proposal skripsi (pend. biologi)

Upload: ndeliaaa

Post on 13-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan

    kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran. Pendidikan

    mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan

    hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

    mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

    Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

    manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan.Aktivitas dalam mendidik

    yang merupakan suatu pekerjaan memiliki tujuan dan ada sesuatu yang hendak dicapai

    dalam pekerjaan tersebut, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang

    berkesinambungan di setiap jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam

    suatu system pendidikan yang integral.

    Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan sebagai bekal dalam mengakses

    perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun kemajuan teknologi yang kesemuanya

    ditujukan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Sebab jika ditinjau dari undang-

    undang sebagaimana tersebut di atas tugas guru tidak sekedar menyampaikan materi

    pelajaran kepada siswa, tetapi lebih kepada bagaimana menyiapkan mereka menjadi

    sumber daya manusia yang terampil dan siap mengakses kemajuan ilmu pengetahuan

    dan teknologi serta liberalisasi yang terjadi di masa nanti.

    Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar hendaknya guru dapat

    mengarahkan dan membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar

    sehingga tercipta suatu interaksi yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa

    dengan siswa. Hal ini senada seperti yang ditulis Madri M. dan Rosmawati, bahwa

    terjadinya proses pembelajaran itu ditandai dengan dua hal yaitu : (1) siswa

    menunjukkan keaktifan, seperti tampak dalam jumlah curahan waktunya untuk

    melaksanakan tugas ajar, (2) terjadi perubahan perilaku yang selaras dengan tujuan

    pengajaran yang diharapkan

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    2/18

    Langkah yang dapat dilakukan agar dapat tercapai tujuan pembelajaran adalah

    melaksanakan pengembangan dalam pengajaran dan pembelajaran. Salah satunya

    dengan menggunakan alat peraga atau prototype subyek/obyek materi sebagai alat bantu

    siswa dalam memahami konsep-konsep biologi, serta pembenahan sistem ventilasi

    kelas agar tercipta lingkungan kelas yang nyaman, praktik lapangan, pembentukan

    kelompok belajar, dan diharapkan pengembangan pembelajaran serta pengajaran

    tersebut siswa dapat lebih memahami dengan baik materi pelajaran biologi yang

    disampaikan oleh guru.

    Dengan melihat konteks tersebut pengelolaan kelas dapat dipandang sebagai

    suatu usaha yang sangat penting dan harus mendapat prioritas oleh seorang guru dalam

    berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan siswa.

    Upaya yang dilakukan dalah dengan pemberian kepada siswa untuk melaksanakan

    kegiatan yang kreatif dan terarah.

    Mata pelajaran biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,

    keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara yang

    bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara. Biologi

    berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis,

    sehingga biologi bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan yang berupa fakta,

    konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan.

    Untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa, dapat diwujudkan dengan

    pengelolaan kelas yang berorientasi pada siswa artinya guru harus memberi penekanan

    dan pengalaman secara langsung serta merancang proses belajar mengajar di kelas yang

    memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan

    menerapkan hal-hal yang telah dipelajarinya.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan

    sebagai: pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar biologi siswa.

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    3/18

    C. Pertanyaan Penelitian

    a. Bagaimana pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa?

    b. Adakah perbedaaan hasil belajar siswa yang diterapkan pengelolaan kelas dengan

    kelas yang tidak diterapkan pengelolaan kelas?

    D. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk

    a. Mengetahui pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar biologi.

    b. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara kelas yang diterapkan

    pengelolaan kelas dengan kelas yang tidak diterapkan pengelolaan kelas.

    E.

    Pembatasan Masalah

    Peneliti membatasi penelitian ini pada :

    1. Pokok bahasan yang akan disampaikan pada penelitian ini adalah materi

    Ekosistem kelas VII

    F. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

    1. Guru biologi, yaitu sebagai umpan balik terhadap kemampuan mengelola kelas

    yang dimilikinya agar lebih ditingkatkan lagi kemampuan tersebut untuk proses

    pembelajaran yang berorientasi pada siswa.

    2. Kepala sekolah, yaitu sebagai masukan terhadap kemampuan mengelola kelas

    yang dimiliki oleh seorang guru biologi sehingga akan lebih ditingkatkan lagi

    pembinaan serta pengawasan terhadap kinerja guru tersebut.

    3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai

    pengelolaan kelas dalam meningkatkan hasil belajar dan dapat menerapkannya

    dengan baik dalam proses belajar mengajar.

    G. Kerangka Pemikiran

    Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan baik, sedikit banyaknya akan

    mempengaruhi hasil belajar siswa tinggi rendahnya hasil belajar siswa tidak hanya

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    4/18

    dipengaruhi oleh faktor pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru tetapi juga

    dipengaruhi oleh berbagai faktor lain diluar dari pengelolaan kelas.

    Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi pengelolaan kelas terhadap

    tingkat hasil belajar siswa tersebut dilihat dari diri siswa sendiri (individu siswa) antara

    lain :

    1. Kesadaran dari dalam diri siswa untuk belajar atau dengan kata lain

    motivasi siswa (motivasi internal) untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

    2. Inteligensi yang dimiliki oleh tiap siswa yang berbeda-beda.

    3. Perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru atau kesenangan siswa

    terhadap bahan pelajaran yang diajarkan berbeda-beda.

    4. Masalah yang dihadapi siswa di dalam keluarga.

    5.

    Faktor-faktor lain diluar dan di dalam diri siswa.

    Pembelajaran biologi yang menitikberatkan pada pengajaran dengan

    pengalaman langsung melalui obyek nyata di lingkungan sekitarnya, melalui

    benda atau alat peraga, maka siswa dapat langsung melihat, mendengar, meraba dan

    melakukan percobaan sendiri. Dengan cara demikian diharapkan siswa dapat

    mengembangkan keterampilan berpikirnya dan menemukan sendiri konsep- konsep

    dari materi yang dipelajarinya, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi akan

    lebih baik.

    Pengelolaan kelas dengan segala kelebihannya yaitu dapat menumbuhkan

    motivasi intrinsik yang dapat memberikan dorongan terhadap minat siswa untuk

    mempelajari konsep yang diberikan melalui berbagai pengalaman, kejadian, fakta dan

    fenomena yang dialaminya sendiri, sehingga dapat memberikan suatu hasil yang

    diharapkan dan yang lebih penting adalah siswa memperoleh hasil belajar yang lebih

    baik.

    Agar pengelolaan kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuannya maka

    dibutuhkan suatu kemampuan guru sebagai prasyarat yang diantaranya adalah

    kemampuan untuk menata lingkungan belajar yang kondusif. Penataan lingkungan

    belajar yang kondusif bagi kebermaknaan kegiatan belajar peserta didik adalah hal

    penting. Dengan adanya pengelolaan kelas dalam hal ini penataan lingkungan belajar

    diharapkan dapat memberikan stimulus terhadap peserta didik sehingga peserta didik

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    5/18

    tersebut terpengaruh atau terkondisikan oleh lingkungan agar hasil belajar yang dicapai

    oleh siswa menjadi lebih baik.

    Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu pengelolaan kelas

    sebagai variabel bebas (variabel X) dan hasil belajar biologi siswa sebagai variabel

    terikat (variabel Y).

    1) Variabel X (Pengelolaan Kelas)

    a) Definisi Konseptual

    Pengelolaan kelas diartikan sebagai usaha guru untuk

    mengatur siswa dan ruang kelas agar kegiatan belajar mengajar

    berlangsung menarik dan menyenangkan, meliputi :

    pengaturan perabot kelas, sarana belajar, alat peraga,

    pajangan kelas, tempat duduk siswa, dan pengelompokkan

    siswa. Pengelolaan kelas dilakukan oleh guru untuk

    menciptakan dan mengendalikan situasi kelas yang kondusif

    agar siswa dapat belajar dengan sebaik mungkin demi

    kelancaran proses belajar mengajar (PBM).

    b) Definisi Operasional

    Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan

    dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan

    mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar

    mengajar.

    Adapun indikator pengelolaan kelas yang baik adalah

    - Kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang

    nyaman, tenang, bersih, sejuk sangat membantu perhatian

    siswa, sehingga perhatian siswa dapat terpusat pada materi

    pelajaran.

    -

    Menunjukkan sikap tanggap. Prilaku positif atau negatif

    yang muncul di dalam kelas harus dapat disikapi dengan

    baik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

    - Memusatkan perhatian. Dengan memusatkan perhatian

    secara terus menerus terhadap siswa dapat mempertahankan

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    6/18

    konsentrasi belajar siswa tersebut

    - Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas. Sering terjadi

    kurangnya konsentrasi siswa disebabkan oleh

    ketidakpahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang akan

    dicapai.

    - Memberikan teguran dan penguat. Teguran diberikan untuk

    mengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu

    dilakukan untuk memberikan respon positif dengan cara

    memberikan pujian dan penghargaan.

    2) Variabel Y (Hasil Belajar Biologi)

    a)

    Definisi Konseptual

    Hasil belajar biologi adalah terjadinya perubahan perilaku

    kemampuan atau kepandaian seseorang pada mata pelajaran

    biologi

    b) Definisi Operasional

    Hasil belajar biologi adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa

    setelah mengalami proses belajar mengajar dan ditandai

    dengan adanya perubahan kepandaian dan tingkah laku darisiswa itu sendiri. Adapun indikator hasil belajar adalah sebagai

    berikut :

    - Mengenal konsep biologi yang diajarkan oleh guru.

    - Dapat menentukan komponen-komponen ekosistem dan

    saling hubungan antar komponen.

    H. Hipotesis

    Peneliti mengajukan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Terdapat

    pengaruh pengelolaan kelas yang digunakan guru terhadap hasil belajar biologi yang

    dicapai siswa.

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    7/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Pengelolaan Kelas

    a. Pengertian Pengelolaan Kelas

    Dalam proses pembelajaran di kelas yang sangat urgen untuk dilakukan

    oleh seorang guru adalah mengupayakan atau menciptakan kondisi belajar

    mengajar yang baik. Dengan kondisi belajar yang baik diharapkan proses belajar

    mengajar akan berlangsung dengan baik pula. Proses pembelajaran yang baik

    akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam

    pembelajaran. Maka dari itu penting sekali bagi seorang guru memiliki

    kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik dan untuk mencapai

    tingkat efektivitas yang optimal dalam kegiatan instruksional kemampuan

    pengelolaan kelas merupakan salah satu faktor yang juga harus dikuasai oleh

    seorang guru, di samping faktor- faktor lainnya. Kemampuan tersebut yang

    kemudian disebut dengan kemampuan mengelola kelas.

    Kelas bukanlah sekedar ruangan dengan segala isinya yang bersifat

    statis dan pasif, namun kelas juga merupakan sarana berinteraksi antara siswa

    dengan siswa dan siswa dengan guru. Ciri utama kelas adalah pada aktivitasnya

    untuk dapat menjalankan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang dinamis perlu

    adanya suatu aktivitas pengelolaan kelas baik dan terencana.

    Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung

    dengan proses belajar mengajar misalnya tujuan yang jelas, menguasai materi,

    pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang tepat. Hal

    lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam mencegah

    timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses belajar

    mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya.

    Pendapat lain yang cukup menarik dalam buku Quantum Teaching tentang

    kelas, yaitu berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas yang

    mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.

    Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha menyiapkan kondisi yang

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    8/18

    optimal agar proses atau kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara

    lancar. Pengelolaan kelas merupakan masalah yang amat kompleks dan seorang

    guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas

    sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

    ditetapkan secara efektif dan efisien.

    Pandangan mengenai pengelolaan kelas sebagaimana telah dikemukakan di

    atas intinya memiliki karakteristik yang sama, yaitu bahwa pengelolaan kelas

    merupakan sebuah upaya yang realu ntuk mewujudkan suatu kondisi proses atau

    kegiatan belajar mengajar yang efektif. Dengan pengelolaan kelas yang baik

    diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di mana proses

    tersebut memberikan pengaruh positif yang secara langsung menunjang

    terselenggaranya proses belajar mengajar di kelas.

    b. Tujuan Pengelolaan Kelas

    Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung pada tujuan

    pendidikan dan secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas

    bagi bermacammacam kegiatan belajar siswa sehingga subjek didik terhindar dari

    permasalah mengganggu seperti siswa mengantuk, enggan mengerjakan tugas,

    terlambat masuk kelas, mengajukan pertanyaan aneh dan lain sebagainya.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas

    adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal di dalam

    kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik. Selain itu juga guru

    dapat mengembangkan dan menggunakan alat bantu belajar yang digunakan dalam

    proses belajar mengajar sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai hasil

    belajar yang diinginkan.

    c. Ketrampilan Mengelola Kelas

    Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung

    dengan proses belajar mengajar, misalnya tujuan yang jelas, menguasai materi,

    pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang tepat. Hal

    lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam mencegah

    timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses belajar

    mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya.

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    9/18

    Oleh sebab itu kegiatan guru dapat dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan

    pengelolaan pengajaran dan kegiatan pengelolaan kelas. Tujuan pengajaran yang

    tidak jelas, materi yang terlalu mudah atau terlalu sulit, urutan materi tidak

    sistematis, alat pembelajaran tidak tersedia, merupakan contoh masalah

    pembelajaran. Sedangkan subyek didik mengantuk, enggan mengerjakan tugas,

    terlambat masuk kelas, mengganggu teman lain, mengajukan pertanyaan aneh,

    tempat duduk banyak kutu busuk, ruang kelas kotor, merupakan contoh masalah

    pengelolaan kelas. Dan untuk penanggulangannya seorang guru harus dapat

    memberikan bimbingan sebab ini secara psikologis akan menarik keterlibatan

    siswa. Guru bisa memulainya dengan apa yang siswa sukai, bagaimana cara

    berpikir mereka dan bagaimana mereka menyikapi halhal yang terjadi dalam

    kehidupan mereka.

    Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang mengaktifkan siswa

    perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    Aksesbilitas : siswa mudah menjangkau alat dan sumber belajar.

    Mobilitas : siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke

    bagian yang lain.

    Interaksi : memudahkan terjadi interaksi antara diri siswa

    maupun antar siswa Variasi kerja siswa : memungkinkan siswa bekerja secara

    perorangan, berpasangan atau berkelompok.

    Pada intinya, kemampuan guru memilih strategi pengelolaan kelas

    yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah

    kelas yang dihadapinya jika ia tepat meletakkan strategi tersebut maka proses

    belajar mengajar akan efektif.

    d. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

    Lain halnya dengan guru yang memperhatikan siswa, selalu terbuka

    terhadap keluhan siswa, mau mendengarkan kesulitan belajar siswa, maupun selalu

    bersedia mendengarkan saran dan kritik dari siswa adalah guru yang disenangi

    oleh siswa. Siswa akan rindu dengan kehadirannya, siswa merasa nyaman

    disisinya, dan siswa merasa bahwa dirinya adalah keluarga bagi guru tersebut.

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    10/18

    Figur yang demikian ini biasanya akan sedikit sekali menemui kesulitan dalam

    mengelola kelas.

    Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru seperti inilah yang diyakini

    berkorelasi positif dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil belajar siswa.

    Dengan kata lain, menciptakan iklim kelas yang baik merupakan salah

    satu cara untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran di kelas.

    Jadi pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

    kemampuan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang

    optimal.

    2. Hasil Belajar Biologi

    a.

    Pengertian Belajar

    Belajar juga merupakan proses pengumpulan atau penghafalan suatu fakta dalam

    bentuk informasi atau materi pelajaran, demikianlah sebagian orang menafsirkan

    arti belajar.

    b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

    Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:

    1) Strategi pembelajaran, salah satu strategi yang dapat meningkatkan

    keterlibatan siswa dalam proses belajar adalah: pra pembelajaran,penyajian informasi, peran serta siswa, evaluasi, dan tindak lanjut.

    2) Gaya kognitif siswa, yaitu kebiasaan bertindak yang relatif tetap

    dalam menerima, memikirkan, memecahkan masalah, ataupun dalam

    informasi.

    Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat

    dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

    internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak didik tersebut

    sedangkan faktor eksternal faktor yang disebabkan oleh stimuli eksternal terhadap

    anak didik sehingga anak didik tersebut terpengaruh atau terkondisikan oleh faktor

    eksternal tersebut.

    c. Pengertian Biologi

    Ditinjau dari segi etimologi biologi berasal dari kata bios dan logos. Bios

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    11/18

    berarti hidup, sedangkan logos berarti pembicaraan atau ilmu. Jadi biologi

    merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan sifat makhluk hidup.

    Biologi merupakan wahana untuk menyadari keteraturan alam untuk

    mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu,

    untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung

    jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara.

    Konsep dasar biologi merupakan abstrak dari fenomena visual, sehingga

    biologi sebagai ilmu dapat dilihat sebagai gambar yang merupakan hakikat

    utama. Pembelajaran biologi akan menyusun rangkaian gambar dan membuat

    interkoneksi, kemudian menyusun abstraksi sehingga lahirlah konsep.

    Dalam proses pembelajaran, khususnya biologi, seorang siswa dituntut

    untuk menguasai tiga dominan atau ranah yang meliputi:

    - Kognitif, memiliki enam taraf, yaitu: pengetahuan,

    pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

    - Afektif,meliputi:memperhatikan,merespon, menghayati nilai,

    mengorganisasikan, dan memperhatikan nilai atau

    seperangkat nilai.

    - Psikomotor, meliputi: persepsi, respon terbimbing, respon

    mekanisis, dan respon kompleks.

    Mengingat akan hal tersebut, maka biologi bukanlah ilmu pengetahuan

    yang statis, tetapi sebagai ilmu pengetahuan yang dinamis. Biologi merupakan

    pengetahuan fisik yang tidak dapat secara utuh dipindahkan dari pikiran guru ke

    pikiran siswa dengan kata lain tidak dapat diteruskan dalam bentuk jadi. Setiap

    siswa harus membangun sendiri pengetahuan-pengetahuan itu dan mengalaminya

    secara langsung.

    Pada proses belajar biologi harus dikembangkan keterampilan proses

    IPA, hal ini dikarenakan biologi merupakan bagian dari IPA. Sehingga proses

    belajar lebih berfokus pada keterampilan intelektual, keterampilan proses

    merupakan sejumlah keterampilan yang memungkinkan siswa memproses lebih

    lanjut dalam mempelajari biologi, seperti observasi, klasifikasi, interpretasi,

    merancang percobaan dan aplikasi.

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    12/18

    d. Hakikat Hasil Belajar Biologi

    Hakikat hasil belajar biologi adalah untuk menghantarkan siswa menguasai

    konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah dalam

    kehidupan sehari-hari. Kata menguasai di sini mengisyaratkan bahwa harus

    menjadikan siswa tidak sekedar tahu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang

    konsep-konsep IPA, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan

    memahami (to understand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan

    keterkaitan suatu konsep dengan konsep lain.

    Hasil belajar didefinisikan sebagai suatu hasil yang diharapkan dari

    pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai

    akibat dari proses belajarnya.

    Menurut aliran psikologi kognitif memandang hasil belajar adalah :

    Mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh informasi,

    siswa harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut dan guru menjadi

    partner siswa dalam proses penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari

    informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang dibahas dan dikaji bersama.

    Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli maka

    intinya adalah "perubahan". Oleh karena itu seseorang yang melakukan aktivitasbelajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memperoleh

    pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.

    Perubahan-perubahan tingkah laku yang terjadi dalam hasil belajar

    memiliki ciri-ciri:

    - Perubahan terjadi secara sadar

    - Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

    - Perubahan bersifat positif dan aktif

    -

    Perubahan bukan bersifat sementara

    - Perubahan bertujuan dan terarah

    - Mencakup seluruh aspek tingkah laku.

    Hasil belajar menempatkan seseorang dari tingkat abilitas yang satu ke

    tingkat abilitas yang lain. Mengenai perubahan tingkat abilitas menurut Bloom

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    13/18

    meliputi tiga ranah, yaitu:

    1) Kognitif: Knowledge (pengetahuan,ingatan), comperhension

    (pemahaman, menjelaskan, meringkas), analysis (menguraikan,

    menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

    merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluation (menilai),

    application (menerapkan)

    2) Affective: receiving (sikap menerima), responding (memberi

    respon), valuing (menilai), organization (organisasi),

    characterization (karakterisasi).

    3) Psychomotor: initiatory level,pre-routine level, routinized level.

    Sebenarnya hasil belajar merupakan realisasi pemekaran dari kecakapan

    atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dari seseorang

    dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan

    pengetahuan, keterampilan berpikir, maupun keterampilan motorik.

    Hasil belajar akan menumbuhkan pengetahuan dan pengertian dalam diri

    seseorang sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa keterampilan dalam

    bentuk kebiasaan, sikap dan cita-cita hidupnya. Orang yang telah berhasil dalam

    belajar akan menjadi orang yang mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan

    hidupnya, serta dapat menentukan arah hidupnya

    Dengan menilai hasil belajar murid-muridnya sebenarnya guru tidak hanya

    menilai hasil usaha muridnya saja tetapi sekaligus juga menilai hasil usahanya

    sendiri. Menilai hasil belajar siswa berfungsi untuk dapat membantu guru dalam

    menilai kesiapan anak pada suatu mata pelajaran, mengetahui status anak

    dalam kelas, membantu guru dalam usaha memperbaiki metode belajar mengajar.

    Selain bagi guru kegunaan hasil belajar bagi administrator adalah untuk memberi

    laporan kemajuan murid kepada orang tua, memberi ikhtisar mengenai hasil usaha

    yang dilakukan oleh suatu lembagapendidikan.

    Jadi hasil belajar biologi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

    pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran biologi setelah mengalami

    proses pengajaran di sekolah dari hasil tes atau ujian yang diberikan setelah

    melewati proses belajar pada akhir rumusan tertentu.

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    14/18

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Waktu Dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai Juni 2012 yang berlokasi di

    MTS An Nur Kota Cirebon. Kegiatan dimulai dengan uji coba instrumen di sekolah

    yang sama dengan kelas berbeda, kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan

    kepada kelas eksperimen yang diawali dengan pretest, dan diakhiri dengan pemberian

    posttest untuk mendapatkan skor hasil belajar terhadap materi yang diberikan.

    B. Kondisi Umum Wilayah Penelitian

    1) Kondisi Obyektif Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian terletak di Jl. Pangeran Drajat Karanganyar Jagasatru Selatan

    Kota Cirebon

    2) Kondisi Pembelajaran di Lokasi Penelitian

    MTs An Nurmasih merupakan sekolah swasta yang masih terbilang monoton atau

    teacher centered, dengan kondisi kelas yang tidak terkondisikan karena sekat

    antar ruang kelas satu dengan yang lainnya hanya bersekat triplek, jadi ketika

    salah satu kelas sedang belajar dan kelas yang bersebelahan dengan kelas tersebut

    sdang kosong, kelas yang kosong tersebut biasanya suka mengganggu kelas yang

    sedang belajar, dan karna jumlah siswa per kelas terbilang sedikit, akibatnya

    siswa sering mengantuk ketika guru sedang menerangkan.

    C.

    Desain PenelitianPada penelitian ini rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest Eqiuvalent

    Group Design, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol sebelum dilakukan perlakuan

    diobservasi untuk menjamin bahwa kedua kelompok tersebut sebelum mendapat

    perlakuan sama dan jika berbeda itu dapat dikendalikan.

    Dalam penelitian ini yang dieksperimenkan adalah pengelolaan kelas yaitu

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    15/18

    pengaturan ruang belajar (lingkungan fisik), seperti ruang kelas rapih dan bersih,

    pengaturan tempat duduk, penggunaan sarana dan alat bantu pengajaran, ventilasi dan

    pengaturan cahaya. Sebelum dilakukan eksperimen terhadap pengelolaan kelas akan

    dilakukan pretest mata pelajaran biologi baik itu terhada kelompok kelas eksperimen

    maupun terhadap kelompok kelas kontrol. Setelah dilakukan pretes kemudian kelas

    eksperimen diberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan melakukan pengelolaan kelas

    sebagaimana tersebut di atas, sementara itu kelompok kontrol tidak diperlakukan sama

    seperti kelompok eksperimen atau mengikuti standar yang berlaku di dalam sekolah

    tersebut. Dan setelah diberikan perlakukan (treatment) terhadap kelompok eksperimen

    kemudian dilakukan test ulang terhadap mata pelajaran biologi yang telah disampaikan

    pada periode pelaksanaan eksperimen.

    Desain penelitian yang digunakan adalah:

    Kelompok Pretest Perlakuan PottestEksperimen ( E )

    Kontrol ( C )

    Y1

    Y1

    X1

    X2

    Y2

    Y2

    Keterangan :

    E = Kelas eksperimen.

    C = Kelas control.

    X 1 = Perlakuan pada kelas eksperimen dengan pengelolaan kelas

    yang telah direkayasa oleh peneliti

    X2 =

    Perlakuan pada kelas kontrol tanpa pengelolaan kelas

    yang direkayasa

    Y1 = Tes awal yang sama pada kedua kelompok

    Y2 = Tes akhir yang sama sesudah diberikan materi mata

    biologi pada kelas eksperimen yang telah diberi perlakuan

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    16/18

    D. Prosedur Penelitian

    E. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

    a. Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penganalisaan diperoleh melalui instrumen yang

    diberikan kepada subyek penelitian dalam bentuk test mata pelajaran biologi.

    b. Populasi dan Sampel

    Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTa An Nur Kota

    Cirebon sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas satu MTs An

    Nur Kota Cirebon. Pengambilan sampel dilaksanakan secara Simple Random

    Sampling, artinya setiap unsur dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama

    untuk terambil sebagai unsur dalam sampel. Jumlah kelas satu di Madrasah

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    17/18

    Tsanawiyah An Nur sebanyak 2 kelas. Jadi seluruh siswa kelas satu 2 x 25 = 50

    siswa. Sample dalam penelitian ini berjumlah 25 orang yang diajar oleh peneliti

    untuk kelas VII Adan guru yang bersangkutan untuk kelas VII B

    c. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam melaksanakan kegiatan penelitian eksperimen ini pengumpulan

    data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :

    1. Tahap Persiapan

    Persiapan yang dilakukan berupa penyesuaian waktu belajar di sekolah

    dengan satuan pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan.

    Pembuatan dan pengujian instrumen penelitian berupa tes objektif.

    2.

    Tahap Pelaksanaan

    Pelaksanaan dimulai dengan memberikan pretest pada kedua kelompok

    kelas. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas

    eksperimen dengan konsep dan model pengelolaan kelas yang

    direncanakan peneliti. Kemudian setelah pokok bahasan tersebut

    selesai diajarkan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

    maka diadakan tes hasil belajar dengan instrumen berupa soal pilihan

    ganda sebanyak 20 butir dengan kriteria penilaian setiap soal dari 1-20bernilai 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

    3. Tahap Pelaporan

    Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari penelitian. Pada tahap ini

    dikemukakan proses berlangsungnya penelitian dan hasil penelitian.

    d. Teknik Analisis Data

    Analisis data diawali dengan pengujian persyaratan analisis, yaitu uji normalitas

    dan homogenitas. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

    diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan

    yaitu ujiLilliefors.

  • 7/26/2019 Proposal Skripsi (Pend. Biologi)

    18/18

    2. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

    diteliti berdistribusi homogen atau tidak.Uji homogenitas yang

    digunakan adalah Uji Fisher.

    3. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis digunakan untuk menghitung korelasi antara variabel X

    dan variabel Y

    Keterangan:

    to = t score

    X = mean kelas eksperimen

    Y = mean kelas control

    S = Standar deviasi gabungan

    nA = Jumlah sampel kelas eksperimen

    nB = Jumlah sampel kelas kontrol

    Hasil perhitungan tatistik tersebut digunakan untuk menguji kebenaran

    hipotesis statistik, sedangkan pengujian ttes dalam tabel dilakukan pada taraf

    signifikasi 0,05. Apabila thitung ttabel , berarti dapat dikatakan bahwa tidak

    terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar biologi siswa,

    sedangkan apabila thitung ttabel, berarti dapat dikatakan bahwa terdapat

    pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar biologi siswa, artinya siswa

    yang diajar dengan menggunakan pengelolaan kelas hasil belajarnya lebih tinggi

    dari pada siswa yang diajar dengan tidak menggunakan pengelolaan kelas.