skripsi-aryou

Upload: mulyadi-doang

Post on 07-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    1/79

    1

    OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA

    PEMBANGUNAN GEDUNG KHUSUS (LABORATORIUM)

    STASIUN KARANTINA IKAN KELAS 1 TANJUNG MAS

    SEMARANG

    SKRIPSI

    Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1

    Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

    Disusun Oleh :

    Nama : Aryo Andri Nugroho

    NIM : 4150403538

    Prodi : Matematika S1

    Jurusan : Matematika

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2007

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    2/79

    2

    ABSTRAK

    Aryo Andri Nugroho. 4150403538. Optimalisasi Penjadwalan Proyek

    Pada Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas

    1 Tanjung Mas Semarang. Skripsi Program Studi Matematika Jurusan MatematikaFMIPA Universitas Negeri Semarang.

    Bagian terpenting dalam keberhasilan pengembangan penerapan riset

    operasi adalah kemajuan yang terjadi dalam bidang teknologi, khususnyakomputer. Dengan teknologi komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

    menyelesaikan permasalahan matematika supaya menjadi lebih mudahpenyelesaiannya. Dalam mengestimasi waktu dan biaya dalam sebuah proyek

    maka diperlukan optimalisasi yang biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan

    sumber daya yang ada serta meminimalkan kendala namun tetap mendapatkan

    hasil yang optimal.

    Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan

    lintasan kritis dan nilai optimum pada penjadwalan proyek gedung stasiunkarantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan metode

    PERT-CPM dan bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum

    pada penjadwalan proyek dengan program Excel. Tujuan dari penelitian ini untuk

    mengetahui cara menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode PERT-

    CPM pada penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas

    1 Tanjung Mas Semarang dan untuk mengetahui penggunaan program Excel

    dalam menentukan lintasan kritis.

    Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data time shedule dari PTMUNICA PRATAMA GROUP yang menangani pembangunan gedung khusus

    (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikankelas 1 Tanjung Mas Semarang. Dari data tersebut dapat dihitung lintasan

    kritisnya dengan menggunakan metode PERT-CPM dan program Excel. Padametode PERT-CPM tahap-tahap penyelesaiannya yaitu menyusun rencana

    kegiatan, menyusun network, menentukan perhitungan maju dan mundur,menentukan perhitungan kelonggaran waktu dan pada Program Excel tahap-tahap

    penyelesaiannya yaitu menyusun rencana kegiatan, menyusun network, menyusun

    model matematika dan mengaplikasikan model matematika tersebut ke dalam

    program Excel.

    Hasil perhitungan penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun

    karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan Metode PERT-CPM dan

    Excel membutuhkan waktu 144 hari dengan biaya Rp.606.360.753,00 sedangkan

    perhitungan yang dilakukan PT MUNICA PRATAMA GROUP membutuhkan

    waktu 150 hari dengan biaya Rp.616.634.000,00 sehingga dapat menghematwaktu 6 hari dan biaya sebesar Rp.10.273.247,00.

    Saran untuk PT MUNICA PRATAMA GROUP adalah agar

    mempertimbangkan untuk menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel dalam

    membuat penjadwalan proyek agar lebih menghemat waktu dan biaya dan untuk

    peneliti lain disarankan agar sejelas mungkin dalam membuat daftar rencanakegiatan, network, model matematika dan mengaplikasikannya dalam Excel.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    3/79

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat

    matematika menjadi sangat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak lepas dari

    peranan matematika. Tidak dapat dipungkiri bahwa matematika telah menjadi

    elemen dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hampir

    dapat dipastikan bahwa setiap bagian dari ilmu dan teknologi baik dalam

    unsur kajian umum ilmu murni maupun terapannya memerlukan peranan

    matematika sebagai ilmu bantunya.

    Salah satu bagian dari matematika terapan adalah program linear (linear

    programing) yang merupakan suatu model dari penelitian operasional (Riset

    Operasi/Operation Research) yang digunakan untuk memecahkan masalah

    optimasi. Permasalahan optimasi merupakan permasalahan yang hampir

    dijumpai di semua aspel kehidupan. Suatu bentuk khusus dari permasalahan

    optimasi adalah Linier Programing atau program linier sehingga program

    linear ini telah banyak digunakan dalam bidang industri, transportasi,

    perdagangan dan sebagainya, pendekatan riset operasi merupakan metode

    ilmiah yang secara khusus proses ini memulai dengan mengamati dan

    merumuskan masalah dan kemudian membangun suatu model ilmiah (yang

    khas matematis) yang berusaha untuk mengabstraksikan inti dari persoalan

    yang sebenarnya (Hiller, 1990:5).

    Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan

    ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam rangka memecahkan

    masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan

    tersebut dapat dipecahkan secara optimal (Subagyo, dkk, 1999:3).

    Riset operasi dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan yang

    optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem, baik deterministik

    maupun probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata (Aminudin, 2005:5).

    1

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    4/79

    4

    Program linear adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan

    pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang

    bersaing dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan (Dimyati dan

    Dimyati, 1999:17).

    Salah satu bagian dari program linear yang saat ini sedang marak

    digunakan dan dikembangkan oleh orang-orang adalah teori analisis tentang

    jaringan (network). Networkbisa digunakan untuk menggambarkan interrelasi

    di antara elemen-elemen proyek atau memperlihatkan seluruh kegiatan

    (aktivitas) yang terdapat di dalam proyek serta logika kebergantungannya satu

    sama lain (Dimyati dan Dimyati, 1999:176). Berkaitan dengan masalah proyek

    ini maka keberhasilan pelaksanaan suatu proyek tepat pada waktunya adalah

    tujuan yang penting baik bagi pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan

    adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan sangat

    merugikan kedua belah pihak baik dari segi waktu maupun biaya.

    Bagian terpenting dalam keberhasilan pengembangan penerapan riset

    operasi adalah kemajuan yang terjadi dalam bidang teknologi, khususnya

    komputer. Perkembangan teknologi komputer yang cukup pesat telah

    merambah ke hampir semua sektor kehidupan manusia dan dapat pula

    digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan-

    permasalahan matematika sehingga permasalahan yang sebelumnya sulit atau

    bahkan tidak dapat dipecahkan karena perhitungannya yang rumit menjadi

    lebih mudah penyelesaiannya.

    Di era globalisasi yang semakin pesat seperti sekarang ini semua sektor

    perekonomian dituntut untuk bersikap profesional, salah satunya adalah sektor

    ekspor-impor. Maka dari itu pemerintah membangun gedung khusus

    (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan

    kelas 1 yang bertempat di pelabuhan Tanjung Mas Semarang yang bertujuan

    untuk menyeleksi kualitas ikan yang unggul dan nantinya ikan tersebut akan

    di ekspor ke mancanegara. Rencana pembangunan gedung khusus

    (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    5/79

    5

    kelas 1 terdiri dari 2 lantai yang dimulai dari bulan juni sampai desember

    2004.

    Pada pembangunan sebuah gedung perlu adanya penanganan manajemen

    penjadwalan kerja yang baik, karena itu perlu ditangani dengan perhitungan

    yang cermat dan teliti. Suatu proyek dikatakan baik jika penyelesaian proyek

    tersebut efisien ditinjau dari segi waktu, biaya dan mempertinggi efisien kerja

    baik manusia maupun alat (Badri, 1997:14). Untuk mengestimasi waktu dan

    biaya dalam sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi. Optimalisasi

    biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta

    meminimalkan kendala namun tetap mendapatkan hasil yang optimal.

    Pada ilmu riset operasi peneliti tertarik pada permasalahan penjadwalan

    proyek. Dalam hal ini penjadwalan proyek yang akan dibahas tentang mencari

    lintasan kritis, sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut

    diselesaikan. Berawal dari inilah, peneliti tertarik mempelajari masalah

    penjadwalan proyek tentang penyelesaian optimum pada pembangunan

    gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan

    menggunakan metode PERT-CPM dan menggunakan Excel sebagai simulasi

    untuk menyelesaikan permasalahan yang memuat variabel banyak. Dengan

    menggunakan aplikasi program Excel, penyelesaian cenderung lebih cepat dan

    tingkat kesalahan kecil. Dengan demikian, dapat dilihat hasilnya dan langsung

    menganalisis hasil tersebut sesuai permasalahan yang dihadapi.

    B. Permasalahan

    Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti

    meliputi :

    1. Bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada

    penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun

    karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan

    metode PERT-CPM?

    2. Bagaimana menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada

    penjadwalan proyek dengan menggunakan program Excel?

    C. Penegasan Istilah

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    6/79

    6

    1. Program Excel

    Program Excel merupakan salah satu software komputer yang

    beroperasi pada sistem windows. Program Excel dapat digunakan untuk

    menyelesaikan masalah yang dapat dimodelkan dalam bentuk linear.

    2. PERT-CPM

    PERT (Program Evaluation and Review Technique) dirancang

    untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian sehingga tidak

    langsung terlibat dalam optimasi (Dimyati dan Dimyati, 1999:175)

    CPM (Critical Path Method) dirancang untuk mengusahakan

    optimalisasi biaya total untuk jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai

    (Subagyo, 1999:120).

    3. Lintasan Kritis

    lintasan kritis adalah jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui

    yang paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan

    kata lain lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan

    penyelesaian proyek secara keseluruhan (Badri, 1997:23).

    Jalur kritis adalah serangkaian aktifitas yang saling berurutan dari

    awal hingga akhir proyek yang jika salah satu atau lebih aktifitasnya

    terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung

    (jurnal riset operasi).

    D. Batasan Masalah

    Penjadwalan proyek yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah tentang

    pengoptimalan waktu dan biaya pembangunan gedung khusus (laboratorium)

    stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan

    a. Mengetahui cara menentukan lintasan kritis dengan menggunakan

    metode PERT-CPM pada penjadwalan proyek pembangunan gedung

    stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

    b. Mengetahui penggunaan program Excel dalam menentukan lintasan

    kritis.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    7/79

    7

    2. Manfaat

    a. Bagi Mahasiswa

    1) Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

    penjadwalan proyek dengan aplikasinya yaitu program Excel.

    2) Diharapkan dapat mempraktekkan penjadwalan proyek di lapangan

    atau dunia nyata.

    b. Bagi Pengembang Kontrak

    1) Diharapkan dapat memberikan masukan bagi kontaktor sebagai

    pertimbangan anggaran yang tersedia supaya lebih efektif dan

    efisien.

    2) Diharapkan dapat memberikan pertimbangan waktu sehingga

    dalam melakukan penyelesaian proyek dapat diketahui pada

    kegiatan mana yang harus bekerja keras agar jadwal dapat

    terpenuhi.

    F. Sistematika Skripsi

    Dalam penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian

    pokok, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

    Bagian awal skripsi memuat:

    a. Halaman sampul

    b. Halaman judul

    c. Abstrak

    d. Lembar pengesahan

    e. Motto dan persembahan

    f. Kata pengantar

    g. Daftar isi

    Bagian isi

    a. Bab I : Pendahuluan

    Mengemukakan tentang latar belakang masalah,

    permasalahan, penegasan istilah, batasan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi

    b. Bab II : Landasan Teori

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    8/79

    8

    Berisi uraian teoritis atau teori-teori yang mendasari

    pemecahan tentang masalah-masalah yang berhubungan

    dengan judul skripsi

    c. Bab III : Metode penelitian

    Berisi tentang metode-metode yang digunakan dalam

    penelitian yang meliputi menemukan masalah,

    merumuskan masalah, studi literatur, metode

    pengumpulan data, analisis data dan penarikan

    kesimpulan.

    d. Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan

    Berisi semua hasil penelitian dan pembahasan mengenai

    penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus

    (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

    Semarang

    e. bab V : Penutup

    Bab ini berisi tentang simpulan dan saran-saran yang

    diberikan peneliti berdasarkan simpulan yang diambil

    Bagian akhir

    Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

    mendukung skripsi.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    9/79

    9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Riset Operasi

    Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan

    ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam rangka memecahkan

    masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari sehingga akhirnya permasalahan

    tersebut dapat dipecahkan secara optimal ( Subagyo, dkk, 1993 : 4 ).

    Sebagai alat suatu pemecahan masalah riset operasi harus dipandang

    sebagai ilmu dan seni, aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan

    algoritma-algoritma matematika untuk memecahkan persoalan yang dihadapi,

    sedangkan sebagai seni ialah karena keberhasilannya dari solusi matematis ini

    sangat bergantung pada kreativitas dan kemampuan seseorang sebagai

    penganalisa dalam pengambilan keputusan ( Dimyati dan Dimyati, 1999 : 3 )

    Riset operasi merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah

    optimal. Bahasan mengenai riset operasi ini mencakup dynamic programing,

    analisis jaringan, rantai markov, program linier, teori permainan dan lain-lain.

    Menurut Dimyati dan Dimyati (1999:4), jika riset operasi akan digunakan

    untuk memecahkan suatu permasalahan, maka dilakukan langkah-langkah

    sebagai berikut.

    1. Memformulasikan persoalan, definisikan persoalan lengkap dengan

    spesifikasi tujuan dan bagian-bagian atau sistem yang bersangkutan.

    2. Mengobservasi sistem, kumpulan data untuk mengestimasi besaran

    parameter yang berpengaruh terhadap persoalan yang dihadapi, estimasi

    ini digunakan untuk membangun dan mengevaluasi model matematis daripersoalan.

    3. Memformulasikan model matematis dari persoalan yang dihadapi, dalam

    hal ini model matematis dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan

    linier.

    9

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    10/79

    10

    4. Mengevaluasi model dan penggunaannya untuk prediksi, untuk

    mengevaluasi apakah langkah pada no.3 telah menggambarkan keadaan

    nyata secara akurat atau belum.

    5. Mengimplementasikan hasil studi, menerjemahkan hasil perhitungan

    dalam bahasa sehari-hari.

    Untuk membangun model dalam riset operasi, perlu diperhatikan hal-hal

    sebagai berikut.

    3. Jangan membangun model yang rumit jika dapat dibut model yang

    sederhana.

    4. Jangan mengubah permasalahan agar cocok dengan tehnik atau metode

    yang digunakan.

    5. Proses deduksi harus dilakukan dengan baik.

    6. Proses validasi terhadap model harus dilakukan sebelum model tersebut

    diimplementasikan.

    7. Jangan memaksakan untuk menjawab suatu pertanyaan (permasalahan)

    tertentu dari suatu model yang tidak dirancang untuk menjawab

    pertanyaan itu.

    8. Suatu model mempunyai karakteristik tertentu, sehingga jangan terlalu

    menjual model yang dikembangkan. Suatu model seringkali menghasilkan

    suatu kesimpulan yang sederhana dan menarik.

    9. Suatu model yang dikembangkan memerlukan data yang baik.

    B. Program Linier

    Linear programing merupakan suatu model umum yang dapat digunakan

    dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara

    optimal (Subagyo, dkk, 1999:9).

    Program linier merupakan suatu model dari riset operasi yang merupakan

    bentuk khusus dari permasalahan optimasi. Permasalahan optimasi meliputi

    pemaksimuman atau peminimuman suatu fungsi tujuan yang dibatasi oleh

    berbagai kendala keterbatasan sumber daya dan kendala persyaratan-

    persyaratan tertentu yang harus dipenuhi (Ericson dan Hall, 1986:29). Contoh

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    11/79

    11

    untuk permasalahan yang dimaksimumkan adalah masalah keuntungan

    sedangkan contoh untuk permasalahan yang diminimumkan adalah masalah

    biaya, sediaan, dan lain-lain. Kendala-kendala yang sering dijumpai adalah

    keterbatasan bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya. Kendala-kendala ini

    dapat diekspresikan dalam bentuk sejumlah persamaan atau pertidaksamaan

    linier dalam variabel atau peubahnya. Jadi fungsi yang akan dioptimumkan

    merupakan suatu penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi

    tujuan yang dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar

    yaitu fungsi tujuan berupa nilai maksimum sedangkan nilai terkecil yaitu

    fungsi tujuan berupa nilai minimum.

    Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan-

    persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara aktivitas yang

    bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan (Dimyati dan

    Dimyati, 1999:17). Penerapan dari program linier banyak digunakan pada

    bidang industri, perdagangan, transportasi, tehnik dan sebagainya.

    Program linier menggunakan model matematis untuk menjelaskan

    persoalan yang dihadapinya. Sifat linier disini berarti bahwa seluruh fungsi

    matematis dalam model ini merupakan fungsi linier, sedangkan kataprogram merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian program

    linier adalah perencanaan aktifitas-aktifitas untuk memperoleh suatu hasil

    yang optimum , yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan terbaik diantara

    seluruh alternatif yang fisibel (Dimyati dan Dimyati, 1999:17).

    Menurut Suyitno (1997:2) pemecahan masalah program linear melalui

    tahap-tahap sebagai berikut.

    1. Memahami masalah dibidang yang bersangkutan.

    2. Menyusun model matematika.

    3. Menyelesaikan model matematika.

    4. Menafsirkan jawaban model menjadi jawaban atas masalah yang nyata.

    Karakteristik-karakteristik yang biasanya digunakan dalam persoalan

    program linier, yaitu sebagai berikut.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    12/79

    12

    a. Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap

    keputusan-keputusan yang akan dibuat atau berarti pula sebagai kumpulan

    variabel yang akan dicari untuk ditentukan nilainya.

    b. Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan

    dioptimumkan. Fungsi tujuan merupakan pernyataan matematika yang

    menyatakan hubungan Z (nilai fungsi tujuan) dengan jumlah dari perkalian

    semua koefisien fungsi tujuan.

    c. Pembatas merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa

    menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Koefisien

    dari variabel keputusan pada pembatas disebut koefisien teknis sedangkan

    bilangan yang ada disisi kanan setiap pembatas disebut ruas kanan

    pembatas.

    d. Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel

    keputusannya diasumsikan hanya berharga nonnegatif atau variabel

    keputusan tersebut boleh berharga positif atau negatif (tidak terbatas dalam

    tanda).

    Tidak semua masalah optimasi dapat diselesaikan dengan metode linier.

    Beberapa prinsip utama yang mendasari penggunaan metode program linier

    adalah sebagai berikut.

    1. Adanya sasaran dalam metode matematika masalah program linier berupa

    fungsi tujuan yang akan dicarai nilai optimumnya (maksimum/minimum).

    2. Adanya keterbatasan sumberdaya dapat berupa waktu, tenaga kerja, biaya,

    bahan dan sebagaianya. Sumberdaya yang terbatas disebut kendala atau

    pembatas.

    3. Masalah harus dapat dituangkan dalam bahasa matematika yang disebut

    model matematika. Model matematika dalam program linier memuatfungsi tujuan dan kendala. Fungsi tujuan harus berupa fungsi linier dan

    kendala berupa pertidaksamaan atau persamaan linier.

    4. Antar variabel yang membentuk fuingsi tujuan dan kendala ada

    keterkaiatan, artinya perubahan pada suatu peubah akan mempengaruhi

    nilai peubah yang lain.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    13/79

    13

    Menurut Suyitno (1997:4) model matematika merupakan ungkapan suatu

    masalah dalam bahasa matematika, sedangkan menurut Dimyati dan Dimyati

    (1993:3) model matematika adalah pengggambaran dunia nyata melalui

    simbol-simbol matematis.

    Petunjuk untuk menyusun model matematika adalah sebagai berikut.

    1. Menetukan tipe dari masalah (maksimasi atau minimasi).

    2. Mendefinisikan variabel keputusan. Koefisien kontribusi digunakan untuk

    menentukan tipe masalah dan untuk membantu mengidentifikasikan

    variabel keputusan.

    3. Merumuskan fungsi tujuan. Sesudah menentukan tipe masalah danvariabel keputusan dilanjutkan dengan mengkombinasikan informasi ke

    rumusan fungsi tujuan.

    4. Merumuskan kendala. Dalam tahap ini ada 2 pendekatan dasar, yaitu:

    a. pendekatan ruas kanan merupakan besar maksimum dari sumber

    daya yang tersedia dalam masalah maksimum maupun minimum dari

    sumber daya yang tersedia dalam masalah yang minimum;

    b. pendekatan ruas kiri, merupakan koefisien teknis dari daftar dalam

    tabel atau baris-baris. Meletakkan semua nilai sebagai koefisien teknisdan daftarnya dalam baris dan kolom.

    5. Persyaratan nonnegatif

    Menurut Suyitno (1997:9) model matematika dalam program linier

    dirumuskan sebagai berikut.

    Fungsi tujuan

    takonscccxcxcxcZnnn

    tan,,,, 212211 KK +++=

    Harus memenuhi fungsi kendala :

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    14/79

    14

    mibaxaxa

    ataubaxaxa

    atau

    baxaxa

    iinii

    iinii

    imii

    ,,3,2,1,2211

    2211

    2211

    KK

    K

    K

    =+++

    =+++

    +++

    C. Network

    Tim riset operasi mengembangkan sistem pengambilan keputusan yang

    didasarkan pada optimasi dengan menggunakan metode jaringan kerja (Hiller,

    1990:335). Jaringan kerja (model network) adalah suatu diagram yang

    digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah matematika yang cukup

    rumit agar menjadi lebih sederhana dan mudah diamati. Masalah-masalah

    yang dapat diatasi dengan networkantara lain masalah penjadwalan (network

    planing), masalah transportasi, masalah penugasan, masalah penggantian

    peralatan, dan masalah lintasan terpendek. Network planning pada prinsipnya

    adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan atau variabel

    yang digambarkan atau divisualisasikan dalam diagram network. Dengan

    demikian dapat dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang harus

    didahulukan, bila perlu dilembur atau tambah biaya.

    Contoh networkdapat dilihat pada gambar 1.

    2 6

    1 3 5 8

    Initial Terminal

    event event

    Gambar 1. Networksuatu kegiatan

    4 7

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    15/79

    15

    Menurut Dipohusodo (1996:245) langkah-langkah dalam menggambar

    jaringan kerja adalah sebagai berikut.

    1. Lukislah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan dan garis putus

    untuk dummy.

    2. Dalam menggambarkan anak panah, usahakan adanya bagian yang

    mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu.

    3. Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah, sedangkan kurun waktu di

    bawahnya.

    4. Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.

    5. Kecuali untuk hal yang khusus, panjang anak panah tidak ada kaitannya

    dengan lamanya kurun waktu.

    6. Peristiwa/kejadian dilukiskan sebagai lingkaran dengan nomor yang

    bersangkutan jika mungkin berada di dalamnya.

    7. Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.

    Menurut Dimyati dan Dimyati (1999:177) dalam menggambarkan suatu

    networkdigunakan simbol sebagai berikut:

    Anak panah = arrow (arc), menyatakan sebuah kegiatan atau

    aktivitas. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yangmemerlukan duration (jangka waktu tertentu). Baik panjang

    maupun kemiringan anak panah ini sama sekali tidak

    mempunyai arti, jadi tidak selalu menggunakan skala. Kepala

    anak panah menjadi pedoman arah tiap aktivitas, yang

    menunjukkan bahwa suatu aktivitas dimulai dari permulaan dan

    berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.

    Lingkaran kecil = node, menyatakan sebuah kejadian atau

    peristiwa atau event. Kejadian (event) di sini didefinisikan

    sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan.

    Anak panah terputus-putus, menyatakan kegiatan / aktivitas

    semu atau dummy. Dummy di sini berguna untuk membatasi

    mulainya aktivitas. Seperti halnya aktivitas biasa, panjang dan

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    16/79

    16

    B

    kemiringan dummy ini juga tidak berarti apa-apa sehingga tidak

    perlu menggunakan skala, hanya pada dummy tidak mempunyai

    duration (jangka waktu tertentu).

    (anak panah tebal) merupakan kegiatan pada lintasan kritis.

    Dalam penggunaannya, simbol-simbol ini digunakan dengan mengikuti

    aturan-aturan sebagai berikut.

    1. Di antara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh digambarkan satu

    anak panah.

    2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor

    kejadian

    3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian

    bernomor tinggi.

    4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian

    (initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian

    (terminal event).

    Adapun logika kebergantungan kegiatan-kegiatan itu dinyatakan sebagai

    berikut.

    1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapatdimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut dapat di lihat pada

    gambar 2.

    1 2 3

    Gambar 2. Kegiatan A merupakan pendahulu kegiatan B

    Kegiatan A bisa juga ditulis (1,2) dan kegiatan B(2,3)

    2. Jika kegiatan C,D dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai,

    maka dapat di lihat pada gambar 3.

    A

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    17/79

    17

    F

    E

    M

    N

    1

    2 4 5

    3

    Gambar 3. Kegiatan C, D dan E merupakan pendahulu kegiatan F

    3. Jika kegiatan G dan H harus dimulai sebelum kegiatan I dan J maka dapat

    di lihat pada gambar 4.

    2 5

    4

    3 6

    Gambar 4. Kegiatan G dan H merupakan pendahulu kegiatan I dan J

    4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai,

    tetapi N sudah dapat dimulai bila kegiatan L sudah selesai, maka dapat di

    lihat pada gambar 5.

    2 5 7

    3 4 6

    Gambar 5. Kegiatan L merupakan pendahulu kegiatan M dan N

    Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga (sesuai

    dengan arah panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari

    lingkungan kejadian no. 4 ke lingkungan kejadian no. 5.

    5. Jika kegiatan P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang

    sama, maka kita tidak boleh menggambarkannya seperti pada gambar 6.

    JH

    GI

    C

    D

    K

    L

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    18/79

    18

    Q

    Q

    31 32

    Gambar 6. Gambar yang salah bila kegiatan P, Q dan R mulai dan

    selesai pada kejadian yang sama

    Untuk membedakan ketiga kegiatan itu, maka masing-masing harus

    digambarkan dummy seperti pada gambar 7.

    3231 34

    33

    atau

    32

    31 34

    33

    Gambar 7. Kegiatan P, Q dan R mulai dan selesai pada kejadian

    yang sama

    Kegiatan P = (31,32) P = (32,34)

    Q = (31,34) atau Q = (31,34)

    R = (31,33) R = (33,34)

    Dalam hal ini tidak menjadi soal di mana saja diletakkannya dummy

    tersebut, pada permulaan ataupun pada akhir kegiatan-kegiatan tersebut.

    D. Penentuan Waktu

    Setelah network suatu proyek dapat digambarkan, langkah berikutnya

    adalah mengestimasi waktu masing-masing aktivitas, dan menganalisis

    seluruh diagram networkuntuk menentukan waktu terjadinya masing-masing

    kejadian (event).

    R

    P

    R

    Q

    P

    R

    P

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    19/79

    19

    Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu ini, akan kita dapatkan satu

    atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network tersebut

    yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini

    disebut lintasan kritis. Di samping lintasan kritis ini terdapat lintasan-lintasan

    lain yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek daripada lintasan kritis.

    Dengan demikian, maka lintasan yang tidak kritis ini mempunyai waktu untuk

    bisa terlambat yang dinamakan float.

    Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada

    sebuah network dan ini dipakai pada waktu penggunaan network dalam

    praktek atau digunakan pada waktu mengerjakan penentuan jumlah material,

    peralatan, dan tenaga kerja. Float ini terbagi atas dua jenis, yaitu total float

    dan free float(Dimyati dan Dimyati, 1999:180).

    Untuk memudahkan perhitungan waktu digunakan notasi-notasi sebagai

    berikut.

    TE : earliest event occurance time, yaitu saat tercepat terjadinya

    kejadian/event.

    TL : latest event occurance time, yaitu saat paling lambat terjadinya

    kejadian.

    ES : earliest activity start time, yaitu saat tercepat dimulainya

    kegiatan/aktifitas.

    EF : earliest activity finish time, yaitu saat tercepat diselesaikannya kegiatan.

    LS : latest activity start time, yaitu saat paling lambat dimulainya kegiatan.

    LF : latest activity finish time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya

    kegiatan.

    t : activity duration time, yaitu waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan

    (biasanya dinyatakan dalam hari).

    S : total slack/total float.

    SF : free slack/free float.

    1. Asumsi dan cara perhitungan waktu

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    20/79

    20

    Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu ini digunakan tiga

    buah asumsi dasar, yaitu sebagai berikut.

    a. Proyek hanya memiliki satu initial eventdan satu terminal event.

    b. Saat tercepat terjadinya initial eventadalah hari ke-nol

    c. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah TL = TE untuk

    eventini.

    Adapun perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu

    cara perhitungan maju ( forward computation) dan perhitungan mundur

    (backward computation). Pada perhitungan maju, perhitungan bergerakmulai dari initial event menuju terminal event maksudnya ialah

    menghitung saat yang paling tercepat terjadinya events dan saat paling

    cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE, ES dan

    EF).

    Pada perhitungan mundur, perhitungan bergerak dari terminal event

    menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling

    lambat terjadinya events dan saat paling lambat dimulainya dan

    diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF). Dengan selesainya

    kedua perhitungan ini, barulah float dapat dihitung. Untuk melakukan

    perhitungan maju dan perhitungan mundur ini, lingkaran kejadian (event)

    dibagi atas tiga bagian seperti pada gambar 8.

    a

    b c

    Gambar 8. Lingkaran kejadian

    Keterangan :

    a = ruang untuk nomor event

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    21/79

    21

    b = ruang untuk menunjukkan saat paling cepat terjadinya event (TE),

    yang merupakan hasil perhitungan maju.

    c = ruang untuk menunjukkan saat paling lambat terjadinya event (TL),

    yang merupakan hasil perhitungan mundur.

    2. Perhitungan maju

    Ada tiga langkah yang harus dilakukan pada perhitungan maju, yaitu

    sebagai berikut.

    a. Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke nol

    sehingga untuk initial event berlaku TE=0 (Asumsi ini tidak benar

    untuk proyek yang berhubungan dengan proyek-proyek lain).

    b. Kalau initial event terjadi pada hari yang ke-nol, maka dapat di lihat

    pada gambar 9.

    i (i,j) j

    0

    Gambar 9. Mulainya kejadian pada hari yang ke-nol

    0)(),( == jji TEES

    ),(),(),( jijiji tESEF +=

    ),(),( jiji tTE +=

    c. Event yang menggabungkan beberapa aktivitas (merge event), dapat di

    lihat pada gambar 10.

    )( ,1 jiEF

    )( ,2 jiEF

    )( ,3 jiEF

    Gambar 10. Kejadian yang menggabungkan beberapa aktivitas

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    22/79

    22

    d. Sebuah event hanya dapat terjadi jika aktivitas-aktivitas yang

    mendahuluinya telah diselesaikan. Maka saat paling cepat terjadinya

    sebuah event sama dengan nilai terbesar dari saat tercepat untuk

    menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang berakhir pada eventtersebut.

    ),...,max( )(),(),()( ,21 jnijijij EFEFEFTE = .

    3. Perhitungan Mundur

    Seperti halnya pada perhitungan maju, pada perhitungan mundur ini

    pun terdapat tiga langkah, yaitu sebagai berikut.

    a. Pada terminal eventberlaku TL=TE.

    b. Saat paling lambat untuk memulai suatu aktivitas sama dengan saatpaling lambat untuk menyelesaikan aktivitas itu dikurangi dengan

    duration aktivitas tersebut, dapat di lihat pada gambar 11.

    i (i,j) j

    TE TL

    Gambar 11. Saat paling lambat untuk memulai dan saat paling

    lambat untuk menyelesaikan suatu aktivitastLFLS =

    TLLF ji =),( di mana TL=TE, maka

    ),()(),( jijji tTLLS =

    c. Event yang mengeluarkan beberapa aktivitas (burst event), dapat di

    lihat pada gambar 12.

    ),( 1jiLS

    i),( 2ji

    LS

    ` ),( 3jiLS

    Gambar 12. Kejadian yang mengeluarkan beberapa aktivitas

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    23/79

    23

    Setiap aktivitas hanya dapat dimulai apabila event yang

    mendahuluinya telah terjadi. Oleh karena itu, saat paling lambat terjadinya

    sebuah eventsama dengan nilai terkecil dari saat-saat paling lambat untuk

    memulai aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada eventtersebut.

    )....,min( ),(,,(),,()( 21 njijijii LSLSLSTL = .

    E. Lintasan Kritis

    Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu, akan di dapatkan satu atau

    beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network tersebut yang

    menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut

    lintasan kritis (Dimyati dan Dimyati, 1999:180).

    Lintasan kritis adalah jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui yang

    paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan kata lain

    lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan penyelesaian proyek

    secara keseluruhan (Badri, 1997:23).

    Untuk menentukan lintasan kritis diperlukan langkah-langkah sebagai

    berikut.

    a. Perhitungan Maju ( forward computation).

    Pada perhitungan maju, perhitungan bergerak mulai dari initial event

    menuju ke terminal event. Tujuannya ialah menghitung saat yang paling

    cepat terjadinya event dan saat paling cepat dimulainya serta

    diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE, ES, dan EF).

    b. Perhitungan Mundur (backward computation).

    Pada perhitungan mundur, perhitungan bergerak dari terminal event

    menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling

    lambat terjadinya event dan saat paling lambat dimulainya dandiselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF).

    c. Perhitungan kelonggaran waktu (floatatau slack)

    Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada

    sebuah jaringan kerja, ini dapat dipakai pada waktu penggunaan jaringan

    kerja dalam praktek dan memungkinkan digunakan pada waktu

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    24/79

    24

    mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan dan tenaga kerja. Float

    ini terbagi atas dua jenis yaitu total float dan free float.

    Total Float(kelembanan suatu kegiatan) adalah jumlah waktu di mana

    waktu penyelesaian suatu kegiatan dapat diundur tanpa mempengaruhi

    saat paling cepat dari penyelesaiaan proyek secara keseluruhan. Karena

    itu, total float dihitung dengan cara mencari selisih antara saat paling

    lambat dimulainya aktivitas dengan saat paling cepat dimulainya aktivitas.

    Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada

    kegiatan (LS-ES), atau dapat pula dengan mencari selisih antara saat

    paling lambat diselesaikannya kegiatan dan saat paling cepat

    diselesaikannya kegiatan (LF-EF). Dalam hal ini cukup dipilih salah satu

    saja.

    Jika akan menggunakan persamaan S=LS-ES , maka total float

    kegiatan (i,j) adalah S(ij) =LS(ij) ES(ij). Dari perhitungan mundur diketahui

    bahwa LS(i,j) =TL(ij)-t(ij) , sedangkan dari perhitungan maju ES(i,j) = TE(i) .

    Maka S(i,j) = TL(j)-t(i,j) - TE(i). Jika menggunakan persamaan S = LF-EF ,

    maka total float kegiatan (i,j) adalah S(i,j) = LF(i,j)- EF(i,j) . Dari

    perhitungan maju diketahui bahwa EF(i,j) = TE(i,j) +t(i,j) , sedangkan dari

    perhitungan mundur LF(i,j) = TL(i,j) , maka S(i,j) = TL(j) -TE(i) T(i,j).

    Free float adalah jumlah waktu dimana penyelesaian suatu kegiatan

    dapat diukur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dimulainya kegiatan

    yang lain atau saat paling cepat terjadinya kejadian lain pada jaringan

    kerja. Free floatkegiatan (i,j) dihitung dengan cara mencari selisih antara

    saat tercepat terjadinya kejadian diujung kegiatan dengan saat tercepat

    diselesaikannya kegiatan (i,j) tersebut.

    Atau SF(i,j)=TE(i,j)-EF(i,j). Dari perhitungan maju diperoleh EF(i,j)=TE(i)+t(i,j),

    maka SF(i,j)=TE(j)-TE(i)-t(i,j) (Dimyati, 1999:187).

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    25/79

    25

    F. Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan

    Kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

    Pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas

    1 Tanjung Mas Semarang bertujuan untuk menentukan kualitas ikan yang

    akan di ekspor-impor. Pada pembangunan sebelumnya hanya berupa

    bangunan berupa kantor untuk administrasi, oleh karena untuk menjamin mutu

    dan kualitas ikan yang akan di ekspor-impormaka pemerintah membangun

    gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

    Semarang.

    Proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina

    ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang merupakan pembangunan gedung

    bertingkat dengan 2 lantai. PT MUNICA PRATAMA GROUP

    memperhitungkan pembangunan memerlukan waktu 150 hari dengan biaya

    Rp.616.634.000,00 (Enam ratus enam belas juta enam ratus tiga puluh empat

    ribu rupiah). Pada perhitungannya PT MUNICA PRATAMA GROUP

    menggunakan Kurva S Schedule.

    Pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas

    1 Tanjung Mas Semarang meliputi berbagai macam kegiatan diantaranya yaitupada lantai 1 meliputi 57 kegiatan dan pada lantai 2 meliputi 58 kegiatan. Pada

    pembangunan ini membutuhkan tenaga kerja rata-rata 50 orang diantaranya

    yaitu 20 pekerja dengan upah Rp.24.850,00 per hari, 10 tukang kayu dengan

    upah Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang kayu dengan upah

    Rp.39.850,00 per hari, 16 tukang batu dengan upah Rp.35.000,00 per hari,

    seorang kepala tukang batu dengan upah Rp.39.850,00 per hari dan 2 mandor

    dengan upah Rp.35.000,00 per hari.

    G. Program Excel

    Penyelesaian masalah linier dengan banyak variabel akan lebih mudah

    dengan menggunakan program komputer. Dalam hal ini program komputer

    yang akan di gunakan untuk menyelesaikan masalah yang akan dikaji adalah

    program Excel. Prinsip kerja utama dari program Excel adalah memasukan

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    26/79

    26

    data sebagai rumusan permasalahan yang terdiri dari optimasi dari fungsi

    maksimal atau minimal dan fungsi kendala. Rumusan yang dimaksud dalam

    hal ini adalah bentuk matematika yang berupa fungsi linear.

    Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang meliputi jawaban fungsi

    tujuan dan jawaban fungsi kendala serta jawaban analisis sensitivitas kita

    menggunakan solveryang ada pada salah satu menu Excel dengan cara klik

    menu Tools lalu pilih solver. Jika pada menu Tools belum ada solvernya, kita

    bisa menginstal solver yang ada dalam Microsoft Excel lewat CD Microsoft

    Office XP.

    Sebelum memasuki solver, langkah pertama yang harus dilakukan adalahmendefinisikan dan memilih variabel keputusan, kendala dan fungsi tujuan

    dari suatu masalah. Setelah langkah pertama dilakukan, masukkan data fungsi

    tujuan, kendala dan variabel keputusan dalam Excel (Yulianto, 2005:5).

    H. Aplikasi Program Excel

    Penyelesaian masalah program lineardengan banyakvariabel akan lebih

    mudah dengan menggunakan komputer. Perhitungan yang akan dilakukan

    disini menggunakan program Excel (lihat Sitinjak, 2006). Untuk menentukan

    nilai optimal suatu program lineardengan Excel dilakukan dengan beberapa

    tahapan yaitu.

    1. Menentukan model program linear atau model matematika berdasarkan

    data.

    2. Menentukan formulasi program untukExcel.

    Cara untuk mengoperasikan program Excel melalui windows pertama

    kalinya pilih klik kemudian pilih program dan arahkan pada Micosoft

    Excel dan diklik seperti gambar 13 berikut.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    27/79

    27

    Gambar 13.Tampilan Windows

    Pada layar akan muncul tampilan Excel yang siap untuk tempat

    mengetikkan formulasi seperti gambar 14 berikut.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    28/79

    28

    Gambar 14. Tampilan Excel

    Selanjutnya Excel siap mengerjakan kasus program linear. Sebagai

    contoh permasalahan seperti pada gambar 15 berikut.

    8

    a 16 d 5 g 10

    6 h

    b 14 f

    Gambar 15. Network

    Untuk menghitung TE dan TL pada setiap simpul di jaringan proyek

    diatas dengan menggunakan Excel terlebih dahulu dibuat model program

    linear atau model matematikanya dengan X1 menyatakan sebagai kejadian

    c

    6

    e4

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    6

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    29/79

    29

    pada node1, X2 menyatakan kejadian pada node 2 dan seterusnya sampai pada

    X6 menyatakan sebagai node 6 seperti berikut.

    Minimumkan : Z = X1+X2+X3+X4+X5+X6

    Kendala X2 X1 16

    X3 X1 14

    X4 X2 8

    X5 X2 5

    X5 X3 4

    X6 X3 6

    X6 X4 10

    X1, X2, X3, X4, X5, X6 0

    Xj : TE pada simpul j

    Berdasarkan model matematika tersebut diatas, maka pada worksheet Excel

    diinputdata dengan format pada gambar 16 sebagai berikut.

    Gambar 16. Operasi Awal Dalam Excel

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    30/79

    30

    Nilai Z pada model matematika ditunjukkan pada sel B13, sedangkan

    nilai Xj sebagai variabel keputusan ditunjukkan pada sel B4 sampai dengan sel

    B9. Nilai ruas kiri dari setiap kendala ditunjukkan pada sel E4 sampai dengan

    sel E11 dan nilai ruas kanan ditunjukkan pada sel F4 sampai dengan sel F11.

    Sel E4 diisi dengan rumus : =B5-B4

    Sel E5 diisi dengan rumus : =B6-B4

    Sel E6 diisi dengan rumus : =B7-B5

    Sel E7 diisi dengan rumus : =B8-B5

    Sel E8 diisi dengan rumus : =B8-B6

    Sel E9 diisi dengan rumus : =B9-B6

    Sel E10 diisi dengan rumus : =B9-B7

    Sel E11 diisi dengan rumus : =B9-B8

    Setelah dihitung nilai TE pada seluruh simpul maka selanjutnya

    dilakukan perhitungan TL pada seluruh simpul yang ada di jaringan tersebut,

    yaitu.

    Sel G4 diisi dengan rumus : +B4 (pada simpul awal TE = TL)

    Sel G5 diisi dengan rumus : =min(G8-F7;G7-F6)

    Sel G6 diisi dengan rumus : =min(G9-F9;G8-F8)

    Sel G7 diisi dengan rumus : +G9-F10

    Sel G8 diisi dengan rumus : +G9-F11

    Sel G9 diisi dengan rumus : +B9 (pada simpul akhir TE = TL)

    Setelah semua data dan formula dimasukkan, kemudian klik Tools dan klik

    solverseperti pada gambar 17 berikut.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    31/79

    31

    Gambar 17. Tampilan Menu Solver

    Kemudian klik Option seperti pada gambar 18 berikut.

    Gambar 18. Option pada Solver

    Kemudian klik OK, klik solve, kemudian klik Ok seperti pada gambar

    19 berikut.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    32/79

    32

    Gambar 19. Hasil dari solve

    Untuk mencari lintasan kritis pada jaringan proyek, indikator yang

    sangat tepat untuk mengetahuinya yaitu menggunakkan variabel slack atau

    kesenjangan waktu aktivitas dengan rumus Sij = TLj TEi t ij. Aktivitas-

    aktivitas kritis ditunjukkan dengan nilai 0 pada Sij. Berikut hasil perhitungan

    kesenjangan waktu setiap aktivitas dengan menggunakan Excel pada gambar

    20.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    33/79

    33

    Gambar 20. Hasil Perhitungan Sij

    Jadi lintasan kritis dari proyek diatas dapat digambarkan seperti gambar

    21.

    Gambar 21. Lintasan Kritis

    c

    15

    e

    4

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    6

    8

    h

    16a

    f

    g

    10

    5d

    14

    b

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    34/79

    34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada penelitian ini langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

    A. Menemukan Masalah

    Dalam tahap ini dicari sumber pustaka dan dipilih bagian dari sumber pustaka

    sehingga memunculkan ide yang akan dikaji sebagai suatu masalah.

    B. Merumuskan Masalah

    Merumuskan masalah diperlukan agar permasalahan yang dikaji dalam

    penelitian jelas sehingga mempermudah pemecahan masalah. Berdasarkan ide

    yang diperoleh, dirumuskan masalah optimalisasi penjadwalan proyek pada

    pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1

    Tanjung Mas Semarang dengan perhitungan maju, perhitungan mundur,

    perhitungan kelonggaran waktu dan Excel.

    C. Studi Literatur dan Studi Kasus

    Studi literatur adalah mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan jaringan

    dan lintasan kritis serta program linier, kemudian menerapkannya pada data

    hasil penelitian. Studi kasus dilakukan penulis dengan mengambil data

    sekunder pada pembangunan gedung khusus (laboratorium) dan sarana

    prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas di

    PT MUNICA PRATAMA GROUP.

    D. Metode Pengumpulan Data

    Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data, penulis menggunakan

    data sekunder yaitu data yang sudah ada yang diperoleh langsung dari PT

    MUNICA PRATAMA GROUP yaitu berupa data pembangunan gedung

    khusus (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun

    karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    35/79

    35

    E. Analisis Data

    Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai

    berikut.

    10. Secara teoritis yaitu perhitungan dengan menggunakan metode PERT-

    CPM, dengan berdasarkan data pembangunan.

    11. Secara laboratorium yaitu perhitungan dengan menggunakan program

    Excel.

    F. Penarikan Kesimpulan

    Langkah terakhir dalam metode penelitian adalah penarikan

    kesimpulan yang diperoleh dari hasil langkah pemecahan masalah.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    36/79

    36

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Pada penelitian ini akan ditentukan lintasan kritis dalam penjadwalan

    Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan

    Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan metode PERT-CPM dan Excel.

    Dalam penggunaan Excel terlebih dahulu dibuat model program linearnya

    yang meliputi fungsi tujuan dan fungsi kendala.

    Berdasarkan data time schedule, rencana anggaran biaya dan gambar

    gedung yang diperoleh dari PT MUNICA PRATAMA GROUP dalam

    pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1

    Tanjung Mas Semarang akan disusun daftar rencana kegiatan yang disajikan

    dalam tabel 1 pada lampiran 3 dan gambar network yang disajikan dalam

    lampiran 8. Selain itu juga akan disusun rumusan data Pembangunan Gedung

    Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas

    Semarang dalam bentuk model matematika yang disajikan dalam lampiran 4.

    Dari model matematika tersebut akan dilakukan perhitungan dan

    penentuan lintasan kritis dari Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium)

    Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan

    metode PERT-CPM dan bantuan Excel. Pembangunan Gedung Khusus

    (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang ini

    meliputi berbagai macam kegiatan diantaranya yaitu pada lantai 1 meliputi 57

    kegiatan dan pada lantai 2 meliputi 58 kegiatan.

    Berdasarkan tabel diketahui bahwa pembangunan tersebut melibatkan

    berbagai macam kegiatan membangun yang sering disebut aktivitas. Aktivitas

    Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1

    Tanjung Mas Semarang sangat banyak, jika dijabarkan seluruhnya akan

    membuat model menjadi rumit. Untuk mempermudah dan mengefektifkan

    pengawasan suatu aktivitas, maka masing-masing aktivitas disusun daftar

    rencana kegiatan serta disusun gambar networknya. Hal ini dilakukan dalam

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    37/79

    37

    rangka menyusun suatu model dari permasalahan konkret. Model dibuat

    sesederhana mungkin tetapi harus dapat mewakili suatu permasalahan

    konkret. Semua kegiatan yang akan dilakukan perlu diketahui waktu masing-

    masing dan syarat kegiatan tersebut dapat dilakukan.

    1. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

    (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

    dengan Metode PERT-CPM.

    Untuk menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode

    PERT-CPM mempunyai beberapa langkah, yaitu sebagai berikut.

    a. Menyusun tabel daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus

    (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

    berdasarkan data time schedule yang disajikan dalam lampiran 3.

    b. Menyusun sebuah network berdasarkan daftar rencana kegiatan

    pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan

    kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang disajikan dalam lampiran 8.

    c. Menentukan perhitungan maju yang disajikan dalam lampiran 5.

    d. Menentukan perhitungan mundur yang disajikan dalam lampiran 6.

    e. Menentukan perhitungan kelonggaran waktu yang disajikan dalam

    lampiran 7.

    2. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

    (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

    dengan Menggunakan Excel.

    Untuk menentukan lintasan kritis dalam penjadwalan Proyek

    pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan

    Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan Excel dilakukan

    langkah-langkah sebagai berikut.

    a. Menyusun tabel daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus

    (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

    berdasarkan data time schedule yang disajikan dalam lampiran 3.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    38/79

    38

    b. Menyusun sebuah network berdasarkan daftar rencana kegiatan

    pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan

    kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang disajikan dalam lampiran 8.

    c. Menyusun model matematika dari permasalahan yang ada meliputi

    fungsi tujuan dan fungsi kendala yang disajikan dalam lampiran 4.

    d. Mengaplikasikan model matematika ke dalam Excel.

    e. Membaca hasil perhitungan pembangunan gedung khusus

    (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

    yang disajikan dalam lampiran 10.

    Dari hasil perhitungan Excel diperoleh lintasan kritis yang sama

    dengan menggunakan metode PERT-CPM. Lintasan kritis dari proyek

    pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1

    Tanjung Mas Semarang adalah sebagai berikut.

    a. Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun

    Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang selesai pada waktu 24

    minggu atau 144 hari diketahui dari nilai akhir ET dan LT. Untuk

    lintasan kritis yang dilalui dapat dilihat pada Sij yang bernilai 0 karena

    menunjukkan tidak ada kelonggaran waktu.

    Salah satu lintasan kritis yang diperoleh dari Excel adalah sebagai

    berikut.

    X1 = A B

    X2 = B C

    X6 = C G

    X13 = O Q

    X19 = U Y

    X32 = G1 M1

    X62 = L2 T2

    X90 = M3 X3

    X156 = Y5 Q6

    X169 = E7 F7

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    39/79

    39

    Adapun yang dimaksud lintasan kritis pada proyek pembangunan

    gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung

    Mas semarang adalah sebagai berikut.

    a) X1 yaitu pekerjaan pembongkaran bangunan lama yang

    dilaksanakan dalam waktu 1 minggu.

    b) X2 yaitu pekerjaan bowplank. Dilaksanakan pada minggu ke 5 dan

    diselesaikan dalam waktu 1 minggu.

    c) X6 yaitu pekerjaan kolom 20/40. Diselesaikan setelah minggu ke 5

    atau setelah pekerjaan bowplank dan harus selesai dalam waktu 3

    minggu.

    d) X13 yaitu pekerjaan balok anak 20/40. Dilaksanakan setelah

    minggu ke 8 atau setelah pekerjaan kolom 20/40 selesai dan harus

    selesai dalam waktu 3 minggu.

    e) X19 yaitu pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2. Dilaksanakan

    setelah minggu ke 11 atau setelah pekerjaan balok anak 20/40

    selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu.

    f) X32 yaitu pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1).

    Dilaksanakan setelah minggu ke 13 atau setelah pekerjaan kolom

    20/30 pada lantai 2 selesai dan harus selesai dalam waktu 3

    minggu.

    g) X62 yaitu pekerjaan gording bengkirai (tahap 1). Dilaksanakan

    setelah minggu ke 16 atau setelah pekerjaan plesteran 1pc:3ps

    pada lantai 2 (tahap 1) selesai dan harus selesai dalam waktu 2

    minggu.

    h) X90 yaitu pekerjaan list plafond gypsum. Dilaksanakan setelah

    minggu ke 18 atau setelah pekerjaan gording bengkirai (tahap 1)

    selesai dan harus selesai dalam waktu 5 minggu.

    i) X156 yaitu pekerjaan tangga kayu (tahap 2). Dilaksanakan setelah

    minggu ke 23 atau setelah pekerjaan list plafond gypsum selesai

    dan harus selesai dalam waktu 2 minggu.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    40/79

    40

    j) X169 yaitu pekerjaan penangkal petir (tahap 2). Dilaksanakan

    setelah minggu ke 25 atau setelah pekerjaan tangga kayu (tahap 2)

    selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu.

    b. ET dan LT menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan

    menyelesaikan suatu aktivitas, misal A bernilai 0 karena A baru mulai

    aktivitas, B bernilai 1 karena B telah melakukan aktivitas yaitu

    aktivitas pembongkaran bangunan lama (X1) dan seterusnya. Akhir

    aktivitas menunjukkan lamanya waktu penyelesaian dalam proyek

    tersebut, yaitu ditunjukkan F7 dengan nilai 24 yang nilai ET sama

    dengan nilai LT.

    c. Nilai slack pada lintasan kritis bernilai nol sedangkan pada bukan

    lintasan kritis dapat bernilai tidak nol. Hal ini menunjukkan adanya

    kelonggaran waktu pada aktivitas yang bukan lintasan kritis yang tidak

    mengakibatkan mundurnya penyelesaian proyek secara keseluruhan.

    B. Pembahasan

    1. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

    (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas semarang

    oleh PT MUNICA PRATAMA GROUP.

    Hasil analisis penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus

    (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang

    dilakukan oleh PT MUNICA PRATAMA GROUP berdasarkan data time

    schedule diperoleh keterangan bahwa penyelesaian proyek pembangunan

    gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

    Semarang memerlukan waktu 150 hari yang dimulai tanggal 26 Juni dan

    selesai pada tanggal 12 Desember 2007. Kita juga mengetahui prestasi

    mingguan dari setiap aktivitas pada proyek tersebut. Biaya total proyek

    tersebut adalah Rp. 616.634.000,00 (Enam ratus enam belas juta enam

    ratus tiga puluh empat ribu rupiah).

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    41/79

    41

    2. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

    (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

    dengan menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel.

    Dengan menggunakan metode PERT-CPM dan Excel lintasan

    kritis atau waktu penyelesaian proyek tersebut adalah 24 minggu / 144

    hari. Lintasan kritis di tampilkan dalam lampiran 9. Jika dibandingkan

    antara hasil perhitungan yang dilakukan oleh PT MUNICA PRATAMA

    GROUP dengan perhitungan menggunakan metode PERT-CPM dan

    Excel, diperoleh hasil yang lebih menguntungkan dengan menggunakan

    metode PERT-CPM dan Excel. Hal ini akan memberikan keuntungan dari

    segi waktu penyelesaian proyek akan lebih cepat 6 hari, akibatnya total

    biaya dapat di hemat. Penghematan yang nampak dari tenaga kerja yaitu

    biaya pada tenaga kerja yang dibayarkan. Dengan tenaga kerja rata-rata 50

    orang diantaranya yaitu 20 pekerja dengan upah Rp. 24.850,00 per hari,

    10 tukang kayu dengan upah Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang

    kayu dengan upah Rp.39.850,00 per hari,16 tukang batu dengan upah

    Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang batu dengan upah

    Rp.39.850.00,00 per hari dan 2 mandor dengan upah Rp.35.000,00 per

    hari maka biaya yang dikeluarkan dalam proyek pembangunan gedung

    khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

    Semarang dengan metode PERT-CPM dan Excel adalah sebagai berikut.

    a. Biaya pembangunan jumlah (A+B) adalah Rp.560.577.048,00.

    b. Dengan metode PERT-CPM dan Excel diperoleh penghematan tenaga

    kerja yaitu.

    a) 20 pekerja x Rp.24.850,00 x 6 hari = Rp.2.982.000,00

    b) 10 tukang kayu x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.2.100.000,00

    c) 1 kepala tukang kayu x Rp.39.850,00 x 6 hari = Rp.239.000,00

    d) 16 tukang batu x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.3.360.000,00

    e) 1 kepala tukang batu x Rp.39.850,00 x 6 hari = Rp.239.000,00

    f) 2 mandor x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.420.000,00

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    42/79

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    43/79

    43

    BAB V

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Dari analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa simpulan

    sebagai berikut.

    1. Dalam mencari lintasan kritis dengan menggunakan metode PERT-CPM

    mempunyai beberapa langkah yaitu pertama membuat tabel rencana

    kegiatan, kedua membuat network, ketiga menghitung maju dan mundur

    dan terakhir menghitung kelonggaran waktu. Lintasan kritis yang

    diperoleh yaitu (X1) pekerjaan pembongkaran bangunan lama, (X2)

    pekerjaan bouplank, (X6) pekerjaan kolom 20/40, X13 yaitu pekerjaan

    balok anak 20/40, (X19) pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2, (X32)

    pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1), (X62) pekerjaan

    gording bengkirai (tahap 1), (X90) pekerjaan list plafond gypsum, (X156)

    pekerjaan tangga kayu (tahap 2), (X169) pekerjaan penangkal petir (tahap

    2). Hasil perhitungan dengan menggunakan metode PERT-CPM

    membutuhkan waktu 144 hari dengan biaya Rp.606.360.753,00.

    2. Langkah mencari lintasan kritis dalam Excel yaitu pertama membuat tabel

    rencana kegiatan, kedua membuat network, ketiga membuat model

    matamatika dan terakhir mengaplikasikan model matematika tersebut ke

    dalam Excel dengan cara Solver. Lintasan kritis yang diperoleh dari Excel

    sama dengan metode PERT-CPM yaitu (X1) pekerjaan pembongkaran

    bangunan lama, (X2) pekerjaan bouplank, (X6) pekerjaan kolom 20/40,

    X13 yaitu pekerjaan balok anak 20/40, (X19) pekerjaan kolom 20/30 pada

    lantai 2, (X32) pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1), (X62)

    pekerjaan gording bengkirai (tahap 1), (X90) pekerjaan list plafond

    gypsum, (X156) pekerjaan tangga kayu (tahap 2), (X169) pekerjaan

    penangkal petir (tahap 2). Hasil perhitungan dengan Excel sama dengan

    metode PERT-CPM yaitu membutuhkan waktu 144 hari / 24 minggu

    dengan biaya Rp.606.360.753,00 sedangkan perhitungan yang dilakukan

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    44/79

    44

    PT MUNICA PRATAMA GROUP membutuhkan waktu 150 hari dengan

    biaya Rp.616.634.000,00 sehingga dapat menghemat waktu 6 hari dan

    biaya sebesar Rp.10.273.247,00.

    B. Saran

    1. Dalam membuat daftar rencana kegiatan dan network supaya dibuat

    sejelas mungkin sehingga tidak menyebabkan terjadinya kesalahan dalam

    membuat model matematika dan dalam mengaplikasikan model

    matematika ke dalam Excel harus teliti dan lengkap agar semua syarat

    yang diinginkan dapat dipenuhi.

    2. Dengan hasil penelitian ini disarankan PT MUNICA PRATAMA GROUP

    mempertimbangkan untuk menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel

    dalam membuat penjadwalan proyek sehingga dapat lebih menghemat

    waktu dan biaya.

    3. Untuk penyusunan network supaya penentuan lintasan kritisnya dapat

    optimal maka diperlukan penggunaan program Excel sebagai alat bantu

    dalam perhitungannya.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    45/79

    45

    DAFTAR PUSTAKA

    Aminuddin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga.

    Badri, S. 1997. Dasar-dasar Network Planing. Jakarta : PT Rika Cipta.

    Dimyati, T dan Dimyati, A. 1999. Operation Research Model-model

    Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

    Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Yogyakarta : PT.Kanisius.

    Erikson, W.J and Hall, O. 1986. Model-Model Komputer Bagi Bisnis Anda.

    Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

    Yugi, A.A. 2005. Manajemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Gedung (Kasus

    Pembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang). Jurusan

    Matematika Universitas Negeri Semarang. Tidak diterbitkan.

    Hiller, F.S. 1990. Pengantar Riset Operasi. Jakarta : Erlangga.

    Sitinjak, T.JR. 2006. RISET OPERASI Untuk Pengambilan Keputusan Manajerial

    dengan Aplikasi Excel. Yogyakarta : Graha Ilmu.

    Yulianto, H.D dan Sutapa, N.I. 2005. Riset Operasi dengan Excel. Yogyakarta :ANDI.

    Suyitno, H. 1997. Program Linear. Semarang: FMIPA IKIP Semarang.

    Subagyo, P, Asri, M, Handoko, T.H. 1999. Dasar-dasar Operation Research.Yogyakarta : Edisi kedua BPFE.

    Taha, H. A. 1999. Riset Operasi Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    46/79

    46

    Lampiran 3

    Tabel 1 Daftar Rencana Kegiatan Pembangunan Gedung Khusus

    (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

    No Nama Kegiatan Aktivitas Aktivitas Yang Mendahului WaktuMinggu

    1. Pembongkaran Bangunan Lama X1 - 1

    2. Bouplank X2 X1 1

    3. Lantai Kerja X3 X1 3

    4. Pondasi Plat Lajur X4 X1 3

    5. Urugan Pasir Bawah Pondasi X5 X2 3

    6. Kolom 20/40 X6 X2 3

    7. Pasangan Aanstamping X7 X2 3

    8. Pasangan Batu Belah 1pc:3kp:10ps X8 X2 3

    9. Sloof 20/30 X9 X2 3

    10. Sloof 15/20 X10 X3,X4 211. Instalasi Air Kotor Lt.1 (Tahap1) X11 X3,X4 2

    12. Balok Induk 20/45 X12 X5,X6 3

    13. Balok Anak 20/40 X13 X5,X6 3

    14. Plat Lantai X14 X5,X6 3

    15. Instalasi Air Kotor Lt.2 (Tahap1) X15 X5,X6 1

    16. Pas Batu Bata 1pc:3ps Lt.2 X16 X12,X13,X15 3

    17. Pasangan Batu Bata 1pc:3kp:10ps Lt.2 X17 X12,X13,X15 3

    18. Balok 15/20 X18 X12,X13,X15 1

    19. Kolom 20/30 Lt.2 X19 X12,X13,X15 2

    20. Kolom 15/15 Lt.2 X20 X18 2

    21. Balok Latar 15/20 Lt.2 X21 X18 2

    22. Ringbalk 20/30 X22 X18 2

    23. Ringbalk 15/20 X23 X18 2

    24. Kusen Bengkirai Lt.2 (Tahap 1) X24 X18 1

    25. Kaca Bening 5mm (Tahap 1) X25 X18 126. Angkur Lt.2 X26 X18 1

    27. Pas Batu Bata 1pc:3ps Lt.1 X27 X19,X24,X25,X26 3

    28. Pasangan Batu Bata 1pc:3kp:10ps Lt.1 X28 X19,X24,X25,X26 3

    29. Kusen Bengkirai Lt.1 X29 X19,X24,X25,X26 2

    30. Septictank & Peresapan KM X30 X19,X24,X25,X26 2

    31. Septictank & Peresapan Lab X31 X19,X24,X25,X26 2

    32. Plesteran 1pc:3ps Lt.2 (Tahap 1) X32 X19,X24,X25,X26 3

    33. Plesteran 1pc:3kp:10ps Lt.2 (Tahap 1) X33 X19,X24,X25,X26 3

    34. Plat Tritisan Lt.2 (Tahap 1) X34 X19,X24,X25,X26 3

    35. Kolom 15/15 Meja Beton (Tahap 1) X35 X19,X24,X25,X26 2

    36. Meja Beton Lab (Tahap 1) X36 X19,X24,X25,X26 2

    37. Konsol Beton X37 X19,X24,X25,X26 2

    38. Instalasi Air Bersih Lt.2 (Tahap 1) X38 X19,X24,X25,X26 1

    39. Kolom 15/15 Lt.1 X39 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 2

    40. Balok Latar 15/20 X40 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 241. Daun Pintu Double Teakwood Lapis

    alumunium (Tahap 1)

    X41 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 1

    42. Angkur Lt.1 X42 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 1

    43. Instalasi Air Bersih Lt.1 (Tahap 1) X43 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 2

    44. Spooring Sudut Lt.2 (Tahap 1) X44 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 2

    45. Plesteren 1pc:3ps Lt.1 X45 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 4

    46. Plesteren 1pc:3kp:10ps Lt.1 (Tahap 1) X46 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 4

    47. Plat Tritisan Lt.1 X47 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 3

    48. Instalasi Titik Lampu Lt.1 (Tahap 1) X48 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 2

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    47/79

    47

    49. Instalasi Stop Kontak Lt.1 (Tahap 2) X49 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 2

    50. Daun Pintu Panil Karper (Tahap 1) X50 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 2

    51. Daun Pintu Double Teakwood Rangka

    Bengkirai (Tahap 1)

    X51 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 3

    52. Instalasi Titik Lampu Lt.2 (Tahap 1) X52 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 253. Instalasi Stop Kontak Lt.2 (Tahap 2) X53 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 2

    54. Rangka Atap Baja Ringan (Tahap 1) X54 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 3

    55. Box Panel Lt.1 X55 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 1

    56. Pintu Besi (Tahap 1) X56 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 2

    57. Plesteran Epoxy Meja Lab (Tahap 1) X57 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 1

    58. Box Panel Lt.2 X58 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 1

    59. Dinding Partisi Gypsum (Tahap 1) X59 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 3

    60. Dinding Partisi Kaca (Tahap1) X60 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 3

    61. Wastafel (Tahap 1) X61 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 1

    62. Gording Bengkirai (Tahap 1) X62 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 2

    63. Usuk Reng Bengkirai(Tahap 1)

    X63 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 2

    64. Pas Genteng Glasur (Tahap 1) X64 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 3

    65. Pas Alumunium Foil Genteng

    (Tahap 1)

    X65 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 2

    66. Urugan Pasir Bawah Lantai (Tahap 1) X66 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

    67. Spooring Sudut Lt.1 (Tahap 1) X67 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

    68. Kusen Alumunium Lt.1 (Tahap 1) X68 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 3

    69. Kaca Biru Bening 6mm Lt.1 (Tahap 1) X69 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 3

    70. Lantai Floor Epoxy Lab (Tahap 1) X70 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 3

    71. Kol Sudut Lingkaran Lab (Tahap 1) X71 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 3

    72. Kusen Alumunium Lt.2 (Tahap 1) X72 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 3

    73. Daun Pintu Kaca Rangka Alumunium(Tahap 1)

    X73 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

    74. Kaca Biru Bening 6mm Lt.2 (Tahap 1) X74 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 3

    75. T angga Kayu (Tahap 1) X75 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 3

    76. Pasang Bubungan Genteng Glasur(Tahap 1)

    X76 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

    77. Pasang Listplank 3/20 Kayu

    Bemgkirai (Tahap 1)

    X77 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

    78. Pasang Kisi-kisi Atap Kayu Bengkirai

    (Tahap 1)

    X78 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 1

    79. Pasang Fuler 3/20 cm Kayu Bengkirai

    (Tahap 1)

    X79 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 1

    80. Lantai Rabat Bawah Keramik (Tahap1) X80 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 2

    81. Lantai Keramik 40x40 (Tahap 1) X81 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 2

    82. Teralis Jendela Lt.1 (Tahap 1) X82 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 2

    83. Closet Jongkok X83 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 1

    84. Kran (Tahap 1) X84 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 1

    85. Tempat Sabun X85 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 1

    86. Pek Plafond Gypsum 9mm X86 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 3

    87. Pek List Profit Gypsum X87 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 3

    88. Teralis Jendela Lt.2 (Tahap 2) X88 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 2

    89. Pek Plafond Gypsum X89 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 5

    90. Pek List Plafond Gypsum X90 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 591. Lampu TL 2x20 watt Lt.2 (Tahap 1) X91 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

    1

    92. Lampu SL 40 watt (Tahap 1) X92 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

    1

    93. Downlight+Reflektor Lt.1 (Tahap 1) X93 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76

    ,X77,X83,X84,X85

    1

    94. Engsel Pintu Lt.1 (Tahap 1) X94 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

    1

    95. Lampu TL 2x20 watt Lt.2 (Tahap 1) X95 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76 1

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    48/79

    48

    ,X77,X83,X84,X85

    96. Downlight+Reflektor Lt.2 (Tahap 1) X96 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

    1

    97. Engsel Pintu Lt.2 (Tahap 1) X97 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76

    ,X77,X83,X84,X85

    1

    98. Kran Lt.2 (Tahap 1) X98 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

    1

    99. Penangkal Petir (Tahap 1) X99 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

    1

    100. Urugan Pasir Bawah Lantai (Tahap 2) X100 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

    1

    101. Plesteran 1pc:3kp:10ps Lt.1 (Tahap 2) X101 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81

    ,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

    5

    102. Instalansi Titik Lampu Lt.1 (tahap 2) X102 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    2

    103. Instalansi Stop Kontak Lt.1 (Tahap 2) X103 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    2

    104. Cat Tembok Dalam Lt.1 X104 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

    6

    105. Teakoil X105 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81

    ,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

    3

    106. Plesteran 1pc:3ps Lt.2 (Tahap 2) X106 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81

    ,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

    2

    107. Plesteran 1pc:3kp:10ps Lt.2 (Tahap 2) X107 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81

    ,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

    2

    108. Plat Tritisan Lt.2 (Tahap 2) X108 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    3

    109. Kolom 15/15 Meja Beton (Tahap 2) X109 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    3

    110. Meja Beton Lab (Tahap 2) X110 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81

    ,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

    3

    111. Rangka Atap Baja Ringan (Tahap 2) X111 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    2

    112. Gording Bengkirai (Tahap 2) X112 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    2

    113. Usuk Reng Bengkirai (Tahap 2) X113 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81

    ,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    2

    114. Pasang alumunium Foil Genteng(Tahap 2)

    X114 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,

    X97,X98,X99

    2

    115. Lantai Rabat Bawah Keramik

    (Tahap 2)

    X115 X86,X87,X100 3

    116. Cat Plafond Lt.1 X116 X86,X87,X100 3

    117. Spooring Sudut Lt.2 (Tahap 2) X117 X86,X87,X100 1

    118. Pasang Genteng Glasur X118 X86,X87,X100 2

    119. Pasang Bubungan Genteng Glasur X119 X86,X87,X100 2

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    49/79

    49

    120. Pas Listplank 3/20 cm Kayu Bengkirai(Tahap 2)

    X120 X86,X87,X100 2

    121. Spooring Sudut Lt.1 (Tahap 2) X121 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    4

    122. Lantai Keramik 40x40 (Tahap 2) X122 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    2

    123. Kusen Alumunium Lt.1 (Tahap 2) X123 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    3

    124. Daun Pintu Panil Karper (Tahap 2) X124 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    2

    125. Daun Pintu Double Teakwood RangkaBengkirai (Tahap 2)

    X125 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    2

    126. Daun Pintu Double Teakwood Lapis

    Alumunium (Tahap 2)

    X126 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    2

    127. Kunci Tanam 2xPutar Lt.1 X127 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    1

    128. Kunci KM/WC X128 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    1

    129. Engsel Pintu Lt.1 (Tahap 2) X129 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    1

    130. Gerendel Pintu Lt.1 X130 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    1

    131. Teralis Jendela Lt.1 (Tahap 2) X131 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    1

    132. Kol Sudut Lingkaran Lab (Tahap 2) X132 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    2

    133. Kusen Alumunium Lt.2 (Tahap 2) X133 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    2

    134. Cat Tembok Dalam Lt.2 X134 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    2

    135. Cat Tembok Luar Lt.2 X135 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    2

    136. Cat Plafond Lt.2 X136 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

    2

    137. Pasangan Kisi-kisi Kayu Bengkirai

    (Tahap 2)

    X137 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    1

    138. Pasangan Fuler 3/20 cm Kayu

    Bengkirai (Tahap 2)

    X138 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,

    X114,X117

    1

    139. Lampu TL 2x20 watt Lt.1 (Tahap 2) X139 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X1

    37,X138

    2

    140. Lampu SL 40 watt (Tahap 2) X140 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    2

    141. Downlight+Reflektor Lt.1 (Tahap 2) X141 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1

    19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    2

    142. Pintu Besi (Tahap 2) X142 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    2

    143. Pintu Besi Samping X143 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    2

    144. Cat Tembok Luar Lt.1 X144 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    3

    145. Instalasi Air Bersih Lt.1 (Tahap 2) X145 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    2

    146. Instalasi Air Kotor Lt.1 (Tahap 2) X146 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1 2

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    50/79

    50

    19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    147. Lantai floor Epoxy Lab (Tahap 2) X147 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1

    19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X1

    37,X138

    1

    148. Plesteran Epoxy Meja Lab (Tahap 2) X148 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1

    19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    1

    149. Instalasi Titik Lampu Lt.2 (Tahap 2) X149 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1

    19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    1

    150. Instalasi Stop Kontak Lt.2 (Tahap 2) X150 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    1

    151. Lampu TL 2x20 watt Lt.2 (tahap 2) X151 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    1

    152. Downlight+Reflektor Lt.2 (Tahap 2) X152 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X1

    37,X138

    1

    153. Daun Pintu Kaca Rangka Alumunium(Tahap 2)

    X153 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    1

    154. Kaca Biru Bening 6mm Lt.2 (Tahap 2) X154 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X1

    37,X138

    1

    155. Dinding Partisi Gypsum (Tahap 2) X155 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1

    19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    2

    156. Tangga Kayu (Tahap 2) X156 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1

    19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    2

    157. Kunci Tanam 2xPutar Lt.2 (Tahap 2) X157 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X1

    37,X138

    1

    158. Engsel Pintu Lt.2 (Tahap 2) X158 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    1

    159. Gerendel Pintu Lt.2 (Tahap 2) X159 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

    1

    160. Teralis Jendela Lt.2 (Tahap 2) X160 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X1

    37,X138

    1

    161. Kaca Biru Bening 6mm Lt.1 (Tahap 2) X161 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

    2

    162. Kran Lt.1 (Tahap 2) X162 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,

    X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,

    X159,X160

    1

    163. Dinding Partisi Kaca (Tahap 2) X163 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,

    X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

    1

    164. Kaca Bening 5mm (Tahap 2) X164 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,

    X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

    1

    165. Instalasi Air Bersih Lt.2 (Tahap 2) X165 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132, 1

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    51/79

    51

    X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

    166. Instalasi Air Kotor Lt.2 (Tahap 2) X166 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,

    X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

    1

    167. Kran Lt.2 (Tahap 2) X167 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,

    X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

    1

    168. Wastafel (Tahap 2) X168 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

    1

    169. Penangkal Petir (Tahap 2) X169 X101,X123,X139,X140,X141,X142,X143,

    X145,X146,X155,X156,X162,X163,X164,X165,X166,X167,X168

    2

    170. Dummy 1 - X4 0

    171. Dummy 2 - X3 0

    172. Dummy 3 - X2 0

    173. Dummy 4 - X6 0

    174. Dummy 5 - X5 0

    175. Dummy 6 - X11 0

    176. Dummy 7 - X10 0

    177. Dummy 8 - X9 0

    178. Dummy 9 - X8 0

    179. Dummy 10 - X7 0

    180. Dummy 11 - X15 0

    181. Dummy 12 - X13 0

    182. Dummy 13 - X12 0

    183. Dummy 14 - X19 0

    184. Dummy 15 - X17 0

    185. Dummy 16 - X16 0

    186. Dummy 17 - X26 0

    187. Dummy 18 - X25 0

    188. Dummy 19 - X24 0

    189. Dummy 20 - X23 0

    190. Dummy 21 - X22 0

    191. Dummy 22 - X21 0

    192. Dummy 23 - X20 0

    193. Dummy 24 - X37 0

    194. Dummy 25 - X36 0

    195. Dummy 26 - X35 0

    196. Dummy 27 - X34 0

    197. Dummy 28 - X33 0

    198. Dummy 29 - X32 0

    199. Dummy 30 - X31 0

    200. Dummy 31 - X30 0

    201. Dummy 32 - X29 0

    202. Dummy 33 - X38 0

    203. Dummy 34 - X28 0

    204. Dummy 35 - X27 0

    205. Dummy 36 - X44 0

    206. Dummy 37 - X43 0

    207. Dummy 38 - X42 0

    208. Dummy 39 - X41 0

    209. Dummy 40 - X40 0

    210. Dummy 41 - X39 0

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    52/79

    52

    211. Dummy 42 - X54 0

    212. Dummy 43 - X53 0

    213. Dummy 44 - X52 0

    214. Dummy 45 - X51 0

    215. Dummy 46 - X50 0216. Dummy 47 - X49 0

    217. Dummy 48 - X48 0

    218. Dummy 49 - X47 0

    219. Dummy 50 - X46 0

    220. Dummy 51 - X45 0

    221. Dummy 52 - X65 0

    222. Dummy 53 - X64 0

    223. Dummy 54 - X63 0

    224. Dummy 55 - X62 0

    225. Dummy 56 - X61 0

    226. Dummy 57 - X60 0

    227. Dummy 58 - X59 0

    228. Dummy 59 - X58 0

    229. Dummy 60 - X56 0

    230. Dummy 61 - X55 0231. Dummy 62 - X79 0

    232. Dummy 63 - X78 0

    233. Dummy 64 - X77 0

    234. Dummy 65 - X76 0

    235. Dummy 66 - X75 0

    236. Dummy 67 - X74 0

    237. Dummy 68 - X73 0

    238. Dummy 69 - X72 0

    239. Dummy 70 - X71 0

    240. Dummy 71 - X70 0

    241. Dummy 72 - X69 0

    242. Dummy 73 - X68 0

    243. Dummy 74 - X67 0

    244. Dummy 75 - X66 0

    245. Dummy 76 - X90 0246. Dummy 77 - X89 0

    247. Dummy 78 - X88 0

    248. Dummy 79 - X87 0

    249. Dummy 80 - X86 0

    250. Dummy 81 - X85 0

    251. Dummy 82 - X84 0

    252. Dummy 83 - X83 0

    253. Dummy 84 - X82 0

    254. Dummy 85 - X81 0

    255. Dummy 86 - X80 0

    256. Dummy 87 - X99 0

    257. Dummy 88 - X98 0

    258. Dummy 89 - X97 0

    259. Dummy 90 - X96 0

    260. Dummy 91 - X95 0261. Dummy 92 - X94 0

    262. Dummy 93 - X93 0

    263. Dummy 94 - X92 0

    264. Dummy 95 - X91 0

    265. Dummy 96 - X114 0

    266. Dummy 97 - X113 0

    267. Dummy 98 - X112 0

    268. Dummy 99 - X111 0

    269. Dummy 100 - X110 0

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    53/79

    53

    270. Dummy 101 - X109 0

    271. Dummy 102 - X108 0

    272. Dummy 103 - X107 0

    273. Dummy 104 - X106 0

    274. Dummy 105 - X105 0275. Dummy 106 - X103 0

    276. Dummy 107 - X102 0

    277. Dummy 108 - X101 0

    278. Dummy 109 - X100 0

    279. Dummy 110 - X120 0

    280. Dummy 111 - X119 0

    281. Dummy 112 - X118 0

    282. Dummy 113 - X117 0

    283. Dummy 114 - X116 0

    284. Dummy 115 - X115 0

    285. Dummy 116 - X138 0

    286. Dummy 117 - X137 0

    287. Dummy 118 - X136 0

    288. Dummy 119 - X135 0

    289. Dummy 120 - X134 0290. Dummy 121 - X133 0

    291. Dummy 122 - X132 0

    292. Dummy 123 - X131 0

    293. Dummy 124 - X130 0

    294. Dummy 125 - X129 0

    295. Dummy 126 - X128 0

    296. Dummy 127 - X127 0

    297. Dummy 128 - X126 0

    298. Dummy 129 - X125 0

    299. Dummy 130 - X124 0

    300. Dummy 131 - X123 0

    301. Dummy 132 - X122 0

    302. Dummy 133 - X160 0

    303. Dummy 134 - X159 0

    304. Dummy 135 - X158 0

    305. Dummy 136 - X157 0

    306. Dummy 137 - X156 0

    307. Dummy 138 - X155 0

    308. Dummy 139 - X154 0

    309. Dummy 140 - X153 0

    310. Dummy 141 - X152 0

    311. Dummy 142 - X151 0

    312. Dummy 143 - X150 0

    313. Dummy 144 - X149 0

    314. Dummy 145 - X148 0

    315. Dummy 146 - X147 0

    316. Dummy 147 - X146 0

    317. Dummy 148 - X145 0

    318. Dummy 149 - X143 0319. Dummy 150 - X142 0

    320. Dummy 151 - X141 0

    321. Dummy 152 - X140 0

    322. Dummy 153 - X139 0

    323. Dummy 154 - X168 0

    324. Dummy 155 - X167 0

    325. Dummy 156 - X166 0

    326. Dummy 157 - X165 0

    327. Dummy 158 - X164 0

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    54/79

    54

    328. Dummy 159 - X163 0

    329. Dummy 160 - X162 0

    330. Dummy 161 - X161 0

    331. Dummy 162 - X121 0

    332. Dummy 163 - X104 0333. Dummy 164 - X57 0

    334. Dummy 165 - X14 0

    335. Dummy 166 - X144 0

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    55/79

    55

    Lampiran 4

    Model Matematika dari pembangunan gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun

    karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

    Fungsi tujuan yaitu mencari jalur terpanjang

    Mininimumkan : Z = A+B+C+D+E+F+G+H+I+J+K+L+M+N+O+P+Q+R+S+T+

    U+V+W+X+Y+Z+A1+B1+C1+D1+E1+F1+G1+H1+I1+J1

    +K1+L1+M1+N1+O1+P1+Q1+R1+S1+T1+U1+V1+W1+X

    1+Y1+Z1+A2+B2+C2+D2+E2+F2+G2+H2+I2+J2+K2+L2

    +M2+N2+O2+P2+Q2+R2+S2+T2+U2+V2+W2+X2+Y2+Z

    2+A3+B3+C3+D3+E3+F3+G3+H3+I3+J3+K3+L3+M3+N3

    +O3+P3+Q3+R3+S3+T3+U3+V3+W3+X3+Y3+Z3+A4+B

    4+C4+D4+E4+F4+G4+H4+I4+J4+K4+L4+M4+N4+O4+P4

    +Q4+R4+S4+T4+U4+V4+W4+X4+Y4+Z4+A5+B5+C5+D

    5+E5+F5+G5+H5+I5+J5+K5+L5+M5+N5+O5+P5+Q5+R5

    +S5+T5+U5+V5+W5+X5+Y5+Z5+A6+B6+C6+D6+E6+F6

    +G6+H6+I6+J6+K6+L6+M6+N6+O6+P6+Q6+R6+S6+T6+

    U6+V6+W6+X6+Y6+Z6+A7+B7+C7+D7+E7+F7

    Fungsi kendala yaitu aktivitas yang melalui tiap-tiap lintasan, serta nonnegatif.

    1. B A 12. C B 1

    3. D B 34. E B 3

    5. F C 3

    6. G C 3

    7. H C 0

    8. L D 0

    9. L E 0

    10. O F 0

    11. O G 0

    12. I H

    313. J H 3

    14. K H 3

    15. M L 2

    16. N L 2

    17. P O 318. Q O 3

    19. R O 3

    20. S I 021. S J 0

    22. S K 023. S M 0

    24. S N 0

    25. U P 0

    26. U Q 0

    27. T S 1

    28. U T 0

    29. V U 3

    30. W U 3

    31. X U

    132. Y U 2

    33. B1 X 2

    34. C1 X 2

    35. D1 X 1

    36. Z X 237. A X 2

    38. E1 X 1

    39. F1 X 140. G1 Y 0

    41. G D 042. G1 E1 0

    43. G1 F1 0

    44. T1 V1 0

    45. T1 W 0

    46. T1 Z 0

    47. T1 A1 0

    48. T1 B1 0

    49. T1 C1 0

    50. H1 G1

    351. I1 G1 3

    52. J1 G1 2

    53. K1 G1 2

    54. L1 G1 2

    55. M1 G1 256. N1 G1 3

    57. O1 G1 3

  • 8/6/2019 skripsi-aryou

    56/79

    56

    58. P1 G1 2

    59. Q1 G1 2

    60. R1 G1 2

    61. S1 G1 162. T1 S1 0

    63. A2 J1 064. A2 K2 0

    65. A