analisis film dalam mihrab cinta menurut...
TRANSCRIPT
ANALISIS FILM DALAM MIHRAB CINTA MENURUT
PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Dakwah
Jurusan / prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Oleh :
KHAFIDHOH
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 5 (lima) ekslampar
Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudari:
Nama : Khafidhoh
NIM : 71211047
Fak. / Jur. : Dakwah / KPI
Judul Skripsi : ANALISIS FILM DALAM MIHRAB CINTA
MENURUT PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian,
atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 14 Juni 2012
Pembimbing,
Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi dan Tata Tulis
Dr. Ilyas Supena, M.Ag Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.Pd
NIP. 19720410 2001120 1 003 NIP. 19660209 199303 2 003
iii
PENGESAHAN
SKRIPSI
ANALISIS FILM DALAM MIHRAB CINTA MENURUT PERSPEKTIF
DAKWAH ISLAM
Disusun oleh
Khafidhoh
71211047
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 25 Juni 2012
Dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Drs. H. Ahmad Anas, M. Ag. Drs. H. Muchlis Yahya, M. Si.
NIP. 19660513 199303 1 002 NIP. 19610117 198803 1 002
Penguji III Penguji IV
Nur Cahyo HW.,S.T.M.Kom. M. Chodzirin, M. Kom.
NIP. 19731222 200604 1 001 NIP. 19691024 200501 1 003
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ilyas Supena, M.Ag Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.Pd
NIP. 19720410 2001120 1 003 NIP. 19660209 199303 2 003
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum /
tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 15 Juni 2012
Khafidhoh
NIM: 71211047
v
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah yang maha pengasih dan maha penyayang yang tidak pilih
kasih dan tidak pilih sayang, pencurahan segala nikmat dan taufiq serta inayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada terkasih Nabi Agung Muhammad SAW pembawa rahmat bagi
umat, shalawat salam juga semoga terlimpah pada para sahabat, keluarga dan para
pengikutnya.
Dalam penyusunan skripsi ini disamping atas usaha kemampuan dan kemauan
penulis juga atas prakarsa dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung
yang begitu besar pengorbananya demi terselesainya skripsi. Maka penulis sampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat.
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin M,Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon M,Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Bapak Dr. Ilyas Supena M,Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Hj.
Amelia Rahmi M.Pd selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
vi
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, yang
telah banyak memberikan Ilmu pengetahuan kepada penulis dalam bangku
perkuliahan.
5. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan bantuan moril dan spirituil
serta do’a yang tak terhingga.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu terselesaikannya skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur, semoga Allah SWT
memberikan limpahan rahmat kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dengan limpahan kebaikan. Amin.
Pada akhirnya, penulis sadari betapa banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, akan tetapi dengan harapan yang sangat besar semoga karya
sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
penulis.
Semarang, 15 Juni 2012
Penulis,
Khafidhoh
NIM: 071211047
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah wa syukurillah.....
Saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi kesempatan untuk
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis tunjukkan kepeda orang-orang
yang telah berjasa bagi penulis khususnya:
Buat Nenek tercinta Riatun dan Rianah yang selalu memberikan do’a dan
pengorbanannya selama ini.
Kedua orang tuaku Ayahanda tercinta Bapak Kiswanto dan Ibunda tercinta
Istirokhah yang telah memberiku kasih sayang tanpa batas serta memberikan
do’a dan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adik ku tersayang Rokhatis Isti’ Zabah yang selalu memberikan semangat,
Pak De Jazuri, Bude Zaroah, Om Ainur Rofiq, Mas Nasikhun, Faqih, mas riza,
Mas Iqbal, Rara, Misbakhul Munir dan semua keluarga yang tidak bisa disebut
satu persatu terima kasih atas do’a dan dukungannya selama ini.
Buat Ahmad Soleh yang telah memberi cinta dan kasih sayang, terimakasih
atas do’a, dukungan serta pegorbananmu yang selama ini diberikan kepadaku.
viii
Teriaksih kepada keluarga besar ibu Akuri yang tidak bisa saya sebut satu
persatu, terimakasih atas do’a dan dukungan selama ini..
Buat my best friend Siti Maghfiroh yang selalu memberikan semangat dan
motivasi sampai terselesainya skripsi ini.
Teman-temanku tercinta Kost Al-Fanin khususnya buat isti’, Lia jp, Ani,
Ulya, Lia, Lu2’, Nia, serta Adik-adikku tersayang Murwati, Ruslia, Ufah, Waa,
Laila, Evi, Dewi, Dek Ning, Dek Irna,dan Dek Kholis terima kasih atas do’a dan
dukungan, yang kalian berikan
Buat temen-temenku KPI B khususnya angkatan 2007 yang telah memberi
semangat dan motivasi.
Buat temen-temen Tim KKN Posko 47 Desa Cening yang telah
memberikan dukungan.
Buat temen-temen dewan guru dan anak-anak PAUD (KB-TK AL-
HIKMAH) Manyaran Semarang terimakasih atas semangat dan do’anya.
ix
MOTTO
Perhatikan apa yang diucapkan dan jangan perhatikan
siapa yang mengucapkan.
(Syayyidina Ali R.A)
x
ABSTRAKSI
Nama : Khafidhoh, NIM: 071211047, Judul: ANALISIS FILM
DALAM MIHRAB CINTA MENURUT PERSPEKTIF DAKWAH
ISLAM. Film “Dalam Mihrab Cinta” adalah kajian tentang cerita visual yang
diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy yang juga merangkap
sebagai sutradara film ini dan diproduksi oleh Sinemart. Suatu film yang
menceritakan tentang perubahan-perubahan karakter Syamsul dari yang baik-
baik, sampai yang antagonis sekali, lalu kembali ke jalan yang benar karena
nekad, perjuangan seorang pemuda yang tergelincir dalam masalah hidup.
Bagaimana seorang yang terjatuh menjadi seorang pencuri. Namun, karena
dorongan dari lingkungan yang baik, maka dirinya akan menjadi baik. Intinya
kalau memang punya niat baik pasti akan ada jalannya.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Film
“Dalam Mihrab Cinta” Menurut Perspektif Dakwah Islam.
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui
bagaimana Film “Dalam Mihrab Cinta” dari perspektif dakwah Islam.
Metodologi penelitian yang sesuai agar nantinya dapat mengungkap makna
yang tersembunyi dibalik tanda-tanda yang ada dalam film. Digunakan
metodologi kualitatif yang bersifat deskriptif dengan analisis semiotik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik Roland Barthes dengan
melakukan pendekatan signifikansi dua tahap, yaitu tahap denotatif dan
konotatif terhadap film yang diteliti. Scene yang penulis teliti adalah scene
yang mengandung pesan dakwah pada film Dalam Mihrab Cinta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Film ini memiliki pesan dakwah dan keunikan
tersendiri, keunikannya dari film “Dalam Mihrab Cinta” mengandung pesan
dakwah, memberikan pengajaran tentang arti taubat dan banyak pesan-pesan
atau pelajaran yang bermanfaat. Pesan dakwahnya antara lain: Tegakkanlah
amar ma’ruf nahi munkar dimanapun kita berada. Bersungguh-sungguhlah
dalam melakukan kebaikan, karena hanya orang-orang yang baiklah yang akan
selamat di akhirat nanti. Jika kita pernah merasa menjadi orang yang tidak baik,
maka segeralah berhenti dan bertaubatlah pada Allah. Karena dengan bertaubat
hati kita akan bersih, mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii
HALAMAN MOTTO ........................................................................... ix
ABSTRAKSI........... ............................................................................... x
DAFTAR ISI........... ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................ 6
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....................................... 6
1.4. Tinjauan Pustaka .............................................................. 7
1.5. Kerangka Teoritik ............................................................ 8
1.6. Metode Penelitian............................................................. 12
1.7. Sistematika Penulisan ...................................................... 16
BAB II KAJIAN TENTANG FILM DAN DAKWAH
2.1. Kajian Tentang Film…………………………………….. 18
2.1.1. Pengertian Film ................................................... 18
2.1.2. Sejarah Film ........................................................ 19
2.1.3. Jenis – Jenis Film ................................................ 21
2.1.4. Unsur-Unsur Film ............................................... 24
2.1.5. Komponen – Komponen Dalam Film ................. 29
xii
2.2. Tinjauan Tentang Dakwah ................................................ 31
2.2.1. Pengertian Dakwah .............................................. 31
2.2.2. Dasar Hukum Dakwah ......................................... 33
2.2.3. Tujuan Dakwah .................................................... 35
2.2.4. Unsur-Unsur Dakwah........................................... 36
2.2.5. Hubungan Dakwah Dan Film Sebagai Media
Dakwah…………………………………………………… 48
BAB III DESKRIPSI FILM DALAM MIHRAB CINTA
3.1. Latar Belakang Pembuatan Film ...................................... 51
3.2. Sinopsis Film Dalam Mihrab Cinta.................................. 56
3.3. Narasi Film Dalam Mihrab Cinta ................................... 58
BAB IV ANALISIS FILM DALAM MIHRAB CINTA MENURUT
PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM
4.1. Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta ....................... 106
4.1.1. Tentang fitnah yang ditunjukan kepada Syamsul .. 107
4.1.2. Putus asa dan nekat menjadi pencuri ..................... 109
4.1.3. Kesabaran Mendapatkan Keadilan ......................... 112
4.2. Film Dalam Mihrab Cinta Menurut Perspektif Dakwah
Islam ................................................................................ 116
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ...................................................................... 119
5.2. Saran-Saran ...................................................................... 120
5.3. Penutup ............................................................................. 121
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1. Latar Belakang Masalah
Dakwah adalah suatu usaha untuk mengajak, menyeru dan mempengaruhi
manusia agar selalu berpegang pada ajaran Allah guna memperoleh kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat ( Sanwar, 1986 : 34 ).
Setiap muslim mempunyai tugas yang mulia untuk menyampaikan dakwah
atau sebagai penyeru, mengajak kepada umat untuk melaksanakan amar ma‟ruf nahi
munkar, melaksanakan kebaikan dan menjauhi larangan. Tugas dan kewajiban itu
tertera jelas dalam firman Allah dan Al Qur‟an seperti dalam surat Ali Imran ayat
104 :
Atinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (Departemen Agama
RI, 2005 : hlm 64).
Ayat tersebut menerangkan bahwa manusia dengan segala kemampuannya
adalah dinamis dan akan terus bergerak, gerak tersebut dapat positif dan bisa juga
negatif. Film merupakan salah satu media dakwah yang dinilai efektif. Film
diproduksi untuk memberikan hiburan kepada pemirsa namun dalam film dapat
2
terkandung fungsi informatif, edukatif dan persuasif. Hal ini sesuai dengan missi
perfilman bahwa film digunakan sebagai media edukatif untuk pembinaan generasi
muda ( Effendi, 1999 : 212).
Hal tersebut bisa dilihat dari definisi dakwah, bahwa dakwah merupakan
komunikasi antar umat manusia yang berisi pesan – pesan ajaran Islam, seperti
ajakan, seruan, nasihat kepada yang ma‟ruf dan menjauhi yang munkar. Seorang da‟i
atau komunikator agar mencapai hasil sesuai dengan apa yang direncanakan, perlu
memiliki pengetahuan komunikasi ( Sanwar, 1986 : 4 ).
Aktualisasi peran dakwah setiap muslim menjadi terbuka, yaitu dengan
memanfaatkan multimedia sebagai wahana dakwah. Kesibukan dan mobilitas yang
tinggi serta perubahan dan pergeseran sosial yang ada tidak memungkinkan dakwah
konvensional mampu menjangkau masyarakat secara efektif. Dakwah dengan
menggunakan multimedia merupakan jawaban bagi masyarakat dengan kondisi dan
tatanan seperti sekarang.
Film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara
yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik editing, dan
skenario yang ada. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan
visual yang kontinyu. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya daya tarik tersendiri. Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-
tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Ia dapat menyajikan informasi,
memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
3
ketrampilan, menyingkatkan atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap
(Arsyad, 2005: 48).
Film merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, film
tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan manusia. Film merupakan seni yang
mutakhir di abad ke – 20. Film dapat menghibur, mendidik, melibatkan perasaan,
merangsang pemikiran, dan memberikan dorongan. Film sebagai seni yang sangat
kuat pengaruhnya dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang dan bisa menutupi
segi – segi kehidupan yang lebih dalam. Film bisa dianggap sebagai pendidik yang
baik. Selain itu, film selalu diwaspadai karena kemugkinan pengaruh – pengaruh
yang baik ( Sumarno, 1996 : 85).
Selain itu, film dapat juga memberikan pengaruh yang besar pada jiwa
manusia. Dalam satu proses menonton film, terjadi suatu gejala yang disebut oleh
ilmu jiwa sosial sebagai identifikasi psikologis. Ketika proses dikoding terjadi, para
penonton sering menyamakan seluruh pribadinya dengan salah seorang pemeran film.
Penonton bukan hanya dapat memahami atau merasakan seperti yang dialami oleh
salah satu pemeran, lebih dari itu, mereka juga seolah – olah mengalami sendiri
adegan – adegan dalam film (Kusnawan, 2004 : 93).
Film sebagai media komunikasi dapat pula berfungsi sebagai media tabligh,
karena mempunyai kelebihan dibanding dengan media–media lainnya (Efendi,
2000:209). Menyebutkan bahwa film merupakan medium komunikasi yang ampuh,
bukan saja untuk hiburan tapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Dengan
kelebihan – kelebihan itulah, film dapat menjadi media tabligh yang efektif, dimana
4
pesan – pesan dapat disampaikan kepada penonton secara halus dan menyentuh
relung hati tanpa mereka merasa digurui. Hal ini senada dengan ajaran Allah SWT
bahwa untuk mengkomunikasikan pesan, hendaknya dilakukan secara qaulan
sadidan yaitu pesan yang dikomunikasikan dengan benar, menyentuh, dan membekas
dalam hati ( Kusnawan, 2004 : 96 ).
Film bisa dianggap sebagai pendidik yang baik jika memuat nilai edukatif.
Sebaliknya film juga bisa berakibat buruk jika hanya mengandung aspek hiburan.
Meskipun film besar pengaruhnya, namun aspek sosial kontrolnya tidak sekuat pada
surat kabar atau majalah serta televisi yang memang menyiarkan berita yang
berdasarkan fakta terjadi. Fakta dalam film ditampilkan secara abstrak, dimana tema
cerita bertitik tolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan dalam
film, cerita dibuat secara imajinatif ( Amir, 1999 : 27).
Film cenderung melihat tema yang universal seperti keadilan, penentangan
terhadap penindasan kepada derita kemanusiaan, yang tema – tema tersebut banyak
mengandung ajaran – ajaran Islami.
Menurut Jalaludin Rakhmat, dalam buku Catatan Kang Jalal. Film dapat
diklasifikasikan di dalam bentuk dakwah yang harus bersifat universal yang berupa:
Pertama, Tazkiyah, Proses penyucian diri dari masyarakat, supaya masyarakat
berpegang pada nilai – nilai suci. Tazkiyah ini perlu disampaikan kepada masyaakat
akibat timbulnya kezaliman, komersialisme, egoisme, penindasan, pemerkosaan,
yang disebabkan oleh manifestasi nilai – nilai yang kotor. Kedua, Tilawah, Membaca
ayat –ayat Al-Qur‟an yang berarti menerjemahkan pesan – pesan Al-Qur‟an menjadi
5
pesan kemanusiaan yang universal. Ketiga, Islah, Memperbaiki diri dan memperbaiki
masyarakat. Keempat, Ta‟lim, Mengajarkan ilmu – ilmu Islam ( Rahman, 1997 : 24-
25 ).
Sebagai penulis serta sutradara dari “Dalam Mihrab Cinta”, Habiburahman El
Shirazy memaparkan bahwa dalam alur filmnya sengaja tidak menonjolkan konflik.
Namun dia ingin memunculkan konflik tersebut dari segi lain yang sedikit berbeda
dari yang lain. “Memang terkadang kita perlu memiliki kesepakatan definisi konflik
seperti apa. Di sini terlihat, ketika Syamsul menjadi pencopet setelah itu dia disuruh
jadi Imam. Itu adalah sebuah konflik batin ujarnya. Habiburahman El Shirazy
menuturkan bahwa tak ada salahnya seorang penulis juga menjadi seorang sutradara.
http://magazindo.com/tag/mihrab/27/09/2011
Film “Dalam Mihrab Cinta” diputar pada tanggal 23 Desember 2010 di
bioskop. Sebagai drama religius, film ini mengetengahkan cerita pertobatan yang
dipenuhi adegan sedih. Pesan moral mendasar yang ada di film “Dalam Mihrab
Cinta” ini harus diakui, karena cukup bijak dan di banyak sisi bisa menjadi santapan
batin buat pemirsanya. Saat pemutaran perdana, Film ini dapat menyedot sebanyak
586.565 penonton bioskop di Indonesia.
http://hot.detik.com/movie/commentpaging/06/10/2011
Film ini memiliki keunikan tersendiri, keunikannya dari film “Dalam Mihrab
Cinta” mengandung pesan yang sangat luar biasa, memberikan pengajaran tentang
arti taubat dan banyak pesan-pesan atau pelajaran yang bermanfaat. Karena ringan,
maksudnya relatif mudah tertebak alur cerita dan juga ada beberapa bagian yang tidak
ada, seperti adegan terungkapnya fitnah Burhan dan banyak disisipi kalimat-kalimat
humor seperti saat teman satu sel Syamsul berkata:
"Kalau mencopet itu jangan lebih dari 2 kali, karena ke 3 atau ke 4 bisa hilang
konsentrasi” Samsul menjawab “insyaallah”, namun tetap ada sarat hikmahnya.
Hikmahnya antara lain :
1.Jangan melihat seseorang hanya dari penampilan luar, namun bukan berarti kita
bisa berpenampilan sesuka hati.
2."Ketika seseorang sedang mengalami keterpurukan iman dan mengalami masalah
atau istilah kerennya futur, hanya cinta, kasih, dan sayang lah yang mampu
menolongnya ke jalan yang lurus".
3.Pentingnya sebuah kejujuran
http://ramarizana.multiply.com/reviews/item/6/10/2011
Dalam film ini ada tiga inti yang akan diteliti yaitu disaat Syamsul mendapat
fitnahan, terpaksa menjadi pencopet, dan yang terakhir adalah disaat dia dipercaya
6
pasrah dalam menghadapi cobaan akhirnya keadilan datang pada dia. Oleh karena itu,
Film “Dalam Mihrab Cinta“ perlu di analisis berdasarkan perspektif dakwah Islam.
Oleh karenanya peneliti ingin membahasnya dengan skripsi yang berjudul
“ ANALISIS FILM DALAM MIHRAB CINTA MENURUT PERSPEKTIF
DAKWAH ISLAM ”.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang penelitian di atas, maka Permasalahan
dalam penelitian ini adalah Bagaimana Film “Dalam Mihrab Cinta” Menurut
perspektif Dakwah Islam.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan maka tujuan yang hendak dicapai dari
penelitian ini adalah mengetahui bagaiman Film “Dalam Mihrab Cinta” dari
perspektif dakwah Islam.
1.3.2. Manfaat Penelitian
a. Memberikan pemahaman kepada penonton bahwa film sebagai media massa,
bisa dijadikan sebagai salah satu media yang memuat pesan dakwah.
b. Menambah wacana keilmuan di bidang komunikasi penyiaran islam bahwa
film bisa dijadikan sebagai salah satu media dakwah yang efektif.
7
1.4. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan informasi dasar penulis di gunakan dalam
menyusun penelitian ini dan untuk menghindari penulisan yang sama, maka penulis
menyajikan beberapa rujukan antara lain:
1. Fatkhurrahman (2009), dengan judul Pesan Moral Dalam Film Get Married
Karya Hanung Bramantyo. Dalam penelitiannya Fatkhurrahman ingin
menemukan isi pesan moral dalam Film Get Married. Film ini menceritakan
tentang kegembiraan, ksedihan, persahabatan, perjodohan serta kritik sosial.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
spesifikasi penelitian diskriptif. Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah fim Get
Married dalam adegannya memuat pesan moral, pada intinya mengajak penonton
agar berbuat baik kepada keluarga, kepada sesama dan kepada diri sendiri. Yang
dikategorikan dalam 3 bidang, yaitu akidah, syari‟ah, dan akhlak.
2. Mustika Kawakib (2010), dengan judul Film “Mengaku Rasul” Karya Helfi
Kardit menurut tinjauan dakwah. Dalam penelitian ini Mustika Kawakib
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Film “Mengaku Rasul” karya Helfi
Kardit dilihat dari materi dakwah. Karena banyaknya gonjang – ganjing tentang
aliran sesat ditanah air, seolah tak pernah ada habisnya. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan content analysis (analisis
isi) dan spesifikasi deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Film “Mengaku Rasul” Karya Helfi Kardit menurut tinjauan dakwah adalah
berisi pesan yang lebih ditekankan untuk generasi muda yang hidup di zaman
8
modern. Yang menggunakan pendekatan Hard Seling, pendekatan Tanwir dan
pendekatan Tabsyir
3. Silvia Riskha Fabriar (2009), dengam judul ”Pesan Dakwah Dalam Film
Perempuan Berkalung Sorban (Analisis Pesan Tentang Kesetaraan Gender
Dalam Perspektif Islam)”. Film Perempuan Berkalung Sorban adalah sebuah
film yang diangkat dari novel karya Abidah El Khalieqy tentang perjuangan
seorang perempuan untuk meraih eksistensinya. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dengan penelitian
kualitatif penulis berusaha untuk memahami pesan yang terdapat dalam film
Perempuan Berkalung Sorban. Pendekatan yang penulis gunakan untuk
mengetahui pesan dakwah yang berkaitan dengan kesetaraan gender dalam film
Perempuan Berkalung Sorban.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan dakwah tentang kesetaraan
gender yang terkandung dalam Film Perempuan Berkalung Sorban adalah yang
berhubungan dengan syari‟ah dalam bidang muamalah. Pesan tersebut disajikan
dalam dua bentuk, yaitu bidang domestik dan bidang publik.
1.5. Kerangka Teoritik
Dakwah
umat Islam mempunyai kebebasan merujuk perilaku tertentu yang intinya adalah
mengajak kepada kebaikan dan melaksanakan ajaran Islam sebagai kegiatan
9
dakwah. Dalam kaitan dengan itu, maka muncullah beberapa definisi dakwah
(Sulthon, 2003: 8), diantaranya:
1. Toha Yahya Umar mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia
dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan
untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan akhirat (Aziz, 2004:
5).
2. Syeh Ali Mahfudh mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk
berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama) menyeru mereka pada
kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh
kebahagian dunia akhirat (Aziz, 2004: 4).
3. Amrullah Ahmad (1983: 17) memberikan definisi bahwa dakwah adalah
mengadakan dan memberikan arah perubahan, merubah struktur masyarakat
dan budaya dari kedhaliman ke arah keadilan, kebodohan ke arah kemajuan
(kecerdasan), kemiskinan ke arah kemakmuran, keterbelakangan ke arah
kemajuan yang semuanya dalam rangka meningkatkan derajat manusia dan
masyarakat ke arah puncak kemanusiaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dakwah secara esensial bukan
hanya berarti usaha mengajak mad‟u untuk beriman dan beribadah kepada
Allah, melainkan juga bermakna menyadarkan manusia terhadap realitas
hidup yang harus mereka hadapi dengan berdasarkan petunjuk Allah dan
Rasul-Nya. Jadi dakwah dipahami sebagai seruan, ajakan dan panggilan
dalam rangka membangun masyarakat berdasarkan ajaran agama Islam.
10
Dalam penelitian ini definisi dakwah yang digunakan adalah menurut
Amrullah Ahmad yaitu memberikan perubahan pada seseorang kepada jalan
yang benar agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya tanpa merugikan
orang lain. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya
yaitu amar ma‟ruf nahi munkar.
Komunikasi massa
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
(media cetak dan elektronik). Sedangkan pengertian media massa sendiri adalah
alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat
kepada audience yang luas dan heterogen.
Ada beberapa bentuk dari komunikasi massa antara lain : komunikasi diri
sendiri, komunikasi antar personal, komunikasi kelompok dan komunikasi
massa. Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa adalah komunikator dalam
komunikasi massa melembaga, komunikan dalam komunikasi massa bersifat
heterogen, pesannya bersifat umum, komunikasinya berlangsung satu arah,
komunikasi dua arah, dan komunikasi massa menimbulkan keserempakan
(Nurudin, 2003:2-25).
Film
Film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara
yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik editing, dan
skenario yang ada. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
memberikan visual yang kontinyu. Kemampuan film melukiskan gambar hidup
11
dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Media ini pada umumnya digunakan
untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Ia dapat menyajikan
informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan ketrampilan, menyingkatkan atau memperpanjang waktu, dan
mempengaruhi sikap (Arsyad, 2005: 48). Isi dari film akan berkembang kalau
sarat akan pengertian-pengertian atau simbol-simbol, dan berasosiasikan suatu
pengertian serta mempunyai konteks dengan lingkungan yang menerimanya.
Film yang banyak mempergunakan simbol, tanda, ikon akan menantang
penerimanya untuk semakin berusaha mencerna makna dan hakekat dari film itu.
Film ini berbeda dengan film televisi atau sinetron yang dibuat secara
khusus untuk siaran televisi, meskipun kemudian banyak film teatrikal diputar di
televisi. Sedang sinetron merupakan media komunikasi pandang dengar yang
dibuat berdasarkan sinematografi yang direkam pada pita video melalui proses
elektronik kemudian ditayangkan melalui siaran televisi yang ceritanya
bersambung.
Di dalam film terdapat beberapa hal yang menjadi komponen-komponen
sebuah film. Komponen film tersebut adalah:
1. Title / judul.
2. Chrindent title, meliputi : produser, karyawan, artis, ucapan terima kasih, dll.
3. Tema film.
4. Intrik yaitu usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan.
5. Klimaks yaitu benturan antar kepentingan.
12
6. Plot (alur cerita).
7. Suspen atau keterangan masalah yang masih terkatung-katung.
8. Million / seting /latar belakang terjadinya peristiwa, masa / waktu, bagian
kota, perlengkapan, aksesoris, dan fesyen yang di sesuaikan.
9. Sinopsis yaitu untuk member ringkasan atau gambaran dengan cepat kepada
orang yang berkepentingan.
10. Trailer yaitu bagian film yang menarik.
11. Carakter yaitu karakteristik pelakunya .
Salah satu kelebihan film sebagai media dakwah adalah da‟i dalam
menyampaikan pesan dakwahnya dapat diperankan sebagai seorang tokoh
pemain dalam produksi film, tanpa harus ceramah dan berkhotbah seperti halnya
pada majelis taklim. Sehingga secara tidak langsung para penonton tidak sedang
merasa diceramahi atau digurui.
Namun, film sebagai media dakwah juga mempunyai kelemahan yaitu
penonton film cukup bersikap pasif. Hal ini dikarenakan film merupakan sajian
yang siap dinikmati.
1.6. Metode Penelitian
1.6.1. Jenis, pendekatan dan spesifikasi penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kwalitatif yaitu penelitian dengan
lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif
serta pada anaslisis terhadap dinamika dengan menggunakan logika ilmiah
(Azwar, 1998:5). Maka penulis menggunakan metode induktif yaitu berfikir
dari yang khusus menuju pada yang umum.
13
Pendekatan yang penulis gunakan untuk mengetahui pesan dakwah
yang berkaitan dengan film Dalam Mihrab Cinta adalah analisis semiotik.
Analisis semiotik adalah cara atau metode untuk memberi makna-makna
terhadap lambang-lambang suatu pesan atau teks.
Spesifikasi yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif karena
data yang dikumpulkan berupa kata-kata bukan angka-angka dan disertai
analisis untuk menggambarkan bagaimana isi dan penggambaran pesan
dakwah yang berkaitan pada film Dalam Mihrab Cinta.
1.6.2. Definisi Konseptual
a. Dakwah
Amrullah Ahmad (1983: 17) memberikan definisi bahwa dakwah adalah
mengadakan dan memberikan arah perubahan, merubah struktur
masyarakat dan budaya dari kedhaliman ke arah keadilan, kebodohan ke
arah kemajuan (kecerdasan), kemiskinan ke arah kemakmuran,
keterbelakangan ke arah kemajuan yang semuanya dalam rangka
meningkatkan derajat manusia dan masyarakat ke arah puncak
kemanusiaan.
b. Film
Film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan
suara yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik
editing, dan skenario yang ada. Film bergerak dengan cepat dan bergantian
sehingga memberikan visual yang kontinyu (Arsyad, 2005: 49).
14
c. Film Dalam Mihrab Cinta
Film Dalam Mihrab Cinta Menurut Perspektif Dakwah Islam adalah kajian
tentang cerita visual yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El
Shirazy yang juga merangkap sebagai sutradara film ini dan diproduksi
oleh Sinemart. Kajian tersebut ditinjau dari sisi muatan materi yang
meliputi tentang unsur-unsur dakwah antara lain: da‟i, maddah, mad‟u,
wasilah, toriqoh, dan atsar. Untuk mempersingkat waktu dan tenaga
penelitian ini hanya menekankan pada pesan dakwahnya saja.
1.6.3. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari subyek penelitian dengan
menggunakan alat ukur atau alat pengambilan data langsung dari subyek
sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2005 : 91).
2. Data Sekunder
data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Sumber data sekunder yang di maksud disini adalah sumber
data yang diperoleh dari sumber lain yang sifatnya mendukung
(Surahmat, 1989 : 134). Data sekunder dalam penelitian ini adalah VCD
Film “Dalam Mihrab Cinta”.
15
1.6.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
dokumentasi. Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang berupa buku, catatan, notulen, surat kabar, majalah,
prasasti, dan lain sebagainya (Arikunto, 1989 : 188). Teknik pengumpulan
data yang berupa dokumentasi ini dilakukan dengan mencari data yang paling
utama yang berupa Data sekunder yaitu VCD film “Dalam Mihrab Cinta”.
1.6.5. Teknik Analisis Data
Tehnik analisis data yang penulis gunakan untuk mengungkapkan dan
menganalisis data yang terkumpul untuk menyusun laporan. Analisis tersebut
menggunakan analisis semiotik (semiotical analysis). Analisis semiotik adalah
cara atau metode untuk memberi makna-makna terhadap lambang-lambang
suatu pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala
bentuk serta system lambang (signs) baik yang terdapat pada media massa
seperti berbagai tayangan televisi, karikatur media cetak, film, sandiwara
radio, dan berbagai bentuk iklan (Pawito, 2007 : 155-156).
Adapun prosedur analisis semiotik adalah menggunakan teori Roland
Barthes. Teori Barthes memfokuskan kepada gagasan tentang signifikasi dua
tahap, yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi adalah hubungan eksplisit antara
tanda dengan referensi atau realitas dalam pertandaan, atau definisi objektif
kata tersebut (Sobur, 2004: 263), sedangkan konotasi adalah makna subjektif
atau emosionalnya.
16
Unit analisis dalam penelitian ini adalah pesan-pesan yang berkaitan
dengan Dakwah Islam pada film Dalam Mihrab Cinta. Langkah-langkah
analisis yang akan dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah
mendeskripsikan data yang terkumpul dari film Dalam Mihrab Cinta sesuai
dengan teori semiotik Roland Barthes. Kemudian, data yang berupa tanda
verbal dan non verbal dibaca secara kualitatif deskriptif. Tanda yang
digunakan dalam film kemudian akan diinterpretasikan sesuai dengan konteks
film sehingga makna film tersebut akan dapat dipahami baik pada tataran
pertama (denotatif) maupun pada tataran kedua (konotatif). Tanda dan kode
dalam film tersebut akan membangun makna pesan film secara utuh, yang
terdapat pada tataran denotasi maupun konotasi. Tataran denotasi dan
konotasi ini meliputi latar (setting), pemilihan karakter (casting), dan, teks
(caption).
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini agar terbentuk suatu sistematika penulisan
yang baik dan terarah, maka dalam pembahasannya terbagi menjadi lima bab
yakni :
Bab I : Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Terdiri dari tinjauan umum tentang film dan dakwah Islam yang
meliputi tinjauan umum tentang film (pengertian film, sejarah film,
17
jenis – jenis film, komponen – komponen dalam film), tinjauan
umun tentang dakwah (pengrtian dan dasar hukum dakwah, tujuan
dan unsur – unsur dakwah, hubungan dakwah dan film sebagai
media dakwah).
Bab III : Berisi tentang deskripsi film “Dalam Mihrab Cinta”. Bab ini berisi
latar belakang pembuatan film “Dalam Mihrab Cinta”, sinopsis dan
narasi.
Bab IV : Merupakan analisis film “ Dalam Mihrab Cinta” menurut perspektif
dakwah Islam.
Bab V : Merupakan penutup. Bab ini berisi kesimpulan, saran – saran, daftar
pustaka, kata –kata penutup serta lampiran.
18
BAB II
KAJIAN TENTANG FILM DAN DAKWAH
2.1. Kajian Tentang Film
2.1.1. Pengertian Film
Film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan
suara yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik
editing, dan skenario yang ada. Film bergerak dengan cepat dan bergantian
sehingga memberikan visual yang kontinyu. Kemampuan film melukiskan
gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Media ini pada
umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan
pendidikan. Ia dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan
konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkatkan atau
memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap (Arsyad, 2005: 49). Isi dari
film akan berkembang kalau sarat akan pengertian-pengertian atau simbol-
simbol, dan berasosiasikan suatu pengertian serta mempunyai konteks dengan
lingkungan yang menerimanya. Film yang banyak mempergunakan simbol,
tanda, ikon akan menantang penerimanya untuk semakin berusaha mencerna
makna dan hakekat dari film itu.
Film yang dimaksud dalam penelitian ini adalah film teatrikal
(theatrical film), yaitu film yang diproduksi secara khusus untuk
dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop (cinema) (Effendy, 2000: 201).
19
Film berbeda dengan film televisi atau sinetron yang dibuat secara khusus
untuk siaran televisi. Perbedaannya adalah film diproduksi secara khusus
untuk dipertunjukan di bioskop sedangkan film televisi atau sinetron adalah
film yang diproduksi dengan banyak episode dan langsung di tayangkan
khusus di televisi. Meskipun kemudian banyak film teatrikal diputar di
televisi. Sedang sinetron merupakan media komunikasi pandang dengar yang
dibuat berdasarkan sinematografi yang direkam pada pita video melalui proses
elektronik kemudian ditayangkan melalui siaran televisi yang ceritanya
bersambung.
2.1.2. Sejarah Film
Hubungan masyarakat dengan film memiliki sejarah yang cukup
panjang. Hal ini dibuktikan oleh ahli komuniaksi Oey Hong Lee, yang
menyatakan bahwa film merupakan alat komunikasi massa yang muncul
kedua didunia setelah surat kabar, mempunyai masa pertumbuhannya pada
akhir abad ke-19. Pada awal perkembangannya, film tidak seperti surat kabar
yang mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, sosial, dan demografi
yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa pertumbuhannya pada abad
ke-18 dan permulaan abad ke-19. Oey Hong Lee menambahkan bahwa film
mencapai puncaknya diantara Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Namun,
kemudian merosot tajam setelah tahun 1945, seirirng dengan munculnya
medium televisi (Sobur, 2003: 126).
20
Ketika pada tahun 1903 kepada publik Amerika Serikat diperkenalkan
sebuah film karya Edwin S. Porter yang berjudul “The Great Train Robbery”,
para pengunjung bioskop dibuat terperanjat. Mereka bukan saja seolah-olah
melihat kenyataan, tetapi seakan-akan tersangkut dalam kejadian yang
digambarkan pada layar bioskop itu. Film yang hanya berlangsung selama 11
menit ini benar-benar sukses. Film “The Great Train Robbery” bersama nama
pembuatnya, yaitu Edwin S. Porter terkenal ke mana-mana dan tercatat dalam
sejarah film (Effendy, 1981: 186). Namun, film ini bukan yang pertama sebab
setahun sebelumnya, yahun 1902, Edwin S. Porter juga telah membuat film
yang berjudul “The Life of an American Fireman”, dan Ferdinand Zecca di
Perancis pada tahun 1901 membuat film yang berjudul “The Story of Crime”.
Tetapi film “The Great Train Robbery” lebih terkenal dan dianggap film
cerita yang pertama.
Pada tahun 1913 seorang sutradara Amerika, David Wark Griffith,
telah membuat film berjudul “Birth of a Nation” dan pada tahun 1916 film
“Intolerance”, yang keduanya berlangsung masing-masing selama kurang
lebih tiga jam. Ia oleh sementara orang dianggap sebagai penemu “grammar”
dari pembuatan film. Dari kedua filmnya itu tampak hal-hal yang baru dalam
editing dan gerakan-gerakan kamera yang bersifat dramatis, meskipun harus
diakui bahwa di antaranya ada yang merupakan penyempurnaan dari apa yang
telah diperkenalkan oleh Porter dalam filmnya “The Great Train Robbery”.
21
Film tersebut adalah film bisu, akan tetapi cukup mempesona dan
berpengaruh kepada jiwa penonton. Orang-orang yang berkecimpung dalam
perfilman menyadari bahwa film bisu belum merupakan tujuannya. Pada
tahun 1927 di Broadway Amerika Serikat munculah film bicara yang pertama
meskipun dalam keadaan belum sempurna sebagaimana dicita-citakan.
Menurut sejarah perfilman di Indonesia, fim pertama di negeri ini
berjudul “Lely Van Java” yang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh
seorang yang bernama David. Film ini disusul oleh “Eulis Atjih” produksi
Krueger Corporation pada tahun 1927/1928. sampai pada tahun 1930 film
yang disajikan masih merupakan film bisu, dan yang mengusahakannya
adalah orang-orang Belanda dan Cina (Effendy, 1981: 201).
2.1.3. Jenis-Jenis Film
Dalam buku Onong Uchjana Effendy film mempunyai beberapa jenis,
diantaranya sebagai berikut:
1. Film Cerita
Film cerita adalah film yang menyajikan kepada publik sebuah
cerita. Sebagai cerita harus mengandung unsur-unsur yang dapat
menyentuh rasa manusia (Effendy, 1981: 196). Film jenis ini
didistribusikan sebagai barang dagangan dan diperuntukkan semua publik
di mana saja.
22
2. Film Berita
Film berita adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar
terjadi. Karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada publik
harus mengandung nilai berita (newsvalue). Film berita sudah tua
usianya, lebih tua dari film cerita. Bahkan film cerita yang pertama-tama
dipertunjukkan kepada publik kebanyakan berdasarkan film cerita.
Imitasi film berita itu semakin lama semakin penting. Oleh karena
itu, film berita kemudian berkembang menjadi film cerita yang kini
mencapai kesempurnaannya.
3. Film Dokumenter
Film dokumenter yaitu sebuah film yang menggambarkan kejadian
nyata, kehidupan dari seseorang, suatu periode dalam kurun sejarah atau
sebuah rekaman dari suatu cara hidup makhluk berbentuk rangkuman
perekaman fotografi berdasarkan kejadian nyata dan akurat.
Titik berat dari film dokumenter adalah fakta atau peristiwa yang
terjadi. Bedanya dengan film berita adalah bahwa film berita harus
mengenai sesuatu yang mempunyai nilai berita untuk dihidangkan
kepada penonton apa adanya dan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Film berita sering dibuat dalam waktu yang tergesa-gesa.
Sedangkan untuk membuat film dokumenter dapat dilakukan dengan
pemikiran dan perencanaan yang matang.
23
4. Film Kartun
Film kartun adalah film yang menghidupkan gambar-gambar yang
telah dilukis. Titik berat pembuatan film kartun adalah seni lukis.
Rangkaian lukisan setiap detiknya diputar dalam proyektor film, maka
lukisan-lukisan itu menjadi hidup.
Film kartun pertama kali diperkenalkan oleh Emile Cold dari
Perancis pada tahun 1908. Sedangkan sekarang pemutaran film kartun
banyak didominasi oleh tokoh-tokoh buatan seniman Amerika Serikat
Walt Disney, baik kisah-kisah singkat Mickey Mouse dan Donald Duck
maupun feature panjang diantaranya Snow White (Effendy, 1993 : 210-
216).
Beberapa jenis film diatas merupakan perkembangan yang luar biasa
dalam seni drama yang memasuki dunia perfilman yang semakin mengalami
kemajuan. Film yang sarat dengan simbol-simbol, tanda-tanda, atau ikon-ikon
akan cenderung menjadi film yang penuh tafsir. Film memiliki kemajuan
secara teknis juga mekanis, ada jiwa dan nuansa didalamnya yang dihidupkan
oleh cerita dan skenario yang memikat. Film Dalam Mihrab Cinta termasuk
dalam kategori film cerita karena film ini dapat menyentuh hati para
penontonnya.
24
2.1.4. Unsur-Unsur Film
1. Sutradara
Sutradara merupakan pemimpin pengambilan gambar, menentukan
apa saja yang akan dilihat oleh penonton, mengatur laku didepan kamera,
mengarahkan akting dan dialog, menentukan posisi dan gerak kamera,
suara, pencahayaan, dan turut melakukan editing.
2. Skenario
Skenario merupakan naskah cerita yang digunakan sebagai
landasan bagi penggarapan sebuah produksi film, isi dari skenario adalah
dialog dan istilah teknis sebagai perintah kepada crew atau tim produksi.
Skenario juga memuat informasi tentang suara dan gambar ruang, waktu,
peran, dan aksi.
3. Penata fotografi
Penata fotografi atau juru kamera adalah orang yang bertugas
mengambil gambar dan bekerjasama dengan sutradara menentukan jenis-
jenis shoot, jenis lensa, diafragma kamera, mengatur lampu untuk efek
cahaya dan melakukan pembingkaian serta menentukan susunan dari
subyek yang hendak direkam.
4. Penata artistik
Penata artistik bertugas menyusun segala sesuatu yang
melatarbelakangi cerita sebuah film, melakukan setting tempat-tempat
dan waktu berlangsungnya cerita film. Penata artistik juga bertugas
25
menterjemahkan konsep visual dan segala hal yang meliputi aksi didepan
kamera (setting peristiwa).
5. Penata suara
Penata suara adalah tenaga ahli dibantu tenaga perekam lapangan
yang bertugas merekam suara baik di lapangan maupun di studio. Serta
memadukan unsur-unsur suara yang nantinya akan menjadi jalur suara
yang letaknya bersebelahan dengan jalur gambar dalam hasil akhir film
yang diputar di bioskop.
6. Penata musik
Penata musik bertugas menata paduan musik yang tepat. Fungsinya
menambah nilai dramatik seluruh cerita film.
7. Pemeran
Pemeran atau aktor yaitu orang yang memerankan suatu tokoh
dalam sebuah cerita film. Pemeran membawakan tingkah laku seperti
yang telah ada dalam skenario.
8. Penyunting
Penyunting disebut juga editor yaitu orang yang bertugas menyusun
hasil shoting sehingga membentuk rangkaian cerita sesuai konsep yang
diberikan oleh sutradara.
http://www.scribd.com/doc/51445271/unsur-film
26
Sedangkan unsur-unsur film dari segi teknis, sebagai berikut:
1. Audio; Dialog dan Sound Effect.
a. Dialog berisi kata-kata. Dialog dapat digunakan untuk menjelaskan
perihal tokoh atau peran, menggerakkan plot maju dan membuka
fakta. Dialog yang digunakan dalam film Perempuan Berkalung
Sorban ini menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
b. Sound Effect adalah bunyi-bunyian yang digunakan untuk
melatarbelakangi adegan yang berfungsi sebagai penunjang sebuah
gambar untuk membentuk nilai dramatik dan estetika sebuah adegan.
2. Visual; Angle, Lighting, Teknik pengambilan gambar dan Setting.
a. Angle
Angle kamera dibedakan menurut karakteristik dari gambar yang
dihasilkan ada 3 yaitu:
1. Straight Angle, yaitu sudut pengambilan gambar yang normal,
biasanya ketinggian kamera setinggi dada dan sering digunakan
pada acara yang gambarnya tetap. Mengesankan situasi yang
normal, bila pengambilan straight angle secara zoom in
menggambarkan ekspresi wajah obyek atau pemain dalam
memainkan karakternya, sedangkan pengambilan straight angle
secara zoom out menggambarkan secara menyeluruh ekspresi
gerak tubuh dari obyek atau pemain.
27
2. Low Angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang
letaknya lebih rendah dari obyek. Hal ini membuat seseorang
nampak kelihatan mempunyai kekuatan yang menonjol dan akan
kelihatan kekuasaannya.
3. High Angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang
lebih tinggi dari obyek. Hal ini akan memberikan kepada
penonton sesuatu kekuatan atau rasa superioritas.
b. Pencahayaan / Lighting
Pencahayaan adalah tata lampu dalam film. Ada dua macam
pencahayaan yang dipakai dalam produksi yaitu natural light
(matahari) dan artifical light (buatan), misalnya lampu.
Jenis pencahayaan antara lain:
Pencahayaan Front Lighting / Cahaya Depan.
Cahaya merata dan tampak natural / alami.
Side Lighting / Cahaya Samping.
Subyek lebih terlihat memiliki dimensi. Biasanya banyak dipakai
untuk menonjolkan suatu benda karakter seseorang.
Back Lighting / Cahaya Belakang.
Menghasilkan bayangan dan dimensi.
Mix Lighting / Cahaya Campuran.
28
Merupakan gabungan dari tiga pencahayaan sebelumnya. Efek
yang dihasilkan lebih merata dan meliputi setting yang
mengelilingi obyek.
c. Teknik Pengambilan Gambar
Pengambilan atau perlakuan kamera juga merupakan salah satu
hal yang penting dalam proses penciptaan visualisasi simbolik yang
terdapat dalam film. Proses tersebut akan dapat mempengaruhi hasil
gambar yang diinginkan, apakah ingin menampilkan karakter tokoh,
ekspresi wajah dan setting yang ada dalam sebuah film. Oleh karena
itu ada beberapa kerangka dalam perlakuan kamera, yakni:
Full Shot (seluruh tubuh). Subyek utama berinteraksi dengan
subyek lain, interaksi tersebut menimbulkan aktivitas sosial
tertentu.
Long Shot Setting dan karakter lingkup dan jarak. Audience diajak
oleh sang kameramen untuk melihat keseluruhan obyek dan
sekitarnya. Mengenal subyek dan aktivitasnya berdasarkan
lingkup setting yang mengelilinginya.
Medium Shot (bagian pinggang ke atas). Audience diajak untuk
sekedar mengenal obyek dengan menggambarkan sedikit suasana
dari arah tujuan kameramen.
29
Close up (hanya bagian wajah). Gambar memiliki efek yang kuat
sehingga menimbulkan perasaan emosional karena audience
hanya melihat hanya pada satu titik interest. Pembaca dituntut
untuk memahami kondisi subyek.
Pan up / frog eye (kamera diarahkan ke atas). Film dengan teknik
ini menunjukkan kesan bahwa obyek lemah dan kecil.
Pan down / bird eye (kamera diarahkan ke bawah). Teknik ini
menunjukkan kesan obyek sangat agung, berkuasa, kokoh dan
berwibawa. Namun bisa juga menimbulkan kesan bahwa subyek
dieksploitasi karena hal tertentu.
Zoom in / out Focallength ditarik ke dalam observasi / fokus.
Audience diarahkan dan dipusatkan pada obyek utama. Unsur lain
di sekeliling subyek berfungsi sebagai pelengkap makna.
d. Setting
Setting yaitu tempat atau lokasi untuk pengambilan sebuah visual
dalam film.
2.1.5. Komponen-Koponen Dalam Film
Di dalam film terdapat beberapa hal yang menjadi komponen-
komponen sebuah film. Komponen film tersebut adalah:
3. Title / judul.
4. Crindent title, meliputi : produser, karyawan, artis, ucapan terima kasih,
dll.
5. Tema film.
6. Intrrik yaitu usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan.
30
7. Klimaks yaitu benturan antar kepentingan.
8. Plot (alur cerita).
9. Suspen atau keterangan masalah yang masih terkatung-katung.
10. Million/seting /latar belakang terjadinya peristiwa, masa/waktu, bagian
kota, perlengkapan, aksesoris, dan fesyen yang di sesuaikan.
11. Synopsis yaitu untuk member ringkasan atau gambaran dengan cepat
kepada orang yang berkepentingan.
12. Trailer yaitu bagian film yang menarik.
13. Carakter yaitu karakteristik pelakunya.
Film mempunyai tujuan selain dapat memasukan pesan-pesan juga
mengandung unsur hiburan, informasi dan pendidikan. Film sebagai media
komunikasi mempunyai tujuan transmission of values (penyebaran nilai-
nilai). Tujuan ini disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu pada cara, dimana
individu mengadopsi prilaku dan nilai-nilai kelompok.
Film dapat juga memberikan pengaruh yang besar pada jiwa manusia.
Dalam satu proses menonton film, terjadi suatu gejala yang disebut oleh ilmu
jiwa sosial sebagai identifikasi psikologis. Ketika proses dikoding terjadi, para
penonton sering menyamakan seluruh pribadinya dengan salah seorang
pemeran film. Penonton bukan hanya dapat memahami atau merasakan seperti
yang dialami oleh salah satu pemeran, lebih dari itu, mereka juga seolah –
olah mengalami sendiri adegan – adegan dalam film ( Kusnawan, 2004 : 93).
31
2.2.Tinjauan Umum Tentang Dakwah
2.2.1. Pengertian Dakwah
Dalam pengertian keagamaan, dakwah memasukan pengertian tabligh
(penyiaran), tatbiq (penerapan / pengalaman) dan tandhim (pengelolaan).
(Sulton, 2003:15).
Kata dakwah (دعوه) secara harfiah bisa diterjemahkan menjadi “seruan,
ajakan, panggilan, undangan, pembelaan,permohonan (do‟a) (pimay,
2005:13). Secara istilah (terminologi) meski tertulis dalam Al Qur‟an,
pengertian dakwah tidak ditunjuk secara eksplisit oleh Nabi Muhammad. Oleh
karena itu, umat Islam mempunyai kebebasan merujuk perilaku tertentu yang
intinya adalah mengajak kepada kebaikan dan melaksanakan ajaran Islam
sebagai kegiatan dakwah.
Dalam kaitan dengan itu, maka munculah beberapa definisi dakwah
(Sulthon, 2003: 8), diantaranya:
1. Toha Yahya Umar mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia
dengan cara bijaksana kepada jalan yang besar sesuai dengan perintah
Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan akhirat
(Aziz, 2004: 5).
2. Syeh Ali Mahfudh mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk
berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama) menyeru mereka pada
kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh
kebahagian dunia akhirat (Aziz, 2004: 4).
32
3. Amrullah Ahmad (1983: 17) memberikan definisi bahwa dakwah adalah
mengadakan dan memberikan arah perubahan, merubah struktur
masyarakat dan budaya dari kedhaliman ke arah keadilan, kebodohan ke
arah kemajuan (kecerdasan), kemiskinan ke arah kemakmuran,
keterbelakangan ke arah kemajuan yang semuanya dalam rangka
meningkatkan derajat manusia dan masyarakat ke arah puncak
kemanusiaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dakwah secara esensial bukan
hanya berarti usaha mengajak mad‟u untuk beriman dan beribadah kepada
Allah, melainkan juga bermakna menyadarkan manusia terhadap realitas
hidup yang harus mereka hadapi dengan berdasarkan petunjuk Allah dan
Rasul-Nya. Jadi dakwah dipahami sebagai seruan, ajakan dan panggilan
dalam rangka membangun masyarakat Islami berdasarkan ajaran agama
Islam.
Dalam penelitian ini definisi dakwah yang digunakan adalah menurut
Amrullah Ahmad yaitu mengadakan dan memberikan arah perubahan,
merubah struktur masyarakat dan budaya dari kedhaliman ke arah keadilan,
kebodohan ke arah kemajuan (kecerdasan), kemiskinan ke arah kemakmuran,
keterbelakangan ke arah kemajuan yang semuanya dalam rangka
meningkatkan derajat manusia dan masyarakat ke arah puncak kemanusiaan.
33
2.2.2. Dasar Hukum Dakwah
Dakwah merupakan bagian terpenting dari ajaran Islam yang wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dari konsep amar
ma‟ruf nahi munkar, yakni perintah untuk mengajak masyarakat melakukan
kebenaran sekaligus mengajak untuk meninggalkan atau menjauhkan dari
perilaku kejahatan. Pijakan dasar pelaksanaan dakwah ada dalam Al Qur‟an.
1. Dasar Kewajiban Dakwah dalam Al Qur‟an
a. Surat An Nahl ayat 125
Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(Depag RI,
1982: 421).
Ayat di atas memerintahkan kaum muslimin untuk berdakwah
sekaligus memberi tuntunan bagaimana cara-cara pelaksanaannya, yakni
dengan cara yang baik yang sesuai dengan petunjuk agama (Aziz, 2004: 38).
34
b. Surat Ali ‟Imron ayat 110
Artinya: ”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik” (Depag RI, 1982: 94).
Pada ayat di atas ditegaskan bahwa umat Muhammad adalah umat
terbaik dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya. Dalam ayat tersebut
juga ditegaskan bahwa orang-orang yang melaksanakan amar ma‟ruf nahi
munkar akan selalu mendapatkan keridhoan Allah karena telah
menyampaikan ajaran Islam kepada manusia dan meluruskan perbuatan yang
tidak benar kepada akidah dan akhlak Islam.
Kata ”khaira ummatin ukhrijat linnas” mencakup semua orang Islam,
baik berbeda suku, warna, bahasa, dan strata sosialnya. Semua muslim wajib
berdakwah (Pimay, 2005: 31)
c. Surat Ali ‟Imron ayat 104
35
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung” (Depag RI, 1982: 93).
Ayat ini merupakan pangkal perbedaan pendapat para ulama‟
mengenai hukum berdakwah. Perbedaan penafsiran itu terletak pada kata
minkum, “min” diberi pengertian littabidh atau sebagian, sehingga menunjuk
kepada hukum fardlu kifayah. Sedangkan pendapat lain mengartikan dengan
littabyin atau lil bayaniyah atau menerangkan sehingga menunjukkan kepada
hukum fardlu „ain (Sanwar, 1985: 35).
2.2.3. Tujuan dakwah
Tujuan dakwah adalah menjadikan manusia muslim mampu
mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan
menyebarluaskan kepada masyarakat yang mula-mula apatis terhadap Islam
menjadi orang yang suka rela menerimanya sebagai petunjuk aktivitas
duniawi dan ukhrawi. Kebahagiaan ukhrawi merupakan tujuan final setiap
muslim. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan usaha yang sungguh-
sungguh dan penuh optimis melaksanakan dakwah.
Oleh karena itu seorang da`i harus memahami tujuan dakwah,
sehingga segala kegiatannya benar-benar mengarah kepada tujuan seperti
dikemukakan di atas. Seorang da`i harus yakin akan keberhasilannya, jika ia
36
tidak yakin dapat menyebabkan terjadinya penyelewengan-penyelewengan di
bidang dakwah.
Berikut akan diuraikan tentang tujuan dakwah :
Mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau
musyrik) kepada jalan yang benar agar dapat hidup sejahtera di dunia
maupun di akhirat.
Mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah
swt.
Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
Menyelesaikan dan memecahkan persoalan-persoalan yang gawat yang
meminta segera penyelesaian dan pemecahan.
Menyelesaikan dan memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi
sewaktu-waktu dalam masyarakat.
2.2.4. Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat
dalam setiap kegiatan dakwah.
a. Da‟i (Subjek dakwah)
Da‟i adalah orang yang melakukan dakwah baik lisan atau tulisan
ataupun perbuatan dan baik secara individu, kelompok atau berbentuk
organisasi atau lembaga (Aziz, 2004: 75). Dalam menyampaikan pesan
dakwah, seorang da‟i harus memiliki bakat pengetahuan keagamaan yang
37
baik serta memiliki sifat-sifat kepemimpinan (qudwah). Selain itu, da‟i
juga dituntut memahami situasi sosial yang sedang berlangsung. Ia harus
memahami transformasi sosial baik secara kultural maupun keagamaaan
(Supena, 2007: 110).
Da‟i merupakan kunci yang menentukan keberhasilan dan
kegagalan dakwah. Seorang da‟i harus mempunyai persiapan-persiapan
yang matang baik dari segi keilmuan ataupun budi pekerti. Sebab kondisi
masyarakat muslim di Indonesia pada umumnya masih bersifat
paternalistik, yakni masih sangat tergantung pada sosok seorang figur atau
tokoh. Demikian juga dalam konteks dakwah, masyarakat memiliki
kecenderungan yang sangat kuat untuk mengikuti ajakan seseorang da‟i
tertentu tanpa mempertimbangkan pesan-pesan yang disampaikan.
Oleh karena itu, visi seorang da‟i, karakter, keluhuran akhlak,
kapabilitas, keluasan dan kedalaman ilmu, dan sikap positif lainnya sangat
menentukan keberhasilan da‟i dalam menjalankan tugas dakwah.
Sementara itu, menurut Aziz (200: 81) untuk mewujudkan seorang da‟i
yang profesional yang mampu memecahkan kondisi mad‟unya sesuai
dengan perkembangan dan dinamika yang dihadapi oleh mad‟u ada
beberapa kriteria. Adapun sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh
seorang da‟i scara umum, yaitu:
a. Mendalami Al Qur‟an dan Sunah dan sejarah kehidupan Rasulullah serta
Khulafaur Rasyidin.
38
b. Memahami keadaan masyarakat yang akan dihadapi.
c. Berani dalam mengungkapkan kebenaran kapanpun dan dimanapun.
d. Ikhlas dalam melaksanakan tugas dakwah tanpa tergiur oleh nikmat
materi yang hanya sementara.
e. Satu kata dengan perbuatan.
f. Terjauh dari hal-hal yang menjatuhkan harga diri.
Sebagai seorang yang menjadi penentu dan pengendali sasaran
dakwah da‟i juga harus mempunyai kepribadian yang baik secara jasmani
maupun rohani.
1. Kepribadian yang bersifat rohani
Klasifikasi kepribadian yang bersifat rohani mencakup sifat, sikap, dan
kemampuan diri pribadi da‟i. Ketiga masalah tersebut mencakup
keseluruhan kepribadian yang harus dimiliki (Faizah dan Lalu Muchtar
Efendi, 2006: 90).
2. Kepribadian yang bersifat jasmani
Dakwah memerlukan akal yang sehat sedangkan akal yang sehat
terdapat pada badan yang sehat. Da‟i juga harus berkepribadian sopan,
rapi, dan pantas yang bisa mendorong rasa simpati mad‟u. Dan mampu
berkomunikasi baik agar dapat dipahami mad‟u.
Sifat dan kepribadian tersebut di atas juga termasuk sifat yang sangat
ideal. Belum sampainya da‟i ke taraf tersebut bukan berarti ia terbebas dari
39
tugas dakwah. Seorang da‟i mempunyai keawajiban untuk selalu berusaha
meningkatkan kepribadiannya sampai menjadi pribadi yang sempurna.
b. Mad‟u (Objek dakwah)
Mad‟u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah yang
senantiasa berubah karena perubahan aspek sosial kultural. Perubahan ini
mengharuskan da‟i untuk selalu memahami dan memperhatikan objek
dakwah (Supena, 2007: 111).
Mad‟u terdiri dari berbagai macam golongan manusia. Oleh karena
itu, menggolongkan mad‟u sama dengan menggolongkan manusia itu
sendiri, profesi, ekonomi, dan seterusnya. Dengan realitas seperti itu,
stratifikasi sasaran perlu dibuat dan disusun supaya kegiatan dakwah dapat
berlangsung secara efesien, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan.
Penyusunan dan pembuatan tersebut bisa berdasarkan tingkat usia,
pendidikan dan pengetahuan, tingkat sosial ekonomi dan pekerjaan, tempat
tinggal dan sebagainya (Hafidhuddin, 1998: 97). Kesemua heterogenitas
manusia penerima harus dicermati setiap da‟i agar ia tidak salah dalam
memilih pendekatan, metode, teknik serta media dakwah (Aziz, 2004: 94).
c. Maddah (Materi dakwah)
Maddah adalah pesan yang disampaikan oleh da‟i kepada mad‟u
yang megundang kebenaran dan kebaikan bagi manusia yang bersumber
dari Al Qur‟an dan Hadits. Allah sendiri memerintahkan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk memilih materi dakwah yang cocok dengan
40
situasi dan kondisi objek dakwah. Namun, materi tetap tidak bergeser dari
ajaran Islam (Supena, 2007: 109).
Menurut Abu Zahrah (1994: 16), pesan dakwah Islam menjelaskan
tujuan Islam bagi individu dan masyarakat dengan prinsip saling
menghormati manusia, keadilan hukum di antara manusia, keadilan dalam
bermasyarakat dan bernegara, persamaan dan kemerdekaan, saling kenal
antar sesama manusia, gotong royong dalam kebaikan dan takwa, serta
melarang gotong royong dalam perbuatan dosa seperti mewujudkan
diskriminasi.
Pada dasarnya pesan-pesan dakwah itu hampir mencakup semua
bidang kehidupan. Seorang da‟i tidak perlu takut akan kehabisan materi
karena Al Qur‟an dan Hadits sudah diyakini sebagai all encompassing the
way of life (meliputi semua kehidupan) bagi setiap tindakan manusia
(Tasmara, 1997: 43).
Ali Yafie menyebutkan lima pokok materi dakwah (Aziz, 2004:
95), yaitu:
a. Masalah kehidupan
b. Masalah manusia
c. Masalah harta benda
d. Masalah ilmu pengetahuan
e. Masalah akidah
41
Namun, secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah
tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga masalah pokok (Aziz, 2004: 109-
129), sebagai berikut:
1. Masalah keimanan (akidah)
Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah
Islamiah. Dari akidah inilah yang akan membentuk moral (akhlak)
manusia. Selain tentang tauhid, materi tentang akidah Islamiah terkait
dengan ajaran tentang adanya malaikat, kitab suci, para rasul, hari akhir,
dan qadar baik dan buruk. Dengan demikian ajaran pokok dalam akidah
mencakup enam elemen yang biasa disebut dengan rukun iman.
2. Masalah syari‟ah
Syari‟ah berperan sebagai peraturan-peraturan lahir yang
bersumber dari wahyu mengenai tingkah laku manusia. Syari‟at Islam
sangatlah luas dan luwes (fleksibel). Akan tetapi, tidak berarti Islam lalu
menerima setiap pembaruan yang ada tanpa ada filter sebaliknya.
Syari‟ah dibagi menjadi dua bidang, yaitu ibadah dan muamalah.
Ibadah adalah cara manusia berhubungan dengan Tuhan. Dalam hal ini
yang berkaitan dengan ibadah adalah adanya rukun Islam. Sedangkan
muamalah adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan
kehidupan sosial manusia seperti warisan, hukum, keluarga, jual beli, dan
lain-lain.
42
3. Masalah Akhlak
Ajaran tentang nilai etis dalam Islam disebut akhlak. Materi akhlak
dalam Islam adalah mengenai sifat dan kriteria perbuatan manusia serta
berbagai kewajiban yang harus dipenuhi. Karena semua manusia harus
mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya. Maka Islam mengajarkan
kriteria perbuatan dan kewajiban yang mendatangkan kebahagiaan, bukan
siksaan.
Materi akhlak sangat luas sekali yang tidak saja bersifat lahiriah,
tetapi juga sangat melibatkan pikiran. Akhlak dunia (agama) mencakup
berbagai aspek, mulai dari akhlak kepada Allah hingga kepada sesama
makhluk, meliputi:
a. Akhlak kepada Allah. Akhlak ini akan bertolak pada pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.
b. Akhlak terhadap sesama manusia.
c. Akhlak terhadap lingkungan, lingkungan disini adalah segala sesuatu
yang berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuhan maupun
benda-benda yang bernyawa (Shihab, 2000: 261-272).
d. Wasilah (Media dakwah)
Unsur dakwah yang keempat adalah wasilah (media dakwah), yaitu
alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam)
kepada mad‟u (obyek dakwah) (Aziz, 2004: 120).
43
Media dakwah merupakan salah satu unsur penting yang harus
diperhatikan dalam aktivitas dakwah. Media itu sendiri memiliki relativitas
yang sangat bergantung dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Hamzah Ya‟qub dalam Aziz (2004: 120) membagi wasilah dakwah
menjadi lima, yaitu lisan, tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlak.
1. Lisan, yaitu wasilah dakwah yang paling sederhana yang menggunakan
lidah dan suara. Dakwah dengan wasilah ini dapat berbentuk pidato,
ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.
2. Tulisan, yaitu dakwah dengan menggunakan media tulis (cetak),
seperti buku, majalah, surat kabar, dan spanduk.
3. Lukisan, bisa berupa gambar atau karikatur.
4. Audio visual, yaitu alat dakwah yang merangsang indera pendengaran
atau penglihatan. Misalnya, televisi, film, slide, internet, dan
sebagainya.
5. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran
Islam yang dapat dinikmati dan didengarkan oleh mad‟u.
e. Thariqah (Metode dakwah)
Metode dakwah adalah cara yang dipakai juru dakwah untuk
menyampaikan ajaran materi dakwah untuk mencapai tujuan tertentu atas
dasar hikmah dan kasih sayang. Seperti firman Allah dalam surat An Nahl
ayat 125.
44
Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(Depag RI,
1982: 421).
Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga yaitu : a). hikmah, b).
mauidzatul hasanah, c). mujadalah billati hiya ahsan. Semua metode yang
ada adalah cabang dari tiga metode ini (Aziz, 2004: 123).
Metode dakwah adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang da‟i
untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih sayang.
Dengan kata lain pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu
pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri
manusia (Tasmara, 1997: 43).
Macam-macam metode dakwah sebagai berikut:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan untuk
menyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian, penjelasan tentang
sesuatu masalah dihadapan orang banyak.
45
b. Metode Tanya Jawab
Metode yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab untuk
mengetahui sampai sejauh mana ingata atau pikiran seseorang dalam
memahami atau menguasai suatu materi dakwah. Disamping itu, untuk
merangsang perhatian bagi penerima dakwah dan sebagi ulangan atau
selingan dalam pembicaraan.
c. Metode Diskusi
Metode berarti mempelajari atau menyampaikan materi dengan
jalan mendiskusikan sehingga menimbulkan pengertian serta perubahan
kepada masing-masing pihak sebagai penerima dakwah.
d. Metode Propaganda
Dakwah menggunakan metode ini berarti suatu upaya menyiarkan
Islam dengan cara mempengaruhi dan membujuk massa dan persuasif
dan bukan bersifat otoritatif (paksaan) (Abdullah, 1989: 91).
e. Metode Keteladanan (Demonstration)
Metode yang diberikan dengan cara memperhatikan gerak gerik,
kelakuan, perbuatan dengan harapan orang dapat menerima, melihat,
memperhatikan, dan mencontohnya (Abdullah, 1989: 107).
Dakwah dengan metode keteladanan ini berarti suatu cara penyajian
dakwah dengan jalan memberikan keteladanan secara langsung,
46
sehingga mad‟u akan tertarik untuk mengikuti apa yamg akan
didakwahkan.
f. Metode Home Visit (Silaturrahmi)
Dakwah dengan metode home visit dilakukan dengan mengadakan
kunjungan kepada sesuatu objek tertentu dalam rangka menyampaikan
isi dakwah kepada mad‟u. Termasuk didalamnya adalah berkunjung ke
rumah-rumah untuk silaturahmi, menjenguk orang sakit, menjenguk
orang yang terkena musibah, ta‟ziyah, dan lain-lain.
g. Metode Sisipan (Infiltrasi)
Metode sisipan adalah cara menyampaikan ajaran Islam dengan
disusupkan atau disisipkan ketika memberi keterangan, penjelasan,
pelajaran, kuliah, dan lain-lain.
h. Metode Drama (Role Playing Method)
Dakwah dengan menggunakan metode drama adalah suatu cara
menyajikan materi dakwah dengan mempertunjukkan dan
mempertontonkannya kepada mad‟u, agar dakwah dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan.
47
i. Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama.
Yaitu metode yang pada dasarnya membina dan melestarikan fitrah
anak yang dibawa sejak lahir, yakni fitrah beragama (perasaan ber-
Tuhan).
f. Atsar (Efek Dakwah)
Efek dakwah merupakan akibat dari pelaksanaan proses dakwah.
Positif atau negatif efek dakwah berkaitan dengan unsur-unsur dakwah
lainnya (Bachtiar, 1997:36). Sehingga efek dakwah menjadi ukuran
berhasil tidaknya sebuah proses dakwah. Evaluasi dan koreksi terhadap
efek dakwah harus dilakukan secara menyeluruh. Sebab, dalam upaya
mencapai tujuan efek dakwah harus diperhatikan.
Dalam upaya mencapai tujuan dakwah maka kegiatan dakwah
selalu diarahkan untuk mempengaruhi tiga aspek perubahan dari objeknya,
yakni perubahan pada aspek pengetahuan (knowledge), aspek sikap
(attitude), dan aspek perilaku (behavioral). Berkenaan dengan ketiga hal
tersebut Jalaluddin Rahmat dalam Aziz (2004: 139) menyatakan:
- Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,
dipahami, atau persepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi
pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan, dan informasi.
48
- Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,
disenangi atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang
berhubungan dengan emosi, sikap, serta nilai.
Efek behavioral, merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang
meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku.
2.2.5. Hubungan Dakwah Dan Film Sebagai Media Dakwah
Dakwah dan film adalah dua hal yang berkaitan. Upaya penyebaran
pesan-pesan keagamaan (dakwah) tersebut mampu menawarkan satu alternatif
dalam membangun dinamika masa depan umat dengan menempuh cara dan
strategi yang bijak. Pesan-pesan keagamaan akan dikonsumsi oleh masyarakat
dengan jumlah banyak, maka dalam prosesnya memerlukan media dan salah
satunya adalah film.
Film sebagai salah satu media komunikasi massa yang memiliki
kapasitas untuk memuat pesan yang sama secara serempak dan mempunyai
sasaran yang beragam dari agama, etnis, status, umur dan tempat tinggal dapat
memainkan peranan sebagai saluran penarik untuk menyampaikan pesan-
pesan tertentu dari dan untuk manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan yang
lazimya disebut dakwah. Dengan melihat film, kita dapat memperoleh
informasi dan gambaran tentang realitas tertentu, realitas yang sudah diseleksi
(Asep S. Muhtadi dan Sri Handayani, 2000: 94-95). Dalam penyampaian
49
pesan keagamaan, film mengekspresikannya dalam berbagai macam cara dan
strategi, sehingga tujuan dakwah dapat tercapai dengan baik.
Salah satu kelebihan film sebagai media dakwah adalah da‟i dalam
menyampaikan pesan dakwahnya dapat diperankan sebagai seorang tokoh
pemain dalam produksi film, tanpa harus ceramah dan berkhotbah seperti
halnya pada majelis taklim. Sehingga secara tidak langsung para penonton
tidak sedang merasa diceramahi atau digurui.
Dengan media film pesan dakwah dapat menjangkau berbagai
kalangan. Pesan-pesan da‟i sebagai pemain dalam dialog-dialog adegan film
dapat mengalir secara lugas, sehingga penonton (mad‟u) dapat menerima
pesan yang disampaikan da‟i tanpa paksaan. Pesan dakwah dalam film juga
lebih mudah disampaikan pada masyarakat karena pesan verbal diimbangi
dengan pesan visual memiliki efek yang sangat kuat terhadap pendapat, sikap,
dan perilaku mad‟u. Hal ini terjadi karena dalam film selain pikiran perasaan
pemirsa pun dilibatkan.
Dalam sebuah film terdapat kekuatan dramatik dan hubungan logis
bagian cerita yang tersaji dalam alur cerita. Kekuatan pesan yang dibangun
akan diterima mad‟u secara penghayatan, sedangkan hubungan logis diterima
mad‟u secara pengetahuan.
50
Namun, film sebagai media dakwah juga mempunyai kelemahan yaitu
penonton film cukup bersikap pasif. Hal ini dikarenakan film merupakan
sajian yang siap dinikmati.
51
BAB III
DESKRIPSI FILM DALAM MIHRAB CINTA
3.1. Latarbelakang Pembuatan Film
Satu lagi film Indonesia bertema religi yang akan meramaikan dunia
perfilman Indonesia, ditengah maraknya film bertema horor yang mayoritas
mengumbar sensualitas. Film ini berjudul 'Dalam Mihrab Cinta' atau DMC yang
diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang
Abik, yang juga merangkap sebagai sutradara film ini. Para pemain utama film
'Dalam Mihrab Cinta' ini antara lain Dude Harlino,Asmirandah, Meyda Sefira
dan Boy Hamzah. Film 'Dalam Mihrab Cinta' ini siap tayang di bioskop mulai
tanggal 23 Desember 2010. Sementara untuk syutingnya sudah dimulai sejak
tanggal 21 September 2010 dan selesai tanggal 5 November 2010.
Dalam film 'Dalam Mihrab Cinta' atau DMC yang diproduksi
Sinemart ini, Dude Harlino memerankan tokoh Syamsul, yang harus dibotaki
kepalanya karena dituduh mencuri di pesantren. "Saya harus botak. Botak abis.
Karena kata kangAbik (Habiburrahman El Shirazy) salah satu hukuman di
Pesantren awalnya adalah dicukur abis, baru diusir dari pesantren. Dari awal
saya memang sudah diingatkan akan dibotakin. Saya bilang ga apa-apa lah,
karena saya juga sudah membaca noveletnya. Malah menurut saya itu akan
menambah nilai dramatis dari cerita ini," jelas Dude.
52
Film 'Dalam Mihrab Cinta' ini adalah sebuah karya besar yang bisa
dinikmati dalam waktu yang panjang. "Kita bukan bikin sesuatu yang kecil di
sini, tetapi karya besar. Dan karya ini bukan hanya akan dinikmati tahun ini, tapi
insya Allah untuk tahun-tahun berikutnya juga. Dan mungkin selama hidup saya.
Jadi kenapa harus setengah-setengah. Kemudian ya itu tadi perubahan-perubahan
karakter Syamsul dari yang baik-baik, sampai yang antagonis sekali, lalu
kembali ke jalan yang benar karena nekad," Papar Dude.
http://www.slidegossip.com/2010/12/sinopsis-daftar-lengkap-pemain-dan.html
Sebagai penulis serta sutradara dari Dalam Mihrab Cinta,
Habiburahman El Shirazy atau akrab di sapa Kang Abik memaparkan bahwa
dalam alur filmnya sengaja tidak menonjolkan konflik. Namun dia ingin
memunculkan konflik tersebut dari segi lain yang sedikit berbeda dari yang
lain.“Memang terkadang kita perlu memiliki kesepakatan definisi konflik seperti
apa. Di sini terlihat, ketika Dude menjadi pencopet setelah itu dia disuruh jadi
Imam. Itu adalah sebuah konflik batin, ujarnya saat dijumpai di Soho Music
Cafe.
Habib menuturkan bahwa tak ada salahnya seorang penulis juga
menjadi seorang sutradara. Terlebih di masa SMA dia juga mempunyai
pengalaman dalam menyutradarai teater. Apakah adanya larangan kalau penulis
juga sebagai sutradara. Karena semuanya mendukung,” paparnya yang akan
berencana mengangkat film ini di layar kaca apabila masyarakat
menyetujui.“Saya melihat hasil dari masyarakat saja,” tandasnya.
53
Film “Dalam Mihrab Cinta” adalah suatu film yang menceritakan
tentang perjuangan seorang pemuda yang tergelincir dalam masalah hidup.
Bagaimana seorang yang terjatuh menjadi seorang pencuri. Namun, karena
dorongan dari lingkungan yang baik, maka dirinya akan menjadi baik. Intinya
kalau memang punya niat baik pasti akan ada jalannya. Saat pemutaran perdana,
Film ini dapat menyedot sebanyak 586.565 penonton bioskop di Indonesia.
http://magazindo.com/tag/mihrab/27/09/2011
Film ini memiliki keunikan tersendiri, keunikannya dari film “Dalam
mihrab cinta” mengandung pesan yang sangat luar biasa, memberikan
pengajaran tentang arti taubat dan banyak pesan-pesan atau pelajaran yang
bermanfaat. karena Ringan, maksudnya relatif mudah tertebak alur cerita dan
juga ada beberapa bagian yang tidak ada, seperti adegan terungkapnya fitnah
Burhan dan banyak disisipi kalimat-kalimat humor seperti saat teman satu sel
Syamsul berkata:
"Kalau mencopet itu jangan lebih dari 2 kali, karena ke 3 atau ke 4 bisa hilang
konsentrasi” Syamsul menjawab “insyaallah”, namun tetap ada sarat
hikmahnya.
Hikmahnya antara lain :
1. Jangan melihat seseorang hanya dari penampilan luar, namun bukan berarti
kita bisa berpenampilan sesuka hati.
54
2. "Ketika seseorang sedang mengalami keterpurukan iman dan mengalami
masalah atau istilah kerennya futur, hanya cinta, kasih, dan sayang lah yang
mampu menolongnya ke jalan yang lurus".
3. Pentingnya sebuah kejujuran
http://ramarizana.multiply.com/reviews/item/6/10/2011
Film Dalam Mihrab Cinta didukung oleh pemeran dan aktor yang
berbakat serta mempunyai talenta dalam dunia akting. Berikut adalah
beberapa pemain dalam film Dalam Mihrab Cinta, yaitu:
No Aktor Tokoh Keterangan Karakter
1 Dude Herlino Syamsul Hadi
Pemeran
utama
Antagonis dan
protagonis
2 Asmirandah Silvia Protagonis
3 Meyda Sefira Zizi Protagonis
4 Tsania Marwa Nadia
Pemeran
pendukung 1
Protagonist
5 Boy Hamzah Burhan Antagonis
6 El Manik Pak Bambang Protagonist
7 Ninik L Karim Bu Bambang Protagonist
8 Elma Theana Bu Heru Protagonist
9 Izur Muhtar Pak Heru Protagonist
10 Umar Lubis Pak Broto Protagonist
11 Berliana Febrianti Bu Broto Protagonist
55
12 Kaharudin Syah Pak Anwar Protagonist
13 Neno Warisman Istri Kyai Miftah Protagonist
14 Ijas Wibisono Kyai Miftah Protagonist
15
Nabila
Chairunnisa'
Dela Protagonist
16 Dwi Utari Damayanti Protagonist
17 Anwar Fuadi Dody Alfad
Pemeran
Pendukung II
Protagonist
18 Hana Hasim Bu Ustman Protagonist
19 Dimas Djati Pak Ustman Protagonist
20 Johan Jehan Pak Abbas Protagonist
21 M Taufik Anwar Rozak Antagonis
22 Dody Elska Ahmad Antagonis
23 Azzam Sidqi Lurah Pondok Prontagonis
25 Bambang Suharto Polisi Antagonis
26 G Man Narapidana I Antagonis
27 Gradu MAC Narapidana II Antagonis
28 Merry Mustaf Bu Anwar Protagonist
29 Reza Prima Budi (satpam) Protagonist
30 Iwan Gunawan
Pemilik
kontrakan Protagonist
56
31 Wulandari Bu Guru Prontagonis
32
Bambang
Riswandi
Keamanan
pondok Antagonis
http://www.slidegossip.com/2010/12/sinopsis-daftar-lengkap-pemain-dan.html
3.2. Sinopsis Film Dalam Mihrab Cinta
Film Religi Dalam Mihrab Cinta Merupakan Kisah Dude Harlino si
Pencopet Jadi Ustadz. Pemuda berambut gondrong itu merintih memegangi
wajahnya yang lebam. Darah mengucur di sudut bibir dan keningnya. Dengan
mengiba dia memohon ampun. Tapi puluhan santri yang mengelilinginya tak
mau peduli. Mereka justru makin beringas menghajar si pemuda. Saymsul Hadi,
pemuda malang itu, jadi bulan-bulanan karena dituduh mencuri. Walaupun
berkali-kali mengelak bahwa bukan dia pelakunya, tak seorang pun yang
percaya. Ramai-ramai mereka terus melayangkan bogem mentah ke wajah dan
tubuhnya.
Syamsul diperankan oleh Dude Harlino seorang pemuda asal
Pekalongan yang belum setahun mondok di Pesantren Al Furqon yang terletak di
daerah Kediri, Jawa Timur. Ia bertekad memperdalam ilmu di pesantren,
meskipun sang ayah (El Manik) memintanya melanjutkan pendidikan di Fakultas
Ekonomi. Kehadiran Syamsul di pesantren menarik hati Zizi (Meyda Sefira),
putri pemilik pesantren. Apalagi sebelumnya gadis manis itu pernah
57
diselamatkan Syamsul ketika diserang pencuri di kereta api. Hal ini membuat
jengkel Burhan, sahabat Syamsul yang sudah lama menaruh hati kepada Zizi.
Maka disusunlah sebuah siasat untuk menjebak Syamsul dalam tuduhan sebagai
pencuri.
Syamsul mau tak mau harus menerima hukuman. Setelah semalaman
dikurung di gudang pesantren, di diusir dari pesantren. Sebagai hukuman
tambahan, dihadapan puluhan santri, rambutnya dicukur hingga pelontos.
Syamsul marah sekaligus kecewa. Apalagi ayah dan dua abangnya juga ikut-
ikutan menuduhnya sebagai pencuri. Lelah dengan semua fitnah yang
menderanya, Syamsul kabur dari rumah. Kerasnya kehidupan di jalan
membuatnya frustasi. Syamsul yang terusir karena difitnah justru terjerumus
menjadi seorang pencopet.
Sayang, saat melancarkan aksi pertamanya, dia kepergok korbannya
dan kembali jadi bulan-bulanan massa. “Jadi penjahat itu jangan tanggung-
tanggung, pencopet juga harus profesional,”begitu saran salah seorang teman
satu selnya waktu Syamsul tertangkap saat mencopet untuk pertama kalinya di
Semarang. Keluar penjara dan pindah ke Jakarta, Syamsul kian nyaman dengan
profesinya sebagai pencopet. Hingga suatu waktu dia mencopet dompet seorang
gadis. Dari foto yang terselip didompet, ternyata gadis itu tak lain tunangan
sahabat sekaligus musuhnya, Burhan.
58
Inilah perjalanan hidup pemuda Syamsul yang terangkum dalam film
Dalam Mihrab Cinta. Film yang diangkat dari novel berjudul sama, digarap
langsung oleh sang penulisnya Habiburahman El Shirazi.Termasuk bagaimana
perubahan karakter Syamsul dari seorang pencopet menjadi seorang guru
mengaji yang disegani.
Syamsul yang awalnya menyamar sebagai guru mengaji demi
menyelamatkan Silvi dari kejahatan Burhan, belakangan justru menikmati
perannya. Si pencopet itu kemudian terkenal menjadi ustadz muda yang
ceramah-ceramahnya mampu membius pendengarnya. Alur kehidupnnya pun
seketika berubah. Sang pencopet berubah laksana malaikat yang tanpa cela.
Seperti film-film sebelumnya, film ini juga diwarnai pergulatan batin Syamsul
yang bingung memilih siapa perempuan yang akan mendampingi hidupnya.
Http : // www. anehnie. com /2011/07/synopsis – dalam - mihrab – cinta – traler .
html
3.3. Narasi Film Dalam Mihrab Cinta
Scene 1: INT. DALAM KERETA
Pemuda itu sampai di dalam kereta. Ia mencari tempat duduknya, ia
tersenyum karena tempat duduknya telah diduduki seorang gadis berjilbab
biru. Ia kembali melihat karcisnya dan melihat nomor yang tertera di atas
tempat duduk. Posisinya di lorong dan di dekat jendela. Ia memandangi gadis
berjilbab biru yang agaknya tidak menyadari kehadirannya di sampingnya.
59
Syamsul : ”Mbak!” Sapanya ramah.
Gadis itu menoleh dan kaget. Mukanya langsung memucat pasi dan langsung
mendekap tas kecil yang ada di tangannya. Pemuda gondrong itu langsung
sadar, mungkin penampilannya yang awut-awutan telah membuat gadis itu
ketakutan. Mungkin gadis itu mengira dirinya adalah seorang preman yang
suka berbuat jahat.
Syamsul : ”Maaf Mbak”
Gadis itu agak ragu menjawab. Ia masih nampak cemas dan khawatir.
Syamsul : ”Tenang Mbak. Jangan takut. Walaupun rambut saya
gondrong, insya Allah saya bukan orang jahat.tempat
duduk saya di situ Mbak mau duduk di sini atau di
dekat jendela?” Kata pemuda itu ramah.
Keramahan pemuda itu membuat gadis itu perlahan hilang rasa takutnya.
Maka dengan agak terbata dia berkata.
Zizi : ”Mm…saya duduk yang di dekat jendela saja Mas”
Lirih gadis itu sambil beringsut pelan menggeser duduknya di dekat jendela.
Syamsul : ”Tasnya saya geser ya Mbak?”
Pemuda itu lalu meletakkan tas ranselnya ke bagasi dan duduk di samping
gadis berjilbab biru yang memandang kea rah jendela. Sekilas pemuda itu
melihat wajah gadis itu dari samping. Wajah yang anggun, tetapi pucat dan
sedih.
Kereta mulai berjalan kembali. Gadis itu kembali memejamkan mata. Pemuda
gondrong itu melirik gadis itu lalu melihat-lihat ke belakang. Ia mencari-cari
bangku yang kosong. Ia tersenyum melihat tak jauh di belakangnya ada
bangku yang kosong. Dengan tenang ia beranjak pindah kebangku yang
kosong dan menata tubuhnya untuk bias nyaman tidur. Ia memejamkan kedua
matanya. Pemuda itu merasakan ada langkah kaki. Ia memincingkan kedua
matanya. Nampak seorang berjalan dengan langkah tenang. Lalu perlahan-
lahan, tangannya mengambil tas berwarna merah kekuning-kuningan.
Syamsul : ”Woi!! Mau apa kamu!!”
60
Pemuda berambut gondrong langsung berdiri. Penjahat itu kaget bukan
kepalang.gadis berjilbab itu kaget dan terbangun. Ia melihat tas merahnya
dipegang orang itu. Ia langsung menyadari apa yang terjadi. Gadis itu spontan
berteriak.
Zizi : ”Tolong ada maling!”
Para penumpang kereta itu hamper semuanya terbangun.penjahat itu
bukannya takut, malah mengeluarkan pisau lipatnya.dengan gerakan sangat
cepat ia meraih badan gadis berjilbab itu dan menodongkan pisaunya
kelehernya. Gadis itu takut bukan main.
Dengan tenang dan halus pemuda berambut gondrong membujuk si penjahat.
Syamsul : ”Tenang, Mas… tenang… tolong lepaskan gadis itu.
Kalau, Mas membebaskan gadis itu, saya janji, saya
dan seluruh penumpang kareta ini, tidak akan
mengapa-ngapakan Mas”
Penjahat itu bimbang. Ia menimbang apa yang diucapkan pemuda berambut
gondrong itu. Ia tidak bias memercayai kata-kata itu. Maka ia bertekad akan
menyeret gadis itu dan menjadikannya sebagai Sanderanya sampai ia akan
melarikan diri.
Tiba-tiba kereta berjalan menyentak. Penjahat itu jadi timbang. Kesempatan
itu langsung digunakan pemuda gondrong itu untuk menendang si penjahat.
Penjahat itu tidak mengira akan mendapatkan serangan secepat itu.
Tendangan itu mengenai perut penjahat itu, akibatnya penjahat itu
terjengkang.
Sedetik kemudian, ia meloncat menyerang pemuda gondrong itu dengan
pisau lipatnya. Pemuda itu bias menghindar berapa tusukan. Tapi ditusukan
ketiga, pemuda itu tidak bias menghindar.tangan kanannya menangkap pisau
itu dan memegangnya kuat-kuat. Mau tak mau telapak tangan kanannya
teriris. Ia lalu menendang kuat si penjahat seraya melepas pisau yang
dipegangnya. Penjahat terpental dan jatuh, dengan cepat penjahat itu lari.
Gadis itu mendekati pemuda itu ia ingin mengucapkan terimakasihnya yang
mendalam.tetapi melihat telapak tangan pemuda itu yang berdarah, gadis itu
menjadi cemas dan yang kEluar dari mulutnya bukan ucapan terimakasih.
Syamsul : ”Mbak tidak apa-apa kan?”
Zizi : ”Alhamdulilla, saya tidak apa-apa Mas” Lirih gadis itu
cemas.
61
Gadis berjilbab itu sambil mengambil sapu tangan dari tasnya.
Zizi : ”Mas sini lukanya saya balut supaya darahnya
mampet”
Syamsul : ”Terimakasih Mbak. Biar saya sendiri yang balut.
Saya bisa”
kata pemuda itu sambil menerima sapu tangan yang diulurkan gadis itu.
Zizi : ”Terimakasih ya Mas, kalau tidak ada Mas mungkin
saya udah dilukai penjahat tadi”
Ucap gadis itu dengan muka menunduk.
Syamsul : ”Sudah kewajiban saya Mbak”
Zizi : ”Maaf sebenarnya tujuan Mas ke mana?”
Tanya gadis itu sambil memandang sekilas kea rah pemuda itu.
Syamsul : ”Saya mau ke Kediri Mbak, mau nyantri”
Mendengar jawaban itu, gadis itu agak takjub. Ia tidak menyangka bahwa
pemuda yang penampilannya gondrong dan terkesan sangar itu ternyata mau
belajar ke pesantren.
Zizi : ”Subhanallah. Saya juga santriwati Mas. Saya nyantri
di Pesantren Tahfidh Manabiul Qur‟an, Pakis Putih,
Pekalongan”
Pemuda itu tersenyum mendengarnya.
Syamsul : ”Wah, waktu SD dulu saya pernah ikut pesantren
Ramadhan di sana”
Keduanya sama-sama tersenyum. Kini keduanya Nampak mulai cair
meskipun terasa masih segan satu sama lain. Kereta terus berjalan menembus
kegelapan malam. Suara klaksonnya memecah keheningan.
Scene 2. EXT. DEPAN STASIUN KEDIRI
Syambil berjalan kelur dari stasiun mereka berbincang.
62
Zizi : ”Mas sekali lagi terimakasih atas bantuannya di kereta
tadi. Kalau bias hari ini langsung di bawa ke Rumah
Sakit”
Syamsul : ”Ndak papa Mbak cuma luka kecil. Mbak mau
kemana sekarang?”
Zizi : ”Pulang, ke Pagu Kediri. Kemarin saya dapat kabar
kalau Mbah saya wafat”
Syamsul : ”Innalillahi. Saya turut bela sungkawa”
Zizi : ”Terimakasih Mas”
Syamsul : ”Oya saya Syamsul Hadi”
Zizi : ”Saya Zidna Ilma panggil saja saya Zizi”
Syamsul : ”Zizi ya….”
Zizi : ”Mas saya sudah dijemput”
Syamsul : ”Ya”
Santriwati : ”Assalamualaikum”
Syamsul : ”Wa‟alaikumsalam”
Zizi : ”Wa‟alaikumsalam”
Santriwati : ”Yang sabar ya Mbak?”
Zizi : ”Ya terimakasih”
Zizi lalu berpamitan pada Syamsul.
Zizi : ”Mari Mas”
Syamsul : ”Ya mari-mari, silahkan”
Zizi menengok kearah Syamsul.
Zizi : ”Mas sekali lagi terimakasih ya? Assalamualaikum”
Syamsul : ”Wa‟alaikumsalam”
Keduanya lalu pergi ketujuan mereka masing-masing. Zizi pulang kerumah
dengan jemputan mobilnya sedangkan Syamsul pergi kepondok. Sampai di
pondok Syamsul langsung menyesuaikan diri dengan teman-tamannya.
Syamsul langsung ikut mengaji kitab.
Scene 3. INT. DALAM KAMAR
Syamsul melangkah tenang ke kamarnya. Ia langsung menuju lemari Burhan.
Dengan santai ia membuka lemari Burhan lalu mencari-cari dompet Burhan di
antara tumpukan baju. Dompet itu ia temukan juga akhirnya. Ia memegang
dompet itu dengan tangan kanannya. Dan menutup kembali lemari Burhan
dengan pelan. Ketika ia balik kanan hendak hendak melangkah keluar kamar.
Tiba-tiba ia mendengar suatu sangat keras menghardiknya.
63
Santri : ”Maling….!!”
Ia kaget bukan kepalang. Dari tempat ditumpuknya koper dan kardus muncul
dua orang pengurus. Dua orang itu langsung meloncat dengan cepat dan
sikap.
Santri : ”Maling...!!”
Syamsul : ”Tunggu-tunggu”
Santri : ”Dasar maling”
Seorang diantara merekan langsung melayangkan pukulan ke Syamsul. Dua
santri bagian keamanan itu tidak memberikan kesempatan berbicara sama
sekali.setalah puas menghajar Syamsul, dua orang santri itumenyeret Syamsul
ke luar kamar. Keduanya menyeret Syamsul dengan berteriak.
Santri : ”Malingnya sudah tertangkap! Malingnya sudah
tertangkap”
Seketika pesantren geger. Para santri yang tenang di kelas semuanya
menghambur kea rah suara. Kini Syamsul menjadi bulan-bulanan dihajar para
santri yang sudah lama marah pesantrennya dijarah pencuri.
Syamsul menjoba menjelaskan tetapi suaranya kalah oleh amukan santri yang
emosinya sudah berada di ubun-ubun kepala. Para santri terus menghajar
santri bergondrong itu sambil menyeret dibawa ke gudang.
Scene 4. INT. DALAM GUDANG
Syamsul terus dihajar sambil diseret menuju gudang ia digebuk dan ditendang
habis-habisan. Akhirnya ia dilempar ke gudang, di dalam gudang Syamsul
terus menangis kepada Allah. Ia berdo‟a.
Syamsul : ”Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz
zalimiin”
Beberapa menit kemudian Kiai Miftah, pengasuh pesantren masuk dengan
wajah dingin. Beliau diikuti tiga pengurus, satu diantaranya ketua atau
koordinator bagian keamanan. Pak Kiai berdiri tepat di hadapannya. Tiga
pengurus dan lurah pondok mengambil posisi mengelilingi Syamsul.
Ketu Keamanan :”Ini Pak Kiai pencuri yang selama ini menjarah
barang-barang para santri. Baru tadi siang
tertangkap basah oleh bagian keamanan”
Pak Kiai :”Sopo jenengmu?”
64
Tanya Kiai Miftah karena tidak hafal nama santrinya. Syamsul menjawab
pelan terbata.
Syamsul : ”Nama saya Syamsul…Syamsul Hadi, Pak Kiai”
Pak Kiai : ”Nama yang sangat bagus. Benar kamu yang
mencuri?”
Syamsul menggelengkan kepala
Kepala Keamanan :”Dia tidak mau mngaku, tapi kami menangkap
basah dia sedang membuka lemari Burhan. Di
kamar itu sudah dua orang kehilangan uang.”
Pak Kiai : ”Benarkah kamu membuka lemari Burhan?”
Syamsul : ”Benar Pak Kiai. Tapi tidak untuk mencuri”
Ketua Keamanan : ”Lantas untuk apa?!!”
Syamsul menceritakan kronologisnya yang sebenarnya.
Scene 5. EXT. DEPAN PONDOK PESANTREN
Syamsul keluar meninggalkan kelas dan menemui Burhan di gerbang
pesantren. Keduanya lalu berjalan meninggalkan pesantren. Di tengah-tengah
perjalanan tiba-tiba Burhan memeriksa sakunya. Wajahnya kaget dan pucat.
Syamsul : ”Ada apa Bur?”
Burhan : ”Aduh dompet ku”
Syamsul : ”Dompetmu kenapa?”
Burhan : ”Dopetku ketinggalan di kamar. Bagaimana
ini?”
Syamsul : “Kau ambil saja sebentar. Aku tunggu di sini”
Burhan : ”Aduh Sul. Bisa nggak minta tolong kau
ambilkan. Aku ada urusan sedikit dengan orang
di depan sana itu. Dia sudah menunggu, tolong
Sul”
Syamsul : ”Mmm….baiklah, kau letakkan dimana
dompetmu?”
Burhan : ”Di dalam lemariku Sul. Di antara tumpukan
baju, kau tau kan?”
Syamsul : ”Iya. Tunggu ya!”
Burhan : ”Terimakasih Sul”
65
Scene 6. INT. DALAM GUDANG
Pak Kiai manggut-manggut sambil berkata
Syamsul : ”Mungkin kalo ada Burhan disini pasti dia akan
menjelaskannya”
Pak Kiai : ”Panggil Burhan kemari”
Ketua Keamanan : ”Baik Pak Kiai”
Pak Kiai : ”Burhan ada?”
Tanya Pak Kiai sambil melihat ketua bagian keamanan
Santri : ”Ada, Pak Kiai”
Ia berharap di hadapan Pak Kiai Miftah, Burhan menjelaskan bahwa ia
memang diminta Burhan mengambilkan dompetnya. Burhan dating dengan
wajah sedikit pucat. Namun masih tampak tenang. Ia sama sekali tidak tidak
memandang Syamsul yang sedang berdarah-darah.
Syamsul : ”Cepat Bur katakana bahwa kamu yang telah
menyuruh ku untuk mengambilkan dompetmu”
Pak Kiai : ”Kamu sudah tau apa yang terjadi? Kenapa Syamsul
diadili dan kenapa kau dibawa kemari”
Burhan : ”Iya Pak Kiai”
Pak Kiai : ”Kamu harus jujur. Karena kejujuran mendatangkan
kebaikan dan kedustaan mendatangkan petaka.
Syamsul mengaku bahwa kamu memintanya
mengambilkan dompet di lemarimu, apa benar?”
Syamsul menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut temannya itu. Ia
berharap temannya itu jujur, mengatakan yang sebenarnya. Dengan suara
bergetar Burhan menjawab.
Burhan : ”Ti..tidak pak kiai!”
Syamsul kaget, dengan penuh amarah dia berteriak.
Syamsul : ”Teganya kau Bur…kau santri atau bajingan?!
Bajingan kau Bur!”
66
Burhan : ”Diam kau maling! Kau yang jelas bajingan bukan
aku!”
Pak Kiai : ”Jaga ucapan kalian”
Syamsul : ”Demi Allah yang menciptakan langit dan bumi Pak
Kiai. Saya tidak mencuri, Burhan yang tadi meminta
saya mengambilkan dompetnya ia berjanji akan
mentraktir saya. Biarlah seluruh laknat Allah
menimpa saya jika saya berdusta! ”
Syamsul bersumpah dengan suara lantang. Pak Kiai agak kaget, beliau
langsung memandang Burhan.
Pak Kiai : ”Burhan, karena syamsul sudah berani bersumpah.
Kau hrus berani bersumpah juga bahwa apa yang
kamu katakana benar. Jika tidak maka kau bersalah,
kau akan dapat hukuman atas kedustaanmu. Sebab
kedustaanmu itu telah mencelakakan orang lain”
Dengan tenang Burhan menjawab
Burhan : ”Penjahat akan melakukan apa saja untuk menutupi
kejahatannya Pak Kiai. Baiklah, saya bersumpah
bahwa apa yang baru saja saya katakana benar. Jika
saya berdusta segala laknat Allah menimpa saya”
Syamsul meneteskan air mata. Hatinya sangat sakit, rasa sakit hatinya
melebihi seluruh seluruh sakit di sekujur tubuhnya yang berdarah-
darah.setelah Pak Kiai pergi, Syamsul berteriak-teriak marah karena ia merasa
dianiaya dan dizalimi.
Syamsul : ”Burhan…Burhan….,kamu ingat Burhan Allah tidak
buta! Allah tidak tuli Burhan…!”
Scene 7. EXT. HALAMAN PONDOK PESANTREN
Sore itu juga Syamsul diambil dari gudang. Di halaman pondok telah
disiapkan kursi yang diletakkan di tengah garis melingkar. Syamsul digiring
dan didudukan di kursi itu. Para santri menyaksikan eksekusi penggundulan
itu dari luar garis bagian keamanan membacakan hasil keputusan:
67
“…dengan ini diputuskan bahwa saudara syamsul hadi terbukti
bersalah melakukan kejahatan pencurian yang dilarang agama dan
melanggar tata tertib pesantren. Karenanya ia dikeluarkan dengan
tidak hormat dari pesantren, dengan sebelumnya dihukum ta‟zir yaitu
digundul untuk dijadikan pelajaran bagi santri yang lain.”
Para santri bersorak sorai, kata-kata sumpah serapah keluar menghujat
Syamsul. Syamsul lalu memejamkan matanya begiturambut hasil cukuran
pertama jatuh dipundak, lalu meluncur di kedua tangannya. Syamsul meremas
potongan rambut itu air matanya bercucuran. Dengan tanpa ampun bagian
keamanan mencoal-cowel rambut panjangnya. Syamsul menangis
sesenggukan bahunya terguncang hebat karena sakit hati yang teramat dalam.
Beberapa menit kemudianeksekusi itu selesai. Setelah eksekusi selesai lurah
pondok menelpon ayah Syamsul.
Scene 8. INT. RUMAH PAK BAMBANG
Bu Bambang : ”Assalamualaikum…Pak Bambang? Dari mana? Ya
Pak”
Pak Bambang : ”Assalamualaikum…ya..ya betul. Apa?”
Scene 9. INT. KANTOR PENGURUS PONDOK
Begitu melihat Syamsul di hadapan Kiai Miftah dan pengurus pondok Pak
Bambang meluapkan emosinya dengan menampar pipi Syamsul.
Pak Bambang : ”Anak tak tau diri! Apa aku ini masih kurang
memberimu uang saku? Kurang uang tinggal minta,
kenapa masih jadi maling”
Pak Kiai : ”Saya harap, ini jadi pelajaran bagi kamu, Syamsul.
Dan setelah ini semoga kamu bias berubah.karena
saya melihat kamu punya potensi untuk baik dan
maju. Semua orang punya dosa dan salah dan sebaik-
baik orang yang berdosa adalah orang yang mau insaf
dan tobat”
Kata Kiai Miftah menasehati Syamsul, tiba-tiba Syamsul menentang
kata-kata Pak Kiai. Dia bicara dengan penuh rasa sakit hati yang
mendalam.
68
Syamsul : ”Pak Kiai, panjenengan belum melakukan tabayun
yang sebenernya pada saya”
Syamsul lalu memandangi wajah pengurus pondok yang ada diruangan itu
satu per satu.
Syamsul : ”Kalian memutuskan hukuman untuk saya dengan
semena-mena. Ini kezaliman! Suatu saat kalian akan
tahu siapa sebenarnya maling itu. Saya tak akan
memaafkan dosa kalian semua sebelum kalian
mencium kaki saya”
Mendengar hal itu semua yang ada di ruang itu tersentak kaget. Pak Bambang
kaget ia merasa anaknya benar-benar tidak sopan santun. Ia langsung menarik
Syamsul.
Pak bambang : ”Masih berani kurang ajar! Ayo pulang! Sekarang!”
Pak Bambang langsung menarik tangan Syamsul dan menyeretnya
meninggalkan ruangan.sementara kiai miftah kelihatan masih shock dan
wajahnya mulai ragu.
Scene 10. INT. RUMAH PAK BAMBANG
Setelah sampai dirumah Syamsul bukannya disuruh istirahat malah dipukuli
dengan kakak-kakaknya.
Bu Bambang : ”Kenapa to…e…!”
Pak Bambang : ”Sejak awal tu bapak tidak setuju kamu mondok,
kamukan pinter matematika lha mbok ya ambil
ekonomi. E…bukannya jadi mubaliq malah jadi
maling”
Ahmad : ”Awas kalu kamu maling disini tak patah-patah
kakimu”
Bu Bambang : ”Wes…wes…wes… rozak …ahmad kasihan adikmu”
Syamsul : ”Sumpah demi Allah aku Cuma korban fitnah, aku
tidak pernah mencuri di pesantren atau dimanapun
wallahi. Demi Allah”
Rozak : ”Kamu bohong Syamsul…kamu bohong!”
Nadia : ”Cukup mas! Kasihan Mas Syamsul”
Rozak : ”Kamu diam!”
69
Pak Bambang : ”Ndak usah ikut-ikut, ndak perlu belain maling biar
dia merasakan sendiri akibat yang dilakukannya”
Syamsul pergi ke kamarnya membersihkan badan dan solat disaat Syamsul
sedang berdo‟a Nadia masuk ke kamar Syamsul dan duduk disampingnya.
Syamsul : ”Ya Allah, jika keluarga hamba sudah tidak lagi
percaya pada hamba apalah arti hidup di dunia ini”
Setelah tau Nadia ada disampingnya Syamsul bertanya.
Syamsul : ”Ada apa Nad?”
Nadia : ”Mas Syamsul sebaiknya pergi ke dokter”
Syamsul : ”Kamu juga tidak percaya, bahwa aku tidak mencuru,
Nad?”
Ia berharap Nadia ada di belakangnya dan menguatkan dirinya. Ia berharap
diantara anggota keluarganya masih ada yang percaya padanya. Nadia diam
dan tidak menjawab.
Syamsul : ”Jawab Nad, aku butuh seseorang yang menguatkan
aku.aku bias gila Nad!”
Nadia : ”Sudahlah mas jangan bahas itu lagi yang penting
sekarang Mas Syamsul sembuh dulu Nadia akan
rawat mas. Selama Allah bersama mas jangan
pernah takut bahwa semua manusia memusuhi mas”
Syamsul : ”Jadi kamu percaya bahwa bukan aku pencurinya?
Kamu percaya penjelasan ku Nad”
Nadia : ”Itu tidak penting mas, saya ingin Mas Syamsul
berubah lebih baik. Dan nadia akan selalu
menganggap Mas Syamsul adalah kakak nadia”
Syamsul kecewa ternyata Nadia pun tidak mempercayainya.
Scene 11. INT.KEDIAMAN PAK KIAI MIFTAH
Zizi : ”Kang Mas. Saya bicara bukan hanya sebagai adik
dan kakak sama kang mas. tapi juga bicara pada
kang mas selaku pemimpin pesantren Al Furqon ini.
Saya yakin Mas Syamsul bukanla pencuri. Bukan
dia yang melakukan pencurian itu.”
70
Kiai Miftah diam mendengar protes adiknya, perlahan Kiai Miftah
membetulkan letak pecinya lalu duduk. Istri Kiai Miftah yang duduk tak jauh
dari tempat duduk Zizi berkata halus.
Istri kiai miftah :”jadi kamu meragukan keputusan kang masmu?”
Zizi : ”Bukan begitu mbakyu, tapi kalau ayahanda masih
hidup memimpin pesantren ini beliau pasti akan
melakukan tabayun yang selayaknya sebelum
memberikan hukuman”
Jawab Zizi tegas, ia lalu menoleh ke kakak kandungnya.
Zizi : ”Maaf Kang Mas, apa Kang Mas sudah melakukan
hal itu? Setahu Zizi, Syamsul hadi itu santri yang
baik….”
Kiai Miftah agak terkejut mendengat adiknya membela Syamsul bahkan
mengatakan dia tahu kalau Syamsul itu santri baik.
Kiai Miftah : ”Dari mana kamu yakin Syamsul itu santri yang
baik?”
Dengan terpaksa Zizi menceritakan semua yang ia ketahui tentang Syamsul.
Lalu Zizi berkata.
Zizi : ”Kalau tidak ada Mas Syamsul saat leher Zizi
ditodong pisau oleh penjahat itu. Mungkin saat ini
saya sudah almarhumah ditusuk pisau sama penjahat
di kereta itu”
Kiai Miftah mengambil nafas lalu berkata.
Kiai Miftah : ”Zizi…kamu ini gadis yang cantik dan
menyenangkan. Setiap lelaki mudah saja tertarik
sama kamu. Yah, bisa saja Syamsul berbuat baik
karena memang dia simpati sama kamu”
Kalimat Kiai Miftah itu mengisyaratkan bahwa Kiai Miftah tidak bias
memercayai Syamsul sebagai orang baik. Zizi sangat kecewa mendengar
kalimat yang terucap dari bibir kakaknya itu.
71
Zizi : ”Kang Mas, suatu hari kebenaran itu pasti akan jelas.
Becik ketitik olo ketoro!”
Scene 12. INT.RUMAH PAK BAMBANG
Pagi itu Nadia mengetuk kamar Syamsul, ia ingim mengajak kakaknya
sarapan. Berkali-kali mengetuk tetapi ia tidak ada jawaban dari dalam. Nadia
akhirnya masuk begitu saja. Dia heran melihat kamar kakaknya kosong.
Sementara tempat tidurnya sudah tertata rapi.
Tiba-tiba pandangan Nadia tertuju pada selembar kertas surat diatas
mejadekat lampu tidur. Nadia segera mengambil kertas itu dan membaca
isinya,seketika tangan bergetar hebat:
Assalamu‟alaikum
Adikku nadia, maafkan kakak. Kakak merasa tak ada yang bias lagi
kakak lakukan kecuali pergi.apalah arti hidup ini jika keluarga sendiri
sudah tidak lagi percaya kepada kakak.
Nadia membaca surat dari kakaknya itu dengan air mata bercucuran. Ia
langsung berteriak-teriak memanggil ibunya.
Nadia :”Ibu….! Bapak…!”
Sang ibu datang tergesa-gesa, begitu membaca surat itu rasa keibuannya
timbul. Ia pun menangis, tapi sang ayah dan kedua kakaknya malah geram
dan marah.
Bu Bambang : ”Kita harus cari Syamsul pak kelihatannya dia tidak
bersalah”
Nadia : ”Ia pak kita bias minta polisi mengusut kasus di
pesantren itu. Kalau Mas Syamsul tidak bersalah
berarti dia dianiaya”
Pak Bambang : ”Kalian ini, dasar perempuan baru membaca surat
gombal kaya gitu saja berubah.itu hanya akal-
akalannya Syamsul, aku sudah tidak percaya lagi
sama anak sontoloyo itu!”
72
Bu Bambang : ”Pak…! Syamsul kan darah dagingnya bapak juga,
dulu bapak paling bangga sama dia, sekarang kok
malah begitu”
Pak Bambang : ”Kita lihat saja dulu perkembangannya. Paling satu
atau dua hari Syamsul juga pulang, dia pasti tidak
betah diluar sana tanpa uang”
Rozak : ”Iya Syamsul telah memilih jalannya. Dia sudah
dewasa. Sudah lulus SMA. Biarkan ini semua jadi
pembelajaran baginya”
Nadia : ”Mas Syamsul…Mas Syamsul…”
Bu Bambang : ”Walah ngger-ngger kenopo tho ngger”
Scene 13.EXS.DI KOTA SEMARANG
Syamsul pergi dari rumah dan mengelana di Kota Semarang, dengan makan
seadanya karena haus dan lapar dia lalu membeli makan dan minum di
warung depat Masjid Baiturrohman, Simpang Lima, Semarang. Beberapa hari
kemudian Syamsul merasa lapar karena belum makan, lalu di membuka
dompetnya ternyata uangnya masih seribu rupiah. Syamsul tidak jadi makan
dan dia Cuma duduk beristirahat di pinggir jalan.
Scene 14.INT.RUMAH PAK BAMBANG
Zizi : ”Kemana perginya bu?”
Bu Bambang : ”Kami juga tidak tahu nak”
Nadia : ”Mas Syamsul cuma meninggalkan surat”
Bu Bambang mengambilkan suratnya dan di berikan kepada Zizi. setelah Zizi
menerima suratnya ia langsung membaca, setelah mengetahui isi surat itu Zizi
langsung bersedih.
Zizi : ”Saya percaya Mas Syamsul tidak bersalah, tolong
kalau Mas Syamsul pulang kuatkan hatinya. Ia hanya
jadi korban fitnah”
73
Scene 15.INT.DALAM BIS
Karena perut laparnya akal sehatnya menjadi gelap, akhirnya Syamsul nekat
untuk mencopet. Ia naik bis mini warna kuning jurusan mangkang penggaron.
Di tengah jalan ia melakukan aksi perdananya untuk mencopet. Dan naas!
Disaat Syamsul hendak mencopet ia ketahuan. Perempuan itu meneriakinya.
Penumpang : ”Copet!tolong!”
Seketika itu juga ia langsung lompat dari bis dan lari sekencang-kencangnya,
semua orang berteriak.
Penumpang : ”Copet…copet…!”
Orang yang mendengar hal itu langsung berlarian mengejarnya. Syamsul terus
berlari untuk menghindari amukan masa, tetapi karena tubuhnya sangat lemas
akhirnya Syamsul tertangkap oleh masa dan dihajar sampai babak belur.
Syamsul yang babak belur dibawa ke kantor polisi.
Scene 16.INT.KANTOR POLISI
Polisi : ”Orang-orang seperti kamu ini yang bikin resah warga
penghuni yang tidak punya KTP dan surat-surat
keterangan! Sopo jenengmu!!”
Syamsul : ”Burhan Pak”
Napi Muda : ”Pijit sini”
Sambil memijit napi yang muda, syamsul mendengarkan petuah napi yang
tua.
Napi Tua : ”Jadi penjahat itu jangan setengah-setengah. Kalau
mau jadi penjahat sukses, kamu harus punya mental
dan berani nekat! Tidak boleh setengah-setengah,
Sekalian jadi penjahat besar. Kalau ketangkep,
rasanya sama. Podho-podho dihakimi massa. Iya,
tooo?!”
Napi yang muda langsung menungkas.
74
Napi Muda : ”Benjote yo podho…larane yo podho…penjarane yo
podho…”
Syamsul mengangguk-angguk pura-pura mengiyakan.
Napi Tua : ”Kalau kamu keluar dari sini gabung saja sama kami,
nanti aku ajari tehnik mencopet yang jitu”
Napi Muda : ”Nyopet itu ada aturannya, yang penting jangan
nyopet lebih dari dua dompet sehari. Yang ketiga dan
keempat biasanya hilang konsentrasi…”
Syamsul : ”Iya mas. Insyallah saya ikut sampeyan”
Mendengar kata-kata Syamsul itu spontan kedua napi itu tertawa terbahak-
bahak.
Napi Tua : ”Walah-walah Bur, wong mau mencopet kok pakai
insyaallah….hahaha…”
Syamsul hanya tersenyum getir.
Scene 17. INT.RUMAH PAK BAMBANG
Hari itu adalah hari yang menyesakan dada keluarganya di Pekalongan,
mereka membaca isi Koran dan melihat fotonya yang babak belur dikoran itu.
Mereka tersentak.
Pak Bambang : ”Bune, ia benar-benar jadi pencuri. Dia sekarang di
tahan di Polsek Tugu Semarang memalukan
keluarga”
bu bambang menangis mendengar berita kalau syamsul telah di penjara.
Bu Bambang : ”Walah ngger anak lanangku apa yang ada dalam
pikiranmu nak-nak”
Pak Bambang : ”Tidak ada gunanya menangisi anak begajulan seperti
itu ora nduwe utek”
75
Rozak : ”Sudahlah bu kita ikhlaskan saja. Untung dia
memakai nama samara, jadi tidak mencemarkan nama
keluarga”
Pak Bambang : ”Sama saja. pakai nama apapun, dia tetaplah Syamsul
keluarga kita”
Nadia membaca berita itu, tetapi ia tidak percaya pada apa yang dibaca dan
dilihatnya dalam Koran itu.
Nadia :”Nadia yakin copet itu bukan Mas Syamsul. Itu orang
lain yang mirip Mas Syamsul, namanya saja Burhan”
Razak : ”Kamu itu masih bau kencur. Tau apa masalah dunia
kriminal Nad!”
Scene 18. EXT. DEPAN PONDOK
Beberapa santri berkerudung coklat muda Nampak keluar melewati gerbang
utama. Zizi berjalan bersama rombongan beberapa santriwati. Tiba-tiba
Burhan muncul dengan memakai t-shirt dan celana jeans. Demi melihat Zizi,
Burhan pun mempercepat langkahnya sehingga bisa menyusul Zizi. Lalu
Burhan menyapa Zizi dengan sopan.
Burhan :”Assalamualaikum Dek Zizi”
Zizi : ”Wa‟alaikumsalam, Mas Burhan. Kok bias ada
disini?ngapain?”
Burhan tersenyum, ia lalu mengeluarkan Koran kearah Zizi.
Burhan : ”Saya datang Cuma ingin memberikan ini untuk Dek
Zizi”
Zizi kaget setengah mati setelah membaca berita itu.
Zizi : ”Astaghfiruallahaladhim…!”
Zizi lalu mengembalikan Koran itu ke Burhan.
76
Zizi : ”Tapi saya tetap tidak percaya Syamsul melakukan
tindak kriminal seperti itu”
Burhan tersenyum getir dan berbicara.
Burhan : ”Masalahnya dia pakai nama saya”
Zizi : ”Bagi saya Mas Syamsul tetaplah orang baik, tulus,
dan simpatik”
Burhan teringat ketika melamar Zizi dia di tolak dan melihat Syamsul saat
mengembalikan saputangan.
Scene 19. INT. RUMAH ZIZI
Kiai Bajuri : ”Bagaimana nduk? Kamu sudah mendengar
sendirikan?”
Zizi : ”Maafkan Zizi Abah. Zizi tidak bisa menerimanya”
Scene 20.EXT. DEPAN PONDOK
Syamsul : ”Zizi…sebentar, ini sapu tangan kamu”
Zizi : ”Ndak usah mas”
Syamsul : ”Ndak pa pa”
Zizi : ”Permisi mas. Assalamualaikum?”
Syamsul : ”Wa‟alaikumsalam”
Scene 21. EXT. DEPAN PONDOK PEKALONGAN
Burhan : ”Dek Zizi suka ya sama Syamsul?”
Zizi : ”Assalamualaikum”
Zizi tidak menjawab pertanyaan Burhan, dia malah mengucapkan salam dan
pergi meninggalkan Burhan.
77
Scene 22.INT.KANTOR POLISI
Napi tua : ”Wes tho ojo ngalamun, minggu ini kamu akan
dibebaskan oleh bos kami. Setelah kamu bebas, koe
tak ajari menjadi penjahat hebat”
Syamsul : ”Ya Allah cukup kali ini hamba berbuat hilaf, tolong
hamba ya Allah”
Polis : ”Burhan ada tamu tu, ngalamun aja”
Syamsul : ”Nadia,,,”
Nadia : ”Bukan…kamu bukan mas syamsul”
Syamsul : ”Nadia tenang, aku masmu syamsul”
Nadia : ”Mas benar-benar ada ditempat ini?”
Syamsul : ”Mas minta maaf ya? Demi Allah ini yang pertama
kali mas lakukan, mas harap ini yang terakhir
kalinya”
Nadia : ”Bagaimana ini semua bisa terjadi mas”
Syamsul lalu menceritakan semua awal terjadinya dia dipenjara.
Syamsul : ”Mas terpaksa”
Nadia : ”Ya Allah, Nadia tidak menyangka nasib Mas
Syamsul akan jadi seperti ini”
Syamsul : ”Nad sudah jangan menangis, malu sama orang-orang.
Kamu sekarang tinggal dimana?”
Nadia : ”Di rumah bu de di candi”
Syamsul : ”Berapa uangmu di ATM?”
Nadia : ”Empat jutaan”
Syamsul : ”Mas mohon tebus mas dan keluarkan mas dari
penjara, tolong mas ya?”
Nadia : ”Baik, Nadia mau membantu Mas Syamsul. Tapi Mas
Syamsul harus janji sama Nadia, kalau mas sudah
bebas nanti mas harus pulang sama Nadia. Mas harus
pulang ke Pekalongan, kasihan ibu mas”
78
Scene 23.EXT. DIJALAN MENUJU STASIUN
Disaat berjalan menuju Stasiun ada bis mini melintas, Syamsul langsung lari
naik bis dan meninggalkan nadia. Nadia memanggil-manggil kakaknya.
Nadia : ”Mas…Mas Syamsul mau kemana”
Syamsul : ”Kamu pulang saja Nad”
Nadia hanya bias memandangi kepergian kakanya itu dengan air mata
berderai.
Scene 24. INT.RUMAH PAK BAMBANG
Zizi : ”Apa ada kabar dari Mas Syamsul? Tadi saya ke
Semarang, saya kira Mas Syamsul yang di penjara,
ternyata bukan”
Bu Bambang : ”Yang ditahan itu memang syamsul, sudah ditebus
sama nadia. setelah itu dia malah kabur, ndak tau
kemana”
zizi :”Astaghfirullah…”
Bu Bambang :”Ibu ndak ngerti apa maunya si Syamsul. Ibu ndak
mau kehilangan dia lagi. Tapi ibu juga ndak tau mesti
mencarinya kemana…”
Zizi : ”Sabar ya bu, semoga Mas Syamsul baik-baik saja.
Jika kita menjaganya dengan do‟a, insyaallah dia tak
kurang satu apa pun”
Nadia : ”Bu, ibu jangan nangis lagi. Mas Syamsul insyaallah
kembali…insyaallah kembali”
Scene 25.EXT. KOTA JAKARTA
Sesampai di kota Jakarta Syamsul langsung menuju masjid untuk melakukan
solat wajib. Setelah pagi Syamsul mencari rumah kontrakan sebagai tempat
tinggal dia selama di Jakarta. Disaat Syamsul solat di musolah perkampungan
dia ketemu dengan seorang bapak-bapak yang bernama Pak Abbas, lalu di
bertanya tentang rumah kontrakan itu. Sore itu juga Pak Abbas membawanya
79
melihat rumah petak. Syamsul langsung cocok melihat rumah petak itu, sore
itu syamsul langsung membersihkan rumah itu agar bias langsung di tempati.
Pagi-pagi syamsul langsung bergegas pergi untuk mencari pekerjaan,
lestauran, kantor dan instansi di datangi semua oleh Syamsul. Satu hari penuh
syamsul berikhtiar mencari pekerjaan, tetapi yang ia dapatkan hanyalah lelah
dan letih. Disaat dia beristiraat dibawah pohon Syamsul melihat iisi
dompetnya, hanya tinggal sepuluh ribu. Syamsul langsung mengamalkan ilmu
yang di dapat dari dua napi saat dipenjara, lalu dia langsung mempraktekan
omongan itu. Ia berdiri dan bergegas mencari Kopaja yang sesak
penumpangnya. Seorang cewek berjilbab yang tidur dikopaja jadi korban, ia
lalu beroperasi di bis yang lain.
Setelah sampai dirumah Syamsul langsung membuka dompet hasil
copetannya itu. Dompet yang pertama berisi lima ribu dan di berkata.
Syamsul : ”Alhamdulillah”
Syamsul lalu menulis dalam bukunya selesai menulis dompet korbannya ia
simpan dilaci. Kopaja pelan-pelan berjalan, seperempat jam kemudian
Syamsul turun dari Kopaja itu. Dia langsung pulang kerumah petaknya,
sebelum pulang kerumah Syamsul mampir kemusola terlebih dahulu.
Syamsul : ”Assalamualaikum?”
Warga : ”Wa‟alaikumsalam”
Syamsul lalu mengambil uang hasil copetannya itu untuk dimasukan di kotak
amal.
Scene 26.EXT.TERMINAL
Jakarta dan sekitarnya panas bukan main, matahari tengah hari terasa panas
menyengat. Seorang gadis cantik berjilbab hijau muda Nampak canggung
berjalan kearah kopaja yang sedang berhenti. Gadis itu masuk ke dalam
Kopaja, lalu syamsul tersenyum. Kedua matanya di balik kaca mata hitamnya
berbinar, ia telah menemukan mangsa empuk. Dengan tenang Syamsul
melangkah menuju Kopaja itu dan naik mengikuti gadis itu.
80
Scene 27.INT.RUMAH KONTRAKAN
Sampai di rumah petaknya, ia langsung memeriksa hasil kerjanya. Ia lalu
melihat foto gadis itu dengan seorang pria.
Syamsul : ”Burhan…!”
Syamsul melihat dari cermin tulisan dibalik foto itu.
Syamsul : ”Untuk sayangku Silvi dari cintamu burhan”
Syamsul lalu berfikir dan teringat perkataan burhan waktu di pondok.
Scene 28.INT.KAMAR PONDOK
Burhan : ”Sul…Sul…lihat Sul…”
Syamsul : ”Ehm…”
Burhan : ”Zizi begini sul (mengangkat jempol), pokoknya aku
harus bisa dapatkan dia.”
Syamsul : ”Terus damayanti mau kamu dikemanakan?”
Burhan : ”Oh…damayanti? yah Kalau yang itu tetep disimpsan
lah. Punya koleksi lebih dari satu kan wajar”
Syamsul : ”Eh Bur! Anak orang jangan kamu di permainkan
ingat itu!”
Burhan : ”Bukan mempermainkan anak orang tapi mengoleksi”
Syamsul hanya menggelengkan kepala ketika mendengarkan perkataan
Burhan
Scene 29.INT.RUMAH KONTRAKAN
Syamsul : ”Bangsat…bajingan…”
Setelah Syamsul tahu kalau pria yang ada di foto itu adalah burhan, dia
bingung apa yang harus di lakukan untuk menyelamatkan gadis itu agar tidak
terjerumus dalam kebohongan burhan.
Syamsul : ”Silvi! Siapa Silvi ini”
Syamsul langsung melihat KTP Silvi untuk mengetahui alamat rumahnya.
81
Syamsul : ”Jalan Flamboyan no.19 Villa Gracia. Villa Gracia?
Tidak jauh dari sini. Harus saya hentikan, Burhan
harus dihentikan! Gila lho!”
Scene 30.EXT.MUSHOLA DAN PERUMAHAN GRACIA
Ia ingin mencari alamat yang ada di KTP itu yang kelihatannya tidak jauh dari
tempat ia tinggal.
Syamsul :”Nanti malam saya kembalikan Pak”
Pak Abbas : ”Ya”
Syamsul : ”Terimakasih Pak”
Pak Abbas : ”Ya, ini STNKnya”
Setelah solat ia langsung meminjam motor Pak Abbas dan langsung melunjur
menuju Villa Gracia. Tak lam kemudian Syamsul sampai di Villa Gracia,
ketika mau masuk satpam menghentikannya.
Satpam : ”Mau kemana mas?”
Syamsul teringat perkataan napi tua yang ada di penjara.
“Jangan mengatakan sasaran kita yang sebenarnya kepada siapa pun
ingat itu!”
Ia melepas helmnya sehingga Nampak kalau ia memakai kopyah. Seketika
satpam bersikap lebih ramah.
Syamsul : ”Mm…saya mau ke Flamboyant 17”
Satpam : ”O…mau kerumah Pak Broto ya? Mau ngajar si kecil
Dela ngaji ya Ustadz?”
Syamsul : ”Ya betul pak”
Ia tersenyum dalam hati dan berkata
Syamsul : ”(Baru pakai kopyah saja langsung di panggil Ustadz)
mari Pak assalamualaikum?”
Satpam : ”Wa‟alaikumsalam”
Syamsul langsung masuk keperumahan yang mewah-mewah itu, dengan
tenang ia mencari rumah bernomor 19. Syamsul kagum melihat rumah yang
luar biasa besar dan mewah. Setelah tau rumah Silvi, Syamsul langsung
menuju rumah Pak Broto. Dengan mantap ia memarkir sepeda motornya di
82
depan rumah di jalan Flamboyant no.17. Ia pencet bel dan mengucapkan
salam.
Syamsul : ”Assalamualaikum…Assalamualaikum…”
Seorang pembantu laki-laki keluar dan membukakan pintu gerbang.
Pembantu : ”Wa‟alaikumsalam…o…Ustadz, masuk tadz”
Syamsul lalu masuk dan melihat seorang bapak dan ibu menghampiri dia
Scene 31.INT.RUMAH PAK BROTO
Syamsul : ”Assalamualaikum”
Pak Broto : ”Wa‟alaikumsalam…silahkan duduk Ustadz”
Syamsul : ”Ni maaf kalau mengganggu Bapak sama Ibu, saya
mendengar kalau bapak sedang mencari guru private
mengaji untuk si kecil Della, apa itu betul Pak?”
Pak Broto : ”Benar sekali Ustadz, tapi kami mencari guru yang
punya baekground pendidikan dari pesantren”
Syamsul : ”Alhamdulillah saya dari pesantren, saya pernah
nyantri Pak di Kediri. Sekarang saya tinggal di paru
barat, oya saya Syamsul Hadi Pak”
Bu Broto : ”Ya…sebenarnya Della itu sudah pernah punya
Ustadz, tapi baru satu bulan mengajar e…tiba-tiba
harus pulang kekampung. Katanya mau dikawinkan”
Syamsul : ”Ya insyaallah saya bisa jadi guru ngajinya Della Pak,
tapi itu juga kalau Dellanya mau”
Pak Broto : ”Kalau gitu saya panggilkan Della ya, supaya segala
urusanya clear. Della…”
Bu Broto : ”Della…”
Pak Broto : ”Turun sayang”
Della : ”Iya. Pa…Ma…”
Syamsul : ”Ini Della ya?”
Della : ”Iya”
Syamsul : ”Kenalkan nama Kakak Syamsul”
Della : ”Ustadz Syamsul mau jadi guru ngaji Della ya?”
Syamsul :”Iya”
Della : ”Ustadz Syamsul bisa nyanyi nggak? Coba nyanyi”
Syamsul : ”O…bisa. Apa ya? E…ini aja”
Syamsul lalu mendendangkan shalawat dengan semangat. Della mendengar
dengan mata berbinar takjub.
83
“Ya nabi salam alaika, ya rasul salam alaika
Ya khabib salam alaika, shalawatullah alaika.”
Begitu Syamsul selesai mendendangkan shalawat, Della langsung berkata
pada ayahnya.
Della : ”Pa…Pa…Della pengen ngaji sama Ustadz Syamsul
ya? Habisnya Ustadz Syamsul bisa nyanyi si”
Pak Broto :”jadi bagaimana kontrak kita Ustadz?”
Syamsul :”Terserah Bapak saja”
Silvi :”Assalamualaikum…”
Pak Broto : ”Wa‟alaikumsalam…”
Della : ”Mbak Silvi…Mbak Silvi…”
Pak Broto : ”Itu Silvi, guru private matematika Della”
Syamsul : ”Oya…ya…”
Della : ”Mbak Silvie…Mbak Silvie…Della punya Ustadz
yang pinter nyanyi, itu dia Ustadznya?”
Syamsul lagsung menoleh kearah Silvi, Silvi menganggukkan kepala dan
Syamsul pun membalas anggukannya sambil tersenyum.
Scene 32.INT.MASJID
Waktu maghrib tiba para jama‟ah berdatangan, Pak Yahya yang azdan dan
iqamat. Saat shalat mau didirikan Pak Yahya mempersilahkan Syamsul jadi
imam. Syamsul ragu dan tidak mau.
Pak Yahya : ”Silahkan Pak Ustadz”
Syamsul : ”Saya makmum saja Pak, yang biasa jadi imam saja”
Pak Broto : ”Kebetulan yang biasa jadi imam dia sedang
berhalangan, ayo silahkan”
Syamsul : ”Tolong pak jangan saya”
Pak Broto : ”Ustadz jangan sungkan-sungkan, ayo Usatadz
silahkan”
Akhirnya Syamsul mau jadi imam, dalam hati ia beristighfar sebelum maju
dan berkata :
“Ya Rabbi apakah kau mau menerima shalat hamba-hamba-Mu yang
diimami seorang pencopet.? Astaghfirullahaladhim…”
Syamsul : ”Allahuakbar”
84
Usai sholat ia berbincang-bincang dengan Pak Broto, Pak Heru dan Pak
Yahya.
Pak Heru : ”Pak Broto, Pak Yahya, Ustadz. Anak saya si Silvi
kemarin kena musibah Pak”
Pak Broto : ”Innalillah…”
Pak Yahya : ”Innalillah…”
Syamsul : ”Innalillah…”
Syamsul : ”Musibah apa pak?”
Pak Heru : ”Gara-gara mobilnya mogok dia nekat naik kopaja,
sekalinya naik kopaja malah kecopetan. Ya
dompetnya hilang”
Pak Yahya : ”Tadi saya lihat Silvi naik mobil”
Pak Heru : ”Kalau soal mobil udah diurus semua Pak Yahya.
Musibahnya bukan Cuma itu Pak Broto, lima puluh
jama‟ah haji saya yang mau umroh tabrakan Pak”
Pak Broto : ”Wah berarti Pak Heru rugi besar dong”
Pak Heru : ”Ya begitu lah Pak”
Pak Yahya : ”Mungkin karena kurang zakat kali pak”
Pak Heru : ”Pak Yahya ini bagaimana kurang zakat! Wong tiap
tahun itu harta saya di zakati 2,5 persen Pak”
Pak Yahya : ”Berarti yang kurang itu infak sodaqohnya, sodaqoh
itu kan tolak balak. Bukan begitu Pak Ustadz?”
Syamsul mengangguk.
Pak Heru : ”Kalau begitu sudah, nanti sodaqohnya saya tambah”
Pak Yahya tertawa mendengar perkataan Pak Heru.
Pak Yahya : ”Begitu…”
Pak Heru : ”Kalau begitu saya pamit dulu Pak, Ustadz.
Assalamualikum?”
Pak Broto : ”Saya juga pamit ya Pak Yahya?”
Pak Yahya : ”Ya Pak”
Syamsul : ”Assalamualaikum…”
Pak Yahya : ”Wa‟alaikumsalam…”
Scene 33.INT.RUMAH KONTRAKAN
Sesampai dirumah syamsul langsung masuk kekamar sambil mengaca dia
berbicara.
85
Syamsul : ”E…Syamsul kamu dipanggil Ustadz, ya kamu
dipanggil ustadz! Bukan copet. Apa kamu akan terus
nyopet? Apa hidupmu akan terus begini? Apa kamu
ndak malu sama dirimu sendiri?”
Setelah samsul berkata seperti itu, kini syamsul mempunyai kesibukan yang
menghidupkan jiwanya. Ia mulai menata hidupnya, setelah itu ia pergi ke toko
buku untuk membeli beberapa buku.
Scene 34.INT.RUMAH PAK BROTO
Silvi :”Della sekarang tambah pinter ya? Kalau begitu
sekarang belajarnya sampai sini dulu ya?”
Della : ”Ya terimakasih mbak Silvy ku yang cantik. mbak
Silvi cantik, pinter, Ustadz Syamsul juga pinter. Kalu
ada anak yang punya orang tua kaya mbak Silvi dan
Ustadz Syamsul pastiiii seneng, pinter ngaji dan
matematik”
Silvi : ”Della itu apaan sih, ya udah kalau gitu mbak Silvi
pamit dulu ya?”
Pak broto sangat senang dan percaya kepada Syamsul. Suatu hari, setelah
selesai mengajar Della Pak Broto mengajak Syamsul berbincang-bincang.
Syamsul melaporkan perkembangan kemajuan Della dengan detail.
Syamsul : ”Kini Della sudah bias membaca Al-Qur‟an dengan
baik bahkan sudah hafal beberapa surat pendek”
Pak Broto : ”Alhamdulillah…terimkasih Ustadz ya?”
Syamsul : ”Sama-sama pak…kalau begitu saya pamit dulu”
Pak Broto senang mendengarkan laporan dari Syamsul. Di akhir perbincangan
Pak Broto mengamanahkan uang sebesar sepuluh juta kepada Syamsul untuk
di infakkan.
Pak Broto : ”Tunggu sebentar Ustadz! Saya ingin menitipkan ini
untuk Ustadz”
Syamsul : ”Apa ini pak?”
Pak Broto : ”Ini uang sepuluh juta, yang lima juta tolong Ustadz
berikan kepadabantuan kemanusiaan palestina dan
yang lima juta tolong berikan kepada orang-orang
yang menurut Ustadz membutuhkan”.
Syamsul kaget dan terharu ketika diberi amanat seperti itu, ia merasa tidak
pantas mendapat kepercayaan seperti itu.
86
Syamsul : ”Kenapa bapak percayakan uang ini kepada saya?
Kenapa tidak bapak sendiri yang membagikan kepada
orang yang berhak? Apa bapak tidak khawatir kalau
uang ini saya salah gunakan, saya tilep misalnya
untuk kepentingan saya sendiri”
Pak Broto : ”Sejak awal saya sudah sangat percaya kepada Ustadz
saya sangat yakin Ustadz adalah orang yang baik.
Tidak ada tampang maling, tukang tilep bahkan
koruptor dari wajah Ustadz, saya melihat Ustadz itu
takut kepada Allah dan orang yang takut pada Allah
insyaallah tidak akan berbuat jahat”.
Syamsul : ”Baiklah pak saya akan menjalankan amanah Bapak”.
Kata-kata pak Broto itu menyengat hati nurani dan jiwa Syamsul, matanya
berkaca-kaca dan terharu luar biasa. Ia akhirnya menerima amanah itu. Malam
harinya Syamsul menangis dan meminta ampun kepada Allah. Setelah sholat
malam Syamsul berdo‟a dan minta ampun kepada Allah.
Syamsul : ”Ya Allah semua orang kini menganggapku sebagai
orang baik. Engkau maha tau bahwa hamba bukan
orang baik. Ya Allah ampunilah hamba-Mu yang
berlumur dosa ini ya Allah. Hamba ingin benar-benar
menjadi orang ya Allah, dan hanya Engkau yang bias
membuat hamba berybah menjadi orang baik,
saksikanlah mulai malam ini hamba bertaubat, hamba
bertaubat, hamba bertaubat ya Allah.
Astaghfirullaahal „adhim alladzi laailaaaha illa
huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaihi”
Scene 35.EXT.MASJID
Pak Broto : ”O…jadi Ustadz Syamsul ini rupanya satu pesantren
dengan Ustadz Faisal?”
Syamsul : ”Ya Pak”
Pak Heru : ”Itu calon menantu saya, dia kan anaknya Pak Anwar
pemilik percetakan besar di Pasar Rebo. Ngomong-
ngomong berapa dekat nih Ustadz Syamsul dengan
nak Burhan itu?”
Syamsul : ”Kami sangat dekat Pak, dulu kami satu kamar di
pesantren. Tapi apa benar dia calon menantu Bapak!”
Pak Heru : ”O…ya? Benar dia sudah berikan cincin malahan
untuk Silvi”
87
Syamsul : ”Agak aneh ya Pak?”
Pak Heru : ”Agak aneh gimana maksud Ustadz!”
Syamsul : ”Saya ada informasi, tapi saya mohon Bapak mau
untuk berjanji tidak memberi tahu jati diri saya ini.
Demi kebaikan Bapak dan Burhan”
Pak heru : ”Ya insyaallah”
Scene 36.INT.RUMAH DAMAYANTI
Pak Ustman : ”Akhirnya saya tau kalau akhlaq Burhan itu sangat
buruk sekali, maka dari itu kami memutuskan
membatalkan pertunangan putri kami Damayanti
dengannya. Apalagi sekarang dia di penjara karena
mencuri, sangat memperhatinkan sekali”
Silvi :”Astaghfirullahal „adhim”
Bu Ustman : ”Kami tidak menyangka kalau akhlak burhan itu jauh
lebih buruk dari apa yang kami ketahui selama ini”
Pak Heru : ”Beruntung kami juga segera mengetahuinya. Semoga
kami sekeluarga bisa mengambil hikmahnya dari
kejadian ini”
Silvi : ”Mbak damayanti pasti menyesal ya? Karena sudah
mengenal Burhan”
Damayanti : ”Insyaallah tidak mbak, pengalaman ini akan saya
jadikan pelajaran hidup bagi saya. Yang artinya Allah
masih sayang pada saya dan suatu saat nanti Allah
pasti akan memberikan yang terbaik buat saya”
Silvi : ”Amin Ya Rabb”
Scene 37.INT.R UMAH PAK BAMBANG
Siang itu Kiai Miftah dan Zizi di temani lurah pondok datang ke rumah
Syamsul di Pekalongan.
Nadia : ”Kasian sekali Mas Syamsul, dia menjadi
korban fitnah yang sangat keji”
Bu Bambang : ”Lebih kasihan lagi, bapaknya syamsul dan
kakak-kakaknya Syamsul. Yang seharusnya
mereka percaya dan mengayomi dia, eh malah
ikut-ikutan ndak percaya dan menuduh dia
yang ndak-ndak”
Nadia : ”Sayangnya, sampai saat ini kami tidak tahu
keberadaannya. Jadi kami tidak bisa
menyampaikan kabar gembira ini kepadanya”
88
Kiai Miftah : ”Semua ini mutlak kesalahan saya, sebagai
pimpinan pondok seharusnya saya lebih
bijaksana”
Zizi : ”Zizi kan sudah mengingatkan, tapi kang mas
tidak mau mendengarkan Zizi!”
Pak bambang : ”Sudahlah kesalahan masa lalu jangan
diungkit-ungkit lebih baik kita berhati-hati,
supaya dimasa mendatang peristiwa seperti ini
jangan sampai terulang kembali”
Zizi : ”Insyaallah, semoga Allah senantiasa
melindunginya?”
Kiai Miftah : ”Amin…”
Semuanya langsung mengucapkan amin. Nampak wajah-wajah mereka yang
sedih penuh penyesalan.
Scene 38.INT.WARTEL DAN PESANTREN
Syamsul : ”Dengar-dengar ada santri yang di sel di
Polres?”
Pengurus Pondok : ”O…ya memang benar ada santri kami yang di
penjara”
Syamsul : ”Yang di penjara si gondrong itu ya Pak?”
Pengurus Pondok : ”Bukan…! Yang gondrong itu namanya
Syamsul, yang di penjara namanya burhan.
Bukan dia yang di penjara…! kalau teringat
santri yang gondrong itu kami sangat bersalah,
karena dia hanya korban fitnah”
Syamsul : ”Korban fitnah gimana Pak?”
Pengurus Pondok : ”Burhan memfitnah dia dan kami percaya
begitu saja. Kami sudah minta maaf
kekeluarganya, tapi sayang Syamsul tidak ada
di rumah dan keluarganya pun tidak tahu
keberadaannya”
Syamsul menghela nafas saat mendengar keterangan dari pengurus pondok.
Syamsul : ”Innalillahi…..betapa dahsyat dampak dari
fitnah itu”
Pengurus Pondok : ”Ya benar….ini dengan siapa ya?”
Syamsul : ”Ha…ha…Hadi Pak”
Pengurus Pondok : ”Hadi…! Astaghfirullahhal „adhim Syamsul
Hadi?”
89
Syamsul : ”Udah dulu ya pak salam buat Pak Kiai.
Assalamualikum?”
Pengurus Pondok : ”Halo….halo…halo…”
Scene 39.INT DAN EXT. MASJID
Siang itu Syamsul disuruh untuk memberikan ceramah di Masjid perumahan.
Banyak jama‟ah yang dating dipengajian itu diantaranya adalah Pak Broto, Bu
Broto, Pak Heru, Bu Heru, Silvi dan orang-orang penghuni perumahan.
Jama‟ah terpesona oleh ceramah Syamsul yang ceplas-ceplos apa adanya.
Syamsul lalu mengajak jama‟ah yang hadir untuk berbuat kebaikan dan
bertaubat.
Syamsul :”Saya merasa bingung….saya merasa tidak
pantas…tapi saya nekat, saya menjadi orang
yang nekat yang ingin mendapat kebaikan.
Hadirin sekalian…marilah kita nekat, nekat
menjadi orang-orang baik. Orang-orang baik
kepada siapa saja, karena hanya orang-orang
baiklah yang beriman yang akan selamat di
akhirat nanti. Kalau kita pernah merasa
menjadi orang yang tidak baik, maka
berhentilah dan bertaubatlah. Rasullah SAW
pernah mengingatkan aisyah, beliau berkata :
wahai aisyah sesungguhnya orang yang paling
buruk dihadapan Allah di akhirat nanti adalah
orang-orang yang dihindari orang lain karena
takut akan kejahatannya”
Beberapa menit kemudian ceramah itu selesai dan Syamsul langsung pulang
tapi didepan Masjid dia ditawari pekerjaan untuk mengisi pengajian di
televisi.
Pak Broto : ”Bagus sekali Ustadz ceramahnya”
Syamsul : ”Terimakasih Pak”
Pak Broto : ”Mari Ustadz, mari Ma…”
Silvi : ”Sangat mengesankan Ustadz”
Syamsul : ”Terimakasih…”
Bu Broto : ”Ceramah disini lagi ya Ustadz?”
Syamsul : ”Insyaallah…”
Bu Broto : ”Pamit dulu Ustadz assalamualaikum”
Bu Heru :”Assalamualaikum”
Silvi : ”Pamit dulu Ustadz. Assalamualaikum…?”
90
Syamsul : ”Wa‟alaikumsalam waroh matullah…”
Pak Dody : ”Subkhanallah Ustadz ceramahnya luar biasa”
Syamsul : ”Alhamdulillah terimakasih Pak”
Pak Dody : ”Isinya menggugah…isinya enak. Lulusan Universitas
mana? Madinah?”
Syamsul : ”Bukan Pak…saya pernah mondok di pesantren
Kediri”
Pak Dody : ”Ini kartu nama saya”
Syamsul : ”O,,,ya…”
pak Dody : ”Saya Dody Alfat, saya direktur Edo TV. Saya ingin
bicara serius dengan Ustadz untuk prodram TV saya.
Bisa?”
Syamsul : ”Insyaallah Pak”
Scene 40.INT.STASIUN TV, KONTRAKAN DAN KANTOR POS
Syamsul menerima tawaran Pak Dody untuk mengisi program acara di TV,
dan sekarang Syamsul mempunyai kegiatan. Dua bulan kedepan syamsul
mempunyai jadwal yang padat dan di undang kemana-mana untuk mengisi
pengajian. Setelah selesai mengisi acara di TV Syamsul langsung pergi ke
toko busana muslimah untuk membelikan jilbab buat ibu dan adiknya, Nadia.
Ia langsung pulang kerumah membungkus kerudung untuk ibu dan adikny. Ia
membungkus dengan rapi, di dalam bungkusan itu ia sertakan sepucuk surat.
Keesokan harinya ia mengirimkan bungkusan itu melalui kantor pos, ia sangat
bahagia bisa mengirimkan hadiah itu. Pada hari yang sama ia jg mengirimkan
paket pada orang-orang yang pernah di copetnya. Ia mengembalikan dompet
beserta isinya tidak kurang sama sekali dengan isi yang dulu.termasuk juga
dompet Silvi, malah dia tambahi lima puluh ribu. Ia mersa lega hutang-
hutangnya satu per satuia lunasi.keluat dari kantor pos ia merasa sangat lega
dan nyaman.
Scene 41.INT.RUMAH PAK BAMBANG
Nadia dan ibunya mendaat surat dan langsung di buka ternyata dari Syamsul.
Nadia : ”Dari mas Syamsul Bu….jilbab! ada suratnya”
Nadia membuka dan membaca suratnya yang berisi:
Assalamua‟alaikum wr wb
Di tengah hiruk pikuk dan kerasnya ibu kota aku kirim do‟a
semoga adikku nadia, ibuku dan keluargaku di pekalongan baik-
baik saja dalam lindungan Allah Swt. Bersama surat ini saya
91
kirimkan hadiah. Mohon hadiah ini diterima, karena ini dibeli
dari tetes keringat yang halal. Bukan dari minta-minta apalagi
mencuri, mencopet dan sejenisnya. Mohon do‟anya.
Wassalam…
Syamsul
Bu Bambang : ”Syamsul masih hidup…dia masih ingat sama ibunya”
Nadia dan ibunya menangis karena sangat senang Syamsul masih hidup dan
masih ingat keluarganya.
Scene 42.INT.RUMAH PAK HERU
Silvi melihat beberapa surat di meja dan mengambilnya satu persatu, ternyata
dari beberapa surat itu ada yang untuk dirinya. Kemudian surat itu di ambil
dan di buka, amplop itu berisi dompet Silvi yang dulu pernah di copet. Silvi
membuka dompetnya dan mengeluarkan isinya, isinya masih utuh malah di
tambahi lima puluh ribu. Selain dompet di dalam amplopnya ada sepucuk
surat yang berisi:
Kepada dek Silvi
Dek Silvi, maaf dompetnya saya pinjem agak lama. Sekali lagi
maaf ya. Ini saya kembalikan tidak ada yang kurang malah
uangnya saya tambahi lima puluh ribu. Anggap saja itu sedekah
saya .Terimakasih dompet anda telah menolong saya.
Scene 43.INT.RUMAH KIAI MIFTAH
Kiai Miftah keluar dari kamar meliat Zizi yang tersenyum sambil melamun.
Kiai Miftah : ”Zizi…Zizi…baca kitab kok sampai melamun. Opo
tho seng kok pikiri?”
Zizi : ”Nggak ada Kang Mas…nggak ada Kang Mas.”
Kiai Miftah : ”Kamu memikirkan Syamsul? Kang Mas kan sudah
minta maaf ke keluarganya, kamu ingin kang mas
melakukan apa lagi? Untuk membuktikan kalau kang
mas menyesal. Atau diam-diam kamu suka sama
Syamsul?”
Zizi hanya membalas senyuman mendengar pertanyaan dari Kiai Miftah
Scene 44.INT.MASJID
Azan maghrib dikumandangkan dan Syamsul kembali didaulat menjadi imam.
92
Syamsul : ”Tolong sofnya diluruskan dan dirapatkan.
Meluruskan dan merapatkan sof adalah bagian dari
kesempurnaan sholat, tolong yang belakang diisi lagi”
ketika ia meluruskan barisan ia kaget sepintas ia melihat burhan yang ikut
berjama‟ah di masjid.
Syamsul : ”Burhan?”(dalam hati)
Ia teringat saat difitnah oleh burhan dan dihukum atas kesalahan yang tidak
pernah ia perbuat.
Syamsul : ”Astaghfirullahal„Adhim jagalah keikhlasan hamba ya
Allah”
Selesai kultum Syamsul langsung keluar masjid dengan tenang.
Warga : ”Ceramahnya bagus sekali Ustadz”
Syamsul : ”Terimakasih ya pak”
Ia melangkah kesamping Burhan, ia pura-pura tidak tahu. Burhan berdiri
mendekatinya dan berjalan disampingnya, membisikan sesuatu untuk
memancing emosi Syamsul. Bisikan itu hanya Syamsul yang dengar.
Burhan : ”Hai maling, gimana ceritanya kau bisa ada disini?
Apa sah sholat itu yang diimami oleh penjahat?”
Syamsul sangat emosi ketika mendengar perkataan Burhan sampai dia
mengepalkan tangan yang rasanya ingin memkul Burhan. Belum sempat ia
bicara, ia mendengar Della memanggilnya.
Della : ”Ustadz Syamsul…Ustadz syamsul…”
Syamsul : ”Della…ada apa?”
Syamsul langsung menengok ke arah Della, Della langsung membisikkan
pesan kea rah telinganya Syamsul. Syamsul langsung merasa mendapat
senjata untuk menjawab bisikan Burhan yang sungguh menghina. Untuk lebih
menyerang Burhan yang ada di sampingnya Syamsul pura-pura Tanya sama
Della.
Syamsul : ”Mbak Silvy yang mana?”
Della : ”Mbak Silvy yang cantik itu lho Ustadz? Kok Ustadz
jadi pelupa”
Syamsul : ”O…ya apa katanya?”
93
Della membisikan beberap kata ketelinga Syamsul.
Syamsul : ”Yang bener….?”
Della : ”Bener Ustadz, Ustadz mau kan?”
Syamsul : ”Ya Ustadz juga mau, bilang sama mbak Silvy Ustadz
juga sama gitu ya?”
Della : ”Yes…hore…Ustadz juga sama…”
Burhan tidak bisa menyembunyikan cemburunya. Ia langsung bertanya pada
Syamsul.
Burhan : ”Kau kenal sama Silvy?”
Syamsul : ”Maaf itu bukan urusanmu. Maaf saya tergasa-gesa”
Syamsul langsung pergi meninggalkan Burhan, sedangkan Burhan masih
dibakar amarah dan rasa cemburu.
Scene 45.INT.RUMAH PAK HERU
Pak Heru : ”Apa Pak Anwar memakai bahasa transparan, maka
saya pun akan menjawab dengan bahasa transparan.
Dengan kerendahan segala hati saya selaku ayah dari
Silvi ingin menyampaikan bahwa saya tidak bisa
menerima lamaran Pak Anwar, jadi mohon maaf”
Burhan : ”Apa saya tidak salah dengar pak!!!”
Silvi : ”Tidak…!”
Burhan : ”Apa?”
Silvi : ”Kamu tidak tuli kan? Ayah saya cukup bicara satu
kali dan tidak perlu di ulang, ini cincin dustamu saya
kembalikan. Dasar santri gadungan”
Pak Anwar : ”Sebentar…sebentar…sebenarnya masalahnya
apa?mengapa Pak Heru menolak lamaran dari kami,
kami ingin tahu. Mari kita berdialog dengan kepala
dingin mungkin ada kesalah pahaman”
Pak Heru : ”Saya tidak perlu menjelaskan Pak, saya kira Pak
Anwar bisa menerima alasan kami. Kalau kami
jelaskan takutnya semakin tidak enak”
Burhan : ”Huh…tidak bisa pak! Tidak bisa menolak tanpa
alasan tolong jelaskan apa? Jangan-jangan saya tidak
94
diterima karena dek Silvi sendiri tidak layak buat
saya!”
Pak Anwar : ”Burhan! Kalau bicara itu yang sopan! Apa maksud
kamu Silvi tidak layak, coba apa maksud kamu?”
Burhan : ”Ya tahu sendirilah sekarang kan udah zaman edan
siapa tahu kan dia sudah hamil dengan pria lain
misalnya”
Silvi : ”Tutup mulut kamu! Saya sudah tau siapa kamu yang
sebenarnya. Kamu itu yidak lebih dari sampah busuk!
Dikeluarkan dari pesantren karena mencuri dan
emfitnah orang! Di penjara karena melukai orang.
Dasar penipu ulung mana uang 40 juta yang kamu
pinjam untuk membuat toko buku, toko buku fiktif.
Lalu bagaimana dengan damayanti? Setelah kamu
ditolak di tulung agung kamu lari kesini. Apabila
sampah itu telah di keluarkan dari pesantren dan tidak
di terima dimana-mana lagi apakah kami yang harus
menerimanya? Bukannya sampah itu harus di daur
ulang agar bisa berguna kamu lihat itu! Dasar playboy
sampah!”
Dengan rasa emosi burhan menampar Silvi sangat keras sampai bibirnya
berdara.
Burhan : ”Beraninya kamu menghina saya!”
Pak Heru : ”Apa-apaan kamu main tampara saja, Pak Budi…Pak
Budi…amankan kurang ajar ini”
Silvi : ”Saya tidak terima, ini harus diproses hukum”
Pak Anwar : ”Nak Silvi…maaf kami sama sekali tidak tahu apa
yang terjadi dengan anak kami, kami terlalu
memenjakannya. Kami tidak mengkontrol, kami tidak
tahu akan seperti ini. Pak…mohon maafkan anak
kami jangan di laporkan kepolisi”
Bu Anwar : ”Ia Pak…”
Silvi : ”Tindak kejahatan harus diproses hukum Pak, Pak
Budi bawa penjahat ini ke polisi”
Pak Budi : ”Siap Pak!”
Scene 46.EXT.DEPAN RUMAH PAK BROTO
Syamsul : ”Assalamualaikum….”
Sivi dan Dela : ”Wa‟alaikumsalam”
95
Silvi : ”Della kalau gitu mbak Silvi pulang dulu ya?
Assalamualaikum”
Della : ”Wa‟alaikumsalam, Ustadz Della siap-siap dulu ya?”
Syamsul : ”Ya? Silvi…saya turut prihatin atas kejadian
semalam, saya sudah dengar dari mas budi satpam”
Silvi : ”Terimakasih Ustadz, Alhamdulillah akhrnya saya
tidak terjebak dalam hubungan dengan pemuda yang
salah”
Syamsul : ”Sebenarnya kita dipertemukan oleh Burhan”
Silvi : ”Maksud Ustadz?”
Syamsul : ”Jika saya menceritakan yang sebenarnya apa ini tidak
akan merubah pikiran dek Silvi kepada saya?”
Silvi menjawab dengan menggelengkan kepalanya.
Syamsul : ”Saya amapai di Vila Grasia ini karena burhan. Dek
Silvi bingung? bahwa sayalah yang mencuri dompet
dek Silvi. Karena itulah saya sampai disini untuk
mengingatkan dek Silvi betapa jahatnya burhan.
Ternyata Allah memudahkan jalan itu, mungkin dek
Silvi juga belum tahu karena Burhan juga saya
sampai masuk penjara”
Silvi : ”Ustadz pernah di penjara?”
Syamsul : ”Karena mencopet”
Silvi : ”Astaghfirullahaladzim!”
Syamsul : ”Tapi percayalah itu semua masa lalu saya,
kebodohan yang saya lakukan karena hilaf dan perut
lapar. Setidaknya sekarang saya sudah menceritakan
semua dengan jujur kepada dek Silvi dan burhan juga
sudah menerima ganjaran yang setimpal. Saya
sengaja menceritakan ini kepeda dek Silvi, karena
saya tidak mau dek Silvi mendenar dari orang lain”
Silvi : ”Sayanya pamit Ustadz, assalamualaikum…”
Syamsul : ”Wa‟alaikumsalam…”
Syamsul bingung melihat ekspresi Silvi yang kaget dan sangat kecewa setelah
mendengar pengakuan dari Syamsul.
Scene 47.RUMAH SILVI
Silvi : ”Ternyata dia pernah di penjara ma dan ternyata dia
yang mencopet dompet Silvi, pencopetnya itu dia
ma…dia ma…”
96
Bu Heru : ”Tapi dia juga yang sudah menolongmu dari tipu daya
si Burhan, lagi pula dompet kamu juga sudah
dikembalikan kan utuh malah lebihi beberapa ribu”
Silvi : ”Silvi masih tidak ngerti ma kenapa ada Ustadz yang
berprofesi sebagai maling!”
Bu Heru : ”Jangan ngomong sembarangan,setiap orang pernah
berbuat salah dan hilaf. Setidaknya dia berani bicara
jujur tidak berpura-pura sebagai malaikat didepanmu.
Mama sih tidak perduli dia pernah di penjara kek
diarak kek mama tetep suka sama dia, yang penting
sekarang dia sudah baik dan insaf ceramahnya di
masjid sangat menyentuh hati Mama”
Silvi : ”Tapi ma?”
Bu Heru : ”Coba kamu mengerti sisi baiknya Sil? Masa
penilaian mu berubah pada Syamsul hanya karena
tahu masa lalunya”
Silvi menangis didalam pelukan ibunya.
Scene 48.INT.SEKOLAHAN NADIA DAN WARTEL
Guru : ”Dalam Islam mencintai seseorang itu….”
Di saat Nadia mengikuti pelajaran. Tiba-tiba hp nadia berbunyi dan nadia
meminta izin untuk mengangkat telfonnya.
Nadia : ”Bu izin keluar sebentar”
Guru : ”Ya”
Syamsul : ”Assalamualaikum….Nadia?”
Nadia : ”Wa‟alaikumsalam mas Syamsul ya Allah apa kabar
mas? mas kapan pulang? ibu sangat sedih
memikirkanmas, untung ada mbak Zizi yang selalu
datang menguatkan hati ibu”
Syamsul : ”Zizi? Alhamdulillah mas baik-baik saja. ngene lho
Nad,,,mas Cuma pengen ngabari kamu, jum‟at ini
nonton ceramah pagi di Edo tv habis subuh. Jangan
lupa nonton…. Insyallah mas aka nada di acara itu.
Pokoknya sampaikan sama ibu aku kangen…. Banget
mas belum bisa pulang”
Nadia : ”Iya mas pasti Nadia akan sampaikan kepada seisi
rumah”
Syamsul : ”Ya sudah itu dulu ya Nad? Assalamualaikum…”
Nadia : ”Wa‟alaikumsalam…”
97
Scene 49.INT.RUMAH PAK BAMBANG
Pagi-pagi keluarga Syamsul melihat ceramahnya Syamsul dari tv, kedua
orang tua Syamsul sangat senang mendengar ceramahnya Syamsul. Karena
mereka tidak menduga kalau selama ini anak yang mereka anggap sebagai
maling ternyata pintar untuk berceramah.
Scene 50. INT.PONDOK AL-FURQON
Sedangkan di pondok pesantren para pengurus pondok dan Kiai Miftah juga
melihat ceramah syamsul. Mereka sangat menyesal telah menuduh Syamsul
sebagai pencuri padahal bukan dia pelakunya.lurah pondok sangat terharu
melihatnya.
Lurah Pondok : ”Subhanallah….”
Kiai Miftah : ”Becik Ketitik Olo Ketoro”
Scene 51.INT.RUMAH PAK HERU
Dirumah pak herupun sedang menonton acara yang sama dan Silvi pun
tekagum melihat ceramah Syansul sambil berkata.
Silvi : ”Subhanallah mas Syamsul benar-benar apa adanya,
sederhana, rendah hati dan soleh.”
Pak Heru : ”Kamu suka sama dia Silvi?hemm…”
Bu Heru : ”Kelihatannya suka pa”
Pak Heru : ”Apa perlu ni Papa datang kerumah dia? Siapa tahu
dia belum punya calon ya Ma?”
Bu Heru : ”Heem”
Silvi tersenyum malu mendengar perkataan kedua otang tuanya. Setelah
syamsuk sukses dia bisa membeli rumah dekat kontrakan dia yang dulu.
Syamsul pun memindahkan barang-barang yang ada di kontrakan lamanya
untuk melengkapi tempat tinggalnya yang baru.
Scene 52.EXT. MUSHOLA
Ketika Syamsul sedang mengajar ngaji di mushola salah satu muritnya
member tahu syamsul kalau ada yang mencarinya. Syamsul langsung keluar
98
untuk melihat siapa yang mencarinya, setelah keluar syamsul melihat ternyata
yang dating adalah ibu dan adiknya. Syamsul sangat senang melihatnya.
Bu Bambang : ”Ya Allah Syamsul”
Syamsul : ”Ibu…ya Allah ibu”
Syamsul langsung mencium kaki ibunya dan menangis bahagia bisa melihat
ibunya.
Syamsul : ”Aku minta maaf…aku minta maaf, aku tidak pernah
kirim kabar sama ibu…aku selalu bikin ibu susah
bikin ibu khawatir. Harusnya aku yang pulang
kepekalongan bukan ibu yang kesini bu”.
Bu Bambang : ”Ndak nak ibu makilin bapak sama mas-mas mu
sampaikan maaf dan penyesalan mereka. Ya
Allah…gusti Allah sudah pelihara kamu begini baik
sementara ibu ndak bisa.”
Syamsul : ”Ibu sama nadia bisa sampai sini tahu dari mana?”
Nadia : ”Nadia sama mbak Zizi Tanya di Edu tv mas dan
mereka member alamat ini.”
Syamsul : ”Zizi?”
Bu Bambang : ”Iya Zizi…dia yang selalu damping ibu, menguatkan
ibu, kamu ndak lupakan sama dia?”
Syamsul : ”Ndak”
Zizi : ”Assalamualaikum…”
Syamsul : ”Wa‟alaikumsalam…ibu, Nadia, Zizi kesini bertiga?”
Zizi : ”Sebenarnya kang mas saya Kiai Miftah dan lurah
pondok juga dating, tapi mereka semua menunggu di
mobil belum berani menemui mas Syamsul.”
Syamsul : ”Pak Kiai di sini! Biar saya yang menemui beliau”
Syamsul langsung berjalan menuju mobil untuk menemui Pak Kiai Miftah
dan lurah pondok.
Syamsul : ”Pak Kiai…maafkan saya Pak Kiai…maafkan saya
harus menemui Pak Kiai di tempat seperti ini”
Kiai Miftah : ”Justru seharusnya saya yang minta maaf padamu
Sul…saya harus nyium kaki kamu, kamu maafkan
biar saya mencium kaki kamu itu lebih berarti dari
pada saya yang menaggung dosa ini sampai akhirat”
Syamsul : ”Jangan….ndak perlu…ndak perlu…justru semua
kejadian ini banyak hikmahnya buat saya Pak Kiai
99
dan bagaimanapun juga saya tetap santrinya Pak Kiai.
Maafkan saya Pak Kiai…maafkan saya…”
Scene 53.INT.KONTRAKAN SYAMSUL
Beberapa saat kemudian orang tua Silvi datang kerumah Syamsul.
Pak Heru : ”Assalamualaikum…”
Syamsul :”Wa‟alaikumsalam…o…Pak Heru apa kabar Pak
Heru?”
Pak Heru :”Alhamdulillah”
Syamsul : ”Ibu…”
Pak Heru :”O…lagi banyak tamu rupaya”
Syamsul : ”Iya Pak, saya perkenalkan ini ibu saya”
Bu Bamabang : ”Assalamualaikum”
Pak Heru : ”Wa‟alaikumsalam”
Syamsul : ”Ini adik saya Nadia, ini Pak Kiai Miftah pimpinan
pondok yang dulu saya nyantri Pak.ini lurah pondok
dan ini Zizi adiknya Pak Kiai”
Kiai Miftah : ”Berhubung urusan kami sudah selesai kami mohon
pamit dulu”
Syamsul : ”Kok tergesa-gesa Pak Kiai”
Bu Bambang : ”Nggeh kok keseso tho Pak Kiai”
Kiai Miftah : ”Iya masih banyak pekerjaan di pesantren belum
selesai”
Bu Bambang : ”Nggeh-nggeh ndereaken sugeng”
Nadia : ”Nadia juga sekalian pamit ya mas, besok Nadia mau
sekolah. Kapan-kapan nadia main kesini lagi, ibu
nginep disini?”
Bu Bambang : ”Ya iya lah aku tidak mau pisah lagi sama masmu”
Syamsul : ”Mas titip salam buat bapak, Mas Ahmad dan Mas
Rozak ya?”
Nadia : ”Ya insyaallah mas”
Bu Bambang : ”Ati-ati nduk”
Nadia :”Ya bu”
Kiai Miftah :”Assalamualaikum”
Nadia : ”Pulang dulu ya?”
Syamsul : ”Wa‟alaikumsalam ati-ati ya? Monggo-monggo Pak
Heru silahkan duduk”
Bu Bambang : ”Monggo-monggo…”
Zizi : ”Ya Allah tas saya ketinggalan!”
Nadia : ”Nadia temenin ngambil ya mbak?”
100
Pak Heru : ”Begini Ustadz kami ingin langsung bertanya, apakah
Ustadz sudah mempunyai calon istri?”
Syamsul : ”Insyaallah belum”
Pak Heru : ”Alhamdulillah…jika benar demikian apabila kami
meminta Ustadz Syamsul untuk menjadi suami dari
anak kami Silvi apakah ustadz bersedia? Saya rasa
Ustadz sudah mengenal baik dengan anak kami Silvi”
Syamsul melamun mendengar perkataan pak heru dan bingung menjawab
pertanyaannya. Sedangkan diluar rumah tenyata ada Silvi dan Zizi yang
mendengar perkataan Pak Heru.
Bu Heru :”Ustadz kok malah melamun”
Pah Heru : ”Tidak perlu jawab sekarang Ustadz tapi kami bisa
menunggu Ustadz dating kerumah kami”
Nadia : ”Gak jadi ambil tasnya Mbak?”
Zizi : ”Ambilkan tas Mbak ya Nad, Mbak tunggu di mobil
ya?”
Zizi sangat kecewa mendengar pembicaraan Pak Heru dengan Syamsul, zizi
menangis ketika berjalan menuju mobil.
Syamsul : ”Gimana menurut Ibu soal lamaran itu?”
Bu Bambang : ”Terserah kamu sul itu kan masa depanmu, ning nek
Ibu rasane kok kamu cocok sama neng Zizi. Itu
mungkin karena Ibukan sudah kenal sama yang
namanya Zizi sedangkan yang namanya Silvi kan
belum tau. Apapun putusanmu ibu akan dukunh
kamu”
Syamsul : ”Zizi Bu?”
Bu Bambang : ”Zizi,,,,,neng Zizi,,,”
Syamsul : ”Zizi,,,,yah dia memang baik Bu cantik tapi apa aku
ini pantas menjadi anggota keluarga Kiai Miftah?
Rasanya banyak pemuda yang lebih layak untuk Zizi.
Apa aku ini ndak lebih baik menikah dengan yang
pasti-pasti saja? Silvi misalnya? Keluarganya jelas-
jelas sudah mengenal saya”.
Bu Bambang : ”Kalau gitu Istiqoroh sebelum kamu ambil keputusan
yo?”
Syamsul : ”Ya?”
101
Scene 54.INT.MASJID
Syamsul malam hari melaksanakan salat Istiqoroh untuk mengetahui wanita
mana yang dipilih oleh dia Sayamsul pun berdo‟a kepada Allah.
Syamsul : ”Ya Allah ya robb,,,,hamba penuh dengan dosa dan
kesalahan ampunilah hamba ya Allah, rahmatilah
hamba ya Allah ya robbi tujukkanlah yang terbaik
bagi hamba, pilihkanlah yang terbaik untuk hamba ya
Allah. Berikanlah sebaik-baik rencana tetap
rencanamu yang terbaik”.
Scene 55.INT.PEKALONGAN
Bu Bambang : ”Ini sepuluh hati-hati lho Nad jangan sampai keliru
taroh nama, terus kain yang buat calon besan untuk
Bapak Ibu mulai sekatrang dipisah biar gak ketukar”.
Pak Bambang : ”Alhamdulillahirobbilalamin,,,,akhirnya anak kita
akan menikah juga ya Bu? Syamsul yang tadinya kita
tuduh criminal ternyat anak yang baik dan
membanggakan e,,,,dapat istri yang solekhah juga”.
Bu Bambang :”Alhamdulillah tanggung jawab kita tinggal satu Pak”
Bu Bambang bicara sambil melihat kearah Nadia.
Nadia : ”Nadia ndak mau nikah buru-buru, nadia mau jadi
dokter dulu.”
Pak Bambang : ”Dokter Bu,,,,dokter,,,,”
Bu Bambang : ”Ya udah,,,, yawes dokter,,,,”
Scene 56.INT.BUTIK
Keluarga Syamsul di Pekalongan sedang menyiapkan barang-barang untuk
pernikahan. Sedangkan Syamsul, Silvi dan keluarganya sedang mencoba
memilih gaun pengantin untuk pernikahan mereka.
Pak Heru : ”Subhanallah kalian berdua sungguh serasi.”
Bu Bambang : ”ini lebh pas dari yang tadi, subhanallah kalian betul-
betul yang serasi.”
Pah Heru : ”Ini rencana dari Allah ma, ini rencana dari Allah.
Sivi dipisahkan dari Burhan, tapi Alhamdulillah
mendapat yang lebih baik. Kalian berdua memang
sungguh serasi”
102
Scene 57.INT.RUMAH SILVI
Bu Heru : ”Kenapa gak dikirim lewat pos saja sih Sil pakai kilat
tecepat satu hari juga sampai”
Silvi : ”Ndak papa kok ma kan sekali-kali Silvi sudah lama
gak silsturahmi kerumah Bu De. Kan deket Cuma di
Bogor ndak jauh”
Pak Heru : ”Apa Papa perlu kamu Silvi?”
Silvi : ”Ndak perlu kok Pa,,,,ya udah kalo gitu Silvi pamit
dulu.”
Pak Heru : ”Ati-ati ya?”
Silvi : ”Assalamualaikum,,,,”
Pak Heru : ”Wa‟alaikumsalam,,,,”
Silvi langsung menuju rumah Bu Denya di Bogor, di tengah-tengah
perjalanan Silvi menelfon Syamsul untuk meminta izin.
Silvi : ”Assalamualaikum Mas Syamsul”
Syamsul : ”wa‟alaikumsalam Silvi ada apa?”
Silvi : ”Ini lho Mas,,,,Silvi mau pamit, Silvi mau ke Bogor
mau nganterin undangan kerumah Bu De”
Syamsul : ”Kamu sendirian gak ditemani sama keluarga kamu?”
Silvi : ”Ndak mas….Silvi cuma mau pesan sama Mas
Syamsul, Silvi bahagia banget karena akan
mendapatkan suami seperti Mas Syamsul. Allah itu
memang maha rahman maha rahim”
Disaat perbincangan mereka Silvi tidak melihat ada motor yang lewat
didepannya. Dengan kaget Silvi langsung membanting stir untuk menghindari
motor itu, dengan naas Silvi menabrak warung dan mobilnya terguling.
Seketika itu juga Silvi meninggal dengan keadaan wajah berlumuran darah.
Syamsul kaget mendengar bunyi benturan yang sangat keras, Syamsul
memanggil-manggil Silvi tapi tidak ada jawabanya.
Silvi : ”Astaghfirullahaladhim,,,,,”
Syamsul : ”Silvi….Silvi….ya Allah.”
Silvi : ”A,,,A,,,Allah”
103
Scene 58.INT.RUMAH PAK HERU
Bu Heru : ”Bohong….bohong….Silvi tidak
pernah….huhuhu…Papa….Papa…”
Pak Heru : ”Mama…ya Allah…mama kenapa Ma…Ma? halo ini
dari mana?apa…!kecelakaan….”
Tak lama kemudian jenazah Silvi dibawa pulang semua orang berkumpul
dirumah Pak Heru untuk bela sungkawa. Syamsul sangat terpukul dan sedih
melihat calon istrinya terbujur kaku dihadapan dia, Syamsul pun memanjatkan
do‟a untuk Silvi.
Syamsul : ”Allahumma firlahu warhamhu,,,,”
Pak Heru : ”Silvi,,,Silvi,,,kamu anak Papa satu-satunya,,,kenapa
kamu tinggalkan Papa nak,,,,”
Ustadz : ”Sudahlah Pak Heru ndak ada yang perlu disesali lagi
ikhlaskan almarhumah”
Pak Heru : ”Tapi saat ini dia nikah Pak Ustadz,,,seharusnya dia
nikah. Tolong nikahi Silvi karena dia begitu bahagia
menyongsong pernikahannya.
Syamsul,,,,Syamsul,,,,tolong nikahi Silvi walaupun
dia sudah menjadi mayat, lihat dia masih cantik,,,dia
masih cantik,,,supaya lengkap kebahagiaan Silvi”
Ustadz : ”Pak kami tahu bapak sedang sedih kehilangan, tapi
sekarang Silvi sudah tenang. Jangan paksa calon
suaminya untuk menikahi mayatnya, insyaalla kalau
keduanya sama-sama soleh mudah bagi Allah untuk
mempersatukan mereka di akhirat kelak. Ikhlaskan
kepergiannya”
Semua orang bersedih terutama Syamsul dia sangat bersedih dan tak berdaya
menghadapi cobaan ini. Setelah kejadian itu Syamsul pulang kepekalongan, di
rumah dia hanya bisa melamun saja tidak ada semangat untuk hidup lagi. Bu
Bambang sangat sedih melihat anaknya.
Scene 59.RUMAH PEKALONGAN
Setelah kepergian Silvi, Syamsul sering melamun dan dia sangat kehilangan
Silvi. Bu Bambang sangat sedih meliat anaknya yang selalu melamun.
Bu Bambang : ”Sampai kapan kamu ma terus bersedih
ngger…percuma bibirmu bilang ikhlas tapi atimu
tidak. Silvi juga ndak mau kamu terus-terusan begini,
104
kamu jarang tidur, kamu ndak makan, apa kamu pikir
itu bisa mengembalikan Silvi? Kalau kamu betul-
betul sayang dia kamu harus mengikhlaskan dia dan
meneruskan hidupmu”
Zizi : ”Assalamualikum,,,,”
Bu Bambang : ”wa‟alaikumsalam”
Zizi : ”Saya kebetulan singgah disini bu. Bagaimana kabar
ibu dan keluarga disini?”
Bu Bambang :”Alhamdulillah baik-baik saja, lha kecuali Syamsul dia
ndak mau makan masih melamun terus”
Zizi : ”Oya bu ada sedikit oleh-olehdari Kediri, saya berdo‟a
semoga ibu dan mas Syamsul bisa melewati semua
ini insyaallah”
Bu Bambang : ”Terimakasih nak kamu baik sekali mudah-mudahan
Syamsul mau makan kalau sudah lihat tahu Kediri
ini”
Keesokan harinya Kiai Miftah datang kerumah Syamsul untuk meminta
mengisi ceramah di pondok Al Furqon.
Kiai Miftah : ”Sul, Zizi bilang kamu sudah aktif ceramah jadi
kedatangan saya kesini ingin mengundang kamu
ceramah di Al-Furkon pesantren yang pernah kamu
singgahi”
Syamsul : ”Maaf Pak jangan saya, rasanya saya ndak pantas
ceramah dipesantren Pak Kiai”
Kiai Miftah : ”Siapa bilang Sul? Bahkan menurutku kamu tidak
Cuma pantas memberikan ceramah di Al-Furqon.
Malah jika kamu tidak keberatan kamu juga pantas
bersnding dengan Zizi adik kandung saya”
Bu Bambang : ”Maksudnya Pak Kiai?”
Kiai Miftah : ”Nyuwun sewu Pak Bambang dan Bu Bambang, jika
niat kedatangan kami disini dianggap lancang dan
mungkin terlalu cepat. Begini Sul kamu cukup kenal
dengan Zidna Ilma kan? Apa menurutmu adik ku
tidak cukup cantik, soleha dan baik untuk kamu?”
Bu Bambang : ”Saya sih setuju-setuju saja Pak Kiai”
Pak Bambang : ”Bu,,,,”
Kiai Miftah : ”Jadi kedatangan saya disini mempunyai dua unsur,
ingin kamu ceramah di Al-Furqon dan yang terutama
menjodohkan kamu dengan adik saya.”
Syamsul : ”Pak Kiai tapi saya….”
105
Kiai Miftah : ”Tapi kamu tidak perlu tergesa-gesa Sul, saya tau
kamu harus memikirkan matang-matang sebelum
mengambil keputusan”
Syamsul berfikir untuk memberikan keputusan yang terbaik, keesokan
harinya Syamsul dan keluarga datang ke pondok Al-Furqon untuk
memberikan jawaban yang Kiai Miftah berikan.
Scene 60. INT.PONDOK AL-FURQON
Syamsul dan keluarga tiba di pondok Kediri untuk menuruti permintaan Kiai
Miftah mengisi ceramah di pondok Al-Furqon.
Syamsul : ”Assalamualaikum,,,apa kabarnya?”
Santri : ”Wa‟alaikumsalam,,,,baik”
Kiai Miftah : ”Assalamualaikum….monggo Pak”
Syamsul : ”Sekali lagi saya mohon maaf karena baru sekarang
baru bisa menamui Pak Kiai, rasanya ndak ada alasan
saya menolak tawaran baik Pak Kiai. Saya dan
keluarga sekarang sowan dengan Pak Kiai dengan
dua misi, yang pertama insyaallah saya siap mengisi
ceramah di Al-Furqon”
Kiai Miftah : ”Alhamdulillah…”
Syamsul : ”Dan misi terpenting lainnya adalah dengan
mengucap bismillah saya siap menjadi suami Zidna
Ilma. Mohon do‟anya agar menjadi keluarga yang
saqinah mawadah warohmah. Apakah Zidna Ilma
mempunyai syarat-syarat yang perlu saya penuhi”
Zizi : ”Saya ndak punya syarat apa-apa mas”
Kedua keluarga sangat senang mendengar jawaban dari Syamsul dan Zizi.
Beberapa hari kemudian Syamsul mengisi ceramah di pondok Al-Furqon. Zizi
sangat bahagia mendengarkan ceramah dari Syamsul.
106
BAB IV
ALISIS FILM DALAM MIHRAB CINTA MENURUT
PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM
Film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara
yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik editing, dan
skenario yang ada. Dalam penelitian ini analisis menekankan pada pesan dakwah
dalam film Mihrab Cinta.
Pesan-pesan dakwah dalam film ini di analisis menggunakan analisis
semiotik dengan teori Roland Barthes yang memaknai tanda menjadi dua tahap, yaitu
tahap denotatif dan tahap konotatif yang merupakan unit analisis.
4.1. Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta
Pesan dakwah yang disampaikan pada film Dalam Mihrab Cinta sangat
mengesankan karena ada tiga poin penting yang pertama adalah disaat Syamsul
mendapat fitnahan sebagai pencuri dihukum, dicaci maki bahkan dikeluarkan dari
pondok pesantren. tergambar secara eksplisit pada beberapa scene.
107
1. Tentang fitnah yang ditunjukan kepada Syamsul.
Scene 3
Pada scene ini menggambarkan bahwa Syamsul mendapatkan fitnahan, dia
dituduh sebagai pencuri padahal dia hanya disuruh Burhan untuk mengambilkan
dompetnya yang ada di lemari.
a. Tahap Denotatif
Pada scene ini menggambarkan bahwa Burhan itu orangnya sangat
licik saat Syamsul di ajak makan oleh Burhan, burhan beralasan kalau
dompetnya ketinggalan di dalam lemari. Padahal burhan ingin menjebak
Syamsul sebagai pencuri. Burhan menyuruh Syamsul untuk mengambilkan
dompet dikamar, lalu Syamsul pergi ke kamar untuk mengambil dompet
Burhan. Setelah sampai di kamar tenyata ada pengurus pondok yang sedang
mengawasi siapa orang yang selama ini menjadi pencuri dipondok.
Petugas keamanan pun langsung menangkap Syamsul yang tidak tahu
menahu apa yang telah terjadi. Syamsul ingin menjelaskan bahwa dia hanya
disuruh Burhan untuk mengambilkan dompet di lemarinya akan tetapi
pengurus pondok tidak percaya. Malah syamsul di pukuli dan di adili didepan
semua santri, Syamsul dimasukkan di dalam gudang agar merenungi
kesalahannya. Tanpa penjelasan apapun Syamsul divonis telah melakukan
pencurian itu, Syamsul mendapatkan hukuman digundul dan di keluarkan dari
pondok.
108
b. Tahap Konotatif
Dalam scene ini digambarkan tidak adanya keadilan diantara santri
pondok dan tidak ada penjelasan yang jelas. Pengasuh pondokpun
memberikan hukuman tanpa ada penjelasannya siapa pencuri yang
sebenarnya. Disini Syamsul menjadi korban ketidak tahuan dia sebenarnya
apa yang terjadi, Burhan pun tidak mau menjelaskan yang sebenarnya karena
pelaku yang sebenarnya adalah Burhan.
Syamsul di adili dengan semena-mena, dia pun pasrah menjalani
hukuman itu. Karena kecemburuan Burhan, Syamsul menjadi korban
kejahatan yang telah Burhan lakukan. Hal ini dijelaskan dalam al qur‟an surat
Al Baqarah ayat 191 :
Artinya :“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan
usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah)
dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan
janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali
jika mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka
memerangi kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka.
Demikanlah Balasan bagi orang-orang kafir”.
109
Fitnah (menimbulkan kekacauan), seperti mengusir sahabat dari kampung
halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan
mereka beragama.
2. Putus asa dan nekat menjadi pencuri.
Scene 10
Pada scene ini Syamsul merasa terpuruk karena tidak diterima di pondok
dan di keluarganya sendiri. Syamsul sangat kecewa karena keluarganya tidak ada
yang percaya pada Syamsul.
a. Tahab Denotatif
Dalam scene ini menggambarkan bahwa Syamsul tidak di terima di
dalam keluargan dan pondoknya karena mendapat tuduhan mencuri. Syamsul
sangat kecewa sekali karena keluarga tidak ada yang percaya kepada dirinya
dan akhirnya Syamsul memilih pergi dari rumah untuk merantau di kota.
Disaat merantau di kota Syamsul bingung, dia sudah kehabisan uang
dan belum bekerja sama sekali. Terlintas dia mempunyai pikiran untuk
mencopet karena dia terdesak merasa lapar tapi tidak punya uang untuk
membelinya. Atas modal kenekatannya Syamsul mencopet di angkutan
umum, karena dia belum pernah mencopet ternyata sang korban tau kalau dia
ingin di copet. Syamsul pun kabur setelah di teriaki maling dan di kejar-kejar
oleh masa. Tidak lama kemudian Syamsul tertangkap dan di masukkan di
penjara.
110
b. Tahap konotatif
Scene ini menggambarkan tidak ada dukungan dan kepercayaan dari
orang tua, seharusnya sebagai orang tua dapat mengayomi dan memberi
kesempatan kepada anak untuk dapat menjelaskan. Memberi dukungan
kepada anak kearah yang lebih baik tidak malah ikut-ikutan menuduhnya.
Anak yang tidak mendapat kepercayaan oleh orang tuanya dia akan
nekat melakukan hal-hal yang negatif seperti mencuri, membunuh dll. Karena
disaat keterpurukan itu kita harus mendapatkan dukungan dari orang terdekat
kita, agar kita tidak terjerumus kedalam pergaulan yang tidak benar.
Seperti yang terdapat dalam Al Qur‟an surat Yusuf ayat 87:
Artinya:”Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang
Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir".
Scene 15
Pada scene ini Syamsul meninggalkan rumah, dia memilih untuk berkelana
dikota Semarang. Syamsul ingin membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
a. Tahab Denotatif
Dalam scene ini menceritakan perjalanan Syamsul di kota Semarang,
Syamsul merantau di kota Semarang untuk mencari pekerjaan dan ingin
membuktikan kalau dia tidak bersalah. Beberapa hari kemudian Syamsul
111
merasa lapar akan tetapi dia sudah tidak mempunyai uang untuk membeli
makanan.
Karena perut laparnya akal sehat Syamsul menjadi gelap, Syamsul
nekat menjadi copet. Ia naik bus mini jurusan mangkang penggaron. Di
tengah perjalanan ia melakukan aksi perdananya untuk mencopet, di saat
syamsul hendak mencopet ia ketahuan dan perempuan yang akan di copetnya
berteriak. Orang-orang yang mendengar hal itu langsung berlarian mengajar
Syamsul.
Syamsul terus berlari untuk menghindari amukan masa, tetapi karena
tubuhnya sangat lemas akhirnya syamsul tertangkap oleh masa dan dihajar
sampai babak belur. Syamsul yang babak belur dibawa ke kantor polisi.
b. Tahap Konotatif
Dalm scene ini menunjukan bahwa apabila seseorang sedang merasa
kesulitan dalam hal apapun tanpa ada dukungan dari orang terdekat. Kita akan
melakukan hal-hal yang nekat di luar akal sehat contohnya seperti mencuri,
membunuh dll. Seperti halnya syamsul karena dia merasa lapar dan tidak
mempunyai uang untuk membeli makanan jadi dia terpaksa menjadi pencopet.
Padahal dia tidak pernah punya pikiran seperti itu, karena terpaksa jadi
dia melakukannya. Walaupun dia dalam hati berniat hanya meminjam dan
apabila dia sudah mempunyai pekerjaan akan mengembalikannya. Tapi tetep
saja hal ini tidak diperbolehkan dalam agama karena di dalam agama tidak
112
boleh mengambil yang bukan hak kita. Seperti yang di jelaskan dalam Al
Qur‟an surat Al Maidah ayat 38.
Artinya :“laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah
tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka
kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana”.
Ayat diatas menerangkan bahwa apabila ada laki-laki dan perempuan yang
mencuri hukumannya adalah dengan memotong tangan mereka, itu sebagai balasan
apa yang telah di perbuat oleh mereka dan itu adalah siksaan dari Allah. Karena Allah
Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
3. Kesabaran Mendapatkan Keadilan.
Scene 30
Pada scene ini menggambarkan bahwa disaat Syamsul mencopet dompet
seorang gadis, dia tidak tahu kalau yang di copet itu ternyata pacar Burhan.
Syamsul kaget ketika membuka dompet di dalam isinya ada foto Burhan.
a. Tahab Denotatif
Pada scene ini Syamsul mendatangi alamat yang ada di dompet, ketika
masuk perumahan Syamsul ditanya oleh satpam dan di kira dia seorang ustadz
yang akan mengajar ngaji karena di saat itu Syamsul mengenakan baju koko.
Setelah Syamsul berkeliling mencari alamat itu akhirnya ketemu tapi Syamsul
pergi kerumah yang bukan di tujunya untuk berpura-pura menjadi guru ngaji.
Setelah diterima menjadi guru ngaji Syamsul pergi ke masjid untuk
113
menjalankan solat maghrib. Di masjid itu ternyata imamnya tidak bisa datang
dan Syamsul disuruh menggantikannya sebagai imam, tapi Syamsul menolak
karena dia takut kalau dia yang menjadi imam solatnya tidak sah. Lama-
kelamaan warga perumahan suka jika Syamsul menjadi imam di masjid.
Beberapa hari kemudian Syamsul pun menjalani pekerjaannya sebagai
guru ngaji, dia pun di percaya oleh pak Broto. Syamsul diberi amanat pak
Broto uang untuk dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan, Syamsul
bingung karena dia tahu kalau profesinya itu adalah seorang pencopet. Setelah
sampai kontrakannya Syamsul langsung menangis dia terbuka hatinya karena
ada orang yang percaya pada dia. Setelah solat Syamsul berdo‟a dan meminta
ampun kepada Allah bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.
Keesokan harinya Syamsul disuruh mengisi ceramah acara pengajian di
masjid perumahan.
Warga perumahan sangat terkesan mendengar ceramah dari Syamsul
karena ceramahnya bagus. Selesai ceramah Syamsul di tawari oleh produser
stasiun TV untuk mengisi ceramah di salah satu acara TV. Syamsul sangat
senang mendapatkan tawaran itu dan dia pun menandatangani kontrak kerja.
Satu bulan penuh Syamsul mengisi ceramah di pengajian maupun di TV.
b. Tahap Konotatif
Dalam scene ini Syamsul mendapat kepercayaan untuk berbuat baik
kepada orang-orang yang membutuhkan ilmu yang telah di milikinya.
114
Walaupun sebenarnya Syamsul merasa dirinya itu kotor, tapi semua warga
perumahan tidak tahu akan hal itu. Semua orang terkesima dan tersihir oleh
kalimat-kalimat Syamsul.
Didalam adegan ini menerangkan sesosok ustadz yang berprilaku baik,
sopan, cerdas dan berwawasan. Tapi masih merasa dirinya kotor karena dia
masih punya hutang kepada orang-orang yang Syamsul copet. Syamsul
mempunyai rencana untuk mengembalikan dompet beserta isinya kepada
pemiliknya, bahkan Syamsul menambahi uang yang ada didompet-dompet
tersebut dan tidak lupa Syamsul minta maaf dan berterima kasih, karena dia
dari awal tidak mempunyai pikiran untuk mencopet, melainkan Syamsul
meminjam.
Sekian lama Syamsul bersabar menghadapi masalah demi masalah
akhirnya terbukti bahwa dia tidak bersalah melainkan Burhan yang telah
bertindak kejahatan. Tidak hanya Syamsul yang difitnah melainkan banyak
korban yang telah ditipu salah satunya adalah Silvi.
Dalam penjelasan ini dibalik kesabaran akan mendapatkan hikmah. Di
dalam al qur‟an di jelaskan bahwa sabar itu akan menjadi penolong kita di
akhirat kelak. Di Al qur‟an telah di terangkan dalam surat Al Baqoroh ayat
153:
115
Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar”.
Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan shalat. Sabar juga dijelaskan dalam surat Al Furqon ayat 75 :
Artinya :“Mereka Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang Tinggi
(dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut
dengan penghormatan dan Ucapan selamat di dalamnya”.
Ayat di atas menerangkan bahwa orang yang sabar akan diberi martabat yang
tinggi di surga nanti karena kesabaran mereka akan disambut dengan penghormatan
dan ucapan selamat.
Scene 38
a. Tahab Denotatif
pada scene ini Syamsul menelpon ke pondok Al Furqon yang dulu dia
pernah di fitnah dan di usir. Syamsul berbicara dengan lurah pondok, dia
bertanya apa ada santri yang di penjara apakah santri itu bernama Syamsul.
Pengurus pondok menjawab kalau memang ada santri yang di penjara tapi
bukan Syamsul yang di penjara akan tetapi burhan yag di penjara. Syamsul
sangat lega mendengar keterangan dari pengurus pondok. Pengurus pondok
juga berbicara kalau pengurus pondok dan Kiai Miftah sudah datang kerumah
Syamsul untuk meminta maaf.
116
Syamsul sangat senang mendengar kabar itu karena kebenaran bahwa
dia tidak bersalah telah terungkap. Burhan pun mendapat hukuman yang
setimpal atas perbuatannya terhadap Syamsul. Setelah Syamsul mengetahui
kebenaran itu dia langsung menutup telponnya karena dia tidak ingin
identitasnya diketahui oleh pengurus pondok. Disaat dia ditanya namanya
siapa Syamsul menjawab kalau nama dia Hadi.
b. Tahap Konotatif
Pada scene ini Syamsul hanya ingin membuktikan apakah
kebenarannya sudah terungkap bahwa pencuri yang sebenarnya adalah
Burhan bukan Syamsul. Setelah Syamsul mendengar keterangan dari lurah
pondok dia sangat lega dan bersyukur kepada Allah bahwa kebenaran telah
terungkap.
4.2. Film Dalam Mihrab Cinta Menurut Perspektif Dakwah Islam
Scene 39
Pada scene ini Syamsul memberikan ceramah kepada para jama‟ah
perumahan. Para jama‟a terbius oleh ceramah Syamsul karena isi dari ceramah itu
sangat menyentuh hati para jama‟ahnya.
a. Tahab Denotatif
Pada scene ini Syamsul disuruh untuk memberikan ceramah di masjid
perumahan.banyak jama‟ah yang datang di pengajian itu di antaranya adalah
Pak Broto, Pak Heru, Bu Heru, Silvi dan warga perumahn Villa Grasia. Para
117
jama‟ah terpesona dengan ceramah yang di sampaikan oleh syamsul, karena
Syamsul menyampaikannya ceplas-ceplos tidak di buat-buat apa adanya.
Syamsul mengajak jama‟ah yang hadir untuk menjadi orang yang nekat,
orang yang nekat ingin mendapatkan kebaikan dan orang yang baik kepada
siapa saja. Karena hanya orang-orang yang baik dan beriman yang akan
selamat di akhirat nanti.
b. Tahap Konotatif
Dalam scene ini di gambarkan bahwa kita perhatikan apa yang di
ucapkan dan jangan perhatikan siapa yang mengucapkan. Apabila perbuatan
kita berbuat tidak baik maka segeralah kita bertaubat kepada Allah, karena
Allah mengampuni dosa orang yang bertaubat. Syamsul mengajak
jama‟ahnya untuk bertaubat dan berbuat baik karena ceramah itu
menceritakan tentang diri Syamsul sendiri.
Syamsul yang dulunya orang baik yang mendapat fitnah, terjerumus
menjadi pencopet dan bertaubat. Nekat menjadi orang baik karena dia sadar
perbuatan yang selama ini di lakukan itu tidak baik. Akhirnya syamsyul
bertaubat kepada Allah agar di ampuni dosa-dosa yang telah di perbuatnya
semasa dulu.
Penjelasan tentang taubat ini juga di jelaskan dalam Al Qur‟an surat At
Tawbah ayat 112.
118
Artinya :“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat,
yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat Munkar dan yang
memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang
mukmin itu”.
Melawat Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau berjihad.
ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa.
119
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dengan melakukan pengamatan secara mendalam pada pesan film Dalam
Mihrab Cinta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pesan dakwah yang tekandung pada film Dalam Mihrab Cinta yang berkaitan
dengan perspektif dakwah islam yakni :
a. Disaat Syamsul mendapatkan fitnah kita harus menegakkan amar ma‟ruf nahi
munkar dimanapun kita berada. Kita harus mendengarkan penjelasan dari
korban dan kita harus menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Tidak
langsung menuduh dan memberi keputusan tanpa adanya bukti yang kuat.
b. Setelah Syamsul menjadi guru mengaji akhirnya dia sadar bahwa sebenarnya
apa yang dia lakukan itu salah, hanya karena tuduhan terpaksa dia menjadi
pencopet. Syamsul sadar bahwa orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam
melakukan kebaikan dan berimanlah yang akan selamat di akhirat nanti.
c. Di dalam ceramahnya syamsul mengajak jama‟ahnya untuk nekat, nekat yang
ingin mendapatkan kebaikan, nekat menjadi orang baik. Jika kita pernah
merasa menjadi orang yang tidak baik, maka segeralah berhenti dan
bertaubatlah pada Allah. Karena dengan bertaubat hati kita akn merasa bersih
dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
120
2. Film Dalam Mihrab Cinta menjelaskan tentang perubahan-perubahan karakter
Syamsul dari yang baik-baik, sampai yang antagonis sekali, lalu kembali ke jalan
yang benar karena nekad, perjuangan seorang pemuda yang tergelincir dalam
masalah hidup. Bagaimana seorang yang terjatuh menjadi seorang pencuri.
Namun, karena dorongan dari lingkungan yang baik, maka dirinya akan menjadi
baik. Intinya kalau memang punya niat baik pasti akan ada jalannya. Film ini
memiliki keunikan tersendiri, keunikannya dari film “Dalam Mihrab Cinta”
mengandung pesan yang luar biasa, memberikan pengajaran tentang arti taubat
dan banyak pelajaran yang bermanfaat.
3. Salah satu kelebihan film sebagai media dakwah adalah da‟i dalam
menyampaikan pesan dakwahnya dapat diperankan sebagai seorang tokoh pemain
dalam produksi film, tanpa harus ceramah dan berkhotbah seperti halnya pada
majelis taklim. Sehingga secara tidak langsung para penonton tidak sedang
merasa diceramahi atau digurui.
4. Film sebagai media dakwah juga mempunyai kelemahan yaitu penonton film
cukup bersikap pasif. Hal ini dikarenakan film merupakan sajian yang siap
dinikmati.
5.2. Saran-saran
1. Film Dalam Mihrab Cinta berusaha menyampaikan kepada penonton
tentang perjuangan seorang santri yang telah difitnah mencopet hal yang
tak pernah dilakukan. Dalam hal ini dukungan keluarga dan orang
121
terdekat sangat dibutuhkan. Pada masa sekarang banyak produser film
yang memproduksi film dakwah dengan berbagai macam tema.
2. Bagi insan film, hendaknya mengutamakan pesan moral dan ide cerita
dalam membuat karya film. Bagi penikmat film supaya lebih teliti dalam
memahami makna film yang ditayangkan sehingga dapat memahami sisi
positif dari film tersebut.
3. Bagi para akademisi yang memiliki kerangka berfikir yang kritis
seyogyanya memberikan perangkat analisis yang baru dalam hal
memahami makna atau pesan media massa, khususnya film.
4. Dalam pembahasan karya ini dari bab per bab membicarakan tentang
pesan dakwah dalam film yang bersetting pesantren, maka penulis
berharap adanya penelitian tentang masalah serupa sebagai bahan
pembanding agar objektivitas karya ini dapat dipertanggungjawabkan.
5.3. Penutup
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia dan kuasa-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan didalamnya dan masih jauh dari
kesempurnaan, yang demekian itu sudah barang tentu dapat dimaklumi karena
keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, oleh karena itu penulis dengan lapang
dada menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis memanjatkan do‟a semoga dengan selesai dan terwujudnya
skripsi ini bisa membawa manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada
122
umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Amin ya robbal a‟lamin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Dzikron. 1989. Metodologi Dakwah. Semarang: Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo
Achmad, Amrullah (Ed). 1983. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta:
Prima Duta
Amir, M Afri. 1999. Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam, Jakarta:
logos
Ansari, Hafi. 1993. Pemahaman dan Pengalaman Dakwah. Surabaya: Al – Ikhlas
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Bina Aksara
Aziz, Moh. Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media
Arsyad, Azhar, 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada
Azwar, Syaifudin. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos
Departemen Agama RI. 1982. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Proyek
Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an
Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung.
Citra Aditya Bakti
. 1981. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Alumni
Faizah dan Lalu Muchsin Effendi. 2006. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada Media
Http://www.anehnie.com/2011/07/synopsis–dalam-mihrab–cinta–traler.html
http://ramarizana.multiply.com/reviews/item/6/10/2011
http://hot.detik.com/movie/commentpaging/06/10/2011
http://magazindo.com/tag/mihrab/27/09/2011
Kusnawan, Aep. 2004. Komunikasi Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Pers
Nurudin. 2003. Komunikasi massa, Yogyakarta : pustaka pelajar
Muhajir, Noeng. 1996 . Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : Rake sarasih
Muhtadi, Asep S. dan Sri Handayani. 2000. Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif
Dakwah melalui TV. Bandung: Pusdai Press
Pawinto, 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif , Yogyakarta : LKIS
Rahmad, Miftah. 1997. Catatan Kang Jalal. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Sumarno, Marselli. 1996. Dasar –Dasar Apresiasi Film. Jakarta : PT. Grafindo Widia
Sarana Indonesia
Sulthon, Muhammad. 2003. Desain Ilmu Dakwah (Kajian Ontologi, Aksiologi, dan
Epistimologi). Semarang: Pustaka Pelajar
Sanwar, Aminudin. 1986. Pengantar Ilmu Dakwah. Semarang : Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo
Shihab, M. Quraish. 2006. Wawasan Al Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai
Persoalan Umat. Bandung: Mizan
Supena, Ilyas. 2007. Filsafat Ilmu Dakwah: Perspektif Filsafat Ilmu Sosial.
Semarang: Absor
Surahmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian – Penelitian ilmiah, Dasar Metode
Teknik, Edisi 7. Bandung : Tansito
Sobur, Alex 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama
Yaqub, Hamzah. 1973. Publistik Islam, Seni dan Teknik Dakwah. Bandung : CV
Diponegoro
Zahrah, Abu. 1994. Dakwah Islamiah. Bandung: Remaja Rosdakarya
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Khafidhoh
2. Tempat & Tgl. Lahir : Kendal, 10 Maret 1989
3. NIM : 071211047
4. Alamat Rumah : Ds. Ngawensari Rt. 03 Rw. 01, Kec. Ringin Arum
Kab. Kendal 51356 Jateng
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. TK Muslimat Tarbiyatul Atfal Ngawensari Lulus Tahun 1994
b. SD Negri Ngawensari, Lulus Tahun 2001
c. SMP Negri 2 Gemuh, Lulus Tahun 2004
d. SMA NU 02 Sunan Abinawa Pegandon Kendal, Lulus Tahun 2007
e. IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2012
Semarang, 15 Juni 2012
Khafidhoh
NIM.071211047