rujukan makalah biopolimer

Upload: m-helmy-aditya

Post on 08-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rujukan makalah

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    1/9

    POLIMER HIDROGEL

    Selama beberapa dekade terakhir, penelitian tentang hidrogel telah berkembang secara

    signifikan karena partisipasi dari banyak ilmuwan dari berbagai bidang penelitian. Aplikasi luas

    dari hidrogel terkait dengan properti unik mereka menunjukkan perilaku perantara antara bahan

    padat dan cair. Hidrogel adalah jaringan tiga dimensi rantai polimer hidrofilik yang tidak larut

    tetapi dapat membengkak dalam air. Karena sifat hidrofilik rantai polimer, mereka mampu

    mempertahankan sejumlah besar air dalam struktur mereka. Biokompatibilitas tinggi hasil

    hidrogel dari kandungan air yang tinggi dan sifat lembut permukaan.

    Selain itu, hidrogel adalah bahan serbaguna karena mereka dapat dibuat untuk memiliki

    berbagai properti dengan memanipulasi metode sintetik atau pengolahan. Sifat fisikokimia,

    mekanik, dan biologis, serta sifat fungsional baru, dapat dengan mudah diatur. Misalnya,

    hidrogel dapat dibuat untuk menanggapi rangsangan lingkungan, seperti suhu, pH, cahaya, dan

    molekul tertentu. Sifat ini menarik telah membuat hidrogel yang berguna untuk berbagai aplikasi

    mulai dari farmasi dan biomedis untuk aplikasi industri lainnya. Dari sekian banyak aplikasi

    hidrogel, pemberian obat terkontrol adalah salah satu daerah di mana hidrogel telah memainkan

    peran penting. Hasil matriks terhidrasi dalam kompatibilitas yang baik dengan protein serta sel-

    sel hidup dan cairan tubuh.

    Sejak laporan pertama pada penggunaan biomedis poli (2-hidroksietil metakrilat)hidrogel oleh Wichterle dan Lim pada tahun 1960, berbagai hidrogel lain telah dikembangkan

    untuk aplikasi biomedis dan farmasi, terutama untuk pengiriman obat-obatan dan zat bioaktif.

    2. 1 Klasifikasi Hidrogel

    Hidrogel telah mengalami banyak perkembangan dan modifikasi sejak pertama kali

    ditemukan. Oleh karena itu, akan sulit untuk mengelompokkan jenis hidrogel berdasarkan satu

    kriteria. Hidrogel bisa digolongkan berdasarkan banyak kriteria, seperti berdasarkan sumber,

    berdasarkan kecepatan swelling, berdasarkan ukuran pori-pori, berdasarkan jenis ikatan,

    berdasarkan kemampuan terurai, berdasarkan penyusun, dan berdasarkan muatannya.

    Hidrogel bisa berasal dari bahan-bahan alam seperti protein, polisakarida, dan DNA.

    Protein, polisakarida, dan DNA dapat berikatan untuk membentuk suatu hidrogel. Namun ikatan

    ini sulit untuk dibentuk. Ikatan yang terbentuk bisa melalui cara kimia ataupun fisika. Sementara

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    2/9

    itu, hidrogel yang terbentuk dari bahan-bahan sintesis biasanya cenderung lebih mudah untuk

    berikatan satu sama lain. Hidrogel yan tersusun dari bahan alam cenderung bersifat

    biodegradable, sementara hidrogel yang tersusun dari bahan sintesis biasanya bersifat

    nondegredable.

    Modifikasi pada hidrogel juga mempengaruhi kecepatan swelling hidrogel. Hidrogel

    dengan pori-pori yang banyak dan terhubung biasanya memiliki kecepatan swellingyang tinggi

    yang dikenal dengan Superabsorbent. Selain suberabsorbent, ada high swelling, medium

    swelling, dan juga low swelling. Kecepatan swellingyang bervariasi ini bisa disesuaikan dengan

    jenis pelepasan obat yang diinginkan. Hidrogel ada yang tidak memiliki pori sehingga kecepatan

    swelling-nya rendah. Selain itu, terdapat juga hidrogel microporous (10 to 100 nm range),

    macroporous (100 nm to 10 m range), dansuperporous (10 to 1000 m range).

    Hidrogel tersusun atas polimer-polimer yang saling berikatan. Berdasarkan jenis

    ikatannya, hidrogel dapat dibagi menjadi chemical gels dan physical gels. Chemical

    gels/chemical cross-linking tersusun atas polimer yang berikatan secara kovalen. Ikatan ini

    sangat kuat sehingga hidrogel tidak bisa berubah bentuk. Oleh karena itu, disebut juga dengan

    thermoset hydrogels. Physical gels tersusun atas polimer yang berikatan menggunakan ikatan

    non-kovalen seperti ikatan hydrogen, kompleks ionisasi, kristalisasi, dan sebagainya yang

    bersifat reversiblesehingga sering disebut juga dengan thermoplastic hydrogels.

    Hidrogel yang tersusun dari satu jenis monomer yang bersifat hidrofil disebut denganhomopolimer hidrogel. Sementara yang tersusun dari dua unit komonomer disebut ko-polimer

    hidrogel. Hidrogel yang tersusun dari tiga atau lebih komonomer yang saling bereasi disebut

    multipolimer hidrogel. Sementara hidrogel yang Terbuat dari jaringan pertama yang berada pada

    monomer yang mengembang, kemudian bereaksi untuk membentuk jaringan kedua disebut

    Interpenetrating polymeric hydrogel.

    Berdasarkan muatannya, hidrogel dibagi menjadi dua, yaitu hidrogel yang tidak

    bermuatan (Neutral Hydrogel) dan hidrogel yang bermuatan (Ionic Hydrogel).Neutral Hydrogel

    akan mengalami swelling akibat pengaruh termodinamika, sementara Ionic Hydrogel swelling-

    nya dipengaruhi oleh interaksi polimer yang bermuatan dengan ion bebas.

    2.2 Reaksi Kimia

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    3/9

    1. Ikatan Silang Gel secara Kimia

    a. Ikatan Silang Polimer

    Terbentuk oleh polimerisasi radikal berat molekul yang rendah atau percabangan

    homopolimer atau kopolimer yang terdapat pada agen crosslink. Reaksi ini kebanyakan

    dalam bentuk larutan untuk aplikasi biomedik. Pelarut yang digunakan biasanya air,

    metanol, etanol ataupun benzil alkohol.

    b.

    Kopolimerisasi / Reaksi Ikatan Silang

    Reaksi ini digunakan untuk menghasilkan polimer gel. Inisiator dalam reaksi ini adalah

    radikal dan anionik inisiator. Contoh inisiator yaitu Azobisisobutyronitrile (AIBN),

    benzol peroksida dan lain-lain. Pelarut dapan ditambahkan selama reaksi untuk

    menurunkan viskositas dari larutan

    c. Ikatan Silang dengan Radiasi Energi Tinggi

    Radiasi energi tinggi seperti gamma dan radiasi sinar elektron dapat digunakan untuk

    polimerisasi senyawa tak jenuh. Contohnya PEG diderivatisasi untuk PEGDA yang dapat

    membentuk hidrogel setelah diradiasi dengan radiasi UV. Paparan gamma atau radiasi

    sinar elektron akan menyebabkan larutan polimer membentuk radikal pada rantai polimer.

    Radiolisis dari molekul air akan menghasilkan pembentukan gugus hidroksil yang dapat

    menyerang rantai polimer juga menghasilkan pembentukan mikroradikal. Rekombinasi

    dari mikroradikal dalam rantai yang berbeda akan menghasilkan ikatan kovalen dan

    akhirnya terbentuk struktur crosslinked.

    2. Ikatan Silang Gel secara Fisik

    a.

    Ikatan silang dengan interaksi ionik

    Contohnya adalah crosslinking dari Alginat. Alginat terdiri dari residu asam glukoronik

    dan residu manuronik dan dapat disilang dengan ion kalsium. Reaksi ini dapat terjadi pada

    suhu dan pH yang normal. Gel ini digunakan sebagai matrik untuk enkapsulasi sel dan

    untuk melepaskan protein.

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    4/9

    b. Ikatan silang dengan kristalisasi

    Larutan PVA yang mengalami pembekuan dan pencairan akan menghasilkan gel elastis

    yang sangat kuat. Pembentukan gel dimaksudkan untuk pembentukan kristal PVA yang

    bertindak sebagai tempat terjadinya silang dalam jaringan. Sifat gel dapat dimodofikasi

    dengan memvariasikan konsentrasi polimer, suhu, dan waktu pembekuan-pencairan.

    2.3Mekanisme Kerja

    Pada dasarnya, hidrogel memiliki kekuatan mekanik yang rendah. Untuk memperkuat

    strukturnya, hidrogel diikat silang (crosslink) oleh agen-agen pengikatnya

    Crosslink merupakan suatu ikatan yang menghubungkan satu rantai polimer lainnya,

    dapat berupa interasi kovalen (kimia) maupun interaksi non kovalen (fisik) dan dapat

    meningkatkan massa molekul polimer

    Senyawa kimia yang digunakan sebagai agen pengikat silang adalah seperti senyawa

    epoksi dan aldehida (glutaraldehid)

    Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan daya absorbs hidrogel terhadap

    mediumnya :

    1. Variasi agen pengikat silang (formaldehid, asetal dehid dan glutaral dehid

    2. Komposisi agen pengikat silang

    3.

    Waktu reaksi ikat silang

    4.

    Namun, semakin banyak komposisi agen pengikat silang dan semakin lama waktu reaksi

    ikat silang yang digunakan, strukturnya semakin kuat dengan adanya peningkatan derajat ikat

    silangnya sehingga daya absorb dan kemampuan mengembang (swelling) hidrogel terhadap

    mediumnya akan berkurang

    Berikut ini merupakan mekanisme terjadinya swelling pada hidrogel :

    1.

    Polimer yang terikat secara silang (crosslink)2. Dimasukkan ke dalam suatu pelarut

    3. Polimer akan mengembang ( swelling) tanpa larut didalamnya

    4. Total volume akan bertambah

    5. Sedangkan, fraksi yang larut dari bahan polimer tersebut akan larut

    6. Berdifusi keluar dari polimer yang mengembang

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    5/9

    7. Bahan pengikat silang tersebut akan mengembang dalam fase gel polimer 3

    dimensi

    8. Sampai kekuatan osmotik yang seimbang dengan regangan rantai polimer tersebut

    2.4Contoh-Contoh

    1. Galactoxyloglucan

    Galactoxyloglucan adalah polisakarida yang diperoleh dari biji Tamarindus indica.

    Sifat Fisikokimia :

    a. Viskositas tinggi

    b. Toleransi pH yang luas dan adhesivity

    c.

    Non-karsinogenik

    d. Mucoadhesivity

    e. Biokompatibilitas

    f. Termal stability

    Kegunaan :

    a. Stabilizer

    b. Pengental

    c.

    Pembentuk geld. Pengikat dalam industri makanan

    Rumus struktur :

    2. Gellan Gum

    Deacylated Gellan gum (Gellan) adalah mikroba anionik polisakarida, dihasilkan dari

    Sphingomonas elodea, terdiri dari unit berulang tetrasaccharide glukosa, asam

    glukuronat dan residu rhamnose dalam rasio 2:1:1.

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    6/9

    Sifat fisikokimia :

    a. Gellan gum stabil pada suhu tinggi dan mampu mempertahankan kekuatannya

    pada 90C.

    b. Pada suhu rendah gellan membentuk heliks untai ganda, sedangkan pada suhu

    tinggi beruntai tunggal, yang secara signifikan mengurangi viskositas larutan.

    c. Jenis dan konsentrasi ion berdampak pada kekuatan gel dan kerapuhan.Gellan

    tidak membentuk gel dalam air deionisasi, tetapi penambahan garam kalsium,

    kalium, natrium, dan magnesium menyebabkan peningkatan pembuatan gel.

    d. Sanderson dan Clark menunjukkan kekuatan gel meningkat dalam rentang pH

    3,5-8, yang sesuai dengan kisaran pH alami sebagian besar makanan.

    Perubahan pH mempengaruhi suhu leleh dalam beberapa kasus.

    Kegunaan :

    Sebagai obat semprot hidung (nasal)

    Gellan telah diuji in vivo untuk nasal. Gellan seperti cairan pada awalnya, tetapi

    membentuk gel yang kaku bila terkena kation. Oleh karena itu, cocok untuk

    pompa semprot hidung dengan awal rendah viskositas dan membentuk gel

    berikutnya pada kontak dengan mukosa.

    Rumus struktur :

    3. Scleroglucan

    Scleroglucan adalah eksopolisakarida alami yang dihasilkan oleh jamur Sclerotium

    rolfsii yang telah dipelajari secara ekstensif untuk berbagai aplikasi komersial dan

    juga menunjukkan beberapa sifat farmakologis.

    Sifat fisikokimia :

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    7/9

    a. Menyebar lebih mudah dalam air pada suhu ruang karena adanya

    -D-(1-6) - glukopiranosil yang meningkatkan kelarutan polisakarida dan

    mengurangi kemampuan untuk membentuk gel.

    b. Kompatibel, dan menghasilkan sifat yang menguntungkan untuk pelepasan obat

    yang dimodifikasi.

    Kegunaan:

    a. Di industri kosmetik, scleroglucan dapat digunakan dalam komposisi krim rambut

    dan dalam berbagai persiapan perawatan kulit, krim dan lotion pelindung.

    b. Untuk produk farmasi scleroglucan dapat digunakan sebagai Laksatif dalam

    lapisan tablet dan secara umum untuk menstabilkan suspensi.

    c. Penggunaan scleroglucan sebagai antitumor, senyawa antivirus dan antimikroba

    juga telah diselidiki. Scleroglucan telah menunjukkan efek stimulasi kekebalan

    tubuh dibandingkan dengan biopolimer lain.

    Rumus struktur:

    4. Asam Akrilat

    Asam Akrilat termasuk ke dalam golongan asam karboksilat

    Sifat fisikokimia

    Pemerian dari asam akrilat yaitu berupa cairan, tidak berwarna, bau tajam

    khas, mudah terbakar. Rumus molekul : C3H4O2 dengan berat molekul 72,06

    g/mol. Titik didih 141 C sedangkan titik leleh 14 C.

    Struktur kimia

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    8/9

    Asam akrilat memiliki banyak kegunaan terutama dalam industri dekoratif, batu

    dan coating serta kegunaan lainnya seperti perekat, pelapis kertas dan kulit,

    pemoles, dan coating tablet.

    Asam akrilat terdapat dalam pati seperti singkong dan berbagai polisakarida lain.

    5. PVA (Polivinil Alkohol)

    Sifat fisikokimia

    Pemerian berupa serbuk putih, hingga berwarna krem, atau serbuk granul. PVA

    larut dalam air (dapat larut dalam air pada suhu 80 oC ), sedikit larut dalam

    etanol, praktis tidak larut dalam aseton .Memiliki densitas : 1,2000-1,3020 g/cm3.

    Struktur Kimia

    PVA merupakan golongan :alkohol . Polivinil alkohol digunakan sebagai

    polimerisasi emulsi bantuan, sebagai pelindung koloid,untuk membuat polivinil

    asetat dispersi. Juga digunakan sebagai stabilizing agent dan penambah viskositas.

    Polivinil alkohol merupakan suatu material yang dibuat melalui proses alkoholisis

    dari polivinil asetat (PVAc).

    6. Chitosan

    Sifat fisikokimia

    Chitosan tidak larut dalam air, larutan basa kuat, sedikit larut dalam HCl dan

    HNO3, dan H3 PO4, dan tidak larut dalam H2SO4. Senyawa in tidak beracun,

    mudah mengalami biodegradasi dan bersifat polielektrolitik (Hirano, 1986).

    Chitosan dapat dengan mudah berinteraksi dengan zat-zat organik lainnya seperti

    protein.

    Struktur Kimia

    Chitosan merupakan golongan polisakarida . Kegunaannya yaitu sebagai bahan

    penjernih. Kitin juga banyak digunakan di dunia farmasi dan kosmetik, misalnya

    sebagai penurun kadar kolesterol darah, mempercepat penyembuhan luka, dan

    pelindung kulit dari kelembaban.

    Sumber penghasil chitosan yaitu dari kitin (cangkang) udang

  • 5/19/2018 Rujukan Makalah Biopolimer

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    Hoffman, A.S., Hydrogels for biomedical application, Adv. Drug Delivery Rev., 43, 3, 2002.

    Bae, Y.H. and Kim, S.W., Hydrogel delivery systems based on polymer blends, blockcopolymers or interpenetrating networks, Adv. Drug Delivery Rev., 11, 109, 1993.

    Wichterle, O. and Lim, D., Hydrophilic gels for biological use, Nature, 185, 117, 1960.

    Siti Prilia Muthoharoh. Sintesis Polimer Superabsorben Dari Hidrogel Kitosan Terikat Silang.

    Juli.2012.

    Saxena, S.K. 2004.POLYVINYL ALCOHOL (PVA) Chemical and Technical Assessment (CTA).

    FAO

    Badan POM RI. 2012.Asam Akrilat. Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)

    Erizal.2012. SYNTHESIS OF POLY(ACRYLAMIDE-CO-ACRYLIC ACID)-STARCH BASED

    SUPERABSORBENT HYDROGELS BY GAMMA RADIATION: STUDY ITS SWELLING

    BEHAVIOR. Centre for the Applications Isotopes and Radiation Technology, BATAN

    Jakarta .

    Abdel-Mohzen, A.M.,Aly,A.S.,Hrdina,R, Montaser, A.S., Hebeish, A. (2011). Eco- Synthesis of

    PVA/Chitosan Hydrogels for Biomedical Aplication.J Polym Environ,19 : 1005-1012.Gallego Feller, Gloria. 2001. Structure and properties of polymer hydrogels based on

    interpenetration of a hydrophilic and a hydrophobic network. Thesis, Polytechnical

    University of Valencia, Valencia.

    www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdf diunduh pada

    tanggal 14 September 2013 pukul 17.25

    http://sphinxsai.com/sphinxsaiVol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1PDF/C

    T=82%20%28509-525%29.pdf diunduh pada tanggal 14 September 2013 pukul 17.55

    http://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://sphinxsai.com/sphinxsaiVol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1PDF/CT=82%20(509-525).pdfhttp://sphinxsai.com/sphinxsaiVol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1PDF/CT=82%20(509-525).pdfhttp://sphinxsai.com/sphinxsaiVol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1PDF/CT=82%20(509-525).pdfhttp://sphinxsai.com/sphinxsaiVol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1PDF/CT=82%20(509-525).pdfhttp://sphinxsai.com/sphinxsaiVol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1/ChemTech_Vol_2No.1PDF/CT=82%20(509-525).pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdfhttp://www.researchgate.net/...Hydrogels...Excipients/.../d912f50fa9f593f3fb.pdf