study analisis terhadap pelaksanaan zakat hasil pertanian...

84
i STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN DI DS. PANGKALAN KEC. KARANGRAYUNG, KAB. GROBOGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Syari'ah Jurusan Mu'amalah Oleh: ANNIK PUJIATUN 2103203 FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: duongbao

Post on 22-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

i

STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT

HASIL PERTANIAN DI DS. PANGKALAN

KEC. KARANGRAYUNG, KAB. GROBOGAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Syari'ah Jurusan Mu'amalah

Oleh:

ANNIK PUJIATUN 2103203

FAKULTAS SYARI'AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

ii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

WALISONGO FAKULTAS SYARI'AH

PENGESAHAN

Nama : Annik Pujiatun NIM : 2103203

Judul : STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT

HASIL BUMI PERTANIAN DI DESA PANGKALAN

KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN

GROBOGAN

Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat

cumlaude / baik / cukup, pada tanggal : 31 Januari 2008

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (SI)

tahun akademik 2008/2009.

Semarang, 1 Februari 2008

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

H. Abdul Ghofur, M.Ag Rustam DKAH, M. Ag NIP. 150 279 723 NIP. 150 289 260

Penguji I Penguji II

Dra. Hj.Siti Mujibatun, M.Ag Dra. Hj. Ma,rifatul Fadhilah, M. Ed. NIP. 150 231 628 NIP. 150 240 104

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sahidin, M. Si Rustam DKAH, M. Ag NIP. 150 263 235 NIP. 150 289 260

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Km. 2 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang

Page 3: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

iii

Drs. Sahidin, M. Si. Jl. Merdeka Utara 1/ B. 9 Ngalian Semarang Drs. Rustam DKAH, M. Ag Jl. Jati Sari Permai Blok A 9 No.7 Mijen Semarang

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks.

Kepada Yth.

Hal : Naskah Skripsi Dekan Fak. Syari'ah

A.n. Sdri. Annik Pujiatun IAIN Walisongo Semarang

Di Semarang

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama

ini saya kirim naskah skripsi saudari :

Nama : Annik Pujiatun

Nomor Induk : 2103203

Jurusan : Mu’amalah

Judul : “STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN

ZAKAT HASIL PERTANIAN DI DS.

PANGKALAN, KEC. KARANGRAYUNG, KAB.

GROBOGAN”.

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera

dimunaqasyahkan.

Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sahidin, M. Si. Drs. Rustam DKAH, M, Ag NIP. 150 263 235 NIP. 150 289 260

Page 4: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

iv

MOTTO

☺⌧

)٢٦١ :البقراة(

Artinya : Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah

seperti biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada

seratus biji.*

* Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya : Duta Ilmu, 2005, hlm.

55

Page 5: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

v

PERSEMBAHAN

Ayah bunda tercinta, kasih sayangmu, perhatianmu, jerih payahmu dan

ketulusanmu hanya mampu kubalas dengan sebuah karya yang tak berharga

dan akhirnya sebagai kata terucap : “Terima kasih buat kalian atas semua

yang telah diberikan dengan tulus.”

Adikku, Lilik dan F3, kenakalanmu, kelucuanmu, canda tawamu, tangismu,

yang telah mengisi dimensi ruang dan waktuku.

Om Bikis yang selalu memotivasi dan memberi semangat tanpa bosan dan

henti.

Teman-temanku yang ada di IAIN Walisongo yang selalu kurepotkan.

Buat Mas X-O, kamu adalah inspirasiku, cahaya terangmu telah memberi

warna indah dalam hidupku.

Page 6: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,

penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak

berisi materi yang telah pernah ditulis oleh

orang lain atau diterbitkan. Demikian juga

skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran

orang lain, kecuali informasi yang terdapat

dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 16 Januari

2008

Diklarator

ANNIK PUJIATUN NIM. 032311203

Page 7: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

vii

ABSTRAK

Zakat adalah sesuatu yang diberikan orang sebagai hak Allah kepada yang berhak menerima antara lain para fakir miskin, menurut ketentuan-ketentuan agama Islam. Akan tetapi dalam kenyataan hidup bermasyarakat terjadi ketidaksesuaian antara teori dan praktek, terutama masyarakat di desa pangkalan kecamatan karangrayung kabupaten Grobogan mensosialisasikan kewajiban zakat hasil pertanian tidak berdasarkan ketentuan hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan zakat hasil pertanian yang ada di Kelurahan Pangkalan dan bagaimana faktor-faktor yang menjadi kendala masyarakat dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yang dilaksanakan di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Metode pengumpulan data melalui observasi wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu observasi wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini, informasi yang telah dikumpulkan dipilah-pilah dan kemudian dikelompok-kelompokan sesuai dengan rincian masalahnya masing-masing. Kemudian informasi tersebut dihubung-hubungkan dan dibanding-bandingkan antara yang satu dengan yang lain dengan mempergunakan proses berfikir rasional, analitik, kritik dan logis, untuk dicari pelaksanaan dan perbedaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pelaksanaan zakat hasil pertanian di Kelurahan Pangkalan menggunakan sistem kebiasaan, muzaki tidak memakai ketentuan dasar hukum Islam. Sedangkan kesadaran masyarakat dalam mengeluarkan zakat dengan sukarela itu dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu dari dalam muzaki sendiri ataupun dari pihak lain.

Page 8: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah senantiasa kami ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur

kehadirat Allah SWT atas karunia yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Teriring shalawat dan salam senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalahnya untuk seluruh

umat manusia.

Dengan melewati berbagai cobaan dan rintangan Alhamdulillah penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana ini. Awalnya penulis merasa

pesimis untuk bisa menuangkan dan menganalisa skripsi, namun berkat arahan

dan bimbingan Bapak Drs. Sahidin, M.Si, dan Bapak Drs. Rustam DKAH, M.Ag,

akhirnya penulis mempunyai semangat dan kekuatan untuk menyelesaikan

tantangan yang dirasa sangat berat. Meskipun penulisan ini membutuhkan

konsentrasi kerja yang serius dan melelahkan, tetapi terasa menyenangkan.

Meski telah berusaha semaksimal mungkin, skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa bantuan yang terhormat :

1. Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Bapak Drs. Sahidin, M.Si, selaku Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya hanya semata-mata untuk membimbing dan mengarahkan penulis

dalam menyusun skripsi ini hingga selesai.

3. Bapak Drs. Rustam DKAH, M.Ag., selaku wali stuy sekaligus pembimbing

yang selalu memberikan motivasi belajar bagi penulis.

4. Dosen dan Civitas Akademika dilingkungan Fakultas Syari’ah.

5. Semua masyarakat Kelurahan Pangkalan yang ikut terlibat dan telah

merelakan waktunya untuk membantu memberi informasi mengenai

permasalahan yang penulis bahas.

Page 9: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

ix

6. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas cinta, kasih sayang serta pengorbanan

yang engkau berikan dalam setiap detiknya hingga saat ini.

7. Adik-adikku yang selalu menghiasai hari-hari dan memberikan semangat bagi

penulis.

8. Saudara-saudaraku termasuk om yang selalu memberi motivasi, bimbingan

dan arahan dengan tanpa jenuh, perjuangan dan kebaikan kalian tidak akan

penulis lupakan sepanjang umurku.

9. Teman-temanku semua, terima kasih atas bantuan dan saran-saran kalian yang

sangat berarti bagi penulis.

10. Seseorang yang telah memberi motivasi dan semangat demi kelancaran dalam

penulisan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan

dari mereka semua mustahil skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Tiada

yang bisa penulis balas kecuali dengan seuntai do’a. Semoga amal baik mereka

dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin.

Semarang, 16 Januari 2008

Penulis,

ANNIK PUJIATUN

Page 10: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAM PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI................................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK....................................................................................... v

HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Telaah Pustaka ........................................................................... 8

E. Metode ...................................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 14

BAB II TINJAUAN UMUM ZAKAT HASIL PERTANIAN

DALAM PERSPEKTIF FIQH

A. Pengertian Zakat......................................................................... 16

B. Dasar Hukum Zakat ................................................................... 19

C. Syarat dan Rukun Zakat ............................................................. 24

D. Produksi Hasil Pertanian yang Wajib di Zakati ......................... 26

E. Nisab Zakat Hasil Pertanian....................................................... 29

F. Besar Zakat Hasil Pertanian ....................................................... 30

Page 11: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

xi

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN DI

MASYARAKAT DESA PANGKALAN KECAMATAN

KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN

A. Sekilas tentang Lokasi Penelitian .............................................. 32

1. Kondisi Geografis Kelurahan Pangkalan ............................. 32

2. Kondisi Ekonomi & Sosial Keagamaan Kelurahan

Pangkalan ............................................................................. 37

B. Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian ............................................ 39

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat

Kesadaran Masyarakat dalam Mengeluarkan Zakat Hasil

Pertanian..................................................................................... 43

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT

HASIL PERTANIAN DI DESA PANGKALAN KECAMATAN

KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN

A. Praktek Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian ............................... 48

B. Faktor-faktor yang Menjadi Kendala Masyarakat

dalam Mengeluarkan Zakat Hasil Pertanian .............................. 53

BAB V PENUTU

A. Kesimpulan ................................................................................ 62

B. Saran-saran................................................................................. 63

C. Penutup....................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat adalah kewajiban spiritual bagi seorang muslim yang memiliki

makna yang sangat fundamental, selain berkaitan erat dengan aspek

ketuhanan, ia juga terkait dengan aspek keadilan. Dalam Al Qur’an banyak

ayat-ayat yang menyebut masalah zakat, termasuk di antaranya 26 ayat yang

menyandingkan kewajiban zakat dengan kewajiban sholat secara bersamaan.1

Antara lain :

)٤٣:البقرة ((وأقيموا الصلاة وآتوا الزآاة وارآعوا مع الراآعين Artinya : “Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah

beserta orang yang rukuk.”2 (QS. Al-Baqarah: 43).

Bahkan Rasulullah juga menempatkan zakat sebagai salah satu pilar

utama dalam menegakkan agama Islam.3

شهادة أن ال اله إال اهللا وأن محمدا رسول , بني اإلسالم على خمسرواه . (اهللا وإقام الصالة وإيتاء الزآاة وحج البيت وصوم رمضان

4٤)ري ومسلمالبخاArtinya : “Islam didirikan di atas lima dasar; Bersaksi bahwasannya tidak

ada Tuhan Selain Allah, dan Muhammad itu utusan Allah, Mendirikan sholat, Menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan Berpuasa Ramadhan. (HR. Al-Bukhari, Muslim).

1 Nuruddin Ali, Zakat sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, Edisi. 1, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 1. Lihat juga Fuad’Abd Al-Baqy, Al Mu’jam al-Mufahras li Alfa Al-Qur’an Al-Karim, Beirut : Dara I – Fikr, 1407 H / 1987 M, hlm. 331 – 332.

2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya : Duta Ilmu, 2005, hlm. 8.

3 Nuriddin Ali, Op., Cit. 4 Imam Abi Husain Muslim bin Hijaj, Jami’ Sahih, Juz I, Beirut, Lebanon : Dar Al-Fikr,

tth, hlm. 34

Page 13: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

2

Sedangkan dari aspek keadilan, perintah zakat dapat dipahami sebagai

salah satu kesatuan sistem yang tidak dapat terpisahkan dalam pencapaian

kesejahteraan sosial-ekonomi dan kemasyarakatan. Zakat diharapkan dapat

meminimalisir kesenjangan pendapat antara orang kaya dan miskin. Karena

salah satu tujuan berzakat adalah untuk menghapus kemiskinan.5

Zakat merupakan bagian dari pendapatan masyarakat yang

berkecukupan yang menjadi hak dan karena itu harus diberikan kepada yang

berhak, yakni untuk memberantas kemiskinan dan penindasan. Dalam rukun

zakat terdapat ketentuan bahwa zakat tidak boleh diberikan kepada mereka

yang wajib zakat dan hukumnya haram, kecuali mereka yang sesuai dalam

kriteria delapan asnaf.6

Dalam Al-Quran kata infak, shadaqah dan hak walaupun mempunyai

kata yang berbeda tetapi sering disebut dengan kata yang sama, yaitu zakat,

karena mempunyai esensi yang sama. Bahkan zakat harus dibagikan kepada

delapan asnaf, sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam surat At-Taubah

ayat 60, tidak memakai istilah zakat melainkan sadaqah :

إنما الصدقات للفقراء والمساآين والعاملين عليها والمؤلفة قلوبهم وفي الرقاب والغارمين وفي سبيل الله وابن السبيل فريضة من الله

)٦٠:التوبة (والله عليم حكيمArtinya : “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang

miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang

5 Nuruddin Ali, Loc., Cit. 6 Dawam Raharjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, cet.1, 1999, hlm. 446.

Page 14: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

3

dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah : 60).7

Ajaran Islam tentang zakat adalah perintah Allah SWT yang

diwahyukan kepada RasulNya Muhammad SAW yang berkaitan dengan

kenyataan sosial ekonomi umat dan berlaku sepanjang masa. Sehingga zakat

ibarat benteng yang melindungi harta dari penyakit dengki dan iri hati, serta

zakat ibarat pupuk yang dapat menyuburkan harta untuk berkembang dan

tumbuh.8

Zakat merupakan ibadah dan kewajiban sosial bagi para aqhniya’

(hartawan) setelah kekayaannya memenuhi batas minimal atau nisab dan

rentang waktu setahun (haul). Tujuannya untuk mewujudkan pemerataan

keadilan dalam ekonomi.9 Dalam fiqh juga telah ditetapkan secara jelas

mengenai ketentuan-ketentuan tentang jenis-jenis harta zakat, nisab, haul,

cara kerja amil, baitul mal, mustahiq dan lain-lain.10 Sehingga zakat

merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial bagi mereka yang

memiliki harta yang melebihi tingkat tertentu (nisab).11

Zakat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: zakat fitrah dan zakat mal

(harta kekayaan). Zakat fitrah disebut juga dengan zakat jiwa, yaitu kewajiban

zakat bagi setiap individu baik untuk orang yang sudah dewasa maupun orang

yang belum dewasa, dan dibarengi dengan ibadah puasa. Sedangkan zakat mal

7 Departemen Agama RI, Loc. Cit., hlm. 264. 8 Ali Hasan, Masail fiqhiyah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Ce. 4, 2003, hlm. 2. 9 Ahmad Rafiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1, 2004, hlm. 259. 10 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Terjemahan : Salma Harun, Didin Hafidhuddin,

Hasanuddin, Bandung : Mizan, Cet ke-4, 1993, hlm. 88. 11 Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institut Bankir Indonesia, Bank Syari’ah :

Konsep, Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta : Jambatan, 2001, hlm. 18.

Page 15: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

4

adalah zakat kekayaan artinya zakat yang dikeluarkan dari kekayaan atau

sumber kekayaan itu sendiri, baik itu berasal dari pendapatan, profesi, usaha

ataupun investasi.12

Tidak semua zakat itu wajib dikeluarkan dari harta berapa pun

jumlahnya kecuali bila pemilikannya telah genap satu tahun penuh. Hal itu

ditunjukkan oleh sabda Nabi SAW :

13١٣)رواه أبو دود. (ليس في مال زآاة حتى يحول عليه الحولArtinya: Tidak ada kewajiban zakat mal, sehingga ia telah genap satu tahun.

(HR Abu Daud : 1573).

Dan Firman Allah dalam Al Qur’an surat Al-An’am sebagai berikut :

﴾١٤١ : األنعام ﴿...آلوا من ثمره إذا أثمر وآتوا حقه يوم حصاده...Artinya : “Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya

(zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. (QS. Al-An’am : 141)14

Dari keterangan ayat tersebut, jelas bahwa apapun hasil pertanian, baik

tanaman keras maupun tanaman lunak (muda) seperti sayur-sayuran,

singkong, jagung, padi, dan sebagainya wajib dikeluarkan zakatnya yang

sudah sampai nisabnya pada waktu panen.15

Kemudian lebih khusus mengenai hasil bumi dinyatakan dalam

Al-Qur'an sebagaimana Firman Allah:

12 Musyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, Cet. Ke-1, Bandung : PT. Remaja Rosda

Karya, 2003, hlm. 78-80. 13 Abu Daud Sulaiman bin As’ad Al-Sajastani, Sunan Abi Daud, Beirut : Dar Al-Fikr,

tth. Hlm. 353 14 Departemen Agama RI, Loc. Cit., hlm. 197. 15 Ali Hasan, Loc. Cit., hlm. 6 - 7.

Page 16: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

5

يا أيها الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما آسبتم ومما أخرجنا لكم من ﴾٢٦٧ :البقرةالأرض ﴿

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman !, Nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk mu...” (Q.S. Al-Baqarah: 267)16

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang ketiga, tetapi hanya sebagian

kecil orang yang mau membayar zakat mal sedangkan kesadaran umat Islam

dalam mengeluarkan zakat fitrah terlihat cukup tinggi.17 Tetapi tidak berarti

bahwa semua orang tidak melaksanakan kewajiban zakat hasil bumi pertanian,

karena mengeluarkan zakat merupakan tanda bersyukur kepada Allah.18

Selama ini banyak dijumpai undang-undang zakat yang telah

dirumuskan namun pelaksanaannya kurang sesuai dengan perkembangan

zaman, baik ditinjau dari segi barang yang dikenakan zakat maupun bentuk

pengumpulan serta pendayagunaannya. Mereka sependapat bahwa yang tidak

sesuai itu bukanlah esensi zakat itu sendiri, akan tetapi bentuk

pelaksanaannya.19

Di lingkungan masyarakat mempunyai banyak permasalahan yang

timbul dan terjadi, ketidaksesuaian antara teori dan praktek memberikan

dampak terhadap akibat hukum yang ditimbulkan baik secara individu

maupun kelompok, terutama pada pemahaman mereka terhadap nilai-nilai

16 Departemen Agama RI, Loc. Cit., 56. 17 M. Syukuri Ghozhali, Pedoman Zakat Sembilan Seri, tth, hlm. 253. 18 Ali Hasan, Loc. Cit., hlm 4. 19 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist, Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2002, hlm. V.

Page 17: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

6

prinsip seperti religiusitas dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang terus

berkembang cepat sebagai suatu nilai yang dinamakan sebagai nilai kemodernan

(modernitas).20

Dalam kenyataan hidup bermasyarakat, khususnya di Desa Pangkalan

Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan dari dahulu sampai sekarang

masih dirasa belum ada kesadaran penuh dalam membayar zakat pertanian.

Masyarakat tidak melaksanakan kewajiban zakat hasil pertanian. Dalam satu

tahun di Desa Pangkalan terjadi tiga kali panen yaitu dua kali panen padi dan satu

kali panen kacang hijau. Hal ini tentunya masyarakat berkewajiban mengeluarkan

zakat hasil bumi pertanian yang telah mencapai nisab. Akan tetapi ada sebagian

kecil masyarakat yang mau mengeluarkan zakat pertanian dengan cara

membagikan sendiri. Sebagai contoh, seseorang menyerahkan zakatnya kepada

orang lain dengan sukarela, ada yang berupa hasil pertanian tersebut secara

langsung dan ada juga yang dinilai dengan uang.21

Dari penjelasan yang telah penulis paparkan di atas, penulis tertarik untuk

mengkaji bagaimana tingkat kesadaran masyarakat tersebut dalam melaksanakan

kewajiban zakat terhadap hasil bumi terutama pada harta hasil pertanian dengan

judul : “Studi Analisis terhadap Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian di Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan”.

20 http:/www.freelists.org/archives/list.indonesia/02-2005. 21 Hasil wawancara dengan Ibu Sumiati salah satu kepala dusun di Desa Pangkalan

kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan, tgl. 18 April 2007, jam 19.30 WIB.

Page 18: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

7

B. Perumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang tersebut di atas, maka penulis

terdorong untuk mengadakan penelitian tentang kesadaran masyarakat Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dalam membayar

zakat hasil pertanian. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pelaksanaan zakat hasil pertanian yang dijalankan oleh

masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan ?

2. Apa faktor-faktor kendala yang mempengaruhi kesadaran masyarakat

dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana praktek pelaksanaan zakat hasil pertanian

di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang mempengaruhi masyarakat

di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan mau

mengeluarkan kewajiban zakat hasil pertanian.

Page 19: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

8

D. Telaah Pustaka

Dalam membahas masalah tentang zakat ini penulis melakukan

penelaahan terhadap berbagai karya sarjana muslim untuk mengetahui lebih

dalam mengenai persoalan yang penulis kaji. Kajian tentang kesadaran dan

tanggung jawab umat Islam dalam meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk menghapus kemiskinan, masih

menjadi pembahasan yang hangat. Mengingat kesadaran akan makna zakat

masih tipis, sedangkan modal dan kekayaan hanya bertumpuk di lingkungan

orang-orang kaya saja. Tetapi kemiskinan yang melanda umat Islam disekitar

kita masih begitu banyak.

Berikut ini penulis berusaha menyampaikan pendapat sarjana muslim

yang membahas tentang zakat dan permasalahannya.

Yusuf Qardhawi dalam “konsep hukum Islam dalam mengentaskan

kemiskinan”. Mengisyaratkan tentang kelebihan-kelebihan zakat jika dikelola

dengan manajemen yang profesional untuk mengurangi angka kemiskinan.

Sedangkan dalam skripsi ini penulis mengkaji tentang kendala-kendala zakat

yang dilaksanakan oleh orang yang mampu membayar zakat.

Buku yang berjudul “Akuntansi Zakat Kontemporer” karya Mursyidi,

menjelaskan mengenai obyek dan tarif zakat atas uang, kekayaan dagang,

investasi aktiva tetap, hasil produksi, pencarian profesi, saham dan obligasi.

Di dalam buku ini disebutkan bahwa hasil produksi barang yang diperoleh

melalui proses pengolahan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :

Page 20: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

9

a. Hasil produksi manufaktur yaitu barang yang dihasilkan melalui proses

pabrikasi, misalnya: pakaian, makanan, minuman dan sebagainya.

b. Hasil produksi melalui proses alamiah sebagai pabriknya misalnya : susu,

madu, telur, bulu domba dan lain sebagainya.

c. Hasil produksi yang bahan bakunya adalah produk peternakan, pertanian,

perkebunan, kehutanan dan pertambangan.

Sedangkan dalam skripsi ini penulis hanya mengkaji tentang hasil

produksi yang bahan bakunya dari produk pertanian.

Dalam buku yang berjudul “Hukum Zakat” karya Ahmad Azhar

Bashir, membahas tentang zakat yang hukumnya adalah wajib bagi orang

yang mampu, sebelum Islam diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,

zakat telah dikenal oleh bangsa-bangsa di timur kuno, di Asia khususnya di

kalangan umat beragama. Hal ini terjadi karena adanya pandangan hidup di

kalangan bangsa timur, bahwa memiliki kekayaan duniawi akan menghalangi

orang takut untuk memperoleh kebahagiaan surga, maka kemudian muncul

kewajiban zakat bagi orang-orang yang mempunyai harta cukup.

Sementara itu, sepengetahuan penulis skripsi yang berjudul

“pendayagunaan zakat di desa Bandungan Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang” yang disusun Rabi’atul Aadawiyah yang menjelaskan mengenai

pendayagunaan zakat baik dari zakat mal maupun zakat fitrah di Desa

Bandungan. Adapun skripsi yang berjudul "Analisis Terhadap Penghitungan

Nishab Zakat Penghasilan (Studi Analisis Ibadah Pelaksana Urusan Zakat

Muhammadiyah (Bapelurzam) PDM Kendal)" yang disusun oleh Ahmad

Page 21: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

10

Mustahal. Di dalamnya membahas mengenai penentuan batasan nishab zakat

penghasilan yang ditetapkan di BAPELURZAM dan ditinjau dari sisi hukum

Islam. Adalagi skripsi yang dibuat oleh Istiqomah (2101016) yang berjudul

“Studi analisis pendapat Yusuf Qardhawi tentang kadar zakat hasil tambang”.

Kadar zakat hasil tambang menurut Yusuf Qardhawi adalah 5 % atau 10 %

yang dikatakan sebagai zakat hasil (pendapatan), perbedaan antara 5 % atau

10 % adalah menggambarkan jerih payah dalam proses mendapatkan.

Karya-karya yang telah penulis paparkan di atas berbeda dengan

skripsi yang penulis kaji, yang berjudul “Studi analisis terhadap pelaksanaan

zakat hasil pertanian di desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan”. Dalam skripsi ini penulis mengkaji bagaimana sistem

pelaksanaan zakat hasil pertanian yang dijalankan oleh masyarakat di Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dan apa faktor-

faktor kendala yang mempengaruhi kesadaran masyarakat di desa tersebut

mau mengeluarkan zakat.

E. Metode

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu

penelitian yang obyeknya mengenai gejala-gejala atau peristiwa yang

terjadi pada masyarakat dan dipadukan dengan kepustakaan. Penulis

dalam hal ini menggunakan penelitian deskriptif, yaitu hanya sekedar

untuk melukiskan atau menggambarkan sejumlah variabel yang berkenaan

dengan masalah yang diteliti, unit yang ditelaahnya individu dengan

Page 22: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

11

menggunakan pendekatan studi kasus. Dalam hal ini mengenai

pelaksanaan zakat hasil pertanian di desa Pangkalan Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi :

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat di Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dengan

mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung

pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.22

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung

diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya.23 Dalam hal ini data

sekunder diperoleh dari sumber lain yang digunakan sebagai

penunjang bagi data primer, di antaranya dari buku-buku literatur dan

media lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas

dalam skripsi ini. Data ini juga digunakan sebagai pelengkap data

primer.24

22 Syaifudin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cet.1, ed.I., 1998,

hlm. 91. 23 Ibid. 24 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-12,

Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hlm. 236

Page 23: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

12

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data ini, penulis akan menggunakan

metode pengumpulan data yang lazim digunakan dalam penelitian sosial,

yaitu :

a. Observasi

Adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.25 Di dalam observasi ini penulis menggunakan jenis tehnik

observasi non partisipant. Yang dimaksud observasi non partisipant

ialah apabila observasi (orang yang melakukan observasi) tidak ikut

ambil bagian atau berada di luar keadaan obyek yang diobservasi

(disebut observees).26

b. Wawancara

Adalah suatu percakapan dan tanya jawab lisan antara

pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden), baik

dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan

diarahkan kepada suatu masalah tertentu.27 Dengan tujuan untuk

memperoleh informasi faktual, untuk menaksir dan menilai

kepribadian individu.28

25 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. Bumi Aksara,

Cet. 5, 2003, hlm. 70. 26 Ibid, hlm. 72. 27 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung: Mandar Maju,

1990, hlm. 187. 28 Ibid.

Page 24: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

13

Dalam hal ini yang menjadi responden adalah masyarakat

yang berada di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan. Wawancara dilakukan dengan terbuka, artinya penelitian

hanya menyediakan daftar pertanyaan secara garis besar dan para

pesponden diberikan keleluasaan dalam memberikan jawaban.

c. Dokumentasi

Adalah mencari data mengenai hal-hal yang ada hubungannya

dengan masalah yang hendak penulis kaji, yang berupa laporan, buku

harian, surat pribadi, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan

sosial dan dokumen lainnya.29

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan

analisis data deskriptif analisis yang penulis gunakan untuk memberikan

deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data variabel yang

diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti.30

Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber yaitu wawancara dan dokumentasi. Kemudian

mengadakan reduksi data yaitu data-data yang diperoleh di lapangan

dirangkum dengan memilih hal-hal yang pokok serta disusun lebih

29 Suharsimi Arikunto, op. Cit., hlm. 206. 30 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta : Granit, 2004, hlm. 30.

Page 25: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

14

sistematis sehingga menjadi data yang benar-benar terkait dengan

permasalahan yang dibahas.31

Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model

matematis, model statistik dan ekonometrik atau model-model tertentu

lainnya. Analisis data yang dilakukan terbatas pada teknik pengolahan

datanya, seperti pada pengecekan data, dalam hal ini sekedar membaca

tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian

melakukan uraian dan penafsiran.32

Deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan, dalam hal ini difokuskan

pada kesadaran masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan dalam melaksanakan zakat hasil bumi pertanian.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas serta memperoleh

pembahasan yang lebih mengarah dalam skripsi ini, penulis bagi menjadi lima

bab, tiap bab terdiri dari sub-sub bab, satu dengan yang lainnya saling

berkaitan sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Adapun susunan dari bab-bab

tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang garis besar penulisan penelitian, yang

terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, telaah pustaka, metode dan sistematika penulisan.

31 Hadari, Nawawi Dan Mimi Kartini, Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1996, hlm. 190.

32 Rianto Adi, Op. Cit., hlm. 154.

Page 26: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

15

BAB II TINJAUAN UMUM ZAKAT HASIL PERTANIAN DALAM

PERSPEKTIF FIQH

Membahas tentang dasar-dasar zakat dalam perspektif fiqh

meliputi pengertian zakat, dasar hukumnya zakat, syarat dan rukun

zakat, produksi hasil pertanian yang wajib dizakati, nisab zakat hasil

pertaniandan besar zakat hasil pertanian.

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN DI

MASYARAKAT DESA PANGKALAN KECAMATAN

KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN

Yang berisikan tentang lokasi penelitian meliputi kondisi

geografis kelurahan Pangkalan serta kondisi ekonomi dan sosial

keagamaan kelurahan Pangkalan, pelaksanaan zakat hasil pertanian

dan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesadaran

masyarakat dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL

PERTANIAN DI DESA PANGKALAN KECAMATAN

KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN

Yang berisikan tentang analisis terhadap praktek pelaksanaan

zakat hasil pertanian di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan dan analisis terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam

mengeluarkan zakat hasil pertanian.

BAB V PENUTUP

Yang berisikan tentang kesimpulan, saran-saran, dan penutup.

Page 27: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

16

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Riyanto, Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004.

Ali, Nurrudin, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, edisi. 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Al-khin, Musthafa dkk, Fiqih Syafi’i Sistematis: Bab zakat, haji dan umroh diterjemahkan oleh Anshory Umar Sitanggal, Semarang: CV Asy Syifa’

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-12, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Ash-Shiddiqiy, Hasby,Teungku, Tafsir Al-Qur'an Al-Majid An-Nuur, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000, Cet. II, ed. II.

Azwar, Syaifudin, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.1, 1998.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Semarang: cv. Toha Putra, 1995.

Faisal, Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Hasan, Ali, Masai Fiqhiyah, ed. Revisi, Cet.4, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Hasan, Iqbal, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Hasil wawancara dengan Ibu Sumiati salah satu kepala dusun di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, tgl. 18 April 2007, jam 19.30 WIB.

Imam Muhammad bin Isma'i Amir Yamni Sin'ani, Subulus Salam Juz II, Beirut: Daar al-Kitab Al-Ilmiah, t.th.

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung: Mandar Maju, 1990.

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, Cet. Ke-1, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003.

Page 28: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

17

Nawawi, Hadari, Dan Mimi Kartini, Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1996.

Qardhawi, Yusuf, Hukum Zakat, Terjemahan: Salman Harun, Didin Hafidhuddin, Hasanuddin, Bandung: Mizan, Cet ke-4, 1993.

Raharjo, Dawan, Islam dan Transformasi Sosial- Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 1, 1999.

Rifa'i, Moh., Al-Qur'an dan Tafsirnya Juz 1,2,3 Jilid I, Semarang: CV. Wicaksana, 1993.

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur'an Vol. V, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Yunan Abduh, Hadits Arba'in An-Nawawiyah dan Terjemahnya, Surakarta: Media Insani Press, 2003.

http://www.freelists.org/archieves/list-indonesia/02-2005 http://digilib.unikom.ac.id

Page 29: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

16

BAB II

TINJAUAN UMUM ZAKAT

HASIL PERTANIAN DALAM PERSPEKTIF FIQH

A. Pengertian Zakat

Zakat menurut bahasa berarti tumbuh, subur, suci dan berkah.1 sedang

menurut istilah adalah pemberian sesuatu yang wajib diberikan dari sekumpulan

harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran-ukuran tertentu kepada golongan

yang berhak menerimanya.2

Dalam LisanulArab disebutkan bahwa asal kalimat zakat menurut bahasa

adalah :3

الطهارة والنماء و البرآة والمدح Artinya : suci, tumbuh, berkah dan pujian.

Sedangkan, Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani mendefinisikan secara

etimologi.4

الزآاة فى اللغة النمأ يقال زآاالزرع اذ انما Artinya : zakat dari segi lughat adalah berkembang. Dikatakan. “itu telah

zaka”, yaitu ketika (tanaman) itu berkembang. Zakat adalah sesuatu yang diberikan orang sebagai hak Allah kepada yang

berhak menerimanya, menurut ketentuan-ketentuan dalam agama Islam. Harta

1 Departemen Agama RI, Ensiklopedi Islam di Indonesia jilid 3, Proyek Peningkatan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama : Jakarta : CV. Anda Utama, 1993, hlm. 1319.

2 Ibid. 3 Muhammad Amin Summa, et.al., Buku Pintar Panduan Praktis Zakat, Jakarta : Inti Mandiri

Sejahtera, 2003 hlm. 18. 4 Ibid.

Page 30: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

17

yang dikeluarkan zakatnya diharapkan kekayaan menjadi bertambah, suci dan

barokah (serba kecukupan).5 Menurut Quraisy Shihab, zakat adalah ibadah yang

berkaitan dengan harta benda, bahkan shadaqah dan infaq pun demikian. Allah

telah menjadikan harta benda sebagai sarana kehidupan untuk umat manusia

seluruhnya, dengan demikian ia harus diarahkan untuk kepentingan bersama.6

Zakat merupakan sumber penting dalam struktur ekonomi Islam. Zakat

juga sebagai alat distribusi sebagian harta orang kaya kepada golongan miskin,

karena begitu pentingnya peranan zakat dalam rangka mengentaskan kemiskinan

masyarakat dan menumbuhkan kesadaran pada kalangan orang kaya akan

tanggung jawab sosial mereka, Rasulullah SAW serta para Khulafa Ar-Rasyidin

melakukan tindakan yang tegas bagi mereka yang tidak mau membayar zakat

maupun yang menyalahgunakannya.7

Secara umum zakat dapat dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu :

zakat fitrah dan zakat (harta / kekayaan). Zakat fitrah merupakan zakat jiwa

(zakah al-nafs), yaitu kewajiban berzakat bagi setiap individu baik untuk orang

yang sudah dewasa maupun belum dewasa, dan dibarengi dengan ibadah puasa.8

Sedangkan zakat menurut bahasa ialah segala sesuatu yang diinginkan

sekali oleh manusia untuk memiliki dan menyimpannya. Menurut Syara’, zakat

5 Syukri Ghozali, Pedoman Zakat 9 seri, Jakarta : Proyek Pembinaan Zakat dan Wakaf,

1984/1985, hlm. 107. 6 Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an, Bandung : Mizan, 1994, hlm. 323. 7 Institut Bankir Indonesia, Bank Syariah : Konsep, dan Implementasi Operasional, Tim

Pengembangan Perbankan Syariah, Jakarta : Djambatan, 2001. hlm. 18. 8 Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, Cet-ke-I, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

2003, hlm. 78.

Page 31: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

18

adalah segala yang dapat dipunyai (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan)

menurut kebiasaannya. Sesuatu dapat disebut dengan harga / kekayaan apabila

memenuhi dua syarat, yakni (1) dapat dimiliki / disimpan / dihimpun / dikuasai,

(2) dapat diambil manfaatnya sesuai dengan kebiasaanya.9

Allah SWT telah menentukan jenis harta yang harus dikeluarkan zakat dan

memilih diantaranya yang terbagus dan terbaik.10 Harta yang wajib dizakati

diantaranya emas, perak, simpanan, hasil bumi, binatang ternak, dagangan, hasil

usaha, hasil jasa (honorarium) yang berjumlah besar, harta rikaz, harta makdin

dan hasil laut.11

Menurut Ahmad Rofiq, selama usaha yang dilakukan adalah usaha yang

baik dan halal, maka penghasilannya sepanjang telah memenuhi nisab (Batas

minimal) dan haul (satu tahun) dengan menggunakan metode qiyas.12 maka wajib

dizakati.13

B. Dasar Hukum Zakat

1. Al Qur’an

9 Disampaikan dalam acara Workshop Akuntansi Zakat bagi mahasiswa Fakultas Syariah

IAIN Walisongo Semarang hari Sabtu Tanggal 4 Agustus 2007 bertempat di Pondok Pesantren “Nurul Islam” Wonolopo Mijen Semarang.

10 Abdul Al Hamid Mahmud Al-Ba’y, Ekonomi Zakat :Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan Syariah, ed. 1. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 6.

11 Syukri Gozali, et. al. Pedoman Zakat Sembilan Seri, Jakarta : Proyek Pembinaan Zakat dan Wakaf, 1984 / 1985, hlm. 135.

12 Lihat Abdul Al-Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Al-Fiqh, Jakarta : Maktabah Daral Dakwah Al-Islamiyah Shabab Al-Azhar, 1410 H / 1990 M, hlm. 52. Lihat juga Idu Al-Qoyyim Al-Jauziyah, Plam Al-Muwaqqi’in, Juz 1, Beiruf : Daral-Fikr, tth, hlm. 86.

13 Ahmad Rofiq, Fikh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004, hlm. 265.

Page 32: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

19

Islam memerintahkan kepada para pemeluknya agar bekerja keras

mencari rezeki yang halal guna mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan

keluarganya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohaniyah.14

هو الذي جعل لكم الأرض ذلولا فامشوا في مناآبها وآلوا من رزقه )١٥:الملك (وإليه النشور

Artinya : “Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah disegala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Qs. Al-Mulk : 15).15

Islam memberi kebebasan kepada setiap individu muslim memilih

jenis usaha / pekerjaan / profesi yang sesuai dengan bakat, keterampilan,

kemampuan, atau keahliannya masing-masing, baik yang berat dan kasar yang

memberikan pengahsilan kecil seperti tukang becak, maupun yang ringan dan

halus yang mendatangkan penghasilan besar seperti notaris. Penghasilan itu

diperoleh secara syah dan halal, bersih dari unsur pemerasan, kecurangan,

paksaan dan tidak membahayakan dirinya dan masyarakat.16

Sebelum manusia diciptakan oleh Allah, telah disiapkan terlebih

dahulu, apa yang diperlukan manusia itu, bahkan yang paling banyak

diperlukan manusia adalah hasil bumi (pertanian) sehingga hasil pertanian

14 Masyfuk Zuhdi. Masail Fiqhiyah : Kapitan Selekta Hukum Islam, Edisi 11, Cet. 7. Jakarta :

Haji Masagung, 1994. hlmn. 227. 15 Departemen Agama, Al quran dan terjemahannya, Surabaya : Duta Ilmu, 2005. hlm. 823. 16 Yusuf Al-Qardhawi, Musykilatul Faqrwan kaifa, A’lajahal Islam, Beirut, Darul Arabiyah,

1966, hlm. 60-61.

Page 33: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

20

merupakan sumber kehidupan manusia yang paling penting. Bumi dijadikan

oleh Allah, diciptakanNya baik untuk tumbuh tanaman dan ditanami serta

diberlakukannya hukum-hukum Allah. Oleh karena itu bumi merupakan

sumber utama kehidupan dan kesejahteraan jasmaniah manusia. 17

ولقد مكناآم في الأرض وجعلنا لكم فيها معايش قليلا ما تشكرون )١٠:األعراف (

Artinya : “Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu.(Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (Q.S. Al-A’raf : 10).18

Adapun firman Allah yang menunjukkan bahwa zakat hasil

bumi wajib dikeluarkan yang terbaik. 19

يها الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما آسبتم ومما أخرجنا لكم من يا أالأرض ولا تيمموا الخبيث منه تنفقون ولستم بآخذيه إلا أن تغمضوا

)٢٦٧:لبقرة ا (فيه واعلموا أن الله غني حميد Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman ! Infakkanlah sebagian

dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu.” (Q.S. Al-Baqarah :267)20

Ayat di atas berisi perintah untuk menginfakkan sebagian harta dari

hasil usaha dan yang diperoleh dari hasil bumi. Ahli tafsir mengartikan kata

infak dalam ayat ini adalah membayarkan zakat hasil usaha agar mereka itu

17 Op. Cit. 18 Departemen Agama, Op. Cit., hlm. 204. 19 Ali Hasan, Perbandingan Mazhab Fiqh, ed. I, Cet. 2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2000, hlm. 102. 20 Departemen Agama, Op.Cit., hlm. 56.

Page 34: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

21

memperoleh ganjaran di sisi Allah, mereka tidak akan takut dan tidak akan

berduka cita.21

2. As-Sunnah

Diriwayatkan oleh Umar bahwa Nabi SAW bersabda :

ما سقته األنهار أوسقت السماء العشر، وما سقى الغرب ففيه نصف العشر

Artinya : “Sesuatu (tanaman) yang diairi dengan sungai atau diairi oleh air hujan, zakatnya 10% sedangkan tanaman yang diairi pengairan, zakatnya 5% (HR. Abu Daut)22

3. Ijma’

Para ulama sepakat (ijma’) tentang wajibnya zakat sebesar 10 % atau 5

% dari keseluruhan hasil tani, sekalipun mereka berbeda pendapat tentang

ketentuan-ketentuan lain.23

4. Landasan Historis

Dari segi sejarah, kewajiban zakat telah disyariatkan kepada para Nabi

dan Rasul sebagaimana telah dilaksanakan oleh Ibrahim AS, dan Ismail AS.

Bahkan terhadap Bani Israil, Umat Nabi Musa AS Syariat zakat telah

diterapkan. Demikian pula terhadap umat Nabi Isa AS ketika Isa AS masih

21 Nazar Bakry, Problematika Pelaksanaan Fiqh Islam, ed. 1, Cet. 1, Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 1994. hlm. 31 22 Abi Daud Sulaiman, Sunan Abi Daud. Beirut : Dar Al-Fikr, tth., hlm. 353.

23 Op. Cit.

Page 35: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

22

dalam buaian. Ahli kitab juga diperintahkan untuk menunaikan zakat sebagai

salah satu instrumen agama yang lurus.24

Meski demikian, penerapan zakat pada umat-umat sebelum Islam

belum merupakan suatu perintah yang mutlak, tetapi bersifat solidaritas dan

rasa belas kasihan dalam rangka menyantuni orang-orang miskin. Barulah

dalam syariat Islam zakat ditetapkan menjadi suatu kewajiban yang bersifat

mutlak dan menjadi salah satu rukun Islam.25

5. Landasan Filosofis

Zakat adalah ibadah yang berkaitan dengan harta benda. Seseorang

yang telah memenuhi syarat-syarat zakat dituntut untuk melaksanakannya,

bukan semata-mata atas dasar kemurahan hatinya, tetapi kalaupun dengan

tekanan dari penguasa,dan karenanya agama menetapkan amilin. Dari sini

dapat dikemukakan untuk menggambarkan landasan filosofis dari kewajiban

zakat diantaranya26 :

a. Istikhlafi (Penugasan sebagai khalifah di bumi)

Allah SWT adalah pemilik seluruh alam raya ini, sehingga harta

benda termasuk yang dimiliki-Nya. Seseorang yang beruntung

mendapatkan sejumlah harta pada hakekatnya hanya menerima titipan

24 Nurudin Ali, Zakat sebagai instrumen dalam kebijakan fiskal. Ed.1, Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2006. hlm. 27-28., Lihat juga dalam Al Qur’an surat Al-Ambiyaa : 73, QS. Maryam : 55, QS. Al-Baqarah : 83, QS. Maryam : 31 dan QS. Al-Bayyinah : 5.

25 Abdurrahman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, hlm. 52.

26 Ismail Muhammad Syah dan Zaini Dahlan, Filsafat Hukum Islam, ed. 1. Cet. 2, Jakarta : Bumi Aksara, 1992. hlm. 188 – 190.

Page 36: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

23

Allah sebagai amanat untuk disalurkan sesuai dengan kehendak-Nya baik

dalam pengembangan maupun dalam penggunaannya yakni mengeluarkan

zakat, sedekah, dan infak27

Atas dasar inilah Allah SWT menetapkan bagian-bagian tertentu

dari harta benda (antara lain dengan nama zakat) untuk diserahkan guna

kepentingan masyarakat banyak atau anggota-anggota masyarakat yang

membutuhkannya.

b. Solidaritas Sosial

Manusia adalah manusia sosial. Manusia tidak dapat hidup tanpa

bantuan pihak-pihak lain secara langsung maupun tidak langsung.

Misalnya seorang petani berhasil dalam pertaniannya karena adanya

irigasi, alat-alat, makanan, pakaian, stabilitas keamanan yang kesemuanya

tidak dapat ia wujudkan kecuali oleh kebersamaan pribadi-pribadi

tersebut.

Dari segi lain, harus disadari bahwa produksi apapun bentuknya,

pada hakekatnya merupakan pemanfaatan materi-materi yang telah

diciptakan dan dimiliki Allah. Manusia dalam berproduksi hanya

mengadakan perubahan, penyesuaian atau perakitan satu bahan dengan

bahan yang lain. Dengan demikian wajarlah bila Allah menyatakan bahwa

harta adalah milik-Nya dan dia memerintahkan untuk mengeluarkan

sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk orang-orang tertentu.

27 Ibid.

Page 37: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

24

c. Persaudaraan

Manusia berasal dari satu keturunan Adam dan Hawa, sehingga

antara seseorang dengan yang lainnya terdapat pertalian darah.

Persaudaraan akan lebih kokoh, jika pertalian darah tersebut ditambah

dengan hubungan akidah dan kebersamaan agama. Jadi kebersamaan dan

persaudaraan inilah yang mengantar kepada kewajiban menyisihkan

sebagian harta benda dalam bentuk zakat (sodaqoh).

C. Syarat dan Rukun Zakat

Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh

Islam, mereka tidak mempunyai kewajiban mengeluarkan zakat hasil pertanian,

Syarat zakat itu diantaranya sebagai berikut :28

1. Islam

2. Harta yang dimiliki telah mencapai nisab dan mempunyai nilai lebih dari

nisab tersebut jika dihitung, kecuali pada zakat binatang ternak.

3. Kepemilikan penuh. Tidak termasuk harta piutang, jika harta yang diutangkan

digabung dengan harta dirumah mencapai nishab.

4. Telah melewati haul (satu tahun), kecuali zakat pada tanaman.

28 Abdul Al-Hamid Mahmud, Loc. Cit., hlm. 8.

Page 38: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

25

Adapun persyaratan harta kekayaan yang wajib dizakatkan itu antara lain

sebagai berikut :29

1. Milik penuh

Harta yang dimiliki secara penuh artinya pemilik harta tersebut

memungkinkan untuk mempergunakan dan mengambil manfaatnya secara

penuh.

2. Berkembang

Harta yang berkembang artinya harta tersebut dapat bertambah atau

berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.

3. Cukup nishab

Nishab artinya harta yang telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan

ketetapan syara’.

4. Lebih dari kebutuhan pokok

Yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarganya yang

menjadi tanggungan untuk kelangsungan hidupnya.

Menurut kesepakatan ulama, ada syarat syah zakat dan syarat wajib.

Syarat syahnya suatu zakat yaitu niat yang menyertai pelaksanaan zakat dan

tamlik artinya memindahkan kepemilikan harta kepada penerima selanjutnya,

yang menjadi rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari nishab (harta) dengan

melepaskan kepemilikan terhadapnya, menjadikannya sebagai milik mustahiq dan

29 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, Jakarta : Gema Insani,

1998, hlm. 14.

Page 39: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

26

menyerahkan kepadanya atau harta tersebut diserahkan kepada wakilnya yakni

imam atau orang yang bertugas memungut zakat.30

Sedangkan syarat wajib zakat ialah orang islam yang merdeka, telah

sampai umur (baligh), berakal, mengetahui bahwa zakat itu wajib hukumnya dan

memiliki nisab dengan milik yang sempurna. Yang dimaksud memiliki nisab

dalam hal ini adalah yang lebih dari keperluan hidup sehari-hari, termasuk

kedalam keperluan hari-hari, makanan, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan

alat-alat bekerja.31

D. Produksi Hasil Pertanian yang Wajib Dizakati

Hasil bumi pertanian termasuk biji-bijian dan buah-buahan yang wajib

dizakati seperti padi, gandum, buah-buahan dan tanaman lainnya misalkan kurma,

anggur, kismis, zaitun, kacang-kacangan, kacang panjang, dan wijen.32 Menurut

kesepakatan ulama, hanya ada empat jenis tanaman yang wajib dizakati yaitu :

jagung, gandum, kurma, dan anggur.33

30 Muhammad, Zakat Profesi : Wacana Pemikiran dalam Fiqh Kontemporer, Jakarta :

Salemba Diniyah, 2002, hlm. 30. 31 T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, Cet. 5, Jakarta : PT. Bulan Bintang, 1984,

hlm. 40-41 32 Ugi Suharto, Keuangan Publik Islam : Reinter Prestasi Zakat dan Pajak, Yogyakarta :

Pusat studi Zakat Islamic Business School, 2004, hlm. 255. Lihat juga dalam Kitab karangan Yusuf Al-Qardhawi, Al-Ibadah Fi Al-Islam, Beirut : Muasasah Risalah, 1993, hlm. 349.

33 Imam Ghozali Said dan Ahmad Zaidun, Analisa Fiqh Para Mustahid terj dari Bidayatul Mustahid Wa Nihayatul Muqtashid (Al-Faqih Abul Walid Muhammad), Jakarta : Pustaka Amani, 2002, hlm. 566

Page 40: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

27

Menurut para ahli dalam madzhab Syafi’i, hasil bumi yang dizakati hanya

makanan pokok dan tahan disimpan lama. 34 Dalam hal ini Imam Malik juga

sependapat, mereka beralasan bahwa kewajiban zakat itu dikaitkan pada illat yaitu

keadaan hasil bumi itu dapat dijadikan sebagai makanan pokok. Oleh karena, itu

semua yang bersifat demikian wajib dizakati.35

Menurut pendapat Imam Abu Hanifah bahwa zakat itu wajib atas setiap

hasil bumi baik sedikit atau banyak.36 Kecuali kayu bakar, rerumputan, bambu

parsi yang biasa dipergunakan sebagai pana, pelepah pohon kurma, tangki pohon

dan segala tanaman yang tumbuhnya tidak disengaja.37 Dengan alasan bahwa

dalil-dalil, hadits dan ayat, yang berkenaan dengan zakat bersifat umum,

sedangkan pengecualian di atas didasarkan atas adanya ijma’ bahwa itu tidak

wajib dizakati. Lebih lanjut ia juga berpendapat bahwa zakat hasil bumi itu tidak

terkait dengan nisab. Jadi setiap hasil pertanian wajib dizakati, baik sedikit

maupun banyak.38

Menurut keterangan di atas, para ulama berbeda tentang tanaman yang

wajib dizakati, antara lain yaitu : 39

34 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta : Universitas

Indonesia (VI-Press, 1998), hlm. 46. 35 Lamudin Nasution, Fiqh 1, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999, hlm.

161. 36 Syauqi Ismail Syahhatih, Penerapan Zakat Dalam Dunia Modern, Jakarta : Pustaka Dian

dan Antar Kota, 1987, hlm. 269. 37 Didin Hafidudin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Cet.1. Jakarta : Gema Insani Press,

2002, hlm. 43. 38 Lamudin Nasution, Ibid. hlm. 160 39 Ali Hasan, Masail Fiqiyah, Ed. Revisi, Cet. 4. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003,

hlm. 7.

Page 41: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

28

1. Al-Hasan Al-Bashri, Al-Tsauri dan As-Sya’bi, berpendapat hanya empat

macam jenis tanaman yang wajib dizakati yaitu : gandum, padi, kurma, dan

anggur. Alasan mereka adalah karena hanya itu yang disebutkan di dalam

nash (hadist).

2. Malik berpendapat, bahwa tanaman yang bisa tahan lama, kering dan

diproduksi / diusahakan oleh manusia dikenakan zakat.

3. Ahmad bin Hambal berpendapat, bahwa semua hasil tanaman yang kering,

tahan lama, dapat ditimbang (takar) dan diproduksi (diolah) oleh manusia,

dikenakan zakat.

Perbedaan pendapat tersebut di atas, disebabkan oleh sudut pandang yang

berbeda yaitu apakah kewajiban zakat tersebut karena wujud benda atau karena

ciri khas nilai gunanya.40

Ulama yang memandang zakat tersebut diwajibkan berdasarkan wajib

bendanya, berpendapat bahwa yang wajib dizakati hanyalah tanaman tertentu

yang disebut dalam nas Al-Qur’an dan hadist. Sedangkan ulama yang

memandang zakat tersebut diwajibkan berdasarkan nilai gunanya berpendapat

bahwa bukan tanaman yang disebut dalam nas itu saja yang dizakati, namun

segala tanaman yang menjadi tanaman pokok.41

40 Imam Ghozali Said dan Ahmad Zaidun, Loc. Cit., hlm. 567. 41 Ibid.

Page 42: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

29

E. Nisab Zakat Hasil Pertanian

Nisab adalah batas jumlah yang terkena wajib zakat.42 Zakat hasil

pertanian tidak disyaratkan mencapai senisab, tetapi setiap kali panen harus

dikeluarkan zakatnya, sedangkan panen hasil pertanian ada yang sekali setahun,

ada yang dua kali, ada yang tiga kali, bahkan ada yang empat kali. Setiap kali

panen yang hasilnya mencapai nisab wajib dikeluarkan zakatnya dan yang kurang

mencapai nisab maka tidak dikenakan zakat. Tetapi hasil panen dikumpulkan

dengan hasil panen yang lain guna mengejar nisab.43

Besar nisab biji-bijian menurut Ibnu Qudamah, nisab diukur menurut alat

takaran yaitu wasaq. Alat takaran itu kemudian diubah ke alat timbangan untuk

keperluan mencari ukuran yang lebih tepat dan mudah. Oleh karena itu kewajiban

zakat dikaitkan dengan benda-benda yang bisa ditakar. Benda-benda yang biasa

ditakar berbeda-beda beratnya, ada yang lebih berat, lebih ringan dan sama berat

antara takaran dan timbangan.44

Adapun nisab hasil bumi pertanian ialah lima wasaq.45

1 Wasaq = 60 sha’

5 Wasaq = 5 x 60 sha’ = 300 sha’

Diperkirakan 1 sha’ = 3,1 liter (lihat kamus Arabic English)

42 Suparman Usman. Hukum Islam : Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata

Hukum Indoensia, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001. hlm. 162. 43 Syukri Ghozali, et.al. Loc, Cit., hlm. 140. 44 Yusuf Qhardawi. Hukum Zakat : Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat Zakat

berdasarkan Qur’an Hadist, diterjemahkan oleh Salman Harun, et.al. Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2002, hlm 350.

45 Sulaeman Rasjid, Fiqh Islam, Ed. Baru, Bandung : Sinar Baru, 1990, hlm. 195.

Page 43: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

30

Jadi 300 x 3,1 = 930 liter (satu nisab)

Bila dihitung dengan berat, maka satu nisab itu disamakan dengan

kilogram jumlahnya 2,176 kg gandum jadi satu nisab itu = 300 x 2,176 kg = 652,8

atau + 653 kg.46 Sebagian ulama’ fiqh melebihkan jumlah besar nisab yang masih

berkulit, supaya kulit biji-bijian yang bersih cukup mencapai satu nisab.47 Jadi

untuk jenis biji-bijian yang biasa disimpan dengan kulitnya maka harus

diperhitungkan untuk mendapatkan lima wasaq biji bersih tanpa kulit, sehingga

untuk padi nisabnya menjadi 10 wasaq sebab untuk mendapatkan satu wasaq

beras diperlukan dua wasaq padi.48

Hasil pertanian tersebut yang termasuk makanan pokok, seperti beras,

jagung, gandum, kurma dan lain-lain maka nisabnya adalah setara dengan 653 kg

(gabah kering). Tapi jika hasil pertanian itu makanan pokok, seperti buah-buahan,

sayur-sayuran, daun, bunga, dan lain-lain maka nisabnya disetarakan dengan

harga nisab dari makanan pokok yang paling umum didaerah (negeri) tersebut.49

F. Besar Zakat Hasil Pertanian

Setiap tanaman atau buah-buah yang diairi dengan air hujan, atau air

sungai, tanpa memerlukan pembiayaan atau tenaga dari pemiliknya, atau yang

46 Yusuf Qardawi, Op. Cit., hlm. 351. 47 Yusuf Qardawi, Op. Cit., hlm. 354. 48 Lamudin Nasution, Loc. Cit., hlm. 163 49 Muhammad Amin Summa, et.al., Loc.Cit., hlm. 55.

Page 44: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

31

menyerap air sendiri dengan akar-akarnya, seperti pohon-pohon yang tumbuh di

tanah tadah hujan, wajib dikeluarkan 1/10 nya apabila telah mencapai nisab.50

Adapun yang diairi dengan alat penyiraman atau mesin atau sejenisnya

yang menyebabkan petani harus mengeluarkan tenaga dan biaya, zakatnya hanya

1/20 nya atau 5%.51 Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang

disirami dengan irigasi zakatnya 5%. Artinya 5% yang lainnya dialokasikan untuk

biaya pengairan.

Zakat dikeluarkan ketika biji-bijian atau buah-buahan sudah dipanen.52

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al- An’am ayat 141 sebagai berikut:

وهو الذي أنشأ جنات معروشات وغير معروشات والنخل والزرع مختلفا أآله والزيتون والرمان متشابها وغير متشابه آلوا من ثمره إذا

نعام اال( ه لا يحب المسرفينه ولا تسرفوا إنأثمر وآتوا حقه يوم حصاد :141(

Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa dan tidak sama . Makanlah dari buahnya bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya ; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.53

50 Anshori Umar Sitanggal, Terjemahan Al-Fiqh Al-Manhaji ‘Ala Madzhabil Imam Asy-

Syafi’I, Cet. 2, Darulqalam Damsyik, 1987 M, hlm. 45. 51 Ibid. 52 Sudarsono, Sepuluh Aspek Agama Islam, Jakarta : Rineka Cipta, 1994, hlm. 82. 53 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya : Duta Ilmu, 2005, hlm. 197

Page 45: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

32

32

BAB III

PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN DI MASYARAKAT

DESA PANGKALAN KECAMATAN KARANGRAYUNG

KABUPATEN GROBOGAN

A. Sekilas Tentang Lokasi Penelitian

1. Kondisi Geografis Kelurahan Pangkalan1

Secara geografis kelurahan Pangkalan terletak di dataran rendah

dengan ketinggian tanah dari permukaan air laut 21 M, banyaknya curah

hujan 2000 Mm/Tahun dan suhu udara rata-rata 260C. Adapun jarak dari pusat

pemerintah kecamatan + 3 Km, jarak dari pusat Pemerintah kota administratif

+ 8 Km, jarak dari ibukota kabupaten + 20 Km, jarak dari ibukota propinsi

Dati I Jawa Tengah + 52 Km dan jarak dari ibukota Negara Indonesia + 480

Km. Sedangkan batas wilayah kelurahan Pangkalan yaitu sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Ketangirejo.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Rawoh.

c. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Ketangirejo.

d. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Mojoagung.

1 Sumber data : Pemerintah Kabupaten Grobogan, Buku Monografi Desa atau Kelurahan

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah Keadaan Januari sampai dengan Juni 2007.

Page 46: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

33

33

Desa Pangkalan mempunyai luas wilayah 276 Ha. Dan secara

kuantitatif jumlah penduduk kelurahan Pangkalan sampai akhir bulan Juni

2007, sebanyak 2.759 orang dari 833 KK yang tersebar di 20 rukun tetangga

dan 3 rukun warga, yang terdiri dari :2

a. Laki-laki : 1.378 orang

b. Perempuan : 1.381 orang

Sumber data : Demografi Desa Pangkalan di Kantor Desa Pangkalan, 1 Juni

2007.

Adapun luas tanah dan penggunaannya :

a. Tanah Kas Desa / Kelurahan : 56,037 Ha

b. Tanah bersertifikat : 214,265 Ha

c. Tanah yang belum disertifikat : 48,375 Ha

d. Tanah Pertanian : 203,957 Ha

e. Usaha Perikanan : 0,25 Ha.3

2 Ibid. 3 Ibid. hlm. 5-6.

Page 47: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

34

34

Jumlah penduduk tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Menurut Usia

Tabel I

Jumlah Penduduk menurut Usia 4

No. Usia Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

0 – 03 tahun

04 – 06 tahun

07 – 12 tahun

13 – 15 tahun

16 – 19 tahun

20 – 26 tahun

27 – 40 tahun

41 tahun lebih

295 orang

126 orang

213 orang

122 orang

187 orang

318 orang

658 orang

740 orang

Jumlah 2.759 orang

Sumber data : Dinamis Desa Pangkalan di Kantor Desa Pangkalan

Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

b. Menurut Pendidikan

Penduduk kelurahan Pangkalan pada umumnya berpendidikan rendah. Hal

tersebut dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang hanya

4 Sumber data statistik Desa Pangkalan di Kantor Desa Pangkalan, 30 Oktober 2007.

Page 48: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

35

35

menempuh pendidikan SD saja. Daftar penduuk menurut Pendidikan (5

tahun ke atas) dapat dilihat dibawah ini.

Tabel II

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan (5 tahun ke atas)5

No. Kelompok Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

Tamat Perguruan Tinggi

Tamat Perguruan Akademi

Tamat SLTA

Tamat SLTP

Tamat SD

Tidak Tamat SD

Belum Tamat SD

Tidak Sekolah

7

10

134

229

1659

22

359

19

c. Sarana Pendidikan

Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan penduduk di Desa Pangkalan

dilakukan dengan sarana pendidikan yang meliputi gedung sekolah,

pondok pesantren dengan tenaga pengajarnya.

5 Sumber data Monografi di Kantor Desa Pangkalan, tahun 2007.

Page 49: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

36

36

Tabel III

Sarana Pendidikan di Desa Pangkalan

No. Bentuk Sekolah Gedung Guru Murid

1

2

3

4

Taman Kanak-kanak

Sekolah Dasar

Madrasah Diniyah

Pondok Pesantren

1 buah

2 buah

2 buah

2 buah

2 orang

24 orang

6 orang

2 orang

23 orang

336 orang

56 orang

30 orang

Jumlah 7 buah 34 orang 445 orang

Sumber data : Monografi Desa Pangkalan di Kantor Desa Pangkalan tahun

2007.

Berdasarkan dokumentasi data monografi kelurahan Pangkalan tahun

2006, kelurahan Pangkalan memiliki 20 Rukun Tetangga (RT) dan 3

Rukun Warga (RW). Adapun jenis tempat tinggal warga dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel IV

Jumlah Perumahan

No. Perumahan Komplek Pemukiman Jumlah

1

2

3

Rumah Permanen

Rumah Semi Permanen

Rumah Non Permanen

-

-

-

21

28

610

Sumber data : Monografi Desa Pangkalan di Kantor Desa Pangkalan tahun

2007.

Page 50: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

37

37

2. Kondisi Ekonomi dan Sosial Keagamaan Kelurahan Pangkalan

Tingkat ekonomi merupakan faktor yang dominan bagi dinamika suatu

masyarakat, sehingga kemajuan suatu masyarakat sering disimbolkan dengan

tingkat usaha yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.

Penduduk kelurahan Pangkalan pada umumnya bermata pencaharian

sebagai wiraswasta, petani dan buruh tani. Karena di sekeliling kelurahan

Pangkalan banyak terdapat kawasan pertanian sehingga masyarakat banyak

yang bekerja sebagai petani. Daftar mata pencaharian masyarakat kelurahan

Pangkalan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel V

Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian6

No. Jenis Pekerjaan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

Petani

Wiraswasta

Karyawan (Sipil ABRI)

Pertukangan

Buruh tani

Pensiunan

Pemulung

939

67

29

120

164

22

4

Sumber data : Monografi di Desa Pangkalan di Kantor Desa Pangkalan tahun

2007.

6 Sumber data : Monografi di Kantor Desa Pangkalan, tahun 2007.

Page 51: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

38

38

Agama Islam merupakan agama yang paling dominan sehingga di

kelurahan Pangkalan semuanya menganut agama Islam. Perilaku masyarakat

kelurahan Pangkalan banyak diwarnai oleh suasana agamis, terbukti dengan

banyaknya kegiatan dalam papan monografi kelurahan Pangkalan tercatat ada

16 majelis taklim dan peringatan hari-hari besar Islam. Hal ini menunjukkan

bahwa pemahaman agama penduduk kelurahan Pangkalan dinilai cukup baik.

Adapun dalam menjalankan rutinitas keagamaan tidak lepas ditunjang

dengan sarana dan prasarana yang ada, seperti masjid dan Mushola.

Pembangunan sarana peribadatan di kelurahan Pangkalan terdapat 3 buah

masjid dan 13 buah Mushola. Tabel dapat dilihat di bawah ini :

Tabel VI

Sarana Peribadatan

No. Kelompok Jumlah

1

2

Masjid

Mushola

3

13

Jumlah 16

Sumber data : Monografi Desa Pangkalan tahun 2007.

Page 52: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

39

39

B. Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian

Mengenal cara memanfaatkan harta atau rizki yang diberikan Allah SWT,

ajaran islam memberikan pedoman dan wadah yang jelas, diantaranya adalah

melalui zakat, yaitu sebagai sarana distribusi pendapatan dan pemerataan rizki.7

Zakat sebagai hukum Islam yang ketiga apabila dilaksanakan dengan penuh

kesadaran dan tanggung jawab oleh umat Islam, maka ia dapat menjadi sumber

dana tetap yang cukup potensial untuk menunjang suksesnya pembangunan

nasional, khususnya untuk membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat.

Dalam pelaksanaan zakat hasil pertanian di Desa Pangkalan Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan, para petani berbeda-beda antara yang satu

dengan yang lain. Ini dikarenakan ketingkatan kesadaran tentang mengeluarkan

zakat juga berbeda-beda.

Masyarakat petani di Desa Pangkalan ini, menggantungkan hidupnya dari

berbagai sektor. Sektor utama yang paling dominan adalah memproduksi hasil

usaha yang berupa lahan pertanian.

Produksi hasil pertanian yang ada di desa Pangkalan kecamatan

Karangrayung kabupaten Grobogan tediri dari makanan pokok yaitu padi. Tetapi

petani menambahkan pertaniannya di musim kemarau dengan jenis kacang-

7 Moh Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan

Agama, dan Zakat menurut Hukum Islam, Cet. 1., Jakarta : Sinar Grafika Offset, 1995. hlm. 130

Page 53: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

40

40

kacangan, yang berupa kacang hijau untuk menambah penghasilan mereka.

Walaupun pertanian yang paling dominan adalah padi.

Petani adalah pekerjaan umum masyarakat Pangkalan kecamatan

Karangrayung kabupaten Grobogan, karena daerah Pangkalan merupakan daerah

dataran rendah atau daratan. Meskipun tumpuan utama perekonomiannya adalah

pertanian, namun masyarakat desa ini tidak hanya memprioritaskan sektor

pertanian, tetapi pada sektor lain, seperti jadi pedagang, pegawai dan lainnya.

Dalam mengeluarkan zakat hasil bumi pertanian, masyarakat di Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebenarnya sadar

akan pentingnya mengeluarkan zakat. Tetapi dalam prakteknya bahwa

masyarakat kurang mengerti tentang ketentuan nisab dan haulnya. Mereka

membayar zakat berdasarkan adat atau kebiasaan. Sikap masyarakat yang masih

tradisional ini diwujudkan dalam bentuk memberikan zakat kepada guru, kyai

atau ulama’ di lingkungannya. Mereka juga memberikan zakat hasil pertaniannya

secara langsung kepada orang yang mereka kenal dan sukai, tanpa terorganisir

dalam lembaga amil zakat. Dengan alasan bahwa zakat hasil pertanian tidak

penting untuk dikeluarkan zakatnya.8

Menurut Bapak Kasmuri dalam penuturannya, para petani dalam

membayar zakat berpedoman pada kebiasaan masyarakat terdahulu yaitu mereka

yang dinilai dengan uang melaksanakan membayar zakat hasil pertanian pada

8 Wawancara Bapak Kamto, Desa Pangkalan, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten

Grobogan, RT. 03 RW. I tanggal 20 Oktober 2007.

Page 54: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

41

41

setiap kali panen dengan membagikan kepada tetangga atau saudara-saudaranya.

Tetapi ada juga masyarakat yang tidak mau melaksanakan zakat hasil

pertaniannya walaupun mereka sudah tahu kewajiban zakat hasil pertanian.9

Dalam melaksanakan zakat hasil bumi pertanian masyarakat di Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan tidak sepenuhnya

menggunakan ketentuan zakat pertanian, masyarakat ada yang membayar zakat

dengan kadar 5% tetapi membayarnya tidak setiap pasca panen dan bahkan

masyarakat ada yang sudah melaksanakan zakat dengan membayar uang kepada

orang yang dikehendakinya, karena mereka berpegang pada keumuman atau

kebiasaan masyarakat di sana. Mereka hanya mengeluarkan shodaqoh setiap

selesai panen sehingga mereka tidak menunaikan kewajiban zakat hasil

pertaniannya sesuai ketentuan hukum Islam yaitu Al Qur’an dan Hadist.10

Sama halnya menurut Bapak Kasmuri, Bapak Sahuri juga berpendapat

bahwa masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan kebanyakan membayar zakat hasil pertaniannya dengan membagikan

uang atau barang hasil bumi produksinya kepada saudara-saudaranya sehingga

orang kayapun termasuk golongan penerima zakat.11

9 Wawancara Bapak Kasmuri, Dusun Tangkis, RT. 02 RW. III Desa Pangkalan Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan tgl. 22 Oktober 2007. 10 Wawancara Bpk. Achmad Muzair Dusun Tangkis RT. 01 RW. III Desa Pangkalan

Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, tgl. 25 Oktober 2007. 11 Wawancara Bpk. Sahuri di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan, tgl. 30 September 2007.

Page 55: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

42

42

Adapun data pelaksanaan zakat hasil pertanian di Desa Pangkalan

Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut :

Tabel VII

Hasil Wawancara Petani di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan12

Penentuan Zakat No. Nama

Luas

Lahan Hasil Panen

Barang Uang (Rp)

1 Sohir 1,5 Ha 10 ton 3 kw -

2 Sutijo 1,5 Ha 9 ton 5 kw -

3 Gatot 1,5 Ha 10 ton 500.000,00

4 H. Busro 1,5 Ha 10 ton 1.500.000,00

5 Aziz Supirjan 4 Ha 24 ton 10 kw 300.000,00

6 Darto Fatimah 1,5 Ha 10 ton 500.000,00

7 Bambang Dwiono 1,5 Ha 10 ton 600.000,00

8 Nasran 1,5 Ha 9 ton 4 kw -

9 Kasnadi 1,5 Ha 10 ton 5 kw 300.000,00

10 Narto 1,5 Ha 9 ton 2 kw 500.000,00

11 Sudiro 6 Ha 30 ton 10 kw 1.000.000,00

12 Sudiarso 1,5 Ha 9,5 ton 3 kw 300.000,00

12 Wawancara dengan masyarakat petani di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan Tahun 2007.

Page 56: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

43

43

13 Tri Setiadi 2,5 Ha 15 ton 5 kw 500.000,00

14 Aman 1,5 Ha 9 ton 2 kw 200.000,00

15 Sunardi 1,5 Ha 8,5 ton 400.000,00

Dari data yang ada di atas, setelah mendapat informasi di beberapa petani

di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, dapat

dijelaskan bahwa dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian, para petani tidak

sama dalam melaksanakan zakat.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat Kesadaran

Masyarakat dalam Mengeluarkan Zakat Hasil Pertanian

Harta benda adalah urat nadi kehidupan, kebahagiaan, kesejahteraan,

kesenangan seperti menurut ilmu kesehatan, kekuatan dan kesempatan semuanya

didapat melalui harta. Dunia akan menjadi kacau, sempit dan tak indah tanpa

harta benda. Harta benda itulah yang menjadi status sosial simbol kebahagiaan

dan hiasan dunia seutuhnya. Selain itu alqur’an juga memandang harta benda

sebagai realitas sosial bagi tegaknya kehidupan. Alqur’an memberikan banyak

jalan keluar yang baik dan benar untuk memiliki harta benda. Jalan itu harus

dilalui dengan kesungguhan, rekayasa dan cekatan tanpa mengenal lelah, seperti

pertanian, perdagangan dan perindustrian.

Semula Alqur’an memandang bahwa pada hakekatnya benda bukanlah

milik pribadi, melainkan berfungsi sosial. Ia bukan saja harus dinikmati oleh

orang kaya tetapi harus beredar pula di tangan orang-orang miskin. Kemiskinan

Page 57: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

44

44

bukanlah dikehendaki, melainkan kaya dan miskin adalah Sunnatullah. Allah

menganugrahkan kelebihan pada individu atas individu yang lain baik yang

menyangkut kekuatan fisik maupun daya pikir, ketabahan jiwa, keuletan bekerja

dan sebagainya.

Dengan adanya kenyataan perbedaan itu, Al-Qur’an menentukan hak dan

kewajiban individu atas masyarakat dan sebaliknya. Antara miskin dengan kaya

diharapkan dapat menjalin hubungan rasa kasih sayang dan saling tenggang rasa.

Atas dasar inilah masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan mau melaksanakan zakat hasil bumi pertanian. Disamping

zakat merupakan kewajiban juga sekaligus merupakan ibadah dan usaha

pendekatan diri kepada Allah SWT sesuai dengan kejujuran masing-masing dan

iman yang ada.

Masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan, dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian bisa dikatakan cukup baik,

karena masyarakat terutama petani sudah mau melaksanakan zakat. Meskipun

dalam prakteknya pendistribusian zakat tersebut belum dikembangkan. Para

muzaqi membagikannya sendiri kepada mereka yang dianggap membutuhkan

dana tersebut, padahal orang yang diberi zakat tidak berhak menerima zakat. Ini

disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi muzaqi dalam

mengeluarkan zakat hasil pertanian diantaranya sebagai berikut : 13

13 Wawancara sebagian masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan, pada tanggal 14 Oktober 2007.

Page 58: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

45

45

1. Pendidikan rendah

Masyarakat kurang memahami adanya kewajiban zakat yang harus

dikeluarkan. Ini dapat dibuktikan dengan pendidikan yang telah diraih oleh

masyarakat. Kebanyakan masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan berpendidikan rendah, mereka hanya

lulusan SD bahkan tidak tamat sekolah ataupun tidak pernah sekolah. (Lihat

tabel II)

2. Kurang pemahaman tentang zakat hasil pertanian

Para petani menyamakan antara shodaqoh dengan zakat, sehingga mereka

cukup hanya mengeluarkan uang atau sedikit hasil panen. Masyarakat

beranggapan sesuatu yang dikeluarkan setelah panen sudah termasuk zakat. 14

Banyak petani yang hasil panennya sudah mencapai nisab tidak mengeluarkan

zakat sesuai ketentuan hukum Islam. Dengan alasan petani beranggapan

bahwa mereka yang penting sudah mengeluarkan sebagian hasil pertaniannya

kepada orang lain.15

Tidak jauh berbeda dengan Bapak Muqorobin dalam penuturannya, zakat

adalah kewajiban setiap muslim yang memenuhi syarat, dan kewajiban ini sering

disebut ibadah amaliyah (ibadah yang berupa harta). Hampir setiap perintah

shalat di dalam Al-Qur’an selalu diikuti dengan perintah membayar zakat. Ini

membuktikan bahwa mengeluarkan zakat sangat dianjurkan. Akan tetapi

14 Wawancara sebagian masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan, pada tanggal 28 - 30 September 2007. 15 Ibid

Page 59: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

46

46

masyarakat di Desa Pangkalan masih kurang cukup untuk mengeluarkan zakat

hasil pertanian sesuai dalam ketentuan hukum Islam. Mereka dalam

mengeluarkan zakatnya tidak menerapkan sesuai dengan teori yang ada dalam

hukum Islam.16

Menurut Bapak Muhamad Kundori, dalam satu tahun masyarakat Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan memanen hasil

pertaniannya sebanyak 3x, satu kali panen kacang hijau dan 2 kali panen padi

karena dalam panen padi atau palawija tersebut mendapat pengairan irigasi waduk

Kedungombo ataupun penyiraman dan kebanyakan hasil panennya di jual pada

orang lain. Padi maupun palawija dijual kepada juragan atau pedagang-pedagang

yang mau membelinya, tidak harus di bawa ke pasar atau ketempat penjualan.

Biasanya hasil panen tersebut didatangi sendiri oleh para pembeli.17

Kemudian muzaki menyisihkan sebagian hasil usahanya untuk diberikan

kepada orang lain. Muzaki memberikan zakat kepada mustahiq dengan kemauan

sendiri, ini disebabkan juga oleh pendistribusian yang hanya ada 3 asnaf,

diantaranya yaitu18 :

16 Wawancara Bpk. Muqorobin Salah Satu Tokoh Agama, Rt. 08 RW. I Desa Pangkalan

Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. 17 Wawancara Bpk. Muhamad Kundhori, RT. 01 RW. I Desa Pangkalan Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan. 18 Wawancara dengan Bapak Arifin, Salah Satu Tokoh Agama di Desa Pangkalan Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan.

Page 60: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

47

47

1. Fakir

Yaitu orang yang tidak memiliki apa-apa. Biasanya muzaki

memberikan dalam bentuk uang sebesar Rp. 5.000 – sampai Rp. 20.000,-

masing-masing orang dalam satu periode, disesuaikan dengan kebutuhan

mereka sehingga tidak menimbulkan sikap ketergantungan.

2. Miskin

Yaitu orang yang memiliki harta dan pekerjaan, namun tidak dapat

untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Zakat yang diberikan

kepada orang miskin biasanya berupa uang dan hasil pertanian.

3. Fi Sabilillah

Yaitu yang berjuang di jalan Allah, yang masuk ke dalam sabilillah

diantaranya yaitu :

a. Guru Ngaji

Zakat diberikan kepada ustadz yang mengajar di TPQ atau

madrasah.

b. Bantuan Pembangunan

Yaitu seperti pemberian bantuan pembangunan mushola,

pembangunan masjid dan lain-lain.

Page 61: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

48

BAB IV

ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN

DI DESA PANGKALAN KECAMATAN KARANGRAYUNG

KABUPATEN GROBOGAN

A. Analisis terhadap Praktek Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian di Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

Zakat merupakan pendapatan masyarakat yang berkecukupan. Zakat

menjadi hak bagi orang-orang yang berhak yakni seseorang yang termasuk

kriteria delapan asnaf. Firman Allah dalam surat At Taubah ayat 60 disebutkan :

إنما الصدقات للفقراء والمساآين والعاملين عليها والمؤلفة قلوبهم وفي

الرقاب والغارمين وفي سبيل الله وابن السبيل فريضة من الله والله

)٦٠ :التوبة(عليم حكيم Artinya : Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang

miskin, amal zakat yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana (Qs. At-Taubah : 60).1

1 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahannya, Surabaya : Duta Ilmu, 2005, hlm.

264.

Page 62: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

49

Ayat tersebut intinya adalah golongan yang berhak menerima zakat yakni

pihak-pihak yang telah ditentukan oleh Allah. Hal ini menunjukkan bahwa zakat

wajib di serahkan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu.2

Ayat di atas juga merupakan dasar pokok menyangkut kelompok-

kelompok yang berhak mendapat zakat. Para ulama berbeda pendapat dalam

memahami masing-masing kelompok diantaranya sebagai berikut :

Para ulama memperselisihkan makna huruf (ل) lam pada firman-Nya

Lilfuqara’, Imam Malik berpendapat bahwa ulama-ulama dari kalangan sahabat

Nabi SAW sepakat membolehkan memberikan zakat walau kepada salah satu

kelompok yang disebut oleh ayat ini. Sedangkan Imam Safi’i berpendapat bahwa

huruf lam mengandung makna kepemilikan sehingga semua yang disebut harus

mendapat bagian yang sama. Ini menurutnya dikuatkan juga oleh kata innama

atau hanya yang mengandung makna pengkhususan.3

Dalam rukun zakat dan ketentuan bahwa zakat tidak boleh diberikan

kepada orang yang wajib zakat karena hukumnya haram, kecuali golongan orang

yang sesuai dalam kriteria delapan asnaf.4 Tetapi dari survey lapangan bahwa

2 Didin Hafidhuddin, zakat dalam perekonomian modern, Jakarta : Gema Insani Press, Cet.

Ke-1, 2002, hlm. 7. 3 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta :

Lentera Hati, 2002, hlm. 630. 4 Dawan Raharjo, Islam dan transformasi sosial – ekonomi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,

Cet. Ke-1, 1999, hlm. 446.

Page 63: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

50

pembayaran zakat hasil pertanian masyarakat di desa Pangkalan kecamatan

Karangrayung kabupaten Grobogan tergantung keinginan masyarakat itu sendiri.5

Sementara dalam Al Qur’an surat At-Taubah ayat 103 juga disebutkan :

⌦ ☺

)١٠٣ :التوبة( Artinya : ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan

menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya do’amu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka.Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Qs. At-Taubah : 103).6

Ayat tersebut dikemukakan bahwa Allah memerintahkan kepada

Rasulullah untuk memungut zakat dan membagikannya kepada yang berhak.

Walaupun kata ‘khuz’ (ambillah) dalam ayat tersebut sebagian fi’il amar (kata

kerja perintah) yang mengandung fail (orang yang bekerja) tersimpan yakni

Muhammad, namun sebenarnya intinya adalah perintah untuk semua pemimpin

5 Wawancara dengan Bapak Yahudi, Desa Pangkalan, kecamatan Karangrayung kabupaten

Grobogan. 6 Departemen Agama RI, Loc., Cit., hlm. 273.

Page 64: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

51

umat Islam, yaitu wajib untuk memungut zakat dan membagikan kepada mereka

yang berhak untuk menerima.7

Dengan demikian, praktek pelaksanaan zakat hasil pertanian di desa

Pangkalan kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan masih kurang sesuai

dengan hukum islam karena dalam pembayarannya diberikan kepada orang yang

mereka inginkan. Masyarakat tidak memperdulikan orang yang menerima zakat,

baik itu orang kaya ataupun golongan orang yang berhak menerima zakat.

Pemberian zakat seharusnya diberikan kepada mustahiq. Meskipun

besarnya pemberian disesuaikan dengan kebutuhan mustahiq. Dalam hal

pendistribusian zakat, dapat digolongkan menjadi 8 asnaf, diantaranya yaitu : 8

1. Orang fakir

Yaitu orang yang tidak memiliki apa-apa. Menurut madzhab Asy

Syafi’y orang fakir ialah orang yang tidak berharta, tidak dapat memenuhi

kebutuhan, tidak sanggup berusaha dan tidak mempunyai pekerjaan.9

2. Orang miskin

Yaitu orang yang memiliki harta dan pekerjaan, namun tidak dapat

untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Mereka tidak mau

meminta-minta untuk mencari pertolongan.10

3. Amil Zakat

7 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta : Lentera Hati, Cet. Ke-2, 2004. hlm. 707.

8 T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, Jakarta : PT. Bulan Bintang, Cet. Ke-5, 1984, hlm. 174.

9 Ibid, hlm. 176. 10 Ibid, hlm. 177.

Page 65: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

52

Yaitu orang-orang yang terlibat atau ikut aktif dalam organisasi

pelaksanaan zakat.11

4. Mualaf

Yaitu orang yang perlu dijinakkan hatinya agar cenderung untuk

beriman atau tetap beriman kepada Allah dan mencegah mereka agar tidak

berbuat jahat bahkan mereka diharapkan akan membela kaum muslimin.12

5. Riqab

Yaitu orang yang sedang berusaha membebaskan diri dari tuannya.13

6. Gorim

Yaitu orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya.14

7. Sabilillah

Yaitu orang yang dalam usaha untuk kejayaan agama ataupun

kepentingan umum.15

8. Ibnu Sabil

Yaitu orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan, karena

kehilangan atau dirampas orang lain.16

Pendistribusian zakat yang dijelaskan dalam fiqh pada dasarnya memberi

petunjuk kepada muzaki mengenai kebijaksanaan dan kecermatan muzaki dalam

11 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001, hlm : 162.

12 M. Syukri Ghocali, et, al., Pedoman Zakat 9 seri, Jakarta : Proyek Pembinaan Zakat dan Wakaf, 1985, hlm. 87.

13 Ibid. 14 Ibid. 15 Ibid. 16 Ibid.

Page 66: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

53

mempertimbangkan pembagian zakat kepada orang-orang yang berhak menerima

zakat.

Menurut penulis dengan melihat praktek pelaksanaan zakat hasil pertanian

di desa Pangkalan masih membayar zakat dengan sendirinya yang tidak sesuai

ketentuan hukum islam, hal ini disebabkan karena mereka hanya mengeluarkan

zakat sebagai infaq dan shadaqah saja. Sehingga pendistribusian zakat hasil

pertanian di desa Pangkalan belum sesuai dengan ketentuan hukum Islam, karena

masyarakat dalam memberikan zakat hasil pertaniannya dengan asal-asalan yakni

tidak disesuaikan dengan kaidah yang ada dalam fiqh.

Selama ini terkesan bahwa pendistribusian zakat tidak dikelola secara

profesional sehingga nilai yang terkandung dalam zakat menjadi tidak terlihat.

Ketidaktepatan dalam distribusi serta identifikasi kebutuhan mustahiq (yang

berhak menerima zakat) menjadikan zakat tidak berdampak luas dan cenderung

menjadikan golongan miskin sebagai mustahiq abadi.

Kebiasaan masyarakat terhadap penyerahan zakatnya tidak kepada

delapan golongan yang berhak menerima zakat, tetapi kepada para pemimpin

agama setempat. Pemimpin agama ini biasa dipanggil kiai, tidak bertindak

sebagai amil yang berkewajiban membagikan zakat kepada mereka yang berhak

menerima zakat. Cara dan sikap ini tidak sepenuhnya salah, namun sikap tersebut

sebaiknya ditinggalkan, karena untuk menghindari penumpukan harta zakat pada

orang tertentu, padahal salah satu dari tujuan zakat adalah pemerataan rizki untuk

mencapai keadilan sosial.

Page 67: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

54

B. Analisis terhadap Faktor-faktor yang Menjadi Kendala Masyarakat dalam

Mengeluarkan Zakat Hasil Pertanian

Masyarakat petani di desa Pangkalan kecamatan Karangrayung kabupaten

Grobogan menggantungkan hidupnya ke sektor perdagangan, pertanian karyawan

swasta, pertukangan, buruh tani dan jasa lainnya. Namun sebagian besar

masyarakat desa Pangkalan menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian yaitu

pertanian padi dan kacang hijau. Dari hasil panen tersebut hasil pendapatannya

dapat diperhitungkan bahwa untuk usaha pertanian mempunyai unsur nilai lebih

tinggi dibandingkan dengan hasil pertanian yang lain, karena biaya

operasionalnya tampak lebih rendah. Sehingga dari kemudahan bercocok tanam

padi dan kacang hijau sangat tidak layak jika zakat hasil bumi pertanian itu tidak

ditunaikan.

Menunaikan zakat adalah hukumnya wajib bagi orang yang telah

memenuhi syarat dan rukunnya. Jadi segala usaha yang baik dan halal. Selama

penghasilannya telah memenuhi nishab dan haul maka usaha tersebut wajib

dizakati oleh pemiliknya :17 Firman Allah :

ت ما آسبتم ومما أخرجنا لكم من يا أيها الذين آمنوا أنفقوا من طيبا

الأرض ولا تيمموا الخبيث منه تنفقون ولستم بآخذيه إلا أن تغمضوا فيه

)٢٦٧ : البقرة(واعلموا أن الله غني حميد

17 Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1, 2004, hlm. 265.

Page 68: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

55

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ! infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maka Terpuji. (Qs. Al Baqarah : 267).18

Apabila penulis perhatikan ayat tersebut, terdapat pengertian bahwa segala

usaha manusia wajib dibayarkan zakatnya yang baik-baik saja.

Dengan melihat hasil pembayaran zakat pertanian menunjukkan bahwa

tingkat kesadaran umat Islam desa Pangkalan kecamatan Karangrayung

kabupaten Grobogan masih rendah, walau demikian pensosialisasian atau

penyuluhan-penyuluhan mengenai zakat hendaknya jangan sampai berhenti,

tetapi sebisa mungkin untuk terus digalakkan karena sebagian manusia biasa yang

tingkat keimanannya masih yazid wa yankus (kadang bertambah kadang

berkurang) apabila peringatan (penyuluhan) tentang zakat diberhentikan maka

kesadaran untuk mengeluarkan zakatnya pun bisa menurun.

Memang respon masyarakat terhadap zakat hasil pertanian belum antusias

dan juga belum positif, terlihat dari masyarakat yang membayar zakat dalam

setiap kali panen sangat sedikit, sehingga hal ini tidak bisa menjamin

kelangsungannya dalam meningkatkan kelancaran pembayaran zakat hasil usaha

pertanian. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat mengeluarkan shodaqoh saat

panen bukan mengeluarkan zakat.

18 Departemen Agama, Loc. Cit, hlm. 56.

Page 69: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

56

Setelah mengetahui masyarakat di desa Pangkalan kecamatan

Karangrayung kabupaten Grobogan banyak yang sedikit membayar zakat hasil

usaha pertanian, ini dikarenakan masyarakat tidak menspesifikasikan antara zakat,

infaq dan sodaqah. Padahal untuk usaha pertanian tersebut telah memenuhi

beberapa syarat untuk dikeluarkan zakatnya.

Dalam fiqh lima mazdhad dijelaskan bahwa semua yang diusahakan

manusia dan dimilikinya, yang memenuhi syarat-syaratnya adalah sebagai

berikut:

1. Tanaman makanan pokok yaitu makanan yang bisa mengenyangkan perut

orang di daerah masing-masing.

2. Makanan tersebut harus diusahakan oleh manusia, artinya : ditanam,

dipelihara dengan baik.

3. Genap satu nishab jumlah setiap panen atau satu tahun mencapai satu nishab.

Segala sesuatu yang diusahakan manusia juga mengandung unsur dan

prinsip sebagai berikut : 19

a. Unsur Maliyah (keharta bendaan)

Unsur ini mengandung prinsip benda yang bernilai ekonomis.

b. Unsur Ghaniyah (kekayaan)

Unsur ini mengandung prinsip, hak milik yang sempurna, di luar kebutuhan

pokok, mencapai satu nisab.

19 Sjechul Hadi Pernono, Sumber-sumber Penggalian Zakat, Jakarta : Pustaka Firdaus, 1992,

hlm. 161-162.

Page 70: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

57

c. Unsur An-Nama’ atau Al-Istinma’ (sifat berkembang atau dapat diharapkan

perkembangannya).

Terhadap faktor-faktor yang menjadi kendala masyarakat petani dalam

membayar zakat seharusnya ada solusinya, mengingat orang yang mengeluarkan

zakat hasil pertanian sangat sedikit. Untuk itu suatu keharusan mencari solusinya

supaya kewajiban membayar zakat bisa berjalan lancar (meningkat). Seperti

dalam hal pendayagunaan zakat misalnya, apabila selama ini pendayagunaan

zakat hasil pertanian belum bisa dirasakan oleh orang yang membutuhkan maka

sudah saatnya pendayagunaan zakat terhadap mustahiq diberi penyuluhan tentang

zakat. Dengan demikian dapat diketahui tingkat kemauan petani dalam membayar

zakat.20

Dengan memperhatikan faktor-faktor kendala yang mempengaruhi

rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mengeluarkan zakat hasil

pertanian yang telah dikemukakan di atas, dapat dianalisis bahwa :

Masyarakat petani di kelurahan Pangkalan mayoritas berpendidikan

rendah ( lihat tabel 2 ) ini berpengaruh juga terhadap rendahnya kesadaran

masyarakat dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian. Karena dengan rendahnya

pendidikan mengakibatkan masyarakat kelurahan Pangkalan yang telah

memenuhi kewajiban zakat hasil pertanian tidak melaksanakan sesuai ajaran

agama Islam.

20 Wawancara dengan Bapak Nurhadi, Tokoh Agama RW. II Kelurahan Pangkalan.

Page 71: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

58

Mereka dalam memahami zakat hasil pertanian masih dirasa kurang

karena dari dahulu masyarakat dalam mengeluarkan zakat masih memakai adat

kebiasaan yaitu muzaqi memberikan zakatnya kepada pemimpin

setempat.Sehingga kebiasaan ini bisa turun temurun sampai sekarang.

Zakat hasil pertanian yang telah memenuhi syarat dan rukunnya sesuai dengan

ketentuan hukum Islam maka wajib harus melaksanakan zakatnya agar terhindar

dari sifat kikir. Rendahnya tingkat keimanan di kelurahan Pangkalan dikarenakan

masyarakat tersebut tidak menjalankan sesuai ketentuan agama sehingga dalam

melaksanakannya mereka menggunakan kebiasaan masyarakat di situ.

Faktor-faktor kendala di atas masing-masing perlu dicari solusinya yaitu

dengan menerapkan berbagai konsepsi yang akan memberikan landasan

operasional bagi masyarakat diantaranya :

1. Pendidikan rendah

Dalam hal ini, masyarakat harus berusaha menyebarluaskan pengertian

zakat secara baik dan benar. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan, baik

formal maupun non formal. Secara masal penyebarluasan pengertian zakat itu

dapat dilakukan melalui penyuluhan.

Dalam pemberian penyuluhan, “materi” merupakan komponen yang

sangat penting. Oleh karena itu dengan melihat penggolongan dan

Page 72: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

59

kecenderungan masyarakat ada 4 hal yang perlu dijadikan materi

pengembangan zakat yaitu :21

a. Hukum zakat

b. Barang yang dizakati

c. Pendayagunaan

d. Pengorganisasian

2. Kurang pemahaman tentang zakat hasil pertanian

Yang dimaksud dengan pemahaman disini adalah pengertian umat

Islam tentang fiqh zakat. Pengertian mereka sangat terbatas kalau

dibandingkan dengan pengertian mereka tentang shalat dan puasa. Ini

disebabkan pendidikan keagamaan masyarakat di Kelurahan Pangkalan

kurang menjelaskan pengertian zakat. Akibatnya, karena kurang paham umat

Islam kurang pula melaksanakannya. Oleh karena itu pelaksanaan zakat harus

dikembangkan untuk lebih meningkatkan zakat diberbagai daerah misalnya

melalui organisasi atau lembaga-lembaga sosial Islam yang memungut zakat

seperti BAZ & BAZIS.

3. Tingkat keimanan rendah

Pelaksanaan zakat hasil pertanian di Kelurahan Pangkalan ternyata

masih jauh sekali (rendah). Banyak umat Islam yang secara baik dan sungguh-

21 M. Sukri Ghozali, et.al., Pedoman zakat 9 seri, Jakarta : Proyek Pembinaan Zakat dan

Wakaf, 1984/1985, hlm. 77

Page 73: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

60

sungguh dalam ibadah shalat, tetapi mereka lalai dalam hal berzakat. Untuk

itu zakat lebih didorong untuk dilaksanakan secara intensif dan dikembangkan

sedemikian rupa agar mencapai sasaran yang sesungguhnya. Zakat yang

diharapkan ialah yang mampu meningkatkan kemampuan ekonomi

masyarakat yang kurang mampu, dapat memberikan beasiswa untuk mereka

yang ingin meneruskan belajar, dan lain-lain. Sehingga pelaksanaan zakat

hasil pertanian dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk Allah

SWT.

Dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, manusia diwajibkan

mendapatkan harta benda melalui cara yang halal. Selanjutnya Allah SWT

mewajibkan untuk menafkahkan harta benda tersebut. Sehingga harta benda tidak

boleh hanya dinikmati oleh pemiliknya saja, namun juga harus dinikmati oleh

orang lain, sesuai dengan cara yang telah diatur oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an

ataupun AS-Sunnah.

Sudah menjadi fitrah manusia, apabila melakukan suatu aktivitas maka

harapannya adalah ingin dipuji dan disanjung oleh orang lain. Apalagi jika orang

membayar zakat kepada masjid, maka timbullah sifat riya’ yaitu pamer,

berbangga diri dan ingin dipuji orang lain, sehingga dalam melakukan amal yang

seharusnya dilandasai dengan rasa ikhlas akhirnya sirna dan dia melakukan amal

hanya untuk mencari popularitas saja.22

22 Wawancara dengan Bapak Arifin, Tokoh Agama RW. I Kelurahan Pangkalan.

Page 74: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

61

Munculnya sifat riya’ sendiri sebenarnya tergantung pada masing-masing

individu, namun dengan adanya penyuluhan yang disampaikan melalui kutbah

jum’at atau pengajian-pengajian di tingkat RT, Insya Allah akan benar-benar

menumbuhkan kesadaran mereka sehingga dalam beramal benar-benar dilandasi

dengan rasa ikhlas. Sebab sifat riya’ ini dilarang oleh agama Islam, sebagaimana

firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 264 sebagai berikut :

☺ ⌧

☺ ☺⌧

⌧ ☺

)٢٦٤ : البقرة( Artinya : Wahai orang-orang yang beriman !, janganlah kamu merusak

sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menginfakan hartanya karena riya’ (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatupun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir (Al-Baqarah ayat 264)23

23 Departemen RI, Loc., Cit., hl. 55

Page 75: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

62

Menurut penulis juga sama pendapat dengan Bapak Arifin bahwa orang

yang berbuat baik jarang sekali memiliki rasa keikhlasan, ini dikarenakan banyak

orang yang selalu ingin dilihat orang lain terutama dalam hal mengeluarkan zakat

hasil bumi pertanian yang diberikan kepada masjid. Dalam pendistribusiannya,

masyarakat tidak memprioritaskan sekian % untuk fakir miskin, sekian % untuk

sabilillah dan sekian % untuk lainnya. Mereka hanya membagi sebagian harta dari

hasil bumi pertanian yang mereka inginkan kepada orang yang tidak berhak

menerimanya.Hal ini kurang sesuai dengan yang dijelaskan dalam fiqh bahwa

pembagian zakat diberikan kepada golongan yang membutuhkan.

Pada setiap pemilikan seseorang, selalu ada hak orang lain di dalamnya.

Karena harta benda itu diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, maka Allah

SWT menentukan cara pemanfaatan harta benda yaitu melalui zakat, infaq,

sadaqah, wakaf, qurban dan wasiat.24

Banyaknya ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang zakat dan sodaqoh

dapat diambil kesimpulan bahwa harta benda mempunyai fungsi sosial. Fungsi

tersebut ditetapkan Allah atas dasar kepemilikan-Nya yang mutlak terhadap

segala sesuatu di alam raya ini termasuk harta benda. Di samping berdasarkan

persaudaraan se masyarakat, se bangsa dan se kemanusiaan, dan berdasar

istikhlaf, yakni penugasan manusia sebagai khalifah di bumi.

24 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat : Sebuah Kajian Moneter dan

Keuangan Syari’ah, ed. 1, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 159.

Page 76: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

63

Page 77: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas tentang pelaksanaan zakat pertanian

yang dijadikan oleh masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan telah penulis paparkan dalam Skripsi ini. Dari situ penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Masyarakat di Desa Pangkalan melaksanakan zakat hasil pertanian dengan

membayarkan kepada tetangga dan saudara secara langsung, masyarakat tidak

memandang orang yang diberi zakat hasil pertaniannya itu orang yang sudah

mampu (kaya) atau orang yang membutuhkan harta zakat. Mereka

menganggap bahwa mengeluarkan zakat hasil pertanian dengan semaunya

sendiri, ada juga sebagian masyarakat tidak menggunakan dasar hukum Islam

tentang kewajiban zakat hasil pertanian dan ada yang melakukan atas dasar

perintah sodaqoh. Mereka membayar zakat ada yang berupa barang hasil

panen dan juga berupa uang. Oleh karena itu sistem pelaksanaan zakat di desa

Pangkalan kecamatan karangrayung kabupaten Grobogan menggunakan adat

kebiasaan.

Page 78: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

64

2. Faktor-faktor kendala yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesadaran

masyarakat di Desa Pangkalan dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian

diantaranya adalah :

a. Pendidikan rendah

b. Pemahaman tentang zakat hasil bumi pertanian masih kurang

B. Saran-saran

Setelah penulis melakukan penelitian kepada masyarakat di Desa

Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan disarankan kepada :

1. Para ulama’ yang ada di Desa Pangkalan, hendaklah dioptimalkan lagi dalam

memberi bimbingan kepada masyarakat yang belum mengetahui tentang

hukum zakat dengan memberi penyuluhan yang benar sesuai dengan Al-

Qur’an dan As-Sunnah, diadakan perkembangan kesadaran tentang zakat mal

yaitu melalui pengajian-pengajian, khotbah jum’at, kumpulan-kumpulan dan

pada setiap kesempatan, karena sebagai manusia perlu adanya sesuatu yang

bersifat mengingatkan.

2. Petani di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan

agar dalam mengeluarkan zakatnya pada hasil pertanian yang didapatkan,

maka harus mengetahui tentang ketentuan-ketentuan yang ada pada hukum

zakat supaya tidak sia-sia dalam menjalankan kewajiban zakatnya dan

menghasilkan berkah.

Page 79: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

65

3. Masyarakat Desa Pangkalan hendaknya ditingkatkan terus dalam

melaksanakan zakat dari harta kekayaan yang diberikan Allah SWT agar

makna zakat benar-benar dapat menyentuh masyarakat sehingga orang yang

mempunyai harta berlipat ganda ingat bahwa harta tersebut ada hak orang lain

yang wajib dibayarkan zakatnya kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan

undang-undang zakat.

C. Penutup

Alhamdulillah, berkat Rahmat dan Hidayah dari Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan seluruh rangkaian aktivitas dalam rangka penyusunan skripsi

sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar strata satu, selanjutnya penulis

dengan kerendahan hati menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Disini masih banyak kelemahan dan kekurangan, baik

menyangkut isi maupun tulisannya. Karenanya segala saran, arahan dan kritik

korektif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.

Penulis hanya berharap mudah-mudahan skripsi yang sederhana dan jauh

dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya serta dapat dijadikan pelajaran dan perbandingan, semoga mendapat

keridhaan dari Allah SWT. Amin.

Page 80: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Nuruddin, Zakat sebagai instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, Edisi. 1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.Lihat juga Fuad’ Abd Al-Baqy, Al Mu’Jam al-Mufahras Li Alfa Al-Qur’an Al-Karim, Beirut: Dara 1- Fikr, 1407 H/1987 M.

Agama RI, Departemen, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Duta Ilmu. 2005.

Agama RI, Departemen, Ensiklopedi Islam di Indonesia Jilid 3,Proyek Peningkatan Prasarana dan sarana Perguruan Tinggi Agama: Jakarta, CV. Anda Utama. 1993.

Al-Jauziyah, Idu Al-Qoyyim, Plam Al-Muwaqqi’in,Juz 1, Beiruf: Daral-Fikr, tth.

Azwar, Syaifuddin, Metode Penelitian,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet 1, ed.1.1998.

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-12, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Abu Achmadi, Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. 5, 2003.

Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004.

Amin Summa, Muhammad., et. Al., Buku Pintar Panduan Praktis Zakat, Jakarta: Inti Mandiri Sejahtera, 2003.

Al-Qardhawi, Yusuf., Musykilatul Faqrwan kaifa, A’ Lajahal Islam, Beirut, Darul Arabiyah, 1966.

------------------------., Al- Ibadah Fi Al- Islam, Beirut: Muasasah Risalah, 1993.

Al- Qur’an Surat Al-Ambiyaa: 73, QS. Maryam: 55, QS. Al-Baqarah: 83, QS. Maryam: 31 dan QS. Al-Bayyinah: 5.

Ash-Shiddieqy, T. M.Hasbi., Pedoman Zakat, Cet. 5, Jakarta: PT. Bulan bintang, 1984.

Ahmad Zaidun, Imam Ghozali said., Analisa Fiqh Para Mustahid Terj dari Bidiyatul Mustahid Wa Nihayatul Mustashid (Al-Fiqh Abul Walid Muhammad ),Jakarta : Pustaka Amani, 2002.

Bakry, Nazar., Problematika Pelaksanaan Fiqh Islam, ed. 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994.

Page 81: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

Bin As’ad Al-Sajastani, Abu Daud Sulaiman., Sunan Abi Daud, Beirut: Dar Al-Fikr, tth.

Bin Hijaj, Imam abi Husain Muslim., Jami’ Sahih, Juz 1, Beirut, Lebanon: Dar Al-Fikr.

Di sampaikan dalam Acara Workshop Akuntansi Zakat bagi mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang Hari Sabtu Tanggal 4 Agustus 2007 bertempat di Pondok Pesantren” Nurul Islam” Wonolopo Mijen Semarang.

Daud Ali, Muhammad., Sistem Ekonomi Islam Zakat dan wakaf, Jakarta: Universitas Indonesia (V1- Press, 1998).

Ghozalai, M. Sukri., et. al., Pedoman Zakat 9 Seri, Jakarta: Gema Insani Press, Cet. Ke-1, 2002.

-----------------------., Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, Jakarta : Gema Insani, 1998.

Hasan, Ali., Masail Fiqiyah,Ed. Revisi, Cet. 4. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

-----------., Perbandingan Mazhab Fiqh, ed. 1, Cet. 2. Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2000.

http:/ www. Freelists, org/ archives/list. Indonesia/02-2005.

Institut Bankir Indonesia,Bank Syari’ah: Konsep, dan Implementasi Operasional, Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah, Jakarta: Djambatan, 2001.

Khallaf, Al-Wahab., Ilmu Ushul Al-Fiqh, Jakarta: Maktabah Daral Dakwah Al- Islamiyah Shabab Al-Azhar, 1410 H/ 1990 M.

Kartono, Kartini., Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung: Mandar Maju, 1990.

Mahmud Al-Ba’ly, Abdul Al-Hamid., Ekonomi Zakat: Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan Syari’ah, ed. 1, jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Muhammad., Zakat Frofesi :Wacana Pemikiran dalam Fiqh Kontemporer, Jakrta: Salemba Diniyah, 2002.

Mursyidi., Akuntansi Zakat kontemporer, Cet-ke-1, Bandung : PT. Remaja Rosda karya, 2003.

Nawawi dan Mimi kartini, Hadari., Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah mada University Press, 1996.

Page 82: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

Nasution, Lamudin., Fiqh 1, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.

Purnomo, Syaechul hadi, Sumber-sumber Penggalian zakat, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992.

Qhqrdqwi, Yusuf., Hukum Zakat : Studi Komperatif Mengenai status dan filsafat Zakat berdasarkan Qur’an hadits, diterjemahkan oleh Salman Harun, et.al. Bogor ; Pustaka Litera Antar nusa, 2002.

------------------., Hukum Zakat: Studi Komperati Mengenai Status dan Filsafat Zakat Berdasarkan qur’an hadits, Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2002.

-----------------., Hukum zakat, Terjemahan: Salma Harun, Didin Hafidhuddin, Hasanuddin, bandung : Mizan, Cet ke-4, 1993.

Qadir, Abdurrahman., Zakat Dalam Dimensi Mahdah dan sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Raharjo, Dawam., Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet. 1, 1999.

Rafiq, Ahmad., Fiqh kontekstual: Dari Normatif Ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta : Pustaka pelajar, Cet. Ke-1, 2004.

Rasjid, Sulaiman., Fiqh Islam, Ed. Baru, Bandung; Sinar Baru, 1990.

Ramulyo, Moh Idris., Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama, dan Zakat Menurut Hukum Islam, Cet. 1., Jakarta; Sinar grafika Offset, 1995.

Shihab, Quraish., Membumikan Al- Qur’an, Bandung : mizan, 1994.

Sulaiman, abi Daud., Sunan abi Daud, Beirut: Dar Al-fikr,tth.

Suharto, Ugi., Keuangan Publik Islam: Reinter Prestasi Zakat dan Pajak, Yogyakarta : Pusat studi Zakat Islamic Business School, 2004.

Sumber Data : Pemerintah kabupaten Grobogan, Buku Monografi Desa atau Kelurahan pangkalan Kecamatan karangrayung Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa tengah Keadaan Januari sampai dengan Juni 2007.

Sumber data Statistik Desa Pangkalan di Kantor Desa pangkalan, 30 Oktober 2007.

Sumber data: Monografi di Kantor Desa Pangkalan, tahun 2007.

Page 83: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

Shihab, M. Quraissh, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakrta : Lentera Hati, Cet. Ke-2, 2004

Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institut bankir Indonesia, Bank Syari’ah : Konsep, Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta : Jambatan, 2001.

Umar Sitanggal, Anshori., Terjemahan Al-Fiqh Al-Manhaji ‘Ala Madzabil Iamam Asy-syafi’i, Cet. 2, Darulqalam Damsyik, 1987 M.

Usman, Suparman., Hukum Islam,Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tat Hukum Indonesia,Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001.

Wawancara dengan Ibu Sumiati Salah Satu Kepala dusun di Desa pangkalan Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan, tgl. 18 April 2007, Jam 19.30 WIB.

Wawancara Bapak Kamto, Desa pangkalan, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Rt.03 RW. 1 Tanggal 20 Oktober 2007.

Wawancara Bapak Kasmari, Dusun Tangkis, RT. 02 RW. 111 Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan tgl. 22 Oktober 2007.

Wawancara Bapak. Achmad Muzair Dusun Tangkis RT. 01 RW. 111 Desa pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, tgl. 25 Oktober 2007.

Wawancara sebagaian masyarakat di Desa Pangkalan Kecamatan karangrayung Kabupaten Grobogan, Pada tanggal 28-30 September 2007.

Wawancara Bapak. Muqorobin Salah satu Tokoh Agama, RT. 08 RW. 1 Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan.

Wawancara Bapak. Muhammad kundhori, RT. 01 RW. 1 Desa Pangkalan kecamatan karangrayung Kabupaten Grobogan.

Wawancara Dengan Bapak Arifin, Salah Satu Tokoh Agama di Desa pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

Wawancara Dengan Bapak Yahudi, Desa pangkalan, Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

Wawancara dengan Bapak Nurhadi, Tokoh Agama RW. 11 Kelurahan Pangkalan.

Zuhdi, Masyfuk., Masail Fiqhiyah: Kapitan Selekta Hukum Islam, Edisi 11, Cet. 7. jakarta : Haji Masagung, 1994.

Zaini Dahlan, Ismail Muhammad Syah., Filsafat Hukum Islam, ed. 1. Cet. 2, Jakarta : Bumi Aksara, 1992.

Page 84: STUDY ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/80/jtptiain-gdl-annikpujia... · untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : ANNIK PUJIATUN

NIM : 032311203

Tempat/Tanggal Lahir : Grobogan, 22 Januari 1985

Alamat : Tangkis, RT. 01 / RW. III Pangkalan

Kec. Karangrayung Kab. Grobogan

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : a. SDN Pangkalan I : Lulus tahun 1997

b. MTsN Jeketro : Lulus tahun 2000

c. MAN I Semarang : Lulus tahun 2003

d. Program Strata1 Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo

Semarang Angkatan 2003

Semarang, 16 Januari 2008

Penulis,

ANNIK PUJIATUN