jurnal radiologi

Upload: dyahsavitrikusumoningtyas

Post on 08-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jjjjjjjjjjjjjj

TRANSCRIPT

PATOLOGI HIDUNG

FRAKTUR FACIAL

PEMBIMBING:dr. Hardiyanto, sp. Rad

KEPANITERAAN KLINIK SMF/LAB ILMU RADIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014KARAKTERISTIKTrauma yang sering pada orang dewasa dan anak-anak

Penegakkan diagnosa lebih utama daripada pada pengobatan yang spesifik dalam kecelakaan dan kedaruratan

Pertimbangkan semua dalam cedera tulang belakang leher

Diklasifikasikan menurut lokasi - rahang atas (sub-diklasifikasikan oleh Le Fort), malar, infra orbital, mandibula dan hidung.2GAMBARAN KLINISMAKSILARIS :Cidera pada jaringan lunak, Mobilisasi bagian tengah wajah Maloklusi. Rhinorrhoea cerebrospinal fluid (CSF)Epistaksis

3KLASIFIKASI LE FORTLe Fort I melibatkan bantalan gigi rahang atas.

Le Fort II melibatkan rahang, tulang hidung dan segi medial orbital.

Le Fort III melibatkan rahang, tulang hidung, vomer, ethmoidal dan dasar tulang tengkorak kecil. Bagian tengah wajah benar-benar terpisah dari tempat perlekatannya yakni basis cranii4

MALAR :Fraktur zygomatikus meluas melintasi foramen infra-orbital ke arah sutura temporal zygomatikus dan sutura frontal-zygomatikus (fraktur tripod).

Tulang pipi yang datar dan nyeri saat palpasi, ada kerusakan saraf pada infra-orbital dan diplopia.

Pemeriksaan intra-oral dapat memperlihatkan ketidakteraturan seperti tulang di atas dan di belakang geraham atas.

BLOW OUT FRAKTUR PADA DASAR ORBITA

Enophthalmos dan emfisema orbital mungkin tampak jelas.

Diplopia dapat terjadi akibat pergeseran otot mata (orbital atau lemak).

Cedera bola mata tidak jarang, misalnya ablasi retina9GAMBARAN RADIOLOGI10111213PENATALAKSANAAN1415

16

17