hubungan intensitas mengikuti training emotional...

136
HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG (STUDI ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Disusun Oleh : MUNIROTUL HASANAH 61I11022 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: hacong

Post on 20-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL

SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP ETOS KERJA

KARYAWAN PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG

(STUDI ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)

SKRIPSIuntuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

Disusun Oleh :

MUNIROTUL HASANAH

61I11022

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 5 (lima) eksemplar

Hal : Persetujuan Naskah Skripsi

Kepada :

Yth. Dekan Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo Semarang

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana

mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/i :

Nama : Munirotul Hasanah

NIM : 61111022

Fak./Jur. : Dakwah/BPI

Judul : Hubungan Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient (ESQ) Terhadap Etos Kerja Karyawan PT. Karya

Toha Putra Semarang (Studi Analisis Bimbingan dan

Konseling Islam)

Dengan ini saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Atas perhatiannya

diucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Semarang, 30 Desember 2010

Pembimbing,

Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi & Tatatulis

Prof. Dr. Hj. Ismawati, M.Ag Wening Wihartati, S.Psi, M.SiNIP. 19480705196705 2001 NIP.197711022006042004

Page 3: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL

SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN

PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG

(STUDI ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)

Disusun oleh

Munirotul Hasanah

061111022

telah dipertahankan di depan Penguji

pada tanggal 04 Januari 2011

dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji Sekretaris Dewan Penguji

Drs. H. Nurbini, M.S.I Wening Wihartati, S.Psi, M.SiNIP. 19680918 199303 1 004 NIP. 19771102 200604 2 004

Anggota

Penguji I Penguji II

Baidi Bukhori, S.Ag, M.Psi Safrodin, M.AgNIP. 19730427 199603 1 001 NIP. 19751203 200312 1 002

Page 4: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

iv

MOTTO

)(

” Kerjakanlah duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya,dan kerjakanlah kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan matibesok” (Riwayat Ibnu Asakir).

Suatu pekerjaan tidak akan terselesaikan, jika hanya difikirkanSuatu pekerjaan akan terselesaikan, jika mau mengerjakannya dengan sungguh-sungguh..

Page 5: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1) Ibunda tercinta Hj. Siti Masfiyah serta Ayahanda H. Darori yang

senantiasa selalu mencurahkan cinta dan kasihnya tiada henti

2) Kakak-kakak dan Mbak-mbak saya yang senantiasa memberikan spirit

dalam setiap langkahku

3) Keponakan-keponakan saya yang selalu memberikan keceriaan dalam

hidupku

Page 6: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

vi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan

di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya.

Pengetahuan yang diperoleh dari hasil peneribitan maupun yang belum/tidak

diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 30 Desember 2010

Munirotul Hasanah NIM. 061111022

Page 7: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

vii

ABSTRAKSI

Dunia pekerjaan penuh dengan interaksi sosial, dimana karyawanharus cakap dalam menagani diri sendiri maupun orang lain agar terciptasuasana sehat, aman, dan nyaman dalam perusahaan. Sehingga dibutuhkanadanya kecerdasan emosi-spiritual bagi karyawan. Akhir-akhir ini banyakperusahaan yang memberikan pelatihan-pelatihan emosi-spiritual bagikaryawan untuk meningkatkan etos kerja, salahsatunya PT. Karya Toha PutraSemarang.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang membahastentang Hubungan Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual QuotientTerhadap Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode skala intensitasmengikuti Training Emotinal Spiritual Quotient dan etos kerja dengan analisisKorelasi Product Moment dari Person. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui secara empirik hubungan intensitas mengikuti Training EmotionalSpiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha PutraSemarang, yang kemudian dianalisis dalam Bimbingan Konseling Islam.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubunganpositif yang signifikan antara intensitas mengikuti Training EmotionalSpiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha PutraSemarang. Sementara itu dalam kerangka deskripsinya terdapat peranbimbingan dan konseling Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosi-spiritual dan etos kerja karyawan.

Hasil utama dalam penelitian ini : 1). Menunjukkan ada hubunganpositif antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotientterhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Dengan katalain bahwa semakin tinggi intensitas mengikuti Training Emotional SpiritualQuotient karyawan maka semakin tinggi pula etos kerja karyawan. 2).Terdapat peran penting dalam bimbingan dan konseling Islam, yang berfokuspada bimbingan konseling karir untuk mengembangkan kecerdasan emosi-spiritual dan etos kerja karyawan.

Page 8: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

viii

KATA PENGANTARBismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang menciptakan

langit dan bumi serta segala isinya. Atas izin-Nya, hamba masih diberi

kesempatan sebagai penghuni dunia yang fana ini. Semoga Engkau selalu

membimbing sisa perjalanan hidup hamba ke jalan yang selalu Engkau ridhoi.

Amin.

Sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

nabi akhir zaman yang diutus untuk menyebarkan Islam di dunia ini. Semoga

kelak kita mendapatkan syafaatnya serta diakui menjadi umatnya kelaku di yaumil

akhir.

Penulis yakin, tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait, skripsi dengan

judul intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos

kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang (Studi Analisis Bimbingan dan

Konseling Islam), tidak mungkin akan selesai. Sebagai makhluk sosial yang tidak

bisa hidup tanpa bantuan orang lain, secara pribadi ucapan terima kasih penulis

ucapkan atas segala bantuan baik moril maupun spiritual sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

Penulis meminta maaf sekiranya tidak dapat menyebut satu persatu

semua pihak yang telah membantu dalam proses penggarapan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih, utamanya kepada :

1. Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Dr. Muhammad Sulthon, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Komaruddin, M.Ag dan Safrodin, M.Ag, selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

4. Prof. Dr. Hj. Ismawati, M.Ag dan Wening Wihartati, S.Psi, M.Si, selaku

dosen pembimbing I dan II, atas waktu yang disediakan selama proses

kuliah dan skripsi; yang telah memberi bimbingan, arahan, dan nasehat

sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Abdul Sattar M.Ag, selaku dosen wali, atas bimbingannya selama masa

Page 9: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

ix

perkuliahan

6. Segenap dosen di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, atas ilmu

dan pengalamannya selama masa perkuliahan

7. Bapak Joko Utomo, Selaku Pemimpin Staf Personalia di PT. Karya Toha

Putra Semarang, atas kerjasamanya dalam penelitian. Serta Para karyawan

PT. Toha Putra yang membantu jalannya penelitian.

8. Segenap keluarga besar H. Darori, atas cinta dan kasih sayang yang selalu

menyatu dalam jiwa dan raga

9. Sahabat-sahabat saya : Esta, Faid, dan Nafis, atas kebersamaan dan

semangat tiada henti yang kalian berikan. Serta sahabat-sahabat saya yang

ada di kampung halaman.

10. Teman-teman kos sahids : Umi, Vika, Ana, Fatim, Ella, Zizah, Hima,

Amel, Niza, Ozy, Riska, atas kebersamaan dalam suka dan duka

11. Teman-teman BPI angkatan 2006 : Vivi, Evin, Mbak Har, Mbak Is, galuh,

Titi, Ana, Trya, Wahid, Faris, Mustofa, Hery, Masykuri, Komari, Sidiq,

Imam, Zaky, dan Nikmah. Serta teman-teman kampus yang tidak bisa saya

sebutkan disini.

12. Teman-teman Majelis Permusyawaratan Mahasiswa 2010 dan Teman-

teman Missi

13. Mas Sokhi dan Mbak Zulfa, atas bimbingannya.

Semarang, 30 Desember 2010

Penulis

Page 10: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

x

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................. iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................... vi

ABSTRAKSI ...................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................ viii

DAFTAR ISI ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 7

1.4. Tinjauan Pustaka ............................................................... 8

1.5. Sistematika Penulisan ....................................................... 11

BAB II KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK

2.1. Intensitas Mengikuti Training ESQ ................................... 14

2.1.1. Pengertian Intensitas Mengikuti Training ESQ.............. 14

2.1.2. Dasar dan Tujuan ESQ.................................................. 16

2.1.2.1. Dasar ESQ ............................................................... 16

2.1.2.2. Tujuan ESQ ............................................................. 17

2.2. Etos Kerja ......................................................................... 19

2.2.1. Pengertian Etos Kerja.................................................... 19

2.2.2. Dasar dan Tujuan Etos Kerja......................................... 21

2.2.2.1. Dasar Etos Kerja ...................................................... 21

2.2.2.2. Tujuan Etos Kerja .................................................... 22

2.2.3. Faktor Faktor Etos Kerja ............................................... 25

Page 11: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

xi

2.2.3.1. Faktor Internal.......................................................... 25

2.2.3.2. Faktor Eksternal ....................................................... 28

2.2.4. Aspek Aspek Etos Kerja ............................................... 31

2.2.4.1. Motivasi Kerja ......................................................... 31

2.2.4.2. Kedisiplinan Kerja ................................................... 34

2.2.4.3. Produktivitas Kerja .................................................. 36

2.3. Hubungan BKI dan ESQ ................................................... 37

2.4. Hubungan Intensitas Mengikuti Training ESQ

dengan Etos Kerja ........................................................... 40

2.5. Hipotesis ........................................................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Metode Penelitian............................................... 45

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 46

3.3. Definisi Konseptual dan Operasional ................................. 46

3.3.1. Definisi Konseptual ...................................................... 46

3.3.2. Definisi Operasinal ....................................................... 47

3.4. Sumber dan Jenis Data....................................................... 50

3.5. Populasi dan Sampel.......................................................... 51

3.6. Metode Pengumpulan Data ................................................ 52

3.7. Teknik Analisis Data ......................................................... 56

3.7.1. Uji Validitas.................................................................. 56

3.7.2. Uji Reliabilitas .............................................................. 59

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG

4.1. Kondisi Umum PT. Karya Toha Putra Semarang .............. 60

4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Karya Toha Putra

Semarang..................................................................... 60

4.1.2. Visi dan Misi PT. Karya Toha Putra Semarang ............. 63

4.1.2.1. Visi PT. Karya Toha Putra Semarang ....................... 63

4.1.2.1. Misi PT. Karya Toha Putra Semarang ...................... 63

4.1.3. Tujuan Pendirian PT. Karya Toha Putra........................ 63

4.1.4. Bidang Usaha PT. Karya Toha Putra............................. 65

Page 12: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

xii

4.1.5. Lokasi PT. Karya Toha Putra ........................................ 66

4.2. Pelaksanaan Training ESQ di PT. Karya Toha Putra .......... 67

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Hasil Penelitian.................................................. 70

5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas .................................. 70

5.1.2. Data Hasil Angket Tentang ESQ dan Etos Kerja

Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang .................. 73

5.2. Pengujian Hipotesis ........................................................... 75

5.2.1. Analisis Pendahuluan.................................................... 75

5.2.2. Analisis Uji Hipotesis ................................................... 81

5.2.3. Analisis Lanjut.............................................................. 85

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 86

5.4. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam........................... 89

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan ....................................................................... 94

6.2. Saran ................................................................................ 95

6.3. Penutup ............................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 97

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

xiii

DAFTAR TABELHalaman

Tabel 1. Rancangan Item Sebaran Angket Intensitas Mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient .................................. 54

Tabel 2. Rancangan Item Sebaran Angket Etos Kerja ......................... 55

Tabel 3. Uji Validitas Instrumen ......................................................... 58

Tabel 4. Perwakilan atau Cabang PT. Karya Toha Putra...................... 62

Tabel 5. Uji Normalitas Data............................................................... 71

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Normalitas .......................................... 71

Tabel 7. Uji Homogenitas ................................................................... 72

Tabel 8. Hasil Angket Tentang Intensitas Mengikuti Training

Emotional Spiritual Quotient di PT. Karya Toha Putra .......... 73

Tabel 9. Hasil Angket Tentang Etos Kerja Karyawan PT. Karya

Toha Putra............................................................................ 74

Tabel 10. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................ 75

Tabel 11. Interval Intensitas Mengikuti Training ESQ ......................... 77

Tabel 12. Kualitas Variabel Intensitas Mengikuti Training ESQ........... 78

Tabel 13. Interval Etos Kerja Karyawan............................................... 80

Tabel 14. Kualitas Variabel Etos Kerja ................................................ 80

Tabel 15. Tabel Kerja Korelasi Antara Intensitas Mengikuti Training

ESQ dengan Etos Kerja ........................................................ 82

Tabel 16. Korelasi Antara Intensitas Mengikuti Training ESQ dengan

Etos Kerja........................................................................... 84

Page 14: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

xiv

Tabel 17. Hasil Ringkasan Analisis Uji Hipotesis................................. 85

Tabel 18. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien

Korelasi .............................................................................. 86

Page 15: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Histogram Intensitas Mengikuti Training ESQ..... 79

Gambar 2. Diagram Histogram Etos Kerja ........................................... 81

Page 16: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam dunia kerja tidak jarang menyebabkan

timbulnya persoalan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang

menghambat tercapainya tujuan perusahaan secara maksimal. Masalah yang

dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan salah satunya yaitu etos

kerja yang tidak dimiliki oleh para karyawan. Berbagai persoalan muncul,

seperti : karyawan pasif (menunggu setelah ada orang lain yang membantu

melakukan pekerjaannya), adanya hubungan kurang baik antar rekan kerja,

adanya sikap mengeluh terhadap pekerjaan, yang kadang dipengaruhi oleh

pekerjaan mereka yang monoton. Kondisi seperti ini dapat dikatakan bahwa

karyawan tersebut tidak atau belum mempunyai etos kerja yang baik.

Perilaku manusia senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan

tertentu tetapi adanya keterbatasan yang dimiliki oleh manusia menjadi

masalah dalam mencapai tujuan tersebut. Individu memiliki kemampuan

untuk berpikir, memandang sesuatu dan bertingkah laku dengan cara tertentu

dan unik yang merupakan kepribadian individu yang membedakannya

dengan individu yang lain. Sikap karyawan dalam pekerjaannya yang dapat

menumbuhkan etos kerja tinggi tidak sama. Ada karyawan yang tanpa

disuruh atau diperingatkan langsung mengerjakan pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya tanpa bantuan orang lain, aktif dan mempunyai inisiatif

Page 17: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

2

sehingga menghasilkan ide-ide bagi perusahaan. Karyawan yang bersikap

demikian dikatakan memiliki etos kerja yang baik.

Etos kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara

mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang

bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang

optimal (Tasmara, 2002:20). Ada tiga tahapan yang harus dilakukan

seseorang agar etos kerja terbentuk, yaitu : Pertama, kerja keras. Ukuran

kerja keras adalah kesempatan berbuat tanpa pamrih. Kedua, kerja cerdas.

Profesionalisme biasanya dijadikan ukuran dalam peningkatan prestasi di

setiap pekerjaan. Ketiga, ikhlas. Ikhlas dalam berkarya adalah kunci

kejujuran.

PT. Karya Toha putra Semarang adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang usaha percetakan dan penerbitan buku-buku agama Islam.

Produk yang dihasilkan dibagi dalam empat jenis yaitu al- Qur’an, sarah

kitab kuning, buku agama, buku pelajaran. Untuk dapat meningkatkan etos

kerja karyawan, para karyawan di PT. Karya Toha Putra tidak hanya

melakukan tugas-tugasnya (bekerja sebagai karyawan), tetapi di sana

diwajibkan untuk melakukan serangkaian kegiatan keagamaan. Salah satu

contoh kegiatannya adalah adanya Training Emotional Spiritual Quotient

(ESQ) yang diikuti oleh seluruh karyawan, kemudian pelatihannya

ditindaklanjuti dalam bentuk pengajian yang dilakukan sebulan sekali.

Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan kepada karyawan dalam hal

keagamaan, guna mempertebal keimanan dan ketakwaan karyawan pada

Page 18: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

3

Allah, sehingga menjadi manusia yang unggul disektor emosi-spiritual dan

dapat mengamalkan ajaran agama Islam, dalam membentuk etos kerja

karyawan.

Adapun materi yang disampaikan terkait dengan masalah Akidah,

Syari’ah dan Akhlak. Materi tersebut disampaikan oleh Ustad Yahya

Mutamakin, L.Sc dan KHA Hadlor Ihsan. Model dari kegiatannya dilakukan

secara langsung dengan ceramah dan dilanjutkan dengan dialog mengenai

materi yang telah disampaikan. Adanya kegiatan keagamaan diatas inilah,

penulis ingin mengadakan penelitian di PT. Karya Toha Putra Semarang.

Selain itu juga, PT. Karya Toha Putra memiliki kelebihan dibanding

perusahaan lain, yakni memiliki beberapa anak cabang perusahaan

diantaranya: Rezi Putra, Ar-ridho, Bina Utama, Setia Budi dan lain-lain.

Emotional Spiritual Quotient (ESQ) sendiri memiliki arti seperangkat

spiritual engineering dalam hal pengembangan karakter dan kepribadian

berdasarkan nilai-nilai Rukun Iman, Islam, dan Ihsan yang pada akhirnya

akan menghasilkan manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang

mampu mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah,

dan jasadiyah dalam hidupnya (Agustian, 2002 :Iiv). Dengan adanya

kecerdasan spiritual, mengajak dan membimbing individu menjadi the

genuine self, diri yang genuine, yang asli (origin) dan autentik ( Sukidi, 2002

: 27).

Page 19: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

4

Kegiatan keagamaan tersebut di atas juga mampu memberikan

motivasi tersendiri terhadap etos kerja karyawan. Hal ini sesuai dengan

firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Qashsas :77, yang berbunyi:

Artinya :”Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telahdianugrahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakanbagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlahkamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukaiorang yang berbuat kerusakan”.

Ayat tersebut memerintahkan kepada manusia agar selalu berbuat

baik dan tidak merusak atau membuat kerusuhan dimuka bumi, dan mau

mengajarkan kebaikan untuk mentaati dan menuruti segala perintah serta

menjauhi apa yang dilarang agama agar mendapat kebahagiaan di dunia dan

akhirat. Sehingga karyawan berlomba-lomba dalam kebaikan untuk

mencapai usaha atau pekerjaan yang maksimal.

Dalam rangka mengembangkan potensi fitrah, maka Bimbingan dan

Konseling Islam memegang peranan penting untuk dapat membantu,

mengetahui, mengenal dan mengevaluasi dirinya sendiri. Konseling dalam

Islam sendiri memiliki arti suatu aktivitas memberikan bimbingan, pelajaran

dan pedoman kepada individu yang meminta bimbingan (klien) dalam hal ini

bagaimana seharusnya seorang klien dapat mengembangkan potensi akal

pikirannya, kejiwaannya, keimanan dan keyakinannya serta dapat

Page 20: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

5

menagnggulangi problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri

yang berparadigma pada al-Qur’an dan as-Sunnah (Adz-Dzaky, 2006 : 189).

Dengan memahami dirinya sendiri, mengenal fitrahnya, maka karyawan

akan lebih mudah mencegah timbulnya masalah. Dalam dunia kerja juga

dibutuhkan adanya bimbingan dan konseling untuk memecahkan masalah-

masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yakni dengan Bimbingan

Konseling dan Karir.

Hal ini sejalan dengan kegiatan dakwah, yang berarti mengajak

manusia untuk kembali kepada fitrah, sebagaimana definisi dakwah menurut

Quraish Shihab yakni seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha

mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik dalam

diri maupun masyarakat (Amin, 2009: 4). Dalam firman Allah Surat al-

Imron: 110, berbunyi:

Artinya:”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, danberiman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baikbagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan merekaadalah orang-orang yang fasik”.

Dari ayat diatas menunjukkan perintah kepada umat Islam untuk

melakukan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Perwujudan

dakwah bukan hanya sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah

Page 21: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

6

laku dan pandangan hidup, tetapi juga sasaran yang lebih luas, yakni

berperan menuju kepada Pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam

berbagai aspek ( Amin, 2009: 4).

Dari latar belakang pemikiran diatas, penulis terdorong untuk

mengkaji lebih mendalam dalam bentuk skripsi yang berjudul “Hubungan

Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Terhadap

Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang (Studi Analisis

Bimbingan Konseling Islam)”.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan dan penegasan yang telah

dipaparkan di atas, maka penulis menarik suatu pokok permasalahan adalah:

1. Adakah hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient (ESQ) terhadap etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra

Semarang?

2. Bagaimanakah perspektif Bimbingan dan Konseling Islam terhadap

hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

(ESQ) dengan etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra Semarang?

Page 22: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

7

1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian skripsi ini

adalah :

a. Untuk mengetahui secara empirik hubungan intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap etos kerja

karyawan di PT. Karya Toha Putra Semarang

b. Untuk mengetahui studi analisis Bimbimgan Konseling Islam

tehadap hubungan intensitas mengikuti training Emotional Spiritual

Quotient (ESQ) dengan etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra

Semarang

Selain tujuan tentunya juga ada manfaat yang ingin diperoleh dari

penelitian ini. Adapun manfaat tersebut antara lain adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah keilmuan dakwah khususnya Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam (BPI) dalam memberikan pemahaman terhadap diri

pribadi yang kaitannya dalam perilaku menurut kadar etika atau nilai

moral dengan pola islam. Serta dapat memadukan antara intensitas

mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap etos

kerja.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi pedoman

bagi karyawan dalam meningkatkan motivasi diri dalam bekerja, sehingga

Page 23: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

8

dapat mengaktualisasikan potensi yang dimiliki sebagai makhluk Tuhan

yang beragama.

1.4. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan sebuah skripsi, perlu untuk mengetahui apakah

yang akan diteliti nanti sudah ada yang meneliti atau belum. Sehingga apa-apa

yang dihasilkan dari penelitian ini merupakan suatu hal yang baru dan dapat

dikembangkan untuk mendukung pemecahan masalah yang ada.

Untuk mengetahui hal tersebut, maka diperlukan sumber yang

membahas tentang apa yang ingin dicapai, dibahas, dan diteliti pada sumber

tersebut dapat berupa skripsi orang lain yang sama dengan permasalahan yang

dibahas. Judul skripsi yang dijadikan sumber rujukan adalah :

1. Skripsi Abdul Shomad dengan judul, “Urgensi Konsep ESQ Ary Ginanjar

Agustian bagi Profesionalisme Da’i”, NIM 1100036, lulus tahun 2005.

Dalam penelitiannya, Shomad menggunkan metode Library Riseach,

interview dan dokumentasi. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisa

dengan metode kualitatif dan hermeneutic serta berfikir secara induktif.

Adapun hasil penelitiannya bahwa ESQ yang dikembangkan oleh Ary

Ginanjar merupakan konsep pengembangan antara kecerdasan emosional

dan kecerdasan spiritual, sehingga terjadi perpaduan yang dahsyat untuk

membangun karakter yang sempurna. Dengan penguasaan dan pemahaman

konsep ESQ tersebut, diharapkan da’i dapat melaksanakan tugasnya

Page 24: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

9

sebagai penyampai risalah nabi secara efektif, efesien dan professional

sehingga tujuan dakwah dapat tercapai secara optimal.

2. Skripsi Ning Afidhatun Khayati dengan judul, “Hubungan religiusitas

dengan etos kerja karyawan muslim pada Pabrik di Kecamatan Kroya

Kabupaten Cilacap (Studi analisis BKI)”, NIM 1101054, lulus tahun

2005. Pada penelitian ini mengungkap hubungan antara religiusitas dengan

etos kerja karyawan muslim yang objeknya di Pabrik Kecamatan Kroya.

Subjek penelitiannya berjumlah 72 orang yaitu karyawan PD. Mujur Jaya

dan UD Barokah. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan metode kepustakaan dan lapangan. Adapun hasil penelitiannya

adalah dengan berbekal religiusitas yang dimiliki dan etos kerja yang

melekat pada diri, maka individu (karyawan) mampu memahami keadaan

dalam kondisi yang dihadapi. Sehingga mudah merasakan kesulitan yang

dialami dan mampu membantu menemukan faktor-faktor penyebab

terjadinya masalah yang berhubungan dengan diri atau lingkungan kerja

yang pada akhirnya dapat dengan mudah mengatasi persoalan yang

dihadapi.

3. Skripsi Fatimatuzzahra dengan judul, “PT. Karya Toha Putra Semarang

(Studi tentang aktivitas dakwah)”, NIM 1101146, lulus tahun 2006. Dalam

penelitiannya, Zahra menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan

manajemen. Serta menjelaskan tentang aktivitas dakwah di PT. Karya

Toha Putra, melalui tiga hal yaitu: Pertama, dakwah bil lisan yang berupa

pembinaan, meliputi pengajian rutin karyawan. Kedua, dakwah lewat

Page 25: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

10

tulisan, yaitu dakwah untuk masyarakat luas dengan produk-produk PT.

Karya Toha Putra yang berupa al-Qur’an dan buku-buku Agama. Ketiga,

dakwah bilhal. Termasuk didalamnya pendirian lembaga pendidikan baik

formal maupun non formal.

4. Skripsi Masfaah dengan judul, ”Pengaruh Intensitas Mengikuti Pengajian

Jum’at Pagi Terhadap Peningkatan Etos Kerja Karyawan Matahari Dept.

Store Simpang Lima Semarang”, NIM 1199168, lulus tahun 2004.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

eksperimen. Tujuannya adalah menggambarkan pengaruh intensitas

mengikuti pengajian Jum’at pagi terhadap peningkatan etos kerja

karyawan Matahari Dept. Store Simpang Lima Semarang. Sampel yang

digunakan sebanyak 15 % dari 266 karyawan yang masuk shift pagi yaitu

sebanyak 40 responden. Hasil penghitungan tersebut diperoleh hasil bahwa

etos kerja karyawan menunjukkan bahwa 5% responden memiliki etos

kerja rendah, 30% cukup dan 60% tinggi. Dengan demikian secara umum

etos kerja karyawan Matahari adalah tinggi. Intensitas mengikuti pengaiian

Jum’at pagi oleh karyawan Matahari Departemen Store Simpang Lima

Semarang berpengaruh positif terhadap etos kerja mereka yang dapat

dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan hasil signifikan.

Dari penelitian yang diteliti Ning dan Masfa’ah, tentunya berbeda

dengan yang penulis kaji, yaitu dalam hal objek penelitiannya. Karena

pada penelitian Ning objek penelitian dilakukan di Kecamatan Kroya

Kabupaten Cilacap dan Masfa’ah objek penelitian dilakukan di Matahari

Page 26: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

11

Dept. Store. Sedangkan yang penulis kaji objek penelitiannya di PT. Karya

Toha Putra Semarang. Namun dalam penelitian ini memiliki persamaan

yang diteliti oleh Zahra yaitu dalam objek penelitiannya. Dan

perbedaannya, terdapat dalam metodologi. Dalam penelitian Zahra

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan manajemen.

Sedangkan yang penulis kaji menggunakan metode kuantitatif .

1.5. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam rangka menguraikan rumusan masalah di atas, maka peneliti

berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis agar pembahasan

lebih terarah dan mudah dipahami, sehingga tercapai tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan. Sebelum memasuki bab pertama dan bab-bab berikutnya

yang merupakan satu pokok pikiran yang utuh, maka penulisan ini diawali

dengan bagian muka, yang memuat halaman judul, nota pembimbing,

pengesahan, motto, persembahan, pernyataan, abstraksi, kata pengantar, dan

daftar isi serta daftar tabel.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini merupakan gambaran secara global mengenai

keseluruhan isi yang meliputi: latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.

Page 27: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

12

Bab II : Kerangka Dasar Pemikiran Teoritik

Dalam bab ini dibagi menjadi empat sub bab: Pertama,

membahas tentang Training Emotional Spiritual

Quotient, yang meliputi, pengertian Training Emotional

Spiritual Quotient, dasar dan tujuan Training Emotional

Spiritual Quotient. Kedua, membahas tentang etos kerja,

pengertian etos kerja, dasar dan tujuan etos kerja, faktor-

faktor yang mempengaruhi etos kerja, aspek-aspek etos

kerja meliputi : motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan

produktivitas kerja . Ketiga, Hubungan Bimbingan dan

Konseling Islam dengan Emotional Spiritual Quotient.

Keempat, Hubungan intensitas mengikuti Training

Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja.

Hipotesis penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini memuat tentang jenis dan metode

penelitian, waktu dan tempat penelitian, definisi

konseptual dan operasional, sumber dan jenis data,

populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Tentang PT. Karya Toha Putra

Bab ini dibagi dalam dua sub bab. Pertama,

menguraikan tentang kondisi umum PT. Karya Toha

Page 28: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

13

Putra Semarang, meliputi: sejarah, visi dan misi, tujuan

pendirian, bidang usaha, dan lokasi PT. Karya Toha

Putra Semarang. Kedua, pelaksanaan Training Emotional

Spiritual Quotient di PT. Karya Toha Putra Semarang.

Bab V : Analisis hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini

mencakup tentang penyajian data hasil penelitian yang

meliputi: deskripsi data, analisis data yang termasuk di

dalamnya uji prasyarat dan uji hipotesis serta penjelasan

mengenai hasil akhir penelitian tersebut.

Bab VI : Penutup

Memuat tentang: Pertama, kesimpulan yang merupakan

hasil dari penelitian hubungan intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos

kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Kedua, saran dan

penutup dilengkapi daftar pustaka, riwayat hidup dan

lampiran-lampiran.

Page 29: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

14

BAB II

KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK

2.1.Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

2.1.1. Pengertian Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient

Intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu “intens” yang

mempunyai makna “kuatnya, bergeloranya, semangatnya” yang ke-

mudian diserap dalam Bahasa Indonesia berupa intensitas yang

berarti “keadaan”. Intensitas merupakan keadaan tingkatan atau

ukuran intensitasnya (Depdikbud, 1994 : 383). Hal ini sejalan dengan

pengertian intensitas menurut Endarmoko menyebutkan bahwa

intensitas adalah kesungguhan, keseriusan, ketekunan, dan semangat

(Endarmoko, 2007: 252).

Training berasal dari bahasa Inggris yaitu train yang berarti

“latihan” dan mendapat imbuhan –ing yang menyatakan hal atau

tindakan, sehingga kata training bermakna “pelatihan”(Martinus,

2008: 635).

Sebagaimana tersirat dalam al-Qur’an, kecerdasan intelektual

dapat dihubungkan dengan kecerdasan akal-pikiran (’aql), kecerdas-

an ini lebih mengacu pada intellectual happiness (kebahagiaan

material), sementara kecerdasan emosional lebih dihubungkan

dengan emosi diri (nafs), kecerdasan ini lebih mengacu pada

Page 30: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

15

emotional happiness (kebahagiaan secara instink-emosional), dan

kecerdasan spiritual mengacu pada kecerdasan hati (qalb) yang akan

menghasilkan spiritual happiness (kebahagiaan spiritual). Dalam

kitab suci al-Qur’an, Allah SWT berfirman,”Ketahuilah, dengan

berzikir kehadirat Allah, hati kalian menjadi tenang”(Q.S. ar-

Ra’d/13:28). Inilah hati dan jiwa yang tenang dan damai, yang bisa

menajalin harmoni spiritual dengan Tuhan (Sukidi, 2002: 62).

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal (1975: 4) dalam SQ,

Spiritual Intelligence, The Ultimate Intelligence, mengungkapkan SQ

adalah kecerdasan untuk menyelesaikan masalah makna dan nilai,

kecerdasan untuk memposisikan prilaku dan hidup dalam konteks

makna yang lebih luas, kecerdasan untuk menaksir bahwa suatu

tindakan atau jalan hidup tertentu lebih bermakna dibanding yang

lain.

Sementara itu, menurut Ary Ginanjar, Emotional Spiritual

Quotient (ESQ) memiliki arti seperangkat spiritual engineering da-

lam hal pengembangan karakter dan kepribadian berdasarkan nilai-

nilai Rukun Iman, Islam, dan Ihsan yang pada akhirnya akan

menghasilkan manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual,

yang mampu mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhi-

yah, fikriyah, dan jasadiyah dalam hidupnya (Agustian, 2002: iiv).

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud intensitas meng-

ikuti Training Emotional Spiritual Quotient dalam penelitian ini

Page 31: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

16

adalah keseriusan, ketekunan, semangat seseorang atau kelompok

dalam mengikuti pelatihan agar menjadi manusia yang unggul di

sektor emosi dan spiritual, yang mampu mengeksplorasi dan meng-

internalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah dalam

hidupnya.

Dalam teori psikologi, pengukuran kekuatan motivasi

menurut Makmun (1996: 30) dapat di indikasikan sebagai berikut:

durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi, keuletan

(kesungguhan), devosi (pengabdian), tingkat aspirasi, tingkat

kualifikasi, dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

Dari indikasi tersebut di atas, maka dalam penelitian ini

penulis mengambil tiga indikasi dari Makmun (1996:30) untuk

dijadikan sebagai indikator penelitian dalam intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) adalah frekuensi

kegiatan, kesungguhan, dan aspirasi. Sebab dari ketiga indikator

tersebut sudah dapat mewakili atau menggambarkan keadaan

karyawan yang terjadi di PT. Karya Toha Putra Semarang.

2.1.2. Dasar Dan Tujuan Emotional Spiritual Quotient

2.1.2.1. Dasar Emotional Spiritual Quotient

Segala usaha apapun yang dilakukan manusia tentu

memiliki landasan atau dasar. Dasar merupakan pijakan

untuk melangkah ke suatu tujuan. Adapun dasar dari

Page 32: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

17

kecerdasan emosi dan spiritual adalah sebagaimana firman

Allah SWT dalam surat al-Hajj ayat 46, berbunyi :

Artinya :”Maka apakah mereka tidak berjalan di mukabumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu merekadapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itumereka dapat mendengar?karena sesungguhnya bukanlahmata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang didalam dada”.

Dalam surat asy-Syams ayat 9-10, juga disebutkan :

Artinya:”Sungguh beruntung orang yang menyucikanjiwanya dan sungguh merugi orang yang mengotorinya”.

Kedua ayat di atas menyebutkan bahwa hati

menjadi pusat semua kecerdasan manusia, sedangkan akal

hanyalah berkedudukan sebagai ”pusat sementara”.

Sehingga sesungguhnya kecerdasan emosi dan spiritual

merupakan kecerdasan akal sekaligus kecedasan hati. Akal

dan hati yang cerdas akan melahirkan perbuatan yang

cerdas pula (Muhyidin, 2007: 87).

2.1.2.2. Tujuan Training Emotional Spiritual Quotient

Berbagai macam pelatihan atau training kerap

dilakukan sejumlah perusahaan untuk meningkatkan kinerja

Page 33: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

18

para karyawannya. Salah satunya adalah training

Emotional Spiritual Quotient.

Menurut pakar Sumber Daya Manusia dari Dwidaya

Consultant, Lidwina Lestari Ningsih, untuk dapat meraih

kesuksesan ataupun kebahagiaan, manusia dibekali tiga

modal, yakni fisik, emosi, dan spiritual. Modal fisik lebih

berupa potensi Sumber Daya Alam. Berbeda dengan modal

emosi yang cenderung pada rasa kebersamaan dan

keterikatan emosi. Sedangkan modal spiritual adalah

kemampuan mengenal diri sebagai hamba Tuhan. Untuk

mengelola ketiga modal diatas, diperlukan tiga jenis

kecerdasan. Fungsi IQ adalah ‘What I think’ (apa yang saya

pikirkan) untuk mengelola kekayaan fisik atau materi,

fungsi EQ adalah ‘What I feel’ (apa yang saya rasakan)

untuk mengelola kekayaan sosial, sedangkan fungsi SQ

adalah ‘Who am I’ (siapa saya) untuk mengelola kekayaan

spiritual” (http://www.koran-jakarta.com).

Kepuasan secara emosi dan spiritual, cenderung

sulit untuk dipenuhi karena sifat manusia yang selalu

merasa tidak pernah puas. Ketidakpuasan tersebut tidak

sedikit yang berujung pada kekecewaan yang pada akhirnya

menimbulkan stres. Tentunya stres ini akan berpengaruh

Page 34: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

19

pada kinerja seseorang dalam pekerjaannya. Di sinilah

peran emosi dan spiritual sangat diperlukan bagi karyawan.

Senada dengan Wina, pendiri ESQ 165, Ary

Ginanjar, mengungkapkan dalam bukunya Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, tujuan

adanya training ESQ adalah untuk membangkitkan nilai-

nilai dasar yang ada dalam diri individu. Nilai-nilai ini

antara lain yakni konsisten, memiliki komitmen,

berintegritas tinggi, bersikap jujur, memiliki visi, adil,

bijaksana dan lain-lain (2001: xlviii). Sehingga dapat

mengerahkan seluruh potensi diri dan bisa menjadi Sumber

Daya Manusia yang produktif.

2.2. Etos Kerja

2.2.1. Pengertian Etos Kerja

Etos berasal dari bahasa Yunani yakni ethos, yang maknanya

”watak atau karakter” (Hasan, 2004: 236). Menurut Tasmara, etos

adalah norma, cara mempersepsi, memandang dan meyakini sesuatu

(1995: 26). Dari kata etos ini, dikenal pula kata etika, etiket yang

hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang

berkaitan dengan baik-buruk (moral), sehingga dalam etos tersebut

terkandung gairah atau semangat yang kuat untuk mengerjakan

Page 35: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

20

sesuatu secara optimal, berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang

sesempurna mungkin (Tasmara, 2004: 15).

Selanjutnya, kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu

(Departemen Pendidikan dan kebudayaan, 1994: 488). Kerja dapat

berarti suatu aktivitas yang dilakukan karena adanya dorongan

tanggung jawab (Tasmara, 1995 : 27).

Sementara itu, definisi dari etos kerja adalah totalitas

kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini,

dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya

untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (Tasmara, 2002: 20).

Raharjo (1999: 251) juga mengungkapkan bahwa etos kerja adalah

suatu pola sikap yang mendasar dan mendarah daging yang

mempengaruhi perilaku secara konsisten dan terus menerus.

Dalam kajian-kajian ilmu manajemen modern etos kerja ini

menyangkut masalah sikap dan motivasi disamping lingkungan.

Artinya, bagaimana orang atau kelompok mensikapi atau meman-

dang masalah kerja, apakah kerja itu dipandang sebagai sesuatu yang

luhur atau sebaliknya, apakah kerja itu dipandang sebagai kewajiban

atau beban. Selain itu, apakah motivasinya hanya untuk memenuhi

kebutuhan materi atau ada motivasi lain yang lebih luhur seperti

motivasi ibadah, karena bekerja yang baik dipandang sebagai

penunaian perintah Tuhan (Hasan, 2005: 237).

Page 36: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

21

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud etos kerja dalam

penelitian ini adalah sikap atau perilaku dan cara pandang seseorang

terhadap pekerjaan yang memberikan makna pada sesuatu yang

mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal.

2.2.2. Dasar Dan Tujuan Etos Kerja

2.2.2.1. Dasar Etos Kerja

Banyak sekali firman Allah yang menjadi dasar dari etos

kerja, surat al-Jumu’ah:10, berbunyi:

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebarlahkamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlahAllah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.

Dalam surat at-Taubah: 105 juga disebutkan:

Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah danRasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihatpekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan (Allah)yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, laludiberitakannya kepada kamu apa yang telah kamukerjakan”.

Kedua ayat di atas tercermin adanya keselarasan dan

keseimbangan antara ibadah dan kerja. Bekerja pada waktunya

Page 37: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

22

dan mengerjakan shalat pada waktunya pula. Kemudian dalam

bekerja, hendaklah selalu ingat kepada Allah SWT.

Dalam hadist disebutkan :

)(

Artinya:” Kerjakanlah duniamu seolah-olah kamu akanhidup selama-lamanya, tetapi kerjakanlah kepentinganakhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok (RiwayatIbnu Asakir).

Dari hadits di atas, sejalan pula diisyaratkan perlunya

keharmonisan kerja ukhrawi tanpa melupakan kerja duniawi

untuk kebutuhan hidup. Dalam keadaan bekerja diisyaratkan

untuk tetap mengingat Allah, berzikir kepada-Nya, ingat

perintah-perintah-Nya supaya dalam bekerja dan berusaha tidak

menyimpang dari hukum-hukumnya.

Ada tiga unsur yang menjadikan hidup manusia positif

dan berguna :Pertama, mengimplementasikan potensi kerja yang

dianugrahkan oleh Allah. Kedua, bertawakal kepada Allah, dan

mencari pertolongannya ketika melaksanakan pekerjaan. Ketiga,

beriman kepada Allah untuk menolak bahaya, kediktatoran dan

kesombongan atas prestasi yang dicapai (Mursi, 1999: 118).

2.2.2.2. Tujuan Etos Kerja

Pekerjaan yang dicintai Allah SWT adalah yang

berkualitas. Agama Islam memuliakan setiap pekerjaan yang

baik tanpa mendiskriminasikannya, baik itu pekerjaan otak atau

Page 38: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

23

otot, yang penting dapat dipertanggungjawabkan secara moral

dihadapan Allah. Al-Qur’an menanamkan kesadaran bahwa

dengan bekerja berarti kita merealisasikan fungsi kehambaan kita

kepada Allah, dan menempuh jalan menuju ridha-Nya,

mengangkat harga diri, meningkatkan taraf hidup, dan memberi

manfaat kepada sesama, bahkan kepada makhluk lain. Dengan

tertanamnya kesadaran ini, seorang muslim akan berusaha

mengisi setiap ruang dan waktunya hanya dengan aktivitas yang

berguna. Agar nilai ibadahnya tidak luntur, maka perangkat

kualitas etos kerja yang Islami harus diperhatikan

(http:beranda.blogsome.com).

Adapun tujuan etos kerja (Ya’qub :1990) adalah sebagai

berikut:

1) Memenuhi kebutuhan hidup.

Hidup di dunia ini mempunyai sejumlah kebutuhan

yang bermacam-macam dibagi dalam tiga tingkatan:

a. Kebutuhan pokok (primer) seperti kebutuhan

makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal.

b. Kebutuhan sekunder seperti keperluan terhadap

kendaraan, radio.

c. Kebutuhan mewah, seperti untuk memiliki perabotan.

Dari urutan-urutan kebutuhan manusia, kebutuhan

Page 39: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

24

primer wajib dipenuhi sedangkan kebutuhan kedua

dan ketiga masih bisa ditangguhkan.

2) Memenuhi nafkah keluarga

Islam memerintahkan makan yang halal dan pakain

yang sopan, kesemuanya itu dapat diwujudkan melalui kerja.

Tanggung jawab setiap suami terhadap keluarga. Kewajiban

dan tanggung jawab tersebut menimbulkan konsekuensi bagi

kepala keluarga, karena tanggung jawab itu maka para kepala

rumah tangga harus bangkit dan bergerak untuk bekerja.

3) Kepentingan Amal Sosial

Ajaran Islam yang luhur dan indah senantiasa meng-

galakkan manusia agar terus berbuat ihsan di manapun dan

kapanpun dengan berbuat amal sosial kepada sesama

manusia. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang

tidak dapat lepas dari pertolongan orang lain yang

membutuhkan.

4) Kepentingan Ibadah

Disamping hubungan yang jelas antara kegiatan

mencari nafkah dengan amal sosial, maka dalam bidang

ibadah juga mempunyai hubungan yang jelas, karena

kegiatan mencari nafkah menunjang kelancaran ibadah

kepada Allah SWT.

Page 40: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

25

5) Menolak Kemungkaran

Diantara tujuan ideal bekerja dalam menolak sejumlah

kemungkaran yang mungkin dapat terjadi pada diri orang

yang menganggur. Dengan bekerja berarti menghilangkan

salah satu sifat dan sikap yang buruk berupa kemalasan dan

pengangguran. Sebab adanya kesempatan kerja yang terbuka

dapat menutupi keadaan-keadaan yang negatif tersebut.

2.2.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja

Menurut Raharjo, dalam bukunya Islam dan Transformasi

Sosial Ekonomi seperti yang dikutip oleh Masfa’ah membaginya

dalam 2 faktor, yaitu:

2.2.3.1. Faktor Internal

1. Tujuan-tujuan (goals)

Tujuan ini tidak jauh dari motivasi seseorang itu

sendiri dalam bekerja. Motivasi kerja menempati posisi

sangat penting dalam psikologi kerja. Dan juga

menjawab persoalan tantangan dan metode

membangkitkan etos kerja karyawan untuk

merealisasikan produktivitas yang ideal (Mursi,

1999:89).

Motivasi dapat diartikan sebagai faktor-faktor

yang mengarahkan dan mendorong prilaku atau

Page 41: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

26

keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan

yang dilakukan dalam bentuk usaha (Hariandja, 2002:

321). Dalam pegertian lain, motivasi merupakan istilah

yang dipergunakan untuk menunjuk sejumlah dorongan,

keinginan, kebutuhan dan kekuatan (Mursi, 1999: 91).

Maka ketika para direktur sedang membangkitkan

motivasi para pekerja, berarti mereka sedang melakukan

sesuatu untuk memberi kepuasan pada motif, kebutuhan

dan keinginan para pekerja sehingga mereka melakukan

sesuatu yang menjadi tujuan dan keinginan para

direktur. Sehingga dapat dipahami bahwa motivasi

mengandung rangsangan suatu pihak kepada individu

sehingga ia melakukan sesuatu yang menjadi tujuan

pihak lain itu dan pada gilirannya juga dapat

merealisasikan keinginan-keinginan individu.

2. Kebutuhan-kebutuhan (needs)

Pada hakekatnya manusia bekerja untuk

memenuhi kebutuhan. Karena manusia dimotivasi untuk

memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri

setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan.

Sebagaimana dalam teori kebutuhan yang

dipopulerkan oleh Maslow, dalam teorinya manusia di

motivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat

Page 42: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

27

sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan berasal

dari sumber naluriah. Teori ini terdiri dari lima jenis dan

terbentuk dalam suatu hierarki dalam pemenuhan

kebutuhan, yakni : kebutuhan fisik (physiological

needs), kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan

sosial (social needs), kebutuhan pengakuan (esteem

needs) dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization

needs) (Hariandja, 2002: 325).

3. Sikap (attitude)

Sikap merupakan keyakinan seseorang mengenai

objek atau situasi yang relatif sama, yang disertai

adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada

orang tersebut untuk membuat respons atau berprilaku

dalam cara yang tertentu yang dipilihnya (Walgito,

2003:127) .

Sikap yang ada pada karyawan akan memberikan

warna atau corak pada perilaku atau perbuatan

karyawan tersebut. Karyawan akan merasakan adanya

kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang

dilakukan, jika dalam perusahaan tersebut terciptanya

lingkungan kerja yang sehat, yakni dengan

menempatkan karyawan pada posisi yang tepat dan

pemberian gaji yang sesuai dengan hasil kerjanya.

Page 43: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

28

4. Kemampuan-kemampuan (abilities)

Kemampuan adalah sifat yang dibawa sejak lahir

atau dipelajari yang memungkinkan seseorang

menyelesaikan tugasnya. Sehingga kemampuan kerja

berarti sifat yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang

memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Kemampuan kerja terdiri dari kemampuan fisik

dan kemampuan mental. Kemampuan fisik adalah

keadaan fisik, keadaan kesehatan, tingkat kekuatan, dan

baik buruknya fungsi biologis dari bagian tubuh

tertentu, sedangkan kemampuan mental adalah

kemampuan mekanik, kemampuan sosial, dan

kemampuan intelektual serta menyangkut bakat,

ketrampilan dan pengetahuan.

2.2.3.2. Faktor Eksternal

1. Lingkungan

Lingkungan adalah meliputi semua kondisi-

kondisi dalam dunia yang dalam cara-cara tertentu

dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan,

perkembangan atau life processes seseorang (Purwanto,

2006: 28). Sedangkan lingkungan kerja memiliki arti

segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang

Page 44: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

29

dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas yang diembankan.

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik

atau sesuai apabila manusia dapat melaksnakan kegiatan

secara optimal, aman dan nyaman. Sebaliknya

lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut

tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak

mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang

efisien. Pada akhirnya akan dapat menurunkan kinerja

dan menurunkan motivasi kerja karyawan

(http://intanghina.wordpress.com).

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian integral sebagai

peningkatan kualitas manusia. Dalam mengahadapi era

globalisasi dimana perkembangan teknologi dan

informasi yang begitu cepat, maka peningkatan kualitas

sumber daya manusia sangat dibutuhan bagi

perusahaan.

3. Informasi

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan

dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen didalam pengambilan keputusan. Sumber

Page 45: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

30

dari informasi adalah data. Data adalah kumpulan angka

maupun karakter yang mempunyai arti tertentu dan

diambil dari realita atau kenyataan yang terjadi pada

suatu lokasi.

4. Komunikasi

Komunikasi bagi manusia memiliki arti penting,

karena manusia sebagai makhluk sosial. Demikian pula

interaksi yang terjadi dalam sebuah dunia kerja pada

organisasi perusahaan memiliki arti yang penting dalam

memaksimal Sumber Daya dalam perusahaan.

Komunikasi adalah proses berbagi makna

melalui prilaku verbal dan nonverbal (Mulyana, 2005:

3). Komunikasi verbal, akan berlangsung dengan baik

selama ada kesamaan makna mengenai apa yang

dipercakapkan yaitu dengan cara merumuskan

komunikasi sebagai tingkah laku, perbuatan atau

kegiatan pengoperan lambang-lambang yang

mengandung makna. Begitu pula komunikasi Non

Verbal merupakan hal yang juga penting dalam

interaksi kerja. Seorang karyawan bekerja dengan

penuh semangat atau tidak terlihat dari ekspresi

wajahnya.

Page 46: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

31

Gerak tubuh juga mampu menggambarkan emosi

seseorang, gerak tubuh yang sigap menunjukkan

semangat dan keseriusan dalam bekerja, gerak yang

lamban mengindikasikan bahwa seorang karyawan

sedang tidak bersemangat. Dalam hal ini pimpinan

terutama pengawas langsung dapat memberikan teguran

atau saran pada karyawan.

2.2.4. Aspek-Aspek Etos Kerja

Etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa

atau satu umat terhadap kerja (Anoraga, 2009: 29). Untuk

menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai

sesuatu yang luhur, maka diperlukan adanya aspek-aspek dalam etos

kerja. Adapun aspek-aspek tersebut adalah :

2.2.4.1. Motivasi Kerja

Motif adalah yang melatarbelakangi individu untuk

berbuat mencapai tujuan tertentu (Anoraga, 2009: 35).

Motif juga dapat diartikan semua penggerak, alasan, atau

dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat

sesuatu ( Gerungan, 2004:151). Moif-motif ini memberikan

tujuan dan arah kepada tingkah laku. Karena semua tingkah

laku manusia pada hakikatnya memiliki motif.

Page 47: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

32

Motivasi adalah keadaan internal individu yang

melahirkan kekuatan, kegairahan dan dinamika, serta

mengarahkan tingkah laku pada tujuan (Mursi, 1999: 91).

Sementara itu, motivasi menurut G.R. Terry (dalam

Hasibuan, 2006: 145) dapat diartikan keinginan yang

terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya

untuk melakukan tindakan-tindakan. Motivasi ini tampak

dalam dua segi yang berbeda. Pertama, jika dilihat dari segi

aktif/dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha yang

positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan

mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara

produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang

ditetapkan sebelumnya. Kedua, jika dilihat dari segi

pasif/statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan

sekaligus sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan,

mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya kerja

manusia tersebut kearah yang diinginkan.

Selanjutnya motivasi kerja dapat diartikan sebagai

sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja

(Anoraga, 2009: 35). Dorongan di sini adalah untuk dapat

meraih sesuatu keberhasilan yang didukung oleh semangat

untuk melakukan suatu usaha atau kerja. Selama dorongan

Page 48: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

33

kerja itu kuat, semakin besar peluang individu untuk lebih

konsisten pada tujuan kerja.

Aspek-aspek terpenting motivasi kerja adalah

bagaimana membuat orang cenderung untuk tetap giat

bekerja, sehingga bersedia mendayagunakan kelebihan

waktunya dengan menambah volume kerja apabila kondisi

memungkinkan. Salah satu penggerak motivasi adalah

perasaan senang saat melihat hasil kerja yang berkualitas.

Sehinggga menjadikan pekerjaan sebagai tujuannya.

Pekerja yang bermotivasi lemah selalu mengharapkan

imbalan atas setiap tenaga yang dikeluarkannya. Sedangkan

pekerja yang bermotivasi tinggi, tidak mengharapkan dan

tidak selalu mengorientasikan setiap tenaganya untuk

memperoleh imbalan, baginya imbalan tidak mempunyai

nilai validitas. Ia memperoleh kepuasan dan kebahagiaan

dalam mencari posisi kerja yang menantang dan menikmati

pekerjaan yang tinggi tingkat kesulitannya. Pekerja

semacam ini tidak membutuhkan orang lain untuk

membangkitkan motivasinya (Mursi, 1999: 104).

Disamping itu, iklim kerja yang sehat dapat

mendorong sikap keterbukaan baik dari pihak karyawan

maupun pihak pegusaha sehingga mampu menumbuhkan

Page 49: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

34

motivasi kerja yang searah antara karyawan dan pihak

pimpinan ( Sinungan, 2005: 138).

2.2.4.2. Kedisiplinan kerja

Disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu

mentaati tata tertib (Anoraga, 2009: 46). Menurut Sinungan

(2005 : 135), Disiplin adalah sikap kejiwaan dari seseorang

atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk

mengikuti atau mematuhi segala aturan yang telah

ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian

disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang

menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan

perusahaan.

Sementara itu, menurut Anoraga (2009:46)

kedisiplinan kerja adalah suatu sikap, perbuatan untuk

selalu mentaati tata tertib atau peraturan dalam bekerja.

Sikap dan prilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh

berbagai inisiatif, kemauan dan kehendak untuk mentaati

peraturan. Artinya, orang yang dikatakan mempunyai

disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat

terhadap peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga

mempunyai kehendak (niat) untuk menyesuaikan diri

dengan peraturan organisasi atau perusahaan.

Page 50: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

35

Berdasarkan uraian di atas kedisiplinan kerja

memiliki arti suatu sikap dan prilaku yang berniat untuk

mentaati segala peraturan yang perusahaan yang didasarkan

atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan

perusahaan.

Para ahli menyebutkan beberapa pendekatan untuk

meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan yang meliputi:

1) Disiplin preventif

Disiplin preventif merupakan tindakan yang

dilakukan untuk mendorong karyawan untuk mentaati

standar dan peraturan sehingga tidak terjadi

pelanggaran, atau bersifat mencegah tanpa ada yang

memaksakan yang pada akhirnya akan menciptakan

disiplin diri.

2) Disiplin korektif

Disiplin korektif yaitu tindakan yang dilakukan

untuk mencegah supaya tidak terulang kembali

sehingga tidak terjadi pelanggaran pada hari-hari

selanjutnya, yang tujuannya adalah untuk memperbaiki

perilaku yang melanggar aturan dan mencegah orang

lain melakukan tindakan serupa.

Page 51: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

36

3) Disiplin Progresif

Disiplin progresif yaitu pengulangan kesalahan

yang sama akan mengakibatkan hukuman yang lebih

berat. Tindakan ini bisa dilakukan melalui teguran lisan,

teguran tertulis, dan skorsing (Hariandja, 2002: 302).

2.2.4.3. Produktivitas kerja

Dilihat dari segi psikologi, produktivitas adalah

suatu tingkah laku. Produktivitas menunjukkan tingkah

laku sebagai keluaran (output) dari suatu proses dari ber-

bagai macam komponen kejiwaan yang melatarbelakangi-

nya (Anoraga, 2009: 50). Produktivitas juga dapat diartikan

cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber

dalam memproduksi barang, sebagai tingkatan efesiensi

dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa

(Sinungan, 2005: 12).

Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap

mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu

kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin, dan hari

esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas bukanlah

karyawan bekerja lebih lama atau lebih keras. Peningkatan

produktivitas lebih banyak merupakan hasil dari

perencanaan yang tepat, investasi yang bijaksana, teknologi

Page 52: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

37

baru, teknik yang lebih baik dan efesiensi yang lebih tinggi

(Anoraga, 2009: 53).

Menurut hasil pengamatan (Anoraga, 2009: 56),

faktor-faktor keinginan para pekerja bukan hanya imbalan

yang besar saja, tetapi ada faktor-faktor yang lebih penting

untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan yaitu:

1) pekerjaan yang menarik

2) upah yang baik

3) keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

4) penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

5) lingkungan atau suasana kerja yang baik

6) promosi dan perkembangan diri sejalan dengan per-

kembangan perusahaan (tempat kerja)

7) dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan

8) pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

9) kesetiaan pimpinan pada diri karyawan

10) disiplin kerja yang keras.

2.3. Hubungan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Emotional Spiritual

Quotient

Manusia dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-

persoalan yang silih berganti. Manusia tidak sama satu dengan yang lain,

baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup

Page 53: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

38

mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia

yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain.

Sehingga manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya.

Dengan mengenal diri sendiri ini manusia akan bertindak dengan tepat

sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Namun demikian tidak

semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya. Mereka ini

memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri, lengkap

dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sehingga bimbingan

konseling sangat dibutuhkan bagi manusia yang belum bisa mengenal

dirinya (Walgito, 2005:10).

Bimbingan dan Konseling Islam sendiri memiliki arti suatu proses

dalam bimbingan dan konseling yang dilaksanakan mendasarkan pada

ajaran Islam, untuk membantu individu yang mempunyai masalah guna

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat ( Sutoyo, 2007: 19). Adapun

tujuan dari Bimbingan dan Konseling Islam adalah: agar orang yakin

bahwa Allah adalah penolong utama dalam segala kesulitan, agar orang

sadar bahwa manusia tidak ada yang bebas dari masalah dan agar orang

sadar bahwa akal dan budi serta seluruh yang di anugrahkan oleh Tuhan

itu harus difungsikan sesuai ajaran Islam (Sutoyo, 2007:21).

Bagi pribadi muslim yang berpijak pada pondasi tauhid, nilai

bekerja baginya adalah untuk melaksanakan tugas suci yang telah Allah

berikan dan percayakan kepadanya, ini baginya adalah ibadah. Sehingga

Page 54: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

39

pada pelaksanaan bimbingan konseling, pribadi muslim tersebut memiliki

ketangguhan pribadi dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Selalu memiliki prinsip landasan dan prinsip dasar yaitu beriman

kepada Allah SWT

2. Memiliki prinsip kepercayaan, yaitu beriman kepada Malaikat

3. Memiliki prinsip kepemimpinan, yaitu beriman kepada Nabi dan

Rasulnya

4. Selalu memiliki prinsip pembelajaran, yaitu berprinsip kepada al-

Qur’an al-Karim

5. Memiliki prinsip masa depan, yaitu beriman kepada “hari kemudian”

6. Memiliki prinsip keteraturan, yaitu beriman kepada “ketentuan

Allah”

Jika konselor memiliki prinsip tersebut (Rukun Iman) maka

pelaksanaan bimbingan dan konseling tentu akan mengarahkan counselee

kearah kebenaran.

Selanjutnya dalam pelaksanaannya konselor perlu memiliki tiga

langkah untuk menuju pada kesuksesan bimbingan dan konseling.

Pertama, memiliki mission statement yang jelas yaitu “dua kalimat

syahadat”. Kedua, memiliki sebuah metode pembangunan karakter

sekaligus simbol kehidupan yaitu “shalat lima waktu”. Ketiga, memiliki

kemampuan pengendalian diri yang dilatih dan disimbolkan dengan

“puasa”. Prinsip dan langkah tersebut penting bagi pembimbing dan

konselor muslim, karena akan menghasilkan kecerdasan emosi dan

Page 55: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

40

spiritual (ESQ) yang sangat tinggi (Akhlakul Karimah). Dengan

mengamalkan hal tersebut akan memberi keyakinan dan kepercayaan bagi

counselee yang melakukan bimbingan dan konseling.

Dalam firman Allah SWT, surat al-Imron ayat :104, berbunyi:

Artinya:” Dan hendaklah ada diantara kamu suatu umat yangmenyeru berbuat kebaikan, dan menyuruh orang melakukan yangbenar, serta melarang yang mungkar. Merekalah orang yangmencapai kejayaan.”

Pada ayat tersebut memberi kejelasan bahwa pelaksanaan

bimbingan dan konseling akan mengarahkan seseorang pada kesuksesan

dan kebijakan, dan bagi konselor sendiri akan mendapat nilai tersendiri

dari Allah SWT. Sehingga tujuan dakwah dalam bimbingan dan konseling

akan tercapai. Menurut Endang Saifuddin Ansari, dalam Wawasan Islam

yang dikutip Samsul Munir Amin, mengungkapkan bahwa tujuan dakwah

dibedakan dalam dua tujuan, yaitu: Pertama, tujuan vertikal yang

kaitannya lansung kepada Allah, atau untuk mendapatkan keridhaan Allah.

Kedua, tujuan horizontal yakni untuk memperoleh rahmat bagi semesta

alam (Amin, 2009: 66).

Page 56: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

41

2.4. Hubungan Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

Dengan Etos Kerja

Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT

kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia

dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia

dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya

yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus

menerus.

Manusia dibekali tiga modal, yaitu modal materiil/fisik (Physical

Capital), modal emosional (Emotional Capital), dan modal spiritual

(Spiritual Capital). Untuk mengelola ketiga modal tadi, diperlukan tiga

jenis kecerdasan yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan

kecerdasan spiritual. Fungsi dari kecerdasan intelektual, untuk mengelola

kekayaan fisik atau materi; fungsi dari kecerdasan emosi adalah untuk

mengelola kekayaan sosial; dan fungsi dari kecerdasan spiritual adalah

untuk mengelola kekayaan spiritual, mengenal diri sejati sebagai makluk

Tuhan. Untuk meraih kehidupan hakiki dan bermakna, diperlukan adanya

penggabungan tiga kecerdasan yang dikenal dengan kecerdasan emosi dan

spiritual (http:// alamovic.wordpress.com).

Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dapat diartikan sebagai

keseriusan, ketekunan, semangat seseorang atau kelompok agar menjadi

manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang mampu

Page 57: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

42

mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah dan

jasadiyah dalam hidupnya (Agustian, 2002 : iiv).

Kecerdasan emosi-spiritual yang senantiasa berpusat pada prinsip

atau kebenaran yang hakiki yang bersifat universal dan abadi. Ginanjar

(2001) mengungkapkan beberapa tahapan yang digunakan membangun

kecerdasan emosi-spiritual, yaitu:

1.Penjernihan emosi (Zero Mind Process); tahap ini merupakan titik tolak

dari kecerdasan emosi, yaitu kembali pada hati dan pikiran yang bersifat

merdeka serta bebas dari segala belenggu. Ada tujuh hal yang dapat

membelenggu dan menutupi fitrah (God-Spot), yaitu: prasangka, prinsip-

prinsip hidup, pengalaman, kepentingan dan prioritas, sudut pandang,

pembanding literatur.

2.Membangun mental (Mental Building); berkenaan dengan pembentuk-kan

alam berpikir dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman. Pada

bagian ini diharapkan akan tercipta format berpikir dan emosi

berdasarkan kesadaran diri, serta sesuai dengan hati nurani terdalam dari

diri manusia.

3.Ketangguhan pribadi (Personal Strength); merupakan langkah peng-

asahan hati yang telah terbentuk, yang dilakukan secara berurutan dan

sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam, salah satunya adalah

Mission Statement; penetapan misi melalui syahadat yakni membangun

misi kehidupan, membulatkan tekad, membangun visi, menciptakan

wawasan, transformasi visi, dan komitmen total.

Page 58: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

43

4.Ketangguhan sosial (Social Strength); merupakan suatu pembentukan dan

pelatihan untuk melakukan aliansi, atau sinergi dengan orang lain, serta

lingkungan sosialnya (http://saturindu.multipl.com).

Berangkat dari penjelasan di atas, maka konsep kecerdasan emosi

dan spritual ialah berlandaskan pada fungsi hati yang mampu menjadi

pembimbing manusia pada jalan yang fitrah, yaitu jalan menuju kepada

kebahagiaan dan kebenaran hakiki. Sehingga manusia akan mampu

memaknai kehidupannya secara lebih bermakna.

Bekerja merupakan fitrah manusia untuk menyatakan keimanan

dalam bentuk amal yang prestatif. Maka diperlukan etos kerja untuk

mewujudkannya. Etos kerja adalah totalitas kepribadian diri serta cara

mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang

bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang

optimal (Tasmara, 2002:20).

Etos kerja ini akan lahir, jika semua tindakan dilakukan dengan

ikhlas dan jernih. Sebagaimana dalam pemikiran Ary Ginanjar, seseorang

harus bisa pada titik Zero Mind Proses (ZMP). Titik Zero Mind Proses

(ZMP) adalah upaya untuk menjernihkan hati dengan tujuan memunculkan

kemampuan mendengar suara hati terpendam yang merupakan sumber

kebijaksanaan (wisdom) dan motivasi (energy) atau dengan kata lain

pembentukan hati dan pikiran yang jernih dan suci (Agustian, 2002 : 47).

Seseorang akan siap menghadapi berbagai rintangan karena mampu

Page 59: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

44

bersifat positif dan akan tanggap terhadap suatu peluang serta bisa

menerima pemikiran baru tanpa dipengaruhi fikiran yang negatif.

Beberapa simpulan tersebut dapatlah diamati timbulnya suatu teori

motivasi dalam diri seseorang, dalam hal ini karyawan. Motivasi

merupakan proses keterikatan antara usaha dan pemuasan kebutuhan

tertentu (Siagian, 1989: 138). Teori motivasi ini timbul dari kekuatan,

semangat dan kesungguhan yang berasal dari faktor eksternal maupun

faktor internal. Faktor eksternal yaitu dari pelaksanan peraturan kerja di

PT. Karya Toha Putra. Faktor internal yaitu dari diri sendiri karena agar

bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan bekerja bukan hanya diartikan

untuk mencari materi, tetapi juga sebagai ibadah.

2.5. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul (Arikunto, 2006 : 71). Jawaban sementara ini di uji secara

empiris di lapangan. Hipotesis akan diterima jika fakta di lapangan

membuktikannya dan akan ditolak jika fakta di lapangan tidak dapat

membuktikan (Hadi, 1982: 63). Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang.

Page 60: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang

datanya berwujud bilangan (sekor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang

dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau

hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi

bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel lain (Saerozy :

2008,62).

Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode korelasi product

moment dari Pearson guna mengetahui hubungan antara Intensitas

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan etos

kerja karyawan.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu Intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) sebagai variabel bebas

(Independen variabel atau variabel X) dan Etos kerja karyawan sebagai

variabel terikat (dependen variabel atau variabel Y). Untuk mendapatkan

data yang berkaitan dengan penelitian, penulis mempergunakan angket atau

instrumen yang disusun berdasarkan variabel yang akan diteliti.

Page 61: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

46

3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan

Desember 2010. Sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di PT. Karya

Toha Putra Semarang.

3.3. Definisi Konseptual dan Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yang masing-masing

terbagi dalam definisi konseptual dan operasional. Adapun penjabarannya

adalah sebagai berikut :

3.3.1. Definisi Konseptual

a. Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

Intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu “intens” yang

mempunyai makna “kuatnya, bergeloranya, semangatnya” yang

kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia berupa intensitas

yang berarti “keadaan”. Intensitas merupakan keadaan

tingkatan atau ukuran intensitasnya (Depdikbud, 1994 : 383).

Training berasal dari bahasa Inggris yaitu train yang berarti

“latihan” dan mendapat imbuhan –ing yang menyatakan hal atau

tindakan, sehingga kata training bermakna “pelatihan”

(Martinus, 2008: 635). Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

memiliki arti seperangkat spiritual engineering dalam hal

pengembangan karakter dan kepribadian berdasarkan nilai-nilai

Rukun Iman, Islam, dan Ihsan yang pada akhirnya akan

Page 62: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

47

menghasilkan manusia yang unggul di sektor emosi dan

spiritual, yang mampu mengeksplorasi dan menginternalisasi

kekayaan ruhiyah, fikriyah, dan jasadiyah dalam hidupnya

(Agustian, 2002 : iiv).

b. Etos Kerja

Etos kerja adalah totalitas kepribadian diri serta cara

meng-ekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan

makna pada sesuatu yang mendorong dirinya untuk bertindak

dan meraih amal yang optimal atau high performance (Tasmara,

2002: 20).

3.3.2. Definisi Operasional

a. Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

kesungguhan, keseriusan, semangat karyawan dalam mengikuti

pelatihan agar menjadi manusia yang unggul di sektor emosi

dan spiritual, yang mampu mengeksplorasi kekayaan ruhiyah,

fikriyah, dan jasadiyah dalam hidupnya. Dalam hal ini,

pelatihannya ditindaklanjuti dalam bentuk pengajian bulanan

yang dilakukan oleh para karyawan.

Dalam teori psikologi, pengukuran kekuatan motivasi

menurut Makmun (1996: 30) dapat di indikasikan sebagai

berikut: durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi, keuletan

Page 63: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

48

(kesungguhan), devosi (pengabdian), tingkat aspirasi, tingkat

kualifikasi, dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

Dari indikasi tersebut di atas, maka dalam penelitian ini

penulis mengambil tiga indikasi dari Makmun (1996:30) untuk

dijadikan sebagai indikator penelitian dalam intensitas

mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) adalah :

1. Frekuensi karyawan dalam mengikuti training Emotional

Spiritual Quotient (ESQ)

2. Kesungguhan karyawan dalam mengikuti training

Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

3. Tingkat aspirasi, yakni maksud, rencana, cita-cita, target

yang hendak dicapai dengan mengikuti training ESQ.

b. Etos Kerja

Etos kerja merupakan suatu pola sikap yang mendasar

yang mempengaruhi perilaku karyawan PT. Karya Toha Putra

secara konsisten dan terus-menerus. Sedangkan etos kerja yang

dibahas dalam penelitian ini adalah dalam ruang lingkup PT.

Karya Toha Putra. Guna mewujudkan etos kerja karyawan,

menurut Anoraga (2009 : 34) diperlukan indikator-indikator

diantaranya:

Page 64: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

49

1. Motivasi kerja

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan

semangat atau dorongan kerja. Dalam hal ini, semangat dan

kesungguhan karyawan dalam bekerja.

2. Disiplin kerja

Disiplin kerja adalah suatu sikap, perbuatan untuk

selalu menta’ati tata tertib atau peraturan dalam bekerja.

3. Produktivitas kerja

Produktivitas kerja adalah efesiensi proses

menghasilkan dari sumber daya yang dipergunakan.

Dengan kata lain, pelaksanaan manajemen yang lebih baik .

Untuk menganalisis hasil akhir dari penelitian maka

dirumuskan pula tentang definisi Bimbingan dan Konseling

Islam yaitu sebagai proses pemberian bantuan kepada individu

baik yang mengalami permasalahan ataupun tidak dengan cara

mengembangkan potensi fitrah yang dimiliki-nya, agar

senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah. Dengan

cara yang mandiri inilah, individu (karyawan) dapat

memecahkan masalah yang dihadapinya terutama yang

berkaitan dengan masalah dalam pekerjaan, sehingga mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Page 65: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

50

3.4. Sumber dan Jenis Data

Sumber data adalah semua informasi baik yang merupakan benda

nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa atau gejala baik secara kuantitatif

ataupun kualitatif (Sukandarrumidi, 2006 : 44).

Menurut sumbernya, data penelitian dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan

data yang langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari

(Azwar, 2001:91). Data ini digunakan untuk mengetahui hubungan

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap

etos kerja karyawan. Data primer dalam penelitian ini adalah karyawan

PT. Karya Toha Putra dan Narasumber Training. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data interval, data yang jaraknya

sama tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut (Hasan, 2004 : 15).

2. Data sekunder

Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh

dari orang lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitian

(Azwar, 2001: 91). Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku

yang terkait dengan pembahasan penelitian, untuk mengetahui hubungan

Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja secara teoritik. Data

sekunder sifatnya melengkapi dan menguatkan dari sumber pokok yang

ada.

Page 66: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

51

3.5. Populasi dan Sampel

Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,

2006: 130). Dalam hal ini populasi yang dimaksud adalah seluruh karya-

wan PT. Karya Toha Putra yang berjumlah 155 orang, yang terdiri dari 67

laki-laki dan 88 perempuan. Sedangkan sampel adalah bagian dari popu-

lasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sum-

ber data (Sukandarrumidi, 2006:50). Dalam penelitian ini yang menjadi

sampel adalah karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang.

Untuk menentukan subjek penelitian agar representatif digunakan

teknik simple random sampling, yakni pengambilan anggota sampel dari

populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

pada populasi itu (Sugiyono, 2008:82). Dengan kriteria karyawan tetap

yang bekerja di PT. Karya Toha Putra minimal 2 tahun. Alasannya untuk

mengetahui tingkat keberhasilan atau efek yang telah di ikuti oleh

karyawan.

Sampel dalam penelitian ini akan diambil 32% dari jumlah populasi,

sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ada 50 karyawan.

Pengambilan Sampel didasarkan pada pertimbangan dan acuan pendapat

Arikunto yang menyatakan bahwa apabila dalam subjeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%

atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2006:134).

Page 67: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

52

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Sehubungan dalam masalah penelitian

penulis mengumpulkan data dari dua sumber yaitu :

a. Data kepustakaan

Data kepustakaan adalah data yang diperoleh dari buku-buku

yang ada relevansinya dengan penelitian. Hal ini dilakukan untuk

menelaah pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan

dengan masalah dan pembahasan dalam penelitian.

b. Data Lapangan

Untuk mengumpulkan data lapangan ini dilakukan dengan

menggunakan beberapa metode antara lain :

1) Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu

objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandar-

rumidi, 2006: 69). Metode ini digunakan untuk mengetahui

kondisi umum subjek penelitian yang meliputi aktivitas

keseharian karyawan serta kondisi lingkungan karyawan di PT.

Karya Toha Putra.

2) Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya

barang-barang tertulis (Arikunto, 2006:158). Dokumentasi bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

Page 68: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

53

seseorang. Metode dokumentasi penulis gunakan untuk

memperoleh data tentang PT. Karya Toha Putra Semarang dan

untuk menganalisis data dalam perspektif Bimbingan dan

Konseling Islam.

3) Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono,2008:

142).

Data yang diperoleh dari angket adalah untuk mengukur

hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient (ESQ) terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha

Putra Semarang. Angket yang digunakan adalah termasuk jenis

angket tertutup berbentuk rating scale. Pengukuran skala ini

menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk meng-

ukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008: 93). Skala Likert

dalam penelitian ini penulis menggunakan dua skala, yaitu:

1. Skala intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient yang tersusun dalam tiga aspek yaitu frekuensi

kegiatan, kesungguhan, serta tingkat aspirasi. Ketiga aspek

ini dijabarkan dalam pernyataan yang mengikuti pola

favorable dan unfavorable. Untuk mengukur ketiga aspek

Page 69: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

54

diatas, disusun skala intensitas mengikuti Training Emotional

Spiritual Quotient yang terdiri dari 30 item. Ketiga aspek

tersebut dijabarkan dalam item-item sebagaimana dalam

rancangan berikut:

Tabel 1 Rangcangan Item Sebaran Angket IntensitasMengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

No Indikator No. ItemFavorabel

No. ItemUnfavorabel

Jmlh

Item

1 AspirasiKegiatan

4, 9, 15, 20,30

5, 7, 13,14,17

10

2 Frekuensikegiatan

2, 6, 16, 22,27

8, 12, 18, 25,29

10

3 Tingkatkesungguhan

3, 11, 19, 23,26

1, 10 , 21, 24,28

10

Jumlah 15 15 30

Bentuk dan nilai dari pernyataan yang diberikan pada

masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut: untuk

item favorable jawaban “Sangat Sesuai” (SS) memperoleh nilai

5, “Sesuai” (S) memperoleh nilai 4, “Netral” (N) memperoleh

nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS) memperoleh nilai 2, dan “Sangat

Tidak Setuju” (STS) memperoleh nilai 1. Sedangkan untuk

jawaban item unfavorable jawaban “Sangat Sesuai” (SS)

memperoleh nilai 1, “Sesuai” (S) memperoleh nilai 2, “Netral”

(N) memperoleh nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS) memperoleh nilai

4, dan “Sangat Tidak Sesuai” (STS) memperoleh nilai 5.

Page 70: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

55

2. Skala etos kerja yang tersusun menjadi tiga aspek, yaitu

motivasi, kedisiplinan, dan produktifitas. Ketiga aspek ini

dijabarkan dalam pernyataan yang mengikuti pola favorable

dan unfavorable. Untuk mengukur ketiga aspek di atas,

disusun skala etos kerja yang terdiri dari 30 item. Ketiga

aspek tersebut dijabarkan dalam item-item sebagaimana

dalam rancangan berikut:

Tabel 2 Rancangan Item Sebaran Angket Etos Kerja

No Indikator No. ItemFavorabel

No. ItemUnfavorabel

Jmlh

Item

1 Produktivitaskerja 1, 2,7,19, 29 8, 13, 23,

26,2810

2 Kedisiplinankerja

6, 9, 12, 14,21

3, 18, 22, 24,30

10

3 Motivasikerja

11, 15, 17,25, 30 4, 5,10,16, 27 10

Jumlah 15 15 30

Bentuk dan nilai dari pernyataan yang diberikan pada

masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

untuk item favorable jawaban “Sangat Sesuai” (SS) mem-

peroleh nilai 5, “Sesuai” (S) memperoleh nilai 4, “Netral” (N)

memperoleh nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS) memperoleh nilai 2,

dan “Sangat Tidak Sesuai” (STS) memperoleh nilai 1.

Sedangkan untuk jawaban item unfavorable jawaban “Sangat

Sesuai” (SS) memperoleh nilai 1, “Sesuai” (S) memperoleh

Page 71: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

56

nilai 2, “Netral” (N) memperoleh nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS)

memperoleh nilai 4, dan “Sangat Tidak Sesuai” (STS) mem-

peroleh nilai 5.

Daftar pertanyaan tersebut akan disebarkan terhadap

50 orang karyawan dari 155 karyawan yang ada di PT. Karya

Toha Putra Semarang.

3.7. Teknik Analisis Data

Angket yang telah selesai disusun kemudian dilakukan uji coba

terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reabilitasnya. Hal ini

dilakukan karena angket yang dapat melakukan penelitian adalah angket

yang memenuhi validitas dan reabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006:

168). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkapakn data dari variabel yang diteliti secara tepat. Jenis

validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas logis.

Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas logis apabila secara

analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan.

Uji validitas instrumen ini menggunakan Uji Validitas

Konstruksi (Konstruk Validity) dan Uji Validitas isi (Content

Validity). Untuk menguji validitas konstuksi, maka digunakan

Page 72: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

57

pendapat dari ahli dalam hal ini pembimbing skripsi. Setelah

pengujian konstruksi selesai, maka diteruskan uji validitas isi yaitu

menggunakan analisis statistik yaitu mengkorelasikan skor yang

diperoleh dari setiap butir item dari responden dengan skor item

instrumen.

Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan menggunakan

formulasi korelasi product moment dari Pearson, dan perhitungannya

menggunakan bantuan program SPSS versi 11.5 terhadap 30 item

pernyataan. Menurut Cronbach, koefesien validitas dianggap

memuaskan berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 (Azwar,

2001:158). Dan penulis menggunakan 0,374 sebagai acuan uji

validitasnya.

Dalam pengujian item soal variabel intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient ini menghasilkan koefesien

validitas item bergerak antara 0,5048 – 0,6421 dengan alpha 0,9247.

Sedangkan dalam item soal variabel etos kerja menghasilkan

koefesien validitas item bergerak antara 0,4970 – 0,6866 dengan

alpha 0,9260 (lihat pada lampiran). Dari uji validitas instrumen

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos

kerja, diperoleh data dalam tabel di bawah ini:

Page 73: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

58

Tabel 3Uji Validitas Instrumen

Instrumen Hasil Uji Validitas Jumlah

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 24, 25, 26,

27, 29, 30

24

Tidak Valid 4,7, 18, 22, 23, 28 6

ESQ

Jumlah 30

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11,

13, 14, 15, 17, 19, 20, 21,

22, 24, 26, 27, 28, 29, 30

24

Tidak Valid 7, 12, 16, 18, 23, 25 6

Etos

Kerja

Jumlah 30

Dari hasil validitas instrumen, maka instrumen yang tidak valid

dibuang, sedangkan yang valid disebarkan kembali kepada karyawan

PT. Karya Toha Putra untuk mencari hubungan intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja karyawan

dengan analisis product moment.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan ( Arikunto, 2006:

178). Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya pula.

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunkan

bantuan program SPSS versi 11 dengan uji satistik Cronbach Alpha.

Page 74: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

59

Sebagaimana yang dikutip Ghozali dalam bukunya Nunnaly (1960)

menyebutkan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel

jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,06 (Ghozali, 2009:46).

Pengujian item soal variabel intensitas mengikuti Training

Emotional Spiritual Quotient menghasilkan koefisien reabilitas item

bergerak antara 0,9204 – 0,9298 dengan alpha 0,9247. Sedangkan

dalam item soal variabel etos kerja menghasilkan koefisien reabilitas

item bergerak antara 0,9212 – 0,9288 dengan alpha 0,9260 (Lihat

pada Lampiran ). Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas

mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja

dikatakan reliabel karena Cronbach Alphanya lebih besar dari 0,06.

Page 75: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

60

BAB IV

GAMBARAN UMUM PT. KARYA TOHA PUTRA

SEMARANG

4.1. Kondisi Umum PT. Karya Toha Putra Semarang

4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Karya Toha Putra Semarang

PT. Karya Toha putra Semarang adalah perusahaan percetakan

dan penerbitan yang didirikan pada tahun 1956 oleh Haji Toha. Upaya

pendiriannya telah dilakukan sejak tahun 1940. Kondisi yang men-

dorong Haji Toha untuk mendirikan perusahaan percetakan adalah

untuk meneruskan usaha yang telah dilakukan pamannya. Pada

awalnya percetakan dengan nama al-Munir ini hanya mempunyai satu

mesin cetak manual (hand press) untuk mencetak buku-buku kecil.

Pada saat itu terjadi krisis kertas namun al-Munir mendapat dukungan

dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia). Pada tahun 1962 IKAPI

menyarankan al-Munir supaya menggunakan badan usaha CV dengan

kepemilikan atas nama H. Toha yang selanjutnya bernama CV.Toha

Putra. Melihat jatah kertas yang semakin meningkat dari IKAPI maka

CV. Toha Putra Semarang memperbanyak cetakannya dengan men-

cetak bukunya di beberapa percetakan yang ada di Semarang seperti

percetakan milik Suara Merdeka, Vandorp De Brand. Kondisi ini

dilakukan bertahun-tahun hingga akhirnya CV.Toha Putra membeli 4

mesin cetak bekas dari rekanannya.

Page 76: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

61

Pada mulanya daerah pemasaran CV. Toha Putra Semarang

terbatas di daerah Semarang. Dengan perkembangan perusahaan yang

cukup pesat terbukti dengan banyaknya permintaan dari konsumen

maka CV. Toha Putra Semarang memperluas daerah pemasarannya

dipasar nasional. Perkembangan ini juga dapat diketahui dari adanya

terobosan-terobosan produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan lain.

Adanya buku-buku bernafaskan Islam dan buku-buku pelajaran.

Semakin ketatnya persaingan pasar dibidang percetakan buku- buku

Agama Islam membuat H. Toha sebagai pemilik percetakan CV. Toha

Putra Semarang menerapkan strategi penetrasi pasar, melalui sistem

Direct Selling yaitu penjualan langsung ke toko-toko yang ditunjuk.

Selain melakukan kerja sama dengan beberapa pesantren, CV. Toha

Putra juga melakukan pendekatan dengan lembaga pendidikan dan

Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.

Pada tanggal 27 Februari 1996 CV.Toha Putra yang berbentuk

CV berubah menjadi PT. Karya Toha Putra dengan Akta no.9 oleh

Notaris Mustawi Sawilin Semarang dan telah memasuki pasar

nasional. Perubahan badan hukum CV. menjadi PT. disebabkan karena

PT. bersifat lebih terbuka dan pemilik modal bersifat aktif. Sedangkan

dalam CV. Pemilik modal bersifat pasif.

Pada saat ini terdapat 20 kantor cabang yang telah dikembang-

kan di beberapa kota di Indonesia. Untuk lebih jelasnya penulis

cantumkan data daerah cabang PT. Karya Toha Putra sebagai berikut:

Page 77: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

62

Tabel 4Perwakilan atau cabang PT. Karya Toha Putra

No. Kota Alamat

1. Semarang Jl. Kauman No. 1 dan Jl. Raya Jrakah

2. Pekalongan Jl. Dr. Sutomo No. 17A

3. Purwokerto/Jateng Jl. Pasar Ajibarang No. 26

4. Purwokerto Jl. Jendral Sudirman No. 218

5. Yogyakarta Jl. Kh. Ahmad Dahlan No. 83 dan Jl. Kates

Komplek Bayeman Permai Blok A No. 21

6. Surabaya Jl. Sasak No. 26

7. Malang Jl. Hasyim Asy’ari No. 1A-1B

8. Jember Jl. S. Parman No. 4

9. Jombang Jl. Merdeka Kompleks Simpang Tiga B3

10. Purwakarta/Jabar Jl. Ibrahim Singadilaga No. 94 Koncara

11. Bandung Jl. Mekar Agung No. 34 Komplek Mekar

Wangi Estate

12. Jakarta Jl. Kramat Raya No. 31 Komplek Maya Indah

13. Cirebon Jl. Panjunan/Basalamah No. 59 A

14. Medan Jl. Sisingamangaraja No. 8 B

15. Bukit Tinggi Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 4A/3

16. Makassar Jl. Sultan Alaudin Komplek Permatasari No.

18-19

17. Pekanbaru Jl. Sam Ratulangi No. 64 B samping Polres

Pekanbaru

18. Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 81/18 Ilir Palembang

19. Banjarmasin Jl. Dahlia Gg. Budaya No.3

20. Bandar Lampung Jl. Pulau Batan No. 25 Jagatdaya II

21. Pontianak Jl. Pahlawan Komplek Pasar Plamboyan Blok

B No. 4

Page 78: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

63

4.1.2. Visi dan Misi PT. Karya Toha Putra Semarang

4.1.2.1. Visi PT. Karya Toha Putra Semarang:

1. Menyiarkan dan mendakwahkan ajaran Islam melalui

percetakan al-Qur’an dan penerbitan buku-buku agama

Islam

2. Memperluas cakrawala pandangan hidup

4.1.2.2. Misi PT. Karya Toha Putra Semarang:

1. Menunjang pemikiran akhlak masyarakat dan karyawan

beserta keluarga

2. Meningkatkan minat baca masyarakat dan operasinya

terhadap buku-buku agama

3. Menyediakan buku-buku agama Islam yang bermutu

tinggi dengan harga bersaing dengan penerbit lain.

4. Memberikan kontribusi secara aktif terhadap pembangun-

an ekonomi nasional, khususnya ekonomi perusahaan dan

seluruh pihak terkait, yaitu pemilik, manajer, dan karya-

wan PT. Karya Toha Putra Semarang.

4.1.3. Tujuan Pendirian PT. Karya Toha Putra Semarang

Suatu perusahaan didirikan pasti memiliki tujuan tertentu yang

ingin dicapai. Dengan adanya suatu tujuan perusahaan akan lebih

memfokuskan proses berfikir untuk mencapainya dengan usaha yang

maksimal dengan berorientasi kepada pencapaian suatu tujuan.

Page 79: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

64

Adapun tujuan pendirian PT. Karya Toha Putra Semarang

adalah sebagai berikut :

a. Tujuan umum

1. Untuk memperoleh laba. Sebagaimana perusahaan swasta,

keuntungan merupakan tujuan utama didirikannya suatu

perusahaan. Modal yang ditanam dalam perusahaan diharapkan

akan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

2. Menciptakan hasil produksi yang berkualitas, baik yang

menyangkut fisik maupun isi dari buku itu sendiri agar tetap

diminati oleh konsumen.

b. Tujuan khusus

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini dibuktikan dengan

hasil produksi perusahaan yang berupa buku-buku pelajaran,

buku-buku agama maupun buku-buku ilmiah.

2. Menambah minat baca para pelajar, mahasiswa, dan masya-

rakat melalui buku-buku yang diterbitkan.

3. Mencetak dan menerbitkan buku-buku keislaman dan disebar-

luaskan pada masyarakat.

4. Untuk pendidikan

5. Untuk berdakwah.

Page 80: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

65

4.1.4. Bidang Usaha PT. Karya Toha Putra Semarang

PT. Karya Toha Putra Semarang bergerak dalam bidang usaha

Percetakan dan Penerbitan buku-buku agama Islam. Produk yang

dihasilkan dibagi dalam empat jenis yaitu al- Qur’an, sarah kitab

kuning, buku agama, buku pelajaran. PT. Karya Toha Putra Semarang

adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan menjual produknya

langsung ke toko-toko yang ditunjuk (Direct Selling). Daerah pema-

sarannya meliputi Medan, Pekan baru, Bandar lampung, Jakarta,

Semarang, Bandung, Cirebon, Purwokerto,( Jateng ), Yogyakarta,

Jombang, Jember, Malang, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Bukit

Tinggi, Palembang, Purwakarta (Jabar), Pekalongan, Surabaya dan

lain-lain.

Adapun produk yang dijual oleh PT. Karya Toha Putra

Semarang adalah:

1. Al Qur'an

a. Al Qur'an 30 juz

b. A1 Qur'an 30 juz dan terjemahannya

2. Sarah Kitab Kuning

a. Sarah edisi lux (di jilid)

b. Sarah edisi biasa

3. Buku Agama

a. Pedoman Haji

b. Kisah para Wali

Page 81: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

66

c. Tata cara sholat

d. Pedoman zakat

e. Terjemahan juz Amma, dan lain – lain.

4. Buku Pelajaran

a. Matematika

b. IPS

c. IPA

d. Bahasa Arab

e. Seputar soal EBTANAS, dan lain – lain.

4.1.5. Lokasi PT. Karya Toha Putra Semarang

Lokasi atau tempat kediaman perusahaan adalah tempat dimana

perusahaan itu didirikan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Lokasi

juga dapat diartikan sebagai tempat kedudukan perusahaan, yaitu

tempat kantor perusahaan. Karena itu pemilihan lokasi perusahaan

tidak lepas dari tindakan-tindakan yang didasarkan atas motif ekonomi,

artinya orang akan selalu berusaha memilih tempat atau lokasi perusa-

haan yang memberikan kemungkinan keuangan sebesar-besarnya.

Perusahaan akan dapat meningkatkan hasil produksinya dan dapat

memberikan pengaruh baik bagi Pemerintah maupun masyarakat

disekitarnya. Oleh karena itu, PT. Karya Toha Putra memilih Jl.

Gotong Royong Mangkang Km 16 Semarang dan Jl. Raya Jrakah

Semarang sebagai tempat lokasi perusahaan.

Page 82: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

67

Adapun faktor - faktor yang menjadi pertimbangan PT. Karya

Toha Putra Semarang dalam pemilihan lokasi adalah:

a. Harga tanah didaerah tersebut masih tergolong sangat murah

b. Dekat dengan jalan besar sehingga sangat bermanfaat dalam

distribusi produk

c. Sarana transportasi mudah

d. Lokasi didirikannya perusahaan tidak jauh dari kantor pusat

e. Kebutuhan akan tenaga kerja sangat mudah

Melihat faktor - faktor tersebut di atas maka dapat di simpulkan

bahwa PT Karya Toha Putra Semarang di dalam memilih dan

menentukan lokasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor

ekonomi.

4.2. Pelaksanaan Training Emotional Spiritual Quotient di PT. Karya

Toha Putra

Kegiatan Training Emotional Spiritual Quotient untuk karya-

wan di PT. Karya Toha Putra Semarang diadakan rutin tiap satu bulan

sekali yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengajian, yaitu pada

minggu pertama di awal bulan setelah shalat dhzuhur berjamaah.

Adapun materi yang disampaikan terkait dengan masalah

akidah, syari’ah dan akhlak. Pada kesempatan bulan november

kemarin materi yang disampaikan terkait dengan akhlak. Didalam

Islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan spiritual

Page 83: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

68

adalah kerendahan hati (tawadhu’), berusaha dan berserah diri

(tawakal), keikhlasan, optimis, bersyukur, kejujuran dan lain-lain,

semua itu termasuk dalam akhlakul karimah. Akhlakul karimah sendiri

memiliki arti perilaku yang senantiasa berada dalam kontrol Illahiyah

yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahan

umat. Seseorang yang memiliki sifat akhlakul karimah, maka

kecerdasan emosi-spiritual akan bekerja secara optimal.

Seperti halnya dalam datangnya penyambutan hari idul qurban,

para karyawan diharapkan mampu memaknai peristiwa-peristiwa nabi

terdahulu, yang mencerminkan adanya keikhlasan dan ketulusan. Nabi

Ibrahim menyembelih anaknya Ismail, karena perintah dari Allah.

Akibat ketulusan dari Nabi Ismail dan ayahnya, maka Allah mengganti

tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba. Sifat dari Nabi Ismail dan

ayahnya patut dijadikan sebagai uswatun hasanah bagi umatnya.

Seyogyanya pembinaan akhlak dilakukan sejak kecil dan

berlangsung secara terus menerus, karena akhlak yang baik tidak dapat

dibentuk hanya dengan pelajaran, interuksi dan larangan, tetapi harus

disertai dengan pemberian contoh yang baik dan nyata (uswatun

hasanah). Apabila sifat-sifat terpuji dilakukan secara berulang-ulang ,

ini akan menjadi sebuah doktrin yang akan mengisi jiwa baik sadar

atau tanpa disadari yang nantinya berujung pada pemilikan tingkat

kecerdasan emosi-spiritual yang tinggi atau seseorang yang berakhlak

mulia yang merupakan pengasahan got-spot di dalam hati manusia.

Page 84: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

69

Model dari kegiatan di atas dilakukan secara langsung dengan

ceramah dan dilanjutkan dengan dialog mengenai materi yang telah

disampaikan. Sehingga para karyawan dapat bertanya langsung jika

kurang faham dengan materi yang disampaikan.

Selain kegiatan diatas, para karyawan juga diwajibkan melaku-

kan serangkaian kegiatan keagamaan yang lain seperti: shalat sunah

dhuha yang dilakukan karyawan sebelum memulai pekerjaan, shalat

jama’ah dzuhur dilanjutkan dengah membaca Asmaul Husna sebagai

pujian dan do’a untuk Allah SWT, shalat jamaah Ashar, kemudian

pada saat bulan ramadhan tiba juga ada kajian kitab kuning serta

sima’an al-Qur’an. Adanya kegiatan diatas dapat memberikan

pengaruh dan manfaat terhadap perkembangan PT. Karya Toha Putra

yakni karyawan dan pimpiman akan sering bertemu dan

berkomunikasi, berdo’a bersama untuk mencapai tujuan bersama yaitu

kejayaan perusahaan.

Page 85: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

70

BAB V

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Hasil Penelitian

5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas

Sebelum uji hipotesis data tentang hubungan intensitas

mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja

karyawan dengan menggunakan product moment, maka dilakukan

uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji

Homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah pe-

nyebaran skor Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient masing-masing kelompok normal atau tidak. Sebaran

skor dikatakan normal jika hasil uji menunjukkan P > 0,05. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov

Smirnov Z. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 86: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

71

Tabel 5

Uji normalitas data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

50 50102,7400 105,18008,13611 6,81741

,103 ,094,100 ,092

-,103 -,094,727 ,667,665 ,765

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

INTN_ESQ ETOS_KER

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebaran skor

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan

etos kerja pada seluruh kelompok memiliki sebaran normal, lebih

jelasnya lihat rangkuman tabel berikut:

Tabel 6

Rangkuman hasil uji normalitas

Variabel Asymp.Sig (p) Kriteria Ket.

Intensitas MengikutiTraining EmotionalSpiritual Quotient

0,665 Normal P >0,05

Etos kerja 0,765 Normal P >0,05

Dari tabel di atas, diketahui bahwa probabilitas (p)

varians kelompok nilainya lebih besar dari signifikansi 0,05. Ini

berarti semua kelompok berdistribusi normal.

Page 87: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

72

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengevaluasi

apakah masing-masing kesalahan pengganggu (residual) untuk

variabel-variabel bebas yang diketahui mempunyai varians yang

sama. Karena jika berbeda akan menyebabkan persamaan linear

yang dihasilkan tidak lagi efektif untuk membuat suatu prediksi.

Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji statistik di bawah

ini:

Tabel 7

Tabel Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

ETOS_KER

1,462 11 31 ,196

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

ETOS_KER

918,013 18 51,001 1,163 ,3461359,367 31 43,8512277,380 49

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan

Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

dengan Etos Kerja memiliki nilai levene test 1,462 pada

Signifikan (Sig.) 0,196, maka dapat dikatakan bahwa varians

antar kelompok yang diperbandingkan adalah homogen. Hal

tersebut karena nilai levene test (p) > 0,05 atau 0, 196 > 0,05.

Page 88: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

73

5.1.2. Data Hasil Angket tentang Emotional Spiritual Quotient dan

Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, angket yang

valid sebanyak 48 soal dan disebarkan kepada 50 responden. Adapun

hasil angket tentang intensitas mengikuti Training Emotional

Spiritual Quotient karyawan adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Hasil Angket tentang Intensitas Mengikuti TrainingEmotional Spiritual Quotient Karyawan PT. Karya Toha Putra

Semarang

Responden Skor Responden SkorR_1 103 R_26 102R_2 111 R_27 100R_3 92 R_28 107R_4 100 R_29 99R_5 99 R_30 97R_6 105 R_31 100R_7 95 R_32 83R_8 105 R_33 109R_9 95 R_34 101R_10 105 R_35 115R_11 111 R_36 114R_12 95 R_37 111R_13 117 R_38 92R_14 99 R_39 102R_15 107 R_40 99R_16 83 R_41 116R_17 96 R_42 105R_18 117 R_43 107R_19 102 R_44 103R_20 117 R_45 105R_21 96 R_46 102R_22 107 R_47 105R_23 100 R_48 107R_24 83 R_49 105R_25 106 R_50 105

Page 89: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

74

Data hasil angket tentang etos kerja karyawan PT. Karya

Toha Putra Semarang dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 9

Hasil Angket tentang Etos Kerja KaryawanPT. Karya Toha Putra

Semarang

Responden Skor Responden SkorR_1 103 R_26 96R_2 114 R_27 105R_3 93 R_28 105R_4 106 R_29 95R_5 102 R_30 101R_6 102 R_31 102R_7 98 R_32 103R_8 116 R_33 106R_9 95 R_34 106R_10 109 R_35 113R_11 114 R_36 112R_12 100 R_37 109R_13 98 R_38 95R_14 117 R_39 104R_15 113 R_40 103R_16 95 R_41 109R_17 99 R_42 116R_18 95 R_43 103R_19 104 R_44 115R_20 114 R_45 104R_21 110 R_46 115R_22 95 R_47 106R_23 107 R_48 116R_24 103 R_49 103R_25 109 R_50 106

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel intensitas

mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient memiliki skor ter-

tinggi 117 dan terendah adalah 83, sedangkan variabel etos kerja

memiliki skor tertinggi 117 dan terendah 93. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 90: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

75

Tabel 10

Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel Skor Maksimal Skor Minimal

Intensitasmengikuti

training ESQ

117 83

Etos Kerja 117 93

5.2. Pengujian Hipotesis

5.2.1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan dilakukan untuk mengetahui tingkat

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos

kerja karyawan.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan analisis penda-

huluan adalah sebagai berikut:

a. Membuat atau mencantumkan standar kualifikasi

b. Mentabulasikan data ke dalam tabel kualifikasi yang ada

c. Mengadakan perhitungan-perhitungan, sehingga ditemukan skor

angka nilai tingkat kualifikasi masing-masing variabel yang diteliti.

Untuk membuat standar kualifikasi, maka terlebih dulu dicari

range atau jarak pengukuran dengan rumus sturges (Saerozy,

2008:103) adalah :

R = H – L

Ket: R = Range

H = Skor tertinggi

Page 91: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

76

L = Skor terendah

Maka range untuk variabel intensitas mengikuti Training

Emotional Spiritual Quotient adalah:

R = H – L

= 117 – 83

= 34

Setelah itu untuk mencari nilai interval terlebih dahulu dicari kelas

interval dengan rumus:

K = 1 + 3,3 log N

Ket. : K = Kelas interval

N = Jumlah responden

K = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 50

= 1 + 5,606

= 6,6 atau = 7

Setelah diketahui kelas interval kemudian dicari nilai interval dengan

rumus:

585714286,4

734

==

=

=KRi

Dari perhitungan di atas dapat diketahui, bahwa interval kelas

variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

Page 92: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

77

adalah 7 dan jumlah intervalnya adalah 5. Hasil ini kemudian

digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi skor mean

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient sebagai

berikut:

Tabel 11

Interval Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual QuotientKaryawan

Interval F x fx Mean

83-8788-9293-97

98-102103-107108-112113-117

326

131646

859095

100105110115

25518057013001680440690

Jumlah 50 5115

3,10250

5115

=

=

∑=

NfxM

Sebelum mengkaji lebih lanjut tentang pengujian hipotesis

dengan pengolahan data-data tersebut di atas secara prinsip product

moment, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai kualitas

masing-masing variabel, apakah telah memenuhi standar atau belum.

Adapun standar yang penulis gunakan adalah sebagaimana terdapat

dalam tabel di bawah ini:

Page 93: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

78

Tabel 12

Kualitas Variabel Intensitas Mengikuti Training Emotional SpiritualQuotient Karyawan

Interval Kriteria Kualitas

83-87

88-92

93-97

98-102

103-107

108-112

113-117

Sangat rendah sekali

Sangat rendah

Rendah

Sedang/cukup

Baik

Sangat baik

Sangat baik sekali

Sedang/Cukup

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata untuk variabel intensitas mengikuti Training Emotional

Spiritual Quotient adalah 102,3. Bila dicocokkan dengan tabel kuali-

tas, maka nilai 102,3 terletak pada interval 98-102. Dengan demikian

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karya-

wan PT. Karya Toha Putra termasuk dalam kategori “sedang/cukup”.

Setelah data tentang intensitas mengikuti Training Emotional

Spiritual Quotient disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

dan diketahui kualitasnya, maka data tersebut dapat divisualisasikan

dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Page 94: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

79

INTN_ESQ

115,0110,0

105,0100,0

95,090,0

85,0

INTN_ESQ

Freq

uenc

y

20

10

0

Std. Dev = 8,14

Mean = 102,7

N = 50,00

Gambar 1:

Diagram Histogram Intensitas Mengikuti Training EmotionalSpiritual Quotient

Selanjutnya menentukan range untuk variabel etos kerja

karyawan PT. Karya Toha Putra adalah:

R = H – L

= 117 – 93

= 24

Setelah itu dibagi 7 untuk menentukan jumlah intervalnya diperoleh

3,43, kemudian dibulatkan menjadi 4, maka jumlah intervalnya

adalah 4.

Page 95: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

80

Tabel 13

Interval Etos Kerja Karyawan

Interval F X fx Mean

93-9697-100101-104105-108109-112113-116117-120

84

1386

101

94,598,5102,5106,5110,5114,5118,5

756394

1332,58526631145118,5

Jumlah 50 5261

22,10550

5261

=

=

∑=

NfxM

Adapun untuk mengetahui kualitas etos kerja, maka

perlu dibuat tabel kualitas etos kerja sebagai berikut:

Tabel 14

Kualitas Variabel Etos Kerja

Interval Kriteria Kualitas

93-96

97-100

101-104

105-108

109-112

113-116

117-120

Sangat rendah sekali

Sangat rendah

Rendah

Sedang/cukup

Baik

Sangat baik

Sangat baik sekali

Sedang/cukup

Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

etos kerja karyawan adalah 105,22. Hasil ini dicocokkan dengan

tabel kualitas variabel Y, maka nilai 105,22 terletak pada interval

105-108. Sehingga etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra

memiliki kualitas “sedang/cukup”.

Page 96: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

81

Setelah data tentang etos kerja disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dan diketahui kualitasnya, maka data tersebut

dapat divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

ETOS_KER

117,5115,0

112,5110,0

107,5105,0

102,5100,0

97,595,0

92,5

ETOS_KER

Freq

uenc

y

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 6,82

Mean = 105,2

N = 50,00

Gambar 2:

Diagram Histogram Etos Kerja

5.2.2. Analisis Uji Hipotesis

Setelah diadakan analisis pendahuluan seperti di atas, perlu

adanya analisis uji hipotesis guna membuktikan diterima atau tidak-

nya hipotesis yang diajukan penulis. Untuk itu perlu dibuktikan

dengan mencari nilai koefisien korelasi antara variabel intensitas

mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan variabel etos

kerja dengan menggunakan rumus “Korelasi Product Moment”.

Adapun langkah-langkah operasional dalam uji hipotesis

adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel kerja korelasi antara Intensitas Mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja

Page 97: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

82

karyawan yang berisi: jumlah variabel X dan variabel Y, jumlah

kuadrat variabel X dan Y dan jumlah perkalian variabel X dan Y.

b. Setelah diketahui masing-masing jumlah variabel X, Y, X2, Y2

dan XY, langkah selanjutnya adalah memasukkan ke dalam

rumus korelasi product moment.

Tabel 15

Tabel Kerja Korelasi antara Intensitas Mengikuti Training EmotionalSpiritual Quotient dengan Etos Kerja

Rsp X Y X2 Y2 XY1 103 103 10609 10609 106092 111 114 12321 12996 126543 92 93 8464 8649 85564 100 106 10000 11236 106005 99 102 9801 10404 100986 105 102 11025 10404 107107 95 98 9025 9604 93108 105 116 11025 13456 121809 95 95 9025 9025 9025

10 105 109 11025 11881 1144511 111 114 12321 12996 1265412 95 100 9025 10000 950013 117 98 13689 9604 1146614 99 117 9801 13689 1158315 107 113 11449 12769 1209116 83 95 6889 9025 788517 96 99 9216 9801 950418 117 95 13689 9025 1111519 102 104 10404 10816 1060820 117 114 13689 12996 1333821 96 110 9216 12100 1056022 107 95 11449 9025 1016523 100 107 10000 11449 1070024 83 103 6889 10609 854925 106 109 11236 11881 1155426 102 96 10404 9216 979227 100 105 10000 11025 1050028 107 105 11449 11025 1123529 99 95 9801 9025 9405

Page 98: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

83

30 97 101 9409 10201 979731 100 102 10000 10404 1020032 83 103 6889 10609 854933 109 106 11881 11236 1155434 101 106 10201 11236 1070635 115 113 13225 12769 1299536 114 112 12996 12544 1276837 111 109 12321 11881 1209938 92 95 8464 9025 874039 102 104 10404 10816 1060840 99 103 9801 10609 1019741 116 109 13456 11881 1264442 105 116 11025 13456 1218043 107 103 11449 10609 1102144 103 115 10609 13225 1184545 105 104 11025 10816 1092046 102 115 10404 13225 1173047 105 106 11025 11236 1113048 107 116 11449 13456 1241249 105 103 11025 10609 1081550 105 106 11025 11236 11130

Jmlh 5137 5259 531019 555419 541431

Dari data di atas dapat di ketahui bahwa:

X = 5137 X2 = 531019 X.Y = 541431 Y = 5259 Y2 = 555419

Setelah itu di masukkan dalam rumus korelasi product moment :

})().}{()().{())(()(

2222 yyNxxNyxxyNrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

27657081)-2777095026388769)(-26550950(27015483-27071550

}(5259)-555419).50}{()1375()531019.50{()5259)(5137()541431(50

22

=

−=

Page 99: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

84

413,07924125765865,0

76917453,13589456067

9184673882856067

13869)(162181)(156067

==

=

=

=

Dari hasil uji hipotesis korelasi antara intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja karyawan

PT. Karya Toha Putra, maka dapat diketahui nilai korelasinya adalah

0,413.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi

11.5 diperoleh hasil seperti tabel berikut:

Tabel 16

Korelasi antara Intensitas Mengikuti Training Emotional SpiritualQuotient dengan Etos Kerja karyawan PT. Karya Toha Putra

Correlations

1 ,413**. ,003

3243,620 1121,340

66,196 22,88450 50

,413** 1,003 .

1121,340 2277,380

22,884 46,47750 50

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)Sum of Squares andCross-productsCovarianceNPearson CorrelationSig. (2-tailed)Sum of Squares andCross-productsCovarianceN

INTN_ESQ

ETOS_KER

INTN_ESQ ETOS_KER

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 100: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

85

5.2.3. Analisis Lanjut

Setelah diadakan pengujian hipotesis, maka hasil yang di-

peroleh kemudian dikonsultasikan dengan nilai pada tabel (rt), baik

pada taraf signifikansi 5 % atau 1 %, dengan ketentuan jika rxy > rt,

maka signifikan, dan jika rxy < rt, maka non signifikan.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh rxy = 0,413 dengan

demikian rxy = 0,413 > r0,05 (50) = 0,279 signifikan dan hipotesis di-

terima, sedangkan rxy = 0,413 < r0,01 (50) = 0,361 signifikan dan

hipotesis diterima.

Tabel 17

Hasil Ringkasan Analisis Uji Hipotesis

rt50N rxy

5% 1%

Keterangan Hipotesis

50 0,413 0,279 0,361 Signifikan Diterima

Jadi, hubungan variabel X (intensitas mengikuti Training

Emotional Spiritual Quotient) dengan variabel Y (etos kerja) adalah

signifikan. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi intensitas meng-

ikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan maka semakin

tinggi pula etos kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang

diajukan diterima. Untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi

tersebut dapat dicocokkan tabel interpretrasi sebagai berikut:

Page 101: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

86

Tabel 18

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan0,00-0,199

0,20-0,399

0,40-0,599

0,60-0,799

0,80-1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

(Sugiyono, 2008:184).

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa koefisien hasil (rxy)

adalah 0,413, dan terletak pada interval 0,40-0,599. Jadi, korelasi

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan

etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra adalah sedang pada pada

interval 0,40-0,599.

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif

antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan

etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Setelah diadakan

analisis uji hipotesis kemudian dilanjutkan pada analisis lanjut, dan setelah

melalui proses perhitungan, dapat diketahui hasil dari intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja karyawan PT. Karya

Toha Putra Semarang. Untuk variabel intensitas mengikuti Training

Emotional Spiritual Quotient didapatkan nilai rata-rata 102,3 , nilai ini

terletak pada interval 98-102 termasuk kategori “sedang/cukup”. Sedangkan

Page 102: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

87

untuk variabel etos kerja didapatkan nilai rata-rata 105,22 terletak pada

interval 105-108, termasuk kategori “sedang/cukup”.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient (x) adalah “sedang/cukup” dan etos

kerja (y) adalah “sedang/cukup”.

Hasil yang diperoleh ini kemudian dikonsultasikan nilai pada tabel

(rt), pada taraf signifikansi 5 % atau 1 %, dengan ketentuan jika rxy >rt, maka

signifikan, dan jika rxy < rt, maka non signifikan. Dari hasil pengujian

hipotesis diperoleh rxy= 0,413 dengan demikian: rxy= 0,413 > r0,05 (50) = 0,279

signifikan dan hipotesis diterima, sedangkan rxy = 0,413 < r0,01 (50) = 0,361

signifikan dan hipotesis diterima. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi

intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan maka

semakin tinggi pula etos kerja karyawan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi-spiritual

dan etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra, antara lain sebagai

berikut:

1. Faktor internal, meliputi:

a. Kesadaran dalam diri karyawan PT. Karya Toha Putra untuk mengikuti

serangakain kegiatan keagamaan yang ada di perusahaan

b. Adanya motivasi karyawan PT. Karya Toha Putra untuk selalu

memperbaiki diri menjadi manusia yang berkualitas

c. Adanya kesadaran dari karyawan PT. Karya Toha Putra untuk meng-

amalkan ajaran agama Islam, dalam membentuk etos kerja karyawan.

Page 103: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

88

2. Faktor eksternal, meliputi:

a. Adanya motivasi (penggerakan) dari pimpinan perusahaan dengan

sistem perangsang untuk meningkatkan semangat karyawan, yakni

adanya training-training dan beasiswa pendidikan.

b. Pimpinan lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan, yaitu dengan

adanya tunjangan, bonus kerja dan penghargaan.

c. Fasilitas yang memadai dilingkungan pabrik yang berupa masjid yang

digunakan untuk kegiatan keagamaan misalnya: shalat berjama’ah,

shalat dhuha, shalat jum’at dan kegiatan keagamaan yang lain.

Dari hasil penelitian yang diperoleh, berkaitan dengan upaya

meningkatkan kecerdasan emosi-spiritual dan etos kerja karyawan di PT.

Karya Toha Putra dapat dilakukan dengan dakwah. Dakwah adalah seruan

atau ajakan kepada keinsyafan, atau usaha mengubah situasi kepada situasi

yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.

Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keaga-

maan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju

sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini dakwah harus lebih

berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh

dalam berbagai aspek kehidupan (Amin, 2009: 5) .

Dalam lingkungan perusahaan tugas da’i tidak hanya memberikan

bekal tentang akhirat atau aspek kerohanian saja, tetapi harus menunjukkan

efektivitas ajaran Islam dengan menyesuaikan pada kondisi yang ada.

Penerapan strategi dakwah yang sesuai dengan kondisi mad’u sebagai objek

Page 104: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

89

dakwah, akan menghasilkan objek dakwah yang tepat. Dimana nantinya

akan mudah diterima oleh karyawan sebagai objek dakwah. Nabi

Muhammad SAW bersabda:

Artinya:” Bebicaralah dengan manusia sesuai dengan kadarpemikirannya”.

Hadis di atas menekankan kepada da’i agar dalam berdakwah harus

mengetahui tentang latar belakang dan kondisi mad’u yang dihadapinya.

Sebagaimana kegiatan keagamaan yang dilakukan di PT. Karya Toha Putra,

adalah sesuai dengan kondisi karyawan yang berasal dari latar belakang

pendidikan menengah kebawah. Dengan adanya serangkaian kegiatan

keagamaan di PT. Karya Toha Putra, khususnya Training Emotinal Spiritual

Quotient diharapkan mampu memberikan tambahan nilai-nilai spiritual yang

berbasis agama kepada karyawan. Sehingga diharapkan mampu menuntun

karyawan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

5.4. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam

Di era globalisasi yang mewarnai kehidupan manusia saat ini, per-

soalan hidup menjadi kompleks dan beragam baik yang berasal dalam diri

seseorang ataupun yang datang dari luar. Sebagai khalifah Allah SWT di

bumi, seoarang muslim dituntut untuk berusaha sekuat tenaga mengatasi

masalah hidup dan persoalannya. Untuk itulah, diperlukan suatu upaya yang

dapat mengarahkan manusia kepada perkembangan hidup yang serasi dan

seimbang. Salah satu usaha tersebut dapat berupa layanan atau bimbingan

Page 105: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

90

yang dapat membentengi diri dari semua hal yang merugikan, yakni dengan

Bimbingan dan Konseling Islam.

Bimbingan dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan

terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk

dari Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat

(Faqih, 2001: 4). Bimbingan dan Konseling Islam dilakukan tidak hanya

kepada individu yang terkena masalah, melainkan juga terhadap individu

yang masih dalam tataran sehat sebagai bentuk usaha preventif dalam

menghadapi masalah. Karena hakekat dari Bimbingan dan Konseling Islam

ini adalah upaya membantu individu untuk mengembangkan fitrah dan atau

kembali pada fitrah dengan cara memberdayakan iman, akal dan kemauan

yang dikaruniakan Allah SWT agar fitrah pada individu itu berkembang dan

benar dan kokoh sesuai tuntunan Allah SWT.

Bimbingan dan konseling juga di butuhkan bagi karyawan, karena

dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari kadang karyawan mengalami

masalah dalam pekerjaannya, bukan tidak mungkin masalah tersebut

mengakibatkan stress bagi karyawan. Stres ini berpotensi menurunkan etos

kerja dari karyawan, sehingga berakibat buruk pada perusahaan. Lebih

khusus lagi bimbingan ini disebut sebagai Bimbingan dan Konseling Karir.

Bimbingan dan Konseling Karir merupakan salah satu jenis

bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah

karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya

untuk masa depannya ( Gani, 1987: 10). Berupaya membantu individu

Page 106: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

91

memahami, mengerti, mengetahui, mengenal, dan mengevaluasi dirinya

sendiri. Orientasi ini sangat sesuai dengan upaya pemupukan kecerdasan

emosi-spiritual pada karyawan. Dengan memahami dirinya sendiri,

mengenal fitrahnya, maka karyawan akan lebih mudah mencegah timbulnya

masalah yang disebabkan oleh ketidakmampuan karyawan mengenal dirinya

sendiri. Dengan adanya bimbingan ini diharapkan dapat membantu kayawan

menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah dalam bekerja senantiasa

selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Dalam proses konseling, pihak utama adalah konselor yaitu seorang

mukmin yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang tuntutan Allah

dan mentaati perintah Allah. Bantuan itu terutama berbentuk pemberian dan

dorongan dan pendampingan dalam memahami dan melaksanakan syari’at

Islam. Dengan memahami syari’at Islam diharapkan segala potensi yang di-

karuniakan Allah kepada individu dapat berkembang secara optimal, dan

pada akhirnya diharapkan agar individu menjadi hamba Allah yang mut-

taqin, mukhlasin, muhsinin, dan mutawakkilin yang jauh dari godaan setan

serta ikhlas dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Selain itu juga,

konselor tersebut mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang memadai

tentang kerja dan mengetahui seluk beluk dalam dunia kerja.

Berkaitan dengan kecerdasan emosi-spiritual, kecerdasan ini

senantiasa berpusat pada prinsip atau kebenaran yang hakiki yang bersifat

Page 107: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

92

universal dan abadi. Ginanjar (2001) mengungkapkan beberapa tahapan

yang digunakan membangun kecerdasan emosi-spiritual, yaitu:

5. Penjernihan emosi (Zero Mind Process); tahap ini merupakan titik tolak

dari kecerdasan emosi, yaitu kembali pada hati dan pikiran yang bersifat

merdeka serta bebas dari segala belenggu. Ada tujuh hal yang dapat

membelenggu dan menutupi fitrah (God-Spot), yaitu: prasangka, prinsip-

prinsip hidup, pengalaman, kepentingan dan prioritas, sudut pandang,

pembanding literatur.

6. Membangun mental (Mental Building); berkenaan dengan pembentuk-

kan alam berpikir dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman.

Pada bagian ini diharapkan akan tercipta format berpikir dan emosi

berdasarkan kesadaran diri, serta sesuai dengan hati nurani terdalam dari

diri manusia.

7. Ketangguhan pribadi (Personal Strength); merupakan langkah peng-

asahan hati yang telah terbentuk, yang dilakukan secara berurutan dan

sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam, salah satunya adalah

Mission Statement; penetapan misi melalui syahadat yakni membangun

misi kehidupan, membulatkan tekad, membangun visi, menciptakan

wawasan, transformasi visi, dan komitmen total.

8. Ketangguhan sosial (Social Strength); merupakan suatu pembentukan

dan pelatihan untuk melakukan aliansi, atau sinergi dengan orang lain,

serta lingkungan sosialnya (http://saturindu.multipl.com).

Page 108: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

93

Dengan demikian individu (karyawan) dapat mengaktualisasikan

potensinya sesuai dengan fitrah. Sehingga mampu mengenali dan

memahami bagian terdalam dari suara hati diri sendiri serta suara hati orang

lain, di mana suara hati adalah dasar kecerdasan emosi-spiritual dalam

membangun ketangguhan pribadi sekaligus membangun ketangguhan sosial,

sehingga dengan sendirinya etos kerja akan terbentuk dalam diri karyawan.

Page 109: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

94

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, ada beberapa kesimpulan

yang penulis kemukakan, antara lain :

1) Dari hasil perhitungan data diperoleh hasil bahwa intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient karyawan PT. Karya Toha Putra

tergolong “Sedang/cukup” menurut kualitas variabel pada interval 98-102

dengan rata-rata 102,3. Sedangkan, data mengenai etos kerja karyawan PT.

Karya Toha Putra Semarang tergolong “sedang/cukup” menurut kualitas

variabel pada interval 105-108 dengan rata-rata 105,22.

2) Ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas mengikuti

Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT.

Karya Toha Putra Semarang. Dengan kata lain, semakin tinggi intensitas

mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient, semakin tinggi pula etos

kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang.

3) Bimbingan dan Konseling Islam yang berfokus pada bimbingan dan

konseling karir Islam mempunyai peran penting dalam upaya menumbuh

kembangkan dan meningkatkan kecerdasan emosi-spiritual dan etos kerja

karyawan. Peran bimbingan dan konseling adalah membantu individu

mengetahui, memahami, mengenal dan melihat dirinya sendiri, sesuai

dengan hakekat dan fitrahnya, sehingga dapat mengembangkan potensi

Page 110: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

95

dan fitrah yang dimiliki secara optimal dengan memahami eksistensi diri

sebagai mahluk Allah. Sebagai wujud dari pengembangan potensi tersebut

diwujudkan dengan bekerja.

6.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi subjek penelitian

Para karyawan hendaknya lebih melatih kecerdasan emosi dan

spiritualnya dalam kehidupan sehari-hari agar dapat merelisasikan sebagai

upaya meningkatkan etos kerja.

2. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan diharapkan lebih menciptakan lingkungan kerja

yang dinamis dan religius. Sehingga tercipta suasana perusahaan yang

benar-benar islami.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian

dengan topik Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja karyawan

disarankan agar mempertimbangkan variabel-variabel lain yang ikut

mempengaruhi etos kerja.

Page 111: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

96

6.3. Penutup

Puji syukur alhamdulillahirabbil ‘alamin, dengan limpahan rahmat

dan hidayah dari Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini banyak

kekurangan, baik dalam segi bahasa, penulisan, penyajian, sistematika,

pembahasan maupun analisisnya.

Akhirnya dengan memanjatkan doa, semoga skripsi ini membawa bagi

pembaca dan penulis. Selain itu, juga mampu memberikan khasanah ilmu

pengetahuan yang positif bagi keilmuan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

(BPI).

Page 112: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

97

BIODATA PENULIS

Nama : Munirotul Hasanah

NIM : 61111022

Fak/ Jurusan : Dakwah/ BPI

Tempat Lahir : Demak

Tanggal Lahir : 03 Juli 1987

Alamat : Jungpasir RT:01/RW:02 No. 28 Kec. Wedung Kab. Demak

Jenjang Pendidikan :

1) MIN Al-Ittihad Lulus tahun 1999

2) MTs Bandar Alim Lulus tahun 2002

3) MAN 2 Semarang Lulus tahun 2005

4) IAIN Walisongo Fakultas Dakwah Jurusan BPI

Page 113: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

98

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN I: DATA UJI COBA DAN HASIL ANALISIS

1. Skala Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

dan Etos Kerja Sebelum Uji Coba

PETUNJUK UMUM

1. Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui keseriusan mengikuti aktivitas

dan kemampuan mengaktualisasikan potensi karyawan.

2. Dalam lembar ini disajikan sejumlah pernyataan yang menggambarkan

keadaan diri Anda.

3. Bacalah semua pernyataan dengan cermat.

4. Tentukan pilihan Anda tersebut berdasarkan pertimbangan pertama yang

muncul di pikiran Anda.

5. Setelah selesai, koreksilah sekali lagi semua jawaban untuk memastikan

semua pernyataan yang telah Anda tanggapi.

6. Ini bukanlah suatu tes, sehingga semua jawaban adalah benar.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ........................................................

2. Agama : ........................................................

3. Profesi : ........................................................

4. Alamat : ........................................................

PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah salah satu dari lima pilihan jawaban yang tersedia yang sesuai dengan

keadaan Anda selama ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom

disamping kana pernyataan.

SS : Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda

S : Menunjukkan pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda

N : Menunjukkan pernyataan tersebut Netral dengan keadaan Anda

TS : Menunjukkan pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda

STS : Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan

Anda

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 114: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

99

Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

No. Pernyataan Jawaban

1. Saya tidak memiliki minat untuk

mengikuti pengajian di PT. Karya Toha

Putra

SS S N TS STS

2. Saya senang mengikuti pengajian di

PT. Karya Toha Putra SS S N TS STS

3. Saya sangat antusias dan sungguh-

sungguh dalam mengikuti pengajian di

PT. Karya Toha Putra

SS S N TS STS

4. Dengan mengikuti pengajian di PT.

Karya Toha Putra, Saya mendapat

pencerahan jiwa

SS S N TS STS

5. Saya mengikuti pengajian di PT. Karya

Toha Putra agar terlihat kehidupan saya

yang agamis di mata orang lain

SS S N TS STS

6. Saya selalu datang tepat waktu ketika

mengikuti pengajian di PT. Karya Toha

Putra

SS S N TS STS

7. Saya selalu membawa buku khusus,

guna mencatat materi yang

disampaikan oleh Narasumber

SS S N TS STS

8. Saya tidak pernah mengikuti pengajian

di PT. Karya Toha Putra, karena

kondisi tubuh saya capek bekerja

SS S N TS STS

9. Saya selalu berusaha memperbaiki diri,

setelah mendapatkan materi yang

disampaikan oleh Narasumber

SS S N TS STS

10. Saya kadang tidak memperhatikan

materi yang disampaikan oleh SS S N TS STS

Page 115: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

100

Narasumber

11. Ketika saya terlambat, saya tidak malu

untuk bertanya kepada teman tentang

materi yang sudah disampaikan

SS S N TS STS

12 Saya sering merasa bosan dalam

mengikuti pengajian di PT. Karya Toha

Putra

SS S N TS STS

13. Saya bersikap acuh tak acuh setelah

mendapatkan materi yang disampaikan

oleh Narasumber

SS S N TS STS

14. Saya mengikuti pengajian hanya untuk

menta’ati peraturan yang ada di PT.

Karya Toha Putra

SS S N TS STS

15. Materi pengajian di PT. Karya Toha

Putra yang disampaikan selalu

menambah pemahaman saya tentang

agama Islam

SS S N TS STS

16. Saya selalu rutin mengikuti pengajian

di PT. Karya Toha Putra setiap bulan SS S N TS STS

17. Saya tidak melaksanakan materi-materi

yang telah disampaikan oleh

Narasumber

SS S N TS STS

18. Ketika saya merasa capek karena

bekerja, saya meninggalkan pengajian

di PT. Karya Toha Putra tanpa ijin

SS S N TS STS

19. Saya selalu memperhatikan materi yang

disampaikan oleh Narasumber SS S N TS STS

20. Bagi saya mengikuti pengajian di PT.

Karya Toha Putra sangat penting

sebagai wadah silaturrahmi dan

SS S N TS STS

Page 116: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

101

bertukar pikiran

21. Saya lebih senang ngobrol dengan

teman, daripada mendengarkan materi

dalam pengajian di PT. Karya Toha

Putra

SS S N TS STS

22. Walaupun kondisi tubuh saya capek,

saya tetap mengikuti pengajian di PT.

Karya Toha Putra

SS S N TS STS

23. Dengan mengikuti pengajian di PT.

Karya Toha Putra membuat pekerjaan

saya terbengkalai

SS S N TS STS

24. Saya kadang tertidur saat mengikuti

pengajian di PT. Karya Toha Putra SS S N TS STS

25. Saya akan meninggalkan pengajian di

PT. Karya Toha Putra dikarenakan ada

acara lain yang lebih penting

SS S N TS STS

26. Ketika saya kurang faham tentang

materi yang disampaikan, saya bertanya

kepada Narasumber dalam season

tanya jawab

SS S N TS STS

27. Saya tetap mengikuti pengajian di PT.

Karya Toha Putra walaupun saya sakit SS S N TS STS

28. Saya tidak perlu membawa buku

khusus untuk mencatat materi yang

disampaikan oleh Narasumber

SS S N TS STS

29. Saya sering meninggalkan pengajian di

PT. Karya Toha Putra tanpa ijin SS S N TS STS

30. Saya selalu berusaha melaksanakan

materi-materi yang telah disampaikan

oleh Narasumber

SS S N TS STS

Page 117: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

102

Etos Kerja

No. Pernyataan Jawaban

1. Saya menginginkan hasil kerja saya

selalu lebih baikSS S N TS STS

2. Saya selalu berusaha menjadi manusia

yang produktifSS S N TS STS

3. Saya selalu terlambat dalam

menyelesaikan pekerjaan yang saya

lakukan

SS S N TS STS

4. Dalam bekerja saya tidak memiliki

gairahSS S N TS STS

5. Mendapat pujian adalah tujuan saya

dalam bekerjaSS S N TS STS

6. Saya berusaha mentaati tata tertib yang

ada di PabrikSS S N TS STS

7. Meskipun banyak mendapat rintangan

dan kesulitan saya selalu

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

SS S N TS STS

8. Jika ada kesempatan saya berkeinginan

untuk korupsiSS S N TS STS

9. Saya selalu datang ke tempat kerja tepat

waktuSS S N TS STS

10. Dengan bekerja saya merasa

keberadaan saya diakui dan tidak

diremehkan orang lain

SS S N TS STS

11. Saya tidak akan menyerah untuk

mendapatkan hasil yang memuaskanSS S N TS STS

12. Saya selalu berusaha menjalankan

perintah dari atasanSS S N TS STS

13. Saya kurang ulet dalam menghadapi SS S N TS STS

Page 118: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

103

pekerjaan

14. Saya selalu berusaha menjadi orang

yang bertanggung jawabSS S N TS STS

15. Saya ingin meraih prestasi yang baik

dalam bekerjaSS S N TS STS

16. Saya senang menunda pekerjaan SS S N TS STS

17. Selain untuk memenuhi kebutuhan

hidup, saya bekerja untuk ibadahSS S N TS STS

18. Saya tidak pernah memperhatikan

penampilan diri dalam bekerjaSS S N TS STS

19. Saya merasa mendapat ketenangan

dengan hasil kerja kerja keras yang

saya lakukan

SS S N TS STS

20. Saya bekerja sebagai bukti pengabdian

dan rasa syukur kepada AllahSS S N TS STS

21. Saya mempergunakan waktu dengan

sebaik-baiknya dalam bekerjaSS S N TS STS

22. Dalam bekerja saya merasa malas SS S N TS STS

23. Saya tidak yakin dengan usaha yang

saya lakukan bermanfaat bagi orang

lain

SS S N TS STS

24. Saya tidak terbiasa dengan hidup

disiplinSS S N TS STS

25. Saya tetap rajin bekerja meskipun cuaca

burukSS S N TS STS

26. Saya merasa tertekan dalam melakukan

pekerjaanSS S N TS STS

27. Saya merasa minder dengan pekerjaan

saya sekarangSS S N TS STS

28. Dalam bekerja saya tidak memiliki SS S N TS STS

Page 119: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

104

target

29. Saya akan melaksanakan amanat

dengan sebaik-baiknyaSS S N TS STS

30. Saya selalu datang terlambat ke tempat

kerjaSS S N TS STS

Data uji validitas dan reliabilitas skala Intensitas mengikuti training

Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan Etos Kerja

No.Rspdn 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

R-1 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 4 4 4 4 2 3R-2 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4R-3 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3R-4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4R-5 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2R-6 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4R-7 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4R-8 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4R-9 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 5R-10 5 3 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 4 3 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5R-11 4 4 5 3 4 5 4 3 4 5 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 3 5 3 4 3 4 5 5 4 3R-12 4 2 3 4 2 3 4 2 4 3 3 3 2 2 2 4 3 4 2 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2R-13 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3R-14 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3R-15 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4R-16 5 4 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 5 4 5 3R-17 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4R-18 4 3 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4R-19 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4R-20 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 3 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5R-21 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3R-22 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3R-23 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 3R-24 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3R-25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4

Variabel Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ)Item Pernyataan

Page 120: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

105

No.Rspdn 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

R-1 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4R-2 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4R-3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4R-4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4R-5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4R-6 4 2 2 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3R-7 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4R-8 4 3 4 4 5 4 4 3 5 3 5 5 5 5 4 5 3 5 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4R-9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5

R-10 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 3 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4R-11 4 3 3 5 5 5 4 3 5 3 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5R-12 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3R-13 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5R-14 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4R-15 5 3 4 5 5 5 4 3 5 3 5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5R-16 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5R-17 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 4 5R-18 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4R-19 4 3 4 5 5 4 4 3 5 3 5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4R-20 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4R-21 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4R-22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4R-23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4R-24 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 5 3 5 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4R-25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Variabel Etos KerjaItem Pernyataan

2. Analisis Data Uji Coba

Reliability Intensitas mengikuti training Emotional SpiritualQuotient (ESQ)

******Method 1 (space saver) will be used for this analysis******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. SOAL_1 4,2000 ,6455 25,0 2. SOAL_2 3,4400 ,6506 25,0 3. SOAL_3 4,3200 ,6272 25,0 4. SOAL_4 4,3600 ,7572 25,0 5. SOAL_5 3,9600 ,6758 25,0 6. SOAL_6 4,2400 ,7234 25,0 7. SOAL_7 4,2400 ,4359 25,0 8. SOAL_8 3,5600 ,8206 25,0 9. SOAL_9 4,2800 ,6782 25,0 10. SOAL_10 4,1200 ,7257 25,0 11. SOAL_11 4,4000 ,5774 25,0 12. SOAL_12 4,3200 ,6272 25,0 13. SOAL_13 4,0400 ,7895 25,0 14. SOAL_14 3,4400 ,6506 25,0 15. SOAL_15 3,5600 ,8206 25,0 16. SOAL_16 4,2000 ,6455 25,0 17. SOAL_17 4,1200 ,7257 25,0

Page 121: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

106

18. SOAL_18 4,2400 ,4359 25,0 19. SOAL_19 3,1600 ,6245 25,0 20. SOAL_20 4,2800 ,6782 25,0 21. SOAL_21 3,5600 ,8206 25,0 22. SOAL_22 4,2000 ,4082 25,0 23. SOAL_23 3,5600 ,5831 25,0 24. SOAL_24 4,2800 ,6782 25,0 25. SOAL_25 4,0400 ,7895 25,0 26. SOAL_26 4,2000 ,6455 25,0 27. SOAL_27 4,2000 ,7071 25,0 28. SOAL_28 4,2000 ,4082 25,0 29. SOAL_29 4,2800 ,6782 25,0 30. SOAL_30 3,5600 ,8206 25,0

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 120,5600 127,6733 11,2993 30

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

SOAL_1 116,3600 119,7400 ,5321 ,9221SOAL_2 117,1200 119,6100 ,5368 ,9221SOAL_3 116,2400 118,8567 ,6160 ,9211SOAL_4 116,2000 120,9167 ,3713 ,9246SOAL_5 116,6000 119,7500 ,5048 ,9225SOAL_6 116,3200 117,9767 ,5837 ,9214SOAL_7 116,3200 124,1433 ,3439 ,9243SOAL_8 117,0000 115,6667 ,6421 ,9204SOAL_9 116,2800 118,8767 ,5637 ,9217SOAL_10 116,4400 117,2567 ,6293 ,9207SOAL_11 116,1600 119,8067 ,5960 ,9215SOAL_12 116,2400 118,8567 ,6160 ,9211SOAL_13 116,5200 118,0933 ,5220 ,9224SOAL_14 117,1200 119,6100 ,5368 ,9221SOAL_15 117,0000 115,6667 ,6421 ,9204SOAL_16 116,3600 119,7400 ,5321 ,9221SOAL_17 116,4400 117,2567 ,6293 ,9207SOAL_18 116,3200 124,1433 ,3439 ,9243SOAL_19 117,4000 119,0000 ,6080 ,9212SOAL_20 116,2800 118,8767 ,5637 ,9217SOAL_21 117,0000 115,6667 ,6421 ,9204SOAL_22 116,3600 125,3233 ,2389 ,9251SOAL_23 117,0000 129,1667 -,1383 ,9298SOAL_24 116,2800 118,8767 ,5637 ,9217SOAL_25 116,5200 118,0933 ,5220 ,9224

Page 122: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

107

SOAL_26 116,3600 119,7400 ,5321 ,9221SOAL_27 116,3600 117,8233 ,6091 ,9210SOAL_28 116,3600 125,3233 ,2389 ,9251SOAL_29 116,2800 118,8767 ,5637 ,9217SOAL_30 117,0000 115,6667 ,6421 ,9204

Reliability Coefficients

N of Cases = 25,0 N of Items = 30

Alpha = ,9247

Reliability Etos Kerja******Method 1 (space saver) will be used for this analysis******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. SOAL_1 4,2800 ,5416 25,0 2. SOAL_2 3,4800 ,5859 25,0 3. SOAL_3 3,4800 ,7703 25,0 4. SOAL_4 4,3600 ,4899 25,0 5. SOAL_5 4,2000 ,5000 25,0 6. SOAL_6 4,1600 ,5538 25,0 7. SOAL_7 4,0800 ,2769 25,0 8. SOAL_8 3,4800 ,5859 25,0 9. SOAL_9 4,2000 ,5000 25,0 10. SOAL_10 3,4800 ,5859 25,0 11. SOAL_11 4,2000 ,5000 25,0 12. SOAL_12 4,2800 ,4583 25,0 13. SOAL_13 4,2000 ,5000 25,0 14. SOAL_14 4,2000 ,5000 25,0 15. SOAL_15 3,4800 ,7703 25,0 16. SOAL_16 4,2800 ,4583 25,0 17. SOAL_17 3,4800 ,5859 25,0 18. SOAL_18 4,2000 ,5000 25,0 19. SOAL_19 3,4800 ,5859 25,0 20. SOAL_20 3,4800 ,5859 25,0 21. SOAL_21 4,3600 ,4899 25,0 22. SOAL_22 4,2800 ,5416 25,0 23. SOAL_23 4,2800 ,4583 25,0 24. SOAL_24 4,2800 ,5416 25,0 25. SOAL_25 3,7200 ,4583 25,0 26. SOAL_26 3,4800 ,5859 25,0 27. SOAL_27 4,3600 ,4899 25,0 28. SOAL_28 3,5200 ,6532 25,0 29. SOAL_29 4,2000 ,5000 25,0 30. SOAL_30 4,1600 ,5538 25,0

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 119,1200 84,8600 9,2119 30

Page 123: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

108

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

SOAL_1 114,8400 78,7233 ,6080 ,9225SOAL_2 115,6400 78,0733 ,6223 ,9222SOAL_3 115,6400 76,1567 ,6032 ,9228SOAL_4 114,7600 79,3567 ,6030 ,9227SOAL_5 114,9200 80,1600 ,4970 ,9240SOAL_6 114,9600 78,0400 ,6657 ,9217SOAL_7 115,0400 83,2900 ,2955 ,9260SOAL_8 115,6400 78,0733 ,6223 ,9222SOAL_9 114,9200 80,1600 ,4970 ,9240SOAL_10 115,6400 78,0733 ,6223 ,9222SOAL_11 114,9200 80,1600 ,4970 ,9240SOAL_12 114,8400 82,8067 ,2210 ,9271SOAL_13 114,9200 80,1600 ,4970 ,9240SOAL_14 114,9200 80,1600 ,4970 ,9240SOAL_15 115,6400 76,1567 ,6032 ,9228SOAL_16 114,8400 82,8067 ,2210 ,9271SOAL_17 115,6400 78,0733 ,6223 ,9222SOAL_18 114,9200 83,7433 ,0947 ,9288SOAL_19 115,6400 78,0733 ,6223 ,9222SOAL_20 115,6400 78,0733 ,6223 ,9222SOAL_21 114,7600 79,3567 ,6030 ,9227SOAL_22 114,8400 78,7233 ,6080 ,9225SOAL_23 114,8400 82,8067 ,2210 ,9271SOAL_24 114,8400 78,7233 ,6080 ,9225SOAL_25 115,4000 82,8333 ,2178 ,9271SOAL_26 115,6400 78,0733 ,6223 ,9222SOAL_27 114,7600 79,3567 ,6030 ,9227SOAL_28 115,6000 76,5833 ,6866 ,9212SOAL_29 114,9200 80,1600 ,4970 ,9240SOAL_30 114,9600 78,0400 ,6657 ,9217

Reliability Coefficients

N of Cases = 25,0 N of Items = 30

Alpha = ,9260

Page 124: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

109

Rancangan Sebaran Item Skala Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual

Quotient (ESQ)

No Indikator No. ItemFavorable

No. ItemUnfavorable

Jumlah

Item

1 Aspirasi kegiatan 4, 9, 15, 20, 30 5,13, 14,17, 23 10

2 Frekuensi kegiatan 2, 6, 16, 22, 27 8, 12, 18, 25, 29 10

3 Tingkat kesungguhan 3, 7, 11, 19, 26 1,10 , 21, 24, 28 10

Jumlah 15 15 30

Rancangan Sebaran Item Skala Etos Kerja

No. Indikator No. ItemFavorable

No. ItemUnfavorable

JumlahItem

1 Produktivitas kerja 1, 2,7,19, 29 8, 13, 23, 26,28 10

2 Kedisiplinan kerja 6, 9, 12, 14, 21 3, 18, 22, 24, 30 10

3 Motivasi kerja 11, 15, 17, 25, 30 4, 5,10,16, 27 10

Jumlah 15 15 30

Page 125: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

110

LAMPIRAN II: DATA PENELITIAN DAN HASIL ANALISIS

1. Skala Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

dan Etos Kerja Setelah Uji Coba

PETUNJUK UMUM

1. Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui keseriusan mengikuti aktivitas

dan kemampuan mengaktualisasikan potensi karyawan.

2. Dalam lembar ini disajikan sejumlah pernyataan yang menggambarkan

keadaan diri Anda.

3. Bacalah semua pernyataan dengan cermat.

4. Tentukan pilihan Anda tersebut berdasarkan pertimbangan pertama yang

muncul di pikiran Anda.

5. Setelah selesai, koreksilah sekali lagi semua jawaban untuk memastikan

semua pernyataan yang telah Anda tanggapi.

6. Ini bukanlah suatu tes, sehingga semua jawaban adalah benar.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ........................................................

2. Agama : ........................................................

3. Profesi : ........................................................

4. Alamat: ........................................................

PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah salah satu dari lima pilihan jawaban yang tersedia yang sesuai dengan

keadaan Anda selama ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom

disamping kana pernyataan.

SS : Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda

S : Menunjukkan pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda

N : Menunjukkan pernyataan tersebut Netral dengan keadaan Anda

TS : Menunjukkan pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda

STS : Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan

Anda

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 126: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

111

Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

No. Pernyataan Jawaban

1. Saya tidak memiliki minat untuk

mengikuti pengajian di PT. Karya Toha

Putra

SS S N TS STS

2. Saya senang mengikuti pengajian di PT.

Karya Toha Putra

SS S N TS STS

3. Saya sangat antusias dan sungguh-

sungguh dalam mengikuti pengajian di

PT. Karya Toha Putra

SS S N TS STS

4. Saya mengikuti pengajian di PT. Karya

Toha Putra agar terlihat kehidupan saya

yang agamis di mata orang lain

SS S N TS STS

5. Saya selalu datang tepat waktu ketika

mengikuti pengajian di PT. Karya Toha

Putra

SS S N TS STS

6. Saya tidak pernah mengikuti pengajian di

PT. Karya Toha Putra, karena kondisi

tubuh saya capek bekerja

SS S N TS STS

7. Saya selalu berusaha memperbaiki diri,

setelah mendapatkan materi yang

disampaikan oleh Narasumber

SS S N TS STS

8. Saya kadang tidak memperhatikan materi

yang disampaikan oleh Narasumber SS S N TS STS

9. Ketika saya terlambat, saya tidak malu

untuk bertanya kepada teman tentang

materi yang sudah disampaikan

SS S N TS STS

10. Saya sering merasa bosan dalam

mengikuti pengajian di PT. Karya Toha

Putra

SS S N TS STS

Page 127: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

112

11. Saya bersikap acuh tak acuh setelah

mendapatkan materi yang disampaikan

oleh Narasumber

SS S N TS STS

12. Saya mengikuti pengajian hanya untuk

menta’ati peraturan yang ada di PT. Karya

Toha Putra

SS S N TS STS

13. Materi pengajian di PT. Karya Toha Putra

yang disampaikan selalu menambah

pemahaman saya tentang agama Islam

SS S N TS STS

14. Saya selalu rutin mengikuti pengajian di

PT. Karya Toha Putra setiap bulan SS S N TS STS

15. Saya tidak melaksanakan materi-materi

yang telah disampaikan oleh Narasumber SS S N TS STS

16. Saya selalu memperhatikan materi yang

disampaikan oleh Narasumber SS S N TS STS

17. Bagi saya mengikuti pengajian di PT.

Karya Toha Putra sangat penting sebagai

wadah silaturrahmi dan bertukar pikiran

SS S N TS STS

18. Saya lebih senang ngobrol dengan teman,

daripada mendengarkan materi dalam

pengajian di PT. Karya Toha Putra

SS S N TS STS

19. Saya kadang tertidur saat mengikuti

pengajian di PT. Karya Toha Putra

SS S N TS STS

20. Saya akan meninggalkan pengajian di PT.

Karya Toha Putra dikarenakan ada acara

lain yang lebih penting

SS S N TS STS

21. Ketika saya kurang faham tentang materi

yang disampaikan, saya bertanya kepada

Narasumber dalam season tanya jawab

SS S N TS STS

22. Saya tetap mengikuti pengajian di PT. SS S N TS STS

Page 128: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

113

Karya Toha Putra walaupun saya sakit

23. Saya sering meninggalkan pengajian di

PT. Karya Toha Putra tanpa ijin

SS S N TS STS

24. Saya selalu berusaha melaksanakan

materi-materi yang telah disampaikan

oleh Narasumber

SS S N TS STS

Etso Kerja

No. Pernyataan Jawaban

1. Saya menginginkan hasil kerja saya selalu

lebih baik SS S N TS STS

2. Saya selalu berusaha menjadi manusia

yang produktif SS S N TS STS

3. Saya selalu terlambat dalam

menyelesaikan pekerjaan yang saya

lakukan

SS S N TS STS

4. Dalam bekerja saya tidak memiliki gairah SS S N TS STS

5. Mendapat pujian adalah tujuan saya dalam

bekerja

SS S N TS STS

6. Saya berusaha mentaati tata tertib yang

ada di Pabrik SS S N TS STS

7. Jika ada kesempatan saya berkeinginan

untuk korupsi SS S N TS STS

8. Saya selalu datang ke tempat kerja tepat

waktu SS S N TS STS

9. Dengan bekerja saya merasa keberadaan

saya diakui dan tidak diremehkan orang

lain

SS S N TS STS

10. Saya tidak akan menyerah untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan SS S N TS STS

Page 129: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

114

11. Saya kurang ulet dalam menghadapi

pekerjaan SS S N TS STS

12. Saya selalu berusaha menjadi orang yang

bertanggung jawab SS S N TS STS

13. Saya ingin meraih prestasi yang baik

dalam bekerja SS S N TS STS

14. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup,

saya bekerja untuk ibadah SS S N TS STS

15. Saya merasa mendapat ketenangan dengan

hasil kerja keras yang saya lakukan SS S N TS STS

16. Saya bekerja sebagai bukti pengabdian

dan rasa syukur kepada Allah SS S N TS STS

17. Saya mempergunakan waktu dengan

sebaik-baiknya dalam bekerja SS S N TS STS

18. Dalam bekerja saya merasa malas SS S N TS STS

19. Saya tidak terbiasa dengan hidup disiplin SS S N TS STS

20. Saya merasa tertekan dalam melakukan

pekerjaan SS S N TS STS

21. Saya merasa minder dengan pekerjaan

saya sekarang SS S N TS STS

22. Dalam bekerja saya tidak memiliki target SS S N TS STS

23. Saya akan melaksanakan amanat dengan

sebaik-baiknya SS S N TS STS

24. Saya selalu datang terlambat ke tempat

kerja SS S N TS STS

Page 130: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

115

Daftar penyebaran responden Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual

Quotient dan Etos Kerja

No. Nama Alamat

1. Candra Bagus Saputra Perum Sumber Indah 1 Blok B No. 49

Kudus

2. Slamet Suyono Srondol Kulon, Banyumanik

3. Gatot Semarang

4. Didik Suharsono Mangunharjon RT:01 RW:02 Smg

5. A. Fadhy Semarang

6. Sofatun PKS Blok B no. 348

7. Sidqon Mangkang Kulon

8. Nur Dhuha Kaliwungu

9. Muslihun PT. Karya Toha Putra

10. Muharto Mangunharjo RT:08 RW:06

11. Kholidah Mangkang Kulon

12. Zaenuri Mangunharjo

13. Royani Kauman, Mangkang Wetan

14. Machmudi Pesanggrahan Paten Kendal

15. Maesaroh Wonosari RT:03 RW:03 Ngaliyan

16. Defi Semarang

17. Ismail Mangkang Kulon

18. Bambang -

19. Istirokhah Mangkang Wetan

20. Abdussalam -

21. Suprihati Mangunharjo RT:08 RW:03

22. Luwiyah Jangli Krajan RT:01 RW:03

23. Juwaini Kaliwungu

24. Tri Hariani Mangunharjo RT:03 RW:01

25. Samini Perum PKS Kaliwungu

26. Kaspeni Kendal

Page 131: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

116

27. Nur Wachid Mangkang Kulon RT:04 RW:05

28. Marsudi Mangkang

29. Mariyati Plumbon Wonosari Ngaliyan

30. Supadi Gondoriyo Ngaliyan

31. Safawi Mangkang

32. Dewi Mangunharjo, Tugu

33. Zani Komari Wonorejo Kaliwungu

34. M. Farid Bukit Jatisari Lestari, Mijen- Semarang

35. Masrokhah Tambakrejo, Semarang Barat

36. Sunariyo Mangunharjo, Tugu

37. Khoiriyah -

38. Fadli Kamil Jl. Pesek Semarang

39. Rubiyatun Mangunharjo RT:05 RW:03

40. Ritu Juarina Brangsong, Kendal

41. Sulastri Mangkang Kulon

42. Mustaqim Mororejo Kaliwungu

43. Sidik Mangkang

44. Suniyah Mangunharjo RT: 05 RW:IV

45. Ahmad Chusaini Rejosari Kaliwungu

46. Nur hayati Mangkang Wetan

47. Safuah Mangunharjo

48. Gatot Mankang Kulon

49. Quraisy Jl. Petek Semarang

50. A. Rozi Mangkang Kulon

Page 132: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

117

2. Data Penelitian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24R-1 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 103R-2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 111R-3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 92R-4 5 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 3 3 5 4 100R-5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 99R-6 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 105R-7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 95R-8 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 105R-9 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 95R-10 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 105R-11 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 111R-12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95R-13 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117R-14 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 99R-15 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 107R-16 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 83R-17 5 4 4 3 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 96R-18 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117R-19 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 102R-20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117R-21 5 4 4 3 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 96R-22 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 107R-23 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 5 100R-24 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 83R-25 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 106R-26 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 2 2 5 4 4 4 102R-27 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 100R-28 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 4 107R-29 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 3 4 4 4 4 99R-30 5 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 97R-31 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 100R-32 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 83R-33 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 5 109R-34 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 101R-35 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 115R-36 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 114R-37 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 111R-38 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 92R-39 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 4 5 4 102R-40 5 5 4 5 2 5 4 4 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 99R-41 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 116R-42 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 4 105R-43 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107R-44 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 2 4 4 4 4 103R-45 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 2 4 4 5 105R-46 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 2 2 4 4 4 4 102R-47 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 105R-48 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 4 107R-49 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 105R-50 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 105

5137

JUMLAH

Variabel Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

X

Item PernyataanNoResp.

Page 133: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

118

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24R-1 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 103R-2 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 114R-3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 93R-4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 106R-5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 102R-6 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 102R-7 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98R-8 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 116R-9 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 95R-10 5 5 4 4 4 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 109R-11 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 114R-12 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 100R-13 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 98R-14 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 117R-15 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 113R-16 4 4 4 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 95R-17 5 5 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 99R-18 4 4 4 5 5 4 2 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 3 5 4 95R-19 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 4 4 104R-20 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 114R-21 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 110R-22 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 95R-23 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 107R-24 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 103R-25 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 109R-26 5 4 4 3 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 96R-27 5 5 5 5 4 5 5 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 105R-28 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 2 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 105R-29 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 95R-30 4 4 4 4 5 4 5 5 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 101R-31 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 102R-32 4 4 4 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 103R-33 5 5 5 5 4 4 5 4 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 106R-34 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 106R-35 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 113R-36 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 112R-37 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 109R-38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95R-39 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 3 5 5 104R-40 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 103R-41 5 5 4 2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 109R-42 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 116R-43 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 103R-44 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 115R-45 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 104R-46 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 115R-47 5 5 5 5 4 4 5 4 2 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 106R-48 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 116R-49 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 103R-50 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 106

5259

JUMLAH

Variabel Etos KerjaNo.

Resp.

Y

Item Pernyataan

Page 134: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

119

3. Analisis Data

Statistics

50 500 0

102,7400 105,18001,15062 ,96413

103,0000 104,5000105,00 95,00a

8,13611 6,8174166,19633 46,47714

34,00 24,0083,00 93,00

117,00 117,005137,00 5259,00

ValidMissing

N

MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum

INTN_ESQ ETOS_KER

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Frequency Table

INTN_ESQ

3 6,0 6,0 6,02 4,0 4,0 10,03 6,0 6,0 16,02 4,0 4,0 20,01 2,0 2,0 22,04 8,0 8,0 30,04 8,0 8,0 38,01 2,0 2,0 40,04 8,0 8,0 48,02 4,0 4,0 52,08 16,0 16,0 68,01 2,0 2,0 70,05 10,0 10,0 80,01 2,0 2,0 82,03 6,0 6,0 88,01 2,0 2,0 90,01 2,0 2,0 92,01 2,0 2,0 94,03 6,0 6,0 100,0

50 100,0 100,0

83,0092,0095,0096,0097,0099,00100,00101,00102,00103,00105,00106,00107,00109,00111,00114,00115,00116,00117,00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 135: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

120

ETOS_KER

1 2,0 2,0 2,06 12,0 12,0 14,01 2,0 2,0 16,02 4,0 4,0 20,01 2,0 2,0 22,01 2,0 2,0 24,01 2,0 2,0 26,03 6,0 6,0 32,06 12,0 12,0 44,03 6,0 6,0 50,02 4,0 4,0 54,05 10,0 10,0 64,01 2,0 2,0 66,04 8,0 8,0 74,01 2,0 2,0 76,01 2,0 2,0 78,02 4,0 4,0 82,03 6,0 6,0 88,02 4,0 4,0 92,03 6,0 6,0 98,01 2,0 2,0 100,0

50 100,0 100,0

93,0095,0096,0098,0099,00100,00101,00102,00103,00104,00105,00106,00107,00109,00110,00112,00113,00114,00115,00116,00117,00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

50 50102,7400 105,1800

8,13611 6,81741,103 ,094,100 ,092

-,103 -,094,727 ,667,665 ,765

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

INTN_ESQ ETOS_KER

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 136: HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · hubungan intensitas mengikuti training emotional spiritual quotient

121

UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances

ETOS_KER

1,462 11 31 ,196

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

ETOS_KER

918,013 18 51,001 1,163 ,3461359,367 31 43,8512277,380 49

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Sebaran Item Skala Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient

dan Etos Kerja

No Indikator No. ItemFavorable

No. ItemUnfavorable

Jumlah

Item

1 Aspirasi kegiatan 9, 15, 20, 30 5,13, 14,17 8

2 Frekuensi kegiatan 2, 6, 16, 27 8, 12, 25, 29 8

3 Tingkat kesungguhan 3, 11, 19, 26 1,10, 21, 24 8

Jumlah 12 12 24

Sebaran Item Skala dan Etos Kerja

No. Indikator No. ItemFavorable

No. ItemUnfavorable

JumlahItem

1 Produktivitaskerja 1, 2, 19, 29 8, 13, 26,28 8

2 Kedisiplinankerja 6, 9, 14, 21 3, 22, 24, 30 8

3 Motivasikerja 11, 15, 17, 30 4, 5, 10, 27 8

Jumlah 12 12 24