referat hipokalemia

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1,2,3 Periodik paralisis merupakan kelainan pada membran yang sekarang ini dikenal sebagai salah satu kelompok kelainan penyakit chanellopathies pada otot skeletal. Kelainan ini dikarakteristikkan dengan terjadinya suatu episodik kelemahan tiba-tiba yang disertai gangguan pada kadar kalium serum. Periodik paralisis ini dapat terjadi pada suatu keadaan hiperkalemia atau hipokalemia. Periodik paralisis hipokalemi merupakan sindrom klinis yang jarang terjadi tetapi berpotensial mengancam jiwa. Insidensinya yaitu 1 dari 100.000. Kelainan ini banyak terjadi pada pria daripada wanita dengan rasio 3-4 : 1. Usia terjadinya serangan pertama bervariasi dari 1-20 tahun, frekuensi serangan terbanyak di usia 15-35 tahun dan kemudian menurun dengan peningkatan usia. Sindroma paralisis hipokalemi ini disebabkan oleh penyebab yang heterogen dimana karakteristik dari sindroma ini ditandai dengan hipokalemi dan kelemahan sistemik yang akut. Kebanyakan kasus terjadi secara familial atau disebut juga hipokalemi periodik paralisis primer. Hipokalemia dapat terjadi karena adanya faktor pencetus tertentu, misalnya makanan dengan kadar karbohidrat tinggi, istirahat sesudah latihan fisik, perjalanan jauh, pemberian obat, operasi, menstruasi, konsumsi 1

Upload: fiyya-agilatunnisa

Post on 11-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

medis kedokteran

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1,2,3

Periodik paralisis merupakan kelainan pada membran yang sekarang ini dikenal sebagai salah satu kelompok kelainan penyakit chanellopathies pada otot skeletal. Kelainan ini dikarakteristikkan dengan terjadinya suatu episodik kelemahan tiba-tiba yang disertai gangguan pada kadar kalium serum. Periodik paralisis ini dapat terjadi pada suatu keadaan hiperkalemia atau hipokalemia. Periodik paralisis hipokalemi merupakan sindrom klinis yang jarang terjadi tetapi berpotensial mengancam jiwa. Insidensinya yaitu 1 dari 100.000. Kelainan ini banyak terjadi pada pria daripada wanita dengan rasio 3-4 : 1. Usia terjadinya serangan pertama bervariasi dari 1-20 tahun, frekuensi serangan terbanyak di usia 15-35 tahun dan kemudian menurun dengan peningkatan usia.Sindroma paralisis hipokalemi ini disebabkan oleh penyebab yang heterogen dimana karakteristik dari sindroma ini ditandai dengan hipokalemi dan kelemahan sistemik yang akut. Kebanyakan kasus terjadi secara familial atau disebut juga hipokalemi periodik paralisis primer. Hipokalemia dapat terjadi karena adanya faktor pencetus tertentu, misalnya makanan dengan kadar karbohidrat tinggi, istirahat sesudah latihan fisik, perjalanan jauh, pemberian obat, operasi, menstruasi, konsumsi alkohol dan lain-lain. Bila gejala-gejala dari sindroma tersebut dapat dikenali dan diterapi secara benar maka pasien dapat sembuh dengan sempurna.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. KALIUM

Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh berada di dalam cairan intrasel. Konsentrasi kalium intrasel sekitar 145 mEq/L dan konsentrasi kalium ekstrasel 4-5 mEq/L (sekitar 2%). Jumlah konsentrasi kalium pada orang dewasa berkisar 50-60 per kilogram berat badan (3000-4000 mEq). Jumlah kalium ini dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Jumlah kalium pada wanita 25% lebih kecil dibanding pada laki-laki dan jumlah kalium pada orang dewasa lebih kecil 20% dibandingkan pada anak-anak.Perbedaan kadar kalium di dalam plasma dan cairan interstisial dipengaruhi oleh keseimbangan Gibbs-Donnan, sedangkan perbedaan kalium cairan intrasel dengan cairan interstisial adalah akibat adanya transpor aktif (transpor aktif kalium ke dalam sel bertukar dengan natrium). Jumlah kalium dalam tubuh merupakan cermin keseimbangan kalium yang masuk dan keluar. Pemasukan kalium melalui saluran cerna tergantung dari jumlah dan jenis makanan. Orang dewasa pada keadaan normal mengkonsumsi 60-100 mEq kalium perhari (hampir sama dengan konsumsi natrium). Kalium difiltrasi di glomerulus, sebagian besar (70-80%) direabsorpsi secara aktif maupun pasif di tubulus proksimal dan direabsorpsi bersama dengan natrium dan klorida di lengkung henle. Kalium dikeluarkan dari tubuh melalui traktus gastrointestinal kurang dari 5%, kulit dan urine mencapai 90%. 4,5

Kalium memiliki fungsi mempertahankan membran potensial elektrik dalam tubuh dan menghantarkan aliran saraf di otot. Kalium mempunyai peranan yang dominan dalam hal eksitabilitas sel, terutama sel otot jantung, saraf, dan otot lurik. Kalium mempunyai peran vital di tingkat sel dan merupakan ion utama intrasel. Ion ini akan masuk ke dalam sel dengan cara transport aktif, yang memerlukan energi. Fungsi kalium akan nampak jelas bila fungsi tersebut terutama berhubungan dengan aktivitas otot jantung, otot lurik, dan ginjal. Eksitabilitas sel sebanding dengan rasio kadar kalium di dalam dan di luar sel. Berarti bahwa setiap perubahan dari rasio ini akan mempengaruhi fungsi dari sel sel yaitu tidak berfungsinya membrane sel yang tidak eksitabel, yang akan menyebabkan timbulnya keluhan keluhan dan gejala gejala sehubungan dengan tidak seimbangnya kadar kalium.4,5

Dipandang dari berat ringannya Hipokalemia dibagi menjadi :4,5 Hipokalemia ringanKadar serum antara 3 3,5 mEq/L Hipokalemia moderat kadar serum antara 2,5 3 mEq/L. Hipokalemia beratKadar serum < 2,5 mEq/L. Hipokalemia yang < 2 mEq/L biasanya sudah disertai kelainan jantung dan mengancam jiwa.

Nilai Rujukan Kalium5Nilai rujukan kalium serum pada:- serum bayi : 3,6-5,8 mmol/L- serum anak : 3,5-5,5 mmo/L- serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L- urine anak : 17-57 mmol/24 jam- urine dewasa : 40-80 mmol/24 jam- cairan lambung : 10 mmol/L

2. PARALISIS PERIODIK HIPOKALEMIAParalisis periodik atau paralisis diskalemik mempunyai kaitan erat dengan gangguan kadar kalium ekstra seluler, sehingga dapat dibedakan paralisis periodik yang hiperkalemi, hipokalemi, dan normokalemi. Namun demikian, pada pembahasan ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai paralisis periodik hipokalemia.2

2.1. Definisi Periodik paralisis hipokalemia adalah kelainan yang ditandai dengan kadar kalium (kalium) yang rendah (kurang dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan, disertai riwayat episode kelemahan sampai kelumpuhan otot skeletal. Pada hipokalemia sedang kadar kalium serum 2,5-3 mEq/L, dan hipokalemia berat kadar kalium serumnya kurang dari 2,5 mEq/L.1,2,6

2.2 Etiologi

Hipokalemia dapat terjadi karena adanya faktor pencetus tertentu, misalnya makanan dengan kadar karbohidrat tinggi, istirahat sesudah latihan fisik, perjalanan jauh, pemberian obat, operasi, menstruasi, konsumsi alkohol, hawa dingin dan lain-lain. Pada saat olah raga jaringan melepaskan kalium yang meningkatkan konsentrasi lokal kalium. Hal ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, dimana hal tersebut akan menghalangi treshold sistemik dari kalium itu sendiri akibat vasodilatasi darah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel dan rhabdomiolisis.1,2Kadar kalium biasanya dalam batas normal diluar serangan. Pencetus untuk setiap individu berbeda, juga tidak ada korelasi antara besarnya penurunan kadar kadar kalium serum dengan beratnya paralisis (kelemahan) otot skeletal. Penderita dapat mengalami serangan hanya sekali, tetapi dapat juga serangan berkali-kali (berulang) dengan interval waktu serangan juga bervariasi. Kelemahan biasanya terjadi pada otot kaki dan tangan, tetapi kadang-kadang dapat mengenai otot mata, otot pernafasan dan otot untuk menelan, di mana kedua keadaan terakhir ini dapat berakibat fatal.1,2,3

Berdasarkan faktor penyebabnya paralisis periodik hipokalemi dapat dibedakan atas :1. Paralisis periodik primerDisebabkan oleh gangguan genetik, namun sangat jarang. Ditemukan terutama pada anak laki-laki terutama usia 5 da 16 tahun. Serangan kelumpuhan bisa dicetuskan oleh makanan yang kaya karbohidrat, istirahat lama setelah latihan, dan bila terkena hawa dingin. Dari kebanyakan kasus pada periodik paralisis hipokalemi terjadi karena mutasi dari gen reseptor dihidropiridin pada kromosom 1q. Reseptor ini merupakan calcium channel yang bersama dengan reseptor ryanodin berperan dalam proses coupling pada eksitasi-kontraksi otot.4,5 Lokus gen dari kelainan HypoPP ini terletak tepatnya di kromosom 1q2131. Dimana gen ini mengkode subunit alfa dari L-type calcium channel dari otot skeletal secara singkat di kode sebagai CACNL1A3. Mutasi dari CACNL1A3 ini dapat disubsitusi oleh 3 jenis protein arginin (Arg) yang berbeda, diantaranya Arg-528-His, Arg-1239-His, dan Arg-1239-Gly. Pada Arg-528-His terjadi sekitar 50 % kasus pada periodik paralisis hipokalemi familial dan kelainan ini kejadiannya lebih rendah pada wanita dibanding pria. 1,3 Pada wanita yang memiliki kelainan pada Arg-528-His dan Arg-1239-His sekitar setengah dan sepertiganya tidak menimbulkan gejala klinis. 1,3,6Sinyal listrik pada otot skeletal, jantung, dan saraf merupakan suatu alat untuk mentransmisikan suatu informasi secara cepat dan jarak yang jauh. Kontraksi otot skeletal diinisiasi dengan pelepasan ion kalsium oleh retikulum sarkoplasma, yang kemudian terjadi aksi potensial pada motor end-plate yang dicetuskan oleh depolarisasi dari transverse tubule (T tubule). Ketepatan dan kecepatan dari jalur sinyal ini tergantung aksi koordinasi beberapa kelas voltage-sensitive kanal ion. Mutasi dari gen dari kanal ion tersebut akan menyebabkan kelainan yang diturunkan pada manusia. Dan kelainannya disebut chanelopathies yang cenderung menimbulkan gejala yang paroksismal : miotonia atau periodik paralisis dari otot-oto skeletal. Defek pada kanal ion tersebut dapat menyebabkan hipokalemia namun mekanismenya belum diketahui, defek ini dapat meningkatkan eksitasi elektrik suatu sel, menurunkan kemampuan eksitasi, bahkan dapat menyebabkan kehilangan kemampuan eksitasi. Dan kehilangan dari eksitasi listrik pada otot skeletal merupakan kelainan dasar dari periodik paralisis.1,3,62. Paralisis periodik sekunder 1,2,3,5Hal ini terjadi oleh karena kehilangan kalium melaui saluran pencernaan atau saluran kencing a. hiperinsulin Insulin juga dapat mempengaruhi kelainan ini pada banyak penderita, karena insulin akan meningkatkan aliran kalium ke dalam sel. Pada saat serangan akan terjadi pergerakan kalium dari cairan ekstra selular masuk ke dalam sel, sehingga pada pemeriksaan kalium darah terjadi hipokalemia. Karena insulin mendorong kalium ke dalam sel, pemberian hormon ini selalu menyebabkan penurunan sementara dari kalium serum. Namun, ini jarang menjadi masalah klinik, kecuali pada kasus overdosis insulin atau selama penatalaksanaanketoasidosis diabetes.

b. obat Kalium bisa hilang lewat urin karena beberapa alasan. Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan. Thiazid dan furosemid adalah obat yang diuretik yang terbanyak dilaporkan menyababkan hipokalemia.Obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan hipokalemia. Pasien asma yabg dinebulisasi degan albuterol akan mengalami penurunan kadar kaliumserum sebesar 0,2 - 0,4 mmol/L, sedangkan dosis kedua yang diberikan dalam waktu satu jam akan megurangi sampai 1 mmol/L. Tetapi pemakaian obat - obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya hipokalemia. Teofilin dan kafein bukan merupakan obat simpatomimetik, tetapi bisa merangsang pelepaan amina sipmatomimetik serta meningkatkan aktivitas Na+ / K+ AtP ase. Hipokalemia berat hampir selalu merupakan gambaran khas dari keracunan akut teofilin. Kafein dalam beberapa cangkir kopi dapat menurunkan kalium serum hingga 0,4 mmol/L.Ritodrin dan Terbuatalin, yakni obat penghambat kontraksi uterus bisa menur4nkan kalium serum hingga serendah 2,5 mmol per liter setelah pemberian intravena selama 6 jam.

c. Sindrom CushingPada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon kostikosteroid termasuk aldosteron. Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.

d. asupan yang kurang Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.4 Asupan K+ normal adalah 40120 mmol/hari. Umumnya ini berkurang pada pasien bedah yang sudah anoreksia dan tidak sehat. e Kehilangan kalium Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan. Kehilangan kalium melalui feses karena diare dan keringat dapat terjadi bermakna. Pencahar dapat menyebabkan kehilangan kalium yang berlebihan dari tinja, hal ini perlu diwaspadai pada pasien yang ingin menurunkan berat badan. Beberapa keadaan lain yang bisa mengakibatkan deplesi kalium adalah drainase lambung, muntah-muntah, fistula, menstruasi, dan transfusi eritrosit.

Dari Jurnal lainnya dijabarkan beberapa penyebab paralilis periodik hipokalemia secara lebih spesifik,dibedakan melalui beberapa mekanisme yaitu :1

1. Perpindahan kalium intraselulara. Paralisis periodik hipokalemik familialb. Paralisis periodik tirotoksikosisc. Keracunan barium2. Penurunan kadar kalium2.1 Kehilangan melalui ginjala. Asidosis tubulus renalis (ATR)- ATR tipe I (distal): medullary sponge kidney, terpapar toluen, sindrom Sjogren- ATR tipe II (proksimal): sindrom Fanconib. Hiperaldosteron primer: sindrom Connc. Pseudohiperaldosteron: keracunan licorice2.2 Kehilangan melalui saluran cernaa. Penyakit celiacb. Tropical spruec. Gastroenteritis akutd. Sindrom usus pendek

2.3 Gejala Klinis 1,2,3,6Gejala umum berupa kelemahan atau berkurangnya kekuatan otot yang hilang timbul, dimana diantara serangan terdapat kekuatan otot yang normal. Penderita biasanya usia lanjut, walaupun demikian pernah dilaporkan pasien dengan usia dibawah 10 tahun. Serangan pada pasien usia muda biasanya disebabkan penyakit lain. Frekuensi serangan sangat bervariasi. Beberapa pasien mengalami serangan hampir tiap hari dan pada pasien lain bisa terjadi hanya setahun sekali. Dan lamanya serangan biasanya hanya beberapa jam atau paling lama sehari.Gejala biasanya muncul pada kadar kalium