refrat anak ipah
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 refrat anak ipah
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Thalasemia berasal dari bahasa Yunani yaitu thalasso yang berarti laut. Pertama kali
ditemukan oleh seorang dokter Thomas B. Cooley tahun 1925 di daerah Laut Tengah, dijumai
ada anak!anak yang menderita anemia dengan embesaran lim"a setelah berusia satu tahun.
#nemia dinamakan splenic atau eritroblastosis atau anemia mediteranean atau anemia Cooley
sesuai dengan nama enemunya1.
Thalasemia adalah suatu enyakit keturunan yang diakibatkan oleh kegagalan
embentukan salah satu dari emat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin, sehingga
hemoglobin tidak terbentuk semurna. Tubuh tidak daat membentuk sel darah merah yang
normal, sehingga sel darah merah mudah rusak atau berumur endek kurang dari 12$ hari dan
terjadilah anemia2.
Berdasarkan data terakhir dari Badan %rganisasi &esehatan 'unia ()*%+ menyebutkan
25$ juta enduduk dunia (,5-+ membaa genetik Thalasemia. 'ari 25$ juta, /$!9$ juta di
antaranya membaa genetik Thalasemia Beta1.
0ementara itu di ndonesia umlah enderita Thalasemia hingga tahun 2$$9 naik menjadi
/, 3 ersen dari 3.453 enderita yang teratat ada tahun 2$$4. *amir 9$- ara enderita
enyakit genetik sintesis *emoglobin (*b+ ini berasal dari kalangan masyarakat miskin.&ejadian thalasemia samai saat ini tidak bisa terkontrol terkait "aktor genetik sebagai batu
sandungan dan belum maksimalnya tindakan sreening untuk thalasemia khususnya
dindonesia1.
Thalasemia ertama kali ditemukan ada tahun 1925 ketika 'r. Thomas B. Cooley
mendeskrisikan 5 anak anak dengan anemia berat, slenomegali, dan biasanya ditemukan
abnormal ada tulang yang disebut kelainan eritroblastik atau anemia 6editerania karena
sirkulasi sel darah merah dan nukleasi. Pada tahun 1932 )hile dan Brad"ord menitakan
istilah thalasemia dari bahasa yunani yaitu thalassa, yang artinya laut (laut tengah+ untuk
mendeskrisikan ini. Beberaa aktu kemudian, anemia mikrositik ringan dideskrisikan ada
keluarga asien anemia Cooley, dan segera menyadari baha kelainan ini disebabkan oleh gen
abnormal hetero7igot. &etika homo7igot, dihasilkan anemia Cooley yang berat3.
1
-
8/18/2019 refrat anak ipah
2/23
&urang lebih 3- dari enduduk dunia memunyai gen thalassemia dimana angka
kejadian tertinggi samai dengan $- kasus adalah di #sia, thalassemia meruakan enyakit
terbanyak diantara golongan anemia hemolitik dengan enyebab intrakoruskuler. enis
thalassemia terbanyak yang ditemukan di ndonesia adalah thalassemia beta mayor sebanyak
5$- dan thalassemia 8*b: sebanyak 5-.3, 'i ndonesia "rekuensi embaa si"at
thalassemia untuk ndonesia ditemukan berkisar antara 3!1$-.5,4,; Bila "rekuensi gen thalassemia
5- dengan angka kelahiran 23< dan jumlah oulasi enduduk ndonesia sebanyak 2$ juta,
dierkirakan akan lahir 3$$$ bayi embaa gen thalassemia setia tahunnya.
Thalassemia beta mayor sebagai enyakit genetik yang diderita seumur hidu akan
membaa banyak masalah bagi enderitanya. 6ulai dari kelainan darah berua anemia kronik
akibat roses hemolisis, samai kelainan berbagai organ tubuh baik sebagai akibat enyakitnya
sendiri atauun akibat engobatan yang diberikan. Penderita thalassemia beta mayor dengan
kadar hemoglobin (*b+ =1$gr- adalah sebanyak 99,1-.; 0amai saat ini trans"usi darah masih
meruakan engobatan utama untuk menanggulangi anemia ada thalassemia beta mayor 2.
Terai tran"usi reguler dibutuhkan untuk memertahankan *b sekitar 1$ gr-
memungkinkan ertumbuhan dan erkembangan yang lebih baik dan juga menekan eritrooiesis
endogen untuk menghindari eritrooiesis tidak e"ekti" sehingga mengurangi heatoslenomegali
oleh karena hematooesis ekstrameduler, de"ormitas tulang dan embesaran jantung, sehingga
enderita thalassemia daat mengalami kehiduan hamir seerti anak normal, yang tentunya
memerbaiki kualitas hidunya. Pemberian trans"usi yang berulang!ulang daat menimbulkan
komlikasi hemosiderosis dan hemokromatosis, yaitu menimbulkan enimbunan 7at besi dalam
jaringan tubuh sehingga daat mengakibatkan kerusakan organ!organ tubuh seerti hati, lima,
ginjal, jantung, tulang dan ankreas2.
2
-
8/18/2019 refrat anak ipah
3/23
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Thalasemia
2.1.1 Deenisi Thalasemia
Thalasemia adalah suatu kelainan genetik darah dimana roduksi hemoglobin yang
normal tertekan karena de"ek sintesis satu atau lebih rantai globin. Thalasemia meruakan
kelainan seanjang hidu yang diklasi"ikasikan sebagai thalasemia alha dan beta tergantung
dari rantai globin yang mengalami kerusakan ada sintesis hemoglobin. Thalasemia beta mayor
terjadi karena de"isiensi sintesis rantai 8 dan thalasemia mayor terjadi aabila kedua orang tua
meruakan embaa si"at thalasemia, dimana dari kedua orang tua tersebut dierkirakan akan
lahir 25- lahir normal, 5$- embaa si"at thalasemia dan 25- enderita thalasemia beta
mayor. 0edangkan thalasemia minor munul aabila salah seorang dari orang tua embaa si"at
thalasemia5.
>ambar 2.1 Pembaa >en Thalasemia
*emoglobin adalah suatu 7at di dalam sel darah merah yang ber"ungsi mengangkut 7at
asam dari aru!aru ke seluruh tubuh, juga memberi arna merah ada eritrosit. *emoglobin
manusia terdiri dari ersenyaaan hem dan globin. *em terdiri dari 7at besi (?e+ dan globin
adalah suatu rotein yang terdiri dari rantai olietida. *emoglobin ada manusia normal
3
-
8/18/2019 refrat anak ipah
4/23
terdiri dari 2 rantai al"a (a+ dan 2 rantai beta (8+ yang meliuti *b# (a282 @ 9;-+, sebagian lagi
*b#2 (a2d2 @ 2,5-+ sisanya *b? (a2 2 @ $,5-+ meningkatƴ 4.
Aantai globin meruakan suatu rotein, maka sintesisnya dikendalikan oleh suatu gen.
'ua kelomok gen yang mengatur yaitu kluster gen globin!a terletak ada kromosom 14 dan
kluster gen globin!8 terletak ada kromosom. Penyakit thalasemia diturunkan melalui gen yang
disebut sebagai gen globin beta. >en globin beta ini yang mengatur embentukan salah satu
komonen embentuk hemoglobin. >en globin beta hanya sebelah yang mengalami kelainan
maka disebut embaa si"at thalassemia!beta. 0eorang embaa si"at thalassemia tamak
normal atau sehat, sebab masih memunyai 1 belah gen dalam keadaan normal dan daat
ber"ungsi dengan baik dan jarang memerlukan engobatan. &elainan gen globin yang terjadi
ada kedua kromosom, dinamakan enderita thalassemia mayor yang berasal dari kedua orang
tua yang masing!masing membaa si"at thalassemia. Proses embuahan, anak hanya mendaat
sebelah gen globin beta dari ibunya dan sebelah lagi dari ayahnya. 0atu dari orang tua menderita
thalasemia traitbaaan maka kemungkinan 5$- sehat dan 5$- thalasemia trait. &edua orang
tua thalasemia trait maka kemungkinan 25- anak sehat, 25- anak thalasemia mayor dan 5$-
anak thalasemia trait.;
4
-
8/18/2019 refrat anak ipah
5/23
2.1.2 Pat!isi!l!gi Thalasemia
6asing!masing *b # yang normal terdiri dari emat rantai globinsebagai rantai
olietida, di mana rantai tersebut terdiri dari dua rantai olietida ala dan dua rantai
olietida beta. :mat rantai tersebut bergabung dengan emat komlek heme untuk
membentuk molekul hemoglobin, ada thalasemia beta sisntesis rantai globin beta mengalami
kerusakan. :ritrooesis menjadi tidak e"ekti", hanya sebagian keil eritrosit yang menaai
sirkulasi eri"er dan timbul anemia. #nemia berat yang berhubungan dengan thalasemia beta
mayor menyebabkan ginjal meleaskan erythrooietin yaitu hormon yang menstimulasi bone
marrow untuk menghasilkan lebih banyak sel darah merah, sehingga hematooesis menjadi tidak
e"ekti". :ritrooiesis yang meningkat mengakibatkan hierlasia dan eksansi sumsum tulang,
sehingga timbul de"ormitas ada tulang. :ritrooietin juga merangsang jaringan hematooesis
ekstra meduler di hati dan lima sehingga timbul heatoslenomegali. #kibat lain dari anemia
adalah meningkatnya absorbsi besi dari saluran erna menyebabkan enumukan besi berkisar 2!
5 gram ertahun./
6utasi ada 8!Thalassemia meliuti delegi gen globin, mutasi daerah romotor,
enghentian mutasi dan mutasi lainnya. Terdaat relati" sedikit mutasi ada a!Thalassemia.
Penyebab utama adalah terdaatnya ketidakseimbangan rantai globin. Pada sumsum tulang
mutasi thalasemia mengganggu ematangan sel darah merah, sehingga tidak e"ekti"nya
eritrooiesis akibat hierakti" sumsum tulang, terdaat ula sedikit Aetikulosit dan anemia
berat. Pada 8!thalasemia terdaat kelebihan rantai globin a!yang relati" terhada 8! dan !globinD
tetramers!globin a (a+ terbentuk, dan ini berinteraksi dengan membran eritrosit sehingga
memerendek hidu eritrosit, yang mengarah ke anemia dan meningkatkan roduksi erythroid.
Aantai globin !diroduksi dalam jumlah yang normal, sehingga menyebabkan eningkatan *b ?
(2 a2+. Aantai d!globin juga diroduksi dalam jumlah normal, *b #2 meningkat (a2 d2+ di 8!
Thalassemia. Pada a!talasemia terdaat lebih sedikit!globin rantai a dan 8!berlebihan dan rantai
!globin. &elebihan rantai ini membentuk hb Bart (+ dalam kehiduan janin dan *b * (8+
setelah lahir. Tetramers abnormal ini tidak mematikan tetai mengakibatkan hemolisis
eEtraFasular.9
5
-
8/18/2019 refrat anak ipah
6/23
Thalasemia "a
0eerti telah disebutkan diatas terdaat 2 gen a ada tia haloid kromosom, sehingga
daat di duga terjadi maam kelainan ada thalasemia! a. &elainan daat terjadi ada 1 atau 2
gen ada satu kromosom atau beberaa gen ada seorang indiFidu sehat. Penelitian akhir akhir
ini menunjukkan baha ada kelainan a! thalasemia!1 tidak terbentuk rantai! a sama sekali,
sedangkan a thalasemia! 2 masih ada sedikit embentukan rantai! a tersebut. #tas dasar
tersebut, a!thalasemia!1 dan a!thalasemia!2 sekarang disebut a$! dan a!G thalasemia. 'isaming
kelainan ada embentukan rantai a ini terdaat ula kelainan strutural ada rantai a. Yang
aling banyak di temukan ialah *b onstant sring. Pada *b onstant sring terdaat rantai a
dengan 1;2 asam amino, berarti 31 asam amino lebih anjang dariada rantai a biasa. &ombinasi
hetero7igot antara a$! thalasemia dengan a!G! thalasemia atau a! thalasemia dengan *b onstant
sring akan menimbulkan enyakit *b*. Pada thalasemia a akan terjadi gejala klinis bila
terdaat kombinasi gen a$! thalasemia dengan gen lainnya.
*omo7igot aHGH thalasemia hanya menimbulkan anemia yang sangan ringan dengan
hiokromia eritrosit. Bentuk homo7igot *b onstant sring juga tidak menimbulkan gejala yang
nyata, hanya anemia ringan dengan kadang kadang disertai sleenomegali ringan. Pada "etus
kekurangan rantai a menyebabkan rantai!d yang berlebihan sehingga akan terbentuk tetramer d
(*b BartIs+ sedangkan ada anak besar atau deasa, kekurangan rantai!a ini menyebabkan
rantai 8 yang berlebihan hingga akan terbentuk tetramer 8 (*b*+. adi adanya nya *b bartIs
dan *b* ada elektro"oresis meruakan etunjuk terhada adanya thalasemia a. Yang sulit ialah
mengenal bentuk hetero7igot a! thalasemia. Bentuk hetero7igot a thalasemia memberikan
gambaran darah tei serua dengan bentuk hetero7igot thalasemia seerti mikrositosis dan
eninggian resistensi osmotik. 4 Pada *idros "etalis, biasanya bayi telah mati ada usia
kehamilan 2/!$ minggu atau lahir hidu untuk beberaa jam kemudian meninggal. Bayi akan
tamak anemia dengan kadar *b 4!/ g-, sediaan hausan darah tei memerlihatkan
hiokromia dengan tanda tanda anisositosis, oikilositosis, banyak normoblas dan retikulositosis.
Pada emeriksaan eritrooresis darah, akan ditemukan *b bartIs sebanyak kira kira /$-. Tidak
ditemukan *b? 6auun *b#. 1$
6
-
8/18/2019 refrat anak ipah
7/23
Thalasemia# $ %Thalasemia ma&!r' (!!le) anemia*
Bentuk ini lebih heterogen dibandingkan thalasemia a, tetai untuk keentingan klinis
umumnya dibedakan antara thalasemia 8$ dan thalasemia 8G. Pada 8$ thalasemia tidak dibentuk
rantai globin sama skali, sedangkan 8G thalasemia terdaat engurangan (1$!5$-+ dariada
roduksi rantai globin 8 tersebut. Pembagian selanjutnya adalah kadar *b#2 yang normal baik
ada 8$ mauun 8G! thalasemia dalam bentuk hetero7igotnya. Bentuk homo7igot dari 8 atau
amuran antara 8$ dengan 8G !thalasemia yang berat akan menimbulkan gejala klinis yang
berat yang memerlukan tran"usi darah sejak ermulaan kehiduannya. Tai kadang kadang
bentuk amuran ini memberi gejala klinis ringan dan disebut thalasemia intermedia.11
Thalassemia adalah suatu kelainan genetik darah dimana roduksi hemoglobin yang
normal tertekan karena de"ek sintesis satu atau lebih rantai globin. Thalassemia beta mayor
terjadi karena de"isiensi sintesis rantai 8 sehingga kadar *b #(a282+ menurun dan terdaat
kelebihan dari rantai a, sebagai komensasi akan dibentuk banyak rantai dan d yang akan
bergabung dengan rantai a yang berlebihan sehingga embentukan *b ? (a22+ dan *b #2
(a2d2+ meningkat.3/,39 6eskiun demikian masih terdaat kelebihan rantai a yang bebas dan
akan beragregasi membentuk badan inklusi ada eritrosit berinti di sumsum tulang. Badan
inklusi yang banyak mengakibatkan membran eritrosit berinti menjadi kaku, tidak mamu
bertahan lama dan mengalami destruksi intra meduler. Pada thalassemia beta mayor, hanya 15!
3$- eritrosit berinti yang tidak mengalami destruksi. :ritrooiesis menjadi tidak e"ekti", hanya
sebagian keil eritrosit yang menaai sirkulasi eri"er dan timbul anemia.$ 0elain eritrooiesis
yang tidak e"ekti", terjadinya anemia dierberat oleh roses hemolisis. Proses hemolisis terjadi
karena eritrosis yang masuk sirkulasi eri"er mengandung badan inklusi dan segera dibersihkan
oleh lima sehingga usia eritrosit menjadi endek. Jmur eritrosit enderita thalassemia antara
1$,3!39 hari. *emolisis dan eritrooiesis yang tidak e"ekti" bersama!sama menyebabkan anemia
yang terjadi oleh karena gangguan dalam embentukan *b, roduksi eritrosit dan meningkatnya
enghanuran eritrosit dalam sirkulasi darah.11
:ritrooiesis yang meningkat mengakibatkan hierlasia dan eksansi sumsum tulang
sehingga timbul de"ormitas ada tulang. Pada sumsum tulang, akibat eritrooiesis yang masi",
sel!sel eritroid akan memenuhi rongga sumsum tulang atau terjadi hierlasia sumsum tulang
yang menyebabkan desakan sehingga terjadi de"ormitas tulang terutama ada tulang eer
seerti ada tulang ajah. Tulang!tulang "rontal, arietal, 7igomatikus dan maksila menonjol
7
-
8/18/2019 refrat anak ipah
8/23
hingga gigi!gigi atas namak dan angkal hidung deresi yang memberikan enamakan sebagai
facies Cooley. ?enomena facies Cooley menunjukkan tingkat hierakti" eritrooiesis.
:ritrooietin juga merangsang jaringan hematooesis ekstra meduler di hati dan lima sehingga
timbul heatoslenomegali. #kibat lain dari anemia adalah meningkatnya absorbsi besi dari
saluran erna menyebabkan enumukan besi berkisar 2!5 gram ertahun.11
2.1.+ Klasiikasi Thalasemia
1. Thalasemia Ala
Thalasemia ini disebabkan oleh mutasi salah satu atau seluruh globin rantai al"a yang
ada. Thalasemia al"a terdiri dari K
a. Silent Carrier State
>angguan ada 1 rantai globin al"a. &eadaan ini tidak timbul gejala sama sekali atau
sedikit kelainan berua sel darah merah yang tamak lebih uat.
b. #l"a Thalasemia Trait
>angguan ada 2 rantai globin alha. Penderita mengalami anemia ringan dengan sel
darah merah hiokrom dan mikrositer, daat menjadi carrier .
. *b * Disease
>angguan ada 3 rantai globin al"a. Penderita daat berFariasi mulai tidak ada gejala
sama sekali, hingga anemia yang berat yang disertai dengan erbesaran lima.
d. #l"a Thalassemia 6ayor
>angguan ada rantai globin alha. Thalasemia tie ini meruakan kondisi yang aling
berbahaya ada thalassemia tie al"a. &ondisi ini tidak terdaat rantai globin yang dibentuk
sehingga tidak ada *b# atau *b? yang diroduksi. anin yang menderita alha thalassemia
mayor ada aal kehamilan akan mengalami anemia, membengkak karena kelebihan airan,
erbesaran hati dan lima. anin ini biasanya mengalami keguguran atau meninggal tidak lama
setelah dilahirkan. 12
2. Thalasemia Beta
Thalasemia beta terjadi jika terdaat mutasi ada satu atau dua rantai globin beta yang
ada. Thalasemia beta terdiri dari K 12
a. Beta Thalasemia Trait.
8
-
8/18/2019 refrat anak ipah
9/23
Thalasemia jenis ini memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita
mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengeil (mikrositer+.
b. Thalasemia ntermedia.
&ondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetai masih bisa roduksi sedikit rantai beta
globin. Penderita mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang
terjadi. 1$
. Thalasemia 6ayor.
&ondisi ini kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak daat memroduksi rantai beta
globin. >ejala munul ada bayi ketika berumur 3 bulan berua anemia yang berat. Penderita
thalasemia mayor tidak daat membentuk hemoglobin yang uku sehingga hamir tidak ada
oksigen yang daat disalurkan ke seluruh tubuh, yang lama kelamaan akan menyebabkan
kekurangan %2, gagal jantung kongesti", mauun kematian. Penderita thalasemia mayor
memerlukan trans"usi darah yang rutin dan eraatan medis demi kelangsungan hidunya. 12
2.1., -e&ala Thalasemia
Penderita thalasemia memiliki gejala yang berFariasi tergantung jenis rantai asam amino
yang hilang dan jumlah kehilangannya. Penderita sebagian besar mengalami anemia yang ringan
khususnya anemia hemolitik 13 &eadaan yang berat ada beta!thalasemia mayor akan mengalami
anemia karena kegagalan embentukan sel darah, enderita tamak uat karena kekurangan
hemoglobin. Perut terlihat bunit karena heatomegali dan slenomegali sebagai akibat
terjadinya enumukan ?e, kulit kehitaman akibat dari meningkatnya roduksi ?e, juga terjadi
ikterus karena roduksi bilirubin meningkat. >agal jantung disebabkan enumukan ?e di otot
jantung, deformitas tulang muka, retrakdasi ertumbuhan, enuaan dini.13
Penderita thalasemia dengan dua gen !globin (dua gen delusi+ mengarah ke
asimtomatik. 6CM selalu dibaah dari 1$$ "L saat lahir. 0tudi hematologi ada beberaa in"ant
dan anak anak memerlihatkan normal atau sedikit enuruna *B leFel dengan rendah 6CM dan
sedikit hiokromik. Tiikal *b elektrooresis memerlihatkan 2!1$- *b bartIs ada eriode
neonatal tai normal ada anak lain dan deasa. Penderita thalasemia dengan satu gen N!globin
(tiga gen delusi+ endrung anemiamikrositik ringan menuju moderate (*b leFel ;!1$ gdl+.
'isertai dengan heatosleenomegali 2 dan beberaa keadaan abnormal tulang karena erluasan
ruang medullari. umlah retikulosit meningkat dan sel darah merah memerlihatkan hiokromik
9
-
8/18/2019 refrat anak ipah
10/23
dan mikrositik dengan signi"ikan oikilositosis. Tiikal *b elektrooresis memerlihatkan 15!
3$- *b bartIs. ada kehiduan selanjutnya, *b* (emat rantai globin!beta+ munul. 'elesi ada
ke emat gen globin!al"a karena anemia intrauteri yang arah dan as"iksia dan tamilan ada
hidros "etalis atau kematian neonatal segera setelah lahir. &ondisi ini sangat ekstrem
memerlihatkan uat dan heatoslenomegali masiF. *b elektrooeresis menamilkan
redominan *b bartIs dengan komlit tana *b "etal atau deasa normal.13
Pada thalassemia beta mayor gejala klinis umumnya telah nyata ada umur kurang dari 1
tahun. 6ayoritas enderita thalassemia beta mayor memiliki gambaran anemia hiokrom
mikrositik tana adanya de"isiensi besi. Parameter hematologis yang enting untuk menandai
sindroma thalassemia beta mayor yaitu konsentrasi hemoglobin, 6ean Corusular Molume
(6CM+, 6ean Corusular *aemoglobin (6C*+ yang rendah, mor"ologi sel darah merah
(mikrositik hiokrom, anisositosis, oikilositosis, sel target, basophilic stippling +, eningkatan
hitung retikulosit, enurunan "ragilitas osmotik. Pemeriksaan enting lainnya yaitu engukuran
*b#2 dan *b? dan *b elektro"oresis untuk mengetahui Farian hemoglobin. Pada deasa normal
sel darah mengandung kira!kira 9/- *b#, sangat sedikit *b? dan 2- *b#2. Pemeriksaan
kadar besi juga dierlukan (Serum Iron0, Transferin Iron Binding CapacityTBC+, ?eritin
serum+. &adar besi serum meningkat, tetai mamu ikat besi hanya meningkat sedikit.
Pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan gambaran hierlasia eritroid, dengan rasio eritroidK
mieloid adalah 2$K1 atau lebih tinggi dari semestinya. 0ebelum onset hierslenisme, keeatan
hematooiesis juga daat terlihat dari gambaran darah tei yaitu dengan eningkatan jumlah sel
darah utih dan trombosit. Lekositosis yang terjadi daat dibedakan dengan gambaran yang
tamak ada enderita in"eksi karena hitung jenis teta normal.1
2.1. Diagn!sa Ban/ing
O Thalasemia minor harus dibedakan dari enyebab lain dari mikrositik ringan,
hiokromik anemia, de"isiensi besi dan O!thalasemia. Berbeda dengan enderita anemia
di"isiensi besi, mereka dengan O!thalassemia minor memiliki eningkatan jumlah eritrosit dan
indeE 6CM dibagi eritrosit dengan hasil di baah 13. 0eara umum, ditemukannya eningkatan
*b #2 meruakan diagnosis. amun rendahnya *b# juga daat disebabkan oleh de"esiensi besi
yang terjadi seara bersamaan. 0ehingga daat mengaburkan diagnosis dan sering salah
diagnosis dengan anemia de"esiensi besi.12
10
-
8/18/2019 refrat anak ipah
11/23
O!Thalassemia major sering sangat beda dari kelainan lain. *b elektrooresis dan study
keluarga membuktikan mudah membedakan dengan *b :!!Thalassemia, yang aling enting
adalah tran"usi rutin meruakan oin enting diagnosa O!Thalassemia.12
2.1.0 Diagn!sis Thalasemia
Penderita ertama datang dengan keluhan anemiauat, tidak na"su makan dan erut
membesar. &eluhan umumnya munul ada usia 4 bulan, kemudian dilakukan emeriksaan "isis
yang meliuti bentuk muka mongoloid ( facies Cooley+, ikterus, gangguan ertumbuhan,
slenomegali dan heatomegali. Pemeriksaan enunjang laboratorium yang dilakukan meliuti K
*b bisa samai 2!3 g-, gambaran mor"ologi eritrosit ditemukan mikrositik hiokromik, sel
target, anisositosis berat dengan makrooFalositosis, mikros"erosit, olikromasi, basophilic
stippling , benda Howell-olly, oikilositosis dan sel target. Pemeriksaan khusus juga dierlukan
untuk menegakkan diagnosis meliuti K *b ? meningkat 2$-!9$-, elektro"oresis *b. 13
2.1. Pemeriksaan isik /an Diagn!stik
Pemeriksaan "isik K
6ani"estasi dari thalasemia beta mayor timbul ada enam bulan kedua kehiduan ketika
*b ? digantikan oleh *b #. Pasien namak uat, bentuk muka mongoloid ( facies cooley+, daat
ditemukan ikterus, gangguan ertumbuhan, slenomegali dan heatomegali yang menyebabkan
erut membesar, "raktur atologis yang disebabkan karena adanya hyperplasia marrow, arna
kulit keabuan sebagai akibat dari akumulasi besi dalam kulit juga ditemukan maloklusi sebagai
akibat dari ertumbuhan yang berlebihan dari maEilla.12
Pemeriksaan diagnosti K
Pemeriksaan diagnostik ada asien thalasemia beta mayor meliuti emeriksaan umum,
emeriksaan lanjut dan emeriksaan khusus. Pemeriksaan umum meliuti *b, 6CM, 6C*,
mor"ologi sel darah merah (ausan darah+, retikulosit, fragilitas osmotic.14 Pemeriksaan
lanjutan meliuti analisis *b terhada kadar *b?, *b# dan elektro"oresis hemoglobin, kadar
besi, saturasi trans"erin dan "eritin.12
Pemeriksaan khusus meliuti K
a. #nalisis '# untuk menentukan jenis mutasi enyebab thalasemia.
11
-
8/18/2019 refrat anak ipah
12/23
b. #nemia dengan kadar *b berkisar 2!9gdl, kadar 6CM dan 6C* berkurang,
retikulosit biasanya meningkat dan fragilitas osmotic menurun.
. >ambaran darah tei memerlihatkan mikrositik hiokrom, "ragmentasi, sel target dan
normoblast.
d. &adar *b? meningkat antara 1$!9$-, kadar *b#2 bisa normal, rendah atau sedikit
meingkat. Peningkatan kadar *b#2 meruakan arameter enting untuk menegakan
diagnosis embaa si"at thalasemia 8. Besi 0erum, "eritindan saturasi trans"erin
meningkat.15
2.1.3 Penatalaksanaan Thalasemia
Penderita thalasemia samai saat ini belum ada obat yang daat menyembuhkan seara total.
Pengobatan yang dilakukan meliuti engobatan terhada enyakit dan komlikasinya.
Pengobatan terhada enyakit dengan ara tran"usi darah, slenektomi, induksi sintesa rantai
globin, translantasi sumsum tulang dan terai gen. Pengobatan komlikasi meliuti menegah
kelebihan dan enimbunan besi, emberian kalsium, asam "olat, imunisasi. Pemberian Fitamin C
1$$!25$ mghari untuk meningkatkan ekskresi besi dan hanya diberikan ada saat kelasi besi
saja. Mitamin : 2$$!$$ Jhari untuk memeranjang umur sel darah merah. Trans"usi harus
dilakukan seumur hidu seara rutin setia bulannya (*erdata.*..2$$/ dan Tamam.6. 2$$9+.
Penatalaksanaan thalasemia beta berbeda dengan thalasemia alha dimana ada thalasemia beta
mayor memerlukan enanganan yang terus menerus seanjang hidu klien. Penatalaksanaan
ada thalasemia beta mayor meliuti tiga enanganan umum yaitu K 12
1. Trans"usi darah
Tujuan dari trans"usi darah yaitu untuk memertahankan kadar *b sebagai damak adanya
anemia berat. *b asien diertahankan antara /gdl samai 9,5 dimana keadaan ini akan
memberikan suresi sumsum tulang yang adekuat, darah diberikan dalam bentuk PAC 3
mlkgBB untuk setia kenaikan *b 1gdl. Trans"usi biasanya setia dua samai tiga minggu
sekali tergantung dari kondisi anak.
12
-
8/18/2019 refrat anak ipah
13/23
!. Splenectomy
Trans"usi yang terus menerus menjadi salah satu ertimbangan untuk dilakukannya tindakan
splenectomy karena daat mengurangi hemolisis. #daun indikasi dilakukannya tindakan
slenetomy adalah lima yang terlalu besar sehingga membatasi gerak asien dan menimbulkan
eningkatan tekanan intra abdomen dan bahaya terjadinya rutur.
3. &elasi besi
&elasi besi harus segera diberikan ketika kadar "eritin serum sudah menaai 1$$$ mgl
atau saturasi trans"erin lebih dari 5$- atau sekitar setelah 1$ samai dengan 2$ kali emberian
trans"usi darah. &elasi besi yang sering digunakan yaitu seara arenteral namun memiliki
keterbatasan terutama dalam biaya dan kenyamanan anak. Desferrio"amine harus diberikan
seara subkutan melalui oma in"us dalam aktu /!12 jam dengan dosis 25!5$ mgkg berat
badan hari minimal selama 5 hari berturut!turut setia selesai trans"usi darah emakaian kelasi
besi yaitu enilaian damak terai kelasi besi arenteral terhada kualitas hidu, dan kebutuhan
akan terai oral dengan tujuan mudahnya emberian terai, e"ikasi dan toleransi baik.
>ambar 2.2 6anajemen dan komlikasi thalasemia
13
-
8/18/2019 refrat anak ipah
14/23
2.1.4 Pemanta5an Tera6i
. Terai
! Pemeriksaan kadar "eritin setia 1!3 bulan, karena keenderungan kelebihan besi sebagai akibat
absorbsi besi meningkat dan trans"usi darah berulang.
! :"ek saming kelasi besi yang diantauK demam, sakit erut, sakit keala, gatal, sukar
bernaas. Bila hal ini terjadi kelasi besi dihentikan.
. Tumbuh &embang
#nemia kronis memberikan damak ada roses tumbuh kembang, karenanya dierlukan
erhatian dan emantauan tumbuh kembang enderita.
. >angguan antung, *ear, dan :ndokrin
#nemia kronis dan kelebihan 7at besi daat menimbulkan gangguan "ungsi jantung
(gagal jantung+, hear (gagal hear+, gangguan endokrin (diabetes melitus, hioaratiroid+ dan
"raktur atologis.
2.1.17 K!m6likasi
#kibat anemia yang berat dan lama, sering terjadi gagal jantung. Tran"usi darah yang
berulang ulang dan roses hemolisis menyebabkan kadar besi dalam darah sangat tinggi,
sehingga di timbun dalam berbagai jarigan tubuh seerti hear, lima, kulit, jantung dan lain
lain. *al ini menyebabkan gangguan "ungsi alat tersebut (hemokromatosis+. Lima yang besar
mudah rutur akibat trauma ringan. &adang kadang thalasemia disertai tanda hiersleenisme
seerti leukoenia dan tromositoenia. &ematian terutama disebabkan oleh in"eksi dan gagal
jantung. *eatitis asa trans"usi biasa dijumai, aalagi bila darah trans"usi telah dieriksa
terlebih dahulu terhada *Bs#g. *emosiderosis mengakibatkan sirosis heatis, diabetes mellitus
dan jantung. Pigmentasi kulit meningkat aabila ada hemosiderosis, karena eningkatan deosisi
melanin.11
14
-
8/18/2019 refrat anak ipah
15/23
2.1.11 Pen(egahan Thalasemia
Penyakit thalasemia yang ditimbulkan oleh kelainan genetik meruakan masalah
kesehatan yang enting karena akan terbaa seumur hidu dan daat diturunkan ke generasi
berikutnya. %leh karena itu kesehatan anak erlu diikirkan sejak masa dalam kandungan,
sehingga akan menghasilkan generasi yang sehat dan erdas serta tidak mengalami kondisi
kronis yang membutuhkan eraatan dan engobatan yang lama dan memakan biaya yang
besar.11 Peraatan thalasemia yang ideal memerlukan biaya yang sangat tinggi, menyadari
baha enyakit ini belum daat disembuhkan dan eraatannya uku mahal maka banyak
negara yang memunyai "rekuensi gen thalasemia tinggi melaksanakan rogram enegahan
thalasemia melalui skrining embaa si"at dan diagnosis renatal. 'iagnosis renatal di
antaranya dengan engambilan samel darah "etal dan mengkaji sintesis rantai globin dalam
darah "etal termasuk di dalamnya analisis '# "etal yang didaatkan dengan engambilan
samel Fillus horioni.11
15
-
8/18/2019 refrat anak ipah
16/23
BAB III
PEN8AJIAN KASUS
+.1 IDENTITAS PENDE9ITA
o. Jrut K 219$22
o. C6 K 1!$$!3;!3$
ama K 6ala #nanda ?ir7a
Tgl LahirJmur K25 'esember 2$$; / tahun
enis &elamin K Peremuan
0uku K #eh
#gama K slam
Pekerjaan K Pelajar Pendidikan K 0'
#lamat K &oelma 'arussalam
Tanggal 6asuk K12 ?ebruari 2$15
Tanggal Pemeriksaan K13 ?ebruari 2$15
aminan K &A#
+.2 ANA:NESIS
Kel5han Utama
Lemas dan uat
9i;a)at Pen)akit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan lemas dan uat sejak Q satu minggu, using (!+, na"su
makan menurun (!+, riayat trans"usi (!+, mual dan muntah (!+. Puat ertama kali dirasakan
asien tamak dari mata, lalu ajah dan bibir. 0edangkan setelah trans"usi asien akan kembali
tidak uat dan bertenaga. Pasien juga mengeluhkan lemah saat beraktiFitas, jika diaksakan
terus beraktiFitas asien akan merasakan using.
Pasien rutin mendaatkan trans"usi darah sejak akhir tahun 2$1. #alnya ibu asien
khaatir melihat anaknya lemas saat beraktiFitas, lalu semakin lama semakin uat, setelah
berobat ke rumah sakit dan dilakukan berbagai emeriksaan, asien didiagnosis menderita
thalasemia. 0ejak saat itu asien rutin menerima trans"usi darah tia tiga bulan sekali.
9i;a)at Pen)akit Dah5l5
16
-
8/18/2019 refrat anak ipah
17/23
%rangtua asien mengatakan tidak ada keluhan yang sama ada asien sebelumnya
seerti ini.
9i;a)at Pen)akit Kel5arga
&eluarga asien menyangkal adanya riayat keluhan yang sama dengan asien, baik dari
ihak ayah mauun ibu.
9i;a)at Peng!batan
! #sam "olat 1E1 tab
! Mitamin C 1E1 tab
! Mitamin : 1E1 tab
9i;a)at Kebiasaan S!sial
!
9i;a)at Kehamilan Ib5
bu asien rutin #C ke dokter. 'emam (!+, hiertensi (G+, '6 (!+, 0& (!+, keutihan
(G+. Aiayat sakit saat hamil (!+.
9i;a)at Persalinan
Pasien anak ke 1 dari 2 bersaudara, lahir seara erFaginam, dengan berat badan lahir
35$$ gram. Pasien lahir langsung menangis kuat, gerakan akti", dan ekstremitas kemerahan.
9i;a)at Pemberian :akanan /an T5mb5h Kembang
$ ! 4 bulan K #0 :ksklusi" #0 G 6akanan &eluarga
4 bulan ! 1 tahun K #0 G 6P#0
1 tahun ! 2 tahun K :ksklusi" #0 G 6akanan &eluarga
2 tahun sekarang K 6akanan &eluarga
9i;a)at Im5nisasi
munisasi lengka
17
-
8/18/2019 refrat anak ipah
18/23
,. PE:E9IKSAAN ISIK
Stat5s Present
&eadaan Jmum K 0akit sedang
&esadaran K Comos mentis
*eartrate K / E menit
Aesiratory rate K 2 E menit
Temeratur K 34,5 oC
Data antr!6!metri
Berat Badan K 31 kg
Panjang badan K 125 m
Lingkar keala K 51 m
&eadaan >i7i K
1. Berat Badan (BB+ @ 31 kg2. Tinggi Badan (TB+ @ 125 m
3. B6 @ 19,/ -
. BBJ @ R erentil 5 (0tatus >i7i K >i7i Baik+
5. TBJ @ R erentil 5 (0tatus >i7i K >i7i Baik+4. BBPB @G2 0' sd!2 0' (0tatus >i7i K >i7i Baik+
;. &ebutuhan airan @ 15$$ G (11 E 2$ + @ 15$$ G 22$ @ 1;2$ 2 jam
/. &ebutuhan kalori @ ( 5$ 42 + E 2/ @ 1$$ 1;3$ @ 15$$ kkalhari9. &ebutuhan rotein @ 1,$ E 2/ @ 2/ gram hari
Stat5s -eneral
&ulit K Puat (G+, ikterik (!+
&eala K ormoheal
Aambut K *itam sukar diabut, distribusi merata
6ata K &onjungtiFa uat (GG+, sklera ikterik (!!+, re"lek ahaya (GG+
TelingaK ormotia, 0erumen (!!+
*idung K C* (!+, 0ekret (!+
6ulut K Bibir K Puat (!+, 0ianosis (!+, lembab (!+
Tonsil K T1T1
?aring K hieremis (!+
18
-
8/18/2019 refrat anak ipah
19/23
-
8/18/2019 refrat anak ipah
20/23
:dema (!+ (!+ (!+ (!+
>erakan normal normal normal normal
&ekuatan 5 5 5 5
Tonus %tot normal normal normal normal
#tro"i (!+ (!+ (!+ (!+
. PE:E9IKSAAN PENUNJAN-
Laboratorium ( 11 "ebruari 2$15 +
Pemeriksaan NilaiNilai
N!rmal
*emoglobin /,2S15,$!2,4
gdl
*ematokrit 25S 53!43-
Leukosit 5,5
9,!
3,$E1$3mm3
:ritrosit ,$S,!5,/
E1$4mm3
Trombosit 1/;15$!
5$E1$3ul
:osino"il 3 $!4 -
Baso"il $ $!2 - etro"il
0egmen55
5$!;$ -
Lim"osit 35 2$!$ -6onosit ; 2!/ -
0. DIA-N=SIS BANDIN-
1. Thalasemia O intermedia
2. Thalasemia O 6ayor
3. Thalasemia 6ayor
. DIA-N=SIS KE9JA'iagnosis &erja K Thalasemia O mayor
3. TATALAKSANA
Terai
20
-
8/18/2019 refrat anak ipah
21/23
! M?' al $,9-
! Trans"usi PAC, trans"usi darah samai *b1$ gdl
! #sam "olat 1E1 tab! Mitamin C 1E1 tab
! Mitamin : 1E1 tab
4. PLANNIN-
! Cek 'A ost!trans"usi
17. P9=-N=SIS
Uuo ad Fitam K dubia ad bonam
Uuo ad "untionam K dubia ad bonamUuo ad sanationam K dubia ad bonam
21
-
8/18/2019 refrat anak ipah
22/23
BAB I>
ANALISA KASUS
Thalasemia adalah enyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari kedua orang
tua keada anak!anaknya seara resesi". Pada anemia hemolitik, umur eritrosit yang normalnya
1$$!12$ hari menjadi lebih endek. >ejala umum enyakit ini disebabkan oleh adanya
enghanuran eritrosit dan keakti"an sumsum tulang untuk mengadakan komensasi terhada
enghanuran eritrosit yang berlebihan tersebut. #kibat enghanuran eritrosit yang berlebihan
tersebut daat meningkatkan bilirubin atau tidak akan bergantung ada "ungsi hear itu sendiri.
0um!sum tulang daat membentuk 4!/ kali lebih banyak sistem eritrooetik dariada biasanya
sehingga dalam emeriksaan darah tei akan ditemukan banyak sekali eritrosit berinti, jmlah
retikulosit meninggi dan olikromasi. Lima umumnya membesar karena organ ini menjadi
temat enyimanan eritrosit yang dihanurkan dan embuatan sel darah merah ekstramedular.
Pada anemia hemolitik kronis daat ditemui kelainan tulang rangka akibat hierlasia sum!sum
tulang.
0alah satu tanda yang aling sering dikaitkan dengan anemia adalah uat. &eadaan ini
disebabkan berkurangnya Folume darah, berkurangnya hemoglobin dan Fasokonstriksi untuk
memaksimalkan engiriman oksigen ke organ!organ Fital. )arna kulit bukan meruakan indeks
yang daat dieraya untuk uat karena diengaruhi igmentasi kulit, suhu, kedalaman serta
distribusi bantalan kailer. Bantalan kuku, telaak tangan, membran mukosa mulut serta
konjungtiFa meruakan indikator yang baik untuk menilai uat. ika telaak tangan sudah tidak
berarna merah muda, biasanya hemoglobin kurang dari / gdl.
Pasien datang dengan keluhan uat, lemah. #da beberaa diagnosis banding yang daat
kita ambil berdasarkan keluhan ini. ?aktor!"aktor yang daat menyebabkan seseorang menjadi
uat adalah kekurangan darah. &ekurangan darah ini daat diakibatkan banyak kehilangan
darah, adanya gangguan sintesis sel darah merah. Pasien ini tidak memiliki riayat erdarahan
masi", berarti daat kita simulkan uat yang dialaminya mengarah ada gangguan sintesis sel
darah merah.
22
-
8/18/2019 refrat anak ipah
23/23
BAB >
KESI:PULAN
Thalassemia meruakan suatu kelomok kelainan sintesis hemoglobin yang heterogen.
Thalassemia memberikan gambaran klinis anemia yang berFariasi dari ringan samai berat.
Penderita ertama datang dengan keluhan anemiauat, tidak na"su makan dan erut membesar.
&eluhan umumnya munul ada usia 4 bulan, kemudian dilakukan emeriksaan "isis yang
meliuti bentuk muka mongoloid ( facies Cooley+, ikterus, gangguan ertumbuhan, slenomegali
dan heatomegali. Pemeriksaan enunjang laboratorium yang dilakukan meliuti K *b bisa
samai 2!3 g-, gambaran mor"ologi eritrosit ditemukan mikrositik hiokromik, sel target,
anisositosis berat dengan makrooFalositosis, mikros"erosit, olikromasi, basophilic stippling ,
benda Howell-olly, oikilositosis dan sel target. Pemeriksaan diagnostik ada asien thalasemia
beta mayor meliuti emeriksaan umum, emeriksaan lanjut dan emeriksaan khusus.
Pemeriksaan umum meliuti *b, 6CM, 6C*, mor"ologi sel darah merah (ausan darah+,
retikulosit, fragilitas osmotic. Pemeriksaan lanjutan meliuti analisis *b terhada kadar *b?,
*b# dan elektro"oresis hemoglobin, kadar besi, saturasi trans"erin dan "eritin.
Penderita thalasemia samai saat ini belum ada obat yang daat menyembuhkan seara
total. Pengobatan yang dilakukan meliuti engobatan terhada enyakit dan komlikasinya.
Pengobatan terhada enyakit dengan ara tran"usi darah, slenektomi, induksi sintesa rantai
globin, translantasi sumsum tulang dan terai gen. Pengobatan komlikasi meliuti menegah
kelebihan dan enimbunan besi, emberian kalsium, asam "olat, imunisasi. Pemberian Fitamin C
1$$!25$ mghari untuk meningkatkan ekskresi besi dan hanya diberikan ada saat kelasi besi
saja. Mitamin : 2$$!$$ Jhari untuk 12 memeranjang umur sel darah merah. Trans"usi harus
dilakukan seumur hidu seara rutin setia bulannya. Trans"usi darah masih meruakan tata
laksana suorti" utama ada thalassemia agar anak daat tumbuh dan berkembang seara normal.
Trans"usi daat menyebabkan terjadinya reaksi trans"usi tie eat mauun tie lambat.Trans"usi
berulang ada thalassemia akan menyebabkan berbagai damak, antara lain hemosiderosis,
in"eksi Firus dan bakteri, serta hierslenisme.
23