referat dr andrie leiomyoma v 3.0.2

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Leiomyoma uteri atau yang disebut juga myoma uteri merupakan neoplasma jinak dari otot polos yang berasal dari lapisan myometrium uterus. Leiomyoma merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan pada wanita di Amerika Serikat. Leiomyoma pada kebanyakan kasus ditemukann pada wanita yang mencapai menopause dan menjadi signifikan secara klini pada sepertiga golongan wanita ini. 1 Insidensi pada wanita secara umum 20% hingga 25% namun dapat mencapai 70%-80% pada studi yang menggunakan pemeriksaan histologi dan ultrasonografi. 2 Pada kebanyakan wanita, myoma uteri secara klinis tidak signifikan. Manifestasi klinis pun tergantung oleh jumlah, ukuran, ataupun lokasi dari myoma di uterus yang dapat menimbulkan gejala. 2 Walaupun myoma uteri merupakan neoplasma yang jinak, myoma uteri merupakan penyebab morbiditas yang signifikan pada kebanyakan populasi wanita. Myoma uteri memiliki beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan aktivitas hormonal dari seorang wanita. Efek klinis dari tumor berasal dari efek massa lokal yang mengakibatkan tekanan pada organ yang dekat dengan uterus, perdarahan uterus yang berlebihan ataupun masalah pada kehamilan dimana infertilitas dan keguguran yang berulang dapat terjadi. 1 1

Upload: bernardus-mario-vito

Post on 16-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

saa

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Leiomyoma uteri atau yang disebut juga myoma uteri merupakan neoplasma jinak dari otot polos yang berasal dari lapisan myometrium uterus. Leiomyoma merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan pada wanita di Amerika Serikat. Leiomyoma pada kebanyakan kasus ditemukann pada wanita yang mencapai menopause dan menjadi signifikan secara klini pada sepertiga golongan wanita ini.1 Insidensi pada wanita secara umum 20% hingga 25% namun dapat mencapai 70%-80% pada studi yang menggunakan pemeriksaan histologi dan ultrasonografi.2

Pada kebanyakan wanita, myoma uteri secara klinis tidak signifikan. Manifestasi klinis pun tergantung oleh jumlah, ukuran, ataupun lokasi dari myoma di uterus yang dapat menimbulkan gejala.2 Walaupun myoma uteri merupakan neoplasma yang jinak, myoma uteri merupakan penyebab morbiditas yang signifikan pada kebanyakan populasi wanita. Myoma uteri memiliki beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan aktivitas hormonal dari seorang wanita. Efek klinis dari tumor berasal dari efek massa lokal yang mengakibatkan tekanan pada organ yang dekat dengan uterus, perdarahan uterus yang berlebihan ataupun masalah pada kehamilan dimana infertilitas dan keguguran yang berulang dapat terjadi.1

Myoma uteri juga merupakan penyebab tersering dilakukannya histerektomi di Amerika Serikat. Sekitar sepertiga kasus histerektomi dilakukan atas indikasi myoma uteri.1 Akibat efeknya yang sangat besar terhadap kehidupan reproduksi wanita dan kasus yang sangat sering ditemukan serta dapat menganggu kehamilan, sangat penting bagi dokter untuk mendiagnosis secara cepat dan tepat kasus leiomyoma sebelum komplikasi dapat terjadi. Maka, penting diketahui manifestasi klinis dan faktor risiko yang mengarahkan pada kemungkinan diagnosis myoma uteri, mengkonfirmasi diagnosis dengan pemeriksaan penunjang yang tepat, mengetahui terapi terbaik untuk kasus myoma uteri dan komplikasi yang dapat ditimbulkan serta kaitannya dengan kehamilan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui faktor risiko dari myoma uteri1.2.2 Mengetahui klasifikasi dan patofisiologi dari myoma uteri1.2.3 Mengetahui cara mendiagnosis dan tatalaksana dari myoma uteri1.2.4 Mengetahui komplikasi myoma uteri terhadap kehamilan1.3 Manfaat

1.3.1 Memberikan referensi tentang faktor risiko myoma uteri1.3.2 Memberikan pengetahuan mengenai klasifikasi dan patofisiologi myoma uteri1.3.3 Memberikan pengetahuan mengenai diagnosis dan tatalaksana yang tepat dari myoma uteri1.3.4 Memberikan pengetahuan mengenai komplikasi myoma uteri terhadap kehamilanBAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Mioma UteriMioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Mioma uteri disebut juga dengan leimioma uteri atau fibromioma uteri. Mioma ini berbentuk padat karena jaringan ikat dan otot rahimnya dominan. Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang paling umum dan sering dialami oleh wanita. Neoplasma ini memperlihatkan gejala klinis berdasarkan besar dan letak mioma.22.2 Epidemiologi

2.2.1 Distribusi Frekuensi Mioma UteriMioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita. Jarang sekali ditemukan pada wanita berumur 20 tahun dan belum pernah terjadi sebelum menarche, paling banyak ditemukan pada wanita berumur 35-45 tahun (proporsi 25%). Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma masih tumbuh. Proporsi mioma uteri pada masa reproduksi 20-25%.

Penelitian Nishizawa di Jepang (2008) menemukan insidens rates mioma uteri lebih tinggi pada wanita subur yaitu 104 per seribu wanita belum menopause dan 12 per seribu wanita menopause (P