radiologi vertigo

55
VERTIGO Pembimbing : dr. Wawan Kustiawan, Sp Rad, M.Kes, DFM Disusun Oleh : Liem, Claudia Immanuel S. ( 1015003 ) Cindy Carrissa P. ( 1015011 ) Edwin Nirwana ( 1015147 ) Nugraheni M. Letelay ( 1015159 )

Upload: claudia-immanuel

Post on 25-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan radiologi pada kelainan tulang tulang telinga

TRANSCRIPT

VERTIGOPembimbing :

dr. Wawan Kustiawan, Sp Rad, M.Kes, DFM

Disusun Oleh :Liem, Claudia Immanuel S. ( 1015003 )

Cindy Carrissa P. ( 1015011 )Edwin Nirwana ( 1015147 )

Nugraheni M. Letelay ( 1015159 )

Pendahuluan

• Vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh.

• Terdapat empat tipe dizziness yaitu vertigo, lightheadedness, presyncope, dan disequilibrium.

Pendahuluan

• Tipe tersering adalah vertigo dengan persentase 54% dari keluhan dizziness yang dilaporkan pada primary care (Lempert & Neuhauser, 2009).

• Penting untuk membuat sebuah pendekatan menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik dan temuan radiologis akan membantu menegakkan diagnosis dan memberi terapi yang tepat untuk pasien (Labuguen, 2006).

Anatomi Telinga Tengah

Anatomi Telinga Tengah

Anatomi Telinga Tengah

• Lateral : Membrane timpani beserta tulang disebelah atas dan bawahnya

• Medial : Tulang pembatas auris interna. • Atap : Paries tegmentalis (tegmen tympani)

dari pars petrosa ossis tempralis • Superior : Tuba auditiva , Canalis caroticus• Posterior : Cellulae mastoideae melalui

antrum mastoideum

Anatomi Telinga Tengah

Getaran suara Membran timpani Tulang pendengaran Foramen ovale Cairan endolymph Reseptor pendengaran getaran Foramen rotundum

Anatomi Telinga Dalam

• System keseimbangan yang terdiri dari tiga buah canalis semicircularis anterior, canalis semicircularis posterior dan canalis semicircularis lateralis bersama sacculus dan utriculus di dalam vestibulum.

• Organ pendengaran : Cochlea, menghubungkan perilimfe skala timpani dengan skala vestibuli

• Skala vestibule sebelah atas, skala timpani sebelah bawah dan skala media diantaranya. Skala vestibule dan skala timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa.

Radioanatomi Telinga

• Radiologi Konvensional– Proyeksi Schuller– Proyeksi Stenvers– Proyeksi Owen– Proyeksi Chausse III– Proyeksi Law

• CT – Scan

• MRI– Keunggulan : Menilai

jaringan lunak lebih jelas, menunjukkan kolesteatom lebih baik , terkenanya n.fasialis atau tidak

– Kekurangan MRI : Kurang memberikan informasi tentang keadaan tulang

Radiologi Konvensional

Posisi ini menggambarkan penampakan lateral mastoid.Posisi ini juga memberikan informasi dasar tentang besarnya kanalis auditorius eksterna dan hubungannya dengan sinus lateralis

Posisi Stenvers memperlihatkan tulang petrosus dengan kanalis akustikus internus, labirin dan antrum

Proyeksi Stenvers

CT - Scan

Keterangan

• Potongan coronal dan axial pada cochlea dan vestibular.

• Pada gambar (A) Posisi ini menunjukan bagian labirin dari telinga dalam yang dilihat secara lateral.

• Pada gambar (B) Menunjukan potongan aksial. • Pada gambar (C) menunjukan potongan coronal. • Meatus acusticus internus dan foramen ovale

terlihat jelas pada kedua jenis potongan.

Potongan axial

Potongan axial

Potongan coronal

Definisi

• Latin vertere memutar

• Halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar mengelilingi pasien atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar.

Etiologi

• Vertigo Gejala- Kecelakaan- Stress- Gangguan pd telinga- Obat-obatan- Aliran darah ke otak- Dll

Epidemiologi

• Prevalensi vertigo pada individu sebesar 7%. 20-30% populasi umum mengalami Dizzines dengan keluhan Vertigo sebesar 54%.

• Wanita > laki-laki (2:1).

KLASIFIKASI

Perbedaan vertigo perifer dan sentralCiri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentralLesi Sistem vestibuler (telinga

dalam, saraf perifer)Sistem vertebrobasiler dan gangguan vaskular (otak, batang otak, serebelum)

Penyebab Vertigo posisional paroksismal jinak (BPPV), penyakit maniere, neuronitis vestibuler, labirintis, neuroma akustik, trauma

iskemik batang otak, vertebrobasiler insufisiensi, neoplasma, migren basiler

Gejala gangguan SSP Tidak ada Diantaranya :diplopia, parestesi, gangguan sensibilitas dan fungsi motorik, disartria, gangguan serebelar

Masa laten 3-40 detik Tidak ada

Habituasi Ya Tidak

Jadi cape Ya Tidak

Intensitas vertigo Berat Ringan

Telinga berdenging dan atau tuli

Kadang-kadang Tidak ada

Klinis vertigo perifer, dan sentral  Perifer Sentral

Bangkitan vertigo Mendadak Lambat

Derajat vertigo Berat Ringan

Pengaruh gerakan kepala

(+) (-)

Gejala otonom (++) (-)

Gangguan pendengaran

(+) (-)

Membedakan nystagmus sentral dan perifer

NO Nystagmus Vertigo Sentral Vertigo Perifer

1.   Arah Berubah-ubah Horizontal / horizontal rotatoar

2 Sifat Unilateral / bilateral Bilateral

3  Test Posisional -Latensi -Durasi -Intensitas -Sifat

 Singkat Lama Sedang Susah ditimbulkan

 Lebih lama Singkat Larut/sedangMudah ditimbulkan

4  Test dengan rangsang (kursi putar, irigasi telinga)

Dominasi arah jarang ditemukan

Sering ditemukan

5  Fiksasi mata Tidak terpengaruh Terhambat

Patogenesis Patofisiologi

Patgenesis & Patofisiologi

• Vertigo terdapat gangguan alat keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat.

• Susunan aferen yang terpenting : susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan.

Patgenesis & Patofisiologi

• Susunan lain yang berperan : sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis.

Patgenesis & Patofisiologi

• Fisiologis/normal informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan sinkron dan wajar diproses lebih lanjut.

• Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar.

Patgenesis & Patofisiologi

• Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom.

Formatioretikularis

Cochlea

Serabut affernt

Vestibula

Nuclei vestibulares(lat, med, sup, inf)

Nervus vestibularis

Ganglion vestibularis (Scarpae)

FLMKortekserebri

Medullaspinalis

Serebelum

Labirin

2 ORGAN OTOLIK MAKULA

3 KRISTA AMPULARIS3 KRISTA AMPULARIS PERCEPATAN SIRKULER

KANAN KIRI

SIMBIOSIS DALAMMENDETEKSI GERAKAN

TUBUH DAN KEPALASTIMULUS LABIRINKANAN

2 ORGAN OTOLIK MAKULAPERCEPATAN LINIER

TONIC RATEFIRING

TONIC RATEFIRING

STIMULUS LABIRINKIRI

KESEIMBANGANTONIC RATE FIRING(STIMULUS LABIRIN)

KANAN & KIRIEKSITATIF & INHIBITIF

TAK SEIMBANG :VERTIGO

Patogenesis & Patofisiologi

1. Teori rangsangan berlebihan

(Overstimulasi)

2. Teori konflik sensorik

3. Teori neural mismatch

4. Teori otonomik

5. Teori bahan neurohumeral

6. Teori sinaps

Teori konflik sensorik/overstimulation

Teori Neural mismatch

Teori Otonomik/Ketidakseimbangan Saraf Otonom

Teori Neurohumoral -- Sinaps

Bila sindroma tersebut berulang akibat rangsangan/latihan,

maka terjadi siklus perubahan dominasi saraf simpatis dan parasimpatis,

sampai terjadi perubahan sensitivitas (hiposensitif) reseptor dan jumlah reseptor (down regulation), serta penurunan terhadap influks kalsium.

Gejala KlinisVertigo Perifer Vertigo Sentral

Gejala Lebih mendadak Lebih lambat

Serangan vertigo Berat Ringan

Pengaruh gerakan kepala ++ +/-

Gejala otonom ( mual muntah, keringat )

++ +

Gangguan pendengaran ( tinnitus, tuli )

+ -

Tanda fokal otak - +

Pemeriksaan Penunjang

Kolesteatoma

• CT menunjukkan adanya erosi dari dinding kanalis semicircularis lateralis oleh kolesteatoma

Otosklerosis

• CT menunjukkan ada daerah lusen anterior terhadap foramen ovale (panah), antara koklea dan kanalis auditorius

Labyrinthitis Ossificans

• Kalsifikasi kanalis semicircular superior kiri (kuning), telinga kanan (biru) untuk pembanding.

Superior semicircular canal dehiscence syndrome

• Absennya tulang yang menutupi bagian superior kanalis semicircularis (third window)

Pemeriksaan Penunjang lainnya

• Electronystagmography (ENG) / Videonystagmography (VNG)

• Manuver Dix-Hallpike

Penatalaksanaan

Manuver Epley

• Posisi Awal (duduk, kepala 45° menghadap sisi ipsilateral)• Posisi 1 (supine, kepala 45° menghadap sisi ipsilateral) :

perlahan, hingga tidak ada nystagmus, biasanya 30 detik• Posisi 2 (supine, 15° Trendelenburg, kepala 45° menghadap

sisi ipsilateral) kira-kira 20 detik• Posisi 3 (supine, 15° Trendelenburg, kepala 45° menghadap

sisi kontralateral), 30 detik• Posisi 4 (berbaring ke sisi dengan bahu kontralateral shoulder

dibawah, kepala 45° dibawah garis horizon menghadap sisi kontralateral), 30 detik

• Posisi 5 (duduk, kepala 90-135° menghadap sisi kontralateral)• Posisi Akhir : Kepala menghadap midline.

Kesimpulan

• Telinga adalah bagian panca indra untuk pendengaran dan keseimbangan, terletak di lateral kepala. Telinga teridiri dari 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

• Pemeriksaan radiologi merupakan alat penunjang diagnosis, antara lain untuk menentukan struktur anatomi tulang-tulang pendengaran pada telinga tengah, keadaan telinga dalam, canalis acusticus internus, kanalis semisirkularis dan nervus fasialis. Pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan, antara lain dengan cara konvensional, menggunakan CT-Scan, dan MRI.

Kesimpulan

• Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun melayang.

• Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (batangotak, serebelum atau otak) atau di perifer (telinga dalam, atau saraf vestibular).

• Vertigo timbul jika terdapat gangguan alat keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh (informasi aferen) yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat (pusat kesadaran).

Daftar Pustaka• Arsyad Soepardi, Efiaty, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan,

Kepala & Leher. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. • Hain, T. (2009). Practical Neurology 3rd edition : Approach to the Patient with Dizziness and

Vertigo. Philadelphia: William and Willkins.• http://blis.co.nz/media/ResearchPics/Middle_Ear_Infection_3_.jpg. (n.d.). Retrieved from Blis

Co NZ.• http://emedicine.medscape.com/article/884261-treatment• http://faculty.spokanefalls.edu/InetShare/AutoWebs/GaryB/AP%20242/Unit%204/Anatomy

%20of%20the%20ear%20hearing_files/slide0006_image015.jpg. (n.d.).• http://jacusers.johnabbott.qc.ca/~paul.anderson/806%20LAB%20ANSWERS/EYELAB/17-

26ab_1.JPG. (n.d.).• http://www.radiologyassistant.nl/en/p49c62abe0880e/temporal-bone-pathology.html• http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/81/

Blausen_0330_EarAnatomy_MiddleEar.png. (n.d.).• http://visual.merriam-webster.com/images/human-being/sense-organs/hearing/auditory-

ossicles.jpg. (n.d.). Retrieved from visual.merriam-webster.com.• Korn, G., Doriqueto, R., Gananca, M., & Caovilla, H. (2007). Epley's maneuver in the same

session in benign positional paroxysmal vertigo. Retrieved January 2015, from Scielo: http://www.scielo.br/scielo.php?pid=s0034-72992007000400013&script=sci_arttext&tlng=en

• Kovar, M, Jepson, T, Jones, S. 2006. Diagnosing and Treating: Benign • Labuguen, R. (2006). Initial Evaluation of Vertigo. Journal American Family Physician .

• Lempert, T., & Neuhauser, H. (2009). Epidemiology of vertigo, migraine and vestibular migraine. Journal Neurology , 333-338.

• Lempert, T, Neuhauser, H. 2009. Epidemiology of vertigo, migraine and vestibular migraine. Journa l of Nerology 2009:25:333-338.

• Makes, D. (2006). Pemeriksaan Radiologi Dalam Mastoid : Radiologi Diagnostik. Jakarta: FKUI.• Marril, KA. Central Vertigo. WebMD LLC. 21 Januari 2011. Diunduh tanggal 8 April 2011.

http://emedicine.medscape.com/article/794789-clinical#a0217.• Mark, A. 2008. Symposium on Clinical Emergencies: Vertigo Clinical Assesment and Diagnosis.

British Journal of Hospital Medicine, June 2008, Vol 69, No 6.• Moeller, T. B., & Reif, E. Pocket Atlas of Radiographic Anatomy. • Moeller, T. B., & Reif, E. (2000). Pocket Atlas of Radiographic Anatomy. New York: Thieme

Stuttgart.• Sammy, H. M. (2014). Vertigo. Retrieved January 2015, from Medscape:

http://emedicine.medscape.com/article/2149881-overview• Soepardi, E. A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., & Restuti, R. D. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.• Sura, D., & Newell, S. (2010). Vertigo-Diagnosis and management in primary care. BJMP , 351.• Sutton, D. (2003). Textbook of Radiology and Imaging. London: Churchill Livingstone, Elsevier

Science Limited.• Turner, B, Lewis, NE. 2010. Symposium Neurology :Systematic Approach that Needed for

establish of Vetigo. The Practitioner Journal September 2010 - 254 (1732): 19-23.• Wibowo, D., & Paryana, W. (2009 (Edisi 1)). Anatomi tubuh manusia. Indonesia: Graha Ilmu.