sn dan hipokalemia-bab i, ii, iii, iv, daftar pustaka-sheba dan mustika

Upload: amy-singleton

Post on 07-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sindrom nefrotik (SN) merupakan salah satu manifestasi klinik glomerulonefritis

    (GN) ditandai dengan edema anasarka, proteinuria masif ≥ 3,5 g/hari, hipoalbuminemia < 3

    g/dl, edema, hiperkolesterolemia, dan lipiduria.ada proses a!al atau SN ringan untuk 

    menegakkan diagnosis tidak semua ge"ala tersebut harus ditemukan. roteinuria massif 

    merupakan tanda khas SN, tetapi pada SN berat #ang disertai kadar albumin serum rendah

    ekskresi protein dalam urin "uga berkurang. roteinuria "uga berkontribusi terhadap berbagai

    komplikasi #ang ter"adi pada SN. $ipoalbuminemia, hiperlipidemia dan lipiduria, gangguankeseimbangan nitrogen, hiperkoagulabilitas, gangguan metabolisme kalsium dan tulang, serta

    hormone tiroid sering di"umpai pada SN. %mumn#a pada SN fungsi gin"al kiri normal ke&uali

    sebagai kasus #ang berkembang men"adi pen#akit gin"al tahap akhir (G'). ada beberapa

    episode SN dapat sembuh sendiri dan menun"ukkan respons #ang baik terhadap terapi steroid,

    tetapi sebagian lain dapat berkembang men"adi kronik.

    erdasarkan etiologin#a, SN dapat dibagi men"adi SN primer (idiopatik) #ang

     berhubungan dengan kelainan primer glomerulus dengan sebab tidak diketahui dan SN

    sekunder #ang disebabkan oleh pen#akit tertentu, di antaran#a pen#akit infeksi, keganasan,

    obat*obatan, pen#akit multisistem dan "aringan ikat, reaksi alergi, pen#akit metabolik, pen#akit

    herediter*familial, toksin, transplantasi gin"al, trombosis +ena renalis, stenosis arteri renalis,

    obesitas massif. ada orang de!asa terban#ak disebabkan oleh diabetes mellitus.

    erdasarkan data epidemiologi di klinik (5-*-) kasus SN merupakan SN primer 

    (idiopatik). ada anak*anak (

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    2/22

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTIFIKASI

     Nama N#.S

    enis 4elamin erempuan

    %mur 3 'ahun

    lamat Gri#a $ero badi lok 6 7askarebet

    eker"aaan 8bu 9umah 'angga

    Status erka!inan 4a!ingama 8slam

    79S Selasa, 02 pril 200

    II. ANAMNESIS

    Keluhan Utama:

    Sembab seluruh tubuh se"ak 0 minggu S79S.

    Keluhan Tambahan:

     Nafas terasa berat

    Riwaat Pe!"alanan Pena#it:

    : 0 minggu S79S, ;s mengeluh sembab di seluruh tubuh terutama pada pagi hari

    dan berkurang pada siang hari. Sembab pertama kali mun&ul di tangan, lalu kaki, kemudian

    di !a"ah, dan akhirn#a di seluruh tubuh. ;s "uga mengeluh napas terasa berat, sakit di

    sekitar ulu hati, perut terasa kembung, mual (), muntah (*). ;s sering berkeringat pada

    siang hari. =emam (*). 4 berbusa, !arna kuning "ernih, biasa.

    : 3 hari S79S, os mengeluh sembab diseluruh tubuh. napas terasa berat, sakit di

    sekitar ulu hati, perut terasa kembung, mual (), muntah (*), demam (*). 4 ?/hari,

    tidak n#eri, ber!arna kuning tidak keruh, berbusa, tidak berpasir, dan sedikit berbau, !arna

    kuning "ernih, biasa. ;s lalu pergi ke %G= 9S7$ alembang dan disarankan untuk 

    ra!at inap.

    Riwaat Pena#it Te!$ahulu:

    2

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    3/22

    9i!a#at asma sebelumn#a disangkal

    9i!a#at sakit maag disangkal

    9i!a#at darah tinggi disangkal

    9i!a#at ken&ing manis disangkal

    9i!a#at sakit paru, "antung, dan gin"al disangkal

    Riwaat Pena#it $alam Kelua!%a:

    apak dan 8bu ;s menderita pen#akit darah tinggi

    9i!a#at asma dalam keluarga disangkal

    Riwaat Kebia&aan:

     

    9i!a#at merokok, minum kopi, teh, dan "amu, dan makan obat*obatan tertentu

    disangkal

     

    ;s tidak pernah olahraga dan rekreasi

     

    ;s tidur : 1 "am/hari dan teratur 

    Riwaat 'i(i:

     

    ;s makan @ 3?/hari, @ 0 piring setiap kali makan, teratur, berupa nasi, ikan, daging,

    sa#ur ba#am, kangkung, kol, daun ubi, !ortel, kentang, dan segala ma&am buah, serta

    nafsu makan ;s sangat baik 

    III. PEMERIKSAAN FISIK 

    Peme!i#&aan Fi&i# Umum:

    4eadaan umum Sakit ringan

    4esadaran 4ompos mentis

    nemia (*)

    Sianosis (*)

    =ehidrasi (*)

    GiAi ;besitas dera"at 8

    02 pril 200

    ' 013 &m, B kg, C 1 &m

    87' D /'2 D B kg/0,13 m2 D 2B,3 kg/m2  ;besitas dera"at 8

    $abitus iknikus

    'ekanan darah 03/B mm$g

     Nadi 2?/menit, reguler, isi dan tegangan &ukup, kualitas baik 

    3

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    4/22

    ernapasan 0>?/menit, reguler, torakoabdominal

    'emperatur 31,3oE

    Kulit:

    Sa!o matangF igmentasi normalF 'urgor &ukupF 4eringat normalF ertumbuhan rambut

    normalF Capisan lemak ban#akF 8kterus (*)F Cembab ()

    Kelen"a! 'etah Benin%:

    4G 4epala, Submandibula, Ceher, dan Subkla+ikula normal

    Peme!i#&aan Fi&i# Khu&u&:

    Ke)ala:

     Normo&epaliF kspresi muka biasaF 7uka simetrisF 9ambut mudah di&abut (*)F =eformitas

    (*)

    Mata:

    alpebra normalF 4on"ungti+a palpebra pu&at (*/*)F Sklera ikterik (*/*)F upil isokor : 3 mmF

    8n"eksi kon"ungti+a dan silier (*/*)

    Telin%a:

    'ophi (*)F N#eri tekan mastoideus (*)

    Hi$un%:

    7ukosa normalF =e+iasi septum (*)F en#umbatan (*)F pistaksis (*)

    Mulut:

    7ukosa bibir, bu&&al, dan orofaring normalF 4aries gigi (*)F eradangan/perdarahan gusi (*)F

    Cidah pu&at (*)F trofi papil (*), au napas normal

    Lehe!:

    H (5 &m$2;)F embesaran 4G (*)F 4elen"ar tiroid normalF =e+iasi trakea (*)

    T*!a#&: 

    entuk normalF Spider nae+i (*)F aringan parut (*)F N#eri tekan (*)F N#eri ketok (*)F 4repitasi

    (*)

    Pulm*

    8nspeksi SimetrisF Sela iga normalF 9etraksi (*)

    alpasi Stem fremitus simetris kanan dan kiriF embesaran 4G (*)F =e+iasi

      trakea (*)

    erkusi Sonor pada kedua lapangan paru

    uskultasi Hesikuler (), Wheezing  (*), 9onki (*)

    +*!

    4

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    5/22

    8nspeksi 8&tus &ordis tidak terlihat

    alpasi 8&tus &ordis tidak terabaF 'hrill (*)

    erkusi atas atas 8ES 88 Cinea arasetrnal =ekstra

      atas kanan Cinea Sternalis

      atas kiri 8ES H 2 "ari medial Cinea 7idkla+ikula Sinistra

    uskultasi $9 ?/menitF 7urmur (*)F Gallop (*)

    Ab$*men

    8nspeksi EembungF %mbilikus normalF Henektasi (*)F Striae ()F aringan parut (*)

    alpasi CemasF 9igiditas (*)F Rebound tenderness (*)F N#eri tekan (*)F $epar dan

    Cien tidak terabaF Ballotement  (*)

    erkusi 'impaniF N#eri ketok (*)F Shifting dullness (), %ndulasi ()

    uskultasi % >?/menit

    'enitalia e#&te!na:

    'idak diperiksa

    E#&t!emita&:

    utoni (/)F Gerakan luas (/)F 4ekuatan 5/5F =eformitas (*/*)F 'elapak pu&at (*/*)F

    Clubbing finger (*)F Harises (*/*)F dema pretibial dan pedis (/)F aringan parut (*)

    I,. PEMERIKSAAN PENUN-AN'

    02 pril 200

    0. =arah 9utin

    $b 05,5 g- (N: 12-16 gr%)F $t >> +ol- (N: !-" #ol%)F IE 0.2/mm3 (N: "$-

    11&'mm )F 'rombosit >B./mm3 (N: 1$&-"$&'mm )F =E //2/>/2/> (N:

    -1'1-'-$'$-6$'2$-$'"-6)

    2. 4imia =arah

    SS 022 mg/dl (N: 2 mg'dl)F 4olesterol total 150 mg/dl (N: 2 mg'dl)F $=C

    mg/dl (N: 6$ mg'dl)F C=C tidak bisa dihitung (N: 1$ mg'dl)F 'rigliserid 23B mg/dl

    (N: 1$ mg'dl)F sam urat >,B mg/dl (2*+-!* mg'dl)F %reum 0 mg/dl (N: 1-$

    mg'dl)F 4reatinin 0,0 mg/dl (N: *6-1* mg'dl)F EE' 1 (,reatinin urin mg% .olume

    urin ml'2" /am ' ,reatinin serum mg'dl 1"" menit) F rotein total >,3 mg/dlF lbumin

    0, mg/dl (N: *+-$*1 g'dl)F Globulin 2,5 mg/dl (N: 1*$- g'dl)F Na 0>2 mJ/dl (N: 1$-

    1"$ m0'dl)F 4 3,0 mJ/dl (N: *$-$ m0'dl)

    3. %rin rutin

    5

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    6/22

    pitel ()F Silinder granular ()F IE 1*/C (N: -$'3B)F 9E *2/C (N: -

    1'3B)F roteinuria ()

    >. sba&h 1, gr/2> "am ( N: *$ gr'2" /am)

    5. 4G Normal

    1. 9ontgen 'oraks Normal

    . %SG Gin"al Normal

    Renana Peme!i#&aan:

    0. dan lingkar perut

    2. =arah rutin, 4imia darah, dan %rin rutin ulang

    3. enAidine test

    ,. RESUME

    : 0 minggu S79S, ;s mengeluh sembab seluruh tubuh. Sembab dimulai dari tangan,

    lalu kaki, kemudian muka, dan akhirn#a seluruh tubuh. ;s "uga mengeluh napas berat di

    dada, sakit di sekitar ulu hati, rasa kembung, dan mual. Napas berat di dada, sakit di sekitar 

    ulu hati #ang tidak men#ebar, rasa kembung, dan mual tanpa muntah timbul setelah sembab

    seluruh tubuh. ;s pun sering berkeringat saat siang hari. egal tangan dan kaki saat ber"alan.

    4 ?/hari, ber!arna kuning, berbusa, dan sedikit berbau. memang kurang lan&ar 

    se"ak sebelum sakit. Nafsu makan ;s sangat baik. ;s tidak mempun#ai ri!a#at pen#akit

    radang tenggorokan, darah tinggi, ken&ing manis, "antung, paru, dan gin"al. apak dan 8bu

    ;s menderita pen#akit ken&ing manis.

    ;s tampak sakit ringanF ;s kompos mentisF 'anda*tanda +ital normalF ;s mengalami

    ;besitas dera"at 8F 4epala, mata, hidung, mulut, leher, dan toraks dalam batas normalF ada

    bdomen ditemukan striae, hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (), dan undulasi

    ()F ada kstremitas ditemukan edema pretibial dan dorsum pedis.

    $asil pemeriksaan lab, antara lain darah rutin normal, kimia darah menun"ukkan

    hiperlipidemia, hipoalbuminemia, dan hipokalemia, urin rutin menun"ukkan epitel (),

    silinder granular (), IE 1*/C, proteinuria (), sba&h 1, gr/2> "am, sedangkan

    hasil pemeriksaan 4G, rontgen toraks, dan %SG gin"al normal.

    ,I. DIA'NOSIS KER-A

    Sindrom Nefrotik dan $ipokalemia

    6

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    7/22

    ,II. DIA'NOSIS BANDIN'

    0. E$K

    2. Sindrom Nefritik kut

    3. E4=

    >. Sirosis $epatik 

    5. SC

    1. 7arasmus

    ,III. TATALAKSANA

    0. 8stirahat

    2. =iet '4' =iet protein ,1*, gr/kg ideal/hariF =iet rendah garam 0*2 gr 

     Natrium/hari

    enentuan kebutuhan kalori N#.S

    ' 013 &m, B kg

    a. 8 N#.S D ('*0) *0- ('*0) D (013*0) L 0- (013*0) D 51, kg

     b. 4ebutuhan kalori basal N#.S D 25 kal/kg8 D 0>0,5 kal

    &. Status giAi N#.S D /8 ? 0- D B kg/51, kg ? 0- D 03B-  gemuk

    *2- dari 4ebutuhan kalori basal D 003> kal

    d. %mur @ > tahun - D 003> kal

    e. Stres metabolik - D 003> kal

    f. kti+itas ringan 0- dari 4ebutuhan kalori basal D 025,5 kal

    g. $amil - D 025,5 kal

    adi, kebutuhan kalori N#.S adalah 025,5 kal dimana makanan tersebut dibagi dalam 3

     porsi besar untuk makan pagi (2-), makan siang (3-), makan malam (25-) serta 2*3

     porsi ringan (0*05-) di antara makan besar.

    3. 9estriksi &airan 3 ml/kg ideal/hari, 8HK= 9C gtt ?/menit mikro

    >. 8n" Kurosemid 0?2 mg

    5. 'ab ;mepraAol 0?2 mg

    1. 'ab 7etil rednisolon 5*3*>

    a. =osis inisial prednison atau prednisolon 1 mg/m2/hari atau 2 mg/kg ideal/hari

    dibagi 3 dosis (maksimal mg/hari) selama > minggu

    7

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    8/22

     b. 9emisi () pada > minggu pertama, dosis alternating  > mg/m2/hari (2/3 dosis inisial)

    selang sehari pada pagi hari sudah makan selama > minggu lalu hentikan. ila remisi

    ter"adi antara minggu ke*5 sampai dengan akhir minggu ke*, steroid alternating 

    dilan"utkan > minggu lagi.

    &. 9emisi (*) sampai akhir minggu ke* Steroid resisten

    d. Steroid resisten

    * Can"utkan dengan steroid alternating   > minggu, kemudian dosis diturunkan

     perlahan ,5 mg/kg ideal setiap > minggu sampai dosis terke&il #ang tidak 

    menimbulkan relaps #aitu antara ,0*,5 mg/kgbb alternating , dapat diteruskan

    selama 1*02 bulan &oba dihentikan.

    * ila relaps ter"adi pada dosis prednison rumat @ ,5 mg/kg ideal/alternating ,

    tetapi < 0 mg/kg ideal/alternating tanpa efek samping #ang berat dapat di&oba

    dikombinasi dengan Ce+amisol selang sehari 2,5 mg/kg ideal selama >*02

     bulan atau langsung diberi E

    * =iberikan E dengan dosis 2*3 mg/kgbb/hari selama *02 minggu, bila pasien9elaps pada dosis rumat @ 0 mg/kgbb/alternating atau 7eskipun dosis rumat < 0

    mg/kgbb tetapi disertai efek samping steroid #ang berat dan pernah relaps dengan

    ge"ala #ang berat antara lain hipo+olemia, trombosis, sepsis

    . 'ab Sim+astatin 0?0 mg

    . =rip 4El 3?5 mg

    B. 8nfus lbumin 25- 0?0 flash

    0. 4ollo5 u

    a. 'indak lan"ut

    * emeriksaan berat badan, intake output, lingkar perut, dan tekanan darah setiap

    hari.

    * emeriksaan darah rutin dan kimia darah serta elektrolit 0 kali seminggu.

    8

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    9/22

    * %rinalisis dan pemeriksaan protein semikuantitatif 2 kali seminggu ("ika sudah

    tra7e, diulangi 3 kali berturut*turut).

    * !asi efek samping obat dan komplikasi #ang mungkin ter"adi selama pasien

    dira!at.

     b. 8ndikasi pulang

    * enderita dipulangkan bila keadaan umum baik, komplikasi teratasi, dan dalam

    keadaan remisi.

    9emisi lengkap "ika roteinuria minimal < 2 gr/2> "am, lbumin serum @ 3

    g/dl, 4olesterol serum < 3 mg/dl, =iuresis lan&ar, dan dema hilang.

    9emisi parsial "ika roteinuria < 3,5 g/2> "am, lbumin serum @ 2,5 gr/dl,

    4olesterol serum < 35 mg/dl, =iuresis kurang lan&ar, dan masih dema.

    * Selama mendapat steroid kontrol sekali seminggu se&ara berobat "alan. Setelah

    steroid dihentikan, kontrol sekali sebulan selama 3*5 tahun bebas ge"ala.

    I/. PRO'NOSIS

    Kungtionam =ubia ad onam

    Hitam onam

    /. KOMPLIKASI

    0. enurunan massa otot

    2. terosklerosis

    3. $iperkoagulasi

    >. Gangguan metabolisme kalsium tulang

    5. 8nfeksi sekunder 

    1. E4= (setelah 5*05 tahun)

    !& Cardia7 8rrest 

    9

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    10/22

    BAB III

    SINDROM NEFROTIK 

    I. De0ini&i

    Sindrom nefrotik merupakan suatu kumpulan ge"ala*ge"ala klinis #ang terdiri dari

    edema, proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan hiperkolesterolemi. Mang dimaksud

     proteinuria masif adalah apabila didapatkan proteinuria sebesar ≥ > mg/m2/"am atau

     proteinuria 2 atau lebih. $ipoalbuminemia apabila kadar albumin dalam darah 2,5

    gram/dl serta kolesterol dalam darah meningkat ≥ 2 mg/dl. Selain ge"ala*ge"ala klinis diatas, kadang*kadang di"umpai hipertensi, hematuri dan aAotemia.

    II. E)i$emi*l*%i

    =i klinik (5*-) kasus SN merupakan SN primer (idiopatik). ada anak*anak 

    (

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    11/22

    III. Eti*l*%i

    Se&ara klinis sindrom nefrotik dibagi men"adi 2 golongan, #aitu

    0. 9indrom nefroti rimer , faktor etiologin#a tidak diketahui. =ikatakan sindrom nefrotik 

     primer oleh karena sindrom nefrotik ini se&ara primer ter"adi akibat kelainan pada

    glomerulus itu sendiri tanpa ada pen#ebab lain. Golongan ini paling sering di"umpai

     pada anak. 'ermasuk dalam sindrom nefrotik primer adalah sindrom nefroti ongenital ,

    #aitu salah satu "enis sindrom nefrotik #ang ditemukan se"ak anak itu lahir atau usia di

     ba!ah 0 tahun.

    4elainan histopatologik glomerulus pada sindrom nefrotik primer 

    dikelompokkan menurut rekomendasi dari 8S4=E ( ;nternational 9tud< of ,idne<

     =isease in Children). 4elainan glomerulus ini sebagian besar ditegakkan melalui

     pemeriksaan mikroskop &aha#a, dan apabila diperlukan, disempurnakan dengan

     pemeriksaan mikroskop elektron dan imunofluoresensi. 'abel di ba!ah ini

    menggambarkan klasifikasi histopatologik sindrom nefrotik pada anak berdasarkan

    istilah dan terminologi menurut rekomendasi 8S4=E ( ;nternational 9tud< of ,idne<

     =iseases in Children, 0B) serta $abib dan 4leinkne&ht (0B0).

    Kla&i0i#a&i #elainan %l*me!ulu& )a$a &in$!*m ne0!*ti# )!ime!

    a. 4elainan minimal (47) =engan mikroskop biasa glomerulus tampak 

    normal, sedangkan dengan mikroskop ele&tron tampak foot pro&essus sel

    epitel berpadu. =engan &ara imunofluoresensi tern#ata tidak terdapat 8gG atau

    immunoglobulin beta*8E pada dinding kapiler glomerulus. Golongan ini lebih

     ban#ak terdapat pada anak daripada orang de!asa. rognosis lebih baik 

    dibandingkan dengan golongan lain

     b. Glomerulosklerosis (GS)

    * Glomerulosklerosis fokal segmental (GSKS) ada kelainan ini #angmen#olok sklerosis glomerulus. Sering disertai dengan atrofi tubulus.

    rognosisn#a buruk.

    * Glomerulosklerosis fokal global (GSKG)

    &. Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus (GN7=) 'erdapat proliferasi

    sel mesangial dan infiltasi sel polimorfonukleus.embengkakkan sitoplasma

    endotel #ang men#ebabkan kapiler tersumbat. 4elainan ini sering ditemukan

     pada nefritis #ang timbul setelah infeksi dengan Strepto&o&&us #ang ber"alan

    11

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    12/22

     progresif dan pada sindrom nefrotik.prognosis "arang baik, tetapi kadang*

    kadang terdapat pen#embuhan setelah pengobatan #ang lama

    d. Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus eksudatif 

    e. Glomerulonefritis kresentik (GN4)f. Glomerulonefritis membrano*proliferatif (GN7) roliferasi sel mesangial

    dan penempatan fibrin #ang men#erupai membrane basalis di mesangium.

    'iter globulin beta*0E atau beta*0 rendah. rognosis tidak baik.

    * GN7 tipe 8 dengan deposit subendotelial

    * GN7 tipe 88 dengan deposit intramembran

    * GN7 tipe 888 dengan deposit transmembran/subepitelial

    g. Glomerulopati membranosa (G7) Semua glomerulus menun"ukan penebalan

    dinding kapiler #ang tersebar tanpa proliferasi sel. 'idak sering ditemukan

     pada anak. rognosis kurang baik 

    h. Glomerulonefritis kronik lan"ut (GN4C)

    Sumber Iila Iir#a 8G, 22. Sindrom nefrotik. 8n latas $, 'ambunan ',

    'rihono , ardede S;, editors. uku "ar Nefrologi nak. disi 2.

    akarta alai enerbit K4%8 pp. 30*>21.

    2. 9indrom nefroti seunder , timbul sebagai akibat dari suatu pen#akit sistemik atausebagai akibat dari berbagai sebab #ang n#ata seperti misaln#a efek samping obat.

    en#ebab #ang sering di"umpai adalah

    a. en#akit metabolik atau kongenital =iabetes mellitus, miloidosis, Sindrom

    lport, 7iksedema

     b. 8nfeksi $epatitis , 7alaria, S&histosomiasis, Cepra, Sifilis, Streptokokus, 8=S

    &. 'oksin dan alergen Cogam berat ($g), enisillamin, robenesid, 9a&un serangga,

    isa ular 

    d. en#akit sistemik bermediasi imunologik Cupus ritematosus Sistemik, urpura

    $eno&h*S&hOnlein, Sarkoidosis

    e. Neoplasma 'umor paru, en#akit $odgkin, 'umor gastrointestinal

    I,. Pat*0i&i*l*%i

    roteinuria masif merupakan pen#ebab utama ter"adin#a sindrom nefrotik, namun

     pen#ebab ter"adin#a proteinuria belum diketahui benar. Salah satu teori #ang dapat

    12

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    13/22

    men"elaskan adalah hilangn#a muatan negatif #ang biasan#a terdapat di sepan"ang endotel

    kapiler glomerulus dan membran basal. $ilangn#a muatan negatif tersebut men#ebabkan

    albumin #ang bermuatan negatif tertarik keluar menembus sa!ar kapiler glomerulus.

    $ipoalbuminemia merupakan akibat utama dari proteinuria #ang hebat. $ipoalbuminemia

    men#ebabkan penurunan tekanan onkotik koloid plasma intra+askuler. 4eadaan ini

    men#ebabkan ter"adi ekstra+asasi &airan menembus dinding kapiler dari ruang intra+askuler 

    ke ruang interstitial #ang men#ebabkan edema. enurunan +olume plasma atau +olume

    sirkulasi efektif merupakan stimulasi timbuln#a retensi air dan natrium renal. 9etensi

    natrium dan air ini timbul sebagai usaha kompensasi tubuh untuk men"aga agar +olume dan

    tekanan intra+askuler tetap normal. 9etensi &airan selan"utn#a mengakibatkan pengen&eran

     plasma dan dengan demikian menurunkan tekanan onkotik plasma #ang pada akhirn#a

     memper&epat ekstra+asasi &airan ke ruang interstitial.

    erkurangn#a +olume intra+askuler merangsang sekresi renin #ang memi&u

    rentetan akti+itas aksis renin*angiotensin*aldosteron dengan akibat retensi natrium dan air,

    sehingga produksi urine men"adi berkurang, pekat dan kadar natrium rendah. $ipotesis ini

    dikenal dengan teori  underfill . =alam teori ini di"elaskan bah!a peningkatan kadar renin

     plasma dan aldosteron adalah sekunder karena hipo+olemia. 'etapi tern#ata tidak semua

     penderita sindrom nefrotik menun"ukkan fenomena tersebut. eberapa penderita sindrom

    nefrotik "ustru memperlihatkan peningkatan +olume plasma dan penurunan akti+itas renin

     plasma dan kadar aldosteron, sehingga timbullah konsep baru #ang disebut teori  o#erfill .

    7enurut teori ini retensi renal natrium dan air ter"adi karena mekanisme intrarenal primer 

    dan tidak tergantung pada stimulasi sistemik perifer. 9etensi natrium renal primer 

    mengakibatkan ekspansi +olume plasma dan &airan ekstraseluler. embentukan edema

    ter"adi sebagai akibat o#erfilling  &airan ke dalam kompartemen interstitial. 'eori o#erfill  ini

    dapat menerangkan +olume plasma #ang meningkat dengan kadar renin plasma dan

    aldosteron rendah sebagai akibat hiper+olemia.

    embentukan sembab pada sindrom nefrotik merupakan suatu proses #ang dinamik 

    dan mungkin sa"a kedua proses underfill   dan o#erfill  berlangsung bersamaan atau pada

    !aktu berlainan pada indi+idu #ang sama, karena patogenesis pen#akit glomerulus mungkin

    merupakan suatu kombinasi rangsangan #ang lebih dari satu.

    $iperlipidemia mun&ul akibat penurunan tekanan onkotik, disertai pula oleh

     penurunan akti+itas degradasi lemak karena hilangn#a a*glikoprotein sebagai perangsang

    13

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    14/22

    lipase. pabila kadar albumin serum kembali normal, baik se&ara spontan ataupun dengan

     pemberian infus albumin, maka umumn#a kadar lipid kembali normal.

    ,. Mani0e&ta&i Klini&

    papun tipe sindrom nefrotik, manifestasi klinik utama adalah sembab, #ang

    tampak pada sekitar B5- anak dengan sindrom nefrotik. ada fase a!al sembab sering

     bersifat intermitenF biasan#a a!aln#a tampak pada daerah*daerah #ang mempun#ai

    resistensi "aringan #ang rendah (misal, daerah periorbita, skrotum atau labia). khirn#a

    sembab men"adi men#eluruh dan masif (anasarka).

    Sembab berpindah dengan perubahan posisi, sering tampak sebagai sembab muka

     pada pagi hari !aktu bangun tidur, dan kemudian men"adi bengkak pada ekstremitas ba!ah

     pada siang harin#a. engkak bersifat lunak, meninggalkan bekas bila ditekan ( itting 

    edema). ada penderita dengan sembab hebat, kulit men"adi lebih tipis dan mengalami

    ooAing. Sembab biasan#a tampak lebih hebat pada pasien SN47 dibandingkan pasien*

     pasien GSKS atau GN7. $al tersebut disebabkan karena proteinuria dan hipoproteinemia

    lebih hebat pada pasien SN47.

    Gangguan gastrointestinal sering timbul dalam per"alanan pen#akit sindrom

    nefrotik. =iare sering dialami pasien dengan sembab masif #ang disebabkan sembab

    mukosa usus. $epatomegali disebabkan sintesis albumin #ang meningkat, atau edema atau

    keduan#a. ada beberapa pasien, n#eri perut #ang kadang*kadang berat, dapat ter"adi pada

    sindrom nefrotik #ang sedang kambuh karena sembab dinding perut atau pembengkakan

    hati. Nafsu makan menurun karena edema. noreksia dan terbuangn#a protein

    mengakibatkan malnutrisi berat terutama pada pasien sindrom nefrotik resisten*steroid.

    sites berat dapat menimbulkan hernia umbilikalis dan prolaps ani. 4arena adan#a distensi

    abdomen baik disertai efusi pleura atau tidak, maka pernapasan sering terganggu, bahkan

    kadang*kadang men"adi ga!at. 4eadaan ini dapat diatasi dengan pemberian infus albumin

    dan diuretik.

    7anifestasi klinik #ang paling sering di"umpai adalah sembab, didapatkan pada

    B5- penderita. Sembab paling parah biasan#a di"umpai pada sindrom nefrotik tipe kelainan

    minimal (SN47). ila ringan, sembab biasan#a terbatas pada daerah #ang mempun#ai

    resistensi "aringan #ang rendah, misal daerah periorbita, skrotum, labia. Sembab bersifat

    men#eluruh, dependen dan pitting. sites umum di"umpai, dan sering men"adi anasarka.

    14

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    15/22

    nak*anak dengan asites akan mengalami restriksi pernafasan, dengan kompensasi berupa

    takipnea. kibat sembab kulit, anak tampak lebih pu&at.

    $ipertensi dapat di"umpai pada semua tipe sindrom nefrotik. enelitian

     ;nternational 9tud< of ,idne< =isease in Children  (S4=E) menun"ukkan 3- pasien

    SN47 mempun#ai tekanan sistolik dan diastolik lebih dari Bth persentil umur.

    'anda utama sindrom nefrotik adalah proteinuria #ang masif #aitu @ > mg/m2/"am

    atau @ 5 mg/kg/2> "amF biasan#a berkisar antara 0*0 gram per hari. asien SN47

     biasan#a mengeluarkan protein #ang lebih besar dari pasien*pasien dengan tipe #ang lain.

    $ipoalbuminemia merupakan tanda utama kedua. 4adar albumin serum < 2.5 g/dC.

    $iperlipidemia merupakan ge"ala umum pada sindrom nefrotik, dan umumn#a, berkorelasi

    terbalik dengan kadar albumin serum. 4adar kolesterol C=C dan HC=C meningkat,

    sedangkan kadar kolesterol $=C menurun. 4adar lipid tetap tinggi sampai 0*3 bulan setelah

    remisi sempurna dari proteinuria.

    $ematuria mikroskopik kadang*kadang terlihat pada sindrom nefrotik, namun tidak 

    dapat di"adikan petanda untuk membedakan berbagai tipe sindrom nefrotik.

    Kungsi gin"al tetap normal pada sebagian besar pasien pada saat a!al pen#akit.

    enurunan fungsi gin"al #ang ter&ermin dari peningkatan kreatinin serum biasan#a ter"adi

     pada sindrom nefrotik dari tipe histologik #ang bukan SN47.

    'idak perlu dilakukan pen&itraan se&ara rutin pada pasien sindrom nefrotik. ada

     pemeriksaan foto toraks, tidak "arang ditemukan adan#a efusi pleura dan hal tersebut

     berkorelasi se&ara langsung dengan dera"at sembab dan se&ara tidak langsung dengan kadar 

    albumin serum. Sering pula terlihat gambaran asites. %SG gin"al sering terlihat normal

    meskipun kadang*kadang di"umpai pembesaran ringan dari kedua gin"al dengan

    ekogenisitas #ang normal.

    ,I. Pene%a#an Dia%n*&i&

    1. Anamne&i&

    4eluhan #ang sering ditemukan adalah sembab di kedua kelopak mata, perut, tungkai,

    atau seluruh tubuh dan dapat disertai "umlah urin #ang berkurang. 4eluhan lain "uga

    dapat ditemukan seperti urin ber!arna kemerahan.

    2. Peme!i#&aan 0i&i&

    15

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    16/22

    ada pemeriksaan fisik sindrom nefrotik dapat ditemukan edema di kedua kelopak mata,

    tungkai, atau adan#a asites dan edema skrotum/labia. 4adang*kadang ditemukan

    hipertensi.

    3. Peme!i#&aan )enun"an%

    ada urinalisis ditemukan proteinuria masif (3 sampai >), dapat disertai hematuria.

    ada pemeriksaan darah didapatkan hipoalbuminemia (< 2,5 g/dl), hiperkolesterolemia,

    dan C= #ang meningkat, rasio albumin/globulin terbalik. 4adar ureum dan kreatinin

    umumn#a normal ke&uali ada penurunan fungsi gin"al.

    ,II. Dia%n*&i& Ban$in%

    0. Sembab non*renal E$K, 7alnutrisi, Sirosis $epatis

    2. Sindrom Nefritik kut

    3. SC

    ,III. Tatala#&ana

    0. 8stirahat

    2. =iet '4' =iet protein ,1*, gr/kg ideal/hariF =iet rendah garam 0*2 gr 

     Natrium/hari

    3. 9estriksi &airan 3 ml/kg ideal/hari, 8HK= 9C gtt ?/menit mikro

    >. 8n" Kurosemid 0?2 mg

    5. 'ab 7etil rednisolon 5*3*>

    a. =osis inisial prednison atau prednisolon 1 mg/m2/hari atau 2 mg/kg ideal/hari

    dibagi 3 dosis (maksimal mg/hari) selama > minggu

     b. 9emisi () pada > minggu pertama, dosis alternating   > mg/m2/hari (2/3 dosis

    inisial) selang sehari pada pagi hari sudah makan selama > minggu lalu hentikan.

    ila remisi ter"adi antara minggu ke*5 sampai dengan akhir minggu ke*, steroid

    alternating  dilan"utkan > minggu lagi.

    &. 9emisi (*) sampai akhir minggu ke* Steroid resisten

    d. Steroid resisten

    16

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    17/22

    * Can"utkan dengan steroid alternating   > minggu, kemudian dosis diturunkan

     perlahan ,5 mg/kg ideal setiap > minggu sampai dosis terke&il #ang tidak 

    menimbulkan relaps #aitu antara ,0*,5 mg/kgbb alternating , dapat diteruskan

    selama 1*02 bulan &oba dihentikan.

    * ila relaps ter"adi pada dosis prednison rumat @ ,5 mg/kg ideal/alternating ,

    tetapi < 0 mg/kg ideal/alternating tanpa efek samping #ang berat dapat di&oba

    dikombinasi dengan Ce+amisol selang sehari 2,5 mg/kg ideal selama >*02

     bulan atau langsung diberi E

    * =iberikan E dengan dosis 2*3 mg/kgbb/hari selama *02 minggu, bila pasien

    9elaps pada dosis rumat @ 0 mg/kgbb/alternating atau 7eskipun dosis rumat < 0mg/kgbb tetapi disertai efek samping steroid #ang berat dan pernah relaps

    dengan ge"ala #ang berat antara lain hipo+olemia, trombosis, sepsis

    1. 'ab Sim+astatin 0?0 mg

    . =rip 4El 3?5 mg

    . 8nfus lbumin 25- 0?0 flash

    B.  4ollo5 u

    a. 'indak lan"ut

    * emeriksaan berat badan, intake output, lingkar perut, dan tekanan darah setiap

    hari.

    * emeriksaan darah rutin dan kimia darah serta elektrolit 0 kali seminggu.

    * %rinalisis dan pemeriksaan protein semikuantitatif 2 kali seminggu ("ika sudah

    tra7e, diulangi 3 kali berturut*turut).

    * !asi efek samping obat dan komplikasi #ang mungkin ter"adi selama pasien

    dira!at.

     b. 8ndikasi pulang

    17

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    18/22

    * enderita dipulangkan bila keadaan umum baik, komplikasi teratasi, dan dalam

    keadaan remisi.

    9emisi lengkap "ika roteinuria minimal < 2 gr/2> "am, lbumin serum @

    3 g/dl, 4olesterol serum < 3 mg/dl, =iuresis lan&ar, dan dema hilang.

    9emisi parsial "ika roteinuri < 3,5 g/2> "am, lbumin serum @ 2,5 gr/dl,

    4olesterol serum < 35 mg/dl, =iuresis kurang lan&ar, dan masih dema.

    * Selama mendapat steroid kontrol sekali seminggu se&ara berobat "alan. Setelah

    steroid dihentikan, kontrol sekali sebulan selama 3*5 tahun bebas ge"ala.

    I/. P!*%n*&i&

    rognosis umumn#a baik, ke&uali pada keadaan*keadaan sebagai berikut

    0. =isertai oleh hipertensi

    2. =isertai hematuria

    3. 'ermasuk "enis sindrom nefrotik sekunder 

    >. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal

    ada umumn#a sebagian besar ( -) sindrom nefrotik primer memberi respons

    #ang baik terhadap pengobatan a!al dengan steroid, tetapi kira*kira 5- di antaran#a akan

    relaps berulang, dan sekitar 0- tidak memberi respons lagi dengan pengobatan steroid.

    /. K*m)li#a&i

    0. S#ok akibat sepsis, emboli atau hipo+olemia

    2. 'hrombosis akibat hiperkoagulabilitas

    3. 8nfeksi

    >. $ambatan pertumbuhan

    5. Gagal gin"al akut atau kronik 

    1. fek samping steroid, misaln#a sindrom Eushing, hipertensi, osteoporosis, gangguan

    emosi dan perilaku

    18

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    19/22

    BAB I,

    ANALISIS KASUS

    : 0 minggu S79S, ;s mengeluh sembab seluruh tubuh. Sembab dimulai dari tangan,

    lalu kaki, kemudian muka, dan akhirn#a seluruh tubuh. ;s "uga mengeluh napas berat di

    dada, sakit di sekitar ulu hati, rasa kembung, dan mual. Napas berat di dada, sakit di sekitar 

    ulu hati #ang tidak men#ebar, rasa kembung, dan mual tanpa muntah timbul setelah sembab

    seluruh tubuh. ;s pun sering berkeringat saat siang hari. egal tangan dan kaki saat ber"alan.

    4 ?/hari, ber!arna kuning, berbusa, dan sedikit berbau. memang kurang lan&ar 

    se"ak sebelum sakit. Nafsu makan ;s sangat baik. ;s tidak mempun#ai ri!a#at pen#akit

    radang tenggorokan, darah tinggi, ken&ing manis, "antung, paru, dan gin"al. apak dan 8bu

    ;s menderita pen#akit ken&ing manis.

    ;s tampak sakit ringanF ;s kompos mentisF 'anda*tanda +ital normalF ;s mengalami

    ;besitas dera"at 8F 4epala, mata, hidung, mulut, leher, dan toraks dalam batas normalF ada

    bdomen ditemukan striae, hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (), dan undulasi

    ()F ada kstremitas ditemukan edema pretibial dan dorsum pedis.

    $asil pemeriksaan lab, antara lain darah rutin normal, kimia darah menun"ukkan

    hiperlipidemia, hipoalbuminemia, dan hipokalemia, urin rutin menun"ukkan epitel (),

    19

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    20/22

    silinder granular (), IE 1*/C, proteinuria (), sba&h 1, gr/2> "am, sedangkan

    hasil pemeriksaan 4G, rontgen toraks, dan %SG gin"al normal.

    roteinuria masif merupakan pen#ebab utama ter"adin#a sindrom nefrotik, namun

     pen#ebab ter"adin#a proteinuria belum diketahui benar seperti #ang terdapat pada kasus

    dimana N#.S tidak menderita pen#akit dan mengalami keluhan apapun sebelumn#a. Salah

    satu teori #ang dapat men"elaskan adalah hilangn#a muatan negatif #ang biasan#a terdapat

    di sepan"ang endotel kapiler glomerulus dan membran basal. $ilangn#a muatan negatif 

    tersebut men#ebabkan albumin #ang bermuatan negatif tertarik keluar menembus sa!ar 

    kapiler glomerulus. $ipoalbuminemia men#ebabkan penurunan tekanan onkotik koloid

     plasma intra+askuler. 4eadaan ini men#ebabkan ter"adi ekstra+asasi &airan menembus

    dinding kapiler dari ruang intra+askuler ke ruang interstitial #ang men#ebabkan edema.

    enurunan +olume plasma atau +olume sirkulasi efektif merupakan stimulasi timbuln#a

    retensi air dan natrium renal. 9etensi natrium dan air ini timbul sebagai usaha kompensasi

    tubuh untuk men"aga agar +olume dan tekanan intra+askuler tetap normal. 9etensi &airan

    selan"utn#a mengakibatkan pengen&eran plasma dan dengan demikian menurunkan tekanan

    onkotik plasma #ang pada akhirn#a memper&epat ekstra+asasi &airan ke ruang interstitial

    seperti #ang dialami oleh N#.S dimana akibat ekstra+asasi &airan ke ruang interstitial atau

    sembab dimulai dari tangan, lalu kaki, kemudian muka, dan akhirn#a seluruh tubuh.

    Gangguan gastrointestinal sering timbul dalam per"alanan pen#akit sindrom

    nefrotik. =iare sering dialami pasien dengan sembab masif #ang disebabkan sembab

    mukosa usus. $epatomegali disebabkan sintesis albumin #ang meningkat, atau edema atau

    keduan#a. 4edua tanda tersebut tidak dialami N#.S. ada beberapa pasien, n#eri perut #ang

    kadang*kadang berat, dapat ter"adi pada sindrom nefrotik #ang sedang kambuh karena

    sembab dinding perut atau pembengkakan hati. N#.S han#a mengeluh sakit di sekitar ulu

    hati dan mual #ang kemungkinan besar disebabkan oleh sembab usus karena dalam

     pemeriksaan fisik, hepar N#.;s tidak teraba. Nafsu makan dapat menurun karena edema.

    noreksia dan terbuangn#a protein mengakibatkan malnutrisi berat terutama pada pasien

    sindrom nefrotik resisten*steroid. 'etapi N#.S belum mengalami gangguan nafsu makan.

    ;leh karena adan#a distensi abdomen baik disertai efusi pleura atau tidak, maka pernapasan

    sering terganggu, bahkan kadang*kadang men"adi ga!at. N#.S memang mengeluh napas

     berat di dada #ang "uga kemungkinan besar disebabkan oleh distensi abdomen.

    'anda utama sindrom nefrotik adalah proteinuria #ang masif #aitu @ > mg/m2/"am

    atau @ 5 mg/kg/2> "amF biasan#a berkisar antara 0*0 gram per hari. $asil pemeriksaan

    20

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    21/22

    urin rutin N#.S memang menun"ukkan bah!a proteinuria 3. $ipoalbuminemia merupakan

    tanda utama kedua. 4adar albumin serum < 2.5 g/dC. $asil pemeriksaan kimia darah

    albumin N#.S memang rendah, #aitu 0, g/dl. $iperlipidemia merupakan ge"ala umum pada

    sindrom nefrotik, dan umumn#a, berkorelasi terbalik dengan kadar albumin serum.

    $iperlipidemia mun&ul akibat penurunan tekanan onkotik, disertai pula oleh penurunan

    akti+itas degradasi lemak karena hilangn#a a*glikoprotein sebagai perangsang lipase. 4adar 

    kolesterol C=C dan HC=C meningkat, sedangkan kadar kolesterol $=C menurun. 'etapi,

    hasil pemeriksaan kimia darah profil lipid N#.S menun"ukkan bah!a semua profil lipid

    meningkat termasuk $=C. Kungsi gin"al tetap normal pada sebagian besar pasien pada saat

    a!al pen#akit. enurunan fungsi gin"al #ang ter&ermin dari peningkatan kreatinin serum

     biasan#a ter"adi pada sindrom nefrotik dari tipe histologik #ang bukan SN47. =alam kasus,

    kreatinin serum N#.S masih normal.

    'idak perlu dilakukan pen&itraan se&ara rutin pada pasien sindrom nefrotik. ada

     pemeriksaan foto toraks, tidak "arang ditemukan adan#a efusi pleura dan hal tersebut

     berkorelasi se&ara langsung dengan dera"at sembab dan se&ara tidak langsung dengan kadar 

    albumin serum. $asil pemeriksaan foto toraks N#.S adalah normal, artin#a napas berat di

    dada #ang dikeluhkan N#.S memang disebabkan oleh distensi abdomen bukan efusi pleura.

    %SG gin"al sering terlihat normal meskipun kadang*kadang di"umpai pembesaran

    ringan dari kedua gin"al dengan ekogenisitas #ang normal. %SG gin"al memang tidak 

    diren&anakan dilakukan pada N#.S karena pada Sindrom Nefrotik, kerusakan glomerulus

    tidak akan terdeteksi dengan %SG ini.

    21

  • 8/18/2019 sn Dan Hipokalemia-bab i, II, III, IV, Daftar Pustaka-sheba Dan Mustika

    22/22

    DAFTAR PUSTAKA

    '"a# $oan, 9ahard"a 4irana. ;bat*obat penting. d ke*5. akarta ' le? 7edia 4omputindo

    4elompok GramediaF 22 500.

    4umar, 9obbin dkk. uku "ar atologi disi Hol 88. akarta GEF 2>.

    Su#ono, Slamet dkk. uku "ar 8lmu en#akit =alam ilid 88 disi 4etiga. akarta alai

    enerbit K4 %8F 0BB1.

    ri&e, S#l+ia. atofisiologi 4onsep 4linis roses*roses en#akit. akarta GE. 21.

    7ans"oer, rif. 4apita Selekta 4edokteran disi 4etiga. ilid 2. akarta enerbit 7edia

    es&ulapius Kakultas 4edokteran %ni+ersitas 8ndonesiaF 2.

    22