refrat anak ipah

Upload: muhamad-rasyid-ridho

Post on 07-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Thalasemia berasal dari bahasa Yunani yaitu thalasso  yang berarti laut. Pertama kali

    ditemukan oleh seorang dokter Thomas B. Cooley tahun 1925 di daerah Laut Tengah, dijumai

     ada anak!anak yang menderita anemia dengan embesaran lim"a setelah berusia satu tahun.

    #nemia dinamakan splenic atau eritroblastosis atau anemia mediteranean atau anemia Cooley

    sesuai dengan nama enemunya1.

    Thalasemia adalah suatu enyakit keturunan yang diakibatkan oleh kegagalan

     embentukan salah satu dari emat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin, sehingga

    hemoglobin tidak terbentuk semurna. Tubuh tidak daat membentuk sel darah merah yang

    normal, sehingga sel darah merah mudah rusak atau berumur endek kurang dari 12$ hari dan

    terjadilah anemia2.

    Berdasarkan data terakhir dari Badan %rganisasi &esehatan 'unia ()*%+ menyebutkan

    25$ juta enduduk dunia (,5-+ membaa genetik Thalasemia. 'ari 25$ juta, /$!9$ juta di

    antaranya membaa genetik Thalasemia Beta1.

    0ementara itu di ndonesia umlah enderita Thalasemia hingga tahun 2$$9 naik menjadi

    /, 3 ersen dari 3.453 enderita yang teratat ada tahun 2$$4. *amir 9$- ara enderita

     enyakit genetik sintesis *emoglobin (*b+ ini berasal dari kalangan masyarakat miskin.&ejadian thalasemia samai saat ini tidak bisa terkontrol terkait "aktor genetik sebagai batu

    sandungan dan belum maksimalnya tindakan sreening untuk thalasemia khususnya

    dindonesia1.

      Thalasemia ertama kali ditemukan ada tahun 1925 ketika 'r. Thomas B. Cooley

    mendeskrisikan 5 anak anak dengan anemia berat, slenomegali, dan biasanya ditemukan

    abnormal ada tulang yang disebut kelainan eritroblastik atau anemia 6editerania karena

    sirkulasi sel darah merah dan nukleasi. Pada tahun 1932 )hile dan Brad"ord menitakan

    istilah thalasemia dari bahasa yunani yaitu thalassa, yang artinya laut (laut tengah+ untuk 

    mendeskrisikan ini. Beberaa aktu kemudian, anemia mikrositik ringan dideskrisikan ada

    keluarga asien anemia Cooley, dan segera menyadari baha kelainan ini disebabkan oleh gen

    abnormal hetero7igot. &etika homo7igot, dihasilkan anemia Cooley yang berat3.

    1

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    2/23

    &urang lebih 3- dari enduduk dunia memunyai gen thalassemia dimana angka

    kejadian tertinggi samai dengan $- kasus adalah di #sia, thalassemia meruakan enyakit

    terbanyak diantara golongan anemia hemolitik dengan enyebab intrakoruskuler. enis

    thalassemia terbanyak yang ditemukan di ndonesia adalah thalassemia beta mayor sebanyak 

    5$- dan thalassemia 8*b: sebanyak 5-.3, 'i ndonesia "rekuensi embaa si"at

    thalassemia untuk ndonesia ditemukan berkisar antara 3!1$-.5,4,; Bila "rekuensi gen thalassemia

    5- dengan angka kelahiran 23< dan jumlah oulasi enduduk ndonesia sebanyak 2$ juta,

    dierkirakan akan lahir 3$$$ bayi embaa gen thalassemia setia tahunnya.

    Thalassemia beta mayor sebagai enyakit genetik yang diderita seumur hidu akan

    membaa banyak masalah bagi enderitanya. 6ulai dari kelainan darah berua anemia kronik 

    akibat roses hemolisis, samai kelainan berbagai organ tubuh baik sebagai akibat enyakitnya

    sendiri atauun akibat engobatan yang diberikan. Penderita thalassemia beta mayor dengan

    kadar hemoglobin (*b+ =1$gr- adalah sebanyak 99,1-.; 0amai saat ini trans"usi darah masih

    meruakan engobatan utama untuk menanggulangi anemia ada thalassemia beta mayor 2.

    Terai tran"usi reguler dibutuhkan untuk memertahankan *b sekitar 1$ gr-

    memungkinkan ertumbuhan dan erkembangan yang lebih baik dan juga menekan eritrooiesis

    endogen untuk menghindari eritrooiesis tidak e"ekti" sehingga mengurangi heatoslenomegali

    oleh karena hematooesis ekstrameduler, de"ormitas tulang dan embesaran jantung, sehingga

     enderita thalassemia daat mengalami kehiduan hamir seerti anak normal, yang tentunya

    memerbaiki kualitas hidunya. Pemberian trans"usi yang berulang!ulang daat menimbulkan

    komlikasi hemosiderosis dan hemokromatosis, yaitu menimbulkan enimbunan 7at besi dalam

     jaringan tubuh sehingga daat mengakibatkan kerusakan organ!organ tubuh seerti hati, lima,

    ginjal, jantung, tulang dan ankreas2.

    2

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    3/23

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1 Thalasemia

    2.1.1 Deenisi Thalasemia

    Thalasemia adalah suatu kelainan genetik darah dimana roduksi hemoglobin yang

    normal tertekan karena de"ek sintesis satu atau lebih rantai globin. Thalasemia meruakan

    kelainan seanjang hidu yang diklasi"ikasikan sebagai thalasemia alha dan beta tergantung

    dari rantai globin yang mengalami kerusakan ada sintesis hemoglobin. Thalasemia beta mayor 

    terjadi karena de"isiensi sintesis rantai 8 dan thalasemia mayor terjadi aabila kedua orang tua

    meruakan embaa si"at thalasemia, dimana dari kedua orang tua tersebut dierkirakan akan

    lahir 25- lahir normal, 5$- embaa si"at thalasemia dan 25- enderita thalasemia beta

    mayor. 0edangkan thalasemia minor munul aabila salah seorang dari orang tua embaa si"at

    thalasemia5.

    >ambar 2.1 Pembaa >en Thalasemia

    *emoglobin adalah suatu 7at di dalam sel darah merah yang ber"ungsi mengangkut 7at

    asam dari aru!aru ke seluruh tubuh, juga memberi arna merah ada eritrosit. *emoglobin

    manusia terdiri dari ersenyaaan hem dan globin. *em terdiri dari 7at besi (?e+ dan globin

    adalah suatu rotein yang terdiri dari rantai olietida. *emoglobin ada manusia normal

    3

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    4/23

    terdiri dari 2 rantai al"a (a+ dan 2 rantai beta (8+ yang meliuti *b# (a282 @ 9;-+, sebagian lagi

    *b#2 (a2d2 @ 2,5-+ sisanya *b? (a2 2 @ $,5-+ meningkatƴ  4.

    Aantai globin meruakan suatu rotein, maka sintesisnya dikendalikan oleh suatu gen.

    'ua kelomok gen yang mengatur yaitu kluster gen globin!a terletak ada kromosom 14 dan

    kluster gen globin!8 terletak ada kromosom. Penyakit thalasemia diturunkan melalui gen yang

    disebut sebagai gen globin beta. >en globin beta ini yang mengatur embentukan salah satu

    komonen embentuk hemoglobin. >en globin beta hanya sebelah yang mengalami kelainan

    maka disebut embaa si"at thalassemia!beta. 0eorang embaa si"at thalassemia tamak 

    normal atau sehat, sebab masih memunyai 1 belah gen dalam keadaan normal dan daat

     ber"ungsi dengan baik dan jarang memerlukan engobatan. &elainan gen globin yang terjadi

     ada kedua kromosom, dinamakan enderita thalassemia mayor yang berasal dari kedua orang

    tua yang masing!masing membaa si"at thalassemia. Proses embuahan, anak hanya mendaat

    sebelah gen globin beta dari ibunya dan sebelah lagi dari ayahnya. 0atu dari orang tua menderita

    thalasemia traitbaaan maka kemungkinan 5$- sehat dan 5$- thalasemia trait. &edua orang

    tua thalasemia trait maka kemungkinan 25- anak sehat, 25- anak thalasemia mayor dan 5$-

    anak thalasemia trait.;

    4

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    5/23

    2.1.2 Pat!isi!l!gi Thalasemia

    6asing!masing *b # yang normal terdiri dari emat rantai globinsebagai rantai

     olietida, di mana rantai tersebut terdiri dari dua rantai olietida ala dan dua rantai

     olietida beta. :mat rantai tersebut bergabung dengan emat komlek heme untuk 

    membentuk molekul hemoglobin, ada thalasemia beta sisntesis rantai globin beta mengalami

    kerusakan. :ritrooesis menjadi tidak e"ekti", hanya sebagian keil eritrosit yang menaai

    sirkulasi eri"er dan timbul anemia. #nemia berat yang berhubungan dengan thalasemia beta

    mayor menyebabkan ginjal meleaskan erythrooietin yaitu hormon yang menstimulasi bone

    marrow untuk menghasilkan lebih banyak sel darah merah, sehingga hematooesis menjadi tidak 

    e"ekti". :ritrooiesis yang meningkat mengakibatkan hierlasia dan eksansi sumsum tulang,

    sehingga timbul de"ormitas ada tulang. :ritrooietin juga merangsang jaringan hematooesis

    ekstra meduler di hati dan lima sehingga timbul heatoslenomegali. #kibat lain dari anemia

    adalah meningkatnya absorbsi besi dari saluran erna menyebabkan enumukan besi berkisar 2!

    5 gram ertahun./

    6utasi ada 8!Thalassemia meliuti delegi gen globin, mutasi daerah romotor,

     enghentian mutasi dan mutasi lainnya. Terdaat relati" sedikit mutasi ada a!Thalassemia.

    Penyebab utama adalah terdaatnya ketidakseimbangan rantai globin. Pada sumsum tulang

    mutasi thalasemia mengganggu ematangan sel darah merah, sehingga tidak e"ekti"nya

    eritrooiesis akibat hierakti" sumsum tulang, terdaat ula sedikit Aetikulosit dan anemia

     berat. Pada 8!thalasemia terdaat kelebihan rantai globin a!yang relati" terhada 8! dan !globinD

    tetramers!globin a (a+ terbentuk, dan ini berinteraksi dengan membran eritrosit sehingga

    memerendek hidu eritrosit, yang mengarah ke anemia dan meningkatkan roduksi erythroid.

    Aantai globin !diroduksi dalam jumlah yang normal, sehingga menyebabkan eningkatan *b ?

    (2 a2+. Aantai d!globin juga diroduksi dalam jumlah normal, *b #2 meningkat (a2 d2+ di 8!

    Thalassemia. Pada a!talasemia terdaat lebih sedikit!globin rantai a dan 8!berlebihan dan rantai

    !globin. &elebihan rantai ini membentuk hb Bart (+ dalam kehiduan janin dan *b * (8+

    setelah lahir. Tetramers abnormal ini tidak mematikan tetai mengakibatkan hemolisis

    eEtraFasular.9

    5

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    6/23

    Thalasemia "a

    0eerti telah disebutkan diatas terdaat 2 gen a ada tia haloid kromosom, sehingga

    daat di duga terjadi maam kelainan ada thalasemia! a. &elainan daat terjadi ada 1 atau 2

    gen ada satu kromosom atau beberaa gen ada seorang indiFidu sehat. Penelitian akhir akhir 

    ini menunjukkan baha ada kelainan a! thalasemia!1 tidak terbentuk rantai! a sama sekali,

    sedangkan a thalasemia! 2 masih ada sedikit embentukan rantai! a tersebut. #tas dasar 

    tersebut, a!thalasemia!1 dan a!thalasemia!2 sekarang disebut a$! dan a!G thalasemia. 'isaming

    kelainan ada embentukan rantai a ini terdaat ula kelainan strutural ada rantai a. Yang

     aling banyak di temukan ialah *b onstant sring. Pada *b onstant sring terdaat rantai a

    dengan 1;2 asam amino, berarti 31 asam amino lebih anjang dariada rantai a biasa. &ombinasi

    hetero7igot antara a$! thalasemia dengan a!G! thalasemia atau a! thalasemia dengan *b onstant

    sring akan menimbulkan enyakit *b*. Pada thalasemia a akan terjadi gejala klinis bila

    terdaat kombinasi gen a$! thalasemia dengan gen lainnya.

    *omo7igot aHGH thalasemia hanya menimbulkan anemia yang sangan ringan dengan

    hiokromia eritrosit. Bentuk homo7igot *b onstant sring juga tidak menimbulkan gejala yang

    nyata, hanya anemia ringan dengan kadang kadang disertai sleenomegali ringan. Pada "etus

    kekurangan rantai a menyebabkan rantai!d yang berlebihan sehingga akan terbentuk tetramer d

    (*b BartIs+ sedangkan ada anak besar atau deasa, kekurangan rantai!a ini menyebabkan

    rantai 8 yang berlebihan hingga akan terbentuk tetramer 8 (*b*+. adi adanya nya *b bartIs

    dan *b* ada elektro"oresis meruakan etunjuk terhada adanya thalasemia a. Yang sulit ialah

    mengenal bentuk hetero7igot a! thalasemia. Bentuk hetero7igot a thalasemia memberikan

    gambaran darah tei serua dengan bentuk hetero7igot thalasemia seerti mikrositosis dan

     eninggian resistensi osmotik. 4 Pada *idros "etalis, biasanya bayi telah mati ada usia

    kehamilan 2/!$ minggu atau lahir hidu untuk beberaa jam kemudian meninggal. Bayi akan

    tamak anemia dengan kadar *b 4!/ g-, sediaan hausan darah tei memerlihatkan

    hiokromia dengan tanda tanda anisositosis, oikilositosis, banyak normoblas dan retikulositosis.

    Pada emeriksaan eritrooresis darah, akan ditemukan *b bartIs sebanyak kira kira /$-. Tidak 

    ditemukan *b? 6auun *b#. 1$

    6

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    7/23

    Thalasemia# $ %Thalasemia ma&!r' (!!le) anemia*

    Bentuk ini lebih heterogen dibandingkan thalasemia a, tetai untuk keentingan klinis

    umumnya dibedakan antara thalasemia 8$ dan thalasemia 8G. Pada 8$ thalasemia tidak dibentuk 

    rantai globin sama skali, sedangkan 8G thalasemia terdaat engurangan (1$!5$-+ dariada

     roduksi rantai globin 8 tersebut. Pembagian selanjutnya adalah kadar *b#2 yang normal baik 

     ada 8$ mauun 8G! thalasemia dalam bentuk hetero7igotnya. Bentuk homo7igot dari 8 atau

    amuran antara 8$ dengan 8G !thalasemia yang berat akan menimbulkan gejala klinis yang

     berat yang memerlukan tran"usi darah sejak ermulaan kehiduannya. Tai kadang kadang

     bentuk amuran ini memberi gejala klinis ringan dan disebut thalasemia intermedia.11

    Thalassemia adalah suatu kelainan genetik darah dimana roduksi hemoglobin yang

    normal tertekan karena de"ek sintesis satu atau lebih rantai globin. Thalassemia beta mayor 

    terjadi karena de"isiensi sintesis rantai 8 sehingga kadar *b #(a282+ menurun dan terdaat

    kelebihan dari rantai a, sebagai komensasi akan dibentuk banyak rantai dan d yang akan

     bergabung dengan rantai a yang berlebihan sehingga embentukan *b ? (a22+ dan *b #2

    (a2d2+ meningkat.3/,39 6eskiun demikian masih terdaat kelebihan rantai a yang bebas dan

    akan beragregasi membentuk badan inklusi ada eritrosit berinti di sumsum tulang. Badan

    inklusi yang banyak mengakibatkan membran eritrosit berinti menjadi kaku, tidak mamu

     bertahan lama dan mengalami destruksi intra meduler. Pada thalassemia beta mayor, hanya 15!

    3$- eritrosit berinti yang tidak mengalami destruksi. :ritrooiesis menjadi tidak e"ekti", hanya

    sebagian keil eritrosit yang menaai sirkulasi eri"er dan timbul anemia.$ 0elain eritrooiesis

    yang tidak e"ekti", terjadinya anemia dierberat oleh roses hemolisis. Proses hemolisis terjadi

    karena eritrosis yang masuk sirkulasi eri"er mengandung badan inklusi dan segera dibersihkan

    oleh lima sehingga usia eritrosit menjadi endek. Jmur eritrosit enderita thalassemia antara

    1$,3!39 hari. *emolisis dan eritrooiesis yang tidak e"ekti" bersama!sama menyebabkan anemia

    yang terjadi oleh karena gangguan dalam embentukan *b, roduksi eritrosit dan meningkatnya

     enghanuran eritrosit dalam sirkulasi darah.11

      :ritrooiesis yang meningkat mengakibatkan hierlasia dan eksansi sumsum tulang

    sehingga timbul de"ormitas ada tulang. Pada sumsum tulang, akibat eritrooiesis yang masi",

    sel!sel eritroid akan memenuhi rongga sumsum tulang atau terjadi hierlasia sumsum tulang

    yang menyebabkan desakan sehingga terjadi de"ormitas tulang terutama ada tulang eer 

    seerti ada tulang ajah. Tulang!tulang "rontal, arietal, 7igomatikus dan maksila menonjol

    7

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    8/23

    hingga gigi!gigi atas namak dan angkal hidung deresi yang memberikan enamakan sebagai

     facies Cooley. ?enomena  facies Cooley  menunjukkan  tingkat hierakti" eritrooiesis.

    :ritrooietin juga merangsang jaringan hematooesis ekstra meduler di hati dan lima sehingga

    timbul heatoslenomegali. #kibat lain dari anemia adalah meningkatnya absorbsi besi dari

    saluran erna menyebabkan enumukan besi berkisar 2!5 gram ertahun.11

    2.1.+ Klasiikasi Thalasemia

    1. Thalasemia Ala

    Thalasemia ini disebabkan oleh mutasi salah satu atau seluruh globin rantai al"a yang

    ada. Thalasemia al"a terdiri dari K

    a. Silent Carrier State 

    >angguan ada 1 rantai globin al"a. &eadaan ini tidak timbul gejala sama sekali atau

    sedikit kelainan berua sel darah merah yang tamak lebih uat.

     b. #l"a Thalasemia Trait  

    >angguan ada 2 rantai globin alha. Penderita mengalami anemia ringan dengan sel

    darah merah hiokrom dan mikrositer, daat menjadi carrier .

    . *b * Disease 

    >angguan ada 3 rantai globin al"a. Penderita daat berFariasi mulai tidak ada gejala

    sama sekali, hingga anemia yang berat yang disertai dengan erbesaran lima.

    d. #l"a Thalassemia 6ayor

    >angguan ada rantai globin alha. Thalasemia tie ini meruakan kondisi yang aling

     berbahaya ada thalassemia tie al"a. &ondisi ini tidak terdaat rantai globin yang dibentuk 

    sehingga tidak ada *b# atau *b? yang diroduksi. anin yang menderita alha thalassemia

    mayor ada aal kehamilan akan mengalami anemia, membengkak karena kelebihan airan,

     erbesaran hati dan lima. anin ini biasanya mengalami keguguran atau meninggal tidak lama

    setelah dilahirkan. 12

    2. Thalasemia Beta

    Thalasemia beta terjadi jika terdaat mutasi ada satu atau dua rantai globin beta yang

    ada. Thalasemia beta terdiri dari K 12

    a. Beta Thalasemia Trait. 

    8

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    9/23

    Thalasemia jenis ini memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita

    mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengeil (mikrositer+.

     b. Thalasemia ntermedia.

    &ondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetai masih bisa roduksi sedikit rantai beta

    globin. Penderita mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang

    terjadi. 1$

    . Thalasemia 6ayor.

    &ondisi ini kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak daat memroduksi rantai beta

    globin. >ejala munul ada bayi ketika berumur 3 bulan berua anemia yang berat. Penderita

    thalasemia mayor tidak daat membentuk hemoglobin yang uku sehingga hamir tidak ada

    oksigen yang daat disalurkan ke seluruh tubuh, yang lama kelamaan akan menyebabkan

    kekurangan %2, gagal jantung kongesti", mauun kematian. Penderita thalasemia mayor 

    memerlukan trans"usi darah yang rutin dan eraatan medis demi kelangsungan hidunya. 12

    2.1., -e&ala Thalasemia

    Penderita thalasemia memiliki gejala yang berFariasi tergantung jenis rantai asam amino

    yang hilang dan jumlah kehilangannya. Penderita sebagian besar mengalami anemia yang ringan

    khususnya anemia hemolitik 13 &eadaan yang berat ada beta!thalasemia mayor akan mengalami

    anemia karena kegagalan embentukan sel darah, enderita tamak uat karena kekurangan

    hemoglobin. Perut terlihat bunit karena heatomegali dan slenomegali sebagai akibat

    terjadinya enumukan ?e, kulit kehitaman akibat dari meningkatnya roduksi ?e, juga terjadi

    ikterus karena roduksi bilirubin meningkat. >agal jantung disebabkan enumukan ?e di otot

     jantung, deformitas tulang muka, retrakdasi ertumbuhan, enuaan dini.13

    Penderita thalasemia dengan dua gen !globin (dua gen delusi+ mengarah ke

    asimtomatik. 6CM selalu dibaah dari 1$$ "L saat lahir. 0tudi hematologi ada beberaa in"ant

    dan anak anak memerlihatkan normal atau sedikit enuruna *B leFel dengan rendah 6CM dan

    sedikit hiokromik. Tiikal *b elektrooresis memerlihatkan 2!1$- *b bartIs ada eriode

    neonatal tai normal ada anak lain dan deasa. Penderita thalasemia dengan satu gen N!globin

    (tiga gen delusi+ endrung anemiamikrositik ringan menuju moderate (*b leFel ;!1$ gdl+.

    'isertai dengan heatosleenomegali 2 dan beberaa keadaan abnormal tulang karena erluasan

    ruang medullari. umlah retikulosit meningkat dan sel darah merah memerlihatkan hiokromik 

    9

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    10/23

    dan mikrositik dengan signi"ikan oikilositosis. Tiikal *b elektrooresis memerlihatkan 15!

    3$- *b bartIs. ada kehiduan selanjutnya, *b* (emat rantai globin!beta+ munul. 'elesi ada

    ke emat gen globin!al"a karena anemia intrauteri yang arah dan as"iksia dan tamilan ada

    hidros "etalis atau kematian neonatal segera setelah lahir. &ondisi ini sangat ekstrem

    memerlihatkan uat dan heatoslenomegali masiF. *b elektrooeresis menamilkan

     redominan *b bartIs dengan komlit tana *b "etal atau deasa normal.13

    Pada thalassemia beta mayor gejala klinis umumnya telah nyata ada umur kurang dari 1

    tahun. 6ayoritas enderita thalassemia beta mayor memiliki gambaran anemia hiokrom

    mikrositik tana adanya de"isiensi besi. Parameter hematologis yang enting untuk menandai

    sindroma thalassemia beta mayor yaitu konsentrasi hemoglobin, 6ean Corusular Molume

    (6CM+, 6ean Corusular *aemoglobin (6C*+ yang rendah, mor"ologi sel darah merah

    (mikrositik hiokrom, anisositosis, oikilositosis, sel target, basophilic stippling +, eningkatan

    hitung retikulosit, enurunan "ragilitas osmotik. Pemeriksaan enting lainnya yaitu engukuran

    *b#2 dan *b? dan *b elektro"oresis untuk mengetahui Farian hemoglobin. Pada deasa normal

    sel darah mengandung kira!kira 9/- *b#, sangat sedikit *b? dan 2- *b#2. Pemeriksaan

    kadar besi juga dierlukan (Serum Iron0, Transferin Iron Binding CapacityTBC+, ?eritin

    serum+. &adar besi serum meningkat, tetai mamu ikat besi hanya meningkat sedikit.

    Pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan gambaran hierlasia eritroid, dengan rasio eritroidK

    mieloid adalah 2$K1 atau lebih tinggi dari semestinya. 0ebelum onset hierslenisme, keeatan

    hematooiesis juga daat terlihat dari gambaran darah tei yaitu dengan eningkatan jumlah sel

    darah utih dan trombosit. Lekositosis yang terjadi daat dibedakan dengan gambaran yang

    tamak ada enderita in"eksi karena hitung jenis teta normal.1

    2.1. Diagn!sa Ban/ing

      O Thalasemia minor harus dibedakan dari enyebab lain dari mikrositik ringan,

    hiokromik anemia, de"isiensi besi dan O!thalasemia. Berbeda dengan enderita anemia

    di"isiensi besi, mereka dengan O!thalassemia minor memiliki eningkatan jumlah eritrosit dan

    indeE 6CM dibagi eritrosit dengan hasil di baah 13. 0eara umum, ditemukannya eningkatan

    *b #2 meruakan diagnosis. amun rendahnya *b# juga daat disebabkan oleh de"esiensi besi

    yang terjadi seara bersamaan. 0ehingga daat mengaburkan diagnosis dan sering salah

    diagnosis dengan anemia de"esiensi besi.12

    10

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    11/23

    O!Thalassemia major sering sangat beda dari kelainan lain. *b elektrooresis dan study

    keluarga membuktikan mudah membedakan dengan *b :!!Thalassemia, yang aling enting

    adalah tran"usi rutin meruakan oin enting diagnosa O!Thalassemia.12

    2.1.0 Diagn!sis Thalasemia

    Penderita ertama datang dengan keluhan anemiauat, tidak na"su makan dan erut

    membesar. &eluhan umumnya munul ada usia 4 bulan, kemudian dilakukan emeriksaan "isis

    yang meliuti bentuk muka mongoloid ( facies Cooley+, ikterus, gangguan ertumbuhan,

    slenomegali dan heatomegali. Pemeriksaan enunjang laboratorium yang dilakukan meliuti K

    *b bisa samai 2!3 g-, gambaran mor"ologi eritrosit ditemukan mikrositik hiokromik, sel

    target, anisositosis berat dengan makrooFalositosis, mikros"erosit, olikromasi, basophilic

     stippling , benda Howell-olly, oikilositosis dan sel target. Pemeriksaan khusus juga dierlukan

    untuk menegakkan diagnosis meliuti K *b ? meningkat 2$-!9$-, elektro"oresis *b. 13

    2.1. Pemeriksaan isik /an Diagn!stik

    Pemeriksaan "isik K

    6ani"estasi dari thalasemia beta mayor timbul ada enam bulan kedua kehiduan ketika

    *b ? digantikan oleh *b #. Pasien namak uat, bentuk muka mongoloid ( facies cooley+, daat

    ditemukan ikterus, gangguan ertumbuhan, slenomegali dan heatomegali yang menyebabkan

     erut membesar, "raktur atologis yang disebabkan karena adanya hyperplasia marrow, arna

    kulit keabuan sebagai akibat dari akumulasi besi dalam kulit juga ditemukan maloklusi sebagai

    akibat dari ertumbuhan yang berlebihan dari maEilla.12

    Pemeriksaan diagnosti K

    Pemeriksaan diagnostik ada asien thalasemia beta mayor meliuti emeriksaan umum,

     emeriksaan lanjut dan emeriksaan khusus. Pemeriksaan umum meliuti *b, 6CM, 6C*,

    mor"ologi sel darah merah (ausan darah+, retikulosit,  fragilitas osmotic.14 Pemeriksaan

    lanjutan meliuti analisis *b terhada kadar *b?, *b# dan elektro"oresis hemoglobin, kadar 

     besi, saturasi trans"erin dan "eritin.12

    Pemeriksaan khusus meliuti K

    a. #nalisis '# untuk menentukan jenis mutasi enyebab thalasemia.

    11

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    12/23

     b. #nemia dengan kadar *b berkisar 2!9gdl, kadar 6CM dan 6C* berkurang,

    retikulosit biasanya meningkat dan fragilitas osmotic menurun.

    . >ambaran darah tei memerlihatkan mikrositik hiokrom, "ragmentasi, sel target dan

    normoblast.

    d. &adar *b? meningkat antara 1$!9$-, kadar *b#2 bisa normal, rendah atau sedikit

    meingkat. Peningkatan kadar *b#2 meruakan arameter enting untuk menegakan

    diagnosis embaa si"at thalasemia 8. Besi 0erum, "eritindan saturasi trans"erin

    meningkat.15

    2.1.3 Penatalaksanaan Thalasemia

    Penderita thalasemia samai saat ini belum ada obat yang daat menyembuhkan seara total.

    Pengobatan yang dilakukan meliuti engobatan terhada enyakit dan komlikasinya.

    Pengobatan terhada enyakit dengan ara tran"usi darah, slenektomi, induksi sintesa rantai

    globin, translantasi sumsum tulang dan terai gen. Pengobatan komlikasi meliuti menegah

    kelebihan dan enimbunan besi, emberian kalsium, asam "olat, imunisasi. Pemberian Fitamin C

    1$$!25$ mghari untuk meningkatkan ekskresi besi dan hanya diberikan ada saat kelasi besi

    saja. Mitamin : 2$$!$$ Jhari untuk memeranjang umur sel darah merah. Trans"usi harus

    dilakukan seumur hidu seara rutin setia bulannya (*erdata.*..2$$/ dan Tamam.6. 2$$9+.

    Penatalaksanaan thalasemia beta berbeda dengan thalasemia alha dimana ada thalasemia beta

    mayor memerlukan enanganan yang terus menerus seanjang hidu klien. Penatalaksanaan

     ada thalasemia beta mayor meliuti tiga enanganan umum yaitu K 12

    1. Trans"usi darah

    Tujuan dari trans"usi darah yaitu untuk memertahankan kadar *b sebagai damak adanya

    anemia berat. *b asien diertahankan antara /gdl samai 9,5 dimana keadaan ini akan

    memberikan suresi sumsum tulang yang adekuat, darah diberikan dalam bentuk PAC 3

    mlkgBB untuk setia kenaikan *b 1gdl. Trans"usi biasanya setia dua samai tiga minggu

    sekali tergantung dari kondisi anak.

    12

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    13/23

    !. Splenectomy

    Trans"usi yang terus menerus menjadi salah satu ertimbangan untuk dilakukannya tindakan

     splenectomy  karena daat mengurangi hemolisis. #daun indikasi dilakukannya tindakan

    slenetomy adalah lima yang terlalu besar sehingga membatasi gerak asien dan menimbulkan

     eningkatan tekanan intra abdomen dan bahaya terjadinya rutur.

    3. &elasi besi

    &elasi besi harus segera diberikan ketika kadar "eritin serum sudah menaai 1$$$ mgl

    atau saturasi trans"erin lebih dari 5$- atau sekitar setelah 1$ samai dengan 2$ kali emberian

    trans"usi darah. &elasi besi yang sering digunakan yaitu seara arenteral namun memiliki

    keterbatasan terutama dalam biaya dan kenyamanan anak.  Desferrio"amine harus diberikan

    seara subkutan melalui oma in"us dalam aktu /!12 jam dengan dosis 25!5$ mgkg berat

     badan hari minimal selama 5 hari berturut!turut setia selesai trans"usi darah emakaian kelasi

     besi yaitu enilaian damak terai kelasi besi arenteral terhada kualitas hidu, dan kebutuhan

    akan terai oral dengan tujuan mudahnya emberian terai, e"ikasi dan toleransi baik.

    >ambar 2.2 6anajemen dan komlikasi thalasemia

    13

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    14/23

    2.1.4 Pemanta5an Tera6i

    . Terai

    ! Pemeriksaan kadar "eritin setia 1!3 bulan, karena keenderungan kelebihan besi sebagai akibat

    absorbsi besi meningkat dan trans"usi darah berulang.

    ! :"ek saming kelasi besi yang diantauK demam, sakit erut, sakit keala, gatal, sukar

     bernaas. Bila hal ini terjadi kelasi besi dihentikan.

    . Tumbuh &embang

    #nemia kronis memberikan damak ada roses tumbuh kembang, karenanya dierlukan

     erhatian dan emantauan tumbuh kembang enderita.

    . >angguan antung, *ear, dan :ndokrin

    #nemia kronis dan kelebihan 7at besi daat menimbulkan gangguan "ungsi jantung

    (gagal jantung+, hear (gagal hear+, gangguan endokrin (diabetes melitus, hioaratiroid+ dan

    "raktur atologis.

    2.1.17 K!m6likasi

    #kibat anemia yang berat dan lama, sering terjadi gagal jantung. Tran"usi darah yang

     berulang ulang dan roses hemolisis menyebabkan kadar besi dalam darah sangat tinggi,

    sehingga di timbun dalam berbagai jarigan tubuh seerti hear, lima, kulit, jantung dan lain

    lain. *al ini menyebabkan gangguan "ungsi alat tersebut (hemokromatosis+. Lima yang besar 

    mudah rutur akibat trauma ringan. &adang kadang thalasemia disertai tanda hiersleenisme

    seerti leukoenia dan tromositoenia. &ematian terutama disebabkan oleh in"eksi dan gagal

     jantung. *eatitis asa trans"usi biasa dijumai, aalagi bila darah trans"usi telah dieriksa

    terlebih dahulu terhada *Bs#g. *emosiderosis mengakibatkan sirosis heatis, diabetes mellitus

    dan jantung. Pigmentasi kulit meningkat aabila ada hemosiderosis, karena eningkatan deosisi

    melanin.11

    14

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    15/23

      2.1.11 Pen(egahan Thalasemia

    Penyakit thalasemia yang ditimbulkan oleh kelainan genetik meruakan masalah

    kesehatan yang enting karena akan terbaa seumur hidu dan daat diturunkan ke generasi

     berikutnya. %leh karena itu kesehatan anak erlu diikirkan sejak masa dalam kandungan,

    sehingga akan menghasilkan generasi yang sehat dan erdas serta tidak mengalami kondisi

    kronis yang membutuhkan eraatan dan engobatan yang lama dan memakan biaya yang

     besar.11  Peraatan thalasemia yang ideal memerlukan biaya yang sangat tinggi, menyadari

     baha enyakit ini belum daat disembuhkan dan eraatannya uku mahal maka banyak 

    negara yang memunyai "rekuensi gen thalasemia tinggi melaksanakan rogram enegahan

    thalasemia melalui skrining embaa si"at dan diagnosis renatal. 'iagnosis renatal di

    antaranya dengan engambilan samel darah "etal dan mengkaji sintesis rantai globin dalam

    darah "etal termasuk di dalamnya analisis '# "etal yang didaatkan dengan engambilan

    samel Fillus horioni.11

    15

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    16/23

    BAB III

    PEN8AJIAN KASUS

    +.1 IDENTITAS PENDE9ITA

     o. Jrut K 219$22

     o. C6 K 1!$$!3;!3$

     ama K 6ala #nanda ?ir7a

    Tgl LahirJmur K25 'esember 2$$; / tahun

    enis &elamin K Peremuan

    0uku K #eh

    #gama K slam

    Pekerjaan K Pelajar Pendidikan K 0'

    #lamat K &oelma 'arussalam

    Tanggal 6asuk K12 ?ebruari 2$15

    Tanggal Pemeriksaan K13 ?ebruari 2$15

    aminan K &A#

    +.2 ANA:NESIS

    Kel5han Utama

    Lemas dan uat

    9i;a)at Pen)akit Sekarang

    Pasien datang dengan keluhan lemas dan uat sejak Q satu minggu, using (!+, na"su

    makan menurun (!+, riayat trans"usi (!+, mual dan muntah (!+. Puat ertama kali dirasakan

     asien tamak dari mata, lalu ajah dan bibir. 0edangkan setelah trans"usi asien akan kembali

    tidak uat dan bertenaga. Pasien juga mengeluhkan lemah saat beraktiFitas, jika diaksakan

    terus beraktiFitas asien akan merasakan using.

    Pasien rutin mendaatkan trans"usi darah sejak akhir tahun 2$1. #alnya ibu asien

    khaatir melihat anaknya lemas saat beraktiFitas, lalu semakin lama semakin uat, setelah

     berobat ke rumah sakit dan dilakukan berbagai emeriksaan, asien didiagnosis menderita

    thalasemia. 0ejak saat itu asien rutin menerima trans"usi darah tia tiga bulan sekali.

    9i;a)at Pen)akit Dah5l5

    16

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    17/23

    %rangtua asien mengatakan tidak ada keluhan yang sama ada asien sebelumnya

    seerti ini.

    9i;a)at Pen)akit Kel5arga

    &eluarga asien menyangkal adanya riayat keluhan yang sama dengan asien, baik dari

     ihak ayah mauun ibu.

    9i;a)at Peng!batan

    ! #sam "olat 1E1 tab

    ! Mitamin C 1E1 tab

    ! Mitamin : 1E1 tab

    9i;a)at Kebiasaan S!sial

    !

    9i;a)at Kehamilan Ib5

    bu asien rutin #C ke dokter. 'emam (!+, hiertensi (G+, '6 (!+, 0& (!+, keutihan

    (G+. Aiayat sakit saat hamil (!+.

    9i;a)at Persalinan

    Pasien anak ke 1 dari 2 bersaudara, lahir seara erFaginam, dengan berat badan lahir

    35$$ gram. Pasien lahir langsung menangis kuat, gerakan akti", dan ekstremitas kemerahan.

    9i;a)at Pemberian :akanan /an T5mb5h Kembang

    $ ! 4 bulan K #0 :ksklusi" #0 G 6akanan &eluarga

    4 bulan ! 1 tahun K #0 G 6P#0

    1 tahun ! 2 tahun K :ksklusi" #0 G 6akanan &eluarga

    2 tahun sekarang K 6akanan &eluarga

    9i;a)at Im5nisasi

    munisasi lengka

    17

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    18/23

    ,. PE:E9IKSAAN ISIK 

    Stat5s Present

    &eadaan Jmum K 0akit sedang

    &esadaran K Comos mentis

    *eartrate K / E menit

    Aesiratory rate K 2 E menit

    Temeratur K 34,5 oC

    Data antr!6!metri

    Berat Badan K 31 kg

    Panjang badan K 125 m

    Lingkar keala K 51 m

    &eadaan >i7i K

    1. Berat Badan (BB+ @ 31 kg2. Tinggi Badan (TB+ @ 125 m

    3. B6 @ 19,/ -

    . BBJ @ R erentil 5 (0tatus >i7i K >i7i Baik+

    5. TBJ @ R erentil 5 (0tatus >i7i K >i7i Baik+4. BBPB @G2 0' sd!2 0' (0tatus >i7i K >i7i Baik+

    ;. &ebutuhan airan @ 15$$ G (11 E 2$ + @ 15$$ G 22$ @ 1;2$ 2 jam

    /. &ebutuhan kalori @ ( 5$ 42 + E 2/ @ 1$$ 1;3$ @ 15$$ kkalhari9. &ebutuhan rotein @ 1,$ E 2/ @ 2/ gram hari

    Stat5s -eneral

    &ulit K Puat (G+, ikterik (!+

    &eala K ormoheal

    Aambut K *itam sukar diabut, distribusi merata

    6ata K &onjungtiFa uat (GG+, sklera ikterik (!!+, re"lek ahaya (GG+

    TelingaK ormotia, 0erumen (!!+

    *idung K C* (!+, 0ekret (!+

    6ulut K Bibir K Puat (!+, 0ianosis (!+, lembab (!+

    Tonsil K T1T1

    ?aring K hieremis (!+

    18

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    19/23

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    20/23

    :dema (!+ (!+ (!+ (!+

    >erakan normal normal normal normal

    &ekuatan 5 5 5 5

    Tonus %tot normal normal normal normal

    #tro"i (!+ (!+ (!+ (!+

    . PE:E9IKSAAN PENUNJAN-

    Laboratorium ( 11 "ebruari 2$15 +

    Pemeriksaan NilaiNilai

    N!rmal

    *emoglobin /,2S15,$!2,4

    gdl

    *ematokrit 25S 53!43-

    Leukosit 5,5

    9,!

    3,$E1$3mm3

    :ritrosit ,$S,!5,/

    E1$4mm3

    Trombosit 1/;15$!

    5$E1$3ul

    :osino"il 3 $!4 -

    Baso"il $ $!2 - etro"il

    0egmen55

    5$!;$ -

    Lim"osit 35 2$!$ -6onosit ; 2!/ -

    0. DIA-N=SIS BANDIN-

    1. Thalasemia O intermedia

    2. Thalasemia O 6ayor 

    3. Thalasemia 6ayor 

    . DIA-N=SIS KE9JA'iagnosis &erja K Thalasemia O mayor 

    3. TATALAKSANA

    Terai

    20

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    21/23

    ! M?' al $,9-

    ! Trans"usi PAC, trans"usi darah samai *b1$ gdl

    ! #sam "olat 1E1 tab! Mitamin C 1E1 tab

    ! Mitamin : 1E1 tab

    4. PLANNIN-

    ! Cek 'A ost!trans"usi

    17. P9=-N=SIS

    Uuo ad Fitam K dubia ad bonam

    Uuo ad "untionam K dubia ad bonamUuo ad sanationam K dubia ad bonam

    21

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    22/23

    BAB I>

    ANALISA KASUS

    Thalasemia adalah enyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari kedua orang

    tua keada anak!anaknya seara resesi". Pada anemia hemolitik, umur eritrosit yang normalnya

    1$$!12$ hari menjadi lebih endek. >ejala umum enyakit ini disebabkan oleh adanya

     enghanuran eritrosit dan keakti"an sumsum tulang untuk mengadakan komensasi terhada

     enghanuran eritrosit yang berlebihan tersebut. #kibat enghanuran eritrosit yang berlebihan

    tersebut daat meningkatkan bilirubin atau tidak akan bergantung ada "ungsi hear itu sendiri.

    0um!sum tulang daat membentuk 4!/ kali lebih banyak sistem eritrooetik dariada biasanya

    sehingga dalam emeriksaan darah tei akan ditemukan banyak sekali eritrosit berinti, jmlah

    retikulosit meninggi dan olikromasi. Lima umumnya membesar karena organ ini menjadi

    temat enyimanan eritrosit yang dihanurkan dan embuatan sel darah merah ekstramedular.

    Pada anemia hemolitik kronis daat ditemui kelainan tulang rangka akibat hierlasia sum!sum

    tulang.

    0alah satu tanda yang aling sering dikaitkan dengan anemia adalah uat. &eadaan ini

    disebabkan berkurangnya Folume darah, berkurangnya hemoglobin dan Fasokonstriksi untuk 

    memaksimalkan engiriman oksigen ke organ!organ Fital. )arna kulit bukan meruakan indeks

    yang daat dieraya untuk uat karena diengaruhi igmentasi kulit, suhu, kedalaman serta

    distribusi bantalan kailer. Bantalan kuku, telaak tangan, membran mukosa mulut serta

    konjungtiFa meruakan indikator yang baik untuk menilai uat. ika telaak tangan sudah tidak 

     berarna merah muda, biasanya hemoglobin kurang dari / gdl.

    Pasien datang dengan keluhan uat, lemah. #da beberaa diagnosis banding yang daat

    kita ambil berdasarkan keluhan ini. ?aktor!"aktor yang daat menyebabkan seseorang menjadi

     uat adalah kekurangan darah. &ekurangan darah ini daat diakibatkan banyak kehilangan

    darah, adanya gangguan sintesis sel darah merah. Pasien ini tidak memiliki riayat erdarahan

    masi", berarti daat kita simulkan uat yang dialaminya mengarah ada gangguan sintesis sel

    darah merah.

    22

  • 8/18/2019 refrat anak ipah

    23/23

    BAB >

    KESI:PULAN

    Thalassemia meruakan suatu kelomok kelainan sintesis hemoglobin yang heterogen.

    Thalassemia memberikan gambaran klinis anemia yang berFariasi dari ringan samai berat.

    Penderita ertama datang dengan keluhan anemiauat, tidak na"su makan dan erut membesar.

    &eluhan umumnya munul ada usia 4 bulan, kemudian dilakukan emeriksaan "isis yang

    meliuti bentuk muka mongoloid ( facies Cooley+, ikterus, gangguan ertumbuhan, slenomegali

    dan heatomegali. Pemeriksaan enunjang laboratorium yang dilakukan meliuti K *b bisa

    samai 2!3 g-, gambaran mor"ologi eritrosit ditemukan mikrositik hiokromik, sel target,

    anisositosis berat dengan makrooFalositosis, mikros"erosit, olikromasi, basophilic stippling ,

     benda Howell-olly, oikilositosis dan sel target. Pemeriksaan diagnostik ada asien thalasemia

     beta mayor meliuti emeriksaan umum, emeriksaan lanjut dan emeriksaan khusus.

    Pemeriksaan umum meliuti *b, 6CM, 6C*, mor"ologi sel darah merah (ausan darah+,

    retikulosit,  fragilitas osmotic. Pemeriksaan lanjutan meliuti analisis *b terhada kadar *b?,

    *b# dan elektro"oresis hemoglobin, kadar besi, saturasi trans"erin dan "eritin.

    Penderita thalasemia samai saat ini belum ada obat yang daat menyembuhkan seara

    total. Pengobatan yang dilakukan meliuti engobatan terhada enyakit dan komlikasinya.

    Pengobatan terhada enyakit dengan ara tran"usi darah, slenektomi, induksi sintesa rantai

    globin, translantasi sumsum tulang dan terai gen. Pengobatan komlikasi meliuti menegah

    kelebihan dan enimbunan besi, emberian kalsium, asam "olat, imunisasi. Pemberian Fitamin C

    1$$!25$ mghari untuk meningkatkan ekskresi besi dan hanya diberikan ada saat kelasi besi

    saja. Mitamin : 2$$!$$ Jhari untuk 12 memeranjang umur sel darah merah. Trans"usi harus

    dilakukan seumur hidu seara rutin setia bulannya. Trans"usi darah masih meruakan tata

    laksana suorti" utama ada thalassemia agar anak daat tumbuh dan berkembang seara normal.

    Trans"usi daat menyebabkan terjadinya reaksi trans"usi tie eat mauun tie lambat.Trans"usi

     berulang ada thalassemia akan menyebabkan berbagai damak, antara lain hemosiderosis,

    in"eksi Firus dan bakteri, serta hierslenisme.

    23