipanasi hanya agregat supaya kering, dan

    aspal semen supaya mencair.

      2.5 Lasan #+nstruks Perkerasan (alan

    Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan

     perkerasan yang tersusun dari ba5ah ke atas,sebagai berikut :

    +. Lapisan tanah dasar (sub grade)

    6. Lapisan pondasi ba5ah (subbase course)

    -. Lapisan pondasi atas (base course)

    /. Lapisan permukaan penutup (surface course)

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    14/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar 6./ Lapisan 2alan Perkerasan Lentur 

      2.6 7ungs #+nstruks Perkerasan (alan

    Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat

    yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas.   Agregat yang dipakai

    adalah   batu pecah  atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya.

    ahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat.

      2.8 (ens #+nstruks Perkerasan (alan

      #acam*macam konstruksi perkerasan jalan terdiri dari dua, yaitu:

      2.8.1 #+nstruks Perkerasan #aku Rg0 Paement 4

    $truktur jalan kaku (  Rigid Pavement  ) disebut juga perkerasan jalan

     beton semen. Dapat dilaksanakan pada kondisi daya dukung tanah dasar yang

    kurang baik ( kecil, misal berkisar nilai 6 0 ), atau beban lau lintas yang

    harus dilayani relatif besar, maka dibuat solusi dengan konstruksi perkerasan

    kaku ( rigis pavement  ).

    $truktur perkersan kaku terdiri atas pelat beton yang diletakan pada

    lapis pondasi ba5ah yang menumpu pada tanah dasar, dengan atau tanpa

    lapis permukaan beraspal di atasnya. 2elasnya lihat gambar -./. ebeda

    dengan perkerasan lentur, beban lalu lintas pada perkerasan kaku sepenuhnya

    dapat dipikul oleh pelat beton. ;ang diterima oleh tanah dasar relatif kecil.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

    http://www.noni-ames.pl/id/wiki/Lalu_lintas.htmlhttp://www.noni-ames.pl/id/wiki/Lalu_lintas.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batu_pecah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batu_pecah&action=edit&redlink=1http://www.noni-ames.pl/id/wiki/Aspal.htmlhttp://www.noni-ames.pl/id/wiki/Semen.htmlhttp://www.noni-ames.pl/id/wiki/Semen.htmlhttp://www.noni-ames.pl/id/wiki/Tanah_liat.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batu_pecah&action=edit&redlink=1http://www.noni-ames.pl/id/wiki/Aspal.htmlhttp://www.noni-ames.pl/id/wiki/Semen.htmlhttp://www.noni-ames.pl/id/wiki/Tanah_liat.htmlhttp://www.noni-ames.pl/id/wiki/Lalu_lintas.html

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    15/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar 6.3 $truktur Perkerasan "aku ( Rigid Pavement  )

    1. Lasan Tanah Dasar  Sub Grade 4

    Dalam $truktur perkerasan beton semen, tanah dasar hanya dipengaruhi

    tegangan akibat beban lalu lintas dalam jumlah relatif kecil, akan tetapi daya

    dukung dan keseragaman tanag dasar sangat mempengaruhi kea5etan dan

    kekuatan perkerasan kaku.

    Entuk memperoleh daya dukung dan keseragamannya maka

    dalampelaksanaan konstruksi perlu diperhatikan faktor*faktor :

    a. "adar air pemadatan ( harus dalam kondisi kadar air yang optimum )

     b. "epadatan, dan

    c. Perubahan kadar air selama masa pelayanan.

    Daya dukung tanah dasar pada konstruksi perkerasan beton semen,

    ditentukan berdasarkan nilai 8< insitu sesuai dengan $GI 4- +=-+ +7,

    atau 8< laboratorium sesuai dengan $GI 4- +=// +7. Dapat juga

    didasarkan modulus sub grade reaction (k). ila dibandigkan fungsi tanah dasar 

     pada perkerasan lentur, secara relatif fungsi tanah dasar pada perkersan kaku,

    tidak terlalu menetukan dalam arti kata bah5a perubahan besarnya daya dukung

    tanah dasar tidak berpengaruh terlalu besar terhadap ketebalan pelat beton.

    2. Lasan P+n0as Ba-ah  Sub ase !ourse 4

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    16/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    %anya ada lapis pondasi, yaitu lapis pondasi ba5ah. "arenanya dapat

     juga langsung disebut lapis pondasi. Pada umumya fungsi lapis pondasi ba5ah (

     sub base  ) untuk struktur perkersan kaku, tidak berfungsi terlalu struktural,

    dalam arti kata keberadaanya tidak untuk menyumbangkan nilai struktur 

    terhadap tebal pelat beton.

    Lapis pondasi perkerasan kaku mempunyai fungsi utama sebagai lantai

    kerja yang rata dan uniform, disamping itu fungsi lainnya adalah :

    a. #engendalikan kembang dan susut tanah dasar.

     b. #encegah intrusi dan pemompaan pada sambungan retakan dan tepi*tepi plat.

    c. #emberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat.

    3. Lasan Pelat Bet+n

    Pelat beton terbuat dari beton semen mempunyai mutu tinggi, yang di cor 

    setempat diatas pondasi ba5ah. Lapisan pelat beton dibuat dari bahan yang biasa

    dipergunakan untuk konsruksi beton, seperti diuraukan di ba5ah ini.

    a. $emen

    $emen yang digunakan merupakan semen jenis portland yang memenuhi

    AA$%&' #*73 kecuali jenis IA, IIA, IIIa, dan IH.

     b. Air 

    c. Agregat

    d. 8ampuran eton

    "ekuatan struktur beton umumnya dinilai dari kekuatan nilai kuat tekan

    (  compressive strength  ). Gamun untuk struktur perkerasan kaku faktor 

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    17/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    kekuatan ditentukan oleh parameter nilai kuat tarik lentur, karena pada pelat

     beton dengan perbandingan panjang dan lebar yang besar tekanan pada

     beton relatif kecil, sedangkan lenturan yang menyebabkan gaya tarik cukup

     besar.

    e. atang &ulangan

    atang tulangan baja yang dipakai, mengikuti $II 4+-1*7/ @ aja &ulangan

    eton, atau AA$%&' #*-6 @ "a5at aja &arikan Dingin Entuk Penulangan

    eton, AA$%&' #*33 @ Anyaman "a5at aja Dilas Entuk Penulangan

    eton.

    aja tulangan yang dipakai merupakan baja polos atau baja berulir dengan

    mutu 2&E*6/. Entuk penulangan berupa anyaman baja harus mengikuti

    AA$%&' #*33. "a5at pengikat baja tulangan harus dari baja lunak sesuai

    AA$%&' #-6*=7.

    Diameter baja tulangan yang dipakai bervariasi tergantung beban kerja,

    namun umumnya D*+1 mm, + mm atau 63 mm. Dengan masing*masing

    selimut beton yang dipakai -,3 mm, 3mm, dan 1 mm

      2.8.2 #+nstruks Perkerasan Lentur 7le9,le Paement 4

      2.8.2.1 (ens Dan 7ungs Lasan Perkerasan Lentur "le#ible Pa$ement  4

    "onstruksi perkerasan lentur tersiri dari lapisan*lapisan yang

    diletakan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan*lapisan

    tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan

    menyebarkannya ke lapisan di ba5ahnya. ebean kendaraan

    dilimpahkan ke perkerasan jalan melalui bidang kontak roda berupa

     beban terbagi rata Po. eban tersebut diterima oleh lapisan permukaan

    dan disebarkan ke tanah dasar penjadi P+ yang lebih kecil dari daya

    dukung tanah dasar, seperti yang ditunjukan pada gambar 6.1

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    18/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar 6.1 Penyebaran eban

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    19/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    • #uatan kendaraan yang berupa beban vertikal

    • 9aya rem kendaraan yang berupa beban horiContal

    • Pukulan roda kendaraan yang berupa getaran

    'leh karena itu sifat penyebaran gaya maka muatan yang diterima oleh masing*

    masing lapisan berbeda dan semakin keba5ah semakin kecil. Lapisan permukaan

    harus mampu menerima seluruh jenis gaya yang bekerja, lapisan pondasi atas

    menerima gaya vertikal dan getaran, sedangkan tanah dasar dianggap menerima gaya

    vertikal saja. 'leh karena itu terdapat perbedaan syarat*syarat yang harus dipenuhi

    oleh masing*masing lapisan.

    !. Lasan Permukaan  Sur%ace !ourse 4

    Lapisan yang terletak paling atas disebut lapisan permukaan, berfungsi antara

    lain sebagai berikut :

    a. Lapisan perkerasan penahan beban roda, dengan persyaratan harus

    mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa pelayanan.

     b. Lapisan kedap air, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke

    lapisan di ba5ahnya dan melemahkan lapisan tersebut.

    c. Lapisan aus ( wearing Coure ), lapisan yang langsung menderita gesekan

    akibat rem kendaraan sehingga mudah aus.

    d. Lapis yang menyebarkan beban ke lapis ba5ah, sehingga dapat dipukul oleh

    lapisan lain dengan daya dukung yang lebih buruk.

    Entuk dapat memenuhi fungsi tersebit di atas, pada umumnya lapisan

     permukaan dibuat dengan menggunakan bahan pengikat aspal sehingga

    menghasilkan lapisan yang kedap air dengan stabilitas yang tinggi dan daya tahan

    yang lama. 2enis lapis permukaan yang umum digunakan di Indonesia antara lain :

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    20/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    Lasan N+n:"truktural

    a. Burtu ( Laburan aspal satu lapis ), merupakan lapis penutup yang terdiri

    dari lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat bergradasi

    seragam, dengan tebal maksimum 6 cm.

     b. Bur0a ( Lapisan aspal dua lapis ), merupakan lapis penutup yang terdiri

    dari lapisan aspal yang ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara

     berurutan dengan tebal padat maksimum -,3 cm.

    c. Latasr  ( Lapisan &ipis Aspal Pasir ), merupakan lapis penutup yang

    terdiri dari lapisan aspal dan pasir alam bergradasi menerus di campur,

    dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu dengan tebal padat +*6 cm.

    d. Buras  ( Laburan Aspal ), merupakan lapis penutup yang terdiri dari

    lapisan aspal taburan pasir dengan ukuran butir maksimum -7 inchi.

    e. Latas,um  ( Lapis tipis asbuton murni), merupakan lapis penutup yang

    terdiri dari campuran asbuton dan bahan pelunak dengan perbandingan

    tertentu yang dicampur secara dingin dengan tebal padat maksimum + cm.

    Lasan "truktural

    a. Penetras Maa0am Laen 4, merupakan lapis perkerasan yang terdiri

    dari agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam

    yang diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan

    lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan

    agregat penutup. &ebal lapisan satu lapis dapat bervariasi antara / +4 cm.

     b. Las,utag merupak suatu lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari

    campuran antara agregat, asbuton dan bahan pelunak yang diaduk,

    dihampar dan dipadatkan secara dingin. &ebal pada tiap lapisannya antara

    - 3 cm.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    21/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    c. Last+n Lasan asal ,et+n 4, merupakan suatu lapisan pada konstruksi

     jalan yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai

    gradasi menrus, dicampur, dihampar, dan dipadatkan pada suhu tertentu.

    5. Lasan P+n0as Atas  ase !ourse 4

    Lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi ba5ah dan lapis

     permukaan dinamakan lapis pondasi atas ( base course ). "arena tepat terletak di

     ba5ah permukaan perkerasan maka lapisan ini menerima pembebanan yang

     berat dan yang paling menderita akibat muatan, oleh karena itu material yang

    digunakan harus berkualitas sangat tinggi dan pelaksanaan konstruksi harus

    dilaksanakan dengan cermat. $ecara umum base course  mempunyai fungsi

    sebagai berikut :

    a. agian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan

    menyebarkannya ke lapisan di ba5ahnya.

     b. Lapisan peresapan untuk lapisan di ba5ahnya.

    c. antalan terhadap lapisan permukaan.

    $ebagaimana disebutkan di depan bah5a material yang digunakan

    untuk lapis pondasi atas ( base course ) adalahmaterial yang cukup kuat. Entuk 

    lapis pondasi atas tanpa bahan pengikat umumnya menggunakan material

    dengan 8< ( california bearing ratio ) 34 0 Plasitas IndeB (PI) J / 0.

    ahan*bahan alam seperti batu pecah, kerikil pecah, stabilitas tanah dengan

    semen dan kapur dapat digunakan sebagai base course. 2enis lapis pondasi atas

    yang umum digunakan di Indonesia antara lain :

    a. Agregat bergradasi baik, dapat dibagi atas batu pecah kelas A, batu pecah

    kelas , dan batu pecah kelas 8. atu pecah kelas A mempunyai gradasi

    lebih kasar dari batu pecah kelas , dan batu pecah kelas lebih kasar dari

     batu pecah kelas 8. "riteria dari jenis lapisan di atas dapat diperoleh dari

    spesifikasi yang diberikan. $ebagai contoh diberikan persyaratan gradasi

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    22/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    dari lapisan pondasi kelas . Lapis pondasi kelas tersiri dari campuran

    kerikil pecah atau batu pecah dengan berat jenis seragam dengan pasir,

    lanau atau lempung dengan persyartan di ba5ah ini :

    &abel 6.+ Persyaratn erat 2enis

    A"TM "tan0ar0 "ee Persentase Berat L+l+s Butr

    1.5; +44

    1; 14 +44

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    23/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    a. agian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah

    dasar. Lapisan ini harus cukup kuat, mempunyai 8< ( 64 0 dan Plastisitas

    Indeks (PI) +4 0

     b. Kfisiensi penggunaan material. #aterial pondasi ba5ah relatif murah

    dibandingkan dengan lapisan perkerasan di atasnya.

    c. #engurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal

    d. Lapisan peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi

    e. Lapisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar. %al ini sehubungan

    dengan kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar 

    dari pengaruh cuaca, atau lemahnya daya dukug tanah dasar menahan roda

    alat berat.

    f. Lapisan untuk mencegah partikel*patrikel halus dari tanah dasar naik ke

    lapis pondasi atas. Entuk lapisan itu lapisan pondasi ba5ah haruslah

    memenuhi syarat filter, yaitu :

     

    Dimana :

    D+3 : diameter butir pada keadaan banyaknya persen yang lolos +3 0

    D73 : diameter butir pada keadaan banyaknya persen yang lolos 73 0

    2enis lapisan pondasi ba5ah yang umum digunakan di Indonesia adalah :

    a. Agregat bergradasi baik, dibedakan atas sirtupitrun yang terdiri dalam

    kelas A, kelas dan kelas 8. $irtu kelas A bergradasi lebih kasar dari

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    24/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    sirtu kelas , yang masing*masing dapat dilihat pada spesifikasi yang

    diberikan.

     b. $tabilisasi yang terdiri dari :

    • $tabilisai agregat dengan semen ( Cement Treated Base )

    • $tabilisai agregat dengan kapur ( ime Treated Base )

    • $tabilisai agregat dengan aspal ( !sphalt Treated Base )

    8. Lasan Tanah Dasar "u, %ra0e 4

    Lapisan tanah setebal 34 +44 cm dimana di atasnya akan diletakan

    lapisan pondasi ba5ah dinamakan lapisan tanah dasar (  sub grade ) yang dapat

     berupa tanah asli yang dipadatkan ( jika tanah aslinya baik ), tanah yang

    didatangkan dari tempat lain dan dipadatkan atau tanah yang distabilisasi dengan

    kapur atau bahan lainnya. Pemadatan yang baik akan diperoleh jika dilakukan

     pada kondisi kadar air optimum dan diusahakan kadar air tersebut konstan

    selama umur rencana. %al ini dapat dicapai dengan pelengkapan drainase yangmemnuhi syarat. Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar ( sub

     grade ) dapat dibedakan atas ( seperti yang ditunjukan pada gambar -.-)

    a. Lapisan tanah dasar, tanah galian

     b. Lapisan tanah dasar, tanah timbunan

    c. Lapisan tanah dasar, tanah asli

    $ebelum lapisan*lapisan lainnya diletakan, tanah dasar (  sub grade  )

    dipadatkan terlebih dahulu sehingga tercapai kestabilan yang tinggi terhadap

     perubahan volume, sehingga dapat dikatakan bah5a kekuatan dan kea5etan

    konstruksi perkerasan jalan sangat ditentukan oleh sifat*sifat daya dukug tanah

    dasar.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    25/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar 6.7 2enis &anah Dasar Ditinjau Dari &anah Asli

    #asalah*masalah yang sering dijumpai menyangkut tanah dasar ( sub

     grade ) adalah :

    a. Perubahan bentuk tetap dari jenis tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

    Perubahan bentuk yang besar akan menyebabkan jalan tersebut rusak.

    &anah*tanah dengan plastisitas tinggi cenderung akan mengalami hal ini.

    Lapisan*lapisan tanah lunak yang terdapat di ba5ah tanah dasar harus

    diperhatikan. Daya dukung tanah dasar yang ditunjukan nilai 8< dapat

    merupakan indikasi dari perubahan bentuk yang dapat terjadi.

     b. Daya dukung tanah dasar yang tidak merata pada daerah dengan macam

    tanah yang sangat berbeda. Penelitian yang seksama atas jenis dan sifat

    tanah dasar sepanjang jalan dapat mengurangi akibat tidak seragamnya daya

    dukung tanah dasar. Perencanaan tebal perkerasan dapat dibuat berbeda*

     beda dengan membagi jalan menjadi segmen*segmen berdasarkan sifat

    tanah yang berlainan.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    26/69

    Data Lalu Lintas

    Pengolahan Data Lalu Lintas

    Perencanaan Perkerasan Lentur (AA$%&' +-) dgn i /0Perencanaan Perkerasan Lentur (AA$%&' +-) dgn i 10

    Perencanaan Perkerasan

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    27/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar -.+ agan Alir Perencanaan Perkerasan 2alan

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    28/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    6441 64344 -4,4 +6,3 +6,4 /,4 ,4 +6,3 7,4 +6,4

    644= 66444 -/,4 +3,4 ++,4 -,4 ++,4 3,4 +4,4 ++,4

    6447 6/344 -6,4 +6,4 +-,4 1,3 1,3 /,4 7,4 +7,4

    644 67444 6=,4 +6,4 +7,4 7,4 ,4 3,4 ,4 +6,4

    &'1' '' '*' 1+*' 1*' +*' *' +*' ,*' 1+*'64++ -3444 -4,4 ,4 +6,4 1,4 +4,4 +4,4 =,4 +1,4

    64+6 -144 -+,4 +6,4 +6,4 7,4 7,4 -,4 +4,4 +1,4

    Dari data lalu lintas diatas, digunakan acuan tahun 64+4 (urutan ke 3)

     berdasarkan ciri pada soal, lalu dihitung pertumbuhan unit LL pada tahun 64+1

    dengan i /0 dan i 10 untuk menghitung perencanaan struktur perkerasan lentur 

    dan kaku kedepannya.

    &abel /.6. * Data lalu lintas tahun 64+4

    /.+.+.  Pertumbuhan Lalu Lintas dan "elas 2alan

    Pertumbuhan LL dihitung dengan cara :

    +. Akan dihitung pertumbuhan unit LL pada tahun 64+1, dengan :

    i /0

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    29/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    * &6as (LL&6as ($#Ptahun)) . (i6 M +)Er  

    +14 . (4,4/ M +)1

    6+-7 $#Ptahun

    * &-as (LL&-as ($#Ptahun)) . (i6 M +)Er  

    6=4/ . (4,4/ M +)1

    -/6+ $#Ptahun

    * &/as (LL&/as ($#Ptahun)) . (i6 M +)Er  

    +14 . (4,4/ M +)1

    6+-7 $#Ptahun

    * &3as (LL&3as ($#Ptahun)) . (i6 M +)Er  

    -4/6 . (4,4/ M +)1 -7/ $#Ptahun

    * &railer (LL&3as ($#Ptahun)) . (i6 M +)Er  

    34=4 . (4,4/ M +)1 

    1/+3 $#Ptahun

    &abel /.-. * Data Pertumbuhan lalu lintas tahun 64+1 (i /0)

    #aka :

    Dari tabel (/./.) klasifikasi jalan raya di ba5ah "elas 2alan yang didapat adalah

    @2alan Arteri "elas II8 Lebar 2alan 6 B - meter

    Dari data 2E#LA% LL ($#Phari) tabel (/.6.) diatas, yaitu

    LL ++= $#Phari >  LL 6444 $#Phari

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    30/69

      K  L  A  S  I  F  I  K  A  S  I  M  E  D  A  N  D  A  T  A    B  !  K  I  T  G  !  N  !  N  G  D  A  T  A    B  !  K  I  T  G  !  N  !

      N  G  D  A  T  A    B  !  K  I  T  G  !  N  !  N  G  D  A  T  A    B  !

      K  I  T  G  !  N  !  N  G  D  A  T  A    B  !  K  I  T  G  !  N  !

      L  a  l  u  l  i  n  t  a  "  #  a  r  i  a  n    a  t  a $  r  a  t  a

      %  L  #    &

      d  a  l  a  '  "  '  (

      K  )  *  )  (  a  t  a  n  r  )  n  *  a  n  a  %  k  '  +  ,  a  '  &  1  2  0

      1  0  0

      -  0

      1  0  0

      -  0

      .  0

      -  0

      .  0

      /  0

      .  0  /  0

        0

      .  0

      /  0

        0

      L  )    a  r

      D  a  )  r  a    3  )  n  g  u  a  "  a  a  n

      M  i  n  i  '

      u  '  %  '  )  t  )  r  &

      L  )    a  r

      3  )  r  k  )  r  a  "  a  n  %  '  )  t  )  r  &

      L  )    a  r

      M  )  d  i  a  n  M  i  n  i  '  u  '  %  '  )  t  )  r  &

      L  )    a  r

      B  a    u  %  '  )  t  )  r  &

       4  5  0

       4  0  0

       4  0  0

       4  0  0  2 4  5  0

      2 4  5  0

       4  0  0  2 4  5  0

      2 4  5  0

      2 4  5  0  1 4

      5  0

      1 4  0  0

      L  )  r  )  n

      g  M  )  l  i  n  t  a  n  g  3  )  r  k  )  r  a  "  a  n

      L  )  r  )  n

      g  M  )  l  i  n  t  a  n  g  B  a    u

      6  )  n  i  "

      L  a  (  i  "  a  n  3  )  r  '  u  k  a  a  n  6  a  l  a  n

      M  i  r  i  n  g  T  i  k  u  n  g  a  n  M  a  k  "  i  '  u  '

      6  a  r  i $  ,  a  r  i  L  )  n  g  k  u  '  g  M  i  n  i  '  u  '  %  '  )  t  )  r  &

      5  .  0

        5  0

      2  1  0

        5  0

      2  1  0

      1  1  5

      2  1  0

      1  1  5

      5  0

        5  0  1  1  5

      5  0

      1  1  5

      5  0

        0

      L  a  n  d  a

      i  M  a  k  "  i  '  u  '

        7

      5  7

      .  7

      /  7

      .  7

      8  7

      5  7

      8  7

      -  7

      .  7  -  7

      1  0  7

      .  7

      -  7

      1  2  7

      9  A  T  A  T  A  N

      :

      ;

      M  )  n  u  r  u  t  K  )  a  d  a  a  n  "  )  t  )  '  (  a  t

      :  :

      ;

      !  n  t  u  k  /  ,  a  l  u  r

      K  L  A  S  I  F  I  K  A  S  I  J  A  L  A  N

      J  A  L  A

      N  R  A  Y  A  U  T

      J  A  L  A  N  R  A  Y  A  S  E  K  U  N  D  E  R

      J  A  L  A  N  P  E  N  G  H  U

      I

      I  I  A

      I  I  B

      I  I  C

      I  I  I  $

      .  0

      .  0

      .  0

      /  0

      /  0

        0

      <  2  0  0  0  0

      .  0  0  0 $  2  0  0  0  0

      1  5  0  0 $  -  0  0  0

      =  2  0  0  0

      /  0

        0

        0

        0

        0

      '  i  n  i  '  u  '  2  %  2  >

      2  >   4  5  0  a  t  a  u  2

      >

     

       4  5  0  &

       4  5

      2  >   4  0

       4  5  0 $  . 4  0  0

      1 4  5  0 $  2 4  5  0  :

        0

      2  0

      2  0

      2  0

      1  0

      1 4  5  0  :  :

     $

     $

     $

      /  7

      /  7

      .  7

      .

      7

      .  7

      2  7

      2  7

      2  7

      

      7

      /  7

      1  0  7

      1  0  7

      1  0  7

      1

      0  7

      1  0  7

      A  "  (  a  l    )  t  ?  n  %    ?

      A  "  (  a  l    )  t  ?  n

      3  )  n  )  t  r  a  "  i    )  r  g  a  n

     

      "  )  t  a  r  a  @

      3  a  l  i  n  g  t  i  n  g  g  i  (  )  n

     

      t  u  n  g  g  a  l

      3  a  l  i  n  g  t  i  n  g  g  i  d  )

      (  )  l  a    u  r  a  n  a  "  (

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    6. Akan dihitung pertumbuhan unit LL pada tahun 64+1, dengan :

    i 10   LL 6444 $#Phari

    &abel /.3. "lasifikasi fungsi jalan dan kelas jalan

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    31/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    !.2. Peng+lahan Data 'BR 

    &abel /.1. Data 8< (0)

    Dari tabel /.3. diatas diambil data pada baris nomor 4 dan 6 dari digit ke*3 dan ke*1

     GI#, GI#. +64446+. $ehingga data*data 8< setiap +44 m stationing disajikan sbb:

    &abel /.=. Data 8< (0) setiap $&A. +44 m

    NoStationin

    gNilai CBR

    (%1 0100 40

    2 0200 240 000 /40

    / 0/00 /405 0500 40

    000 408 0800 1040

    - 0-00 /40

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    32/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    000 4010 1000 240

    11 1100 40

    12 1200 /401 100 40

    1/ 1/00 -4015 1500 -40

    1 100 /4018 1800 40

    1- 1-00 2401 100 140

    20 2000 24021 2100 -40

    22 2200 402 200 540

    2/ 2/00 4025 2500 -40

    2 200 -40

    28 2800 402- 2-00 -40

    2 200 400 000 -40

    &abel /.7. #enentukan 8< segmen dengan metode grafis

    NoNilaiCBR

     J!"la#

    Lolo$(%

    1 2 0 100

    2 2 -48

    / 21 80

    / 5 1 545 15 50

    - 1/ /48

    8 8 24

    - 10 2 48

    1 1 4

    Lalu diplotkan menjadi grafik sbb:

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    33/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar /.+. 9rafik untuk mencari nilai 8

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    34/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    • &ipe jalan : - lajur 6 arah

    • Emur rencana : 64 tahun

    • Pertumbuhan lalu lintas : / 0 (&ahun 64+1)

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    35/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    0 8

    - Trail)r

    10 2 00.20

    0./8 0.18 0.18 1/ 5 5

    Ki

    /

    7+14

    ,"g "endaraan Bebansumbu

    • #obil penumpang

    Kmp

    //

    7+14

    64443,4

    7+14

    64443,4   # #+

    4,444/3

    • Pick up

    Kpu

    //

    7+14

    64443,4

    7+14

    64443,4   # #+

    4,444/3

    • us

    Kbus

    //

    7+14

    74441-,4

    7+14

    7444-7,4   # #+

    4,+3

    • &ruk 6 as

    K&*6as

    //

    7+1414441=,4

    7+141444--,4

      # #

    +

    4,41+

    • &ruk - as

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    36/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    K&*-as

    ///

    7+14

    64444-3,4

    7+14

    64444-3,4

    7+14

    64444-4,4   # # #++

    +,-=3

    • &ruk / as

    K&*/as

    ////

    7+14

    -4444+=,4

    7+14

    -4444+=,4

    7+14

    -4444/=,4

    7+14

    -444464,4  # # # #+++

    ,6-

    • &ruk 3 as

    K&*3as

    ////

    7+14

    -4444+=,4

    7+14

    -4444+=,4

    7+14

    -4444/=,4

    7+14

    -444464,4  # # # #+++

    ,6-

    • &ruk &railer 

    K&railer 

    ////

    7+14

    -4444+=,4

    7+14

    -4444+=,4

    7+14

    -4444/=,4

    7+14

    -444464,4  # # # #+++

    ,6-

    Lebih lengkapnya angka ekivalen dapat dilihat pada tabel diba5ah ini :

    (halaman berikutnya)

    &abel /.+4. Angka Kkivalen tiap jenis kendaraan (i /0)

    #en0araaEken0araan E

    RD RB R%D R%B

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    37/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    n

    #p4,4446

    -

    4,4446

    -

    * *4,444/

    3

    Pu4,4446

    -

    4,4446

    -* *

    4,444/

    3

    us4,4+76

    =

    4,+/4

    =* *

    4,+36

    /

    &*6as4,44-1

    +

    4,43==

    /* *

    4,41+-

    3

    &*-as4,66-

    +

    4,3/+3

    /

    4,3/+3

    /*

    +,-=3-

    &*/as4,66-

    +

    7,11/1

    1

    4,+/4

    =

    4,+/4

    =

    ,6-7

    +

    &*3as4,66-

    +

    7,11/1

    1

    4,+/4

    =

    4,+/4

    =

    ,6-7

    +

    &railer 4,66-

    +

    7,11/1

    1

    4,+/4

    =

    4,+/4

    =

    ,6-7

    +

     b. +7)

    Diketahui :

    Da 4,1

    Dl 4,7 (&abel 1.-. Faktor distribusi lajur pada buku perencanaan tebal

    struktur perkerasan lentur, hal. +=3)

    >+7

    ( )i

    i $ $ %  &R

    'R

      !ii++

    -13  −+

    ×××××∑

    &abel /.++. Perhitungan angka L%< B Ki * (i /0)

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    38/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    >+7

    ( )i

    i $ $ %  &R

    'R

      !ii

    ++-13

      −+×××××∑

    ( )4/,4

    +4/,4+-137,41,43+=6,614

    64−+

    ××××

    +-3+3- issumur rencanalajur rencana

    +,-3 B +41 issumur rencanalajur rencana

    c.  #odulus

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    39/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

     

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/log

    64,4+log-1,

    +,3

    −×+

    ++

       

      

    −∆

    +−+×+×   %bs

    S( 

     PS* 

    S( So +R

      Log +,-3 . +41

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7-4444log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/

    3,+4,/log

    64,4+log-1,3,41/3,+

    +,3

    −×+

    ++

      

      

     −−

    +−+×+×−

    S( 

    S( 

    - S( ,

    Log >+7

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/log

    64,4+log-1,

    +,3

    −×+

    ++

       

      

    −∆

    +−+×+×   %sb

    S( 

     PS* 

    S( So +R

      Log +,-3 . +41

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7++444log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/

    3,+4,/

    log64,4+log-1,3,41/3,+

    +,3

    −×+

    ++

      

     

     

     

    +−+×+×−

    S( 

    S( 

    - S(

    Log >+7

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/

    log

    64,4+log-1,

    +,3

    −×+

    ++

     

     

     

     

     

    +−+×+×   MR

    S( 

     PS* 

    S( So +R

      Log +,-3 . +41

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    40/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7--44log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/

    3,+4,/log

    64,4+log-1,3,41/3,+

    +,3

    −×+

    ++

      

      

     −−

    +−+×+×−

    S( 

    S( 

    Dengan trial and error, maka didapatkan $G+, $G6 dan $G-

    9ambar /.6. Ilustrasi lapisan perkerasan lentur metode AA$%&' (i /0)

    Dengan menggunakan rumus diatas :

    $G+ K$ -4444 psi

    $G6

     K$ ++444 psi

    $G- #< $ubgrade --44 psi

    #aka didapat :

    $G+ 6,6 inchi

    $G6 -,636 inchi

    $G- /,==- inchi

    D+O

     

    /6,4

    6,6

    +

    +=

    a

    S( 

    3,/= inchi

     3,3 inchi +-,= cm

    $G+O a+.D+O ≥  $G+

    4,/6 B 3,3 ≥  6,67

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    41/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    6,-+ ≥  6,67 ......'"

    D6O

     6,+.+/,4

    -+,6636,-

    6.6

    O+6   −=

    −ma

    S( S( 

    3,1+ inchi

     3,13 inch +/,-3

    cm

    $G6O a6. D6O. m6

    4,+/ B 3,13 B +,6

    4,/ inchi

    $G+O M $G6O ≥  $G6

    6,-+ M 4,/ ≥  -,636

    -,63 ≥  -,636......'"

    D-O

     

    6,+.47,4

    )/,4-+,6(==-,/

    -.-

    O)6O+(-   +−=+−

    ma

    S( S( S( 

    +3,== inch ≈  +3,7 inch /4,+- cm

    $G-O a-.D-O.m-

    4,47 B +3,7 B +,6

    +,3+1 inchi

    $G+O M $G6O M$G-O M ≥  $G-

    6,-+ M 4,/ M+,3+1 ≥  /,==-

    /,==1 ≥  /,==- .... '" 

    $G a+.D+ M a6.m6. D6 M a-. m-.D-

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    42/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    /,==- 4,/6 . 3,3 M 4,+/ . +,6 . 3,13 M 4,47 . +,6 . +3,7

    /,==- ≈  /,==1 (beda 4,44-) ......'"

    #aka lapisan perkerasan lentur yang direncanakan adalah :

    Lapisan permukaan (D+O) 3,3 inchi +-,= cm

    Lapisan pondasi (D6O) 3,13 inchi +/,-3 cm

    Lapisan pondasi ba5ah (D-O) +3,7 inchi /4,+- cm

    &otalnya adalah : 17,/3 cm

    9ambar /.-. Lapisan perkerasan lentur metode AA$%&' +- (i /0)

    !.!. Te,al #+nstruks Perkerasan Lentur Met+0e AA"HT$ 1??3 @6=4

    Akan direncanakan tebal perkerasan jalan baru dengan ketentuan :

    • Peranan 2alan : 2alan Arteri "elas II8

    • &ipe jalan : - lajur 6 arah

    • Emur rencana : 64 tahun

    • Pertumbuhan lalu lintas : 1 0 (&ahun 64+1)

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    43/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    • Indeks perkerasan a5al (IP4) : /,4

    • Indeks perkerasan akhir (IPt) : +,3

    • "ualitas drainase : @baik, kadar air mendekati jenuh +*3 0

    • "oefisien drainase : +,6

    • 2enis perkerasan : Perkerasan Lentur 

    +. Lapisan permukaan : eton aspal, Laston #$*34

    Kac /44444 psi, a+  4,/6

    6. Lapisan pondasi : atu pecah, "elas A

      Kbs -4444 psi, a6  4,+/

    -. Lapisan pondasi ba5ah : $irtu pitrun, "elas A

      Ksb ++444 psi, a-  4,47

    a.  Angka Kkivalen (Ki)

    &abel /.+6. Angka Kkivalen tiap jenis kendaraan (i 10)

    #en0araa

    n

    Eken0araan E

    RD RB R%D R%B

    #p4,4446

    -

    4,4446

    -

    * *4,444/

    3

    Pu4,4446

    -

    4,4446

    -* *

    4,444/

    3

    us4,4+76

    =

    4,+/4

    =* *

    4,+36

    /

    &*6as4,44-1

    +

    4,43==

    /* *

    4,41+-

    3

    &*-as4,66-

    +

    4,3/+3

    /

    4,3/+3

    /*

    +,-=3-

    &*/as4,66-

    +

    7,11/1

    1

    4,+/4

    =

    4,+/4

    =

    ,6-7

    +

    &*3as4,66-

    +

    7,11/1

    1

    4,+/4

    =

    4,+/4

    =

    ,6-7

    +

    &railer 4,66-

    +

    7,11/1

    1

    4,+/4

    =

    4,+/4

    =

    ,6-7

    +

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    44/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    f. +7)

    Diketahui :

    Da 4,1Dl 4,7 (&abel 1.-. Faktor distribusi lajur pada buku perencanaan tebal

    struktur perkerasan lentur, hal. +=3)

    >+7

    ( )i

    i $ $ %  &R

    'R

      !ii++

    -13  −+

    ×××××∑

    &abel /.+-. Perhitungan angka L%< B Ki * (i 10)

    >+7

    ( )i

    i $ $ %  &R

    'R

      !ii

    ++-13

      −+×××××∑

    ( )41,4

    +41,4+

    -137,41,41-767,-6

    64−+

    ××××

    6+6//13 issumur rencanalajur rencana

    6,+6/ B +41 issumur rencanalajur rencana

    g.  #odulus

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    45/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    #

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    46/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7++444log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/

    3,+4,/log

    64,4+log-1,3,41/3,+

    +,3

    −×+

    ++

      

      

     −−

    +−+×+×−

    S( 

    S( 

    - S(

    Log >+7

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/log

    64,4+log-1,

    +,3

    −×+

    ++

       

      

    −∆

    +−+×+×   MR

    S( 

     PS* 

    S( So +R

      Log 6,+6/ . +41

    ( )

    ( )

    ( )   4=,7--44log-6,6

    +

    +4//,4

    3,+6,/

    3,+4,/log

    64,4+log-1,3,41/3,+

    +,3

    −×+

    ++

      

      

     −−

    +−+×+×−

    S( 

    S( 

    Dengan trial and error, maka didapatkan $G+, $G6 dan $G-

    9ambar /./. Ilustrasi lapisan perkerasan lentur metode AA$%&' (i 10)

    Dengan menggunakan rumus diatas :

    $G+ K$ -4444 psi

    $G6 K$ ++444 psi

    $G- #< $ubgrade --44 psi

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    47/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    #aka didapat :

    $G+ 6,/16 inchi

    $G6 -,/1/ inchi

    $G- 3,414 inchi

    D+O

     

    /6,4

    /16,6

    +

    +=

    a

    S( 

    3,71 inchi

     1 inchi +3,6/ cm

    $G+O a+.D+O ≥  $G+

    4,/6 B 1 ≥  6,/16

    6,36 ≥  6,/16 ......'"

    D6O

     

    6,+.+/,4

    36,6/1/,-

    6.6

    O+6   −=−ma

    S( S( 

    3,16 inchi

     3,13 inch +/,-3cm

    $G6O a6. D6O. m6

    4,+/ B 3,13 B +,6

    4,/ inchi

    $G+O M $G6O ≥  $G6

    6,36 M 4,/ ≥  -,/1/

    -,/1 ≥  -,/1/ ......'"

    D-O

     

    6,+.47,4

    )4,/M6,36(414,3

    -.-

    O)6O+(-   −=

    +−ma

    S( S( S( 

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    48/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    +1,3= inch ≈  +1,1 inch /6,+1 cm

    $G-O a-.D-O.m-

    4,47 B +1,1 B +,6

    +,3- inchi

    $G+O M $G6O M$G-O M ≥  $G-

    6,36 M 4,/ M+,3- ≥  3,414

    3,41- ≥  3,414 .... '"

    $G a+.D+ M a6.m6. D6 M a-. m-.D-

    3,414 4,/6 . 1 M 4,+/ . +,6 . 3,13 M 4,47 . +,6 . +1,1

    3,414 ≈  3,41- (beda 4,44-) ......'"

    #aka lapisan perkerasan lentur yang direncanakan adalah :

    Lapisan permukaan (D+O) 1 inchi +3,6/ cm

    Lapisan pondasi (D6O) 3,13 inchi +/,-3 cm

    Lapisan pondasi ba5ah (D-O) +1,1 inch /6,+1 cm

    &otalnya adalah : =+,=3 cm

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    49/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar /.3. Lapisan perkerasan lentur metode AA$%&' +- (i 10)

    !.5. Perhtungan Te,al Perkerasan Rg0 AA"HT$ 1??3 @!=4

    !.5.1. Data Parameter Perenanaan

    Diketahui data parameter perencanaan sebagai berikut:

    • 8< tanah dasar 6,6 0

    • "uat tarik lentur /,4 #pa (fQc 673 kgcm6, silinder)

    • ahan pondasi ba5ah stabilisasi

    • #utu baja tulangan 2&E 6/ (fy 6/44 kgcm6) untuk &&

    • "oefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi (u) +,-

    • ahu jalan ;a (beton)

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    50/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    * Pertumbuhan lalu lintas (i) : / 0

    * Emur rencana (E

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    51/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    #enurut buku Petunjuk Perencanaan &ebal Perkerasan Lentur 2alan

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    52/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    erat kosong 6,- ton dan berat total 1,4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu tunggal. Distribusi

     beban terhadap sumbu depan --0 dan sumbu belakang 1/0.

    K&6As  [33   x 6000

    8160   ]4

    M [66  x 6000

    8160   ]4

    4,41+-3

    • &ruck - As (&-As)

    erat kosong 3 ton dan berat total 64 ton. "onfigurasi sumbu depan adalah

    sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi beban

    terhadap sumbu roda depan -40 dan sumbu roda belakang -30 dan sumbu

    roda gandeng depan -30.

    K&-As  [30  x 200008160   ]

    4

    M [35  x 200008160   ]

    4

    +¿   [35  x 200008160   ]

    4

    +,-=3-

    • &ruck / As (&/As)

    erat kosong 1,/ ton dan berat total -4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi

     beban terhadap sumbu roda depan 640 dan sumbu roda belakang /1,10

    sumbu roda gandeng depan +1,=0 dan sumbu roda gandeng belakang +1,=0.

    K&/As 

    [20  x 30000

    8160

      ]4

    M

    [46,6   x30000

    8160

      ]4

      M

    [16,7   x 300008160   ]4

    +[ 16,7  x300008160   ]4

     

    ,6-7+

    • &ruck 3 As (&3As)

    erat kosong +4 ton dan berat total -4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi

     beban terhadap sumbu roda depan 640 dan sumbu roda belakang /1,10

    sumbu roda gandeng depan +1,=0 dan sumbu roda gandeng belakang +1,=0.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    53/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    K&3As  [ 20  x 300008160   ]4

    M [46,6   x300008160   ]4

      M

    [16,7  x 30000

    8160   ]4

    +[16,7  x 30000

    8160   ]4

     

    ,6-7+

    • &railer 

    erat kosong +4 ton dan berat total -4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi

     beban terhadap sumbu roda depan 640 dan sumbu roda belakang /1,10

    sumbu roda gandeng depan +1,=0 dan sumbu roda gandeng belakang +1,=0.

    K&3As  [ 20  x 300008160   ]4

    M [46,6   x300008160   ]4

      M

    [16,7  x 300008160   ]4

    +[ 16,7  x 300008160   ]4

     

    ,6-7+

    &abel /.+3 Angka Kkivalen (i/0)

    Kn&a'aan

    E)n&a'aanEi

    RD RB RGD RGB

    M(0.000

    20.000

    2 $ $0.000

    /5

    3u0.000

    20.000

    2 $ $0.000

    /5

    Bu" 0.01-28 0.1/08 $ $ 0.152/

     T$2a"0.00

    10.058

    8/ $ $0.01

    5

     T$a"0.22

    10.5/1

    5/0.5/1

    5/ $1.85

     T$/a" 0.22 -./ 0.1/0 0.1/0 .2-

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    54/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    1 8 8 1

     T$5a"0.22

    1-./

    0.1/0

    80.1/0

    8.2-

    1

     Trail)r0.22

    1-./

    0.1/0

    80.1/0

    8.2-

    1

    !.5.3. Reets Be,an "elama Umur Renana 14

    &abel /.+1 +7 RΣL%< B Ki S B Da B Dl B -13 B

    1+i¿ur−1¿¿¿

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    55/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    614,3+=6 B 4.1 B 4.7 B -13 B

    1+4 ¿20−1¿¿¿

    +,-3 B +41

    Nr *+,1/3

    Deviasi $tandar ($o) 4,3

    !.5.!. "truktural Num,er

    Log >+7  Nr B $4 M =,-3 log (DM+) 4,41

    log(  ∆ Psi

    4,5−1,5)

    1+1,624 x10

    7

    ( D+1)8,46 M (/,66*4,-6 Pt) B log(

    S c'  x Cd ( D0,75−1,132)

    215,63 x J ( D0,75−  18,42

    ( Eck  )0,25

    ) ¿

    $etelah dicari dengan cara coba coba maka di dapat D @ !C

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    56/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    1,+- 1,+- (maka nilai D dapat diterima)

    !.5.5 Perhtungan Tulangan

    Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan :

     T)al 3)lat %& 12 *'

    L)ar 3lat '

    3an,ang 3)lat 20 '

     6)ni" 3?nda"i %"irtu&142

    25 T!langan ""an6ang

    A"; 1148 > F > L > #

    F"

    A"; 1148 > 142 200 12

    2/0

    A"; 1/1412 ''2+(lat

    A"'in; 04001/ > > d

    A"'in; 2-0 ''2+(lat

    d; - ''

    d> ; – ( – 045.@tul

    d> ; 1 ''

     6arak Tulangan 3)rlu; 1845 ''

    K?ntr?l ,arak ()nulangan (lat

    " =

    1-0 = 28 o) 

    ,5 T!langan "lintang

    A"; 1148 > F > L > #

    F"

    A"; 1148 > 142 200 00

    2/0

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    57/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    A"; 805 ''2+(lat

    A"'in; 14/ > > d

    @y

    2-0 ''2+(lat

    d ; - ''

    d> ; – ( – 045.@tul

    d> ; 1 ''

     6arak Tulangan3)rlu; 1845 ''

    K?ntr?l ,arak ()nulangan (lat

    " =

    27/ = 28 o) 

    9ambar /.1. Lapisan perkerasan rigid metode AA$%&' +- (i /0)

    !.6. Perhtungan Te,al Perkerasan Rg0 AA"HT$ 1??3 @6=4

    !.6.1. Data Parameter Perenanaan

    Diketahui data parameter perencanaan sebagai berikut:

    • 8< tanah dasar 6,6 0

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    58/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    • "uat tarik lentur /,4 #pa (fQc 673 kgcm6, silinder)

    • ahan pondasi ba5ah stabilisasi

    • #utu baja tulangan 2&E 6/ (fy 6/44 kgcm6) untuk &&

    • "oefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi (u) +,-

    • ahu jalan ;a (beton)

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    59/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    8 8 8 /

    - Trail)r 10 2 0 0.2

    0./8

    0.18

    0.18

    1/

    5 5

    !.6.2. Angka Ekalen EI4

    #enurut buku Petunjuk Perencanaan &ebal Perkerasan Lentur 2alan

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    60/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    Kus  [ 37,5   x 80008160   ]4

    M [ 62,5  x 80008160   ]4

    4,+36/

    •&ruck 6 As (&6As)erat kosong 6,- ton dan berat total 1,4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu tunggal. Distribusi

     beban terhadap sumbu depan --0 dan sumbu belakang 1/0.

    K&6As  [33  x 60008160   ]4

    M [ 66  x 60008160   ]4

    4,41+-3

    • &ruck - As (&-As)

    erat kosong 3 ton dan berat total 64 ton. "onfigurasi sumbu depan adalahsumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi beban

    terhadap sumbu roda depan -40 dan sumbu roda belakang -30 dan sumbu

    roda gandeng depan -30.

    K&-As  [30   x 200008160   ]4

    M [ 35   x 200008160   ]4

    +¿   [35   x 200008160   ]4

    +,-=3-

    • &ruck / As (&/As)

    erat kosong 1,/ ton dan berat total -4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi

     beban terhadap sumbu roda depan 640 dan sumbu roda belakang /1,10

    sumbu roda gandeng depan +1,=0 dan sumbu roda gandeng belakang +1,=0.

    K&/As  [ 20  x 300008160   ]4

    M [46,6   x300008160   ]4

      M

    [16,7  x 300008160   ]4

    +[ 16,7  x 300008160   ]4

     

    ,6-7+

    • &ruck 3 As (&3As)

    erat kosong +4 ton dan berat total -4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi

     beban terhadap sumbu roda depan 640 dan sumbu roda belakang /1,10

    sumbu roda gandeng depan +1,=0 dan sumbu roda gandeng belakang +1,=0.

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    61/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    K&3As  [ 20  x 300008160   ]4

    M [46,6   x300008160   ]4

      M

    [16,7  x 30000

    8160   ]4

    +[16,7  x 30000

    8160   ]4

     

    ,6-7+

    • &railer 

    erat kosong +4 ton dan berat total -4 ton. "onfigurasi sumbu depan

    adalah sumbu tunggal dan sumbu belakang adalah sumbu ganda. Distribusi

     beban terhadap sumbu roda depan 640 dan sumbu roda belakang /1,10

    sumbu roda gandeng depan +1,=0 dan sumbu roda gandeng belakang +1,=0.

    K&3As  [ 20  x 300008160   ]4

    M [46,6   x300008160   ]4

      M

    [16,7  x 300008160   ]4

    +[ 16,7  x 300008160   ]4

     

    ,6-7+

    &abel /.+7 Angka Kkivalen (i10)

    Kn&a'aan

    E)n&a'aanEi

    RD RB RGD RGB

    M(0.0002

    0.0002

    $ $0.000/

    5

    3u0.0002

    0.0002

    $ $0.000/

    5

    Bu"

    0.01-2

    8

    0.1/0

    8 $ $

    0.152

    /

     T$2a"0.00

    10.0588

    / $ $0.01

    5

     T$a"0.22

    10.5/15

    /0.5/15

    / $1.85

     T$/a"0.22

    1-./

    0.1/0

    80.1/0

    8.2-

    1

     T$5a" 0.22 -./ 0.1/0 0.1/0 .2-

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    62/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    1 8 8 1

     Trail)r0.22

    1-./

    0.1/0

    80.1/0

    8.2-

    1

    !.6.3. Reets Be,an "elama Umur Renana 14

    &abel /.+ +7 RΣL%< B Ki S B Da B Dl B -13 B

    1+i¿ur−1¿¿¿

    -6,1-767 B 4.1 B 4.7 B -13 B

    1+6 ¿20−1¿¿¿

    6,+6/ B +41

    Nr *+,1/3

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    63/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    Deviasi $tandar ($o) 4,3

    !.6.!. "truktural Num,er

    Log >+7  Nr B $4 M =,-3 log (DM+) 4,41

    log (  ∆ Psi

    4,5−1,5)

    1+1,624  x10

    7

    ( D+1)8,46 M (/,66*4,-6 Pt)

    B log(

    S c'  x Cd ( D0,75−1,132)

    215,63 x J ( D0,75−  18,42

    ( Eck  )0,25

    )¿

    $etelah dicari dengan cara coba coba maka di dapat D /,1/+ inchi (+6 cm)

    Log6,+6/B+41 *+.1/3 B 4,3 M =,-3 log (/,1/+M+) 4,41

    log(

      ∆ Psi

    4,5−1,5 )

    1+  1,641 x10

    7

    (4,641+1)8,46 M

    (/,66*4,-6 (+,3)) B log(

    700 x 1,2(4,6410,75−1,132)

    215,63  x3 (4,6410,75−  18,42

    (   114000257,73 /19.4 )0,25

    )¿

    Log 6,+6/B+41 @ 1,-6

    1,-6   1,-6 (maka nilai D dapat diterima)

    !.6.5. Perhtungan Tulangan

    Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan :

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    64/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

     T)al 3)lat %& 12 *'

    L)ar 3lat '

    3an,ang 3)lat 20 '

     6)ni" 3?nda"i %"irtu&

    14

    2

    25 T!langan ""an6ang

    A"; 1148 > F > L > #

    F"

    A"; 1148 > 142 200 12

    2/0

    A"; 1/1412 ''2+(lat

    A"'in; 04001/ > > d

    A"'in; 2-0 ''2+(lat

    d; - ''

    d> ; – ( – 045.@tul

    d> ; 1 ''

     6arak Tulangan 3)rlu; 1845 ''

    K?ntr?l ,arak ()nulangan (lat

    " =

    1-0 = 28 o) 

    ,5 T!langan "lintang

    A"; 1148 > F > L > #F"

    A"; 1148 > 142 200 00

    2/0

    A"; 805 ''2+(lat

    A"'in; 14/ > > d

    @y2-0 ''2+(lat

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    65/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    d ; - ''

    d> ; – ( – 045.@tuld> ; 1 ''

     6arak Tulangan3)rlu; 1845 ''

    K?ntr?l ,arak ()nulangan (lat

    " =

    27/ = 28 o) 

    9ambar /.=. Lapisan perkerasan rigid metode AA$%&' +- (i 10)

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    66/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    BAB &

    PENUTUP

    5.1 #esmulan

    &ebal perkerasan hasil perencanaan adalag sebagai berikut :

    * Perkerasan Lentur :

    9ambar 3.+. Lapisan perkerasan lentur metode AA$%&' +- (i /0)

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    67/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    9ambar 3.6. Lapisan perkerasan lentur metode AA$%&' +- (i 10)

    * &ebal perkerasan kaku :

    9ambar 3.-. Lapisan perkerasan rigid metode AA$%&' +- (i /0)

    9ambar 3./. Lapisan perkerasan rigid metode AA$%&' +- (i 10)

    Gilang Taufk Fitriyadi – NIM.1200021

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    68/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    5.2 "aran

    Dalam perencanaan, hal yang sering berpengaruh adalah kondisi tanahdasar, sehingga harus teliti dalam pengolahan data 8

  • 8/19/2019 Isi Laporan Perkerasan Jalan

    69/69

    TUGAS TERSTRUKTUR – PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA

    LAMPIRAN