teori piaget tentang perkembangan kognitif

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dikembangkan oleh Jean Piaget , seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896 - 1980 . Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan , yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme , yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang ter motivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi 1

Upload: binta-khumairoh

Post on 10-Dec-2015

279 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Psikologi Pembelajaran

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup

tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam

lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan

konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat

merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep

yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan

diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi

lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang

memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini

digolongkan ke dalamkonstruktivisme, yang berarti, tidak seperti

teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan

pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita

membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan

sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget

memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk

memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan

semakin canggih seiring pertambahan usia.1 Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada

makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Siapakah Pieget Itu ?

2. Apa Yang Dimaksud Dengan Kognitif ?

3. Bagaimna Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif ?

4. Bagaimana Implementasi Teori Piaget dalam pembelajaran?

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif (Diakses pada diakses 25 September 2014)

1

Page 2: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

C. Tujuan

1. Mengetahui Biografi piaget

2. Mengetahui definisi dari kognitif

3. Mengetahui teori piaget tentang perkembangan kognitif

4. Mengetahui implementasi teori piaget dalam pembelajaran

2

Page 3: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Jean Piaget

Jean Piaget adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss,

yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak - anak dan teori

perkembangan kognitifnya. Menurut Ernst von Glasersfeld, Jean Piaget adalah juga

"perintis besar dalam teori konstruktivis tentang pengetahuan”. Karya Piaget pun

banyak dikutip dalam pembahasan mengenai psikologi kognitif.

Piaget lahir pada tanggal 9 Agustus di Neuchâtel di wilayah Swiss yang

berahasa Perancis dan meninggal pada tanggal 16 September 1980 pada umur 84

tahun. Ayahnya, Arthur Piaget, adalah seorang profesor dalam sastra Abad

Pertengahan di Universitas Neuchâtel. Piaget adalah seorang anak yang terlalu

cepat menjadi matang, yang mengembangkan minatnya dalam biologi dan dunia

pengetahuan alam, khususnya tentangmoluska (kerang-kerangan), dan bahkan

menerbitkan sejumlah makalah sebelum ia lulus dari SMA. Malah, kariernya yang

panjang dalam penelitian ilmiah dimulai ketika ia baru berusia 11 tahun, dengan

diterbitkannya sebuah makalah pendek pada 1907 tentang burung gereja albino.

Sepanjang kariernya, Piaget menulis lebih dari 60 buah buku dan ratusan artikel.

Piaget memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu alamiah dari Universitas Neuchâtel,

dan juga belajar sebentar di Universitas Zürich. Selama masa ini, ia menerbitkan

dua makalah filsafat yang memperlihatkan arah pemikirannya pada saat itu, tetapi

yang belakangan ditolaknya karena dianggapnya sebagai karya tulis

seorang remaja. Minatnya terhadap psikoanalisis, sebuah aliran

pemikiran psikologi yang berkembang pada saat itu, juga dapat dicatat mulai

muncul pada periode ini.

Belakangan ia pindah dari Swiss ke Grange-aux-Belles, Perancis, dan di sana ia

mengajar di sekolah untuk anak-anak lelaki yang dikelola oleh Alfred Binet,

pengembang tes intelegensia Binet. Ketika ia menolong menandai beberapa contoh

3

Page 4: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

dari tes-tes intelegensia inilah Piaget memperhatikan bahwa anak-anak kecil terus-

menerus memberikan jawaban yang salah untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Piaget tidak terlalu memperhatikan pada jawaban – jawaban yang keliru itu,

melainkan pada kenyataan bahwa anak-anak yang kecil itu terus-menerus membuat

kesalahan dalam pola yang sama, yang tidak dilakukan oleh anak-anak yang lebih

besar dan orang dewasa. Hal ini menyebabkan Piaget mengajukan teori bahwa

pemikiran atau proses kognitif anak-anak yang lebih kecil pada dasarnya berbeda

dengan orang-orang dewasa. (Belakangan, ia mengajukan teori global tentang

tahap-tahap perkembangan yang menyatakan bahwa setiap orang memperlihatkan

pola-pola kognisi umum yang khas dalam setiap tahap perkembangannya.) Pada

1921, Piaget kembali ke Swiss sebagai direktur Institut Rousseau di Jenewa.

Pada 1923, ia menikah dengan Valentine Châtenay, salah seorang

mahasiswinya. Pasangan ini memperoleh tiga orang anak, yang dipelajari oleh

Piaget sejak masa bayinya. Pada 1929, Jean Piaget menerima jabatan sebagai

Direktur Biro Pendidikan Internasional, yan tetap dipegangnya hingga 1968. Setiap

tahun, ia menyusun "Pidato Direktur"nya untuk Dewan BPI itu dan untuk

Konferensi Internasional tentang Pendidikan Umum, dan di dalamnya ia secara

eksplisit mengungkapkan keyakinan pendidikannya.2

B. Pengertian Kognitif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kognitif yaitu yang berdasarkan kepada

faktual yang empiris (berdasarkan pengalaman). Akan tetapi dari KBBI sendiri

masih belum terperinci jelas definisi dari kognitif. Maka untuk memperjelas

definisi kognitif kita harus mengetahui ranah kognitif sehingga dari situlah kita

nanti akan mendapatkan suatu kesimpulan. Ranah kognitif didefinisikan sebagai

ranah yang mencakup mental (otak) segala upaya yang menyangkut aktivasi otak

adalah termasuk dalam ranah kognitif itu sendiri. Ranah kognitif memiliki enam

jenjang aspek yaitu penghafalan, pemahaman, penerapan, analisi, sintesis,

penilaian.2 http://id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget ( Diakses pada diakses 24 September 2014)

4

Page 5: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup

kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu mengingat, sampai pada

kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan

dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari

untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah sub

taksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang seiring berawal dari

tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

C. Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

Teori Piaget mucul karena keberatannya terhadap baik empirisme, maupun

rasioanalisme, dan menurutnya teorinya merupakan suatu sintesis keduanya

(gambar dibawah). Salah satu cara menjelaskan sintesis ini ialah dengan

membandingkan “bagian lonjong” dengan impitan antara kedua lingkaran yang

terdapat didalamnya, yang menggambarkan empirisme dan rasionalisme. Impitan

itu menunjukkan fakta bahwa para empiris mengakui pentingnya penalaran dan

para rasionalis mengakui pentingnya input indra. Ketidaksetujuan muncul bila

orang harus memutuskan secara relatif peentingnya pengamatan dan penalaran

untuk mencapai kebenaran. Teori Piaget berbeda dengan impitan ini dalam hal

Piaget berpendapat bahwa observasi dan penalaran tidak hanya penting karena

masalah berimpitannya, tetapi keduanya saling bergantung karena yang satu tidak

terjadi tanpa yang lain. 3

3 Wilis Dahar, Ratna. 2006. Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Hal 132 - 133

5

Page 6: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

a. Perkembangan Intelektual

Dalam perkembangan intelektual ada tiga aspek yang diteliti oleh Piaget yaitu

struktur, isi (konten) dan fungsi.

1. Struktur

Untuk sampai pada pengertian struktur diperlukan suatu pengetian yang

eart hubungannya dengan struktur yaitu pengertian operasi. Piaget

berpendapat bahwa ada hubungannya fungsional antara fisik, tindakan

mental, dan perkembangan berpikir logis anak – anak. Operasi mempunyai

empat ciri diantaranya adalah4

Ciri operasi pertama merupakan tindakan yang terinternalisasi; ini

berarti tindakan itu baik merupakan tindakan mental maupun tindakan

fisik tanpa ada garis pemisah antara keduanya. Contoh, Fauzia

mengumpilkan semua kelereng biru dan semua kelereng hijau, tindakan

yang dilakukan fauzia merupakan baik tindakan mental maupun fisik.

Secara fisik ia memindahkan kelereng – kelereng itu, tetapi tindakannya

itu dibimbing oleh hubungan “sama” dan “berbeda” yang diciptakannya

dalam pikirannya.

Ciri operasi kedua merupakan operasi reversibel. Misalnya menambah

dan mengurangi merupakan operasi yang sama yang dilakukan dengan

arah yang berlawanan: 2 dapat ditambahkan pada 1 untuk memperoleh

3; atau 1 dapat dikurangi dari 3 untuk memperoleh 2.

Ciri operasi ketiga adalah selalu tetap, walaupun selalu terjadi

transformasi atau perubahan. Dalam proses penambahan misalnya

pasangan bilangan dapat dikelompokkan dengan berbagai cara (5 – 1, 4

– 2, 3 – 3), tetapi jumlahnya tetap.

Ciri operasi keempat adalah operasi yang berdiri sendiri. Suatu operasi

selalu berhubungan dengan struktur atau sekumpulan operasi. Misalnya

operasi penjumlahan - pengurangan berhubungan dengan operasi

klasifikasi, pengurutan, dan konservasi bilangan. Operasi itu saling

membutuhkan. Jadi, operasi itu adalah tindakan – tindakan mental yang

4 Wilis Dahar, Ratna. 1988. TEORI – TEORI BELAJAR. Hal 149 - 152

6

Page 7: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

terinternalisasi, reversibel, tetap dan terintegrasi dengan struktur –

struktur dan operasi – operasi lainnya.

Struktur merupakan organisasi mental tingkat tinggi, satu tingkat lebih

tinggi dari operasi – operasi. Menurut Piaget, struktur intelektual terbentuk

pada individu waktu ia berinteraksi dengan lingkungannya. Struktur yang

terbentuk lebih memudahkan individu itu menghadapi tuntutan yang

makin meningkat dari lingkungannya. Diperolehnya suatu sruktur berarti

telah terjadi suatu perubahan dalam perkembangan intelektual anak.

2. Isi

Aspek kedua yang menjadi perhatian Piaget adalah aspek isi. Yang

dimaksudkan dengan isi ialah pola perilaku anak yang khas yang tercermin

pada respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang

dihadapinya.

3. Fungsi

Fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan

intelektual. Menurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada dua

fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.

Organisasi memberikan pada organisme kemampuan untuk

mengorganisasi proses – proses fisik menjadi sistem – sistem yang teratur dan

berhubungan. Dalam lingkungannya fisik misalnya ikan memiliki sejumlah

struktur yang membuat ikan berfungsi secara efektif dalam air, yaitu insang,

sistem sirkulasi, mekanisme suhu. Semua struktur ini berkerja sama secara

efesien untuk mempertahankan ikan itu di lingkungannya. Koordinasi secara

fisik ini merupakan hasil kecenderungan organisasi.

Fungsi kedua melandasi perkembangan intelektual ialah adaptasi. Semua

organisme lahir dengan kecenderungan untuk menyesuaikan diri pada

lingkungan mereka.

b. Tingkat Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget, setiap individu mengalami tingkat – tingkat perkembangan

intelektual sebagai berikut:

1. Sensori-motor (0 -2 th)

7

Page 8: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

2. Pra Operasional (2 – 7 th)

3. Operasional Konkret (7 – 11 th)

4. Operasi formal (> 11 th)

Usia yang tertulis di atas setiap tingkat hanya merupakan suatu perkiraan.

Semua anak melalui setiap tingkat, tetapi dengan kecepatan yang berbeda.

Jadi, mungkin saja seorang anak yang berumur 6 tahun berada pada tingkat

operasional konkret, sedangkan ada seorang anak yang berumur 8 tahun

masih pada tingkat pra-operasioanal dalam cara berpikir. Namun, urutan

perkembangan intelektual sama untuk semua anak. Struktur untuk tingkat

sebelumnya terinterigasi dan termasuk sebagai bagian dari tingkat – tingkat

berikutnya.5

1. Tingkat Sensori-motor

Tahap sensorimotor merupakan tahap awal perkembangan mental anak.6

Tahap ini dimulai sejak lahir sampai usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi

membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan

pengalaman-pengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar) dengan

tindakan-tindakan fisik.

Dengan berfungsinya alat-alat indera serta kemampuan kemampuan-

kemampuan melakukan gerak motorik dalam bentuk refleks ini, maka

seorang bayi berada dalam keadaan siap untuk mengadakan hubungan dengan

dunianya. Piaget membagi tahapan sensorimotor menjadi enam sub tahapan,

yaitu:

Tahapan 1: Refleks-refleks Sederhana (Usia 0-1 bulan)

Refleks yang paling jelas pada periode ini adalah refleks menghisap

(bayi otomatis menghisap kapanpun bibir mereka disentuh) dan refleks

mengarahkan kepala pada sumber rangsangan secara lebih tepat dan

terarah. Misalnya jika pipi kanannya disentuh, maka ia akan

menggerakkan kepala kearah kanan.

Tahapan 2: Reaksi Sirkuler Primer (Usia 1-4 bulan)

5 6 Trianto, model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010)

8

Page 9: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

Reaksi ini terjadi ketika bayi menghadapi sebuah pengalaman baru

dan berusaha mengulanginya. Contoh: menghisap jempol. Pada contoh

menghisap jempol, bayi mulai mengkoordinasikan 1). Gerakan motorik

dari tangannya dan 2). Penggunaan fungsi penglihatan untuk melihat

jempol.

Tahapan 3: Reaksi Sirkuler sekunder (Usia 4-8 bulan)

Reaksi sirkuler primer terjadi karena melibatkan koordinasi bagian-

bagian tubuh bayi sendiri, sedangkan reaksi sirkuler sekunder terjadi

ketika bayi menemukan dan menghasilkan kembali peristiwa menarik

di luar dirinya.

Tahapan 4: Koordinasi skema-skema skunder (Usia 8-12 bulan)

Pada periode ini bayi belajar untuk mengkoordinasikan dua skema

terpisah untuk mendapatkan hasil. Contoh: suatu hari Laurent (anak

Piaget) ingin memeluk kotak mainan, namun Piaget menaruh tangannya

ditengah jala. Pada awalnya Laurent mengabaikan tangan ayahnya. Dia

berusaha menerobos atau berputar mengelilinginya tanpa menggeser

tangan ayahnya. Ketika Piaget tetap menaruh tangannya untuk

menghalangi anaknya, Laurent terpaksa memukul kotak mainan itu

sambil melambaikan tangan, mengguncang tubuhnya sendiri dan

mengibaskan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Akhirnya setelah

beberapa hari mencoba, Laurent berhasil menggerakkan perintang

dengan mengibaskan tangan ayahnya dari jalan sebelum memeluk kotak

mainan. Dalam kasus ini, Laurent berhasil mengkoordinasikan dua

skema terpisah yaitu: 1). Mengibaskan perintang 2). Memeluk kotak

mainan.

Tahapan 5: Reaksi Sirkuler Tersier (Usia 12-18 bulan)

Pada tahapan 4, bayi memisahkan dua tindakan untuk mencapai satu

hasil tunggal. Pada tahapan 5 ini bayi bereksperimen dengan tindakan-

tindakan yang berbeda untuk mengamati hasil yang berbeda-beda.

Contoh: Suatu hari Laurent tertarik dengan meja yang baru dibeli

Piaget. Dia memukulnya dengan telapak tangannya beberapa kali.

9

Page 10: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

Kadang keras dan kadang lembut untuk mendengarkan perbedaan bunyi

yang dihasilkan oleh tindakannya.

Tahapan 6: Internalisasi Skema (Usia 18-24 bulan)

Pada tahapan 5 semua temuan-temuan bayi terjadi lewat tindakan

fisik, pada tahapan 6 bayi kelihatannya mulai memikirkan situasi secara

lebih internal sebelum pada akhirnya bertindak. Jadi, pada periode ini

anak mulai bisa berfikir dalam mencapai lingkungan, pada periode ini

anak sudah mulai dapat menentukan cara-cara baru yang tidak hanya

berdasarkan rabaan fisis dan internal, tetapi juga dengan koordinasi

internal dalam gambaran atau pemikirannya.

2. Pra Operasional

Tahap ini berada pada rentang usia antara 2-7 tahun. Pada tahap ini anak

mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar atau simbol.

Menurut Piaget, walaupun anak-anak pra sekolah dapat secara simbolis

melukiskan dunia, namun mereka masih belum mampu untuk melaksanakan “

Operation (operasi) ”, yaitu tindakan mental yang diinternalisasikan yang

memungkinkan anak-anak melakukan secara mental yang sebelumnya

dilakukan secara fisik.

Perbedaan tahap ini dengan tahap sebelumnya adalah “ kemampuan anak

mempergunakan simbol”. Penggunaan simbol bagi anak pada tahap ini

tampak dalam lima gejala berikut:

Imitasi tidak langsung

Anak mulai dapat menggambarkan sesuatu hal yang dialami atau

dilihat, yang sekarang bendanya sudah tidak ada lagi. Jadi pemikiran anak

sudah tidak dibatasi waktu sekarang dan tidak pula dibatasi oleh tindakan-

tindakan indrawi sekarang. Contoh: anak dapat bermain kue-kuean sendiri

atau bermain pasar-pasaran. Ini adalah hasil imitasi.

Permainan Simbolis

Sifat permainan simbolis ini juga imitatif, yaitu anak mencoba meniru

kejadian yang pernah dialami. Contoh: anak perempuan yang bermain

dengan bonekanya, seakan-akan bonekanya adalah adiknya.

10

Page 11: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

Menggambar

Pada tahap ini merupakan jembatan antara permainan simbolis dengan

gambaran mental. Unsur pada permainan simbolis terletak pada segi

“kesenangan” pada diri anak yang sedang menggambar. Sedangkan unsur

gambaran mentalnya terletak pada “usaha anak untuk memulai meniru

sesuatu yang real”. Contoh: anak mulai menggambar sesuatu dengan

pensil atau alat tulis lainnya.

Gambaran Mental

Merupakan penggambaran secara pikiran suatu objek atau pengalaman

yang lampau. Gambaran mental anak pada tahap ini kebanyakan statis.

Anak masih mempunyai kesalahan yang sistematis dalam mengambarkan

kembali gerakan atau transformasi yang ia amati. Contoh yang digunakan

Piaget adalah deretan lima kelereng putih dan hitam.

Bahasa Ucapan

Anak menggunakan suara atau bahasa sebagai representasi benda atau

kejadian. Melalui bahasa anak dapat berkomunikasi dengan orang lain

tentang peristiwa kepada orang lain.

3. Operasional Konkret

Tahapan operasional konkret berlangsung kira-kira pada usia 7 hingga 11

tahun. Pada tahapan ini, pemikiran logis menggantikan pemikiran intuitif

asalkan pemikiran tersebut dapat diaplikasikan menjadi contoh-contoh yang

konkret atau spesifik.7 tahap ini dicirikan dengan perkembangan sistem

pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan yang logis. Anak sudah

mengembangkan operasi logis. Proses-proses penting selama tahapan ini

adalah:

1. Pengurutan

Pengurutan yaitu kemampuan untuk mengurutkan objek menurut

ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda

7 John W. Santrock, Perkembangan Anak Edisi 11, Terjemahan Milla Rachmawati dan Anna Kuswanti, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal.255

11

Page 12: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke

yang paling kecil.

2. Klasifikasi

Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian

benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk

gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda

lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki

keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup

dan berperasaan).

3. Decentering

Anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu

permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan

lagi menganggap gelas lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding

gelas kecil yang tinggi.

4. Reversibility

Anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah,

kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat

menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah

sebelumnya.

5. Konservasi

Memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah

tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau

benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi gelas yang

seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke

gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak

dengan isi gelas lain.

6. Penghilangan sifat Egosentrisme

Kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain

(bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai

contoh, Lala menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan

ruangan, kemudian Baim memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah

12

Page 13: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

itu baru Lala kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan

mengatakan bahwa Lala akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam

kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam

laci oleh Baim.

4. Operasi formal

Pada umur kira – kira 11 tahun, timbul periode operasi baru. Pada periode

ini anak dapat menggunakan operasi – operasi konkretnya untuk membentuk

operasi – operasi yang lebih kompleks.

Kemajuan utama pada anak selama periode ini ialah bahwa ia tidak perlu

berfikir dengan pertolongan benda – benda atau peristiwa – peristiwa konkret;

ia mempunyai kemampuan untuk berfikir abstrak.

Sudah dikemukakan terdahulu, bahwa anak pada periode operasional

konkret dapat mengurutkan benda – benda menurut ukurannya. Tetapi baru

waktu ia mencapai periode operasional formal ia dapat memecahkan masalah

verbal yang serupa: Ani lebih putih daripada siti. Ani lebih hitam daripada

Lili. Siapakah yang terhitam dari ketiga anak ini?

D. Implementasi Teori Piaget dalam Pembelajaran Matematika

Implementasi teori Piaget dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan

dengan berbagai tahap, diantaranya:

a. Pendekatan terpusat pada anak (siswa).

Dikarenakan pada hakekatnya jalan pikiran seoarang siswa (anak) berbeda

dengan orang dewasa, baik dalam pendekatannya terhadap realitas maupun cara

pandangnya terhadap dunia. Hal inilah yang menjadi faktor pertama dalam

tahapan pembelajaran dengan teori Piaget.

b. Aktivitas.

Untuk mempelajari sesuatu, anak sangatlah membutuhkan kesempatan untuk

mengadakan tindakan terhadap obyek yang dipelajari. Oleh karena itu tugas

guru adalah mendorong aktivitas siswa. Guru hendaknya memaparkan materi

atau mempersiapkan situasi yang dapat mendorong siswa untuk merancang

13

Page 14: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

eksperimennya sendiri. Disini biasanya guru memberikan media untuk belajar

siswa.

c. Belajar secara individual.

Yang dimaksud dengan belajar secara individual adalah seorang siswa

memiliki pengetahaun yang berbeda - beda meskipun usia mereka sama. Oleh

karena itu soeang guru hendaknya memperhatikan perbedaan individu dalam

pemerolehan pengetahuan siswa.

d. Interaksi sosial.

Interaksi sosial ini dimaksudkan agar siswa dapat saling bertukar

pengalaman, memberikan alasan dan mempertahankan pendapat siswa. Disini

guru haruslah berperan aktif dalam pembelajaran. Harus bisa akrab dengan

siswanya dengan tujuan siswa dapat berinteraksi dengan guru tanpa ada rasa

malu atau takut.

Setelah mengetahui tahapan – tapan dibawah ini adalah contoh dari teori Piaget,

yaitu:

Pembahasan : Bangun Ruang.

Sub Pembahasan 1. Kubus 2. Balok

3. Kubus. 4. Tabung.

5. Prisma. 6. Limas.

7. Kerucut. 8. Bola.

1. Pembelajaran di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK).

Disini anak yang masih berada dalam Taman Kanak – Kanak masih suka

dengan bermain. Disini guru memberikan pengetahuan bentuk – bentuk seperti

lingkaran, persegipanjang, persegi. Guru juga memberikan pengajaran dengan

media. Contoh lingkaran. Guru juga menyediakan media pensil warna atau

crayon.

Penjelasan;

Dalam hal ini anak usia Taman Kanak-Kanak masuk kategori pra operasional

pada perkembangan teori Piaget yang sudah dijelaskan diatas. Jadi anak-anak

14

Page 15: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

hanya mampu melihat gambar dan tidak berbentuk penalaran atas

pengalamannya sendiri.

2. Pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Anak usia Sekolah dasar guru hendaknya memberikan pengetahuan dalam

bentuk bangun ruang. Dan guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengkelompokkan bangun – bangun ruang tersebut. Guru memberikan

kesempatan pada siswa untuk menjelaskan hasil pemahaman tentang apa saja

yang ada dibangun ruang tersebut. Mulai dari panjang, lebar dan tinggi.

Penjelasan;

Dalam kurikulum pembelajaran tematik bangun ruang diperkenalkan di kelas

II SD, dapat diartikan pembelajaran – pembelajaran sebelumnya masih mengacu

pada pra operasional. Dan pada pembelajaran selanjutnya di SD ini sudah

memasuki tahap Operasi Kongkret sesuai teori perkembangan kognitif Piaget.

2. Pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah (SMP dan SMU).

Dalam pembelajaran tingkat SMP dan SMU, siswa diajarkan untuk

mengetahui bentuk, struktur dan isi dari bangun – bangun. Tiap – tiap bangun

ruang siswa disuruh mencari konsep dasar dari bangun tersebut. Dan

memecahkan masalah atau soal yang diberikan oleh guru agar siswa dapat

mengetahui konsepnya secara matang. Guru memberikan kontruksi pengetahuan

kepada siswa untuk menjelaskan aplikasi yang dapatt digunakan dalam dunia

nyata..

Penjelasan;

Materi bangun ruang di SMP dibelajarkan pada kelas VII semester 2,

diartikan bahwa ada hubungan dengan keterstrukturan dengan materi

sebelumnya yang menjadi pendukung dalam pembelajaran materi ini. Anak di

usia ini sudah masuk pada tingkat operasi formal, sesuai tingkat perkembangan

kognitif Piaget.

4.Pembelajaran di Perguruan Tinggi.

15

Page 16: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

Dalam perguruan Tinggi bangun ruang dipelajari dalam mata kuliah

geometri, disini lah mata kuliah ini membahas segala bentuk bangun ruang

mulai dari 2 dimensi sampai 3 dimensi.

Penjelasan;

Materi ini mahasiswa sudah dapat menggunakan tahap deduktif, induktif,

hipotesis dan logis. Dengan itu lah mahasiswa dapat berfikir secara aktif kritis

dan kreatif. Tetapi tahap perkembangannya tetap berada pada operasi formal

sesuai tingkat kognitif Piaget.

16

Page 17: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jean Piaget adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog

perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak -

anak dan teori perkembangan kognitifnya.

kognitif adalah sub taksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental

yang seiring berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling

tinggi yaitu evaluasi.

Teori Piaget muncul karena keberatannya terhadap baik empiris maupun

rasionalisme, dan menurutnya teorinya merupakan suatu sintesis keduanya.

Implementasi teori Piaget dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan

dengan berbagai tahap, diantaranya: pendekatan terpusat pada siswa,

aktivitas, belajar secara individual, interaksi sosial.s

17

Page 18: Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif

DAFTAR PUSTAKA

Wilis Dahar, Ratna. 1988. TEORI – TEORI BELAJAR. Bandung: Eirlangga.

Wilis Dahar, Ratna. 2006. Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung :

Eirlangga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif

John W. Santrock. Perkembangan Anak Edisi 11, Terjemahan Milla

Rachmawati dan Anna Kuswanti. Jakarta: Erlangga, 2007)

18