teknik penulisan kti suites

67
TEKNIK PENULISAN KTI Prepared by: Asmawatie Rosyidah BIMBINGAN TEKNIS PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU PAI SD SE-JAWA TIMUR G SUITES HOTEL SURABAYA 12-15 Nopember 21015

Upload: dinas-pendidikan-kab-bangkalan

Post on 15-Apr-2017

467 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

TEKNIK PENULISAN KTI

TEKNIK PENULISAN KTI

Prepared by: Asmawatie Rosyidah

BIMBINGAN TEKNIS PENULISAN KARYA ILMIAHBAGI GURU PAI SD SE-JAWA TIMUR G SUITES HOTEL SURABAYA12-15 Nopember 21015

1

Selamat berjumpa kembali

2

11/13/2015Asmawatie Rosyidah3Curriculum VitaeName : Asmawatie Rosyidah, SH.,M.PdTraining Centre Unit: Balai Diklat Keagamaan SurabayaNIP: 19621107 198603 2 001Home Address: Jl.Taman Sengkaling K -40 Villa SengkalingDau Malang- East JavaPhone / HP:0341-462850/ 08123364220Email: rosyidahasmawatie@ yahoo.com

3

EDUCATION BACKGROUND

M.Pd - Magister Pendidikan/Master of Education in English Language Education, Graduate Program of State University of Malang (UM) in 2002 (SCHOLARSHIP FROM DEPAG)S.Pd Sarjana Pendidikan, English Education Department of the Faculty of Education of Language and Letters, IKIP - Teachers Training and Education Instute Budi Utomo, Malang 1995SH Sarjana Hukum, School of Law, Brawijaya University, Malang 1992BA - Bachelor of Art English Language Education at the English Education Department of Education Faculty IAIN State Institute of Islamic Religion, Malang 1985Course: 20 weeks CAMBRIDGE ESOL ICELT (In-service- Certificate in English Language Teaching) Hold at IALF Bali from July to December 2007On process. S3 UIN MMI Malang, mohon doanya

4

EXPERIENCESGuru di Mts Panglims Sudirman 1984-1985 MalangGuru SMP Islam malangGuru MAN MALANG IWaka Humas MAN Malang 1Ketua LITBANG MAN Malang IDosen STIKMA InternasionalDosen IKIP Budi utomoMaster trainer ELTIS -Lapis

ASMAWATIE ROSYIDAHJob:Civil Servant as a Teacher Trainer ( Widyaiswara )Office Address: Balai Diklat Keagamaan Surabaya Ketintang Madya 92 A Surabaya Phone : 0318280116 Fax : 031 8290021 Part time Job: Master trainer of ELTIS ( English Language Training for Islamic School)Kampus IAIN Sunan Ampel SurabayaGedung Lab tarbiyah Lt.3 Jl. A. Yani 117Surabaya 60237Phone : 0318431147 031 843 1084Fax : 031 843

6

SUDAH SIAP UNTUK MEMULAI SESI?

11/13/2015watie As'ad BDK SurabayBagimana IBU Bapak?

7

TELL ME AND I WILL FORGETSHOW ME I WILL REMEMBERINVOLVE ME AND I WILLLEARN

8

Artinya:Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu.(HR.Muslim).

WARM UPSay yes jika benarSay No jika salah10

Mulai.KTI HARUS MERUPAKAN HASIL PENELITIANSkripsi dan tesis bisa diajukan sebagai KTI untuk dinilai dalam PKB PKGKarya ilmiah populer harusdi terbitkan dalam jurnal ilmiahKTI harus APIK, artinya enak dibacaPTK merupakan karya tulis hasil penelitianPenulisan pada jurnal harus menggunakan bahasa yang indah dan mengandung sastra

kompetensiPada akhir sesi diharapkan peserta memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang teknik penulisan KTI dan menyusun KTI sesuai dengan bidang tugasnya

Mengapa sesi ini Penting?

16Add Your TextKarya Tulis Ilmiah: LAPORAN HASIL PENELITIANKTI :TINJAUAN ILMIAHTULISAN ILMIAH POPULER ARTIKEL ILMIAH

16

Karya Tulis Ilmiah Guru Dipublikasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian (misalnya laporan Penelitian Tindakan Kelas), atau Tinjauan/gagasan ilmiah yang ditulis berdasar pada pengalaman dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi guru

Sistematika KTI TDK DipublikasiBagian Awal

Halaman Judul;Lembar Pengesahan;Abstrak;Prakata;Daftar Isi;Daftar Tabel;Daftar Gambar/Grafik.Bagian Batang Tubuh

PendahuluanLatar Belakang;Identifikasi Masalah;Rumusan Masalah;Tujuan Penulisan.Bagian IsiKerangka Teoretik;Temuan dan Pembahasan;Bagian Penutup.

Ingat, ingat Baik dan unikPENYAJIANMATERIBAHASA

Nama penulisSumberStatementKetM.MusfiqonMedia & Sumber PembelkajaranJakarta: Prestasi PustakaRaya, 2012 Ada tiga jenis media dilihat dari tampilannya, yaitu media visual, audio, dan kinestetikPrinsip media adalah relevan, efektif-efisien, dan produktifLokasi buku di Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta

Buatlah Catatan Referensi

untuk menjadi penulis atau menghasilkan karya tulis orang harus memiliki kemauan, motivasi, pengetahuan, dan kemampuan

Adaptasi--ATMAddRemoveChangemodify

KERANGKA ISIBagian awal : halaman judul, lembaran persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran, abstrak

Bagaian isi: 4 bab (pendahuluan, kajian/tinjauan pustaka, pembahasan, dan kesimpulan

Bagian penunjang: daftar pustaka, lampiran data,

31

Tahap-tahap Penyusunan Karya TulisPersiapana. mengumpulkan dan membaca buku- buku untuk memilih dan menentukan topikb. membaca buku-buku untuk memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan topik yang telah terpilihc. mengembangkan kerangka makalah

2. PenulisanKegiatan pengembangan kerangka makalah menjadi sebuah makalah

3. Pemeriksaan (Revisi)Pemeriksaan terhadap isi dan penggunaan kata, kalimat, ejaan, dantanda baca

Pertimbangan dalam memilih topik(a) topik harus bermanfaat(b) menarik dan sesuai dengan minat penulis(c) topik harus dikuasai penulis(d) tersedia sumber-sumber informasi dan bacaan

Contoh

Topik PembelajaranPembatas Teknik Penilaian unjuk kerjaTopik Karangan Pembelajaran Teknik Penilaian Percakapan dan unjuk KerjaJudul Karangan Pembelajaran Teknik Penilaian Percakapan dan unjuk kerja dalam Bimtek Penilaian bagi PAI PAUD/TK

BAB I PENDAHULUANLatar Belakang

Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yangmelatarbelakangi pembuatan makalah atau karya tulis.

Bagian ini mengungkapkan landasanpemikiran pemilihan judul ataupermasalahan yang akan ditulis.

Contoh

Salah satu sebab mengapa sebagian guru kurang memahami bentuk penilaian unjuk kerja adalah karena kebanyakan para guru tidak memilik latar belakang pendidikan formal secara khusus dalam penilaian pendidikan. Sebagian perguruan tinggi atau lembaga penghasil tenaga kependidikan, kajian tentang penilaian pendidikan hanya diperoleh dari satu atau beberapa mata kuliah saja. Hal inilah yang membuat para guru kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang berbagai ragam bentuk penilaian. Faktor lain yang menjadi penyebab adalah masih lekatnya istilah penilaian yang dianut oleh para guru. Istilah penilaian akan menggiring mereka pada penggunaan tes di setiap akhir kegiatan pembelajaran dan cenderung hanya mengukur kemampuan kognitif saja. KTSP yang notebene merupakan bentuk KBK menghendaki penilaian yang juga menyangkut penilaian proses.

Perumusan MasalahBagian ini mengungkapkan pertanyaan yang ingin dijawab atau dibahas melalui karya tulis tersebut.

Contoh

Apakah pembelajaran teknik penilaian unjuk kerjadapat dilaksanakan..Apakah keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran teknik penilaian unjuk kerja

Bagaimanakah cara menerapkan pembelajaran teknik penilaian unjuk kerja

TujuanBagian ini mengungkapkan tujuan yangingin dicapai melalui karya tulistersebut.

Contoh

Mengetahui apakah pembelajaran teknik penilaian unjuk kerja dapat dilaksanakan. . .

Mengetahui keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran teknik penilaian unjuk kerja..

Menemukan cara penerapan pembelajaran teknik penilaian unjuk kerja

ManfaatBagian ini mengungkapkan manfaat yang dapat diperoleh melalui karya tulistersebut.

Contoh

GuruKepala sekolahPelaksana Diklat, agar dijadikan salah satu bahan acuan dalam pelaksanaan diklat guru mata pelajaran.Widyaiswara, sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran mata diklat Penilaian.

BAB II KAJIAN/TINJAUAN PUSTAKA

Kajian/tinjauan pustaka dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang terdapat pada perumusan masalah berdasarkan teori yang ada. Pemecahan masalah secara teoretis adalah mempergunakan teori yang relevan sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji permasalahan agar mendapat jawaban yang akurat.

Dalam kajian teori bukan kumpulan kutipan dari teori yang relevan saja, tetapi kajian yang membangun kerangka pemikiran pemecahan masalah.

Contoh

Lembaga Diklat, Desain Program dan Krikulum Silabus DiklatKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Self-assessmentPortofolioPendidikan Orang Dewasa

Bab III Pembahasan Masalah

Berisi uraian yang bertujuan menjawab semua rumusan masalah secara berurutanDidukung data berasal dari satuan pendidikannyaKejelasan ide atau gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya pemecahan masalah di satuan pendidikannya

Bab IV Kesimpulan

Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian pembahasan. Berdasarkan uaraian tesebut dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk numerical.

Penulisan Angka Halaman Karya TulisHalaman-halaman pendahuluan yang mencakup (a) halaman judul, (b) halaman persetujuan, (c) halaman motto, (d) halaman persembahan, (e) halaman kata pengantar, (f) halaman daftar isi, dan (g) halaman daftar tabel penulisan penulisan angka, menggunakan angka Romawi kecil. Misalnya, i, ii, iii, iv, v, vi, vii, dan seterusnya.

Penulisan halaman isi, yang mencakup Bab I sampai Daftar Pustaka menggunakan angka Arab, yaitu 1,2,3,4,5 dan seterusnya. Letak angka halaman ini semuanya di kanan atas, kecuali pada halaman bab.

DAFTAR PUSTAKADaftar Pustaka daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan makalah.Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan daftar pustaka, meliputi: (a) nama pengarang, (b) tahun penerbitan, (c) judul dan subjudul (jika ada), (d) tempat penerbitan, (e) nama penerbit.

Contoh

. . 1981. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Cetakan ke-9. Bandung: Pustaka Prima.Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru.Badudu, J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru. Seri 1, 2, 3. Bandung: Pustaka Prima.Moeliono, Anton M., dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.Wijaya, Marlina dan Euis Honiatri. 1997. Intisari Tata Bahasa Indonesia untuk SLTP. Bandung: Pustaka Setia.

Terima Kasih

Sekian, terima kasih.Wassalamualaikum Wr. Wb.

Langkah pembuatan OutlinePenyakit yang menghantui penulis pemula (sering juga: yang telah berpengalaman) adalah memulai sebuah tulisanKebingungan itu biasanya meliputi pertanyaan: apa yang harus pertama dituliskan, serta bagaimana pengalimatan dan pengalineaannyaKebingunan pertama disebabkan oleh adanya sejumlah gagasan yang berebut untuk lebih dahulu dituliskan;apa yang mesti dituliskan di awal penulisanAtau sebaliknya, kebingugnan karena takada gagasan yang akan diungkapkan; belum punya topik atau judul penelitianKebingungan kedua menyangkut aspek bahasa, bahasa tulis-menulisBagi mahasiswa/pelajar yang sedang belajar menulis, ketepatan unsur bahasa tampaknya lebih ditekankanTetapi, bagi para penulis sungguhan (mahasiswa S2/S3 masuk kelompok ini), aspek isi karangan lebih ditekankanHal itu tidak berarti masalah bahasa diabaikan, tetapi semestinya itu sudah baik (kalau belum baik, yakebangeten)

Langkah lanjutan Cara pembuatan outline sebagai berikutTuliskan judul (sementara) penelitian yang akan dilakukanTuliskan semua topik/subtopik/ide yang terkait dengan judul (tema) karanganBiarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidak usah terburu mengurutkannya secara logis-kronologisSetelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermati satu per satu berdasarkan cakupan dan urutanCakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub-subtopik yang menjadi bawahannya yang memang berkaitan secara logikaAtau, satu subjudul dengan subjudul-judul yang mendukungnyaUrutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutan yang menunjukkan alur pemikiran yang logis-kronologisUrutan subjudul langsung mendukung judul,dan sub-subjudul mendukung langsung subjudul

Langkah lanjutan Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis-kronologis selesai, cermati sekali lagi: Mungkin ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindah letaknya ke bagian yang yang lebih sesuaiJika sudah, selesailah pembuatan outline karangan itu dan dilanjutkan membuat karangan secara utuhTetapi, itu tetap bersifat sementara karena dalam proses penulisan selalu saja terjadi perubahan: pengurangan, pemindahan, atau penambahan sub-subjudul atau ide-ide baru yang muncul kemudianPengembangan outline menjadi karangan yang utuh dapat dimulai dari subjudul mana saja tergantung kesiapan referensiTetapi, alur logika yang runtut harus tetap diusahakan pada akhir penulisanTiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukung tema karangan

Pembenahan Aspek BentukUnsur BahasaBahasa apa pun yang dipakai dalam karya ilmiah (Indonesia, Inggris) harus benar secara kaidah dan tepat kosakataKetepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat yang harus terpenuhiKriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah, artinya bukan karya fiksi, pertama-tama adalah ketundukan pada kaidah, benar secara kaidahBahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan kualitas berpikir; bahasa cermin logikaBahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika penulisJika penulisan telah selesai, sebaiknya sekali lagi dibaca, siapa tahu masih butuh pembenahan bahasa di sana-siniCatatan: banyak penelitian dosen, tesis, disertasi, atau artikel yang harus direvisi semata-mata faktor bahasa; kualitas artikel juga dilihat dari kualitas bahasanya

Cara MerujukPenulisan karya ilmiah lazimnya menyertakan banyak rujukan: dari jurnal atau teks-teks yang lain(Teks tidak lain adalah kumpulan rujukan yang padu, yang direkatkan oleh tanggapan dan sikap kritis penulis)Teks yang dirujuk harus benar-benar dibaca (tidak sekadar untuk gagah-gagahan)Cara merujuk harus tepat dan konsisten sesuai dengan aturan yang telah ditentukan (misalnya PPs UNY mempunyai pedoman itu)Rujukan yang lazim: nama akhir pengarang, tahun, dan halamanContoh: Edward (2008:75); (Edward, 2008:75)

Catatan: banyak karya ilmiah yang tidak tepat dan tidak konsisten cara merujuk, dan itu jelas mengganggu

Penulisan Daftar PustakaPenulisan penelitian ilmiah sekaliber tesis/disertasi harus menyertakan daftar pustaka terhadap bacaan apa saja yang diacunyaSemua yang dirujuk harus ada dalam daftar pustaka, dan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujuk (tidak sekadar untuk gagah-gagahan)Penulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada PT yang bersangkutanContoh yang lazim dipakai:Edward, Patricia A. 2008. Childrens Literary Development, Boston: Pearson.Catatan: sering dijumpai penulis yang tidak teliti tidak mencantumkan semua pengarang yang dirujuk, atau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanya

EjaanBahasa apa pun yang dipakai dalam artikel (Indonesia, Inggris) harus benar ejaannyaEjaan menunjukkan kerapian, kedisiplinan, dan apresiasi terhadap aturan bahasaEjaan meliputi semua aturan cara menulis dalam suatu bahasaGagasan baik dan bahasa benar, tetapi jika ejaan kacau, itu tetap saja mengganggu

Catatan: sering dijumpai penulisan tesis, disertasi, atau artikel dalam BI yang ejaannya kacau, tetapi penulisnya tidak merasa bersalah

Format dan Sistematika PenulisanSemua karya tulis untuk tujuan apa pun, baik berwujud skripsi, tesis, disertasi, maupun penelitian para dosen, atau juga jurnal/majalah ilmiah, mempunyai format dan ketentuan yang harus diikuti oleh (calon) penulisSistematika penulisan tesis/disertasi mungkin saja berbeda antara satu PT dan PT yang lainHal itu merupakan sesuatu yang wajar dan tidak perlu dipersoalkanKita hanya perlu menyesuaikan diri dengan tuntutan aturan yang telah ditentukan di mana kita berada

Catatan PenutupKegiatan meneliti dan menulis itu sebenarnya mudah dilakukan jika kita mau melakukannya

(Banyak guru DAN DOSEN yang mandeg tidak bisa naik pangkat semata-mata karena terkendala tidak mempunyai karya tulis)Jadi, mengapa kita tidak mau dan mampu memotivasi diri kita sendiri untuk menulis dan menulisMulai sekarang juga diputuskan untuk segera menulis, topik apa pun yang ditulisITU DIMULAI DENGAN SEGERA MENEMUKAN JUDUL PENELITIAN, BUAT PROPOSAL, SEGERA MULAI BEKERJA SEKARANG JUGA

Penulis pemula seringkali merasa kesulitan untuk menemukan masalah yang akan ditulis. Para penulis pemula terbelenggu dalam proses penemuan ide yang bisa dijadikan judul, sub judul, uraian masalah, serta hal lain terkait dengan apa yang akan ditulis. Pertanyaan yang muncul adalah; Mau menulis apa ?, dimulai dari mana?, bagaimana cara menyusun outline hingga bagaimana menyusun kalimat?, bagaimana menganalisis persoalan?, serta bagaimana membuat sistematika tulisan yang baik ?. Deretan pertanyaan ini selalu menghantui benak dan Pikiran penulis.

REFLEKSI

Saat mulai menulis, bahkan penulis sudah berada di depan monitor komputer, kalimat-kalimat untuk tulisan tidak kunjung tersusun. Kalaupun ada beberapa kata yang telah tetersusun dalam sebuah kalimat, penulis pemula selalu melihat berapa kata dan berapa halaman yang sudah tertulis, karena kehabisan ide baru. Menthok !. Inilah pilihan kata yang sering diucapkan oleh seseorang yang sedang belajar menulis saat otak terasa buntu dan seakan tidak ada ide lagi. Lanjutan,

Sebenarnya, hal ini lumrah dan merupakan kondisi biasa. Kebingunan dan kegelisahan akademik inilah yang akan menjadi kekuatan jika dikelola dengan baik, yaitu dengan manajemen diri. Bahkan, hal ini merupakan modal dasar yang harus dimiliki setiap penulis pemula. Setiap penulis memang harus berangkat dari doubt (keraguan). Dengan keraguan ini naluri manusia pasti ingin mengetahui sesuatu.What next,

TERIMA KASIHSelamat MenulisSemoga Menjadi Penulis yang Andal