telaah ilmiah congenital rubella syndrome

Upload: merta123

Post on 07-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    1/25

    Telaah Ilmiah

    CONGENITAL RUBELLA SYNDROME

    Oleh

    Merta Aulia, S.Ked

    Pembimbing

    dr. H. Rusdianto, SpM(K)

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRII!AYA

    "#$%

    HALAMAN PENGESAHAN

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    2/25

    !&'&l Tel((h Ilmi(h

    Congenital Rubella Syndrome

    Oleh)

    Merta Aulia, S.Ked

    !"!#$%&%#%'

    Reerat ini diau*an untu* memenuhi salah satu tugas dalam mengi*uti Kepaniteraan

    Klini* Senior di +agian Ilmu Kesehatan Mata RS- r. Mohammad Hoesin

    -alembang /a*ultas Kedo*teran ni0ersitas Sri1iaya periode $% Maret $%& s.d $"

    April $%&

    -alembang, Maret $%&

    dr. H. Rusdianto, SpM(K)

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    3/25

    KATA PENGANTAR 

    -ui dan syu*ur penulis hatur*an *epada Tuhan 2M3 *arena atas rahmat dan

     ber*at45ya Telaah Ilmiah yang berudul 6Congenital Rubella Syndrome7 ini dapat

    diselesai*an tepat 1a*tu. Telaah Ilmiah ini dibuat untu* memenuhi salah satu syarat

    uian *epaniteraan *lini* senior di +agian Ilmu Kesehatan Mata RS- r. Mohammad

    Hoesin -alembang /a*ultas Kedo*teran ni0ersitas Sri1iaya.

    -enulis uga ingin menyampai*an terima *asih *epada dr. H. Rusdianto, SpM(K)

    atas bimbingannya sehingga penulisan ini menadi lebih bai*.

    -enulis menyadari masih banya* *e*urangan dan *e*eliruan dalam penulisan

    telaah Ilmiah ini. 8leh *arena itu saran dan *riti* yang membangun sangat penulis

    harap*an untu* penulisan yang lebih bai* di masa yang a*an datang.

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    4/25

    DAFTAR ISI

    HALAMAN !UDUL ..............................................................................................i

    HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii

    KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii

    DAFTAR ISI .........................................................................................................i*

    DAFTAR GAMBAR..............................................................................................*

    BAB I PENDAHULUAN......................................................................................%

    BAB II TIN!AUAN PUSTAKA ...........................................................................'

    ".$ An(+,mi '(n Fi-i,l,gi M(+(......................................................................'

    "." Vi+(min A....................................................................................................#

    ". /e0,1+(lmi(...............................................................................................%%

    $.'.% einisi...........................................................................................%%

    $.'.$ 3pidemiologi..................................................................................%%

    $.'.' 3tiologi...........................................................................................%$

    $.'.! -atoisiologi...................................................................................%$

    $.'." Klasii*asi......................................................................................%!

    $.'.& Tanda dan 9eala............................................................................%"

    $.'.: iagnosis........................................................................................%;$.'.# iagnosis +anding.........................................................................$%

    $.'.; -enatala*sanaan.............................................................................$$

    $.'.% -en

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    5/25

    DAFTAR GAMBAR 

    G(mb(0

    %. Anatomi +ola Mata......................................................................................!

    $. Alur transport 0itamin A di dalam tubuh....................................................%

    '. =erosis Konungti0a...................................................................................%&

    !. =erosis Konungti0a dengan +er

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    6/25

    *ehamilan ibu. Sur0ei di Inggris (%;:4%;:!) menunu**an insidens ine*si etus

    sebesar "'@ dengan rubela *linis dan hanya %;@ yang sub*linis. Se*itar #"@ bayi

    yang terine*si rubela *ongenital mengalami dee*.

    Rubella menadi penting *arena penya*it ini dapat menimbul*an *e

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    7/25

    menstruasi beri*utnya. -eriode embrioni* berlangsung selama # minggu dan

    merupa*an saat teradinya organogenesis. is*us embrioni* tampa* berbatas tegas,

    dan sebagian besar ui *ehamilan yang mengu*ur *adar human chorionic

     gonadotropin  (hC9) a*an menadi positi.  Body stalk se*arang telah

     berdierensiasi, dan sa*us *orioni* berdiamater se*itar %

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    8/25

    Bensa adalah suatu stru*tur bi*on0e*s, a0as*ular, ta* ber1arna dan hampir 

    transparan sempurna. Tebalnya se*itar ! mm dengan diameter ; mm. di bela*ang

    iris, lensa digantungoleh ?onula, yang menghubung*annya dengan *orpus siliare.

    i sebelah anterior lensa terdapat humor auaeus di sebelah posteriornya 0itreus.

    Kapsul lensa adalah suatu membrane yang semipermeabel (sudi*it lebih permeable

    daripada dinding *apiler) yang a*an memperboleh*an air dan ele*trolit masu*.&

    9ambar %. Anatomi Mata

    i sebelah depan terdapat selapis epitel sub*apsular. 5u*leus lensa lebih

    *eras daripada *orte*snya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat4serat lamelar 

    subepitel terus diprodu*si, sehingga lensa lama4*elamaan menadi lebih besar dan

    *urang elasti*. 5u*leus dan *orte*s terbentu* dari lamellae *onsentris yang

     panang. 9aris4garis persambungan yang terbentu* dengan persambungan lamellae

    ini uung4*e4uung berbentu* D2E bila dilihat dengan slitlamp. +entu* D2E ini

    tega* di anterior dan terbali* di posterior.&

    Masing4masing serat lamelar mengandung sebuah inti gepeng. -ada

     pemeri*saan mi*ros*op, inti ini elas di bagian perier lensa di de*at e*uator dan

     bersambung dengan lapisan epitel sub*apsul.&

    Bensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum yang di*enal sebagai ?onula

    (?onula Finnii), yang tersusun dari banya* ibril dari permu*aan *orpus siliare dan

    menyisip *e dalam e*uator lensa. Tida* ada serat nyeri, pembuluh darah, atau sara 

    di lensa.&

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    9/25

    ". Emb0i,l,gi Len-(

    >aringan ini berasal dari e*toderm permu*aan yang berbentu* lensa di

    dalam mata dan bersiat bening. Bensa di dalam bola mata terleta* di bela*ang iris

    yang terdiri dari ?at tembus

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    10/25

    lensa untu* memo*us*an benda de*at *e retina di*enal sebagai a*omodasi.

    Seiring dengan pertambahan usia, *emampuan rera*si lensa perlahan4lahan

     ber*urang%

    9ambar $. -er*embangan embrional lensa mata

    ".4 C,ngeni+(l R&bell( S5n'0,em46%

    ".4.$ De1ini-i

    Rubella, umumn$a dikenal sebagai +ampak -erman, adalah

    pen$akit $ang disebabkan "leh irus rubella $ang termasuk )amili

     /"gairidae dan genus Rubiirus.3 ama rubella berasal dari bahasa

    latin $ang berarti sedikit merah. Rubella juga dikenal sebagai +ampak

     -erman karena pen$akit ini pertama kali dijelaskan "leh d"kter -erman

    pada pertengahan abad kedelapan belas. en$akit ini sering ringan

    dan serangan sering berlalu tanpa diketahui. en$akit ini bisa

    berlangsung satu sampai tiga hari. #n)eksi dari ibu "leh irus Rubella

    saat hamil bisa serius, jika ibu terin)eksi dalam 20 minggu pertama

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    11/25

    kehamilan, anak bisa lahir dengan sindr"m rubella ba*aan CRS4,$ang memerlukan berbagai pen$akit tak tersembuhkan $ang serius. '

    ".4." E7i'emi,l,gi

    Congenital Rubella Syndrome pertama kali dilap"rkan pada

    tahun 1!'1 "leh "rman 5reg se"rang ahli "ptalm"l"gi ustralia

    $ang menemukan katarak ba*aan di %& ba$i $ang ibun$a mengalami

    in)eksi rubella di a*al kehamilann$a. Berdasarkan data dari WHO

    paling tidak 236 ribu kasus CRS terjadi setiap tahun di negara

    berkembang dan meningkat 10 kali lipat saat terjadi epidemi. kasus

    CRS tahun 1!!! per jumlah penduduk dilap"rkan di #nd"nesia

    seban$ak % kasus dengan jumlah penduduk 23&.'(2.!(2. -ada tahun

    $%, se*itar %$' 5egara melapor*an total #'&.'"& *asus rubella 6

    Sindr"ma rubella k"ngenital terjadi pada 2(7 atau lebih ba$i

    $ang lahir dari ibu $ang menderita rubella pada trimester pertama.

     -ika ibu menderita in)eksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20

    minggu, jarang terjadi kelainan ba*aan pada ba$i. elainan ba*aan

    $ang bisa ditemukan pada ba$i baru lahir adalah tuli, katarak,

    mikr"se)alus, keterbelakangan mental, kelainan jantung ba*aan dan

    kelainan lainn$a.%

    ".4. E+i,l,gi

    3tiologi dari CRS adalah 0irus rubella.  Rubella merupakan irus R

    $ang termasuk dalam genus Rubivirus, )amili Togaviridae, dengan

     jenis antigen tunggal $ang tidak dapat bereaksi silang dengan

    sejumlah grup Togavirus lainn$a. 8irus rubella dapat dihan+urkan "leh

    pr"teinase, pelarut lemak, )"rmalin, sinar ultrai"let, pH rendah,

    panas, dan amantadine tetapi nisbi relati)4 rentan terhadap

    pembekuan, pen+airan atau s"nikasi. 8irus rubella terdiri atas dua sub

    unit struktur besar, satu berkaitan dengan envelope irus dan $ang

    lainn$a berkaitan dengan nucleoprotein core.6 Se

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    12/25

    rubella  berbentu* bulat (seris) dengan diameter ": mm dan memili*i inti (core)

    nu*leoprotein padat, di*elilingi oleh dua lapis lipid yang mengandung glycoprotein 3%

    dan 3$.

    9eskipun 8irus rubella dapat dibiakkan dalam berbagai biakan

    kultur4 sel, in)eksi irus ini se+ara rutin didiagn"sis melalui met"de

    ser"l"gis $ang +epat dan praktis. Baik sel darah merah maupun

    serum penderita $ang terin)eksi irus rubella memiliki sebuah non-

    spesifk b-lipoprotein inhibitor terhadap hemaglutinasi. ktiitask"mplemen berhubungan se+ara primer dengan envelope, meskipun

    beberapa aktiitas juga berhubungan dengan nukleoprotein core.

    Baik hemaglutinasi maupun antigen complement-fxing dapat

    ditemukan deteksi4 melalui pemeriksaan ser"l"gis. 8irus rubella

    mengalami replikasi di dalam sel inang.

    9ambar '. irus Rubella terdiri dari lapisan gly

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    13/25

    penularan 1 minggu sebelum dan empat hari setelah permulaanonset 4 ruam rash4. ada epis"de ini, 8irus rubella sangat menular.6

    #n)eksi transplasenta janin dalam kandungan terjadi saat iremia

    berlangsung. #n)eksi rubella men$ebabkan kerusakan janin karena

    pr"ses pembelahan terhambat. ;alam rembihan secret 4 tekak

    )aring4 dan air kemih urin4 ba$i dengan CRS, terdapat irus rubella

    dalam jumlah ban$ak $ang dapat mengin)eksi bila bersentuhan

    langsung. 8irus dalam tubuh ba$i dengan CRS dapat bertahan hinggabeberapa bulan atau kurang dari 1 tahun setelah kelahiran.6

    erusakan janin disebabkan "leh berbagai )akt"r, misaln$a "leh

    kerusakan sel akibat irus rubella dan akibat pembelahan sel "leh

    irus. #n)eksi plasenta terjadi selama iremia ibu, men$ebabkan

    daerah area4 nekr"sis $ang tersebar se+ara )"kal di epitel ili k"realis

    dan sel end"tel kapiler. Sel ini mengalami deskuamasi ke dalam

    lumen pembuluh darah, menunjukkan bah*a irus rubella dialihkantrans)er4 ke dalam peredaran sirkulasi4 janin sebagai emb"li sel

    end"tel $ang terin)eksi. Hal ini selanjutn$a mengakibatkan in)eksi dan

    kerusakan "rgan janin. Selama kehamilan muda mekanisme

    pertahanan janin belum matang dan gambaran khas embri"pati pada

    a*al kehamilan adalah terjadin$a nekr"sis seluler tanpa disertai

    tanda peradangan.6

    Sel yang terine*si 0irus rubella memili*i umur yang pende*. 8rgan anin dan

     bayi yang terine*si memili*i umlah sel yang lebih rendah daripada bayi yang sehat.

    irus rubella  uga dapat mema

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    14/25

    >aringan normal anin hanya sedi*it se*ali menghasil*an IgM, dan antibody IgM

    yang dihasil*an dapat men

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    15/25

    ".4.% T(n'( '(n Ge8(l( Klini-

     Rubella merupa*an penya*it ine*si diantaranya $"@ *asus bersiat

    asimptomatis. 9eala rubella hampir mirip dengan penya*it lain yang disertai ruam.

    9eala *linis untu* mendiagnosis ine*si 0irus rubella  pada orang de1asa atau pada

    *ehamilan adalahJ%,:

    %. Ine*si bersiat a*ut yang ditandai oleh adanya ruam ma*ulopapular.

    $. Suhu tubuh L':,$C

    '. Artralgiaartrhitis, limadenopati, *onungti0itis.

    CRS yang meliputi ! dee* utama yaitu J

    a. 9angguan pendengaran tipe neurosensori*. Timbul bila ine*si teradi sebelum

    umur *ehamilan # minggu. 9eala ini dapat merupa*an satu4satunya geala yang

    timbul.

     b. 9angguan antung meliputi -A, S dan stenosis pulmonal.

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    16/25

    9ambar ". ee* dan maniestasi *linis CRS sesuai dengan umur *ehamilan

    K0i+e0i( Klini- Congenital Rubella Syndrome

    Risi*o ine*si anin beragam berdasar*an 1a*tu teradinya ine*si maternal.

    Ine*si teradi pada %$ minggu usia *ehamilan, ma*a teradi #;@ risi*o ine*si

     anin. Ine*si maternal yang teradi sebelum teradi *ehamilan tida* mempengaruhi

     anin. Ine*si maternal pada usia *ehamilan %"' minggu risi*o ine*si anin menurun

    yaitu '@ atau %$@.

    +ayi di diagnosis mengalami CRS apabila mengalami " ge8(l( 7('( 20i+e0i( A

    (+(& $ 20i+e0i( A '(n $ 20i+e0i( B, sebagai beri*utJ%

    (A) Katara*, glau*oma *ongenital, penya*it antung *ongenital (paling sering

    adalah -A atau  peripheral pulmonary artery stenosis), *ehilangan

     pendengaran, pigmentasi retina.

    (+) -urpura, splenomegali,  jaundice, mi*roemseali, retardasi mental,

    meningoensealitis dan radiolucent bone disease (tulang tampa* gelap pada

    hasil oto roentgen).

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    17/25

    +eberapa *asus hanya mempunyai satu geala dan *ehilangan pendengaran

    merupa*an

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    18/25

    Tabel %. >enis pemeri*saan dan spesimen untu* menentu*an ine*si 0irus rubella

    N,!eni- Peme0i2-((n

      !eni- S7e-imen

    Fe+&-:b(5i Ib&

    % Isolasi irus Se*ret hidung, darah,

    apusan tenggoro*, urin,

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    19/25

    memperlihat*an geala *linis yang sema*in memberat, ma*a harus segera di*era*an

     pemeri*saan imunoasai en?im (3BISA) terhadap serum penderita untu* menetu*an

    adanya IgM spesii*4rubella, yang dapat dipasti*an dengan memeri*sa dengan

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    20/25

    IgM IgG Pen(1-i0(n4 4 Ta* ada perlindungan perlu dipantau lebih lanut

    O P%" Iml Ine*si a*ut dini (Q% minggu)

    O N%" Iml+aru mengalami ine*si

    (%%$ minggu)

    4 O Imun, tida* perlu pemantauan lebih lanut

    . Peme0i2-((n RNA *i0&-

    >enis pemeri*saan yang bisa dila*u*an untu* mengenali R5A 0irus

    rubella antara lainJ(.  Polymerase Chain Reaction (-CR)J -CR merupa*an te*ni* yang paling

    umum diguna*an untu* menemu*an R5A 0irus. i Inggris, -CR diguna*an

    sebagai metode e0aluasi rutin untu* menemu*an 0irus rubella dalam

    spesimen *linis. -enemuan R5A rubella dalam

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    21/25

    Tabel. Maniestasi *linis dari ine*si *ongenital

    ".4.< Pen(+(l(2-(n((n

    (. Me'i2(men+,-(

    Tida* ada pengobatan yang spesii* untu* CRS, pengobatannya hanya bersiat

    suporti.$,#

    4 >i*a tida* teradi *ompli*asi ba*teri, pengobatan adalah simptomatis.

    Adamantanamin hidro*lorida (amantadin) telah dilapor*an ee*ti in 0itro

    dalam menghambat stadium a1al ine*si rubella pada sel yang dibia**an.

    4 paya untu* mengobati ana* yang sedang menderita CRS dengan obat ini

    tida* berhasil. Karena amantadin tida* dianur*an pada 1anita hamil,

     penggunaannya amat terbatas. Intereron dan isoprinosin telah diguna*an

    dengan hasil yang terbatas.

    4 -ada +ayi yang dila*u*an tergantung *epada organ yang ter*enaJ

    9angguan pendengaran diatasi dengan pema*aian alat bantu dengar,

    terapi 1ii*a *eterbela*angan mentalnya sangat berat, mung*in ana* perlu

    dimasu**an *e institusi *husus.

    ".4.$# Pen=eg(h(n

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    22/25

    a*sinasi sea* *e

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    23/25

    dari air *etuban (i*a tida* memili*i antibodi, diberi*an

    imunisasi dan baru boleh hamil ' bulan setelah penyunti*an.

    ".4.$$ P0,gn,-i-

    -rognosis dari rubella  postnatal bai* dengan sembuh sempurna

    sedang*an congenital rubella syndrome  prognosisnya buru* dengan disertai

    *erusa*an organ multiple yang berat.$

    "..$ BAB III

    ".." KESIMPULAN

    "..$.'.! Congenital Rubella Syndrome (CRS) atau  'etal Rubella

    Syndrome merupa*an gabungan beberapa *eabnormalan isi* yang ber*embang

     pada bayi sebagai a*ibat ine*si 0irus rubella maternal yang berlanut dalam

    etus. CRS dapat menga*ibat*an teradinya abortus, bayi lahir mati, prematur 

    dan

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    24/25

    $.'.&

    +erdasar*an *riteria diagnosis *linis dan hasil pemeri*saan

    laboratorium, *asus CRS dapat digolong*an menadi ! *elompo* yaituJ *asus

    di>/)))@?@/@@=eng.pdf  ,  dia*ses

    tanggal $% /ebruari $%&)

    ". Ilyas SH dan Sri, R2. $%$. Anatomi dan isiologi mata, alamJ Ilmu -enya*it

    Mata. >a*arta. +alai -enerbit /KI, hal. %4%$

    http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44110/1/9789241598019_eng.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44110/1/9789241598019_eng.pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44110/1/9789241598019_eng.pdf

  • 8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome

    25/25

    &. Riordan430a -aul. $:. Anatomi dan embriologi mata, alamJ aughan Asbury8talmologi mum. 3d. %:. >a*arta. 39C, hal. #4%;

    9. A?rimaidali?a. $:. itamin A, imunitas, dan *aitannya dengan penya*it ine*si.

    >urnal Kesehatan Masyara*at, hal. ; (http())do+nload.portalgaruda.org)article.php

    DarticleE>>FFG#alE?/>GtitleE:I$&I6H,H, dia*ses tanggal $% /ebruari

    $%&)

    #. Rahayu, I. $%$. Klasii*asi, ungsi, dan metabolisme 0itamin (http())imbang .

     staff.umm.ac.id)files)))9lasifikasi=dan=&etabilisme=#itamin=imbang.pdf ,

    dia*ses tanggal $' /ebruari $%&)

    ;. epartemen Kesehatan. $;. -anduan manaemen suplementasi 0itamin A

    %. H8. $%!.  0erophthalmia and night blindness for the assessment of clinical #itamin deficiency in indi#iduals and populations

    %%. Ilyas SH dan Sri, R2. $%$. eisiensi 0itamin A, D(l(m)  Ilmu -enya*it Mata.

    >a*arta. +alai -enerbit /KI, hal. %!$4!!

    %$. Ilyas, SH.,d**. $#. Sari ilmu penya*it mata. >a*artaJ +alai -enerbitan /KI,

    hal.%, %%#4;, $$4!

    %'. Ari M, K. Triyanti, R. Sa0iitri. $:. Kapita sele*ta *edo*teran. 3disi *e4'. >a*artaJ

    Media Aes. 9uyton, a0id, B. $%". natomy of eyes,(http())+++.researchgate.net)publication) 

    ?>=natomy=of=7yes, dia*ses tanggal $$ /ebruari $%&)

    2.3.13

    http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://imbang/http://imbang/http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://www.researchgate.net/publication/http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://imbang/http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://www.researchgate.net/publication/