tugas perencanaan pembangunan vita

32
PERENCANAAN REVITALISASI MUSEUM KERETA API AMBARAWA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Genap Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan Dosen Pengampu : Drs. Bambang Sunaryo, SU., M.Sc Disusun Oleh : Tri Nugrahani Novita Sari 09/283063/SP/23663 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Upload: novietha-sarie

Post on 30-May-2015

952 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

perencanaan pembangunan yang berusaha saya buat disemester 2.

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas perencanaan pembangunan vita

PERENCANAAN REVITALISASI MUSEUM KERETA API AMBARAWA

Disusun Untuk Memenuhi

Tugas Akhir Semester Genap Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan

Dosen Pengampu : Drs. Bambang Sunaryo, SU., M.Sc

Disusun Oleh :

Tri Nugrahani Novita Sari

09/283063/SP/23663

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2010

Page 2: Tugas perencanaan pembangunan vita

ABSRAK

Trains Museum of Ambarawa every year recorded fluctuation the number

of tourism who came to museum. Fluctuation happened because of under

communication promotion of museum and facilities of museum which unworthy

so people had little mind to come back again. Trains Museum of Ambarawa

popular because of there are touring train with toothed wheel which using for

touring train from Ambarawa station until Bedono Station collect in this

museum. When took a ride a touring train, people will see a good scenery of

mountain and village in throughout of trip. But, it not supporting by facilities of

the museum. To trip with tour train, we must pay though the nose. So it can’t

interest a lot of people, especially destitute class. Because if they came they only

can see, can’t do trip with tour train. So revitalization must do for interested

people to come to museum. So this article will try to explain it.

Keywords: museum, Ambarawa, tourism, tour train

PENDAHULUAN

Indonesia kaya akan kekayaan alamnya yang begitu elok. Indonesia

dengan keaadaan alam yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi,

pegunungan, laut juga kekayaan flora dan fauna yang begitu benaneka ragam.

Selain itu, Indonesia juga mempunyai peninggalan benda – benda bersejarah

yang memiliki nilai historis yang tinggi. Semua potensi itu pun dimanfaatkan

secara baik oleh pemerintah dengan mengembangkan sektor pariwisata yang

dapat mendatangkan devisa bagi negara.

Sektor pariwisata Indonesia berkembang pesat setidaknya hingga tahun

1997 dan memberikan kontribusi yang tak sedikit untuk devisa negara dan

pendapatan daerah. Pariwisata mampu memberikan dampak berganda (multiplier

Page 3: Tugas perencanaan pembangunan vita

effect) pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik langsung maupun tidak

langsung khususnya didaerah tujuan wisata yang telah berkembang.1

Namun kejayaan pariwisata Indonesia itu berakhir. Akibat krisis yang

melanda Indonesia tahun 1998, wisatawan yang datang ke Indonesia terus

mengalami penurunan. Kondisi ini menuntut pemerintah mengambil tindakan

dalam rangka pembangunan pariwisata untuk menaikkan pendapatan devisa

melalui sektor pariwisata. Salah satunya usaha memperbaiki sektor pariwisata

dapat dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur agar meningkatkan jumlah

wisatawan ke daerah wisata.

Museum merupakan salah satu bentuk wisata yang dibuat oleh manusia

yang memajang benda – benda dengan nilai sejarah yang tinggi. museum dapat

menjadi tempat bagi orang – orang yang ingin mengenang dan mengingat serta

bernostalgia tentang masa lalu. Di Indonesia sendiri banyak terdapat museum

yang masing – masingnya memajang benda – benda yang memiliki nilai historis

yang tinggi. Salah satunya adalah Musuem Kereta Api Ambarawa yang

menyimpan kereta api peninggalan jaman kolonial.

Kereta api di Indonesia masuk ketika zaman penjajahan Belanda di

Indonesia. Kereta api menjadi alat transportasi dan alat angkut barang yang

dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Belanda. Belanda membangun rel kereta

api di hampir semua pulau Jawa dan sebagian Sumatra, bahkan hingga kini rel

tersebut masih dipakai sebagai jalur kereta api antar daerah di Pulau Jawa dan

sebagian Sumatra. Kereta api peninggalan zaman Belanda pun hingga kini masih

ada yang dipakai sedangkan yang lain kini masih dapat dijumpai di museum –

museum kereta api. Kereta – kereta peninggalan zaman Belanda itu kini memang

banyak yang sudah tak bisa digunakan namun tetap bisa menjadi hal yang

menarik yang bisa ditawarkan untuk para wisatawan sebagai tempat pariwisata.

Nilai sejarah yang ada pada kereta api itu dapat ditawarkan sebagai tempat

pembelajaran serta tempat rekreasi bagi yang ingin mengenag kembali sejarah

1 I Putu Gelgel, 2006, Industri Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi Perdagangan Jasa. Bandung : Refika Aditama, hlm.2

Page 4: Tugas perencanaan pembangunan vita

masa lampau. Dari semua kereta peninggalan Belanda masih ada beberapa kereta

yang hingga kini masih bisa digunakan, salah satunya kereta api uap dengan roda

gerigi yang terdapat di Museum Kereta Api Ambarawa.

Museum Kereta Api Ambarawa merupakan satu dari total 21 obyek

wisata yang berada di Kabupaten Semarang. Museum Kereta Api Ambarawa

merupakan sebuah stasiun yang dialih fungsikan sebagai museum di Ambarawa,

Jawa Tengah. Stasiun itu dulu dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Gedung

bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau

Perusahaan Kereta Api Hindia - Belanda kala itu, menyimpan sekitar 24

lokomotif kuno buatan tahun 1891-1966, dimana tiga kereta tersebut masih dapat

berjalan dan digunakan sebagai kereta wisata karena ketiga kereta tersebut

merupakan kereta api uap dengan roda gerigi yang tinggal tersisa tiga di dunia

sementara yang lainnya terpajang di halaman museum.

Namun, dengan koleksi yang tersimpan dimana semuanya memiliki nilai

historis yang tinggi tersebut nampaknya tak dapat dimanfaatkan sepenuhnya

keunikan yang dimiliki semua koleksi barang langka tersebut. Hal ini terlihat

dengan tidak dipelihara dengan baik koleksi lokomotif yang terdapat di museum

tersebut. Lokomotif yang sudah tidak digunakan dibiarkan berkarat di halaman

stasiun tanpa diberi penutup seperti layaknya sebuah museum. Lokomotif dengan

nilai sejarah yang tinggi tersebut dibiarkan saja berada di luar dan tidak

dilindungi dari perubahan cuaca. Hanya kereta yang dapat berjalan dan

digunakan sebagai kereta wisata saja yang dirawat dengan baik.

Selain itu, fasilitas – fasilitas lain yang disediakan juga kurang memadai.

Hal itu sudah terlihat dari jalan masuk menuju museum tersebut yang sudah

rusak dan tidak menujukkan jalan masuk menuju museum dengan nilai sejarah

begitu tinggi. Banyak pula fasilitas lain yang kurang memadai di museum ini,

mulai kamar mandi, mushola, hingga halaman museum yang ditumbuhi rumput

tinggi yang menandakan tidak pernah dirawat.

Oleh karena itu, pembangunan dan perbaikan fasilitas – fasilitas

hendaknya harus dilakukan. Mengingat nilai historis kereta uap di museum ini

Page 5: Tugas perencanaan pembangunan vita

mampu menjadi potensi pariwisata yang menarik bagi wisatawan. Sehingga

dimungkinkan dengan perbaikan infrastruktur museum akan terjadi peningkatan

kunjungan secara berkesinambungan. Kunjungan wisatawan di destinasi ini

memang mengalami fluktuasi, dimana terkadang mengalami peningkatan dan

lain waktu terdapat penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini jelas

berbeda dengan museum – museum bersejarah lainnya, seperti Museum

Dirgantara, Museum Fatahillah, dan museum lainnya yang ramai didatangi

wisatawan. Padahal museum ini juga memiliki koleksi benda – benda dengan

nilai sejarah yang tak kalah pentingnya. Peningkatan kunjungan ke destinasi

tersebut dapat terus ditingkatkan apabila fasilitas yang disediakan oleh museum

semakin memadai. Apabila fasilitas yang disediakan museum tidak segera

diperbaiki bukan tidak mungkin gaung museum ini akan semakin hilang dan

dilupakan sehingga kunjungan di museum mengalami penurunan. Perbaikan

untuk Museum Kereta Api Ambarawa ini sesegera mungkin haru dilakukan

untuk manarik wisatawan agar berkunjung kesana sehingga dapat membantu

kenaikan devisa dari sektor pariwisata dan juga untuk peningkatan pendapatan

daerah.

PROFIL AMBARAWA

Kecamatan Ambarawa adalah salah satu kecamatan di Kabupaten

Semarang, Jawa Tengah dan terletak di antara Semarang dan Salatiga. Pada era

kerajaan Mataram (Amangkurat II) kawasan ini bernama Limbarawa.

Ambarawa adalah lokasi penguburan 15.000 orang Eropa yang terbunuh

selama masa penjajahan Jepang. Setelah Jepang menyerah dan ketika Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia, pertempuran pecah di daerah Ambarawa pada tanggal

20 November 1945 antara pasukan Inggris yang mengevakuasi di tanah jajahan

Eropa dan Republik Indonesia.

Dulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang.

Ambarawa juga disebut sebagai kota Palagan Ambarawa, dan terdapat beberapa

Page 6: Tugas perencanaan pembangunan vita

tempat pariwisata diantaranya Museum Palagan Ambarawa, Museum Kereta

Api Ambarawa dan Benteng Williem II.

Ambarawa menghubungkan daerah – daerah penting dengan jalur rel

bergerigi kereta api yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga

Yogyakarta melalui Magelang. Jalur Semarang – Ambarawa – Magelang ini

bahkan beroperasi sampai tahun 1977. Namun, sekarang jalur ini menjadi situs

Museum Kereta Api Ambarawa.

Peta Jawa Tengah

POTENSI WISATA MUSEUM KERETA API AMBARAWA

Museum Kereta Api Ambarawa terletak di sebuah kota kecil di

Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang menghubungkan Semarang dengan

Magelang / Yogyakarta. Museum ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum

karena letaknya tidak jauh dari jalan raya. Museum Kereta Api Ambarawa

merupakan sebuah stasiun yang dialih fungsikan sebagai museum di Ambarawa,

Jawa Tengah. Stasiun itu dulu dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Gedung

Page 7: Tugas perencanaan pembangunan vita

bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau

Perusahaan Kereta Api Hindia-Belanda kala itu.

Museum Kereta Api Ambarawa menyimpan sekitar 24 lokomotif kuno

buatan tahun 1891-1966 yang merupakan kereta buatan Belanda, Jerman, dan

Swiss yang dulu sangat berjaya di masanya. Salah satunya adalah kereta api uap

dengan roda gerigi buatan Maschinenfabriek Esslingen dengan lokomotif

bernomor B202 dan B203. Kereta ini merupakan salah satu dari tiga kereta uap

dengan roda gerigi yang tersisa di dunia. Dua lainnya tersimpan di India dan

Swiss. Kereta uap tersebut bahkan sampai sekarang masih dimanfaatkan sebagai

kereta api wisata, yakni wisata gunung atau Railway Mountain Tour. Kereta ini

dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin memiliki pengalaman naik

kereta berloko. Kereta ini menawarkan perjalanan dari Ambarawa menuju

Bedono PP sejauh 20 km dengan jarak tempuh ± dua jam perjalanan. Keunikan

dari kereta ini adalah kereta dapat berjalan pada tanjakan karena adanya rel

gerigi. Perjalanan kereta ini menawarkan panorama yang indah, kelokan dan

tanjakan dengan gunung, sawah, dan danau di sekitar rel. Kereta ini merupakan

satu dari dua kereta yang masih menggunakan bahan bakar kayu jati sehingga

biaya untuk menaikinya sedikit lebih mahal, yakni sekitar Rp 3.250.000 untuk 80

tempat duduk. Namun, hal itu dapat terbayar dengan pengalaman yang didapat

dengan naik loko sambil menikmati panorama pedesaan.

Selain kereta uap dengan roda gerigi, di museum ini juga tersimpan 21

lokomotif uap, mulai dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar ( CC

5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabriek ). Lokomotif CC50

buatan Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik Winterthur, Swiss dan

Werkspoor, Belanda. Loko ini dijuluki Bergkoningin alias Ratu Pegunungan.

Julukan dalam bahasa Belanda ini didapat CC 50 karena lokomotif dengan tahun

produksi 1927 itu, mampu melewati jalur pegunungan dengan tikungan-tikungan

tajam. Ada juga lokomotif kebanggaan perusahaan kereta api milik pemerintah

Kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS), C28. Loko buatan Henschel, Jerman,

ini tercatat sebagai loko tercepat di seluruh dunia untuk ukuran rel sempit (1.067

Page 8: Tugas perencanaan pembangunan vita

mm) pada era 1920-an. Kecepatannya pada masa itu bisa mencapai 120

kilometer per jam. Masih ada sejumlah lokomotif kuno lainnya, seperti loko F10

buatan Hanomag, Jerman, dengan enam pasang roda penggerak. Konon,

keberadaan loko ini tergolong langka dan jarang ditemukan di belahan dunia

lainnya. Lokomotif lainnya C54, loko kebanggaan Semarang Cheribon

Stoomtram Maatscappij (SCS); dan loko C51, loko kebanggaan Nederlandsch

Indische Spoorweg Maatscappij (NIS).

Koleksi lainnya yang ada di museum ini adalah mesin ketik, yakni merk

Continental buatan Jerman 1921; Remington, buatan Amerika 1921 dan Monroe.

Di samping itu ada Mesin hitung, yakni merk Burroughs – 1923, merk Natio –

1925, dan alat hitung tradisional Tsem Poa. Juga terdapat jam kuno seperti yang

terdapat di stasiun pada umumnya, peralatan komunikasi, dan kontrol jalur.

Selain itu, Museum Kereta Api yang terletak di Ambarawa ini letaknya

strategis dan dapat menjadi paket perjalanan wisata yang menyenangkan.

Letaknya yang berada di antara Semarang, Magelang, dan Yogyakarta dapat

menjadi pilihan wisata selain mengunjungi tempat – tempat pariwisata di

Semarang, Magelang, dan Yogyakarta.

SUBSTANSI MASALAH

Berdasarkan pemaparan potensi pariwisata yang dimiliki Museum Kereta

Api Ambarawa diatas, kiranya perlu adanya pembangunan (renovasi) guna

memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki Museum Kereta Api

Ambarawa ini. Pembangunan pariwisata bertujuan untuk meninmgkatkan

pendapatan asli daerah melalui potensi yang dimiliki oleh Museum Kereta Api

Ambarawa.

MASALAH PENDANAAN

Dalam melakukan pembangunan, terlebih pembangunan infrasruktur

pendanaan merupakan hal yang vital mutlak dipertimbangkan. Masalah

pendanaan terkait dengan banyaknya uang yang akan dikeluarkan (cost)

Page 9: Tugas perencanaan pembangunan vita

seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan (benefits) sebanyak

mungkin.

Dalam program pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa untuk

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, penulis merencanakan program –

program pembangunan untuk Museum Kereta Api Ambarawa yang diharapkan

mampu menciptakan kondisi yang lebih baik seperti di bawah ini:

Tabel Program – Program Pembangunan

Museum Kereta Api Ambarawa

No. Nama Program Perkiraan Biaya Sektor Penanggungjawab

1.Perbaikan rel

menuju Bedono150 juta Dinas Perhubungan

2. Cafetaria 75 juta Dinas Pariwisata

3.Pembuatan penutup

kereta api100 juta Dinas Perhubungan

4.Pembuatan ruangan

pajangan150 juta

Dinas Pariwisata

Dinas Perhubungan

5. Renovasi Toilet 20 juta Dinas Pariwisata

6.Perbaikan jalan dan

pembuatan pos20 juta Dinas Pekerjaan Umum

7. Pembuatan mushola 15 juta Dinas Pariwisata

8. Pagar 20 juta Dinas Pekerjaan Umum

9.Pembuatan toko

souvenir50 juta Dinas Pariwisata

10. Promosi dan iklan 10 juta Dinas Pariwisata

11.Biaya Kuli

Bangunan90 juta Dinas Perhubungan

12.Renovasi Atap

Stasiun100 juta Dinas Perhubungan

Page 10: Tugas perencanaan pembangunan vita

Keterangan Program :

1. Perbaikan rel menuju Bedono

Perbaikan rel dilakukan dengan memperbaiki rel dari Stasiun

Ambarawa menuju Stasiun Tuntang agar perjalanan kereta api wisata dapat

melalui daerah Rawa Pening. Agar rute perjalanan kereta api wisata wisata

dapat lebih panjang rutenya, yakni dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun

Tuntang melalui Rawa Pening kemudian berbalik menuju Stasiun Bedono dan

kembali lagi ke Stasiun Ambarawa. Waktu perjalanan wisata akan bertambah

dari 2 jam menjadi 3 jam sehingga wisatawan pun akan lebih puas dalam

melakukan perjalanan dengan kereta uap roda gerigi.

Perbaikan dilakukan dengan melakukan pembenahan fisik rel kereta

api sepanjang lima kilometer malalui pemasangan bantalan rel dan pembuatan

talut dari karung pasir di tempat – tempat yang rawan longsor. Perbaikan juga

dilakukan di jembatan – jembatan kecil yang akan dilewati kereta yang

memerlukan penguatan. Biaya pemasangan rel ini tidak banyak memerlukan

biaya karena sebelumnya telah mendapat bantuan bantalan rel dari Semarang.

2. Cafetaria

Pembuatan cafetaria bertujuan untuk memfasilitasi wisatawan yang

datang. Sebenarnya sebelumnya sudah ada satu lokasi tempat untuk para

wisatawan yang datang untuk makan. Tapi itu dirasa tidak memadai dan

kurang layak untuk para wisatawan yang datang ke museum. Sehingga perlu

adanya perbaikan untuk cafetaria agar wisatawan yang ingin makan merasa

nyaman. Pembuatan cafetaria ditujukan untuk mereka yang ingin menikmati

kuliner disela – sela kinjungannya ke museum. Pembuatan cafetaria ini juga

penting untuk para wisatawan yang sedang menunggu kereta api yang sedang

menuju Bedono agar tak membosankan.

3. Pembuatan penutup kereta api

Museum seharusnya merawat benda – benda yang tersimpan disana

dengan baik. Sedangkan di Museum Kereta Api Ambarawa, kereta api yang

sudah tidak digunakan dibiarkan berkarat dihalaman museum karena

Page 11: Tugas perencanaan pembangunan vita

perubahan cuaca yang terjadi. Untuk itulah perlu dibuat penutup untuk kereta

yang dipajang dihalaman museum agar tidak rusak karena perubahan cuaca.

Kereta api yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa merupakan kereta –

kereta api langka yang punya nilai sejarah tinggi sehingga sangat disayangkan

bila rusak terlebih hanya karena dibiarkan terletak di halaman tanpa adanya

penutup.

4. Pembuatan ruangan pajangan

Ketika mengunjungi suatu museum kurang ”afdol” jika tidak ada satu

ruangan yang memajang tentang museum itu. Di Museum Kereta Api

Ambarawa sendiri memang telah memamerkan kereta – kereta api yang

tersimpan disana. Namun itu terasa kurang lengkap tanpa adanya cacatan

mengenai asal mula dan perkembangan Stasiun Ambarawa sejak berdiri

hingga kini. Untuk itulah, perlu dibuat satu ruangan khusus yang

memamerkan baik foto, maupun koleksi lain yang ada di Museum Kereta Api

Ambarawa. Foto – foto kereta api yang dulunya begitu berjaya di masa

penjajahan Belanda tersebut. Pembuatan tempat ini juga bertujuan

mempermudah bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah stasiun tanpa

harus mengganggu pegawai stasiun yang sedang bertugas lantaran rata – rata

yang berkunjung ke museum selain mereka yang ingin menikmati perjalanan

dengan kereta wisata adalah anak – anak sekolah yang melakukan studi wisata

sehingga mereka cenderung mencari informasi tentang museum. Sehingga

dengan pembangunan ruang pajangan yang juga memuat informasi tentang

stasiun akan mempermudah mereka mencari informasi tentang stasiun dan

benda – benda yang tersimpan didalamnya.

5. Renovasi Toilet

Fasilitas toilet yang ada di museum ini bisa dibilang kurang memadai.

Padahal toilet merupakan salah satu yang penting. Sehingga perlu adanya

pembangunan toilet agar lebih layak untuk digunakan oleh wisatawan yang

berkunjung. Toilet yang tersedia di museum merupakan toilet umum yang

Page 12: Tugas perencanaan pembangunan vita

tidak dibedakan antara toilet laki – laki dan toilet perempuan. Sehingga perlu

dibuat toilet yang memisahkan antara toilet laki – laki dan toilet perempuan.

6. Perbaikan jalan dan pembuatan pos

Jalan masuk menuju ke Museum Kereta Api Ambarawa sudah rusak

dan berlubang, begitu juga keadaan aspal di tempat parkir. Sehingga harus

dilakukan pengaspalan ulang pada jalan masuk dan lahan parkir. Pengaspalan

dilakukan untuk jalan masuk museum sekitar 100 meter dimulai dari jalan

masuk gang hingga lahan parkir museum. Selain itu, dibutuhkan juga pos

pengamanan di jalan masuk untuk mencatat nomor kendaraan yang masuk dan

mencegah pencurian kendaraan.

7. Pembuatan mushola

Di Museum Kereta Api Ambarawa sebenarnya telah ada fasilitas

mushola. Namun, itu tidak efektif karena mushola yang ada menggunakan

salah satu ruangan kantor yang ada di sana. Untuk itulah, harus dilakukan

pembangunan mushola di lahan yang masih kosong agar ruangan kantor dapat

dimanfaatkan pihak pengelola stasiun.

8. Pagar

Pagar yang digunakan sebagai pembatas museum telah banyak yang

rusak karena sudah lama tidak dilakukan penggantian pagar. Bahkan ada

pagar yang berlubang seukuran manusia yang biasanya digunakan para

pengunjung yang ingin masuk tanpa membayar tiket masuk di loket. Sehingga

pagar yang membatasi museum harus diganti untuk menghindari hal yang

tidak diinginkan.

9. Pembuatan toko souvenir

Lazimnya di museum atau tempat wisata lain dijual souvenir yang

berhubungan dengan daerah tempat wisata berada atau yang berkaitan dengan

tempat wisata yang ada disana. Di Museum Kereta Api Ambarawa belum ada

toko yang menjual souvenir khas daerah Amabarawa dan daerah sekitarnya

juga souvenir kereta api. Oleh karena itu, penulis merencanakan untuk

membuat toko souvenir yang menjual berbagai cinderamata yang bisa di bawa

Page 13: Tugas perencanaan pembangunan vita

sebagai oleh – oleh setelah berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa.

Selain itu, barang yang dijual di toko souvenir dapat dilakukan dengan bekerja

sama dengan pembuat kerajinan di daerah itu.

10. Promosi dan iklan

Tidak banyaknya jumlah kunjungan wisatawan di Museum Kereta Api

Ambarawa dikarenakan oleh kurangnya promosi pariwisata yang dilakukan

oleh pihak pengelola. Apabila mencarai web yang memuat informasi tentang

Museum Kereta Api Ambarawa tidak tersedia. Juga jarang ada artikel yang

membahas mengenai Museum Kereta Api Ambarawa secara lengkap. Juga tak

banyak yang membicarakan mengenai museum ini. Salah satu usaha yang bisa

dilakukan untuk memperbaiki angka kunjungan adalah dengan melakukan

promosi pariwisata melalui web, pamflet, juga pemasangan iklan di tempat –

tempat yang banyak dikunjungi orang, seperti stasiun, terminal, dan bandara.

11. Biaya Kuli Bangunan

Biaya untuk kuli bangunan dianggarkan sebanyak itu karena proyek ini

diharapkan dapat selesai selama satu bulan. Kuli bangunan diperkirakan

sebanyak 50 orang kuli bangunan. Kuli bangunan bertugas memasang

bantalan rel di sekitar Rawa Pening dan melakukan pembenahan fasilitas

museum. Biaya per orang adalah Rp 30.0000 × 60 hari × 50 orang ¿ Rp

90.000.000. Sehingga biaya kuli bangunan yang dibutuhkan mencapai Rp

90.000.000,00.

12. Renovasi Atap Stasiun

Atap museum kereta api telah banyak yang rusak dan bocor ketika

hujan sehingga dapat mengganggu wisatawan yang berkunjung ketika hujan.

sehingga atap Stasiun Ambarawa sudah harus diganti agar tak bocor ketika

hujan. Karena hal itu, maka harus sesegera mungkin diganti agar tidak

menggangu kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

→ Arus Pengembalian Internal (IRR)

Page 14: Tugas perencanaan pembangunan vita

Biaya yang digunakan dalam pembangunan museum kereta api ini

memang bisa dibilang tidak kecil. Seringkali dibutuhkan suatu analisis yang

mejelaskan rencana proyek cukup menarik dilihat melalui arus pengembalian

yang ditentukan. Untuk itulah penulis berusaha melampirkan analisis araus

pengembalian internal dari proyek pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa

ini. Penulis menggunakan metode IRR ( Internal Rate of Return / Arus

Pengembalian Internal ). Dimana yang dimaksud dengan IRR adalah arus

pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk aliran kas keluar.2

Usulan proyek pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa ini

membutuhkan dana sebesar Rp 800.000.000,00. Proyek ini direncanakan

menghasilkan pendapatan berturut – turut Rp 240.000.000 ( jumlah kunjungan

meningkat 33,33 % dari tahun sebelumnya ); Rp 330.000.000 ( jumlah

kunjungan meningkat 37,25 % dari tahun sebelumnya ); dan Rp 480.000.000

(jumlah kunjungan meningkat 45,45 % dari tahun sebelumnya ), maka IRR yang

akan diperoleh dari proyek ini adalah sebagai berikut :

Karena aliran kas tidak tetap maka dihitung terlebih dahulu rata – rata

faktor anuitas = (1/3) × ( 240.000.000 + 330.000.000 + 480.000.000 )

= 350.000.000

Faktor anuitas = ( 1/350.000.000 )( 800.000.000)

= 2,28

Dengan memakai tabel untuk n = 3 dan faktor anuitas = 2,28; diperoleh

diskonto ( i ) = 15 %.

Mengecek besarnya NPV

Tahu

n i = 15 % i = 10%

(0) - 800.000.000 - 800.000.000

1

240.000.000(0,8696) =

208.704.000

240.000.000(0,9091) =

210.184.000

2 Iman Soeharto. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta : Erlangga. hlm.141

Page 15: Tugas perencanaan pembangunan vita

2

330.000.000(0,7561) =

249.513.000

330.000.000(0,8264) =

272.712.000

3

480.000.000(0,6575) =

315.600.000

480.000.000(0,7513) =

360.624.000

PV 773.817.000 843.520.000

Untuk i = 15 % diperoleh NPV = 773.817.000 – 800.000.000

= − 26.183.000

Untuk i = 10 % diperoleh NPV = 843.520.000 – 800.000.000

= 43.520.000

Interpolasi

Untuk memperoleh angka yang akurat dilakukan dengan interpolasi

Untuk (i) a = 15 %

Untuk (i) b = 10 %

Selisih (i) a − (i) b = 5 %

Diperoleh (PV) a = 773.817.000

Diperoleh (PV) b = 843.520.000

Selisih (PV) a − (PV) b = − 69.703.000

Diperoleh (i) c ¿15−−26.183 .000−69.703 .000

×5=15−(0,375 )×5=13,12 %

Maka dengan interpolasi, diperoleh (i) c = 13,12 %

Jadi IRR = 13,12 %

MASALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK SOSIAL

Dampak sosial dari suatu pembangunan sangat bergantung pada 2 hal,

yakni karakteristik rencana usaha/kegiatan dan karakteristik masyarakat dimana

rencana usaha/kegiatan itu ditempatkan.3 Dampak sosial suatu pembangunan

dapat dilakukan dengan melakukan perkiraan. Menurut Sudharto (2002 : 42),

3 Sudharto P Hadi. 2002. Aspek Sosial AMDAL : Sejarah, Teori, Metode. Jogja : Gadjah

Mada University Press. Hlm. 7

Page 16: Tugas perencanaan pembangunan vita

perkiraan dampak sosial budaya yang akan terjadi dalam perkiraan dampak harus

menyajikan : siapa pihak yang terkena dampak, dalam bentuk apa mereka

terkena dampak, dan berapa lama dampak berlangsung.

Dalam pembangunan Museum Kereta Api Amabarawa ini, orang yang

paling terkena dampak dari pembangunan tentulah penduduk disekitar museum

dan pedagang yang berjualan di dalam museum.

Dampak yang dialami penduduk sekitar akan dialami ketika

pembangunan berlangsung, berupa kebisingan, kenyamanan yang terganggu,

juga akses jalan yang sedikit terganggu akibat proyek pembangunan. Hal ini akan

berlangsung selama 1 bulan, karena proyek pembangunan ditergetkan

berlangsung maksimal selama 1 bulan. Setelah proyrk pembangunan selesai

warga sekitar tidak akan terganggu akibat proyek pembangunan kembali.

Pihak lain yang terkena dampak adalah para pedangang yang berjualan di

Museum Kereta Api Ambarawa. Selama proyek berlangsung mereka akan

berpindah lokasi di dekat tenpat perawatan kereta agar mereka tetap dapat

berjualan selam proyek pembangunan berlangsung.

Namun, dampak yang akan diterima penduduk dan pedagang selama

proyek pembangunan hanya berlangsung selama 1 bulan. Setelah proyek

pembangunan selesai mereka akan kembali dapat menjalankan aktivitas seperti

biasa. Bahkan mereka juga akan mendapat dampak positif dari pembangunan ini.

Dampak positif yang akan diterima anatara lain :

→ Bagi penduduk sekitar

Karena ada pembangunan jalan disekitar museum, warga sekitar akan

mendapat manfaat akses jalan yang lebih baik dari pembangunan museum ini.

→ Bagi pedagang di museum

Dengan adanya pembangunan cafetaria di museum ini, pedagang yang

berjualan akan memiliki tempat berjualan lebih layak dari tempat yang ada

sekarang. Selain itu, akan terlihat lebih rapi dan lebih layak dari kondisi

sebelum ada pembangunan.

Page 17: Tugas perencanaan pembangunan vita

Dengan adanya pembangunan ini, jumlah kunjungan wisatawan di

museum diharapkan dapat mengalami kenaikan. Bila terdapat kenaikan jumlah

pengunjung, maka pendapatan pedagang yang berjualan di museum ini akan

meningkat. Sehingga secra ekonomi, pembangunan museum membantu

meningkatkan pendapatan para pedagang.

→ Bagi pedagang pasar

Lokasi museum yang berdekatan dengan pasar bahkan jalan menuju

museum ditempuh melewati depan pasar tentunya akan memberi implikasi pula

bagi para pedagang pasar. Bila terdapat kenaikan jumlah kunjungan pastilah

mereka akan berinovasi untuk usaha mereka agar pendapatan mereka naik.

Mereka yang semula hanya menyediakan barang – barang untuk warga sekitar

juga akan berorientasi pula pada para wisatawan yang berkunjung. Sehingga

usaha perekonomian di sekitar pasar juga akan berkembang.

→ Bagi mitra usaha sovenir museum

Dengan berjalannya pembangunan yang juga menyediakan toko

souvenir bagi para pengunjung yang menyediakan cinderamata sebagai buah

tangan, pastilah terjalin kerjasama dengan para pembuat kerajinan, seperti

pengrajin kerajinan enceng gondok, pengrajin kerajinan dari tembaga, pengrajin

kerajinan dari tembaga, dll. di sekitar museum untuk memasarkan produk

mereka di toko souvenir. Dengan begitu pendapatan mereka juga akan

meningkat.

→ Bagi pengusaha angkutan

Pembangunan museum ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan ke Museum Kereta Api Ambarawa. Dengan kenaikan

jumlah pengunjung museum, pastilah jumlah penumpang angkutam umum

menuju Museum Kereta Api Ambarawa juga meningkat. Hal ini juga tutut

meningkatkan pendapatan pihak jasa angkutan umum.

HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT

Page 18: Tugas perencanaan pembangunan vita

Dalam pembangunan yang bertujuan untuk masyrakat yang dilakukan

oleh pemerintah pastilah mempunyai implikasi hubungan yang terjadi antara

pemerintah dengan masyarakat. teori yang menjelaskan hubungan antara

pemerintah dan masyarakat dalam proyek pembangunan ini adalah sosial

demokrat yang menjelaskan bahwa relasi antara pemerintah dengan masyarakat

bejalan berkesinambungan karena intervensi negara terhadap masyarakat rendah

sehingga masyarakat bersikap kooperatif atau mau bekerjasama dengan

pemerintah.4

Dengan adanya pembangunan proyek revitalisasi museum ini dengan

dana yang berasal dari pemerintah ( APBN dan APBD ) pemerintah berusaha

memenuhi tugasnya untuk melakukan pembangunan di sektor pariwisata.

Pembangunan ini bertujuan memberi implikasi bagi masyarakat, terutama

masyarakat sekitar agar dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah

tersebut. Dengan begitu masyarakat akan berusaha meningkatkan pendapatan

melalui usaha mereka yang terletak disekitar museum. Selain itu, bila proyek

pembangunan yang didukung oleh pendanaan dari pemerintah ini berhasil

membawa dampak yang signifikan terhadap kenaikan pendapatan Museum

Kereta Api Ambarawa tentulah manfaat pembangunan akan dirasakan oleh

masyarakat karena bila pendapatan museum naik, maka akan membantu

penambahan Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah yang tinggi akan

disalurkan pada masyarakat untuk pembiayaan pembangunan yang memenuhi

kebutuhan publik.

Sehingga dengan upaya pembangunan untuk revitalisasi museum ini,

pemerintah berusaha menjalin komunikasi dengan masyarakat untuk membentuk

legitimasi dari masyrakat untuk pemerintah. Nantinya masyarakat akan mau

bekerjasama dengan pemerintah karena adanya pemenuhan fasilitas oleh

pemerintah terhadap barang kebutuhan publik dan legitimasi terbentuk maka

masyarakat akan bersikap kooperatif terhadap pemerintah.

4 materi kuliah Perencanaan Pembangunan tanggal 3 Mei 2010 oleh Celly Ceccilia

Page 19: Tugas perencanaan pembangunan vita

KESIMPULAN

Museum Kereta Api Ambarawa memiliki catatan begitu gemilang pada

masanya dulu. Bahkan hingga kini kegemilangan itu masih bisa dilihat dari

kereta – kereta yang tersimpan di museum juga kereta wisata beroda gerigi yang

hingga kini masih bisa dinikmati. Namun, kegemilangan di masa lalu itu tidak

berlangsung hingga sekarang. Museum ini kini terkesan jauh dari kata layak

menginat sejarahnya dulu. Museum ini pun kini tak banyak pengunjungnya bila

dibandingkan ratusan museum lainnya di Indonesia, seperti Museum Fatahillah

atau Museum Dirgantara. Untuk itulah pembangunan untuk merevitalisasi

museum ini harus segera dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang

berkunjung ke museum ini. Pembangunan dilakukan dengan melakukan

perbaikan pada fasilitas yang tersedia di museum yang dapat menunjang

kenyamanan pengunjung yang datang kesini. Juga dilakukan promosi pariwisata

karena selama ini promosi yang dilakukan untuk museum ini bisa dikatakan

kurang. Pembangunan mendesak haru segera dilakukan agar sejarah kereta masa

kolonial ini tetap lestari seiring perkembangan zaman.

SARAN

Museum Kereta Api Ambarawa kinitak lagi menarik untuk dikunjungi.

Selain fasilitas pendukung yang kurang, museum ini terlihat tidak lagi menarik.

Oelh karena itulah pembangunan untuk revitalisasi museum harus segera

dilaksanakan. Pembangunan yang akan memberi dampak positif tak hanya bagi

museum itu sendiri tapi juga untukorang – orang yang lamgsumg terkena dampak

dari adanya museum itu sendiri.juga bila terdapat kenaikan jumlah kunjungan ke

museum ini. Pendapatan Asli Daerah juga akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Gelgel, I Putu. 2006. Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi Perdagangan Jasa.

Bandung : Refika Aditama

Page 20: Tugas perencanaan pembangunan vita

Hadi, Sudharto P. 2002. Aspek Sosial AMDAL : Sejarah, Teori, Metode. Jogja :

Gadjah Mada University Press

Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional).

Jakarta : Erlangga

http://www.wikipedia.com/ambarawa diakses tanggal 2 Juni 2010 pukul 11.20 WIB

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?

pil=15&jd=turis+asing+mulai+datang+ke+museum+kereta+api+ambarawa=

20080315.html diakses tanggal 17 April 2010 pukul 14.53 WIB

LAMPIRAN

KONTRIBUSI MUSEUM KERETA API AMBARAWA TERHADAP PAD

(PENDAPATAN ASLI DAERAH)

PENDAPATAN KARCIS MUSEUM KERETA API AMBARAWA

TAHUN PENDAPATAN

2006 Rp 84.264.000

2007 Rp 91.842.000

2008 Rp 105.516.000

2009 Rp 144.693.000

2010 Rp 31.830.000*

*Sampai bulan Maret 2010

DAFTAR PENGUNJUNG MUSEUM KERETA API AMBARAWA

DARI TAHUN 2006 SAMPAI TAHUN 2010

BULAN

TAHUN 2006 TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN 2009TAHUN

2010LOKA

LMANCA LOKAL MANCA LOKAL MANCA LOKAL MANCA

JANUARI 2.299 2.032 240 2.188 85 3.998 85 4.856

FEBRUARI 851 865 188 1.409 105 2.269 120 2.812

MARET 1.659 1.494 110 2.467 180 3.383 50 2.942

APRIL 2.819 2.234 25 1.371 50 3.211 420 -

Page 21: Tugas perencanaan pembangunan vita

MEI 2.099 2.211 17 2.641 6.608 80 -

JUNI 5.363 4.251 160 6.108 7.699 -

JULI 2.332 130 3.800 50 3.999 86 3.125 185 -

AGUSTUS 1.296 73 823 65 1.943 40 2.452 165 -

SEPTEMBER 881 49 867 25 544 25 3.378 -

OKTOBER 5.216 112 6.240 105 5.348 29 3.849 240 -

NOVEMBER 1.024 58 1.378 110 1.784 105 4.513 366 -

DESEMBER 1.797 30 3.119 205 4.650 115 2.894 140 -

JUMLAH 27.636 452 29.314 1.300 34.352 820 46.380 1.851 10.610

TOTAL 28.088 30.614 35.172 48.231

Sumber : Museum Kereta Api Ambarawa

Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 20090

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

27,63629,314

34,352

46,380

452 1,300 8201,851

28,08830,614

35,172

48,231

Jumlah Pengunjung Museum KA AmbarawaTahun 2006 - 2009

WisDom WisMan Total