studi korelasi

3
Studi Korelasi Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris Corellation. Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan hubungan, saling berhubungan, atau hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistik, istilah korelasi bermakna sebagai hubungan antar dua variabel atau lebih. Hubungan antar dua variabel dikenal dengan istilah bivariate correlation, sedangkan hubungan antara lebih dari dua variabel disebut multivariate correlation. Hubungan antar dua variabel, misalnya hubungan atau korelasi antara kerajinan kuliah ( variabel X ) dan prestasi studi ( Variabel Y ). Maksudnya, kerajinan kuliah ada hubungannya dengan prestasi studi. Hubungan antara lebih dua variabel, misalnya hubungan antara usia ( variabel X 1 ), masa kerja ( variabel X 2 ), kemampuan ( variabel X 3 ), dan kepuasan kerja ( variabel Y ). Dalam contoh tersebut, variabel prestasi studi dan kepuasan kerja disebut dengan dependent variabel. Disebut demikian karena variabel ini dapat dipengaruhi. Di lain pihak, variabel kerajinan kuliah, usia, masa kerja, dan kemampuan disebut independent variabel. Tingkat hubungan dinyatakan dalam indeks koefisien korelasi yang bergerak antara -100 sampai +100. Jika koefisien korelasi menghasilkan angka (-), berarti hubungan menunjukan arah yang berbalik atau berlawanan. Akan tetapi, jika menghasilkan angka positif (+), berarti hubungan menunjukan arah yang sama. Makna suatu korelasi yang dinotasikan dalam huruf r (kecil) dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai berikut. 1. Kekuatan hubungan antar variabel . Hal ini dapat dilihat dari besar kecilnya indeks korelasi. 2. Signifikan statistik hubugan kedua variabel tersebut. Korelasi yang signifikan, artinya hubungan tersebut nyata adanya dan bukan karena faktor kebetulan. Signifikan statistic digunakan jika

Upload: nia-milenia

Post on 05-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Studi Korelasi

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Korelasi

Studi Korelasi

Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris Corellation. Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan hubungan, saling berhubungan, atau hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistik, istilah korelasi bermakna sebagai hubungan antar dua variabel atau lebih. Hubungan antar dua variabel dikenal dengan istilah bivariate correlation, sedangkan hubungan antara lebih dari dua variabel disebut multivariate correlation.

Hubungan antar dua variabel, misalnya hubungan atau korelasi antara kerajinan kuliah ( variabel X ) dan prestasi studi ( Variabel Y ). Maksudnya, kerajinan kuliah ada hubungannya dengan prestasi studi. Hubungan antara lebih dua variabel, misalnya hubungan antara usia ( variabel X1 ), masa kerja ( variabel X2 ), kemampuan ( variabel X3 ), dan kepuasan kerja ( variabel Y ).

Dalam contoh tersebut, variabel prestasi studi dan kepuasan kerja disebut dengan dependent variabel. Disebut demikian karena variabel ini dapat dipengaruhi. Di lain pihak, variabel kerajinan kuliah, usia, masa kerja, dan kemampuan disebut independent variabel.

Tingkat hubungan dinyatakan dalam indeks koefisien korelasi yang bergerak antara -100 sampai +100. Jika koefisien korelasi menghasilkan angka (-), berarti hubungan menunjukan arah yang berbalik atau berlawanan. Akan tetapi, jika menghasilkan angka positif (+), berarti hubungan menunjukan arah yang sama. Makna suatu korelasi yang dinotasikan dalam huruf r (kecil) dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai berikut.

1. Kekuatan hubungan antar variabel. Hal ini dapat dilihat dari besar kecilnya indeks korelasi.

2. Signifikan statistik hubugan kedua variabel tersebut. Korelasi yang signifikan, artinya hubungan tersebut nyata adanya dan bukan karena faktor kebetulan. Signifikan statistic digunakan jika peneliti akan menarik simpulan populasi dari sampel penelitian.

3. Arah korelasi. Jika angka koefisien yang diperoleh positif (+), hubungan menunjukan arah yang sama. Jadi, pabila variabel X mengalami kenaikan, hal ini akan diikuti pula dengan kenaikan variabel Y atau sebaliknya; penurunan atau pengurangan variabel X akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan variabel Y.

Contoh, terdapat korelasi positif antara nilai hasil belajar mata kuliah anatomi fisiologi dan nilai hasil belajar mata kuliah ilmu penyakit dalam. Namun, jika angka koefisien yang diperoleh negative (-) berarti menunjukan arah hubungan yang berlawanan. Contoh, makin meningkatnya jumlah akseptor keluarga berencana diikuti dengan makin menurunnya angka kelahiran atau sebaliknya.

Page 2: Studi Korelasi

Kausal Komparatif

Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab dari perbedaan yang ada tingkah laku kelompok. Kausal komparatif dalam bahasa Latin adalah ex post facto ( after the fact ). Perbedaan antara penelitian kausal komparatif dan penelitian korelasi adalah penelitian kausal komparatif untuk mengidentifikasi hubungan sebab – akibat, sedangkan penelitian korelasitidak demikian. Akan tetapi, penelitian kausal komparatif berbeda dari penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen variabel bebasnya dimanipulasi, sedangkan pada penelitian kausal komparatif perbedaan itu memang sudah ada sebelumnya.

Contoh dari jenis penelitian kausal komparatif dapat dilihat dari uraian berikut ini :

1. Penelitian survey – sensus. Penelitian mengenai penduduk yang mengikuti KB tahun 2006.

2. Studi korelasi linear ( sejajar ). Hubungan kemahiran berbahasa Inggris mahasiswa. Kuat atau lemahnya hubungan yang diperlihatkan dari penelitian ini bukanlah hubungan sebab – akibat. Artinya, mahirnya seorang mahasiwa menggunakan computer bukan disebabkan oleh mahirnya mahasiswa itu berbahasa Inggris, melainkan adanya factor lain. Mungkin dia pernah kursus computer, mungkin dia memiliki computer, atau mungkin dia pernah bekerja di perusahaan computer.

3. Studi korelasi sebab – akibat. Pengaruh prosedur keperawatan dengan metode X terhadap kecemasan pasien. Prosuder keperawatan dengan metode X sebagai variabel pertama diperkirakan menjadi penyebab terjadinya kecemasan sebagai variabel kedua. Oleh karena itu, hubungan yang diperlihatkan oleh penelitian deskriptif ini adalah hubungan sebab – akibat.

4. Penelitian kausal komparatif. Perbandingan kualitas nilai akhir mahasiswa PSIK antara lulusan SMU dan lulusan Akper. Penelitian jenis ini dengan melakukan perbandingan dua variabel setelah memperoleh perlakuan. Perlakuan yang diberikan disisni tidak pada saat penelitian berlangsung. Inilah yang membedakan dengan penelitian eksperimen. Oleh karena itu, penelitian kausal komparatif juga sering disebut ex post facto ( after the fact / penelitian sesudah kejadian ).